Makalah Ekstraksi

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekstraksi gigi adalah suatu tindakan bedah pencabutan gigi dari socket gigi dengan alat-alat ekstraksi (forceps). Kesatuan dari jaringan lunak dan jaringan keras gigi dalam cavum oris dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan adanya jalur terbuka untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan komplikasi dalam penyembuhan dari luka ekstraksi. Oleh karena itu tindakan aseptic merupakan tindakan yang sangat penting sebelum dilakukannya prosedur ekstraksi gigi. Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sangat komplek yang melibatkan struktur tulang, jaringan lunak dalam rongga mulut serta keselurahan bagian tubuh. Pada tindakan pencabutan gigi perlu dilaksanakan prinsip-prinsip keadaan steril (asepsis) dan prinsip-prinsip pembedahan (surgery). Untuk pencabutan lebih dari satu gigi secara bersamaan tergantung pada keadaan umum penderita serta keadaan infeksi yang ada ataupun yang mungkin akan terjadi. Laporan kasus ini akan memaparkan lebih lanjut ekstraksi gangren radiks gigi 11 yang disertai dengan abses periapikal akut B. Rumusan Masalah 1

description

ekstraksifkgtrisaktilapsus

Transcript of Makalah Ekstraksi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangEkstraksi gigi adalah suatu tindakan bedah pencabutan gigi dari socket gigi dengan alat-alat ekstraksi (forceps). Kesatuan dari jaringan lunak dan jaringan keras gigi dalam cavum oris dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan adanya jalur terbuka untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan komplikasi dalam penyembuhan dari luka ekstraksi. Oleh karena itu tindakan aseptic merupakan tindakan yang sangat penting sebelum dilakukannya prosedur ekstraksi gigi.

Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sangat komplek yang melibatkan struktur tulang, jaringan lunak dalam rongga mulut serta keselurahan bagian tubuh. Pada tindakan pencabutan gigi perlu dilaksanakan prinsip-prinsip keadaan steril (asepsis) dan prinsip-prinsip pembedahan (surgery). Untuk pencabutan lebih dari satu gigi secara bersamaan tergantung pada keadaan umum penderita serta keadaan infeksi yang ada ataupun yang mungkin akan terjadi.Laporan kasus ini akan memaparkan lebih lanjut ekstraksi gangren radiks gigi 11 yang disertai dengan abses periapikal akut

B. Rumusan MasalahBagaimana penanganan pencabutan gangren radiks gigi 11 yang disertai dengan abses periapikal akut?

C. Tujuan PenulisanTujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penanganan pencabutan gangren radiks gigi 11 yang disertai dengan abses periapikal akut.

D. Manfaat PenulisanManfaat penulisan ini bagi mahasiswa adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Ekstraksi gigi adalah proses pencabutan gigi dari dalam soket dari tulang alveolar. Ekstraksi gigi dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik sederhana dan teknik pembedahan. Teknik sederhana dilakukan dengan melepaskan gigi dari perlekatan jaringan lunak menggunakan elevator kemudian menggoyangkan dan mengeluarkan gigi di dalam soket dari tulang alveolar menggunakan tang ekstraksi.

Sedangkan teknik pembedahan dilakukan dengan pembuatan flep, pembuangan tulang disekeliling gigi, menggoyangkan dan mengeluarkan gigi di dalam soket dari tulang alveolar kemudian mengembalikan flep ke tempat semula dengan penjahitan. Teknik sederhana digunakan untuk ekstraksi gigi erupsi yang merupakan indikasi, misalnya gigi berjejal. Ekstraksi gigi dengan teknik pembedahan dilakukan apabila gigi tidak bisa diekstraksi dengan menggunakan teknik sederhana, misalnya gigi ankilosis.

B. Indikasi dan Kontraindikasi 1. Indikasi pencabutan gigi 5a) Karies yang parah b) Nekrosis pulpac) Penyakit periodontal yang parahd) Alasan orthodontike) Alasan prosthodontikf) Gigi malposisig) Gigi retakh) Gigi impaksii) Gigi supernumeraryj) Gigi dengan kelainan patologisk) Terapi pra-radiasil) Gigi berada di area garis fraktur rahangm) Estetikn) Ekonomis2. Kontraindikasi pencabutan gigia) Kontraindikasi sistemik Kelainan jantung Kelainan darah Diabetes Melitus tidak terkontrol Nephritis Hepatitis Sifilis Alergi anestesi lokal Kehamilan Toxic goiter

b) Kontraindikasi lokal Radang akut Infeksi akut Oral malignancy

C. Abses Periapikalis AkutAbses apikalis akut adalah proses inflamasi pada jaringan periapikal gigi, yang disertai pembentukan eksudat. Abses apikalis akut disebabkan masuknya bakteri, serta produknya dari saluran akar gigi yang terinfeksi. Abses apikalis akut ditandai dengan nyeri yang spontan, adanya pembentukan nanah, dan pembengkakan. Pembengkakan biasanya terletak divestibulum bukal, lingual atau palatal tergantung lokasi apeks gigi yang tekena. Abses apikialis akut juga terkadang disertai dengan manifestasi sistemik seperti meningkatnya suhu tubuh, dan malaise. Tes perkusi abses apikalis akut akan mengahasilkan respon yang sangat sensitif, tes palpasi akan merespon sensitif. Sedangkan tes vitalitas tidak memberikan respon. Secara histologi abses apikalis akut menunjukkan adanya lesi destruktif dari nekrosis yang mengandung banyak leukosit PMN yang rusak, debris, dan sel serta eksudat purulen. Gambaran radiografis abses apikalis akut, terlihat penebalan pada ligamen periodontal dengan lesi pada jaringan periapikal.

BAB IIILAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien Nama: Abdullah Bin Hamidun Umur: 47 tahun Jenis kelamin: pria Alamat: Kampung pulo Golongan darah: O Suku: Jawa Status: kawin Agama: Islam Pekerjaan: swasta Pendidikan: S1 Berat badan : 65kg Tinggi badan : 160cm

B. Keluhan Utama dan Anamnesis1. Keluhan UtamaPasien laki- laki berusia 47 tahun datang ke RSGMP Trisakti dengan keluhan gigi depan atasnya yang terasa sakit dan bengkak2. AnamnesisPasien laki- laki berusia 47 tahun datang ke RSGMP Trisakti ingin mencabut sisa akar gigi depannya, karena terasa sakit saat makan sejak 3 minggu yang lalu dan pasien meminum obat warung apabila sisa akar giginya terasa sakit dan mengganggu aktivitas

C. Pemeriksaan Klinis1. Pemeriksaan umum Keadaanumum : Baik Beratbadan : 65kgTinggibadan : 160 cmNadi : 70/menitTekanandarah : 120/80 mmHgPernapasan : 20/menit

2. Asimetri wajah : simetris 3. Pemeriksaan sistemik : TAK

D. Pemeriksaan Ekstra Oral Inspeksi : TAK Palpasi: TAK Perkusi: TAK Kelenjar limfe: TAK Kelenjar saliva: TAK

E. Pemeriksaan Intra oral Pergerakan sendi rahang: TAK Gigi geligi : TAK Gingiva: Gingivitis marginalis Mukosa alveolar: TAK Mukosa labial: TAK Bibir: TAK Mukosa bukal : TAK Palatum: TAK Lidah: TAK Dasar mulut: TAK

F. Riwayat Kesehatan Pasien Pasien tidak sedang dalam perawatan dokter Pasien tidak memiliki penyakit sistemik Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat & makanan Pasien memiliki penyakit maag Pasien pernah sakit gigi, pernah melakukan penambalan, perawatan saluran akar dan pencabutan gigi.

G. Odontogram

H. Analisis Kasus

Padapemeriksaan E.O : Tidak ada kelainan

Padapemeriksaan I.O : Gigi 18, 17, 16,15, 13,12, 22, 24, 26, 48, 47, 46, 45, 44, 32, 35, 36, 37, 38 missing Gigi 11, 21, 23, 33,34 gangren radix Gigi 43 karies profunda Gigi 25, 27 karies media

I. Hasil Pemeriksaan Gigi sondasi perkusi druk Chlor etil 11: - + + -Diagnosis: Gangren RadiksRencana Perawatan: ekstraksi

J. Perawatan Gigi 111. Premedikasi :R/ Amoxicilin tab 500mg No.XVS 3 dd 12. Persiapan alat yg sudah disterilkan daan bahan yg dibutuhkan.3. Pengukuran tekanan darah pasien.4. Pembuatan Informed Consent.5. Persiapan pasien duduk di dental unit.6. Penggunaan anestesi topical di mukosa labial dan palatal pada daerah yang akan dianestesi.

7. Asepsis dgn betadine.

8. Anestesi menggunakan larutan Pehacain. Anestesi infiltrasi pada mucobuccal fold pada gigi 11(1,5 cc) & anestesi infiltrasi pada daerah palatal setinggi apeks gigi 21 (0,3 cc). Aspirasi sebelum deponir larutan anestesi.

9. Tunggu 4-6 menit. Lalu observasi numbness dgn pinset (regio 11).

10. Setelah anestesi berhasil, lakukan separasi jaringan lunak gigi 21 dgn menggunakan bein, kemudian ekstraksi menggunakan forcep.

11. Setelah gigi ter-ekstraksi periksa kembali keadaan soket, lakukan kuretase & pastikan soket sudah bersih dari jaringan granulasi. Kemudian lakukan spooling larutan povidon iodine

12. Pasien diberikan instruksi utk menggigit tampon yg telah diberikan betadine selama 1 jam & diberikan instruksi post-op serta diberikan obat post-medikasi

13. Post medikasi:R/ Asam Mefenamat tab 500mg No.XS. p . r . n .

Instruksi post operasi Gigit tampon selama 1 jam Jangan memainkan daerah bekas pencabutan dgn lidah Jangan sering meludah Jangan berkumur terlalu kencang Jangan menyikat gigi di daerah bekas pencabutan Minum obat sesuai petunjuk dokter Hindari makanan panas & pedas pada hari pertama setelah pencabutan Hindari minum dgn menggunakan sedotan

1