DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN...
Transcript of DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN...
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal
pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka
penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan
DPI. Indikator kinerja utama kegiatan perlindungan tanaman
pangan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis
(Renstra) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2010-2014
adalah jumlah maksimal luas areal tanaman pangan yang
ditoleransi terserang OPT dan terkena DPI sebesar 5% dari luas
areal pertanaman yang menerapkan sistem budidaya tanaman
yang tepat dan berkelanjutan. Target penurunan luas serangan
selama Tahun 2010-2014 akan dicapai secara bertahap sebesar
0,5% setiap tahunnya, sehingga jumlah maksimal luas areal
tanaman pangan yang ditoleransi terserang OPT dan terkena DPI
sebesar 5% dari luas tanam akan tercapai pada Tahun 2014.
2. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
dilaksanakan dalam mewujudkan peningkatan kemampuan dan
kemandirian 48.425 orang petani dalam penanganan OPT sesuai
dengan prinsip PHT. Secara keseluruhan, pencapaian indikator
kinerja berkisar 99,33%-100%.
3. Sekolah Lapangan Iklim (SLI) dilaksanakan dalam mewujudkan
peningkatan kemampuan SDM perlindungan tanaman pangan,
khususnya petugas atau petani dalam pemahaman, penerapan,
pemasyarakatan, dan pelembagaan antisipasi dan mitigasi DPI.
Sebanyak 3.250 orang petani dapat mengikuti kegiatan tersebut.
Secara keseluruhan, pencapaian indikator kinerja semua kegiatan
berkisar 96,77%-100%.
4. Upaya pengendalian dini OPT dapat diwujudkan melalui kegiatan
penyediaan bantuan sarana pengendali OPT berupa sarana
bantuan Light Trap (Dana Contigency) dan sarana/bahan
pengendalian OPT (APBNP) dengan tingkat capaian kegiatan
sebesar 100%.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
5. Target capaian pengamanan areal pertanaman dari serangan OPT
dan DPI pada Tahun 2012 adalah sebesar 94% dari luas tanam.
Realisasi capaian pengamanan areal Tahun 2012 sebesar
101,02% dari luas tanam atau 107,47% dari target capaian. Hal
tersebut terlihat dari luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan
kekeringan) pada tanaman pangan (padi, jagung, dan kedelai) pada
Tahun 2012 seluas 918.307 ha dibandingkan luas tanamnya pada
periode tahun yang sama (18.207.180 ha).
6. Upaya penekanan luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan
kekeringan) pada tanaman pangan Tahun 2012 telah dilakukan
secara intensif. Hal ini dapat dilihat dari luas pengendalian Tahun
2012 seluas 899.643 ha lebih rendah dibandingkan luas
pengendalian pada tahun sebelumnya (1.516.416 ha). Dalam
rangka mendukung upaya pengendalian tersebut, dilakukan pula
pengadaan bahan-bahan pengendali OPT, bahan penanggulangan
bencana, dan sarana produksi lainnya. Hal ini dinilai penting karena
adanya beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi pada
musim tanam Tahun 2012 sebagai akibat dari perubahan iklim
ekstrim, curah hujan diatas rata-rata, pergeseran musim hujan dan
musim kemarau yang berdampak terhadap pergeseran musim
tanam, rusaknya daerah tangkapan air, dan rusaknya sarana
irigasi, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan populasi
hama, peningkatan patogenitas penyakit, dan pola distribusinya.
7. Total anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi
melalui Satker BPTPH untuk pelaksanaan kegiatan SLPHT sebesar
Rp. 39.000.000.000,- (Tiga puluh sembilan milyar rupiah). Sampai
akhir Desember 2012, realisasi anggaran mencapai Rp.
38.740.000.000,- (Tiga puluh delapan milyar tujuh ratus empat
puluh juta rupiah) atau 99,33% dari total anggaran.
8. Total anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi
melalui Satker BPTPH untuk pelaksanaan kegiatan SLI sebesar
Rp. 2.600.000.000,- (Dua milyar enam ratus juta rupiah). Sampai
akhir Desember 2012, realisasi anggaran mencapai Rp.
2.600.000.000,- (Dua milyar enam ratus juta rupiah) atau 100% dari
total anggaran.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
9. Selain anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi,
dialokasikan dana yang bersumber dari:
a. Dana Contigency T.A. 2012 untuk kegiatan sarana bantuan Light Trap
sebesar Rp. 144.348.480.000,- dan sampai dengan Bulan Desember
2012 terealisasi sebesar Rp. 133.177.301.409,- (92,26%).
b. APBN-P T.A. 2012 untuk kegiatan pengadaan bahan pengendali OPT
sebesar Rp. 198.529.107.000,- dan sampai dengan Bulan Desember
2012 terealisasi sebesar Rp. 196.575.662.737,- (99,02%).
10. Secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat
berjalan dengan baik dengan capaian indikator kinerja masukan,
keluaran, hasil, manfaat, dan dampak berkisar antara 92,26% sampai
dengan 100%. Sedangkan pencapaian sasaran kegiatan secara
keseluruhan berkisar antara 99,33% sampai dengan 100%.
11. Dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, berbagai
permasalahan masih menjadi kendala antara lain: i) Tindakan
pengendalian dini pada umumnya terlambat dilaksanakan karena belum
optimalnya koordinasi tripartit yaitu antara Mantri Tani, POPT-PHP, dan
Penyuluh Lapangan. Disamping itu, kelembagaan perlindungan tanaman
yang berwenang dalam melaksanakan pengendalian belum satu
komando, serta belum optimalnya peran dan fungsi Brigade Proteksi
Tanaman. Untuk itu, perlu advokasi kepada Gubernur, Pemerintah
Kabupaten/Kota sebagai pemegang komando dalam pelaksanaan
pengendalian OPT. ii) Terbatasnya sarana pengamatan OPT dan DPI
menghambat kelancaran pelaksanaan tugas para POPT-PHP sehingga
peran daerah perlu lebih ditingkatkan dalam pemenuhan sarana tersebut.
iii) Terbatasnya jumlah petugas lapangan (POPT-PHP) sehingga kegiatan
pengamatan dan pengendalian/penanggulangan OPT kurang berjalan
optimal. Sehingga perlu penambahan petugas lapangan baik dari APBN
maupun APBD.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012. Penyusunan LAKIP didasarkan atas
tugas pokok dan fungsi serta kewenangan sesuai dengan program dan
rencana kinerja Tahun 2012.
LAKIP ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai
tujuan dan sasaran perlindungan tanaman pangan sesuai dengan Rencana
Kinerja Tahun 2012. Kegiatan utama meliputi Sekolah Lapangan
Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), Sekolah Lapangan Iklim (SLI), serta
Bantuan Sarana Pengendali OPT, meliputi bahan pengendali OPT (Light
Trap), bahan pengendali OPT (pestisida), seed treatment, dan bahan
pengendali OPT (pestisida). Diharapkan hasil evaluasi tersebut dapat menjadi
acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan pengamanan
produksi tanaman pangan di masa mendatang.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyajian
LAKIP ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
penyempurnaannya.
Jakarta, Maret 2013
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,
Ir. Erma Budiyanto, MS. NIP. 19570701 198203 1 012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
DAFTAR ISI
Hal
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………….........……………………………. i
KATA PENGANTAR ……….........…………………………………………... iv
DAFTAR ISI …………..........…………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR ........….………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL ….........………….…………………………………………. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
II. PERENCANAAN KINERJA ............. ……..………….……….…....... 3
III. AKUNTABILITAS KINERJA........................... ……….……………… 6
A. PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA .............................. 6
B. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN …... 12
C. PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN ..................................... 20
IV. PENUTUP .…………………………………………………………....... 24
LAMPIRAN ..……………………………………………………………. 26
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
1. Struktur Organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ..... 19
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
1. Akuntabilitas Keuangan terhadap Pencapaian Sasaran Strategis
Tahun 2012 .....................................................................................
15
2. Realisasi Anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Tahun 2012 .....................................................................................
16
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal.
1. Rencana Kinerja Tahunan .............................................................. 20
2. Pengukuran Kinerja ......................................................................... 21
3. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2012 .............................. 22
4. Rencana dan Realisasi SLPHT Tahun 2012 ................................... 23
5. Rencana dan Realisasi SLI Tahun 2012 ......................................... 24
6. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Pangan Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* .............................................. 25
7. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Padi Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* .............................................. 26
8. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Jagung Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* .............................................. 27
9. Luas Serangan OPT Utama pada Tanaman Kedelai Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* .............................................. 28
10. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Padi Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* .............................................. 29
11. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Jagung Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* ..............................................
30
12. Luas Banjir dan Kekeringan pada Tanaman Kedelai Tahun 2006-
2010, Tahun 2011, dan Tahun 2012* .............................................. 31
13. Luas Pengendalian OPT Tahun 2011 dan Tahun 2012* ............... 32
14. Alokasi Light Trap Dana Contigency Tahun 2012 ........................... 33
15. Alokasi Bantuan Sarana Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012 .... 34
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
16. Alokasi Bantuan Sarana Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012
(Seed Treatment) ............................................................................
35
17. Alokasi Bantuan Sarana Pengendali OPT APBN-P Tahun 2012 .... 36
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
I. P E N D A H U L U A N
Dalam rangka mewujudkan swasembada beras dan jagung berkelanjutan
serta swasembada kedelai Tahun 2014, peningkatan produksi pangan perlu
terus diupayakan. Strategi peningkatan produksi pangan telah ditetapkan
melalui upaya peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, pengamanan
produksi, pemberdayaan kelembagaan pertanian dan dukungan pembiayaan
usahatani. Sasaran produksi tanaman pangan ditargetkan meningkat setiap
tahun, sehingga tugas dan fungsi pengamanan produksi tanaman pangan ke
depan akan semakin berat.
Pengamanan produksi yang direfleksikan melalui program dan kegiatan
perlindungan tanaman pangan merupakan bagian yang penting dan saling
terkait antar subsistem hulu sampai hilir. Peran penting yang diemban
perlindungan tanaman pangan adalah menjaga kuantitas, kualitas dan
kontinuitas hasil dari gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan
dampak perubahan iklim (DPI).
Upaya pengamanan produksi dari gangguan OPT dilaksanakan dengan
menerapkan pengendalian hama terpadu (PHT), sedangkan penanganan DPI
diupayakan melalui antisipasi dan mitigasi terhadap terjadinya banjir,
kekeringan, dan bencana alam lainnya. Oleh karena itu, peningkatan sumber
daya manusia, inovasi dan diseminasi teknologi, penguatan kelembagaan,
serta pembinaannya perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus
menerus.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.
140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian,
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan
tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan data organisme
pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan, dan pengelolaan pengendalian hama
terpadu;
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan data organisme
pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan, dan pengelolaan pengendalian hama
terpadu;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan
data organisme pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim,
teknologi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dan
pengelolaan pengendalian hama terpadu;
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan data
organisme pengganggu tumbuhan, dampak perubahan iklim, teknologi
pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dan pengelolaan
pengendalian hama terpadu; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan terbagi atas 4 Subdirektorat yaitu: 1) Subdirektorat Pengelolaan Data
Organisme Pengganggu Tumbuhan, 2) Subdirektorat Dampak Perubahan
Iklim, 3) Subdirektorat Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan, dan 4) Subdirektorat Pengelolaan Pengendalian Hama Terpadu,
serta Subbagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Untuk
meningkatkan kegiatan peramalan OPT dan pengembangannya serta
memperoleh rujukan di bidang perlindungan tanaman, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan didukung oleh 1 (satu) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu
Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) yang
berkedudukan di Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Pelaksanaan pengujian
mutu pestisida, pupuk, dan produk tanaman, didukung oleh Balai Pengujian
Mutu Produk Tanaman (BPMPT) yang berkedudukan di Jakarta. Sedangkan
pelaksanaan tugas dan fungsi perlindungan tanaman pangan di daerah
dilaksanakan oleh UPTD-Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
atau Sub Dinas Pertanian yang menangani perlindungan tanaman pangan.
Struktur organisasi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan seperti
tercantum dalam Gambar 1.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
II. PERENCANAAN KINERJA
Berdasarkan rencana strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
2010-2014, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menetapkan sasaran
kinerja sebesar 95% luas areal tanaman pangan aman dari serangan OPT
dan DPI. Penetapan sasaran tersebut dilakukan dengan upaya menurunkan
serangan OPT dan DPI sebesar 0,5% setiap tahun sehingga maksimal
serangan OPT dan DPI 5% dari total luas tanam akan dicapai pada Tahun
2014. Pada Tahun 2012, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan berupaya
menurunkan serangan OPT dan DPI 0,5% dari tahun sebelumnya 6,5%.
Untuk mewujudkan sasaran kinerja tersebut, pada awal Tahun 2012
ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut :
No. Program/Kegiatan
Prioritas
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
3.6 Penguatan
Perlindungan
Tanaman Pangan
dari gangguan OPT
dan DPI
Mengendalikan
Serangan OPT dan
Terkena DPI di
lokasi penerapan
budidaya tanaman
pangan yang tepat
SLPHT 1.950 unit
SLI 130 unit
Jumlah Bantuan Sarana
Pengendalian OPT
1 paket
Pengembangan,
pembinaan, dan
pengawalan
1 paket
1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) direncanakan
untuk dilaksanakan sebanyak 1.950 unit.
2. Sekolah Lapangan Iklim (SLI)
Sekolah Lapangan Iklim (SLI) direncanakan untuk dilaksanakan sebanyak
130 unit.
3. Bantuan Sarana Pengendali OPT
Penyediaan bantuan sarana pengendali OPT direncanakan sebanyak 1
paket.
4. Pengembangan, pembinaan, dan pengawalan
Pengembangan, pembinaan, dan pengawalan sebanyak 1 paket.
Namun dengan adanya penyesuaian penetapan kinerja terhadap
PERMENPAN & RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
khususnya BAB III Pasal 7 yang menjelaskan bahwa Dokumen Penetapan
Kinerja sebagaimana dimaksud memuat pernyataan dan lampiran formulir
yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi,
beserta target kinerja dan anggaran, maka dirumuskan penetapan kinerja
yang baru dengan indikator kerja sebagai berikut:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
Mengendalikan Luas Output:
Serangan OPT dan 1 SLPHT 1.950 unit
Terkena DPI 2 SLI 130 unit
3 Jumlah Bantuan Sarana Pengendali OPT
- Bahan Pengendali OPT (Light Trap) 7.000 unit
- Bahan Pengendali OPT (pestisida) 213.325 boks
- Seed Treatment 70.783 kg
- Bahan Pengendali OPT (pestisida) 541.929 kg/lt
1. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) pada Tahun
2012 direncanakan untuk dilaksanakan sebanyak 1.950 unit.
2. Sekolah Lapangan Iklim (SLI)
Sekolah Lapangan Iklim (SLI) pada Tahun 2012 direncanakan untuk
dilaksanakan sebanyak 130 unit.
3. Bantuan Sarana Pengendali OPT
Penyediaan bantuan sarana pengendali OPT pada Tahun 2012
direncanakan sebagai berikut:
- Bahan Pengendali OPT (Light Trap) sebanyak 7.000 unit
- Bahan Pengendali OPT (pestisida) sebanyak 213.325 boks
- Seed Treatment sebanyak 70.783 kg
- Bahan Pengendali OPT (pestisida) sebanyak 541.929 kg/lt
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
III. AKUNTABILITAS KINERJA
Evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran
perlindungan tanaman pangan Tahun 2012, dilaksanakan melalui Pengukuran
Kinerja dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dengan menetapkan
indikator kinerja, rencana tingkat capaian, realisasi, dan persentase
pencapaian indikator kinerja masing-masing kegiatan dan sasaran, seperti
tersaji pada Lampiran 2 dan 3.
1. PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA
Berdasarkan Rencana Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Tahun 2012, telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dengan hasil
pengukuran kinerja kegiatan (Lampiran 2) sebagai berikut:
a. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
Masukan
Penggunaan dana yang dialokasikan untuk Sekolah Lapangan
Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) direalisasikan Rp.
38.740.000.000,- (99,33%), dengan realisasi dukungan SDM sebanyak
48.425 orang (99,33%), serta penggunaan input data dan informasi
sebesar 100 %.
Keluaran
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah meningkatnya
kemampuan dan kemandirian 48.425 orang petani dalam pengendalian
OPT sesuai dengan prinsip PHT
Hasil
Hasil yang dicapai adalah memasyarakatnya penerapan dan
pengembangan PHT di 32 provinsi.
Rata-rata tingkat capaian kegiatan sebesar 100% dari tingkat capaian
99,33%-100%. Tingkat akuntabilitas instansi terhadap kinerja kegiatan
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dikategorikan
memuaskan.
b. Sekolah Lapangan Iklim (SLI)
Masukan
Penggunaan dana yang dialokasikan untuk Sekolah Lapangan Iklim
(SLI) direalisasikan Rp. 2.600.000.000,- (100%), dengan realisasi
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
dukungan SDM sebanyak 3.250 orang (100%), serta penggunaan input
data dan informasi sebesar 100 %.
Keluaran
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah meningkatnya
kemampuan dan kemandirian 3.250 orang petani dalam antisipasi dan
mitigasi dampak perubahan iklim (DPI)
Hasil
Hasil yang dicapai adalah memasyarakatnya penerapan dan
pengembangan antisipasi dan mitigasi DPI di 30 provinsi.
Rata-rata tingkat capaian kegiatan sebesar 96,77% dari tingkat capaian
96,77%-100%. Tingkat akuntabilitas instansi terhadap kinerja kegiatan
Sekolah Lapangan Iklim (SLI) dikategorikan memuaskan.
c. Bantuan Sarana Pengendali OPT
Masukan
Penggunaan dana yang dialokasikan untuk penyediaan bantuan sarana
pengendali OPT direalisasikan Rp. 329.752.964.146,- (96,17%), dengan
realisasi dukungan SDM sebanyak 39 orang (100%), serta penggunaan
input data dan informasi sebesar 100 %.
Keluaran
Keluaran yang dicapai adalah:
1) Tersedianya 7.000 unit sarana bantuan Light Trap (Dana Contigency)
2) Tersedianya sarana/bahan pengendalian OPT (APBNP) berupa:
i. Bahan Pengendali OPT (pestisida) sebanyak 213.325 boks
ii. Seed treatment sebanyak 70.783 kg
iii. Bahan Pengendali OPT (pestisida) sebanyak 541.929 kg, ltr
Hasil
Hasil yang dicapai adalah
1) Terdistribusinya sarana/bahan pengendalian OPT (APBNP) di 26
provinsi
2) Terdistribusinya sarana bantuan Light Trap (Dana Contigency) di 26
provinsi
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Rata-rata tingkat capaian kegiatan sebesar 100% dari tingkat capaian
92,26%-100%. Tingkat akuntabilitas instansi terhadap kinerja kegiatan
penyediaan bantuan sarana pengendali OPT dikategorikan memuaskan.
Secara keseluruhan, kegiatan ini dinilai memuaskan dengan capaian
indikator kinerja 92,26% – 100%.
2. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN
Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
yang telah ditetapkan, pencapaian rencana tingkat capaian masing-masing
indikator sasaran sebagai berikut :
a. Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) merupakan
salah satu metode pemberdayaan masyarakat petani dalam
menerapkan PHT. Melalui SLPHT dapat diwujudkan kemandirian petani
dalam pengambilan keputusan di lahan usaha taninya. Pengaruh
SLPHT harus multi efek yaitu tidak hanya merubah paradigma pola pikir
para petani alumni SLPHT saja, namun juga harus dapat membuat
perubahan terhadap petani non SLPHT dan generasi petani selanjutnya
untuk melaksanakan PHT. Sebanyak 48.750 orang petani direncanakan
mengikuti kegiatan tersebut, namun jumlah petani yang dapat mengikuti
sebanyak 48.425 orang.
Secara keseluruhan, pelaksanaan SLPHT dinilai memuaskan dengan
tingkat capaian indikator kinerja semua kegiatan berkisar 99,33%-100%.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dari meningkatnya
kemampuan dan kemandirian 48.425 orang petani dalam penanganan
OPT sesuai dengan prinsip PHT. Tindaklanjut dari pelaksanaan SLPHT
ini, diharapkan petani para alumni SLPHT dapat secara konsisten dan
berkelanjutan menerapkan PHT di lahan usahataninya. Disamping itu,
juga dapat menyebarluaskan kepada petani sekitarnya yang belum
berkesempatan mengikutinya, sehingga PHT akan semakin
memasyarakat dan melembaga di tingkat petani. Secara rinci, sasaran
dan realisasi SLPHT Tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pada tahun 2012 kegiatan SLPHT direncanakan sebanyak 1.950 unit
yang tersebar di 32 provinsi (pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan di lapangan) dan terdiri dari:
1) SLPHT Skala Kelompok sebanyak 1.615 unit
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
2) SLPHT Tindak Lanjut sebanyak 335 unit.
Kegiatan SLPHT Skala Kelompok (setiap kelompok diikuti oleh 20 -25
orang petani) dilaksanakan selama satu musim tanam (antara 12 – 16
minggu) dan menggunakan metode pembelajaran (teori dan praktek)
yang bersifat partisipatoris.
Kegiatan SLPHT Tindak Lanjut jumlah pesertanya sama dengan skala
kelompok. Perbedaannya adalah peserta merupakan alumni SLPHT
yang aktif. Pertemuan dilakukan secara berkala seminggu sekali dengan
waktu efektif 6 jam pertemuan yang berlangsung selama 12 kali
pertemuan.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan, realisasi kegiatan SLPHT
sampai dengan akhir Desember 2012 sebanyak 1.937 unit (99,33%) dari
total SLPHT 1.950 unit yang terdiri dari:
1) SLPHT Skala Kelompok sebanyak 1.605 unit (99,38%) dari rencana
1.615 unit,
2) SLPHT Tindak Lanjut sebanyak 332 Unit (99,10%) dari rencana 335
unit.
Secara keseluruhan pelaksanaan SLPHT sudah berjalan dengan baik,
namun beberapa unit SLPHT di Provinsi Riau, Jambi, dan Papua tidak
dapat dilaksanakan. Realisasi kegiatan SLPHT di Provinsi Riau tidak
terlaksana sebanyak 11 unit (SLPHT Skala Kelompok 9 unit, dan
SLPHT Tindak Lanjut 2 unit) dari 30 unit yang direncanakan.
Beberapa kendala tidak terlaksananya kegiatan tersebut adalah tidak
tersedianya pertanaman padi hibrida dan jagung di Povinsi Riau, serta
pertanaman kedelai di Provinsi Jambi dan Papua pada saat kegiatan
akan dimulai. Kendala lain adalah sulitnya menetapkan Calon Petani
Calon Lokasi (CPCL) khususnya di Provinsi Riau disebabkan alih fungsi
lahan dan mata pencaharian petani yang beralih dari tanaman pangan
menjadi tanaman perkebunan.
b. Sekolah Lapangan Iklim (SLI)
Sekolah Lapangan Iklim (SLI) dilaksanakan dalam mewujudkan
peningkatan kemampuan SDM perlindungan tanaman pangan,
khususnya petugas atau petani dalam pemahaman, penerapan,
pemasyarakatan, dan pelembagaan antisipasi dan mitigasi DPI.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Sebanyak 3.250 orang petani direncanakan dapat mengikuti kegiatan
tersebut.
Secara keseluruhan, pelaksanaan SLI dinilai memuaskan dengan
tingkat capaian indikator kinerja semua kegiatan berkisar 96,77%-100%.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dari meningkatnya
kemampuan dan kemandirian 3.250 orang petani dalam antisipasi dan
mitigasi Dampak Perubahan Iklim (DPI). Secara rinci, sasaran dan
realisasi SLI dapat dilihat pada Lampiran 5.
Untuk penanganan DPI tersebut, disamping kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan diatas, telah pula dilakukan berbagai upaya, sebagai
berikut :
i. Penyampaian prakiraan Musim Hujan dan Musim Kemarau dari
BMKG dan kewaspadaan terhadap banjir dan kekeringan oleh
Direktur Jenderal Tanaman Pangan kepada Gubernur dan Kepala
Dinas Pertanian seluruh Provinsi.
ii. Konsolidasi petugas lapangan (PHP, PPL, Seksi Perlintan
Kabupaten) dan petugas LPHP.
iii. Menurunkan tim pemantauan dan bimbingan penanganan DPI ke
lapangan.
iv. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam upaya
penanganan banjir dan kekeringan serta pemberian bantuan sarana
produksi berupa benih dan pupuk kepada petani yang
pertanamannya mengalami puso untuk melakukan penanaman
kembali.
c. Bantuan Sarana Pengendali OPT
Upaya pengendalian dini OPT dapat diwujudkan melalui kegiatan
penyediaan bantuan sarana pengendali OPT berupa sarana bantuan
Light Trap (Dana Contigency) dan sarana/bahan pengendalian OPT
(APBNP) dengan tingkat capaian kegiatan sebesar 100%.
Secara keseluruhan tingkat capaian indikator kinerja kegiatan berkisar
92,26%-100%. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dari:
1) Terdistribusinya sarana bantuan Light Trap (Dana Contigency) di 26
provinsi
Penyediaan sarana bantuan Light Trap dapat diwujudkan dengan
tingkat capaian 100%. sarana bantuan Light Trap dialokasikan dan
didistribusikan ke 26 provinsi.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Tujuan dari penyediaan sarana bantuan Light Trap adalah
i. Menyiapkan/menyediakan sarana pengamatan bagi petugas
lapangan dalam upaya deteksi dini dan pengendalian dini
serangan OPT.
ii. Mengetahui keberadaan dan jumlah populasi serangga hama dan
musuh alami/predator di wilayah pengamatan.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dari
terdistribusinya sarana bantuan Light Trap di 26 provinsi.
Diharapkan dengan adanya sarana bantuan Light Trap tersebut,
upaya deteksi dini dan pengendalian dini serangan OPT dapat
dilakukan, dan sasaran produksi tanaman pangan secara nasional
dapat tercapai.
2) Terdistribusinya bahan pengendali OPT di 26 provinsi
Seiring dengan peningkatan luas serangan OPT, terutama di daerah
sentra produksi, perlu dipersiapkan bahan pengendali OPT yang
memadai melalui APBN-P Tahun 2012. Tujuan dari bantuan
pengendali OPT dimaksud adalah:
i. Menunjang gerakan operasional pengendalian dalam upaya
pengamanan produksi padi, jagung, dan kedelai.
ii. Menyediakan stok seed treatment untuk menyelamatkan
pertanaman pada 2 Musim Tanam (MT) mendatang, yaitu MT.
2012/2013 dan MT. 2013.
Secara keseluruhan, penyediaan bahan pengendali OPT dinilai
berhasil dengan tingkat capaian indikator kinerja 100%. Keberhasilan
pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dari terdistribusinya bahan
pengendali OPT di 26 provinsi, yaitu Provinsi Pemerintah Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi,
Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Bahan pengendali OPT yang dimaksud yaitu a. Bahan Pengendali
OPT khususnya tikus; b. seed treatment; dan c. Bahan Pengendali
OPT (pestisida).
Diharapkan dengan adanya bantuan bahan pengendali tersebut,
serangan OPT dapat dikendalikan, serta tercapainya sasaran
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
produksi tanaman pangan secara nasional melalui upaya
pengendalian OPT di daerah sumber serangan atau daerah-daerah
endemis serangan.
Disamping kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di atas, dalam rangka
pengamanan produksi, juga dilakukan berbagai upaya, sebagai berikut:
1) Pengiriman surat kewaspadaan terhadap peningkatan serangan OPT
dan langkah operasional penanganannya oleh Direktur Jenderal
Tanaman Pangan kepada Gubernur dan Kepala Dinas Pertanian
seluruh Provinsi.
2) Konsolidasi petugas lapang (POPT-PHP, Penyuluh Lapangan, Seksi
Perlintan Kabupaten) dan petugas LPHP.
3) Pembentukan POSKO pengendalian OPT di tiap kabupaten,
kecamatan, dan desa.
4) Menurunkan tim pemantauan dan bimbingan pengendalian ke
lapangan.
5) Koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait antara pusat –
provinsi – kabupaten – kecamatan – desa.
6) Penyediaan sarana pengendalian OPT untuk Kabupaten endemis
OPT melalui Dinas Pertanian Provinsi
7) Mengirimkan bantuan pestisida dari pusat ke Dinas Pertanian
Provinsi dan menyalurkan ke kabupaten dan wilayah terserang.
Penurunan luas serangan OPT utama tanaman pangan strategis (padi,
jagung, dan kedelai) berhasil diwujudkan, namun masih terdapat
beberapa permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :
1) Kooordinasi penanganan daerah sumber serangan OPT di beberapa
provinsi belum berjalan optimal, karena belum optimalnya koordinasi
antara Mantri Tani, POPT-PHP, dan Penyuluh Lapangan dalam
gerakan pengendalian OPT, kelembagaan perlindungan tanaman
yang beragam, prasarana dan sarana pengendalian di daerah yang
masih terbatas, dan belum optimalnya peran dan fungsi Brigade
Proteksi Tanaman dalam penanganan eksplosi serangan OPT. Untuk
itu, perlu advokasi kepada Gubernur, lembaga legislatif, Pemerintah
Kabupaten/Kota sebagai pemegang komando dalam pelaksanaan
pengendalian OPT.
2) Terbatasnya sarana kerja lapangan dalam operasional pengamatan
OPT, DPI, dan pengawasan pupuk serta bahan pengendali OPT
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
yang tersedia sehingga menghambat kelancaran pelaksanaan tugas
para POPT-PHP. Untuk itu, kemandirian daerah perlu lebih
ditingkatkan dalam pemenuhan sarana kerja lapangan petugas.
3) Terbatasnya jumlah petugas lapangan (POPT-PHP) sehingga
kegiatan pengamatan dan pengendalian/penanggulangan OPT
kurang berjalan optimal
Sedangkan untuk penanganan DPI tersebut, disamping kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan diatas telah pula dilakukan berbagai
upaya sebagai berikut:
1) Penyampaian prakiraan Musim Hujan dan Musim Kemarau dari
BMKG dan kewaspadaan terhadap banjir dan kekeringan oleh
Direktur Jenderal Tanaman Pangan kepada Gubernur dan Kepala
Dinas Pertanian seluruh Provinsi.
2) Konsolidasi petugas lapangan (POPT-PHP, Penyuluh Lapangan,
Seksi Perlintan Kabupaten) dan petugas LPHP.
3) Menurunkan tim pemantauan dan bimbingan penanganan DPI ke
lapangan.
4) Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam upaya penanganan
banjir dan kekeringan serta pemberian bantuan sarana produksi
berupa benih dan pupuk kepada petani yang pertanamannya
mengalami puso untuk melakukan penanaman kembali.
Secara keseluruhan, upaya pengamanan 94% luas areal tanaman
pangan dengan menekan luas serangan OPT dan DPI sehingga
maksimal 6% dari luas tanam pada Tahun 2012 dan maksimal 5% dari
luas tanam yang diharapkan akan tercapai pada Tahun 2014 dinilai
berhasil. Hal ini terlihat dari luas serangan OPT utama dan DPI (banjir
dan kekeringan) pada tanaman pangan (padi, jagung, dan kedelai)
Tahun 2012 seluas 918.307 ha dibandingkan luas tanamnya pada
periode tahun yang sama (18.207.180 ha) yaitu sebesar 5,04% dengan
tingkat capaian kinerja sebesar 101,02% atau sebagai berikut:
1) Luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan kekeringan) pada
tanaman padi Tahun 2012 seluas 849.701 ha dibandingkan luas
tanamnya pada periode tahun yang sama (13.592.309 ha) yaitu
sebesar 6,25% dengan tingkat capaian kinerja sebesar 99,73%.
2) Luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan kekeringan) pada
tanaman jagung Tahun 2012 seluas 59.491 ha dibandingkan luas
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
tanamnya pada periode tahun yang sama (4.002.544 ha) yaitu
sebesar 1,49% dengan tingkat capaian kinerja sebesar 104,80%.
3) Luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan kekeringan) pada
tanaman kedelai Tahun 2012 seluas 9.115 ha dibandingkan luas
tanamnya pada periode tahun yang sama (612.327 ha) yaitu sebesar
1,49% dengan tingkat capaian kinerja sebesar 104,80%.
Upaya penekanan luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan
kekeringan) pada tanaman pangan (padi, jagung, dan kedelai) Tahun
2012 telah dilakukan secara lebih intensif. Adapun luas pengendalian
Tahun 2012 seluas 899.644 ha lebih rendah apabila dibandingkan luas
pengendalian pada tahun sebelumnya (1.510.778 ha).
Dalam rangka mendukung upaya pengendalian tersebut, dilakukan pula
penyediaan sarana/bahan pengendali OPT. Hal ini dinilai penting karena
adanya beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi pada musim
tanam Tahun 2012 sebagai akibat dari perubahan iklim global, yaitu
meliputi curah hujan dibawah normal, pergeseran musim hujan dan
musim kemarau yang berdampak terhadap pergeseran tanam, rusaknya
daerah tangkapan air, dan rusaknya sarana irigasi, sehingga
berpengaruh terhadap dinamika populasi serangga, peningkatan
patogenitas penyakit, dan pola distribusinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, upaya-upaya diseminasi dan
pemanfaatan informasi prakiraan iklim untuk dapat diaplikasikan di
tingkat lapangan, penyesuaian pola tanam dan kalender tanam,
rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi serta pemberdayaan
petani melalui Sekolah Lapangan (PHT dan iklim) perlu ditingkatkan,
diperbanyak, dan diperluas.
3. PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN
Pada Tahun 2012, pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan didukung dengan anggaran
pembangunan, yang tertuang dalam program Ketahanan Pangan dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (Satker)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan di daerah (SLPHT
dan SLI) didukung dengan anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana
Dekonsentrasi melalui Satker BPTPH.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Total anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi melalui
Satker BPTPH untuk pelaksanaan kegiatan SLPHT sebesar Rp.
39.000.000.000,- (Tiga puluh sembilan milyar rupiah). Sampai akhir
Desember 2012, realisasi anggaran mencapai Rp. 38.740.000.000,- (Tiga
puluh delapan milyar tujuh ratus empat puluh juta rupiah) atau 99,33% dari
total anggaran.
Adapun total anggaran yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi
melalui Satker BPTPH untuk pelaksanaan kegiatan SLI sebesar Rp.
2.600.000.000,- (Dua milyar enam ratus juta rupiah). Sampai akhir
Desember 2012, realisasi anggaran mencapai Rp. 2.600.000.000,- (Dua
milyar enam ratus juta rupiah) atau 100% dari total anggaran.
Pada bulan Oktober 2012 tersedia anggaran untuk:
a. Sarana bantuan Light Trap melalui Dana Contigency sebesar Rp.
144.348.480.000,- dan sampai dengan Bulan Desember 2012 terealisasi
sebesar Rp. 133.177.301.409,- (92,26%).
b. Pengadaan bahan pengendali OPT (APBN-P T.A. 2012) sebesar
Rp. 198.529.107.000,- dan sampai dengan Bulan Desember 2012
terealisasi sebesar Rp. 196.575.662.737,- (99,02%).
Adapun rincian realisasi keuangan masing-masing kegiatan dapat dilihat
pada Tabel 2.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
4. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan capaian indikator kinerja sasaran strategis, akuntabilitas
keuangan seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Akuntabilitas Keuangan Terhadap Pencapaian Sasaran Strategis
Tahun 2012
No Sasaran/Kegiatan Indikator Kinerja Keuangan (*1.000)
Target Realisasi Capaian
(%)
Target
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
1 Sekolah Lapangan Pengendalian
Hama Terpadu (SLPHT)
1.950 unit 1.937 unit 99,33 39.000.000 38.740.000 99,33
2 Sekolah Lapangan Iklim (SLI) 130 unit 130 unit 100 2.600.000 2.600.000 100
3 Tersedianya bantuan sarana
pengendali OPT, berupa:
785.519 unit,
kg, boks, kg/ltr
785.519 unit,
kg, boks, kg/ltr
100 342.877.587 329.752.964,146 96,17
a. Tersedianya sarana bantuan
Light Trap (Dana Contigency)
7.000 unit 7.000 unit 100 144.348.480 133.177.301,409 92,26
b. Tersedianya sarana/bahan
pengendalian OPT (APBN-P)
berupa:
- Bahan Pengendali OPT
- Seed treatment
- Bahan Pengendali OPT
826.037 kg,
boks, kg/ltr
213.325 boks
70.783 kg
541.929 kg/ltr
826.037 kg,
boks, kg/ltr
213.325 boks
70.783 kg
541.929 kg/ltr
100
100
100
100
198.529.107
196.575.662,737
99,02
Berdasarkan tabel diatas, akuntabilitas keuangan dinilai memuaskan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perlindungan Tanaman Pangan. Hal
ini ditunjukkan dengan realisasi keuangan sebesar 92,26% sampai dengan
100%, dengan capaian indikator kinerja sasaran 99,33% sampai dengan
100%.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Tabel 2. Realisasi Anggaran Program Penguatan Perlindungan Tanaman
Pangan Tahun 2012
Tolok
Ukur Kegiatan
Total Anggaran
(Rp)
Realisasi Anggaran Sisa Anggaran
Rp % Rp %
A P B N (Dana Dekonsentrasi)
1764.013. Sekolah Lapangan Pengendalian
Hama Terpadu (SLPHT)
39.000.000.000 38.740.000.000 99,33 260.000.000 0,67
1764.014. Sekolah Lapangan Iklim (SLI) 2.600.000.000 2.600.000.000 100 - -
Jumlah APBN (Dana Dekonsentrasi) 41.600.000.000 41.340.000.000 99,38 260.000.000 0,67
D A N A C O N T I G E N C Y
1764.030 Sarana bantuan Light Trap (Dana
Contigency)
144.348.480.000 133.177.301.409 92,26 11.171.178.591 7,74
Jumlah Contigency 144.348.480.000 133.177.301.409 92,26 11.171.178.591 7,74
A P B N - P
1764.030 Bahan Pengendali OPT 198.529.107.000 196.575.662.737 99,02 1.953.444.263 0,98
Jumlah APBN-P 198.529.107.000 196.575.662.737 99,02 1.953.444.263 0,98
Total (APBN (Dana Dekonsentrasi) +
Contigency + APBN-P)
163.800.000.000 149.882.385.854 91,50 13.917.614.146 8.50
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
IV. P E N U T U P
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran perlindungan tanaman pangan
Tahun 2012, dilaksanakan kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama
Terpadu (SLPHT), Sekolah Lapangan Iklim (SLI), dan penyediaan bantuan
sarana pengendali OPT, sesuai dengan Rencana Kinerja Tahun 2012. Secara
umum, kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik,
dengan tingkat capaian indikator kinerja 99,33%-100% dan tingkat capaian
sasaran 96,77%-100%.
Dalam rangka pencapaian sasaran pengamanan 94% luas areal tanaman
pangan dengan menekan luas serangan OPT dan DPI sehingga maksimal 6%
dari luas tanam pada Tahun 2012 dan maksimal 5% dari luas tanam yang
diharapkan akan tercapai pada Tahun 2014 dinilai berhasil. Hal ini terlihat dari
luas serangan OPT utama dan DPI (banjir dan kekeringan) pada tanaman
pangan (padi, jagung, dan kedelai) Tahun 2012 seluas 918.307 ha
dibandingkan luas tanamnya pada periode tahun yang sama (18.207.180 ha)
yaitu sebesar 5,04% dengan tingkat capaian kinerja sebesar 101,02%.
Disamping pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, upaya
pengamanan 94% luas areal tanaman pangan dengan menekan luas
serangan OPT dan DPI Tahun 2012, juga dilakukan melalui berbagai
kegiatan. Upaya tersebut meliputi penyebarluasan informasi prakiraan iklim
dan serangan OPT ke daerah, konsolidasi petugas lapangan (POPT-PHP,
Penyuluh Lapangan, dan petugas LPHP), pembentukan POSKO
pengendalian OPT di berbagai tingkatan, dan penyediaan bantuan pestisida
dari pusat ke daerah serangan OPT.
Dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, berbagai permasalahan
masih menjadi kendala antara lain belum optimalnya koordinasi antara Mantri
Tani, POPT-PHP, dan Penyuluh Lapangan dalam penanganan OPT di daerah
sumber serangan dan penanganan DPI di daerah rawan banjir dan
kekeringan, terbatasnya jumlah dan kompetensi SDM perlindungan tanaman
pangan, belum optimalnya fungsi kelembagaan perlindungan tanaman di
daerah, belum optimalnya peran PPAH dalam pemanfaatan agens hayati, dan
terbatasnya sarana kerja lapangan petugas POPT-PHP. Sehubungan dengan
hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan, koordinasi,
advokasi, dan pendampingan serta pengawalan secara berkelanjutan.
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
LAMPIRAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Gambar 1.
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
DIREKTUR PERLINDUNGAN
TANAMAN PANGAN
SUB DIT
PENGELOLAAN DATA OPT
SUBDIT
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
SEKSI
MONITORING DAN ANALISIS DATA
SEKSI
EVALUASI DAN PELAPORAN
SEKSI
ADAPTASI
SEKSI
MITIGASI
SUBDIT
TEKNOLOGI PENGENDALIAN OPT
SEKSI
IDENTIFIKASI
SEKSI
VERIFIKASI
SUBDIT
PENGELOLAAN PHT
SEKSI
PEMASYARAKATAN
SEKSI
KELEMBAGAAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 1.
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Unit Eselon II : DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Tahun : 2012
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
Penguatan Sistem Perlindungan TP Output:
dari Gangguan OPT dan DPI 1 SLPHT 1.950 unit
- Mengendalikan Luas Serangan 2 SLI 130 unit
OPT dan Terkena DPI 3 Jumlah Bantuan Sarana Pengendali OPT
- Bahan Pengendali OPT (Light Trap) 7.000 unit
- Bahan Pengendali OPT (pestisida) 213.325 boks
- Seed Treatment 70.783 kg
- Bahan Pengendali OPT (pestisida) 541.929 kg/lt
Outcome:
94% areal pertanaman aman
dari serangan OPT dan DPI ≥ 94 %
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lam
pir
an 2
.
P E
N G
U K
U R
A N
K
I N
E R
J A
Un
it E
selo
n II
: DIR
EKTO
RA
T P
ERLI
ND
UN
GA
N T
AN
AM
AN
PA
NG
AN
Tah
un
: 201
2
Pag
u
Rea
lisas
i%
15
67
89
Men
gend
alik
an L
uas
Sera
ngan
Peng
uata
n Si
stem
384.
477.
587.
000
37
1.09
2.96
4.14
6
96,5
2
OPT
dan
Ter
kena
DPI
1Se
kola
h La
pang
an P
enge
ndal
ian
Ham
a Te
rpad
u (S
LPH
T)
1.
950
unit
1.93
7 un
it99
,33
Perl
indu
ngan
TP
2Se
kola
h La
pang
an Ik
lim (
SLI)
13
0 un
it
130
unit
100,
00da
ri G
angg
uan
3Ju
mla
h B
antu
an S
aran
a Pe
ngen
dali
OPT
OPT
dan
DPI
- B
ahan
Pen
gend
ali O
PT (
Ligh
t Tr
ap)
7000
unit
7.00
0
un
it10
0,00
- B
ahan
Pen
gend
ali O
PT (
pest
isid
a)21
3.32
5
boks
213.
325
bo
ks10
0,00
- Se
ed T
reat
men
t70
.783
kg70
.783
kg10
0,00
- B
ahan
Pen
gend
ali O
PT (
pest
isid
a)54
1.92
9
kg,lt
r54
1.92
9
kg,lt
r10
0,00
≥ 94
%10
1
%
10
7,47
Sasa
ran
Str
ateg
isIn
dik
ato
r K
iner
jaTa
rget
Rea
lisas
i %
23
4
Pro
gram
Out
put:
94%
are
al p
erta
nam
an a
man
dari
ser
anga
n O
PT d
an D
PI
Out
com
e:
An
ggar
an (
Rp
.)
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lam
pir
an 3
.
P E
N G
U K
U R
A N
P
E N
C A
P A
I A
N
S A
S A
R A
N
Un
it E
selo
n II
: DIR
EKTO
RA
T P
ERLI
ND
UN
GA
N T
AN
AM
AN
PA
NG
AN
Tah
un
: 201
2
16
Terk
enda
linya
ser
anga
n O
PT d
an D
PI1
Seko
lah
Lapa
ngan
Pen
gend
alia
n H
ama
Terp
adu
(SLP
HT)
1.95
0 un
it
1.
937
unit
99,3
3%
2Se
kola
h La
pang
an Ik
lim (
SLI)
13
0 un
it
130
unit
100,
00%
3Ju
mla
h B
antu
an S
aran
a Pe
ngen
dali
OPT
- B
ahan
Pen
gend
ali O
PT (
Ligh
t Tr
ap)
7.00
0
unit
7.00
0
un
it10
0,00
%
- B
ahan
Pen
gend
ali O
PT (
pest
isid
a)21
3.32
5
boks
213.
325
bo
ks10
0,00
%
- Se
ed T
reat
men
t70
.783
kg70
.783
kg10
0,00
%
- B
ahan
Pen
gend
ali O
PT (
pest
isid
a)54
1.92
9
kg,lt
r54
1.92
9
kg,lt
r10
0,00
%
23
4
Ren
cana
Tin
gkat
Cap
aian
5
Sasa
ran
Stra
tegi
sIn
dika
tor
Sasa
ran
Stra
tegi
sR
enca
na T
ingk
atR
ealis
asi
Kete
rang
anC
apai
an (
Targ
et)
Pers
enta
se P
enca
paia
n
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 4.
RENCANA DAN REALISASI SLPHT TAHUN 2012
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Pemerintah Aceh 82 82 100 - - - 82 82 100,00
2 Sumatera Utara 88 88 100 22 22 100 110 110 100,00
3 Sumatera Barat 61 61 100 15 15 100 76 76 100,00
4 R i a u 24 15 63 6 4 67 30 19 63,33
5 J a m b i 36 35 97 8 8 100 44 43 97,73
6 Sumatera Selatan 52 52 100 13 13 100 65 65 100,00
7 Bengkulu 24 24 100 5 5 100 29 29 100,00
8 Lampung 52 52 100 13 13 100 65 65 100,00
9 Kep. Bangka Belitung 12 12 100 3 3 100 15 15 100,00
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta 3 3 100 - - - 3 3 100,00
12 Jawa Barat 144 144 100 35 35 100 179 179 100,00
13 Jawa Tengah 139 139 100 34 34 100 173 173 100,00
14 DI. Yogyakarta 31 31 100 7 7 100 38 38 100,00
15 Jawa Timur 152 152 100 38 38 100 190 190 100,00
16 B a n t e n 44 44 100 11 11 100 55 55 100,00
17 B a l i 46 46 100 11 11 100 57 57 100,00
18 Nusa Tenggara Barat 42 42 100 10 10 100 52 52 100,00
19 Nusa Tenggara Timur 44 44 100 10 10 100 54 54 100,00
20 Kalimantan Barat 55 55 100 - - - 55 55 100,00
21 Kalimantan Tengah 24 24 100 6 6 100 30 30 100,00
22 Kalimantan Selatan 61 61 100 15 15 100 76 76 100,00
23 Kalimantan Timur 32 32 100 7 7 100 39 39 100,00
24 Sulawesi Utara 39 39 100 9 9 100 48 48 100,00
25 Sulawesi Tengah 56 56 100 - - - 56 56 100,00
26 Sulawesi Selatan 84 84 100 20 20 100 104 104 100,00
27 Sulawesi Tenggara 40 40 100 10 10 100 50 50 100,00
28 Gorontalo 34 34 100 8 8 100 42 42 100,00
29 Sulawesi Barat 28 25 89 5 8 160 33 33 100,00
30 Maluku 21 25 119 5 1 20 26 26 100,00
31 Maluku Utara 20 20 100 5 5 100 25 25 100,00
32 Papua 29 28 97 - - - 29 28 96,55
33 Papua Barat 16 16 100 4 4 100 20 20 100,00
1.615 1.605 99,38 335 332 99,10 1.950 1.937 99,33
No PropinsiSLPHT Kelompok (Unit) SLPHT Tindak Lanjut (Unit) Total Jumlah SLPHT(Unit)
Jumlah
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 5.
SASARAN & REALISASI SLI TAHUN 2012
No. ProvinsiRencana
(unit)
Realisasi
(unit)% Capaian
1 2 3 5 6
1 Pemerintah Aceh 6 6 100
2 Sumatera Utara 7 7 100
3 Sumatera Barat 4 4 100
4 Riau 2 2 100
5 Jambi 2 2 100
6 Sumatera Selatan 4 4 100
7 Bengkulu 2 2 100
8 Lampung 3 3 100
9 Bangka Belitung 0 0 0
10 Kepulauan Riau 0 0 0
11 DKI Jakarta 0 0 0
12 Jawa Barat 14 14 100
13 Jawa Tengah 18 18 100
14 D.I. Yogyakarta 3 3 100
15 Jawa Timur 16 16 100
16 Banten 3 3 100
17 Bali 1 1 100
18 Nusa Tenggara Barat 5 5 100
19 Nusa Tenggara Timur 3 3 100
20 Kalimantan Barat 3 3 100
21 Kalimantan Tengah 3 3 100
22 Kalimantan Timur 2 2 100
23 Kalimantan Selatan 7 7 100
24 Sulawesi Utara 2 2 100
25 Sulawesi Tengah 2 2 100
26 Sulawesi Selatan 9 9 100
27 Sulawesi Tenggara 2 2 100
28 Gorontalo 2 2 100
29 Sulawesi Barat 1 1 0
30 Maluku 1 1 100
31 Maluku Utara 1 1 100
32 Papua 1 1 100
33 Papua Barat 1 1 100
130 130 100Jumlah
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 6.
LUAS SERANGAN ORGANISME PENGANGGU TUMBUHAN (OPT) UTAMA
PADA TANAMAN PANGAN TAHUN 2006 -- 2010, TAHUN 2011, DAN TAHUN 2012*
T P T P T P
1 2006 336.126 2.050 10.765 400 4.748 140
2 2007 417.003 2.269 20.298 534 4.127 -
3 2008 428.590 2.771 23.050 839 11.266 80
4 2009 448.206 3.143 14.623 13 4.903 11
5 2010 682.683 10.166 16.315 42 5.247 8
462.522 4.080 17.010 366 6.058 48
6 2011 712.571 40.526 38.852 236 9.956 -
7 2012* 420.552 1.689 26.555 53 5.220 15
Ket : T = Terkena; P = Puso Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
*) Data sementara
No TahunPadi
Rerata
Jagung Kedelai
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lam
pir
an 7
.
(ha)
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
120
0611
2.95
0
806
28
.421
201
10
3.78
6
847
9.
508
99
74
.243
61
7.21
8
36
33
6.12
6
2.05
0
220
0717
6.86
5
423
35
.987
247
11
6.87
8
1.16
3
17
.766
56
58.0
56
13
11
.451
36
7
417.
003
2.
269
320
0814
4.63
4
110
24
.152
608
13
8.74
0
1.63
1
15
.171
17
95.0
45
43
10
.849
36
3
428.
590
2.
771
420
0913
2.58
6
136
47
.473
1.23
7
15
4.05
8
1.67
6
19
.608
21
86.2
66
24
8.
214
50
448.
206
3.
143
520
1018
4.22
0
182
13
7.76
8
4.60
2
19
8.61
8
5.12
4
36
.877
12
6
111.
739
12
13.4
61
121
68
2.68
3
10.1
66
Rer
ata
150.
251
33
1
54.7
60
1.
379
142.
416
2.
088
19.7
86
64
85
.070
30
10.2
39
187
46
2.52
2
4.08
0
620
1114
6.39
4
391
22
3.60
4
36.0
64
183.
923
3.
418
27.3
95
199
11
5.25
2
62
16
.004
39
2
712.
571
40
.526
720
12*
134.
415
10
2
28.8
08
24
2
118.
657
1.
024
51.1
13
137
81
.119
33
6.44
1
15
1
420.
552
1.
689
Ke
t :
T =
Terk
en
a; P
= P
uso
*) d
ata
se
me
nta
ra
WB
CTi
kus
Bla
sB
LB/K
rese
k
Dir
ekto
rat
Per
lindu
ngan
Tan
aman
Pan
gan
LUA
S SE
RA
NG
AN
OR
GA
NIS
ME
PEN
GA
NG
GU
TU
MB
UH
AN
(O
PT)
UTA
MA
PA
DA
TA
NA
MA
N P
AD
I
TAH
UN
200
6 --
201
0, T
AH
UN
201
1, D
AN
TA
HU
N 2
012*
Tun
gro
Jum
lah
No
Tah
un
Pen
gger
ek B
atan
g
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lam
pir
an 8
.
(Ha)
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
120
062.
141
-
2.50
6
-
92
1
-
89
1
-
2.
152
206
2.15
3
194
10.7
65
40
0
220
073.
029
-
3.96
7
3
3.12
0
7
1.60
0
-
4.
057
302
4.52
5
223
20.2
98
53
4
320
083.
622
0
3.
596
3
2.
602
35
5
2.
349
-
5.66
2
47
3
5.
218
8
23
.050
839
420
092.
220
0
3.
228
4
2.
332
6
1.
220
-
1.58
8
4
4.
035
-
14
.623
13
520
102.
780
0
3.
039
-
2.17
9
-
1.48
4
-
3.
112
34
3.
722
8
16
.315
42
Rer
ata
2.75
8
0
3.26
8
2
2.23
1
74
1.50
9
-
3.
314
203
3.
930
87
17
.010
36
6
620
116.
490
4
6.
309
-
3.33
3
21
4.
058
-
9.32
2
12
7
9.
340
84
38.8
52
23
6
720
12*
4.83
7
27
8.20
0
-
1.
770
-
2.
082
0
6.15
3
21
3.51
3
5
26.5
55
53
Ket
:T
= Te
rke
na
; P =
Pu
so
*) d
ata
se
me
nta
ra
LUA
S SE
RA
NG
AN
OR
GA
NIS
ME
PEN
GA
NG
GU
TU
MB
UH
AN
(O
PT)
UTA
MA
PA
DA
TA
NA
MA
N J
AG
UN
G
TAH
UN
200
6 --
201
0, T
AH
UN
201
1, D
AN
TA
HU
N 2
012*
No
Tah
un
Pen
gger
ek t
on
gko
lP
engg
erek
bat
ang
Ula
t gr
ayak
Lala
t b
ibit
Bu
lai
OP
T U
tam
a
Dir
ekto
rat
Per
lind
un
ga
n T
an
am
an
Pa
ng
an
Tiku
s
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lam
pir
an 9
(Ha
)
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
120
061.
306
140
81
4
-
870
-
51
9
-
901
-
33
9
-
4.74
8
14
0
220
0795
6
-
751
-
29
1
-
334
-
1.
444
-
350
-
4.
127
-
320
082.
886
80
3.
165
0
1.08
8
-
76
2
-
1.70
0
0
1.
665
-
11.2
66
80
420
091.
590
11
1.
743
-
238
-
34
3
-
602
-
38
7
-
4.90
3
11
520
101.
383
-
1.58
2
-
67
9
-
241
-
96
2
-
400
8
5.
247
8
Rer
ata
1.62
5
46
1.61
1
0
633
-
44
0
-
1.12
2
0
628
2
6.05
8
48
620
112.
886
-
2.64
8
-
77
1
-
1.02
9
-
1.
226
-
1.39
5
-
9.
956
-
720
12*
1.39
7
-
1.
404
-
501
-
55
7
15
75
4
-
606
-
5.
220
15
Ket
:T
= Te
rken
a; P
= P
uso
*) d
ata
sem
enta
ra
LUA
S SE
RA
NG
AN
OR
GA
NIS
ME
PEN
GA
NG
GU
TU
MB
UH
AN
(O
PT)
UTA
MA
PA
DA
TA
NA
MA
N K
EDEL
AI
TAH
UN
200
6 -
2010
, TA
HU
N 2
011,
DA
N T
AH
UN
201
2*
No
Tah
un
Ula
t gr
ayak
Pen
ggu
lun
g d
aun
OP
T U
tam
a
Dir
ekto
rat
Per
lind
un
ga
n T
an
am
an
Pa
ng
an
Lala
t ka
can
gTi
kus
Pen
gger
ek p
olo
ng
Ula
t je
ngk
al
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 10.
LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN PADI
TAHUN 2006 -- 2010, TAHUN 2011, DAN TAHUN 2012*
(ha)
T P T P
1 2006 330.195 138.287 338.261 73.105
2 2007 329.475 99.039 454.059 58.641
3 2008 333.246 95.691 319.522 103.762
4 2009 222.481 67.821 231.912 18.975
5 2010 307.810 93.929 96.721 20.856
Rerata 304.641 98.953 288.095 55.068
7 2012* 156.224 35.612 272.925 43.726
8 2011 169.464 29.383 250.836 53.127
Ket : T = Terkena; P = Puso; *) = data sementara
No TAHUNBANJIR KEKERINGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 11.
LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN JAGUNG
TAHUN 2006 -- 2010, TAHUN 2011, DAN TAHUN 2012*
T P T P
1 2006 9.557 3.923 32.680 1.328
2 2007 12.361 7.155 68.724 4.265
3 2008 44.442 13.983 55.348 3.066
4 2009 12.331 3.201 112.218 12.679
5 2010 40.463 17.778 82.875 20.724
Rerata 23.831 9.208 70.369 8.412
6 2012* 11.251 2.664 21.685 1.508
7 2011 16.462 8.045 22.644 1.441
Ket : T = Terkena; P = Puso; *) = data sementara
Banjir KekeringanNo Tahun
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 12.
LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN KEDELAI
TAHUN 2006 -- 2010, TAHUN 2011, DAN TAHUN 2012*
T P T P
1 2006 5.436 1.244 2.033 257
2 2007 4.914 1.660 11.978 207
3 2008 7.429 2.520 6.296 666
4 2009 12.946 6.572 8.005 1.534
5 2010 17.012 11.782 5.014 643
Rerata 9.547 4.756 6.665 661
6 2012* 2.350 1.338 1.546 130
7 2011 7.674 3.751 2.229 154 Ket : T = Terkena; P = Puso; *) = data sementara
Banjir KekeringanNo Tahun
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 13.
LUAS PENGENDALIAN PADA TANAMAN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI
TAHUN 2011 DAN 2012*
No. Tahun Padi Jagung Kedelai Jumlah
1 2011 1.481.403 22.196 7.179 1.510.778
2 2012* 879.199 16.411 4.033 899.644
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 14.
ALOKASI LIGHT TRAP
DANA CONTIGENCY TAHUN 2012
No Provinsi Jumlah
1 Pemerintah Aceh 160
2 Sumatera Utara 38
3 Sumatera Barat 50
4 Riau 17
5 Jambi 16
6 Sumatera Selatan 88
7 Bengkulu 24
8 Lampung 137
9 Jawa Barat 1.716
10 Jawa Tengah 1.464
11 D.I. Yogyakarta 118
12 Jawa Timur 1.338
13 Banten 349
14 Bali 102
15 Nusa Tenggara Barat 77
16 Nusa Tenggara Timur 121
17 Kalimantan Barat 119
18 Kalimantan Tengah 62
19 Kalimantan Selatan 41
20 Kalimantan Timur 57
21 Sulawesi Utara 52
22 Sulawesi Tengah 132
23 Sulawesi Selatan 495
24 Sulawesi Tenggara 140
25 Gorontalo 25
26 Sulawesi Barat 62
7.000 JUMLAH
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 15.
ALOKASI BANTUAN SARANA PENGENDALI OPT
APBN-P TAHUN 2012
Volume Ukur
1 Pemerintah Aceh 5.130 Boks
2 Sumatera Utara 2.150 Boks
3 Sumatera Barat 900 Boks
4 Sumatera Selatan 2.580 Boks
5 Lampung 4.395 Boks
6 Jawa Barat 85.500 Boks
7 Jawa Tengah 53.300 Boks
8 DI Yogyakarta 2.100 Boks
9 Jawa Timur 25.590 Boks
10 Banten 3.100 Boks
11 Bali 500 Boks
12 Nusa Tenggara Timur 400 Boks
13 Kalimantan Barat 1.500 Boks
14 Kalimantan Tengah 400 Boks
15 Kalimantan Selatan 580 Boks
16 Kalimantan Timur 300 Boks
17 Sulawesi Tengah 1.000 Boks
18 Sulawesi Selatan 22.400 Boks
19 Sulawesi Tenggara 1.200 Boks
20 Sulawesi Barat 300 Boks
213.325 Boks
No ProvinsiSatuan
Jumlah
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lampiran 16.
ALOKASI BANTUAN SARANA PENGENDALI OPT APBN-P TAHUN 2012
(SEED TREATMENT)
Volume Ukur Volume Ukur Volume Ukur Volume Ukur
1 Pemerintah Aceh 40 Kg 220 Kg 1.300 Kg 1.560 Kg
2 Sumatera Utara 180 Kg 180 Kg
3 Sumatera Selatan 100 Kg 100 Kg
4 Lampung 180 Kg 2.100 Kg 20 Kg 2.300 Kg
5 Jawa Barat 6.787 Kg 8.880 Kg 360 Kg 16.027 Kg
6 Jawa Tengah 3.400 Kg 1.760 Kg 500 Kg 5.660 Kg
7 DI Yogyakarta 40 Kg 246 Kg 286 Kg
8 Jawa Timur 3.900 Kg 29.700 Kg 800 Kg 34.400 Kg
9 Banten 100 Kg 100 Kg
10 Nusa Tenggara Barat 120 Kg 1.500 Kg 1.620 Kg
11 Nusa Tenggara Timur 1.700 Kg 1.700 Kg
12 Kalimantan Barat 1.420 Kg 1.420 Kg
13 Kalimantan Tengah 20 Kg 20 Kg
14 Kalimantan Selatan 50 Kg 50 Kg
15 Sulawesi Utara 1.840 Kg 1.840 Kg
16 Sulawesi Tengah 20 Kg 40 Kg 60 Kg
17 Sulawesi Selatan 500 Kg 2.240 Kg 60 Kg 2.800 Kg
18 Sulawesi Tenggara 40 Kg 40 Kg
19 Gorontalo 620 Kg 620 Kg
15.477 Kg 50.480 Kg 4.826 Kg 70.783 Kg
Jumlah
Satuan Satuan Satuan Satuan
Jumlah
No Provinsi
Padi Jagung Kedelai
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
Lam
pir
an 1
7.
Vo
lU
kur
Vo
lU
kur
Vo
lU
kur
Vo
lU
kur
Vo
lU
kur
Vo
lU
kur
Vo
lU
kur
1Pe
mer
inta
h A
ceh
2.26
0
Kg77
9
Kg
27.1
80
Kg
3.04
0
Ltr
24.5
40
Lt
r57
.799
Kg/l
tr
2Su
mat
era
Uta
ra2.
360
Kg
1.60
0
Ltr
3.96
0
Kg/l
tr
3Su
mat
era
Bar
at50
0
Kg
500
Kg/l
tr
4R
iau
3.00
0
Kg3.
000
Kg
/ltr
5Ja
mbi
3.00
0
Kg14
0
Kg
265
Ltr
3.40
5
Kg/l
tr
6Su
mat
era
Sela
tan
2.06
0
Kg1.
200
Lt
r3.
260
Kg
/ltr
7B
engk
ulu
3.00
0
Kg3.
000
Kg
/ltr
8La
mpu
ng3.
920
Kg
4.19
4
Kg44
4
Kg
2.90
0
Ltr
18.1
59
Lt
r38
0
Lt
r29
.997
Kg/l
tr
9Ja
wa
Bar
at56
.213
Kg4.
100
Kg
4.85
4
Kg17
.025
Ltr
8.52
0
Ltr
3.46
3
Ltr
94.1
75
Kg
/ltr
10Ja
wa
Teng
ah33
.720
Kg7.
300
Kg
9.05
0
Kg8.
400
Lt
r14
.005
Ltr
11.2
79
Lt
r83
.754
Kg/l
tr
11D
I Yog
yaka
rta
700
Kg2.
521
Kg
907
Ltr
4.12
8
Kg/l
tr
12Ja
wa
Tim
ur27
.753
Kg21
.000
Kg15
.391
Kg13
.800
Ltr
33.9
14
Lt
r15
.750
Ltr
127.
608
Kg/l
tr
13B
ante
n1.
420
Kg
500
Ltr
1.92
0
Kg/l
tr
14B
ali
300
Kg30
0
Kg
/ltr
15N
usa
Teng
gara
Bar
at1.
260
Kg
1.10
0
Kg20
.400
Kg1.
400
Lt
r2.
280
Lt
r8.
310
Lt
r34
.750
Kg/l
tr
16N
usa
Teng
gara
Tim
ur4.
900
Kg
19.1
58
Lt
r24
.058
Kg/l
tr
17Ka
liman
tan
Bar
at80
0
Kg
450
Kg3.
903
Lt
r5.
153
Kg
/ltr
18Ka
liman
tan
Teng
ah16
0
Kg
360
Ltr
520
Kg/l
tr
19Ka
liman
tan
Sela
tan
1.38
0
Kg36
0
Lt
r1.
740
Kg
/ltr
20Su
law
esi U
tara
1.85
0
Kg4.
260
Lt
r6.
110
Kg
/ltr
21Su
law
esi S
elat
an12
.480
Kg7.
100
Kg
420
Kg4.
800
Lt
r19
.540
Ltr
1.02
0
Ltr
45.3
60
Kg
/ltr
22Su
law
esi T
enga
h14
0
Kg
1.07
2
Kg66
0
Lt
r1.
872
Kg
/ltr
23Su
law
esi T
engg
ara
260
Kg40
0
Lt
r66
0
Kg
/ltr
24G
oron
talo
1.40
0
Kg2.
980
Lt
r4.
380
Kg
/ltr
25Su
law
esi B
arat
140
Kg38
0
Lt
r52
0
Kg
/ltr
156.
686
K
g54
.453
Kg
81.3
32
K
g52
.745
Ltr
130.
404
Ltr
66.3
09
Lt
r54
1.92
9
K
g/lt
r
JUM
LAH
JAG
UN
GK
EDEL
AI
Satu
anP
RO
VIN
SI
PA
DA
TCA
IR
PA
DI
JAG
UN
GK
EDEL
AI
PA
DI
Jum
lah
ALO
KA
SI B
AN
TUA
N S
AR
AN
A P
ENG
END
ALI
OP
T
AP
BN
-P T
AH
UN
201
2
Satu
anSa
tuan
Satu
anSa
tuan
Satu
anSa
tuan
No