Laporan Triwulan I 2016 Ditjen Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN...
-
Upload
phungtuyen -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Laporan Triwulan I 2016 Ditjen Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN...
EVALUASI
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TRIWULAN I 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN RI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
1 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam masa Kabinet Kerja 2015-2019 telah ditetapkan pembangunan
pangan merupakan prioritas pembangunan nasional. Sejalan dengan
itu, Kementerian Pertanian telah menetapkan visi pembangunan
pertanian 2015-2019, yaitu “Terwujudnya Sistem Pertanian Bioindustri
Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk
Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan
Pangan dan Kesejahteraan Petani”.
Berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), dan Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan visi, misi,
tujuan, sasaran dan indikator strategis pembangunan tanaman pangan
sebagaimana tertuang dalam Renstra Ditjen Tanaman Pangan tahun
2015-2019.
MISI
1. Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan
melalui pengembangan kawasan-kawasan yang terpadu.
2. Mengembangkan bio-industri komoditi yang memiliki nilai tambah
strategis terutama dalam mendukung ketersediaan energi nasional.
3. Meningkatkan kualitas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
VISI
Terwujudnya Pemenuhan Kebutuhan Pangan yang Cukup Secara Berkelanjutan Dalam Memperkuat Kedaulatan Pangan
dan Energi Nasional
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
2 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Indikator kinerja sasaran strategis Ditjen Tanaman Pangan TA. 2016
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016 (Tabel 1).
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2016
1. Peningkatan luas areal tanam dan luas panen.
2. Peningkatan produktivitas.
3. Penurunan kehilangan hasil produksi.
4. Peningkatan mutu hasil produksi.
Sasaran Strategis
1. Mewujudkan swasembada padi, jagung dan kedelai.
2. Meningkatkan kapasitas dan mutu produksi komoditas utama
tanaman pangan lainnya.
3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan.
Tujuan
Sasaran Program Target
1. Tercapainya peningkatan produktivitas padi
(Ku/Ha)
1,50
2. Tercapainya peningkatan produktivitas jagung
(Ku/Ha)
2,00
3. Tercapainya peningkatan produktivitas kedelai
(Ku/Ha)
1,50
4. Tercapainya peningkatan produktivitas ubi kayu
(Ku/Ha)
10,00
5. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi (%)
50,00
6. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat jagung (%)
50,00
7. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat kedelai (%)
35,00
8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI padi (%)
93,00
9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%)
98,00
10. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%)
97,00
Swasembada Padi,
Jagung dan Kedelai
Indikator Kinerja
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah:
1) Mengetahui perkembangan capaian Indikator Kinerja Ditjen
Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016.
2) Mengetahui kendala dan masalah atas pelaksanaan kegiatan dan
pencapaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I
Tahun 2016.
3) Mendapatkan masukan dan umpan balik bagi pengambilan
keputusan dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun
berjalan dan perencanaan ke depan.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan
pelaksanaan kegiatan dan capaian Indikator Kinerja Ditjen Tanaman
Pangan Triwulan I Tahun 2016.
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
4 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
II
CAPAIAN KINERJA
2.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama
Pemantauan dan evaluasi triwulanan capaian kinerja dilakukan dengan
membandingkan capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja (PK) tahun
2016 yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Tanaman
Pangan dan Menteri Pertanian.
Capaian indikator kinerja sasaran program Ditjen Tanaman Pangan
pada triwulan I 2016 (Januari-Maret), dapat dilihat sebagaimana
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Ditjen Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1. Tercapainya peningkatan produktivitas padi (Ku/Ha) 1,50 0 0,00
2. Tercapainya peningkatan produktivitas jagung
(Ku/Ha)
2,00 0 0,00
3. Tercapainya peningkatan produktivitas kedelai
(Ku/Ha)
1,50 0 0,00
4. Tercapainya peningkatan produktivitas ubi kayu
(Ku/Ha)
10,00 0 0,00
5. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat padi (%)
50,00 8,79 17,58
6. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat jagung (%)
50,00 9,10 18,20
7. Terlaksananya penggunaan benih unggul
bersertifikat kedelai (%)
35,00 11,33 32,37
8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari gangguan OPT dan DPI padi (%)
93,00 96,25 103,49
9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%)
98,00 95,43 97,38
10. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman
dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%)
97,00 95,38 98,33
Swasembada Padi,
Jagung dan Kedelai
Sasaran Program Indikator Kinerja TargetRealisasi Triwulan Kemajuan
Pelaksanaan (%)
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
5 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.1.1. Peningkatan Produktivitas Padi
Target kinerja peningkatan produktivitas padi tahun 2016 sebesar 1,50
ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi padi tahun 2016 sebesar 76,20 juta ton
gabah kering giling (GKG). Sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat
diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi tanam/panen di lokasi
kegiatan penerapan budidaya padi, sebagian besar daerah pelaksana
masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas padi tahun
2016, antara lain: penerapan budidaya padi 4,602 juta ha, perbanyakan
benih sumber padi 242 ha, penguatan Desa Mandiri Benih 995 unit,
pengembangan Desa Mandiri Benih 138 unit, pemantapan penerapan
PHT 13.900 ha, pemantapan penanganan DPI 320 ha, gerakan
pengendalian OPT 589 kali, dan bantuan sarana pasca panen padi
9.636 unit.
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya padi (Ha) 4.602.300 0 0,00
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 23,14
b. Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 0,00
c. Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 0,00
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 17,63
b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 0,00
c. Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 589 50 8,49
4 Sarana pasca panen padi (Unit) *) 9.636 0 0,00
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
Keterangan: *) Realisasi kontrak bantuan sarana pascapanen padi 421 unit (4,37%)
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
6 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Realisasi kegiatan pendukung peningkatan produktivitas padi tahun
2016 sampai dengan triwulan I sebagian besar masih dalam tahap
persiapan/penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL), dan baru
sebagian kegiatan yang telah direalisasikan.
Beberapa kegiatan yang telah direalisasikan berupa: (1) perbanyakan
benih sumber padi telah terealisasi seluas 56 ha (23,14%), (2)
pemantapan penerapan PHT seluas 2.450 ha (17,63%), (3) gerakan
pengendalian OPT (reguler + TNI) sebanyak 50 kali (8,49%), (4)
bantuan sarana pasca panen padi pelaksanaan kontrak telah terealisasi
sebanyak 421 unit (4,37%).
2.1.2. Peningkatan Produktivitas Jagung
Target kinerja peningkatan produktivitas jagung tahun 2016 sebesar
2,00 ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi jagung tahun 2016 sebesar 21,35 juta ton
pipilan kering. Sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat diukur
kinerjanya, karena belum ada realisasi tanam/panen di lokasi kegiatan
penerapan budidaya jagung, sebagian besar daerah pelaksana masih
dalam tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
Beberapa kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang
dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas
jagung tahun 2016, antara lain: penerapan budidaya jagung 1,50 juta
ha, perbanyakan benih sumber jagung 63 ha, pemantapan penerapan
PHT 465 ha, gerakan pengendalian OPT 109 kali, dan bantuan sarana
pasca panen jagung sebanyak 6.426 unit.
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
7 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Peningkatan Produktivitas Jagung Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya jagung (Ha) 1.500.000 0 0,00
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 14,29
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 6,45
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 0,00
4 Sarana pascapanen jagung (Unit) *) 6.426 0 0,00
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
Keterangan: *) Realisasi kontrak bantuan sarana pascapanen jagung sebanyak 877 unit (13,65%).
Sampai dengan triwulan I 2016, realisasi kegiatan pendukung
peningkatan produktivitas jagung tahun 2016 sebagian besar masih
dalam tahap persiapan/penetapan CPCL, dan baru sebagian kegiatan
yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah terealisasi
yaitu: (1) perbanyakan benih sumber jagung telah terealisasi seluas 9
ha (14,29%), (2) pemantapan penerapan PHT seluas 30 ha (6,45%),
(3) bantuan sarana pasca panen jagung, pelaksanaan kontrak telah
terealisasi sebanyak 877 unit (13,65%).
2.1.3. Peningkatan Produktivitas Kedelai
Target kinerja peningkatan produktivitas kedelai tahun 2016 sebesar
1,50 ku/ha. Penetapan target tersebut dalam rangka mendukung
pencapaian target produksi kedelai tahun 2016 sebesar 1,50 juta ton
biji kering. Sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat diukur
kinerjanya, karena belum ada realisasi panen di lokasi kegiatan
penerapan budidaya kedelai, dan sebagian besar daerah pelaksana
masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
8 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas kedelai tahun
2016, antara lain: penerapan budidaya kedelai 700 ribu ha,
perbanyakan benih sumber kedelai 215 ha, pemantapan penerapan
PHT 210 ha, gerakan pengendalian OPT 55 kali, dan bantuan sarana
pasca panen kedelai sebanyak 6.500 unit.
Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Peningkatan Produktivitas Kedelai Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya kedelai (Ha) 700.000 22.262 3,18
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 7,91
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 4,76
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 3,64
4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) *) 6.500 0 0,00
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
Keterangan: *) Realisasi kontrak bantuan sarana pascapanen kedelai sebanyak 643 unit (9,89%).
Sampai dengan triwulan I 2016, kegiatan pendukung peningkatan
produktivitas kedelai tahun 2016 sebagian besar telah terealisasi, dan
sebagian masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL. Beberapa
kegiatan yang telah terealisasi yaitu: (1) penerapan budidaya kedelai
telah terealisasi tanam seluas 22.262 ha (3,18%), (2) perbanyakan
benih sumber kedelai seluas 17 ha (7,91%), (3) pemantapan
penerapan PHT seluas 10 ha (4,76%), (4) gerakan pengendalian OPT
sebanyak 2 kali (3,64%), (5) bantuan sarana pasca panen kedelai,
pelaksanaan kontrak telah terealisasi sebanyak 643 unit (9,89%).
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
9 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.1.4. Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu
Target kinerja peningkatan produktivitas ubi kayu tahun 2016 sebesar
10,00 ku/ha. Seperti halnya dengan padi, jagung dan kedelai, target
produktivitas ubi kayu sampai dengan triwulan I 2016 belum dapat
diukur kinerjanya, karena belum ada realisasi panen di lokasi kegiatan
penerapan budidaya ubi kayu.
Beberapa kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang
dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas
ubi kayu tahun 2016, antara lain: penerapan budidaya ubi kayu 25.000
ribu ha, dan perbanyakan benih sumber ubi kayu seluas 3 ha.
Tabel 6. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Peningkatan Produktivitas Ubi Kayu Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya ubi kayu (Ha) 25.000 581 2,32
2 Penyediaan benih (Ha)
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 3 2 66,67
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi kegiatan pendukung peningkatan produktivitas ubi kayu tahun
2016 sampai dengan triwulan I, untuk kegiatan penerapan budidaya ubi
kayu telah terealisasi seluas 581 ha (2,32%), dan perbanyakan benih
sumber ubi kayu seluas 2 ha (66,67%).
2.1.5. Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi, Jagung,
Kedelai
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil
tanaman pangan. Pada tahun 2016 tingkat penggunaan benih varietas
unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai masing-masing ditargetkan
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
10 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
untuk padi sebesar 50%, jagung 50%, dan kedelai 35% dari total luas
pertanaman.
A. Padi
Untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat padi tahun 2016, beberapa kegiatan yang dialokasikan
pada APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016, antara lain: bantuan
benih untuk penerapan budidaya padi 4,602 juta ha, perbanyakan benih
sumber 242 ha, penguatan desa mandiri benih 995 unit,
pengembangan desa mandiri benih 138 unit, serta pengawasan mutu
dan sertifikasi benih padi.
Sampai dengan triwulan I 2016, pelaksanaan kegiatan sebagian besar
masih dalam tahap persiapan/penetapan CPCL, dan baru sebagian
kegiatan yang telah direalisasikan. Beberapa kegiatan yang telah
terealisasi yaitu: (1) perbanyakan benih sumber padi telah terealisasi
seluas 56 ha (23,14%), (2) pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi
seluas 28.987 ha.
Tabel 7. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya padi (Ha) 4.602.300 0 0,00
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 23,14
3 Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 0,00
4 Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 0,00
5 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 28.987
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
No Kegiatan Pendukung Target
Selain kegiatan tersebut, juga terdapat dukungan penyediaan benih
padi melalui kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
11 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(CBN) yang anggarannya dialokasikan pada DIPA APBN Subsidi
(BA.999) tahun 2016.
B. Jagung
Alokasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 untuk
mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat
jagung tahun 2016, antara lain: bantuan benih untuk penerapan
budidaya jagung 1,50 juta ha, perbanyakan benih sumber 63 ha, serta
pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu:
(1) perbanyakan benih sumber jagung telah terealisasi seluas 9 ha
(14,29%), (2) pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung seluas 787
ha.
Tabel 8. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Jagung 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya jagung (Ha) 1.500.000 0 0,00
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 14,29
3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 787
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
Selain kegiatan tersebut, juga terdapat dukungan penyediaan benih
jagung melalui Cadangan Benih Nasional (CBN) yang anggarannya
dialokasikan pada DIPA APBN Subsidi (BA.999) tahun 2016.
C. Kedelai
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2016 yang dialokasikan
untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat kedelai tahun 2016, antara lain: bantuan benih untuk
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
12 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
penerapan budidaya kedelai 700 ribu ha, perbanyakan benih sumber
215 ha, pengawalan penyediaan benih kedelai bersertifikat di 13
provinsi, serta pengawasan mutu dan sertifikasi benih kedelai.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu:
(1) bantuan benih kedelai telah terealisasi seluas 22.262 ha (3,18%),
(2) perbanyakan benih sumber kedelai seluas 17 ha (14,29%), (3)
pengawasan mutu dan sertifikasi benih kedelai seluas 9.307 ha.
Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Kedelai 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya kedelai (Ha) 700.000 22.262 3,18
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 7,91
3 Pengawalan penyediaan benih kedelai bersertifikat (Provinsi) 13 0 0,00
4 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih (Ha) 9.307
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
No Kegiatan Pendukung Target
Selain kegiatan tersebut, juga terdapat dukungan penyediaan benih
kedelai melalui kegiatan subsidi benih dan Cadangan Benih Nasional
(CBN) yang anggarannya dialokasikan pada DIPA APBN Subsidi
(BA.999) tahun 2016.
2.1.6. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman Dari
Gangguan OPT dan DPI
Pengamanan pertanaman pangan dari gangguan serangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan terkena Dampak Perubahan Iklim
(DPI) banjir dan kekeringan merupakan bagian penting dalam upaya
peningkatan produksi tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas.
Dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
tahun 2016, telah ditetapkan target indikator kinerja utama
‘Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan yang Aman Dari
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
13 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Gangguan OPT dan DPI’, untuk padi sebesar 93%, jagung 98%, dan
kedelai 97% dari total luas pertanaman.
A. Padi
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam
mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI
pada pertanaman padi tahun 2016, antara lain: pemantapan penerapan
PHT 13.900 ha, penerapan penanganan DPI 320 ha, dan gerakan
pengendalian OPT (reguler+bersama TNI) 589 kali.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu:
(1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 2.450 ha
(17,63%), (2) gerakan pengendalian OPT padi (reguler + bersama TNI)
terealisasi sebanyak 50 kali.
Tabel 10. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Luas Areal Pertanaman Padi yang Aman dari
Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 17,63
2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 0,00
3 Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 589 50 8,49
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
B. Jagung
Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam
mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI
pada pertanaman jagung antara lain: pemantapan penerapan PHT 465
ha, dan gerakan pengendalian OPT jagung reguler 109 kali.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, untuk
kegiatan pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 30 ha
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
14 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(6,45%), sedangkan untuk kegiatan gerakan pengendalian OPT reguler
belum ada realisasi.
Tabel 11. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Luas Areal Pertanaman Jagung yang Aman dari
Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 6,45
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 0,00
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
C. Kedelai
Dukungan kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan
dalam pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada
pertanaman kedelai antara lain: pemantapan penerapan PHT 210 ha,
dan gerakan pengendalian OPT kedelai reguler sebanyak 55 kali.
Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan triwulan I 2016, yaitu:
(1) pemantapan penerapan PHT telah terealisasi seluas 10 ha (4,76%),
dan (2) realisasi gerakan pengendalian OPT reguler sebanyak 2 kali
(3,64%).
Tabel 12. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator
Kinerja Luas Areal Pertanaman Kedelai yang Aman dari
Gangguan OPT dan DPI Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 4,76
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 3,64
No Kegiatan Pendukung Target
Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
15 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.2. Realisasi Serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
serapan anggaran kegiatan, hingga triwulan I 2016 (Januari s.d 31
Maret 2016) realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan
baru mencapai Rp.50,758 miliar atau 0,66% dari Pagu DIPA Rp.7,731
triliun, terdiri dari satker Pusat Ditjen TP Rp.16,883 miliar (2,38% dari
pagu Rp.708,582 miliar), UPT Pusat Rp.3,902 miliar (12,58% dari pagu
Rp.31,012 miliar), Dekonsentrasi Rp.14,842 miliar (3,01% dari pagu
Rp.492,929 miliar), dan Tugas Pembantuan Rp.15,131 miliar (0,23%
dari pagu Rp.6,499 triliun). Realisasi tersebut lebih rendah dari target
triwulan I 2016 sebesar 7%.
Realisasi serapan anggaran berdasarkan kegiatan menunjukkan
bervariasi antar kegiatan, dengan serapan tertinggi sebesar 13,51%
pada kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan, dan serapan yang terendah sebesar 0,08%
pada kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.
Tabel 13. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Menurut Kegiatan Triwulan Tahun 2016
Pagu DIPA
(Rp.000) (Rp.000) (%)
1 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3.580.763.509 6.268.240 0,18
2 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 1.269.857.084 13.663.218 1,08
3 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 544.027.321 3.457.244 0,64
4 Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI 180.567.554 7.260.304 4,02
5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1.882.256.786 1.414.621 0,08
6 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih 10.650.000 1.151.600 10,81
Dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih
7 Pengembangan Peramalan Serangan OPT 20.362.343 2.750.320 13,51
8 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya 242.771.810 14.792.665 6,09
7.731.256.407 50.758.212 0,66
No Kegiatan UtamaRealisasi
Jumlah
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
16 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2.3. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut
Pada triwulan I 2016, realisasi pelaksanaan serapan anggaran dan
kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan masih rendah (dibawah target)
yang disebabkan antara lain:
1. Adanya penggantian Kepala Dinas/KPA/PPK di sebagian daerah
seiring dengan penetapan Gubernur/Bupati/Walikota serentak
bulan Februari 2016.
2. Adanya revisi DIPA yang masih dalam proses yang berpengaruh
terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
3. Keterlambatan proses penetapan CPCL.
4. Keterbatasan SDM yang memahami proses pengadaan.
5. Unit Layanan Pengadaan (ULP) di daerah terpusat satu pintu di
Sekretariat Daerah, sedangkan di Dinas Pertanian hanya Pokja.
6. Perubahan dari bentuk bansos menjadi bantuan pemerintah,
daerah pelaksana masih adaptasi terhadap pola baru tersebut.
7. Beberapa kegiatan telah selesai dilaksanakan, namun masih dalam
proses penyelesaian administrasi untuk pembayaran.
Upaya tindaklanjut yang telah dilakukan dalam rangka percepatan
penyerapan anggaran dan kegiatan antara lain:
1. Melalui surat/nota dinas menghimbau/menginstruksikan percepatan
penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa, antara lain:
a) Surat Dirjen Tanaman Pangan kepada Gubernur, Bupati,
Walikota, Kepala Dinas Pertanian Nomor
341.12/RC.210/C/03/2016 tanggal 31 Maret 2016.
b) Nota Dinas Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Nomor
415/TU.020/C12/2/2016 tanggal 16 Februari 2016.
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
17 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
c) Surat Penugasan Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan kepada
Kepala Bagian lingkup Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan
Nomor 325/KP.250/C1.2/2/2016 tanggal 23 Maret 2016, hal
monitoring Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya.
d) Nota Dinas Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Nomor
809/RC.110/C1.2/3/2016 tanggal 30 Maret 2016, hal identifikasi
permasalahan rendahnya serapan anggaran dan upaya yang
akan dilakukan.
2. Pernyataan PPK, KPA, Dirjen tentang Kesanggupan
Menyelesaikan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa paling lambat
akhir bulan April 2016, sesuai surat Setjen Nomor B-916/PL.020/A/
03/2016 tanggal 15 Maret 2016 dan Surat Dirjen Tanaman Pangan
Nomor 281/PL.020/C/03/206 tanggal 18 Maret 2016.
3. Seluruh penanggung jawab kegiatan menyusun rencana serapan
anggaran mingguan (Pusat, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan)
sesuai Nota Dinas Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Nomor
810/RC.020/C1.2/3/2016 tanggal 30 Maret 2016.
4. Masing-masing unit Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan
membentuk Tim untuk memonitor dan mendorong upaya
percepatan serapan anggaran di daerah.
5. Meningkatkan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dan juga
unsur pengawasan (Itjen, BPKP, Kejaksaan).
Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman Pangan Triwulan I 2016 2015
18 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
III
PENUTUP
Pada tahun 2016 target kinerja Ditjen Tanaman Pangan yang
ditetapkan telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2016, dengan
capaian pada triwulan I untuk indikator kinerja peningkatan
produktivitas padi, jagung, kedelai dan ubi kayu belum bisa diukur
kinerjanya, karena belum ada realisasi panen di lokasi kegiatan
penerapan budidaya padi, jagung, kedelai dan ubi kayu. Beberapa
kegiatan pendukung telah terealisasi, antara lain: perbanyakan benih
sumber (padi 56 ha, jagung 9 ha, kedelai 17 ha, ubi kayu 2 ha),
penerapan budidaya kedelai 22.262 ha, penerapan budidaya ubi kayu
581 ha, pemantapan penerapan PHT (padi 2.450 ha, jagung 30 ha,
kedelai 10 ha), gerakan pengendalian OPT (padi 50 kali, kedelai 2 kali).
Capaian indikator kinerja penggunaan benih unggul bersertifikat padi,
jagung dan kedelai, pada triwulan I 2016 masing-masing padi 8,79%,
jagung 9,10% dan kedelai 11,33%. Capaian tersebut didukung realisasi
kegiatan: perbanyakan benih sumber (padi 56 ha, jagung 9 ha, 17
kedelai ha), bantuan benih kedelai 22.262 ha, serta pengawasan mutu
dan sertifikasi benih (padi 28.987 ha, jagung 787 ha, kedelai 9.307 ha).
Capaian indikator luas areal tanaman pangan yang aman dari
gangguan OPT dan DPI pada triwulan I 2016 untuk padi 96,25%,
jagung 95,45% dan kedelai 95,38%. Capaian tersebut didukung
realisasi kegiatan: pemantapan penerapan PHT (padi 2.450 ha, jagung
30 ha, kedelai 10 ha), dan gerakan pengendalian OPT (padi 50 kali,
kedelai 2 kali).
Diharapkan laporan kinerja pada Triwulan I 2016 ini dapat menjadi
bahan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga capaian
kinerja pada Triwulan berikutnya dapat meningkat.
Lampiran 1.
TW I TW II TW III TW IV
1. Tercapainya Peningkatan Produktivitas
Padi (Ku/Ha)
1,50 0 0,00 Produktivitas tersebut
merupakan produktivitas
program. Sampai saat ini
belum ada realisasi
tanam/panen.
Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik
dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap
pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan
masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
2. Tercapainya Peningkatan Produktivitas
Jagung (Ku/Ha)
2,00 0 0,00 Produktivitas tersebut
merupakan produktivitas
program. Sampai saat ini
belum ada realisasi
tanam/panen.
Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik
dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap
pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan
masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
3. Tercapainya Peningkatan Produktivitas
Kedelai (Ku/Ha)
1,50 0 0,00 Produktivitas tersebut
merupakan produktivitas
program. Sampai saat ini
belum ada realisasi panen.
Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik
dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap
pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan
masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
4. Tercapainya Peningkatan Produktivitas
Ubikayu (Ku/Ha)
10,00 0 0,00 Produktivitas tersebut
merupakan produktivitas
program. Sampai saat ini
belum ada realisasi panen.
Beberapa kegiatan pendukung belum ada realisasi fisik
dikarenakan daerah pelaksana masih adaptasi terhadap
pola baru dari bansos menjadi bantuan pemerintah dan
masih tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL.
5. Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul
Bersertifikat Untuk Padi (%)
50,00 8,79 17,58
6. Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul
Bersertifikat Untuk Jagung (%)
50,00 9,10 18,20
7. Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul
Bersertifikat Untuk Kedelai (%)
35,00 11,33 32,37
8. Terlaksananya Luas Areal Tanaman
Pangan Aman Dari Gangguan OPT dan DPI
Padi (%)
93,00 96,25 103,49
9. Terlaksananya Luas Areal Tanaman
Pangan Aman Dari Gangguan OPT dan DPI
Jagung (%)
98,00 95,43 97,38
10. Terlaksananya Luas Areal Tanaman
Pangan Aman Dari Gangguan OPT dan DPI
Kedelai (%)
97,00 95,38 98,33
1
Keterangan **) Permasalahan
Swasembada Padi, Jagung
dan Kedelai
Sasaran Program Indikator Kinerja Target
Realisasi Triwulan Kemajuan
Pelaksanaan *)
(%)
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016TRIWULAN I
No
Lampiran 2.
INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI 1,50 Ku/Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya padi (Ha) 4.602.300 0 2.078.295.500.000 0
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 3.683.837.000 3.139.031.735 **)
b. Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 20.448.352.000
c. Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 28.980.000.000
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 24.387.100.000 430.400.000
b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 1.473.950.000 0
c. Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 589 50 16.925.000.000 568.040.000
4 Sarana pascapanen padi (Unit) *) 9.636 0 1.281.679.200.000 0
Keterangan:
*) Realisasi kontrak bantuan sarana pascapanen padi sebanyak 421 unit (4,37%).
**) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
***) Realisasi anggaran total untuk kegiatan penguatan dan pengembangan desa mandiri benih.
43.380.000 ***)
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 3.
INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG 2,00 Ku/Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya jagung (Ha) 1.500.000 0 1.020.000.000.000 0
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 1.033.195.000 3.139.031.735 **)
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 1.112.900.000 0
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 2.725.000.000 0
4 Sarana pascapanen jagung (Unit) *) 6.426 0 248.282.266.000 0
Keterangan:
*) Realisasi kontrak bantuan sarana pascapanen jagung sebanyak 877 unit (13,65%).
**) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 4.
INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KEDELAI 1,50 Ku/Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya kedelai (Ha) 700.000 22.262 980.374.500.000 11.267.621.820
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 3.815.475.000 3.139.031.735**)
3 Pengendalian OPT dan DPI:
a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 592.200.000 0
b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 1.375.000.000 25.000.000
4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) *) 6.500 0 187.188.000.000 0
Keterangan:
*) Realisasi kontrak bantuan sarana pascapanen kedelai sebanyak 643 unit (9,89%).
**) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 5.
INDIKATOR KINERJA: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UBI KAYU 10,00 Ku/Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Penerapan budidaya ubi kayu (Ha) 25.000 581 115.400.000.000 2.977.625.000
2 Penyediaan benih:
a. Perbanyakan benih sumber (Ha) 3 2 3.139.031.735*)
Keterangan:
*) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 6.
INDIKATOR KINERJA: PENGGUNAAN BENIH UNGGUL BERSERTIFIKAT UNTUK PADI 50,00%
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya padi
(Ha)
4.602.300 0 menunggu
konfirmasi
0
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 242 56 3.683.837.000 3.139.031.735 *)
3 Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 20.448.352.000
4 Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 28.980.000.000
5 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi (Ha) 28.987 59.570.665 ***) 9.425.888 ***)
Keterangan:
*) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
**) Realisasi anggaran total untuk kegiatan penguatan dan pengembangan desa mandiri benih.
***) Realisasi anggaran dan pagu total untuk pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi dan palawija.
43.380.000 **)
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 7.
INDIKATOR KINERJA:PENGGUNAAN BENIH UNGGUL BERSERTIFIKAT UNTUK JAGUNG 50,00%
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya
jagung (Ha)
1.500.000 0 menunggu
konfirmasi
0
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 63 9 1.033.195.000 3.139.031.735 *)
3 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih jagung
(Ha)
787 59.570.665 **) 9.425.888 **)
Keterangan:
*) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
**) Realisasi anggaran dan pagu total untuk pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi dan palawija.
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 8.
INDIKATOR KINERJA: PENGGUNAAN BENIH UNGGUL BERSERTIFIKAT UNTUK KEDELAI 35,00%
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Bantuan benih untuk penerapan budidaya
kedelai (Ha)
700.000 22.262 menunggu
konfirmasi
0
2 Perbanyakan benih sumber (Ha) 215 17 3.815.475.000 3.139.031.735 *)
3 Pengawalan penyediaan benih kedelai
bersertifikat (Provinsi)
13 0 11.000.000.000 0
4 Pengawasan mutu dan sertifikasi benih kedelai
(Ha)
9.307 59.570.665 **) 9.425.888 **)
Keterangan:
*) Realisasi anggaran total untuk perbanyakan benih sumber padi dan palawija.
**) Realisasi anggaran dan pagu total untuk pengawasan mutu dan sertifikasi benih padi dan palawija.
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 9.
INDIKATOR KINERJA: TERLAKSANANYA LUAS AREAL TANAMAN PANGAN AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI PADI 93,00%
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 13.900 2.450 24.387.100.000 430.400.000
2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 320 0 1.473.950.000 0
3 Gerakan pengendalian OPT reguler+TNI (Kali) 589 50 16.925.000.000 568.040.000
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 10.
INDIKATOR KINERJA: TERLAKSANANYA LUAS AREAL TANAMAN PANGAN AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI JAGUNG 98,00%
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 465 30 1.112.900.000 0
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 109 0 2.725.000.000 0
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 11.
INDIKATOR KINERJA: TERLAKSANANYA LUAS AREAL TANAMAN PANGAN AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI KEDELAI 97,00%
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 210 10 592.200.000 0
2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 55 2 1.375.000.000 25.000.000
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi