EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA...

97
EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA BERBASIS HYPNOPARENTING PADA WALI MURID PAUD PELANGI DI BOGOR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Siti Nur Komariyah NIM: 109052000019 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H./2014M.

Transcript of EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA...

Page 1: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA BERBASIS HYPNOPARENTING PADA WALI

MURID PAUD PELANGI DI BOGOR

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Siti Nur Komariyah

NIM: 109052000019

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H./2014M.

Page 2: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam
Page 3: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam
Page 4: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

ii

ABSTRAK

Siti Nur Komariyah 109052000019 Efektifitas Penyuluhan Pola Asuh Orangtua Berbasis Hypnoparenting Pada Wali Murid Paud Pelangi Bogor. Kegiatan Penyuluhan Hypnoparenting yang dilakukan di Paud Pelangi adalah salah satu kegiatan dalam program BKB di Paud Pelangi Bogor dalam memanfaatkan waktu wali murid saat menunggu anak-anaknya belajar di dalam kelas, dengan tujuan memberikan edukasi kepada orangtua tentang pengasuhan anak yang baik dan benar terutama dalam menangani masalah yang dihadapi pada anak. Orangtua akan diberikan pengetahuan hipnosis terlebih dahulu berupa langkah-langkah yang sederhana dalam penanganan anak yang bermasalah oleh seorang hipnotis dengan harapan, orangtua dapat menjadi hipnotis untuk anak-anaknya di rumah. Segala bentuk masalah yang dihadapi anak, baik yang berkaitan dengan kesulitan pada diri anak sampai pada pemasalahan perilaku yang membuat orangtua menjadi tidak nyaman diselesaikan dengan penerapan metode yang sama yaitu dengan penanaman sugesti positif pada pikiran alam bawah sadar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis efektifitas penyuluhan pola asuh orangtua berbasis hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi Bogor.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki ciri khas penyajian datanya dalam bentuk narasi, cerita mendalam atau rinci dari para responden hasil wawancara dan atau observasi (Hamidi, 2008: 55). Informan dalam penelitian ini terdiri dari Penyuluh, dewan guru yang merangkap sebagai kader Bina Keluarga Balita (BKB) serta wali murid Paud Pelangi yang aktif mengikuti penyuluhan.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ternyata penyuluhan hypnoparenting di Paud Pelangi di nilai efektif karena dengan metode penyuluhan yang diterapkan oleh penyuluh yaitu dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi, orangtua peserta penyuluhan merasa mengerti dan paham bahkan sampai bisa berhasil mempraktekan meteri yang disampaikan oleh penyuluh. Dan karena sesuai dengan tujuannya, penyuluhan pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting ternyata mampu memberikan perubahan yang lebih baik pada wali murid yang mengikutinya.

Page 5: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’alamin, Segala puji serta syukur kita panjatkan

kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah

memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan karya

tulis ini dalam keadaan sehat lahir dan batin. Semoga Allah tetap memberikan

hidayahNya kepada penulis untuk menjadi manusia yang membawa manfaat dan

semoga Allah mengampuni kelalaian penulis selama pembuatan karya tulis ini.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh manusia.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak

mengalami kesulitan, akan tetapi karena kekuasaan Allah SWT, malalui bantuan

dan partisipasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan

walaupun banyak kesalahan dan kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu penulis

perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Engkos Kosasih dan Umi Mumun

Maemunah. Yang sangat penulis hormati, terima kasih yang tak

terhingga untuk kasih sayang kalian yang tak henti-hentinya

mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis. Hanya saja

penulis belum dapat memberikan yang terbaik kepada Bapak dan Umi.

2. Bapak Dr. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 6: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

iii

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Nurul Hidayati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing sekaligus selaku

Dosen Penasehat Akademik, yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Yang telah memberikan pengalaman akademis berupa ilmu

pengetahuan, semoga seluruh kebaikan mereka diberi balasan yang

lebih baik dari semua yang sudah diajarkan.

7. Terima kasih untuk Kementrian Agama Republik Indonesia yang telah

memberikan beasiswa kepada kami. Dengan beasiswa inilah sehingga

penulis dapat mencapai cita-citanya.

8. Ibu R. Endang. S selaku Kepala Paud Pelangi Bogor dan para dewan

guru dan Ibu Ani Warni serta para kader Bina Keluarga Balita (BKB),

yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis

untuk manimba pangalaman dan pengetahuan dan untuk melakukan

penelitian di Paud.

Page 7: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

iv

9. Kepada Amiruddin Maulana S. Pd. I, yang senantiasa setia, selalu

memberikan motivasi dan selalu membantu secara moril dan materil

kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini, “Terima kasih

suamiku sayang”. Dan kepada Aqila Farasia Azni (anak pertama kami)

sebagai motivasi bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

10. Kepada Teh Nia Kurnia Wasih, dan Adik-adik ku, Sri Handayani,

Ridwan, Ilyas, dan Rahma.Terima kasih untuk do’a dan motivasinya

selama ini “I Love You All”.

11. Teman-teman BPI/K 2009 (Koplakers) semuanya yang telah bersama-

sama mengarungi suka duka menjadi mahasiswa beasiswa.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT memberikan balasan yang

terbaik untuk kalian semua. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat kepada penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya. Kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan.

Ciputat, 20 Juni 2013

Siti Nur Komariyah

Page 8: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR. .................................................................................. ii

DAFTAR ISI. ................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN. ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah. ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah. .................................... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian. ............................. 6

D. Metodologi Penelitian. ........................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka. ................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan. ........................................................... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS. ............................................................. 17

A. EFEKTIFITAS. ..................................................................... 17

1. Pengertian Efektifitas. ...................................................... 17

2. Pengukuran efektifitas. ..................................................... 19

B. PENYULUHAN .................................................................... 20

1. Pengertian Penyuluhan. .................................................... 20

2. Prinsip-Prinsip Dasar Penyuluhan. ................................... 23

3. Tujuan dan Peran Penyuluhan. ......................................... 25

4. Fungsi Penyuluhan. .......................................................... 31

Page 9: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

5. Metode Penyuluhan. ......................................................... 32

C. POLA ASUH ORANGTUA. ................................................. 34

1. Pengertian Pola Asuh. ...................................................... 34

2. Dampak Pola Asuh........................................................... 35

D. HYPNOPARENTING. .......................................................... 37

1. Pengertian Hypnoparenting. ............................................. 37

2. Fungsi Dan Tujuan Hypnoparenting. ................................ 38

3. Pengaruh Hypnosis Terhadap Anak. ................................ 39

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA. .......................................... 47

A. Profil Paud Pelangi. .................................................................. 47

B. Sejarah Berdirinya Paud Pelangi. ............................................. 47

C. Visi dan Misi Paud Pelangi. ..................................................... 49

D. Program Kegiatan Pembelajaran Paud Pelangi. ........................ 50

E. Keadaan Siswa Paud Pelangi. ................................................... 53

F. Struktur Organisasi Paud Pelangi ............................................ 53

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA. ................... 55

A. Deskripsi Informan. ............................................................... 55

B. Metode penyuluhan pola asuh orangtua berbasis Hipnoparenting

pada wali murid paud pelangi................................................. 61

C. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Penyuluhan

Hypnoparenting. .................................................................... 67

Page 10: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

BAB V PENUTUP. .................................................................................. 72

A. Kesimpulan. ........................................................................... 72

B. Saran...................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................... 76

LAMPIRAN . ................................................................................................. 80

Page 11: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak dalam sebuah keluarga adalah anugerah. Sebuah kebahagiaan

orangtua selalu berharap dan berupaya agar anak menjadi kebanggaan dalam

kehidupannya. Orangtua bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup anak

dan menyekolahkan anak kejengjang pendidikan yang lebih tinggi serta rela

berkorban apa saja untuk mencapai tujuannya itu.

Harapan itu dapat menjadi kenyataan, tetapi terjadinya bukan seperti

membalikan telapak tangan. Perlu suatu proses yang panjang, mungkin harapan

itu akan kandas ditengah jalan dan dapat menjadi masalah yang berkepanjangan.

Sebenarnya pendidikan anak dimulai dari dalam kandungan, hanya saja

sedikit sekali yang paham dan jarang pula ditemukan pembahasan mengenai hal

tersebut. Pendidikan anak di rumah atau keluarganya, pendidikan anak di sekolah,

serta pengaruh lingkungan permainan anak di luar rumah sangat mempengaruhi

perkembangan perilaku, kepribadian dan kecerdasan anak.

Keinginan para orangtua memiliki anak yang baik terkadang menjadi

masalah bagi orangtua tersebut atau bagi anak itu sendiri bahkan bagi keduanya.

Adanya kesalah pahaman konsep sebagai orangtua dalam mempersepsi anak-

anaknya, dapat menimbulkan konflik tersendiri di dalam keluarga. Seperti halnya

anak yang senang mencoret-coret tembok rumah akan ditegur oleh orang tuanya

dengan keras bahkan dengan teriak-teriakan, atau anak yang suka berlari-larian

Page 12: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

2

dihadapan tamu akan dianggap tidak sopan, kemudian sang orangtua mencubitnya

karena mengganggu. Padahal sesuatu yang dianggap baik menurut orangtua

belum tentu baik atau belum tentu dapat diterima oleh anak dengan senang hati.

Kesalah pahaman orangtua dalam mempersepsikan anak diantaranya

disebabkan oleh ketidaktahuan atau sedikitnya pemahaman orangtua terhadap

prinsip tumbuh kembang anak-anak yang meliputi berbagai aspek. Pendapat yang

hingga kini masih tersebar ditengah-tengah masyarakat adalah anggapan bahwa

insting, minat, hasrat, dan cara berfikir anak sama dengan orang dewasa, yang

berbeda hanyalah fisiknya saja. Akibatnya banyak anak-anak yang menjadi

korban kekerasan didalam rumah tangga disebabkan ketidak mampuan anak

seperti orang dewasa. Segala bentuk keburukan yang dilakukan oleh anak

dianggap sama dengan perbuatan buruk yang dilakukan orang dewasa yang

berakal.

Al-Istambul dalam bukunya “Parenting Guide” mengatakan bahwa

“…perilaku buruk atau nakal yang dilakukan oleh anak-anak cenderung akan

dihukum dengan berbagai cara agar perilaku buruk tersebut tidak berulang

lagi….”1 Hukuman-hukuman terkadang diluar kemampuan anak-anak, bahkan

bukan hukuman lagi tetapi lebih pantas disebut dengan siksaan. Kalaupun

keburukan ataupun kenakalan itu tidak tejadi lagi namun yang terjadi adalah

perasaan trauma pada diri anak yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak,

atau suatu saat hukuman tersebut tidak akan berguna lagi karena anak sudah

terbiasa dalam kondisi tersebut.

1 Mahmud Mahdi Al-Istambuli, parenting Guidee: dialog Imajiner tentang cara mendidik anak berdasarkan al-Qur’an, assunah dan Psikologi, penerjemah Muhammad Arifin Altus, (Jakarta: Penerbit Hikmah, 2006), cet. ke-5, h.49

Page 13: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

3

Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam bentuk

perlakuan fisik maupun psikis yang tercermin dalam tutur kata, sikap, perilaku,

dan tindakan yang diberikan.2

Orang tua diharapkan dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi

anak, yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan anak dan paling

utama pola asuh yang diterapkan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai yang

baik pada anak, sehingga dapat mencegah dan menghindari segala bentuk dan

perilaku menyimpang pada anak dikemudian hari, betapa sulitnya mendidik anak

dan betapa repotnya mengasuh anak, bahkan anak merupakan salah satu ujian

hidup manusia, Allah SWT telah memberitahukan dengan jelas dalam Al-Qur’an

surah Al-anfal/8: 28 sebagai berikut:

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. ”3

Anak merupakan titipan dari Allah dan tugas orang tua adalah

mendidiknya, At-tirmidzi meriwayatkan dari Ayyub bin Musa dari ayahnya dari

kakeknya bahwa Rasulullah SAW, bersabda: “Tidak ada suatu pemberian yang

diberikan oleh ayah (orang tua) kepada anaknya yang lebih utama daripada

pemberian budi pekerti yang baik”. Ibnu majah juga meriwayatkan dari Ibnu

2Theo Riyanto, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi, (Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2002) h. 89 3Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2000),h. 143

Page 14: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

4

Abbas ra. Bahwa Rasulullah saw, bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian dan

didikilah mereka dengan budi pekerti yang baik”. 4

Berdasarkan dari hadist-hadist pedagogis diatas dapat disimpulkan bahwa

para orangtua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam membimbing

anak-anak dengan kebaikan.

Tidak sedikit orang tua yang belum menyadari pentingnya mendidik anak

dengan pola asuh yang baik, yang disebabkan minimnya wawasan dan

pengetahuan tentang pola asuh serta tidak adanya keterampilan dalam mengasuh

dan mendidik anak. Sejatinya, orangtua diharapkan akan mampu menerima,

menyerap, dan mencerna informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak.

Sikap dapat diubah atau berubah melalui banyak cara, melalui perubahan

komponen sikap. Sedangkan faktor yang mempengaruhi perubahan sikap adalah

pengetahuan, pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting,

media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor

emosi dalam diri individu.5

Pada akhir-akhir ini muncul beberapa metode untuk mengarahkan anak-

anak berperilaku baik. Salah satu metode dalam rangka membawa anak-anak

menjadi sesuatu yang diharapkan tanpa harus memaksa apalagi dengan ancaman

dan kekerasan adalah dengan metode Hypnoparenting, yaitu metode yang

menggabungkan praktek pengasuhan anak dengan pengetahuan hypnosis.

4Abdullah Nahih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, (Semarang: Asy-Syi’fa, 1981), h. 179

5Biro Pelayanan Program Integresi-Pusdiklat Tenaga Program, Panduan Orientasi Bina Keluarga Balita, (Jakarta: BKKBN, 1990) h. 8

Page 15: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

5

Oleh karena itu Penyuluhan sebagai ilmu sosial terapan, seharusnya

mampu berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama

dalam membentuk dan mengubah perilaku masyarakat untuk mencapai taraf hidup

yang lebih berkualitas. Termasuk orangtua yang bermasalah dalam pola asuh.

Lebih dari pada itu penyuluhan yang dilakukan tentang pola asuh orangtua

terhadap anak berbasis hypnoparenting diharapkan dapat menyadarkan para orang

tua bagaimana menyikapi anak yang bermasalah seperti anak yang tidak mau

sekolah, tidak mau belajar, tidak mau shalat, susah makan, suka berbohong,

berkata kasar dan tidak sopan dan kenakalan-kenakalan lainnya, dengan

penyuluhan berbasis hypnoparenting memberikan pembekalan-pembekalan

sehingga para orang tua menjadi lebih mengerti bagaimana mendidik anak dengan

pola asuh yang baik. Dan pada akhirnya orang tua mendapatkan pengetahuan dan

data menerapkan cara mendidik anak dengan baik.

Penanganan permasalahan anak dengan metode hypnoparenting termasuk

metode yang sangat cepat bereaksi karena dilakukan dengan penanaman sugesti

dalam alam bawah sadar anak. Maka atas dasar itu peneliti tertarik untuk meneliti

tentang efektifitas penyuluhan tentang pola asuh orangtua berbasis

hypnoparenting. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Efektifitas

Penyuluhan Pola Asuh Orang Tua Berbasis Hypnoparenting Pada Wali

Murid Paud Pelangi Di Bogor”.

Page 16: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

6

B. Pembatasan dan perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas, maka penulis membatasi

masalah hanya pada efektifitas penyuluhan tentang pola asuh orangtua berbasis

hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor. Meliputi pola

komunikasi yang dilakukan orang tua sebelum mengikuti penyuluhan serta apakah

orang tua menggunakan Pola asuh berbasis Hypnoparenting setelah mengikuti

penyuluhan.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan penelitian ini adalah :

a. Bagaimana metode penyuluhan pola asuh orangtua berbasis

Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor?

b. Apakah terdapat efektifitas ketercapaian tujuan penyuluhan Pola asuh

berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah untuk memperoleh

gambaran tentang keefektifan penyuluhan pola asuh orang tua berbasis

hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di Bogor.

Page 17: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

7

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis. Yaitu pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat

menambah wawasan tentang ilmu penyuluhan, dan pola asuh

orangtua berbasis hypnoparenting.

b. Akademis. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi

perpustakaan Universitas, perpustakaan Fakultas, serta sebagai bahan

acuan bagi penelitian selanjutnya.

c. Praktis. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pembaca, terutama kaum orangtua yang ingin mengetahui tentang

bagaimana pola asuh orangtua yang baik.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu field

research (penelitian lapangan), yang dimana penelitian langsung terjun ke

lapangan (objek) penelitian untuk mengamati sesuatu. Dalam hal ini mengenai

efektifitas penyuluhan pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting pada wali

murid Paud Pelangi di Bogor.

2. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif. Yaitu

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

Page 18: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

8

dari orang-orang dan prilaku yang diamati.6 Penelitian kualitatif memiliki ciri

khas penyajian datanya dalam bentuk narasi, cerita mendalam atau rinci dari para

responden hasil wawancara dan atau observasi.7 Perspektif penelitian dalam hal

ini dikemukakan dalam sebutan perspektif emik, yakni data yang dipaparkan

dalam bentuk deskripsi menurut bahasa, cara pandang subjek penelitian.8 Dalam

hal ini penulis ingin mendeskripsikan subjek, menganalisis efektifitas penyuluhan

pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud Pelangi di

Bogor.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Paud Pelangi di Bogor

yang beralamat di Jln.Johar VIII No. 1 Kel. Kedung Waringin Kec. Tanah Sareal

Taman Cimanggu -Bogor 16163

Dan adapun waktu penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 26

April sampai dengan 13 September 2013.

4. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah satu orang penyuluh dari lembaga

luar yaitu People Power Consulting (PPC) yang bekerja sama dengan

Paud Pelangi, dua orang dewan guru yang merangkap sebagai kader

Bina Keluarga Balita (BKB) yang merupakan tim penyuluh, dan

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Pt Rosdakarya,

2007),cet. Ke-33, edisi revisi, h. 4. 7Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan

Penelitian, cet. 2 (Malang: UMM Press, 2010), h. 55. 8Ibid., h. 55

Page 19: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

9

lima orangtua wali murid di Paud Pelangi di Bogor yang aktif

mengikuti kegiatan Penyuluhan.

b. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini ialah efektifitas penyuluhan pola asuh

orangtua berbasis Hypnoparenting.

5. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, maka

instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri karena ia menjadi segalanya

dari keseluruhan proses penelitian.9

Alat bantu dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, tape recorder, dan

pedoman wawancara.

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

mengunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi, berarti peneliti melihat dan mendengarkan (termasuk

menggunakan tiga indera yang lain, jika terjadi) apa yang dilakukan dan

dikatakan atau diperbincangkan para responden dalam aktivitas kehidupan

sehari-hari baik sebelum, menjelang, ketika dan sesudahnya. Semua yang

didengar dan dilihat (termasuk menggunakan alat perekam atau kamera)

oleh peneliti sebagai aktivitas observasi ketika para responden atau

informan melakukan kegiatan ini, diceritakan kembali atau dicatat

9Lexy J. Moleong.,op.cit.,hal. 168

Page 20: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

10

sehingga merupakan data atau informasi penelitian yang dapat

mendukung, melengkapi atau menambah informasi yang berasal dari hasil

wawancara.10 Dalam hal ini Penulis mengamati dan memperhatikan

secara langsung, mencatat fenomena yang muncul, dan

mempertimbangkan hubungan antara aspek dan fenomena tersebut.

Observasi dilakukan dengan mengamati langsung ke Paud Pelangi di

Bogor untuk memperoleh informasi sehingga data penelitian bisa

didapatkan.

b. Wawancara

Melakukan wawancara mendalam berarti menggali informasi atau

data sebanyak-banyaknya dari responden atau informan.11 Atau

percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua

pihak, yaitu penulis sebagai pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan, sedangkan penyuluh dan wali murid sebagai terwawancara

(interview) yang memberi jawaban atas pertanyaan itu.12

Wawancara dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyuluhan

pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting pada wali murid Paud

Pelangi di Bogor.

10Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian, cet. 2 (Malang: UMM Press, 2010), h. 58. 11 Ibid., h. 56. 12 Masri Singarimbun, Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta; LP3ES,

1983), cet.ke-1,h.22

Page 21: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

11

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang berupa informasi yang berasal dari

catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari

perorangan.13

Dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data-data tertulis

yang didapat di Paud Pelangi dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi

ini pun sebagai pelengkap untuk memperoleh identitas data wali murid

Paud Pelangi di Bogor.

7. Teknik Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini memiliki

kriteria;

a. Kredibilitas (derajat kepercayaan) dengan teknik triangulasi yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan:

1) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat pandangan orang lain, dalam hal ini penulis

membandingkan jawaban yang diberikan oleh penyuluh dengan

orang tua wali murid mengenai pelaksanaan penyuluhan.

2) Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang

berkaitan.

13Hamidi., op.cit., h. 56.

Page 22: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

12

b. Ketekunan atau keajegan pengamatan

Ketekunan pengamatan yakni, menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci, maksudnya peneliti hanya memusatkan dan mencari

jawaban sesuai dengan rumussan masalah saja.

8. Teknik Analisis Data

Analisa data kualitatif berawal dari mengumpulkan data atau informasi

hasil wawancara atau observasi, selanjutnya “mengolahnya” dan akhirnya adalah

menarik makna dari balik kumpulan data tersebut sebagai kesimpulan yang

berupa konsep.14 Dengan ungkapan lain menganalisis data pada hakekatnya

adalah pemberitahuan peneliti kepada pembaca tentang apa saja yang dilakukan

terhadap data yang sedang dan telah dikumpulkan, sebagai cara yang nantinya

bisa memudahkan peneliti dalam memberi penjelasan dari interpretasi dari

responden dengan tujuan akhir menarik kesimpulan.15

Dalam menganalisis data dari hasil observasi dan wawancara, penulis

menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkan, setelah

itu menganalisa kategori-kategori yang tampak pada data tersebut. Dimana

seluruh data yang penulis peroleh dari hasil pengamatan dan wawancara, lebih

dahulu penulis kelompokan sesuai dengan persoalan yang telah ditetapkan lalu

menganalisanya secara sistematis.

14Ibid., h. 63-64 15Ibid., h. 64-65.

Page 23: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

13

9. Teknik penulisan

Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis merujuk kepada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) yang disusun oleh

Hamid Nasuri, Ismatu Rofi, Oman Fathurahman, M. Syairozi Dimyati, Netty

Hatati, Syopiansyah Jaya Putra. Cetakan ke-2, yang diterbitkan oleh CeQDA

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2007. Hal ini dimaksudkan

sebagai langkah awal agar dalam melakukan penulisan sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

E. Tinjauan Pustaka

Dari tinjauan yang dilakukan penulis baik itu di perpustakaan jurusan

maupun perpustakaan utama.Penulis belum menemukan skripsi yang secara

khusus membahas tentang judul yang disusun ini. Tetapi ada beberapa skripsi

yang ada hubungannya dengan judul yang penulis ambil diantaranya:

1. “Pengaruh pola asuh orangtua terhadap pembentukan akhlak anak usia 7-

21 tahun di ketapang tanggerang” (disusun oleh: Winarti, NIM:

107052002483, jurusan bimbingan penyuluhan islam, fakultas ilmu

dakwah dan ilmu komunikasi). Penelitian ini menggunakan penelitian

kuantitatif. Hasil dalam penelitian ini bahwa pola asuh berpengaruh positif

terhadap pembentukan akhlak dengan nilai koefisien regresi sebesar 2,2%.

Hasil dalam penelitian ini banyak faktor yang dapat mempengaruhi

pembentukan akhlak anak, namun pola asuh orang tua tetap memegang

peran yang amat dominan, pola asuh yang benar dan ajaran agama yang

ditanamkan sejak kecil kepada anak, akan menjadi bagian dari unsure-

Page 24: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

14

unsur kepribadian, membentuk akhlak al-karimah dan akan bertindak

menjadi pengendali dalam menghadapi segala dorongan yang timbul yang

tidak sesuai dengan ajaran agama, karena keyakinan terhadap agama yang

menjadi bagian dari akhlak itu akan mengatur secara otomatis sikap dan

tingkahlaku dari dalam diri.

2. “Penerapan Metode Hypnoparenting Pada Penanggulangan Permasalahan

Anak Usia Pra Sekolah Di Rumah Kaki Langit Nurul Amal Center

Karawang” (disusun oleh: Syamsul Anwar, NIM: 103052028682, jurusan

bimbingan penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hasil dari

penelitian ini adalah penanganan permasalahan anak dengan metode

hypnoparenting dinilai sangat efektif dan termasuk metode yang sangat

cepat bereaksi kerena dilakukan dengan penanaman sugesti dalam alam

bawah sadar anak.

Yang membedakan dengan skripsi penulis dengan beberapa skripsi di atas

adalah skripsi penulis yakni lebih mengarah kepada Efektifitas penyuluhan

tentang pola asuh orang tua berbasis hypnoparenting.

Page 25: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

15

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi sangat diperlukan sistematika penulisan yang

baik, benar, dan tepat melalui aturan atau cara penulisan. Untuk dijadikan sebagai

bahan acuan, maka penulis menyusun sistematika dalam penulisan skripsi ini

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Meliputi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori. Meliputi pengertian Efektifitas, pengertian penyuluhan,

metode penyuluhan, tujuan dan manfaat penyuluhan, pengertian pola

asuh orangtua, pengertian Hypnoparenting, pengaruh pola asuh orangtua

berbasis hypnoparenting, manfaat pola asuh orangtua berbasis

hypnoparenting.

Bab III Profil Lokasi Penelitian. Terdiri dari Profil Paud Pelangi, Sejarah

Berdirinya Paud Pelangi, Visi dan Misi, Program Kegiatan Rutin Paud

Pelangi, Kegiatan Penyuluhan, Struktur Organisasi Paud Pelangi.

Bab IV Temuan Lapangan dan Analisis Data. Bab ini membahas mengenai

hasil penelitian, meliputi Deskripsi Informan, Pelaksanaan Penyuluhan

Metode Hypnoparenting Paud Pelangi, Metode Penyuluhan

Hypnoparenting di Paud Pelangi, Tujuan Penyuluhan Hypnoparenting di

Paud Pelangi, Analisis Efektifitas Pelaksanaan Penyuluhan

Hypnoparenting.

Page 26: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

16

Bab V Penutup dan Saran. Dalam bab ini, penulis memberikan kesimpulan

terhadap apa yang telah diteliti oleh penulis terkait mengenai efektifitas

penyuluhan tentang pola asuh orang tua berbasis hypnoparenting di Paud

Pelangi Bogor, serta meberikan saran-saran dan juga beberapa lampiran

yang didapat oleh penulis.

Page 27: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Efektifitas

1. Pengertian Efektifitas

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektifitas berarti

adanya suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang

ditetapkan agar tercapainya hasil yang memuaskan. Efektivitas merupakan unsur

pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap

organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan

ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H.

Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan

bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.”1

Kemudian dari segi terminologi (istilah), beberapa ahli mencoba untuk

mengemukakan pengertian efektifitas sebagai berikut:

1. John M. Echol dan Hasan Sadily. Menuliskan bahwa efektifitas secara

etimologi berasal dari kata efektif yang artinya berhasil guna.2

2. Suharto, menerangkan bahwa efektifitas merupakan keterangan yang artinya

ukuran hasil atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.3

1Soewarno Hadayaningrat, Azas-azas Organisasi Manajem, 1994 hal. 16 2John M. Echol, Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1990), Cet,

ke-8, hal.207 3Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT. Indah, 1995), cet. Ke-1 hal.

742

Page 28: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

18

3. Denis Mc. Quail, efektifitas secara teori komunikasi berasal dari kata efektif.

Artinya terjadi suatu perubahan atau tindakan sebagai akibat dari diterimanya

suatu pesan, dan perubahan terjadi dari segi hubungan antara kedua-duanya

yakni pesan yang diterima dan tindakan tersebut.4

4. Menurut Effendy mendefinisikan efektifitas adalah komunikasi yang

prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang

dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.5

Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan pengertian

efektivitas, yaitu keberhasilan suatu aktivitas atau kegiatan dalam mencapai tujuan

(sasaran) yang telah ditentukan sebelumnya.

Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara

rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun,

jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga

menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu

dikatakan tidak efektif.

2. Pengukuran Efektiifitas

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau

tidak, sebagaimana dikemukakan oleh S.P. Siagian (1978:77), yaitu:6

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya

karyawan dalam pelaksanakan tugas mencapai sasaran yang terarah dan

tujuan organisasi dapat tercapai.

4Denis Mc. Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengatar (Jakarta: Erlangga Pratama, 1992),

hal. 281 5 http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/Pengertian-Efektifitas/, Diakses pada tanggal

10 Juni 2013.

6 Ibid.

Page 29: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

19

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah

“pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam

mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak

tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.

c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan

tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya

kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha

pelaksanaan kegiatan operasional.

d. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang

apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

e. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu

dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila

tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan

bekerja.

f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas

organisasi adalah kemampuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan

prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.

g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu

program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka

organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan

pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat

sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut

terdapatnya system pengawasan dan pengendalian.

Page 30: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

20

B. Penyuluhan

1. Pengertian Penyuluhan

Kata penyuluhan merupakan ungkapan yang tidak asing lagi dalam

masyarakat, lebih-lebih dalam dunia pendidikan. Disamping kata penyuluhan,

terdapat pula kata bimbingan, yang maksud dan tujuannya pada hakekatnya

adalah sama. Meskipun dalam pengertian mengandung sedikit perbedaan, namun

pengertian penyuluhan dan pengertian bimbingan saling melengkapi, sehingga

kedua kata tesebut tidak dapat dipisahkan.

Bimbingan dan penyuluhan adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris

Guidance and Counseling. Istilah ini terbentuk dari dua perkataan yang telah

menjadi satu sebagaimana dikemukakan di atas. Antara satu dan lainnya

mengandung pengertian berbeda dengan tujuan dan tugas sama.7

Kata guidance adalah kata dalam bentuk masdar yangb berasal dari kata

kerja to guide, artinya menunjukan atau membimbing atau menuntun orang lain

kejalan yang benar. Jadi kata guidance berarti pemberian petunujuk atau

pemberian bimbingan atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.

Sedangkan kata counseling adalah kata dalam bentuk masdar pula dari

kata to counsel, yang artinya memberikan nasehat atau memberikan anjuran

kepada orang lain secara face to face (berhadapan muka satu sama lain). Jadi arti

kata counseling adalah pemberian nasehat atau penasehatan kepada orang lain

7A. M. Romly, Penyuluh Agama Menghadapi Tantangan Baru, (Jakarta: PT. Bina Rena

Pariwara, 2001), hal. 9

Page 31: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

21

secara individual (perseorangan) yang dilakukan secara face to face. Kemudian di

kenal dengan penyuluhan.8

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Penyuluhan mempunyai arti

penerangan. Dengan demikian, maka arti penyuluhan sama dengan penerangan.

Penyuluhan ini dimaksudkan dengan maksud dan tujuannya. Misalnya

penyuluhan pertanian mempunyai arti usaha dalam membantu dan meningkatkan

pengetahuan petani di bidang pertanian dan pembeharuan pertanian di pedesaan

untuk meningkatkan efesiensi usaha tani.9

Kemudian dari segi terminologi (Istilah), penyuluhan (konseling) para ahli

mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Di bawah ini akan di kemukakan

beberapa definisi dari para ahli tentang penyuluhan (konseling):

a. “H. Koestur Partowisastro menyebutkan definisi counseling dalam dua hal

pengertian yaitu: dalam arti luas yaitu segala ikhtiar pengaruh psikologi

terhadap sesama manusia. Sedangkan dalam arti sempit yaitu merupakan suatu

hubungan yang sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar

dengan berbagai cara psikologi, kita dapat mempengaruhi beberapa pribadinya

sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sesuatu efek tertentu”.10

b. “Menurut James. F. Adams yang di kutip oleh jumhur menjelaskan bahwa

counseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu

dimana seorang konselor membantu conselee. Supaya ia dapat lebih baik

8 Drs. HM. Arifin MEd. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan

Agama (disekolah dan luar sekolah), (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal. 18 9 Departemen Pendidikan Dan Kebudatyaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta:Balai Pustaka,1977), hal. 972 10M. Umar dan Santono, Bimbingan Dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka Setia,

2001), Cet. Ke-2, h. 9

Page 32: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

22

memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hidup yang

dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang”.11

c. “konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi

hambatan-hambatan perkembangan optimal kemampuan pribadi yang

dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu”.12

d. “konseling adalah suartu proses yang lernining-oriented atau suatu proses

yang berorientasikan belajar, yang dilaksanakan dalam suatu lingkungan

sosial, antara klien dengan konseli, dimana seorang konselor harus memiliki

kemampuan profesional dalam bidang keterampilan dan pengetahuan

psikologi”.

e. Rogers, yang dikutip oleh M. Luthfi menyatakan penyuluhan ialah

serangkaian kegiatan hubungan langsung dengan individu dengan tujuan

memberikan bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.13

Berdasarkan definisi di atas dapat penulis simpulkan yang dimaksud

dengan penyuluhan (konseling) adalah suatu proses timbal balik antara konselor

yang membantu klien dalam membantu mengatasi hambatan-hambatan

perkembangan dirinya, agar ia dapat lebih baik memahami dirinya dalam

hubungannya dengan masalah-masalah yang dihadapinya. Proses tersebut dapat

terjadi setiap waktu.

Adapun arti penyuluhan menurut Bino Walgito adalah bantuan yang

diberikan kepada individu untuk memecahkan masalah kehidupannya. Pada

11I. Jumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan Disekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1981), cet. Ke-17, h. 25

12Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Teori Konseling, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), cet. Ke-1, h. 12-13

13 M. Luthfi, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 9-11

Page 33: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

23

hakekatnya pertolongan diberikan kepada individu ketika ia sedang mengalami

kesulitan-kasulitan dalam hidupnya.

Sementara itu H. M. Arifin, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

penyuluhan adalah perjumpaan secara berhadapan antara penyuluh dan yang

disuluh, dalam proses pemberian pertolongan yang esensial bagi usaha pemberian

bantuan kepada sitersuluh saat mereka berusaha memecahkan permasalahan yang

mereka hadapi. 14

Dari uraian di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan bimbingan dan penyuluhan adalah suatu upaya memberikan pelajaran dan

pendidikan serta bantuan kepada pribadi atau kelompok masyarakat. Upaya

tersebut dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka

agar mampu mamahami diri dan lingkungannya serta mampu mengatasi berbagai

permasalahan sehingga dapat mencapat kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Perlu di ingat benar bahwa dalam proses penyuluhan tidak boleh ada unsur

paksaan atau desakan, melainkan sebaiknya perlu ditimbulkan pada diri

terbimbing kemampuan Self-direktif (pengarahan terhadap dirinya sendiri) kepada

hal-hal yang dibimbingkan atau dinasehatkan kepadanya.15

1. Prinsip-Prinsip Dasar Penyuluhan

Dalam melaksanakan opersionalnya, para penyuluh hendaknya memahami

dan memperhatikan beberapa prinsip dasar penyuluhan. Dalam kaitan ini, Leslie

14 H. M. Arifin, Med., op. Cit., hal. 21. 15H. M. Arifin, Med., op. Cit., hal. 25 dan 29

Page 34: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

24

E. Moser dan Ruth Small Moser yang dikutip oleh A.M. Romly merumuskan

beberapa prinsip sebagai berikut.

a. Setiap pribadi adalah makhluk yang dinamis dan masing-masing memiliki

kelainan kepribadian, kemungkinan berkembang dan kemampuan

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

b. Kepribadian tersebut terbentuk oleh dua faktor pengaruh, yakni pertama

pengaruh dari dalam yang berupa bakat dan ciri-ciri keturunan baik jasmaniah

maupun rohaniah; dan kedua faktor pengaruh yang diperoleh dari lingkungan

baik lingkungan masa sekarang maupun masa lampau.

c. Setiap pribadi merupakan organisme yang tumbuh dan berkembang serta

dalam keadaan yang senantiasa berubah. Namun perkembangannya dapat di

bimbing ke arah pola hidup yang menguntungkan baik bagi dirinya sendiri

maupun bagi masyarakat sekitar.

d. Tiap pribadi dapat memperoleh bantuan guna meraih kesempatan yang

menguntungkan dalam melakukan pilihan-pilihan, meningkatkan kemampuan

penyesuaian diri serta dalam mengarahkan segala upaya dan potensinya

kepada kehidupan yang sukses.

e. Setiap pribadi hendaknya di beri hak, kesempatan dan kemampuan yang sama

dalam mengembangkan pribadinya masing-masing tanpa memandang

perdedaan suku bangsa, agama, ideologi dan lain-lain.

f. Perkembangan dan pertumbuhan setiap pribadi bersifat menyeluruh, yakni

jiwa raganya menuju kepada kedewasaan yang penuh.16

16A. M Romly, Penyuluhan Agama Menghadapi Tantangan Baru, (Jakarta: PT. Bina

Rena Pariwara , 2001), hal. 16-17.

Page 35: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

25

Jadi, program dan pelaksanaan penyuluhan, sebagaimana yang

dikemukakan Arifin, adalah agar lebih banyak memberikan kemungkinan kepada

tersuluh untuk melakukan self-direction (pengarahan terhadap dirinya sendiri),

self-realization (kesadaran terhadap dirinya sendiri) dan self-inventory (pencatatan

tentang kenyataan yang ada pada dirinya). Bagi para penyuluh Hypnoparenting,

titik beratnya sudah tentu adalah pada usaha pemantapan sikap self-direction, self-

realization, dan self-inventory masing-masing pribadi tersuluh kedalam

pengembangan diri yang lebih baik dan pemecahan masalah yang dihadapinya.

2. Tujuan dan Peran Penyuluhan

Seperti telah dijelaskan oleh Arifin bahwa tujuan bimbingan dan

penyuluhan adalah meningkatkan perkembangan setiap individu secara optimal

sesuai dengan kemampuannya, agar dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.17 Hal ini juga dapat dilihat pada ayat yang mendorong kita untuk

melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan tujuan sebagai salah satu usaha untuk

mencapai kesehatan jiwa.

Firman Allah dalam surat An-Nahl: 125

“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

17 Ibid. h. 2

Page 36: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

26

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.18

Dan juga dalam firman Allah, dalam surat Yunus: 57

“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”19.

Dari ayat di atas dapat diambil suatu inti sari yang perlu diperhatikan

bahwa sesungguhnya apabila seseorang mengalami kesulitan atau memiliki

masalah dalam hidupnya, hendaklah diberi bantuan dengan menasehati atau

membimbingnya kejalan yang lebih baik atau diarahkan untuk mendapatkan jalan

keluar dalam mengatasi masalah tersebut.

Adapun peran dari penyuluhan, menurut Masarip dalam blognya adalah:

a. Penyuluhan Sebagai Proses Penyebaran Informasi

Sebagai terjemahan dari kata “extention”, dalam hal ini, penyuluhan

dapat diartikan sebagai proses penyebar luasan informasi.20Dalam hal ini,

merupakan penyebarluasan informasi tentang pola asuh orang tua berbasis

Hypnoparenting.

18 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2000), h. 281 19 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2000), h. 215 20 Marasip, Pengertian Penyuluhan, artikel diakses pada tanggal 24 februari 2013 dari

http://masarip.blog.friendster.com

Page 37: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

27

b. Penyuluhan Sebagai Proses Penerangan/Pemberian Penjelasan.21

Sebagai proses penerangan, kegiatan penyuluhan tidak saja terbatas

pada pemberian penerangan, tetapi juga menjelaskan mengenai segala

informasi yang ingin disampaikan kepada kelompok sasaran yang akan

menerima manfaat penyuluhan (benefisiaries), sehingga mereka benar-benar

memahaminya seperti yang dimaksudkan oleh penyuluh atau juru

penerangnya.

Terkait dengan istilah penerangan, penyuluhan yang dilakukan oleh

penyuluh tidak boleh hanya bersifat “searah” melainkan harus diupayakannya

berlangsungnya komunikasi “timbal balik” yang memusat (convergence)

sehingga penyuluh juga dapat memahami aspirasi masyarakat, manakala

mereka menolak atau siap menerima informasi yang diberikan.

Hal ini penting, agar penyuluhan yang dilakukan tidak bersifat

“pemaksaan kehendak” melainkan tetap menjanin hubungan yang harmonis

antara penyuluh dan masyarakat kliennya secara berkelanjutan.

c. Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku 22

Dalam perkembangannya, pengertian tentang penyuluhan tidak

sekadar diartikan sebagai kegiatan penerangan, yang bersifat searah (one

way) dan pasif. Tetapi, penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan

interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun terbangun proses

perubahan perilaku (behaviour) yang merupakan perwujudan dari:

pengetahuan, sikap, dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh

21Marasip, Pengertian Penyuluhan 22 Ibid

Page 38: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

28

orang/pihak lain, baik secara langsung (berupa: ucapan, tindakan, bahasa-

bahasa, dll) maupun tidak langsung (melalui kinerja dan atau hasil kerjanya).

Dengan kata lain, kegiatan penyuluhan tidak berhenti pada

penyebarluasan informasi/inovasi, dan memberikan penerangan, tetapi

merupakan proses yang dilakukan secara-menerus, sekuat tenaga dan pikiran,

memakan waktu dan melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang

ditinjau oleh penerima manfaat penyuluhan (beneficiaries) yang menjadi

klien penyuluhan.

d. Penyuluhan Sebagai Proses Pendidikan/Proses Belajar.23

Penyuluhan sebagai proses pendidikan atau proses belajar diartikan

bahwa, kegiatan penyebarluasan informasi dan penjelasan yang diberikan

dapat merangsang terjadinya proses perubahan perilaku yang dilakukan

melalui proses pendidikan dan kegiatan belajar. Artinya, perubahan perilaku

yang terjadi/dilakukan oleh sasaran tersebut belangsung melalui proses

belajar.

Berbeda dengan perubahan perilaku yang dilakukan bukan melalui

pendidikan, perubahan perilaku melalui proses belajar biasanya berlangsung

lebih lambat, tetapi perubahannya relatif lebih kekal. Perubahan seperti itu,

baru akan meluntur kembali, manakala ada pengganti atau sesuatu yang dapat

menggantikannya, yang memiliki keunggulan-keunggulan baru yang

diyakininya memiliki manfaat lebih, baik secara ekonomi maupun non-

ekonomi.

23 Marasip, Pengertian Penyuluhan

Page 39: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

29

e. Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Sosial.24

Yang dimaksud perubahan sosial disini adalah, tidak saja perubahan

(perilaku) yang berlangsung pada diri seseorang, tetapi juga perubahan-

perubahan hubungan antar individu dalam masyarakat, termasuk struktur,

nilai-nilai, dan pranata sosialnya, seperti: demokrasi, transparansi, supremasi

hukum dll.

f. Penyuluhan Sebagai Proses Rekayasa Sosial (Social Engineering).25

Sejalan dengan pemahaman tentang penyuluhan sebagai proses

perubahan sosial yang dikemukakan di atas, penyuluhan juga sering disebut

sebagai proses rekayasa sosial (social engineering) atau segala upaya yang

dilakukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia agar mereka tahu, mau

dan mampu melaksanakan peran sesuai dangan tugas pokok dan fugsinya

dalam system sosialnya masing-masing. Karena kegiatan rekayasa sosial

dilakukan oleh “pihak luar”, maka rekayasa sosial bertujuan untuk

terwujudnya proses perubahan sosial yang diinginkan oleh pihak luar

(perekayasa). Pemahaman seperti itu tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya

dapat diterima. Sebab, rekayasa sosial yang pada dasarnya dimaksudkan

untuk memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan kelompok sasarannya,

seringkali dapat berakibat negatif, manakala hanya mengacu kepada

kepentingan perekayasa, sementara masyarakat dijadikan korban pemenuhan

kehendak perekayasa.

24 Marasip, Pengertian Penyuluhan 25Ibid

Page 40: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

30

g. Penyuluhan Sebagai Proses Pemasaran Sosial (Social Marketing)26

Yang dimaksud dengan “Pemasaran Sosial” adalah penerapan konsep

dan atau teori-teori pemasaran dalam proses perubahan sosial.

Berbeda dengan rekayasa sosial yang lebih berkonotasi untuk

“membentuk” (to do to) atau menjadikan masyarakat menjadi sesuatu yang

baru sesuai yang dikehendaki oleh perekayasa, proses pemasaran sosial

dimaksudkan untuk menawarkan (to do for) sesuatu kepada masyarakat. Jika

dalam rekayasa sosial proses pengambilan keputusan sepenuhnya berada

ditangan perekayasa, maka pengambilan keputusan dalam pemasaran sosial

sepenuhnya berada ditangan masyarakat itu sendiri.

h. Penyuluhan Sebagai Proses Pemberdayaan Masyarakat (Community

Empowerment)

Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan

penyuluhan adalah untuk memberdayakan masyarakat. Dalam konsep

pemberdayaan tersebut, terkandung pemahaman bahwa pemberdayaan

tersebut diarahkan pada terwujudnya mesyarakat madani (yang beradab) dan

mandiri dalam pengertian dapat mengambil keputusan yang terbaik baik

kesejahteraannya sendiri.

Pemberdayaan masyarakat, dimaksudkan untuk memperkuat

kemampuan masyarakat, agar mereka dapat beradaptasi secara aktif dalam

keseluruhan proses pembangunan yang ditawarkan oleh penguasa dan atau

pihak luar yang lain (penyuluh, LSM, dll).

26Marasip, Pengertian Penyuluhan

Page 41: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

31

i. Penyuluhan Sebagai Proses Penguatan Kapasitas (Capacity Strengthening)27

Yang dimaksud dengan penguatan kapasitas di sini, adalah penguatan

kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu (dalam masyarakat),

kelembagaan, maupun hubungan atau jejaring antar individu, kelompok

organisasi sosial, serta pihak lain diluar sistem masyarakatnya sampai diarah

global. Kemampuan atau kapasitas setiap individu dan masyarakatnya untuk

memobilisasi dan memafaatkan sumberdaya yang dimiliki secara lebih hasil-

guna (efektif) dan berdaya-guna (efisien) secara berkelanjutan.

Dalam hubungan ini, kekuatan atau daya yang dimiliki setiap individu

dan masyarakat bukan dalam arti pasif tetapi bersifat aktif yaitu terus menerus

dikembangkan atau dikuatkan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih

bermanfaat.

3. Fungsi Penyuluhan

Setelah kita membahas mengenai pengertian, tujuan, dan peran

penyuluhan, maka poin selanjutnya yang akan kita bahas adalah mengenai fungsi

dari penyuluhan itu sendiri.

Jika dilihat dari segi pengertiannya, penyuluhan secara khusus berfungsi

sebagai media penerangan. Dengan kata lain, penyuluhan berfungsi sebagai media

dakwah yang bisa menambah khazanah pengetahuan bagi setiap peserta yang

memperhatikannya.

Namun dari literature yang saya sudah baca, dapat ditarik kesimpulan

bahwa penyuluhan mempunyai beberapa fugsi, yaitu:

27Marasip, Pengertian Penyuluhan.

Page 42: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

32

a. Fungsi pemahaman, maksudnya adalah bahwa peserta penyuluhan dapat

memahami tentang nilai-nilai yang terkandung dalam tema-tema penyuluhan

yang berkenaan dengan aspek-aspek kehidupan.

b. Fungsi pencegahan, maksudnya adalah mencegah agar peserta penyuluhan

dapat terhindar dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul dan akhirnya

bisa menggangu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan atau kerugian-

kerugian yang berdampak bagi kehidupan sosial.

c. Fungsi pengentasan, pengentasan disini maksudnya pelaksanaan penyuluhan

dapat membantu pesertanya mengatasi masalah-masalah kehidupan yang

sedang dihadapinya atau menjawab rasa ingin tahunya. Seperti halnya ada sesi

Tanya jawab atau penyuluhan yang dikemas dalam bentuk bimbingan

kelompok atau konseling kelompok.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, ialah penyuluhan bisa menanamkan

nilai-nilai luhur serta memberikan pandangan atau pengetahuan mengenai

norma atau aspek kehidupan. Dan bagi yang sudah memahaminya diarahkan

agar dapat terus dipelihara dan di kembangkan supaya bisa menularkannya

kepada orang-orang sekitar.28

4. Metode Penyuluhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian metode adalah cara

teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai

yang dikehendaki.29

28 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2004), h. 197-217. 29 Depdiknas, Kamus Besar Bahsa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), cet. ke-2, h.

704

Page 43: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

33

Sedangkan menurut M. Arifin, secara harfiyah metode adalah jalan yang

harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Namun pengertian hakiki dari metode

adalah “segala sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.”30

Adapun metode yang sering digunakan dalam melakukan penyuluhan

adalah:

a. Metode Ceramah

Yang di maksud dengan metode ceramah adalah “ suatu cara

menyampaikan bahan dengan lisan oleh tenaga penyuluh. Sedangkan peran

audien sebagai penerima pesan, mendengar, memperhatikan dan mencatat

informasi dari penyuluh bila diperlukan.”31

b. Metode Diskusi

Metode diskusi ini merupakan lanjutan dari metode ceramah, artinya

sebuah diskusi dapat dilaksanakan setelah adanya materi penyuluhan yang

disampaikan dengan metode ceramah ataupun yang lainnya. Agar materi

yang disampaikan lebih kaya dan guna mendapat masukan ataupun kritikan

membangun dari para peserta, hal ini dapat dilakukan dengan cara diskusi.32

30 H. M. Arifin, h. 43 31 Departemen Agama RI, Pedoman Penyuluhan Wakaf Bagi Penyuluh Agama, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Agama RI, 2010 ), h. 108 32 Moektiaza, Pengertian, Peran Penyuluh Agama Islam Dan Pembinaan

Keagamaan,Artikel Diakses Tanggal 24 Maret 2013 dari http://moektiaza.wordpress.com/

Page 44: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

34

c. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian penyuluhan dengan dengan

cara mendorong sasaran (objek penyuluhan) untuk menyatakan sesuatu

masalah yang dirasa belum mengerti dan penyuluh sebagai penjawabnya.33

d. Metode Demonstrasi

Memberikan penyuluhan dengan memperlihatkan suatu contoh, baik

berupa suatu benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya dapat dinamakan

bahwa seorang penyuluh tersebut menggunakan metode

demonstrasi.34Artinya suatu metode penyuluhan, dimana seorang penyuluh

memperlihatkan sesuatu atau mementaskan sesuatu terhadap sasarannya

(objek penyuluhan) dalam rangka mencapai tujuan penyuluhan yang

diinginkan.

2. Pola Asuh Orang tua

1. Pengertian Pola Asuh

Menurut Baumrid, pola asuh pada prinsipnya merupakan Parental

Control, yakni bagaimana orangtua mengontrol, membimbing, dan mendampingi

anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada

proses pendewasaan. 35

33ibid 34 ibid 35 Mualifah, Psycho Islamic Smart Parenting, (Jogjakarta: DIVA Press, 2009), h. 42.

Page 45: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

35

Sedangkan Kohn mengatakan bahwa pola asuh merupakan cara orangtua

berinteraksi dengan anak yang meliputi pemberian aturan, hadiah, hukuman,

pemberian perhatian, serta tanggapan orangtua terhadap setiap perilaku anak.36

Penulis menyimpulkan bahwa pola asuh merupakan pola interaksi antara

orangtua dan anak. Yaitu bagaimana sikap atau perilaku orangtua saat berinteraksi

dengan anak.Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai/norma,

memberikan perhatian dan kasih sayang, serta menunjukan sikap dan perilaku

yang baik, sehingga dijadikan contoh/panutan bagi anaknya.

2. Dampak Pola Asuh

Pembentukan perilaku terjadi melalui proses interaksi antar anggota

keluarga dalam proses pengasuhan, dengan demikian baik buruknya perilaku anak

tergantung dari pola asuh yang ditanamkan oleh orangtua kepada anak-anaknya.

Empat tipe pola asuh orang tua dalam berkomunikasi dengan anak:37

a. Orang tua otoriter orang tua tipe ini sering menunjukan bahwa dirinya

punya posisi lebih tinggi. Anak dipandang bodoh, belum sampai akal, dan

pendapatnya tidak perlu diperhatikan. Di hadapan orang tua tipe ini, anak

akan sulit memasuki pembicaraan dan sulit pula keluar darinya anak juga

mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya. Anak pun

menjadi tidak mandiri, berpenghargaan diri rendah, dan pemberontak.

b. Orang tua permisif. Orang tua tipe ini tidak terlalu banyak mengeluarkan

aturan, disiplinnya longgar, dan serba boleh. Anak tidak dibiasakan

36 Ibid, h. 42-43 37 Andi Yudha Asfandiyar, Creative Parenting To Day, (Bandung: PT MIzan Pustaka,

2012) Cet. ke 1, h. 108-109

Page 46: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

36

mandiri dan hampir semua keinginannya dipenuhi. Anak pun menjadi

serba bebas, rakus, penuntut, memiliki control diri yang rendah, kurang

bertangung jawab, kurang disiplin, dan tidak memikirkan orang lain.

c. Orang tua yang tidak peduli. Orang tua tipe ini tidak mau ambil pusing

alias cuek dengan apa yang dilakukan anak. Ketika anak berkata, “Ayah,

nilai ulanganku 10!” sang ayah tidak akan menujukan reaksi apa pun.

atau, ketika anak bertanya, “Ayah, kalau PR matematika ini, cara

mengerjakannya bagaimana?” sang ayah hanya menjawab, “sana! Jangan

ganggu ayah! Ayah lagi capek, tahu!” orang tua seperti ini akan

menghasilkan anak yang mengalami kesulitan dalam pengembangan diri.

d. Orang tua demokratis. Orang tua tipe ini cenderung hangat, menghargai

anak, serta penuh perhatian dan kasih sayang. Ketika anak kalah dalam

suatu lomba, misalnya, orang tua tidak akan menyalahkan.”Bagi ayah,

kamu adalah juara! Ayah tahu, kamu telah berjuang untuk menjadi juara!”

orang tua tipe ini akan menghasilkan anak yang bertangung jawab,

mandiri, kreatif, punya control diri yang baik, dan bisa berpendapat.

Dengan demikian, dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan,

bahwa Perkembangan dan pertumbuhan anak itu dipengaruhi oleh pola asuh yang

diterapkan oleh orangtua baik itu pola komunikasi, pola makan, atau pola apa saja

yang dapat mempengaruhinya. Karena pola asuh yang baik akan menjadikan anak

itu anak yang sehat dan anak yang baik, akan tetapi jika anak mendapat pola asuh

yang tidak baik maka anak tersebut akan menjadi anak yang kurang baik.

Page 47: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

37

3. Hypnoparenting

1. Pengertian Hypnoparenting

Hypnoparenting berasal dari kata hypnosis dan parenting. Kata hypnosis

berarti upaya mengoptimalkan pemberdayaan energi jiwa bawah sadar (dalam hal

ini untuk berkomunikasi) dengan mengistirahatkan energi jiwa sadar pada anak

(komunikasi mental) maupun pada pembinanya. 38 Menurut beberapa ahli

hypnosis, memberikan definisi sebagai seni komunikasi untuk mempengaruhi

seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara

menurunkan gelombang otak, kondisi hypnosis menyerupai tidur dengan kondisi

dimana perhatian menjadi terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat

sangat tinggi.39

Dengan demikian penulis menyimpulkan hypnosis adalah suatu seni,

metode, dan teknik berkomunikasi yang sangat persuasif dan sugestif dengan

tujuan agar apa yang dimaksudkan dapat dipahami dan dilakukan oleh lawan

bicara.

Parenting berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas

orangtua dalam mendidik, membina, dan membesarkan anak. Jadi hypnoparenting

dapat diartikan sebagai pembinaan anak dengan memerhatikan pengaruh hypnosis

untuk selalu menanamkan rekaman atau sugesti positif pada jiwa bawah sadar

anak.40

38 Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting. (Jakarta: Penerbit Plus, 2012), Cet.

ke-2, h.12 39 Bruce Goldberg, Self Hypnosis:Bebas Masalah Dengan Hypnosis, Penerjemah Cahya

Wiratama, (Yogyakarta, PT. Bentang Pustaka, 2007), h.18. 40Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h. 14

Page 48: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

38

Selanjutnya penulis menyimpulkan bahwa hypnoparenting adalah pola

asuh orangtua terhadap anak dengan menggunakan metode hypnosis yaitu seni

berkomunikasi efektif dengan teknik tertentu yang langsung mendapat respon

melalui penanaman sugesti kedalam pikiran bawah sadar anak-anak untuk

membentuk kepribadian anak dengan penuh cinta dan kasih sayang tanpa dengan

kekerasan dan paksaan. Hypnoparenting merangsang anak secara fisiologis dan

menyugesti secara psikologis.

Hypnosis adalah salah satu cara yang angat efektif untuk menjangkau

pikiran bawah sadar dengan cepat dan mudah. Proses komunikasi yang dilakukan

sehari-hari dengan anak merupakan suatu proses hypnosis. Melalui proses

komunikasi tersebut dapat menanamkan sugesti atau ide baru yang selama ini

tidak ada dalam kamus mereka sebelumnya. Jika anak “terhypnosis” dengan pesan

yang negatif, jangan heran bahwa anak data memiliki ide dan mendalami pesan

negatif tadi sehingga menjadi nilai dasar yang akan terbawa terus sampai

dewasa.41

Dengan demikian penulis menyimpulkan dibutuhkan sugesti positif

kepada anak agar mereka menjadi anak yang bermental kuat, berpikir positif,

bersemangat dan tidak takut tantangan.

2. Fungsi Dan Tujuan Hypnoparenting

Hypnoparenting berfungsi sebagai sarana berkomunikasi yang efektif

kepada anak untuk menyelesaikan permasalahan yang sering dianggap bahaya

bagi anak-anak.

41Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h. 8

Page 49: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

39

Seperti halnya metode-metode yang lain, hypnoparenting memiliki tujuan.

Adapun tujuan dari hypnoparenting adalah untuk memudahkan para orangtua

dalam memberikan pembinaan atau arahan kepada anak-anaknya tanpa

menggunakan paksaan yang akan dilaksanakan oleh anak dengan kesadaran

penuh. Karena dalam kehidupan sehari-hari sering orangtua yang kerepotan dan

dikuras energy dengan perilaku anak-anak. Akhirnya orangtua dengan segala

wewenangnya, memerintahkan anaknya dengan berbagai kata ancaman atau

dengan umpatan yang akan memyebabkan rekaman buruk bagi diri anak.

Sebagian orangtua mungkin ada yang menyerah dengan keadaan anak-anaknya

dalam keadaan buruk.

3. Pengaruh Hypnosis Terhadap Anak

Otak manusia memiliki fungsi sebagai pengolah informasi yang akan

dilaksanakan oleh tubuh melalui syaraf. Jaringan otak ini memiliki bagian untuk

berfikir, satu bagian untuk pikiran sadar yang berada di bagian Korteks otak dan

satu lagi untuk pikiran bawah sadar berada di daerah otak yang bernama medulla

oblongata.42

Hypnosis sebagai seni untuk berkomunikasi dengan efektif di mana

pikiran terfokus dan tubuh dalam keadaan relaksasi alami sehingga langsung

mendapatkan respon secara cepat. Hypnosis berkaitan erat dengan cara kerja

pikiran, di mana otak manusia memiliki kemampuan untuk menyerap informasi

yang terindera kemudian meresponnya dengan mengkoordinasi jaringan syaraf-

42 Adi W. Gunawan, Hypnosis: The Art Of Subconscious Communication, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006) Cet. ke-3, h. 28.

Page 50: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

40

syaraf tubuh untuk menggerakan otot-otot atau anggota badan tertentu sesuai

dengan stimulan yang diterima dan dimengerti oleh otak manusia.

a. Pengaruh Terhadap Otak Manusia

Perilaku manusia akan selalu mengacu kepada dua bentuk pikiran yang

ada di dalam otaknya. Pikiran sadar manusia berada di belahan otak kiri dan

dalam fungsi fisiologi merupakan pengontrol penggerak tubuh sebelah kanan.

Sedangkan pikiran bawah sadar berada di belahan otak kanan yang dalam fungsi

fisiologisnya merupakan pengontrol gerakan tubuh sebelah kiri. 43 Secara garis

besar, fungsi yang berhubungan dengan kerja belahan otak dapat dilihat dari tabel

berikut ini.

Tabel 1.

Fungsi belahan otak.44

Belahan otak kiri Belahan otak kanan

Sadar

Analitis

Penalaran

Matematis

Logis

Bahasa

Pikiran

Kaku

Bawah sadar

Intuisi/insight

Awwarness

Visualisasi

Imajinatif

Fantasi

Emosi

Flaksibel

43 YF La Kahija, Hipnoterapi: Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 67 44 Ibid, h. 68

Page 51: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

41

Di bawah ini merupakan penjelasan kedua jenis pikiran dan fungsinya

yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah fungsi pikiran sadar.

1. Mengidentifikasi informasi yang masuk melalui panca indera (penglihatan,

pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan, atau perasaan).

2. Membandingkan informasi yang masuk dengan referensi, pengalaman dan

segala informasi yang berada di pikiran bawah sadar.

3. Menganalisis informasi yang masuk dengan membagi informasi itu menjadi

komponen yang lebih kecil agar dapat diperiksa dengan seksama.

4. Memutuskan respon atau tindakan yang akan diambil terhadap informasi

yang telah masuk.45

b. Fungsi Pikiran Bawah Sadar

Sedangkan pikiran bawah sadar memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Kebiasaan (baik, buruk dan refleks)

- Kebiasaan baik adalah kebiasaan yang baik dan produktif.

- Kebiasaan buruk adalah kebiasaan yang buruk dan destruktif seperti

merokok, makan berlebihan, dll.

- Refleks adalah gerakan anggota tubuh motorik kasar dan halus atau

reaksi tubuh yang terstimulan dengan otomatis, contohnya adalah

berkedip, menggaruk, bersin, dll.

2. Emosi, yaitu bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal-hal

tertentu dan terhadap orang lain.

45 Gunawan, Hypnosis, h. 27.

Page 52: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

42

3. Memori jangka panjang yaitu tempat penyimpanan informasi yang bersifat

permanen.

4. Kepribadian, yaitu karakteristik individual dalam berhubungan dengan orang

lain dan lingkungan yang dijumpai sehari-hari.

5. Intuisi, yaitu perasaan mengenai sesuatu secara ingsingtif, atau berhubungan

dengan spiritual atau metafisik.

6. Kreatifitas, yaitu kemampuan untuk mewujudkan visi, pemikiran dan impian

menjadi kenyataan.

7. Persepsi, yaitu bagaimana melihat dunia menurut pandangan sendiri.

8. Belief dan value, yaitu suatu kepercayaan yang diyakini sebagai suatu yang

benar dan segala nilai penting dari sesuatu.46

Dari uraian diatas tergambar bahwa pengaruh pikiran bawah sadar

terhadap diri lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Itulah sebabnya mengapa

banyak orang yang sulit berubah meskipun secara sadar ada keinginan untuk

berubah. Jika terjadi pertentangan keinginan antara pikiran sadar dan bawah sadar,

pikiran bawah sadar selalu menjadi pemenangnya.

46 Adi W. Gunawan, Hypnosis: The Art Of Subconscious Communication, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006) Cet. ke-3, h.18

Page 53: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

43

Tabel 2.

Gelombang otak dan aktifitas tubuh.47

Tipe

Gelombang

Otak

Laju

Frekuensi

(Hz)

Kondisi Tubuh

Bheta 12-40 Kerja mental dengan konsentrasi tinggi, berinteraksi,

khawatir, tenang.

Alfa 8-12 Keadaan relaxed alertness, meditasi, mimpi yang

dapat diingat setelah terbangun, gerbang antara

pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Theta 4-8 Saat tidur yang disertai mimpi, saat terjadi REM

(rapid eye movement) yaitu bola mata bergerak

dengan cepat ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke

bawah seperti melihat sesuatu dengan cepat. Pikiran

bawah sadar terbuka lebar, daya kreatifitas.

Delta 0,1-4 Tidur nyenyak tanpa mimpi (sering di temukan pada

otak bayi, pingsan, koma).

Dari tabel di atas seseorang dapat masuk kondisi hypnosis, apabila

gelombang otak dalam kondisi alfa yang ditandai dengan rileksnya seluruh tubuh

atau dalam hypnotism kondisi ini biasa disebut dengan trans, yaitu kondisi seperti

mengantuk. Kondisi seperti ini dapat terjadi dengan alamiah ataupun dengan

bantuan seorang hipnotis. Hal ini dapat diperhatikan dari praktek-praktek

hypnosis di televisi seorang klien selalu tampak seperti tertidur dengan sangat

cepat ketika seorang hypnotis menjentrikan jarinya.

47Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h.31

Page 54: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

44

Pada kondisi alfa pemberian sugesti atau stimulus kepada seseorang akan

diterima oleh otaknya dan disimpan dalam pikiran alam bawah sadarnya. Pikiran

alam bawah sadar akan menyimpan memori jangka panjang yang akan

dilaksanakan dan dijadikan pembiasaan dalam perilaku dan bersifat permanen,

segala sugesti yang telah masuk kedalam pikiran bawah sadar cenderung akan

langsung dilaksanakan. Dalam hal ini Sigmun Freud mengungkapkan, betapa

alam bawah sadar manusia sangat berpengaruh dalam perilaku manusia. Area

bawah sadar menurutnya adalah semacam “tempat pembuangan” berbagai

stimulus, keinginan, serta pengalaman yang tidak dapat direalisasikan dengan

baik. Semuanya mengendap dalam alam bawah sadar dan sulit disadari bagi setiap

individu. Karenanya, alam bawah sadar memotivasi sebagian kata-kata, perasaan,

dan perilaku individu.48

Hypnosis atau pemberian sugesti yang dilakukan kepada anak-anak dapat

dilakukan secara langsung seperti halnya kepada orang dewasa, khususnya bagi

anak-anak yang tergolong pendiam. Namun bagi anak yang aktifitas tubuh dan

otaknya tinggi biasanya dilakukan pada saat anak menjelang tidur. Ini adalah

upaya agar otak anak mencapai gelombang alfa dan theta yaitu di saat tubuh dan

otak anak dalam keadaan rileks. Dan kondisi rileks ini dapat terjadi disaat anak-

anak merasakan kantuk. 49 Pada fase ini dapat dikatakan seperti kondisi

mengantuk, di mana seluruh tubuh melemas dan pasrah. Bagi anak atau orang

dewasa yang telah masuk gelombang alfa bahkan theta atau telah masuk

48 Sigmund Freud, pengantar Umum Psikoanalisis, penerjemah Haris Setiowati,

(Yogyakarta: pustaka pelajar, 2006), h. 407. 49 Arisandi Setyono, Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif Dengan Hypnosis,

(Jakarta: PT. gramedia Utama, 2006 ), h. 117

Page 55: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

45

kegerbang alam bawah sadarnya akan merasakan ketenangan atau relaksasi yang

penuh. Hal ini telah Allah jelaskan dalam al Qur’an surah al- anfal/8: 11 berikut:

………………………

“ (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu

penenteraman daripada-Nya………………., 50

Dengan menggunakan hypnosis diharapkan dapat menggabungkan

pengetahuan mengenai bagaimana cara membesarkan anak dengan baik. Terutama

penanaman mental atau perilaku yang baik bahkan nilai-nilai spiritual yang agung,

serta segala persiapan yang akan dihadapi oleh anak pada fase-fase perkembangan

dalam rentan kehidupannya sebagai tugas orangtua dengan pemberian sugesti

bersifat positif kedalam alam bawah sadarnya.

Hypnosis adalah suatu seni, metode atau teknik komunikasi (verbal dan

non verbal) yang persuasif dan sugestif.51 Bila orang yang dihipnosi tersugesti

baik sadar atau tidak, dia dapat dikatakan dalam keadaan “terhipnosis”. Peristiwa

sehari-hari, sengaja atau tidak, bila tersugesti oleh hal tersebut maka dapat

dikatakan juga bahwa kita terhipnosis oleh peristiwa tersebut.

Apa yang terjadi kalau peristiwa kita alami berulang-berulang, seperti

halnya iklan di televisi dilihat dan didengar berulang-ulang, cepat atau lambat

kita akan terpengaruh dan meyakini bahwa hal itu benar atau hal itulah yang

sebenarnya. Dapat dibayangkan, sebagai ornagtua tentunya setiap hari selalu

50 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. PEnerbit Diponegoro, 2000),h. 142

51Bunda Lucy, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting, h.8

Page 56: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

46

berhubungan dengan anak baik memalui verbal (pembicaraan) dan nonverbal

(perilaku atau aktifitas yang dilihat). Percaya atau tidak, sebagai orangtua selalu

menghipnotis anaknya sendiri. Oleh karenanya, sebagai orangtua harus berhati-

hati dengan perilaku terhadap anak. Anak akan terinduksi oleh perilaku, tindak-

tanduk, dan cara komunikasi orangtua dengan mereka.

Page 57: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

47

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Paud Pelangi

Nama Lembaga : Paud Pelangi

Nama Pengelola : Hj. Rachmatullaily, SE, MM

Alamat : Jln. Johar VIII No. 1 Kel. Kedung Waringin Kec.

Tanah Sareal Taman Cimanggu-Bogor 16163

No. Telphone : 0811118821

No. Izin : 421.10/49.- Disdikpor 2010

Tahun Berdiri : 01 Januari 2009

Kegiatan Belajar Mengajar : Pukul 07.30 WIB s/d 11.30 WIB

Status Bangunan : Milik Sendiri

B. Sejarah Berdirinya Paud Pelangi

Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) dan sekaligus

periode yang kritis dalam tahap perkembangan manusia. Untuk melejitkan potensi

perkembangan tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya

Page 58: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

48

yaitu: asuhan penuh kasih sayang dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan

tahap perkembangan anak.

Namun sayang, hal tersebut tidak dapat dirasakan oleh anak-anak dari

golongan kurang mampu, sehingga pada kenyataannya pada masa masuk usia

sekolah (SD) mereka tidak mampu bersaing dengan anak yang pernah

mengenyam pendidikan disekolah taman kanak-kanak atau sejenisnya.

Seiring dengan keputusan pemerintah yang akan mengembangkan program

pelayanan Paud jalur non formal tahun 2003, kami kader TP PKK (Tim

Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) khususnya posyandu

Puspa Bangsa (RW IX) mulai memikirkan untuk mendirikan Pos Paud. Hingga

pada bulan Desember 2008 kami mulai merintis Pos Paud yang bekerjasama

dengan Posyandu RW IV (Posyandu Do’a Restu). Tanggal 1 Januari 2009 mulai

berdiri Pos Paud “Do’a Restu Fitria” nama anak yang memberikan tempat

berdirinya Pos Paud.

Adapun sampai saat ini tempat berdirinya Pos Paud dimiliki sepenuhnya

oleh kepala sekolah atau pengelola secara pribadi. Berbagai pertimbangan telah

dilalui hingga pada akhirnya Pos Paud telah berganti nama menjadi “Paud

Pelangi”, nama tersebut terdorong dengan alasan Pos Paud merupakan milik

masyarakat yang bersifat heterogen. Serta nama tersebut mengandung arti

“keanekaragaman yang membawa keindahan”.

Berdirinya Paud Pelangi berkat kerjasama masyarakat, pendanaan Pos Paud

dari warga belajar dan para donator. Keberadaan Pos Paud juga didukung oleh

kelurahan Kedung Waringin dan Tim PKK Kedung Waringin. Dengan surat

Page 59: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

49

keputusan yang dikeluarkan oleh Disdikpor No. 421.10/49.- Disdikpor 2010. Dan

pada tanggal 10 Agustus 2011 Paud Pelangi mendapat dana rintisan yang

dibelanjakan untuk biaya pembinaan, pelatihan, APE dalam (Alat Permainan

Edukasi dalam), APE luar (Alat Permainan Edukasi luar), dan ATK (Alat Tulis

Kantor).1

C. Visi dan Misi

Dalam sebuah lembaga pendidikan pada umumnya memiliki Visi dan Misi

yang menjadi tolak ukur kesuksesan suatu lembaga pendidikan yang harus

dicapai. Begitu juga Paud Pelangi yang merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang ada di wilayah kabupaten Bogor, adapun Visi dan Misi Paud Pelangi adalah

sebagai berikut:

Visi

Mencerdaskan anak yang berakhlakulkarimah

Misi

1. Melaksanakan pendidikan anak sejak dini

2. Membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik

3. Memotivasi akhlak dan perilaku anak didik melalui pembiasaan, contoh

teladan Rosulullah SAW dan parasahabat sehingga terwujud dalam

kegiatan sehari-hari.

1Sumber Data,Arsip/Dokumen Paud Pelangi Bogor.Tahun 2012

Page 60: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

50

D. Program Kegiatan Pembelajaran Paud Pelangi

Program pembelajaran mengacu pada masa pembelajaran Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD) masa pembelajaran manu-generik direktorat Pendidikan

Anak Usia Dini, Departemen Nasional. Menpan RI No. 58 Tahun 2009.

Adapun program kegiatan rutin Paud Pelangi adalah sebagai berikut:2

1. Kegiatan Belajar Mengajar

2. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan

3. Pemeriksaan gigi

4. Pemeriksaan telinga

5. Pemeriksaan kuku

6. PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

7. BKB (Bina Keluarga Balita)

8. Bahasa Inggris (setiap hari rabu)

9. Hafalan Hadits

10. Dongeng

1. Bina Keluarga Balita (BKB)

Bina Keluarga Balita (BKB), merupakan upaya pemerintah melalui badan

pengelola KB. Upaya ini dimaksudkan untuk membina keluarga yang sudah

menjadi akseptor atau pengguna alat kontrasepsi dan memiliki balita.3

2Sumber Data, Arsip/Dokumen Paud Pelangi Bogor. Tahun 2012 3Sumber Data BKB PAUD Pelangi, Tahun 2012

Page 61: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

51

Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh pengurus BKB Paud Pelangi

diperuntukan bagi seluruh wali murid yang terdaftar di Paud Pelangi sebagai

langkah untuk memberikan pembinaan atau penyuluhan agar meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, keterampilan, dan sikap ibu serta anggota keluarga

lainnya dalam membina tumbuh kembang anak yang optimal terutama melalui

kegiatan hypnosis untuk merangsang mental, emosional, moral, dan sosial agar

menjadi manusia yang berkualitas.

2. Kegiatan Penyuluhan BKB

Dalam kegiatan BKB, penyuluhan merupakan forum pertemuan yang

diselenggarakan oleh kader untuk orangtua (ibu) yang menjadi peserta BKB.

Pertemuan ini berfungsi sebagai wadah penyampaian pesan dari kader kepada

peserta, dimana kader memberikan penjelasan tentang pola asuh, cara bagaimana

mendidik anak, cara menasehati, dengan cara yang mudah yaitu dengan metode

hypnoparenting yang dikemas sedemikian rupa agar mudah dimengerti oleh

peserta.4

Depdiknas memiliki program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang

mana sasarannya adalah anak-anaak usia dini yang berasal dari keluarga yang

secara ekonomi kurang mampu untuk masuk kesekolah Play group atau TK, maka

program BKB ini sasarannya adalah ibu atau orang tua dari anak-anak tersebut.

Maka dari itu salah satu upaya agar program ini berjalan adalah dengan

mengintegrasikan PAUD dengan BKB.

4Wawancara Pribadi dengan Ibu Ani Warni (Kader inti BKB), Bogor 08 mei 2013

Page 62: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

52

Memang output dari BKB ini bukanlah nominal seperti Bantuan Langsung

Tunai (BLT), melainkan pengetahuan dan informasi bagaimana caranya

melalukan pola asuh kepada anak mereka sesuai dengan pola tumbuh kembang

anak, terutama dengan penerapan metode Hypnoparenting5.

3. Kegiatan Rutin BKB Bagi Wali Murid Paud Pelangi

Adapun kegiatan rutin yang dilakukan dalam kegiatan BKB ini beragam,

antara lain sebagaiberikut:

Senin : Kerajinan Tangan

Selasa : Penyuluhan Parenting

Rabu-Jum’at : mengaji dengan bimbingan guru ngaji

4. Susunan Kepengurusan BKB Paud Pelangi

Agar kegiatan BKB di Paud Pelangi dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, maka disusunlah kepengurusan sebagai berikut:

Penanggung jawab : Lurah Kedung Waringin

TP. PKK. Kelurahan Kedung Waringin

Ketua Pengelola : Hj. Rachmatullaily Ferry, SE., MM.

Wakil Ketua : Hj. Kholifah Sunar

Sekertaris : R. Endang

Bendahara : Hj. Tuti Megawati

Anggota : Seluruh Orang Tua Murid Paud Pelangi

5 Ibid

Page 63: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

53

E. Keadaan Siswa Paud Pelangi

Peserta didik adalah faktor yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar, sebab peserta didik merupakan subjek yang mendukung keberhasilan

sebuah pendidikan. Untuk mengetahui jumlah siswa siswi dalam 4 tahun

kebelakang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel. 3

Jumlah siswa dalam 4 (Empat) tahun terakhir

No Tahun Ajaran Jumlah

1 2010-2011 87

2 2011-2012 72

3 2012-2013 85

F. Struktur Organisasi Paud Pelangi

Untuk menjalankan aktivitas, Paud Pelangi Bogor, memiliki struktur

organisasi yang dirancang sedemikian rupa agar segala sivitas akademik yang

terlibat dalam penyelenggaraan di lembaga ini dapat bekerjasama saling

membantu agar tujuan yang ditetapkan oleh dapat tercapai dengan maksimal.

Adapun struktur organisasi adalah sebagai berikut:

Penanggung jawab : Lurah Kedung Waringin

TP. PKK. Kelurahan Kedung Waringin

Ketua Pengelola : Hj. Rachmatullaily Ferry, SE., MM.

WakilKetua : Aidah

Page 64: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

54

Kepala PAUD : R. Endang

Sekertaris : Diana Munawati

Bendahara : Dini Rizman

Tata Usaha : Sri Diana Sari

Dewan Guru : Sri Puspita Sari

Ani Warni

Iin Sukrillah

Halimah

Page 65: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

55

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan

Pada bab ini, sebelum penulis memaparkan tentang kegiatan penyuluhan

Hypnoparenting yang ada di Paud Pelangi, terlebih dahulu penulis akan

mendeskripsikan informan dalam penelitian ini. Penulis membagi tiga sumber

yang diteliti. Pertama, informan Guru pengajar Paud Pelangi sekaligus kader

BKB. Kedua, informan penyuluh, yaitu yang orang ahli dibidang Psikologi yang

ditunjuk oleh pihak Lembaga. Ketiga informan anak yang terdiri dari lima orang

tua murid yang melaksanakan metode hypnoparenting. Lebih lengkapnya sebagai

berikut:

1. Informan Guru Paud Pelangi

a. R. Endang. S

Informan pertama adalah kepala sekolah Paud Pelangi yang

merangkap sebagai kader Bina keluarga Balita (BKB). Beliau bernama R.

Endang. S, lahir di Bogor tanggal 3 Desember 1966. Beliau mulai mengajar di

Paud Pelangi sejak tahun 2012, yang sebelumnya beliau sebagai kepala

sekolah di Paud Wulandari pada tahun 2008 sampai 2009. Beliau juga adalah

sebagai kader kelompok kerja PKK (POKJA) bidang pendidikan pada tahun

2010 sampai 2011, karena kepeduliannya terhadap lingkungan disekitar,

beliau melihat banyak anak usia dini yang tidak sekolah dikarenakan tidak

Page 66: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

56

adanya biaya untuk sekolah disekolah TK. Kehidupan dilingkungannya secara

perekonomian berada pada menengah kebawah, karena hal itu mendorong

beliau bergabung bersama Paud Pelangi membangun lembaga pendidikan

untuk anak usia dini yang bisa dijangkau oleh masyarakat kalangan menengah

ke bawah, untuk menciptakan anak-anak yang berpendidikan.

Berawal dari kepedulian dan kecintaannya terhadap anak-anak beliau

mendedikasikan waktunya dengan menjadi pengajar di Paud Pelangi sampai

saat ini. Beliau terus menambah wawasannya terutama dalam bidang

pendidikan anak dan mendidik anak balita.

”Di umur saya yang kurang lebih hampir 47 tahun ini saya tergerak untuk kuliah, karena saya ingin menambah wawasan saya terutama dalam bidang pendidikan anak usia dini. Diantaranya mbak saya jadi sedikit paham antara pendidikan anak dengan mendidik anak itu berbeda, pendidikan anak itu lebih kepada hal-hal yang berkaitan dengan mendidik anak seperti pada metode yang digunakan, kurikulum atau alat-alatnya. Sementara mendidik anak, itu hubungannya langsung dari orangtua kepada anaknya. Seperti penerapan pola asuh, misalnya.”1

Ibu Endang memang peduli sekali terhadap segala hal yang berkenaan

dengan anak, terutama yang berkenaan dengan pendidikan, pola pengasuhan,

pembentukan kepribadian, dan akhlak anak. Oleh karena itu sebelum

terbentuknya BKB, beliau sudah aktif memberikan penyuluhan tentang

mendidik anak kepada ibu-ibu disekitar rumahnya.

1Wawancara Pribadi dengan Ibu Endang. Bogor. 17 Juli 2013

Page 67: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

57

b. Ani Warni

Bunda Ani, begitu beliau biasa disapa merupakan salah satu tenaga

penyuluh atau kader BKB Paud Pelangi. Lahir di Bogor 37 tahun silam. Saat

ini beliau tinggal tidak jauh dari Paud Pelangi.

Karir Bunda Ani di BKB Pelangi berawal dari keikutsertaannya dalam

kegiatan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat RW di

lingkungan rumahnya, sehingga akhirnya beliau menjadi salah satu pengajar

di Paud Pelangi.

Bunda Ani menjabat sebagai kader inti di BKB Paud Pelangi.

Menurutnya, memberikan pengetahuan kepada para orangtua tentang

mengasuh dan mendidik anak itu tidak kalah penting dengan mendidik anak

itu sendiri. Akan tetapi bukan berarti mendidik anak menjadi harus

dikesampingkan.

“Mendidik anak itu memang penting, tapi mendidik orangtunya agar mengerti bagaimana seharusnya mendidik anak, itu menurut saya jauh lebih penting. Kenapa begitu? Karena anak itu akan mengikuti saja bagaimana orangtuanya. Ibaratnya begini, kalau bibitnya jelek, jangan berharap banyak untuk mendapatkan hasil panen yang bagus. Nah, untuk dapat hasil yang bagus bagaimana caranya? Tentunya harus punya modal yang cukup, bibitnya harus bibit unggul, perawatannya juga harus tepat, dan sebagainya. Untuk orangtua, apa yang diperlukan? Yang diperlukan adalah ilmu pengetahuan tentang bagaimana mendidik dan mengasuh anak. Tentunya itu saja tidak cukup harus juga didukung oleh faktor lain, seperti memilihkan sekolah yang bagus untuk anak, memberikan tontonan yang bermutu dan sebagainya.”2

Menurut Bunda Ani, mendidik orangtua berkaiatan erat dengan

mendidik anak. Dalam hal mendidik orangtua, yang menjadi sasaran

2Wawancara Pribadi dengan Ibu Ani Warni. Bogor. 17 Juli 2013

Page 68: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

58

langsungnya adalah orangtua, sedangkan anak menjadi sasaran tidak

langsung. Sedangkan untuk mendidik anak, para orangtua harus mengikuti

“sekolah orangtua”, dalam hal ini BKB agar dapat mendidik anaknya dengan

pola asuh yang baik, sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan kader pada saat

memberikan materi melalui penyuluhan.

2. Informan Tim Penyuluh

Dalam pelaksanaan penyuluhan hypnoparenting Paud Pelangi juga

melakukan kerjasama dengan lembaga Psikologi yang ada di Bogor yaitu People

Power Consulting (PPC), ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan lebih

banyak bukan hanya untuk wali murid tapi untuk semua guru dan kader BKB di

Paud Pelangi. berikut karakteristik informan tim penyuluh:

a. Lita Muliyasari, S. Psi,

Sebagai informan tim penyuluh People Power Consulting adalah Lita

Muliyasari, S. Psi, lahir di Lampung tanggal 07 Agustus 1984. Menyelesaikan S1

di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwekerto tahun 2008.

Kemudian bergabung di People Power Consulting sebagai asisten Psikolog Pada

tahun 2011.

Ibu Lita ditugaskan oleh PPC untuk mengisi Penyuluhan hypnoparenting

di Paud Pelangi.

Page 69: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

59

b. Informan Peserta Penyuluhan / Wali Murid Paud Pelangi

Peserta penyuluhan hypnoparenting adalah orangtua wali murid yang

tercatat sebagai murid Paud Pelangi. Pada saat penulis melakukan wawancara

dengan orangtua murid mereka lebih suka dipanggil bunda dan nama anaknya,

dari pada namanya sendiri. Maka dari itu, penulis tidak mencantumkan nama asli

dari informan, namun penulis menuliskan sapaan atau nama panggilan yang biasa

digunakan informan dalam komunikasinya setiap hari.

1) Bunda Aldo

Ibu haryati namanya biasa disapa Bunda Aldo lahir pada tanggal 11

Juli 1970 di Gorontalo, wanita yang memiliki satu orang anak ini adalah

seorang single parent bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Aldo tercatat

sebagai murid Paud Pelangi menginjak tahun kedua karena Aldo sekarang

naik ke TK B.

Keikut sertaan bunda Aldo dalam kegiatan BKB dan penyuluhan

hypnoparenting karena kegiatan penyuluhan itu dilaksanakan saat wali murid

menunggu anaknya sekolah.

”saya senang ikut kegiatan BKB ini mba, karena kegiatannya pas waktu nunggu anak saya sekolah, jadi dari pada kita bengong atau ngegosip lebih bagus ada kegiatan ini, jadi bisa nambah ilmu buat bunda-bundanya.”3

2) Bunda Anka

Ibu Tisnawawi (bunda Anka) baru memiliki anak satu yang bernama

lengkap Annisa Nabula Ankadza yang lahir pada tanggal 28 Oktober 2008 di

3Wawancara Pribadi dengan Bunda Aldo. Bogor. 17 Juli 2013

Page 70: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

60

Bogor. Bunda Anka yang hanya berpendidikan sampai Sekolah Menengah

Pertama (SMP) mengikuti kegiatan Penyuluhan Hypnoparenting ini berawal

karena memasukan anaknya di Paud Pelangi. Karena sudah menjadi tugasnya

mengantar dan menunggu anaknya sekolah, jadi sama seperti halnya bunda-

bunda yang lainnya dengan senang hati mengiukuti saja semua kegiatan yang

diadakan untuk semua wali murid.

3) Bunda Dika

Wanita yang lahir pada tanggal 16 Juli 1973 memiliki tiga orang anak,

dan Dika adalah anak bungsu, saat ini ibu Atikah (bunda Dika) bertempat

tinggal di Taman Cimanggu Blok M Bogor. Dika bersekolah di Paud Pelangi

sudah dari satu tahun yang lalu dan sekarang masuk TK B.

Perkenalannya dengan kegiatan Penyuluhan parenting berawal saat

mendaftarkan Dika, anak bungsunya di Paud Pelangi. Ketika dijelaskan oleh

Guru Paud bahwa di Paud Pelangi bukan hanya anaknya yang mendapatkan

pendidikan namun untuk wali murid pun diberikan pendidikan yaitu melalui

kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita) yang dilakukan untuk mengisi

kekosongan waktu saat menunggu anak-anaknya belajar didalam kelas.

“seingat saya mba, waktu dulu daftar sekolah Dika, waktu itu saya dikasih tahu klo ada kegiatan BKB untuk wali murid, kegiatannya itu saat nunggu anak sekolah. Saya mah seneng aja mba, jadi bukan anak aja yang belajar saya juga ikut belajar.”4

4Wawancara Pribadi dengan Bunda Dika. Bogor. 17 Juli 2013

Page 71: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

61

4) Bunda Amel

Bunda amel lahir di Bogor tanggal 12 februari 1986 wanita yang baru

memiliki satu orang putri yang bernama Amelia Nurlaela yang di lahirkan pada

tanggal 9 Januari 2008 di Bogor. Sama seperti bunda-bunda yang lainya,

keikutsertaan bunda Amel dalam kegiatan Penyuluhan Hypnoparenting karena

memang sudah menjadi kegiatan yang dijadwalkan oleh Paud Pelangi untuk

semua wali murid untuk mengisi kekosongan waktu saat menunggu anak-anaknya

sekolah. Bunda Amel yang memang hanya seorang ibu rumah tangga sangat

menyambut baik kegiatan tersebut karena bisa menambah pengetahuan baginya

dalam mendidik Amel.

B. Metode Penyuluhan Pola Asuh Orangtua Berbasis Hypnoparenting Pada

Wali Murid Paud Pelangi

Kegiatan penyuluhan parenting itu termasuk dalam kegiatan BKB Paud

Pelangi, dalam kegiatan BKB Paud Pelangi yang dilakukan setiap jam sekolah anak

yaitu hari senin sampai Jum’at pukul 09.30 sampai pukul 11.00 di Paud Pelangi Jalan

Johar VIII No.4 Taman Cimanggu Kota Bogor. Adapun kegiatan yang dilakukan

pada kegiatan BKB antara lain: penyuluhan gizi anak, kerajinan tangan wali murid,

pengajian, dan penenyuluhan Parenting.

Peserta Penyuluhan Hypnoparenting yang di lakukan oleh Paud Pelangi

adalah seluruh wali murid Paud Pelangi itu sendiri. Mayoritas secara perekonomian

berada pada kalangan menengah kebawah, Latar belakang pekerjaan mereka

Page 72: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

62

bermacam-macam antara lain: Ibu Rumah Tangga (IRT), Pembantu rumah tangga,

buruh dan supir. Dan secara pendidikan, ada yang hanya sampai Sekolah Dasar, ada

yang hanya berpendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama, ada yang setingkat

Sekolah Menengah Atas. Dan ada juga yang berlatar pendidikan dari pesantren.Yang

kesemuanya itu belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang hypnoparenting

kecuali setelah bergabung di Paud Pelangi. Penyuluhan ini di ikuti oleh seluruh wali

murid untuk mengisi kekosongan waktu mereka ketika menunggu anak-anaknya

dalam proses belajar.

Penyuluhan parenting diadakan setiap satu bulan sekali, dan penyuluhan

tentang metode hypnoparenting diadakan setia 3 bulan sekali atau 4 kali dalam satu

tahun. Metode hypnoparenting merupakan bentuk bantuan dalam mengatasi masalah

dan kesulitan-kesulitan yang selalu terjadi pada anak-anak. Dalam pelaksanaannya,

metode ini lebih berorientasi pada orangtua yang menghypnotis anaknya dirumah

masing-masing, bukan seorang hypnotisnya yang bekerja secara langsung. Kecuali

jika apa yang dilakukan oleh orangtua tidak berhasil, maka penanganannya langsung

dilakukan oleh seorang hypnotis. Orangtua akan diberikan perngetahuan hipnosis

terlebih dahulu berupa langkah-langkah yang sederhana dalam penanganan anak yang

bermasalah oleh seorang hipnotis dengan harapan, orangtua dapat menjadi hipnotis

untuk anak-anaknya di rumah. Segala bentuk masalah yang dihadapi anak, baik yang

berkaitan dengan kesulitan pada diri anak sampai pada pemasalahan perilaku yang

membuat orangtua menjadi tidak nyaman diselesaikan dengan penerapan metode

Page 73: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

63

yang sama yaitu dengan penanaman sugesti positif pada pikiran alam bawah sadar

anak.5

Sebelum orangtua melakukan proses hipnosis, terlebih dahulu diadakan

penyuluhan untuk orangtua tentang pengetahuan dan bagaimana cara menghipnotis

anaknya.

Para peserta penyuluhan diberikan pelatihan berupa teknik menghipnotis anak

yang meliputi teknik pengucapan sugesti, teknik elusan dan pijatan.

1. Dalam teknik mengucapan sugesti, orang tua mengucapkan sugesti yang

baik, yang meliputi intonasi, ketegasan, artikulasi, dan membiasakan

setiap berbicara dengan anak tanpa kata-kata yang mengandung sifat

negatif, yaitu kata yang didalamnya menggunakan kata “jangan”, “tidak”,

dan “bukan”.

Intonasi yang baik dalam hypnoparenting ini adalah intonasi yang sesuai

dengan alam kejiwaan anak. Intonasi yang digunakan berirama lembut karena akan

membuat anak menjadi nyaman. Teknik pengucapan sugesti lainya yang harus

diperhatikan adalah ketegasan dalam pengucapan sugesti, yaitu berupa penekanan

pengucapan kalimat inti sugesti. sedangkan yang dimaksud dengan artikulasi adalah

vokal suara kalimat yang diucapkan dalam sugesti harus jelas termasuk pemenggalan

kata yang ada dalam kalimat sugesti .

5Wawancara Pribadi dengan Ibu Endang, Kepala sekolah Paud Pelangi sekaligus kader BKB

Bogor. 17 Juli 2013

Page 74: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

64

2. Teknik elusan dan pijatan bertujuan untuk memberikan rangsangan

beberapa simpul saraf yang dapat mengendurkan ketegangan tubuh. titik

elusan dapat mempengaruhi tubuh menjadi rileks adalah daerah pungung

dan daerah dahi sampai kebagian kepala. Sedangkan teknik pijatan sama

dengan elusan, yaitu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman pada

tubuh. Daerah pijatan yang terbaik adalah dahi, kepala bagian belakang,

leher dan pundak.6

Selanjutnya peserta penyuluhan diajarkan dalam pembuatan kata sugesti. Kata

sugesti yang tepat merupakan kunci keberhasilan hipnotis yang akan dilakukan oleh

para orang tua kepada anak-anaknya. Para orang tua akan dilatih untuk membuat

kalimat yang digunakan untuk menghipnotis. Kalimat yang digunakan tidak perlu

panjang namun langsung menuju maksud disertai penggunaan bahasa yang

dimengerti oleh anak.7

Untuk kata-kata yang biasa digunakan dalam inti sugesti dapat berupa

kebalikan (antonym) dari perilaku atau kebiasaan buruk anak. Contohnya adalah bagi

anak yang penakut diberi sugesti berani, cemas dengan tenang, pemarah diberi sugesti

sayang atau sabar, pemalas diberi sugesti rajin. Kata sugesti lain dapat berupa

kebalikan dari akar permasalahan atau penyebab masalah. contohnya adalah anak

yang suka membeli jajanan, maka sugesti yang diberikan harus melihat penyebabnya

anak suka jajan. Sugesti yang dapat diberikan adalah dengan kalimat makan teratur

6Wawancara Pribadi dengan Ibu Lita, Tim Penyuluh dari PPC, Bogor. 17 Juli 2013 7Wawancara Pribadi dengan Ibu Lita, Tim Penyuluh dari PPC, Bogor. 17 Juli 2013

Page 75: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

65

atau makan dirumah. contohnya “mulai saat ini dan seharusnya kamu mau makan

dirumah ya….!”.

Setiap kalimat sugesti harus selalau disisipkan kata-kata pujian disetiap

kalimat sugeti. Dengan kata pujian gelombang otak anak akan menjadi rileks dan

cenderung lebih memperhatikan kalimat sugesti meskipun tertidur. Untuk

memudahkan ingatan orang tua dalam mengucapkan kalimat sugesti maka kalimat

tersebut sebaiknya ditulis sendiri dan dihafalkan, sehinga nanti diucapkan dengan

penuh keyakinan. Setelah siap dengan apa yang sudah dilatih maka orang tua siapa

melaksanakan proses hypnosis kepada anaknya dirumah.8

Teknis pelaksanaan hypnosis pada anak agar efektif harus memperhatikan

waktu yang tepat. Waktu yang dianjurkan dalam metode hypnoparenting ini adalah

ketika anak baru saja tertidur. Pada saat tertidur ini, gerbang alam bawah sadarnya

mudah terbuka untuk ditanamkan sugesti yang positif. Apabila sudah terlanjur tidur

dengan pulas, maka dapat menggunakan teknik ganguan tidur anak dengan cara

sedikit mengoyangkan kepalanya ke kiri dan kekanan gerakan ini hanya untuk

merubah gelombang otak anak dari keadaan delta menjadi alfa atau gelombang yang

terbuka untuk ditanamkan sugesti yang positif. Namun dengan syarat jangan sampai

terbangun. Gelombang anak yang sudah sampai kepada gelombang alfa dapat

diketahui dari mata anak berkedip dengan cepat atau sudah masuk pada fase rem

(rappid eye movement).9

8Wawancara Pribadi dengan Ibu Lita, Tim Penyuluh dari PPC, Bogor. 17 Juli 2013 9Wawancara Pribadi dengan Ibu Lita, Tim Penyuluh dari PPC, Bogor. 17 Juli 2013

Page 76: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

66

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan teknik observasi

dan wawancara ditempat lokasi penelitian. Metode penyuluhan yang digunakan oleh

penyuluh dari kader BKB ataupun penyuluh dari People Power Counsulting (PPC) di

Paud Pelangi sesuai dengan teori yang ada dalam pedoman Penyuluhan Wakaf bagi

Penyuluh Agama yaitu dengan menggunakan beberapa metode seperti metode

ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi. Dalam kegiatan penyuluhan,

penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah, dimana penyuluh

menerangkan materi, dan para peserta mendengarkan, memperhatikan, bila perlu

mencatat apa yang disampaikan oleh penyuluh. Pada saat penyampaian materi

penyuluh pun melakukan demonstrasi, yaitu penyuluh memperlihatkan materi-materi

yang disampaikan berupa materi, gambar-gambar dan menampilkan vidio dengan

menggunakan infocus. Dan pada setiap pertemuan, setelah penyuluh menyampaikan

materi, para peserta dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan terkait masalah yang

disampaikan, atau seputar permasalah pengasuhan anak.

Selain itu yang bahasa yang digunakan oleh penyuluh dalam penyampaian

materi hypnoparenting menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh

semua wali murid peserta penyuluhan.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bunda Amel yang hanya

mengenyam sekolah sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia tidak

merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh penyuluh, karena

menurutnya penyuluh dalam menyampaikan materi menggunakan bahasa yang

mudah di mengerti.

Page 77: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

67

“Saya merasa cukup jelas dengan yang disampaikan oleh penyuluh, jadi saya bisa ngerti bu, jadi katanya tadi kita bisa merubah sikap buruk pada anak dengan cara yang baik yaitu dengan di hypnotis dengan kata-kata yang bagus, karena saya cukup mengerti jadi saya akan mempraktekannya dirumah pada Anak saya.”10

C. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Penyuluhan Hypnoparenting

Dilihat dari observasi langsung ke Paud Pelangi Bogor yaitu tempat penulis

melakukan penelitian dan juga berdasarkan data-data yang penulis dapatkan selama

melakukan penelitian mengenai Efektifitas Penyuluhan Hypnoparenting pada wali

murid di Paud Pelangi melalui wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap

guru-guru Paud, Kader Bina Keluarga Balita (BKB), tim penyuluh dan wali murid

sebagai peserta penyuluhan, selanjutnya adalah menganalisa antara teori dengan

praktek di lapangan.

Sebagaimana tujuan dan peran penyuluhan yaitu menjadi penyebar informasi,

pemberi penerangan dan penjelasan, proses perubahan perilaku, sebagai proses

belajar, dan lain sebagainya dalam hal ini yaitu kaitanya dengan pola asuh orangtua

terhadap anak di Paud Pelangi.

Hal ini sesuai dengan tujuan penyuluhan pola asuh orangtua berbasis

Hypnoparenting ternyata mampu memberikan perubahan yang lebih baik pada wali

murid yang mengikutinya. Hal tersebut terlihat dari perkembangan yang ada.

Kebanyakan dari para orangtua awalnya sama sekali tidak mengerti apa itu pola asuh

orangtua berbasis Hypnoparenting, bahkan mereka mengakui belum mengetahui pola

10Wawancara Pribadi dengan Bunda Amel. Bogor. 17 Juli 2013

Page 78: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

68

asuh yang baik dan benar terhadap anak. Melaui penyuluhan ini juga para orangtua

mulai mengerti dan mulai merubah pola asuh mereka dengan pola asuh yang lebih

baik, juga menggunakan metode Hypnoparenting dalam mengatasi anak yang

bermasalah. Sesuai dengan yang telah dituliskan pada bab sebalumnya yaitu pada bab

dua bahwa peran penyuluhan yaitu sebagai penyebar informasi, pemberi penerangan

dan penjelasan, proses perubahan perilaku, dan sebagai proses belajar.

Seperti yang di utarakan oleh Bunda Amel, yang mengharapkan putrinya

menjadi anak yang sukses dan lebih baik darinya, itulah tujuannya bunda Amel

mengikuti Penyuluhan hypnoparenting:

“ya saya mah pengen anak saya itu bisa jadi orang sukses, istilahnya harus lebih baik dari orang tuanya. Makanya saya mikir cara yang terbaik supaya saya nggak salah ngedidiknya. Jadi itu tujuan saya biar saya bisa jadiin anak saya orang sukses”.11

Kegiatan penyuluhan ini sangat disambut baik oleh seluruh wali murid karena

selain kegiatan ini sangat bermanfaat dan bernilai positif, juga dapat menambah

pengetahuan tentang mendidik anak, dan dapat merubah sikap atau perilaku orangtua

yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik.

Seperti yang di utarakan oleh Bunda Aldo:

“Dari penyuluhan ini saya dapat pengetahuan tentang mendidik anak yang baik. Saya jadi tahu, kalau anak itu tidak boleh dikerasin, padahal dulunya saya kalau ngomong sama anak sering keras, kadang-kadang kalau lagi kesel banget saya ancam-ancam. Tapi setelah ikut penyuluhan saya mau

11 Wawancara Pribadi dengan Bunda Amel. Bogor. 17 Juli 2013

Page 79: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

69

ngurangin sedikit-sedikit untuk tidak keras lagi sama anak, karena saya pengen anak saya bisa lebih baik dari saya.”12

Sama halnya yang diutarakan oleh Bunda Anka:

”Saya baru tahu tentang hypnoparenting itu disekolah ini, dari kegiatan penyuluhan ini kita bisa tahu bagaimana seharusnya mendidik anak. Ilmu yang tadinya kita nggak tahu, setelah ikut penyuluhan kita jadi tahu. Kita juga jadi lebih dekat sama anak, mbak. Yang terpenting, tingkahlaku sama kebiasaan kita jadi lebih baik jadi nggak terlalu khawatir soal anak. Kan kita sudah ngasih contoh yang baik.” 13

Adapun untuk mengetahui adanya efektifitas penyuluhan hypnoparenting

yang di lakukan oleh paud Pelangi pada wali murid, penulis mendapatkan data

sebagai berikut:

1. Bunda Anka yang memiliki anak yang suka ngompol dan susah makan.

“Anka memiliki kebiasaan yang sangat mengkhawatirkan ibunya. Pertama Anka yang sekarang berumur hampir 5 tahun masih suka ngompol, sementara cerita dari bunda teman-teman Anka yang lain banyak yang sudah tidak ngompol lagi, yang kedua Anka sangat susah untuk makan nasi, masalahnya Anka punya masalah pencernaan, setiap kali ibunya meminta Anka untuk makan, ia selalu menolak. Bahkan Anka pernah sakit lalu dibawa kerumah sakit karena tidak mau makan sama sekali, pengennya jajan saja. Menurut dokter yang memeriksanya, jika Anka tidak bisa menghentikan jajannya yang sembarangan, ia akan terkena radang usus. Dan Alhamdulillah saya merasakan manfaatnya mbak, karena saya mempraktekan sendiri hypnoparenting pada anak saya, saya menghypnotis dia saat tidur seperti yang telah diajarkan pada penyuluhan, dan sekarang anak saya tidak ngompol lagi dan dia lebih nurut saat saya menyuruhnya untuk makan nasi.”14

2. Bunda Dika yang terdorong berbuat lebih baik kepada anaknya setelah

mengikuti penyuluhan hypnoparenting. Karena ia memiliki sifat kurang sabar

terutama dalam menghadapi tingkah laku anaknya.

12Ibid. 13Wawancara Pribadi dengan Bunda Anka. Bogor. 17 Juli 2013 14Ibid.

Page 80: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

70

“saya mah orangnya suka gak sabaran bu, suka gak sabar gitu ngadepin anak pengennya langsung kasar aja sama anak seperti ngebentak-bentak, terkadang saking keselnya saya bisa mukul anak saya, tapi saya suka nyesel sih kok saya begini ya..... makanya saya senang dengan adanya penyuluhan ini jadi saya bisa tahu cara pola asuh yang baik, dan bagus juga buat saya, lebih sering lebih bagus”15

3. Bunda Aldo mengakui bahwa ada perubahan posiitif yang terjadi pada diri

anaknya dengan menerapkan metode hypnoparenting.

”Aldo tadinya ngomongnya agak gagap, kalau ngomong dengan nada keras dan emosinya tinggi, sekarang setelah dihypnotis terus menerus sebelum tidur berubah jadi tidak gagap dan bisa bersikap lembut dan sopan.”

4. Bunda Amel yang merasa terbantu dalam mendidik putrinya yang sangat

pemalu dengan cara menghypnotis Amel saat tidur.

“ jadi si Amel tuh bu, pemalunya kebangetan, kalau ketemu sama orang yang baru dia lihat dia suka ngumpet kebelakang saya, trus kalau di sekolah gak mau ditinggal saya harus ikut masuk ke kelas padahal anak-anak yang lain gak ada yang ditemenin bundanya, tapi setelah saya hypnotis tiap malam skarang sudah mulai ada perubahan, Amel jadi mulai bisa berbaur dengan teman-temannya yang lain, dan kalau ketemu orang baru dia tidak ngumpet lagi”.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada para

wali murid, penulis dapat menyimpulkan bahwa wali murid peserta penyuluhan

hypnoparenting di Paud Pelangi begitu sangat senang dan antusias mengikuti

penyuluhan tersebut, ini bisa dilihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan dan

tanggapan-tanggapan positif dari para pesrta. Kemudian setelah dilakukan observasi

dan wawancara mendalam (in-dept, intensive interview) ternyata metode

hypnoparenting yang diterapkan wali murid dalam mendidik anak-anak mereka

begitu efektif. Terbukti setelah para wali murid melakukan hypnosis terhadap anak-

anak mereka yang bermasalah seperti halnya: Anka yang memiliki kebiasaan suka

15Wawancara Pribadi dengan Bunda Dika. Bogor. 17 Juli 2013

Page 81: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

71

ngompol dan susah makan, setelah bunda Anka mempraktekan hypnoparenting yaitu

dengan menghypnotisnya saat tidur, Anka tidak ngompol lagi dan dia lebih nurut

pada saatdi suruh untuk makan. Begitu pula yang terjadi pada Aldo yang tadinya

ngomongnya agak gagap dan emosinya tinggi, setelah diterapkan metode

hypnoparenting, Aldo menjadi tidak gagap lagi dan emosinya lebih terkontrol, serta

mempunyai perilaku yang lebih baik. Dan Amel yang pemalu setelah bundanya

menghypnotisnya setiap malam Amel menjadi tidak pemalu lagi dan Amel jadi bisa

berbaur dengan teman-temannya.

Page 82: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan analisis yang dilakukan oleh

penulis dalam skripsi yang berjudul “Efektifitas Penyuluhan Pola Asuh Orangtua

Berbasis Hypnoparenting pada Wali Murid Paud Pelangi Di Bogor.” dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

Bahwa kegiatan Penyuluhan Hypnoparenting yang dilakukan di Paud Pelangi

adalah salah satu kegiatan dalam program BKB di Paud Pelangi Bogor dalam

memanfaatkan waktu wali murid saat menunggu anak-anaknya belajar di dalam

kelas, dengan tujuan memberikan edukasi kepada orangtua tentang pengasuhan anak

yang baik dan benar terutama dalam menangani masalah yang dihadapi pada anak.

Kegiatan Penyuluhan Parenting dilakukan setiap satu minggu sekali, dan untuk

materi tentang Hypnoparenting secara khusus dilakukan satu bulan sekali. Yaitu

setiap hari selasa mulai pukul 09.30-11.00 WIB yang diisi oleh kader BKB atau tim

penyuluh dari lembaga luar.

Penyuluhan Hypnoparenting yang dilakukan di Paud Pelangi Bogor ini dapat

dikatakan dan di nilai efektif adalah sebagai berikut:

Page 83: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

73

1. Keberhasilan penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi,

tanya jawab, dan demonstrasi. Karena dari hasil wawancara yang dilakukan

oleh penulis, orangtua peserta penyuluhan merasa mengerti dan paham

bahkan sampai bisa berhasil mempraktekan dari meteri yang disampaikan

oleh penyuluh. Dan karena dalam hal ini dalam proses penyuluhan setelah

penyuluh menyampaikan materi, para peserta dipersilahkan untuk

mengajukan pertanyaan terkait masalah yang disampaikan, atau seputar

permasalah pengasuhan anak. Selain itu bahasa yang digunakan oleh

penyuluh dalam penyampaian materi hypnoparenting menggunakan bahasa

yang ringan dan mudah dimengerti oleh semua wali murid peserta

penyuluhan.

2. Sebagaimana sesuai dengan tujuannya penyuluhan pola asuh orangtua

berbasis Hypnoparenting ternyata mampu memberikan perubahan yang lebih

baik pada wali murid yang mengikutinya. Hal tersebut terlihat dari

perkembangan yang ada. Kebanyakan dari para orangtua awalnya sama sekali

tidak mengerti apa itu pola asuh orangtua berbasis Hypnoparenting, bahkan

mereka mengakui belum mengetahui pola asuh yang baik dan benar terhadap

anak. Melalui penyuluhan ini juga para orangtua mulai mengerti dan mulai

merubah pola asuh mereka dengan pola asuh yang lebih baik, juga

menggunakan metode Hypnoparenting dalam mengatasi anak yang

bermasalah. Jadi sebagai mana tujuan dan perannya penyuluhan ini mampu

menjadi penyebar informasi, pemberi penerangan dan penjelasan, proses

Page 84: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

74

perubahan perilaku, sebagai proses belajar, dan lain sebagainya dalam hal ini

yaitu kaitanya dengan pola asuh orangtua terhadap anak di Paud Pelangi.

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis mengenai “Efektifitas Penyuluhan Pola Asuh

Orangtua Berbasis Hypnoparenting pada Wali Murid Paud Pelangi Di Bogor.” Dan

berdasarkan uraian dan temuan data yang penulis dapat, penulis memberikan saran

sebagai berikut:

a. Saran diajukan kepada Paud Pelangi Bogor. Melihat manfaat dan tingkat

keberhasilan yang sangat efektif dalam pengasuhan dan perubahan

perilaku terhadap anak, alangkah baiknya Penyuluhan pola asuh berbasis

Hypnoparenting ini tidak dijadikan pengetahuan eksklusif segelintir orang

saja. Adakan kegiatan penyuluhan ini secara rutin untuk seluruh orang tua

lebih banyak lagi, guru, atau siapa saja yang setiap harinya selalu

berinteraksi dengan anak-anak.

b. Untuk penyuluh atau kader BKB di Paud Pelangi agar lebih

meningkatkan pengetahuan terutama seputar masalah anak yang terjadi

pada jaman sekarang ini, karena bisa dirasakan dimasyarakat lingkungan

dan media elektronik bisa dikatakan lebih mampu mempengaruhi dari

pada orangtuanya sendiri. Dengan ini diharapkan penyuluh bisa

memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada setiap peserta

penyuluhan.

Page 85: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

75

c. Diajukan untuk jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Metode

hipnosis memang bukan bagian dalam perkuliahan di BPI, namun

pengetahuan serta keterampilan hipnosis ini amat membantu mahasiswa

BPI yang kelak bercita-cita sebagai seorang konselor sekaligus seorang

terapis, pengetahuan hipnosis akan sangat membantu dalam karir

selanjutnya. Penulis merasa perkuliahan yang ada di BPI memiliki akar

yang sama secara teori dengan pengetahuan hipnosis. Selanjutnya adalah

pemahaman dan pengembangan dari hasil belajar inilah yang harus ada

dalam jiwa-jiwa mahasisiwa BPI.

d. Penulis menyadari banyaknya kelemahan dalam penelitian ini yang

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, terbatasnya waktu wawancara

yang dilakukan oleh penulis kepada wali murid, jarak tempat penelitian

yang jauh sehingga memakan waktu dan biaya yang banyak, ketidak

siapan wali murid untuk diwawancarai dengan alasan rasa malu. Untuk

penelitian selanjutnya maka dibutuhkan kemauan dan kesungguhan yang

keras sehingga bisa menyempurnakan penelitian ini.

Page 86: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

76

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H M, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Agama (disekolah dan luar sekolah), Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

Asfandiyar, Andi Yudha, Creative Parenting To Day, Bandung: PT Mizan

Pustaka, 2012, Cet. ke 1. Biro Pelayanan Program Integresi-Pusdiklat Tenaga Program, Panduan Orientasi

Bina Keluarga Balita, Jakarta: BKKBN, 1990. Departemen agama RI, al-Qur’an dan terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2000. Departemen Agama RI, Pedoman Penyuluhan Wakaf Bagi Penyuluh Agama,

Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Agama RI, 2010.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1977. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, cet. ke-

2. Echol, John M., Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia,

1990, Cet, ke-8. Freud, Sigmund, pengantar Umum Psikoanalisis, penerjemah Haris Setiowati,

Yogyakarta: pustaka pelajar, 2006. Goldberg, Bruce, Self Hypnosis: Bebas Masalah Dengan Hypnosis, Penerjemah

Cahya Wiratama, Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2007. Gunawan Adi W, Hypnosis: The Art Of Subconscious Communication, Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet. ke-3. Hadayaningrat, Soewarno, Azas-azas Organisasi Manajem, 1994. Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal

dan Laporan Penelitian, cet. 2 Malang: UMM Press, 2010. Husain, M. Hasbullah, Manajemen Menurut Islamologi, Jakarta: Gema Insan

Press, 1997. Istambuli, Mahmud Mahdi, Al, parenting Guidee: dialog Imajiner tentang cara

mendidik anak berdasarkan al-Qur’an, assunah dan Psikologi,

Page 87: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

77

penerjemah Muhammad arifinaltus, Jakarta: Penerbit Hikmah, 2006. Cet. ke-5.

Jumhur, I. dan moh. Surya, Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah, Bandung:

CV. Ilmu, 1981, cet. Ke-17. Kahija, YF La, Hipnoterapi: Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi, Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Lucy, Bunda, 5 Menit Menguasai Hypnoparenting. Jakarta: Penerbit Plus, 2012,

Cet. ke-2. Luthfi, M, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling) Islam, Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Moleong, Lexy J., metodologi penelitian kualitatif, Bandung: PT. Rosdakarya,

2007,Cet. Ke-33, edisi revisi. Mualifah, Psycho Islamic Smart Parenting, Jogjakarta: DIVA Press, 2009. Riyanto, Theo, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi, Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002. Romly, A.M., Penyuluh Agama Menghadapi Tantangan Baru, Jakarta: PT. Bina

Rena Pariwara, 2001. Setyono, Arisandi, Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif Dengan Hypnosis,

Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2006. Singarimbun, Masri, Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, Jakarta;

LP3ES, 1983, Cet.ke-1. Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Surabaya: PT. Indah, 1995, cet. Ke-1. Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Teori Konseling, Jakarta: Ghalia Indonesia,

1985, Cet. Ke-1. Tim Penyusunan Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa (P3B) Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka DEPDIKBUD, 1995, Edisi 2.

Umar, M. dan Santono, Bimbingan Dan Penyuluhan, Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2001, Cet. Ke-2 Ulwan, Abdullah Nahih, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Semarang:

Asy-Syi’fa, 1981.

Page 88: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

76

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Quail, Denis Mc., Teori Komunikasi Suatu Pengatar Jakarta: Erlangga Pratama,

1992. Marasip, Pengertian Penyuluhan, Artikel Diakses Pada Tanggal 24 februari 2013

dari http://masarip.blog.friendster.com Moektiaza, Pengertian, Peran Penyuluh Agama Islam Dan Pembinaan

Keagamaan, Artikel Diakses Tanggal 24 Maret 2013 dari http://moektiaza.wordpress.com/

Page 89: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam
Page 90: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu Haryati

Nama Anak : Moh. Revaldo Adilang (Aldo)

Umur Anak : 5 Tahun

TTL IBU : Gorontalo,11 Juli 1970

Alamat Rumah : Yasmin Raya No 23

Tempat Wawancara : Paud Pelangi

Waktu Wawancara : 17/07/2013

1. Apakah materi yang disampaikan cukup jelas?

Jawaban : cukup jelas bisa difahami kok mbak,,,, kayanya nanti saya juga bisa praktekinnya.

2. Apakah ibu memahami materi yang diberikan penyuluh? Apa yang dipahami?

Jawaban : saya faham, seperti tadi yang dibilang penyuluhnya hypnoparenting itu cara

mendidik anak tapi dengan cara anak dihypnotis pas anak lagi tidur,,,.

3. Apakah penyuluhan ini bermanfaat?

Jawaban: bermanfaat banget mbak,,, saya senang ikut kegiatan BKB ini mba, karena

kegiatannya pas waktu nunggu anak saya sekolah, jadi dari pada kita bengong atau ngegosip

lebih bagus ada kegiatan ini, jadi bisa nambah ilmu buat bunda-bundanya.

4. Apakah sebelumnya ibu sudah pernah mendapatkan informasi tentang Hypnoparenting?

Jawaban : sudah pernah waktu itu sekitar bulan desember 2012, waktu itu acaranya di rumah

bunda very.

5. Apakah dengan adanya penyuluhan mendorong ibu untuk berbuat lebih baik?

Jawaban: ya pastinya begitu mbak,,,, Dari penyuluhan ini saya dapat pengetahuan tentang

mendidik anak yang baik. Saya jadi tahu, kalau anak itu tidak boleh dikerasin, padahal

dulunya saya kalau ngomong sama anak sering keras, kadang-kadang kalau lagi kesel banget

saya ancam-ancam. Tapi setelah ikut penyuluhan saya mau ngurangin sedikit-sedikit untuk

tidak keras lagi sama anak, karena saya pengen anak saya bisa lebih baik dari saya.

6. Menurut Ibu Apakah metode Hypnoparenting dapat membantu ibu dalam mendidik anak?

Jawaban: membatu sekali mbak,,,, saya gak usah ampe marah-marah kalau nasehatin dia,

sekarang saya tahu caranya, istilahnya didiknya dengan kasih sayang.

Page 91: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

7. Setelah mengikuti penyuluhan pola asuh apa yang akan ibu terapkan kepada anak?

Jawaban: saya akan menerapkan seperti apa yang sudah diajarkan sama tim penyuluh tadi,

saya enggak akan pake kekerasan lagi ngedidik si Aldo.

8. Masalah apa yang anak ibu alami?

Jawaban: Aldo tadinya ngomongnya agak gagap, kalau ngomong dengan nada keras dan

emosinya tinggi, sekarang setelah dihypnotis terus menerus sebelum tidur berubah jadi tidak

gagap dan bisa bersikap lembut dan sopan.”

9. Apakah metode Hypnoparenting ini baik untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: iya baik, agar anak saya jadi lebih baik lagi.

10. Apakah ibu merasa mampu untuk melakukan Hypnoparenting pada anak ibu?

Jawaban: mampu insyaallah, karena gampang bu, intinya saya jangan pake kata-kata yang

jelek-jelek atau negatif.

11. Apakah ibu menerapkan / Menggunakan Metode Hypnoparenting di rumah?

Jawaban: iya menerapkan, waktu dari awal-awal saya ikut penyuluhan, trus emang bener

jadi ada perubahan si Aldonya.

12. Sejak kapan ibu menerapkan hypnoparenting pada anak?

Jawaban: waktu dulu pertama kali penyuluhan bulan Desember. Nah…. say amah malemnya

langsung praktekin.

13. Bagaimana hubungan ibu dan anak setelah menerapkan metode Hypnoparenting?

Jawaban: jadi lebih baik, karena saya jdi gak banyak ngomel-ngomel lagi jadi dirumah juga

agak tentram lah….

14. Adakah perubahan positif yang terjadi pada anak setelah diHypnotis?

Jawaban: iya gagapnya berkurang, malahan kayanya udah gak gagap lagi, trus sekarang

Aldo anaknya lebih nurut sama saya.

15. Adakah keinginan ibu untuk menyebarkan informasi tentang Hypnoparenting? Alasannya?

Jawaban: iya pengen nanti kalau saya kumpul-kumpul sama temen, soalnya inikan kebaikan.

Interviewer Interview

Siti Nur Komariyah Ibu Haryati

Page 92: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu Tisnawati

Nama Anak : annisa Nabila Ankaza (Anka)

Umur Anak : 4 Tahun 9 bulan

TTL IBU : Bogor, 11 Januari 1980

Alamat Rumah : Jl. Pelita Jaya 2 No 24. Rt. 3 Rw. 8 Kedung Jaya

Tempat Wawancara : Paud Pelangi

Waktu Wawancara : 17/07/2013

1. Apakah materi yang disampaikan cukup jelas?

Jawaban : jelas, saya bisa ngerti apa yang dijelaskan dan saya bisa nerapinnya.

2. Apakah ibu memahami materi yang diberikan penyuluh? Apa yang dipahami?

Jawaban : faham, yang saya fahami hypnoparenting itu untuk menghilangkan kebiasaan

buruk pada anak dengan cara di hipnotis pas lagi tidur.

3. Apakah penyuluhan ini bermanfaat?

Jawaban: bermanfaat mbak,,, karena saya sudah menerapkan,

4. Apakah sebelumnya ibu sudah pernah mendapatkan informasi tentang Hypnoparenting?

Jawaban : Saya baru tahu tentang hypnoparenting itu disekolah ini, dari kegiatan

penyuluhan ini kita bisa tahu bagaimana seharusnya mendidik anak. Ilmu yang tadinya kita

nggak tahu, setelah ikut penyuluhan kita jadi tahu. Kita juga jadi lebih dekat sama anak,

mbak. Yang terpenting, tingkahlaku sama kebiasaan kita jadi lebih baik jadi nggak terlalu

khawatir soal anak. Kan kita sudah ngasih contoh yang baik.”

5. Apakah dengan adanya penyuluhan mendorong ibu untuk berbuat lebih baik?

Jawaban: iya, karena saya jadi tahu untuk berbuat lebih baik, seperti saya mengurangi

berbicara kasar pada anak.

6. Menurut Ibu Apakah metode Hypnoparenting dapat membantu ibu dalam mendidik anak?

Jawaban: iya, bwat ngilangin kebiasan susah mandi, susah makan, biar kita ak usah ngomel-

ngomel.

Page 93: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

7. Setelah mengikuti penyuluhan pola asuh apa yang akan ibu terapkan kepada anak?

Jawaban: berusaha untuk lebih lembut sama anak.

8. Masalah apa yang anak ibu alami?

Jawaban: Anka tuh bu sampai sekarang masih suka ngompol. Padah anak-anak lain banyak

yang udah gak ngompol, trus anak saya tuh kalau di suruh makan susahnya minta ampun,,,,,

maunya jajan…. Mulu! Padahal kata dokter dia bisa kena radang usus.

9. Apakah metode Hypnoparenting ini baik untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: iya emang harusnya begitu, kita kan harusnya selalu berkata yang baik-baik sama

anak.

10. Apakah ibu merasa mampu untuk melakukan Hypnoparenting pada anak ibu?

Jawaban: iya mampu, karena saya sudah mempraktekannya, karena anak saya sudah gak

ngompol lagi setelah di hipnotis selama 2 minggu.

11. Apakah ibu menerapkan / Menggunakan Metode Hypnoparenting di rumah?

Jawaban: iya diterapkan.

12. Sejak kapan ibu menerapkan hypnoparenting pada anak?

Jawaban: sejak ikut penyuluhan pertama kali, skarangkan udah yang ketiga kali saya ikut

penyuluhan kaya gini.

13. Bagaimana hubungan ibu dan anak setelah menerapkan metode Hypnoparenting?

Jawaban: jadi lebih harmonis saya sama anak jadi sering becanda-becandanya.

14. Adakah perubahan positif yang terjadi pada anak setelah diHypnotis?

Jawaban: iya ada si Anka skarang udah gak ngompol lagi.

15. Adakah keinginan ibu untuk menyebarkan informasi tentang Hypnoparenting? Alasannya?

Jawaban: saya udah pernah ngasih tahu sama sodara-sodara sya yang lain yang punya anak

kaya saya.

Interviewer Interview

Siti Nur Komariyah Ibu Tisnawati

Page 94: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu Atikah

Nama Anak : M. Radika Putra (Dika)

Umur Anak : 5 Tahun 10 bulan

TTL IBU : Bogor, 16 Juli 1973

Alamat Rumah : Taman Cimanggu Blok M Bogor

Tempat Wawancara : Paud Pelangi

Waktu Wawancara : 17/07/201

1. Apakah materi yang disampaikan cukup jelas?

Jawaban : jelas, saya jadi faham.

2. Apakah ibu memahami materi yang diberikan penyuluh? Apa yang dipahami?

Jawaban : untuk mengajarkan keanak dengan cara halus.

3. Apakah penyuluhan ini bermanfaat?

Jawaban: bermanfaat sekali mbak,,, jadi bisa tahu, karena saya bisa tahu ilmunya, malahan

lebih sering lebih bagus acara kaya gini.

4. Apakah sebelumnya ibu sudah pernah mendapatkan informasi tentang Hypnoparenting?

Jawaban : seingat saya mba, waktu dulu daftar sekolah Dika, waktu itu saya dikasih tahu klo

ada kegiatan BKB untuk wali murid, kegiatannya itu saat nunggu anak sekolah. Saya mah

seneng aja mba, jadi bukan anak aja yang belajar saya juga ikut belajar.

5. Apakah dengan adanya penyuluhan mendorong ibu untuk berbuat lebih baik?

Jawaban: iya, sangat lebih baik, kalau enggak saya pengenya kasar aja sama anak.

6. Menurut Ibu Apakah metode Hypnoparenting dapat membantu ibu dalam mendidik anak?

Jawaban: iya, bisa membantu karena kita sudah diberitahu jadi kita lebih mengerti.

7. Setelah mengikuti penyuluhan pola asuh apa yang akan ibu terapkan kepada anak?

Jawaban: saya akan lebih sabar, halus, yang kasar-kasarnya dibuang aja!

Page 95: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

8. Masalah apa yang anak ibu alami?

Jawaban: masalahnya bukan sama anak saya tapi sayanya…..saya mah orangnya suka gak

sabaran bu, suka gak sabar gitu ngadepin anak pengennya langsung kasar aja sama anak

seperti ngebentak-bentak, terkadang saking keselnya saya bisa mukul anak saya, tapi saya

suka nyesel sih kok saya begini ya..... makanya saya senang dengan adanya penyuluhan ini

jadi saya bisa tahu cara pola asuh yang baik, dan bagus juga buat saya, lebih sering lebih

bagus.

9. Apakah metode Hypnoparenting ini baik untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: bagus banget, karena anak saya suka susah kalau disuruh belajar, sama tidur siang

juga susah.

10. Apakah ibu merasa mampu untuk melakukan Hypnoparenting pada anak ibu?

Jawaban: iya bisa dengan belajar, penuh dengan kesabaran ngadepin anak kalau lagi ngeyel.

11. Apakah ibu menerapkan / Menggunakan Metode Hypnoparenting di rumah?

Jawaban: iya nerapin, tapi masih sedikit-sedikit yang jelas saya coba merubah diri biar lebh

baik aja dulu.

12. Sejak kapan ibu menerapkan hypnoparenting pada anak?

Jawaban: sejak ikut penyuluhan pertama.

13. Bagaimana hubungan ibu dan anak setelah menerapkan metode Hypnoparenting?

Jawaban: anak saya mulai nurut, saya lebih sabar, saya kurangi sifat kasar saya.

14. Adakah perubahan positif yang terjadi pada anak setelah diHypnotis?

Jawaban: iya ada tadinya dia kalau main PS susah kalau disuruh berenti, sekarang lumayan

lebih ngedengerin kata orangtua.

15. Adakah keinginan ibu untuk menyebarkan informasi tentang Hypnoparenting? Alasannya?

Jawaban: iya mau nanti kalau saya lagi ngobrol-ngobrol sama temen saya.

Interviewer Interview

Siti Nur Komariyah Ibu Atikah

Page 96: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu Ani Nuraeni

Nama Anak : Amelia Nurlaela (Amel)

Umur Anak : 5 Tahun 6 bulan

TTL IBU : Bogor, 12 Februari 1986

Alamat Rumah : Benda Kaum Rt.02 Rw.13

Tempat Wawancara : Paud Pelangi

Waktu Wawancara : 17/07/2013

1. Apakah materi yang disampaikan cukup jelas?

Jawaban : cukup jelas, saya jadi ngerti

2. Apakah ibu memahami materi yang diberikan penyuluh? Apa yang dipahami?

Jawaban : “Saya merasa cukup jelas dengan yang disampaikan oleh penyuluh, jadi saya bisa

ngerti bu, jadi katanya tadi kita bisa merubah sikap buruk pada anak dengan cara yang baik

yaitu dengan di hypnotis dengan kata-kata yang bagus, karena saya cukup mengerti jadi saya

akan mempraktekannya dirumah pada Anak saya..

3. Apakah penyuluhan ini bermanfaat?

Jawaban: bermanfaat sekali mbak,,,ya saya mah pengen anak saya itu bisa jadi orang sukses,

istilahnya harus lebih baik dari orang tuanya. Makanya saya mikir cara yang terbaik supaya

saya nggak salah ngedidiknya. Jadi itu tujuan saya biar saya bisa jadiin anak saya orang

sukses.

4. Apakah sebelumnya ibu sudah pernah mendapatkan informasi tentang Hypnoparenting?

Jawaban : sudah waktu itu saya udah lupa waktunya kapan, yang jelas udah pernah sekali.

5. Apakah dengan adanya penyuluhan mendorong ibu untuk berbuat lebih baik?

Jawaban: insyaallah iya, kan sayapengen anak saya juga jadi lebih baik.

6. Menurut Ibu Apakah metode Hypnoparenting dapat membantu ibu dalam mendidik anak?

Jawaban: iya tentu saja. Makanya sekarang saya jadi berfikir lebih baik terus.

Page 97: EFEKTIFITAS PENYULUHAN POLA ASUH ORANG TUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25772/1/SITI NUR... · Pola asuh yang diberikan oleh orangtua pada anak bisa dalam

7. Setelah mengikuti penyuluhan pola asuh apa yang akan ibu terapkan kepada anak?

Jawaban: saya mau jadi agak-agak halus lah sama anak.

8. Masalah apa yang anak ibu alami?

Jawaban: jadi si Amel tuh bu, pemalunya kebangetan, kalau ketemu sama orang yang baru

dia lihat dia suka ngumpet kebelakang saya, trus kalau di sekolah gak mau ditinggal saya

harus ikut masuk ke kelas padahal anak-anak yang lain gak ada yang ditemenin bundanya,

9. Apakah metode Hypnoparenting ini baik untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: iya bagus banget,.

10. Apakah ibu merasa mampu untuk melakukan Hypnoparenting pada anak ibu?

Jawaban: iya mampu karena saya udah mencoba.

11. Apakah ibu menerapkan / Menggunakan Metode Hypnoparenting di rumah?

Jawaban: iya nerapin, kalu Amelnya sebelum tidur saya omongin kata-kata yang baik sama

dia.

12. Sejak kapan ibu menerapkan hypnoparenting pada anak?

Jawaban: sejak ikut penyuluhan pertama.

13. Bagaimana hubungan ibu dan anak setelah menerapkan metode Hypnoparenting?

Jawaban: kalau sama anak mah emah hubungannya baik-baik terus, cumin sekarang emang

lebih baik sih,,, soalnyakan saya ngurangin ngomel-ngomel saya kalau di rumah.

14. Adakah perubahan positif yang terjadi pada anak setelah diHypnotis?

Jawaban: iya ada setelah saya hypnotis tiap malam skarang sudah mulai ada perubahan,

Amel jadi mulai bisa berbaur dengan teman-temannya yang lain, dan kalau ketemu orang

baru dia tidak ngumpet lagi

15. Adakah keinginan ibu untuk menyebarkan informasi tentang Hypnoparenting? Alasannya?

Jawaban: iya mau nanti kalau saya lagi ngobrol-ngobrol sama temen saya.

Interviewer Interview

Siti Nur Komariyah Ibu Ani Nuraeni