Disolusi Dewi
Transcript of Disolusi Dewi
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
1/8
BAB III
METODE KERJA
A.Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini ialah erlenmeyer 1000 mL,
magnetic stirrer, mikropipet, pipet volume 5 mL, spektrofotometer, stirrer , Tablet
Dissulotion Test Apparatus, termometer dan vial.
B.Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah aquadest, dapar
fosfat pH 5,8 , parasetamol murni dan tablet parasetamol.
C. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan Baku
Ditimbang 50 mg Parasetamol murni, dimasukkan ke dalam Labu Ukur 50
mL dan tambakan Aquadest hingga tanda garis dan dihomogenkan.Untuk
membuat 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, 350 ppm, dan 450 ppm. Dipipet
masing-masing 1500 L, 2000 L ,2500L, 3500 L, dan 4500
L.Dimasukkan kedalam Labu Ukur 50 mL dan ditambakan Aquadest hingga
tanda garis.Dihomogenkan Kemudian diukur Absorbanya dengan
menggunakan Spektrofotometer.
2. Pengaruh Suhu dan Pengadukan terhadap Kecepatan Disolusi Zat
a. Menggunakan Alat Disolusi Tablet Dissulotion Test Apparatus
Disiapkan alat dan bahan kemudian disiapkan alat uji disolusi dan
dimasukkan 900 ml dapar fosfat pH 5,8 pada medium dan dimasukkan
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
2/8
tablet paracetamol ke dalam medium pada suhu 37oC lalu dilakukan
pengadukan dengan kecepatan 50 rpm , tiap 5 menit dipipet sebanyak 5
mL dan diganti dengan medium baru sebanyak 5 mL. Dilakukan
percobaan tersebut sampai menit ke 30 dan sampel yang dipipet diukur
absorbannya pada panjang gelombang 290 nm menggunakan
spektofotometer.
b. Menggunakan Stirrer
Disiapkan alat dan bahan kemudian disiapkan alat uji disolusi
dengan menggunakan stirrer dan dimasukkan 900 ml dapar fosfat pH 5,8
pada medium. Diukur suhu medium hingga 40oC dengan thermometer,
setelah suhu 40oC tercapai dimasukkan tablet paracetamol ke dalam
medium lalu dilakukan pengadukan dengan magnetic stirrer. Pada tiap 5
menit dipipet sebanyak 5 mL dan diganti dengan medium baru sebanyak
5 mL. Dilakukan percobaan tersebut sampai menit ke 30 dan sampel yang
dipipet diukur absorbannya pada panjang gelombang 290 nm
menggunakan spektofotometer. Dan dilakukan juga pada suhu 50oC.
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
3/8
BAB IV
HASI DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel Pengamatan dan perhitungan
1. Kurva Baku
[ ] ppm Absorban
150 0,288
200 0,393
250 0,476
350 0,679
450 0,849
2.
Penentuuan kecepatan disolusi dengan alat uji disolusi
MenitAbsorban
(ppm)
Kadar
absorban
dalam
5ml
(ppm)
Kadar
absorban
dalam
5ml
(mg)
Kadar
absorban
dalam
900ml
(mg)
% Kadar
dalam 900
ml
(sebelum
terkoreksi)
Faktor
Koreksi
%
Terkoreksi
atau
terdisosiasi
10 0,101 89 0,445 80,1 8,9 % 0 8,9
20 0,156 144 0,720 129,6 14,4 % 0,049 14,449
30 0,241 229 0,145 206,1 22,9 % 0,1298 23,0298
3. Pengaruh suhu 400C terhadap kecepatan disolusi dengan stirrer
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
4/8
MenitAbsorban
(ppm)
Kadar
absorban
dalam5ml
(ppm)
Kadar
absorban
dalam5ml
(mg)
Kadar
absorban
dalam900ml
(mg)
% Kadar
dalam 900
ml(sebelum
terkoreksi)
Faktor
Koreksi
%
Terkoreksi
atau
terdisosiasi
10 1,086 1074 5,37 966,9 18,9 % 0 18,9
20 0,033 21 0,105 18,9 2,1 % 0,105 2,149
30 1,132 1120 5,6 1008 112 % 0,1167 112,1298
4. Pengaruh suhu 500C terhadap kecepatan disolusi dengan stirrer
MenitAbsorban
(ppm)
Kadarabsorban
dalam
5ml
(ppm)
Kadarabsorban
dalam
5ml
(mg)
Kadarabsorban
dalam
900ml
(mg)
% Kadardalam 900
ml
(sebelum
terkoreksi)
Faktor
Koreksi
%
Terkoreksi
atau
terdisosiasi
10 0,036 24 0,12 21,6 2,4 0 2,4
20 0,045 33 0,165 29,7 3,3 0,013 3,349
30 0,064 52 0,26 46,8 5,2 0,0314 5,3298
B. Pembahasan
Disolusi adalah proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan padat
dalam media pelarut. Pelarut suatu zat aktif sangat penting artinya karena
ketersediaan obat sangat tergantung dari kemampuan zat tersebut melarut dalam
media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. Sediaan obat yang harus diuji
disolusinya adalah bentuk padat atau semi padat yaitu tablet, kapsul dan salep.
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan kecepatan disolusi
suatu zat, menggunakan alat penentuan kecepatan disolusi suatu zat, dan
menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat .
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
5/8
Pada praktikum ini dilakukan uji disolusi dengan menggunakan Tablet
Dissulotion Test Apparatus, cara kerja adalah disiapkan alat dan bahan kemudian
disiapkan alat uji disolusi dan dimasukkan 900 ml dapar fosfat pH 5,8 pada
medium dan dimasukkan tablet paracetamol ke dalam medium pada suhu 37oC
lalu dilakukan pengadukan dengan kecepatan 50 rpm , tiap 5 menit dipipet
sebanyak 5 mL dan diganti dengan medium baru sebanyak 5 mL. Dilakukan
percobaan tersebut sampai menit ke 30 dan sampel yang dipipet diukur
absorbannya pada panjang gelombang 290 nm menggunakan spektofotometer.
Yang kedua dengan menggunakan Stirrer, cara kerjanya adalahd isiapkan
alat dan bahan kemudian disiapkan alat uji disolusi dengan menggunakan stirrer
dan dimasukkan 900 ml dapar fosfat pH 5,8 pada medium. Diukur suhu medium
hingga 40oC dengan thermometer, setelah suhu 40oC tercapai dimasukkan tablet
paracetamol ke dalam medium lalu dilakukan pengadukan dengan magnetic
stirrer. Pada tiap 5 menit dipipet sebanyak 5 mL dan diganti dengan medium baru
sebanyak 5 mL. Dilakukan percobaan tersebut sampai menit ke 30 dan sampel
yang dipipet diukur absorbannya pada panjang gelombang 290 nm menggunakan
spektofotometer. Dan dilakukan juga pada suhu 50oC.
Pada praktikum ini digunakan dapar fosfat sebagai media disolusi karena
mengingat kelarutan dari obat yang digunakan. Adapun volume dari labu disolusi
yang digunakan adalah 900 ml. Hal ini dianalogikan terhadap suatu gelembung
udara, maka gelembung udara tersebut akan masuk ke pori-pori dan bekerja
sebagai barier pada interfase sehingga mengganggu disolusi obat. Adapun suhu
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
6/8
yang digunakan, dipertahankan 37 C, dengan maksud agar sesuai dengan suhu
fisiologis suhu tubuh manusia. Hal ini sebagai pembanding jika obat tersebut
berada dalam tubuh manusia. Selain itu alat disolusi juga diatur kecepatan
putarannya sebesar 50 rpm karena ini diumpamakan sebagai kecepatan gerak
peristaltik lambung. Dan digunakan suhu 40oC dan 50oC serta menggunakan
stirrer adalah untuk mengetahu pengaruh dari kedua factor tersebut terhadap
kecepatan disolusi suatu obat.
Hasil yang diperoleh yaitu tablet paracetamol dalam waktu 30 menit tablet
PCT hanya mampu terdisolusi 23,0298 % hal ini tidak sesuai dengan syarat
disolusi PCT bahwa dalam waktu 30 menit tidak boleh kurang dari 80%
paracetamol yang terdisolusi.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi disebabkan karena kesalahan pada
metode yang digunakan yaitu metode keranjang yang seharusnya digunakan
metode dayung karena kita ketahui paracetamol merupakan golongan obat tidak
bersalut.
Uji disolusi dapat digunakan untuk menentukan persentasi ketersediaan
obat dalam sirkulasi sistemik pada waktu tertentu, hal ini berhubungan dengan
bio-availabilitas yang dapat menjadi parameter efikasi (kemanjuran) dan mutu
suatu produk obat.
Ada tiga kegunaan uji disolusi yaitu menjamin keseragaman satu batch,
menjamin bahwa obat akan memberikan efek terapi yang diinginkan, dan Uji
disolusi diperlukan dalam rangka pengembangan suatu obat baru. Obat yang telah
memenuhi persyaratan keseragaman bobot, kekerasan, kerenyahan, waktu hancur
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/ -
8/10/2019 Disolusi Dewi
7/8
dan penetapan kadar zat berkhasiat belum dapat menjamin bahwa suatu obat
memenuhi efek terapi, karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap produksi
tablet.
Selain itu Faktor-faktor kesalahan yang mungkin mempengaruhi hasil
yang diperoleh antara lain :
Suhu larutan disolusi yang tidak konstan.
Ketidaktepatan jumlah dari medium disolusi, setelah dipipet beberapa
ml.
Terjadi kesalahan pengukuran pada waktu pengambilan sampel
menggunakan pipet volume.
Dalam bidang farmasi, penentuan kecepatan disolusi suatu zat perlu
dilakukan karena kecepatan disolusi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi absorpsi obat disamping membantu memprediksi kecepatan
absorpsi obat didalam tubuh.
-
8/10/2019 Disolusi Dewi
8/8
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil yang diperoleh yaitu tablet paracetamol dalam waktu 30 menit tablet
PCT pada suhu 37oC hanya mampu terdisolusi 23,0298 % hal ini tidak sesuai
dengan syarat disolusi PCT bahwa dalam waktu 30 menit tidak boleh kurang
dari 80% parasetamol yang terdisolusi.
2. Pengaruh suhu dan pengadukan sangat mempengaruhi kecepatan disolusi
obat parasetamol.
B. SARAN
Sebaiknya para praktikan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan praktikum (alat, bahan, dan atribut) dengan baik dan tidak membuat
keributan saat berada di dalam laboratorium.