Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

37
MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA Disusun oleh : KELOMPOK III Nama Anggota : 1. Jumlia Syaulani Rizki (4121121015) 2. Khoirul Ikhsan Pane (4121121016) 3. Wita Pardede (4123121084) 4. Yemima Purba (4123121085) Kelas : Pendidikan Fisika B 2012

description

Untuk tugas makalah bahasa indonesia

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

MAKALAH BAHASA INDONESIA

EJAAN BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

KELOMPOK III

Nama Anggota : 1. Jumlia Syaulani Rizki (4121121015)

2. Khoirul Ikhsan Pane (4121121016)

3. Wita Pardede (4123121084)

4. Yemima Purba (4123121085)

Kelas : Pendidikan Fisika B 2012

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok III ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “EJAAN BAHASA INDONESIA”. Diharapkan

makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Ejaan Bahasa Indonesia ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran

dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah

ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Medan, Februari 2015

                               Kelompok III

i

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

I.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

I.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

I.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

II.1.Pengertian dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia ............................................ 3

II.2.Pemakaian Huruf yang Benar sesuai dengan Pedoman EYD .............................. 5

II.3.Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) ........................................ 12

III. PENUTUP .................................................................................................................. 23

III.1...............................................................................................................................Kesimpulan ....................................................................................................................... 23

III.2...............................................................................................................................Saran ............................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 24

ii

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) pada dasarnya merupakan ejaan

bahasa Indonesia hasil dari penyempurnaan terakhir atas ejaan-ejaan yang pernah berlaku di

Indonesia. Sebelum EYD diberlakukan di Indonesia pernah berlaku ejaan Ch. A. Van Ophuysen,

ejaan Republik (ejaan Soewandi) dan ejaan Malindo. Adapun yang disempurnakan itu bukan

bahasa Indonesianya, melainkan ejannya yakni tata cara penulisan yang baku.

Selama ini belum semua orang mematuhi kaidah yang tercantum dalam EYD, baik karena

belum tahu, enggan mematuhi atau karena ada  pedoman yang mereka pegang selama ini yang

mereka anggap pedoman itu sudah tepat. Tindakan seperti ini jelas dapat mengacaukan

perkembangan  bahasa Indonesia. Padahal dengan diberlakukannya EYD, seharusnya setiap

warga negara Indonesia, termasuk warga pengadilan sebagai pemakai bahasa Indonesia wajib

mengikuti dan mematuhi kaidah-kaidah yang tercantum di dalamnya. Dalam rangka

menyebarluaskan dan memasyarakatkan EYD itulah dalam kaitan dengan teknik penulisan karya

ilmiah, tulisan ini terbit. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan manfaat dan petunjuk praktis

bagi masyarakat di semua lingkungan dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Tentu saja tulisan ini tidak luput dari kekurangan dan diperlukan sumbangan pemikiran

dari para pembaca.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah ini, permasalahan yang akan dibahas dalam

makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa dan bagaimana pengertian dan pembinaan ejaan bahasa Indonesia?

2. Bagaimana pemakaian huruf yang benar sesuai dengan pedoman EYD?

3. Bagaimana penulisan huruf yang benar sesuai dengan pedoman EYD?

1

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalh ini adalah untuk mengetahui :

1. Mengetahui Pengertian dan pembinaan ejaan bahasa Indonesia.

2. Mengetahui pemakaian huruf yang benar sesuai dengan pedoman EYD.

3. Mengetahui penulisan huruf yang benar sesuai dengan pedoman EYD.

2

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa ejaan adalah cara atau aturan

menuliskan kata-kata dengan huruf (Poerwadarminta, 1976:266). Gorys Keraf (1984: 47)

menyatakan bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-

lambang bunyi ujaran dan bagaimana interelasi antara lambang-lambang tersenut

(pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapatlah dikatakan bahwa ejaan itu mengandung

ketetapan-ketetapan tentang cara melambangkan atau menuliskan satuan-satuan bunyi (fonem),

satuan-satuan morfologi seperti kata dasar, kata ulang, kata majemuk. Di samping itu, dalam

ejaan, terkandung juga ketetapan-ketetapan tentang cara menuliskan satuan-80 satuan kata

(kalimat). Ke dalamnya, termasuk ketetapan tentang pemakaian tanda baca, seperti tanda titik,

koma, titik koma, titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru.

Di Indonesia, secara resmi, pernah berlaku tiga macam ejaan, yaitu Ejaan Van Ophuysen,

Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

2.1.1. Ejaan van Ophuijsen

Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van

Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan

Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian

dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun

1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu : huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai

akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti 

mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.

Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang,dsb.

Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb. Tanda diakritik,

seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

3

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

2.1.2 Ejaan Republik

Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya.

Ejaan ini juga dikenal dengan namaejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:

huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb. Bunyi hamzah dan bunyi

sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb. Kata ulang boleh ditulis

dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. Awalan di- dan kata

depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

2.1.3. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden

indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD,

ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin

dibakukan. Perubahan :

Indonesia

(pra-1972)

Malaysia

(pra-1972)Sejak 1972

tj ch c

dj j j

ch kh kh

nj ny ny

sj sh sy

j y y

oe* u u

Catatan: Tahun 1947 "oe" sudah digantikan dengan "u".

4

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Dewasa ini, di negara kita digunakan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempur-

nakan (EYD) yang telah direvisi menjadi EYD Terbaru (untuk selanjutnya, disebut dengan

EYD saja). Oleh karena itu, kesalahan atau penyimpanan yang dimaksud dalam bagian ini,

berdasar kepada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam EYD itu sendiri.

EYD diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Suharto pada tanggal 16 Agustus

1972. Ini berarti EYD telah berusia 38 tahun. Usianya yang cukup lama itu ternyata belum

bisa menjamin bahwa masyarakat pemakainya mampu menerapkannya dengan baik. Hal

itu ter-bukti dengan masih adanya banyak penyimpangan yang dilakukan oleh pemakai

bahasa terhadap ketetapan-ketetapan yang tercantum dalam EYD itu sendiri. Anehnya,

penyim-pangan atau kesalahan yang menyangkut EYD itu tidak hanya dilakukan oleh

masyarakat awam, tetapi juga oleh sebagian anggota masyarakat tergolong pelajar atau

mahasiswa yang sudah beberapa tahun belajar bahasa Indonesia, bahkan oleh guru bahasa

Indonesia sendiri. Pada garis besarnya, kesalahan itu menyangkut bidang persukuan

penulisan huruf kapital, penulisan kata, penulisan partikel, penulisan angka dan lambang

bilangan, dan pemakaian tanda baca.

2.2. Pemakaian Huruf yang Benar sesuai dengan Pedoman EYD

2.2.1. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia ada 26 huruf, yaitu:

Huruf Nama

Kapital Kecil

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

a

be

ce

de

e

ef

ge

ha

i

je

5

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

K

L

M

N

O

P

Q

R

S

T

U

V

W

X

Y

Z

k

l

m

n

o

p

q

r

s

t

u

v

w

x

y

z

ka

el

em

en

o

pe

ki

er

es

te

u

ve

we

eks

ye

zet

2.2.2. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i,

o, dan u.

Huruf

Vokal

Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

a

e*

i

o

u

api

enak

emas

itu

oleh

ulang

padi

petak

kena

simpan

kota

bumi

lusa

sore

tipe

murni

radio

ibu

6

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

2.2.3. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf

huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Huruf

Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

b

c

d

f

g

h

j

k

l

m

n

p

q

r

s

t

v

w

x

y

z

bahasa

cakap

dua

fakir

guna

hari

jalan

kami

-

lekas

maka

nama

pasang

Quran

raih

sampai

tali

varia

wanita

xerox

yakin

zeni

sebut

kaca

ada

kafan

tiga

saham

manja

paksa

rakyat*

alas

kami

tanah

apa

status quo

bara

asli

mata

lava

hawa

-

payung

lazim

adab

-

Abad

maaf

gudeg

tuah

mikraj

politik

bapak*

akal

diam

daun

siap

Taufiq

putar

tangkas

rapat

-

-

sinar-x

-

juz

7

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Keterangan :

* Huruf k melambangkan bunyi hamzah.

** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox) dan

keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar x).

2.2.4. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan

oi.

Huruf

Diftong

Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

ai

au

oi

ain

aula

-

malaikat

saudara

boikot

pandai

harimau

amboi

2.2.5. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing masing melambangkan satu

bunyi konsonan.

Gabungan

Huruf

Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata

Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir

kh

ng

ny

sy

khusus

ngilu

nyata

syarat

akhir

bangun

banyak

isyarat

tarikh

senang

-

arasy

8

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Catatan :

Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus.

2.2.6. Persukuan

Persukuan adalah penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau

satu hembusan nafas. Setiap suku kata dalam Bahasa Indonesia ditandai oleh sebuah vokal.

Vokal ini dapat didahului atau diikuti oleh konsonan.

1. Persukuan Kata dalam Bahasa Indonesia

Di bawah ini dicantumkan pola persukuan kata dalam Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, yaitu sebagai berikut :

a) Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata, yaitu :

1. V : a-nak; i-bu; ba-u; a-kan; a-ku; ma-u; a-du; i-par

2. VK : ar-ti; ma-in; om-bak; an-dal; la-in; in-dah

3. KV : ra-kit; ka-in; ra-jut; ca-kap

4. KVK : pin-tu; kan-tor; lan-tai; lam-bat; ram-but; rim-bun

b) Di samping itu Bahasa Indonesia mengenal pola suku kata, yaitu :

1. KKV : pra-ja; sas-tra; in-fra; su-pra

2. KKVK : blok; trak-tor; prak-tis; trak-tir; skan-dal

3. VKK : eks; ons; ohm; eks-por 

4. KVKK : teks; kon-teks; pers 

5. KKVKK : kom-pleks; tri-pleks

6. KKKV : stra-te-gi; in-stru-men; stra-ta

7. KKKVK : struk-tur; in-struk-tur

Keterangan : V = vokal; K = konsonan

c) Pemisahan suku kata pada kata dasar, yaitu :

9

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

1. Kalau di tengah kata ada dua vokal yang berurutan, maka pemisahan suku

kata pada kata dasar tersebut dilakukan di antara kedua vokal itu.

Contoh : ma-af; bu-ah; ri-ang

2. Kalau di tengah kata ada konsonan di antara dua vokal, maka pemisahan suku

kata pada kata dasar tersebut dilakukan sebelum konsonan itu.

Contoh : a-nak; a-pa; a-gar

Oleh karena ng, ny, sy, dan kh yang melambangkan satu konsonan, maka

gabungan huruf-huruf itu tidak pernah diceraikan sehingga pemisahan suku

kata dilakukan sebelum atau sesudah pasangan huruf itu.

Contoh : sa-ngat; nyo-nya; sya-rat; ang-ka; akh-lak

3. Kalau di tengah kata ada dua konsonan yang berurutan, maka pemisahan suku

kata pada kata dasar tersebut terdapat di antara kedua konsonan itu.

Contoh : man-di; tem-pat; lam-bat; ker-tas

4. Kalau di tengah kata ada tiga konsonan atau lebih, maka pemisahan suku kata

pada kata dasar tersebut terdapat di antara konsonan yang pertama (termasuk

ng) dengan konsonan kedua.

Contoh : in-stru-men; bang-krut; ul-tra

d) Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata, yaitu di awal, di

akhir, di tengah, atau gabungan dari antara ketiga itu, yang berfungsi untuk

membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.

Imbuhan termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk dan partikel yang

biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dan dalam persukuan kata

dipisahkan sebagai satu kesatuan.

Contoh : ma-ka-nan; me-ne-mui; bel-ajar; per-gi-lah; wa-lau-pun

2.2.7. Nama Diri

Nama diri adalah nomina khusus yang mengacu ke nama geografi, nama orang atau

lembaga, dan nama yang berhubungan dengan waktu. Nama diri ditulis dengan huruf

kapital, sedangkan nama jenis merujuk kepada jenis tertentu secara umum. Di dalam

pedoman EYD nama jenis yang tergolong sebagai nomina umum ditulis dengan huruf

10

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

kecil. Nama diri yang diatur penulisannya dalam pedoman umum EYD berhubungan

dengan :

1) Nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, dan gelar keilmuan yang diikuti

nama orang.

Contoh :

a. Doktor Salim Said terkenal kritis dalam memberikan ulasan di televisi.

b. Haji Agus Salim seorang pahlawan pendidikan.

2) Nama jabatan pangkat yang diikuti nama orang, instansi atau tempat.

Contoh :

a. Gubernur DKI Jakarta meresmikan pengunaan busway.

b. Kolonel Suparman berhasil mengungkap kasus korupsi kemarin.

3) Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Contoh :

a. Di penghujung tahun 2004 bangsa Indonesia mengalami bencana yang amat

besar.

b. Pulau Jawa terpadat  penduduknya  di Indonesia.

c. Bahasa Indonesia belum menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

11

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

4) Nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Contoh :

a. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1343 Hijriah.

b. Dahulu pernah terjadi Perang Candu di negeri Cina.

5) Nama khas geografi.

Contoh :

a. Salah satu daerah pariwisata di Sumatera adalah Danau Toba.

b. Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dihubungkan oleh Selat Sunda.

6) Nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.

Contoh :

a. Ayu Utami mengarang novel Saman.

b. “Kiat Mengatasi Gejala Penyakit Kejiwaan”.

2.3. Penulisan Huruf yang Benar sesuai dengan Pedoman EYD

2.3.1. Huruf Kapital

12

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada

awal kalimat.

Misalnya:

Dia membaca buku.

Apa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya:

Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"

Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"

"Kemarin engkau terlambat," katanya.

"Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang

berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti

untuk Tuhan.

Misalnya:

Islam Quran

Kristen Alkitab

Hindu Weda

Allah

Yang Mahakuasa

Yang Maha Pengasih

Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-

Nya.

4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan yang diikuti nama orang.

13

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Misalnya:

Mahaputra Yamin

Sultan Hasanuddin

Haji Agus Salim

Imam Syafii

Nabi Ibrahim

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Misalnya:

Dia baru saja diangkat menjadi sultan.

Pada tahun ini dia pergi naik haji.

Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang,

nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.

Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik

Perdana Menteri Nehru

Profesor Supomo

Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara

Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian

Gubernur Jawa Tengah

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk

kepada bentuk lengkapnya.

Misalnya:

Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.

Sidang itu dipimpin Presiden.

Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak

merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.

14

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Misalnya:

Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?

Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.

Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang.

Misalnya:

Amir Hamzah

Dewi Sartika

Wage Rudolf Supratman

Halim Perdanakusumah

Ampere

Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der

(dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama

Portugal).

Misalnya:

J.J de Hollander

J.P. van Bruggen

H. van der Giessen

Otto von Bismarck

Vasco da Gama

(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf

pertama kata bin atau binti.

Misalnya:

Abdul Rahman bin Zaini

Ibrahim bin Adham

Siti Fatimah binti Salim

Zaitun binti Zainal

15

Page 19: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang

digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

pascal second Pas

J/K atau JK-1 joule per Kelvin

N Newton

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan

sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

mesin diesel

10 volt

5 ampere

7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

bahasa.

Misalnya:

bangsa Eskimo

suku Sunda

bahasa Indonesia

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa

yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:

pengindonesiaan kata asing

keinggris-inggrisan

kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari

raya.

Misalnya:

tahun Hijriah tarikh Masehi

bulan Agustus bulan Maulid

hari Jumat hari Galungan

16

Page 20: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.

Misalnya:

Perang Candu

Perang Dunia I

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak

digunakan sebagai nama.

Misalnya:

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.

Misalnya:

Banyuwangi Asia Tenggara

Cirebon Amerika Serikat

Eropa Jawa Barat

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geografi yang

diikuti nama diri geografi.

Misalnya:

Bukit Barisan Danau Toba

Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru

Jalan Diponegoro Jazirah Arab

Ngarai Sianok Lembah Baliem

Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya

Sungai Musi Tanjung Harapan

Teluk Benggala Terusan Suez

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi

jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

Misalnya:

17

Page 21: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

ukiran Jepara pempek Palembang

tari Melayu sarung Mandar

asinan Bogor sate Mak Ajad

d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak

diikuti oleh nama diri geografi.

Misalnya:

berlayar ke teluk mandi di sungai

menyeberangi selat berenang di danau

e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang

digunakan sebagai penjelas nama jenis.

Misalnya:

nangka belanda

kunci inggris

petai cina

pisang ambon

10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara,

lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,

kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.

Misalnya:

Republik Indonesia

Departemen Keuangan

Majelis Permusyawaratan Rakyat

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972

Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi

negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen

resmi.

Misalnya:

beberapa badan hukum

18

Page 22: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

kerja sama antara pemerintah dan rakyat

menjadi sebuah republik

menurut undang-undang yang berlaku

Catatan:

Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga

ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu,

misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.

Misalnya:

Pemberian gaji bulan ke 13 sudah disetujui Pemerintah.

Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.

Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna

yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,

dokumen resmi, dan judul karangan.

Misalnya:

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Rancangan Undang-Undang Kepegawaian

Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial

Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur

kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah,

kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak

pada posisi awal.

Misalnya:

Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.

Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,

pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.

19

Page 23: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Misalnya:

Dr. Doctor

S.E. sarjana ekonomi

S.H. sarjana hokum

S.S. sarjana sastra

S.Kp. sarjana keperawatan

M.A. master of arts

M.Hum. magister humaniora

Prof. Professor

K.H. kiai haji

Tn. Tuan

Ny. nyonya

Sdr. saudara

Catatan:

Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya,

diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.

14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang

digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"

Besok Paman akan datang.

Surat Saudara sudah saya terima.

"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.

"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.

Misalnya:

20

Page 24: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam

penyapaan.

Misalnya:

Sudahkah Anda tahu?

Siapa nama Anda?

Surat Anda telah kami terima dengan baik.

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan,

catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh

paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat contoh pada I B, I

C, I E, dan II F15).

2.3.2. Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan

surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Misalnya:

Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.

Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.

Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.

Catatan:

Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan

tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,

bagian kata, kata, atau kelompok kata.

Misalnya:

Huruf pertama kata abad adalah a.

Dia bukan menipu, melainkan ditipu.

Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.

21

Page 25: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.

3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang

bukan bahasa Indonesia.

Misalnya:

Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.

Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.

Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.

b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya

diperlakukan sebagai kata Indonesia.

Misalnya:

Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

Catatan:

Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring

digarisbawahi.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

22

Page 26: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

Ejaan yang disempurnakan memuat kaidah-kaidah bahasa Indonesia, seperti  penulisan

huruf, penulisan kata, penulisan tanda baca dan penulisan unsur serapan. Penulisan huruf

berkaitan dengan aturan penulisan nama diri, nama jenis, nama sebutan dan huruf pada lambang

bilangan. Penulisan kata berkaitan dengan aturan penulisan kata baku, kata depan, kata ulang,

gabungan kata dan bentuk singkatan/akronim. Penggunaan tanda-tanda baca dan aturan

penyerapan kata asing yang menjadi kosakata bahasa Indinesia.  EYD ini hendaknya menjadi

acuan/patokan dalam berbahasa Indonesia agar tidak terjadi kesalahan.

3.2. Saran

Agar dapat mengetahui kaidah-kaidah penulisan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar maka seharusnya penulis memahami dengan cermat isi dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Risa. 2008. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Surabaya: Serba Jaya.

Arifin, E. Zaenal. 1995. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo.

Barus,Sanggup. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press.

23

Page 27: Makalah Bahasa Indonesia (Materi Ejaan Bahasa Indonesia)

H. G. Taringan. 1985. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Salam, Rosdiah. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia. Makassar: Grasindo.

24