EMFISEMA

17
EMFISEMA

description

EMFISEMA

Transcript of EMFISEMA

EMFISEMA

EMFISEMADEFINISIPembesaran permanen rongga dada akibat obstruksi distal bronkiolus non-respiratorik terminal disertai kerusakan dinding alveoli

Emfisema paru ditandai dg me volume jalan napas di bagian distal sampai ke bronkiolus. Emfisema sentrilobular.. Ditandai dg pelebaran yg dominan dari duktus alveolaris & bronkiolus respiratorik Emfisema panlobular.. Ditandai dg pelebaran terutama di daerah alveolus terminalis, kehilangan septa alveolus

ETIOLOGI Faktor lingkungan merokok (penyebab utama) polutan udara sebagian memiliki asma kronis yg tidak terdiagnosis & tidak diobati Genetik Defisiensi 1-antitripsin merupakan predisposisi untuk berkembangnya PPOK dini

MANIFESTASI KLINISNafas pendekBatuk produktif (sekret)Penurunan berat badanDitandai dg Barrel Chest PATOFISIOLOGIPd paru yg flasid, kemampuan elastisitas paru hampir menghilang yg disebabkan oleh PPOK (sentrilobular), inhibitor proteinase-1 & kelebihan elastase (panlobular) pd akhirnya elastisitas jaringan paru menimbulkan tekanan positif di alveolus dpt juga dihasilkan oleh tekanan dari luar yaitu melalui kontraksi otot ekspirasi, hal ini juga akan menekan bronkiolus sehingga menyebabkan pe resistensi aliran udara yg sangat hebat. Pe elastisitas dpt menyebabkan efek yg sama sprti pd penyakit paru obstruktif. Elastisitas dpt ditingkatkan dg me volume inspirasi yg akhirnya menyebabkan pergeseran posisi istirahat menuju inspirasi Barrel chest (dada seperti tong)Cont..Kehilangan dinding alveolus menimbulkan pengurangan area difusi, kehilangan kapiler paru menyebabkan pe ruang rugi fungsional serta pe tekanan arteri pulmonalis & resistensi vaskular dg pembentukan kor pulmonal pd emfisema sentrilobular dpt pula terjadi gangguan distribusi krn resistensi yg berbeda-beda pd berbagai bronkiolus yg menyebabkan hipoksemia Blue bloaters pd emfisema panlobular krn terjadi pembesaran ruang rugi fungsional memaksa pasien bernapas lbh dlm Pink puffers

PENATALAKSANAANBerhenti merokok (harus menjadi prioritas)Bronkodilator (-agonis atau antikolonergik) pd kasus berat bisa diberikan dosis tinggi menggunakan nebulizerTerapi oksigen jangka panjangRehabilitasi paru (khususnya latihan olahraga) memberikan manfaat simtomatik yg signifikan pd pasien dg penyakit sedang-beratDerajatklinisKarakteristik Rekomendasi PengobatanSemua derajat Hindari faktor pencetus Vaksinasi influenzaDerajat 0Berisiko Gejala klinis (batuk, produksi sputum)

Gejala kronik(batuk, dahak) Terpajan faktor risiko, spirometri normalDerajat IPPOK RinganDengan atau tanpa gejala klinis (batuk, produksi sputum)

VEP1/KVP < 70 %VEP1 80% prediksiBronkodilator kerja singkat (SABA, Anti kolinergik kerja singkat) bila perluPemberian antikolinergik kerja lama sebagai terapi pemeliharaanDerajat IIPPOK SedangDengan atau tanpa gejala klinis (batuk, produksi sputum, gejala bertambah sehingga menjadi sesak

VEP1/KVP < 70%50% < VEP1 < 80% prediksiPengobatan reguler dengan bronkodilator :Anti kolinergik kerja lama sebagai terapi pemeliharaanLABASimptomatik Rehabilitasi DerajatklinisKarakteristik Rekomendasi PengobatanDerajat IIIPPOK BeratDengan atau tanpa gejala klinis (batuk, produksi sputum, gejala bertambah sehingga menjadi sesak

VEP1/KVP < 70%30% < VEP1