dx mngg 4

9
Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit b.d Kurang paparan sumber informasi NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional NOC: Pengetahuan tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama 2 x pasien mengerti proses penyakitnya dan Program perawatan serta Therapi yg diberikan dg: Indikator: Pasien mampu: Menjelaskan kembali tentang penyakit, Mengenal kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas NIC: Pengetahuan penyakit Aktifitas: 1. Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya 2. Jelaskan tentang proses penyakit (tanda dan gejala), identifikasi kemungkinan penyebab. Jelaskan kondisi tentangklien 3. Jelaskan tentang program pengobatan dan alternatif pengobantan 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi 5. Diskusikan tentang terapi dan pilihannya 6. Eksplorasi kemungkinan sumber yang bisa digunakan/ mendukung 7. instruksikan kapan harus ke pelayanan 8. Tanyakan kembali 1. Mempermudah dalam memberikan penjelasan pada klien 2. Meningkatan pengetahuan dan mengurangi cemas 3. Mempermudah intervensi 4. Mencegah keparahan penyakit 5. Memberi gambaran tentang pilihan terapi yang bisa digunakan 6. . 7. 8. Mereviw

description

ada

Transcript of dx mngg 4

Page 1: dx mngg 4

Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit b.d Kurang paparan sumber informasi

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional

NOC: Pengetahuan

tentang

penyakit, setelah

diberikan penjelasan

selama 2 x pasien

mengerti proses

penyakitnya dan

Program perawatan

serta Therapi yg

diberikan dg:

Indikator:

Pasien mampu:

    Menjelaskan kembali

tentang penyakit,    Mengenal kebutuhan

perawatan dan pengobatan tanpa cemas

NIC: Pengetahuan penyakit

Aktifitas:

1. Kaji pengetahuan klien

tentang penyakitnya

2. Jelaskan tentang proses

penyakit (tanda dan

gejala), identifikasi

kemungkinan penyebab.

Jelaskan kondisi

tentangklien

3. Jelaskan tentang program

pengobatan dan alternatif

pengobantan

4. Diskusikan perubahan

gaya hidup yang mungkin

digunakan untuk

mencegah komplikasi

5. Diskusikan tentang terapi

dan pilihannya

6. Eksplorasi kemungkinan

sumber yang bisa

digunakan/ mendukung

7. instruksikan kapan harus

ke pelayanan

8. Tanyakan kembali pengetahuan klien tentang penyakit, prosedur perawatan dan pengobatan

1.      Mempermudah dalam

memberikan penjelasan

pada klien

2.      Meningkatan

pengetahuan dan

mengurangi cemas

3.      Mempermudah intervensi

4.      Mencegah keparahan

penyakit

5.      Memberi gambaran

tentang pilihan terapi yang

bisa digunakan

6.      .

7.       

8.      Mereviw

 

Page 2: dx mngg 4

   Diagnosa keperawatan: Risiko infeksi bd indekuat pertahanan primer atau imonosupresi

NOC dan indikator NIC dan aktifitas Rasional

NOC: Kontrol infeksi dan

kontrol resiko, setelah

diberikan perawatan

selama 3x24 jam tidak

terjadi infeksi sekunder

dg:

Indikator:

  Bebas dari tanda-tanda

infeksi

  Angka leukosit normal

  Ps mengatakan tahu

tentang tanda-tanda

infeksi

NIC: Perawatan  luka

Aktifitas:

1.Amati luka dari tanda2

infeksi

2.Lakukan perawatan

payudara dengan tehnik

aseptic dan gunakan kassa

steril untuk merawat dan

menutup luka

3.Anjurkan pada ps utnuk

melaporkan dan

mengenali tanda-tanda

infeksi

4.Kelola th/ sesuai program

NIC: Kontrol infeksi

Aktifitas:

1.                 Batasi pengunjung

2.                 Cuci tangan

sebelum dan sesudah

merawat ps

3.                 Tingkatkan

masukan gizi yang cukup

4.                 Anjurkan istirahat

1.  Penanda proses infeksi

2.  Menghindari infeksi

3.  Mencegah infeksi

4.  Mempercepat

penyembuhan

1.  Mencegah infeksi sekunder

2.  Mencegah INOS

Page 3: dx mngg 4

cukup

5.                 Pastikan

penanganan aseptic

daerah IV

6.                 Berikan PEN-KES

tentang risk infeksi

3.  Meningkatkan daya tahan

tubuh

4.  Membantu relaksasi dan

membantu proteksi infeksi

5.  Mencegah tjdnya infeksi

6.  Meningkatkan

pengetahuan ps

Diagnosa infark miokard dapat ditegakkan bila memenuhi 2 dari 3 kriteria dibawah ini :

-          Nyeri dada khas infark miokard ,lebih dari 30 menit.

-          Gambaran EKG dan evolusinya yang khas IMA

-          Gambaran laboraorium : peningkatan enzim CK, CKMB 2 kali dari normal.

Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon diperoleh data sebagai berikut sbb:

  Aktivitas/istirahat

Pasien dengan kanker  kolorektal  biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen dengan keluhan nyeri, perasaan penuh, sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap pola istirahat dan tidur.

  Sirkulasi

Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja. Kebiasaan: perubahan pada tekanan darah.

  Integritas ego

Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress ( misalnya merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/ spiritual)

Masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya, alopesia, lesi, cacat, pembedahan.

Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak merasakan, rasa bersalah, kehilangan.

Page 4: dx mngg 4

Tanda : Kontrol, depresi.

Menyangkal, menarik diri, marah.

  Eliminasi

Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien, konstipasi dan diare terjadi bergantian. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna, dan cara   pengeluarannya,   apakah   dengan   bantuan   alat   atau   tidak   adakah   keluhan   yang   menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah.

Pada  pasien  dengan   kanker   kolerektal  dapat  dilakukan  pemeriksaan  fisik  dengan  observasi   adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces.

Massa tumor di abdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar inguinal, pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar perut, dan colok dubur.

  Makanan/cairan

Gejala:  kebiasaan makan pasien di   rumah dalam sehari,   seberapa banyak dan komposisi  setiap kali makan  adakah  pantangan   terhadap   suatu  makanan,   ada  keluhan  anoreksia,  mual,   perasaan  penuh (begah), muntah, nyeri ulu hati sehingga menyebabkan berat badan menurun.

Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit; edema

  Neurosensori

Gejala: Pusing; sinkope, karena pasien kurang beraktivitas, banyak tidur sehingga sirkulasi darah ke otak tidak lancar.

  Nyeri/kenyamanan

Gejala: Tidak ada nyeri,  atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit)

  Pernapasan

Gejala: Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seorang perokok).

Pemajanan asbes

  Keamanan

Gejala: Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlehihan.

Tanda: Demam.

Ruam ku1it, ulserasi

Page 5: dx mngg 4

  Seksualitas

Gejala:   Masalah   seksual   misalnya   dampak   pada   hubungan   perubahan   pada   tingkat   kepuasan. Multigravida lebih besar dari usia 30 tahun

Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital.

  Interaksi sosial

Gejala: Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung

  Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan)

Masalah tentang fungsi/ tanggungjawab peran penyuluhan/pembelajaran

Gejala: Riwayat kanker pada keluarga misalnya ibu atau bibi dengan kanker payudara

Sisi primer: penyakit primer, tangga ditemukan didiagnosis

Penyakit  metastatik:   sisi   tambahan  yang   terlibat;   bila  tidak   ada,   riwayat   alamiah  dari   primer   akan memberikan informasi penting untuk mencari metastatik.

  Riwayat pengobatan

Pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan yang diberikan.

3.4 Diagnosa Prioritas

1. Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain

Kami mengambil diagnosa ini sebagai diagnosa utama karena didasarkan pada keluhan utama klien yaitu mengalami nyeri perut. Pada kasus ini, nyeri abdomen tersebut karena adanya obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain. Hal ini jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal pada klien.

2. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan)

Nyeri disebabkan karena adanya insisi post pembedahan. Nyeri yang dirasakan oleh klien dalam kasus ini sangat hebat yaitu skala 8 yang menyebabkan klien kesulitan dalam melakukan aktifitas dan istirahat.

3. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan

Page 6: dx mngg 4

Resiko infeksi pada klien disebabkan karena adanya luka heacting pasca operasi. Pada kasus tersebut luka pada perut klien mengalami gatal dan kemerahan, dimana hal tersebut merupakan tanda terjadinya infeksi.

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

Intoleransi aktifitas terjadi karena adanya luka insisi post operasi menyebabkan diskontuinitas jaringan sehingga   fungsinya   terganggu.   Pada   kasus   klien   mengalami   luka   insisi   sehingga   kesulitan   dalam beraktifitas.  Klien  mengatakan apabila  bergerak  perutnya  terasa amat  nyeri,   sehingga  aktifitas  klien perlu dibantu baik oleh keluarga maupun perawat.

5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk mencerna makanan

Ketidakseimbangan nutrisi pada klien terjadi karena fungsi digestif klien belum berfungsi secara optimal pasca operasi, sehingga klien belum mampu mencerna makanan dengan baik.

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kanker  kolon adalah suatu kanker yang berada di colon. Kanker kolon merupakan  penyakit   yang  bukan sembarangan namun bukan pula penyakit yang tidak bisa disembuhkan.Kankerkolon adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru ( ACS1998). Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah. Kanker usus bila dideteksi dan ditangani dengan cepat maka peluang untuk sembuh total pun akan semakin besar peluangnya. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker kolon.

Dari kasus diagnosa keperawatan yang muncul di antaranya :

 Pre Operasi

1. Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain

Page 7: dx mngg 4

 Post Operasi

1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan)

2. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan

3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk mencerna makanan

5.2 Saran

Demikianlah  makalah  ini  kami  buat  untuk meningkatkan  pemahaman dan pengetahuan kita tentang asuhan keperawatan klien dengan Kanker kolon. Kami selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terima Kasih,,.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa; Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta.McCloskey&Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By Mosby-Year book.Inc,Newyork

NANDA, 2001-2002, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA

Sjamsuhidayat & wong,2005, Buku ajar ilmu bedah, EGC , Jakarta 

Suyono,dkk, 2001, Buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid II, edisi 3, Balai penercit FKUI, Jakarta.University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing outcome Classifications, Philadelphia, USA