Diskusi Topik - Autism

8/17/2019 Diskusi Topik - Autism

1/20

DISKUSI TOPIK

CASE VIGNETTE

Carl, 13 tahun, dikonsultasikan kepada seorang psikiater anak. Kepandaiannya biasa saja,

menurut Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC), dengan hasil kemampuan lisan lebih

baik daripada keterampilan non verbal. Dia mengerjakan tugas hafalan dengan baik, tapi gurunya

bingung dan prihatin terhadap kurangnya pemahaman pada ide abstrak.

Ibunya menyadari masalah pada anaknya pada saat berusia 6 bulan ketika Carl mengalami

edera kepala. !ejak saat itu, Carl menjadi penyendiri dan terasing, menghabiskan "aktu dengan

menatap tangannya, dan kemudian menggerakkannya dalam pola yang aneh sebelum menutup

mukanya. #ada usia 1 tahun, dia mulai memperhatikan lalu lintas, tapi tampak mengabaikan

adanya orang disekitarnya. Carl tampak menjauh dan sedikit kontak mata sampai usia $ tahun.

Dia tumbuh sesuai dengan usia, fisik sempurna, senang memainkan benda ditangannya, dan ia

akan teriak jika ada yang berusaha menghentikannya. Dia bertingkah laku seperti anak keil,

seperti melonat, bertepuk lengan dan menggerakkan tangannya dengan berputar.

%sia 3 tahun, Carl sudah mengenal huruf alfabet, dan ia epat terampil dalam

menggambar& dia menggambar tempat garam dan meria, dapat meniru nama dan menuliskannya

dengan benar. Kadang'kadang hal ini menjadi satu'satunya aktifitas dia dan dilakukan berulang'

ulang. (ersamaan dengan ini, dia tampak tertarik dengan tiang dan gedung tinggi, dan akan

memandanginya dari berbagai sudut kemudian menggambarnya. Carl tidak dapat biara sampai

usia ) tahun, dan kemudian dalam "aktu yang lama hanya menggunakan satu kata. !etelah itu,

dia sering mengulang kalimat dan membalikkan penguapannya.

!etelah usia $ tahun, kemampuan biara dan kontak sosial mengalami kemajuan. !ampai

usia 11 tahun, ia bersekolah di sekolah luar biasa. *uru dapat mengerti akan perilaku dan

1


2/20

rutinitas yang berulang pada Carl. !ebagai ontoh, Carl meminta sebelum pelajaran dimulai,

semua teman'teman dikelas dan guru harus menggunakan jam tangan yang dia buat dari lilin.

+eskipun bermasalah, Carl membuktikan kemampuan dengan hafalan yang luar biasa, dapat

menyerap semua pelajaran yang diajarkan, dan bisa meniru kata demi kata ketika ditanya. Dia

kemudian dipindahkan ke sekolah reguler saat berusia 11 tahun.

Carl menggunakan tata bahasa yang baik dan memiliki kosa kata yang banyak, tapi

pembiaraannya kaku dan tidak de"asa dan lebih mengutamakan kepentingannya sendiri. Dia

belajar untuk tidak membuat orang lain malu, tapi enderung mengulang pertanyaan. Dia tidak

bersikap menarik diri, tapi lebih memilih kelompok orang de"asa dibandingkan anak seusianya,

tampak mengalami kesulitan penyesuaian terhadap aturan yang diterapkan dalam interaksi sosial.

Dia berkata pada dirinya, !aya takut saya menjadi tidak sportif-. Carl menikmati leluon, tetapi

tidak bisa mengerti lebih banyak humor. Dia sering digoda oleh teman'teman sekelasnya.

Kesenangan Carl yang utama adalah peta dan tanda'tanda jalan. Dia memiliki ingatan

yang luar biasa dari rute jalan dan bisa menggambarnya seara epat dan akurat. Dia juga

membuat bentuk besar dan sulit, abstrak dari bahan yang berada di tangannya dan menunjukkan

kepandaian dalam memastikan bah"a itu akan dikumpulkan seara bersama. Dia tidak pernah

tertarik bermain peran dan sangat dekat dengan mainan panda dengan berberbiara sebagai orang

de"asa ketika dia butuh kenyamanan.

Ketrampilan tangan Carl baik, tapi dia kikuk dan tidak dapat mengkoordinasikan

gerakannya. !ampai saat ini ia tidak pernah dipilih oleh anak lainnya untuk bermain dalam

aktivitas kelompok dan olah raga.

2


3/20

TANDA DAN GEJALA

6 bulan ' #enyendiri

' +enghabiskan "aktu menatap dan menggerakkan tangan

1 tahun - +engabaikan orang sekitar

- Kontak mata kurang3 tahun +elakukan aktivitas berulang'ulang

Sampai tahun idak dapat berbiara

Sampai 11 tahun !ekolah di !/(

Saat ini ' #embiaraan kaku, tidak de"asa

' idak dapat mengkoordinasikan gerakan

' /ebih memilih kelompok orang de"asa' #emahaman ide abstrak kurang

!ULTI A"IAL DIAGNOSIS

- A"IS I # 0).2 utisme pada masa kanak

- A"IS II # 4)6. Diagnosis aksis II tertunda

- A"IS III # idak ada

- A"IS IV # idak ada

- A"IS V # *0 tertinggi 1 tahun terakhir5 '

*0 sekarang5 6$

3


4/20

TINJAUAN PUSTAKA

DE$INISI

utisme merupakan salah satu jenis gangguan yang terdapat pada kelompok *angguan

#erkembangan #ervasif, biasa munul sebelum usia 3 tahun. Kondisi ini mengakibatkan

gangguan pada interaksi sosial, pola komunikasi, minat dan gerakan terbatas, stereotipik dan

diulang'ulang ICD'78 D!+'I9:.

EPIDE!IOLOGI

utisme ditemukan pada )'$ per 12.222 anak penelitian 9itor /otter, di Inggris, 1;66:

kemudian ditemukan adanya peningkatan autisme5 13 per 12.222 anak penelitian anoue, di

ov =22$ )

#ada tahun =212 diperkirakan terdapat $= juta kasus autisme di dunia, dengan prevalensi

?.6 per 1222 atau setara dengan 1 per 13= anak. "he epidemiology and glo#al #urden of autism

spectrum disorders, 0eb =21$:

Di Indonesia belum ada penelitian khusus mengenai epidemiologi autisme, namun dari

berdasarkan data (#! tahun =212 maka diperkirakan terdapat lebih dari 11=.222 anak

penyandang autisme pada rentang usia $'1; tahun.

4


5/20

ETIOLOGI

!ampai saat ini belum diketahui dengan pasti apa penyebab dari autisme itu. da berbagai

maam teori tentang penyebab autisme, antara lain5

"eori Psi!ososial

Kanner mempertimbangkan adanya pengaruh psikogenik sebagai penyebab autisme5

orang tua yang emosional, kaku dan obsesif yang mengasuh anak mereka dalam suatu atmosfer

yang seara emosional kurang hangat bahkan dingin. +enurut (runo (ettelheim, perilaku orang

tua dapat menimbulkan perasaan teranam pada anak.

eori ini pada sekitar tahun 1;$2'1;62 sempat membuat hubungan dokter dan orangtua

mengalami krisis dan menimbulkan perasaan bersalah dan bingung pada para orang tua yang

telah ukup berat bebannya dengan mengasuh anak autistik. !ekarang teori ini tidak dipakai lagi.

"eori $iologis

danya hubungan yang erat dengan retardasi mental ?$'2@:, perbandingan laki'laki 5

perempuan A )51, meningkatnya insiden gangguan kejang =$@: dan adanya beberapa kondisi

medis dan genetik yang mempunyai hubungan dengan gangguan ini. !ehingga sekarang ini

diyakini bah"a gangguan autistik ini merupakan suatu sindrom perilaku yang dapat disebabkan

oleh berbagai kondisi yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Balaupun sampai saat ini belum

diketahui pasti dimana letak abnormalitasnya, diduga adanya disfungsi dari batang otak dan

mesolimbik, namun dari penelitian terakhir ditemukan kemungkinan adanya keterlibatan dari

serebelum.

(erbagai kondisi tersebut antara lain5

' 0aktor genetik

5


6/20

asil penelitian pada keluarga dan anak kembar menunjukkan adanya faktor genetik yang

berperan dalam perkembangan autisme. #ada penelitian dalam keluarga ditemukan =,$'3@

autisme pada saudara kandung, yang berarti $2'122 kali lebih tinggi dari pada populasi normal.

#enelitian terbaru menemukan adanya peningkatan gangguan psikiatri pada anggota

keluarga dari anak autistik, berupa peningkatan insiden gangguan afektif dan anietas, juga

peningkatan gangguan dalam fungsi sosial.


7/20

(erbagai kondisi neuropatologi diduga dapat mendorong timbulnya gangguan perilaku

pada autisme, ada beberapa daerah di otak anak autistik yang diduga mengalami disfungsi.

danya kesamaan perilaku autistik dan perilaku abnormal pada orang de"asa yang telah

diketahui mempunyai lesi di otak, dijadikan dasar dari beberapa teori penyebab autisme.

' ipotesis neurokemistri

!ejak ditemukannya adanya kenaikan kadar serotonin didalam darah pada sepertiga anak

autistik 1;61:, fungsi neurotransmiter pada anak autisme menjadi fokus perhatian banyak

peneliti. Dengan anggapan bila disfungsi neurokemistri yang ditemukan merupakan dasar dari

perilaku dan kognitif yang abnormal, tentunya dengan terapi obat diharapkan disfungsi sistem

neurotransmiter ini akan dapat dikoreksi. (eberapa jenis neurotransmiter yang mempunyai

hubungan dengan autisme antara lain serotonin, dopamin, dan opioid endogen.

"eori Imunologi

Ditemukannya penurunan respon sistem imun pada beberapa anak autistik meningkatkan

kemungkinan adanya dasar imunologis pada beberapa kasus autisme. Ditemukannya antibodi

beberapa ibu terhadap antigen leukosit anak mereka yang autistik, memperkuat dugaan ini karena

ternyata antigen lekosit itu juga ditemukan pada sel'sel otak, sehingga antibodi ibu dapat seara

langsung merusak jaringan saraf otak janin, yang menjadi penyebab timbulnya autisme.

#eningkatan frekuensi yang tinggi dari gangguan autisme pada anak'anak dengan

congenital ru#ella, herpes simple%, encephalitis, dan cytomegalo&irus infection, juga pada anak'

anak yang lahir selama musim semi dengan kemungkinan ibu mereka menderita influensa musim

dingin saat mereka ada didalam rahim, telah membuat para peneliti menduga infeksi virus ini

merupakan salah satu penyebab autism.

7


8/20

GEJALA KLINIS

da 3 kelompok gejala yang harus diperhatikan untuk dapat mendiagnosis autism5

' Dalam interaksi sosial

' Dalam komunikasi verbal dan non verbal saat bermain

' Dalam berbagai aktivitas dan minat

>amun demikian anak'anak autistik kemungkinan sangat berbeda satu dengan yang lain,

tergantung pada derajat intelektual serta bahasanya. nak yang mutisme membisu: dan suka

menyendiri maupun anak yang mampu bertanya dengan tatabahasa yang benar, hanya saja tidak

sesuai dengan situasi yang ada, kedua kelompok ini merupakan anak autisme. Dapat pula terjadi

salah diagnosis pada keadaan fungsi intelektual yang ekstrem sangat tinggi atau sangat rendah:.

ilangnya tingkah laku yang khas autism bersamaan dengan meningkatnya usia, membuat

diagnosis autisme dibuat setelah masa kanak le"at menjadi kurang signifikan.

(iasanya gejala autisme mulai munul sebelum usia 3 tahun dan ditandai kegagalan

dalam perkembangan berbahasa dan kegagalan dalam menjalin hubungan dengan orang tuanya.

Ciri 'has Perila!u

1. endaya kualitatif di dalam interaksi sosialnak autistik sering tidak memahami atau membedakan orang'orang yang penting

dalam hidupnya'orangtua, saudara kandung, dan guru, serta dapat menunjukkan

ansietas yang berat ketika rutinitas biasanya terganggu, dan bereaksi tidak terbuka

jika ditinggalkan dengan seorang yang asing. Defisit jelas di dalam kemampuannya

untuk bermain dengan teman sebaya dan berteman& perilaku sosial aneh dan tidak

dapat sesuai. !eara kognitif anak dengan gangguan autistik lebih terampil dalam

tugas visual'spasial, tidak demikian dengan tugas yang memerlukan ketrampilan

8


9/20

dalam pemberian alasan seara verbal. nak dengan autisme, mereka tidak mampu

menghubungkan motivasi atau tujuan orang lain, sehingga tidak dapat memberikan

empati.

=. *angguan komunikasi dan bahasaDefisit perkembangan bahasa dan kesulitan menggunakan bahasa untuk

mengkomunikasikan gagasan adalah kriteria utama untuk mendiagnosis gangguan

autistik. nak autistik memiliki kesulitan yang signifikan di dalam menggabungkan

kalimat yang bermakna meskipun memiliki kosakata yang luas.

3. *angguan kognitif

ampir ?$'2@ anak autistik mengalami retardasi mental, dengan derajat

retardasinya rata'rata sedang.

+enarik untuk diketahui bah"a beberapa orang autistik menunjukkan kemampuan

memeahkan masalah yang luar biasa, seperti mempunyai daya ingat yang sangat

baik, kemampuan membaa yang diatas batas penampilan intelektualnya

hiperleksia:.

$2@ dari idiot savants, yaitu orang dengan retardasi mental yang menunjukkan

kemampuan luar biasa, seperti menghitung kalendar, memainkan satu lagu hanya dari

sekali mendengar, mengingat nomer telepon yang ia baa dari buku telepon adalah

seorang penyandang autisme.

). *angguan pada perilaku motorik Kebanyakan anak autistik menunjukkan adanya stereotipi, seperti bertepuk'tepuk

tangan. +enggoyang goyang tubuh.iperaktivitas biasa terjadi terutama pada anak pra sekolah. >amun sebaliknya dapat

terjadi hipoaktivitas. (eberapa anak juga menunjukkan gangguan pemusatan

perhatian dan impulsivitas.


10/20

(eberapa anak menunjukkan hipersensitivitas terhadap suara hiperakusis: dan

menutup telinganya bila mendengar suara yang keras seperti petasan, gonggongan

anjing, atau sirine polisi. nak lain mungkin tertarik pada suara jam tangan, atau

remasan kertas. !inar yang terang mungkin akan membuat tegang, namun ada juga

yang senang terhadap sinar. +ereka mungkin sensitif terhadap sentuhan, memakai

baju yang terbuat dari "ol. tau baju dengan label yang masih menempel, atau

berganti baju yang terbuat dari lengan pendek menjadi lengan panjang, semua itu

dapat membuat mereka menjadi tantrum. Di pihak lain ada juga anak yang tidak peka

terhadap rasa sakit, dan tidak menangis saat mengalami luka yang parah.

6. *angguan tidur dan makan

*angguan tidur berupa terbaliknya pola tidur. *angguan makan berupa keengganan

terhadap makanan tertentu karena tekstur dan baunya, menolak makanan baru, atau

pika

?. *angguan afek dan mood8 perasaan8 emosi

(eberapa anak menunjukkan perubahan mood yang tiba'tiba, mungkin menangis atau

terta"a tanpa alasan yang jelas, beberapa anak mudah emosional. 4asa takut yang

sangat kadang'kadang munul terhadap objek yang sebetulnya tidak menakutkan.

Cemas perpisahan yang berat, juga depresi berat mungkin ditemukan pada anak

autistik.

. #erilaku yang membahayakan

da kemungkinan mereka menggigit lengan, tangan atau jari sendiri sampai

berdarah. +embentur'benturkan kepala, menubit, menarik rambut sendiri atau

memukuli diri sendiri. "emper tantrums, ledakan agresivitas tanpa pemiu, kurangnya

perasaan terhdap bahaya dapat terjadi pada anak autistik.

;. *angguan kejangerdapat kejang epilepsi pada sekitar 12'=$@ anak autistik. da korelasi yang tinggi

antara serangan kejang dengan beratnya retardasi mental, derajat disfungsi susunan

saraf pusat.

10


11/20

$un%&i Int'l'(tual

Kemampuan visuomotor atau kognitif yang tidak biasa atau prekoks terjadi pada beberapa

anak autistik yang disebut sebagai splinter functions atau islet of precocity. Contoh menonjol

adalah, pelajar autistik atau idiot, yang memiliki daya ingat menghafal atau kemampuan

berhitung yang luar biasa, biasanya di luar kemampuan sebaya yang normal. Kemampuan lain

menakup hiperleksia, kemampuan a"al untuk membaa dengan baik meskipun tidak mengerti:,

mengingat dan meneritakan kembali, serta kemampuan musikal bernyanyi atau memainkan

nada atau memainkan alat musik:.

PE!E)IKSAAN !EDIS

' #emeriksaan fisik ' #emeriksaan neurologis

' es neuropsikologis

' es pendengaran dengan (E4' es ketajaman penglihatan' (erbagai rating scales, CARS (Chidhood AutismRating Scale), ARS (ilian Autism

Rating Scale)' +4I, Ct san, #E, brain maping

' EE*

' #emeriksaan sitogenetik

DIAGNOSIS

Kriteria diagnostik D!+'I9'4 *angguan utistik

Keenam atau lebih: hal dari 1:, =:, 3:, dengan sedikitnya dua dari 1:, dan satu masing'

masing dari =: dan 3: 5

11


12/20

1 endaya kualitatif dalam hal interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan oleh sedikitnya

dua dari hal berikut5

a endaya yang nyata dalam hal penggunaan berbagai perilaku non verbal seperti

pandangan mata, ekspresi "ajah, postur tubuh, dan sikap untuk mengatur interaksi

sosial

b Kegagalan mengembangkan hubungan sebaya yang sesuai dengan tingkat

perkembangan

idak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau

penapaian dengan orang lain th., dengan tidak menunjukkan, memba"a, atau

menunjukkan objek minat:= endaya kualitatif dalam hal komunikasi seperti yang ditunjukkan dengan sedikitnya

salah satu dari di ba"ah ini5a Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bahasa lisan tidak disertai

dengan upaya untuk mengompensasikan melalui ara komunikasi alternatif seperti

sikap atau mimik:

b #ada orang dengan pembiaraan yang adekuat, hendaya yang nyata dalam hal

kemampuannya untuk memulai atau mempertahankan pembiaraan dengan orang

lain #enggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang atau bahasa yang aneh

d idak adanya berbagai permainan sandi"ara spontan atau permainan pura'pura

sosial yang sesuai dengan tingkat perkembangan

3 #ola perilaku, minat, dan aktivitas stereotipik berulang, dan terbatas, yang ditunjukkan

oleh sedikitnya salah satu dari berikut5

a meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan

terbatas yang abnormal baik dalam intensitas atau fokus b tampak terlalu lekat dengan rutinitas atau ritual yang spesifik serta tidak

fungsional manerisme motorik berulang dan stereotipik th., ayunan atau memuntir tangan

atau jari, atau gerakan seluruh tubuh yang kompleks:

12


13/20

( Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sedikitnya salah satu area ini, dengan onset

sebelum usia 3 tahun5 1: interaksi sosial, =: bahasa yang digunakan dalam komunikasi

sosial, atau 3: permainan simbolik dan khayalan.

C *angguan ini tidak disebabkan oleh gangguan 4ett atau gangguan disintegeratif masa

kanak'kanak.

#edoman diagnosis anak autis menurut ##*D


14/20

menggunakan variasi irama atau penekanan sebagai modulasi komunikatif& dan

kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau memberi arti tambahan dalam

komunikasi lisan.

' Kondisi ini juga ditandai oleh pola perila!u, minat dan !egiatan yang ter#atas, #erulang,

dan stereotipi! Ini berbentuk keenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam

berbagai aspek kehidupan sehari'hari& ini biasanya berlaku untuk kegiatan baru dan juga

kebiasaan sehari'hari serta pola bermain. erutama sekali dalam masa kanak yang dini,

dapat terjadi kelekatan yang khas terhadap benda'benda yang aneh, khususnya benda

yang tidak lunak. nak dapat memaksakan suatu kegiatan rutin dalam ritual yang

sebetulnya tidak perlu& dapat terjadi preokupasiyang stereotipik terhadap suatu minat

seperti tanggal, rute atau jad"al& sering terdapat stereotipi motorik& sering menunjukkan

minat khusus terhadap segi'segi non'fungsional dari benda'benda misalnya bau atau

rasanya:& dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau dalam detil dari

lingkungan hidup pribadi seperti perpindahan mebel atau hiasan dalam rumah:.

' !emua tingkatan IF dapat ditemukan dalam hubungannya dengan autisme, tetapi pada

tiga perempat kasus seara signifikan terdapat retardasi mental.

DIAGNOSIS *ANDING

1. 4etardasi mental

Keterampilan sosial dan komunikasi verbal8 non verbal pada anak retardasi mental adalah

sesuai dengan usia mental mereka. es intelegensi biasanya menunjukkan suatu

penurunan yang menyeluruh dari berbagai tes, berbeda dengan anak autistik hasil tesnya

tidak menunjukkan hasil yang sama rata. Kebanyakan anak dengan taraf retardasi yang

berat dan usia mental yang sangat rendah menunjukkan tanda'tanda autisme yang khas,

14


15/20

seperti gangguan dalam interaksi sosial, stereotipi, dan buruknya kemampuan

berkomunikasi.

=. !kriGofrenia

Kebanyakan anak dengan skiGofrenia tampak normal pada saat usia ='3 tahun, dan baru

kemudian munul halusinasi dan "aham, gejala yang tidak terdapat pada autisme.

(iasanya anak dengan skiGofrenia tidak retardasi mental, sedangkan pada autisme sekitar

?$'2@ adalah retardasi mental.

3. *angguan perkembangan dan bahasa

Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan pada pemahaman dan dalam mengekspresikan

pembiaraan. >amun komunikasi non'verbalnya baik, dengan memakai gerakan tubuh

dan ekspresi "ajah. H!.

?. *angguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas *##:(anyak anak autisme yang juga mempunyai gejala hiperaktif, impulsif, dan inatensi,

namun dengan pengamatan klinis yang teliti akan tampak bedanya dengan *##. #ada

*## anak masih mempunyai interaksi sosial yang baik, komunikasi non'verbal yang

baik dan minat8aktivitas motorik yang sesuai dan terarah, ada tujuan "alau tidak selesai.

15


16/20

PENATALAKSANAAN

ujuan terapi pada gangguan autisti adalah untuk5

' +engurangi masalah perilaku

' +eningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya, terutama dalam penguasaan

bahasa

' +ampu bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungan sosialnya

Non+medi!amentosa

1. #endekatan edukatif

=. erapi perilaku

' +etode ( (Applied $eha&ioral Analysis) terapi dilakukan dengan memberikan

positi&e reinforcement bila anak menuruti perintah terapis. Disini anak diarahkan

untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan menggantikannya dengan

perilaku yang lebih bias diterima' +etode option lebih child centered dimana terapis selalu mengikuti perilaku anak.

ang ditekankan disini adalah -acceptance. and -lo&e. . orang tua justru harus

berusaha untuk masuk kedalam dunia tersebut

' +etode floor time sejenis terapi bermain pada anak.

idak ada terapi khusus yang digunakan untuk menangani gangguan autis. Deteksi

dan penanganan dini dapat memperbaiki gejala dan perkembangan dengan signifikan.

ujuan terapi untuk anak dengan gangguan autistik adalah untuk meningkatkan

perilaku proposial dan perilaku yang seara sosial dapat diterima, untuk mengurangi

gejala perilaku yang aneh, dan untuk memperbaiki komunikasi verbal serta non

verbal. #erbaikan bahasa dan akademik sering diperlukan. nak dengan retardasi

mental memerlukan intervensi perilaku yang sesuai seara intelektual untuk

mendorong perilaku yang dapat diterima seara sosial dan mendorong ketrampilan

16


17/20

pera"atan diri. Hrang tua, yang sering putus asa, membutuhkan dukungan dan

konseling. #sikoterapi individual yang berorientasi tilikan terbukti tidak efektif.

Intervensi edukasi dan perilaku dianggap terapi pilihan. #elatihan di dalam ruang

kelas yang terstruktur dikombinasikan dengan metode perilaku adalah metode terapi

yang paling efektif untuk banyak anak autistik.' #elatihan yang teliti pada orang tua mengenai konsep dan ketrampilan modifikasi

perilaku serta resolusi perhatian orang tua dapat menghasilkan ukup keuntungan di

dalam bahasa, kognitif, dan area perilaku sosial anak.

3. erapi khusus5 #sikoterapi

). erapi obat

Diberikan pada kelompok anak dengan gela seperti temper tantrums, agresivitas,

melukai diri sendiri, hiperaktivitas dan stereotipi. Hbat'obat yang digunakan5

' ntipsikotik 5 memblok reseptor dopamine' !!4I 5 merupakan selecti&e serotonin reupta!e inhi#itor

' +ethylphenidate 5 menurunkan hiperaktivitas, inatensi

' >altreone 5 antagonis opioida' Clopramine 5 antidepresan

' Clonidine 5 menurunkan aktivitas noradrenergi

/edi!amentosa

ntipsikotik

4isperidone risperidal:5 efektif untuk terapi anak autisti yang disertai dengan tantrums,

agresivitas, dan perilaku yang membahayakan diri sendiri, iritabel, stereotipik, hiperaktif, dan

gangguan komunikasi. (eberapa antipsikotik atipikal lain juga.

(eberapa antipsikotik atipikal lain juga mempunyai efek positif namun masih diperlukan

penelitian lebih lanjut5

17


18/20

' HlanGapine Gyprea:5 penelitian pada anak autisti usia 6'16 tahun dengan

menggunakan olanGapine meunjukkan perbaikan dalam iritabilitas, hiperaktivitas,

biara yang berlebihan, dan komunikasi. Efek samping yang sering munul

penambahan (( dan mengantuk.

' ripripraGole abilify:5 mempunyai efek terapi yang hampir sama, dengan E!

menambahan (( yang lebih minimal dibanding obat dari kelompok yang sama.

!!4I seletive serotonin reuptake inhibitor:

ermasuk5 fluoetine proaG:, sertraline Joloft:, fluvoamine /uvo:, sangat efektif

untuk depresi, emas, dan obsesif, perilaku stereotipik, juga meningkatkan perilaku seara umum

menjadi lebih terkendali, interest yang terbatas, inatensi, hiperaktif, labilitas mood, proses belajar,

bahasa, dan sosialisasi

+ethylphenidate

iperaktivitas dan inatensi merupakan gejala yang sering ditemukan oada anak dengan

gangguan autisti. Dari penelitian didapatkan hasil sekitar $2@ anak dengan autisti yang disertai

hiperaktifitas memberi respons terhadap methylphenidate.

P)OGNOSIS

*angguan anak autistik umumnya merupakan gangguan seumur hidup dengan prognosis

terbatas. #rognosis pasien dengan autisme besar hubungannya dengan IF mereka. #asien dengan

fungsi'fungsi yang rendah tidak dapat hidup mandiri. +ereka rata'rata membutuhkan pera"atan

18


19/20

di rumah selama hidupnya. !edangkan pada pasien dengan fungsi yang masih baik dapat hidup

dengan mandiri, memiliki pekerjaan yang sukses, dan bahkan dapat menikah dan mempunyai

anak.

rea gejala yang tidak nampak membaik seiring "aktu adalah gejala yang terkait perilaku

berulang atau ritualistik. %mumnya, studi hasil saat de"asa menunjukkan bah"a kira'kira dua

pertiga orang de"asa dengan autistik tetap mengalami hendaya berat dan hidup benar'benar

bergantung, baik dengan kerabatnya atau di institusi jangka panjang. #rognosisnya membaik jika

lingkungan atau rumah bersifat suportif dan dapat memenuhi kebutuhan ekstensif anak tersebut.

+eskipun pengurangan gejala diatat pada banyak kasus, mutilasi diri yang berat atau agresivitas

serta regresi dapat terjadi pada yang lain.

19


20/20

DA$TA) PUSTAKA

Elvira !D, adisukanto *. =212. Autisme Pada Ana! . $u!u A0ar Psi!iatri.

Diskusi Topik - Autism

Documents

Transcript of Diskusi Topik - Autism