Efek Samping AKDR

download Efek Samping AKDR

of 6

Transcript of Efek Samping AKDR

. Efek Samping AKDRa. Saat InsersiRasa sakit/nyeri, muntah, keringat dingin dan syncope, serta perforasi uterus.b. Setelah InsersiPerubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan banyak, dan perdarahan (spotting) antar menstruasi dan saat haid lebih sakit.F. Komplikasi AKDRKomplikasi pemakaian AKDR yang sering muncul yaitu AKDR tertanam dalam-dalam di endometrium atau miometrium (embedding, displacement) dan infeksi (Hartanto, 2004).I. Pengeluaran dan Komplikasi AKDR di Kemudian Hari menurut Hartanto (2004) :a. Rasa Sakit Perdarahan1) Merupakan alasan medis utama dari penghentian pemakaian AKDR, yaitu kira-kira 4 -15% dalam 1 tahun. Tetapi menurut penelitian-penelitian, rasa sakit dan perdarahan akan berkurang dengan semakin lamanya pemakaian AKDR.2) Perdarahan bertambah banyak dapat berbentuk : Volume darah haid bertambah, kecuali pada AKDR yang mengandung hormon. Perdarahan berlangsung lebih lama Perdarahan bercak/ spotting diantara haid.b. Embedding dan DisplacementAKDR tertanam dalam-dalam di endometrium atau myometrium.c. Infeksi.1) Merupakan komplikasi yang paling serius yang berhubungan dengan pemakaian AKDR.2) Akseptor AKDR mempunyai risiko 2 X lebih besar untuk mendapatkan PID dibandingkan non akseptor KB.3) PID adalah suatu istilah luas yang menunjukkan adanya suatu infeksi yang naik dari serviks kedalam uterus, tuba falupi dan ovarium.4) Komplikasi PID umumnya berat, antara lain dapat menyebabkan sumbatan partial ataupun total pada satu atau kedua tuba falopii, dengan akibat bertambah besarnya kemungkinan insidens kehamilan ektopik dan infertilitas.5) Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko infeksi :a) Insersi (terutama dalam 2-4 bulan pertama post-insersib) Type/ macam AKDRc) Penyakit akibat hubungan seks (PHS)d) UmurJ. Kontraindiaksi Insersi AKDRa. Kontraindikasi Absolut :1) Infeksi pelvis yang aktif (akut atau sub-akut), terutama persangkaan Gonorhoe atau Chlamydia.2) Kehamilan atau persangkaan kehamilanb. Kontraindikasi relatif kuat1) Partner seksual yang banyak.2) Partner memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi.3) Pernah mengalami infeksi pelvis atau infeksi pelvis yang rekuren, post-partum endometritis atau abortus febrilis dalam tiga bulan terakhir.4) Kesukaran memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi.5) Cervitis akut purulent.6) Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya.7) Riwayat kehamilan ektopik atau keadaan-keadaan yang menyebabkan predisposisi untuk terjadinya kehamilan ektopik.8) Pernah mengalami infeksi pelvis satu kali dan masih menginginkan kehamilan selanjutnya.9) Kelainan pembekuan darah.c. Keadaan keadaan lain yang dapat merupakan kontra-indikasi untuk insersi AKDR:1) Penyakit katup jantung2) Keganasan endometrium atau serviks.3) Stenosis serviks yang berat.4) Uterus yang kecil sekali5) Endometriosis6) Myoma uteri7) Polip endometrium8) Kelainan kongenital utrerus9) Dismenorhe yang berat10) Darah haid yang banyak, haid yang ireguler atau perdarahan bercak (spotting)11) Alergi terhadap Cu atau penyakit Wilson yaitu penyakit gangguan Cu yang turun temurun12) Anemia13) Ketidakmampuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya AKDR14) Ketidakmampuan untuk memeriksa sendiri ekor AKDR15) Riwayat Gonorhoe, Chlamydia, Syphilis atau herpes16) Actinomycosis genitalia17) Riwayat reaksi vaso-vagal yang berat atau pingsan18) Inkompatibilitas golongan darah misalnya Rh negatif19) Pernah mengalami problem ekspulsi AKDR20) Leukore atau infeksi vagina21) Riwayat infeksi pelvis22) Riwayat operasi pelvis23) Keinginan untuk mendapatkan anak dikemudian hari atau pertimbangan kesuburan dimasa yang akan datang.Komplikasi dan risiko spiral yang paling umum adalah: Risiko utama adalah infeksi, yangdapat terjadi pada kasus langka dengan risiko terbesar dalam 20 hari pertama setelah pemasangan. Dokter atau bidan mungkin meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi. Spiral meningkatkan risiko infeksi yang disebabkan oleh penyakit menular seksual. Wanita yang berisiko tertular PMS sebaiknya mempertimbangkan metode kontrasepsi lain. Pada kasus yang sangat jarang, kehamilan masih dapat terjadi meskipun memakai spiral. Pemakaian spiral oleh wanita hamil meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Wanita yang pernah memiliki kehamilan ektopik di masa lalu disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain. Perdarahan menstruasi yang lebih berat, lebih lama dan lebih menyakitkan dapat terjadi selama beberapa bulan pertama setelah spiral dipasang, terutama pada spiral tembaga. Selanjutnya, kehilangan darah ini mungkin menyebabkan anemia.Oleh karena itu, spiral biasanya bukan pilihan terbaik bagi wanita yang sudah memiliki menstruasi berat atau berkepanjangan. Pil KB mungkin lebih disarankan baginya. Pada kasus yang jarang, spiral dapat menembus dinding rahim (perforasi), terutama jika dipasang oleh bidan/dokter yang kurang pengalaman. Hal inimenyebabkan kerusakan pada rahim.

KONTRASEPSIA. Pengertian KontrasepsiKontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yangmengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. B. Cara kerja KontrasepsiBermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasiMelumpuhkan sperma.Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma. C. Metoda kontrasepsiPada umumnya metoda kontrasepsi dapat dibagi menjadi :1. Metoda effektip jangka panjanga. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)b. Susuk KBc. Kontrasepsi Mantap.2. Metoda mantap.a. Metoda operasi wanita (MOW/Tubektomi)b. Metoda Operasi Pria (MOP/Vasektomi)3. Metoda Efektip-a. Pil KBb. Suntikan KB4. Metoda sederhanaa. a. Dengan alat/obatb. Kondomc. Diafragmad. Kream, Jelli dan cairan berbusae. Tablet berbusa (vaginal tablet)f. Intravag (tisu KB)5. Tanpa alat/obata. Sanggama terputusb. Pantang berkalaCara-cara kontrasepsi tersebut mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikanpencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. namun perlu diingat adanya 3 aksioma (asas)kontrasepsi yaitu : Cara apapun yang dipakai adalah lebih baik daripada tidak memakai sama sekali. Cara yang terbaik hasilnya (efektip) adalah cara yang digunakanoleh pasangan dengan terus menerus Penerimaan pasangan terhadap suatu cara adalah unsur yang penting untukberhasilnya suatu cara kontrasepsi.

MACAM-MACAM KONTRASEPSIA. KONTRASEPSI STERILISASIYaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis padapria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bilaAnda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.B. KONTRASEPSI TEKNIK1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelumejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlukedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampubertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karenasalah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungantidak akurat.3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minumASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanyamenyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

C. KONTRASEPSI MEKANIK1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita sertaberfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidakdipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehinggakondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini: a. Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain b. Membutuhkan waktu untuk pemasanganc. Mengurangi sensasi seksual2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisuvagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%.Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yangbelum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilasdalam waktu < 6 jam setelah senggama.3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim biladipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena ituharus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bilaukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelahsenggama.4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitanlogam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan diluar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon progesteronsebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus:Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecilMenstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.D. KONTRASEPSI HORMONALDengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi ini jugabiasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli,kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.Kontraindikasi relatif: (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit kencingmanis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada padasetiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB atau spiral berhormon.Kontrasepsi Hormonal1.PengertianKontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinyakehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone