Ejaan bahasa indonesia
-
Upload
bram-agus-leonardo -
Category
Education
-
view
60 -
download
3
Transcript of Ejaan bahasa indonesia
Disusun oleh :
BAHASA INDONESIA “EJAAN BAHASA INDONESIA”
1.RIZKA ZULISTIA (1613451041)2.NI MADE YULIARTI
(1613451042)3.BA’DATUL PANCA PUTRI
(1613451056)4.BRAM AGUS LEONARDO
(1613451061)
PENULISAN KATA Penulisan
Kata Dasarkata yang belum diberi imbuhan atau belum mengalami proses morfologi lainnya
Penulisan Kata
Berimbuhan
Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya sebagai satu kesatuanKalau bentuk dasarnya adalah gabungan kata, maka awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya.
Penulisan Kata Gabung
Kata gabung atau gabungan kata adalah bentuk yang terdiri dari dua buah kata atau lebih. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut:
Kalau salah satu unsur dari gabungan kata itu (biasanya unsur pertama) tidak dapat berdiri sendiri serangkai sebagai sebuah kata.Contoh: antarkota
Jika sebuah gabungan kata sekaligus diberi awalah dan akhiran maka harus ditulis serangkai sebagai sebuah kata.Contoh: Melipatgandakan, perkeretaapian
Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai sebuah kata ditulis serangkai menjadi satu.Contoh: Hulubalang, apabila, barangkali
Kata-kata yang membentuk gabungan kata ditulis terpisah satu dengan lainnya.Contoh: kantor pos, buku pelajaran bahasa Indonesia
Tetapi bentuk-bentuk (kata) yang hanya muncul dalam pertuturan dengan satu-satunya kata lain yang menjadi pasangannya, tetap ditulis terpisah dari kata pasangannya itu. Misalnya kata-kata pora, renta, kerontong, bugar, dan belia pada gabungan kata.
Untuk menghindarkan salah baca dan salah pengertian, maka di antara unsur-unsur gabungan kata itu boleh diberi garis penghubung.Contoh: buku sejarah-baru
KATA SERAPAN Kata Serapan dalam bahasa indonesiaDalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari Bahasa lain, seperti bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
Dampak dari penggunaan kata – kata serapan.Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
1. Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
2. Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang.
Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing-al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :· national menjadi nasional· rationeel, rational menjadi rasional· normaal, normal menjadi normal
oo (Inggris) menjadi u contoh :· cartoon menjadi kartun· proof menjadi pruf
kh- (Arab) tetap kh- contoh :· khusus tetap menjadi khusus· akhir tetap menjadi akhir
(Sansekerta) menjadi s- contoh :· cabda menjadi sabda· castra menjadi sastra
oe- ( Yunani) menjadi e- contoh :· oestrogen menjadi estrogen· oenology menjadi enology
Pengertian Huruf Kapital dan huruf miring
Huruf Kapital (huruf besar) adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya, seperti A, B, H. (KBBI)
1. Huruf kapital digunakan di awal kalimat. Contoh : Masyarakat kini mencari makanan yang serba praktis.
2. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama petikan langsung. Contoh : “Selain rasanya enak, persiapannya juga cukup praktis, chicken nugget bisa di beli supermarket, kita tinggal goreng saja” ucap Ny. Lina Karlina.
3. Huruf kapital digunakan dala ungkapan atau kata yang berhubungan dengan kitab suci atau Tuhan. Contoh : Tuhan Yang Maha Penyayang
Huruf Miring adalah huruf yang letaknya miring, tetapi tidak menyerupai tulisan tangan seperti pada kursif. (KBBI)
Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Contoh : Buku Kiat Sukses Memasak dipinjam oleh ImaHuruf miring dalam cetakan dapat
dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.Contoh : Makanan sejenis ini disebut fastfood atau makanan siap saji. Chicken Nugget adalah salah satu jenis makanan siap saji yang banyak digemari anak-anak
PEMAKAIAN TANDA BACA• Tanda Titik (.)
o Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misal: Ayahku tinggal di Solo.
o Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misal: III. Departemen Pendidikan Nasional.
o Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, detik yang menunjukkan waktu. Misal: Pukul 1.35.20 (Pukul satu lewat tiga puluh lima menit dua puluh detik)
o Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misal: Anton Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
o Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Misal: Desa itu berpenduduk 24.200 orang
• Tanda Koma (,)o Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu
perincian atau pembilangan. Misal: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
o Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. Misal: Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.
o Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kaimat itu mendahului induk kalimatnya. Misal: Kalau ada undangan, saya akan datang.
o Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu. Misal: Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
o Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti oh, ya, wah, aduh, dan kasihan. Misal: Oh, begitu? , Wah, bukan main!
o Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misal: Kata ibu, “Saya gembira sekali.”
Tanda Titik Koma (;)• Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara. Misalnya: Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru dibeli ayahnya.
• Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. Misalnya:
Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
o berkewarganegaraan Indonesia;o berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;o berbadan sehat;o bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.• Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua
kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.Misalnya: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.
Tanda Titik Dua (:) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya: Horison, XLIII, No. 8/2008:8
TERIMA KASIH