EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY...

130
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 1 SMP NU 01 MUALLIMIN WELERI TAHUN PELAJARAN 2010-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: FARIDAH 063111067 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY...

Page 1: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS VIII

SEMESTER 1 SMP NU 01 MUALLIMIN WELERI

TAHUN PELAJARAN 2010-2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

FARIDAH 063111067

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2010

Page 2: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII
Page 3: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Penguji I,

Page 4: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

ABSTRAK

Faridah (NIM: 063111067). Efektivitas Model Pembelajaran

Inquiry Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa Kelas VIII Semester 1 SMP

NU 01 Muallimin Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010-2011. Skripsi.

Semarang: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo 2010.

Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah Bagaimana

efektivitas model pembelajaran Inquiry Discovery Learning Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa

Kelas VIII Semester 1 SMP NU 01 Muallimin Weleri Kendal Tahun

Pelajaran 2010-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

efektivitas model pembelajaran Inquiry Discovery Learning Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa

Kelas VIII Semester 1 SMP NU 01 Muallimin Weleri Kendal, dengan

indikator efektivitas hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa dilihat ranah

psikomotorik.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk

true experiment design yaitu eksperimen yang berbentuk pretest-posttest

control design. Pada bentuk ini terdapat dua kelompok. Pertama,

kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Inquiry Discovery Learning. Kedua,

kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi pembelajaran dengan

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning. Pengumpulan data

menggunakan metode tes, observasi, dan dokumentasi.

Hasil analisis uji hipotesis diketahui bahwa kelompok

eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dari

nilai thitung = 2,81. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan ttabel di

mana derajat kebebasan (α) adalah 5% dengan dk = n1+n2-2 (34 + 34 – 2)

diperoleh t(0,95)(66) = 2.00 karena thitung > (1 – α)(n1+n2–2), berarti Ha

Page 5: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

diterima, atau signifikan. Maka, hipotesis menyatakan bahwa kelas

eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar peserta didik efektif

digunakan yaitu ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata hasil

belajar kognitif dan psikomotorik siswa pada kelas eksperimen lebih baik

dari pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan analisis

keefektifan pembelajaran Inquiry Discovery Learning didapatkan bahwa

persentase rata-rata hasil belajar siswa ranah kognitif dan ranah

psikomotorik kelas eksperimen adalah 75,30%. Perolehan tersebut

mempunyai kriteria efektif. Kemudian, dalam kelas kontrol yaitu kelas

yang tidak memakai pembelajaran Inquiry Discovery Learning

didapatkan 64,66% yang mempunyai kriteria cukup.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan.

Page 6: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Desember 2010

Deklarator,

FARIDAH

NIM. 063111067

Page 7: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana dalam menggapai cita, tak akan berarti tanpa

kehadiran mereka. Penulis persembahkan karya ini pada keluarga, sahabat, dan

orang-orang terdekat :

1. Ayahanda dan Ibunda yang selalu mencurahkan kasih perhatian dan selalu

memberi semangat. Terima kasih atas jasa-jasamu yang takkan pernah aku

lupakan. Doamu selalu kuharapkan dalam setiap langkah hidupku.

2. Teruntuk kakak Subchan dan adik Rozaq, Navis, Zian, mereka saudara-

saudaraku yang selalu memberi kebahagiaan keceriaan dan juga semangat

dalam kehidupanku.

3. Sahabat-sahabatku yang sejak datang ke IAIN, Rodhi, jo2n, Rofiq, Fida, Intan,

Nafi, Mb’ Ya2, banyak sekali kenangan yang telah kita lalui, hal ini

mengingatkanku bahwa kita akan selalu bersahabat.

4. Sahabat- sahabatku senasib seperjuangan di PMII Rayon Tarbiyah, PMII

Komisariat, yang menemaniku dalam menjalani hidup, terlebih lagi dalam hal

pergerakan di dalam maupun di luar kampus, kau akan ku ingat selalu.

5. Sahabat- sahabatku senasib seperjuangan di LPM Edukasi, Racana Walisongo

dan kelas PAI B ’06 yang selalu memberikan motivasi dan pengalaman baru,

kau tak kan ku lupakan.

6. Dan juga sahabat-sahabat senior maupun semuanya yang tidak dapat aku

sebutkan satu persatu, merupakan sebuah pengalaman yang dapat menuntun

perjalanan hidup menjadi lebih berarti.

Page 8: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

MOTTO

¢(#θçΡuρ$yès?uρ ’ n? tã Îh É9ø9 $# 3“uθø) −G9 $# uρ ( Ÿωuρ (#θçΡuρ$yès? ’ n? tã ÉΟ øO M}$# Èβ≡ uρô‰ãèø9 $# uρ 4 (#θà) ¨?$# uρ ©!$# ( ¨βÎ) ©!$#

߉ƒ ωx© É>$s) Ïèø9 $# ∩⊄∪

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS. Al-Maidah: 2).1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2006), hlm. 85. 

Page 9: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas segala

Rahmat dan Karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga

dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarga, sahabat, serta

seluruh pengikut-pengikutnya.

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran Inquiry

Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Pada Siswa

Kelas VIII Semester 1 SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2010-

2011”, semata-mata bukan hasil dari kemampuan penulis sendiri, melainkan juga

atas bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudja'i, M.Ed Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang beserta stafnya yang telah memberi izin penulisan skripsi ini.

2. Ahmad Muthohar, M.Ag ketua Jurusan PAI beserta stafnya.

3. Drs. Wahyudi, M.Pd sekeluarga dan H. Abdul Kholiq, M.Ag sekeluarga yang

senantiasa membimbingku dengan penuh kesabaran.

4. Semua dosen yang telah mendidik selama studi di Fakultas Tarbiyah IAIN

Semarang.

5. Mudiyono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

beserta staf dan siswa-siswinya, yang telah berkenan memberi izin untuk

melaksanakan penelitian.

6. Zaki Mubarok, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran PAI kelas VIII yang telah

membantu dalam proses penelitian.

7. Semua pihak yang dengan rela membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga jasa-jasa mereka mendapat balasan dari Allah SWT dan menjadi amal sholeh sebagai bekal di hari kemudian. Amin.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,

Sehubungan itu, kritik dan saran dari pihak-pihak yang terkait sangat penulis

Page 10: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

harapkan. Akhirnya semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan dan menjadi

motivasi penulis untuk menghasilkan karya-karya lain. Amien...

Semarang, Desember 2010

Penulis

FARIDAH

NIM. 063111067

Page 11: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN DEKLARASI .................................................................................. iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. v

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................vii

HALAMAN KATA PENGANTAR.....................................................................viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Penegasan Istilah ............................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .... ...................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran Inquiry Discovery Learning

1. Pengertian Metode Pembelajaran ........................................... 8

2. Factor-faktor pemilihan metode ............................................. 9

3. Metode Inquiry Discovery Learning

a. Pengertian …………………………………………... .....9

b. Tujuan dan manfaat...........................................................12

c. Macam-macam pelaksanaan ……………………….. ......14

d. Proses pelaksanaan ………………………………….......15

e. Keunggulan dan kelemahan ………………………… ....16

Page 12: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

B. Pembelajaran PAI

1. Pengertian PAI .......................................................................18

2. Fungsi PAI .............................................................................19

3. Tujuan PAI .............................................................................20

C. Metode Inquiry dalam PAI ..........................................................21 D. Langkah-langkah pelaksanaan metode Inquiry Discovery

Learning.. ....................................................................................4 E. Peningkatan hasil belajar peserta didik mata pelajaran PAI

menggunakan metode Inquiry Discovery Learning .....................26 F. Evaluasi pembelajaran PAI dengan metode Inquiry Discovery

Learning 1. Hasil belajar

a. Pengertian hasil belajar …………………………….. . ....27

b. Aspek-aspek hasil belajar …………………………… ....29

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ……. ....30

2. Penilaian hasil belajar ……………………………………… 32

G. Kajian penelitian yang relevan ………………………………….33

H. Pengajuan Hipotesis …………………………………………….34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ............................................................................35

B. Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................35

C. Variabel Penelitian ..........................................................................35

D. Metode Penelitian ...........................................................................36

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi ..................................................................................36

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................37

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi ..................................................................37

2. Metode Tes .............................................................................38

3. Metode Dokumentasi .............................................................38

Page 13: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

G. Analisis Uji Coba Instrumen

1. Validitas Soal .........................................................................38

2. Reliabilitas Soal .....................................................................39

3. Tingkat kesukaran soal ..........................................................41

4. Daya Pembeda Soal ................................................................41

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Awal ................................................................43

a. Uji Normalitas ..................................................................43

b. Uji Homogenitas ..............................................................45

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ............................................45

2. Analisis data akhir ..................................................................47

a. Uji Normalitas ..................................................................47

b. Uji Homogenitas ..............................................................47

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ............................................47

3. Analisis deskripsi observasi ...................................................48

4. Analisis deskripsi keefektifan ................................................48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil penelitian .......................................................50

1. Kondisi Awal Penelitian ........................................................50

2. Tahapan Penelitian dan Data Hasil Penelitian .......................51

B. Analisis data dan pengujian hipotesis .............................................53

1. Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................53

a. Validitas Soal ...................................................................54

b. Reliabilitas Soal ...............................................................54

c. Tingkat kesukaran soal ....................................................55

d. Daya Pembeda Soal ..........................................................55

2. Analisis Tahap Awal ..............................................................56

a. Uji Normalitas ..................................................................56

b. Uji Homogenitas ..............................................................56

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ............................................57

Page 14: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

3. Analisis Tahap Akhir .............................................................58

a. Uji Normalitas ..................................................................58

b. Uji Homogenitas ..............................................................58

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata ............................................59

4. Analisis Deskriptif Observasi ................................................60

5. Analisis Deskriptif Keefektifan ..............................................60

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................61

D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................64

B. Saran ................................................................................................64

C. Penutup ............................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Uji Bartlet

Tabel 4.1 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pretest

Tabel 4.2 Daftar Uji Barlett Nilai Pretest

Tabel 4.3 Daftar Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Tabel 4.4 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Posttest

Tabel 4.5 Daftar Uji Barlett Nilai Posttest

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan t-test nilai posttest

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan nilai psikomotorik

Tabel 4.8 Perhitungan Analisa Keefektifan Model Pembelajaran Inquiry

Discovery Learning

Page 16: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar nama peserta didik kelas uji coba

Lampiran 2. Daftar nama peserta didik kelas eksperimen

Lampiran 3. Daftar nama peserta didik kelas kontrol

Lampiran 4. Soal uji coba

Lampiran 5. Kunci jawaban soal uji coba

Lampiran 6. Hasil analisis soal uji coba

Lampiran 7. Perhitungan validitas tes

Lampiran 8. Perhitungan reliabilitas tes

Lampiran 9. Tingkat kesukaran soal

Lampiran 10. Daya pembeda soal

Lampiran 11. Soal pre test

Lampiran 12. Kunci jawaban soal pre test

Lampiran 13. Soal post test

Lampiran 14. Kunci jawaban soal post test

Lampiran 15. Data pre test dan post test

Lampiran 16. Uji normalitas nilai pre test kelas eksperimen

Lampiran 17. Uji normalitas nilai pre test kelas kontrol

Lampiran 18. Tabel homogenitas nilai pre test kelas eksperimen dan tabel uji

bartlet

Lampiran 19. Tabel homogenitas nilai pre test kelas kontrol dan tabel uji bartlet

Lampiran 20. Uji kesamaan dua rata-rata pre test kelas eksperimen dan kontrol

Lampiran 21. Uji normalitas nilai post test kelas eksperimen

Lampiran 22. Uji normalitas nilai post test kelas kontrol

Lampiran 23. Tabel homogenitas nilai post test kelas eksperimen dan tabel uji

bartlet

Lampiran 24. Tabel homogenitas nilai post test kelas kontrol dan tabel uji bartlet

Lampiran 25. Uji perbedaan dua rata-rata post test kelas eksperimen dan kontrol

Lampiran 26. Aspek penilaian psikomotorik

Lampiran 27. Daftar penilaian psikomotorik

Page 17: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Lampiran 28. Lembar jawaban soal uji coba

Lampiran 29. Lembar jawaban soal pre test

Lampiran 30. Lembar jawaban soal post test

Lampiran 31. Silabus

Lampiran 32. RPP kelas eksperimen

Lampiran 33. RPP kelas kontrol

Page 18: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang di berikan pada salah

satu subjek pelajaran yang harus di pelajari oleh peserta didik muslim dalam

menyelesaikan pendidikannya pada tingkat tertentu.1 Pendidikan Agama Islam

adalah salah satu mata pelajaran yang ada pada tingkat dasar yang memuat

beberapa aspek di antaranya adalah aspek Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak,

Fiqih dan Sejarah Kependidikan Islam.

Untuk menuju ke arah efisiensi dalam mengelola pendidikan, kegiatan

belajar mengajar di sekolah idealnya harus mengarah pada kemandirian

peserta didik dalam belajar. Menurut teori kontruktivisme, peserta didik harus

dapat menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,

mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila

aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.2

Untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal

diperlukan strategi pembelajaran yang sistematis dan terarah, sementara itu

strategi yang selama ini dipakai dalam pembelajaran kurang memberikan

kebebasan pada peserta didik untuk mengembangkan berbagai kecerdasan

baik intelektual, emosional, spiritual dan kreativitas. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, yaitu pada

pembelajaran PAI di SMP NU 01 Muallimin Weleri, tampak bahwa keaktifan

dan kinerja peserta didik kurang memberi respon terhadap materi dan

pertanyaan dari guru. Pembelajaran di kelas masih berfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi

belajar.

1 Chabib Thoha, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13

Page 19: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

2

Pada proses pembelajaran PAI ini, metode yang digunakan guru dalam

pembelajaran kurang bervariasi. Dengan adanya aplikasi pengembangan

kurikulum proses pembelajaran guru sudah cukup memadai, tetapi suasana

belajar belum cukup kondusif akibat metode mengajar guru yang kurang

bervariasi. Di dalam kelas peserta didik duduk berjam-jam, tetapi selama itu

pikiran dan perasaan peserta didik tidak berada di dalam kelas. Peserta didik

kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran baik itu dalam

memperhatikan, mendengarkan atau merasakan apa yang sedang berlangsung,

sehingga pelajaran tidak merangsang dibenak peserta didik, akibatnya tidak

ada kesan cukup jelas untuk memahami gambaran secara umum dari pelajaran

yang telah disampaikan oleh guru. Sehingga prestasi yang dihasilkan peserta

didik kurang baik.

Untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal

diperlukan strategi pembelajaran yang sistematis dan terarah, sementara itu

strategi yang selama ini dipakai dalam pembelajaran kurang memberikan

kebebasan pada peserta didik untuk mengembangkan berbagai kecerdasan

baik intelektual, emosional, spiritual dan kreativitas. Guna mencapai tujuan pembelajaran tersebut, perlu dirancang desain

pembelajaran yang sesuai. Metode pengajaran yang masih konvensional

terkadang membuat para siswa merasa tidak nyaman di kelas. Rasa jenuh dan

bosan pada saat pembelajaran agama merupakan tantangan yang berat bagi

seorang guru. Intensitas perhatian terhadap mata pelajaran agama kini sudah

mulai surut. Prioritas utama siswa adalah mata pelajaran yang diujikan dalam

ujian nasional. Terkadang pihak sekolah pun juga menomorduakan mata

pelajaran agama. Padahal, pelajaran agama merupakan filter utama atas

hegemoni budaya yang negatif.

Komponen utama dalam pembelajaran di kelas adalah interaksi antara

guru dan siswa. Dalam interaksi di kelas, guru menjadi pusat perhatian dari

para siswa. Mulai dari penampilan, kemampuan mengajar, sikap, kedisiplinan

mengajar serta hal-hal kecil yang terkadang lepas dari perhatian guru pun

Page 20: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

3

dapat menjadi objek penilaian siswa terhadap gurunya. Tak jarang, siswa

melakukan imitasi terhadap kebiasaan atau pola pikir dari guru tersebut.

Setelah penulis berwawancara dengan bapak Zaki Mubarok, S.Pd.I

selaku guru PAI SMP NU 01 Muallimin Weleri, penulis mendapati ada

kesenjangan antara metode guru dan prestasi belajar peserta didik. Ada

beberapa peserta didik yang prestasi belajarnya masih dibawah KKM, yaitu

7,0. Pada proses pembelajaran peserta didik masih ada yang sukar diatur

karena pikiran mereka sudah tidak di dalam kelas, peserta didik hanya

mendengarkan penjelasan dari guru. Peserta didik kurang terlibat dalam proses

pembelajaran. Meskipun metode pembelajaran guru yang digunakan selain

ceramah menggunakan metode tanya jawab dan demonstrasi, tetapi guru

masih dominan menggunakan metode ceramah dan belum juga menggunakan

strategi pembelajaran yang banyak dikenalkan sekarang ini seperti dalam

strategi pembelajaran PAIKEM.

Sementara ini asumsi peneliti bahwa penyebab hasil belajar peserta

didik SMP NU 01 Muallimin Weleri masih rendah adalah sebagai berikut:

1. Sistem pembelajaran banyak menekankan pada hafalan-hafalan, sehingga

peserta didik cepat bosan dan mudah lupa.

2. Proses pembelajaran didominasi oleh guru, peserta didik hanya duduk,

mendengarkan guru dan mengerjakan perintah guru.

3. Di dalam kelas peserta didik dianggap mempunyai kesamaan baik dari

kesiapan belajar, maupun sosial ekonomi dan sebagainya.

4. Model pembelajaran kurang bervariasi, setiap peserta didik hanya diam,

mendengarkan keterangan guru, bertanya (bila berani) dan mengerjakan

soal yang ditugaskan oleh guru.

5. Tidak semua peserta didik mempunyai buku pegangan mata pelajaran

PAI.3

Melihat kondisi tersebut maka model pembelajaran guru harus

dibenahi. Guru harus lebih bervariasi dalam menyampaikan informasi kepada

3 Observasi dengan Bapak Zaki Mubarok, S.Pd.I Selaku Guru PAI SMP NU 01

Muallimin Weleri, 12 Februari 2010

Page 21: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

4

peserta didik, sehingga peserta didik tertarik dan dapat terlibat dalam proses

pembelajaran. Dengan terlibatnya peserta didik dalam proses pembelajaran

akan merangsang peserta didik untuk mengikuti proses belajar tersebut.

Sehingga akan cukup kuat untuk membuat kesan yang lama dan hidup dalam

memahami pelajaran yang telah disampaikan, dan prestasi yang dihasilkan

peserta didik akan lebih baik.

Menciptakan kegiatan belajar yang mampu mengembangkan hasil

belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan kewajiban guru. Oleh

karena itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan kegiatan belajar

mengajar yang dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien.

Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa para guru dalam mengajar

masih menggunakan cara lama dengan strategi mengajar yang konvensional.

Dalam pembelajaran, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan diri sesuai dengan taraf kemampuannya. Salah satu

strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi pembelajaran seperti ini adalah

dengan menggunakan metode eksperimen.

Oleh karena itu, guru harus dapat menciptakan proses pembelajaran

yang menyenangkan dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan berbagai macam metode pembelajaran yang merangsang minat

siswa untuk lebih bisa aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai

dilakukan oleh sekolah-sekolah.

Salah satu upaya yang akan ditawarkan oleh peneliti untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik dan kualitas pengajaran guru tersebut

adalah model pembelajaran Inquiry Discovery Learning. Dengan model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning ini diharapkan dapat menciptakan

pembelajaran yang kondusif.

Strategi pembelajaran inquiry banyak dipengaruhi oleh aliran belajar

kognitif. Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan

proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap

individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan

Page 22: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

5

menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang

diperolehnya bermakna untuk siswa melalui ketrampilan berpikir.

Teori belajar lain yang mendasari strategi pembelajaran inquiry adalah

teori belajar konstruktivistik. Teori belajar ini dikembangkan oleh Piaget.

Menurut Piaget, pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan

ditemukan sendiri oleh siswa. Sejak kecil, menurut Piaget, setiap individu

berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema

yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus menerus

diperbaharui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi. Dengan

demikian, tugas guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema

yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi itu.4

Strategi Inquiry Discovery Learning adalah sebagai suatu rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh

percaya diri.5

Ini berarti tekanan dalam strategi Inquiry Discovery Learning adalah

sebagai usaha menemukan dan meneliti pola-pola hubungan, fakta,

pertanyaan-pertanyaan, pengertian, kesimpulan-kesimpulan, masalah,

pemecahan-pemecahan dan implikasi-implikasi yang ditonjolkan oleh salah

satu bidang studi.6 Sehingga dalam pembelajaran terjadi sebuah penelitian

yang dapat dipertanggung jawabkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

4 Wina sanjaya, Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), cet. 7, hlm.196 5 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), hlm. 84 6 J. Drost, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia,

1999), hlm. 42

Page 23: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

6

1. Pembelajaran konvensional tidak dapat memberikan pemahaman yang

lebih mudah pada peserta didik sehingga mereka beranggapan bahwa PAI

merupakan salah satu pelajaran yang sulit dipahami;

2. Guru belum memperoleh cara mengajar yang efektif untuk meningkatkan

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI.

C. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahpahaman

dalam menafsirkan judul, maka perlu adanya beberapa penegasan istilah yang

berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu:

1. Efektivitas

Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang

melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas berkaitan

dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan

waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota.7

Dalam penelitian ini, efektivitas yang dimaksud adalah efektivitas

keaktifan siswa, hasil belajar kognitif siswa, dan efektivitas ketepatan

waktu pembelajaran.

2. Inquiry Discovery Learning

Menurut kamus psikologi Discovery Learning yaitu situasi

belajar dimana subyek harus menemukan isi sendiri atau prinsip dan

kemudian memadukan hal-hal tersebut kedalam tingkah laku dan cara

berpikirnya.8

Inquiry Learning artinya belajar penyelidikan, sedangkan

Discovery Learning artinya belajar penemuan.9

Dalam artian pembelajaran berlangsung melalui pencarian, siswa

akhirnya dapat memperoleh suatu penemuan dengan pemecahan masalah

7 E. Mulyasa, Managemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 82. 8 Kartini Kartono, Kamus Psikologi, (Bandung: CV. Pionir Jaya, 1987), hlm. 121 9 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru

Algesindo, 2000), hlm. 86

Page 24: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

7

bahan atau materi pelajaran. Sedangkan menurut Nana Sudjana, Inquiry

Learning artinya pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar

dan mengembangkan cara berpikir ilmiah.10

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.11 Dalam penelitian ini, yang dimaksud adalah

hasil belajar siswa mengenai kemampuan akademis peserta didik

khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

4. Pendidikan Agama Islam

Menurut Chabib Toha Pendidikan Agama Islam adalah sebutan

yang diberikan pada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh

peserta didik muslim dalam menyelesaikan pendidikannya dalam tingkat

tertentu.12

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahannya

adalah bagaimana Efektivitas metode pembelajaran inquiry discovery learning

terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI pada siswa kelas VIII semester 1

SMP NU 01 Muallimin Weleri tahun pelajaran 2010-2011?

E. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Manfaat dalam penelitian ini adalah dapat memberi informasi

tentang efektivitas model pembelajaran Inquiry Discovery Learning

terhadap hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa

kelas VIII semester 1 SMP NU 01 Muallimin Weleri.

10 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989),

hlm. 154 11 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), hlm. 40. 12 Chabib Toha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1999), hlm. 4

Page 25: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

8

2. Secara praktis

a. Manfaat bagi siswa

Meningkatkan minat siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam

kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Manfaat bagi guru

Memberikan informasi pada guru agar menggunakan model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.

c. Manfaat bagi sekolah

Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam rangka perbaikan

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan.

d. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman.

Page 26: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran Inquiry Discovery Learning

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut W.J.S Poerwadarminta, metode adalah cara yang telah

teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Metode

adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi

yang telah ditetapkan. Metode dalam sistem pembelajaran memegang

peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi

pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode

pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran dapat diimplementasikan

melalui penggunaan metode pembelajaran.1

Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran. Peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk

menciptakan proses mengajar dan belajar. Melalui metode ini diharapkan

tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan

mengajar guru. Terciptanya interaksi edukatif ini, guru berperan sebagai

penggerak dan pembimbing. Sedangkan siswa berperan sebagai penerima

atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa

banyak aktif dibandingkan dengan guru. Metode mengajar yang baik

adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.2

                                                       

1 Wina Sanjaya, strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007), Cet.3, hlm. 147  

2 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1995), Cet.3, hlm. 76  

Page 27: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

10

 

2. Faktor-Faktor Pemilihan Metode Mengajar

Seorang guru sebelum memutuskan untuk memilih suatu metode

agar lebih efektif maka ia harus juga mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

a. kesesuaian metode dengan tujuan pengajaran

b. kesesuaian metode dengan materi pelajaran

c. kesesuaian metode dengan sumber dan fasilitas tersedia

d. kesesuaian metode dengan situasi-kondisi belajar mengajar

e. kesesuaian metode dengan kondisi siswa

f. kesesuaian metode dengan waktu yang tersedia.3

3. Metode Inquiry Discovery Learning

a. Pengertian Metode Inquiry Discovery Learning

“Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry discovery learning,

berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai

suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau

memahami informasi.”4

Menurut E. Mulyasa inquiry adalah cara menyadari apa yang

telah dialami. Sistem belajar mengajar ini menuntut peserta didik

berpikir. Metode ini menempatkan peserta didik pada situasi yang

melibatkan mereka pada kegiatan intelektual, dan memproses

pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna.5

Sedangkan menurut Syafrudin Nurdin, metode inquiry

discovery learning adalah suatu metode yang dapat disusun oleh guru

dalam proses belajar mengajar, sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan. Melalui metode ini siswa akan mampu mengembangkan

                                                       3 Muhammad Ali, Guru dalam proses belajar mengajar, (Bandung: Sinar baru Algesindo,

2007), cet. 13, hlm. 88  4Trianto, op., .cit., hlm. 135. 5E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008), Cet 11, hlm. 235 

Page 28: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

11

 

rasa ingin tahunya, dan keberanian berpartisipasi dalam proses belajar

mengajar.6

Inquiry discovery learning adalah belajar mencari dan

menemukan sendiri. Sistem belajar mengajar ini guru menyajikan

bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi anak didik diberi

peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan

mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.7

Metode inquiry discovery learning adalah suatu teknik

instruksional dimana dalam proses belajar mengajar Siswa dihadapkan

dengan suatu masalah. Bentuk pengajaran terutama memberi motivasi

kepada siswa untuk menyelidiki masalah-masalah yang ada dengan

menggunakan cara-cara dan keterampilan ilmiah dalam rangka

mencari penjelasan. Pengajaran ini untuk menolong siswa

mengembangkan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah

(scientific inquiry discovery learning). Pengajaran ini untuk menarik

siswa menyelidiki sejumlah informasi dalam rangka mencari

pemecahan masalah serta untuk melatih siswa mengembangkan fakta-

fakta, membangun konsep-konsep dan menarik kesimpulan umum

atau teori-teori yang menerangkan fenomena-fenomena yang

dihadapkan kepadanya.

Metode Inquiry discovery learning adalah sebagai suatu

rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,

kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri.8

Melihat hal di atas, metode inquiry discovery learning ialah

belajar pencarian dan penemuan. Dalam proses belajar mengajar

                                                       6Syafrudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: PT

Intermasa 2002), hlm. 129. 7 Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet.3, Hlm. 19.  8 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), Hlm. 84 

Page 29: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

12

 

dengan model inquiry discovery learning, seorang guru dalam

menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final (utuh dari

awal hingga akhir) atau dengan kata lain guru hanya menyajikan

sebagian. Selebihnya diserahkan kepada siswa untuk mencari dan

menemukannya sendiri. Kemudian guru memberi kesempatan seluas-

luasnya kepada siswa untuk mendapatkan apa-apa yang belum

disampaikan oleh guru dengan pendekatan belajar problem solving.9

Ini berarti tekanan dalam metode inquiry discovery learning

adalah sebagai usaha menemukan dan meneliti pola-pola hubungan,

fakta, pertanyaan-pertanyaan, pengertian, kesimpulan-kesimpulan,

masalah, pemecahan-pemecahan dan implikasi-implikasi yang

ditonjolkan oleh salah satu bidang studi.10 Sehingga dalam

pembelajaran terjadi sebuah penelitian yang dapat dipertanggung

jawabkan.

Penggunaan metode inquiry discovery learning dalam proses

belajar mengajar, untuk melatih siswa melakukan berbagai macam

aktivitas, yaitu pengamatan, penyelidikan, percobaan,

membandingkan penemuan yang satu dengan yang lain, mengajukan

pertanyaan dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri. Sehingga

hasil dari kegiatan itu siswa akan mendapatkan fakta-fakta secara

lengkap tentang obyek yang diamati.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

metode inquiry discovery learning adalah suatu proses belajar

mengajar yang berpusat pada siswa, guru tidak perlu menjejalkan

seluruh informasi kepada siswa. Guru perlu membimbing suasana

belajar siswa sehingga mencerminkan proses penemuan bagi siswa.

Materi yang disajikan bukan berupa informasi, akan tetapi siswa

diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan informasi dari                                                        

9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1997), Hlm. 244 

10 J. Drost, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia, 1999), Hlm. 42 

Page 30: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

13

 

bahan ajar yang dipelajari. Dengan metode inquiry discovery learning

mendorong siswa untuk mengembangkan potensi intelektualnya.

Dengan menemukan hubungan dan keteraturan dari materi yang

sedang dipelajari, siswa menjadi lebih mudah mengerti struktur materi

yang telah dipelajari.

b. Tujuan dan Manfaat Metode Inquiry discovery learning

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan

belajar mengajar. Tujuan akan memberi arah kemana kegiatan belajar

mengajar akan tercapai bila seorang guru bias memilih dan

menerapkan strategi yang tepat. Tujuan dirumuskan agar anak didik

memiliki keterampilan tertentu, maka strategi atau metode yang

digunakan harus sesuai dengan tujuannya. Seorang guru sebaiknya

menggunakan strategi atau metode yang dapat menunjang kegiatan

belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Bruner sebagaimana dikutip Syaiful Bahri Djamarah

dan Aswan Zain, sistem pembelajaran itu bertujuan agar hasil belajar

dengan cara ini lebih mudah dihafal dan diingat, mudah ditransfer

untuk memecahkan masalah pengetahuan dan kecakapan anak didik

dapat menumbuhkan motivasi intrinsic, karena anak didik merasa

puas atas usahanya sendiri.11

Seorang guru menggunakan metode inquiry discovery learning

dengan tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari

serta meneliti pemecahan masalah itu sendiri, mencari sumber dan

belajar bersama di dalam kelompok. Diharapkan juga siswa mampu

mengemukakan pendapatnya, berdebat, menyanggah, dan

memperhatikan pendapatnya, menumbuhkan sikap obyektif, jujur,

hasrat ingin tahu, terbuka dan lain sebagainya.12

                                                       11 SyaifulBahri jamarah dan Aswan zain., Op.Cit., hlm. 23 12 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rhineka Cipta, 1998), Cet. V,

hlm. 76  

Page 31: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

14

 

Tujuan pelaksanaan inquiry discovery learning adalah

mengarah pada peningkatan kemampuan baik dalam bentuk kognitif,

afektif, maupun psikomotor. Hal ini tidak terlepas dari tujuan dan

perencanaan (kurikulum) pengajaran, sehingga tujuan pengajaran

dapat tercapai sesuai dengan pemilihan metode yang dilakukan.

Manfaat diterapkannya metode inquiry discovery learning

sebagai berikut:

1) Merupakan suatu cara belajar siswa aktif

2) Melalui penemuan sendiri, dan menyelidiki sendiri, maka hasil

yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, tak mudah

dilupakan.

3) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang

betul-betul dikuasai dan mudah ditransfer dalam situasi lain.

4) Anak belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema

yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam

kehidupan bermasyarakat.13

5) Metode ini akan meningkatkan potensi intelektual siswa. Melalui

metode ini siswa diberi kesempatan untuk mencari dan

menemukan hal-hal yang saling berhubungan melalui pengamatan

dan pengalamannya sendiri.

6) Jika siswa telah berhasil dalam penemuannya, ia akan memperoleh

kepuasan intelektual yang datang dari diri siswa sendiri yang

merupakan suatu hadiah intrinsic.

7) Belajar bagaimana melakukan penemuan hanya dapat dicapai

secara efektif melalui proses melakukan penemuan.14

c. Macam-macam Pelaksanaan Metode Inquiry discovery learning

Sund dan Trow Bridge (1973) mengemukakan tiga macam

metode inquiry discovery learning, sebagai berikut:

                                                       13 B. Suryosubroto, Proses belajar mengajar di Sekolah, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2002),

Cet.1, Hlm. 191-192  14 Udin s Winata Putra, Op.Cit., Hlm.222  

Page 32: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

15

 

1) Inquiry terpimpin (Guide inquiry)

Siswa memperoleh pedoman sesuai dengan yang

dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa

pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Metode ini digunakan

terutama bagi siswa yang belum berpengalaman belajar dengan

metode inquiry discovery learning, dalam hal ini guru memberikan

bimbingan dan pengarahan yang cukup luas. Tahap awal

pembelajaran, bimbingan lebih banyak diberikan, dan sedikit demi

sedikit dikurangi sesuai dengan pengembangan pengalaman siswa.

Pelaksanaannya, sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru.

Siswa tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup luas

tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh

guru.

2) Inquiry bebas (Free inquiry)

Pada inquiry discovery learning bebas, siswa melakukan

penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Siswa harus dapat

mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan

yang hendak diselidiki. Pelaksanaannya, melibatkan siswa dalam

kelompok tertentu. Setiap anggota kelompok memiliki tugas,

misalnya koordinator, pembimbing teknis, pencatatan data dan

mengevaluasi proses.

3) Inquiry bebas yang dimodifikasi (Modified free inquiry)

Pada inquiry discovery learning ini guru memberikan

permasalahan atau problem, selanjutnya siswa diminta untuk

memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan,

eksplorasi, dan prosedur penelitian.15

Ketiga macam cara pelaksanaan metode inquiry discovery

learning di atas, yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

inquiry discovery learning terpimpin. Hal ini dikarenakan siswa

                                                       15E. Mulyasa, op., cit., hlm. 109.  

Page 33: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

16

 

belum terbiasa melakukan metode tersebut dan keterbatasan

kemampuan siswa.

d. Proses Metode Inquiry discovery learning

Mengingat belajar merupakan proses bagi siswa dalam

membangun pemahaman atau gagasan sendiri, maka kegiatan

pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi. Suasana belajar yang

diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif: mengamati,

bertanya, mempertanyakan, menjelaskan, dan sebagainya. Situasi

seperti itu sangat cocok dengan metode inquiry discovery learning

yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari dan

menemukan konsep-konsep sendiri. Pembelajaran inquiry discovery

learning merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis,

analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya

dengan penuh percaya diri.

Pada penelitian ini tahapan pembelajaran yang digunakan

mengadaptasi dari tahapan pembelajaran inquiry discovery learning

yang dikemukakan oleh Eggen & Kauchak (1996). Adapun tahapan

pembelajaran inquiry discovery learning sebagai berikut:

Tabel

Tahap pembelajaran inquiry discovery learning. 16

Fase Perilaku guru 1. Menyajikan pertanyaan atau

masalah Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok.

2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru

                                                       16Trianto, op., cit., hlm. 141-142. 

Page 34: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

17

 

membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas pendidikan.

3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah pemecahan masalah.

4. Melakukan diskusi untuk memperoleh informasi

Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui diskusi.

5. Mengumpulkan dan menganalisis data

Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul

6. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

e. Keunggulan dan Kelemahan Metode Inquiry discovery learning

Metode inquiry discovery learning memiliki keunggulan dan

kelemahan. Adapun keunggulan metode inquiry discovery learning

adalah sebagai berikut:

1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui

strategi ini dianggap lebih bermakna.

2) Mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di

atas rata-rata, sehingga siswa yang memiliki kemampuan belajar

bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.17

3) Dapat membentuk dan mengembangkan diri siswa, sehingga siswa

dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

                                                       17Hamruni, op., cit., hlm. 143-144  

Page 35: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

18

 

4) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru.

5) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya

sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka.

6) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan

hipotesisnya sendiri.

7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

8) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka

dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.18

Inquiry discovery learning menyediakan siswa beranekaragam

pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong dan

memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil

inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah,

pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan

mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Inquiry discovery

learning melibatkan komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang,

peluang, dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan

pandangan yang logis, obyektif, dan bermakna, dan untuk melaporkan

hasil-hasil kerja mereka. Inquiry discovery learning memungkinkan

guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang siswa ketahui,

dan bagaimana pikiran siswa dalam bekerja, sehingga guru dapat

menjadi fasilitator yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru

mengenai siswa mereka.

Di samping memiliki beberapa keunggulan, metode inquiry

discovery learning juga mempunyai beberapa kelemahan. Berikut ini

kelemahan metode inquiry discovery learning:

1) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2) Tidak mudah mendesainnya, karena terbentur pada kebiasaan

siswa.

                                                       18 Roestiyah NK, Op.Cit., Hlm. 76-77  

Page 36: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

19

 

3) Terkadang dalam implementasinya memerlukan waktu yang

panjang, sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang

telah ditentukan.

4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit

diimplementasikan oleh setiap guru.19

5) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya

sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang

siswa menemukan teori-teori atau menemukan bagaimana ejaan

dari bentuk kata-kata tertentu.

6) Strategi ini tidak memberi kesempatan untuk berpikir kreatif kalau

pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih

dahulu oleh guru.20

Pendapat diatas jelaslah, bahwa metode inquiry discovery

learning mempunyai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan metode

inquiry discovery learning dapat mengembangkan konsep yang

mendasar pada diri siswa, daya ingatan siswa akan lebih baik, dan

dapat mengembangkan kreatifitas siswa dalam kegiatan belajarnya,

serta melatih siswa untuk belajar sendiri. Metode inquiry discovery

learning ini akan dapat membantu tercapainya tujuan pengajaran yang

diinginkan oleh pengajar.

Kelemahan metode ini bagi para pendidik dituntut benar-benar

menguasai konsep-konsep dasar, harus pandai merangsang siswa,

tujuan yang diinginkan harus benar-benar jelas serta pendidik dituntut

untuk member pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengarahkan

pada tujuan.

                                                       

19Ibid. hlm. 144 20 B. Suryosubroto,Op., Cit., hlm. 201-202  

Page 37: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

20

 

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam di SMP

Menurut Zakiyah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah

pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan

dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran agama itu sebagai suatu pandangan hidupnya dari

keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.21

Jadi pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk

membantu siswa dalam belajar agama Islam. Dalam pengajaran PAI

mungkin saja terjadi tanpa proses pembelajaran. Pengaruh pembelajaran

atas pengajaran sering menguntungkan dan biasanya mudah untuk

diamati.22

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah atau madrasah

berfungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta

didik kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik fisik maupun social yang dapat mengubah sesuai

dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan

kekurangan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman

dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

                                                       21 Abdul majid, et, al, Pendidikan agama Islam, (Bandung: Remaja Rosda karya,2000),

hlm. 21  22 Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, (Jakarta: CV. Mizaka Galiza, 2003), hlm. 13  

Page 38: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

21

 

e. Pencegahan untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan dan

budaya luar yang membahayakan dirinya dalam menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan bakat agar berkembang secara

optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya dan orang lain.23

Fungsi pendidikan Islam adalah melestarikan dan mempertahankan

nilai-nilai ilahi dan insani sebagaimana terkandung dalam kitab-kitab

ulama terdahulu sedangkan hakekat tujuan pendidikan Islam adalah

terwujudnya penguasaan ilmu agama Islam serta tertanamnya perasaan

agama yang mendalam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-

hari.24

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Insan kamil yang mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah

merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan agama untuk membentuk

generasi yang akan datang sebagai pewaris yaitu mempertinggi nilai-nilai

akhlak hingga mencapai akhlakul karimah dalam upaya mengaplikasikan

yang terangkum dalam cita-cita setiap muslim.25 Adapun tujuan

pendidikan agama Islam yang lain adalah untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha

esa serta berakhlak mulia.

Tujuan pendidikan agama Islam yaitu untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.26

                                                       23 Ibid, hlm. 133-135 24 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Bandung: Nuansa Cendekia,

2003), hlm. 17  25 Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam (konsep dan perkembangan pemikirannya),

(Jakarta: Raja Grafindo persada, 1999), cet.3, hlm. 38  26 Marasudin siregar, Metodologi pengajaran Agama, (Semarang: Fakultas tarbbiyah

IAIN Walisongo Semarang, 2003), hlm. 181 

Page 39: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

22

 

C. Metode Inquiry discovery learning dalam PAI

Metode inquiry discovery learning merupakan metode pembelajaran

yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa,

sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.. siswa benar-benar

ditempatkan sebagai subyek yang belajar. Peran guru dalam pembelajaran

dengan metode inquiry discovery learning adalah sebagai pembimbing dan

fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan

kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah

yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah

menyelidiki sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.

Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap

kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

Penggunaan metode inquiry discovery learning dalam pembelajaran

PAI diharapkan siswa tidak hanya tergantung dari guru saja. Siswa harus

lebih aktif dalam mencari segala sesuatu yang akan atau sudah dipelajari,

tidak hanya menghafal materi yang sudah diajarkan saja, tetapi harus benar-

benar dipahami sehingga pengetahuan lebih menunjukkan pada pengalaman

seseorang. Tanpa pengalaman seseorang tidak dapat membentuk.

Pengetahuan bukanlah sesuatu yang ditransfer begitu saja dari bentuk guru ke

dalam bentuk siswa. Guru hanya bersifat mengarahkan, tidak ikut campur

tangan penuh dalam proses belajar. Siswa dituntut untuk mandiri dan aktif

mencari sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan materi yang

dipelajari baik dalam diskusi maupun individu.

Metode pembelajaran inquiry discovery learning adalah rangkaian

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis

dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan

melalui Tanya jawab antara guru dan siswa. Pendekatan inquiry discovery

learning merupakan pendekatan mengajar yang berusaha mengembangkan

cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar

Page 40: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

23

 

sendiri dan mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Siswa

betul-betul ditempatkan sebagai subyek belajar.27

Pendekatan inquiry discovery learning berprinsip menjadikan anak

didik sebagai individu yang mempunyai potensi untuk mencari dan

mengembangkan dirinya. guru tidak perlu menjejali anak didik dengan

segudang informasi sehingga membuat anak didik kurang kreatif. Dengan

mencari dan menemukan informasi ilmu pengetahuan yang ada dalam buku-

buku bacaan, guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mencari

dan menemukan sendiri dasar pijakan bagi anak didik. Cara mengajar seperti

ini akan menemukan kepercayaan pada diri anak didik tentang apa yang

mereka lakukan.

Pendekatan inquiry discovery learning dalam pembelajaran adalah

solusi dari berbagai persoalan pembelajaran pada saat ini, karena pendekatan

inquiry discovery learning merupakan pendekatan yang berpusat pada

“student centered” siswalah yang memegang peranan utama, siswa harus

berpikir sendiri. Guru harus menolong setiap murid dalam kesulitan yang

dihadapi, seperti: memperjelas tujuan, mencari sumber-sumber, membantu

murid dalam segala hal yang memerlukan guru dan sebagainya.28

آبر مقتا عند الله أن )٢(يا أيها الذين آمنوا لم تقولون ما ال تفعلون )٣(تقولوا ما ال تفعلون

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S As Shaff 2-3).29

Ayat tersebut menerangkan, bahwa untuk mendorong manusia

terdidik agar mengamalkan segala pengetahuan yang telah diperoleh dalam

proses belajar mengajar atau pengamatan dari keyakinan dan sikap yang

mereka hayati dan pahami sehingga benar-benar nilai yang telah

                                                       27 Nana Sudjana, Op. Cit., hlm 154  28 B. Suryobroto, Op. Cit., hlm. 9  29 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2006), hlm. 440 

Page 41: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

24

 

ditransformasikan ke dalam diri manusia didik akan menghasilkan buah yang

bermanfaat bagi diri dan masyarakat sekitar. Hal ini menjadi prinsip

keharusan dalam proses belajar mengajar, manusia diberi pelajaran ilmu

pengetahuan baru yang dapat menarik minat dan mendorong untuk belajar ak

Seorang guru menggunakan teknik ini dengan tujuan agar siswa

terangsang oleh tugas, aktif mencari dan meneliti pemecahan masalah itu

sendiri, mencari sumber dan belajar bersama di dalam kelompok. Diharapkan

juga siswa mampu mengemukakan pendapatnya, berdebat, menyanggah dan

mempertahankan pendapatnya, menumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat

ingin tahu, terbuka dan sebagainya.

Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan kondisi

pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa. Usaha untuk menciptakan

kondisi pembelajaran yang dapat melibatkan peran aktif siswa,

menumbuhkan kemampuan siswa dalam menerapkan metode pembelajaran

yang sesuai dan bervariasi agar siswa tidak merasa bosan. Salah satu

alternatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran

adalah dengan menerapkan pendekatan melalui metode inquiry discovery

learning. Pembelajaran menggunakan metode inquiry discovery learning,

membangun pengetahuan siswa dengan cara mengaitkan informasi baru

dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, sehingga memungkinkan

keingintahuan siswa untuk melakukan penyelidikan sehingga dapat

menemukan sendiri jawabannya.

Pembelajaran inquiry discovery learning dapat mempermudah dan

memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami

keterkaitan atau hubungan antara konsep pengetahuan dan tindakan yang

termuat dalam tema pembelajaran. Melalui metode pembelajaran yang sesuai

dengan kehidupan sehari-hari, peserta didik digiring untuk berfikir luas dan

mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan konseptual yang

disajikan guru. Selanjutnya peserta didik akan terbiasa berfikir terarah dan

teratur. Peserta didik akan lebih termotivasi dalam belajar bila mereka

menerapkan apa yang telah dipelajarinya.

Page 42: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

25

 

Tujuan menggunakan metode pembelajaran inquiry discovery

learning adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis,

logis, kritis. Siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan

tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Metode pembelajaran inquiry discovery learning merupakan bentuk dari

pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, karena dalam

metode ini siswa memegang peranan yang sangat dominan dalam proses

pembelajaran.30

D. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inquiry discovery learning

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan metode

inquiry discovery learning dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang bersifat responsive. Pada langkah ini guru

mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

3. Mengajukan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah

dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari

kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira

(berhipotesis) dari suatu permasalahan.

                                                       30 Wina Sanjaya, Op. Cit., hlm. 196-197  

Page 43: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

26

 

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran strategi

inquiry discovery learning, mengumpulkan data merupakan proses mental

yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses

pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam

belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan

menggunakan potensi berpikirnya.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah

mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

E. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran PAI

Menggunakan Metode Inquiry discovery learning

Metode mengajar merupakan salah satu kunci pokok keberhasilan

suatu proses pembelajaran, karena dengan menggunakan metode mengajar

yang sesuai, tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau terlaksana dengan

baik. Penerapan metode mengajar harus memperhatikan partisipasi peserta

didik untuk terlibat aktif di dalam proses pembelajaran. Peserta didik

dirangsang untuk menyelesaikan problem-problem baik secara individu

maupun kelompok yang pada akhirnya diharapkan dapat terlatih untuk belajar

mandiri dan tidak selalu tergantung pada guru.

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

merupakan tugas guru sebagai motivator, karena yang didapatkan sewaktu

proses pembelajaran untuk bekal hidup di masa mendatang.

Page 44: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

27

 

Melalui metode inquiry discovery learning ini dapat mendorong

peserta didik untuk memahami hakikat, makna dan manfaat belajar sehingga

akan memberikan stimulus dan senantiasa belajar. Hal ini mendorong peserta

didik untuk bersemangat atau mempunyai keinginan (wish) yang kuat dalam

belajar.

Metode inquiry discovery learning merupakan bagian dari

pembelajaran aktif yang sekaligus pembelajaran yang menyenangkan.

Pembelajaran yang menyenangkan tersebut akan memotivasi peserta didik

dalam belajar dan mengurangi kejenuhan ketika setiap hari peserta didik

berada di dalam kelas. Hal ini membuat semangat peserta didik menjadi

semakin besar hasrat mereka untuk mencari ilmu. Pembelajaran dengan

metode ini juga akan menjadi lebih bermakna, menemukan situasi baru ketika

belajar bersama teman-temannya dan mampu menyelesaikan permasalahan

baik individu maupun kelompok.

F. Evaluasi pembelajaran PAI dengan metode inquiry discovery learning

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Sebelum mengurai tentang pengertian hasil belajar, terlebih

dahulu penulis akan memaparkan pengertian belajar.

Menurut Muhammad Ali, belajar adalah proses perubahan

perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku itu

mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan

sebagainya. Perilaku yang dapat diamati disebut keterampilan,

sedangkan yang tidak bisa diamati disebut kecenderungan perilaku.31

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman.32 Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,

                                                       31 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2004), hlm. 14. 32 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet VII,

hlm. 27. 

Page 45: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

28

 

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan

bahwa belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan yang

terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Tetapi

tidak semua perubahan merupakan belajar. Pengalaman belajar yang

diperoleh seseorang akan membekas dan meresap dalam jiwa sehingga

akibat apa yang diperolehnya itu dapat bermanfaat bagi dirinya dan

tingkah lakunya akan mengalami perubahan.

Sedangkan pengertian hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki setelah seseorang menerima pengalaman belajarnya.33 Hasil

belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan

hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

Hasil belajar juga dipengaruhi oleh inteligensi dan penguasaan awal

anak tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu

menetapkan tujuan belajar.

Selain itu hasil belajar juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan

yang diberikan pada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun

rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak

bebas untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungan.34 Hasil dan

bukti belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi

mengerti.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar merupakan suatu hasil yang telah dicapai seseorang setelah

menerima pengalaman belajar dan dibuktikan dengan adanya perubahan

tingkah laku baik jasmani maupun rohani.

                                                       

33 Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 22. 

34 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 97. 

Page 46: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

29

 

b. Aspek-Aspek Hasil Belajar

Belajar tidak ada warnanya apabila tidak menghasilkan

pengetahuan, pembentukan sikap serta keterampilan. Oleh karena itu,

proses belajar mengajar harus mendapat perhatian yang serius yang

melibatkan berbagai aspek yang menunjang keberhasilan belajar

mengajar. Benyamin Bloom secara garis besar mengklasifikasikan

hasil belajar menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.35

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri

dari penerimaan, jawaban, reaksi, dan organisasi.

3) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak individu yang terdiri dari

lima aspek, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan

kompleks dan gerakan ekspresif.

Ketiga ranah hasil belajar tersebut sangat penting diketahui oleh

seorang guru dalam merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-

alat penilaian, baik tes maupun bukan tes.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu dapat dibagi

menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

                                                       

35 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 22 

Page 47: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

30

 

Faktor internal

1) Faktor biologis (jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi

fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan

sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus

meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi

kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar.36 Di dalam menjaga kesehatan

fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan

dan minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama,

intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang

memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang.

Kedua, kemauan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu

keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini bukan

menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang,

melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan

seseorang dalam suatu bidang.37

Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar

ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental

seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan

belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil.

Faktor eksternal

1) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan

lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan

belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang,

adanya perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar                                                        

36 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2005), hlm. 12. 37 Ibid. Hlm. 13 

Page 48: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

31

 

dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi

keberhasilan belajarnya.

2) Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi

keberhasilan belajar para siswa di sekolah mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang

ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

3) Faktor lingkungan masyarakat

Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan

masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat

merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar

siswa karena keberadaannya dalam masyarakat.38 Lingkungan yang

dapat menunjang keberhasilan belajar di antaranya adalah, lembaga-

lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing,

bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari

penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

2. Penilaian Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai

belajar sistem melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil

belajar.

Menurut Muhibbin Syah, evaluasi merupakan pengungkapan

penyusunan deskripsi peserta didik, baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.

                                                       38 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), hlm. 64. 

Page 49: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

32

 

Evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang

terdapat dalam tujuan. Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar

peserta didik. Secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni

ranah kognitif, afektif, psikomotorik.39

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari penilaian sebagai aktivitas

di dalam menentukan tinggi rendahnya hasil, sebab evaluasi merupakan

suatu tindakan untuk menentukan nilai. Untuk mengetahui prestasi belajar

yang telah dicapai perlu diadakan evaluasi atau tes yang diberikan kepada

peserta didik secara periodik. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan

dalam pembelajaran yang wajib dilaksanakan oleh guru setelah proses

pembelajaran berakhir. Hasil dari evaluasi belajar tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang kemampuan yang telah dicapai

peserta didik setelah mempelajari suatu mata pelajaran.

G. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa kajian yang relevan dengan judul penelitian ini adalah:

1. Skripsi yang ditulis oleh Fathurrohman, Mahasiswa IKIP PGRI Semarang

dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Inquiry

discovery learning pada Pembelajaran Biologi Kelas VIII Semester I MTs

Al Khoiriyyah Wonosekar Karangawen Demak. Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran biologi dengan metode inquiry discovery

learning pada pokok bahasan pengangkutan pada tumbuhan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu nilai rata-rata sebesar 68,89.

pada indikator keberhasilan skor tersebut berada di antara 61 dan 80

sehingga hasil belajarnya dapat ditafsirkan berada pada kriteria tinggi.

Sedangkan skor rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 53,10. pada

indikator keberhasilan angka tersebut terletak diantara 41 dan 60 yang

berarti kriteria keberhasilannya cukup.                                                        

39 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), 141-142  

Page 50: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

33

 

2. Skripsi yang disusun oleh Trisna Damayanti (NIM 04451077) Mahasiswa

Fakultas Sain dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang

berjudul “Upaya Peningkatan Kerjasama Dan Prestasi Belajar Siswa

Melalui Implementasi Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Pada

Pembelajaran Biologi Di SMA Negeri 2 Playen Gunungkidul Tahun

Ajaran 2007/2008” Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cooperative Learning tipe

Think Pair Share dapat diterapkan pada pembelajaran Biologi materi

pokok sistem indera siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Playen;

3. Skripsi yang disusun oleh Isna Kholifa (NIM 04430991) Fakultas Sain dan

Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Upaya

Mewujudkan Pakem Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Berpikir

Berpasangan Berbagi (Think Pair Share) Dalam Pembelajaran

Matematika Kelas XI IPA MA Ibnul Qoyyim Putri”. Jenis penelitian ini

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir

berpasangan berbagi (Think Pair Share) Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) di kelas XI IPA MA Ibnul Qoyyim

Putri dapat terwujud.

Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang terdahulu, di

mana dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen

yang ingin mengetahui seberapa efektif model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning terhadap hasil belajar peserta didik dibanding model

pembelajaran lain pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

H. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua penggalan kata, ”hypo” yang artinya ”di

bawah” dan ”thesa” yang artinya ”kebenaran”.40 Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan

                                                       40Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Metode Praktik, (Jakarta; PT Rineka

Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 71.  

Page 51: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

 

34

 

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empirik.41

Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha = Terdapat perbedaan antara hasil belajar PAI yang menggunakan metode

Inquiry Discovery Learning dengan metode konvensional.

Ho = Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar PAI yang menggunakan

metode Inquiry Discovery Learning dengan metode konvensional.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara hasil

belajar PAI yang menggunakan metode Inquiry Discovery Learning dengan

metode konvensional materi pokok ibadah puasa kelas VIII SMP NU 01

Muallimin Weleri tahun pelajaran 2010/2011.

                                                       41Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2008), Cet. 5, hlm. 64.  

Page 52: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang

tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan.

Jadi, metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran

secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.1 Sedangkan penelitian adalah suatu

kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu

bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip baru yang bertujuan

untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi.2

Pada bab ini, akan diuraikan waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian,

metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas model pembelajaran Inquiry Discovery Learning

terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI pada siswa kelas VIII semester 1

SMP NU 01 Muallimin Weleri.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan, dimulai pada tanggal 27

September 2010 sampai dengan 30 Oktober 2010 dan dilaksanakan di SMP

NU 01 Muallimin Weleri.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.3 Jadi variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau

1 Cholid Narbuko, dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 1 2 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 1 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), hlm. 118

Page 53: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

36

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar siswa.

D. Metode penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan

dengan mengajukan prosedur yang reliabel dan terpercaya.5 Metode yang

digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian

eksperimen.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)

maksudnya, penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-

gejala.6 Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, sedangkan desain

atau rancangan ini terdiri dari dua kelas yaitu kelompok eksperimen

(kelompok yang dikenai model pembelajaran Inquiry Discovery Learning dan

kelas kontrol sebagai kelas pembanding yaitu menggunakan metode ceramah.

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu teknik uji t-test untuk mengetahui efektivitas hasil belajar peserta didik

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Discovery

Learning pada mata pelajaran PAI.

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau totalitas dari

semua obyek atau semua individu yang mempunyai karakteristik tertentu.7

Populasi dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas

VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri, sebanyak lima kelas yaitu VIIIa,

VIIIb, VIIIc, VIIId dan VIIIe dengan jumlah 157.

4 Sugiono, Op Cit, hlm. 61 5 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1 6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1, (Yogyakarta: Andi, 2001), cet 32, hlm. 10 7 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 96.

Page 54: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

37

lima kelas ini dipandang sebagai satu kesatuan populasi, karena

adanya kesamaan-kesamaan sebagai berikut:

a. Siswa yang terdapat dalam populasi tersebut adalah siswa yang berada

pada kelas dan semester yang sama yaitu kelas VIII semester satu.

b. Seluruh siswa tersebut memperoleh mata pelajaran PAI dengan silabus

dan guru yang sama.

Sebelum populasi dipilih menjadi sampel, populasi tersebut diuji

homogenitas untuk mengetahui bahwa populasi tersebut bersifat homogen.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil

dengan menggunakan cara-cara tertentu.8 Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini yaitu Teknik Cluster Random Sampling. Cluster

Random Sampling adalah pengambilan sampel secara kelompok. Cara

mengambil sampel dari pengambilan sampel ini dengan cara acak. Sampel

dalam penelitian ini adalah kelas VIIIb dan VIIIe. Kelas VIIIe sebagai

kelas kontrol dan kelas VIIIb sebagai kelas eksperimen.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan. Teknik observasi digunakan untuk

melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan

berkembang yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan

tersebut.9

Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data ranah psikomotorik siswa kelas eksperimental dan kelas

kontrol pada mata pelajaran PAI kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri

8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), Cet.

V, hlm. 121. 9 Joko Subagyo, Metode Penelitian dari Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

hlm. 63.

Page 55: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

38

2. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.10 Tes

pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa

kelas eksperimental dan kelas kontrol pada mata pelajaran PAI yang

diperoleh melalui pre test dan post test.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis.11 Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, dokumen dan lain-lain.

Dalam penelitian kuantitatif, teknik ini berfungsi untuk menghimpun

secara selektif bahan-bahan yang dipergunakan di dalam kerangka atau

landasan teori.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan data nama dan jumlah siswa yang menjadi anggota populasi

serta untuk penentu sampel. Metode ini digunakan untuk memperoleh

daftar nama dan jumlah siswa kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri

G. Analisis Uji Coba Instrumen

1. Validitas Soal

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen itu mampu

mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas butir soal

digunakan rumus korelasi product moment.12

10 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 150 11 Ibid, hlm.154 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

hlm. 72.

Page 56: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

39

rxy = Keterangan:

rxy = koefisien korelasi item soal.

N = banyaknya peserta tes.

X = jumlah skor item.

Y = jumlah skor total.13

Kriteria rxy adalah sebagai berikut:

0,00 < rxy ≤ 0,20 sangat rendah

0,20 < rxy ≤ 0,40 rendah

0,40 < rxy ≤ 0,60 cukup

0,60 < rxy ≤ 0,80 tinggi

0,80 < rxy ≤ 1,00 sangat tinggi

Dari perhitungan rumus di atas, harga rxy yang diperoleh dari tiap-

tiap item soal kemudian dengan r product moment dengan taraf

signifikansi 5% dan n sesuai dengan jumlah siswa. Jika rxy ≥ rtabel maka

dapat dikatakan butir soal tersebut valid.

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, diperoleh bahwa butir-

butir soal yang valid adalah 21 soal, yaitu butir soal nomor 1,3,7,12,13,14,

15,17,18,20,21,26,27,28,31,32,33,39,40,47,50. Perhitungan keseluruhan

butir soal yang valid dapat dilihat pada lampiran.

2. Reliabilitas soal

Sebuah tes dapat dikatakan reliabilitas atau mempunyai taraf

kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang

tetap artinya apabila tes tersebut kemudian dikenakan pada sejumlah

subyek yang sama pada waktu yang berbeda, maka hasilnya akan tetap

sama.14

Rumus:

r11 =

13 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm. 159. 14 Ibid, hlm. 101.

Page 57: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

40

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan.

p = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar.

q = Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah. (q =

1 – p)

= Jumlah hasil perkalian antara p dan q.

k = Banyaknya item soal.

S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar

varians).

Rumus varian:

S2 =

Kriteria r11 adalah sebagai berikut:

0,00 < r11 ≤ 0,20 sangat rendah

0,20 < r11 ≤ 0,40 rendah

0,40 < r11 ≤ 0,60 cukup

0,60 < r11 ≤ 0,80 tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 sangat tinggi

Dari perhitungan rumus di atas hasil perhitungan r11 yang didapat

akan dibandingkan dengan harga product moment. Harga dihitung dengan

taraf signifikan 5% dan n sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ rtabel,

maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 = dan rtabel = . dari data

tersebut sangat jelas bahwa r11 > rtabel. Sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran.

Page 58: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

41

3. Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu

mudah.15 Rumus tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah sebagai

berikut:

P = Keterangan:

P = indeks kesukaran.

B = jumlah siswa yang menjawab benar.

JS = jumlah siswa peserta tes.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

P = 0,00 butir soal terlalu sukar

0,00 < P ≤ 0,30 butir soal sukar

0,30 < P ≤ 0,70 butir soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 butir soal mudah

P = 1 butir soal terlalu mudah

Dari analisis tingkat kesukaran soal, soal yang tergolong sukar

adalah soal nomor 7,8,13,23,35,36. Sedangkan soal yang tergolong dalam

tingkat kesukaran sedang adalah soal nomor 1,2,3,4,5,6,12,14,15,16,17,18,

19,20,21,22,26,27,28,29,30,33,38,39,40,41,43,45,46,47,48,49 Soal dengan

kategori mudah ditunjukkan nomor 9,10,11,24,31,32,34,37, 42,44,50. Soal

yang kategori sangat sukar adalah nomor 25. Hasil perhitungan tingkat

kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran.

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan

antara peserta didik yang pandai dan peserta didik yang kurang pandai.16

Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks

15 Ibid, hlm. 207 16 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

cet.VII, hlm.211

Page 59: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

42

diskriminasi. Langkah pertama untuk menentukan indeks diskriminasi

adalah dengan membagi dua peserta tes untuk kelompok atas dan peserta

tes untuk kelompok bawah. Rumus daya pembeda soal adalah:17

D =

Keterangan:

D : daya pembeda soal

Ba : banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benar

Bb : banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar

Ja : banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab salah

Jb : banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab salah

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

D = 0,00 butir soal sangat jelek

0,00 < D ≤ 0,20 butir soal jelek

0,20 < D ≤ 0,40 butir soal cukup

0,40 < D ≤ 0,70 butir soal baik

0,70 < D ≤ 1,00 butir soal sangat baik

Hasil analisis daya pembeda soal hasil belajar adalah soal yang

tergolong baik adalah soal nomor 15,18,20,21,26,27,28,33,40,42. Soal

yang tergolong cukup adalah soal nomor 1,3,7,10,12,13,14,17,19,22,

29,30,31,32,39,41,43,47,50. Soal yang tergolong jelek adalah soal nomor

2,4,5,6,11,16,24,25,34,35,36,37,38,44,45,46. Soal yang tergolong sangat

jelek adalah soal nomor 8,9,23,48,49. hasil perhitungan dapat dilihat pada

lampiran.

Hasil analisis uji coba, dengan memperhatikan segenap aspek

analisis item, baik validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

pembeda soal. Soal-soal yang digunakan adalah soal yang memenuhi

syarat soal yang valid, tingkat kesukaran sedang, daya beda yang baik atau

cukup. Dari 50 butir soal yang telah diujicobakan, hanya 21 butir soal

17 Ibid, hlm. 213.

Page 60: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

43

yang digunakan, yaitu soal nomor 1,3,7,12,13,14,15,17,18,20,21,26,27,

28,31,32,33,39,40,47,50.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam

penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.

1. Analisis data awal

Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang

digunakan, terlebih dahulu peneliti memeriksa keabsahan sampel. Cara

yang digunakan untuk memeriksa keabsahan sampel tersebut adalah uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji beda.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui data terdistribusi

secara normal atau tidak. untuk mengetahui distribusi data yang

diperoleh, dilakukan uji normalitas dengan uji Chi-Kuadrat, adapun

langkah-langkah uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:

1. Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data

terkecil.

2. Menentukan banyak kelas interval (P) dengan rumus:

k = 1 + (3,3) log n

3. Menentukan panjang kelas, dengan rumus:

P =

4. Membuat tabel distribusi frekuensi

5. Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval

6. Menghitung rata-rata Xi ( ), dengan rumus:

= 7. Menghitung variansi dengan rumus:

Page 61: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

44

s2 =

8. Menghitung nilai Z, dengan rumus:

Z = x = batas kelas

= rata-rata

s = standar deviasi

9. Menentukan luas daerah tiap kelas interval.

10. Menghitung frekuensi ekspositori (fh), dengan rumus:

fh = n x luas daerah dengan n jumlah sampel

11. Membuat daftar frekuensi observasi (fo) dengan frekuensi

ekspositori sebagai berikut:

Kelas BK Z L fh fo

12. Menghitung Chi Kuadrat (x2), dengan rumus:

x2 = 13. Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah

interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan

rumus dk = k – 3, di mana k adalah banyaknya kelas interval, dan

taraf nyata α = 0,05

14. Menentukan harga x2 tabel

15. Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian:

Jika x2hitung > x2

tabel maka data tidak berdistribusi normal dan

sebaliknya jika x2hitung > x2

tabel maka data berdistribusi normal.18

18 Ibid, hlm. 320.

Page 62: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

45

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data dilakukan

dengan uji Bartlett. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 19

1. Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan

jumlah kelas.

2. Membuat tabel Uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini.

Harga-harga yang berlaku untuk uji Bartlett.

Ho : σ12 = σ2

2 = …… σk2

Sampel ke Dk 1/ dk s12 Log S1

2 (dk) Log S12

1 n1 – 1 1/ (n1 – 1) s12 Log S1

2 (n1 – 1) Log S12

2 n2 – 1 1/ (n2 – 1) s12 Log S2

2 (n2 – 1) Log S22

… … … … … …

K nk – 1 1/ (nk – 1) s12 Log Sk

2 (n2 – 1) Log Sk2

Jumlah

Dimana ni : frekuensi kelas ke-i

si : variasi kelas ke-i

3. Menguji variasi gabungan dan semua sampel:

S2 = /

4. Menghitung satuan B dengan rumus:

B = (Log Si2)

5. Menghitung X2 dengan rumus:

X2 = (In10) {B – }

6. Membandingkan X2hitung dengan X2

tabel peluang (1 – x) dan dk = (k

– 1) apabila X2hitung < X2

tabel maka data berdistribusi homogen.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata/ Uji Beda

Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui

apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-

19 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: PT Tarsito, 2002), Cet. 6, hlm. 262.

Page 63: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

46

rata nilai yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua

kelompok tersebut tidak berbeda berarti kelompok itu mempunyai

kondisi yang sama. Uji ini menggunakan uji dua pihak. Hipotesis yang

akan diujikan adalah:

Ho : µ1= µ 2

Ha : µ 1 ≠ µ 2

Keterangan:

µ 1 : rata-rata data kelompok eksperimen

µ 2 : rata-rata data kelompok kontrol

Uji beda dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus t-test

untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal

dari dua buah distribusi.20 Bentuk rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:21

21

21

11nn

S

XXt

+

−= dengan

2)1()1(

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS

Keterangan:

1X = rata-rata data kelas eksperimen

2X = rata-rata data kelas kontrol

n1 = banyaknya peserta didik kelas eksperimen

n2 = banyaknya peserta didik kelas kontrol

S = simpangan baku gabungan

S1 = simpangan baku kelas eksperimen

S2 = simpangan baku kelas kontrol.

Dengan taraf nyata α, maka kriteria pengujian adalah terima Ho

jika – t1-1/2α < thitung <t 1-1/2α. Dengan derajat kebebasan dk (n1 + n2 – 2)

dan peluang (1-1/2α), tolak Ho untuk harga t lainnya.

20 Tulus Winarsunu, op. cit., hlm. 81. 21 Sudjana, op. cit., hlm. 239

Page 64: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

47

2. Analisis Data Akhir

a. Uji Normalitas

Langkah-langkah normalitas kedua sama dengan langkah uji

normalitas data awal.

b. Uji Homogenitas

Langkah-langkah normalitas kedua sama dengan langkah uji

normalitas data awal.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata/Uji Beda

Teknik statistik yang digunakan untuk menentukan taraf

signifikansi perbandingan (membandingkan nilai rata-rata suatu

kelompok dengan rata-rata kelompok yang lain) adalah uji-t atau t

test.22

Hipotesis Ho dan Ha

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Rumus yang digunakan dalam Uji t sebagai berikut:

t = Dengan

S2 = Keterangan:

t = statistik

1 = rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen

2 = rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol

S12 = varians kelas eksperimen

S22 = varians kelas kontrol

22 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 251.

Page 65: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

48

n1 = Jumlah subyek kelompok eksperimen

n2 = Jumlah subyek kelompok kontrol

kriteria pengujian adalah: terima Ho jika –t1-1/2α < t < t1-1/2α, di

mana t1-1/2α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan

peluang (1 – 1/2α). Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak.

3. Analisis Deskriptif Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung. Aktivitas di sini merupakan hasil belajar

ranah psikomotorik siswa. Ranah psikomotorik diambil dari proses

aktivitas siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang

bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa baik kelas eksperimen,

maupun kelas kontrol.

Rumus yang digunakan adalah:

Nilai = x 100 %

Kategori rata-rata aktivitas adalah sebagai berikut:

80% - 100% = Sangat baik

66% - 79% = Baik

56% - 65% = Cukup

40% - 55% = Kurang

30% - 39% = Gagal23

4. Analisis Deskriptif Keefektifan

Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang

melakukan tugas dengan sasaran yang dituju, dapat dikemukakan

bahwa efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok

tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari

anggota.24

23 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi V, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hlm. 133. 24 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),

hlm. 82

Page 66: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

49

Analisis yang digunakan untuk mengukur efektivitas tersebut

adalah analisis deskriptif dan bertujuan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning lebih efektif daripada model pembelajaran lain.

Dalam penelitian ini keefektifan model pembelajaran Inquiry Discovery

Learning dilihat dari hasil belajar siswa, yaitu (ranah kognitif dan ranah

psikomotorik).

Kategori rata-rata hasil belajar siswa (ranah kognitif dan ranah

psikomotorik ) adalah sebagai berikut:

80% - 100% = Sangat Efektif

66% - 79% = Efektif

56% - 65% = Cukup Efektif

40% - 55% = Kurang Efektif

30% - 39% = Gagal

Page 67: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

50 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal Penelitian

Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran

PAI, sebelum penelitian masih menggunakan pembelajaran konvensional

(ceramah). Pada metode ini, guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan

kepada siswa, dan siswa hanya mendengarkan keterangan dari guru. Hal

tersebut tidak diimbangi dengan aktifnya siswa, akibatnya siswa akan

cenderung bergantung pada guru, tidak mandiri, dan potensi yang dimiliki

siswa tidak berkembang secara optimal. Hal ini dapat diketahui dari

sedikitnya siswa yang aktif untuk menyampaikan pendapat atau kesulitan

yang dihadapi kepada guru mengenai materi yang disampaikan. Dengan

pembelajaran tersebut maka kurang adanya interaksi antara murid dengan

guru, bahkan interaksi murid dengan murid sehingga akan berdampak

negatif pada hasil belajar siswa.

Mengatasi masalah tersebut di atas, guru memerlukan suatu model

pembelajaran yang memberi kesempatan pada setiap siswa untuk lebih

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, agar siswa mempunyai tanggung

jawab sendiri dalam memahami pembelajaran PAI. Berdasarkan kondisi

siswa sebelum penelitian maka penulis tertarik untuk menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan yaitu mencoba mengganti

pembelajaran konvensional (ceramah) dengan model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning pada materi Ibadah Puasa dengan indikator keaktifan

dan hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotorik pada materi

tersebut.

Model pembelajaran Inquiry Discovery Learning ini cocok dengan

mata pelajaran PAI materi Ibadah Puasa, karena dalam penerapannya

peserta didik bukan hanya diajak diskusi tetapi juga dilatih untuk berpikir

secara individu kemudian mengekspresikan kepada teman-teman lainnya.

Page 68: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

51

Dengan penerapan model pembelajaran ini ternyata peserta didik lebih

mudah hafal dengan materinya sekaligus paham dengan isi yang

terkandung.

2. Tahapan Penelitian dan Data Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning terhadap hasil belajar peserta

didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, yakni

menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yang dibedakan

menjadi kategori kelas eksperimen VIII B dan kelas kontrol VIII E.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 27 September2010

sampai dengan 30 Oktober 2010 dengan 4 kali pertemuan, sekaligus

dengan dilaksanakannya pre test dan post test.

Secara rinci tahapan proses penelitian dan data yang dihasilkan

dapat dipaparkan sebagai berikut.

a. Pre test dan data nilai pre test

1) Kelas Eksperimen

Sebelum pembelajaran, dalam kelas eksperimen dilakukan

pre test. Menurut Ngalim Purwanto, pre test adalah tes yang

diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk

mengetahui sampai di mana penguasaan siswa terhadap bahan

pengajaran (pengetahuan) yang akan diajarkan. Tujuannya adalah

untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

yang akan diajarkan dan sebagai data awal untuk mengetahui

kondisi awal sampel. Adapun data nilai pada kelas eksperimen

dapat dilihat di Lampiran 15.

2) Kelas Kontrol

Seperti dalam kelas eksperimen, kelas kontrol juga

dilaksanakan pre test, pelaksanaan pre test dalam kelas kontrol ini

juga mempunyai tujuan yang sama seperti pre test yang

dilaksanakan pada kelas eksperimen yaitu untuk mengetahui

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan

Page 69: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

52

dan sebagai data awal untuk mengetahui kondisi awal sampel.

Adapun data nilai pada kelas kontrol dapat dilihat di lampiran 15.

b. Proses atau Treatment (Perlakuan)

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa penelitian

ini menggunakan metode penelitian eksperimen yang terdiri dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang

diberi perlakuan berupa model pembelajaran Inquiry Discovery

Learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak diberi

perlakuan atau kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran

Inquiry Discovery Learning.

Dalam hal ini, proses pembelajaran kedua kelas tersebut

menggunakan cara yang berbeda, di mana kelas eksperimen diajar oleh

peneliti dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Discovery

Learning sesuai dengan RPP pada Lampiran 32. Sedangkan kelas

kontrol diajar oleh guru kelas dengan menggunakan metode

konvensional (ceramah). Proses ini dilaksanakan langsung setelah pre

test, mulai dari pertemuan pertama sampai keempat dan ditutup dengan

post test.

c. Observasi dan Data Observasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa ranah psikomotorik siswa. Observasi

ranah psikomotorik diperoleh selama proses pembelajaran PAI baik

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning maupun kelas kontrol yang tidak menggunakan

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning.

d. Post test dan Data Nilai Post test

1) Kelas Eksperimen

Post test dilaksanakan setelah pembelajaran selesai.

Menurut Ngalim Purwanto, post test adalah tes yang diberikan

pada setiap akhir pengajaran untuk mengetahui sampai dimana

penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan)

Page 70: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

53

setelah mengalami suatu kegiatan belajar. Tujuannya adalah untuk

mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah

diajarkan dan sebagai data akhir untuk mengetahui kondisi akhir

sampel. Adapun data nilai pada kelas eksperimen dapat dilihat di

Lampiran 15.

2) Kelas Kontrol

Seperti dalam kelas eksperimen, kelas kontrol juga

dilaksanakan post test. Pelaksanaan post test dalam kelas kontrol

ini juga mempunyai tujuan yang sama seperti post test yang

dilaksanakan pada kelas eksperimen. Adapun data nilai pada kelas

kontrol dapat dilihat di Lampiran 15.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

memperoleh data tentang efektivitas model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning tersebut terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI

pada siswa kelas VIII, diperoleh dari hasil ranah kognitif dan psikomotorik

siswa. Hasil ranah kognitif siswa diperoleh dari hasil tes yang diberikan

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat adanya perbedaan

hasil belajar yang telah dicapai peserta didik. Instrumen tes yang

digunakan untuk menguji kedua kelas adalah sama, yaitu soal yang sudah

diuji kevalidannya pada kelas lain selain kelas eksperimen dan kontrol.

Sedangkan hasil ranah psikomotorik siswa didapat dari hasil observasi

keterampilan siswa.

B. Analisis data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Soal Uji Coba

Uji coba tes dilaksanakan pada tanggal 27 September 2010

terhadap kelas uji coba yaitu peserta didik kelas VIII A, dengan jumlah

soal 50 dan berbentuk pilihan ganda, dengan alokasi waktu 90 menit.

Berikut ini adalah hasil analisis soal uji coba:

Page 71: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

54

a. Validitas soal

Validitas soal dapat dicapai apabila terdapat kesejajaran skor

butir soal. Sebagai contoh nomor 1 diperoleh hasil sebagai berikut:

rxy = =

=

= 0.528

Karena rtabel = 0.423, maka rhitung > rtabel dan soal nomor 1

tergolong valid. Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada

lampiran.

b. Reliabilitas soal

Hasil perhitungan reliabilitas soal pada lampiran didapatkan:

= pq1 + pq2 + pq3 + … + pq50

= 0.2400 + 0.2500 + 0.2475 + … + 0.1275

= 10.2550

S2 =

=

=

=

= 69.640

r11 =

Page 72: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

55

=

= = (1.0204)(0.8527)

= 0.870

Dari perhitungan tersebut, diperoleh r11 = 0.870 kemudian

diinterpretasikan dengan rtabel = 0.423. Karena r11 > rtabel maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen tersebut mempunyai reliabilitas yang

tinggi. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.

c. Tingkat kesukaran soal

Dari perhitungan pada lampiran diperoleh beberapa soal yang

tergolong mudah, sedang dan sukar. Misalnya soal yang tergolong

mudah. Dan untuk melihat hasil analisis tingkat kesukaran soal

keseluruhan dapat dilihat pada lampiran. Sebagai contoh soal nomor 1

diperoleh hasil sebagai berikut:

P =

=

= 0.60

Dari hasil perhitungan indeks kesukaran soal tersebut,

kemudian diinterpretasikan dengan 0,30 < P ≤ 0,70, maka soal nomor

1 mempunyai tingkat kesukaran sedang.

d. Daya pembeda soal

Dari perhitungan pada lampiran, diperoleh daya pembeda butir

soal nomor 1. Contoh perhitungannya sebagai berikut:

D =

=

= 0.40

Page 73: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

56

Dari hasil perhitungan daya pembeda soal tersebut, kemudian

diinterpretasikan dengan 0,20 < D ≤ 0,40, maka soal nomor 1

mempunyai tingkat kesukaran sedang.

2. Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui normalitas dan

homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penelitian. Data

yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai pre test. Pada

analisis tahap awal terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

kesamaan dua rata-rata.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan

adalah chi kuadrat. Kriteria pengujian adalah tolak Ho �2 hitung ≥ �2

tabel untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk = k - 3 dan terima Ho �2hitung <

�2 tabel. Hasil uji normalitas data pre test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pre test

No Kelas Kemampuan �2 hitung �2 tabel Keterangan

1. Eksperimen Pre test 3.29 7.81 Normal

2. Kontrol Pre test 2.37 7.81 Normal

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelas yaitu

kelas eksperimen (VIII B) dan kelas kontrol (VIII E) dalam kondisi

normal dan tidak berbeda, karena �2hitung < �2

tabel Untuk lebih jelasnya

perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas

populasi.

Ho: �12 = �2

2 = ….= �k2

Ho: �12 ≠ �2

2 ≠ ….≠�k2

Kriteria pengujiannya adalah apabila �2hitung < �2

tabel untuk

taraf nyata α = 0,05 dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen.

Page 74: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

57

Hasil analisis data uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut.

Tabel 4.2 Daftar Uji Barlett Nilai Pre test

No Kelas Kemampuan �2 hitung �2 tabel Keterangan

1. Eksperimen Pre test 4.99 11.07 Homogen

2. Kontrol Pre test 2.25 11.07 Homogen

Berdasarkan Tabel data di atas, diperoleh �2hitung < �2

tabel

dengan taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima yang berarti populasi homogen yaitu antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat secara

terperinci pada lampiran.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui

apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang

tidak jauh berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelas

dikatakan tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Hasil analisis uji

kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3. Daftar Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Kelas N Varians Standar Deviasi t hitung ttabel

Eksperimen 34 118.05 10.87

Kontrol 34 94.61 9.09 0.75 2.00

Dari perhitungan diperoleh thitung = 0.75 dan ttabel (0,95)(66) = 2.00

dengan taraf signifikansi α = 5% dengan dk = n1 + n2 – 2 = 66, maka

dikatakan bahwa rata-rata pre test kedua kelas tidak berbeda. Ini dapat

diartikan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih,

mempunyai kondisi yang sama. Untuk lebih jelasnya perhitungan t-test

dapat dilihat pada lampiran.

Page 75: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

58

3. Analisis Tahap Akhir

Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian

yang telah dirumuskan. Data yang digunakan adalah data nilai post test

siswa kelas VIII B (kelas eksperimen) yaitu kelas yang diberi

pembelajaran dengan model Inquiry Discovery Learning dan kelas VIII E

(Kelas kontrol) yaitu kelas yang tanpa menggunakan model Inquiry

Discovery Learning. Langkah dalam menganalisis tahap akhir meliputi uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan

adalah chi kuadrat. Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho �2hitung

≥ �2 tabel untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = k - 3 dan terima Ho �2

hitung

< �2 tabel. Hasil uji normalitas data pre test kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Post test

No Kelas Kemampuan �2 hitung �2 tabel Keterangan

1. Eksperimen Post test 6.36 7.81 Normal

2. Kontrol Post test 1.54 7.81 Normal

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa kedua kelas

yaitu kelas eksperimen (VIII B) dan kelas kontrol (VIII E) dalam

kondisi normal dan tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji

normalitas dapat dilihat pada lampiran

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas

kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan

kriteria pengujian apabila �2hitung < �2

tabel untuk taraf nyata α = 0,05

dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen. Hasil analisis data uji

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Page 76: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

59

Tabel 4.5 Daftar Uji Barlett Nilai Post test

No Kelas Kemampuan �2 hitung �2 tabel Keterangan

1. Eksperimen Post test 1.94 11.07 Homogen

2. Kontrol Post test 3.86 11.07 Homogen

Berdasarkan tabel data 4.5 di atas, diperoleh �2hitung < �2

tabel

dengan taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima yang berarti populasi tidak berbeda satu dengan yang lain

(homogen) yaitu antara kelas eksperimen (VIII B) dan kelas kontrol

(VIII E). Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat

pada lampiran

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kondisi Akhir

Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah

hasil belajar ranah kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik daripada

kelas kontrol. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan, maka

digunakan rumus t-test dalam pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut.

Ha = µ1 > µ2: artinya hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih

baik daripada siswa yang tidak menggunakan model

Inquiry Discovery Learning pada materi pokok ibadah

Puasa

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang

diperoleh untuk kemampuan ranah kognitif kelas eksperimen dengan

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning diperoleh rata-rata

nilai postest adalah dan standar deviasi (SD) adalah sedangkan kelas

kontrol dengan pembelajaran ceramah diperoleh rata-rata nilai postest

adalah dan standar deviasi (SD) adalah dengan dk = 34 + 34 – 2 = 66

dan taraf nyata 5% maka diperoleh thitung = 2,81 dengan ttabel = 2,00.

Dari perhitungan t-test, jika dibandingkan antara thitung dan ttabel, maka

thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis uji

hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.

Page 77: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

60

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan t-test nilai postest

Kelas N Varians Standar Deviasi thitung ttabel

Eksperimen 34 117.48 10.84

Kontrol 34 94.61 10.73 2.81 2.00

Untuk lebih jelasnya perhitungan t-test dapat dilihat pada

lampiran.

4. Analisis Deskriptif Observasi

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas siswa pada saat diskusi berlangsung yaitu hasil

belajar siswa ranah psikomotorik. Analisis yang digunakan adalah analisis

deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar ranah

psikomotorik siswa yang dikenai dengan model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning lebih baik atau tidak. Hasil analisis deskriptif

observasi tersebut berdasarkan Tabel berikut 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan nilai psikomotorik

Kelas Nilai

Rata-rata Psikomotorik Kriteria

Eksperimen 75,58% Baik

Kontrol 61,32% Cukup

Berdasarkan kategori yang ada, hal ini menunjukkan bahwa nilai

siswa dalam ranah psikomotorik pada kelas eksperimen masuk dalam

kriteria baik, sedangkan pada kelas kontrol dikatakan cukup. Perhitungan

yang selengkapnya mengenai observasi ranah psikomotorik siswa dapat

dilihat pada lampiran.

5. Uji Analisis Deskriptif Keefektifan

Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih efektif daripada yang tidak

menggunakan model pembelajaran Inquiry Discovery Learning, maka

dapat diketahui dengan menggunakan analisis keefektifan. Hasil analisis

keefektifan dilihat dari persentase rata-rata hasil belajar siswa pada ranah

kognitif dan ranah psikomotorik pada tabel 4.8 berikut.

Page 78: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

61

Tabel 4.8 Perhitungan Analisa Keefektifan Model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning

Kelas Kognitif Psikomotorik Rata-rata Kriteria

Eksperimen 75% 75,58% 75,30% Efektif

Kontrol 68% 61,32% 64,66% Cukup

Berdasarkan hasil perhitungan dan indikator tercapainya tujuan

belajar dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran

Inquiry Discovery Learning yaitu dengan meningkatnya hasil belajar ranah

kognitif dan meningkatnya aktivitas siswa yang merupakan hasil belajar

siswa ranah afektif dan ranah psikomotorik didapatkan bahwa model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih efektif daripada model

lain biasa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik

pada mata pelajaran PAI yang menggunakan model pembelajaran Inquiry

Discovery Learning dengan pembelajaran yang tidak menggunakan model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning pada materi Ibadah Puasa kelas VIII

di SMP NU 01 Muallimin Weleri tahun Pelajaran 2010/2011.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase nilai rata-rata ranah

kognitif dan psikomotorik yang diperoleh peserta didik yang menggunakan

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning (kelas eksperimen) VIII B:

75,30%, sedangkan persentase nilai rata-rata peserta didik menggunakan

metode ceramah (kelas kontrol) VIII E : 64,66%. Dari hasil tersebut, maka ada

perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Oleh

karena itu dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

peserta didik yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih efektif dari pada peserta didik

yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Page 79: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

62

Inquiry Discovery Learning. Setelah diketahui rata-rata, langkah selanjutnya

yaitu analisis uji hipotesis. Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis

ini menggunakan uji t atau t-tes.

Hasil analisis uji hipotesis diketahui bahwa kelas eksperimen lebih

baik dari kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dari nilai thitung= 2,81. Hasil

tersebut kemudian dikonsultasikan dengan ttabel di mana derajat kebebasan (α)

adalah 5% dengan dk = n1+n2-2 (34 + 34 – 2) diperoleh t(0,95)(66) = 2,00 karena

thitung > (1 – α)(n1+n2–2), berarti Ha diterima, atau signifikan. Maka, hipotesis

menyatakan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.

Pembelajaran PAI dengan menggunakan Inquiry Discovery Learning

akan merangsang peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir

yang dimilikinya dan dapat melatih peserta didik untuk hidup bekerja sama

dengan peserta didik yang lain. Dan yang paling utama adalah terciptanya

suasana yang kooperatif dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

Dengan demikian, model pembelajaran Inquiry Discovery Learning

lebih efektif digunakan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini

ditunjukkan dari presentase nilai rata-rata hasil belajar kelas yang

menggunakan model pembelajaran Inquiry Discovery Learning (kelas

eksperimen) sebanyak 75,30%. Jadi pembelajaran PAI dengan menggunakan

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih efektif yaitu

ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik baik kognitif

maupun psikomotorik. Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Inquiry Discovery Learning ini memberikan kontribusi hasil

belajar yang lebih baik sebab dalam anggota kelas tersebut terjadi diskusi

dalam membahas masalah sehingga terjadi interaksi tatap muka dan

keterampilan dalam menjalin hubungan interpersonal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran

dengan model pembelajaran Inquiry Discovery Learning efektif diterapkan

pada mata pelajaran PAI pada siswa kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri

tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 80: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

  

63

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwasanya pada

proses penelitian pasti mengalami banyak hambatan dan kendala. Hal tersebut

bukan suatu kesenjangan, akan tetapi karena adanya keterbatasan dalam

melakukan penelitian.

Adapun beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Keterbatasan lokasi

Penelitian ini hanya dilakukan di satu tempat yaitu di SMP NU 01

Muallimin Weleri dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

peserta didik kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri yang terdiri dari 5

kelas, dan tidak berlaku bagi peserta didik di sekolah lain.

2. Keterbatasan waktu

Waktu dalam penelitian ini hanya berlangsung satu bulan karena

sedikitnya waktu pembelajaran materi Ibadah Puasa yang ditentukan

sekolah. Oleh karena itu peneliti kurang dapat membagi waktu sehingga

mengakibatkan kurangnya observasi.

3. Keterbatasan Materi dan Variabel Penelitian

Penelitian ini terbatas pada materi pokok Ibadah Puasa kelas VIII

Semester Ganjil di SMP NU 01 Muallimin Weleri. Variable yang diteliti

dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya mengukur hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode Inquiry discovery learning saja. Apabila

dilakukan pada materi dan tempat berbeda kemungkinan hasilnya tidak

sama.

Dari keterbatasan-keterbatasan yang ada, maka dengan sejujurnya

penulis menyadari bahwa inilah kekurangan dalam penelitian yang penulis

lakukan di SMP NU 01 Muallimin Weleri.

.

Page 81: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

64

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa hasil

belajar PAI siswa kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri tahun Pelajaran

2010/2011 pada materi Ibadah Puasa dengan menggunakan metode

pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran konvensional

(ceramah) dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan

dari hasil uji t dengan diperoleh thitung > ttabel yang berarti Ha diterima. Rata-rata

hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 75,30% dan pada kelas kontrol

adalah 64,66%. Adanya perbedaan hasil belajar ini disebabkan karena pada

model pembelajaran Inquiry Discovery Learning lebih menekankan pada kerja

sama, diskusi, dan presentasi yang aktif sehingga dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan:

1. Guru diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dalam melaksanakan

pembelajaran sehingga keaktifan siswa dapat lebih ditingkatkan. Selain itu

guru dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif sehingga terjalin

komunikasi yang baik antara siswa dengan siswa ataupun antara guru

dengan siswa.

2. Metode pembelajaran Inquiry Discovery Learning perlu dikembangkan

dan diterapkan pada materi yang lain sehingga dapat meningkatkan

keaktifan siswa dan dapat memaksimalkan hasil pembelajaran.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian

ini.

Page 82: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

65

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmad, hidayah dan taufiq-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesakan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

kesalahan dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu

dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan kritik yang

konstruktif dari berbagai pihak, sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk

mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin.

Page 83: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Ali, Muhammad, Guru dalam proses belajar mengajar, Bandung: Sinar baru Algesindo, 2007, cet. 13.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet. VII.

_________________, Prosedur Penelitian Suatu Metode Praktik, Jakarta; PT Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet.3.

Drost, J., Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia, 1999

Gulo, W., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo, 2004.

Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

____________, Metodologi Research 1, Yogyakarta: Andi, 2001, Cet 32.

Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996), Cet. I.

Hakim, Thursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara, 2005.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet VII.

Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam (konsep dan perkembangan pemikirannya), Jakarta: Raja Grafindo persada, 1999, cet.3.

Kartono, Kartini, Kamus Psikologi, Bandung: CV. Pionir Jaya, 1987.

Majid, Abdul, et, al, Pendidikan agama Islam, Bandung: Remaja Rosda karya,2000.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Page 84: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, Cet. V.

Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Nuansa Cendekia, 2003.

_________, et. Al, Paradigma pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, Jakarta: CV. Mizaka Galiza, 2003.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

__________, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, Cet 11.

__________, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 1998, Cet. V.

Narbuko,Cholid, dkk, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Nurdin, Syafrudin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: PT Intermasa 2002.

Sanjaya, Wina, strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007, Cet.3.

Siregar, Marasudin, Metodologi pengajaran Agama, Semarang: Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2003.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Subagyo, Joko, Metode Penelitian dari Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: PT Tarsito, 2002), Cet. 6.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 2009.

____________, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Page 85: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 5.

Suryosubroto, B., Proses belajar mengajar di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet.1.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1997.

Thoha, Chabib, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999.

Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Page 86: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Faridah

Tempat/ tanggal lahir : Kendal, 06 Pebruari 1987

Alamat asal : Desa Sukodadi RT 03 RW I Kec. Kangkung Kab. Kendal

Alamat sekarang : Desa Sukodadi RT 03 RW I Kec. Kangkung Kab. Kendal

Pendidikan Formal :

1. SDN 01 Sukodadi lulus tahun 1999

2. SMP N 01 Cepiring lulus tahun 2002

3. MA NU 02 Muallimin Weleri lulus tahun 2006

4. Fakultas Tarbiyah PAI IAIN Walisongo Angkatan

2006

Pendidikan non Formal : 1. MDA Miftahuddiniyah Sukodadi

2. -

Pengalamam Organisasi :

1. PMII Rayon Tarbiyah

2. PMII Komisariat Walisongo

3. LPM Edukasi

4. Racana Walisongo

5. BEMJ PAI

Semarang, Desember 2010

Penulis,

Faridah 063111067

Page 87: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS TEST UJI COBA

No Nama Kode

1. Abdul Azis UC‐1 2. Abdul Rosyid UC‐2 3. Ahmad Nurrohman UC‐5 4. Dimas Lutfi Iriawan UC‐9 5. Dina Ristiani UC‐10 6. Fifin Ariyanto UC‐11 7. Ismu Awali UC‐12 8. Khusni Hidayat UC‐13 9. Lisa Dwi Apriyani UC‐14 10. M. Akhid Rizal UC‐15 11. Muh. Zaeni UC‐17 12. Naela Riskiyani UC‐18 13. Novi Setyawati UC‐19 14. Nur Kholifah UC‐20 15. Rahmawati  UC‐21 16. Siti Salamah UC‐23 17. Susi puji Astutik UC‐24 18. Tri kurniawati UC‐27 19. Uki Siska Pratiwi UC‐28 20. Yulianto UC‐29

Page 88: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN

KELAS VIII B

No. Nama Kode

1 A. Widiantoro E‐01 2 Afif Noviansah E‐02 3 Agus Setiono E‐03 4 Ali Ja'far Shodiq E‐04 5 Alip Hidayat E‐05 6 Andini Gita F E‐06 7 Andre Irawan E‐07 8 Angga Prasetya E‐08 9 Anik Rahayu E‐09 10 Ardi Nur Ramadhan E‐10 11 Arif Yulianto E‐11 12 Astri Puji Lestari E‐12 13 Dwi Noviani E‐13 14 Heri Gusti Praponco E‐14 15 Hermawan E‐15 16 Iramawati E‐16 17 Khusnul Khotimah E‐17 18 Lupi E‐18 19 M. Arfian Wildan Ana E‐20 20 M. Khoirur Rohimin E‐21 21 Mahendra Rozaki E‐19 22 Moh. Abidin E‐22 23 Muh. Ulil Albab E‐23 24 Mukti Aldi Wibowo E‐24 25 Nanak Kurniawan E‐25 26 Rizki E‐26 27 Rofiqoh E‐27 28 Said ardianto E‐32 29 Shela Nurwati E‐28 30 Siti Kuniarti E‐31 31 Siti Mazizah E‐29 32 Siti Pristiwati E‐30 33 Zulaikhah E‐33 34 Zuliyanto E‐34

Page 89: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

KISI-KISI SOAL UJI COBA PENELITIAN

Satuan Pendidikan : SMP NU 01 Muallimin Weleri Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/ Semester : VIII/ I Materi Pokok : Puasa Alokasi Waktu : 80 menit Jumlah Soal : 50 Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Memahami Tata cara Puasa

Bentuk Tes Kompetensi Dasar Materi Indikator Pilihan Ganda

7.1 Menjelaskan

ketentuan puasa 7.1 Menjelaskan

ketentuan puasa wajib

7.1 Menjelaskan

ketentuan puasa sunah

Puasa

7.1.1 Menjelaskan pengertian puasa dan hukum puasa 7.1.2 Menjelaskan syarat-syarat dan rukun puasa 7.1.3 menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa 7.1.4 Menjelaskan macam-macam puasa 7.1.5 Menjelaskan Puasa wajib dan ketentuannya 7.1.6 Menjelaskan puasa ramadhan dan puasa nazar 7.1.7 Menjelaskan macam-macam puasa sunah 7.1.8 Menjelaskan ketentuan puasa sunnah 7.1.9 Menyebutkan hikmah melaksanakan puasa

1,4,10,7,8,11,12,13,19,21,22,38,42 2,3,5,6,14,16,17,18,20,23,28,29,33,34,36,37,39,40,43,44,45,46,47 15,24,25,26,27,30,31,32,35,41,48,49,50

Page 90: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS KONTROL

KELAS VIII E

No. Nama Kode

35 A. Khaerul Mufid K‐01 36 Afif Yusuf K‐02 37 Andika Kurniawan K‐03 38 Anisa Yulian K‐04 39 C. Vanesa S K‐07 40 Chalul Ikhlas K‐05 41 Chika Uli Andriani K‐06 42 Ela Afriani K‐09 43 Eva Isnaini Zanuari K‐08 44 Imron Nur Arifin K‐10 45 Khifyan Aji Andrean K‐12 46 Khurilana Shofa K‐11 47 Luluk Novalia K‐13 48 M. Makruf Al‐Faqi K‐14 49 M. Yasin Yusuf K‐15 50 Maulidin K‐16 51 Misbah Adib Maulana K‐17 52 Moh. Alfian Darmawan K‐18 53 Moh. Yanuar Efendi K‐19 54 Muh. Heri Pahlawan K‐20 55 Nasir Masrokhan K‐21 56 Nikmatul Nazilah K‐22 57 Nila Indriyana K‐23 58 Siti Alifatul Istitoah K‐24 59 Siti Walidatus sita K‐25 60 Teguh Ti Muh. Yusuf K‐26 61 Tino Irwanto K‐31 62 Wachid Abdul Jamil K‐27 63 Wulansari K‐28 64 Yuliani  K‐29 65 Yuni P. K‐32 66 Zaenal Arifin K‐33 67 Zainul Imron K‐34 68 Zelin Pujayanti K‐30

Page 91: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Soal Uji Coba Penelitian

Mata pelajaran : PAI Kelas/ Semester : VIII/ 1 Alokasi waktu : 40 menit

Petunjuk Umum

1. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen di sudut kiri atas pada lembar jawaban yang tersedia

2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab 3. Periksalah pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas

Petunjuk Khusus Berilah tanda silang (X) pada huruf, a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Untuk menentukan awal ramadhan dengan melihat keluarnya ..... a. Bintang c. Bumi b. Matahari d. bulan

2. Puasa ramadhan diwajibkan kepada …..

a. Semua orang c. Perempuan dewasa b. Laki-laki dewasa d. Orang beriman

3. Puasa bulan ramadhan mulai diwajibkan sejak …..

a. Tahun 5 Hijriyah b. Nabi Muhammad SAW menjadi rasul c. Tahun 2 Hijriyah d. Rasul terdahulu sebelum nabi Muhammad

4. Menahan diri dari sesuatu dan meninggalkan sesuatu adalah ….. a. Arti puasa menurut istilah syar'i c. Fungsi puasa sesuai hukum syar'i b. Arti puasa menurut bahasa d. Fungsi puasa sesuai hukum agama

5. Hukum puasa nazar adalah ….. a. wajib c. sunnah muakkad b. jaiz d. sunnah

6. Hal yang tidak termasuk orang yang dibolehkan meninggalkan puasa

adalah ….. a. orang sakit c. orang hamil b. orang tua d. orang bekerja di kantor

7. Orang yang sedang sakit dibolehkan tidak berpuasa. Ini karena ia tidak memenuhi ….. a. Syarat sah puasa c. Syarat wajib puasa b. Rukun puasa d. wajib puasa

Page 92: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

8. Berikut ini yang tidak membatalkan puasa adalah ….. a. niat puasa c. Mulut keluar darah b. bersetubuh d. mengeluarkan sperma dengan sengaja

9. Salah satu firman yang mewajibkan puasa pada bulan ramadhan adalah ….. a. surah al-Baqarah ayat 181 c. surah al-Baqarah ayat 193 b. surah al-Baqarah ayat 185 d. surah al-Baqarah ayat 183-184

10. Berdasarkan hukumnya puasa itu ada berapa macam? a. 3 c. 4 b. 2 d. 5

11. Salah satu rukun puasa adalah ….. a. niat mengerjakan puasa c. mumayiz b. baligh dan berakal sehat d. Islam

12. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib puasa adalah ….. a. kuat atau mampu berpuasa c. berakal b. baligh d. Suci dari haid dan nifas

13. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat sah puasa adalah ….. a. Islam b. Mereka yang telah dapat membedakan yang baik dengan yang tidak

baik c. Suci dari haid dan nifas d. Baligh dan berakal sehat

14. Di bawah ini adalah hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu ….. a. puasa pada tanggal 11, 12, dan 13 zulhijjah. b. puasa pada tanggal 20 zulhijjah. c. puasa pada tanggal 10 syawal. d. puasa pada bulan syakban

15. Salah satu hikmah puasa di bidang sosial kemasyarakatan, adalah ….. a. merupakan tanda bakti kita kepada Allah SWT b. mendidik mengendalikan hawa nafsu c. menumbuhkan rasa belas kasih terhadap fakir miskin. d. Menjaga kesehatan.

16. Berjanji akan berpuasa apabila lulus Ujian Nasional (UN) disebut ..... a. Nazar c. Wisal b. Kafarat d. Arafah

Page 93: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

17. Jika seseorang tidak melaksanakan nazarnya, maka ia berdosa dan harus menebus dengan membayar ….. a. Kafarat c. Fidyah. b. Qada d. Dam.

18. Perintah puasa Ramadhan terdapat dalam Al Qur’an surat … a. Al Baqarah : 183 c. Al Ankabut : 45 b. At Taubah : 103 d. Ali Imran : 97

19. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib puasa adalah …

a. berniat puasa c. baligh/dewasa b. berakal sehat d. beragama islam

20. Bonia bernadzar akan berpuasa tiga hari bila naik kelas VIII, dan ternyata Bonia naik kelas, maka hukum mengerjakan puasa tiga hari tersebut adalah … a. sunah muakad c. wajib b. sunah ghairu muakad d. makruh

21. Orang-orang jompo, juga orang yang sakit kronis yang tidak bisa diharapkan sembuhnya, maka tidaklah wajib menjalankan shiyam Ramadhan tetapi ia wajib mengganti dengan … a. berpuasa di hari lain c. membayar zakat fitrah b. membayar fidyah d. menyembelih binatang kurban

22. Hal-hal yang dapat membatalkan puasa diantaranya adalah … a. mencium bau masakan c. menggosok gigi b. merokok d. berbicara keras

23. Orang yang menjalan shiyam ramadhan diteruskan dengan shiyam 6 hari

di bulan Syawal,, maka nilai pahalanya adalah … a. dihapus dosanya satu tahun yang lalu b. dihapus dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan dating c. seperti menjalankan shiyam satu tahun d. seperti melaksanakan ibadah haji

24. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal … a. 8 Dzulhijah c. 10 Dzulhijah b. 9 Dzulhijah d. 11 Dzulhijah

25.

و االثنين صيام يتحرى وسلم عليه اهللا صل اهللا رسول ان الخميس

Hadits di atas merupakan dalil untuk melaksanakan puasa … a. enam hari di bulan syawal c. senin dan kamis b. hari arafah d. ‘asyura

Page 94: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

26. Salah satu manfaat puasa adalah …

a. hidupnya akan sukses c. terkabulnya semua do’a b. terhindar dari bahaya d. membentuk jiwa yang sabar

27. puasa menurut QS Al-Baqarah ayat 183, mengandung maksud untuk

meningkatkan ….. a. keimanan c. ketaqwaan b. kesabaran d. kejujuran

28. ketentuan puasa bagi orang yang bepergian jauh adalah ……

a. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib b. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti c. lebih baik berpuasa kalo mampu d. membayar fidyah

29. Berikut ini adalah puasa yang termasuk wajib hukumnya, kecuali …… a. Puasa ramadhan c. Puasa arafah b. Puasa nazar d. Puasa kafarat

30. puasa arafah itu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal …. a. 7 zulhijjah c. 9 zulhijjah b. 11, 12, 13 zulhijjah d. 15 zulhijjah

31. Di bawah ini yang bukan puasa wajib adalah ….. a. Puasa nazar c. puasa kafarat b. Puasa ramadhan d. puasa arafah

32. Puasa Daud adalah a. Puasa senin dan kamis c. puasa karena denda b. 1 hari puasa 1 hari berbuka d. puasa sunnah

33. ketentuan puasa bagi orang yang bepergian jauh adalah …… a. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib b. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti c. lebih baik berpuasa kalo mampu d. membayar fidyah

34. Berikut ini adalah puasa yang termasuk wajib hukumnya, kecuali ……

a. puasa ramadhan c. puasa arafah b. puasa nazar d. puasa kafarat

35. puasa arafah itu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal …. a. 7 zulhijjah c. 9 zulhijjah b. 11, 12, 13 zulhijjah d. 15 zulhijjah

Page 95: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

36. Ketentuan berpuasa ramadhan bagi orang yang sakit adalah …..

a. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib b. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti c. tetap harus berpuasa semampunya d. boleh tidak berpuasa dan harus mengganti pada kesempatan lain

37. Ketentuan berpuasa ramadhan bagi orang yang sudah lanjut usia adalah ….. a. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib b. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti c. tetap harus berpuasa semampunya d. membayar fidyah

38. Mahmud pada bulan ramadhan makan dan minum dengan sengaja pada siang hari, hal ini merupakan ..... a. syarat wajib puasa c. batalnya puasa b. rukun puasa d. fungsi puasa

39. Berikut ini yang wajib mengqada puasanya, kecuali ..... a. musyafir c. orang yang sakit b. wanita yang sedang haid d. orang yang sedang bekerja di

kantor 40. Menetapkan awal ramadhan dengan cara memperhitungkan peredaran

bulan dibandingkan dengan peredaran matahari di sebut ..... a. rukyat c. hisab b. hilal d. istikmal

41. Melaksanakan puasa secara terus menerus tanpa berbuka dan makan sahur

di sebut puasa ..... a. syak c. Dawud b. wisal d. dahr

42. Berikut ini yang membatalkan puasa adalah .....

a. mencicipi makanan c. Muntah dengan sengaja b. gosok gigi di siang hari d. Berendam diri dalam air

43. Bila rembulan tidak tampak karena tertutup mendung dan masih ragu

dalam perhitungan, maka sebaiknya melakukan ..... a. Istikmal c. hisab b. rukyat d. Peneropongan

44. Puasa karena denda disebut ….. a. Puasa Ramadhan c. Puasa Nazar b. Puasa Sunnah d. Puasa kafarat

Page 96: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

45. Nazar untuk melakukan keburukan hukumnya ….. a. Sunnah c. Wajib b. Makruh d. Haram

46. Hukum menjalankan puasa ramadhan adalah ….. a. Wajib c. Makruh b. Sunnah d. Haram

47. Berikut ini yang wajib mengqada puasanya, kecuali ….. a. Musyafir c. Orang yang sakit b. Wanita yang sedang haid d. Orang yang bekerja dikantor

48. Manfaat puasa dalam bidang social kemasyarakatan adalah ….. a. Puasa Sunnah c. Puasa wajib b. Puasa makruh d. Puasa Haram

49. Puasa yang dilakukan di luar bulan ramadhan, yang apabila dikerjakan

mendapat pahala adalah pengertian dari …. a. Puasa Sunnah c. Puasa wajib b. Puasa makruh d. Puasa Haram

50. Salah satu hikmah puasa di bidang sosial kemasyarakatan, adalah ….. a. merupakan tanda bakti kita kepada Allah SWT b. mendidik mengendalikan hawa nafsu c. menumbuhkan rasa belas kasih terhadap fakir miskin. d. Menjaga kesehatan.

Page 97: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. D

2. D

3. C

4. B

5. A

6. D

7. C

8. A

9. D

10. C

11. A

12. D

13. C

14. A

15. C

16. A

17. A

18. A

19. A

20. C

21. B

22. B

23. C

24. B

25. C

26. D

27. C

28. C

29. C

30. D

31. D

32. B

33. C

34. C

35. C

36. D

37. D

38. C

39. D

40. D

41. B

42. C

43. A

44. D

45. D

46. A

47. C 48. B

49. A

50. C

Page 98: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Soal Pre Test

Mata pelajaran : PAI Kelas/ Semester : VIII/ 1 Alokasi waktu : 40 menit

Petunjuk Umum

1. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen di sudut kiri atas pada lembar jawaban yang tersedia

2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab 3. Periksalah pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas

Petunjuk Khusus Berilah tanda silang (X) pada huruf, a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Untuk menentukan awal ramadhan dengan melihat keluarnya ..... a. Bintang c. Bumi b. Matahari d. bulan

2. Puasa bulan ramadhan mulai diwajibkan sejak ….. a. Tahun 5 Hijriyah b. Nabi Muhammad SAW menjadi rasul c. Tahun 2 Hijriyah d. Rasul terdahulu sebelum nabi Muhammad

3. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib puasa adalah ….. a. kuat atau mampu berpuasa c. berakal b. baligh d. Suci dari haid dan nifas

4. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat sah puasa adalah ….. a. Islam b. Mereka yang telah dapat membedakan yang baik dengan yang tidak

baik c. Suci dari haid dan nifas d. Baligh dan berakal sehat

5. Di bawah ini adalah hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu ….. a. puasa pada tanggal 11, 12, dan 13 zulhijjah. c. puasa pada tanggal

10 syawal. b. puasa pada tanggal 20 zulhijjah. d. puasa pada bulan

syakban

Page 99: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

6. Orang yang sedang sakit dibolehkan tidak berpuasa. Ini karena ia tidak memenuhi ….. a. Syarat sah puasa c. Syarat wajib puasa b. Rukun puasa d. wajib puasa

7. Jika seseorang tidak melaksanakan nazarnya, maka ia berdosa dan harus menebus dengan membayar ….. c. Kafarat c. Fidyah. d. Qada d. Dam.

8. Perintah puasa Ramadhan terdapat dalam Al Qur’an surat … c. Al Baqarah : 183 c. Al Ankabut : 45 d. At Taubah : 103 d. Ali Imran : 97

9. Bonia bernadzar akan berpuasa tiga hari bila naik kelas VIII, dan ternyata Bonia naik kelas, maka hukum mengerjakan puasa tiga hari tersebut adalah … a. sunah muakad c. wajib b. sunah ghairu muakad d. makruh

10. Orang-orang jompo, juga orang yang sakit kronis yang tidak bisa diharapkan sembuhnya, maka tidaklah wajib menjalankan shiyam Ramadhan tetapi ia wajib mengganti dengan … a. berpuasa di hari lain c. membayar zakat fitrah

b. membayar fidyah d. menyembelih binatang kurban

11. و االثنين صيام يتحرى وسلم عليه اهللا صل اهللا رسول ان

الخميسHadits di atas merupakan dalil untuk melaksanakan puasa …

a. enam hari di bulan syawal c. senin dan kamis b. hari arafah d. ‘asyura

12. Salah satu manfaat puasa adalah … c. hidupnya akan sukses c. terkabulnya semua do’a d. terhindar dari bahaya d. membentuk jiwa yang sabar

13. ketentuan puasa bagi orang yang bepergian jauh adalah …… e. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib f. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti

Page 100: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

g. lebih baik berpuasa kalo mampu h. membayar fidyah

14. Di bawah ini yang bukan puasa wajib adalah ….. e. Puasa nazar c. puasa kafarat f. Puasa ramadhan d. puasa arafah

15. Puasa Daud adalah g. Puasa senin dan kamis c. puasa karena denda h. 1 hari puasa 1 hari berbuka d. puasa sunnah

16. ketentuan puasa bagi orang yang bepergian jauh adalah …… i. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib j. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti k. lebih baik berpuasa kalo mampu l. membayar fidyah

17. puasa arafah itu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal …. i. 7 zulhijjah c. 9 zulhijjah j. 11, 12, 13 zulhijjah d. 15 zulhijjah

18. Menetapkan awal ramadhan dengan cara memperhitungkan peredaran bulan dibandingkan dengan peredaran matahari di sebut ..... a. rukyat c. hisab

b. hilal d. istikmal

19. Berikut ini yang wajib mengqada puasanya, kecuali ….. k. Musyafir c. Orang yang sakit l. Wanita yang sedang haid d. Orang yang bekerja dikantor

20. Salah satu hikmah puasa di bidang sosial kemasyarakatan, adalah ….. m. merupakan tanda bakti kita kepada Allah SWT n. mendidik mengendalikan hawa nafsu o. menumbuhkan rasa belas kasih terhadap fakir miskin. p. Menjaga kesehatan.

Page 101: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST

1. D

2. C

3. A

4. D

5. A

6. C

7. A

8. A

9. C

10. B

11. C

12. D

13. C

14. D

15. B

16. C

17. C

18. D

19. D

20. C

Page 102: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

Soal Post Test

Mata pelajaran : PAI Kelas/ Semester : VIII/ 1 Alokasi waktu : 40 menit

Petunjuk Umum

1. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen di sudut kiri atas pada lembar jawaban yang tersedia

2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab 3. Periksalah pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas

Petunjuk Khusus Berilah tanda silang (X) pada huruf, a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat!

1. Untuk menentukan awal ramadhan dengan melihat keluarnya ..... a. Bintang c. Bumi b. Matahari d. bulan

2. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib puasa adalah ….. a. kuat atau mampu berpuasa c. berakal b. baligh d. Suci dari haid dan nifas

3. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat sah puasa adalah ….. a. Islam b. Mereka yang telah dapat membedakan yang baik dengan yang tidak

baik c. Suci dari haid dan nifas d. Baligh dan berakal sehat

4. Puasa bulan ramadhan mulai diwajibkan sejak ….. a. Tahun 5 Hijriyah c. Tahun 2 Hijriyah b. Nabi Muhammad SAW menjadi rasul d.Rasul terdahulu sebelum

nabi Muhammad

5. Menetapkan awal ramadhan dengan cara memperhitungkan peredaran bulan dibandingkan dengan peredaran matahari di sebut ..... a. rukyat c. hisab

b. hilal d. istikmal

Page 103: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

6. Orang yang sedang sakit dibolehkan tidak berpuasa. Ini karena ia tidak memenuhi ….. e. Syarat sah puasa c. Syarat wajib puasa f. Rukun puasa d. wajib puasa

7. Jika seseorang tidak melaksanakan nazarnya, maka ia berdosa dan harus menebus dengan membayar ….. g. Kafarat c. Fidyah. h. Qada d. Dam.

8. Perintah puasa Ramadhan terdapat dalam Al Qur’an surat … e. Al Baqarah : 183 c. Al Ankabut : 45 f. At Taubah : 103 d. Ali Imran : 97

9. Bonia bernadzar akan berpuasa tiga hari bila naik kelas VIII, dan ternyata Bonia naik kelas, maka hukum mengerjakan puasa tiga hari tersebut adalah … a. sunah muakad c. wajib b. sunah ghairu muakad d. makruh

10. Di bawah ini adalah hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu ….. i. puasa pada tanggal 11, 12, dan 13 zulhijjah. j. puasa pada tanggal 20 zulhijjah. k. puasa pada tanggal 10 syawal. l. puasa pada bulan syakban

11. Orang-orang jompo, juga orang yang sakit kronis yang tidak bisa diharapkan sembuhnya, maka tidaklah wajib menjalankan shiyam Ramadhan tetapi ia wajib mengganti dengan … a. berpuasa di hari lain c. membayar zakat fitrah

b. membayar fidyah d. menyembelih binatang kurban

12. و االثنين امصي يتحرى وسلم عليه اهللا صل اهللا رسول ان

الخميسHadits di atas merupakan dalil untuk melaksanakan puasa …

m. enam hari di bulan syawal c. senin dan kamis n. hari arafah d. ‘asyura

Page 104: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

13. ketentuan puasa bagi orang yang bepergian jauh adalah …… o. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib p. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti q. lebih baik berpuasa kalo mampu r. membayar fidyah

14. Di bawah ini yang bukan puasa wajib adalah ….. m. Puasa nazar c. puasa kafarat n. Puasa ramadhan d. puasa arafah

15. Salah satu manfaat puasa adalah … s. hidupnya akan sukses c. terkabulnya semua do’a o. terhindar dari bahaya d. membentuk jiwa yang sabar

16. Puasa Daud adalah p. Puasa senin dan kamis c. puasa karena denda q. 1 hari puasa 1 hari berbuka d. puasa sunnah

17. ketentuan puasa bagi orang yang bepergian jauh adalah …… t. tetap harus berpuasa karena hukumnya wajib u. boleh tidak berpuasa dan tidak wajib mengganti v. lebih baik berpuasa kalo mampu w. membayar fidyah

18. Berikut ini yang wajib mengqada puasanya, kecuali ..... r. musyafir c. orang yang sakit s. wanita yang sedang haid d. orang yang sedang bekerja di

kantor

19. puasa arafah itu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal …. t. 7 zulhijjah c. 9 zulhijjah u. 11, 12, 13 zulhijjah d. 15 zulhijjah

20. Salah satu hikmah puasa di bidang sosial kemasyarakatan, adalah ….. v. merupakan tanda bakti kita kepada Allah SWT w. mendidik mengendalikan hawa nafsu x. menumbuhkan rasa belas kasih terhadap fakir miskin. y. Menjaga kesehatan.

Page 105: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST

1. D

2. D

3. C

4. C

5. D

6. C

7. A

8. A

9. C

10. A

11. B

12. C

13. C

14. D

15. D

16. B

17. C

18. C

19. C

20. C

Page 106: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri Kelas/ Semester : VIII/ 1 Mata Pelajaran : PAI Materi Pokok : Ibadah Puasa

Aspek Keterampilan Indikator Skor

A. Keaktifan 1. Bertanya apabila mengalami kesulitan 2. Mampu menjawab pertanyaan 3. Berani presentasi di depan temannya 4. Menyanggah pendapat orang lain yang kurang 

tepat

B. Kerja sama dalam kelompok

1. Berdiskusi dengan sebangkunya 2. Saling membantu pada sesama teman  3. Ikut menyelesaikan tugas kelompoknya 4. Membagi tugas

C. Keseriusan 1. Penuh perhatian saat diskusi 2. Tidak membuat gaduh 3. Mendengarkan presentasi dari teman lain 4. Tidak bercanda saat mengutarakan pendapat

D. Kedisiplinan 1. Selalu menyimak diskusi dengan baik 2. Hadir tepat waktu 3. Mengikuti diskusi dari awal sampai akhir 4. Membawa keperluan pembelajaran

Keterangan: Skor maksimal: 20 Skor 5 : jika 4 macam indikator muncul

4 : jika 3 macam indikator muncul 3 : jika 2 macam indikator muncul 2 : jika 1 macam indikator muncul 1 : jika semua indikator tidak muncul

Nilai = x 100

Page 107: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA

KELAS KONTROL Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri Kelas/ Semester : VIII/ 1 Mata Pelajaran : PAI Materi Pokok : Ibadah Puasa

Aspek Keterampilan Indikator Skor

A. Keaktifan 1. Bertanya apabila mengalami kesulitan

2. Mampu menjawab pertanyaan 3. Berani menyampaikan pendapat 4. Menjelaskan pada teman yang 

kesulitan

B. Kecakapan 1. Mengerjakan tugas dari guru 2. Mengerjakan soal di depan kelas 3. Menjawab pertanyaan dari guru 4. Selalu mengerjakan PR

C. Keseriusan 1. Penuh perhatian saat proses pembelajaran

2. Tidak membuat gaduh 3. Mendengarkan keterangan dari guru 4. Tidak bercanda saat bertanya

D. Kedisiplinan 1. Selalu mendengarkan keterangan dengan baik

2. Hadir tepat waktu 3. Membawa keperluan pembelajaran 4. Mengikuti pembelajaran dari awal 

sampai akhir

Keterangan: Skor maksimal: 20 Skor 5 : jika 4 macam indikator muncul

4 : jika 3 macam indikator muncul 3 : jika 2 macam indikator muncul 2 : jika 1 macam indikator muncul 1 : jika semua indikator tidak muncul

Nilai = x 100

Page 108: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA KELAS EKSPERIMEN

Aspek

No. Nama A B C D

Skor Nilai

69 A. Widiantoro 4 3 4 4 15 75 70 Afif Noviansah 5 4 3 4 16 80 71 Agus Setiono 4 3 3 4 14 70 72 Ali Ja'far Shodiq 4 3 4 4 15 75 73 Alip Hidayat 4 4 4 3 15 75 74 Andini Gita F 5 2 4 5 16 80 75 Andre Irawan 4 4 4 3 15 75 76 Angga Prasetya 5 4 4 4 17 85 77 Anik Rahayu 5 2 4 5 16 80 78 Ardi Nur Ramadhan 4 3 4 4 15 75 79 Arif Yulianto 4 3 3 4 14 70 80 Astri Puji Lestari 5 4 4 4 17 85 81 Dwi Noviani 5 4 5 3 17 85 82 Heri Gusti Praponco 4 3 4 3 14 70 83 Hermawan 4 3 3 3 13 65 84 Iramawati 4 3 3 4 14 70 85 Khusnul Khotimah 5 2 4 5 16 80 86 Lupi 5 4 4 4 17 85 87 Mahendra Rozaki 3 3 3 4 13 65 88 M. Arfian Wildan Ana 4 3 4 4 15 75 89 M. Khoirur Rohimin 4 5 4 3 16 80 90 Moh. Abidin 4 3 4 3 14 70 91 Muh. Ulil Albab 4 4 4 3 15 75 92 Mukti Aldi Wibowo 4 5 4 4 17 85 93 Nanak Kurniawan 4 3 4 4 15 75 94 Rizki 4 3 4 5 16 80 95 Rofiqoh 5 4 4 4 17 85 96 Said Ardianto 4 3 4 4 15 75 97 Shela Nurwati 4 3 3 4 14 70 98 Siti kuniarti 5 4 4 4 17 85 99 Siti Mazizah  4  4  4  3  15  75 100 Siti pristiwati  4  4  3  4  15  75 101 Zulaikhah  3  4  4  3  14  70 102 Zuliyanto  4  4  4  4  16  80 

Rata-rata Nilai adalah

= 34

2600 = 76,47

Page 109: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

DAFTAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA KELAS KONTROL

Aspek

No Nama A B C D

Skor Nilai

1. A. Khaerul Mufid 2 3 3 4 12 60 2. Afif Yusuf 3 3 3 4 13 65 3. Andika Kurniawan 3 3 3 3 12 60 4. Anisa Yulian 4 3 3 3 13 65 5. Chalul Ikhlas 3 4 4 3 14 70 6. Chika Uli Andriani 3 3 3 2 11 55 7. C. Vanesa S 3 3 3 3 12 60 8. Eva Isnaini Zanuari 3 3 3 4 13 65 9. Ela Afriani 4 3 2 2 11 55 10. Imron Nur Arifin 3 3 3 3 12 60 11. Khurilana Shofa 2 2 3 4 11 55 12. Khifyan Aji Andrean 4 3 3 3 13 65 13. Luluk Novalia 3 3 3 4 13 65 14. M. Makruf Al‐Faqi 4 3 4 3 14 70 15. M. Yasin Yusuf 4 3 3 3 13 65 16. Maulidin 3 3 3 3 12 60 17. Misbah Adib Maulana 4 3 3 3 13 65 18. Moh. Alfian Darmawan 4 2 3 3 12 60 19. Moh. Yanuar Efendi 3 3 3 4 13 65 20. Muh. Heri Pahlawan 4 3 4 3 14 70 21. Nasir Masrokhan 3 4 3 3 13 65 22. Nikmatul Nazilah 3 3 3 3 12 60 23. Nila Indriyana 4 4 2 2 12 60 24. Siti Alifatul Istitoah 3 3 3 4 13 65 25. Siti Walidatus sita 4 3 4 3 14 70 26. Teguh Ti Muh. Yusuf 4 3 3 3 13 65 27. Tino Irwanto 3 4 3 3 13 65 28. Wachid Abdul Jamil 4 3 4 3 14 70 29. Wulansari 3 3 3 3 12 60 30. Yuliani 4 3 3 3 13 65 31.   Yuni P  3 3 3 3 12 60 32.   Zaenal arifin  4 3 3 3 13 65 33.   Zaenul Imron  4 2 3 3 12 60 34.   Zelin Pujayanti 3 3 3 4 13 65

Rata-rata Nilai adalah

= 34

2150 = 63,23

Page 110: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

LEMBAR JAWABAN SOAL UJI COBA

Nama :

Nomer Absen :

Kelas :

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang menurut anda

benar!

1. A B C D

2. A B C D

3. A B C D

4. A B C D

5. A B C D

6. A B C D

7. A B C D

8. A B C D

9. A B C D

10. A B C D

11. A B C D

12. A B C D

13. A B C D

14. A B C D

15. A B C D

16. A B C D

17. A B C D

18. A B C D

19. A B C D

20. A B C D

21. A B C D

22. A B C D

23. A B C D

24. A B C D

25. A B C D

26. A B C D

27. A B C D

28. A B C D

29. A B C D

30. A B C D

31. A B C D

32. A B C D

33. A B C D

34. A B C D

35. A B C D

36. A B C D

37. A B C D

38. A B C D

39. A B C D

40. A B C D

41. A B C D

42. A B C D

43. A B C D

44. A B C D

45. A B C D

46. A B C D

47. A B C D

48. A B C D

49. A B C D

50. A B C D

Page 111: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

LEMBAR JAWABAN SOAL PRE TEST

Nama :

Nomer Absen :

Kelas :

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang menurut anda

benar!

1. A B C D

2. A B C D

3. A B C D

4. A B C D

5. A B C D

6. A B C D

7. A B C D

8. A B C D

9. A B C D

10. A B C D

11. A B C D

12. A B C D

13. A B C D

14. A B C D

15. A B C D

16. A B C D

17. A B C D

18. A B C D

19. A B C D

20. A B C D

Page 112: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

LEMBAR JAWABAN SOAL POST TES

Nama :

Nomer Absen :

Kelas :

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang menurut anda

benar!

1. A B C D

2. A B C D

3. A B C D

4. A B C D

5. A B C D

6. A B C D

7. A B C D

8. A B C D

9. A B C D

10. A B C D

11. A B C D

12. A B C D

13. A B C D

14. A B C D

15. A B C D

16. A B C D

17. A B C D

18. A B C D

19. A B C D

20. A B C D

Page 113: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EXPERIMEN

Pertemuan ke-1

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Materi Pokok : Puasa

Standar Kompetensi : 7. Memahami tata cara puasa

Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa

Indikator :

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami dan menjelaskan ketentuan- ketentuan puasa

B. Materi Pembelajaran

Puasa

C. Model Pembelajaran

Inquiry discovery learning

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Murid Waktu

A. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran

dengan salam.

• Guru menjelaskan dan

memberikan pengetahuan

tentang materi yang akan

dipelajari.

“Materi yang dipelajari pada

Siswa menjawab

salam

Siswa mendengarkan

dengan baik

5 menit

10 menit

7.1.1 Menjelaskan pengertian puasa dan hukum puasa

7.1.2 Menjelaskan syarat-syarat dan rukun puasa

7.1.3 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa

Page 114: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

hari ini adalah ibadah puasa

menjelaskan arti dan ketentuan

puasa tersebut”

• Guru menyampaikan tujuan dari

pembelajaran.

“Setelah menerima materi,

diharapkan kalian dapat

menjelaskan pengertian puasa

dan ketentuan-ketentuan puasa

• Guru menjelaskan metode

pembelajaran yang akan

digunakan.

“Pada pembelajaran kali ini,

metode yang digunakan adalah

inquiry discovery learning,

dimana semua siswa

memikirkan secara mandiri soal

yang diajukan guru, setelah itu

berdiskusi dengan teman

sekelompoknya, kemudian

mempresentasikan di depan

teman-temannya.

B. Kegiatan Inti

• Guru perihal yang harus

dikerjakan oleh siswa,

menyelidiki persoalan yang

sudah disiapkan oleh guru

• Siswa membuat kelompok @ 4

orang

• Masing-masing kelompok di

Siswa

memperhatikan

Siswa mendengarkan

Siswa melaksanakan

Siswa bergabung

dengan kelompoknya

10 menit

5 menit

5 menit

15 menit

Page 115: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

beri satu masalah yang harus

diteliti jawabanya.

• Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya masing-masing

• Setelah siswa menemukan

jawaban dari persoalan yang

didiskusikan, guru

mempersilahkan salah satu

perwakilan dari masing-masing

kelompok untuk

mempresentasikan jawaban dari

hasil diskusi dan siswa lain

memperhatikan.

• Guru menyimpulkan materi.

• Guru memberi tugas PR.

C. Penutup

• Guru memberi peringatan

kepada siswa agar mempelajari

materi yang didapat dan materi

selanjutnya.

• Guru menutup pelajaran dengan

salam.

Siswa berdiskusi

Siswa presentasi

Siswa

memperhatikan

Siswa menjawab

salam

15 menit

10 menit

5 menit

E. Sumber Belajar

1. Buku PAI

2. LKS

F. Penilaian

1. LKS

2. Evaluasi Harian

3. Keaktifan Siswa

Page 116: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

G. Bentuk Instrumen

1. Essay

Kendal, 4 Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran PAI Peneliti

Zaki Mubarok, S.Pd.I Faridah

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mudiyono, S.Pd

Page 117: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EXPERIMEN

Pertemuan ke-2

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Materi Pokok : Puasa

Standar Kompetensi : 7. Memahami tata cara puasa

Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib

Indikator :

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami dan menjelaskan ketentuan- ketentuan puasa

B. Materi Pembelajaran

Puasa

C. Model Pembelajaran

Inquiry discovery learning

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Murid Waktu

A. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran dengan

salam.

• Guru menjelaskan dan

memberikan pengetahuan tentang

materi yang akan dipelajari.

“Materi yang dipelajari pada hari

ini adalah ibadah puasa

Siswa menjawab

salam

Siswa

mendengarkan

dengan baik

5 menit

10 menit

7.1.4 Menjelaskan macam-macam puasa

7.1.5 Menjelaskan Puasa wajib dan ketentuannya

7.1.6 Menjelaskan puasa ramadhan dan puasa nazar

Page 118: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

menjelaskan macam-macam

puasa dan ketentuan puasa

tersebut”

• Guru menyampaikan tujuan dari

pembelajaran.

“Setelah menerima materi,

diharapkan kalian dapat

menjelaskan macam-macam

puasa dan ketentuan-ketentuan

puasa ramadhan dan nazar serta

mengetahui dalil diwajibkannya

puasa ramadhan.

• Guru menjelaskan metode

pembelajaran yang akan

digunakan.

“Pada pembelajaran kali ini,

metode yang digunakan adalah

inquiry discovery learning,

dimana semua siswa memikirkan

secara mandiri soal yang diajukan

guru, setelah itu berdiskusi

dengan teman sekelompoknya,

kemudian mempresentasikan di

depan teman-temannya.

B. Kegiatan Inti

• Guru perihal yang harus

dikerjakan oleh siswa,

menyelidiki persoalan yang sudah

disiapkan oleh guru

• Siswa membuat kelompok @ 4

Siswa

memperhatikan

Siswa

mendengarkan

Siswa

10 menit

5 menit

5 menit

Page 119: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

orang

• Masing-masing kelompok di beri

satu masalah yang harus diteliti

jawabanya.

• Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya masing-masing

• Setelah siswa menemukan

jawaban dari persoalan yang

didiskusikan, guru

mempersilahkan salah satu

perwakilan dari masing-masing

kelompok untuk

mempresentasikan jawaban dari

hasil diskusi dan siswa lain

memperhatikan.

• Guru menyimpulkan materi.

• Guru memberi tugas PR.

C. Penutup

• Guru memberi peringatan kepada

siswa agar mempelajari materi

yang didapat dan materi

selanjutnya.

• Guru menutup pelajaran dengan

salam.

melaksanakan

Siswa berdiskusi

Siswa presentasi

Siswa

memperhatikan

Siswa menjawab

salam

15 menit

15 menit

10 menit

5 menit

D. Sumber Belajar

1. Buku paket PAI Kelas VIII

2. LKS

E. Penilaian

1. LKS

2. Evaluasi Harian

Page 120: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

3. Keaktifan Siswa

F. Bentuk Instrumen

1. Essay

Kendal, 11 Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran PAI Peneliti

Zaki Mubarok, S.Pd.I Faridah

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mudiyono, S.Pd

Page 121: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EXPERIMEN

Pertemuan ke-3

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Materi Pokok : Puasa

Standar Kompetensi : 7. Memahami tata cara puasa

Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa sunah

Indikator :

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami dan menjelaskan ketentuan- ketentuan puasa

B. Materi Pembelajaran

Puasa

C. Model Pembelajaran

Inquiry discovery learning

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Murid Waktu

A. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran dengan

salam.

• Guru menjelaskan dan

memberikan pengetahuan tentang

materi yang akan dipelajari.

“Materi yang dipelajari pada hari

ini adalah ibadah puasa

Siswa menjawab

salam

Siswa

mendengarkan

dengan baik

5 menit

10 menit

7.1.7 Menjelaskan macam-macam puasa sunah

7.1.8 Menjelaskan ketentuan puasa sunnah

7.1.9 Menyebutkan hikmah melaksanakan puasa

Page 122: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

menjelaskan arti dan ketentuan

puasa sunnah tersebut”

• Guru menyampaikan tujuan dari

pembelajaran.

“Setelah menerima materi,

diharapkan kalian dapat

menjelaskan macam-macam

puasa sunnah dan ketentuan-

ketentuannya serta dapat

menjelaskan mengenai hikmah

menjalankan ibadah puasa

• Guru menjelaskan metode

pembelajaran yang akan

digunakan.

“Pada pembelajaran kali ini,

metode yang digunakan adalah

inquiry discovery learning,

dimana semua siswa memikirkan

secara mandiri soal yang diajukan

guru, setelah itu berdiskusi

dengan teman sekelompoknya,

kemudian mempresentasikan di

depan teman-temannya.

B. Kegiatan Inti

• Guru perihal yang harus

dikerjakan oleh siswa,

menyelidiki persoalan yang sudah

disiapkan oleh guru

• Siswa membuat kelompok @ 4

orang

Siswa

memperhatikan

Siswa

mendengarkan

Siswa

melaksanakan

Siswa berpasangan

dengan teman

sebangkunya

10 menit

5 menit

5 menit

15 menit

Page 123: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

• Masing-masing kelompok di beri

satu masalah yang harus diteliti

jawabanya.

• Siswa berdiskusi dengan

kelompoknya masing-masing

• Setelah siswa menemukan

jawaban dari persoalan yang

didiskusikan, guru

mempersilahkan salah satu

perwakilan dari masing-masing

kelompok untuk

mempresentasikan jawaban dari

hasil diskusi dan siswa lain

memperhatikan.

• Guru menyimpulkan materi.

• Guru memberi tugas PR.

C. Penutup

• Guru memberi peringatan kepada

siswa agar mempelajari materi

yang didapat dan materi

selanjutnya.

• Guru menutup pelajaran dengan

salam.

Siswa berdiskusi

Siswa presentasi

Siswa

memperhatikan

Siswa menjawab

salam

15 menit

10 menit

5 menit

D. Sumber Belajar

1. Buku paket PAI kelas VIII

2. LKS

E. Penilaian

1. LKS

2. Evaluasi Harian

3. Keaktifan Siswa

Page 124: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

F. Bentuk Instrumen

1. Essay

Kendal, 18 Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran PAI Peneliti

Zaki Mubarok, S.Pd.I Faridah

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mudiyono, S.Pd

Page 125: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Pertemuan ke-1

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Materi Pokok : Ibadah Puasa

Standar Kompetensi : 7. Memahami tata cara puasa

Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib

Indikator :

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami dan menjelaskan ketentuan- ketentuan puasa

B. Materi Pembelajaran

Ibadah Puasa

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, Pemberian tugas

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Murid

D. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran dengan salam.

• Appersepsi

E. Kegiatan Inti

• Guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari

• Guru menjelaskan pengertian puasa dan

Siswa menjawab

salam

Siswa mendengarkan

dengan baik

7.1.10 Menjelaskan pengertian puasa dan hukum puasa

7.1.11 Menjelaskan syarat-syarat dan rukun puasa

7.1.12 menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa

Page 126: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

hukum puasa

• Guru menjelaskan syarat-syarat dan rukun

puasa

• Guru meminta siswa untuk menjelaskan hal-

hal yang membatalkan puasa

F. Penutup

• Guru memberikan tugas PR kepada siswa

• Guru menutup pelajaran dengan salam.

Siswa

memperhatikan

Siswa mengerjakan

Siswa

memperhatikan

E. Sumber Belajar

1. Buku Paket PAI Kelas VIII

2. LKS

F. Penilaian

1. LKS

2. Evaluasi Harian

3. Keaktifan Siswa

Kendal, 6 Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran PAI Peneliti

Zaki Mubarok, S.Pd.I Faridah

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mudiyono, S.Pd

Page 127: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Pertemuan ke-2

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Materi Pokok : Ibadah Puasa

Standar Kompetensi : 7. Memahami tata cara puasa

Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib

Indikator :

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami dan menjelaskan ketentuan- ketentuan puasa

B. Materi Pembelajaran

Ibadah Puasa

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, Pemberian tugas

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Murid

A. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran dengan salam.

• Appersepsi

B. Kegiatan Inti

• Guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari

• Guru menjelaskan macam-macam puasa

• Guru menjabarkan macam-macam puasa

Siswa menjawab

salam

Siswa mendengarkan

dengan baik

Siswa

memperhatikan

7.1.13 Menjelaskan macam-macam puasa

7.1.14 Menjelaskan Puasa wajib dan ketentuannya

7.1.15 Menjelaskan puasa ramadhan dan puasa nazar

Page 128: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

wajib dan ketentuannya

• Guru menjelaskan puasa Ramadhan dan

puasa nazar

• Guru meminta siswa untuk menyebutkan

dalil yang mewajibkan puasa ramadhan

C. Penutup

• Guru memberikan tugas PR kepada siswa

• Guru menutup pelajaran dengan salam.

Siswa

memperhatikan Siswa mengerjakan

E. Sumber Belajar

1. Buku Paket PAI Kelas VIII

2. LKS

F. Penilaian

1. LKS

2. Evaluasi Harian

3. Keaktifan Siswa

Kendal, 13 Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran PAI Peneliti

Zaki Mubarok, S.Pd.I Faridah

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mudiyono, S.Pd

Page 129: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Pertemuan ke-3

Nama Sekolah : SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/ Semester : VIII/ 1

Materi Pokok : Ibadah Puasa

Standar Kompetensi : 7. Memahami tata cara puasa

Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib

Indikator : 7.1.1 Menjelaskan macam-macam puasa sunah

7.1.2 Menjelaskan ketentuan puasa sunnah

7.1.3 Menyebutkan hikmah melaksanakan puasa

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami dan menjelaskan ketentuan- ketentuan puasa

B. Materi Pembelajaran

Ibadah Puasa

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, Pemberian tugas

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Murid

A. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran dengan salam.

• Appersepsi

B. Kegiatan Inti

• Guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari

• Guru menjelaskan macam-macam puasa

sunah

Siswa menjawab

salam

Siswa mendengarkan

dengan baik

Siswa

memperhatikan

Page 130: EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INQUIRY …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, ... Kelas VIII

• Guru Menjelaskan ketentuan-ketentuan

puasa sunnah

• Guru meminta siswa untuk Menyebutkan

hikmah melaksanakan puasa

C. Penutup

• Guru memberikan tugas PR kepada siswa

• Guru menutup pelajaran dengan salam.

Siswa mengerjakan

Siswa

memperhatikan

E. Sumber Belajar

1. Buku Paket PAI Kelas VIII

2. LKS

F. Penilaian

1. LKS

2. Evaluasi Harian

3. Keaktifan Siswa

Kendal, 20 Oktober 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran PAI Peneliti

Zaki Mubarok, S.Pd.I Faridah

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP NU 01 Muallimin Weleri

Mudiyono, S.Pd