HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak...

82
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTAI CERMIN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh : 061000201 RITAYANI LUBIS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008 Universitas Sumatera Utara

Transcript of HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak...

Page 1: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTAI CERMIN

KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

061000201 RITAYANI LUBIS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2008

Universitas Sumatera Utara

Page 2: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

HUBUNGAN POLA SUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTAI CERMIN KECAMATAN

TANJNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2008

Yang Dipersiapkan Dan Dipertahankan Oleh :

06100201 RITAYANI LUBIS

Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi

Pada Tanggal 6 November 2008 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I Ernawati Nasution, SKM, Mkes NIP. 13216844 NIP. 132049786

Dr. Ir. Albiner Siagian, Msi

Penguji II Penguji III Ir. Etty Sudaryati, MKM NIP. 131964119 NIP. 132049788

Dr. Ir. Evawany Y Aritonang, MSi

Medan,06 November 2008 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara, Dekan,

NIP. 131124053 Dr. Ria Masniari Lubis,Msi

Universitas Sumatera Utara

Page 3: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

ABSTRAK

Masa anak usia 1-5 tahun (balita) adalah masa pada mana anak sangat

membutuhkan makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup dan memadai. Kekurangan gizi pada masa ini dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang. Pada masa ini juga, anak masih benar-benar tergantung pada perawatan dan pengasuhan oleh ibunya.

Untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung pura Kabupaten Langkat dilakukan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita sebanyak 1678 ibu, sampel sebanyak 100 anak balita. Data diperoleh dengan melakukan wawancara langsung menggunakan kuisioner pada responden, yaitu ibu yang mempunyai anak balita.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak balita mempunyai status gizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan terbanyak pada kategori baik yaitu 94%, rangsangan psikososial pada kategori baik sebanyak 96%, dan berdasarkan perawatan kesehatan pada kategori baik sebanyak 94%. Status gizi normal pada umur 25-36 bulan sebanyak 31,2%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan pada ketegori baik terbanyak pada umur 25-36 bulan 30,9%, rangsangan psikososial pada kategori baik umur 25-36 bulan 33,3%, dan perawatan kesehatan pada kategori baik umur 25-36 bulan 30,9%. Terdapat hubungan yang signifikan antara praktek pemberian makan dan praktek kesehatan dengan status gizi. Sedangkan rangsangan psikososial dengan status gizi tidak berhubungan.

Diharapkan kepada ibu-ibu yang sudah menerapkan pola asuh yang baik tetap mempertahankannya. Kepada ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang berstatus gizi kurus, perlu diberikan penyuluhan oleh petugas kesehatan tentang praktek pemberian makan dan praktek kesehatan agar dapat memperbaiki status gizi anak balita. Kata kunci : pola asuh, status gizi, balita ii

Universitas Sumatera Utara

Page 4: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ritayani Lubis Tempat / Tanggal Lahir : Aeknabara, 16 Maret 1981 Agama : Islam Satus Perkawinan : Belum kawin Alamat : Kompleks PKS No. 29 Aeknabara

RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD Negeri Aeknabara : Tahun 1987 – 1993 2. SMP Negeri Aeknabara : Tahun 1993 – 1996 3. SMU Persiapan Aeknabara : Tahun 1996 – 1999 4. DIII Keperawatan FK-USU : Tahun 2001 - 2004 5. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) USU : Tahun 2006 – 2008

iii

Universitas Sumatera Utara

Page 5: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian

dan penulisan skripsi yang berjudul “ Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi

Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung

Pura Kabupaten Langkat Tahun 2008 ”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang

ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Ernawati Nasution, SKM, M.Kes dan Bapak Dr. Ir. Albiner Siagian, MSi selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

petunjuk, saran dan bimbingan kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulisan skripisi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu, saya dengan rasa hormat menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Ir. Etti Sudaryati, MKM dan Ibu Dr. Ir. Evawany.Y. Aritonang, Msi,

selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran dan

saran.

4. Bapak Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes, selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Seluruh dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

iv

Universitas Sumatera Utara

Page 6: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

6. Kakanda Marihot Samosir, ST, selaku Pegawai di Departemen Gizi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat.

7. Bapak dr. Rudi, selaku Kepala Puskesmas Pantai Cermin Tanjung Pura yang

telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Agustari, selaku Camat Tanjung Pura yang telah banyak membantu

saya saat penelitian.

9. Ayahanda Ramlan Lubis dan Ibunda Hj. Nunung tercinta atas doa, perhatian

dan semangat yang tiada henti demi keberhasilan saya. Mbak Iyah dan adinda

tersayang Andy Raswin Lubis, dan Ihsan Abdi Lubis, terima kasih atas

kebersamaan dan perhatiannya selama ini.

10. Rekan-rekan di peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat 2006 khususnya Mia

Sarah, Indri, Icha, Indah, Neni, Yuli dan teman-teman stambuk 2006

khususnya kakanda Betty Agustina, Fauzi, Dedy, Netty, Cepti, Agustaria

Ginting yang telah banyak memberi dukungan kepada saya selama

menyelesaikan skripsi ini, dan adinda Widia, Renny Zakhrani, serta seseorang

yang telah mengisi hari-hariku saat ini, terima kasih atas dukungannya dan

kebersamaannya selama ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu saya

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

Ritayani Lubis

v

Universitas Sumatera Utara

Page 7: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………................................................... i ABSTRAK………………………………………………………………………… ii DAFTAR RIWAYAT HIDUP...…………………………………………………. iii KATA PENGANTAR............................................................................................... iv DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi DAFTAR TABEL...................................................................................................... ix BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Perumusan Masalah 4 1.3. Tujuan Penelitian 4

1.3.1. Tujuan Umum 4 1.3.2. Tujuan Khusus 4

1.4. Manfaat Penelitian 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pola Asuh 6 2.1.1. Perhatian/Dukungan Ibu Terhadap Anak Dalam

Praktek Pemberian Makanan 8 2.1.2. Rangsangan Psikososial_..............................................................13 2.1.3. Perawatan Kesehatan_..................................................................16

2.2. Status Gizi_...........................................................................................18 2.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi_.........................19 2.2.2. Penilaian Status Gizi_...................................................................20

2.3. Kerangka Konsep_.................................................................................23 2.4. Hipotesa_...............................................................................................23

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian_...........................................................24 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian_...............................................................24

3.2.1. Lokasi Penelitian_........................................................................24 3.2.2. Waktu Penelitian_........................................................................ 24

3.3. Populasi dan Sampel_............................................................................24 3.3.1. Populasi_.......................................................................................24 3.3.2. Sampel_........................................................................................25

3.4. Metode Pengumpulan Data_..................................................................26 3.4.1. Data Primer_.................................................................................26 3.4.2. Data Sekunder_.............................................................................26

3.5. Definisi Operasional_............................................................................27 3.6. Aspek Pengukuran_...............................................................................28 3.7. Pengolahan dan Analisa Data_..............................................................29

3.7.1. Pengolahan Data_.........................................................................29 3.7.2. Analisa Data_...............................................................................30 vi

Universitas Sumatera Utara

Page 8: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB IV. HASIL PENELITIAN

4.1. Lokasi Puskesmas Pantai Cermin_........................................................31 4.2. Data Geografis_.....................................................................................31 4.3. Data Demografi_...................................................................................31 4.4. Karakteristik Responden_.....................................................................33 4.5. Karakteristik Anak Balita_....................................................................35 4.6. Pola Asuh_.............................................................................................38 4.7. Tabulasi Silang Status Gizi Berdasarkan Pola Asuh_...........................40

BAB V. PEMBAHASAN 5.1. Pola Asuh_.............................................................................................43

5.1.1. Perhatian/Dukungan Ibu Terhadap Anak dalam Pemberian Makan_............................................................43

5.1.2. Rangsangan Psikososial_..............................................................44 5.1.3. Perawatan Kesehatan_..................................................................46

5.2. Status Gizi Anak Balita_.......................................................................47 5.3. Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Balita_.......................48

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan_..........................................................................................51 6.2. Saran_....................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vii

Universitas Sumatera Utara

Page 9: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan di Puskesmas

Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 32 Tabel 4.2. Data Fasilitas Gedung di Puskesmas Pantai Cermin

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 32 Tabel 4.3. Data Fasilitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 33 Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 33 Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 34 Tabel 4.6. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah

Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 34

Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 34 Tabel 4.8. Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak Balita di Wilayah

Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 35

Tabel 4.9. Distribusi Anak Balita Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas

Pantai Cermin Kecamatan Tanjung pura Kabupaten Langkat 35 Tabel 4.10. Distribusi Anak Balita Menurut Jenis Kelamin di Wilayah

Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 36

Tabel 4.11. Distribusi Umur Anak Balita Berdasarkan Jenis Kelamin

di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 36

Tabel 4.12. Distribusi Anak Balita Menurut Status Gizi di Wilayah Kerja

Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 37

viii

Universitas Sumatera Utara

Page 10: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.13. Distribusi Status Gizi Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 37

Tabel 4.14. Distribusi Pola Asuh Responden Menurut Praktek Pemberian Makan di Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 38

Tabel 4.15. Distribusi Praktek Pemberian Makan Berdasarkan Umur

di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 38

Tabel 4.16. Distribusi Pola Asuh Responden Menurut Rangsangan Psikososial di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 39

Tabel 4.17. Distribusi Rangsangan Psikososial Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 39

Tabel 4.18. Distribusi Pola Asuh responden Menurut Praktek Kesehatan d i Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 40

Tabel 4.19. Distribusi Praktek Kesehatan Berdasarkan Umur di Wilayah

Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 40

Tabel 4.20. Distribusi Status Gizi Berdasarkan Praktek Pemberian Makan

di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 41

Tabel 4.21. Distribusi Status Gizi Berdasarkan Rangsangan Psikososial

di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 41

Tabel 4.22. Distribusi Status Gizi Berdasarkan Praktek Kesehatan

di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat 42

ix

Universitas Sumatera Utara

Page 11: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber

daya manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Indonesia sehat 2010

merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan

kesehatan. Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi

untuk mencapai status gizi masyarakat atau keluarga yang optimal (Dinkes Sumatera

Utara, 2006).

Memiliki anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk

mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi dan

merawat anak secara seksama. Khususnya memperhatikan pertumbuhan dan

perkembangannya. Meskipun proses tumbuh kembang anak berlangsung secara

alamiah, proses tersebut sangat bergantung kepada orang tua. Apalagi masa lima

tahun (masa balita) adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak dan

merupakan masa yang akan menentukan pembentukan fisik, psikis dan intelegensinya

(Sulistijani, 2001).

Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi

genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake

zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan gizi

akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola

standar. Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik

individu maupun populasi. Oleh karena itu, orang tua perlu menaruh perhatian pada

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 12: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

aspek pertumbuhan anak bila ingin mengetahui keadaan gizi mereka (Khomsan,

2003).

Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi

secara kompleks. Ditingkat rumah tangga, keadaan gizi dipengaruhi oleh kemampuan

rumah tangga menyediakan pangan di dalam jumlah dan jenis yang cukup serta pola

asuh yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan, perilaku dan keadaan kesehatan rumah

tangga. Salah satu penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita adalah akibat

pola asuh anak yang kurang memadai (Soekirman, 2000).

Pengasuhan berasal dari kata asuh (to rear) yang mempunyai makna menjaga,

merawat dan mendidik anak yang masih kecil. Menurut Wagnel dan Funk

menyebutkan bahwa mengasuh itu meliputi menjaga serta memberi bimbingan

menuju pertumbuhan ke arah kedewasaan. Pengertian lain diutarakan oleh Webster

yang mengatakan bahwa mengasuh itu membimbing menuju ke pertumbuhan ke arah

kedewasaan dengan memberikan pendidikan, makanan dan sebagainya terhadap

mereka yang di asuh (Sunarti, 1989).

Pengasuhan merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun. Masa anak usia

1-5 tahun (balita) adalah masa dimana anak masih sangat membutuhkan suplai

makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup dan memadai. Kekurangan gizi pada

masa ini dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial

dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi dewasa.

Secara lebih spesifik, kekurangan gizi dapat menyebabkan keterlambatan

pertumbuhan badan, lebih penting lagi keterlambatan perkembangan otak dan dapat

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 13: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

pula terjadinya penurunan atau rendahnya daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.

Pada masa ini juga, anak masih benar-benar tergantung pada perawatan dan

pengasuhan oleh ibunya. Pengasuhan kesehatan dan makanan pada tahun pertama

kehidupan sangatlah penting untuk perkembangan anak (Santoso, 2005).

Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di

Indonesia. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk mulai meningkat pada usia 6-11

bulan dan mencapai puncaknya pada usia 12-23 bulan dan 24-35 bulan. Di negara-

negara ASEAN pada periode tahun yang hampir sama (1990-1997) prevalensi gizi

buruk pada anak balita hanya berkisar antara 1-5 % (Soekirman, 2000). Di Indonesia

prevalensi gizi buruk pada balita menurut BB/U pada tahun 2002 adalah 8,0% dengan

jumlah balita 18.369.952 orang dan meningkat pada tahun 2003 yaitu 8,3% dengan

jumlah balita 18.608.762 orang (Hayatinur. E, 2006). Data prevalensi gizi buruk

menurut provinsi di Indonesia pada tahun 2003 yang tertinggi adalah propinsi

Gorontalo yaitu sebesar 21,48 % sedangkan prevalensi gizi kurang tertinggi adalah

provinsi NTT yaitu sebesar 25,93 % (Nency, 2005). Berdasarkan hasil Susenas, di

Sumatera Utara prevalensi gizi kurang pada tahun 2000 yaitu sebesar 17,32 %, tahun

2003 sebesar 18,39 % dan pada tahun 2005 sebesar 18,20 %. Sedangkan prevalensi

gizi buruk pada tahun 2000 yaitu sebesar 9,16 %, pada tahun 2003 sebesar 12,35 %

dan pada tahun 2005 sebesar 10,50 % (Dinkes Sumatera Utara, 2006). Pada tahun

2006 di Kabupaten Langkat terdapat 24% anak dengan status gizi buruk (Siswono,

2007). Data yang diperoleh berdasarkan hasil penilaian status gizi pada tahun 2007

terdapat 1678 balita di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin. Dari 1678 balita

terdapat 77 balita (4,60%) yang menderita gizi buruk dan 272 balita (16,21%) yang

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 14: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

menderita gizi kurang. Wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat

membawahi 19 (sembilan belas) desa. Puskesmas terletak pada Desa Pantai Cermin.

Kecamatan Tanjung Pura merupakan dataran rendah yang diapit dua sungai besar

sehingga rentan terhadap banjir. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani (Ekspose

Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2007).

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik meneliti mengenai pola

pengasuhan dan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin

Kecamatan Tanjung Pura.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah ada hubungan pola asuh ibu dengan status gizi anak balita di

wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

Langkat Tahun 2008.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan status gizi anak balita di

wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

Langkat Tahun 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas

Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2008.

2. Untuk mengetahui gambaran pola asuh ibu pada anak balita (dukungan/perhatian

ibu terhadap anak dalam praktek pemberian makanan meliputi pemberian

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 15: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

makanan pendamping anak serta persiapan dan penyimpanan makanan,

rangsangan psikososial, perawatan kesehatan anak balita meliputi praktek

kebersihan/hygiene dan sanitasi lingkungan serta perawatan balita dalam keadaan

sakit).

3. Untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan status gizi anak balita di

wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

Langkat Tahun 2008.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak puskesmas, dapat menjadi masukan dan informasi mengenai status

gizi anak balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan

Tanjung Pura.

2. Bagi pihak ibu, memberikan masukan dan informasi mengenai pola asuh dan

status gizi anak balita.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 16: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pola Asuh

Sering dikatakan bahwa ibu adalah jantung dari keluarga, jantung dalam tubuh

merupakan alat yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Apabila jantung

berhenti berdenyut maka orang itu tidak bisa melangsungkan hidupnya. Dari

perumpaan ini bisa disimpulkan bahwa kedudukan seorang ibu sebagai tokoh sentral

dan sangat penting untuk melaksanakan kehidupan. Pentingnya seorang ibu terutama

terlihat sejak kelahiran anaknya. (Gunarsa, 1993)

Agar pola hidup anak bisa sesuai dengan standar kesehatan, disamping harus

mengatur pola makan yang benar juga tak kalah pentingnya mengatur pola asuh yang

benar pula. Pola asuh yang benar bisa ditempuh dengan memberikan perhatian yang

penuh serta kasih sayang pada anak, memberinya waktu yang cukup untuk menikmati

kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga.

Dalam masa pengasuhan, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak

adalah orang tuanya. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan dan perawatan

orang tua oleh karena itu orang tua merupakan dasar pertama bagi pembentukan

pribadi anak. Melalui orang tua, anak beradaptasi dengan lingkungannya untuk

mengenal dunia sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang berlaku dilingkungannya.

Dengan demikian dasar pengembangan dari seorang individu telah diletakkan oleh

orang tua melalui praktek pengasuhan anak sejak ia masih bayi (Supanto, 1990).

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 17: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Pengasuhan berasal dari kata asuh (to rear) yang mempunyai makna menjaga,

merawat dan mendidik anak yang masih kecil. Wagnel dan Funk menyebutkan bahwa

mengasuh itu meliputi menjaga serta memberi bimbingan menuju pertumbuhan ke

arah kedewasaan. Pengertian lain diutarakan oleh Webster yang mengatakan bahwa

mengasuh itu membimbing menuju ke pertumbuhan ke arah kedewasaan dengan

memberikan pendidikan, makanan dan sebagainya terhadap mereka yang di asuh

(Sunarti, 1989).

Dari beberapa pengertian tentang batas asuh, menurut Whiting dan Child

dalam proses pengasuhan anak yang harus diperhatikan adalah orang-orang yang

mengasuh dan cara penerapan larangan atau keharusan yang dipergunakan. Larangan

maupun keharusan terhadap pola pengasuhan anak beraneka ragam. Tetapi pada

prinsipnya cara pengasuhan anak mengandung sifat : pengajaran (instructing),

pengganjaran (rewarding) dan pembujukan (inciting) (Sunarti, 1989).

Di negara timur seperti Indonesia, keluarga besar masih lazim dianut dan

peran ibu seringkali di pegang oleh beberapa orang lainnya seperti nenek, keluarga

dekat atau saudara serta dapat juga di asuh oleh pembantu (Nadesul, 1995).

Kerangka konseptual yang dikemukan oleh UNICEF yang dikembangkan

lebih lanjut oleh Engle et al (1997) menekankan bahwa tiga komponen makanan –

kesehatan – asuhan merupakan faktor-faktor yang berperan dalam menunjang

pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Engle et al (1997)

mengemukakan bahwa pola asuh meliputi 6 hal yaitu : (1) perhatian / dukungan ibu

terhadap anak, (2) pemberian ASI atau makanan pendamping pada anak, (3)

rangsangan psikososial terhadap anak, (4) persiapan dan penyimpanan makanan, (5)

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 18: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

praktek kebersihan atau higiene dan sanitasi lingkungan dan (6) perawatan balita

dalam keadaan sakit seperti pencari pelayanan kesehatan. Pemberian ASI dan

makanan pendamping pada anak serta persiapan dan penyimpanan makanan tercakup

dalam praktek pemberian makan (Engle, 1997).

2.1.1. Perhatian / Dukungan Ibu terhadap Anak dalam Praktek Pemberian Makanan

Semua orangtua harus memberikan hak anak untuk tumbuh. Semua anak

harus memperoleh yang terbaik agar dapat tumbuh sesuai dengan apa yang mungkin

dicapainya dan sesuai dengan kemampuan tubuhnya. Untuk itu perlu

perhatian/dukungan orangtua. Untuk tumbuh dengan baik tidak cukup dengan

memberinya makan, asal memilih menu makanan dan asal menyuapi anak nasi. Akan

tetapi anak membutuhkan sikap orangtuanya dalam memberi makan. Semasa bayi,

anak hanya menelan apa saja yang diberikan ibunya. Sekalipun yang ditelannya itu

tidak cukup dan kurang bergizi. Demikian pula sampai anak sudah mulai disapih.

Anak tidak tahu mana makanan terbaik dan mana makanan yang boleh dimakan.

Anak masih membutuhkan bimbingan seorang ibu dalam memilih makanan agar

pertumbuhan tidak terganggu. Bentuk perhatian/dukungan ibu terhadap anak meliputi

perhatian ketika makan, mandi dan sakit (Nadesul, 1995).

Wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga memiliki peran ganda dalam

keluarga, terutama jika memiliki aktivitas di luar rumah seperti bekerja ataupun

melakukan aktivitas lain dalam kegiatan sosial. Wanita yang bekerja di luar rumah

biasanya dalam hal menyusun menu tidak terlalu memperhatikan keadaan gizinya,

tetapi cenderung menekankan dalam jumlah atau banyaknya makanan. Sedangkan

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 19: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

gizi mempunyai pengaruh yang cukup atau sangat berperan bagi pertumbuhan dan

perkembangan mental maupun fisik anak. Selama bekerja ibu cenderung

mempercayakan anak mereka diawasi oleh anggota keluarga lainnya yang biasanya

adalah nenek, saudara perempuan atau anak yang sudah besar bahkan orang lain yang

diberi tugas untuk mengasuh anaknya (Sunarti, 1989).

a. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping Pada Anak

Bila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan karena ASI

merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi selama 3 – 4 bulan

pertama. ASI yang diproduksi pada 1 – 5 hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu

cairan kental yang berwarna kekuningan. Kolostrum ini sangat menguntungkan bayi

karena mengandung lebih banyak antibodi, protein, mineral dan vitamin A.

Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Produksi ASI

dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan ibu yang tenang. Disamping itu perlu

diperhatikan kesehatan ibu pada umumnya, status gizi dan perawatan payudara.

Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat terutama ASI eksklusif

(As’ad, 2002).

ASI eksklusif adalah bayi yang diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain

seperti susu formula, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat

seperti pisang, pepaya, bubur, biskuit dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini

dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin

sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan harus mulai diperkenalkan dengan

makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau

bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli, 2000).

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 20: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Dibandingkan dengan susu lainnya, ASI memiliki beberapa keunggulan yaitu:

1. Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 – 4 bulan pertama.

2. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal.

3. Mengandung beberapa zat antibodi, sehingga mencegah terjadinya infeksi.

4. Mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi.

5. Tidak mengandung beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan alergi.

6. Ekonomis dan praktis. Tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan dalam

keadaan segar serta bebas dari kuman.

7. Berfungsi menjarangkan kehamilan.

8. Membina hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang antara ibu dan bayi.

Bayi sehat pada umumnya tidak memerlukan makanan tambahan sampai usia

6 bulan. Pada keadaan-keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan

padat setelah bayi berumur 4 bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena

terjadi peningkatan berat badan bayi yang kurang dari standar atau didapatkan tanda-

tanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan

baik. Namun, sebelum diberi makanan tambahan sebaiknya coba diperbaiki dahulu

cara menyusuinya. Cobalah hanya memberi bayi ASI saja tanpa memberi minuman

atau makanan lain. Selain itu, bayi harus sering disusui, perhatikan posisi menyusui.

Secara umum usahakan dahulu agar cara pemberian ASI dilakukan sebaik mungkin.

Apabila setelah 1 – 2 minggu ternyata upaya perbaikan tersebut tidak menyebabkan

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 21: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

peningkatan berat badan, maka pemberian makanan tambahan atau padat diberikan

bagi bayi berusia diatas 4 bulan (Roesli, 2000).

Bila oleh suatu sebab (misalnya ibu bekerja atau hamil lagi) bayi tidak

memperoleh ASI, maka kepada bayi diberikan PASI (Pengganti Air Susu Ibu). PASI

dibuat dari susu sapi yang susunan gizinya sudah diubah menjadi hampir sama

dengan susunan gizi ASI, sehingga dapat diberikan kepada bayi tanpa menyebabkan

akibat sampingan. Akan tetapi belum ada PASI yang tepat menyerupai susunan ASI

(As’ad, 2002).

Proses penyapihan dimulai pada saat yang berlainan. Pada beberapa kelompok

masyarakat (budaya) tertentu, bayi tidak akan disapih sebelum berusia 6 bulan.

Bahkan ada yang baru memulai penyapihan setelah bayi berusia 2 tahun. Sebaliknya,

pada masyarkat urban bayi disapih terlalu dini yaitu baru beberapa hari lahir sudah

diberi makanan tambahan (Arisman, 2004).

Menurut Sulistjani (2001), seiring bertambahnya usia anak, ragam makanan

yang diberikan harus bergizi lengkap dan seimbang yang mana penting untuk

menunjang tumbuh kembang dan status gizi anak. Dalam hal pengaturan pola

konsumsi makan, ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam memilih jenis

makanan yang bergizi seimbang. Setelah berumur 6 bulan, bayi memerlukan

makanan pendamping karena kebutuhan gizi bayi meningkat dan tidak seluruhnya

dapat dipenuhi oleh ASI. Menurut Arisman (2004), pemberian makanan pendamping

harus bertahap dan bervariasi, dari mulai bentuk bubur cair kebentuk bubur kental,

sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat.

Pemberian pertama cukup 2 kali sehari, satu atau dua sendok teh penuh. Pada usia 6-9

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 22: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

bulan bayi setidak-tidaknya membutuhkan empat porsi. Menginjak usia 9 bulan bayi

telah mempunyai gigi dan mulai pandai menguyah makanan. Sekitar usia 1 tahun

bayi sudah mampu memakan makanan orang dewasa. Anak usia 2 tahun memerlukan

makanan separuh takaran orang dewasa.

Makanan sapihan yang ideal harus mengandung makanan pokok, lauk pauk,

sayur-sayuran, buah-buahan dan minyak atau lemak. Makanan sapihan baru boleh

diberikan setelah bayi disusui atau diantara dua jadwal penyusunan. Sebab, diawal

masa penyapihan, ASI masih merupakan makanan pokok. Sementara makanan

sapihan hanyalah sebagai pelengkap. Kemudian secara berangsur ASI berubah fungsi

sebagai makanan tambahan, sementara makanan sapihan menjadi santapan utama

(Arisman, 2004).

Pemberian makanan padat atau tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu

pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu,

tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan padat atau

tambahan pada usia 4 – 6 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini

akan mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi (Roesli, 2000).

b. Persiapan dan Penyimpanan Makanan

Pada saat mempersiapkan makanan, kebersihan makanan perlu mendapat

perhatian khusus. Makanan yang kurang bersih dan sudah tercemar dapat

menyebabkan diare atau cacingan pada anak. Begitu juga dengan si pembuat

makanan dan peralatan yang dipakai seperti sendok, mangkok, gelas, piring dan

sebagainya sangat menentukan bersih tidaknya makanan. Hal-hal yang perlu

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 23: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

diperhatikan dalam mempersiapkan dan menyimpan makanan adalah (Soenardi,

2000) :

1. Simpan makanan dalam keadaan bersih, hindari pencemaran dari debu dan

binatang.

2. Alat makan dan memasak harus bersih.

3. Ibu atau anggota keluarga yang memberikan makanan harus mencuci tangan

dengan sabun sebelum memberi makan.

4. Makanan selingan sebaiknya dibuat sendiri.

2.1.2. Rangsangan Psikososial

Rangsangan psikososial adalah rangsangan berupa perilaku seseorang

terhadap orang lain yang ada di sekitar lingkungannya seperti orang tua, saudara

kandung dan teman bermain (Atkinson dkk, 1991).

Fahmida (2003) yang mengutip pendapat Myers mengemukakan konsep

bahwa kesehatan dan status gizi tidak saja menentukan tapi juga ditentukan oleh

kondisi psikososial. Konsep ini selaras dengan penelitian sebelumnya oleh Zeitlin

dkk (1990) yang meniliti anak-anak yang tetap tumbuh dan berkembang dengan baik

dalam keterbatasan lingkungan dimana sebagian besar anak lainnya mengalami

kekurangan gizi. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa kondisi dan asuhan

psikososial seperti keterikatan antara ibu dan anak merupakan salah satu faktor

penting yang menjelaskan mengapa anak-anak tersebut tumbuh dan berkembang

dengan baik. Diperkirakan bahwa kondisi psikososial yang buruk dapat berpengaruh

negatif terhadap penggunaan zat gizi didalam tubuh, sebaliknya kondisi psikososial

yang baik akan merangsang hormon pertumbuhan sekaligus merangsang anak untuk

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 24: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

melatih organ-organ perkembangannya. Selain itu, asuhan psikososial yang baik

berkaitan erat dengan asuhan gizi dan kesehatan yang baik pula sehingga secara tidak

langsung berpengaruh positif terhadap status gizi, pertumbuhan dan perkembangan

(Engle,1997).

Merawat anak, mulai dari memandikan, menyuapi sampai mengasuh hampir

semuanya dilakukan oleh ibu. Merawat anak dan menyediakan keperluan makan dan

minum anak merupakan tugas sehari-hari yang sudah melekat pada diri seorang ibu.

Akan tetapi, tugas itu tidak hanya itu saja bila ibu bekerja diluar rumah. Ibu juga

harus mengingatkan tugas anak-anaknya mengenai pekerjaan yang harus dilakukan

atau belum dilakukan seperti mengingatkan anak supaya mandi, makan dan

mengingatkan waktu bila anaknya bermain (Supanto, 1990). Anak memerlukan

berbagai variasi permainan untuk kebutuhan fisik, mental dan perkembangan

emosinya. Bermain bukan berarti membuang-buang waktu, juga bukan berarti

membuat anak menjadi sibuk sementara orangtuanya mengerjakan pekerjaannya

sendiri. Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain. Untuk bermain

diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf perkembangannya

(Soetjiningsih, 1995).

Menurut Soetjiningsih (1995), ada beberapa faktor psikososial antara lain :

1. Stimulasi : anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih

cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak

mendapat stimulasi.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 25: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

2. Motivasi belajar : dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk

belajar misalnya tersedianya buku-buku, suasana yang tenang dan sarana

lainnya.

3. Ganjaran ataupun hukuman yang wajar : hukuman yang diberikan harus yang

objektif bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian terhadap anak.

4. Kelompok sebaya : untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak

memerlukan teman sebaya.

5. Stress : stress dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak misalnya terlambat

bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya.

6. Cinta dan kasih sayang : salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan

dilindungi sehingga anak memerlukan kasih sayang dan perlakukan yang adil

dari orangtuanya.

7. Kualitas interaksi anak dan orang tua : interaksi timbal balik antara anak dan

orang tua akan menimbulkan keakraban dalam keluarga.

Beberapa informasi mutakhir menunjukkan bahwa intervensi psikososial

meningkatkan perkembangan kognitif anak. Program untuk memperbaiki dorongan

psikososial melalui pendidikan orang tua tentang interaksi orang tua dan anak melalui

kegiatan kunjungan rumah telah dapat menurunkan angka kurang gizi pada anak

balita. Penelitian lainnya membuktikan bahwa perubahan pola asuh psikososial telah

meningkatkan derajat pertumbuhan anak. Penelitian di Bogota, Columbia

membuktikan bahwa anak-anak yang menderita kurang gizi, dikunjungi rumahnya

setiap minggu selama 6 bulan oleh kader desa, ternyata pertumbuhan pada umur 3

tahun lebih tinggi daripada yang tidak dikunjungi. Dengan dikunjungi rumahnya, ibu-

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 26: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

ibu menjadi lebih memahami kebutuhan anak dan memberi makan pada saat anak

sedang lapar. Didapatkan juga bahwa ibu-ibu yang memahami tentang kebutuhan

untuk perkembangan kognitif anak, anak-anaknya lebih pintar daripada ibu yang lalai

dalam pengasuhan anaknya (Anwar, 2008).

Perawatan Kesehatan

a. Praktek Kebersihan / Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Widaninggar (2003) menyatakan kondisi lingkungan anak harus benar-benar

diperhatikan agar tidak merusak kesehatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan

dengan rumah dan lingkungan adalah bangunan rumah, kebutuhan ruang (bermain

anak), pergantian udara, sinar matahari, penerangan, air bersih, pembuangan

sampah/limbah, kamar mandi dan jamban/ WC dan halaman rumah. Kebersihan

perorangan maupun kebersihan lingkungan memegang peranan penting bagi tumbuh

kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya

penyakit-penyakit kulit dan saluran pencernaan seperti diare dan cacingan.

Sedangkan kebersihan lingkungan erat hubungannya dengan penyakit saluran

pernafasan, saluran pencernaan, serta penyakit akibat nyamuk. Oleh karena itu

penting membuat lingkungan menjadi layak untuk tumbuh kembang anak sehingga

meningkatkan rasa aman bagi ibu atau pengasuh anak dalam menyediakan

kesempatan bagi anaknya untuk mengeksplorasi lingkungan.

Menurut Soetjiningsih (1995), keadaan perumahan yang layak dengan

konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya akan menjamin

keselamatan dan kesehatan penghuninya yaitu ventilasi dan pencahayaan yang cukup,

tidak sesak, cukup leluasa bagi anak untuk bermain dan bebas polusi.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 27: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Sulistijani (2001) mengatakan bahwa lingkungan yang sehat perlu diupayakan

dan dibiasakan tetapi tidak dilakukan sekaligus, harus perlahan-lahan dan terus

menerus. Lingkungan sehat terkait dengan keadaan bersih, rapi dan teratur. Oleh

karena itu, anak perlu dilatih untuk mengembangkan sifat-sifat sehat seperti berikut :

1. Mandi 2 kali sehari.

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

3. Makan teratur 3 kali sehari.

4. Menyikat gigi sebelum tidur.

5. Buang air kecil pada tempatnya / WC.

Awalnya mungkin anak keberatan dengan berbagai latihan tersebut. Namun,

dengan latihan terus-menerus dan diimbangi rasa kasih sayang dan dukungan oarang

tua, anak akan menerima kebijaksanaan dan tindakan disiplin tersebut.

b. Perawatan Balita dalam Keadaan Sakit

Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari para orang tua yaitu dengan

cara segera membawa anaknya yang sakit ketempat pelayanan kesehatan yang

terdekat (Soetjiningsih, 1995).

Masa bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit seperti flu, diare atau

penyakit infeksi lainnya. Jika anak sering menderita sakit dapat menghambat atau

mengganggu proses tumbuh kembang anak. Ada beberapa penyebab seorang anak

mudah terserang penyakit adalah :

1. Apabila kecukupan gizi terganggu karena anak sulit makan dan nafsu makan

menurun. Akibatnya daya tahan tubuh menurun sehingga anak menjadi rentan

terhadap penyakit.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 28: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

2. Lingkungan yang kurang mendukung sehingga perlu diciptakan lingkungan

dan perilaku yang sehat.

3. Jika orang tua lalai dalam memperhatikan proses tumbuh kembang anak oleh

karena itu perlu memantau dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak

secara teratur sesuai dengan tahapan usianya dan segera memeriksakan

kedokter jika anak menderita sakit.

Status kesehatan merupakan salah satu aspek pola asuh yang dapat

mempengaruhi status gizi anak kearah membaik. Status kesehatan adalah hal-hal

yang dilakukan untuk menjaga status gizi anak, menjauhkan dan menghindarkan

penyakit serta yang dapat menyebabkan turunnya keadaan kesehatan anak. Status

kesehatan ini meliputi hal pengobatan penyakit pada anak apabila anak menderita

sakit dan tindakan pencegahan terhadap penyakit sehingga anak tidak sampai terkena

suatu penyakit. Status kesehatan anak dapat ditempuh dengan cara memperhatikan

keadaan gizi anak, kelengkapan imunisasinya, kebersihan diri anak dan lingkungan

dimana anak berada, serta upaya ibu dalam hal mencari pengobatan terhadap anak

apabila anak sakit. Jika anak sakit hendaknya ibu membawanya ketempat pelayanan

kesehatan seperti rumah sakit, klinik, puskesmas dan lain-lain (Zeitlin et al, 1990).

2.2. Status Gizi

Menurut penelitian Hafrida (2004), terdapat kecendrungan pola asuh dengan

status gizi. Semakin baik pola asuh anak maka proporsi gizi baik pada anak juga akan

semakin besar. Dengan kata lain, jika pola asuh anak di dalam keluarga semakin baik

tentunya tingkat konsumsi pangan anak juga akan semakin baik dan akhirnya akan

mempengaruhi keadaan gizi anak. Dari hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 29: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

dari 40 responden terdapat 30 orang (75%) dengan pola asuh baik mempunyai status

gizi yang baik pula. Dan 10 orang (25%) dengan pola asuh buruk mempunyai status

gizi yang kurang.

Berdasarkan penelitian Jahari yang dikutip oleh Hafrida, di Jakarta, Bogor dan

Lombok Timur menunjukkan adanya perbedaan kelompok keadaan gizi rendah dan

tinggi yang disebabkan oleh perbedaan pola pengasuhan anak yang hasilnya

menyatakan bahwa pemberian kolostrum pada bayi dihari-hari pertama kehidupan

berdampak positif pada keadaan gizi anak di umur-umur selanjutnya. Anak-anak

dengan kelompok keadaan gizi yang lebih baik berkaitan erat juga dengan perilaku

pemberian ASI dimana mereka yang sudah tidak diberi ASI lagi ternyata keadaan

gizinya lebih rendah. Anak-anak yang selalu diupayakan mendapatkan makanan

walaupun dalam keadaan menangis maka keadaan gizinya relatif baik dibandingkan

dengan mereka yang tidak diperhatikan atau didiamkan saja.

Berdasarkan penelitian Perangin-angin (2006), bahwa terdapat hubungan

antara praktek pemberian makan dengan status gizi anak. Dimana dari 36 orang yang

mempunyai status gizi baik terdapat 26 orang (83,87%) dengan praktek pemberian

makan yang baik dan 10 orang (58,82%) dengan praktek pemberian makan yang

tidak baik. Sedangkan dari 8 orang responden yang mempunyai status gizi kurang

terdapat 2 orang (6,45%) dengan praktek pemberian makan yang baik dan 6 orang

(35,29%) dengan praktek pemberian makan yang tidak baik.

2.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Menurut Apriadji (1986), ada dua faktor yang berperan dalam menentukan

status gizi seseorang yaitu:

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 30: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

1. Faktor Gizi Eksternal

Faktor gizi eksternal adalah faktor-faktor yang berpengaruh diluar diri

seseorang, yaitu daya beli keluarga, latar belakang sosial budaya, tingkat

pendidikan dan pengetahuan gizi, jumlah anggota keluarga dan kebersihan

lingkungan.

2. Faktor Gizi Internal

Faktor gizi internal adalah faktor-faktor yang menjadi dasar pemenuhan

tingkat kebutuhan gizi seseorang, yaitu nilai cerna makanan, status

kesehatan, status fisiologis, kegiatan, umur, jenis kelamin dan ukuran tubuh.

Secara langsung status gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit infeksi

yang mungkin diderita anak. Kedua penyebab langsung ini sangat terkait dengan pola

asuh anak diberikan oleh ibu/pengasuh. Dan penyebab tidak langsung adalah

ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan

kesehatan lingkungan. Ketiga faktor ini saling berkaitan dengan pendidikan,

pengetahuan dan keterampilan keluarga (Dinkes Sumatera Utara, 2006).

2.2.2. Penilaian Status Gizi

Untuk mengetahui pertumbuhan anak, secara praktis dilakukan pengukuran

tinggi badan dan berat badan secara teratur. Ada beberapa cara menilai status gizi

yaitu dengan pengukuran antropometri, klinis, biokimia dan biofisik yang disebut

dengan penilaian status gizi secara langsung. Pengukuran status gizi anak berdasarkan

antropometri adalah jenis pengukuran yang paling sederhana dan praktis karena

mudah dilakukan dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar. Secara

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 31: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

umum antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Antropometri merupakan

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi yang dapat dilakukan terhadap Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan

lingkaran bagian-bagian tubuh serta tebal lemak dibawah kulit (Supariasa, dkk,

2001).

Sampai saat ini, ada beberapa kegiatan penilaian status gizi yang dilakukan

yaitu kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG), kegiatan bulan penimbangan dan

dalam kegiatan penelitian. Jenis pengukuran yang paling sering dilakukan adalah

antropometri, karena mudah, prosedurnya sederhana dan dapat dilakukan berulang

serta cukup peka untuk mengetahui adanya perubahan pertumbuhan tertentu pada

anak balita.

Cara pengukuran dengan antopometri dilakukan dengan mengukur beberapa

parameter antara lain : umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar

kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit. Kombinasi

antara beberapa parameter disebut indeks antropometri. Indeks antropometri yang

umum digunakan dalam menilai status gizi adalah Berat Badan menurut umur

(BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan menurut Tinggi

Badan (BB/TB).

Pilihan indeks antropometri tergantung pada tujuan penilaian status gizi.

Indeks BB/U menunjukkan secara sensitif status gizi saat ini (saat diukur) karena

mudah berubah namun tidak spesifik karena berat badan selain dipengaruhi oleh

umur juga dipengaruhi oleh tinggi badan. Indeks TB/U menggambarkan status gizi

masa lalu karena dalam keadaan normal tinggi badan tumbuh bersamaan dengan

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 32: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

bertambahnya umur. Pertambahan tinggi badan atau panjang badan relatif kurang

sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu yang singkat. Pengaruh kurang gizi

terhadap perrtumbuhan tinggi badan baru terlihat dalam waktu yang cukup lama.

Sedangkan indeks BB/TB menggambarkan secara sensitif dan spesifik status gizi saat

ini, dapat dikategarikan sebagai kurus merupakan pengukuran antropometri yang

terbaik (Soekirman, 2000).

Menurut Soekirman (2000), untuk menilai status gizi balita dengan

menggunakan indeks Berat Badan / Tinggi Badan (BB/TB) yang dikonversikan

dengan baku rujukan WHO – NCHS, status gizi dapat dibagi empat kategori :

1. Gemuk, bila nilai Z – Score > + 2 SD

2. Normal, bila nilai Z – Score terletak antara ≥ - 2 SD sampai + 2 SD

3. Kurus, bila nilai Z – Score terletak anrtara < – 2 SD sampai ≥ - 3SD

4. Kurus Sekali, bila nilai Z – Score < - 3 SD

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 33: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

2.3.Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka konsep hubungan pola asuh dengan status gizi anak balita.

Status gizi dipengaruhi oleh pola asuh yang meliputi perhatian /dukungan ibu terhadap anak dalam praktek pemberian makanan (pemberian makanan pendamping pada anak serta persiapan dan penyimpanan makanan), rangsangan psikososial, perawatan kesehatan (praktek kebersihan / hygiene dan sanitasi lingkungan serta perawatan balita dalam keadaan sakit). Pola asuh yang baik akan mempengaruhi status gizi. Jika pola asuh anak di dalam keluarga sudah baik maka status gizi akan baik juga. 2.4. Hipotesa

Ha : Ada hubungan antara perhatian / dukungan ibu terhadap anak dalam praktek

pemberian makanan (pemberian makanan pendamping anak serta persiapan dan

penyimpanan makanan) dengan status gizi anak balita.

Ha : Ada hubungan antara rangsangan psikososial dengan status gizi anak balita.

Ha : Ada hubungan antara perawatan kesehatan (praktek kebersihan / hygiene dan

sanitasi lingkungan serta perawatan balita dalam keadaan sakit) dengan status

gizi anak balita.

Pola Asuh Meliputi : 1. Perhatian / dukungan Ibu

terhadap anak dalam praktek pemberian makanan :Pemberian makanan pendamping pada anak serta persiapan dan penyimpanan makanan

2. Rangsangan Psikososial 3. Perawatan kesehatan : praktek

kebersihan / hygiene dan sanitasi lingkungan serta perawatan balita dalam keadaaan sakit

Status Gizi Anak Balita

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 34: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini bersipat deskriptif analitik yaitu menggambarkan

hubungan pola asuh dengan status gizi anak balita dan menganalisa hubungan

variabel–variabel yang di teliti. Disain atau rancangan yang di pakai yaitu studi

potong lintang (Cross–Sectional).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Alasan pemilihan lokasi adalah :

a. Banyaknya jumlah balita diwilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

b. Tingginya angka kejadian gizi buruk sebanyak 77 anak balita (4,60%) dan

gizi kurang sebanyak 272 anak balita (16,21%) di Puskesmas Pantai Cermin

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007 s/d Agustus 2008

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 35: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita

di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

Langkat. Jumlah populasi pada saat penelitian adalah sebanyak 1678 anak balita.

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian dari jumlah ibu yang mempunyai anak

balita di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura

Kabupaten Langkat, dengan ibu sebagai responden.

Besarnya sampel diambil dengan menggunakan rumus (Soekidjo,1993)

sebagai berikut :

N

n =

1+ N (d)

2

Keterangan : n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

d = Tingkat Kepercayaan yang diinginkan (90%)

maka sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1678

n =

1 + 1678 (0,1)

2

= 94,4 = 95 anak balita

Untuk mengestimasi jika ada sampel yang drop out, maka sampel diambil menjadi

100 anak balita.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 36: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner pada ibu

yang mempunyai anak balita, meliputi :

a. Karakteristik responden (umur, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan)

b. Karakteristik anak (umur dan jenis kelamin)

c. Data berat badan anak diperoleh melalui pengukuran dengan menggunakan

timbangan Dacin yang mempunyai kapasitas 25 kg dengan tingkat ketelitian

0,1 kg.

d. Data tinggi badan anak diperoleh melalui pengukuran dengan menggunakan

mikrotoa dan pengukur panjang badan.

e. Data pola asuh diperoleh dari wawancara langsung dengan responden

menggunakan kuesioner yang meliputi :

- Perhatian/dukungan ibu terhadap anak dalam praktek pemberian makanan

meliputi pemberian ASI dan makanan pendamping pada anak serta

persiapan dan penyimpanan makanan

- Rangsangan psikososial

- Perawatan kesehatan meliputi praktek kebersihan / hygiene dan sanitasi

lingkungan serta perawatan anak balita sakit

3.4.2. Data Sekunder

Meliputi gambaran umum puskesmas dan data anak balita yang berobat di

Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 37: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

3.5. Definisi Operasional

1. Status gizi adalah keadaan fisik anak balita yang ditentukan dengan

melakukan pengukuran antropometri Berat Badan menurut Tinggi Badan

(BB/TB) kemudian diinterprestasikan dengan standar WHO-NCHS dengan

menggunakan indikator BB/TB.

2. Anak Balita adalah anak yang berusia 12 sampai 59 bulan.

3. Berat Badan adalah ukuran massa tubuh anak yang ditentukan dengan cara

penimbangan menggunakan alat dacin yang mempunyai kapasitas 25 kg

dengan tingkat ketelitian 0,1 kg.

4. Tinggi Badan adalah ukuran tinggi tubuh anak yang ditentukan dengan cara

pengukuran menggunakan alat mikrotoa dalam satuan centimeter (cm).

5. Pola asuh adalah suatu tindakan memberikan perhatian yang penuh serta kasih

sayang pada anak balita mencakup :

a. Perhatian/dukungan ibu terhadap anak dalam praktek pemberian makanan

adalah gambaran mengenai sikap ibu dalam memilih makanan,menyusun

menu makanan,memberi makan, serta penyimpanan makanan.

b. Rangsangan psikososial adalah perlakuan ibu terhadap anak dalam hal

penjagaan dan pengawasan anak, waktu ibu memandikan, memberi makan

dan menggendong anak, penyediaan mainan untuk anak dan lain-lain.

c. Perawatan kesehatan adalah apa yang dilakukan oleh ibu untuk menjaga

kesehatan anak dalam kebersihan dan lingkungan anak meliputi keadaan

rumah, air bersih, pembuangan sampah dan perawatan balita dalam

keadaan sakit meliputi praktek kesehatan di rumah dan pola pencarian

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 38: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

pelayanan kesehatan (membawa anak berobat jika sakit, mempunyai

persediaan obat di rumah, mendampingi anak selama sakit, anak

ditimbang setiap bulan, imunisasi lengkap, sarana pelayanan kesehatan

yang sering dikunjungi).

3.6. Aspek pengukuran

1. Data status gizi

Status gizi diukur dengan menggunakan indikator BB/TB kemudian

diinterprestasikan berdasarkan standar WHO-NCHS.

Status gizi berdasarkan BB/TB dibagi atas 4 kategori, yaitu :

- Gemuk, bila nilai Z – Score > + 2 SD

- Normal, bila nilai Z – Score terletak antara ≥ - 2 SD sampai + 2 SD

- Kurus, bila nilai Z – Score terletak anrtara < – 2 SD sampai ≥ - 3SD

- Kurus Sekali, bila nilai Z – Score < - 3 SD

2. Data pola asuh meliputi :

a. Perhatian/dukungan ibu terhadap anak dalam pemberian makanan

Diukur berdasarkan jawaban dari kuesioner yang terdiri dari 13 pertayaan.

Skor untuk option a = 2, b = 1 sehingga skor menjadi 26. dikategorikan

menjadi :

- Baik : apabila nilai yang diperoleh 22 – 26 (≥ 80%)

- Tidak baik : apabila nilai yang diperoleh <22 (< 80%)

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 39: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

b. Rangsangan Psikososial

Diukur berdasarkan jawaban dari kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan.

Skor untuk option a = 2, b = 1 sehingga skor menjadi 12. dikategorikan

menjadi :

- Baik : apabila nilai yang diperoleh 8 – 12 (≥ 70%)

- Tidak baik : apabila nilai yang diperoleh < 8 (< 70%)

c. Praktek kesehatan

Diukur berdasarkan jawaban dari kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan.

Skor untuk option a = 2, b = 1 sehingga skor menjadi 24. dikategorikan

menjadi :

- Baik : apabila nilai yang diperoleh 20 – 24 (≥ 80%)

- Tidak baik : apabila nilai yang diperoleh < 20 (< 80%)

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Data yang dikumpulkan segera diperiksa, bila terdapat kesalahan dalam

pengumpulan data segera diperbaiki (editing) dengan cara memeriksa jawaban

yang kurang.

b. Tabulating

Untuk mempermudah pengolahan dan analisa data serta pengambilan kesimpulan

maka data ditabulating dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 40: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

3.7.2. Analisa data

Data yang sudah terkumpul, diolah dan kemudian dianalisis secara deskriptif.

Sedangkan untuk menguji hipotesis, variabel penelitian dianalisis dengan

menggunakan uji Chi-Square pada taraf nyata 90% (α=0,1) dengan bantuan komputer

program SPSS. Apabila probabilitas (p) lebih kecil daripada α (p<0,1) maka hipotesis

Ho ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel penelitian

dengan status gizi balita. Jika sebaliknya hipotesis Ho diterima maka tidak ada

hubungan yang signifikan.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 41: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Lokasi Puskesmas Pantai Cermin

Puskesmas Pantai Cermin terletak di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten

Langkat meliput i 19 desa/kelurahan yaitu Pekan Tanjung Pura, Serapuh Asli,

Pematang Tengah, Paya Perupuk, Lalang, Pantai Cermin, Perkubuhan, Teluk

Bakung, Pematang Serai, Baja Kuning, Pulau Banyak, Pematang Cengal, Kwala

Serapuh, Kwala Langkat, Bubun, Tapak Kuda, Karya maju, Suka Maju dan Pematang

Cengal Barat.

4.2. Data Geografis

a. Luas wilayah : 165,78 km

b. Jumlah kelurahan : 19

c. Jumlah dusun : 127

d. Batas wilayah:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Hinai/Padang Tualang.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Gebang.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Secanggang.

4.3. Data Demografi

Jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Pura mencapai 66.969 jiwa, terdiri

atas 33.749 laki-laki dan 33.220 perempuan serta 14.725 rumah tangga. Sementara

kepadatan penduduk adalah 404 jiwa/km.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 42: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan di Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah KK 1 Pekan Tanjung Pura 13.842 2.789 2 Serapuh Asli 1.028 245 3 Pematang Tengah 2.764 586 4 Paya Perupuk 2.591 553 5 Lalang 2.026 401 6 Pantai Cermin 5.124 1.251 7 Perkubuhan 4.623 1.013 8 Teluk Bakung 3.649 806 9 Pematang Serai 2.445 598 10 Baja Kuning 1.991 451 11 Pulau Banyak 3.045 659 12 Pematang Cengal 7.939 1.936 13 Kwala Serapuh 1.819 379 14 Kwala Langkat 1.647 375 15 Bubun 3.140 601 16 Tapak Kuda, 2.038 456 17 Karya maju 2.230 535 18 Suka Maju 3.266 664 19 Pematang Cengal Barat 1.762 427 Jumlah 66.969 14.725

Sumber : Ekspose Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2007 Tabel 4.2. Data Fasilitas Gedung di Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan

Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Fasilitas Jumlah 1 Ruang Poli Umum 1 2 Ruang Poli Anak 1 3 Ruang Poli Gigi 1 4 Kamar dokter 1 5 Kamar KIA/ KB 1 6 Ruang Apotik 1 7 Ruang Kartu 1 8 Ruang Imunisasi 1 9 Ruang Tunggu 1 10 Ruang Administrasi 1 11 Laboratorium 1 12 Ruang Pertemuan 1 13 Kamar Mandi 2 14 Ambulance 1 Total 15

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 43: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.3. Data Fasilitas Sumber Daya Manusia di Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Tenaga Pengelola Jumlah 1 Dokter Umum 3 2 Dokter Gigi 1 3 SKM 1 4 Perawat 11 5 Bidan 24 6 SPPH 1 7 SPRG 1 8 SAA 1 9 SPAG 1 Total 44

Sumber : Profil Puskesmas

4.4. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner melalui

wawancara yang meliputi umur ibu, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan dan jumlah

anak balita. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Umur N % 1 20 – 29 tahun 71 71,0 2 30 – 40 tahun 28 28,0 3 > 40 tahun 1 1,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut umur yang

terbanyak adalah ibu yang berumur 20 – 29 tahun yaitu sebanyak 71 orang (71,0%)

dan yang paling sedikit adalah ibu yang berumur > 40 tahun yaitu 1 orang (1,0%).

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 44: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Agama N % 1 Islam 88 88,0 2 Kristen 7 7,0 3 Budha 5 5,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden yang menganut agama Islam

lebih banyak yaitu sebanyak 88 orang (88,0%), sedangkan yang menganut agama

Kristen sebanyak 7 orang (7,0%) dan yang paling sedikit adalah responden yang

menganut agama Budha yaitu 5 orang (5,0%).

Tabel 4.6. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Tingkat Pendidikan n % 1 Tidak Sekolah 2 2,0 2 SD 13 13,0 3 SLTP 50 50,0 4 SLTA 28 28,0 5 Akademik 7 7,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut tingkat

pendidikan yang terbanyak adalah SLTP yaitu sebanyak 50 orang (50,0%) dan yang

paling sedikit adalah akademik yaitu 7 orang (7,0%).

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 45: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Pekerjaan n % 1 IRT 81 81,0 2 Wiraswasta 12 12,0 3 PNS 7 7,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut pekerjaan

yang terbanyak adalah ibu yang bekerja sebagai IRT yaitu sebanyak 81 orang

(81,0%) dan yang paling sedikit adalah ibu yang bekerja sebagai PNS yaitu 7 orang

(7,0%).

Tabel 4.8. Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Jumlah Anak Balita n % 1 1 orang 89 89,0 2 2 orang 11 11,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut jumlah

anak balita yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai 1 orang anak balita yaitu

sebanyak 89 orang (89,0%) dan yang paling sedikit adalah ibu yang mempunyai 2

orang anak balita yaitu 11 orang (11,0%).

4.5. Karakteristik Anak Balita

Karakteristik anak dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner melalui

wawancara kepada ibunya yang meliputi umur anak, jenis kelamin dan status gizi.

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 46: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.9. Distribusi Anak Balita Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Umur (Bulan) n % 1 12 – 24 bulan 25 25,0 2 25 – 36 bulan 32 32,0 3 37 – 48 bulan 26 26,0 4 49 – 59 bulan 17 17,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa distribusi anak balita menurut umur yang

terbanyak adalah anak yang berumur 25 – 36 bulan yaitu sebanyak 32 orang (32,0%)

dan yang paling sedikit adalah anak yang berumur 49 – 59 bulan yaitu 17 orang

(17,0%).

Tabel 4.10. Distribusi Anak Balita Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Jenis Kelamin n % 1 Laki-laki 49 49,0 2 Perempuan 51 51,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa jenis kelamin anak perempuan lebih

banyak yaitu sebanyak 51 orang (51,0%), sedangkan anak laki-laki sebanyak 49

orang (49,0%).

Tabel 4.11. Distribusi Anak Balita Menurut Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Status Gizi n % 1 Gemuk 17 17,0 2 Normal 77 77,0 3 Kurus 6 6,0 Total 100 100,0

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 47: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa distribusi anak balita menurut status

gizi yang terbanyak adalah anak yang berstatus gizi normal yaitu sebanyak 77 orang

(77,0%) dan yang paling sedikit adalah anak yang berstatus gizi kurang yaitu 6 orang

(6,0%).

Tabel 4.12. Distribusi Status Gizi Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Status Gizi

Umur Anak Balita (Bulan) Total 12 - 24 25 – 36 37 - 48 49 - 59 N % n % n % n % n %

1 Gemuk 2 11,8 5 29,4 8 47,1 2 11,8 17 100 2 Normal 22 28,6 24 31,2 18 23,4 13 16,9 77 100 3 Kurus 1 16,7 3 50,0 0 0 2 33,3 6 100

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa anak balita yang gemuk lebih banyak

pada umur 37 - 48 bulan yaitu sebanyak 8 orang (47,1%) dan yang paling sedikit

pada umur 12 – 24 dan 49 – 59 bulan yaitu 2 orang (11,8%). Anak balita yang

berstatus gizi normal lebih banyak pada umur 25 – 36 bulan yaitu sebanyak 24 orang

(31,2%) dan yang paling sedikit pada umur 39 – 59 bulan yaitu 13 orang (16,9%).

Sedangkan anak balita yang kurus lebih banyak pada umur 25 – 36 bulan yaitu

sebanyak 3 orang (50,0%) dan tidak terdapat pada umur 37 – 48 bulan.

4.6. Pola Asuh

Pola asuh anak dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner melalui

wawancara kepada ibunya yang meliputi perhatian / dukungan ibu dalam praktek

pemberian makan, rangsangan psikososial dan praktek kesehatan. Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 48: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.13. Distribusi Pola Asuh Responden Menurut Praktek Pemberian Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Praktek Pemberian Makan n % 1 Baik 94 94,0 2 Tidak Baik 6 6,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pola asuh responden menurut praktek

pemberian makan lebih banyak pada kategori baik yaitu sebanyak 94 orang (94,0%),

sedangkan pada kategori tidak baik sebanyak 6 orang (6,0%).

Tabel 4.14. Distribusi Praktek Pemberian Makan Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Praktek

Pemberian Makan

Umur Anak Balita (Bulan) Total 12 - 24 25 - 36 37 - 48 49 – 59 n % n % n % n % n %

1 Baik 24 25,5 29 30,9 26 27,7 15 16,0 94 100 2 Tidak Baik 1 16,7 3 50,0 0 0 2 33,3 6 100

Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa praktek pemberian makan yang baik

lebih banyak pada umur 25 -36 bulan yaitu sebanyak 29 orang (30,9%) dan yang

paling sedikit pada umur 49 – 59 bulan yaitu 15 orang (16,0%). Sedangkan praktek

pemberian makan yang tidak baik lebih banyak pada umur 25 – 36 bulan yaitu

sebanyak 3 orang (50,0%) dan yang tidak terdapat pada umur 37 - 48 bulan.

Tabel 4.15. Distribusi Pola Asuh Responden Menurut Rangsangan Psikososial di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Rangsangan Psikososial n % 1 Baik 96 96,0 2 Tidak Baik 4 4,0 Total 100 100,0

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 49: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa pola asuh responden menurut

rangsangan psikososial lebih banyak pada kategori baik yaitu sebanyak 96 orang

(96,0%), sedangkan pada kategori tidak baik sebanyak 4 orang (4,0%).

Tabel 4.16. Distribusi Rangsangan Psikososial Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Rangsangan Psikosial

Umur Anak Balita (Bulan) Total 12 - 24 25 - 36 37 - 48 49 - 59 n % n % n % n % n %

1 Baik 24 25,0 32 33,3 25 26,0 15 15,6 96 100 2 Tidak Baik 1 25,0 0 0 1 25,0 2 50,0 4 100

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa rangsangan psikososial yang baik lebih

banyak pada umur 25 -36 bulan yaitu sebanyak 32 orang (33,3%) dan yang paling

sedikit pada umur 49 – 59 bulan yaitu 15 orang (15,6%). Sedangkan rangsangan

psikososial yang tidak baik lebih banyak pada umur 49 - 59 bulan yaitu sebanyak 2

orang (50,0%) dan yang tidak terdapat pada umur 25 - 36 bulan.

Tabel 4.17. Distribusi Pola Asuh Responden Menurut Perawatan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Perawatan Kesehatan n % 1 Baik 94 94,0 2 Tidak Baik 6 6,0 Total 100 100,0

Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa pola asuh responden menurut

perawatan kesehatan lebih banyak pada kategori baik yaitu sebanyak 94 orang

(94,0%), sedangkan pada kategori tidak baik sebanyak 6 orang (6,0%).

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 50: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.18. Distribusi Perawatan Kesehatan Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Perawatan kesehatan

Umur Anak Balita (Bulan) Total 12 - 24 25 - 36 37 - 48 49 – 59 n % n % n % n % n %

1 Baik 24 25,5 29 30,9 26 27,7 15 16,0 94 100 2 Tidak Baik 1 16,7 3 50,0 0 0 2 33,3 6 100

Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa perawatan kesehatan yang baik lebih

banyak pada umur 25 -36 bulan yaitu sebanyak 29 orang (30,9%) dan yang paling

sedikit pada umur 49 – 59 bulan yaitu 15 orang (16,0%). Sedangkan perawatan

kesehatan yang tidak baik lebih banyak pada umur 25 – 36 bulan yaitu sebanyak 3

orang (50,0%) dan yang tidak terdapat pada umur 37 - 48 bulan.

4.7. Tabulasi Silang Status Gizi Berdasarkan Pola Asuh

Pola Asuh Ibu meliputi perhatain / dukungan ibu dalam praktek pemberian

makan, rangsangan psikososial dan praktek kesehatan dapat mempengaruhi status

gizi anak balita. Berdasarkan hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.19. Distibusi Status Gizi Berdasarkan Praktek Pemberian Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Praktek

Pemberian Makan

Status Gizi Jumlah ρ Gemuk Normal Kurus n % n % N % n %

1 Baik 17 18,1 77 81,9 0 100 94 100 0,000 2 Tidak Baik 0 0 0 0 6 100 6 100

Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa dari 94 orang dengan praktek

pemberian makan yang baik terdapat 17 orang (18,1%) yang gemuk, 77 orang

(81,9%) yang status gizi normal dan tidak terdapat yang kurus. Dari 6 orang dengan

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 51: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

praktek pemberian makan yang tidak baik terdapat 6 orang (100%) yang kurus dan

tidak terdapat yang gemuk dan normal.

Berdasarkan tabulasi silang diatas, analisa dengan uji statistik Chi-square

didapat nilai p < 0,1 (0,000) artinya terdapat hubungan status gizi dengan perhatian /

dukungan ibu dalam praktek pemberian makan.

Tabel 4.20. Distibusi Status Gizi Berdasarkan Rangsangan Psikososial di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Rangsangan Psikososial

Status Gizi Jumlah ρ Gemuk Normal Kurus n % n % n % n %

1 Baik 16 16,7 74 77,1 6 6,3 96 100 0,815 2 Tidak Baik 1 25,0 3 75,0 0 0 4 100

Dari tabel 4.20 dapat diketahui bahwa dari 96 orang dengan rangsangan

psikososial yang baik terdapat 16 orang (16,7%) yang gemuk, 74 orang (77,1%) yang

status gizi normal dan 6 orang (6,3%) yang kurus. Dari 4 orang dengan rangsangan

psikososial yang tidak baik terdapat 1 orang (25,0%) yang gemuk, 3 orang (75,0%)

yang normal dan tidak terdapat yang kurus.

Berdasarkan tabulasi silang diatas, analisa dengan uji statistik Chi-square

didapat nilai p > 0,1 (0,815) artinya tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan

rangsangan psikososial.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 52: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Tabel 4.21. Distibusi Status Gizi Berdasarkan Perawatan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

No Perawatan Kesehatan

Status Gizi Jumlah Ρ Gemuk Normal Kurus n % n % N % n %

1 Baik 17 18,1 77 81,9 0 100 94 100 0,000 2 Tidak Baik 0 0 0 0 6 100 6 100

Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa dari 94 orang dengan perawatan

kesehatan yang baik terdapat 17 orang (18,1%) yang gemuk, 77 orang (81,9%) yang

status gizi normal dan tidak terdapat yang kurus. Dari 6 orang dengan perawatan

kesehatan yang tidak baik terdapat 6 orang (100%) yang kurus dan tidak terdapat

yang gemuk dan normal.

Berdasarkan tabulasi silang diatas, tabel 17, analisa dengan uji statistik Chi-

square didapat nilai p < 0,1 (0,000) artinya terdapat hubungan status gizi dengan

praktek kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 53: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pola Asuh

Menurut Engle (1997), pola asuh adalah kemampuan keluarga dan

masyarakat untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan dalam memenuhi

kebutuhan fisik, mental dan sosial dari anak yang sedang tumbuh dan anggota

keluarga lainnya. Pola asuh responden meliputi perhatian/dukungan ibu terhadap

anak dalam pemberian makanan, rangsangan psikososial dan praktek kesehatan anak.

5.1.1. Perhatian/Dukungan Ibu terhadap Anak dalam Pemberian Makanan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh berdasarkan

perhatian/dukungan ibu terhadap anak dalam pemberian makanan sebagian besar

berada pada kategori baik 94%, sedangkan pada kategori tidak baik 6%. Hal ini

dikarenakan Ibu selalu ada waktu atau selalu mendampingi ketika anak makan karena

sebagian besar ibu adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebesar 81%. Ibu sudah

mengetahui tentang menu makanan yang sesuai dengan Pedoman Umum Gizi

Seimbang (PUGS) dan ibu dapat menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat

anak makan. Bila anak tidak mau makan, ibu dapat membujuk agar anak mau

menghabiskan makanannya. Pengetahuan ibu tentang kebersihan dalam menyiapkan

makanan baik hal ini dapat dilihat dari ibu yang selalu mencuci tangan sebelum

mengolah atau memasak bahan makanan dan selalu mencuci alat makan sebelum

dipakai.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 54: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Berdasarkan yang dikemukakan Nadesul (1995), anak masih membutuhkan

bimbingan seorang ibu dalam memilih makanan agar pertumbuhan tidak terganggu.

Bentuk perhatian/dukungan ibu terhadap anak meliputi perhatian ketika anak makan

dan sikap orangtua dalam memberi makan. Soenardi (2000) mengemukakan bahwa

pada saat mempersiapkan makanan, kebersihan makanan dan peralatan yang dipakai

harus mendapatkan perhatian khusus. Makanan yang kurang bersih dan sudah

tercemar dapat menyebabkan diare atau kecacingan pada anak.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Natalia (2006) pada anak balita di

Desa Durian IV Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang menunjukkan juga

bahwa praktek pemberian makan sebagian besar berada pada kategori baik yaitu

sebesar 65% sedangkan pada kategori tidak baik sebesar 35%.

Dari tabel 4.14 menunjukkan bahwa perhatian / dukungan ibu dalam praktek

pemberian makan yang baik lebih banyak pada anak umur 25 – 36 bulan 30,9%. Hal

ini dapat diasumsikan karena sebahagian besar ibu tidak bekerja (IRT) sehingga ibu

mempunyai waktu yang lebih banyak untuk anak dalam pemberian makan Tetapi

pada umur tersebut masih ditemukan praktek pemberian makan yang tidak baik 50%.

Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu bekerja diluar rumah sehingga tidak

mempunyai waktu untuk memperhatikan anak dalam pemberian makan.

5.1.2. Rangsangan Psikososial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh ibu berdasarkan rangsangan

psikososial sebagian besar berada pada kategori baik yaitu sebesar 96%, sedangkan

pada kategori tidak baik sebesar 4%. Hal ini disebabkan karena ibu memberikan

waktu untuk anaknya bermain dengan teman – temannya serta ibu memberikan

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 55: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

permainan kepada anaknya. Setelah bermain, ibu juga selalu mengingatkan dan

menganjurkan anak untuk tidur siang. Ibu juga selalu mempunyai waktu untuk

berliburan dengan anaknya di waktu hari libur. Bila anak melakukan kesalahan, ibu

akan memberikan hukuman kepada anaknya secara objektif dan wajar.

Menurut Soetjiningsih (1995), anak memerlukan berbagai variasi permainan

untuk kebutuhan fisik, mental dan perkembangan emosinya. Bermain bukan

membuang-buang waktu, juga bukan berarti membuat anak menjadi sibuk sementara

orangtuanya mengerjakan pekerjaannya sendiri. Untuk bermain anak diperlukan alat

permainan yang sesuai dengan umur dan taraf perkembangannya. Ganjaran dan

hukuman yang wajar merupakan salah satu faktor psikososial. Ganjaran dan hukuman

yang diberikan kepada anak harus diberikan secara objektif disertai pengertian dan

maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan

kejengkelan terhadap anak. Sehingga anak tahu mana yang baik dan yang tidak baik

yang akibatnya akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak yang penting untuk

perkembangan kepribadian anak kelak kemudian hari.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Perangin-angin (2006) pada anak

umur 0 -24 bulan di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

menunjukkan juga bahwa 68,75% yang rangsangan psikososialnya baik sedangkan

yang tidak baik 31,25%.

Dari tabel 4.16 menunjukkan bahwa rangsangan psikososial yang baik lebih

banyak pada umur 25 – 36 bulan 33,3%. Sedangkan yang tidak baik lebih banyak

pada umur 49 – 59 bulan 50%. Hal ini dapat diasumsikan karena pada umur 25 – 36

bulan anak masih tergantung pada ibu dan sebahagian besar ibu mempunyai waktu

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 56: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

yang banyak untuk merawat anak seperti memandikan dan menyuapi anak makan.

Namun, pada umur 49 – 59 bulan masih ditemukan rangsangan psikososial yang

tidak baik. Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu bekerja diluar rumah.

5.1.3. Perawatan Kesehatan

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pola asuh ibu berdasarkan perawatan

kesehatan lebih banyak pada kategori baik yaitu sebesar 94,0%, sedangkan pada

kategori tidak baik sebesar 6,0%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar ibu selalu

memperhatikan kesehatan dan kebersihan anak serta kebersihan lingkungan. Hal ini

dapat dilihat dari perilaku ibu yang langsung membawa anaknya ke pelayanan

kesehatan bila anak sakit dan ibu selalu menganjurkan anak untuk mandi dan

membersihkan gigi dan kuku. Lingkungan disekitar rumah juga terlihat bersih.

Soetjiningsih (1995) mengemukakan bahwa kesehatan anak harus mendapat

perhatian dari para orang tua yaitu dengan segera membawa anaknya yang sakit

ketempat pelayanan kesehatan yang terdekat. Masa balita sangat rentan terhadap

penyakit seperti : flu, diare atau penyakit infeksi lainnya. Salah satu faktor yang

mempermudah anak balita terserang penyakit adalah keadaan lingkungan.

Menurut Sulistijani (2001) menyatakan bahwa lingkungan yang sehat perlu

diupayakan dan dibiasakan tetapi tidak dilakukan sekaligus, harus perlahan-lahan dan

terus menerus. Lingkungan sehat terkait dengan keadaan bersih, rapi dan teratur. Oleh

karena itu, anak perlu dilatih untuk mengembangkan sifat-sifat sehat seperti mandi,

cuci tangan sebelum makan dan menyikat gigi.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sihombing (2005) di Kelurahan

Sunggal Kecamatan Medan Sunggal pada anak batita menunjukkan juga bahwa

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 57: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

72,04% yang praktek kesehatannya berada pada kategori baik sedangkan praktek

kesehatan pada kategori tidak baik 27,96%.

Dari tabel 4.18 menunjukkan bahwa perawatan kesehatan yang baik lebih

banyak pada anak umur 25 – 36 bulan 30,9%. Hal ini dapat diasumsikan karena

sebahagian besar ibu tidak bekerja (IRT) sehingga ibu mempunyai waktu yang lebih

banyak untuk merawat anak pada saat sakit dan memperhatikan kebersihan anak dan

lingkungan disekitarnya. Tetapi pada umur tersebut masih ditemukan praktek

kesehatan yang tidak baik 50%. Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu bekerja diluar

rumah sehingga tidak mempunyai waktu untuk membawa anak kepelayanan

kesehatan pada saat anak sakit.

5.2. Status Gizi Balita

Menurut Santoso (1999), Status gizi anak adalah keadaan kesehatan anak

akibat interaksi antara makanan dalam tubuh dengan lingkungan sekitarnya. Nilai

keadaan gizi anak sebagai refleksi kecukupan gizi, merupakan salah satu parameter

yang penting untuk nilai tumbuh kembang fisik dan nilai kesehatan anak tersebut.

Dari hasil pengukuran terhadap anak balita dengan menggunakan indeks

BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan) yang disesuaikan dengan standart

WHO-NCHS ditemukan sebagian besar anak mempunyai status gizi yang normal

yaitu sebesar 77%, anak yang mempunyai status gizi yang gemuk 17% dan anak yang

mempunyai status gizi yang kurus 6%. Hal ini disebabkan karena ibu selalu

memperhatikan keadaan gizi dan kesehatan anaknya. Dilihat dari dukungan/perhatian

ibu terhadap praktek pemberian makan anak berada pada kategori baik yaitu sebesar

94% dan praktek kesehatan berada pada kategori baik 89%. Sedangkan anak yang

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 58: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

mempunyai status gizi yang gemuk dan kurus diasumsikan karena ibu yang tidak

memperhatikan asupan gizi anak serta kesehatan anak dan dapat juga disebabkan

adanya penyakit infeksi yang semakin menambah buruk kondisi kesehatan anak

sehingga pertumbuhan anak terganggu.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Perangin-angin (2006) pada anak

umur 0 -24 bulan di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo,

status gizi dengan menggunakan indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) yang

disesuaikan dengan standart WHO-NCHS ditemukan 75% yang berstatus gizi baik,

16,66% berstatus gizi kurang dan 4,17% yang berstatus gizi buruk dan lebih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak balita yang gemuk lebih banyak

pada umur 37 - 48 bulan 47,1%, sedangkan anak balita yang kurus lebih banyak pada

umur 25 – 36 bulan 50%. Hal ini dapat diasumsikan bahwa anak balita pada umur 37

– 48 bulan sudah mendapatkan makanan tambahan dan pola makan yang tidak

teratur. Namun, pada umur 25 – 36 bulan masih ditemukan anak balita yang kurus.

Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu kurang memperhatikan asupan gizi anak dan

dapat disebabkan juga karena penyakit infeksi sehingga menimbulkan nafsu makan

anak berkurang.

5.3. Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Balita

Berdasarkan tabulasi silang antara status gizi dengan perhatian / dukungan

ibu dalam praktek pemberian makan dapat diketahui bahwa praktek pemberian

makan yang baik 18,1% yang status gizi gemuk, 81,9% yang status gizi normal dan

tidak terdapat yang kurus. Sedangkan praktek pemberian makan yang tidak baik

100% yang kurus dan tidak terdapat yang gemuk dan normal. Hal ini berarti, praktek

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 59: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

pemberian makan yang baik sangat mendukung tercapainya status gizi anak yang

baik. Dan sebaliknya jika praktek pemberian makan pada anak tidak baik dapat

menyebabkan status gizi anak tidak baik pula.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sarasani (2005) yang

menyatakan bahwa anak yang mempunyai praktek pemberian makan yang baik lebih

banyak berstatus gizi baik pula.

Sulistijani (2001), mengemukakan seiring dengan bertambahnya usia anak

ragam makanan yang diberikan harus bergizi lengkap dan seimbang yang mana

penting untuk menunjang tumbuh kembang dan status gizi anak.

Dari tabulasi silang dengan uji statistik Chi-square nilai p < 0,1 (0,000)

artinya terdapat hubungan antara status gizi dengan perhatian / dukungan ibu dalam

praktek pemberian makan.

Berdasarkan tabulasi silang antara status gizi dengan rangsangan psikososial

dapat diketahui bahwa dari rangsangan psikososial yang baik sebesar 16,7% yang

gemuk, 77,1% yang status gizi normal dan 6,3% yang kurus. Sedangkan rangsangan

psikososial yang tidak baik 25,0% yang gemuk, 75,0% yang normal dan tidak

terdapat yang kurus. Hasil tabulasi silang dengan uji statistik Chi-square nilai p > 0,1

(0,815) artinya tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan rangsangan

psikososial.

Hal ini bertentangan dengan pendapat yang dikemukakan Engle dan Riccuti

(1995) yang menyatakan rangsangan psikososial yang baik umumnya berkaitan erat

dengan status gizi dan kesehatan yang baik pula, sehingga secara tidak langsung

berpengaruh positif terhadap status gizi, pertumbuhan dan perkembangan.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 60: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Berdasarkan tabulasi silang antara status gizi dengan praktek kesehatan

dapat diketahui bahwa praktek kesehatan yang baik sebesar 18,1% yang gemuk,

81,9% yang status gizi normal dan tidak terdapat yang kurus. Sedangkan praktek

kesehatan yang tidak baik sebesar 100% yang kurus dan tidak terdapat yang gemuk

dan normal.

Berdasarkan tabulasi silang diatas, analisa dengan uji statistik Chi-square

didapat nilai p < 0,1 (0,000) artinya terdapat hubungan status gizi dengan praktek

kesehatan.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sihombing (2005) di Kelurahan

Sunggal Kecamatan Medan Sunggal pada anak batita menunjukkan juga bahwa anak

yang berstatus gizi baik banyak ditemukan pada keluarga yang melakukan praktek

kesehatan yang baik.

Secara umum pola asuh ibu berada pada kategori baik mempunyai status gizi

anak yang baik pula. Hal ini sesuai dengan penelitian Hafrida (2004) yang

menyatakan bahwa ada kecendrungan dengan semakin baiknya pola asuh, maka

proporsi status gizi baik juga semakin besar. Tetapi hasil secara statistik

menunjukkan tidak ada hubungan antara pola asuh (rangsangan psikososial) dengan

status gizi. Ini menunjukkan bahwa status gizi bukan semata-mata disebabkan karena

pola asuh saja melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 61: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pantai

Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Sebagian besar status gizi anak berdasarkan indeks BB/TB adalah normal yaitu

sebesar 77,0%. Status gizi yang gemuk lebih banyak pada umur 37 - 48 bulan

47,1%,

2. Pola asuh ibu yang meliputi dukungan/perhatian ibu terhadap praktek pemberian

makan lebih banyak pada kategori baik yaitu sebesar 94,0%, rangsangan

psikososial pada kategori baik 96,0% dan perawatan kesehatan pada kategori

baik 94,0%. Praktek pemberian makan dan perawatan kesehatan yang baik

berdasarkan umur lebih banyak pada umur 25 -36 bulan 30,9% dan tidak baik

pada umur yang sama 50%. Sedangkan rangsangan psikososial yang baik lebih

banyak pada umur 25 -36 bulan 33,3% dan yang tidak baik pada umur 49 - 59

bulan 50,0%. Untuk praktek kesehatan anak balita yang lebih banyak pada umur

25-36 bulan 30,9% dan yang paling sedikit pada umur 49-59 bulan 16,0%.

3. Berdasarkan pola asuh hanya rangsangan psikososial yang tidak mempunyai

hubungan dengan status kesehatan. Sedangkan perhatian/dukungan ibu terhadap

praktek pemberian makan dan perawatan kesehatan mempunyai hubungan yang

erat dengan status gizi. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi bukan semata-

mata disebabkan karena pola asuh (praktek pemberian dan perawatan kesehatan)

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 62: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain pendidikan dan

pendapatan ibu.

6.2. Saran 1. Masih ditemukan anak balita dengan status gizi kurus, oleh karena itu dalam

mempertahankan dan peningkatan status gizi, disarankan kepada ibu untuk tetap

memperhatikan asupan gizi anak, baik asupan energi maupun protein, selain itu

perlu juga peningkatan kesadaran ibu dengan diberikan penyuluhan oleh petugas

kesehatan agar dapat memperbaiki status gizi anak yang kurus. Dalam hal ini

menyangkut tentang praktek pemberian makan dan praktek kesehatan.

2. Kepada ibu yang sudah menerapkan pola pengasuhan anak seperti praktek

pemberian makan dan praktek kesehatan yang sudah baik diharapkan agar tetap

mempertahankannya.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 63: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

DAFTAR PUSTAKA Agustari, 2007. Ekspos Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Apriadji. HW, 1986. Gizi Keluarga. Penebar Swadaya, Jakarta

Arisman, 2004. Gizi Dasar Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta

As’ad. S, 2002. Gizi – Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Dinkes, 2006. Pedoman Rencana Aksi nasional Pencegahan dan Penanggulangan

Gizi Buruk 2006 – 2010. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Medan Engle. P.L, Menon, P and Haddad, L, 1997. Care and Nutrition; Concept and

Measurement. International Food Policy Research Institute Fahmida. U, 2003. Multi-Micronutrient Supplementation for Infant Growth and

Development, and the Contributing Role of Psychosocial Care. Universitas Indonesia, Jakarta

Hafrida, 2004. Studi Positive Deviance pada Keluarga Miskin yang mempunyai

anak Usia 12-24 Bulan di Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan Medan Tahun 2004. Skripsi FKM USU, Medan

Hayatinur. E, dkk, 2006. Penggunaan Data Status Gizi untuk Pengalokasian

Anggaran Program Gizi Depkes RI di Area Desentralisasi. Sains Kesehatan 19, Berkala Penelitian Pasca Sarjana Ilmu-Ilmu Kesehatan UGM, Yogyakarta

Khomsan. A, 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT. Grafindo Persada,

Jakarta Nadesul, H, 1995. Cara Sehat Mengasuh Anak. Puspa Swara, Jakarta

Natalia. E, 2006. Pola Asuh dan Pola Penyakit serta Status Gizi Anak Balita pada

Keluarga Miskin di desa Durian Dusun IV Kecamatan Pantai Labu

Kabupaten Deli Serdang. Skripsi FKM USU, Medan

Nency. Y, 2005. Gizi Buruk, Ancaman Generasi yang Hilang. www.Inovasi

Online.com

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 64: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Notoatmodjo. S, 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta

Perangin-angin. A, 2006. Hubungan Pola Asuh dan Status Gizi Anak 0-24 Bulan Pada Keluarga Miskin di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2006. Skripsi FKM USU, Medan

Roesli. U, 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Pustaka Pembangunan Swadaya

Nusantara, Jakarta Santoso. S, dkk, 1999. Kesehatan dan Gizi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Sarasani. T, 2005. Praktek Pemberian Makan dan Status Gizi Anak Usia 0-24

Bulan ditinjau dari Pekerjaan Ibu. Skripsi FKM USU, Medan Sihombing. E, 2005. Pola Pengasuhan dan Status Gizi Anak Batita ditinjau dari

Karakteristik Ibu di Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal. Skripsi FKM USU, Medan

Siswono, 2007. Gizi Buruk Ancam Anak-Anak di Medan

. www.pembaharuan.com

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Soenardi. T, 2000. Makanan untuk Tumbuh Kembang Bayi. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

Jakarta Sulistijani. A.D, 2001. Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita. Puspa Swara, Jakarta

Sunarti, dkk, 1989. Pola Pengasuhan Anak secara Tradisional di Kelurahan Kebagusan Daerah Ibukota Jakarta. Depdikbud

Supariasa, dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran, EGC,

Jakarta Widaninggar. W, 2003. Pola Hidup Sehat dan Segar. Depdiknas Pusat

Pengembangan Kualitas Jasmani, Jakarta Zeitlin, M.G and Mansour, M, 1990. Positive Deviance in Child Nutrition. The

United Nations University Press, Tokyo,Japan

Formulir Identitas Responden

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 65: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2008. I. IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden :

2. Nama Responden :

3. Umur Responden :

4. Pekerjaan :

5. Agama :

6. Pendidikan Terakhir :

a. Tidak Sekolah

b. Tamat SD

c. Tamat SLTP

d. Tamat SLTA

e. Akademik/S1

7. Jumlah Anak Balita :

II. Data mengenai anak balita 1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Berat Badan :

5. Tinggi Badan :

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 66: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

III. DATA POLA ASUH A. PERHATIAN/ DUKUNGAN IBU TERHADAP ANAK DALAM PRAKTEK

PEMBERIAN MAKANAN

1. Bagaimana cara ibu dalam memilih menu makanan untuk anak?

a. Nasi + ikan + sayur

b. Nasi + ikan, Nasi + sayur

2. Berapa kali ibu memberi makan anak dalam satu hari?

a. ≥ 3 kali b. <3 kali

3. Bagaimana reaksi anak setiap kali makan? (observasi)

a. Senang b. Menangis (tidak mau makan)

4. Bagaimana situasi yang diciptakan ibu pada saat makan?

a. Menyenangkan bagi anak

b. Membosankan bagi anak

5. Apakah makanan selalu dihabiskan oleh anak? (observasi)

a. Dihabiskan b. Tidak dihabiskan

6. Bila anak tidak mau makan, apa yang ibu lakukan?

a. Membujuk b. Memaksa

7. Apakah ibu selalu memberikan makanan jajanan pada anak?

a. Ya b. Tidak

8. Adakah makanan pantangan pada anak?

a. Tidak Ada b. Ada

9. Apakah ibu selalu menyiapkan makanan untuk anak ibu? (observasi)

a. Ya b. Tidak

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 67: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

10. Apakah ibu selalu mencuci tangan dahulu sebelum mengolah atau sebelum

memasak bahan makanan? (observasi)

a. Ya b. Tidak

11. Bagaimana cara ibu mencuci sayuran yang sebelum dimasak? (observasi)

a. Sayur dicuci dulu kemudian baru dipotong-potong

b. Sayur dipotong-potong dulu kemudian dicuci

12. Apakah alat makan dan memasak sebelum dipakai selalu dalam keadaan

bersih? (observasi)

a. Ya b. Tidak

13. Apakah ibu mencuci buah-buahan sebelum diberikan kepada anak untuk

dimakan?

a. Ya b. Tidak

B. RANGSANGAN PSIKOSOSIAL

1. Apakah ibu selalu mendongengkan atau bercerita pada anak?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah ibu memberikan hukuman bila anak melakukan kesalahan?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah ibu selalu menganjurkan anak agar tidur siang?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah ibu selalu mempunyai waktu untuk berliburan dengan anak?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ibu membiarkan anak bermain dengan teman-temannya?

a. Ya b. Tidak

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 68: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

C. PERAWATAN KESEHATAN

1. Berapa kali memandikan anak dalam satu hari?

a. > 2 kali b. < 2 kali

2. Apakah ibu selalu membersihkan gigi anak setiap hari?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah ibu selalu membersihkan kuku anak secara teratur?

a. Ya b. Tidak

4. Bila anak sedang bermain diluar rumah, apakah anak selalu memakai alas

kaki?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah lingkungan sekitar rumah selalu dibersihkan?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ibu selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memberi makan

atau menyuapi anak?

a. Ya b. Tidak

7. Jika anak minum susu botol, apakah ibu selalu membersihkan botolnya setelah

anak minum susu?

a. Ya b. Tidak

8. Setelah anak BAB, apakah ibu selalu mencuci tangan pakai sabun?

a. Ya b. Tidak

9. Pernahkah anak ibu menderita sakit dalam 1 bulan terakhir ini?

a. Tidak Pernah b. Pernah

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 69: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

10. Apakah ibu langsung membawa anak ibu ke pelayanan kesehatan terdekat jika

anak sakit?

a. Ya b. Tidak

Jika Ya, sarana pelayanan kesehatan apa yang sering ibu kunjungi bila anak sakit?

a. Puskesmas

b. Rumah Sakit

c. Praktek Bidan

d. Praktek Dokter

Jika tidak, upaya apa yang ibu lakukan untuk kesembuhan anak?

a. Diobati sendiri

b. Dibawa ke dukun

11.Apakah ibu mendampingi anak ibu selama sakit?

a. Ya b. Tidak

12. Jika anak ibu sakit, apakah anak ada dipantangkan makanan tertentu?

a. Ada b. Tidak Ada

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 70: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Lampiran 1. MASTER DATA ANAK BALITA

No Nama JK Umur BB TB Z - Score St.Gizi Prktk P'berian

Makan Rangsangan Psikososial

Prktk Kesehatan

1 Yesi Pr 36 11 70 3,43 gemuk baik baik baik 2 Alif Lk 15 10 76 - 0,05 normal baik baik baik 3 Dian Lk 14 8 68 0,01 normal baik baik baik 4 Reni Pr 25 12 70 4,74 gemuk baik baik baik 5 Aulia Pr 48 12 84 0,07 normal baik baik baik 6 Nazma Pr 36 12 89 0,63 normal baik baik baik 7 Salma Pr 39 12 72 3,99 gemuk baik baik baik 8 Dinda Pr 38 10 70 - 2,94 gemuk baik baik baik 9 Wahyuni Pr 56 12 95 - 1,70 normal baik tidak baik baik

10 Ihsan Lk 32 11 92 - 2,28 kurus tidak baik baik tidak baik 11 Siti.M Pr 14 9 68 - 1,55 normal baik baik baik 12 Rian Lk 14 10 74 0,47 normal baik baik baik 13 raihan Lk 26 11 70 2,93 gemuk baik baik baik 14 Mulyani Pr 33 10 73 1,09 normal baik baik baik 15 Putra Lk 27 9 75 - 1,02 normal baik baik baik 16 M.Riza Lk 17 10 74 0,47 normal baik baik baik 17 Dimas Lk 38 12 80 0,69 normal baik baik baik 18 Fitri Pr 16 9 82 - 2,11 kurus tidak baik baik tidak baik 19 Salwa Pr 13 9 73 - 0,16 normal baik baik baik 20 Salwa Pr 48 18 94 2,74 gemuk baik baik baik 21 Doni Lk 26 11 75 1,31 normal baik baik baik 22 Dedi Lk 14 9 75 - 1,02 normal baik baik baik 23 Nazwa Pr 28 15 72 5,28 gemuk baik baik baik 24 Rita Pr 48 15 94 0,75 normal baik baik baik 25 Andreas Lk 14 8 63 1,99 normal baik baik baik 26 Neni Pr 38 15 72 3,38 gemuk baik baik baik 27 Gina Pr 21 10 80 - 0,76 normal baik baik baik 28 Nabila Pr 59 12 100 - 2,49 kurus tidak baik baik tidak baik 29 Alin Pr 38 12 82 0,60 normal baik baik baik 30 Ananda Lk 48 20 100 2,81 gemuk baik baik baik 31 Amin Lk 48 17 110 - 1,03 normal baik baik baik 32 Agus Lk 25 9 71 0,21 normal baik baik baik 33 Manda Pr 48 13 98 - 1,42 normal baik baik baik 34 Zaki Lk 53 13 97 - 1,51 normal baik baik baik 35 Budi Lk 27 10 70 1,74 normal baik baik baik 36 Khairil Lk 27 11 79 0,31 normal baik baik baik 37 Inka Pr 55 14 103 - 1,52 normal baik baik baik 38 Alfin Lk 18 9 69 0,89 normal baik baik baik 39 Eva Pr 29 12 87 - 0,24 normal baik baik baik 40 Amanda Pr 56 18 105 0,70 normal baik baik baik 41 Dodi Lk 15 8 65 1,15 normal baik baik baik 42 Andrian Lk 16 9 77 - 1,54 normal baik baik baik

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 71: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

43 Nazira Pr 52 11 94 - 2,36 kurus tidak baik baik tidak baik 44 Dewi Pr 29 10 72 1,42 normal baik baik baik 45 Riyanto Lk 36 15 86 1,83 normal baik baik baik 46 Sri gita Pr 57 15 101 - 0,46 normal baik baik baik 47 Gita Pr 27 12 79 1,86 normal baik baik baik 48 Prety Pr 59 25 103 5,12 gemuk baik baik baik 49 Ferdy Lk 58 14 102 - 1,62 normal baik tidak baik baik 50 Aswin Lk 20 10 68 2,49 gemuk baik tidak baik baik 51 Siti.T Pr 41 14 87 1,25 normal baik baik baik 52 Hidayat Lk 53 16 106 - 0,95 normal baik baik baik 53 Joko Lk 14 9 68 1,25 normal baik baik baik 54 Indri Pr 36 13 90 0,04 normal baik baik baik 55 Rahayu Pr 21 9 68 1,55 normal baik baik baik 56 Dika Lk 17 10 72 1,06 normal baik baik baik 57 Siti.A Pr 36 10 84 - 1,53 normal baik baik baik 58 Aida Pr 24 8 72 - 1,09 normal baik baik baik 59 Yuni Pr 38 12 75 2,99 gemuk baik baik baik 60 Diana Pr 59 20 96 3,65 gemuk baik baik baik 61 Fazril Lk 48 16 99 0,34 normal baik baik baik 62 Fauzi Lk 29 12 78 1,60 normal baik baik baik 63 Roki Lk 15 9 70 0,54 normal baik baik baik 64 Putri Pr 59 14 102 - 1,36 normal baik baik baik 65 Rasyid Lk 48 17 104 0,09 normal baik baik baik 66 Feri Lk 37 15 95 0,36 normal baik baik baik 67 Rafiki Lk 59 16 109 - 1,48 normal baik baik baik 68 Fahmi Lk 59 17 105 - 0,09 normal baik baik baik 69 Usman Lk 53 14 93 0,01 normal baik baik baik 70 Oca Pr 48 14 93 0,41 normal baik baik baik 71 Fayat Lk 59 17 104 - 1,78 normal baik baik baik 72 Dewi Pr 27 10 78 - 0,25 normal baik baik baik 73 Neni Pr 17 8 63 2,25 gemuk baik baik baik 74 Yoki Lk 27 11 74 1,59 normal baik baik baik 75 Andri Lk 29 10 70 1,74 normal baik baik baik 76 Tika Pr 29 10 87 - 2,08 kurus tidak baik baik tidak baik 77 Aisyah Pr 48 13 93 - 0,52 normal baik baik baik 78 Sauki Lk 23 10 71 1,39 normal baik baik baik 79 M.Nurholic Lk 48 20 100 2,81 gemuk baik baik baik 80 Ibna Pr 36 12 102 - 2,78 kurus tidak baik baik tidak baik 81 Aini Pr 33 13 85 0,85 normal baik baik baik 82 Juwita Pr 35 12 75 2,99 gemuk baik baik baik 83 M.Fahrizal Lk 48 13 96 - 1,33 normal baik baik baik 84 Lesmana Lk 37 12 86 - 0,31 normal baik baik baik 85 Cori Pr 29 12 79 1,86 normal baik baik baik 86 Tia Pr 36 10 84 - 1,53 normal baik baik baik 87 Noviantika Pr 39 11 89 - 1,52 normal baik baik baik 88 Dini Pr 28 10 72 1,42 Normal baik baik baik

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 72: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

89 Fatma Pr 33 10 82 - 1,15 Normal baik baik baik 90 Eriyansyah Lk 36 13 96 - 1,33 Normal baik baik baik 91 A.Mursali Lk 39 14 91 0,34 Normal baik baik baik 92 Zaki Lk 14 9 65 2,46 Gemuk baik baik baik 93 Rina Pr 37 16 90 2,14 Gemuk baik baik baik 94 Ayu Pr 30 9 76 - 0,94 Normal baik baik baik 95 Surya Lk 17 11 76 1,04 Normal baik baik baik 96 Nadia Pr 32 10 82 - 1,15 Normal baik baik baik 97 Rizki Lk 42 13 85 0,60 Normal baik tidak baik baik 98 M.Fadly Lk 24 9 76 - 1,29 Normal baik baik baik 99 M.Ikwanal Lk 15 11 76 1,04 Normal baik baik baik

100 Erwin Lk 18 11 75 1,31 Normal baik baik baik

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 73: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Frequency Table umur responden

71 71.0 71.0 71.028 28.0 28.0 99.0

1 1.0 1.0 100.0100 100.0 100.0

20-2930-40>40Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

agama responden

88 88.0 88.0 88.07 7.0 7.0 95.05 5.0 5.0 100.0

100 100.0 100.0

islamkristenbudhaTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

pendidikan responden

2 2.0 2.0 2.013 13.0 13.0 15.050 50.0 50.0 65.028 28.0 28.0 93.0

7 7.0 7.0 100.0100 100.0 100.0

tidak sekolahSDSLTPSLTAAkademiTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

pekerjaan responden

81 81.0 81.0 81.012 12.0 12.0 93.0

7 7.0 7.0 100.0100 100.0 100.0

IRTWiraswastaPNSTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

jumlah anak responden

89 89.0 89.0 89.011 11.0 11.0 100.0

100 100.0 100.0

12Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 74: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

usia anak balita

25 25.0 25.0 25.032 32.0 32.0 57.026 26.0 26.0 83.017 17.0 17.0 100.0

100 100.0 100.0

12-2425-3637-4849-59Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

jenis kelamin anak balita

49 49.0 49.0 49.051 51.0 51.0 100.0

100 100.0 100.0

laki-lakiperempuanTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

status gizi anak balita

17 17.0 17.0 17.077 77.0 77.0 94.0

6 6.0 6.0 100.0100 100.0 100.0

gemuknormalkurusTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

praktek pemberian makan anak balita

94 94.0 94.0 94.06 6.0 6.0 100.0

100 100.0 100.0

baiktdk baikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

praktek kesehatan anak balita

89 89.0 89.0 89.011 11.0 11.0 100.0

100 100.0 100.0

baiktdk baikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 75: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Crosstabs Case Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%status gizi anak balita* usia anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 76: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

status gizi anak balita * usia anak balita Crosstabulation

2 5 8 2 174.3 5.4 4.4 2.9 17.0

11.8% 29.4% 47.1% 11.8% 100.0%

8.0% 15.6% 30.8% 11.8% 17.0%2.0% 5.0% 8.0% 2.0% 17.0%

22 24 18 13 7719.3 24.6 20.0 13.1 77.0

28.6% 31.2% 23.4% 16.9% 100.0%

88.0% 75.0% 69.2% 76.5% 77.0%22.0% 24.0% 18.0% 13.0% 77.0%

1 3 0 2 61.5 1.9 1.6 1.0 6.0

16.7% 50.0% .0% 33.3% 100.0%

4.0% 9.4% .0% 11.8% 6.0%1.0% 3.0% .0% 2.0% 6.0%

25 32 26 17 10025.0 32.0 26.0 17.0 100.0

25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

CountExpected Count% within status gizi anakbalita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within status gizi anakbalita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within status gizi anakbalita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within status gizi anakbalita% within usia anak balita% of Total

gemuk

normal

kurus

status gizianak balita

Total

12-24 25-36 37-48 49-59usia anak balita

Total

CrosstabsCase Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%praktek pemberianmakan anak balita* usia anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 77: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

praktek pemberian makan anak balita * usia anak balita Crosstabulation

24 29 26 15 9423.5 30.1 24.4 16.0 94.0

25.5% 30.9% 27.7% 16.0% 100.0%

96.0% 90.6% 100.0% 88.2% 94.0%24.0% 29.0% 26.0% 15.0% 94.0%

1 3 0 2 61.5 1.9 1.6 1.0 6.0

16.7% 50.0% .0% 33.3% 100.0%

4.0% 9.4% .0% 11.8% 6.0%1.0% 3.0% .0% 2.0% 6.0%

25 32 26 17 10025.0 32.0 26.0 17.0 100.0

25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

CountExpected Count% within praktekpemberian makan anakbalita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekpemberian makan anakbalita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekpemberian makan anakbalita% within usia anak balita% of Total

baik

tdk baik

praktek pemberianmakan anak balita

Total

12-24 25-36 37-48 49-59usia anak balita

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%rangsanganpsikososial anak balita* usia anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 78: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

rangsangan psikososial anak balita * usia anak balita Crosstabulation

24 32 25 15 9624.0 30.7 25.0 16.3 96.0

25.0% 33.3% 26.0% 15.6% 100.0%

96.0% 100.0% 96.2% 88.2% 96.0%24.0% 32.0% 25.0% 15.0% 96.0%

1 0 1 2 41.0 1.3 1.0 .7 4.0

25.0% .0% 25.0% 50.0% 100.0%

4.0% .0% 3.8% 11.8% 4.0%1.0% .0% 1.0% 2.0% 4.0%

25 32 26 17 10025.0 32.0 26.0 17.0 100.0

25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

CountExpected Count% within rangsanganpsikososial anak balita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within rangsanganpsikososial anak balita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within rangsanganpsikososial anak balita% within usia anak balita% of Total

baik

tdk baik

rangsangan psikososialanak balita

Total

12-24 25-36 37-48 49-59usia anak balita

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%praktek kesehatan anakbalita * usia anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 79: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

praktek kesehatan anak balita * usia anak balita Crosstabulation

24 29 26 15 9423.5 30.1 24.4 16.0 94.0

25.5% 30.9% 27.7% 16.0% 100.0%

96.0% 90.6% 100.0% 88.2% 94.0%24.0% 29.0% 26.0% 15.0% 94.0%

1 3 0 2 61.5 1.9 1.6 1.0 6.0

16.7% 50.0% .0% 33.3% 100.0%

4.0% 9.4% .0% 11.8% 6.0%1.0% 3.0% .0% 2.0% 6.0%

25 32 26 17 10025.0 32.0 26.0 17.0 100.0

25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%25.0% 32.0% 26.0% 17.0% 100.0%

CountExpected Count% within praktekkesehatan anak balita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekkesehatan anak balita% within usia anak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekkesehatan anak balita% within usia anak balita% of Total

baik

tdk baik

praktek kesehatananak balita

Total

12-24 25-36 37-48 49-59usia anak balita

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%praktek pemberianmakan anak balita *status gizi anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 80: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

praktek pemberian makan anak balita * status gizi anak balita Crosstabulation

17 77 0 9416.0 72.4 5.6 94.0

18.1% 81.9% .0% 100.0%

100.0% 100.0% .0% 94.0%

17.0% 77.0% .0% 94.0%0 0 6 6

1.0 4.6 .4 6.0

.0% .0% 100.0% 100.0%

.0% .0% 100.0% 6.0%

.0% .0% 6.0% 6.0%17 77 6 100

17.0 77.0 6.0 100.0

17.0% 77.0% 6.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

17.0% 77.0% 6.0% 100.0%

CountExpected Count% within praktekpemberian makananak balita% within statusgizi anak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekpemberian makananak balita% within statusgizi anak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekpemberian makananak balita% within statusgizi anak balita% of Total

baik

tdk baik

praktek pemberianmakan anak balita

Total

gemuk normal kurusstatus gizi anak balita

Total

Chi-Square Tests

100.000a 2 .00045.394 2 .000

100

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

3 cells (50.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is .36.

a.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 81: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

CrosstabsCase Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%rangsanganpsikososial anak balita* status gizi anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

rangsangan psikososial anak balita * status gizi anak balita Crosstabulation

16 74 6 9616.3 73.9 5.8 96.0

16.7% 77.1% 6.3% 100.0%

94.1% 96.1% 100.0% 96.0%

16.0% 74.0% 6.0% 96.0%1 3 0 4.7 3.1 .2 4.0

25.0% 75.0% .0% 100.0%

5.9% 3.9% .0% 4.0%

1.0% 3.0% .0% 4.0%17 77 6 100

17.0 77.0 6.0 100.0

17.0% 77.0% 6.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

17.0% 77.0% 6.0% 100.0%

CountExpected Count% within rangsanganpsikososial anak balita% within status gizianak balita% of TotalCountExpected Count% within rangsanganpsikososial anak balita% within status gizianak balita% of TotalCountExpected Count% within rangsanganpsikososial anak balita% within status gizianak balita% of Total

baik

tdk baik

rangsangan psikososialanak balita

Total

gemuk normal kurusstatus gizi anak balita

Total

Chi-Square Tests

.409a 2 .815

.630 2 .730100

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

3 cells (50.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is .24.

a.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm

Page 82: HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA · PDF filegizi normal yaitu sebanyak 77,0%, pola asuh berdasarkan praktek pemberian makan ... Kata kunci : pola asuh, status

Crosstabs Case Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%praktek kesehatananak balita * statusgizi anak balita

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

praktek kesehatan anak balita * status gizi anak balita Crosstabulation

14 71 4 8915.1 68.5 5.3 89.0

15.7% 79.8% 4.5% 100.0%

82.4% 92.2% 66.7% 89.0%

14.0% 71.0% 4.0% 89.0%3 6 2 11

1.9 8.5 .7 11.0

27.3% 54.5% 18.2% 100.0%

17.6% 7.8% 33.3% 11.0%

3.0% 6.0% 2.0% 11.0%17 77 6 100

17.0 77.0 6.0 100.0

17.0% 77.0% 6.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

17.0% 77.0% 6.0% 100.0%

CountExpected Count% within praktekkesehatan anak balita% within status gizianak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekkesehatan anak balita% within status gizianak balita% of TotalCountExpected Count% within praktekkesehatan anak balita% within status gizianak balita% of Total

baik

tdk baik

praktek kesehatananak balita

Total

gemuk normal kurusstatus gizi anak balita

Total

Chi-Square Tests

4.633a 2 .0993.677 2 .159

100

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

2 cells (33.3%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is .66.

a.

Universitas Sumatera Utara

This document has been edited with Infix PDF Editor - free for non-commercial use.

To remove this notice, visit: www.iceni.com/unlock.htm