DK 2

6
DK 2 : KASUS 1 Tungkai terbagi menjadi menjadi tungkai atas dan tungkai bawah. Tungkai atas terdiri dari os. Femur dan tungkai bawah terdiri dari os. Tibia dan os fibulla. Setiap tulang panjang memiliki pars epifisis diafisis dan metafisis. Y, mengalami fraktur saat berumur 6 tahun dan setelah sembuh kaki kiri lebih pendek 2 cm dibandingkan kaki kanan di ukur dengan Leg Length Discrepancy. Pengukuran Leg Length Discrepancy : 1. True Length : ditarik garis dari spina illiaca anterior superior sampai dengan malleolus lateral. 2. Appearance Length : Ditarik dari umbillical sampai malleolus medial. Dapat disimpulkan hal ini disebabkan kerusakan kartilago epifisis di kaki kiri Y. Walaupun telah sembuh, tulang yang patah tidak memproduksi kartilago sebanyak tulang kaki yang tidak patah, oleh sebab itulah kaki kiri Y lebih pendek beberapa centimeter dibanding kaki kanan Y. Dalam pertumbuhan, osteoblas bergerak menuju epifisis dimana disaat yang bersamaan kartilago epifisis tumbuh berekspansi menjauh dari osteoblas dengan kecepatan yang sama sehingga tulang tumbuh lebih panjang. Apabila kartilago epifisis tersebut rusak, maka perpanjangan tulang tidak berjalan dengan sempurna.

description

DK BSHB

Transcript of DK 2

Page 1: DK 2

DK 2 :

KASUS 1

Tungkai terbagi menjadi menjadi tungkai atas dan tungkai bawah. Tungkai atas terdiri

dari os. Femur dan tungkai bawah terdiri dari os. Tibia dan os fibulla. Setiap tulang panjang

memiliki pars epifisis diafisis dan metafisis. Y, mengalami fraktur saat berumur 6 tahun dan

setelah sembuh kaki kiri lebih pendek 2 cm dibandingkan kaki kanan di ukur dengan Leg

Length Discrepancy.

Pengukuran Leg Length Discrepancy :

1. True Length : ditarik garis dari spina illiaca anterior superior sampai dengan

malleolus lateral.

2. Appearance Length : Ditarik dari umbillical sampai malleolus medial.

Dapat disimpulkan hal ini disebabkan kerusakan kartilago epifisis di kaki kiri Y. Walaupun

telah sembuh, tulang yang patah tidak memproduksi kartilago sebanyak tulang kaki yang

tidak patah, oleh sebab itulah kaki kiri Y lebih pendek beberapa centimeter dibanding kaki

kanan Y.

Dalam pertumbuhan, osteoblas bergerak menuju epifisis dimana disaat yang

bersamaan kartilago epifisis tumbuh berekspansi menjauh dari osteoblas dengan kecepatan

yang sama sehingga tulang tumbuh lebih panjang. Apabila kartilago epifisis tersebut rusak,

maka perpanjangan tulang tidak berjalan dengan sempurna.

Pada anak – anak, bagian tulang yang diharapkan tidak rusak adalah osteoblas dan

kartilago epifisis. Osteoblas adalah sel tulang yang bertugas memproduksi matriks tulang.

Apabila ia rusak, maka matriks akan keropos dan tulang akan segera rusak. Sedangkan

osteoblas dan kartilago epifisis bersama-sama berperan dalam pemanjangan dan pertumbuhan

tulang, sehingga apabila keduanya rusak, tulang tidak dapat tumbuh dengan sempurna.

Struktur tulang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu epifisis, metafisis, dan

diafisis. Sedangkan tulang sendiri tersusun atas :

1. Matriks tulang, sangat padat dan mengandung deposit garam kalsium. Duapertiga

berat tulang didominasi kalsium fosfat Ca3(PO4)2, ia berinteraksi dengan kalsium

Page 2: DK 2

Ca(OH)2 untuk membentuk kristal hydroxyapatite Ca10(PO4)6(OH)2. Kristal ini

mencakup garam kalsium lain seperti kalsium karbonat dan ion-ion seperti natrium,

magnesium, dan florida. Serabut kolagen mendominasi sekitar sepertiga berat tulang.

Sel tulang hanya menduduki 2% massa tulang.

2. Periosteum merupakan membran yang melapisi bagian luar tulang. Ia terdiri dari

lapisan luar yang berserabut dan lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel. Periosteum

bertugas memisahkan tulang dari jaringan sekitarnya, menyediakan rute suplai saraf

dan sirkulasi, serta berpartisipasi dalam perbaikan dan pertumbuhan tulang.

3. Endosteum merupakan sebuah lapisan sel yang mengelilingi rongga medulla tulang,

yaitu trabeculae tulang spons dan permukaan dalam kanal pusat tulang. Ia aktif dalam

pertumbuhan, perbaikan, dan remodelisasi tulang.

4. Sel-sel tulang :

a. Osteocytes, merupakan sel-sel tulang dewasa yang mendominasi populasi sel dan

berada dalam lacuna. Lacuna berada diantara lapisan matriks yang disebut

lamella. Canaliculi menembus lamela dan menghubungkan antar lacuna dan

pembuluh darah di kanal pusat (sebagai sumber nutrisi). Canaliculi mengandung

ekstensi sitoplasma osteosit. Osteosit juga dihubungkan oleh gap junctions yang

memfasilitasi pertukaran ion dan molekul kecil. Adanya cairan interstitial yang

ada disekitar osteosit memungkinkan difusi nutrien dan produk sisa metabolisme.

Dua fungsi utama osteosit adalah menjaga kandungan protein dan mineral dalam

matriks tulang serta berpartisipasi dalam perbaikan tulang yang rusak.

b. Osteoblasts, sel tulang yang memproduksi matriks tulang baru dalam sebuah

proses osifikasi atau osteogenesis. Ia membuat dan melepaskan protein serta

berbagai komponen organik lain dari matriks. Sebelum garam kalsium terdeposit,

matriks organik ini disebut osteoid. Osteoblasts juga bertugas meningkatkan

konsentrasi kalsium fosfat dalam matriks. Apabila telah dikelilingi matriks tulang

secara sempurna, osteoblasts berkembang menjadi osteocytes.

c. Osteoprogenitor merupakan sel mesenkim yang bertugas menjaga populasi

osteoblas dan berperan penting dalam penyembuhan fraktur tulang. Ia berada di

lapisan dalam dari periosteum.

Page 3: DK 2

d. Osteoclasts adalah sel yang bertugas membuang dan mendaur ulang matriks

tulang. Sel ini berukuran raksasa dengan ≥50 inti sel. Ia diturunkan dari stem cells

yang memproduksi monosit dan makrofag. Osteoclasts mensekresikan enzim

proteolytic dan asam-asam untuk melarutkan matriks dan melepaskan mineral

yang disimpan didalamnya. Proses itu disebut osteolysis, yang berperan penting

dalam regulasi konsentrasi kalsium serta fosfat dalam cairan tubuh. Osteoklas dan

osteoblas harus bekerja secara seimbang agar tulang dapat hidup sehat.

Struktur epifisis, metafisis, dan diafisis pada tulang .

Page 4: DK 2

Kartilago epifisial dalam tulang beserta beberapa sel tulang dan bagian tulang lain.

Sel tulang (osteosit, osteoblas, osteoprogenitor, dan osteoklas)