DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... ·...

31

Transcript of DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... ·...

Page 1: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Page 2: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

i

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Triwulan III Tahun 2018. Laporan Kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang dituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahun 2018, yaitu terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara berkesinambungan. Diharapkan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa mendatang.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Desember 2018 Direktur Perbenihan

Dr. Ir. Mohammad Takdir Mulyadi, M.M NIP 196304231989031002

Page 3: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

ii

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ iv

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... v

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan ..................................... 2 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja ................................................... 3 1.4 Sumber Daya Manusia (SDM) ........................................................... 6 1.5 Dukungan Anggaran ........................................................................... 6

II. PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 7 III. AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 10

3.1 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan .................. 10 3.1.1 Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 ........................................... 10 3.1.2 Kegiatan Pendukung Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2018 ......... 13 3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ....................................... 20 3.3. Realisasi Anggaran ............................................................................ 21 3.4 Permasalahan ..................................................................................... 21

IV. PENUTUP ................................................................................................. 22

LAMPIRAN ...................................................................................................... 23

Page 4: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

iii

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

DAFTAR TABEL

1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2018 .......................... 7 2. Pencapaian Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Triwulan II

Tahun 2018 ......................................................................................... 11 3. Perbandingan Rasio Benih Tersedia terhadap Kebutuhan Benih TW II

2017 dengan TW II Tahun 2018 ........................................................... 12 4. Perbandingan Rasio Benih Tersedia terhadap Kebutuhan Benih TW II

2016 sampai dengan TW I Tahun 2018 .......................................................... 13 5. Kegiatan Pendukung Indikator Kegiatan Utama Direktorat

Perbenihan TW II Tahun 2018 ............................................................ 13 6. Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber TW II Tahun 2018 .................... 14 7. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber

Padi, Jagung, dan Kedelai TW II Tahun 2017 dengan TW II Tahun 2018 .................................................................................................... 15

8. Realisasi Persentase Luas Perbanyakan Benih Sumber TW II Tahun 2016 sampai dengan TW II 2018 .............................................. 15

9. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi Jalar TW I Tahun 2018 ......... 16

10. Perbandingan Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi Jalar TW II Tahun 2017 dibandingkan dengan TW II Tahun 2018 ................ 16

11. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar TW II Tahun 2016-2018 .................................................................................................... 17

12. Alokasi dan Realisasi Anggaran Desa Mandiri Benih Pengembangan TW II Tahun 2018 ....................................................... 20

13. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TW III Tahun 2018 ................................... 21

Page 5: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

iv

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

DAFTAR GAMBAR

1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan ............ 5

2. Fluktuasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW III tahun 2016 s.d 2018 ........................................ 17

Page 6: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

v

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

RINGKASAN EKSEKUTIF

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon 2 memiliki struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Pertanian, untuk melaksanakan tugas dan fungsi mendukung tercapainya sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki kebijakan perbenihan di bidang peningkatan penyediaan benih padi, jagung, kedelai, dan tanaman pangan lain, serta mendorong pencapaian produksi benih melalui pengembangan dan penyebaran varietas unggul, peningkatan produksi dan distribusi benih, peningkatan pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut tertuang dalam kegiatan Direktorat Perbenihan antara lain ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih, peningkatan peran kelembagaan perbenihan, pengawalan/pembinaan, monitoring dan evaluasi. Implementasi kegiatan tersebut difasilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2018 yang sifatnya sebagai stimulan pada tercapainya tujuan dan sasaran dibidang perbenihan.

Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan beserta permasalahan/kendala yang dihadapi pada triwulan III tahun 2018, dilakukan Evaluasi Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good government, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta yang telah dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja pada tahun 2018 yaitu “terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat”. Untuk mencapai hal tersebut Direktorat Perbenihan pada Tahun 2018 mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan Perbenihan yang mendapatkan fasilitas untuk perbanyakan benih sumber, pengawasan dan pengujian benih tanaman pangan, serta luas lahan yang mendapatkan fasilitas untuk memproduksi benih bersertifikat. Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang maksimal. Pencapaian akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dari sasaran kegiatan untuk indikator kinerja Triwulan III Tahun 2018 adalah sebagai berikut: a. Rasio benih padi yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih

yang dibutuhkan yaitu 43.012 % dengan capaian sebesar 70.51 % b. Rasio benih jagung yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih

yang dibutuhkan 14.090 % dengan capaian sebesar 17.55 % c. Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih

yang dibutuhkan 48.819 % dengan capaian sebesar 133.75 % d. Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total

benih yang dibutuhkan 0.051 % dengan capaian sebesar 0.93 %

Page 7: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

vi

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

e. Rasio benih kacang tanah yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan 0.070 % dengan capaian sebesar 0.66 %

f. Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan 0.002 % dengan capaian sebesar 0.04 %

g. Rasio benih kacang hijau yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan 0.715 % dengan capaian sebesar 6.81 %

Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Perbenihan Triwulan II tahun 2018, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Fasilitasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman Pangan

Rencana perbanyakan benih pada areal produksi benih sumber di Balai Benih di seluruh Indonesia untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar di Balai Benih di 31 provinsi seluas 600 ha, realisasi sampai dengan triwulan III seluas 268.55 ha atau 44.76 %,dengan rincian padi seluas 143.55 ha (48.83%), jagung seluas 59 ha (63.44%), kedelai 64 ha (31.22%), kacang tanah seluas 1 ha (100.0%), dan kacang hijau 1 ha (25.0%). Sedangkan ubi kayu dan ubi jalar pada TW III belum terealisasi. Jika dibandingkan dengan realisasi TW III tahun 2017 capaian realisasi perbanyakan benih sumber padi, jagung dan kedelai TW III tahun 2018 secara total mengalami penurunan seluas 54.45 Ha atau 6.31%. Realisasi yang mengalami penurunan terjadi pada perbanyakan benih sumber padi yaitu seluas 30.45 Ha atau 10.56%, dan perbanyakan benih kedelai seluas 52.00 Ha atau 30.16%. Sedangkan realisasi perbanyakan benih sumber jagung pada TW III 2018 mengalami peningkatan jika dibandingkan TW III tahun 2017 yaitu seluas 32 Ha atau 34.41 %.

2. Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Capaian luas penangkaran benih padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW III tahun 2018 seluas 109.930,42 ha atau 146.57%. Luas penangkaran yang disertifikasi oleh BPSBTPH pada TW III 2018 mengalami kenaikan 40.63 % jika dibandingkan dengan TW III Tahun 2017, kenaikan terjadi pada setiap komoditas, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas ubi kayu (100%), jagung (88.46%) dan kacang hijau (85.94%). Realisasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW III tahun 2016 hingga 2018 mengalami perubahan yang fluktuatif dimana pada TW III tahun 2017 mengalami penurunan dan mengalami peningkatan pada TW III tahun 2018. Realisasi luas penangkaran benih pada TW III tahun 2018 secara umum lebih tinggi dibandingkan pada TW III tahun 2016 kecuali pada penangkaran benih padi mengalamai penurunan sebanyak 15.90%. Sedangkan realisasi luas penangkaran benih TW III tahun 2018 secara keseluruhan mengalami peningkatan dibandingkan dengan realisasi pada TW III tahun 2017.

3. Fasilitasi Penyediaan Benih Bersertifikat a. Bantuan Benih Pusat

Realisasi fisik bantuan benih pusat untuk transfer uang dan barang sampai dengan TW III tahun 2018 sebanyak 19.644.675 kg atau seluas 785.787 ha.

Page 8: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

vii

Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Realisasi keuangan bantuan benih padi inbrida sampai dengan bulan September 2018 atau triwulan III sebesar Rp. 236.267.298.950,-.

b. Desa Mandiri Benih Realisasi Desa Mandiri Benih sampai dengan bulan September atau TW III 2018 dari Anggaran DMB sebesar Rp 40.856.964.000,00 baru terealisasi sebesar Rp 23.836.916.653 atau berkisar 58.34 %, dengan rincian sebagai berikut pengadaan peralatan Rp. 1.817.560.000,00, pembangunan gudang dan lantai jemur Rp. 17.681.994.000,00, pengadaan saprodi Rp. 3.276.536.000,00, biaya konsultasi bangunan Rp. 678.262.553,00 dan pembinaan Rp. 382.563.100,00.

4. Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Semakin tinggi persentase penggunaan benih unggul bersertifikat menunjukkan semakin luas para petani dalam menggunakan sarana produksi benih yang bermutu. Pada TW III tahun 2018 tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai mencapai diatas target yang ditetapkan dalam sasaran indikator kinerja Berhasil dan Sangat Berhasil, yakni padi 66.12% (Berhasil), jagung 138.38% (Sangat Berhasil) dan kedelai 182.43% (Sangat Berhasil). Target tingkat penggunaan benih padi, jagung, dan kedelai selama periode Renstra 2015-2019 tetap, yaitu masing-masing sebesar 50%, 50%, dan 35%.

5. Pada TW III Tahun Anggaran 2018 Direktorat Perbenihan melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 407.245.799.000 (empat ratus tujuh milyar dua ratus empat puluh lima juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). Realisasi penggunaan anggaran sampai dengan akhir September 2018 sebesar Rp. 279.437.562.273,- (dua ratus tujuh puluh sembilan milyar empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus enam puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah) atau 68.82%.

Page 9: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

1 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tahun 2018 merupakan tahun keempat dari periode Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, sehingga perlu dilakukan evaluasi paruh

waktu dalam rangka memantapkan program dan kegiatan dua tahun berikutnya. Seperti

diketahui bersama bahwa fokus RPJMN tahap ini adalah untuk memantapkan

pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif

perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia

yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Kebijakan program tanaman pangan tahun 2018 adalah melanjutkan dan memantapkan

kegiatan tahun 2017 yang terbukti mampu meningkatkan indikator kinerja produksi

tanaman pangan. Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai dilakukan dengan

terobosan kegiatan yang mampu mendongkrak produksi melalui perluasan areal tanam

baru. Seiring dengan hal tersebut, penyediaan sarana dan prasarana produksi menjadi

dukungan dalam rangka pencapaian target. Perbenihan merupakan unsur pendukung

dan memiliki peranan sangat penting dalam pencapaian produksi yang ditetapkan,

dimana salah satu strategi pencapaian sasaran adalah melalui peningkatan

produktivitas dengan penggunaan varietas unggul bersertifikat.

Sesuai tugas dan fungsinya seperti yang dijelaskan pada Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, pelaksanaan kegiatan di bidang perbenihan yang mengacu pada fungsi

Direktorat Perbenihan berorientasi pada pengelolaan sistem penyediaan benih.

Ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat pada saat ini belum dapat memenuhi

kebutuhan benih secara maksimal, sehingga diperlukan upaya yang optimal untuk

meningkatkan ketersediaan benih unggul di tingkat lapang. Diharapkan upaya ini akan

dapat memenuhi kebutuhan benih oleh petani dengan prinsip 6 (enam) tepat. Pada

rancangan APBN 2018 telah disediakan anggaran untuk memberikan dukungan

pelaksanaan kegiatan yang berdampak terhadap pemenuhan ketersediaan benih di

tingkat lapangan. Kegiatan tersebut antara lain (1) fasilitasi pengawasan mutu dan

sertifikasi benih tanaman pangan, (2) perbanyakan benih sumber, (3) pengembangan

desa mandiri benih, (4) pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Guna mewujudkan capaian strategis khususnya dalam mendukung program Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan,

disusun Perjanjian Kinerja (PK) Direktur Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2018 dan

Page 10: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

2 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal

Tanaman Pangan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang

tersedia. Perjanjian Kinerja (PK) Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2018

sedang dalam proses penandatanganan sebagaimana terdapat pada lampiran.

Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Triwulan (TW) IITahun 2018

merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan

strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP). Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Instruksi Presiden

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015

tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan

Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon I), serta mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan

benih padi, jagung, kedelai, dan tanaman pangan lain.

Dalam melaksanakan tugas Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas,

pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas, pengawasan

mutu, dan produksi benih tanaman pangan;

3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan

penyediaan varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;

4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penyediaan

varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;

5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan penyediaan

varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan; dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

Page 11: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

3 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi yang

terdiri dari :

a. Subdirektorat Pengembangan Varietas;

1) Seksi Penilaian Varietas

2) Seksi pengembangan Varietas

b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih;

1) Seksi Sertifikasi Benih

2) Seksi Pengawasan Mutu Benih

c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih;

1) Seksi Penyediaan Benih

2) Seksi Pengawasan Mutu Benih

d. Subbagian Tata Usaha; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai

berikut:

a. Subdirektorat Pengembangan Varietas mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

peningkatan penyediaan varietas benih tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Varietas

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan

penyebaran varietas benih tanaman pangan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian, pelepasan dan

penyebaran varietas benih tanaman pangan;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

penilaian, pelepasan dan penyebaran varietas benih tanaman pangan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian, pelepasan dan

penyebaran varietas benih tanaman pangan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian, pelepasan

dan penyebaran varietas benih tanaman pangan.

Page 12: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

4 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

b. Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

peningkatan pengawasan mutu benih tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan

peredaran benih tanaman pangan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan

peredaran benihtanaman pangan;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

sertifikasi dan pengawasan peredaran benihtanaman pangan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sertifikasi dan pengawasan

peredaran benihtanaman pangan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang sertifikasi dan

pengawasan peredaran benihtanaman pangan.

c. Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

peningkatan penyediaan benih padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lain.

Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih dan

pemanfaatan benihtanaman pangan;

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih dan

pemanfaatan benihtanaman pangan;

c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

peningkatan penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penyediaan

benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

penyediaan benih dan pemanfaatan benih tanaman pangan.

Page 13: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

5 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

d. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 huruf e

mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-

masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Benih

Tanaman dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk Direktur

Perbenihan Tanaman Pangan.

b. Direktur Perbenihan Tanaman Pangan menempatkan pejabat fungsional

Pengawas Benih Tanaman pada unit kerja eselon III sesuai tugas jabatan

fungsional.

c. Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

d. Jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

PANGAN

Subbagian Tata Usaha

Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih

Subdirektorat Pengawasan Mutu Benih

Subdirektorat Pengembangan Varietas

Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Penyediaan Benih Seksi penilaian dan Pelepasan varietas

Seksi Penyebaran Varietas

Seksi Sertifikasi Benih

Seksi Pengawasan Peredaran Benih

Seksi Pemanfaatan Benih

Page 14: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

6 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat

Perbenihan pada TW III tahun 2018 berjumlah 57 (lima puluh tujuh) orang teknis dan

non teknis.

Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2018 komposisi Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja

Direktorat Perbenihan tahun 2017 dapat diklasifikasi sebagai berikut : Doktor (S3)

1 orang, Magister (S2) 13 orang, Sarjana (S1) 30 orang, Sarjana Muda (D3) 2 orang,

SLTA 8 orang, SLTP 2 orang dan SD 2 orang.

b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji

Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

golongan IV 10 orang, golongan III 42 orang, dan golongan II 5 orang.

c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis kelamin pria

29 orang dan jenis kelamin wanita 28 orang.

1.5. Dukungan Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2018 Direktorat Perbenihan melaksanakan

pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan

melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan

untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan

alokasi anggaran sebesar Rp. 407.245.799.000,00 (empat ratus tujuh milyar dua

ratus empat puluh lima juta tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah). Realisasi

penggunaan anggaran sampai dengan bulan September 2018 atau Triwulan III

sebesar Rp. 279.437.562.273,00 (dua ratus tujuh puluh sembilan milyar empat

ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus enam puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga

rupiah) atau 68.62 %.

Page 15: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

7 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan tahun 2018 merupakan lembar/dokumen

yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja

diharapkan dapat mewujudkan capaian strategis khususnya dalam mendukung program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada

berkelanjutan, berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang

tersedia.

Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang menjadi

sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, seperti

pada Tabel 1.

Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2018 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target (%) 1 Terpenuhinya kebutuhan

perbenihan tanaman pangan untuk produksi pangan strategis tanaman pangan

Rasio benih padi yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

61

Rasio benih jagung yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

80.3

Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

36.5

2 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan tanaman pangan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor

Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

5.5

Rasio benih kacang tanah yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

10.5

Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

5.5

Rasio benih kacang hijau yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan

10.5

Page 16: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

8 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang

efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat, Direktorat Perbenihan

melalui Anggaran APBN Tahun 2018 menetapkan kegiatan yang mendukung

pencapaian indikator kinerja sebagai berikut:

1. Fasilitasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman Pangan

Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber khususnya kelas Benih

Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai peraturan Menteri Pertanian Nomor

347/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman

Pangan dan atau Hortikultura, maka ditugaskan kepada Balai Benih untuk

melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP. Dalam rangka

pelaksanaan perbanyakan benih sumber tersebut pemerintah tetap

mengalokasikan anggaran perbanyakan yang melalui anggaran APBN

Dekonsentrasi Provinsi pagu awal sebesar Rp.9.474.250.000,00.

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih

Tanaman Pangan TA 2018, rencana perbanyakan benih sumber pada areal

produksi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar

di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 600 ha, disamping untuk perbanyakan benih

anggaran tersebut juga dialokasikan untuk kegiatan yang mendukung tercapainya

perbanyakan benih sumber.

2. Fasilitasi Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Untuk menjamin mutu benih tanaman pangan yang diproduksi dan beredar, maka

perlu dilakukan kegiatan sertifikasi dalam proses produksi benih dan kegiatan

pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran yang akan dipergunakan oleh

petani/pengguna benih dalam kegiatan usaha taninya.

Pemerintah menugaskan UPTD BPSBTPH yang ada di setiap provinsi untuk

mengawasi mutu benih yang beredar dan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

tersebut termasuk sertifikasi benih, penilaian varietas, pengawasan mutu dan

peredaran benih, melalui APBN Kementerian Pertanian dialokasikan anggaran

dekonsentrasi bagi UPTD BPSBTPH sebesar Rp. 27.922.000.000,00. Volume dan

jenis benih yang disertifikasi sesuai perkembangan permintaan/permohonan

sertifikasi benih oleh produsen/penangkar benih.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan secara terus menerus melakukan upaya-

upaya untuk memantapkan kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD

BPSBTPH) agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Salah

satu upaya yang dilakukan untuk optimalisasi kelembagaan pengawasan mutu

benih (UPTD BPSBTPH) adalah adanya alokasi anggaran untuk meningkatkan

Page 17: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

9 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

kompetensi para petugas UPTD BPSBTPH dan penyempurnaan secara bertahap

sarana prasarana kelembagaan UPTD BPSBTPH. Pengawas Benih Tanaman

(PBT) berperan penting dalam pengawasan mutu benih tanaman yang

berkedudukan pada UPTD BPSBTPH Provinsi.

3. Fasilitasi Penyediaan Benih Bersertifikat

Dalam rangka mendukung Program Presiden Republik Indonesia periode

2014-2019, dimana salah satunya adalah mewujudkan kemandirian pangan

dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sebagaimana

yang tertera dalam 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan, maka

penanggulangan kemiskinan pertanian dan regenerasi petani menjadi fokus utama

pembangunan pertanian. Salah satu upaya ke arah tersebut adalah pencanangan

seribu desa berdaulat pangan hingga tahun 2019. Untuk tercapainya berdaulat

pangan, prioritas pembangunan pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya

sasaran produksi padi, jagung dan kedelai.

Berdasarkan pengalaman empiris, peningkatan produktivitas dan kualitas hasil

tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan petani. Terkait

dengan hal itu, maka sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019

kegiatan Desa Mandiri Benih merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan

dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan merupakan salah satu upaya

pemecahan masalah dari aspek perbenihan. Ketersediaan benih varietas unggul

bersertifikat pada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan benih secara optimal,

baik dari aspek ketepatan varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi maupun harga.

Ke depan diharapkan akan tumbuh kelompok tani/kelompok penangkar atau

gabungan kelompok tani dengan kelompok penangkar yang mampu menyediakan

benih untuk memenuhi kebutuhan benih di desanya.

Page 18: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

10 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

BAB III AKUNTABILIAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses penilaian

atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja mewujudkan visi

dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi kriteria ukuran keberhasilan

pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis, evaluasi dan analisis capaian kinerja,

akuntabilitas keuangan, hambatan dan kendala, serta upaya dan tindak lanjut.

3.1 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 3.1.1 Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Pencapaian akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dari

sasaran kegiatan untuk indikator kinerja Triwulan III Tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

a. Rasio benih padi yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total benih

yang dibutuhkan yaitu 43.012 % dengan capaian sebesar 70.51 %

b. Rasio benih jagung yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total

benih yang dibutuhkan 14.090 % dengan capaian sebesar 17.55 %

c. Rasio benih kedelai yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total

benih yang dibutuhkan 48.819 % dengan capaian sebesar 133.75 %

d. Rasio benih ubi jalar yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total

benih yang dibutuhkan 0.051 % dengan capaian sebesar 0.93 %

e. Rasio benih kacang tanah yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap

total benih yang dibutuhkan 0.070 % dengan capaian sebesar 0.66 %

f. Rasio benih ubi kayu yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap total

benih yang dibutuhkan 0.002 % dengan capaian sebesar 0.04 %

g. Rasio benih kacang hijau yang tersedia sebelum masa tanam selesai terhadap

total benih yang dibutuhkan 0.715 % dengan capaian sebesar 6.81 %

Rincian indikator kiner Triwulan III tahun 2018 Direktorat Perbenihan dapat dilihat pada

Tabel 2.

Page 19: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

11 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Tabel 2. Pencapaian Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Triwulan III Tahun 2018

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) %

Rasio benih padi yangtersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

61,00 43,0120 70,51

Rasio benih jagung yangtersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

80,30 14,0900 17,55

Rasio benih kedelai yangtersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

36,50 48,8190 133,75

Rasio benih ubi jalar yangtersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

5,50 0,0510 0,93

Rasio benih kacang tanahyang tersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

10,50 0,0700 0,67

Rasio benih ubi kayu yangtersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

5,50 0,0020 0,04

Rasio benih kacang hijauyang tersedia sebelum masatanam selesai terhadap totalbenih yang dibutuhkan

10,50 0,7150 6,81

1

Terpenuhinya kebutuhanperbenihan tanamanpangan untuk produksipangan strategis tanamanpangan

2

Terpenuhinya kebutuhanperbenihan tanamanpangan untuk komoditasekspor dan pengendaliimpor

Jika dibandingkan dengan realisasi TW III tahun 2017 dengan TW III tahun 2018

rasio benih tersedia terhadap kebutuhan benih kedelai, jagung, padi dan kacang tanah

mengalami penurunan yaitu sebesar 14.795% (kedelai), 9.927% (jagung), 8.809% (padi), dan

0.503% (kacang tanah). Penurunan ini antara lain disebabkan oleh ketidakseimbangan antara

peningkatan kebutuhan benih dengan ketersediaan benih. Sedangkan untuk komoditas

kacang hijau, ubi jalar dan ubi kayu mengalami peningkatan pada TW III 2018 yaitu sebesar

0.632%, 0.051% dan 0.002%. Rincian rasio benih tersedia terhadap kebutuhan benih dapat

dilihat pada Tabel 3.

Page 20: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

12 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Tabel 3. Perbandingan Rasio Benih Tersedia terhadap Kebutuhan Benih TW III 2017

dengan TW III Tahun 2018

2017 2018

Rasio Benih tersedia terhadap kebutuhan Benih

Rasio Benih tersedia terhadap kebutuhan Benih

Absolut Selisih % Selisih

1 Padi 51,82 43,01 (8,809) -20,48

2 Jagung 24,02 14,09 (9,927) -70,45

3 Kedelai 63,61 48,82 (14,795) -30,31

4 Kacang Tanah 0,57 0,07 (0,503) -723,19

5 Kacang Hijau 0,08 0,72 0,632 88,33

6 Ubi Kayu - 0,00 0,002 0,00

7 Ubi Jalar - 0,05 0,051 0,00

No Komoditas

Selisih TW III Tahun 2017 dibandingkan TW III 2018

Tahun

Fluktuasi rasio benih tersedia terhadap kebutuhan benih triwulan III tahun 2016 sampai

dengan tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Rasio ketersediaan benih padi tertinggi pada TW III tahun 2017 dibandingkan TW II tahun

2016 dan TW III 2018 yaitu 51.821.

b. Rasio ketersediaan benih jagung tertinggi pada TW III 2016 dibandingkan TW III tahun

2017 dan TW III 2018 yaitu 31.973

c. Rasio ketersediaan benih kedelai tertinggi pada TW III I 2018 7 TW III tahun 2016 dan

TW III 2018 yaitu 63.614.

d. Rasio ketersediaan benih kacang tanah tertinggi pada TW III 2016 dibandingkan TW III

tahun 20167 dan TW III 2018 yaitu 0.619.

e. Rasio ketersediaan benih kacang hijau tertinggi pada TW III 2018 dibandingkan TW III

tahun 2016 dan TW III 2017 yaitu 0.715.

f. Rasio ketersediaan benih ubi kayu tertinggi pada TW III 2018 dibandingkan TW III tahun

2016 dan TW III 2017 yaitu 0.002.

g. Rasio ketersediaan benih ubi jalar tertinggi pada TW III 2018 dibandingkan TW III tahun

2016 dan TW III 2017 yaitu 0.051.

Rasio benih tersedia terhadap kebutuhan benih tanaman pangan utama triwulan III tahun

2016 sampai dengan tahun 2018 disajikan pada Tabel 4 berikut ini.

Page 21: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

13 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Tabel 4. Perbandingan Rasio Benih Tersedia terhadap Kebutuhan Benih TW III 2016

sampai dengan TW III Tahun 2018

2016 2017 20181 Padi 45,186 51,821 43,012

2 Jagung 31,973 24,017 14,090

3 Kedelai 43,107 63,614 48,819

4 Kc.Tanah 0,619 0,572 0,070

5 Kc.Hijau 0,281 0,083 0,715

6 Ubi Kayu - - 0,002

7 Ubi Jalar - - 0,051

17,31 20,02 15,25

No KomoditasRasio Benih tersedia terhadap kebutuhan Benih

Rata-rata 3.1.2 Kegiatan Pendukung Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Program/kegiatan dan anggaran yang menunjang tercapainya kinerja Sistem

Pembinaan Lembaga Perbenihan Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi

Penerapan Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat, kegiatan Direktorat Perbenihan

Tanaman Pangan yang mendukung disajikan pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Kegiatan Pendukung Indikator Kegiatan Utama Direktorat Perbenihan TW III Tahun 2018

Kegiatan Alokasi Realisasi %

Jumlah fasilitas perbanyakan benih sumber tanaman pangan (ha) 600 268,55 44,76

Jumlah fasilitas pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan (ha) 75.000 109.930,4 146,57

Jumlah fasilitas penyediaan benih bersertifikat (ha) 500.000 273.153,0 54,63

a. Fasilitasi Perbanyakan Benih Sumber Tanaman Pangan

Jumlah fasilitas untuk perbanyakan benih sumber padi, jagung, kedelai, kacang

tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Lembaga/institusi pemerintah yang

ditugasi untuk memproduksi benih sumber adalah Balai Benih yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:347/kpts/OT.210/6/2003,

tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Guna memenuhi kebutuhan benih varietas unggul bersertifikat dalam upaya

peningkatan produksi dan pendapatan petani, perlu dilakukan pengembangan

produksi benih sumber padi dan palawija di Balai Benih sebagai sumber benih

untuk produksi Benih Sebar (BR).

Dalam penyediaan benih varietas unggul bersertifikat tanaman pangan untuk

varietas publik telah ditetapkan pola perbanyakan benih formal yang dimulai dari

Page 22: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

14 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

(1) Benih Penjenis (Breeder Seed/BS) yang dihasilkan oleh Badan Litbang

Pertanian, (2) Perbanyakan Benih Dasar (BS-BD), (3) Perbanyakan benih Pokok

(BD-BP), dan (4) Perbanyakan benih Sebar (BP-BR). Benih dasar, Benih Pokok

dan Benih Sebar yang diproduksi harus melalui proses sertifikasi dalam

produksinya.

Sesuai dengan fungsinya maka Balai Benih provinsi dapat memproduksi dua

kelas benih yaitu: (1) Kelas BD (perbanyakan BS ke BD) dan (2) Kelas BP

(perbanyakan BD ke BP). Benih sumber untuk perbanyakan benih adalah benih

penjenis (BS), yang berasal dari institusi Badan Litbangtan atau sumber lain yang

diakui kualitas Benih penjenisnya (BS). Selanjutnya Balai Benih memproduksi

benih sumber (BD dan BP) sesuai aturan yang ditetapkan. Benih sumber yang

dihasilkan balai benih swasta/BUMN dan penangkar benih yang memproduksi

Benih Sebar (BR).

Rencana perbanyakan benih pada areal produksi benih sumber di Balai Benih di

seluruh Indonesia pada TA. 2018 untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kacang

tanah, ubi kayu dan ubi jalar di Balai Benih di 31 Provinsi adalah 600 ha, realisasi

sampai dengan triwulan III seluas 268.55 ha atau 44.76 %, secara rinci disajikan

pada Tabel 6. Perbanyakan benih sumber benih kacang tanah telah tercapai

100% realisasi tanam.

Tabel 6. Kegiatan Perbanyakan Benih Sumber TW III Tahun 2018

Alokasi Realisasi

1 Padi 294 143,55 48,83

2 Jagung 93 59 63,44

3 Kedelai 205 64 31,22

4 Kc.Tanah 1 1 100,00

5 Kc.Hijau 4 1 25,00

6 Ubi Kayu 2 0 0,00

7 Ubi Jalar 1 0 0,00

600 268,55 44,76

(Ha)No Komoditas

Jumlah

%

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 28 September 2018)

Jika dibandingkan dengan realisasi TW III tahun 2017 capaian realisasi

perbanyakan benih sumber padi, jagung dan kedelai TW III tahun 2018 secara

total mengalami penurunan seluas 54.45 Ha atau 6.31%. Realisasi yang

mengalami penurunan terjadi pada perbanyakan benih sumber padi yaitu seluas

30.45 Ha atau 10.56%, dan perbanyakan benih kedelai seluas 52.00 Ha atau

30.16%. Sedangkan realisasi perbanyakan benih sumber jagung pada TW III

Page 23: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

15 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

2018 mengalami peningkatan jika dibandingkan TW III tahun 2017 yaitu seluas

32 Ha atau 34.41 %. Secara rinci perbandingan realisasi perbanyakan benih

sumber TW III 2017 dengan TW III 2018 disajikan pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi,

Jagung, dan Kedelai TW III Tahun 2017 dengan TW III Tahun 2018

Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi

1 Padi 293 174 59 294 143,55 48,83 (30,45) (10,56) 2 Jagung 93 27 29 93 59 63,44 32,00 34,41 3 Kedelai 189 116 61 205 64 31,22 (52,00) (30,16)

575 317 55,13 592 266,55 45,03 (50,45) -6,31

(Ha) (Ha)Absolut

(Ha) %%%

Selisih % TW III Tahun 2017

Dibandingkan TW III 2018

TW III 2017 TW III 2018

Tahun

Jumlah

KomoditasNo

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi yang dianalisa (Data Sementara s.d 28 September 2018)

Rata-rata persentase realisasi perbanyakan benih sumber TW III tahun 2018

apabila dibandingkan dengan TW III tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar

32.87%. Peningkatan perbanyakan benih sumber terjadi pada 5 komoditas yaitu

padi, jagung, kacang tanah, dan kacang hijau. Rata-rata realisasi perbanyakan

benih sumber TW III tahun 2018 apabila dibandingkan dengan TW III tahun 2017

mengalami penurunan sebesar 8.56 %. Penurunan terjadi pada perbanyakan

benih padi, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan pada perbanyakan benih

jagung, kacang tanah dan kacang hijau mengalami peningkatan. Secara rinci

realisasi persentase luas perbanyakan benih sumber TW III Tahun 2016 sampai

dengan TW III 2018 disajikan pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Realisasi Persentase Luas Perbanyakan Benih Sumber TW III Tahun

2016 sampai dengan TW III 2018

2016 2017 20181 Padi 46,82 59,39 48,83 2 Jagung 24,14 29,03 63,44 3 Kedelai 34,27 61,38 31,22 4 Kc.Tanah 8,33 8,33 100,00 5 Kc.Hijau 0,00 - 25,00 6 Ubi Kayu 66,67 33,33 - 7 Ubi Jalar 0,00 100,00 -

25,75 41,64 38,36 Rata-rata

No KomoditasPersentase Luas Perbanyakan

Benih Sumber (%)

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi yang dianalisa (Data Sementara s.d 28 September 2018)

Page 24: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

16 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

b. Fasilitasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 355/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan dan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 356/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, lembaga/institusi pemerintah di daerah yang menyelenggarakan tugas dan fungsi Pengawasan dan Sertifikasi benih bina tanaman pangan atas permohonan produsen benih yang sudah mendapat rekomendasi kelayakan sebagai produsen benih bina tanaman pangan, atau diselenggarakan oleh produsen benih bina tanaman pangan yang sudah mendapat sertifikat sistem manajemen mutu dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). Tabel 9. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang

Tanah,Kacang Hijau, Ubi Kayu Dan Ubi Jalar TW III Tahun 2018

Target Realisasi1 Padi - 59.360,74 2 Jagung - 14.555,65 3 Kedelai - 35.801,45 4 Kc.Tanah - 153,02 5 Kc. Hijau - 49,56 6 Ubi Kayu - 10,00 7 Ubi Jalar - -

75.000 109.930,42 Jumlah

Luas Penangkaran (Ha)No Komoditas

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 28 September 2018)

Capaian luas penangkaran benih padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW III tahun 2018 seluas 109.930,42 ha atau telah mencapai 146.57% dari luas target, secara rinci disajikan pada Tabel 9. Luas penangkaran yang disertifikasi oleh BPSBTPH pada TW III 2018 mengalami kenaikan 40.63 % jika dibandingkan dengan TW III Tahun 2017, kenaikan terjadi pada setiap komoditas, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas ubi kayu (100%), jagung (88.46%) dan kacang hijau (85.94%), secara rinci disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Perbandingan Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai,

Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar TW III Tahun 2017 dibandingkan TW III Tahun 2018.

Page 25: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

17 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Absolut (Ha) %1 Padi 46.365,87 59.360,74 12.994,87 21,892 Jagung 1.679,47 14.555,65 12.876,18 88,463 Kedelai 17.059,33 35.801,45 18.742,12 52,354 Kc.Tanah 152,44 153,02 0,58 0,385 Kc. Hijau 6,97 49,56 42,59 85,946 Ubi Kayu - 10,00 10,00 100,007 Ubi Jalar - - - 0,00

65.264,080 109.930,42 44.666,34 40,63

Selisih TW III Tahun 2017 dibandingkan TW III

Tahun 2018

Luas Penangkaran (Ha)

Jumlah

No KomoditasTW III 2017 TW III 2018

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 28 September 2018)

Realisasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi

kayu dan ubi jalar pada TW III tahun 2016 hingga 2018 mengalami perubahan

yang fluktuatif dimana pada TW III tahun 2017 mengalami penurunan dan

mengalami peningkatan pada TW III tahun 2018, secara detail dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Fluktuasi luas penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar pada TW III tahun 2016 s.d 2018 Realisasi luas penangkaran benih pada TW III tahun 2018 secara umum lebih

tinggi dibandingkan pada TW III tahun 2016 kecuali pada penangkaran benih padi

mengalamai penurunan sebanyak 15.90%. Sedangkan realisasi luas penangkaran

benih TW III tahun 2018 secara keseluruhan mengalami peningkatan

dibandingkan dengan realisasi pada TW III tahun 2017. Secara rinci realisasi luas

penangkaran padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi

jalar pada TW III tahun 2016 hingga TW III tahun 2018 disajikan pada Tabel 11.

-

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

50,000.00

60,000.00

70,000.00

Padi Jagung Kedelai Kc.Tanah Kc. Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Perbandingan Luas Penangkaran Benih Triwulan III Tahun 2016 s.d 2018

2.016 2.017 2.018

Page 26: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

18 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Tabel 11. Realisasi Luas Penangkaran Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar TW III Tahun 2016 s.d 2018

2016 2017 20181 Padi 68.800,83 46.365,87 59.360,74 2 Jagung 1.930,09 1.679,47 14.555,65 3 Kedelai 13.185,00 17.059,33 35.801,45 4 Kc.Tanah 160,55 152,44 153,02 5 Kc. Hijau 36,19 6,97 49,56 6 Ubi Kayu - - 10,00 7 Ubi Jalar - - -

84.112,66 65.264,08 109.930,42

Luas Penangkaran (Ha)

Jumlah

No Komoditas

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 28 September 2018)

c. Fasilitasi Penyediaan Benih Bersertifikat Dengan rincian kegiatan yang mendukung tercapainya fasilitas penyediaan benih

bersertifikat padi sebagai berikut: 1. Bantuan Benih Pusat

Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan

meringankan beban petani membeli benih tanaman pangan, Pemerintah

mengalokasikan bantuan benih untuk pengadaan benih padi inbrida. Agar

bantuan pemerintah dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis,

efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa

keadilan dan kepatutan, perlu disusun petunjuk teknis sebagai acuan bagi

pelaksanaan program bantuan benih tahun 2017. Sesuai Peraturan Menteri

Keuangan RI Nomor 168/PMK.05/2015 jo No 173/PMK.05/2016 tentang

Belanja Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, bantuan

pemerintah terdiri dari 7 bentuk, meliputi: Pemberian penghargaan;

Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; Bantuan

operasional; Bantuan sarana/prasarana; Bantuan rehabilitasi/pembangunan

gedung/bangunan; dan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan

pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA). Bantuan benih

padi inbrida merupakan bentuk bantuan sarana/prasarana produksi. Dengan

diberikannya bantuan benih ini diharapkan akan mendukung percepatan

peningkatan produksi padi nasional, peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan petani.

Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah

­ Petani/ kelompok tani/ kelompok masyarakat/ lembaga pemerintah/

lembaga non pemerintah yang melakukan budidaya tanaman pangan

atau;

Page 27: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

19 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

­ Petani/ kelompok tani/ kelompok masyarakat/ lembaga pemerintah/

lembaga non pemerintah Perkebunan yang melakukan budidaya

tanaman pangan atau;

­ Lembaga masyarakat lainnya yang menggarap lahan tidur/lahan

bera/lahan lainnya untuk budidaya padi.

Realisasi fisik bantuan benih pusat untuk transfer uang dan barang sampai

dengan TW III tahun 2018 sebanyak 19.644.675 kg atau seluas 785.787 ha.

Realisasi keuangan bantuan benih padi inbrida sampai dengan bulan

September 2018 atau triwulan III sebesar Rp. 236.267.298.950,-.

2. Desa Mandiri Benih

Dalam rangka mendukung program Presiden Republik Indonesia periode

2014 – 2019, dimana salah satunya adalah Mewujudkan Kemandirian

Pangan dengan Menggerakkan Sektor- sektor Strategis Ekonomi Domestik

sebagaimana yang tertera dalam 9 (Sembilan) Agenda Prioritas

Pembangunan, maka penanggulangan kemiskinan pertanian dan

regenerasi petani menjadi fokus utama pembangunan pertanian. Salah satu

upaya kearah tersebut adalah perencanaan desa berdaulat pangan hingga

Tahun Anggaran 2019. Untuk tercapaianya berdaulat pangan prioritas

pembangunan pertanian yang harus terwujud adalah tercapainya sasaran

produksi padi, jagung, dan kedelai.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

121/HK.310/C/12/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan

Perbenihan Tanaman Pangan TA.2018. Direktorat Perbenihan Tanaman

Pangan mengalokasikan untuk kegiatan Pengembangan Desa Mandiri

Benih dialokasikan total 208 unit/desa di 33 provinsi yang terdiri atas

komoditas kedelai sebanyak 200 unit/desa dan komoditas jagung sebanyak

8 unit/desa di 5 provinsi.

Realisasi Desa Mandiri Benih sampai dengan bulan September atau TW III

2018 dari Anggaran DMB sebesar Rp 40.856.964.000,00 baru terealisasi

sebesar Rp 23.836.916.653 atau berkisar 58.34 %, dengan rincian sebagai

berikut pengadaan peralatan Rp. 1.817.560.000,00, pembangunan gudang

dan lantai jemur Rp. 17.681.994.000,00, pengadaan saprodi

Rp. 3.276.536.000,00, biaya konsultasi bangunan Rp. 678.262.553,00 dan

pembinaan Rp. 382.563.100,00. Secara rinci alokasi dan realisasi dapat

dilihat pada Tabel 12.

Page 28: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

20 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Tabel 12. Alokasi dan Realisasi Anggaran Pengembangan Desa Mandiri Benih

TW III Tahun 2018

UNIT TANAM PANEN PRODUKSI (KG)

1 Aceh 10 100 9 90 30 16.000

2 Sumatera Utara 5 50 5 50 50 21.000

3 Sumatera Barat 5 50 5 22

4 Riau 3 30 3 20

5 Sumatera Selatan 10 100 10 20 20 9.900

6 Lampung 15 150 15 130 65 10.000

7 Jambi 10 100 10 100 4

8 Banten 13 130 12 60 20 24.000

9 DIY 5 50 5 40 40 84.000

10 Jawa Barat 20 200 20 81

11 Jawa Tengah 17 170 15 96 26 33.840

12 Jawa Timur 15 150 4 13 NTB 10 100 10 14 NTT 5 50 5 15 Kalimantan Tengah 5 50 5 16 Kalimantan Selatan 10 100 10 75 10 5.000

17 Sulawesi Tengah 8 80 8 40 10 10.000

18 Sulawesi Selatan 15 150 15 19 Sulawesi Tenggara 4 40 4 22

20 Sulawesi Utara 10 100 10 20 2 800

21 Sulawesi Barat 5 50 5 34

200 2.000 185 900 277 214.540

ALOKASI (UNIT)

Jumlah

No Provinsi TARGET TANAM (HA)

REALISASI

Sumber : Subdit Pengembangan Produksi (Data Sementara s.d 28 September 2018)

3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Page 29: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

21 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

Tujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan adalah

untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam terselenggaranya sistem

pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil yang dicapai (Outcome) dari pengukuran

kinerja kegiatan perbenihan tersebut diatas yaitu tercapainya penggunaan benih

varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai.

Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Semakin

tinggi persentase penggunaan benih unggul bersertifikat menunjukkan semakin luas

para petani dalam menggunakan sarana produksi benih yang bermutu. Pada TW III

tahun 2018 tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan

kedelai mencapai diatas target yang ditetapkan dalam sasaran indikator kinerja Berhasil dan Sangat Berhasil, yakni padi 66.12% (Berhasil), jagung 138.38%

(Sangat Berhasil) dan kedelai 182.43% (Sangat Berhasil). Target tingkat penggunaan

benih padi, jagung, dan kedelai selama periode Renstra 2015-2019 tetap, yaitu

masing-masing sebesar 50%, 50%, dan 35%. Target dan realisasi capaian indikator

kinerja sasaran strategis program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan secara rinci

dapat dilihat pada Tabel 13). Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Program Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan TW III Tahun 2018

1

Terlaksananya penggunaan benih unggul

bersertifikat untuk padi % 50 33,06 66,12 BERHASIL

2

Terlaksananya penggunaan benih unggul

bersertifikat untuk jagung % 50 69,19 138,38 SANGAT BERHASIL

3

Terlaksananya penggunaan benih unggul

bersertifikat untuk kedelai % 35 63,85 182,43 SANGAT BERHASIL

Tingkat penggunaan benih unggul bersertifikat padi sampai dengan TW III tahun 2018

mencapai 94.405 ribu ton seluas 3.776 juta ha atau mencapai 33.06% dari total luas

pertanaman padi TW III tahun 2018 seluas 11.421 juta ha, sisanya seluas 7.65 juta

ha (66.94%) menggunakan benih non sertifikat. Capaian tersebut didukung oleh

kegiatan perbanyakan benih sumber, bantuan benih pusat, serta ketersediaan benih

di pasar bebas yang cukup. Peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat

berpengaruh langsung terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas hasil.

Penggunaan benih unggul bersertifikat jagung sampai dengan TW III tahun 2018

mencapai 42.54 ribu ton atau seluas 2.364 juta ha atau mencapai 69.19 % dari total

luas pertanaman jagung TW III tahun 2018 seluas 3.416 juta ha, sisanya seluas 1.06

juta ha (30.81%) menggunakan benih non sertifikat. Capaian ini didukung oleh

Page 30: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

22 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

kegiatan perbanyakan benih sumber, bantuan benih pusat, serta ketersediaan benih

di pasar bebas yang cukup.

Penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai sampai dengan TW III tahun 2018

mencapai 42,680 ribu ton atau seluas 382.306 ribu ha atau mencapai 63.85% dari

total luas pertanaman kedelai TW III tahun 2018 seluas 598,757 ribu ha, sisanya

seluas 216.45 ribu ha (36.15 % menggunakan benih non sertifikat). Capaian

penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai TW III Tahun 2018 karena adanya

dukungan perbanyakan benih sumber, program kegiatan dan benih pasar bebas.

3.3 Realisasi Anggaran

Pada TW III Tahun Anggaran 2018 Direktorat Perbenihan melaksanakan

pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui

program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk

mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi

anggaran sebesar Rp. 407.245.799.000 (empat ratus tujuh milyar dua ratus empat

puluh lima juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). Realisasi penggunaan

anggaran sampai dengan akhir September 2018 sebesar Rp. 279.437.562.273,- (dua

ratus tujuh puluh sembilan milyar empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus enam

puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah) atau 68.82%.

3.4 Permasalahan

Pengelolaan sistem penyediaan benih bertujuan agar benih dapat tersedia secara

tepat sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan sistem penyediaan benih tersebut

dilaksanakan dengan mengoptimalkan sistem produksi, pengawasan mutu dan

sertifikasi benih. Pada tahun 2018 fasilitasi APBN untuk pengelolaan sistem

penyediaan benih diarahkan pada pemberdayaan kelembagaan perbenihan,

pemantapan dan atau peningkatan perbanyakan benih sumber, pengawasan mutu

dan sertifikasi benih serta pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Namun dalam pelaksanaan kegiatan masih ditemukan beberapa permasalahan

antara lain yaitu terdapat hambatan pemberkasan dokumen bantuan benih pusat yaitu

dokumen yang tidak lengkap, penyelesaian kelengkapan dokumen yang relatif lama,

dan karena bantuan benih padi pusat melalui metode transfer uang terjadi

ketidaksesuaian antara nama kelompok tani pada buku rekening dengan nama

kelompok tani penerima bantuan.

Page 31: DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGANsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN DIT PERBENIHAN TW... · 2019. 10. 4. · Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

23 Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2018

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator kinerja utama

sasaran strategis tahun 2018 untuk komoditas kedelai rasio benih kedelai yang tersedia

sebelum masa tanam selesai terhadap total benih yang dibutuhkan telah mencapai 133.75%.

Namun secara umum belum mencapai 100% untuk 6 (enam) komoditas utamanya lainnya.

Sedangkan capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan pada tahun 2018 untuk

kegiatan pendukung indikator kinerja utama yang ditargetkan pada tahun 2018 realisasinya

telah tercapai dan termasuk dalam kategori sangat berhasil. Capaian kinerja Direktorat

Perbenihan Tanaman pada tahun 2018 capaian untuk kinerja luas lahan yang mendapatkan

fasilitas perbanyakan benih sumber tanaman pangan sebesar 44.76%, capaian untuk

indikator kinerja jumlah fasilitas pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan sebesar

146.57%, dan capaian untuk indikator kinerja jumlah fasilitas penyediaan benih bersertifikat

sebesar 54.63%. Diperlukan upaya perbaikan yang dilakukan oleh seluruh jajaran dalam

rangka tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen, baik

pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.