MENINGKATKAN KESADARAN SISWA TERHADAP PEMILAHAN …
of 61
/61
Embed Size (px)
Transcript of MENINGKATKAN KESADARAN SISWA TERHADAP PEMILAHAN …
BONTANG UTARA
PUSAT PELATIHAN DAN
DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi dengan judul
“MENINGKATKAN KESADARAN SISWA TERHADAP PEMILAHAN
SAMPAH DI SD NEGERI 010 BONTANG UTARA” dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu
penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di unit kerja. Laporan hasil
aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III angkatan VI dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia (PUSLATBANG KDOD LAN) di Samarinda tahun 2019.
Berkaitan dengan diselesaikannya laporan hasil aktualisasi ini, dengan
penuh kerendahan hati saya sampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD
LAN Samarinda;
3. Bapak Muhammad Abdi Rahman, S.Sos selaku penguji;
4. Ibu Ellyana, S.ST selaku coach;
5. Seluruh pegawai yang ada di lingkungan PUSLATBANG KDOD LAN
Samarinda khususnya para Widyaiswara;
6. Seluruh guru dan staff yang ada di SD Negeri 010 Bontang Utara; dan
7. Seluruh teman-teman angkatan VI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
tahun 2019. Semoga laporan hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
A. Profil SD Negeri 010 Bontang Utara .....................................................4
B. Visi dan Misi ..........................................................................................4
C. Struktur Organisasi Sekolah ...................................................................5
BAB III LANDASAN TEORI .........................................................................7
B. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ...................................................9
c. Pelayanan Publik .......................................................................11
A. Identifikasi Isu ..........................................................................12
D. Pendekatan Kegiatan Aktualisasi .............................................14
1. Kegiatan Pertama (Penyuluhan kepada siswa tentang pemilahan
sampah (Sampah organik dan anorganik) ................................ 20
2. Kegiatan Kedua (Membuat poster/ slogan kebersihan) ........... 27
3. Tahapan Ketiga (Membuat tempat sampah organik dan
anorganik) ................................................................................. 33
5. Tahapan Kelima (Membuat kreatifitas dari barang bekas) ...... 45
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 50
Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri 010 Bontang Utara ............................. 5
Gambar 2. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan ....................................................................................... 21
Gambar 3. Membuat materi presentasi ................................................................ 22
Gambar 4. Penyuluhan dengan Kepala Sekolah, guru dan staf sekolah .............. 24
Gambar 5. Penyuluhan dengan siswa-siswi mengenai pemilahan sampah ......... 24
Gambar 6. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan poster/slogan
kebersihan ........................................................................................... 28
Gambar 8. Membuat poster/slogan kebersihan .................................................... 30
Gambar 9. Menempel poster/slogan kebersihan .................................................. 31
Gambar 10. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan tempat
sampah organik dan anorganik .......................................................... 33
Gambar 11. Mengumpulkan alat dan bahan pembuatan tempat sampah ............. 34
Gambar 12. Proses pembuatan tempat sampah .................................................... 37
Gambar 13. Meletakkan tempat sampah di depan kelas ...................................... 38
Gambar 14. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli sampah yang
akan dilaksanakan ............................................................................. 40
sampah .............................................................................................. 42
Gambar 18. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan kreatifitas
dari barang bekas yang akan dilaksanakan ....................................... 46
Gambar 19. Mengumpulkan barang bekas yang ada di sekolah .......................... 47
Gambar 20. Mendampingi siswa membuat kreatifitas secara bersama-sama ...... 48
ix
Tabel 2. Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 15
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................................. 18
1
sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Pada Pelatihan Dasar (Latsar) tahun 2019 ini, Pemerintah Kota Bontang
bekerja sama dengan PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda menyelenggarakan
Pelatihan dasar yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan
aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut tertanam kuat
dalam dirinya.
Golongan III Angkatan VI Kota Bontang Tahun 2019 ditugaskan untuk
merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA. Rancangan aktualisasi tersebut akan
dilaksanakan di instansi tempat penyusun bertugas yakni di SD Negeri 010
Bontang Utara Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang
sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti Pelatihan
dasar dalam kurun waktu 3 pekan.
Lingkungan sekolah adalah lingkungan kehidupan sehari-hari siswa.
Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga
di luar kelas, contohnya seperti di halaman sekolah. Halaman sekolah selain ditata
keindahannya, juga perlu memerhatikan persyaratan kesehatan. Halaman sekolah
yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit ataupun bebauan yang
menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua warga sekolah. Jika lingkungan
sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi wahana efektif
sebagai pembentukan sikap perilaku peduli lingkungan.
2
SD Negeri 010 Bontang Utara merupakan salah satu sekolah yang
menjalankan program “Adiwiyata” yaitu suatu program yang mewujudkan
sekolah berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan. Namun program
adiwiyata di SD Negeri 010 Bontang Utara ini belum sepenuhnya dapat
direalisasikan oleh pihak sekolah. Hal ini terlihat dari masih kurangnya tempat
sampah disetiap kelas, serta kurangnya kesadaran dari para siswa untuk
memisahkan antara sampah organik dan anorganik.
SD Negeri 010 Bontang Utara memiliki visi “Terwujudnya Siswa yang
Cerdas, Berbudi Luhur dan Berwawasan Lingkungan”. Belum terciptanya nilai
cinta dan peduli lingkungan serta kurangnya kesadaran siswa terhadap pemilahan
sampah menjadi dasar penulis mengangkat isu tentang “Kurangnya kesadaran
siswa terhadap pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara”.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat rancangan aktualisasi
nilai dasar ASN dengan judul “Meningkatkan kesadaran siswa terhadap
pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara”. Melalui kegiatan
aktualisasi tersebut diharapkan mampu menghasilkan nilai-nilai dasar PNS yang
dapat diterapkan dalam tindakan dan pekerjaan sehari-hari, mampu memberikan
pengaruh di lingkungan kerja ke arah yang lebih positif.
B. TUJUAN
adalah:
lingkungan sekolah
d. Mampu memanfaatkan barang bekas untuk kreatifitas
3
Terwujudnya PNS yang profesional dalam mengaktualisasikan nilai dasar
di indikasikan dengan:
jabatannya
jabatannya
jabatannya
jabatannya
jabatannya
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan yang ada di sekolah
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari aktualisasi ini adalah SD Negeri 010 Bontang Utara
dengan berkonsentrasi pada peningkatan kesadaran siswa terhadap pemilahan
sampah di lingkungan sekolah.
2. Alamat Sekolah :
b. Kelurahan : Gunung Elai
c. Kecamatan : Bontang Utara
8. Status Tanah : Milik
10. Status Bangunan : Milik
12. Luas Bangunan Sekolah Baru : 772 m 2
13. Jenis Kontruksi Bangunan : Beton
B. VISI DAN MISI SD NEGERI 010 BONTANG UTARA
VISI : Terwujudnya Siswa yang Cerdas, Berbudi Luhur dan Berwawasan
Lingkungan.
2. Menerapkan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun).
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif.
NILAI-NILAI ORGANISASI
5
Guru Kelas 3B Yessi Tampang, SE
Guru Kelas 3C Anita P.N S.Pd
Guru Kelas 4B
Aris Abdullah, S.Pd
Guru Kelas 2A Sri Handayani,S.Pd.SD
Guru Kelas 2B Mariama, M.Pd
Guru Kelas 2C Luluk Rinawati,S.Pd
Guru Kelas 1A
Guru Kelas 5A
Hj. Muji Musrini,S.Pd
Guru Kelas 6A Dzurotul Ilmiyah, S.Pd
Guru Kelas 6B
Dalam melaksanakan tugas dan jabatan seorang guru tidak akan terlepas
dari aturan-aturan. Salah satunya Permediknas No. 35 Tahun 2010 yang berisi
tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan menyusun
kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
15. Membuat karya inovatif.
akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan. Nilai-nilai dasar tersebut dikenal
dengan akronim ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Sehingga dengan menerapkan dan
menanamkan nilai ANEKA tersebut diharapkan dapat meningkatkan
profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan tempat tugasnya
masing-masing.
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang
tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni; 1) Kepemimpinan, 2)
Transparansi, 3) Integritas, 4) Tanggung jawab, 4) Keadilan, 5) Kepercayaan, 6)
Keseimbangan, 7) Kejelasan dan 9) Konsistensi.
2. Nasionalisme
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
8
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan
tidak sekadar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan publik.
3. Etika Publik
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalm
Undang-Undang ASN yakni sebagai berikut;
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
9
sebagai perangkat sistem karir.
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat komitmen mutu
memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada PNS,
melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Indikator yang ada pada nilai
dasar anti korupsi antara lain: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab,
Kerja keras, Sederhana, Berani dan Adil.
B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara
menjadi semakin profesional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil
negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat.
a. Manajemen ASN
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
10
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1. Kepastian hukum;
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
penulis kerjasama;
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis
kerjasama;
nampak;
c. Pelayanan Publik
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: 1) Partisipatif; 2) Transparan; 3)
Responsif; 4) Tidak Diskriminatif; 5) Mudah dan Murah; 6) Efektif dan
Efisien; 7) Aksesibel; 8) Akuntabel; 9) Berkeadilan.
12
atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di
SD Negeri 010 Bontang Utara. Sumber isu yang diangkat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1) Kurangnya kesadaran siswa terhadap pemilahan sampah di SD Negeri
010 Bontang Utara
di SD Negeri 010 Bontang Utara
3) Kurang optimalnya pelatihan ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri
010 Bontang Utara
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang penilaian 1 – 5 dengan
ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti
sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.
1) Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3) Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
13
Berikut ini beberapa isu yang ada di SD Negeri 010 Bontang Utara
yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode USG:
Tabel 4.1 Analisis USG Prioritas Isu
Identifikasi Isu Kriteria
U S G ∑
pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang
Utara
010 Bontang Utara
4 4 3 11
Kurang optimalnya pelatihan ekstrakurikuler
Pramuka di SD Negeri 010 Bontang Utara 3 3 3 9
Berdasarkan analisis isu atau masalah dari tabel di atas dapat dilihat
Isu yang paling prioritas yaitu ”Kurangnya kesadaran siswa terhadap
pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara” dengan perolehan
skor USG 13. Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang
telah dianalisis menggunakan metode USG adalah sampah akan mencemari
lingkungan sekolah dan menjadi sarang berbagai macam penyakit, dan juga
banyaknya sampah plastik yang digunakan akan menimbulkan dampak yang
luas bagi lingkungan sekolah sehingga mengganggu kenyamanan warga
sekolah.
14
1. Judul Kegiatan
010 Bontang Utara
2. Deskripsi Kegiatan
organik dan anorganik)
3) Membuat tempat sampah organik dan anorganik
4) Membentuk petugas patroli sampah
5) Membuat kreatifitas dari barang bekas
D. Pendekatan Kegiatan Aktualisasi
1) Pelayanan Publik
berpedoman pada prinsip pelayanan publik yaitu memperhatikan
kebutuhan sekolah.
terutama ketua Adiwiyata selanjutnya berkoordinasi dengan Kepala
Sekolah terkait pemilahan sampah di sekolah.
15
Kegiatan Nilai-nilai Dasar
1. Penyuluhan
kepada siswa
waktu sesuai dengan jadwal kegiatan
Etika Publik (Sopan, Santun)
dengan menggunakan bahasa yang santun dan mudah dipahami
Anti Korupsi (Mandiri) Penyuluhan disampaikan dengan informasi yang sesuai tanpa
dimanipulasi
memberikan penyuluhan
2. Mencari materi
Memberikan instruksi dengan intonasi yang tepat dan aba-aba yang
sesuai, serta bersikap ramah santun.
Akuntabilitas (Kejelasan)
16
Menempel poster di dinding sekolah, ditempat yang mudah terlihat
Anti Korupsi (Disiplin) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditetapkan
dalam melaksanakan kegiatan
sampah di sekolah
Meletakkan tempat sampah di depan kelas untuk memudahkan
siswa membuang sampah
Anti Korupsi (Mandiri)
sampah agar terlihat menarik
Nasionalisme (Gotong royong) Gotong royong membuat tempat sampah dengan sesama siswa
Akuntabilitas (Kejelasan) Memberikan arahan secara jelas tentang tempat sampah yang akan
dibuat
Guru membuat kartu kontrol untuk memonitor pemilahan sampah
Nasionalisme (Sila ke-5) Dalam menyusun jadwal kegiatan, guru bersikap adil pada semua
siswa
sampah
Anti Korupsi (Disiplin) Melaksanakan kegiatan patroli sampah sesuai waktu yang
ditentukan
menggunakan kartu kontrol
2. Menyiapkan kartu
kontrol untuk setiap
konsultasi Etika Publik (Ramah) Membimbing siswa dengan tekun dan sabar
Akuntabilitas (Kejelasan) Memberikan arahan secara jelas tentang kreatifitas yang akan dibuat
Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
Mendampingi siswa dalam pembuatan kreatifitas menggunakan
barang bekas
karena menggunakan barang bekas
Nasionalisme (Sila ke-4) Belajar membuat produk dari barang bekas bersama-sama
2. Mengumpulkan barang
Sebagai perwujudan visi SD Negeri 010 Bontang Utara yaitu “Terwujudnya
Siswa yang Cerdas, Berbudi Luhur dan Berwawasan Lingkungan”
Penguatan nilai-nilai organisasi:
kurangnya tempat sampah disetiap kelas, serta kurangnya kesadaran dari para
siswa untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Hal tersebut
sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu: Aktif
F. Jadwal Kegiatan Aktualiasi
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Minggu
1. Penyuluhan kepada siswa
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama off campus dimulai dari tanggal
14 Oktober sampai 16 November 2019 di SD Negeri 010 Bontang Utara.
Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari lima kegiatan yaitu penyuluhan kepada siswa
tentang pemilahan sampah (Sampah organik dan anorganik), membuat poster/
slogan kebersihan, membuat tempat sampah organik dan anorganik, membentuk
petugas patroli sampah, dan membuat kreatifitas dari barang bekas.
1) Kegiatan Pertama (Penyuluhan kepada siswa tentang pemilahan sampah
(Sampah organik dan anorganik)
ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu:
a. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan penyuluhan yang akan
dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan penyuluhan
ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019 di ruang kepala sekolah
SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan kepala sekolah
dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat konsultasi, penulis meminta
arahan dan masukan mengenai penyuluhan yang akan dilaksanakan (Etika
Publik). Masukan yang diberikan oleh kepala sekolah menjadi perhatian
penulis mengenai penyuluhan pemilahan sampah kepada siswa, untuk itu
penulis akan berusaha semaksimal mungkin (Komitmen Mutu).
21
masukan dari kepala sekolah, penulis selanjutnya mencari bahan-bahan
materi presentasi melalui internet. Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 16 Oktober 2019 di luar jam mengajar (Anti Korupsi). Adapun
referensi materi-materi yang penulis dapatkan bersumber dari beberapa
link, diantaranya:
1. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Kelola_sampah.pdf
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan aktualisasi yang akan
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2019 di
luar jam mengajar (Anti Korupsi). Referensi materi-materi yang telah
didapatkan, penulis kumpulkan dan buat menjadi satu materi bahan
penyuluhan dalam bentuk Microsoft Power Point. Isi materi berupa
penjelasan tentang pengertian sampah, sampah organik dan anorganik
beserta contohnya, jenis pemilahan sampah serta dampak negatif dari
akibat buang sampah sembarangan. Materi yang penulis buat diselesaikan
secara tepat waktu sesuai dengan jadwal kegiatan dan dibuat sesederhana
mungkin agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan
(Komitmen Mutu).
Setelah materi presentasi dibuat, penulis menentukan jadwal
pelaksanaan presentasi. Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16
Oktober 2019 di luar jam mengajar (Anti Korupsi). Untuk jadwal
Membuat materi presentasi
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 sedangkan jadwal
penyuluhan yang akan disampaikan kepada siswa, dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 19 Oktober 2019. Jadwal pelaksanaan (Terlampir).
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019 di
luar jam mengajar bertempat di ruang kelas VIA (Anti Korupsi). Adapun
peserta dalam kegiatan penyuluhan ini adalah kepala sekolah, guru dan
staf sekolah. Sebelum kegiatan penyuluhan dimulai, penulis terlebih
dahulu menyiapkan peralatan berupa LCD, laptop dan Sound system agar
penyampaian materi berjalan lancar dan mudah dipahami oleh peserta
penyuluhan (Komitmen Mutu).
setiap guru kelas untuk melakukan penyuluhan dimasing-masing kelasnya
dengan cara membagikan soft copy agar materi dan kegiatan pemilahan
sampah bisa diketahui dan dipahami setiap siswa-siswi di SD Negeri 010
Bontang Utara (Nasionalisme).
19 Oktober 2019 bertempat di ruang kelas masing-masing. Guru
memberikan pengetahuan yang jelas tentang pemilahan sampah dengan
menggunakan bahasa yang santun dan mudah dipahami (Etika Publik).
Penyuluhan disampaikan dengan informasi yang sesuai tanpa dimanipulasi
(Anti Korupsi). Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
memberikan penyuluhan (Nasionalisme).
melaporkan hasil penyuluhan kepada kepala sekolah sebagai bukti bahwa
kegiatan yang telah direncanakan sudah dilaksanakan dengan baik
(Akuntabilitas).
24
25
26
(Sampah organik dan anorganik) yaitu:
1. Siswa mengetahui jenis pemilahan sampah di lingkungan sekolah
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika materi penyuluhan tidak diselesaikan tepat waktu dan tidak segera
disosialisasikan kepada guru dan siswa maka kegiatan-kegiatan yang sudah
direncanakan akan mundur yang dapat mengakibatkan pelaksanaan kegiatan
tersebut kurang maksimal (berkaitan dengan Komitmen Mutu).
2. Apabila dalam memberikan informasi kepada siswa tidak dilakukan secara
jelas maka siswa tidak akan menyerap pengetahuan yang diberikan dan siswa
akan merasa kebingungan dalam menangkap materi jenis pemilahan sampah
(berkaitan dengan Etika Publik).
27
3. Jika materi penyuluhan yang disampaikan tidak sesuai dengan tema yang
telah dibuat, maka siswa akan kebingungan dalam memahami isi materi yang
telah disampaikan (berkaitan dengan Anti Korupsi).
4. Guru dalam melaksanakan penyuluhan harus menggunakan Bahasa Indonesia
yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai tingkat bahasa yang mereka pahami
(berkaitan dengan Nasionalisme).
5. Jika dalam melaksanakan kegiatan tidak dilaporkan kepada Kepala Sekolah,
maka Kepala Sekolah akan beranggapan bahwa kegiatan tersebut tidak
dilakukan, tetapi jika dilaporkan maka sebagai bukti bahwa kegiatan yang
telah kita rencanakan sudah dilaksanakan dengan baik (berkaitan dengan
Akuntabilitas).
Sebelum membuat poster/ slogan kebersihan, ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu:
slogan kebersihan yang akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan
poster/slogan kebersihan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2019 di
ruang kepala sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan
kepala sekolah dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat
konsultasi, penulis meminta arahan dan masukan mengenai penyuluhan
yang akan dilaksanakan (Etika Publik). Masukan yang diberikan oleh
kepala sekolah menjadi perhatian penulis dan penulis akan berusaha
semaksimal mungkin melaksanakannya (Komitmen Mutu).
28
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2019
di ruang kelas VI. Siswa dikumpulkan pada saat jam istirahat, 5 menit
sebelum bel tanda masuk berbunyi sehingga tidak mengganggu jam belajar
siswa (Anti Korupsi). Ketika siswa sudah berkumpul, penulis
memberikan instruksi dengan intonasi yang tepat serta bersikap ramah
santun sehingga para siswa dapat dengan mudah mempersiapkan alat dan
bahan dalam pembuatan poster/slogan kebersihan (Etika Publik).
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan poster/slogan
kebersihan
29
Tahapan kegiatan pembuatan poster/slogan kebersihan ini
dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2019 di ruang kelas VI. Pembuatan
poster/slogan kebersihan ini dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditetapkan yaitu pada saat mata pelajaran SBdP sehingga tidak
mengganggu mata pelajaran yang lain (Anti Korupsi).
Sebelum pembuatan poster, penulis membagi siswa dalam
beberapa kelompok. Dalam pembuatan poster/slogan kebersihan ini
penulis terlebih dahulu menetapkan amanat dan pesan yang akan
disampaikan dalam poster (Akuntabilitas).
solidaritas, kesetiakawanan, semangat bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan (Nasionalisme).
30
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2019. Penempelan poster ini penulis
laksanakan pada saat jam kepulangan siswa, sehingga tidak mengganggu
aktifitas belajar mengajar di sekolah (Anti Korupsi). Poster/slogan
kebersihan yang telah selesai di buat penulis tempel ditempat yang mudah
terlihat di dinding sekolah, sehingga amanat dan pesan yang ada dalam
poster dapat dipahami dan dilaksanakan oleh warga sekolah (Komitmen
Mutu).
Manfaat dari kegiatan pembuatan poster/slogan kebersihan yaitu:
1. Siswa lebih paham dalam membuang dan memilah sampah dengan adanya
poster yang sudah ditempel
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Apabila penulis memberikan instruksi dengan intonasi yang tidak tepat serta
bersikap kurang ramah santun kepada siswa dapat mengakibatkan para siswa
kesulitan atau salah dalam mempersiapkan alat dan bahan dalam pembuatan
poster/slogan kebersihan (berkaitan dengan Etika Publik).
2. Jika penulis pada saat pembuatan poster tidak menetapkan amanat dan pesan
yang akan disampaikan dalam poster maka besar kemungkinan siswa dalam
membuang sampah disembarang tempat, sampah dibuang dan tidak dipilah
berdasarkan jenisnya (berkaitan dengan Akuntabilitas)
3. Jika penulis tidak menempel poster di dinding sekolah, ditempat yang mudah
terlihat maka warga sekolah akan membuang sampah dan tidak memilah
berdasarkan jenisnya karena dalam poster berisi amanat dan pesan yang
mengingatkan untuk membuang dan memilah sampah (berkaitan dengan
Komitmen Mutu)
4. Kegiatan pembuatan poster dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang
telah ditetapkan yaitu pada saat mata pelajaran SBdP, apabila dilaksanakan
sesuai alokasi waktu yang ditentukan maka akan mengganggu kegiatan
belajar mengajar yang lain (berkaitan dengan Anti Korupsi)
5. Apabila penulis tidak memupuk rasa solidaritas, kesetiakawanan, semangat
bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan maka pelaksanaan pembuatan
poster tidak terlaksana dengan baik dikarenakan ada siswa yang tidak
mengerjakan tugasnya dan hanya diam saja melihat temannya bekerja
(berkaitan dengan Nasionalisme)
tahapan yang dilakukan yaitu:
sampah organik dan anorganik yang akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan
poster/slogan kebersihan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2019
di ruang kepala sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan
kepala sekolah dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat
konsultasi, penulis meminta arahan dan masukan mengenai penyuluhan
yang akan dilaksanakan (Etika Publik).
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan tempat sampah
organik dan anorganik
masukan dari kepala sekolah, penulis selanjutnya mencari referensi model
tempat sampah melalui internet. Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 29 Oktober 2019 di luar jam mengajar pada saat jam istirahat
sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi).
Adapun referensi beberapa model tempat sampah yang penulis dapatkan
bersumber dari beberapa link, diantaranya:
1. http://smpn1gabuswetan.sch.id/arti-tempat-sampah-tiga-warna-
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2019 di
luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Bahan yang digunakan yaitu
tempat sampah, pilok, kertas stiker, botol air mineral, dan daun.
Mengumpulkan alat dan bahan pembuatan tempat sampah
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 di
luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Sebelum membuat tempat
sampah, guru dan siswa bekerjasama untuk mencuci tempat sampah yang
akan dibuat (Nasionalisme). Penulis memberikan pemahaman kepada
siswa tentang pentingnya tempat sampah di sekolah (Etika Publik).
Penulis memberikan arahan secara jelas tentang tempat sampah
yang akan dibuat (Akuntabilitas). Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, ada yang membuat tempat sampah organik dan ada yang
membuat tempat sampah anorganik. Setelah dicuci dan dikeringkan,
penutup tempat sampah dipilok sesuai dengan jenis warnanya, hijau untuk
sampah organik dan kuning untuk sampah anorganik.
Penulis bergotong royong membuat tempat sampah dengan sesama
siswa (Nasionalisme). Selanjutnya menempel stiker dan menghias tempat
sampah tersebut sesuai jenisnya, tempat sampah organik dihias dengan
daun sedangkan tempat sampah anorganik dihias dengan botol air mineral.
Tempat sampah dibuat dengan memanfaatkan barang bekas yang ada
untuk menghias tempat sampah agar terlihat menarik (Anti Korupsi).
36
37
e) Meletakkan tempat sampah di depan kelas untuk memudahkan siswa
membuang sampah
Penulis meletakkan tempat sampah ini pada saat jam kepulangan siswa,
sehingga tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah (Anti
Korupsi). Setelah tempat sampah selesai dibuat, penulis meletakkan
tempat sampah di depan kelas untuk memudahkan siswa membuang
sampah sesuai jenisnya (Komitmen Mutu).
Manfaat kegiatan:
Manfaat dari kegiatan pembuatan tempat sampah organik dan anorganik yaitu:
1. Siswa lebih kreatif dalam membuat dan mendesain tempat sampah
2. Siswa lebih mudah membuang sampah sesuai jenisnya
Meletakkan tempat sampah di depan kelas
39
1. Siswa akan tetap membuang sampah sembarangan apabila dalam pemberian
materi kurang jelas (berkaitan dengan Etika Publik)
2. Apabila tempat sampah tidak diletakkan di depan kelas, siswa akan sulit
membuang sampah dan cenderung membuat siswa membuang sampah
sembarangan (berkaitan dengan Komitmen Mutu)
3. Barang bekas yang ada harus dimanfaatkan agar barang tersebut tidak
menjadi sampah di sekolah (berkaitan dengan Anti Korupsi)
4. Apabila siswa dan guru tidak bekerjasama maka kegiatan ini tidak akan
terlaksana dengan baik (berkaitan dengan Nasionalisme)
5. Dalam memberikan arahan, guru harus jelas agar siswa dalam membuat
tempat sampah selesai tepat waktu (berkaitan dengan Akuntabilitas)
4) Tahapan Keempat (Membentuk petugas patroli sampah)
Sebelum membentuk petugas patroli sampah, ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu:
akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli
sampah ini dilaksanakan pada tanggal 4 November 2019 di ruang kepala
sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan kepala sekolah
dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat konsultasi, penulis meminta
arahan dan masukan mengenai penyuluhan yang akan dilaksanakan (Etika
Publik).
40
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2019 di
luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada tahap kegiatan ini,
penulis membuat kartu kontrol dari kertas cover. Penulis membuat kartu
kontrol untuk memonitor pemilahan sampah (Komitmen Mutu)
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli sampah yang akan
dilaksanakan
41
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 November 2019 di
luar jam mengajar sebelum bel masuk kelas berbunyi sehingga tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa (Anti Korupsi). Penulis
mengumpulkan seluruh siswa kelas V dan kelas VI di lapangan sekolah
untuk membuat jadwal kegiatan patroli sampah dan menjelaskan tugas
dari petugas patroli (Etika Publik). Dalam menyusun jadwal kegiatan,
penulis bersikap adil pada semua siswa (Nasionalisme).
Menyiapkan kartu kontrol untuk setiap kelas
42
Tahap kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 7 November 2019.
Kegiatan patroli sampah dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan yaitu
setiap jam istirahat siswa (Anti Korupsi). Sebelum melaksanakan patroli
sampah, penulis terlebih dahulu mengumpulkan para petugas patroli untuk
menjelaskan kembali tugas mereka (Etika Publik).
Para siswa melakukan patroli sampah secara bergantian sesuai
jadwal yang telah dibuat (Nasionalisme). Penulis mengawasi pemilahan
sampah setiap kelas dengan menggunakan kartu kontrol (Akuntabilitas).
Mengumpulkan siswa untuk membuat jadwal petugas patroli sampah
43
44
1. Siswa dapat lebih mengerti tentang pentingnya kebersihan lingkungan
sekolah dengan diadakannya patroli sampah tersebut.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika tidak ada kartu kontrol maka penulis akan kesulitan dalam pelaporan
kepada kepala sekolah tentang keadaan kelas yang telah dimonitor (berkaitan
dengan Komitmen Mutu)
2. Jika penulis tidak adil dalam menyusun kegiatan dan bersifat otoriter maka
siswa akan enggan dalam melakukan kegiatan ini (berkaitan dengan
Nasionalisme)
3. Apabila penulis dalam memberikan arahan dan penjelasan mengenai tugas
patroli sampah kurang jelas maka siswa akan kebingungan dalam
melaksanakan patroli sampah (berkaitan dengan Etika Publik)
Mengawasi dan melaksanakan patroli sampah
45
4. Jika kegiatan patroli sampah dilaksanakan tidak sesuai waktu yang ditentukan
maka akan mengganggu aktifitas belajar mengajar (berkaitan dengan Anti
Korupsi)
5. Apabila penulis tidak mengawasi pemilahan sampah setiap kelas dengan
menggunakan kartu kontrol maka penulis tidak akan mengetahui
perkembangan kesadaran siswa mengenai kebersihan dan pemilahan sampah
(berkaitan dengan Akuntabilitas)
Sebelum membentuk petugas patroli sampah, ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu:
dari barang bekas yang akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli
sampah ini dilaksanakan pada tanggal 11 November 2019 di ruang kepala
sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan kepala sekolah
dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat konsultasi, penulis meminta
arahan dan masukan mengenai penyuluhan yang akan dilaksanakan (Etika
Publik).
46
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 November 2019
di luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Dalam kegiatan ini penulis
mempersiapkan alat dan bahan tidak memerlukan biaya besar karena
menggunakan barang bekas (Anti Korupsi). Barang bekas yang
terkumpul antara lain, botol mineral, kardus, sedotan, tusuk sate, Adapun
alat yang digunakan seperti gunting, pisau, lem UHU, lem tembak
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan kreatifitas dari
barang bekas yang akan dilaksanakan
47
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2019
pada saat mata pelajaran SBdP sehingga tidak mengganggu pelajaran yang
lain (Anti Korupsi). Penulis memberikan arahan secara jelas tentang
kreatifitas yang akan dibuat (Akuntabilitas). Setelah mendapatkan arahan
penulis mendampingi siswa dalam pembuatan kreatifitas menggunakan
barang bekas (Komitmen Mutu).
siswa untuk belajar membuat produk dari barang bekas bersama-sama
(Nasionalisme).
48
49
1. Guru dan siswa dapat membuat kreatifitas dengan memanfaatkan barang
bekas yang tidak terpakai di sekitar kelas.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika penulis membiarkan saja siswa tanpa ada bimbingan dalam membuat
kerajinan maka hasilnya pun tidak maksimal sesuai harapan (berkaitan
dengan Etika Publik)
2. Dalam memberikan arahan penulis harus jelas agar dalam pembuatan
kreatifitas dapat selesai tepat waktu (berkaitan dengan Akuntabilitas)
3. Apabila penulis tidak mendampingi siswa dalam pembuatan kreatifitas maka
kreatifitas yang mereka buat dikerjakan asal-asalan (berkaitan dengan
Komitmen Mutu)
4. Jika barang yang digunakan dalam membuat kreatifitas semuanya beli maka
barang bekas yang ada hanya menjadi sampah (berkaitan dengan Anti
Korupsi)
5. Dalam pembelajaran membuat produk dari barang bekas dilaksanakan secara
bersama-sama tanpa ada diskriminasi (berkaitan dengan Nasionalisme)
50
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan beberapa masalah
yang ada di sekolah. Adapun isu yang diangkat adalah “Kurangnya kesadaran
siswa terhadap pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara”. Untuk
mengatasi isu tersebut maka penulis membuat kegiatan yang meliputi: (1)
Penyuluhan kepada siswa tentang pemilahan sampah (Sampah organik dan
anorganik); (2) Membuat poster/ slogan kebersihan; (3) Membuat tempat
sampah organik dan anorganik; (4) Membentuk petugas patroli sampah; (5)
Membuat kreatifitas dari barang bekas.
Hasil kegiatan aktualisasi ini adalah:
1) Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA terhadap apa yang
dikerjakan
sampah di lingkungan sekolah
4) Mampu memanfaatkan barang bekas untuk kreatifitas
B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi
dalam lima nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai dasar ANEKA di SD Negeri
010 Bontang Utara, peserta Latsar merekomendasikan sebagai berikut:
1. Bagi Peserta
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA) dapat terlaksana secara berkelanjutan pada aktifitas
kerja sehari -hari dan menularkannya pada rekan kerjanya.
51
loyalitas yang tinggi. Tugas-tugasnya juga dilaksanakan dengan
memegang prinsip nilai-nilai ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat
tercapai dengan baik
peserta didik, pendidik, serta kualitas pelayanan pendidikan
4. Orang tua peserta didik
Orang tua peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi
serta membimbing anaknya ketika berada di lingkungan keluarga dan
masyarakat sekitar tempat tinggal, baik dalam belajar anak maupun
dalam aspek sosial anak, sehingga terjalin kerjasama yang harmonis
antara ora ng tua dan sekolah dalam membangun karakter dan peningkatan
prestasi peserta didik.
Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan
baik secara sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.
52
Prajabatan Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Prajabatan Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Negara.
Prajabatan Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Prajabatan Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
PUSAT PELATIHAN DAN
DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi dengan judul
“MENINGKATKAN KESADARAN SISWA TERHADAP PEMILAHAN
SAMPAH DI SD NEGERI 010 BONTANG UTARA” dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu
penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di unit kerja. Laporan hasil
aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III angkatan VI dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia (PUSLATBANG KDOD LAN) di Samarinda tahun 2019.
Berkaitan dengan diselesaikannya laporan hasil aktualisasi ini, dengan
penuh kerendahan hati saya sampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD
LAN Samarinda;
3. Bapak Muhammad Abdi Rahman, S.Sos selaku penguji;
4. Ibu Ellyana, S.ST selaku coach;
5. Seluruh pegawai yang ada di lingkungan PUSLATBANG KDOD LAN
Samarinda khususnya para Widyaiswara;
6. Seluruh guru dan staff yang ada di SD Negeri 010 Bontang Utara; dan
7. Seluruh teman-teman angkatan VI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
tahun 2019. Semoga laporan hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
A. Profil SD Negeri 010 Bontang Utara .....................................................4
B. Visi dan Misi ..........................................................................................4
C. Struktur Organisasi Sekolah ...................................................................5
BAB III LANDASAN TEORI .........................................................................7
B. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ...................................................9
c. Pelayanan Publik .......................................................................11
A. Identifikasi Isu ..........................................................................12
D. Pendekatan Kegiatan Aktualisasi .............................................14
1. Kegiatan Pertama (Penyuluhan kepada siswa tentang pemilahan
sampah (Sampah organik dan anorganik) ................................ 20
2. Kegiatan Kedua (Membuat poster/ slogan kebersihan) ........... 27
3. Tahapan Ketiga (Membuat tempat sampah organik dan
anorganik) ................................................................................. 33
5. Tahapan Kelima (Membuat kreatifitas dari barang bekas) ...... 45
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 50
Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri 010 Bontang Utara ............................. 5
Gambar 2. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan ....................................................................................... 21
Gambar 3. Membuat materi presentasi ................................................................ 22
Gambar 4. Penyuluhan dengan Kepala Sekolah, guru dan staf sekolah .............. 24
Gambar 5. Penyuluhan dengan siswa-siswi mengenai pemilahan sampah ......... 24
Gambar 6. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan poster/slogan
kebersihan ........................................................................................... 28
Gambar 8. Membuat poster/slogan kebersihan .................................................... 30
Gambar 9. Menempel poster/slogan kebersihan .................................................. 31
Gambar 10. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan tempat
sampah organik dan anorganik .......................................................... 33
Gambar 11. Mengumpulkan alat dan bahan pembuatan tempat sampah ............. 34
Gambar 12. Proses pembuatan tempat sampah .................................................... 37
Gambar 13. Meletakkan tempat sampah di depan kelas ...................................... 38
Gambar 14. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli sampah yang
akan dilaksanakan ............................................................................. 40
sampah .............................................................................................. 42
Gambar 18. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan kreatifitas
dari barang bekas yang akan dilaksanakan ....................................... 46
Gambar 19. Mengumpulkan barang bekas yang ada di sekolah .......................... 47
Gambar 20. Mendampingi siswa membuat kreatifitas secara bersama-sama ...... 48
ix
Tabel 2. Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 15
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................................. 18
1
sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Pada Pelatihan Dasar (Latsar) tahun 2019 ini, Pemerintah Kota Bontang
bekerja sama dengan PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda menyelenggarakan
Pelatihan dasar yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan
aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut tertanam kuat
dalam dirinya.
Golongan III Angkatan VI Kota Bontang Tahun 2019 ditugaskan untuk
merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA. Rancangan aktualisasi tersebut akan
dilaksanakan di instansi tempat penyusun bertugas yakni di SD Negeri 010
Bontang Utara Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang
sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti Pelatihan
dasar dalam kurun waktu 3 pekan.
Lingkungan sekolah adalah lingkungan kehidupan sehari-hari siswa.
Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga
di luar kelas, contohnya seperti di halaman sekolah. Halaman sekolah selain ditata
keindahannya, juga perlu memerhatikan persyaratan kesehatan. Halaman sekolah
yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit ataupun bebauan yang
menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua warga sekolah. Jika lingkungan
sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi wahana efektif
sebagai pembentukan sikap perilaku peduli lingkungan.
2
SD Negeri 010 Bontang Utara merupakan salah satu sekolah yang
menjalankan program “Adiwiyata” yaitu suatu program yang mewujudkan
sekolah berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan. Namun program
adiwiyata di SD Negeri 010 Bontang Utara ini belum sepenuhnya dapat
direalisasikan oleh pihak sekolah. Hal ini terlihat dari masih kurangnya tempat
sampah disetiap kelas, serta kurangnya kesadaran dari para siswa untuk
memisahkan antara sampah organik dan anorganik.
SD Negeri 010 Bontang Utara memiliki visi “Terwujudnya Siswa yang
Cerdas, Berbudi Luhur dan Berwawasan Lingkungan”. Belum terciptanya nilai
cinta dan peduli lingkungan serta kurangnya kesadaran siswa terhadap pemilahan
sampah menjadi dasar penulis mengangkat isu tentang “Kurangnya kesadaran
siswa terhadap pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara”.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat rancangan aktualisasi
nilai dasar ASN dengan judul “Meningkatkan kesadaran siswa terhadap
pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara”. Melalui kegiatan
aktualisasi tersebut diharapkan mampu menghasilkan nilai-nilai dasar PNS yang
dapat diterapkan dalam tindakan dan pekerjaan sehari-hari, mampu memberikan
pengaruh di lingkungan kerja ke arah yang lebih positif.
B. TUJUAN
adalah:
lingkungan sekolah
d. Mampu memanfaatkan barang bekas untuk kreatifitas
3
Terwujudnya PNS yang profesional dalam mengaktualisasikan nilai dasar
di indikasikan dengan:
jabatannya
jabatannya
jabatannya
jabatannya
jabatannya
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan yang ada di sekolah
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari aktualisasi ini adalah SD Negeri 010 Bontang Utara
dengan berkonsentrasi pada peningkatan kesadaran siswa terhadap pemilahan
sampah di lingkungan sekolah.
2. Alamat Sekolah :
b. Kelurahan : Gunung Elai
c. Kecamatan : Bontang Utara
8. Status Tanah : Milik
10. Status Bangunan : Milik
12. Luas Bangunan Sekolah Baru : 772 m 2
13. Jenis Kontruksi Bangunan : Beton
B. VISI DAN MISI SD NEGERI 010 BONTANG UTARA
VISI : Terwujudnya Siswa yang Cerdas, Berbudi Luhur dan Berwawasan
Lingkungan.
2. Menerapkan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun).
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif.
NILAI-NILAI ORGANISASI
5
Guru Kelas 3B Yessi Tampang, SE
Guru Kelas 3C Anita P.N S.Pd
Guru Kelas 4B
Aris Abdullah, S.Pd
Guru Kelas 2A Sri Handayani,S.Pd.SD
Guru Kelas 2B Mariama, M.Pd
Guru Kelas 2C Luluk Rinawati,S.Pd
Guru Kelas 1A
Guru Kelas 5A
Hj. Muji Musrini,S.Pd
Guru Kelas 6A Dzurotul Ilmiyah, S.Pd
Guru Kelas 6B
Dalam melaksanakan tugas dan jabatan seorang guru tidak akan terlepas
dari aturan-aturan. Salah satunya Permediknas No. 35 Tahun 2010 yang berisi
tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan menyusun
kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
15. Membuat karya inovatif.
akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan. Nilai-nilai dasar tersebut dikenal
dengan akronim ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Sehingga dengan menerapkan dan
menanamkan nilai ANEKA tersebut diharapkan dapat meningkatkan
profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan tempat tugasnya
masing-masing.
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang
tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni; 1) Kepemimpinan, 2)
Transparansi, 3) Integritas, 4) Tanggung jawab, 4) Keadilan, 5) Kepercayaan, 6)
Keseimbangan, 7) Kejelasan dan 9) Konsistensi.
2. Nasionalisme
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
8
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan
tidak sekadar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan publik.
3. Etika Publik
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalm
Undang-Undang ASN yakni sebagai berikut;
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
9
sebagai perangkat sistem karir.
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat komitmen mutu
memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen mutu pada PNS,
melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Indikator yang ada pada nilai
dasar anti korupsi antara lain: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab,
Kerja keras, Sederhana, Berani dan Adil.
B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara
menjadi semakin profesional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil
negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat.
a. Manajemen ASN
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
10
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1. Kepastian hukum;
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
penulis kerjasama;
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis
kerjasama;
nampak;
c. Pelayanan Publik
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: 1) Partisipatif; 2) Transparan; 3)
Responsif; 4) Tidak Diskriminatif; 5) Mudah dan Murah; 6) Efektif dan
Efisien; 7) Aksesibel; 8) Akuntabel; 9) Berkeadilan.
12
atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di
SD Negeri 010 Bontang Utara. Sumber isu yang diangkat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1) Kurangnya kesadaran siswa terhadap pemilahan sampah di SD Negeri
010 Bontang Utara
di SD Negeri 010 Bontang Utara
3) Kurang optimalnya pelatihan ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri
010 Bontang Utara
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang penilaian 1 – 5 dengan
ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti
sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.
1) Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3) Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
13
Berikut ini beberapa isu yang ada di SD Negeri 010 Bontang Utara
yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode USG:
Tabel 4.1 Analisis USG Prioritas Isu
Identifikasi Isu Kriteria
U S G ∑
pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang
Utara
010 Bontang Utara
4 4 3 11
Kurang optimalnya pelatihan ekstrakurikuler
Pramuka di SD Negeri 010 Bontang Utara 3 3 3 9
Berdasarkan analisis isu atau masalah dari tabel di atas dapat dilihat
Isu yang paling prioritas yaitu ”Kurangnya kesadaran siswa terhadap
pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara” dengan perolehan
skor USG 13. Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang
telah dianalisis menggunakan metode USG adalah sampah akan mencemari
lingkungan sekolah dan menjadi sarang berbagai macam penyakit, dan juga
banyaknya sampah plastik yang digunakan akan menimbulkan dampak yang
luas bagi lingkungan sekolah sehingga mengganggu kenyamanan warga
sekolah.
14
1. Judul Kegiatan
010 Bontang Utara
2. Deskripsi Kegiatan
organik dan anorganik)
3) Membuat tempat sampah organik dan anorganik
4) Membentuk petugas patroli sampah
5) Membuat kreatifitas dari barang bekas
D. Pendekatan Kegiatan Aktualisasi
1) Pelayanan Publik
berpedoman pada prinsip pelayanan publik yaitu memperhatikan
kebutuhan sekolah.
terutama ketua Adiwiyata selanjutnya berkoordinasi dengan Kepala
Sekolah terkait pemilahan sampah di sekolah.
15
Kegiatan Nilai-nilai Dasar
1. Penyuluhan
kepada siswa
waktu sesuai dengan jadwal kegiatan
Etika Publik (Sopan, Santun)
dengan menggunakan bahasa yang santun dan mudah dipahami
Anti Korupsi (Mandiri) Penyuluhan disampaikan dengan informasi yang sesuai tanpa
dimanipulasi
memberikan penyuluhan
2. Mencari materi
Memberikan instruksi dengan intonasi yang tepat dan aba-aba yang
sesuai, serta bersikap ramah santun.
Akuntabilitas (Kejelasan)
16
Menempel poster di dinding sekolah, ditempat yang mudah terlihat
Anti Korupsi (Disiplin) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditetapkan
dalam melaksanakan kegiatan
sampah di sekolah
Meletakkan tempat sampah di depan kelas untuk memudahkan
siswa membuang sampah
Anti Korupsi (Mandiri)
sampah agar terlihat menarik
Nasionalisme (Gotong royong) Gotong royong membuat tempat sampah dengan sesama siswa
Akuntabilitas (Kejelasan) Memberikan arahan secara jelas tentang tempat sampah yang akan
dibuat
Guru membuat kartu kontrol untuk memonitor pemilahan sampah
Nasionalisme (Sila ke-5) Dalam menyusun jadwal kegiatan, guru bersikap adil pada semua
siswa
sampah
Anti Korupsi (Disiplin) Melaksanakan kegiatan patroli sampah sesuai waktu yang
ditentukan
menggunakan kartu kontrol
2. Menyiapkan kartu
kontrol untuk setiap
konsultasi Etika Publik (Ramah) Membimbing siswa dengan tekun dan sabar
Akuntabilitas (Kejelasan) Memberikan arahan secara jelas tentang kreatifitas yang akan dibuat
Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
Mendampingi siswa dalam pembuatan kreatifitas menggunakan
barang bekas
karena menggunakan barang bekas
Nasionalisme (Sila ke-4) Belajar membuat produk dari barang bekas bersama-sama
2. Mengumpulkan barang
Sebagai perwujudan visi SD Negeri 010 Bontang Utara yaitu “Terwujudnya
Siswa yang Cerdas, Berbudi Luhur dan Berwawasan Lingkungan”
Penguatan nilai-nilai organisasi:
kurangnya tempat sampah disetiap kelas, serta kurangnya kesadaran dari para
siswa untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Hal tersebut
sesuai dengan nilai-nilai organisasi yaitu: Aktif
F. Jadwal Kegiatan Aktualiasi
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Minggu
1. Penyuluhan kepada siswa
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama off campus dimulai dari tanggal
14 Oktober sampai 16 November 2019 di SD Negeri 010 Bontang Utara.
Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari lima kegiatan yaitu penyuluhan kepada siswa
tentang pemilahan sampah (Sampah organik dan anorganik), membuat poster/
slogan kebersihan, membuat tempat sampah organik dan anorganik, membentuk
petugas patroli sampah, dan membuat kreatifitas dari barang bekas.
1) Kegiatan Pertama (Penyuluhan kepada siswa tentang pemilahan sampah
(Sampah organik dan anorganik)
ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu:
a. Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan penyuluhan yang akan
dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan penyuluhan
ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019 di ruang kepala sekolah
SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan kepala sekolah
dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat konsultasi, penulis meminta
arahan dan masukan mengenai penyuluhan yang akan dilaksanakan (Etika
Publik). Masukan yang diberikan oleh kepala sekolah menjadi perhatian
penulis mengenai penyuluhan pemilahan sampah kepada siswa, untuk itu
penulis akan berusaha semaksimal mungkin (Komitmen Mutu).
21
masukan dari kepala sekolah, penulis selanjutnya mencari bahan-bahan
materi presentasi melalui internet. Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 16 Oktober 2019 di luar jam mengajar (Anti Korupsi). Adapun
referensi materi-materi yang penulis dapatkan bersumber dari beberapa
link, diantaranya:
1. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Kelola_sampah.pdf
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan aktualisasi yang akan
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2019 di
luar jam mengajar (Anti Korupsi). Referensi materi-materi yang telah
didapatkan, penulis kumpulkan dan buat menjadi satu materi bahan
penyuluhan dalam bentuk Microsoft Power Point. Isi materi berupa
penjelasan tentang pengertian sampah, sampah organik dan anorganik
beserta contohnya, jenis pemilahan sampah serta dampak negatif dari
akibat buang sampah sembarangan. Materi yang penulis buat diselesaikan
secara tepat waktu sesuai dengan jadwal kegiatan dan dibuat sesederhana
mungkin agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan
(Komitmen Mutu).
Setelah materi presentasi dibuat, penulis menentukan jadwal
pelaksanaan presentasi. Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16
Oktober 2019 di luar jam mengajar (Anti Korupsi). Untuk jadwal
Membuat materi presentasi
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2019 sedangkan jadwal
penyuluhan yang akan disampaikan kepada siswa, dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 19 Oktober 2019. Jadwal pelaksanaan (Terlampir).
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019 di
luar jam mengajar bertempat di ruang kelas VIA (Anti Korupsi). Adapun
peserta dalam kegiatan penyuluhan ini adalah kepala sekolah, guru dan
staf sekolah. Sebelum kegiatan penyuluhan dimulai, penulis terlebih
dahulu menyiapkan peralatan berupa LCD, laptop dan Sound system agar
penyampaian materi berjalan lancar dan mudah dipahami oleh peserta
penyuluhan (Komitmen Mutu).
setiap guru kelas untuk melakukan penyuluhan dimasing-masing kelasnya
dengan cara membagikan soft copy agar materi dan kegiatan pemilahan
sampah bisa diketahui dan dipahami setiap siswa-siswi di SD Negeri 010
Bontang Utara (Nasionalisme).
19 Oktober 2019 bertempat di ruang kelas masing-masing. Guru
memberikan pengetahuan yang jelas tentang pemilahan sampah dengan
menggunakan bahasa yang santun dan mudah dipahami (Etika Publik).
Penyuluhan disampaikan dengan informasi yang sesuai tanpa dimanipulasi
(Anti Korupsi). Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
memberikan penyuluhan (Nasionalisme).
melaporkan hasil penyuluhan kepada kepala sekolah sebagai bukti bahwa
kegiatan yang telah direncanakan sudah dilaksanakan dengan baik
(Akuntabilitas).
24
25
26
(Sampah organik dan anorganik) yaitu:
1. Siswa mengetahui jenis pemilahan sampah di lingkungan sekolah
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika materi penyuluhan tidak diselesaikan tepat waktu dan tidak segera
disosialisasikan kepada guru dan siswa maka kegiatan-kegiatan yang sudah
direncanakan akan mundur yang dapat mengakibatkan pelaksanaan kegiatan
tersebut kurang maksimal (berkaitan dengan Komitmen Mutu).
2. Apabila dalam memberikan informasi kepada siswa tidak dilakukan secara
jelas maka siswa tidak akan menyerap pengetahuan yang diberikan dan siswa
akan merasa kebingungan dalam menangkap materi jenis pemilahan sampah
(berkaitan dengan Etika Publik).
27
3. Jika materi penyuluhan yang disampaikan tidak sesuai dengan tema yang
telah dibuat, maka siswa akan kebingungan dalam memahami isi materi yang
telah disampaikan (berkaitan dengan Anti Korupsi).
4. Guru dalam melaksanakan penyuluhan harus menggunakan Bahasa Indonesia
yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai tingkat bahasa yang mereka pahami
(berkaitan dengan Nasionalisme).
5. Jika dalam melaksanakan kegiatan tidak dilaporkan kepada Kepala Sekolah,
maka Kepala Sekolah akan beranggapan bahwa kegiatan tersebut tidak
dilakukan, tetapi jika dilaporkan maka sebagai bukti bahwa kegiatan yang
telah kita rencanakan sudah dilaksanakan dengan baik (berkaitan dengan
Akuntabilitas).
Sebelum membuat poster/ slogan kebersihan, ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu:
slogan kebersihan yang akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan
poster/slogan kebersihan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2019 di
ruang kepala sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan
kepala sekolah dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat
konsultasi, penulis meminta arahan dan masukan mengenai penyuluhan
yang akan dilaksanakan (Etika Publik). Masukan yang diberikan oleh
kepala sekolah menjadi perhatian penulis dan penulis akan berusaha
semaksimal mungkin melaksanakannya (Komitmen Mutu).
28
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2019
di ruang kelas VI. Siswa dikumpulkan pada saat jam istirahat, 5 menit
sebelum bel tanda masuk berbunyi sehingga tidak mengganggu jam belajar
siswa (Anti Korupsi). Ketika siswa sudah berkumpul, penulis
memberikan instruksi dengan intonasi yang tepat serta bersikap ramah
santun sehingga para siswa dapat dengan mudah mempersiapkan alat dan
bahan dalam pembuatan poster/slogan kebersihan (Etika Publik).
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan poster/slogan
kebersihan
29
Tahapan kegiatan pembuatan poster/slogan kebersihan ini
dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2019 di ruang kelas VI. Pembuatan
poster/slogan kebersihan ini dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditetapkan yaitu pada saat mata pelajaran SBdP sehingga tidak
mengganggu mata pelajaran yang lain (Anti Korupsi).
Sebelum pembuatan poster, penulis membagi siswa dalam
beberapa kelompok. Dalam pembuatan poster/slogan kebersihan ini
penulis terlebih dahulu menetapkan amanat dan pesan yang akan
disampaikan dalam poster (Akuntabilitas).
solidaritas, kesetiakawanan, semangat bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan (Nasionalisme).
30
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2019. Penempelan poster ini penulis
laksanakan pada saat jam kepulangan siswa, sehingga tidak mengganggu
aktifitas belajar mengajar di sekolah (Anti Korupsi). Poster/slogan
kebersihan yang telah selesai di buat penulis tempel ditempat yang mudah
terlihat di dinding sekolah, sehingga amanat dan pesan yang ada dalam
poster dapat dipahami dan dilaksanakan oleh warga sekolah (Komitmen
Mutu).
Manfaat dari kegiatan pembuatan poster/slogan kebersihan yaitu:
1. Siswa lebih paham dalam membuang dan memilah sampah dengan adanya
poster yang sudah ditempel
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Apabila penulis memberikan instruksi dengan intonasi yang tidak tepat serta
bersikap kurang ramah santun kepada siswa dapat mengakibatkan para siswa
kesulitan atau salah dalam mempersiapkan alat dan bahan dalam pembuatan
poster/slogan kebersihan (berkaitan dengan Etika Publik).
2. Jika penulis pada saat pembuatan poster tidak menetapkan amanat dan pesan
yang akan disampaikan dalam poster maka besar kemungkinan siswa dalam
membuang sampah disembarang tempat, sampah dibuang dan tidak dipilah
berdasarkan jenisnya (berkaitan dengan Akuntabilitas)
3. Jika penulis tidak menempel poster di dinding sekolah, ditempat yang mudah
terlihat maka warga sekolah akan membuang sampah dan tidak memilah
berdasarkan jenisnya karena dalam poster berisi amanat dan pesan yang
mengingatkan untuk membuang dan memilah sampah (berkaitan dengan
Komitmen Mutu)
4. Kegiatan pembuatan poster dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang
telah ditetapkan yaitu pada saat mata pelajaran SBdP, apabila dilaksanakan
sesuai alokasi waktu yang ditentukan maka akan mengganggu kegiatan
belajar mengajar yang lain (berkaitan dengan Anti Korupsi)
5. Apabila penulis tidak memupuk rasa solidaritas, kesetiakawanan, semangat
bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan maka pelaksanaan pembuatan
poster tidak terlaksana dengan baik dikarenakan ada siswa yang tidak
mengerjakan tugasnya dan hanya diam saja melihat temannya bekerja
(berkaitan dengan Nasionalisme)
tahapan yang dilakukan yaitu:
sampah organik dan anorganik yang akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan
poster/slogan kebersihan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2019
di ruang kepala sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan
kepala sekolah dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat
konsultasi, penulis meminta arahan dan masukan mengenai penyuluhan
yang akan dilaksanakan (Etika Publik).
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan tempat sampah
organik dan anorganik
masukan dari kepala sekolah, penulis selanjutnya mencari referensi model
tempat sampah melalui internet. Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 29 Oktober 2019 di luar jam mengajar pada saat jam istirahat
sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi).
Adapun referensi beberapa model tempat sampah yang penulis dapatkan
bersumber dari beberapa link, diantaranya:
1. http://smpn1gabuswetan.sch.id/arti-tempat-sampah-tiga-warna-
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2019 di
luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Bahan yang digunakan yaitu
tempat sampah, pilok, kertas stiker, botol air mineral, dan daun.
Mengumpulkan alat dan bahan pembuatan tempat sampah
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019 di
luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Sebelum membuat tempat
sampah, guru dan siswa bekerjasama untuk mencuci tempat sampah yang
akan dibuat (Nasionalisme). Penulis memberikan pemahaman kepada
siswa tentang pentingnya tempat sampah di sekolah (Etika Publik).
Penulis memberikan arahan secara jelas tentang tempat sampah
yang akan dibuat (Akuntabilitas). Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, ada yang membuat tempat sampah organik dan ada yang
membuat tempat sampah anorganik. Setelah dicuci dan dikeringkan,
penutup tempat sampah dipilok sesuai dengan jenis warnanya, hijau untuk
sampah organik dan kuning untuk sampah anorganik.
Penulis bergotong royong membuat tempat sampah dengan sesama
siswa (Nasionalisme). Selanjutnya menempel stiker dan menghias tempat
sampah tersebut sesuai jenisnya, tempat sampah organik dihias dengan
daun sedangkan tempat sampah anorganik dihias dengan botol air mineral.
Tempat sampah dibuat dengan memanfaatkan barang bekas yang ada
untuk menghias tempat sampah agar terlihat menarik (Anti Korupsi).
36
37
e) Meletakkan tempat sampah di depan kelas untuk memudahkan siswa
membuang sampah
Penulis meletakkan tempat sampah ini pada saat jam kepulangan siswa,
sehingga tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah (Anti
Korupsi). Setelah tempat sampah selesai dibuat, penulis meletakkan
tempat sampah di depan kelas untuk memudahkan siswa membuang
sampah sesuai jenisnya (Komitmen Mutu).
Manfaat kegiatan:
Manfaat dari kegiatan pembuatan tempat sampah organik dan anorganik yaitu:
1. Siswa lebih kreatif dalam membuat dan mendesain tempat sampah
2. Siswa lebih mudah membuang sampah sesuai jenisnya
Meletakkan tempat sampah di depan kelas
39
1. Siswa akan tetap membuang sampah sembarangan apabila dalam pemberian
materi kurang jelas (berkaitan dengan Etika Publik)
2. Apabila tempat sampah tidak diletakkan di depan kelas, siswa akan sulit
membuang sampah dan cenderung membuat siswa membuang sampah
sembarangan (berkaitan dengan Komitmen Mutu)
3. Barang bekas yang ada harus dimanfaatkan agar barang tersebut tidak
menjadi sampah di sekolah (berkaitan dengan Anti Korupsi)
4. Apabila siswa dan guru tidak bekerjasama maka kegiatan ini tidak akan
terlaksana dengan baik (berkaitan dengan Nasionalisme)
5. Dalam memberikan arahan, guru harus jelas agar siswa dalam membuat
tempat sampah selesai tepat waktu (berkaitan dengan Akuntabilitas)
4) Tahapan Keempat (Membentuk petugas patroli sampah)
Sebelum membentuk petugas patroli sampah, ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu:
akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli
sampah ini dilaksanakan pada tanggal 4 November 2019 di ruang kepala
sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan kepala sekolah
dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat konsultasi, penulis meminta
arahan dan masukan mengenai penyuluhan yang akan dilaksanakan (Etika
Publik).
40
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2019 di
luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada tahap kegiatan ini,
penulis membuat kartu kontrol dari kertas cover. Penulis membuat kartu
kontrol untuk memonitor pemilahan sampah (Komitmen Mutu)
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli sampah yang akan
dilaksanakan
41
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 November 2019 di
luar jam mengajar sebelum bel masuk kelas berbunyi sehingga tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa (Anti Korupsi). Penulis
mengumpulkan seluruh siswa kelas V dan kelas VI di lapangan sekolah
untuk membuat jadwal kegiatan patroli sampah dan menjelaskan tugas
dari petugas patroli (Etika Publik). Dalam menyusun jadwal kegiatan,
penulis bersikap adil pada semua siswa (Nasionalisme).
Menyiapkan kartu kontrol untuk setiap kelas
42
Tahap kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 7 November 2019.
Kegiatan patroli sampah dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan yaitu
setiap jam istirahat siswa (Anti Korupsi). Sebelum melaksanakan patroli
sampah, penulis terlebih dahulu mengumpulkan para petugas patroli untuk
menjelaskan kembali tugas mereka (Etika Publik).
Para siswa melakukan patroli sampah secara bergantian sesuai
jadwal yang telah dibuat (Nasionalisme). Penulis mengawasi pemilahan
sampah setiap kelas dengan menggunakan kartu kontrol (Akuntabilitas).
Mengumpulkan siswa untuk membuat jadwal petugas patroli sampah
43
44
1. Siswa dapat lebih mengerti tentang pentingnya kebersihan lingkungan
sekolah dengan diadakannya patroli sampah tersebut.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika tidak ada kartu kontrol maka penulis akan kesulitan dalam pelaporan
kepada kepala sekolah tentang keadaan kelas yang telah dimonitor (berkaitan
dengan Komitmen Mutu)
2. Jika penulis tidak adil dalam menyusun kegiatan dan bersifat otoriter maka
siswa akan enggan dalam melakukan kegiatan ini (berkaitan dengan
Nasionalisme)
3. Apabila penulis dalam memberikan arahan dan penjelasan mengenai tugas
patroli sampah kurang jelas maka siswa akan kebingungan dalam
melaksanakan patroli sampah (berkaitan dengan Etika Publik)
Mengawasi dan melaksanakan patroli sampah
45
4. Jika kegiatan patroli sampah dilaksanakan tidak sesuai waktu yang ditentukan
maka akan mengganggu aktifitas belajar mengajar (berkaitan dengan Anti
Korupsi)
5. Apabila penulis tidak mengawasi pemilahan sampah setiap kelas dengan
menggunakan kartu kontrol maka penulis tidak akan mengetahui
perkembangan kesadaran siswa mengenai kebersihan dan pemilahan sampah
(berkaitan dengan Akuntabilitas)
Sebelum membentuk petugas patroli sampah, ada beberapa tahapan yang
dilakukan yaitu:
dari barang bekas yang akan dilaksanakan
Tahapan konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan patroli
sampah ini dilaksanakan pada tanggal 11 November 2019 di ruang kepala
sekolah SD Negeri 010 Bontang Utara. Konsultasi dengan kepala sekolah
dilaksanakan di luar jam mengajar, sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar (Anti Korupsi). Pada saat konsultasi, penulis meminta
arahan dan masukan mengenai penyuluhan yang akan dilaksanakan (Etika
Publik).
46
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 November 2019
di luar jam mengajar pada saat jam istirahat sehingga tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Dalam kegiatan ini penulis
mempersiapkan alat dan bahan tidak memerlukan biaya besar karena
menggunakan barang bekas (Anti Korupsi). Barang bekas yang
terkumpul antara lain, botol mineral, kardus, sedotan, tusuk sate, Adapun
alat yang digunakan seperti gunting, pisau, lem UHU, lem tembak
Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan pembuatan kreatifitas dari
barang bekas yang akan dilaksanakan
47
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2019
pada saat mata pelajaran SBdP sehingga tidak mengganggu pelajaran yang
lain (Anti Korupsi). Penulis memberikan arahan secara jelas tentang
kreatifitas yang akan dibuat (Akuntabilitas). Setelah mendapatkan arahan
penulis mendampingi siswa dalam pembuatan kreatifitas menggunakan
barang bekas (Komitmen Mutu).
siswa untuk belajar membuat produk dari barang bekas bersama-sama
(Nasionalisme).
48
49
1. Guru dan siswa dapat membuat kreatifitas dengan memanfaatkan barang
bekas yang tidak terpakai di sekitar kelas.
Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
1. Jika penulis membiarkan saja siswa tanpa ada bimbingan dalam membuat
kerajinan maka hasilnya pun tidak maksimal sesuai harapan (berkaitan
dengan Etika Publik)
2. Dalam memberikan arahan penulis harus jelas agar dalam pembuatan
kreatifitas dapat selesai tepat waktu (berkaitan dengan Akuntabilitas)
3. Apabila penulis tidak mendampingi siswa dalam pembuatan kreatifitas maka
kreatifitas yang mereka buat dikerjakan asal-asalan (berkaitan dengan
Komitmen Mutu)
4. Jika barang yang digunakan dalam membuat kreatifitas semuanya beli maka
barang bekas yang ada hanya menjadi sampah (berkaitan dengan Anti
Korupsi)
5. Dalam pembelajaran membuat produk dari barang bekas dilaksanakan secara
bersama-sama tanpa ada diskriminasi (berkaitan dengan Nasionalisme)
50
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan beberapa masalah
yang ada di sekolah. Adapun isu yang diangkat adalah “Kurangnya kesadaran
siswa terhadap pemilahan sampah di SD Negeri 010 Bontang Utara”. Untuk
mengatasi isu tersebut maka penulis membuat kegiatan yang meliputi: (1)
Penyuluhan kepada siswa tentang pemilahan sampah (Sampah organik dan
anorganik); (2) Membuat poster/ slogan kebersihan; (3) Membuat tempat
sampah organik dan anorganik; (4) Membentuk petugas patroli sampah; (5)
Membuat kreatifitas dari barang bekas.
Hasil kegiatan aktualisasi ini adalah:
1) Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA terhadap apa yang
dikerjakan
sampah di lingkungan sekolah
4) Mampu memanfaatkan barang bekas untuk kreatifitas
B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi
dalam lima nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai dasar ANEKA di SD Negeri
010 Bontang Utara, peserta Latsar merekomendasikan sebagai berikut:
1. Bagi Peserta
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA) dapat terlaksana secara berkelanjutan pada aktifitas
kerja sehari -hari dan menularkannya pada rekan kerjanya.
51
loyalitas yang tinggi. Tugas-tugasnya juga dilaksanakan dengan
memegang prinsip nilai-nilai ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat
tercapai dengan baik
peserta didik, pendidik, serta kualitas pelayanan pendidikan
4. Orang tua peserta didik
Orang tua peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi
serta membimbing anaknya ketika berada di lingkungan keluarga dan
masyarakat sekitar tempat tinggal, baik dalam belajar anak maupun
dalam aspek sosial anak, sehingga terjalin kerjasama yang harmonis
antara ora ng tua dan sekolah dalam membangun karakter dan peningkatan
prestasi peserta didik.
Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan
baik secara sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.
52
Prajabatan Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Prajabatan Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Negara.
Prajabatan Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Prajabatan Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.