Encephalitis

16
ENCEPHALITIS KELOMPOK 1

description

encephalitis

Transcript of Encephalitis

ENCEPHALITIS

ENCEPHALITISKELOMPOK 1Ensefalitis merupakan infeksi jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganismeEncephalitis adalahInfeksi virusInfeksi non virusPara-infeksi-post infeksi, alergiPenyakit slow virusPenyebab tidak diketahui (50%)

ETIOLOGIBerdasarkan klasifikasi STEIGMEN :

KLASIFIKASI4A. Antar manusia :Virus RNA : Mumps Morbili, Rubella, Enterovirus

2. Virus DNA : Herpes virus, varicella zoster, cytomegalovirus, EBV

B. Melalui serangga : Arbovirus, Flavivirus

C. Melalui mamalia : Rabies, virus B limfositik, kloriomeningitis

Infeksi LangsungA. Penyakit morbili, rubella, mumps, varicella zoster, influenzaB. Vaksinasi : rabies, morbili, influenzavaksinia

Para-infeksius post-infeksius, alergiGejala Umum :Panas mendadakHiperpireksia, penurunan kesadaran, kejangSakit kepalaMual muntahGejala neurologis :Kesadaran : Apatis, somnolen, spoor, komaKejang : twiching fokal/umum, lamaSaraf otak : ptosis, diplopia, strabismus, nistagmusPiramidal : hemiparesis, tetraparesisEkstrapiramidal : khorea, atetosis, rigiditasMANIFESTASI KLINISHiperpireksia : suhu tubuh yang meningkat luar biasa, Twitching : respon kontraksi otot rangka singkat yang ditimbulkan oleh suatu rentetan maksimal impuls-impuls neuron yang mempersarafinya.Ptosis : turunnya kelopak mata atas karena kelumpuhanDiplopia : persepsi adanya dua bayangan dari satu objekStrabismus : julingNistagmus : gerk mata yang cepat dan involunterParesis : kelemahan, klo hemi- sebelah badan, kalo tetra- keempat ekstremitasChorea : gerakan involunter cepat, menyentak-nyentak,Atetosis : gerakan memelintir lambat, biasanya pada tanganRigiditas : kekakuan anggota gerak7SSPEProgresif Multifokal lekoensefalopatiSlow VirusSSPE : subacute sclerosing panencephalitisGangguan neurologis yang progresif yang berpengaruh ke SSP pada anak2 dan remaja8virus masuk tubuh berkambang biak di saluran limfatik ke darah ke SSP Kelainan neurologis antigen virus (virusnya sendiri sudah tidak ada di otak) Reaksi jaringan saraf terjadinya demielinisasi, kerusakan vaskuler dan perivaskulerPATOGENESIS PATOFISIOLOGILaboratorium :LCS : kadang normal, peningkatan sel, glukosa menurunVirologis dan serologisEEG : aktivitas listrik yang merendah sesuai dengan penurunan kesadaranPEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANGGejala klinis anamnesisBiakan darah / CSFSerologik, serum / CSFBiopsi otakPatologi AnatomiDIAGNOSISSimptomatik :Memberantas kejangDiazepam IV 0,3-0.5 mg/kgBB atau per rectal 5-10 mgHiperpireksiaSurface coolingKhlorpromazine 2-4 mg/kgBB/hariPrometazine 4-6 mg/kgBB/hariEdema otak Dexametason 0,5 mg/kgBB/hariKeseimbangan cairan dan elektrolitGlukosa 5-10% + NaCl Fisiologis 3:1KCl dan Base Base correctorTATA LAKSANAMenurunkan tekanan intrakranialManitolGliserolInfeksi sekunderAntibiotikPengobata etiologikAdenosine Arabinoside (ARA-A) : 15 mg/kgBB/hari IV sampai 10 hariAcyclovir (ACV) : 10 mg/kgBB/8jam IV dalam infuse, perlahan, 10 hariKomplikasi Ensefalitis dapat mengenai kecerdasan, motoris, psikiatris, epileptik, penglihatan dan pendengaran, sistem kardiovaskuler, intraokuler, paru, hati, sistem lain dapat terlihat secara menetap. Gejala sisa berupa defisit neurologik (paresis/paralisis, khorea), hidrosefalus maupun gangguan mental sering terjadi.KOMPLIKASI14Bergantung pada kecepatan dan ketepatan pertolongan. Bayi biasanya mengenai penyulit dan gejala sisa yang berat. Ensefalitis yang disebabkan VHS memberi prognosis yang lebih buruk daripada prognosis virus entero.Kematian karena ensefalitis masih tinggi berkisar antara 35-50%. Dari penderita yang hidup 20-40% mempunyai komplikasi atau gejala sisa. Penderita yang sembuh tanpa kelainan neurologis yang nyata dalam perkembangan selanjutnya masih menderita retardasi mental, epilepsi dan masalah tingkah laku.PROGNOSISVaksinasi : Morbili, Mumps, RubellaPembasmian vektor serangga

PENCEGAHAN