down s

6
setelah dapet materi “Genetika Medis” ada yg menarik dari Down Syndrome ~ dulu pas SMA pernah dijelasin kalo Down Syndrome itu trisomi di autosom (kromosom tubuh) bukan di gonosom (kromosom seks). Jadi, tidak diturunkan ke anak turunnya. Tapi faktanya pas kuliah ada dosen yg cerita kalau ada keluarga yg melahirkan anak 3 kali dan tiga2nya kena Down Syndrome semua. Kalo dipikir2,, kalo udah sampe tiga kali gg mungkin kebetulan doang kan?? kalau begitu ada kemungkinan kalau Down syndromenya itu diturunkan dari orang tua. Nah lo,, kok bisa? setelah mencari2,, ternyata ketemu jawabannya ~ memang ada yang berisiko tinggi diturunkan dan ada yang tidak oke,, sekalian dibahas mulai awal aja ya DOWN SYNDROME itu apa se dan bagaimana ciri-ciri anak dengan down syndrome? Down syndrome merupakan kelainan kromosom 21 yang sering ditemukan dan sering dikaitkan dengan retardasi mental berat. Penyakit ini merupakan salah satu kasus aneuploidy yang tinggi prevalensinya. Pasien dengan Down syndrome mempunyai trisomy 21, yaitu terdapat extra kromosom pada kromosom 21. ciri-ciri: - Retardasi mental: IQ 20-70 - Wajah yang datar - Palpebra oblique - Epicantho fold - Tangan yang pendek dan lebar - Occiput yang datar - Kelainan jantung - Hipotonia - Bintik Brushfield pada iris - Kejang-kejang - Risiko terjadi peningkatan radang paru-paru - Risiko terjadi leukemia terus kelainan kromosomnya itu gimana se?

description

.........

Transcript of down s

Page 1: down s

setelah dapet materi “Genetika Medis” ada yg menarik dari Down Syndrome ~dulu pas SMA pernah dijelasin kalo Down Syndrome itu trisomi di autosom (kromosom tubuh) bukan di gonosom (kromosom seks). Jadi, tidak diturunkan ke anak turunnya.

Tapi faktanya pas kuliah ada dosen yg cerita kalau ada keluarga yg melahirkan anak 3 kali dan tiga2nya kena Down Syndrome semua. Kalo dipikir2,, kalo udah sampe tiga kali gg mungkin kebetulan doang kan?? kalau begitu ada kemungkinan kalau Down syndromenya itu diturunkan dari orang tua. Nah lo,, kok bisa?

setelah mencari2,, ternyata ketemu jawabannya ~memang ada yang berisiko tinggi diturunkan dan ada yang tidakoke,, sekalian dibahas mulai awal aja ya

DOWN SYNDROME itu apa se dan bagaimana ciri-ciri anak dengan down syndrome?

Down syndrome merupakan kelainan kromosom 21 yang sering ditemukan dan sering dikaitkan dengan retardasi mental berat. Penyakit ini merupakan salah satu kasus aneuploidy yang tinggi prevalensinya. Pasien dengan Down syndrome mempunyai trisomy 21, yaitu terdapat extra kromosom pada kromosom 21.

ciri-ciri:- Retardasi mental: IQ 20-70- Wajah yang datar- Palpebra oblique- Epicantho fold- Tangan yang pendek dan lebar- Occiput yang datar- Kelainan jantung- Hipotonia- Bintik Brushfield pada iris- Kejang-kejang- Risiko terjadi peningkatan radang paru-paru- Risiko terjadi leukemia

terus kelainan kromosomnya itu gimana se?

Sebelum ngomong kelainan,, kita harus tahu dulu yang normal itu bagaimana. Sel dengan jumlah kromosom normal mempunyai euploid karyotype. Pada manusia, euploid karyotype bererti terdapat haploid (23 kromosom) pada gamet dan diploid (46 kromosom) pada sel soma.

kalo yg normal itu euploid,, yg gg normal itu aneuploid. Aneuploid sel mempunyai jumlah kromosom yang tidak komplit atau tidak seimbang disebabkan terjadinya defisiensi atau kelebihan kromosom pada individu tersebut. Sel yang kurang satu kromosom dari komponen diploid dilabel monosomic (46-1) manakala sel yang kelebihan satu kromosom dilabel trisomic (46+1).

Nah,, lanjut ke pertanyaan tadi kelainan kromosom down syndrome itu bagaimana …

Page 2: down s

Kelainan kromosom down syndrome secara umum dibagi dua yaitu kelainan numerical dan structural.

1. Numerical abnormalities (kelainan jumlah)

Pasein Down syndrome dengan trisomy 21 menunjukkan karyotype 47, XX+21, terdapat extra kromosom pada kromosom 21.Terjadinya trisomy 21 disebabkan oleh nondisjunction (gagal berpisah) yang berlaku ketika meiosis.

(sumber : http://schoolworkhelper.net/wp-content/uploads/2010/11/nondisjunction.jpg)

Terdapat dua tahapan nondisjunction yang bisa terjadi yaitu pada meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I, nondisjunction yang terjadi akan menghasilkan dua jenis sel; yang satunya mengandung dua pasang kromosom, yang satu lagi tidak mengandung kromosom. Nondisjunction pada meiosis II akan menghasilkan tiga jenis sel: sel normal, sel dengan monosomy dan sel dengan trisomy.

2. Structural abnormalities (kelainan struktur)

Pada Down syndrome, kelainan structural yang terjadi ialah translokasi. Translokasi merupakan pemindahan bagian kromosom ke kromosom yang lain, terutamanya kromosom non homolog. Terdapat dua jenis translokasi yaitu reciprocal translocation dan Robertsonian translocation.

Reciprocal translocation merupakan translokasi yang melakukan pertukaran material antara dua kromosom. Jenis ini jarang memberikan dampak yang besar pada individu.

Robertsonian translocation merupakan fusi antara dua lengan panjang acrocentric kromosom yaitu kromosom 13, 14, 15, 21 dan 22. Fusi terjadi pada sentromer. Pada Down syndrome, translokasi sering melibatkan kromosom 14 dan 21. Kedua lengan q kromosom 14 dam 21

Page 3: down s

akan bersatu di sentromer dan menghasilkan kromosom baru yang besar. Kromosom ini dilabel sebagai t(14q;21q). Kedua lengan p kromosom 14 dan 21 hilang.

Jika semua material genetic ada, kehilangan lengan 14p dan 21p tidak mendatangkan  masalah. Translokasi yang terjadi tidak menunjukkan masalah klinik pada ibu tetapi dapat mengakibatkan kesan yang besar pada anak. Ibu dengan t(14q,21q) dapat menghasilkan tiga kemungkinan ovum yang difertilisasi. Jika telur tersebut difertilisasi sperma yang normal, akan menghasilkan tiga kemungkinan keturunan; (1) anak yang normal dengan jumlah set kromosom normal, (2) anak yang normal dengan t(14q;21q) kromosom yang berpotensi menjadi carrier, dan (3) anak dengan Down syndrome yang mendapat 3 kopi kromosom 21.

Sebahagian kecil anak dengan Down syndrome mempunyai dua kelompok sel yaitu normal kromosom (46) dan trisomy (47). Hal ini disebut mosaicism. Individu dengan mosaicism mempunyai gejala klinik yang kurang menonjol dibanding pasien Down syndrome yang lainnya.

Lalu,, apakah Down Syndrome diturunkan??

Pada trisomy 21 yang disebabkan nondisjunction, rekurensi Down syndrome dalam satu famili jarang terjadi. Kebanyakan kasus nondisjunction Down syndrome merupakan kasus jarang dalam keluarga normal.

Sebaliknya, tranlocation Down syndrome merupakan penyakit herediter dalam family. Jika orang tua merupakan balanced karier Robertsonian translocation pada kromosom 21, risiko anaknya mendapat tranlocation Down syndrome adalah satu daripada tiga.

Bagaimana penanganan Down Syndrome dan apakah aman memiliki anak lagi jika anak sebelumnya memiliki kelainan Down Syndrome ?

Tidak ada pengobatan spesifik untuk pasien Down syndrome. Masalah retardasi mental tidak dapat diatasi. Namun begitu, pengobatan bertujuan supaya pasien dapat menjalani hidup dengan semaksimal mungkin dan meringankan risiko mortalitas.

Konseling genetic: o Trisomy 21: jika pasangan mempunyai seorang anak trisomy 21, maka

kemungkinan untuk anak selanjutnya mendapat trisomy adalah 2%.o Robertsonian translocation: jika salah seorang pasangan merupakan carrier

21q21q translocation, maka kemungkinan anak untuk mendapat Down syndrome adalah 100%.

Vaksinansi dan obat-obatan: o Vaksinasi diberikan kepada anak Down syndrome kerana berisiko tinggi untuk

terkena infeksi. Pengobatan terhadap penyakit yang menyertai pasien harus dilakukan karena pasien Down syndrome mudah mendapat berbagai penyakit seperti leukemia dan radang paru-paru.

Diet dan aktivitas harian: o Tidak ada diet spesifik untuk anak Down syndrome. Pembatasan aktivitas juga

tidak diperlukan jika kondisi umum anak normal.

Insidens Down syndrome meningkat dengan meningkatnya umur maternal- 1 dalam 2000 lahir hidup pada ibu umur 20 tahun, 1 dalam 100 lahir hidup pada ibu umur 40 tahun. Wanita

Page 4: down s

yang melahirkan setelah umur 45 tahun mempunyai risiko lebih tinggi untuk mendapatkan anak Down syndrome, dengan prevalensinya 1 dalam 40 kelahiran hidup.

Bagaimana mengetahui adanya kelainan down syndrome pada anak dan bagaimana pencegahnnya ?

1. Anamnesis:a. tanyakan kepada orang tua masalah perkembangan anak, gangguan pendengaran dan penglihatan serta infeksi saluran pernafasan.b. Diagnosis prenatal untuk Down syndrome.c. Adakah sering muntah disebabkan terdapat blockage saluran cerna.d. Keterlambatan dalam kemampuan kognitif anak.2. Pemeriksaan Fisik:a. Bentuk tumbuh pendekb. Retardasi mental beratc. Mempunyai perilaku peramahd. Terdapat tanda-tanda penuaan prematuree. Bentuk telinga kecilf. Tangan kelihatan pendek dan lebar3. Analisa kromosom: karyotyping menunjukkan 47 XY + 21 ataupun t(14q;21q), t(21q21q) atau t(21q22q).4. Pemeriksaan thyroid function test: sering terjadi hypothyroidism pada pasien Down syndrome.5. Tes screening dan diagnostic untuk Down syndrome:a. Maternal serum alfa fetoprotein yang rendahb. Kadar unkonjugated estriol yang rendahc. Peningkatan human chorionic gonadotropin (hCG)Tes ini dilakukan ketika kehamilan dan dapat disertai amniocentesis, chorionic villus sampling (CVS), dan percutaneous umbilical blood samping (PUBS).

KESIMPULAN

Nah,, KESIMPULANNYA,, ada down syndrome yang kemungkinan kecil diturunkan (dg tipe non-disjunction) dan ada yang kemungkinan besar diturunkan (dg tipe translokasi robertsonian).

Jika memiliki anak dengan down syndrome dan ingin memiliki anak lagi,, sebaiknya diperiksa dulu di laboratorium untuk analisa kromosom. Nama pemeriksaannya adalah karyotyping.

Setelah diperiksa akan tahu kelainan Down Syndromenya itu karena trisomi non-disjunction atau translokasi. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pada ibu/ayah untuk mengetahui apakah kedua pasangan tersebut carrier (sehingga diturunkan pada anak) atau memang terjadi mutasi baru (mutasi de novo) pada anak (tidak diturunkan).

Jika salah seorang pasangan mempunyai Robertsonian translocation, t(21q,21q), tidak dianjurkan untuk mempunyai anak karena risiko anak mendapat Down syndrome tinggi.