FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa...

13
EJAAN BAHASA INDONESIA MAKALAH disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah :Bahasa Indonesia pengampu:Aisyatul Alifah,S.Pd.,M.Pd. oleh: Moh. Alfin Hidayat 1701036137 Sifa Aulia Hadi 1701036138 Diah Nur Syafitri 1701036149 Mr. Hadee Mahamad 1701036159 Fathihatun Nurul Ulya 1701036169 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017

Transcript of FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa...

Page 1: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

EJAAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH

disusun untuk melengkapi tugas

mata kuliah :Bahasa Indonesia

pengampu:Aisyatul Alifah,S.Pd.,M.Pd.

oleh:

Moh. Alfin Hidayat 1701036137

Sifa Aulia Hadi 1701036138

Diah Nur Syafitri 1701036149

Mr. Hadee Mahamad 1701036159

Fathihatun Nurul Ulya 1701036169

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2017

Page 2: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

I. PENDAHULUAN

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selainsebagai

alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat

komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan

reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat

mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara

baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa

berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan

penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat

menggunakan media tersebut secara baik dan benar.

Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah

peran aturan baku tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara

yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan

Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan adalah sub materi

dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar

dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi

tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah.

Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam

keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia

dapat digunakan secara baik dan benar.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia?

B. Bagaimana Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia?

C. Apa Saja Jenis Ejaan Bahasa Indonesia?

D. Bagaimana konsep serapan bahasa Indonesia?

Page 3: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

III. PEMBAHASAN

1. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia pada awalnya berasal dari bahasa Melayu.Bahasa

Melayu mulanya digunakan oleh penduduk yang mendiami daerah sekitar

selat Malaka.Bahasa Melayu mulai digunakan di kawasan Asia Tenggara

sejak abad ke-7.

Kedudukan bahasa Indonesia yaitu bahasa Nasional seperti ikrar

sumpah pemuda untuk mempersatukan bangsa dalam suku yang berbeda-

beda dan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama

daribahasa Sansekerta, bahsa Peria, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa

Eropa.Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai

variasi.

Dengan seiringnya waktu dan perkembangan zaman, begitu juga bahasa

yang mengalami perubahan,perkembangan dan ragam bahasa karena fungsi,

kedudukan dan lingkungan yang berbeda-beda.perkembangan dan meluasnya

bahasa melayu tampak makin jelas dari peninggalan islam.

Bahasa Melayu menyebar kepelosok Nusantara bersamaan dengan

menyebarnya agama islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah

diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau,

antar suku, antar pedagang karena bahasa Melayu tidak mengenal tutur.

Perkembangan bahasa Melayu di Wilayah Nusantara mempengaruhi

dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa

Indonesia.

2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan

menggunakan huruf,kata, dan tanda baca sebagai sarananya.Secara khusus

ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur perlambangan bunyi

bahasa termasuk pemisahan dan penggabungannya.1

1 Alek A dan Ahmad H.P, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Kencana Jakarta 2010, hlm.5

Page 4: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

A. Fungsi Ejaan

Adapun fungsi ejaan antara lain sebagai :

1. Landasan pembakuan tata bahasa.

2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilah.

Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa

indonesia.Secara praktis ejaan berfungsi untuk membantu pembaca

dalam memahami dan mencerna informasi yang disampaikan secara

tertulis.

B. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan atau biasa disebut EYD,

diberlakukan sejak penggunaannya diresmikan oleh Presiden RI pada

tanggal 16 Augustus 1972. Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia

Yang Disempurnakan ditetapkan oleh Mendikbud pada tanggal

31Agustus 1975 dan dinyatakan dengan resmi berlaku diseluruh

Indonesia dan disempurnakan lagi pada tahun 1987.

Dikatakan ejaan yang disempurnakan karena ejaan tersebut

merupakan penyempurnaan dari beberapa ejaan sebelumnya. Beberapa

kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:

1.) Pembentukan Huruf

Ejaan lama EYD:

Di jarum

2.) Huruf f, r, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing,

Misalnya: Khilaf, zakat.

3.) Huruf g dan x lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan tetap.

Misalnya: furgan dan xenon.

4.) Penulisan di - sebagai awalan dibedakan dengan di sebagai kata depan.

Contoh : Awalan kata Depan

di- di

dikhianati di kampus

Page 5: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

5.) Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya, bukan

dengan angka dua/2 .

Contoh :

- Mahasiswa-mahasiswa Mahasiswa

Secara umum hal-hal yang diatur dalam EYD adalah sebagai berikut :

1. Pemakaian huruf

2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring

3. Penulisan kata

4. Penulisan unsur serapan

5. Pemakaian tanda baca

Di Indonesia terdapat beberapa ejaan antara lain:

A. Ejaan Van Ophuysen

Ejaan ini disusun oleh Prof. ch. A. Van Ophuysen dengan bantuan

ahli bahasa seperti Engku Nawawi atas perintah Pemerintah Hindia

Belanda. Ejaan ini terbit pada tahun 1901, dalam kitab logat

melayu.Menurut Van Ophuysen bahasa melayu tidak mengenal gugus

konsonam dalam satu kata.

Ajaran Ophuysen tidak dipakai lagi karena beberapa pertimbangan :

1. Adanya gugus konsonam dalam bahasa indonesia tidak menimbulkan

kesulitan apapun dalam lafal bagi pemakai bahasa Indonesia.

2. Kita menghendaki agar eajaan kata pungut dalam bahasa Indonesia

sedapat-dapatnya dekat dengan ejaan asli kata asalnya.

3. Dalam pemungutan kata asing kita sukar menghindari adanya gugus

tugas konsonam.

Contoh :

Kata instruktur (bahasa Belanda instructur) jika di Indonesiakan sesuai

dengan ketetapan Ophuysen akan menjadi in-se-te-ruk-tur2

2 Wikipedia

Page 6: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

B. Ejaan Soewandi ( Ejaan Republik )

Ejaan ini di tetapkan mulai tanggal 19 Maret 1947 kemudian dikenal

dengan Ejaan Republik/Soewandi. Tujuan diadakan perubahan ejaan

yaitu : penyederhanakan untuk memudahkan.

Contoh : Goeroe - Guru

Secara praktis ejaan berfungsi untuk membantu pembaca dalam

memahami dan mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.

3. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

Ejaan bahasa Indonesia merupakan ejaan resmi yang digunakan sampai

sekarang. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang Disempurnakan, sesuai dengan

peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 50 tahun 2015 tentang “

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ”. Dalam pedoman umum ejaan

bahasa Indonesia mempunya ruang lingkup yaitu: 1) pemakaian huruf, 2)

penulisan kata, 3) pemakaian tanda baca, 4) penulisan unsur serapan.

1. Pemakaian Huruf

a. Huruf Abjad yaitu huruf yang terdiri diatas 26 huruf,yaitu A-Z.

b. Huruf Vokal yaitu terdiri diatas huruf a,e,i,o,dan u.

c. Huruf Konsonal yaitu huruf yang lain dari a,e,i,o,dan u.

d. Huruf Diftong seperti ai,au,ei dan oi.

e. Huruf Konsonal seperti kh,ny,ng,dan sy.

f. Huruf Kapital.

g. Huruf Miring seperti pada daftar pustaka misalnya : Pusat

Bahasa.2011.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Keempat

(Cetakan Kedua).Jakarta:Gramadia Pustaka Utama.

h. Huruf Tebal seperti huruf dh pada kata Ramadhan.

Page 7: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

2. Penulisan Kata

a. Kata Dasar

Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Saya pergi ke

sekolah.3

b. Kata Berimbuhan

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan

akhiran) ditulis dengan bentuk dasarnya. Misalnya: berjalan,

berkelanjutan, dan lukisan.

c. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara

unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak, ramah-tamah, dan porak-

poranda.

d. Gabungan Kata yang disebut kata majemuk,seperti kata duta dan kata

besar jadi duta besar.

e. Pemenggalan Kata

Misalnya : ma-in, sa-at, pan-dai, ba-pak, masy-hur, dll.

f. Kata Depan seperti kata di, ke, dan dari ditulis pisah dari kata seperti

Cicin itu terbuat dari emas.

g. Partikel seperti Partikel –lah, -kah,-tah, pun dan per misal Bacalah

buku itu baik-baik. dll.

Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik!

h. dengantanda titik pada setiap unsur singkatan itu.

Misalnya: A.H Nasution Abdul Haris Nasution

i. Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambing

bilangan atau nomor.

j. Kanti ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang

mengikutinya sedangkan –ku, -mu dan –nya ditulis serangkai dengan

kata yang mendahuluinya.

Misalnya: Rumah itu telah kujual.

3 As’ad Sungguh, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah, PT Bumi

Aksara 2016, hlm.8

Page 8: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

k. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.

3. Pemakaian Tanda Baca

a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pertanyaan.

Misalnya: Mereka duduk di sana.

b. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian

atau pembilangan.

Misalnya:

Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.

c. Tanda titik koma dipakai akhir perincian yang berupa klausa.

Misalnya: Berijasah sarjana S-1;

d. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

pemerian.

Misalnya: Ketua: Ahmad Wijaya

e. Tanda hubungdipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Misalnya: Anak-anak

f. Tanda pisah dipkai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang

berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.

Misalnya: Tahun 2010-2013

g. Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya.

Misalnya: Siapa pecinta lagu “Indonesia Raya”?

h. Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ucapan atau pertanyaan yang

berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,

ketidakpercayaan, atau emosi yangkuat.

Misalnya: Merdeka!

i. Tanda elips dipakaiuntuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam

dialog.

Misalnya: “Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”

j. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal

atau kata yang mempunyai arti khusus.

Page 9: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

Misalnya: “Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.4

k. Tanda petik tunggal dipakai untuk menggapit petikan yang terdapat

dalam petikan lain.

Misalnya: Tanya di, “Kaudengar bunyi ‘krik-krik’ tadi?

l. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau

penjelasan .

Misalnya: Dia memperpanjang surat izi mengemudi (SIM)

m. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat,

dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Misalnya: Nomor:7/PK/II/20135

4. Serapan Bahasa Indonesia

A. Pengertian Serapan Bahasa

Secara singkat serapan berarti penggunaan bahasa asing dalam

suatu bahasa (Sudarno,1992). Namun maksud kata serapan adalah kata

yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri/asing)

yang kemudian ejaan,ucapan,dan tulisannyadisesuaikan dengan penuturan

masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata.

B. Bahasa Sumber Penyerapan

Bahasa sumber adalah bahasa yang memberi kepada bahasa lain

atau bahasa yang kata-katanya diambil oleh bahasa lain (Sudarno, 1996:

12-50). Semula ada lima bahsa dunia yang terkenal sebagai bahasa

sumber, yaitu bahasa yunani, bahasa latin, bahasa sanskerta, bahasa cina

dan bahasa arab.

Sebelum Ch. A. Van Ophuijsen menerbitkan sistem ejaan untuk

bahasa melayu pada tahun 1910, cara menulis tidak menjadi pertimbangan

penyesuaian kata serapan. Umumnya kata serapan disesuaikan pada

lafalnya saja.

4 As’ad Sungguh, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah, PT Bumi

Aksara 2016, hlm.13

Page 10: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

Kata-kata serapan bahasa Indonesia dari bahasa asing antara lain:

a. Kata-kata Serapan dari Sanskerta dan Hindi

b. Kata-kata Serapan dari Bahasa Arab dan Persia

c. Kata-kata Serapan dari Bahasa Portugis

d. Kata-kata Serapan dari Bahasa Belanda

e. Kata-kata Serapan dari Bahasa Inggris

f. Kata-kata Serapan dari Bahasa Tionghoa

g. Kata-kata Serapan dari Bahasa Jepang

h. Kata-kata Serapan dari Bahasa Daerah di Indonesia

C. Jenis-jenis Unsur Serapan

Berdasarkan jenisnya serapan dibagi dua yaitu, serapan langsung dan

serapan tidak langsung.

1. Serapan langsung

Pada umumnya serapan langsung terdiri atas sejumlah kata yang persis

sama dengan bentuk asalnya.

2. Serapan tidak langsung

Serapan ini diantarkan oleh unsur kebudayaan bangsa yang

mengadakan kontrak. Unsur kebudayaan yang lebih maju akan diserap

oleh bangsa lainnya.

D. Syarat Penyerapan

1. Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya

2. Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan

terjemahan indonesianya .

3. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya

kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

E. Penulisan Unsur Serapan

Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari

bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab,

Page 11: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur

pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan.6

1. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa

Indonesia, seperti: reshuffle, shuttlecock. Unsur ini digunakan dalam

konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara

asing.

2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan

dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar

ejaannya hanya diubah seperlumnya sehingga bentuk Indonesia-nya

masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

IV. KESIMPULAN

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa

dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam

Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam

tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring,

serta penulisan unsur serapan.

Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia

1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa

2. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta

3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa

Indonesia

Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari

1. Pemakaian Huruf

2. Penulisan Huruf

3. Penulisan Kata

4. Penulisan Unsur Serapan

5. Pemakaian Tanda Baca

6 Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, TransMedia

Pustaka 2015, hlm.126

Page 12: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

V. PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami buat, dan kami sadar bahwa dalam

penyusunan makalah ini pasti terdapat banyak kesalahan baik dari segi

penulisan maupun dalam penyajiannya dan juga dengan minimnya referensi

yang kami cantumkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif

sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Page 13: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM … · Indonesia. 2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah seperangkat aturan tetang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

A.,Alek, dan H. Achmad H.P.2010.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: Kencana.

Sungguh,As’ad. 2016. Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Dan Pembentukan

Istilah.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fitriyani, Yuanita. dan Fatya Permata Anbiya. 2015. EYD dan Kaidah Bahasa

Indonesia

http://kesmas-fkm.blogspot.co.id/2012/12/contoh-makalah-ejaan.htm

http://iffah1995.blogspot.co.id/2015/04/makalah-ejaan-dalam-bahasa-

indonesia.html