Ekologi Pangan Dan Gizi

5
TUGAS EKOLOGI PANGAN DAN GIZI “BUAH DAN SAYUR” Oleh kelompok 8: Anita Cibi Indra Okta Lisdiana Lusya Ayu A Munfaridah (101311123095)

Transcript of Ekologi Pangan Dan Gizi

Page 1: Ekologi Pangan Dan Gizi

TUGAS EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

“BUAH DAN SAYUR”

Oleh kelompok 8:

Anita Cibi

Indra Okta

Lisdiana

Lusya Ayu A

Munfaridah (101311123095)

(REK AQ CMA BISA INI KATANYA SURUH JAWAB PERTANYAN DOANG) KALAW MAU DI TAMBAH YO MONGGO TRUS KALAW UNTUK IKAN JIKA MINTA BNTUAN YO MONGGO SAYA SIAP MELAYANI KELOMPOK kita.... hehehe trus nama ne rek aq ra ngerti

Page 2: Ekologi Pangan Dan Gizi

1. Bagaimana potensi buah dan sayur di Jawa timur?2. Mengapa buah dan sayur sering mengalami kerusakan sebelum di konsumsi?3. Bagaimana menurut anda penangan buah dan sayur seperti yang anda lihat di vidio

tersebut?a. Penanganan mana yang sudah benar?b. Penanganan mana yang tidak benar?c. Resiko kontaminan apa yang mungkin terjadi?

4. Solusi apa yang anda berikan agar harapan sayur dan buah hasil pertanian tidak banyak mengalami kerusakn sebelum di konsumsi, sehingga sayur dan buah benar-benar dapat di manfaatkan sebagai sumber vitamin, mineral dan serat bagi kesehatan masyarakat?

Jawaban1. Potensi buah dan sayur di Jawa Timur menurut kelompok kami sangat melimpah, hal ini

di karenakan mayoritas penduduk jawa timur adalah bermata pencaharian sebagai petani padi, sayur, dan buah serta keadaan geografis yang subur sehingga sayur dan buah dapat tumbuh dengan baik. Hal lain juga terbukti dari tindakan penolakan adanya impor buah dan sayur dari masyarakat Jawa Timur karena di nilai kwalitas sayur dan buah di jawa timur lebih baik dari pada sayur dan buah impor.

2. Karena penanganan pasca panen yang belum tepat.Dimnana sayuran merupakan produk pertanian yang mudah mengalami kerusakan. Karakteristik penting produk pascapanen sayuran adalah bahan tersebut masih hidup dan masih melanjutkan fungsi metabolisme. Akan tetapi metabolisme tidak sama dengan tanaman induknya yang tumbuh dengan lingkungan aslinya, karena produk yang telah dipanen mengalami berbagai bentuk stress seperti hilangnya suplai nutrisi, serta proses pasca panen sering menimbulkan pelukaan, akibat pengemasan dan transportasi dapat menimbulkan kerusakan mekanis lebih lanjut, orientasi gravitasi dari produk pascapanen umumnya sangat berbeda dengan kondisi alamiahnya, hambatan ketersediaan CO2 dan O2 ini juga sebagai pemicu kerusakan buah dan sayur sebelum di konsumsi.

Page 3: Ekologi Pangan Dan Gizi

3. Di pasar tradisional keputran pada umumnya penanganan pasca panen holtikultura masih dilakukan sangat sederhana. a. Melakukan sortasi pada sayur, sortasi dilakukan untuk memisahkan buah dan sayur

yang mengalami kerusakan dengan yang masih baik dan terlihat juga pengikatan (bunching) pada sayur.

b. Sayur hanya dikemas dengan menggunakan keranjang bambu maupun dengan karung plastik serta pengemasan saat pengangkutan sayur penataannya yang tidak teratur, sehingga lebih banyak bagian sayur yang terbuang. penyimpanan tanpa kemasan plastik pada suhu ruang.

c. Kontaminan yang mungkin terjadi adalah terkontaminasi Kimia : logam-logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), atau merkuri

(Hg)Microbakteri : bacteri e.coli, Salmonela tyfosa

4. Solusi dari kelompok kami yaitu :a. Perlu adanya penanganan pasca panen yang tepat untuk sayuran demi menjaga

kualitas agar sayuran dapat memiliki umur simpan, warna yang tetap baik misalnya langkah yang harus dilakukan dalam penanganan sayur setelah dipanen meliputi: 1) pemilihan (sorting), 2) pemisahan berdasarkan umuran (sizing), 3) pemilihan berdasarkan mutu (grading), 4) dan pengepakan (packing).

Namun demikian, untuk beberapa komoditi atau jenis sayur tertentu memerlukan tambahan penanganan seperti :

1) pencucian, 2) penggunaan bahan kimia, 3) pelapisan (coating-waxing), 4) dan pendinginan awal (pre-cooling), 5) serta pengikatan (bunching), 6) pemotongan bagian-bagian yang tidak penting (trimming)

(Winarno 2001).b. Penyimpanan yang paling tepat pada sayur adalah penyimpanan dalam suhu rendah

dengan kemasan plastik, sedangkan penyimpanan yang kurang tepat adalah penyimpanan tanpa kemasan plastik pada suhu ruang.

c. Kemasan yang digunakan untuk mengemas sayuran hendaknya bukan dari bahan yang memicu terjadinya reaksi kimia, supaya kandungan gizi sayuran tetap terjaga. Selain itu kemasan plastik yang digunkan yaitu yang memiliki daya lekat yang kuat, lentur dan tidak mudah sobek menjadikan buah dan sayuran tetap segar, tahan lama, tidak kering dan melindungi serta menjaga tetap bersih