DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

download DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

of 5

Transcript of DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

  • 7/25/2019 DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

    1/5

    DIABETES MELLITUS TIPE-2 DENGAN

    KOMPLIKASI KARDIOVASKULER

    A. Pengertian.

    Penyebab kesakitan dan kematian utama pada pasien DM (baik DM tipe 1

    ataupun DM tipe 2) adalah Penyakit Jantung Koroner, yang merupakan salah

    satu penyulit makrovaskuler pada diabetes mellitus. Penyulit makrovaskuler ini

    bermaniestasi sebagai arterosklerosis dini yang dapat mengenai organ!organ

    vital ("antung, otak). Penyebab arteroseklerosis pada pasien DM tipe!2 bersiat

    multiaktoral, melibatkan interaksi kompleks dari berbagai keadaan seperti

    hiperglikemia, hiperlipidemia, stres oksidati, penuaan dini, hiperinsulinemia,

    dan# atau hiperproinsulinemia serta perubahan!perubahan dalam proses koagulasi

    dan ibrolisis.

    Pada pasien DM resiko payah "antung kongesti meningkat $!% kali.

    Peningkatan resiko ini tidak hanya disebabkan karena penyakit "antung iskemik,

    diketahui bah&a pasien DM dapat pula mempengaruhi otot "antung se'ara

    independen.

    B. Patofisioogi.

    Tikf andriani DIV KMB kepeminatan keperawatan DM dan edukator1

    rteroseklerosis dini arteri

    koroner

    Kardiomiopati restrikti

    ibrosis interstisial

    Pembentukan kolagen

    *ipertropi sel!sel otot "antung.

    +angguan kontraksi dan

    relaksasi otot "antung.

    Peningkatan tekanan end-

    diastolik.

    Pada tingkat seluler ter"adi

    +angguan pengeluaran

    kalsium dari sitoplasma

    Prubahan struktur troponin -

    Peningkatan aktiitas piruvat

    kinase.

  • 7/25/2019 DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

    2/5

    Dasar ter"adinya peningkatan resiko Penyakit Jantung Koroner pada pasien

    DM belum diketahui se'ara pasti. Dari hasil penelitian didapatkan kenyataan

    bah&a 1. ngka ke"adian arteroseklerosis lebih tinggi pada pasien DM

    dibandingkan populasi non DM.

    2. Pasien DM mempunyai resiko tinggi untuk mengalami trombosis,

    ibrinolisis dan peningkatan respon inlamasi.

    . Pada pasien DM ter"adi glikosilasi protein yang akan mempengaruhi

    integritas dinding pembuluh darah .

    rteroseklerosis mulai ter"adi sebelum timbul onset klinis DM, yang ternyata

    disebabkan karena kontrol glukosa darah yang buruk dalam &aktu yang lama.

    /esi arteroseklerosis pada pasien DM dapat ter"adi akibat hiperglikemia,

    resistensi insulin dan hiperinsulinemia, hiperamilinemi, inlamasi, trombosis#

    ibrinolisis, dislipidemia, hipertensi, hiperhomosisteinnemi.

    !. Manifestasi "inis

    Pada individu non DM, PJK dapat memberikan maniestasi klinis berupa

    ngina pektoris

    0asa nyeri dada yang disebabkan karena gangguan suplai oksigen yang tidak

    men'ukupi kebutuhan otot "antung. Keadaan ini ter"adi terutama saat latihan isik

    atau adanya setres.

    ngina pektoris tidak stabil.

    Dikatakan P tidak stabil bila nyeri timbul untuk pertama kali atau bila angina

    pektoris sudah ada sebelumnya namun men"adi lebih berat.

    nark miokard

    1. Kerusakan otot "antung akibat blokade arteri koroner yang ter"adi se'ara total

    dan mendadak.

    2. Ditandai dengan nyeri dada seperti pada P,namun lebih berat dan

    berlangsung lebih lama sampai beberapa "am serta tidak hilang dengan

    pemakaian nitrat.

    . Kadang!kadang ge"ala bisa berupa sesak naas, atau sinkop (hilang

    kesadaran).

    $. iasany disertai komplikasi seperti3 gangguan irama "antung, ren"atan

    "antung (sho'k 'ardiogenik), gagal "antung kiri, bahkan kematian mendadak

    (sudden death)

    4indrom koroner akut

    4pektrum klinis yang ter"adi mulai angina pektoris tidak stabil sampai ter"adi

    inark miokard akut.

    Pada pasien DM, ter"adi iskemi atau inark miokard kadang! kadang tidak

    disertai nyeri dada yang khas (angina pektoris. Keadaan ini dikenal dengan Silent

    Myocardial Ischaemiaatau Silent Myocardial Infarction(4M). -er"adinya 4M pada

    pasien DM karena

    +angguan sensitivitas sentral terhadap rasa nyeri.

    Tikf andriani DIV KMB kepeminatan keperawatan DM dan edukator2

  • 7/25/2019 DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

    3/5

    Penurunan kadar b endorpin

    5europati perier yang menyebabkan denervasi sensorik.

    D. Diagnosis

    Diagnosis PJK pada pasien DM biasanya ditegakkan berdasarkan

    1. namnesis dan pemeriksaan isik.

    Pada pasien DM tipe!2 sering disertai dengan berbagai aktor resiko, dan PJK

    biasanya ter"adi pada usia 67 tahun keatas. 4eringkali DM baru terdiagnosis

    pada saat pasien datang dengan keluhan angina, inark myokard atau payah

    "antung. 4edangkan pada pasien DM dengan 4M, ge"ala yang timbul

    biasanya tidak khas seperti mudah 'apek, dyspnoe deffordatau dispepsia.

    2. Pemeriksaan laboratorium.

    . 8lektrokardiograi.$. 9"i latih (treadmill tes)

    6. Pemeriksaan oto dada.

    :. 8kokardiograi.

    ;. Pemeriksaa baku emas adalah angiograi koroner( kateterisasi)

    E. Penataa"sanaan

    erdasarkan rekomendasi D , penatalaksanaan terhadap semua pasien DM

    terutama ditu"ukan terhadap penurunan resiko kardiovaskuler se'ara

    komprehensi,yaitu meliputi

    #. Pengobatan hiperglikemia dengan diet, obat! obat hipoglikemik oral atau

    insulin.

    2. Pengobatan terhadap dislipidemi

    $. Pemberian spirin

    %. Pengobatan terhadap *ipertensi untuk men'apai tekanan darah < 17#%7

    mm*g dengan =8 inhibitor, ngiotensin 0e'eptor lo'kers (0) atau b

    blo'ker dan diuretik.

    &. Menasehati pasien untuk berhenti merokok.

    '. Konse( As)*an Ke(era+atan

    1. Peng"a,ian

    0i&ayat Kesehatan Keluarga

    dakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien >

    0i&ayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan 4ebelumnya

    erapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya,

    mendapat terapi insulin "enis apa, bagaimana 'ara minum obatnya

    apakah teratur atau tidak, apa sa"a yang dilakukan klien untuk

    menanggulangi penyakitnya.

    ktivitas# stirahat

    /etih, /emah, 4ulit ergerak # ber"alan, kram otot, tonus otot

    menurun.

    Tikf andriani DIV KMB kepeminatan keperawatan DM dan edukator3

  • 7/25/2019 DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

    4/5

    4irkulasi

    dakah ri&ayat hipertensi,M, klaudikasi, kebas, kesemutan

    pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama,

    takikardi, perubahan tekanan darah

    ntegritas 8go

    4tress, ansietas

    8liminasi

    Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare

    Makanan # =airan

    noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat

    badan, haus, penggunaan diuretik.

    5eurosensori

    Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,

    parestesia,gangguan penglihatan.

    5yeri # Kenyamanan

    bdomen tegang, nyeri (sedang # berat)

    Pernapasan

    atuk dengan#tanpa sputum purulen (tergangung adanya ineksi #

    tidak)

    Keamanan

    Kulit kering, gatal, ulkus kulit.

    2. Diagnosa "e(era+atan

    1. 5yeri dada b#d iskemik skunder terhadap penurunan aliran darah

    koroner.

    2. 0esiko penurunan 'urah "antung b#d penurunan kontraktilitas

    miokardio.

    $. Interensi "e(era+atan

    D I /5yeri dada b#d iskemik skunder terhadap penurunan aliran darah

    koroner.

    -u"uan nyeri berkurang sampai dengan hilang.

    0en'ana tindakan

    1. Ka"i vital sign.

    2. 9kur tingkat nyeri dengan sekala 7!17.

    . Kolaborasi untuk pemasangan ?2$. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

    6. Kolaborasi untuk rekam "antung# 8=+.

    0asional

    1. 0asa nyeri yang kuat akan ter"adi peningkatan nadi dan tekanan

    darah.

    2. 9ntuk mengetahui ambang nyeri pasien.

    . Penurunan aliran darah ke "antung menyebabkan suplai ?2menurun.

    $. 9ntuk mengurangi rasa nyeri, agar tidak ter"adi syok neurogenik.

    6. 9ntuk mengetahui kelainan "antung.

    Tikf andriani DIV KMB kepeminatan keperawatan DM dan edukator4

  • 7/25/2019 DM tipe 2 Vs kardiovaskuler.docx

    5/5

    D II / 0esiko penurunan 'urah "antung b#d penurunan kontraktilitas

    miokardio.

    -u"uan penurunan 'urah "antung tidak men"adi aktual. 0en'ana tindakan

    #. Ka"i dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis, status

    pernaasan, dan status mental.

    2. Pantau tanda kelebihan 'airan (misalnya edema pada tubuh bagian

    ba&ah).

    $. Ka"i toleransi aktivitas pasien degan memperhatikan a&al naas

    pendek, nyeri, palpitasi, atau pusing.

    %. 8valuasi respon pasien terhadap terapi oksigen.

    0asional

    1. 4ebagai monitoring suplai oksigen ke "aringan erier dan otak.2. ndikator ter"adinya payah "antung.

    . Mengetahui aktiitas yang dapat ditoleransi.

    $. 1 liter ?2 mampu meningkatkan konsentrasi sebanyak $@.

    Tikf andriani DIV KMB kepeminatan keperawatan DM dan edukator5