tgs sindrom down

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Down sindrom merupakan suatu bentuk kelainan kromosom yang paling sering terjadi yang dapat dilihat dari manifestasi klinis yang cukup khas. Down sindrom dapat berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak. Kelainan ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1866 oleh dr. John Longdon Down dari Inggris. Dulu down sindrom dikenal dengan mongoloid kerena memiliki ciri – ciri tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia. Kemudian pada tahun 1970-an para ahli dari Eropa dan Amerika menamai kelainan tersebut sesuai dengan nama penemu pertama kali sindrom ini yaitu down sindrom. Insiden down sindrom berkisar antara 1:700-1.000 kelahiran hidup, yang dialami dari berbagai kelas sosialekonomi. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 300.000 kasus dengan down sindrom. Dalam beberapa kasus, terlihat bahwa umur wanita terbukti berpengaruh besar terhadap munculnya down sindrom pada bayi yang dilahirkannya. Kemungkinan wanita berumur 25 tahun melahirkan bayi dengan down sindrom 1:1.200,wanita berumur 30 tahun melahirkan bayi dengan down sindrom adalah 1:1000.Sedangkan jika usia wanita 35 tahun, kemungkinannya adalah

Transcript of tgs sindrom down

Page 1: tgs sindrom down

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Down sindrom merupakan suatu bentuk kelainan kromosom yang

paling sering terjadi yang dapat dilihat dari manifestasi klinis yang cukup khas.

Down sindrom dapat berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan

mental anak. Kelainan ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1866 oleh dr.

John Longdon Down dari Inggris. Dulu down sindrom dikenal dengan

mongoloid kerena memiliki ciri – ciri tinggi badan yang relatif pendek, kepala

mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia. Kemudian pada

tahun 1970-an para ahli dari Eropa dan Amerika menamai kelainan tersebut

sesuai dengan nama penemu pertama kali sindrom ini yaitu down sindrom.

Insiden down sindrom berkisar antara 1:700-1.000 kelahiran hidup,

yang dialami dari berbagai kelas sosialekonomi. Di Indonesia sendiri terdapat

sekitar 300.000 kasus dengan down sindrom.

Dalam beberapa kasus, terlihat bahwa umur wanita terbukti

berpengaruh

besar terhadap munculnya down sindrom pada bayi yang dilahirkannya.

Kemungkinan wanita berumur 25 tahun melahirkan bayi dengan down sindrom

1:1.200,wanita berumur 30 tahun melahirkan bayi dengan down sindrom adalah

1:1000.Sedangkan jika usia wanita 35 tahun, kemungkinannya adalah

1:400. Hal ini menunjukkan. Angka kemungkinan munculnya DS makin tinggi

sesuai usia ibu saat melahirkan.

B. Tujuan penulisan :

Mahasiswa dapat mengetahui yang dimaksud dengan down sindrom

Mahasiswa dapat mengetahui penyabab dari down sindrom

Mahasiswa dapat mengetahui manisfestasi klinik dari down sindrom

Mahasiswa dapat mengetahui komplikasi yang dapat timbul dari down

sindrom

Mahasiswa dapat mengetahui tes diagnostik pada down sindrom

Page 2: tgs sindrom down

Mahasiwa dapat mengetahui perkembangan anak dengan down sindrom

dari usia 1 minggu – 12 tahun.

Mahasiswa dapat mengetahui pemberian asuhan keperawatan yang

tepat untuk penderita down sindrom

Mahasiswa dapat mengetahui dan memberikan discharge planing pada

orang tua penderita down sindrom

Page 3: tgs sindrom down

BAB II

PEMBAHASAN

Retardasi mental

Definisi :

Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap

yang terutama ditandai dengan adanya gangguan keterampilan (kecakapan,

skill) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat

intelegensi yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. (WHO.

Geneva, 1992)

Klasifikasi retardasi mental menurut DSM IV

1. Retardasi mental ringan

Memiliki IQ 50 – 55. Masih dapat dididik (educable), pada usia 0 –

5 tahun dapat mengembangkan kecakapan sosial dan komunikasi.

Sering tidak dapat dibedakan dari anak yang tidak mengalami retardasi

mental. Saat masa remaja dapat mencapai prestasi akademik sampai

kelas 6 SD. Saat masa dewasa biasanya dapat menguasai kecakapan

sosial dan vokasional cukup sekedar untuk berdikari namun

membutuhkan bimbingan dan pertolongan terutama bila mengalami

tekanan sosial atau ekonomi.

2. Retardasi mental sedang

Memiliki IQ 35 – 55. Dapat dilatih (trainable, memperoleh

kecakapan komunikasi selama masa anak dini. Dapat memperoleh

manfaat dari latihan vokasianal dan dengan pengawasan yang sedang

dapat mengurus dan merawat diri sendiri. Tingkat pendidikan dapat

mencapai sampai kelas 2 SD.

3. Retardasi mental berat

Memiliki IQ 20 – 40. Selama masa anak – anak tidak mampu

berkomunikasi. Sewaktu usia sekolah dapat belajar berbicara dan dapat

dilatih mengurus diri yang sederhana. Usia dewasa dapat melakukan

kerja sederhana yang diawasi secara ketat.

Page 4: tgs sindrom down

4. Retardasi mental sangat berat

Sewaktu masa anak – anak menunjukan gangguan yang berat

dalam bidang sensori motori. Perkembangan motorik dan mengurus diri

serta kemampuan komunikasi dapat ditinggkatkan dengan latihan yang

adekuat.

A. Definisi

Down sindrom merupakan kondisi abnormal kromosom yang sering

terjadi dan dengan mudah dikenal yang berhubungan retardasi mental

(www.nichcy.org)

Down sindrom merupakan keadaan kromosom yang dihubungkan

dengan retardasi mental, muka yang khas dan tonus otot lemah

(hipotonia) pada masa infan (ghr.nlm.nih.gov)

Down sindrom merupakan kumpulan kondisi dengan kecacatan

intelektual yang dengan cepat dapat didiagnosa setelah lahir (Selikowitz

mark,1990)

Jadi, down sindrom merupakan kondisi abnormal kromosom yang

sering terjadi yang dihubungkan dengan retardasi mental dan

keterbelakangan perkembamgan fisik dengan muka yang khas yang dan

hipotonia yang dengan mudah dapat ditemukan setelah lahir.

B. Tipe Down Sindrom

Standar trisomi 21

Kelebihan kromosom 21 yang berasal dari sel telur atau sperma.

Standar trisomi 21 terjadi 95% dari kasus penderita down sindrom.

Translokasi

Saat bagian dari kromosom 21 menempatkan kromosom lain, dan sering

terjadi pada kromosom 14. Penderita dengan translokasi 21 akan

memiliki materi genetik 46 kromosom tetapi akan memiliki materi genetik

dari 47 kromosom. Karakteristik dari translokasi 21 sama dengan

karakteristik dari standar trisomi 21. Kasus ini terjadi 4% pada down

sindrom.

Page 5: tgs sindrom down

Mosaicism

Ketika individu memiliki 2 deretan sel yang berbeda yang berasal dari

zigot tunggal (sel telur yang dibuahi).

C. Etiologi

Tidak diketahui

Usia ibu saat hamil > 35 tahun

Genetik yang tidak terpisah

Sekitar 4% penderita down sindrom mengalami translokasi pada

kromosom 21. Setengah dari tranlokasi muncul lagi pada individu yang

terkena, sedangkan yang separuh berikut. Setengah dari tranlokasi

muncul lagi pada individu yang terkena, sedangkan yang separuh

berikutnya diwariskan dari translokasi orang tua berikutnya.

Infeksi virus saat trimester I

Translokasi kromosom 21 (tidak berhubungan dengan usia orang tua)

D. Anatomi Fisiologi

Tubuh dibangun oleh sel – sel telur dan sel sperma. Setiap sel

mengandung inti sel yang didalamnya terdapat kromosom – kromosom yang

membawa material genetik yang diwariskan oleh orang tuanya. Dalam inti sel

terdapat kurang lebih 100000 gen yang mana selama perkembangan fetus

dalam kandungan, genetik ini distimulus dengan pesat sehingga kesalahan

genetik sering terjadi sewaktu fetus.

Dalam inti sel terdapat molekul – molekul DNA yang membawa kode –

kode genetik sel yang tidaksecara acak dimasukan kedalam inti sel tetapi

tersusun rapi menjadi kromosom. Setiap kromosom terdiri dari molekul DNA

yang berbeda yang mengandung rangkaian gen yang unik. Sel somatik (tubuh)

mengandung 46 kromosom (jumlah diploid) yang dapat disortir menjadi 23

pasang berdasarkan berbagai ciri – ciri pembeda. Kromosom yang membentuk

satu pasang disebut kromosom homolog yang salah satu anggotanya berasal

dari ayah dan yang lain dari ibu. Gamet (sperma dan sel telur) hanya

mengandung salah satu anggota dari setiap pasangan kromosom sehingga

jumlah total kromosomnya adalah 23 (jumlah haploid).

Page 6: tgs sindrom down

E. Patofisiologi

Down sindrom terjadi karena kelebihan angka pada kromosom 21 dalam

sel. Keadaan ini disebabkan karena kelebihan jumlah protein yang masuk

kedalam sel dan menyebabkan terganggunya pertumbuhan normal fetus. Cara

partikular protein ini terlibat dan bertindak belum diketahui secara pasti.

Perkembangan fetus dengan down sindrom, pembelahan selnya tidak

secepat pembelahan sel normal dan hal ini menyebabkan sel tubuh menjadi

sedikit dengan manisfestasi bayi kecil. Hal ini juga terjadi pada sel otak dan

disertai malformasi yang dapat menyebabkan keterlambatan dan ini terjadi

sebelum lahir dan tidak dapat dapat disembuhkan.

F. Manisfestasi klinis

Kepala :

Relative kecil dari normal (microchephaly), bagian anteroposterior kepala

mendatar, rambut jarang dan lurus.

Muka :

Muka gepeng dari samping dan bundar dari depan, pipi penuh,

mongoloid

Mata :

Bruhfield spot, lipatan epikantus melebar, palpebra miring ke atas,

kelopak mata jatuh, garis mata sejajar dengan ujung pina, mata

sipit, jarak antara kedua mata melebar, strabismus, myopia.

Hidung :

Jembatan hidung datar , hidung agak datar.

Telinga :

Malformasi aurikula.

Mulut :

Mulut kecil, lidah menonjol keluar, palatum durum yang pendek.

Perut :

Membuncit, gangguan pergarakan usus.

Tangan :

Melebar dan pendek, kinodaktili, linea simian.

Kaki :

Page 7: tgs sindrom down

Ada jarak antara jari kaki 1 dan 2, garis telapak kaki banyak.

Muskuloskeletal :

Hipotonia

Kulit :

Kering, tampak keriput.

Keterbelakangan mental (IQ dibawah 50 - 70)

G. Komplikasi

Penyakit jantung kongenital

Gangguan sistem pencernaan : esophageal atresiandan duodenal

atresia

Konstipasi

Infeksi saluran pernapasan

Disebabkan karena abnormalitas dari fungsi limfosit T atau abnormalitas

anatomis sistem pernapasn seperti refluk gastroesophagal, hipertensi

pulmunol primer, dan apneu obstruksi saat tidur.

Gangguan pendengaran dan infeksi telinga

Dapat disebabkan oleh adanya penumpukan dan lengket sehingga

menutup tuba eustacheus.

Leukimia akut

Alzaimer

Disebabkan oleh penurunan fungsi otak lebih cepat dari pada orang

normal terutama pada dekade ke – 4.

Kretinism

H. Test diagnostik

Prenatal :

USG

Tripel screen dan Alfa Fetoprotein Plus (AFP)

Dilakukan pada usia kehamilan 15 – 20 minggu, yang berjutuan untuk

mengukur kuantitas berbagai subtansi dalam darah ibu.

Chorionic villus sampling

Page 8: tgs sindrom down

Dilakukan dengan cara mengambil sampel plasenta dengan

menggunakan jarum. Dapat dilakukan pada usia kehamilan 8 – 12

minggu.

Nuchal translucency (NT)

Tes ini dilakukan pada usia kehamilan 10 – 14 minggu. Pemeriksaan ini

dilakukan dengan memeriksa ketebalan cairan dibelakang leher. Jika

lebih dari 3 milimeter, berarti janin beresiko terkena sdown sindrom.

Pemeriksaan kromosom (amniosintesis)

Dilakukan pada usia kehamilan 16 – 20 minggu, dengan mengambil

cairan amnion untuk dilakukan analisa pada kromosom yang

menggalami abnormalitas

Percutaneus umbilical blood sampling (PUBS)

Dilakukan setelah usia kehamilan 20 minggu, dengan cara menggambil

darah dari umbilikus dengan sebuah jarum.

Post natal :

Pemeriksaan fisik

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi ada kelainan – kelainan yang terjadi

pada anak pada anak.

Screening test

Tes ini dilakukan untuk menilai pertumbuhan yang telah anak capai.

EKG

EKG dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan atau kelainan pada

jantung.

Pemeriksaan TSH

Mengtahui adanya hypotiroidsm pada anak. Karena jika anak

kekurangan hormon ini akan menyebabkan gangguan perkembangan

intelektual permanen pada masa gold period.

Perkembangan anak dengan down sindrom

Bayi baru lahir (0 – 4 mgg)

Page 9: tgs sindrom down

Perkembangan Motorik kasar :

Bayi baru lahir dengan down sindrom biasanya terkulai dibanding

bayi baru lahir dengan normal. Bayi kurang dapat memisahkan

lengannya ketika kita merubah posisinya, posisi “frog legs” didapati saat

bayi telentang. Sedangkan saat tengkurap tangan bayi akan lurus

dengan garis tubuh, dan bokong lebih datar dibandingkan dengan bayi

normal.

Perkembangan Motorik halus :

Seperti bayi normal lainnya, bayi dengan down sindrom pada saat

ini menggenggam seperti kepalan tangan setiap saat. Bayi

menggenggam rapat sekali sesuatu yang menempel pada tangannya.

Perkembangan Personal dan sosial :

Bayi dengan down sindrom kadanng sangat sensitif dan menangis

untuk sesuatu yang tidak ada sebabnya. Tangisan bayi biasanya lembut

kerena suara yang lemah dari antara otot tulang iga dan otot atas

abdomen. Otot digunakan untuk mendorong udara dari dada selama

menangis.

Perkembangan Bahasa :

Seperti bayi baru lahir normal, bayi baru lahir dengan down

sindrom biasanya sangat responsif untuk semua suara yang ia dengar.

Jari – jari mereka akan tersentak kaget dan mengangkat lengan saat

merespon bunyi suara (moro reflek).

Pada saat ini stimulus untuk perkembangan anak perlu diberikan.

Stimulus dapat berupa mengajak anaknya berbicara, dan orang tua

memberi kesempatan pada anak untuk merespon. Respon tersebut

dapat berupa bayi akan membuat bunyi atau menggerak – gerakkan

bibirnya.

Tahun pertama (1 bulan – 1 tahun)

Selama tahun pertama, rata – rata bagi dengan down sindrom

mengalami kemajuan yang cepat pada seluruh area perkembangan. Hal

Page 10: tgs sindrom down

ini paling nyata terlihat pada enam bulan ke dua. Perubahan yang paling

signifikan terutama pada respon anak.

Perkembangan Motorik kasar :

Selama enam bulan pertama perkembangan motorik kasar pada

bagian yang tonusnya lemah sering mengalami keterbelakangan dari

pada area yang lain. Setelah periode ini, perkembangan motorik kasar

sama cepatnya dengan bagian lain yang sedang berkembang meskipun

perkembangan tonusnya tetap lambat. Pada akhir tahun pertama ini, rata

– rata bayi dengan down sindrom dapat duduk sendiri tanpa bantuan

orang lain. Jika tubuhnya diposisikan telungkup maka akan mencoba

untuk merangkak walaupun gerakannya sangat lambat.

Perkembangan Motorik halus :

Menjelang pertengahan tahun pertama, rata – rata anak dengan

down sindrom melai berusaha untuk mengambil objek yang ada diluar

genggamannya. Anak mulai memasukan benda kedalam mulutnya,

menggoyang atau mengguncang benda tersebut. Pada tahap ini konsep

anak sudah berkembang, anak akan tertaraik melihat sesuatu benda

yang menarik maka benda itu akan terus dilihatnya dari pada melakukan

sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya sampai benda itu menghilang.

Perkembangan Personal dan sosial :

Pada tahun pertama terjadi peningkatan responsif pada anak

dengan down sindrom ketika berusia 2 – 3 bulan. Saat melihat orang

tuanya anak akan menunjukan wajah kegembiraan. Sejak bulan ketiga

anak mulai mengenali wajah orang dan akan menunjukan sikap tidak

senang jika dipegang orang asing. Respon ini berbeda pada tiap

tingkatan umur, tergantung bagaimana kontak atau hubungan dengan

orang lain sejak dari kecil.

Pada akhir tahun pertama, mulai jelas terlihat bahwa anak mulai

lebih lincah, tegas dan bersemangat juga mempertahankan mainan yang

diambil darinya. Anak juga sudah mulai dapat minum sendiri dengan

menggunakan cangkir yang ada peganggannya.

Perkembangan Bahasa :

Tangisan merupakan komunikasi anak pada lingkungan

disekitarnya. Orang tua harus bisa mengenal apa yang ingin

Page 11: tgs sindrom down

disampaikan dari tangisan tersebut. Pada usia delapan bulan anak rata –

rata berceloteh sebagai latihan berbicara.

Perkembangan Kognitif :

Perkembangan kognitif dapat dilahat jelas pada umur delapan

bulan, anak mulai mengerti bahwa suatu benda dikatakan tidak ada jika

benda itu tidak terlihat oleh pandangannya, dan mengenal wajah – wajah

yang familiar baginya.

Peran orang tua penting karena perhatian dan interaksi mereka

akan membantu perkembangan anak. Jangan lupa untuk berbicara pada

anak dan berespon terhadap anak. Pada bulan pertama ketika anak

mulai dapat melihat dan mengikuti objek dengan lebih baik, anak mulai

tertarik dengan mainan yang digantung disekitarnya dan kadang –

kadang anak akan mengeluarkan suara ribut yang menggambarkan

perhatiannya terhadap benda tersebut. Hal ini menunjukan respon anak

terhadap bunyi – bunyi lebih baik. Orang tua dapat melatihnya dengan

membunyikan lonceng atau bel. Ketika anank berusaha untuk meraih

suatu benda, harus kita pastikan benda tersebut berwarna terang,

mudah dipegang, dan aman ketika benda tersebut masuk ke mulut anak.

Ketika anak mulai dapat duduk sendiri tanpa sokongan orang lain,

berikan mainan – mainan sehingga anak dapat memilih mainan yang

diinginkannya.

Tahun kedua (usia 1 – 2 tahun)

Perkembangan Motorik kasar :

Selama tahun kedua rata – rata anak dengan down sindrom

secara perlahan mulai berlatih untuk berdiri, setelah merangkak. Tetapi

anak dengan down sindrom kadang tidak melalui tahap merangkak.

Anak dengan down sindrom mengalami kelemahan pada tungkai yang

menyebabkan anak bergerak mendorong dengan kedua tangannya.

Kadang – kadang anak akan berguling kesisi lain agar berpindah tempat.

Perkembangan Motorik halus :

Anak mampu dalam mengambil benda – benda yang kecil dan

mampu menunjuk benda – benda yang dilihatnya dengan menggunakan

jari. Pada akhir tahun ke-2 anak mampu menggenggam piala, cangkir

Page 12: tgs sindrom down

dengan baik. Anak juga dapat bermain cilukba dan melambaikan

tangannya saat temannya menjauhinya.Pada tahap ini anak belajar cara

memegang suatu objek dan belajar melepaskan objek tersebut. Suatu

saat timbul dalam pikiran anak, jika ia melepaskan objek dalam

genggamannya ia merasa objek tersebut terbang dari genggamannya.

Kejadian seperti ini menyebabkan orang tua menjadi frustasi terutama

ketidaksabaran orang tua dalam mengajarkan keterampilan –

keterampilan pada anaknya. Orang tua semestinya dapat berperan

dalam mendorong anaknya untuk melakukan aktivitas yang dapat

meningkatkan perkembangan motorik halus anak.

Perkembangan Pribadi dan sosial :

Proses sosialisasi anak dengan down sindrom memiliki

perbedaan dengan anak normal. Tetapi saat hari pertama kelahiran anak

mengalami suatu perubahan yang temporer. Anak akan merasa nyaman

bila bersama dengan orang yang dikenalnya, dan akan menangis bila

didekat orang yang tidak ia kenal. Namun seiring dengan waktu anak

akan mampu berinteraksi dengan orang lain ditandai dengan bersikap

ramah terhadap orang lain secara spontan.

Perkembangan Bahasa :

Anak mendapat suatu pemahaman yang menyangkut objek yang

umum yang didapat melalui permainan . anak juga mampu

menyelesaikan permintaan sederhana seperti usulan dan memberikan

objek yang sering dipegang anak. Anak dengan down sindrom hanya

mampu mengucapkan satu per satu kata, anak mampu memahami

sesuatu dibandingkan kemampuan nya untuk mengatakan nama benda

tersebut.

Perkembangan Kognitif :

Anak dapat membanting – bantingmainan yang ia pegang dan

memasukan mainan tersebut ke mulutnya. Jika anak tidak menemukan

suatu objek yang ia inginkan, akan berusaha mencapai objek yang

diinginkannya, pemahaman anak tentang suatu objek semakin

berkembang .

Page 13: tgs sindrom down

Pada masa ini peran orang tua sangat penting dalam menstimuli

perkembangan anaknya seperti berkomunikasi dengan anak saat

bermain, menyediakan permainan yang meningkatkan perkembangan

anak seperti gambar – gambar. Orang tua tidak perlu menghukumatau

mengomentari anak saat anak menyebutkan kata – kata dengan salah

tetapi orang tua dapat mengulang kata yang diucapkan anak dengan

benar. Perlu juga menjauhi benda – benda yang dapat menyebabkan

luka pada anak.

Usia toddler (2 – 3 tahun)

Perkembangan Motorik kasar :

Antara usia 2 – 3 tahun, rata – rata anak dengan down sindrom

mampu beradaptasi dengan perkembangan motorik kasar. Di akhir tahun

ke tiga anak dapat mengontrol jalannya, dan dapat menggenggam

mainan kecil saat naik tangga dan tangan sebelahnya berpegangan.

Sudah punya koordinasi yang baik saat duduk di kursi kecildan dapat

menendang bola kecil.

Perkembangan Motorik halus :

Pada saat ini anak dengan down sindrom tidak dapat

berkonsentrasi pada tugas yang diberikan, ini dikarenakan

perkembangannya yang belum matang. Anak dengan down sindrom

sering memasukan benda kedalam mulutnya, membenturkan, atau

menggoyang – goyang sesuatu yang ia pegang. Akhir umur 2 tahun,

anak dapat memegang 2 buah mainan besar walaupun terkadang masih

bingung. Pada akhir tahun ketiga anak dapat memindahkan air dalam

cangkir dan tidak tumpah. Anak down sindrom dapat melakukan

segalanya karena kecenderungan meniru teman – temannya atau orang

tuanya dirumah.

Perkembangan Personal dan sosial :

Pada masa ini kemampuan otonomi anak meningkat. Anak

dengan down sindrom menggunakan kata – kata negatif dan

Page 14: tgs sindrom down

mengatakan tidak untuk segala sesuatu tanpa pertimbangan. Pada saat

ini anak harus dilatih untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiriyang

akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Tempertantrum

mungkin akan terjadi dan anak meminta dengan tagas apa yang ingin ia

lakukan. Perubahan mood dapat terjadi dan dapat membingungkan

orang tua dan dirinya sendiri.

Anak dengan down sindrom biasanya mengalami kesulitan

mengunyah dan memilih makanan yang lunak. Pertengahan umur tiga

tahun anak dapat mengunyah makanan yang lebih keras. Ada juga yang

tidak dapat mengunyah daging atau makanan yang berserat sampai

umur 5 – 6 tahun. Toilet traning dapat dilakukan saat umur 30 bulan

keatas.

Perkembangan Bahasa :

Selama umur tiga tahun perkembangan bahasa berkembang

dengan pesat. Anak dapat memahami bahasa dan mampu

mengambilkan sesuatu bila diminta. Pada akhir umur ketiga dapat

mengucapkan dua kata dalam satu kalimat. Perkembangan bahasa anak

dengan down sindrom sangat tertinggal. Anak biasanya belajar untuk

memberi tanda dan mengatakannya. Seorang terapis bicara biasanya

akan mengajarkan anak untuk menggunakan tangan untuk

mengucapkan sesuatu. Orang tua biasanya kawatir apabila anaknya

harus menggunakan bahasa isyarat dari pad berbicara langsung. Tetapi

sebenarnya dengan bahasa isyarat dapat membantu anak mengurangi

frustasinya, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan memfasilitasi

kemahiran dalam berbahasa. Banyak anak yang diajarkan bahasa

isyarat menunjukan perkembangan seperti lebih lancar berbicara dan

terkadang tidak menggunakan bahasa isyarat lagi.

Usia preschool (3 – 5 tahun)

Rata – rata anak dengan down sindrom lebih suka bermain

dengan anak – anak lainnya.

Perkembangan Motorik kasar :

Page 15: tgs sindrom down

Pada usia tiga tahun rata – rat anak down sindrom dapat menaiki

tangga sendiri dengan cara setiap anak tangga dinaiki dengan dua kaki.

Tetapi umur lima tahun anak menggunakan satu kaki setiap langkah

pada saat meaiki anak tangga, tapi tidak dapat menuruni anak tangga

sampai umur 7 – 8 tahun.

Pada umur 3 – 3,5 tahun, anak dapat mengangkat bangku kecil

keatas meja dan dapat duduk sendiri diatas bangku. Pada umur 4 – 4,5

tahunanak dapt mengontrolgerakan kakinya dengan baik seperti

menyilangkan kakidan berjalan jinjit dengan jarak yang dekat, anak juga

dapat melemper bola dengan baik. Umur 5lima tahun anak dapat berlari

dengan baik dan dapat menaiki sepeda beroda tiga.

Perkembangan Motorik halus :

Pada umur tiga tahun, anak dengan down sindrom dapat

membuka tutup botol dengan gerakan memutar. Anak juga dapat

menggambar garis tegak lurus dan akhir umur tiga tahun dapat meniru

garis horizontal. Umur empat tahun anak dapat mengumpulkan mainan

kecil dalam kotak mainan, dan dapat bermain puzzel sederhana dan

membangun gedung yang tinggi dari balok. Pada umur lima tahun anak

dapat menggambar lingkaran.

Perkembangan Personal dan sosial :

Pada umur 3 -4 tahun, rata anak dengan down sindrom dapat

menenangkan diri sendiri dan dapat mengontrol apabila melakukan

perbuatan negatif. Pada umur ini juga anak dapat ditinggalkan orang tua

tanpa hambatan besar. Anak sudah dapat melakukan toilet traning dan

pada usia lima tahun anak sudah dapat memakai celana dan mencuci

tangan setelah dari toilet. Saat umur lima tahun anak sudah dapat

menarik diri, dan bila memungkinkan dapat mengikuti play group.

Perkembangan Bahasa :

Anak mampu menanyakan pertanyaan “apa” tapi belum dapat

mengatakan ‘dimana’, ‘bagaimana’, atau ‘mengapa’. Ini pada umumnya

terjadi pada usia sekitar 6 – 10 tahun. Anak masih membuat kesalahan

dalam melafalkan huruf dan tidak mampu mendengar ceritra yang rumit.

Perkembangan Kognitif :

Page 16: tgs sindrom down

Pada usia ini fungsi intelektual pada umumnya menjadi lebih

mudah untuk dinilai. Ingatan bertambah baik dan rata – rata anak

dengan sindron down bisa mengulangi singkat nomor-rangkaian yang

hanya ia dengar. Ia mulai mengerti konsep urutan dan mengetahui

perbedaan antara besar dan kecil. Ia mampu memecahkan

permasalahan secara mental dengan baik. Ini dapat dilihat dengan

percobaan puzzel, dengan potongan – potongan kecil yang membuntuk

suatu wujud.

Pada periode ini dimana anak pra sekolah belajar dari orang –

orang yang menjadi panutannya. Anak perlu diberi beberapa arahan di

awal permainan mereka atau ketika anak menjadi resah dan bosan.

Selama masa ini anak berpura – pura menjadi orang dewasa.

Usia sekolah (5 – 12 tahun)

Perkembangan Motorik kasar :

Pada masa ini anak dapat memanjat, mengayun, meluncur,

menangkap bola dengan cukup baik, dan koordinasi akan mengalami

peningkatan.

Perkembangan Motorik halus :

Anak dengan down sindrom dengan usia 10 tahun dapat

menggambar figur seorana manusia yang ia kenaldan dapat

menggambar sederhana suatu rumah dan objek umum lainnya. Dapat

melipat, memotong, menyusupkan, dan melekatkan suatu objek

semakain cepat dan akurat.

Perkembangan Pribadi dan sosial :

Anak – anak dengan down sindrom pada umumnya lebih baik

pada aktivitas sehari – hari dan lingkungan sosial kemudian mungkin

diantisipasi dari kemampuan intelektual mereka. Anak sudah dapat

memenuhi kebutuhan hygine sendiri seperti mandi, menyisir rambut, dan

menggunakan sikat gigi.

Perkembangan Bahasa :

Page 17: tgs sindrom down

Seperti anak usia sekolah, suara anak menjadi lebih jelas dan

kalimat yang digunakan panjang. Usia 12 tahun mempunyai kosa kata

sekitar 2.000 kata. Disamping itu anak mungkin malu dan tidak berbicara

banyak ketika berada diluar rumah. Namun jika dirumah anak mungkin

lebaih banyak bertanya dan berbicara. Anak juga sudah mampu

mengatakan pertanyaan seperti ‘dimana’, ‘mengapa’, dll.

Saat ini orang tua perlu memberikan kesempatan pada anak untuk

melakukan hal bagi dirinya sendiri, memberi penghargaan ketika anak

berhasil menyelesaikan tugasnya. Biarkan anak menceritakan

pengalamannya dan jangan menghukum anak ketika anak salah

berbicara.

BAB III

ASUHAN KEPERAWAATAN

A. Pengkajian

Riwayat keluarga dengan penderita down sindrom

Usia ibu saat hamil (> 35 atau <16)

Page 18: tgs sindrom down

Kerja dibagian yang rentan terhadap kontak dengan radiasi

Infeksi saat hamil

Kaji tumbang anak, terhambat atau tidak

Kaji persepsi dan kesiapan orang tua

Kaji adanya gangguan pendengaran dan penglihatan

Kaji adanya gangguan pernapasan

Kaji kemampuan berbicara

Kaji kemampuan sosialisasi anak

B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perkembangan dan pertumbuhan b.d kerusakan fungsi

kognitif

2. Gangguan interaksi sosial b.d penurunan kemampuan berbicara

3. Kecemasan keluarga b.d mempunyai anak retardasi mental

C. Rencana keperawatan

DP. 1 : Perubahan perkembangan dan pertumbuhan b.d kerusakan fungsi

kognitif

HYD : Anak dapat mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang optimal

Tindakan Keperawatan:

1. Informasikan pada keluarga mengenai maturasi kognitif serta fisik anak

dengan down sindrom

R/ membantu orang tua memperoleh informasi dan aktif dalam

menstimulus anaknya

2. Libatkan keluarga dalam program stimulasi dini anak

R/ memaksimalkan perkembangan anak

3. Bantu keluarga menentukan kesiapan anak untuk mempelajari tugas –

tugas khusus

R/ membantu orang tua dalam mentsimulus anaknya

4. Berikan penguatan positif atas perkembangan yang telah dicapai anak

R/ dapat meningkatkan motivasi bagi anak

Page 19: tgs sindrom down

5. Tekankan pada orang tua bahwa anaknya mempunyai kebutuhan yang

sama dengan anak yang lain

R/ memberikan kesempatan anak untuk berkembang

DP. 2 : Gangguan interaksi sosial b.d penurunan kemampuan berbicara

HYD : anak mampu bersosialisasi seoptimal mungkin

Tindakan Keperawatan :

1. Kaji kemampuan bicara anak

R/ mengetahui tingkat kemampuan berbicara anak

2. Stimulus anak untuk sering berbicara

R/ untuk melatih atau meningkatkan kemampuan berbicara anak

3. Melibatkan anak dalam berinteraksi dengan peernya

R/ meningkatkan stimulus untuk berinteraksi

4. Menginformasikan pada orang tua tentang perkumpulan down sindrom

R/ meningkatkan pengetahuan tentang down sindrom

5. Kolaborasi dengan speech terapi

R/ menstimulus kemampuan berbicara anak

DP. 3 : Kecemasan keluarga b.d mempunyai anak retardasi mental

HYD : Keluarga dapat menerima kondisi anak

Tindakan Keperawatan :

1. Berikan informasi pada keluarga sesegera mungkin mengenai kondisi

anak

R/ menurunkan tingkat kecemasan keluarga

2. Kaji tingkat kecemasan keluarga

R/ mengetahui tingkat kecemasan keluarga

3. Kaji support sistem keluarga

R/ mengetahui peran ortu dalam mensupport anak

4. Kaji respon keluarga terhadap anak dengan retardasi mental

R/ mengetahui tingkat penerimaan ortu terhadap kondisi anak

5. Berikan informasi kepada keluarga tantang anak dengan down sindrom

R/ meningkatkan tingkat pengetahuan keluarga

Page 20: tgs sindrom down

Discharge Planning

1. Anjurkan orang tua untuk berperan aktif dalam menstimulus

perkembangan dan pertumbuhan anak sejak dini, seperti mengagak

anak berbicara.

Page 21: tgs sindrom down

2. Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan hal – hal yang

diinginkannya agar proses pemahaman (kognitif) dan kemampuan

motorik, sensorik anak berkembang.

3. Biasakan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya

4. Anjurkan orang tua untuk mengikut sertakan anak dalam komonitas

anak – anak dengan down sindrom.

5. Anjurkan orang tua untuk sabar dalam menghadapi anak dengan down

sindorm, karena pelatihan jarus dilakukan berulang – ulang.

6. Perlunya sikap positif orang tua terhadap anak dalam meningkatkan

perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham. F. Gary. Obstetri william. Edisi 21. 2006. EGC. Jakarta

Lumbantobing, SM.Prof. DR. Dr. Anak dengan mental terbelakang. 2006. FKUI.

Jakarta

Page 22: tgs sindrom down

Nelson E. Waldo, MD, Ilmu kesehatan anak. Edisi 15. 2000. EGC. Jakarta

Rudolph M. Abraham, Pediatric Rudolph. 2007. EGC. Jakarta

Selikowitz. Mark. Down sindrom the fact. 1990. Oxford medical publication. New

York

Wik ana Josastro. H. Ilmu kebidanan. Edisi 3. 2002. YPB-SP. Jakarta

ghr.nlm.nih.gov

www.nichcy.org

Down Sindrom

Page 23: tgs sindrom down

Disusun oleh :

Maria Anastasia Febriana (2004 – 11 - 007)

Sinta Youla Ratu (2004 – 11 - 020)

Daniel Dheni (2005 – 11 - 003)

Emerensia Mogilena (2005 – 11 - 005)

Melda Lamtiur. S (2005 – 11 - 013)

Wilhelmina Irmina. S (2005 – 11 - 019)

STIK Sint CAROLUS

JAKARTA