DISENTRI

20
COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM Oleh: Kelompok 1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG 2013

description

CHOP

Transcript of DISENTRI

Page 1: DISENTRI

COMMUNITY HEALTH

ORIENTED PROGRAM

Oleh: Kelompok 1

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG 2013

Page 2: DISENTRI

KASUS Ibu Suyatmi 60 th datang dengan

keluhan BAB cair bercampur darah segar sejak kemarin sebanyak 5 kali. BAB sedikit berlendir. Pagi ini Os BAB cair bercampur darah sebanyak 2 kali. Os tidak mengeluh sakit perut, tidak panas. Mual dan muntah disangkal. Os mengaku kemarin banyak makan makanan pedas.

Page 3: DISENTRI

Px. Fisik Vital sign

- TD : 110/70 mmHg - RR : 20 x/menit- T : 36ºC - Nadi : 80 x/menit

Kepala - Kepala bulat simetris- Mata -> Konjungtiva tidak anemis

Abdomen - Inspeksi -> Dalam batas normal- Auskultasi -> Peristaltik meningkat- Palpasi -> Nyeri tekan diregio epigastrik- Perkusi -> Tympani

Page 4: DISENTRI

Diagnosa -> Disentri

TerapiR/ Cotrimoksazol X

s 2 dd 1 tab pcR/ Cimetidine XV

s 3 dd 1 tab pcR/ Antasida XV

s dik. 3 dd 1 tab 1 h acR/ Phytominadion XV

s dd 1 tab pc

Page 5: DISENTRI

Edukasi - Jangan makan buah yang asam- Banyak minum air putih- Kurangi makanan yang pedas- Kurangi makanan bersantan

Page 6: DISENTRI

PEMBAHASAN Definisi diare Etiologi diare Klasifikasi diare Patogenesis Manifestasi klinis diare Pemeriksaan penunjang Komplikasi

Page 7: DISENTRI

DEFINISI DIAREDiare adalah buang air besar yang

tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya, yaitu lebih dari 3 kali sehari.

Page 8: DISENTRI

ETIOLOGI DIARE Faktor Infeksi

Infeksi enteral meliputi:- Infeksi bakteri- Infeksi virus- infestasi parasitInfeksi parenteral - Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.

Page 9: DISENTRI

Faktor Malabsorbsi Faktor Makanan Faktor Psikologis

Page 10: DISENTRI

KLASIFIKASI DIARE Diare akut

Adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja cair, bersifat mendadak dan berlangsung dalam waktu kurang dari 7 atau 14 hari.

Diare berkepanjangan Lebih difokuskan pada lama diare (lama diare) yang berkepanjangan lebih 1 minggu sampai 2 minggu.

Page 11: DISENTRI

Diare bermasalah Adalah yang dikategorikan sebagai berikutDisentri beratDiare persistenDiare dengan KEP beratDiare dengan penyakit penyerta: TB paru,

asma, kekurangan gizi, penyakit keganasan.

Diare kronik Adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu

Page 12: DISENTRI

PATOGENESIS DIARE Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Page 13: DISENTRI

Gangguan sekresiAkibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus maka akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Page 14: DISENTRI

Gangguan motilitas ususHiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

Page 15: DISENTRI

MANIFESTASI KLINIS BAB cair Nausea Vomiting Nyeri demam perut sampai kejang perut Dehidrasi Pernapasan kusmaul

Page 16: DISENTRI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Adapun pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan tinja- Makroskopis dan mikroskopis- pH dan kadar gula dalam tinjadengan kertas lakmus dan tablet clinitest, bila diduga terdapat intoleransi gula.

Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah.

Page 17: DISENTRI

Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).

Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

Page 18: DISENTRI

KOMPLIKASI Asidosis Hipoksia Gagal ginjal akut Syok hipovolemik Kejang Ileus paralitik

Page 19: DISENTRI

TERAPI Simptomatik

- Rehidrasi - Antidiare- Antiemetik- Antispasmodik

Terapi causal

Page 20: DISENTRI

TERIMA KASIH