Eklampsia Pada Ibu Hamil

25
Kejang Akibat Eklampsia Pada Ibu Hamil Alvan Aresto Djari 102012295

description

rweageg

Transcript of Eklampsia Pada Ibu Hamil

Eklampsia Pada Ibu Hamil

Kejang Akibat Eklampsia Pada Ibu HamilAlvan Aresto Djari102012295Skenario 1Seorang perempuan 18 tahun, primigravida dibawa secara tergesa-gesa oleh suaminya ke UGD karena kejang-kejang. Haid terakhir tanggal 25 September 2013. Selama hamil tidak pernah memeriksakan diri ke bidan maupun dokter. Pasien tidak sadar.Identifikasi istilahTidak adaRumusan MasalahSeorang perempuan 18 tahun, primigravida mengalami kejang-kejang serta tidak sadarkan diri.Mind mapRumusan MasalahanamnesisPemeriksaan fisik dan penunjangWD dan DDEtiologiPatofisiologiPenatalaksanaanEpidemiologiKomplikasiPencegahanPrognosisHipotesisSeorang perempuan 18 tahun, primigravida mengalami eklampsia.

AnamnesisIdentitas pasien.Menanyakan tentang riwayat kejang pasien. Kapan mulainya, berapa lama, apakah pernah mengalami sebelum ini.Menanyakan hari pertama haid terakhir pasien.Pasien sudah berapa kali hamil, apakah ada komplikasi pada kehamilan sebelumnya.Menanyakan apakah pasien pernah menerima antenatal care. Antenatal care penting untuk mendeteksi hipertensi pada kehamilan.Menanyakan apakah ada riwayat penyakit lainnya, seperti hipertensi, epilepsy, hipoglikemi dsb.Menanyakan apakah pasien pernah timbul keluhan lainnya.Menanyakan apakah ada riwayat trauma, pengambilan obat-obatan dsb.PemeriksaanPemeriksaan Umum1. IbuKesadaran : Tidak sadarkan diri (Koma)Tekanan Darah: 180/20 mmHgNadi: 72x Menit2. AnakDenyut Jantung anak : 132/m , teratur.Inspeksia. Wajah: Tampak edemab. Tangan: Tampak edemac. Perut: lihat bentuk, pembesaran, pergerakan pernapasan, kondisi kulit (tebal, kriput dan striae).d. Kaki: Tampak Edema

Palpasi

AuskultasiMenggunakan stetoskop fetal heart detector (Doppler). Bunyi jantung anak dapat didengar sejak umur kehamilan 12 minggu sedangkan dengan stetoskop didengar pada umur kehamilan 26 minggu.

Pemeriksaan PenunjangHb dan HtHemokonsentrasi Preeklampsia, HipovolemiaTrombositTrombositemia Preeklampsia beratKreatinin serum, asam urat serum, nitrogen urea darahMeningkat Prek eklampsia berat, hipovolemiaLactic Acid Dehidrogenase (LDH)Ada hemolisisAlbumin serum dan faktor koagulasiKebocoran endotel dan kemungkinan koagulopati

Pemeriksaan urinalisis.Proteinuria (>300mg/24jam atau Dipstick >1+) adalah antara manifestasi klinis yang sering pada pasien eklamsia. Pada pemeriksaan konvensional biasanya dilakukan urin yang dikumpul secara berkala dalam 24 jam, tetapi dapat juga dilakukan dalam 12 jam.Oliguria/anuria.Kadangkala terdapat juga peningkatan asam urat ringan.

Tes fungsi heparPeningkatan SGOT >72 IU/LPeningkatan bilirubin (>1,2mg/dL).

USGUntuk memperkirakan umur kehamilanMelihat keadaan umum janinMelihat pertumbuhan janin, normal atau adakah kelainan, terutama plasenta abruption yang dapat mempersulit eklampsia, oligohidramnion, atau pertumbuhan janin terhambat (PJT).

CT scan Menyingkirkan penyebab lain dari kejang pasien misalkan pendarahan intrakranialDiagnosisDiagnosis KerjaEklampsia

Diagnosis BandingHipertensi GestasionalHipertensi yang muncul sebelum kehamilan atau didiagnosis < 20 minggu tanpa adanya gejala proteinuria.

EklampsiaHipertensi GestasionalEpilepsiRiwayat Hipertensi---Hipertensi++-Kejang+-+Nyeri Kepala+++/-Takikardia+++/-Edema++/--Proteinuria+--Etiologi1. Peran Prostasiklin dan TromboksanPengeluaran hormone ini memunculkan efek perlawanan pada tubuh. Pembuluh-pembuluh darah menjadi menciut, terutama pembuluh darah kecil, akibatnya tekanan darah meningkat.

2. Peran Faktor ImmunologisPada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. Sehingga pada kehamilan berikutnya resiko untuk terjadi eklampsia kecil.

3. Peran Faktor Genetik/FamilialEpidemiologiKejadian eklampsia dilaporkan berkisar dari 1 dari 2.000 kehamilan di negara maju. Meningkat pada populasi sosial ekonomi rendah, pada wanita lebih muda dari 20 tahun, kehamilan multifetal, dan pada mereka tanpa antenatal care. Diperkirakan, eklamsia terjadi 10% dari kehamilan yang dipengaruhi oleh hipertensi di seluruh dunia. Kira-kira setengah dari semua gangguan kehamilan hipertensi disebabkan preeklamsi.

Patofisiologi

Faktor ResikoPrimigravidaMola HidatidosaKehamilan kembarHidramnionPrimi muda (usia < 17 tahun) atau primi tua (usia > 35 tahun)ObesitasHipertensi kronis penyakit ginjal dan sindroma fosfolipidRiwayat preeklamsia-eklamsia pada kehamilan terdahuluRiwayat keluarga

Manifestasi KlinisStadium invasi (aura) kira-kira 30 detik, mata membuka, kelopak mata dan tangan bergetar.

Stadium Kontraksi (tonik) otot kaku, pernapasan berhenti, muka sianotik

Stadium Konvulsi (klonik) 1-2 menit. Spasmus tonik hilang, otot kontraksi berulang dalam tempo cepat

Stadium koma Pasien tidak sadar sama sekali dan akan pulih dalam waktu yg tidak bisa ditentukanPenatalaksanaanHindari dari trauma saat kejang. Monitor kebutuhan oksigen ibu dan janin. beri oksigen 8-10 L/menit. Pemberian MgSO4 untuk mencegah kejang berulang. Kontrol hipertensi dengan obat antihipertensi jika tekanan diastolik >110 mmHgJika terjadi intoksikasi diberikan antidotum kalsium glukonat 1 gr dalam larutan 10% secara perlahan. Segera lakukan persalinan.

AntikonvulsiMgSO4Diberikan IV 5 gr secara perlahan dilanjutkan (1-2 gr)/jam/infus. Lanjutkan pemberian hingga 24-48 jam pascapersalinan.DiazepamResiko depresi nafas janin karena dapat bebas melintasi plasenta dan berakumulasi dalam sirkulasi janin. Diberikan 5-10 mg IV.

AntihipertensiMetildopamenurunkan resistensi vascular tanpa banyak mempenaruhi frekuensi & curah jantung.

PencegahanPemeriksaan prenatal, antenatal dan postnatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin.

KomplikasiIbuSolusio plasentaHipofibrinogenemiaHellp SyndromeKelainan mataEdema paruNekrosis hatiKematian ibu atau janinAnakPrematurGawat janinKematian janin dalam rahimKesimpulanEklampsia merupakan satu diantara masalah kedaruratan paling serius selama pertengahan kehamilan terakhir, ditandai oleh kejang klonik dan tonik yang berhubungan dengan hipertensi yang diinduksi atau diperberat oleh kehamilan. Pencegahan terbaik adalah dengan memberikan antenatal care pada ibu hamil.