EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

54
RANCANGAN AKTUALISASI EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS SAMPAH SEBELUM PEMBAKARAN MENGGUNAKAN INCENERATOR DI RSUD KABUPATEN MELAWI DISUSUN OLEH : ULIL AINAWATI, S.Tr.Kes. 19970127 202012 2 007 38 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021

Transcript of EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

Page 1: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

RANCANGAN AKTUALISASI

EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS SAMPAH

SEBELUM PEMBAKARAN MENGGUNAKAN INCENERATOR

DI RSUD KABUPATEN MELAWI

DISUSUN OLEH :

ULIL AINAWATI, S.Tr.Kes.

19970127 202012 2 007

38

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

Page 2: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

i

Page 3: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

ii

Page 4: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

iii

Page 5: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

“Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III Angkatan LXXIX Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021

dapat diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa

bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H, selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu.

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan

Barat.

3. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

4. Bapak dr. Sien Setiawan, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Melawi.

5. Ibu Dr. Ersa Tri Fitriasari, S.T., M.Si, selaku Coach yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang sangat berharga

dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

6. Ibu Rachmadania Meisa, S.K.M, selaku mentor yang telah memberikan

bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam penyusunan rancangan

aktualisasi.

7. Allukmanul Hakim, S.STP., M.Eng, selaku penguji yang telah memberikan

masukan dan saran perbaikan.

8. Bapak Ragil Suparno, Amd, selaku Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan di

RSUD Kabupaten Melawi.

9. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa, bimbingan, dan semangat

serta kasih sayang yang tulus.

10. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Angkatan LXXIX Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan

bantuan dan motivasi.

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,

sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan

ini diterima dengan terbuka. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat

bagi penulis maupun bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan yang telah

dimiliki.

Putussibau, 20 April 2021

Penyusun

Ulil Ainawati, S.Tr.Kes.

Page 6: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

v

DAFTAR ISI Halaman

Lembar Persetujuan ........................................................................................ i

Berita Acara ..................................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ...................................................................................... iii

Kata Pengantar .............................................................................................. iv

Daftar Isi ......................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................... vi

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang ................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................. 2

C. Tempat dan Waktu Kegiatan ........................................................... 3

BAB II Gambaran Umum

A. Keadaan Organisasi ........................................................................ 4

B. Kondisi Geografi………………………………………………………… 5

C. Demografik………………………………………………………………. 6

D. Ketenagaan……………………………………………………………… 7

E. Visi-Misi dan Misi………………………………………………………..10

F. Tugas Pokok dan Fungsi……………………………………………….11

G. Struktur Organisasi……………………………………………………..13

H. Nilai-nilai Organisasi…………………………………………………….14

I. Uraian Tugas…………………………………………………………….14

J. Ruang Lingkup…………………………………………………………..15

BAB III Kerangka Konsep

A. Kosepsi Nilai-Nilai Dasar ASN ....................................................... 17

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ...................................... 23

BAB IV Rancangan Aktualisasi

A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya.29

B. Rancangan Aktualisasi .................................................................. 32

C. Jadwal Implementasi Kegiatan ...................................................... 41

D. Bimbingan...................................................................................... 43

BAB V Kesimpulan………………………………………………………………..45

Daftar Pustaka .............................................................................................. 46

Page 7: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Menurut Status Kepegawaian ........................................................ 8

Tabel 2.2 Menurut Profesi Kepegawaian ....................................................... 8

Tabel 2.3 Tenaga Medis Dokter dan Perawatan ............................................ 9

Tabel 2.4 Tenaga Paramedis Non Perawat ................................................... 9

Tabel 2.5 Tenaga non Medis Lainnya…………………………………..………10

Tabel 4.1 Isu Aktual……………………………………………………………….30

Tabel 4.2 Analisa Faktor Penyebab Melalui USG ........................................ 31

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ................................................................. 32

Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi ............................... 41

Tabel 4.5 Jadwal Implementasi Kegiatan ..................................................... 42

Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Coach……………………………………43

Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ................................................ 44

Page 8: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan masalah yang paling sering kita temukan dan juga

mempunyai dampak yang serius. Sampah dapat mencemari lingkungan, baik

lingkungan daratan, perairan dan juga kualitas udara. Dampak yang biasa

terjadi di lingkungan yaitu adanya pencemaran dan kerusakan struktur tanah,

pencemaran air tanah, peyumbatan saluran air, dan menyembabkan timbulnya

bau yang tidak sedap. Adapun jenis-jenis sampah berdasarkan sifatnya yaitu

sampah organik yaitu sampah yang bisa di urai, seperti sisa makanan

dedaunan. Kemudian ada sampah anorganik yaitu sampah yang tidak bisa di

urai tetapi bias didaur ulang, seperti plastik, botol kaca dll. Sampah dapat

dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, sisa bangunan,

perdagangan, industri serta kegiatan Rumah Sakit.

Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang kegiatannya

menghasilkan sampah, baik sampah medis atau pun non medis. Sebagai

penghasil sampah medis dan non medis, harus selalu terjaga sistem pemilahan

sampahnya. Pemilahan sampah menjadi sangat penting dilakukan, karena

mengurangi dampak yang serius, baik itu dampak terhadap pegawai rumah

sakit, lingkungan dan juga dampak terhadap mesin pengolahan sampah itu

sendiri. Di RSUD Kabupaten Melawi sendiri memiliki 2 mesin pengolahan

sampah Incenerator yang kedua jenis mesin ini masing-masing di pisah untuk

pengolahan sampah medis dan non medisnya. Untuk mesin versi terbaru, di

khususkan untuk pengolahan jenis sampah medis seperti bekas jarum suntik,

bekas infus, dan sejenisnya. Sedangkan mesin versi lama hanya digunakan

untuk jenis non medis seperti bekas makanan pasien dan sejenisnya.

Sedangkan untuk jenis sampah biasa yang berasal dari ruangan non pelayanan

medis, di buang di kontainer penampungan sementara untuk di angkut oleh truk

sampah. Tetapi, saat ini masih terjadi kesalahan dalam pembuangan jenis

sampah ke tempat sampah oleh para pegawai rumah sakit. Saat di lakukan

pembakaran sampah oleh petugas di mesin incenerator versi terbaru, adanya

ledakan kecil yang terjadi yang menyebabkan kerusakan pada mesin tersebut.

Dan ternyata masih ada yang membuang sampah jenis non medis seperti botol

bekas parfum ruangan dan jenis botol yang beresiko menimbulkan ledakan

Page 9: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

2

yang seharusnya tidak dibuang dalam kantong sampah infeksius (warna

kuning). Untuk itu, perlu adanya penyelenggaraan kesehatan lingkungan di

Rumah Sakit yang optimal lagi.

Untuk membentuk ASN sebagai pelayanan publik yang profesional

melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN, Peraturan

Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah Republik Indonesia

mengoptimalkan Pegawai ASN untuk memiliki nilai-nilai dasar ASN agar bisa

sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan

profesinya. Kelima nilai-nilai dasar yang wajib diinternalisasikan dan

diaktualisasikan oleh ASN adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA.

Dengan demikian, maka penulis sebagai peserta Latsar CPNS membuat

rancangan aktualisasi yang berjudul “Efektivitas Pemilahan Jenis-Jenis

Sampah Sebelum Pembakaran Menggunakan Incenerator Di RSUD

Kabupaten Melawi”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Peserta Diklatsar Golongan III Angkatan LXXIX diharapkan mampu

mengimplementasikan rancangan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai

profesi Pegawai Negeri Sipil dalam keterkaitan mata pelatihan Agenda II

yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi

dan Agenda III yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole Of

Government, sehingga terwujudnya pelayanan dan penyelenggaraan

pemerintahan yang profesional, transparan, efektif dan efisien.

2. Tujuan Khusus

Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX diharapkan

mampu:

a. Terlaksananya inspeksi tempat sampah ke seluruh ruangan.

b. Mampu menyediakan tempat sampah yang sudah tertempel stiker jenis-

jenis sampah di setiap ruangan.

Page 10: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

3

c. Tersampainya informasi tentang pemilahan sampah kepada pegawai

seluruh ruangan

d. Terlaksananya pemilahan sampah sesuai dengan jenis-jenisnya sehingga

saat dilakukannya pembakaran sampah tidak terjadi lagi bunyi ledakan

kecil di Incenerator, dan

C. Tempat dan Waktu Kegiatan

A. Tempat Kegiatan

Kegiatan Aktualisasi ini dilakukan di RSUD Kabupaten Melawi, yang terletak

di Jalan Kelakik KM 04, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Provinsi

Kalimantan Barat.

B. Waktu Kegiatan

Waktu pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 26 April sampai

dengan 2 Juni 2021.

Page 11: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi merupakan rumah sakit

daerah milik pemerintah Kabupaten Melawi yang termasuk Rumah Sakit

kategori C. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi terletak di Jalan

Kelakik, KM 04, sekitar 4 (empat) kilometer dari ibu kota kabupaten, Nanga

Pinoh dan dapat diakses melalui jalan darat, berdiri diatas lahan seluas 12.900

m2 dengan keseluruhan luas bangunan 5.685 m2. Dilihat dari posisi letak

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi memungkinkan bagi pengguna

jasa layanan menggunakan berbagai fasilitas Rumah Sakit yang berasal dari

Kabupaten Melawi dan daerah perbatasan Kabupaten Melawi dengan Provinsi

Kalimantan Tengah.

Kabupaten Melawi dengan ibukota Nanga Pinoh terletak antara 0o 07’ –

1o 21’ Lintang Selatan dan 111o 07’ – 112o 27’ Bujur Timur. Secara geografis,

kondisi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Melawi merupakan dataran dengan

kontur geografis yang memiliki kecenderungan tanah datar pada bagian tengah

wilayah kabupaten dan daerah pegunungan di beberapa daerah perbatasan.

Secara administratif batas-batas wilayah Kabupaten Melawi adalah sebagai

berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur

Provinsi Kalimantan Tengah.

3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang.

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang.

Luas wilayah 10.640 Km2 terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan, yaitu :

1. Nanga Pinoh

2. Ella Hilir

3. Menukung

4. Sokan

5. Sayan

6. Tanah Pinoh

Page 12: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

5

7. Tanah Pinoh Barat

8. Belimbing

9. Belimbing Hulu

10. Pinoh Selatan

11. Pinoh Utara

Kabupaten Melawi sebagai salah satu dari kabupaten baru yang

merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang dibentuk berdasarkan UU

Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat. Sesuai dengan

surat Menteri Dalam Negeri Nomor 135/1213/SJ Tanggal 21 Mei 2004 perihal

pedoman Teknis Pelaksanaan 13 (tiga belas) Undang-Undang tentang

Pembentukan 24 (dua puluh empat) Kabupaten, dimana Kabupaten Melawi

merupakan salah satu dari 24 Kabupaten baru yang dibentuk oleh Pemerintah

Pusat.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi berada dibawah

pengawasan Pemerintah Kabupaten Melawi, dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Melawi berada dibawah pengawasan Pemerintah Kabupaten Melawi, dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. Kondisi Geografi

Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi di Jl. Kelakik Km

4 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat,

Kode Pos 78672, Email : [email protected] Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Melawi sejak juli 2009 telah menempati gedung baru yang

sebagaian sudah selesai dibangun yaitu perkantoran, poli klinik, apotik, rekam

medis, laboratorium, IGD, ICU, OK, gedung perawatan, fisioterapi, UTDRS,

Radiologi, CSSD, perawatan kelas III untuk penduduk miskin, Mushola, kantin,

loundry, kamar jenazah, ruang genset dan dapur sedangkan sebagian lagi

dalam proses pembangunan adalah pagar rumah sakit diatas tanah dengan

luas areal 12.9 Ha dan luas bangunan 127.161 m2.

Luas bangunan yang telah dibangun terdiri dari luas lantai 8.804,53 m2

meliputi gedung poli umum, gedung IGD, ICU, OK (Ruang Operasi), gedung

perawatan bedah, apotik, selasar, medical record, laboratorium, fisioterapi,

Page 13: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

6

dapur, selasar penghubung, UTDRS, incinerator, IPAL, CCSD, Rontgen dan

perawatan umum.

Luas tanah Rumah Sakit Umum Daerah Melawi lebih kurang 12,9 Ha.

Listrik bersumber pada perusahaan listrik negara ranting Sanggau dengan daya

236.000 VA. Air bersih menggunakan sumur bor 4 X 5000 L, sumur gali 2 X

2000 L dengan daya ± 20 m³, dan sarana komunikasi untuk saat ini dapat

terpenuhi karena belum ada jalur telepon yang melewati daerah RSUD

Kabupaten Melawi.

C. Demografik

Penduduk di Kabupaten Melawi berdasarkan angka sensus tahun 2013,

penduduk Kabupaten Melawi berjumlah 189.061 jiwa, yang terdiri dari 96.486

laki-laki dan 92.575 perempuan. Dari hasil sensus tersebut juga diketahui

bahwa penyebaran penduduk masih berpusat di Kecamatan Nanga Pinoh yakni

sebesar 54.571 Jiwa.

Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Melawi selama tahun

2000-2013, mengalami LPP sebesar 1,82 persen pertahun. LPP tertinggi

dialami oleh Kecamatan Nanga Pinoh yakni 4,37 persen pertahun, sedangkan

LPP terkecil dialami oleh Kecamatan Belimbing Hulu yakni sebesar -0,81

persen pertahun. Pada tahun 2012 sex ratio penduduk Kabupaten Melawi

sebesar 104 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak dari

penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Belimbing

Hulu yakni sebesar 109 dan yang terkecil di Kecamatan Sokan sebesar 100.

Dengan luas wilayah sekitar 10.640 Km2 yang didiami oleh 189.061

orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Melawi sebesar

18 jiwa/Km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya

adalah Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebanyak 73 jiwa/Km2 sedangkan yang

paling rendah adalah Kecamatan Sokan yakni sebanyak 10 jiwa/Km2.

Masyarakat di wilayah Kabupaten Melawi sangat beragam menurut

sumber mata pencahariannya, sebagian besar penduduk sebagai petani yang

menggarap lahan pertanian maupun perkebunan (karet dan kelapa sawit),

pedagang yang menggerakan roda ekonomi pasar, Pegawai Negeri Sipil

(PNS), karyawan perusahaan yang bergerak dibidang ekspoitasi dan

Page 14: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

7

pengolahan kayu hasil hutan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian

Republik Indonesia (POLRI) dan swasta lainnya.

Indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk adalah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB atas harga berlaku Kabupaten

Melawi tahun 2013 mencapai 1,49 triliun rupiah, sedangkan atas angka konstan

tahun 2000 sebesar 650 miliar rupiah. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Melawi mencapai 6,73 persen dengan pendapatan perkapita 7,8

juta rupiah. Nilai ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, hal ini

menunjukan bahwa perekonomian Kabupaten Melawi terus mengalami

perkembangan.

Pada tahun 2013 terdapat 56.000 keluarga sejahtera dimana 4%

merupakan keluarga pra sejahtera, 38% adalah keluarga sejahtera, 1,41%

keluarga sejahtera II, 12% Keluarga sejahtera III, 4 % Keluarga sejahtera III

Plus. Garis kemiskinan pada tahun 2012 sebesar 349.694 rupiah/kap/bulan. Hal

ini berarti penduduk Kabupaten Melawi dikategorikan miskin apabila

pendapatan per bulannya dibawah Rp. 349.694,00.

Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Melawi berdasarkan

hasil Susenas sebesar 13,70% dari total penduduk tahun 2013 berarti

mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar

15,04 %.

D. Ketenagaan

Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 pasal 12 tentang sumber daya

manusia menyatakan :

a. Persyaratan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam

pasal 7 ayat (1) yaitu Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang

meliputi tenaga medis dan tenaga penunjang medis, tenaga

keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit

dan tenaga non kesehatan.

b. Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit.

c. Rumah Sakit harus mempunyai data ketenagaan yang dilakukan

praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.

Page 15: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

8

Rumah Sakit dapat memperkerjakan tenaga tidak tetap dan konsultan

sesuai kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan sumber daya manusia Rumah Sakit terdiri dari PNS/CPNS dan

non PNS. Rekruitmen pegawai non PNS dilakukan oleh Direktur dengan cara

seleksi meliputi: seleksi administrasi, kesehatan, seleksi akademik,

keterampilan, psikologi dan wawancara. Jumlah / tenaga pegawai yang ada di

RSUD Kabupaten Melawi sebanyak 248 orang.

a. Menurut Status Kepegawaian

Tabel 2.1

Menurut Status Kepegawaian

No Status Kepegawaian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 174

2 Tenaga Kontrak Daerah 74

Jumlah 248

b. Menurut Profesi Kepegawaian

Tabel 2.2

Menurut Profesi Kepegawaian

No Profesi Pegawai Jumlah Keterangan

1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1

2 Dokter Spesialis Bedah 2

3 Dokter Spesialis Anak 2

4 Dokter Spesial Kandungan 2

5 Dokter Spesialis Radiologi 1

6 Dokter Spesialis Anastesi 1

7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1

8 Dokter Gigi 2

9 Dokter Mata 1

Jumlah 13

Page 16: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

9

c. Tenaga Medis Dokter & Perawatan

Tabel 2.3

Tenaga Medis Dokter & Perawatan

No Profesi

Kepegawaian

Status Keterangan PNS Honorer Magang

1 Dokter Umum 8 2

2 Perawat D3 50 21

3 Perawat Sarjana 9 9

4 Perawat Anestesi 1 1

5 SPK 3

6 Bidan S1/D4 1 1

7 Bidan D3 13 5

8 Perawat Gigi 3

9 SPRG 1

10 Perawat terapi Wicara

1

Jumlah 90 39

d. Tenaga Paramedis Non Perawat

Tabel 2.4

Tenaga Paramedis Non Perawat

No Profesi Pegawai Status Keterangan

PNS Honorer Magang

1 SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat )

5

2 Analis Kesehatan 7

3 Apoteker 5

4 Asisten Apoteker 9 1

5 Perekam Medis 5

6 Fisioterapi 2 1

7 Radiografer/ Rontgen 8 1

8 Ahli Gizi S1 1

9 Ahli Gizi (D3) 3

10 Analis Makanan 1

11 Teknik Elektromedik 2

12 Sanitarian 3 1

13 SMAK 1

Jumlah 51 5

Page 17: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

10

e. Tenaga Non Medis Lainnya

Tabel 2.5

Tenaga non Medis Lainnya

No Profesi Kepegawaian

Status Keterangan

PNS Honorer Magang

1 S-2 Magister Management

1 1

2 S-1 Ekonomi 1

3 S-1 Saint/Kimia 1

4 S-1 Sosial 5

5 S-1 Ilmu Pemerintahan

1

6 S-1 Komputer 1

7 S-1 Agama 1

8 S-1 Teknik 1

9 S-1 Ilmu Administrasi Negara

1

10 S-1 Teknik Informatika

1

11 D-III Adminstrasi Kesehatan

2

12 SLTA 10 26

13 SLTP 1

14 SD

Jumlah 23 31

E. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Melawi

Visi

Kabupaten Melawi aman, damai, maju dan sejahtera dengan

pemerintahan demokratis dan berkeadilan.

Misi

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan bermutu

sesuai standar dan beriorentasi kepada pelanggan.

2. Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit yang memiliki kompetensi

meliputi pengetahuan, keterampilan disertai moral dan perilaku yang benar

dan baik.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan efisien

sesuai Standarisasi Rumah Sakit.

4. Menciptakan manajemen yang sehat.

Page 18: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

11

F. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Kabupaten Melawi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi awalnya merupakan

Instalasi Rawat Inap Puskesmas Nanga Pinoh. Puskesmas tersebut dijadikan

rumah sakit daerah melalui penunjukkan dengan Keputusan Pejabat Bupati

Melawi Nomor 59 Tahun 2004. Penunjukkan tersebut dilanjuti dengan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

620/MENKES/SK/2005 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Melawi. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi dalam susunan

organisasi dan tata kerja Kabupaten Melawi diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Organisasi Perangkat Daerah

sebagai Lembaga Teknis Daerah (LTD) dengan nomenklatur setara kantor.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka semakin jelas dan nyata

keberadaan dan pemberdayaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Melawi sebagai lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten

Melawi yang akan terus dikembangkan demi tercapainya Indonesia Sehat.

Sebagai lembaga pelayanan kesehatan paripurna, Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Melawi melaksanakan tugas pokok pelayanan kesehatan 24 jam

secara profesional, terintegrasi dan komprehensif. Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Melawi adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Melawi

yang merupakan Rumah Sakit rujukan Puskesmas di Kabupaten Melawi yang

melaksanakan 4 (empat) fungsi dasar pelayanan kesehatan yaitu fungsi

pencegahan (Preventif), Penyembuhan (Kuratif), Pemulihan (Rehabilitatif), dan

Peningkatan Derajat Kesehatan (Promotif).

G. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi Kelas C

terdiri dari :

1. Direktur.

2. Bagian Tata Usaha terdiri dari 2 sub bagian yaitu :

a. Sub Bagian TU dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

3. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang

a. Seksi Pelayanan Medik

b. Seksi Penunjang Medik

Page 19: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

12

4. Bidang Keperawatan, Pegendalian dan Pengembangan

a. Seksi Keperawatan

b. Seksi Pengendalian dan Pengembangan

Page 20: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

13

Gambar 2.1

Struktur Organisasi UPTD RSUD Kabupaten Melawi

Page 21: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

14

H. Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai yang diterapkan di RSUD Kabupaten Melawi adalah:

A. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada seluruh

ketentuan dan peraturan.

B. Peduli

Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan nilai-nilai

kemanusiaan dan mempermudah masyarakat dalam menerima

pelayanan.

C. Transparan

Sikap bersedia memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan

kepada masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien.

D. Integritas Tinggi

Sikap melaksanakan seluruh tugas secara bersungguh-sungguh sesuai

dengan kebijakan yang berlaku.

E. Rahasia

Sikap menjaga seluruh data pasien sesuai aturan yang berlaku.

F. Beretika

Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya.

G. Inovatif

Sikap untuk berfikir dan membantu hal baru yang menunjang peningkatan

pelayanan.

I. Uraian Tugas Sanitarian Ahli Pertama

Sanitarian tingkat ahli adalah Sanitarian Keahlian yang pelaksanaan

tugasnya meliputi melaksanakan tugas teknis operasional yang berkaitan

dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang kesehatan

lingkungan yang meliputi memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,

melalui kegiatan kesehatan lingkungan, pengamatan kesehatan lingkungan,

pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk

mencegah penyakit dan atau gangguan kesehatan sesuai dengan peraturan

yang berlaku agar tugas telaksana secara efektif dan efisien.

Page 22: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

15

1. Uraian Tugas

a. Menyusun TOR dalam rangka menyusun rencana lima tahunan

tingkat Kabupaten/Kota.

b. Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana lima tahunan

tingkat Kabupaten/Kota.

c. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima

tahunan tingkat Kabupaten/Kota.

d. Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana

tahunan tingkat Kabupaten/Kota.

e. Menyusun data literature dalam rangka penyusunan petunjuk

pelaksanaan / petunjuk teknis.

f. Mengumpulkan data sekunder untuk pengamatan kesehatan

lingkungan.

g. Melakukan pengolahan data secara manual untuk pengamatan

kesehatan lingkungan.

h. Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan.

i. Membuat perencanaan sederhana untuk pemberdayaan

masyarakat.

j. Melakukan pengumpulan data tentang masalah kesehatan dalam

rangka menggerakkan kelompok potensial masyarakat.

k. Mendapatkan calon kader untuk penggerakan masyarakat.

2. Tanggung Jawab

a. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait Sanitarian Pertama

b. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait Sanitarian Pertama

c. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait Sanitarian Pertama

d. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait Sanitarian Pertama

e. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait Sanitarian Pertama

J. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini yaitu melakukan pemilahan

sampah sebelum di bakar menggunakan incenerator di RSUD Kabupaten

Melawi, dengan rencana kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan inspeksi ke setiap ruangan yang memiliki tempat sampah

2. Pembuatan stiker jenis-jenis sampah

Page 23: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

16

3. Penempelan stiker jenis – jenis sampah di setiap tempat sampah

4. Menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis

sampah yang di buang berdasarkan wadahnya

5. Pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan

pembakaran sampah

Page 24: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

17

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN

Aparatur Sipil Negara mempunyai kedudukan dan peran yang sangat

penting dalam suatu pemerintahan. Demi mencapai tujuan dan keberhasilan

suatu pemerintahan, ASN harus professional, kompeten dan integritas dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa, sehingga ASN

perlu menerapkan nilai-nilai dasar sebagai acuan dalam melaksanakan

tugasnya yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti korupsi yang biasa di singkat dengan ANEKA. Berikut ini penjabaran dari

nilai-nilai dasar ASN, yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan

pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan

seseorang atau suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau

berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban

(Sedarmayanti, 2003). Setiap kegiatan atau tindakan yang di lakukan harus

ada pertanggungjawaban agar dalam pelaksanaannya jelas dan sesuai

dengan kegiatan yang telah dilaksanakan.

Menurut Penny Lukito Kusumastuti (2014), Akuntabilitas merupakan

bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik untuk dapat

menjelaskan dan menjawab segala hal menyangkut langkah dari seluruh

keputusan dan proses yang dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap

hasil kinerjanya. Dalam mengambil keputusan sangat penting menerapkan

prinsip akuntablitas agar tidak terjadi penyimpangan. Sedangkan,

akuntabilitas menurut Abdul Hafiz Tanjung (2014) yaitu

mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kegiatan suatu entitas pelaporan yang dipercayakan kepada entitas

pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

Dalam pelaksanaan akuntabilitas publik diperlukan adanya pengelolaan

yang baik dalam hasil dan pelaporan.

Page 25: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

18

Ada beberapa nilai-nilai dasar di dalam akuntabilitas yang harus

diterapkan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang Aparatu Sipil

Negara, yaitu:

a) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan

memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b) Transparansi

Dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan

yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi. Tujuan dari

adanya transparansi adalah:

1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara

kelompok internal dan eksternal

2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak

seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan

3) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan

4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan

secara keseluruhan.

c) Integritas

Mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan

dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Dengan adanya

integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan

kepada publik dan/atau stakeholders

d) Tanggung jawab (Responsibilitas)

Tanggung jawab (responsibilitas) yaitu kewajiban bagi setiap individu

dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang

telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas

keputusan yang telah dibuat.

e) Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus

dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan

organisasinya.

Page 26: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

19

f) Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan

ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan

akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

g) Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan

adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta

harapan dan kapasitas.

h) Kejelasan

Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan

tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang

apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

i) Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari

sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi

terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat

melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi. (Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabilitas PNS, LAN 2017)

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan sikap cinta tanah air dan rasa bangga

terhadap bangsa dan negaranya sendiri, tetapi tidak secara berlebih-lebihan.

Menurut Ernes dan Iswara (1992) bahwa Nasionalisme merupakan rasa

kesadaran yang kuat yang berlandaskan atas kesadaran akan pengorbanan

yang pernah di derita dalam sejarah dan atas kemauan menderita hal-hal

serupa itu di masa depan.

Dalam kedudukan dan peran PNS, sebagai perekat dan pemersatu

bangsa harus menjadi penengah dalam kehidupan bernegara dengan

berbagai macam adat dan budaya di Indonesia. Hal ini sebagaimana

dikemukakan oleh Utomo (1995) bahwa Nasionalisme Indonesia adalah

nasionalisme integralistik dalam arti yang tidak membeda-bedakan

masyarakat atau warga negara atas dasar golongan atau lainya, melainkan

mengatasi segala keanekaragaman itu tetap diakui.

Dengan adanya semangat nasionalisme ini membuat kita semakin

termotivasi dalam menegakkan persatuan dan kesatuan dari seluruh

Page 27: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

20

aspeknya. Adapun prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-

nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:

menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa

dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;

bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak

merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan

sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang

rasa (Latief, 2015).

3. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta

keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin

adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan

keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta

mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut

(Catalano, 1991). Etika lebih cenderung mengarah ke tingkah laku, sopan

santun dalam berkelakuan di depan publik. Semakin baik dan santunnya

cara bersikap, maka semakin baik pula cara pandang sesorang. Menurut

Kumorotomo (1997) etika pelayanan publik adalah suatu cara dalam

melayani publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang

mengandung nilai hidup dan hukum atau norma-norma yang mengatur

tingkah laku manusia yang dianggap baik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:

a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;

c) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;

d) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

e) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

f) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

g) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;

Page 28: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

21

h) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

i) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah;

j) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,

tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

k) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

l) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

m) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

n) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

o) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis

sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah suatu perlakuan atau tindakan yang mana kita

menilai sesuatu mutu dari aspek barang ataupun jasa. Menurut Wiyono (1999)

mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan

pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen. Ia

berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa

pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar

atau hanya dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali dan

selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang kompetitif.

Mutu adalah keseluruhan sifat dan karakteristik produk atau jasa yang

berhubungan dengan kemampuannya untuk memuaskan konsumen. Mutu

adalah paduan sifat-sifat barang atau jasa, yang menunjukkan

kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, baik kebutuhan

yang dinyatakan maupun yang tersirat.

Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam

mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,

2010), yaitu :

a) Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;

b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan

pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan

yang telah dijanjikan;

Page 29: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

22

c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan

pelayanan dengan tanggap;

d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan

sifat dapat dipercaya;

e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan

pelanggan.

Komitmen mutu menekankan pada nilai-nilai dasar sebagai berikut:

a) Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah

direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

b) Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan

sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan.

c) Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan

memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai

aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan

publik yangberbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan

atau menggugurkan tugas rutin.

d) Berorientasi Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai

atau bahkan melebihi harapan konsumen.

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah sikap tidak setuju terhadap tindakan yang

merugikan keuangan negara untuk kepentingkan pribadi atau golongan

daripada kepentingan publik atau masyarakat. Sedangkan menurut Johnson

(1993) mendefinisikan korupsi itu sendiri sebagai penyalahgunaan peran,

jabatan publik atau sumber untuk keuntungan pribadi. Dalam definisi

tersebut, terdapat empat komponen yang menyebabkan suatu perbuatan

dikategorikan korupsi, yaitu penyalahgunaan (abuse), publik (public), pribadi

(private), dan keuntungan (benefit).

Klitgaard (2005) mendefinisikan korupsi sebagai tingkah laku yang

menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara karena

keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan,

keluarga dekat, kelompok sendiri) atau melanggar aturan-aturan

Page 30: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

23

pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi. Perbuatan korupsi merupakan

perbuatan yang tidak baik dan berdampak pada tatanan pemerintahan suatu

negara. Karena korupsi di Indonesia cukup tinggi, melibatkan para pejabat-

pejabat pemerintahan. Dengan demikian, harus ada pencegahan dari

seluruh elemen masyarakat yang dapat membantu meminimalisir terjadinya

korupsi di Indonesia. Perlunya informasi tentang antikorupsi merupakan

salah satu usaha untuk memupuk rasa pentingnya mencegah sebelum

terjadi.

Menurut Andi Hamzah (2005), strategi pemberantasan korupsi bisa

disusun dalam tigas tindakan terprogram, yaitu Prevention, Public Education

dan Punishment. Prevention ialah pencerahan untuk pencegahan; Publik

Education, yaitu pendidikan masyarakat untuk menjauhi korupsi dan

Punishment, adalah pemidanaan atas pelanggaran tindak pidana

korupsi.Pencegahan yang dimaksud adalah bagaimana mencegah dan

meningkatkan kesadaran terhadap individu masing-masing untuk tidak

melakukan tidakan korupsi dikemudian hari. Kunci dari antikorupsi ini

sebenarnya harus menankan sifat kejujuran yang baik. KPK bersama

dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi,

dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut : 1) jujur, 2)

peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7)

sederhana, 8) berani, 9) adil (Modul Pelatihan Dasar CPNS Anti Korupsi).

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Terdapat 3 hal utama yang perlu dipahami dan diimplementasikan

seorang PNS dalam kesehariannya ketika menjalankan tugas negara, yaitu

pemahan tentang Manajemen ASN, Pelayanan Publik Dan Whole Of

Government.

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas

dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

(Modul Pelatihan Dasar CPNS Manajemen ASN). Pegawai ASN

berkedudukan sebagai aparatur negara yang mempunyai kewajiban untuk

menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah

Page 31: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

24

harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan maupun partai

politik.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN

berfungsi sebagai berikut:

1. Sebagai Pelaksana kebijakan publik;

2. Sebagai Pelayan publik; dan

3. Sebagai Perekat dan pemersatu bangsa.

Manajemen ASN mendorong lahirnya reformasi briokrasi. Reformasi

birokrasi pada hakikatnya adalah upaya pembaharuan dan peubahan

mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama

menyangkut kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya. Adanya

manajemen ASN mewajibkan seluruh ASN menaati peraturan yang berlaku

dalam pemerintahan dan untuk menghasilkan ASN yang professional dalam

bidangnya.

Berdasarkan Perpres No. 81 Tahun 2010 reformasi birokrasi tujuan

dari reformasi birokrasi adalah:

1. Menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan

karakteristik: berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN,

mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan

memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

2. Mencapai cita-cita membuat birokrasi yang efektif dan berkualitas

dunia.

3. Peningkatan kinerja ASN.

4. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan

investasi di Indonesia.

5. Peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Pelayan Publik

Menurut Albercht dalam Lovelock, (1992) dalam Sedarmayanti

(2010) pelayanan adalah suatu pendekatan organisasi total yang menjadi

kualitas pelayanan yang diterima pengguna jasa, sebagai kekuatan

penggerak utama dalam pengoperasian bisnis. Selanjutnya Monir dalam

Harbani Pasolong (2013), mengatakan bahwa pelayanan adalah proses

Page 32: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

25

pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.

Sedangkan menurut Agung Kurniawan dalam Harbani Pasolong (2013)

mengatakan bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan

(melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara

yang telah ditetapkan.

Pelayanan publik merupakan fungsi sebagai ASN yang harus

dilaksanakan secara professional, tidak diskriminatif, adil dan bertanggung

jawab. Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan dapat

memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan

kemakmuran ekonomi, kehidupan sosial, mengurangi kemiskinan,

meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber

daya alam, memperdalam kepercayaan pada pemerintahan dan

administrasi publik.

Prinsip layanan publik harus beroirentasi partisipatif, tranparansi,

responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, dapat

diakses, akuntabel, dan berkeadilan. Pelayanan publik ini meliputi

pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yaitu

pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi

dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi,

perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata.

Pelayanan prima hendaknya dilajalankan oleh setiap ASN. Maka

pola pikir ASN sebagai pelayan publik harus terus dibangun demi

terwujudnya pelayanan publik yang memuaskan masyarakat. Seorang ASN

hendaknya memiliki sikap-sikap berikut dalam memberikan pelayanan

prima kepada para pelanggannya yaitu : passionate, progressive, proactive,

prompt, patience, proportional dan punctional (Modul Pelatihan Dasar

CPNS Pelayanan Publik).

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan

pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan

masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

Page 33: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

26

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai

penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi

warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan

pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

c. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib

mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya

terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka

butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,

prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh

dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain

atas dasar perbedaan identitas warga negara.

e. Mudah dan Murah Penyelenggaraan

Pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai

persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang

mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini

perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan

oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan

melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-

tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan

tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja

yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus

dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti

fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan

biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk

mendapatkan layanan tersebut.

Page 34: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

27

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat

dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.

Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada

atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan

secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai

alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa

keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok

yang kuat (LAN, 2017).

3. Whole Of Government

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan

yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan

sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai

tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan

publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,

yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait

dengan urusan-urusan yang relevan (Modul Pelatihan Dasar CPNS Whole

Of Government).

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan

perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai

berikut:

a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan

mempertimbangkan dampak;

2) dialog atau pertukaran informasi;

3) joint planning , yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama

sementara.

b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1) joint working, atau kolaborasi sementara;

2) joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama

pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu

peserta kerjasama;

Page 35: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

28

3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk

sebagai mekanisme integratif.

c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi

menjadi:

1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama

pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta

kerjasama;

2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih

nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru

(LAN, 2017).

Ada beberapa hal yang menjadi dasar terselenggaranya WoG, yaitu

perubahan budaya dan filosofi organisasi, cara kerja yang diperbaharui,

akuntabilitas dan insentif, perubahan pendekatan dalam hal mendesain dan

mengembangkan program-program. Selain itu, perlu adanya ide-ide baru

dan segar terkait implementasi dari WoG. WoG akan terselenggara dnegan

baik jika setiap unsur dapat bersinergi dan bekerja sama dengan tujuan

memberikan pelayanan publik yang prima. Maka dibutuhkan peran ASN

yang memiliki nilai-nilai dasar ANEKA dalam dirinya serta kesadaran akan

kedudukan dan perannya dalam NKRI.

Page 36: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

29

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya

1. Identifikasi Isu Aktual

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan isu dan permasalahan

yang ditemukan saat melaksanakan tugas sebagai sanitarian di RSUD

Kabupaten Melawi. Rumah Sakit merupakan fasilitas kesehatan yang sangat

penting dilakukan penyehatan lingkungan. Sampah - sampah yang

dihasilkan di Rumah Sakit harus di olah secara khusus karena sampah yang

berasal dari Rumah Sakit tidak hanya sampah non medis, tetapi ada sampah

medis yang mempunyai resiko tinggi terhadap kesehatan dan lingkungan.

Jadi, pemilahan sampah di Rumah Sakit sangat penting dilakukan untuk

mengindari berbagai resiko penularan penyakit.

Pengolahan sampah medis di RSUD Kabupaten Melawi

menggunakan 2 Incenerator, yang mana kedua Incenerator tersebut terbagi

menjadi Incenerator versi terbaru (automatis dan manual) serta versi lama

(manual). Saat pembakaran menggunakan Incenerator ada terjadi bunyi

ledakan kecil. Setelah petugas pembakaran memeriksa ternyata adanya

sejenis botol yang mudah meledak ikut tercampur dalam kantong sampah

medis, yang seharusnya sampah tersebut di buang ke jenis wadah sampah

non medis.

Permasalahan tersebut kemudian menjadi isu yang perlu ditanggapi,

untuk mencegah terjadi lagi dalam kesalahan pembuangan jenis-jenis

sampah sesuai wadahnya.

Adapun Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di RSUD Kabupaten

Melawi ialah sebagai berikut :

1. Belum efektifnya pemilahan jenis-jenis sampah.

2. Kurang optimalnya pengendalian vector.

3. Kurangnya kesadaran pengunjung untuk melakukan Cuci Tangan Pakai

Sabun (CTPS) di Area RSUD Kabupaten Melawi.

Page 37: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

30

Adapun skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu

yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak atau biasa

disingkat dengan APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut :

Tabel 4.1

Isu Aktual di Lingkungan Kerja RSUD Kabupaten Melawi

No. Isu Aktual Kriteria

∑ Rank A P K L

1. Belum efektifnya pemilahan jenis sampah 5 4 4 5 18 I

2.

Kurangnya kesadaran pengunjung untuk melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Area RSUD Kabupaten Melawi.

4 4 4 4 16 II

3. Kurang optimalnya pengendalian vector. 3 4 3 4 14 III

Keterangan Skala Nilai 1= Sangat Rendah; 2= Rendah; 3= Sedang 4= Tinggi; 5= Sangat Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, isu aktual yang akan menjadi prioritas

adalah “Belum efektifnya pemilahan jenis sampah”. Isu ini diangkat karena

masih ditemukan jenis-jenis sampah yang tidak sesuai dengan kantong

pewadahan yang akan di bakar menggunakan Incenerator versi baru.

B. Faktor Penyebab

Mengacu pada hasil analisis APKL yang paparkan di atas, telah

disepakati bahwa yang menjadi Isu Prioritas yaitu belum efektifnya pemilahan

jenis sampah di RSUD Kabupaten Melawi. Dalam menentukan prioritas

masalah, analisis USG juga digunakan sebagai alat untuk mengetahui isu mana

yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U),

Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Lebih

jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:

a. Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk

diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu, dan ditindaklanjuti dan

diselesaikan dengan skala penilaian 1 – 5.

Page 38: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

31

b. Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan

akibat, bisa menimbulkan masalah baru dan ditindaklanjuti dan

diselesaikandengan skala penilaian 1 – 5, dan

c. Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau

tidak diselesaikan, dan ditindaklanjuti dan diselesaikandengan skala

penilaian 1 – 5.

Tabel 4.2

Analisa faktor penyebab melalui Metode USG

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, aspek prioritas dengan rank tertinggi yaitu

Jenis-jenis sampah tercampur dalam satu tempat sampah. Aspek prioritas

yang dipilih berhubungan dengan isu aktual mengenai belum efektifnya

pemilahan jenis sampah. Pertimbangan dari isu aktual ini adalah untuk

meningkatkan pengolahan sampah yang sesuai dengan jenis-jenis sampah dan

menghindari terjadi lagi bunyi ledakan kecil di dalam alat pembakaran

Incenerator. Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan penyelesaian isu yang

diajukan adalah “Efektivitas Pemilahan Jenis-Jenis Sampah Sebelum

Pembakaran Menggunakan Incenerator di RSUD Kabupaten Melawi”.

No. Aspek U S G ∑ Rank

1. Jenis-jenis sampah tercampur dalam satu tempat sampah

5 5 4 14 I

2. Kurangnya jenis-jenis kantong sampah 5 4 4 13 II

3. Jauhnya jarak tong sampah medis dengan non medis.

4 4 4 12 III

Page 39: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

32

B. RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

TABEL 4.3

RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

Unit Kerja : RSUD Kabupaten Melawi

Identifikasi Isu :

a. Belum efektifnya jenis-jenis sampah. b. Kurang optimalnya pengendalian vector. c. Kurangnya kesadaran pengunjung untuk melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Area RSUD

Kabupaten Melawi.

Isu yang Diangkat : Belum efektifnya pemilahan jenis-jenis sampah

Gagasan Pemecahan Isu

: Efektivitas Pemilahan Jenis-Jenis Sampah Sebelum Pembakaran Menggunakan Incenerator Di RSUD Kabupaten Melawi

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan

Kriteria Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan inspeksi ke setiap ruangan yang memiliki tempat sampah

1. Membuat form inspeksi tempat sampah

2. Menkonsultasikan hasil form inspeksi tempat sampah dengan mentor

3. Mencetak form inspeksi tempat sampah

1. Tersedianya form inspeksi tempat sampah

2. Tersedianya data tempat sampah setiap ruangan

Agenda 2 1. Saya membuat form

inspeksi untuk mengetahui jumlah tempat sampah di setiap ruangan Komitmen Mutu: (Efektif dan efisien)

2. Saya menkonsultasikan hasil form inspeksi

Dengan melakukan inspeksi saya ikut berkontribusi dalam Visi Rumah Sakit yaitu Kabupaten Melawi aman, damai, maju dan sejahtera dengan pemerintahan demokratis dan berkeadilan.

Dengan melakukan inspeksi ke setiap ruangan saya ikut berkontribusi dalam nilai organisasi (peduli dan beretika)

Page 40: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

33

4. Berkeliling ke seluruh ruangan untuk melakukan inspeksi tempat sampah di setiap ruangan

5. Mengarsipkan data form setelah inspeksi

tempat sampah dengan mentor Nasionalisme: (Musyawarah)

3. Saya mencetak form inspeksi tempat sampah Anti Korupsi: (Mandiri)

4. Saya berkeliling ke

seluruh ruangan untuk melakukan inspeksi tempat sampah di

setiap ruangan Etika Publik: (Hormat dan sopan)

5. Saya mengarsipkan data form setelah melaksanakan inspeksi Akuntabilitas: (Kejelasan target)

Agenda 3 Saya menkonsultasikan hasil form inspeksi tempat sampah dengan mentor WoG: (Kepentingan Bersama)

Kontribusi terhadap Misi organisasi yakni “Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit”.

Page 41: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

34

Saya berkeliling melakukan inspeksi ke seluruh ruangan yang memiliki tempat sampah Pelayanan Publik: (Efektif dan efisien)

Saya mengarsipkan data form setelah inspeksi Manajemen ASN: (Akuntabilitas)

2 Pembuatan stiker jenis-jenis sampah

1. Merancang desain stiker jenis-jenis sampah

2. Menkonsultasikan hasil rancangan desain stiker jenis-jenis sampah dengan mentor dan kepala instalasi kesehatan lingkungan

3. Mencetak stiker

di tempat percetakan

Adanya desain stiker jenis-jenis sampah yang siap di cetak

Agenda 2 1. Saya merancang

desain stiker jenis-jenis sampah Akuntabilitas: (Kejelasan target) Komitmen mutu: (Inovasi)

2. Saya berkonsultasi dengan mentor dan kepala instalasi kesehatan lingkungan tentang hasil rancangan desain stiker jenis-jenis sampah Nasionalisme: (Musyawarah) Etika Publik: (Hormat dan sopan)

Dengan melakukan inspeksi saya ikut berkontribusi dalam Visi Rumah Sakit yaitu Kabupaten Melawi aman, damai, maju dan sejahtera dengan pemerintahan demokratis dan berkeadilan.

Dengan melakukan inspeksi ke setiap ruangan saya ikut berkontribusi dalam nilai organisasi (Inovatif)

Page 42: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

35

3. Saya pergi ke tempat percetakan untuk mengantar desain stiker yang akan di cetak Anti Korupsi: (Jujur, tanggung jawab)

Agenda 3 Saya merancang desain stiker jenis-jenis sampah Pelayanan Publik: (Efektif dan efisien) Saya mendiskusikan dengan mentor dan kepala instalasi kesehatan lingkungan tentang hasil rancangan desain stiker jenis-jenis sampah WoG: (Koordinasi dan kolaborasi) Saya mencetak stiker di tempat percetakan Manajemen ASN: (Akuntabilitas)

Kontribusi terhadap Misi organisasi yakni “Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit”.

3 Penempelan stiker jenis – jenis sampah di setiap tempat sampah

1. Mengambil stiker di tempat percetakan

Masing-masing tempat sampah sudah di tempel stiker

Agenda 2 1. Saya mengambil

stiker di tempat percetakan

Dengan adanya stiker ini semoga para pegawai RSUD Melawi

Dengan penempelan stiker ini saya ikut berkontribusi

Page 43: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

36

2. Menyiapkan stiker yang siap di tempelkan ke masing-masing tempat sampah

3. Melaksanakan penempelan stiker di setiap tempat sampah di setiap ruangan

Nasionalisme: (Disiplin) Anti Korupsi: (Jujur)

2. Saya menyiapkan stiker yang siap di tempelkan ke masing-masing tempat sampah Akuntabilitas: (Tanggung jawab)

3. Saya melaksanakan penempelan stiker ke setiap tempat sampah Etika Publik: (Bertanggung jawab, sopan) Komitmen Mutu: (Efektif, berorientasi mutu)

Agenda 3 Saya mengambil stiker di tempat percetakan Manajemen ASN: (akuntabilitas) Saya melaksanakan penempelan stiker di setiap tempat sampah yang ada di setiap ruangan

bisa lebih mudah dalam membuang sampah sesuai wadahnya. Ini sejalan dengan Visi Rumah Sakit Kabupaten Melawi yaitu aman, damai, maju dan sejahtera dengan pemerintahan demokratis dan berkeadilan. Kontribusi terhadap Misi organisasi yakni “Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit dan manajemen yang sehat”.

dalam nilai organisasi (peduli, beretika dan inovatif)

Page 44: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

37

WoG: (kepentingan bersama) Saya menyiapkan stiker yang siap di tempelkan ke masing-masing tempat sampah Pelayan Publik: (Efektif dan efisien)

4 Menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya

1. Menyiapkan informasi untuk disampaikan kepada setiap pegawai ruangan

2. Meminta izin

kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan

3. Pelaksanaan kegiatan ke setiap pegawai ruangan

Terasampainya informasi ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya

Agenda 2 1. Saya menyiapkan

informasi untuk disampaikan kepada setiap pegawai ruangan Komitmen Mutu: (Efektif dan efisien)

2. Saya meminta izin kepada mentor dan melaksanakan kegiatan ke setiap ruangan Nasionalisme: (musyawarah)

3. Pelaksanaan kegiatan ke setiap pegawai ruangan Akuntabilitas: (Kejelasan target) Etika Publik: (Hormat dan sopan) Anti Korupsi: (Disiplin)

Dengan menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya semoga para pegawai RSUD Melawi bisa lebih mudah memahami perbedaan jenis-jenis sampah yang dibuang berdasarkan wadah penampungannya. Ini sejalan dengan Visi Rumah Sakit Kabupaten Melawi yaitu aman, damai, maju dan sejahtera dengan pemerintahan

Dengan menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya saya ikut berkontribusi dalam nilai organisasi (peduli dan beretika)

Page 45: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

38

Agenda 3 Saya menyiapkan informasi untuk disampaikan kepada setiap pegawai ruangan Manajemen ASN: (akuntabilitas) Meminta izin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan WoG: (koordinasi) Pelaksanaan kegiatan ke setiap pegawai ruangan Pelayanan Publik: (Efektif dan efisien)

demokratis dan berkeadilan. Kontribusi terhadap Misi organisasi yakni Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit yang memiliki kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan disertai moral dan perilaku yang benar dan baik.

5 Pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah

1. Menyiapkan form untuk pemantauan lingkungan

2. Melakukan wawancara dan pemantauan dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah

3. Mengarsipkan hasil wawancara

Sudah terpilahnya jenis-jenis sampah sesuai dengan wadahnya sebelum dibakar menggunakan Incenerator

Agenda 2 Saya menyiapkan form untuk pemantauan lingkungan Akuntabilitas: (Konsisten) Melakukan wawancara dan pemantauan dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah Etika Publik: (Sopan)

Dengan pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah. Ini sejalan dengan Visi Rumah Sakit Kabupaten Melawi yaitu aman, damai, maju dan sejahtera dengan pemerintahan

Dengan pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah saya ikut berkontribusi dalam nilai organisasi (peduli dan beretika)

Page 46: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

39

dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah tentang berat perhari sampah yang dibakar dan apakah sudah sesuai dengan jenis-jenis sampahnya

Saya mengarsipkan hasil wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah tentang berat perhari sampah yang dibakar dan apakah sudah sesuai dengan jenis-jenis sampahnya Nasionalisme: (Tanggung jawab) Komitmen Mutu: (Efektif) Anti Korupsi: (Jujur) Agenda 3: Saya menyiapkan form untuk pemantauan lingkungan Pelayanan Publik: (Efektif dan efisien) Saya melakukan wawancara dan pemantauan dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah WoG: (Komunikasi dan berkesinambungan)

demokratis dan berkeadilan. Kontribusi terhadap Misi organisasi yakni Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang efektif dan efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit dan Menciptakan manajemen yang sehat.

Page 47: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

40

Saya mengarsipkan hasil wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah tentang berat perhari sampah yang dibakar dan apakah sudah sesuai dengan jenis-jenis sampahnya Manajemen ASN: (Akuntabilitas dan profesionalitas)

Page 48: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

41

C. Jadwal Implementasi Kegiatan

Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Ulil Ainawati, S.Tr.Kes.

Instansi : RSUD Kabupaten Melawi

Tempat Aktualisasi : RSUD Kabupaten Melawi

No Kegiatan Waktu Output Efiden

1 2 3 4 5

1

Melakukan inspeksi ke setiap ruangan yang memiliki tempat sampah

26 April 2021 Mengetahui jumlah tempat sampah di setiap ruangan

Tercatat jumlah tempat sampah di masing-masing ruangan di form inspeksi tempat sampah

2 Pembuatan stiker jenis-jenis sampah

27 April s/d 30 April 2021

Adanya desain stiker jenis-jenis sampah yang siap di cetak

Tersedianya stiker jenis-jenis sampah sesuai wadahnya

3

Penempelan stiker jenis – jenis sampah di setiap tempat sampah

3 Mei 2021

Masing-masing tempat sampah sudah di tempel stiker

Sudah tertempelnya stiker di setiap tempat sampah seluruh ruangan

4

Menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya

4 Mei 2021

Terasampainya informasi ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya

Pegawai seluruh ruangan menerima informasi secara transparan

5

Pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah

10 Mei 2021

Sudah terpilahnya jenis-jenis sampah sesuai dengan wadahnya sebelum dibakar menggunakan Incenerator

Dokumentasi dan form pemantauan

Page 49: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

42

Tabel 4.5

Jadwal Implementasi Kegiatan

No Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan

April Mei Juni

2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Melakukan inspeksi ke setiap ruangan yang memiliki tempat sampah

2 Pembuatan stiker jenis-jenis sampah

3 Penempelan stiker jenis – jenis sampah di setiap tempat sampah

4 Menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang di buang berdasarkan wadahnya

5 Pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran sampah

Page 50: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

43

Page 51: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

44

Page 52: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

45

BAB V

KESIMPULAN

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS merupakan langkah yang harus ditempuh

setelah merancang aktualisasi di unit kerja masing-masing. Kegiatan aktualisasi

tersebut dimuat dalam laporan aktualisasi. Dalam kegiatan aktualisasi telah diterapkan

nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di tempat unit kerja yaitu RSUD

Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Adapun kegiatan aktualisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan inspeksi ke setiap ruangan yang memiliki tempat sampah

2. Pembuatan stiker jenis-jenis sampah

3. Penempelan stiker jenis – jenis sampah di setiap tempat sampah

4. Menginformasikan ke setiap pegawai ruangan tentang jenis – jenis sampah yang

di buang berdasarkan wadahnya

5. Pemantauan dan wawancara dengan petugas pengangkutan dan pembakaran

sampah

Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kinerja

peserta pelatihan dasar dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang ASN

Sanitarian dan dapat terealisasi serta diberi kelancaran dalam proses pelaksanaan

saat off campus.

Kegiatan yang telah di rencanakan di dalam rancangan aktualisasi ini akan

dilaksanakan mulai dari 26 April 2021 sampai 2 Juni 2021 di RSUD Kabupaten

Melawi, dengan bimbingan serta arahan dari coach dan mentor dan laporan hasil

aktualisasi akan di presentasikan pada tanggal 9 Juni 2021.

Page 53: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

46

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Jur. Andi., 2006. Pemberantasan korupsi melalui Hukum Pidana Nasional

dan Internasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harbani, Pasolong.2013.Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : CV.Alfabeta.

Johnston, Michael., 1993. Konsekuensi politik dari korupsi: suatu penilaian kembali,

dalam Korupsi politik; Penyunting, Mochtar Lubis. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia,.

Klitgaard, Robert., 1998. Membasmi korupsi; Penerjemah, Hermoyo. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia,.

Lovelock, Christoper H. 1992. Managing Service. Marketing. Operations and human

Resources. Prentice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey

Lukito, Penny, Kusumastuti. 2014. Membumikan Transparansi dan Akuntabilitas

Kinerja Sektor Publik: Tantangan Demokrasi Ke Depan. PT Gramedia

Widiasarana Indonesia. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS : Akuntabilitas PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS : Anti Korupsi PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS : Manajemen ASN PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS : Pelayanan Publik PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS : Whole Of Government PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 Tentang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand. Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025

Profil RSUD Kabupaten Melawi Tahun 2020

Page 54: EFEKTIVITAS PEMILAHAN JENIS-JENIS ... - Aplikasi RA dan LA

47

Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) dalam rangka

otonomi daerah, upaya membangun organisasi efektif dan efisien melalui

restrukturisasi dan pemberdayaan.

Tanjung, Abdul, Hafiz. 2014. Akuntansi, Transparansi, dan Akuntabilitas Keuangan

Publik. Yogyakarta : BPFE UGM.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara

Utomo, C.B. (1995). Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia dari Kebangkitan

Hingga Kemerdekaan. Semarang: IKIP Semarang Press.