Eklampsia Pada Ibu Hamil

download Eklampsia Pada Ibu Hamil

of 20

description

PPT PBL Blok 25

Transcript of Eklampsia Pada Ibu Hamil

Eklampsia Pada Ibu Hamil

Eklampsia Pada Ibu HamilRoni AJ Simanjuntak102010199AnamnesisNama/Kelamin/Umur ?Keluhan utama ?Sudah menikah atau belum ? bila sudah ini untuk pertama kali atau tidak ?Hamil untuk pertama kali atau lebih ?Apakah ada komplikasi pada kehamilan terdahulu ?Pernah terjadi keguguran atau tidak, bila pernah berapa kali dan pada umur berapa ketika terjadi ?Bila sudah persalinan, ini persalinan ke berapa ?Cara persalinan terdahulu (jika Sectio Caesarea apakah alasannya) ?Riwayat hipertensi, epilepsi, atau trauma kepala yang berat ?

PemeriksaanPemeriksaan Umum1. IbuKesadaran : Tidak sadarkan diri (Koma)Tekanan Darah: 180/20 mmHgNadi: 72x Menit2. AnakDenyut Jantung anak : 132/m , teratur.Inspeksia. Wajah: Tampak edemab. Tangan: Tampak edemac. Perut: lihat bentuk, pembesaran, pergerakan pernapasan, kondisi kulit (tebal, kriput dan striae).d. Kaki: Tampak Edema

PalpasiLeopold IMenentukan tinggi fundus usia kehamilan bisa diketahui.Menentukan bagian janin mana yang ada di uteri

Leopold II Menentukan batas samping uterus dan letak punggung janin

Leopold IIIMenentukan bagian janin yang terletak disebelah bawah

Leopold IVMenentukan berapa bagian dari kepala yang masuk pintu atas panggul (PAP)Bila kepala belum masuk PAP maka akan teraba balotement kepala

AuskultasiMenggunakan stetoskop fetal heart detector (Doppler). Pabunyi jantung anak dapat didengar sejak umur kehamilan 12 minggu sedangkan dengan stetoskop didengar pada umur kehamilan 26 minggu. Frekuensi bunyi jantung anak antara 120 - 140 per menit.

Pemeriksaan PenunjangHb dan HtHemokonsentrasi Preeklampsia, HipovolemiaTrombositTrombositemia Preeklampsia beratKreatinin serum, asam urat serum, nitrogen urea darahMeningkat Prek eklampsia berat, hipovolemiaLactic Acid Dehidrogenase (LDH)Ada hemolisisAlbumin serum dan faktor koagulasiKebocoran endotel dan kemungkinan koagulopatiUSGUntuk memperkirakan umur kehamilanMelihat keadaan umum janinMelihat pertumbuhan janin, normal atau adakah kelainan, terutama plasenta abruption yang dapat mempersulit eklampsia, oligohidramnion, atau pertumbuhan janin terhambat (PJT).

CT scan Menyingkirkan penyebab lain dari kejang pasien misalkan pendarahan intrakranialDiagnosisDiagnosis KerjaEklampsia

Diagnosis BandingHipertensi GravidarumHipertensi yang muncul sebelum kehamilan atau didiagnosis < 20 minggu ditambah adanya gejala proteinuria.

Hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi terjadi pertama kali sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan dan atau dalam 48 jam post partum.EklampsiaChronic HipertensiEpilepsiRiwayat Hipertensi-+-Hipertensi++-Kejang+-+Nyeri Kepala+++/-Takikardia+++/-Edema++/--Proteinuria+--Etiologi1. Peran Prostasiklin dan TromboksanPengeluaran hormone ini memunculkan efek perlawanan pada tubuh. Pembuluh-pembuluh darah menjadi menciut, terutama pembuluh darah kecil, akibatnya tekanan darah meningkat.

2. Peran Faktor ImmunologisPada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. Sehingga pada kehamilan berikutnya resiko untuk terjadi eklampsia kecil.

3. Peran Faktor Genetik/FamilialEpidemiologiKejadian eklampsia dilaporkan berkisar dari 1 dari 2.000 kehamilan di dunia Barat. Meningkat pada populasi sosial ekonomi rendah, pada wanita lebih muda dari 20 tahun, kehamilan multifetal, dan pada mereka tanpa antenatal care. Diperkirakan, eklamsia terjadi 10% dari kehamilan yang dipengaruhi oleh hipertensi di seluruh dunia. Kira-kira setengah dari semua gangguan kehamilan hipertensi disebabkan preeklamsi.

PatofisiologiVasokonstriksi merupakan dasar patogenesis.Vasokonstriksi peningkatan total perifer resisten dan menimbulkan hipertensi. vasokonstriksi hipoksia pada endotel setempat kerusakan endotel kebocoran sel endotel perdarahan, nekrosis dan berbagai gangguan end organ.

Faktor ResikoKehamilan pertamaRiwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsiaPre-eklampsia pada kehamilan sebelumnyaIbu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahunWanita dengan gangguan fungsi organKehamilan kembar

Manifestasi KlinisTingkat invasi (aura) kira-kira 30 detik, mata membuka, kelopak mata dan tangan bergetar.

Tingkat Kontraksi (tonik) otot kaku, pernapasan berhenti, muka sianotik

Tingkat Konvulsi (klonik) 1-2 menit. Spasmus tonik hilang, otot kontraksi berulang dalam tempo cepat

Tingkat koma Pasien tidak sadar sama sekali dan akan pulih dalam waktu yg tidak bisa ditentukanPenatalaksanaanHindari dari trauma saat kejang. Monitor kebutuhan oksigen ibu dan janin. beri oksigen 8-10 L/menit. Pemberian MgSO4 untuk mencegah kejang berulang. Kontrol hipertensi dengan obat antihipertensi jika tekanan diastolik >110 mmHgJika terjadi intoksikasi diberikan antidotum kalsium glukonat 1 gr dalam larutan 10% secara perlahan. Segera lakukan persalinan.

AntikonvulsiMgSO4Diberikan IV 2 gr secara perlahan dilanjutkan (1-2 gr)/jam/infus. Lanjutkan pemberian hingga 24 pascapersalinan.DiazepamResiko depresi nafas janin karena dapat bebas melintasi plasenta dan berakumulasi dalam sirkulasi janin.

AntihipertensiMetildopamenurunkan resistensi vascular tanpa banyak mempenaruhi frekuensi & curah jantung.

PencegahanPemeriksaan prenatal, antenatal dan postnatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin.

KomplikasiIbuSolusio plasentaHipofibrinogenemiaHellp SyndromeKelainan mataEdema paruNekrosis hatiKematian ibu atau janinAnakPrematurGawat janinKematian janin dalam rahimKesimpulanEklampsia merupakan penyakit preeklampsia berat yang disertai dengan kejang. Gejala yang paling menonjol untuk eklampsia adalah hipertensi yang tinggi, proteinuria, edema seluruh tubuh dan juga kejang. Eklampsia berbahaya tidak hanya pada ibu hamil tapi juga kepada janin yang sedang dikandungnya. Pencegahan dan deteksi dini tanda-tanda dari preeklampsia adalah sangat penting sebelum terjadinya preeklampsia berat dan akhirnya eklampsia.