EKSTRAKSI

32
EKSTRAKSI Kelompok 2 : Rizki Dwi Pangesti Agnia Husnul Arofi

description

okeee

Transcript of EKSTRAKSI

Page 1: EKSTRAKSI

EKSTRAKSIKelompok 2 :Rizki Dwi PangestiAgnia Husnul Arofi

Page 2: EKSTRAKSI

Pengertian Ekstraksi• Ekstraksi merupakan suatu metode pemisahan berdasarkan

kelarutan suatu zat yang tak saling campur. • Biasa ekstraksi ini dilakukan untuk mengambil zat terlarut

dalam pelarut. • Pelarut yang digunakan dapat berupa pelarut organic atau

anorganik. • Jika zat organic yang akan dihasilkan maka pelarut yang

digunakan juga zat organic begitu pula sebaliknya untuk anorganik.

• Apabila pemilihan pelarut tidak sesuai maka hasil yang diperoleh sedikit atau bahkan tidak diperoleh sama sekali karena pelarutnya tidak tepat.

Page 3: EKSTRAKSI

Tujuan Ekstraksi

• Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih, baik untuk zat organik atau anorganik, untuk analisis makro maupun mikro. • Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga

banyak digunakan untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, dan anorganik di laboratorium.• Berdasarkan jenis sampel yang hendak diekstrak,

pemisahan kimia menggunakan ekstraksi dibedakan menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair yang dikenal dengan ekstraksi pelarut dan ekstraksi padat-cair yang dikenal sebagai ekstraksi soxhlet.

Page 4: EKSTRAKSI

Prinsip Dasar Ekstraksi• Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan

perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.

• Secara umum, ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak bercampur dengan air. Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan pelarut.

Page 5: EKSTRAKSI

• Proses ekstraksi dengan pelarut digunakan untuk memisahkan dan isolasi bahan-bahan dari campurannya yang terjadi di alam, untuk isolasi bahan-bahan yang tidak larut dari larutan dan menghilangkan pengotor yang larut dari campuran.

• Berdasarkan hal di atas, maka prinsip dasar ekstraksi ialah pemisahan suatu zat berdasarkan perbandingan distribusi zat yang terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling melarutkan. Perbandingan distribusi ini disebut koefisien distribusi (K).

Page 6: EKSTRAKSI

Macam-Macam Ekstraksi

Secara garis besar, ada dua macam yaitu :• Ekstraksi Padat-Cair

Ekstraksi padat - cair yaitu suatu metode pemisahan campuran terlarut yang terdapat dalam sampel padat missal: bahan alam, daun, rimpang , kayu dan sebagainya, dengan menggunakan pelarut organic. Contoh pemisahan minyak dari biji kemiri, kedelai, kelapa dan sebagainya.

Page 7: EKSTRAKSI

• Ekstraksi Cair-CairEkstraksi cair – cair adalah suatu peristiwa pemindahan suatu zat terlarut diantara dua pelarut yang saling bercampur. Ekstraksi ini sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dengan menggunakan alat corong pisah atau berupa alat” counter current craig”.Ekstraksi sedikitnya terdiri dari dua tahap, yaltu :• Pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut,yait

Setelah dikocok kemudian didiamkan maka Zat Terlarut akan terdistribusi dengan sendirinya kedalam dua pelarut tersebut.

• Pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin yaitu Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media ekstraksi).

Page 8: EKSTRAKSI

Ekstraksi memiliki beberapa jenis sistem yang bekerja sesuai beberapa cara kerja tertentu. Berikut ialah macam beserta contohnya.1. Ekstraksi KelatIalah ekstraksi ion logam yang berlangsung melalui mekanisme pembentukan kelat.Contoh Ekstraksi Uranium dengan 8-Hidroksi Quinolin pada Kloform atau Fe dengan distizon pada pelarut CCl42. Ekstraksi Solvasiialah ekstraksi dimana zat yang dekstraksi disolvasikan ke fasa organik.Contoh ekstraksi Fe(ll) dari asam klorida dengan Dietil eter atau ekstraksi uranium dari media asam nitrat dengan Tributil Phosfat. Kedua ekstraksi dapat terjadi karena solvasi logam ke fasa organik

Page 9: EKSTRAKSI

3. Ekstraksi pembentukan pasangan ionEkstraksi ini berlangsung melalui pembentukan senyawa netral (yang tidak bermuatan) kemudian diekstraksi ke fasa organikContoh Ekstraksi Scandium atau Uranium dengan Trioktil Amina. Pada ekstraksi ini terbentuk senyawa netral antara Uranium atau Scandium dalam larutan asam dengan amina mempunyai berat molekul besar4. Ekstraksi sinergis (efek saling memperkuat)Keadaan ini diakibatkan oleh penambahan suatu pelarut pengekstraksi yang lain kepada sistem ekstraksi.Contoh ekstraksi uranium dengan Tributil Phosfat (TBP) bersama-sama dengan 2-Thenoyl Trifluoro Aceton (TTA). Masing – masing dapat mengekstraksi uranium tetapi dengan menggunakan campuran dari dua pelarut tersebut dapat terjadi kenaikkan pada hasil ekstraksi.

Page 10: EKSTRAKSI

Ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan dengan cara dingin dan cara panas. Jenis-jenis ekstraksi tersebut sebagai berikut:1. Ekstraksi secara dingin

a). Maserasi, merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.

Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin (Sudjadi, 1988).

Page 11: EKSTRAKSI

• Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana.• Kerugiannya antara lain waktu yang diperlukan untuk

mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.

Page 12: EKSTRAKSI

Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai berikut :• Modifikasi maserasi melingkar• Modifikasi maserasi digesti• Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat• Modifikasi remaserasi• Modifikasi dengan mesin pengaduk (Sudjadi, 1988).

Page 13: EKSTRAKSI

b). Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon (Sudjadi, 1988). • Keuntungan metode ini adalah :- Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.- Digunakan pelarut yang lebih sedikit-Pemanasannya dapat diatur (Sudjadi, 1988).

Page 14: EKSTRAKSI

• Kerugian dari metode ini :- Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.- Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.- Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah komdensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif (Sudjadi, 1988).

Page 15: EKSTRAKSI

c). Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.• Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah

tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.

• Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien (Sutriani,L . 2008).

Page 16: EKSTRAKSI

2. Ekstraksi secara panasa). Metode refluks • Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk

mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.

• Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator (Sutriani,L . 2008).

Page 17: EKSTRAKSI

b). Metode destilasi uap• Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi

minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman. Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk mencari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal (Sutriani,L . 2008).

Page 18: EKSTRAKSI

Peralatan Ekstraksi

Alat-alat ekstraksi skala Laboratorium :1. Corong pisah, untuk ekstraksi cair-cair2. Soklet, untuk ekstraksi padat-cair

Alat ekstraksi skala industri :- Ekstraksi cair-cair :1. Ekstraksi semprot2. Menara piring pervorasi3. Menara aduk- Ekstraksi padat-cair :1. Ekstraktor hamparan padat stationer

Page 21: EKSTRAKSI
Page 22: EKSTRAKSI
Page 23: EKSTRAKSI
Page 24: EKSTRAKSI
Page 25: EKSTRAKSI
Page 26: EKSTRAKSI
Page 27: EKSTRAKSI

Fungsi dari bagian-bagian alat tersebut adalah sebagai berikut :• Condensor merupakan bagian alat dari seperangkat alat

ekstraktor Soxhlet yang berfungsi sebagai system pendingin uap pelarut panas, sehingga uap pelarut tersebut berubah menjadi fasa cair karena proses kondensasi. Sistem dingin pada kondensor diperoleh dari aliran air dingin yang didinginkan dengan es batu dan dialirkan dengan pompa melalui water in dan keluar melalui water out.• Bypass sidearm merupakan bagian dari seperangkat alat

ekstraktor Soxhlet yang berfungsi sebagai penghubung labu pemanas dengan thimble yang tembus langsung ke atas dengan kondensor, sehingga uap air dapat naik dari labu pemanas menuju kondensor.

Page 28: EKSTRAKSI

• Thimble merupakan bagian dari seperangkat alat Soxhlet yang berfungsi sebagai tempat sampel padat yang telah ditumbuk dan siap untuk diekstrak dengan pelarut yang telah terkondensasi menjadi fasa cair.• Siphon armmerupakan bagian dari seperangkat alat Soxhlet

yang berfungsi sebagai alat penanda bahwa proses ekstraksi berjalan satu siklus.• Boiling flask merupakan bagian dari seperangkat alat

Soxhlet yang berfungsi sebagai tempat pelarut dan hasil ekstraksi.• Heating mantle merupakan alat pemanas yang berfungsi

untuk memanaskan pelarut agar terjadi proses penguapan pelarut pada ekstraksi Soxhlet.

Page 29: EKSTRAKSI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekstraksi1. Ukuran Bahan

Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan bahansehingga mempercepat penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan diekstrak danmempercepat waktu ekstraksi. Sebenarnya semakin kecil ukuran bahan semakin luas pula permukaan bahan sehingga semakin banyak oleoresinyang dapat diekstrak. Tetapi ukuran bahan yang terlalu kecil juga menyebabkan banyak minyak volatile yang menguap selama penghancuran.

Page 30: EKSTRAKSI

2. Suhu EkstraksiEkstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi,

tetapi padaekstraksi oleoresin hal ini dapat meningkatkan beberapa komponen yang terdapatdalam rempah akan mengalami kerusakan3. Pelarut

Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor penting dalam ekstraksioleoresin. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: daya melarutkan oleoresin, titik didih, toksisitas (daya atau sifat racun), mudah tidaknya terbakar dan sifatkorosif.

Page 31: EKSTRAKSI

Dalam pemilihan pelarut harus memperhatikan beberapa faktor diantaranya adalah pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini : • Selektifitas Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang

diinginkan, bukankomponen-komponen lain dari bahan ekstraksi.

• Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).

• Kemampuan untuk tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas larutdalam bahan ekstraksi.

Page 32: EKSTRAKSI

• Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaankerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.

• Reaktifitas Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen-komponen bahan ekstraksi.

• Titik didih, titik didh kedua bahan tidak boleh terlalu dekat karena ekstrak dan pelarut dipisahkan dengan cara penguapan, distilasi dan rektifikasi.

• Kriteria lain, sedapat mungkin murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila bercampur udara, tidak korosif, buaka emulsifier, viskositas rendah dan stabil secara kimia dan fisik (Sutriani,L . 2008).