LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN...

51
LAPORAN KINERJA TRIWULAN I DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN 2018

Transcript of LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN...

Page 1: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I DIREKTORAT

PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

TAHUN 2018

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

2018

Page 2: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Telp : 021 – 7805652, 7806213

Fax : 021 – 7805652

Email : [email protected]

Homepage : http://ditjentan.deptan.go.id/ditlintp

Page 3: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 4: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 5: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 6: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 7: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 8: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 9: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 10: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman
Page 11: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

1 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Pertanian pada Tahun 2018 telah menetapkan kebijakan

untuk mencapai sasaran yang dicanangkan dengan mengangkat tema

"Pengembangan Infrastruktur dan Penguatan Investasi untuk Percepatan

Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan. Arah kebijakan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018 yaitu program percepatan

pencapaian swasembada padi, jagung serta peningkatan produksi kedelai

dan komoditas tanaman pangan lainnya. Untuk mendukung kebijakan

tersebut ditetapkan sasaran produksi Padi 82,5 Juta Ton, Jagung 30 Juta

Ton, dan Kedelai 2,2 Juta Ton, sasaran tersebut tertuang dalam Indikator

Kinerja Utama (IKU) Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2018. Upaya yang dapat

dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain mengoptimalkan

semua sumber daya yang dimiliki khususnya sumber daya lahan melalui

pengembangan lahan baru dan fasilitasi atau bantuan kepada pelaku usaha

(petani). Upaya lainnya yaitu meminimalkan kehilangan hasil produksi melalui

pengamanan pertanaman dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI).

Salah satu agenda NAWA CITA terkait sektor pertanian adalah

mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik, melalui dua program aksi strategis yang

dicanangkan yaitu membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis

kerakyatan serta membangun sentra produksi dan mempertahankan lahan

produktif. Strategi pembangunan pertanian yang dilakukan antara lain

meningkatkan produksi dalam negeri, peningkatan kualitas distribusi pangan

dan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan, perbaikan kualitas konsumsi

pangan dan gizi masyarakat, mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan

terutama mengantisipasi bencana alam, dampak perubahan iklim (DPI) serta

serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penyakit hewan

serta peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan

(petani).

Page 12: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

2 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Upaya pengamanan areal pertanaman dari gangguan OPT

dilaksanakan dengan menerapkan Sistem Pengendalian Hama Terpadu

(PHT), sedangkan penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) diupayakan

melalui antisipasi dan mitigasi terjadinya banjir, kekeringan dan bencana alam

lainnya. Selain itu, juga dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya

manusia, inovasi dan diseminasi teknologi, serta penguatan kelembagaan

pengendalian OPT.

Pengamanan areal pertanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI

(banjir dan kekeringan) merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan

produksi tanaman pangan baik kuantitas maupun kualitas. Sesuai amanat

Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 1995 tentang

Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995. Tambahan

Lembaran Negara Nomor : 258.6) serta Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

887/Kpts/OT.210/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian OPT Perlindungan

Tanaman Pangan dilaksanakan dengan Sistem Pengendalian Hama Terpadu

(PHT) bahwa pelaksanaannya menjadi tanggungjawab masyarakat bersama

pemerintah.

Pencapaian produksi pertanian tidak terlepas dari gangguan-gangguan

sistem produksi yang dialami di lapang. Berbagai gangguan OPT dan DPI

sering mengakibatkan kerugian hasil yang cukup besar. Dengan semakin

berkembangnya kesadaran manusia terhadap bahaya penggunaan pestisida,

terutama bagi lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia, maka

pengendalian OPT mengedepankan pengendalian secara pre-emptif dengan

menerapkan prinsip-prinsip PHT yang mengutamakan penerapan budidaya

tanaman sehat, pengamatan rutin, pemanfaatan musuh alami dan petani

sebagai ahli PHT. Apabila dalam pelaksanaan pengamanan pertanaman terjadi

peningkatan populasi yang tidak dapat diatasi dengan cara pre-emptif maka

dilakukan pengamanan dengan cara responsif menggunakan bahan pengendali

kimia secara bijaksana sesuai dengan kaidah 6 (enam) tepat yaitu tepat sasaran,

jenis, dosis, cara, waktu dan mutu.

Dalam pelaksanaanya kebijakan di atas diimplementasikan melalui

berbagai kegiatan antara lain Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT),

Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI) dalam rangka

Page 13: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

3 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

adaptasi perubahan iklim, Dem Area Budidaya Tanaman Sehat, Gerakan

Pengendalian OPT, Penguatan Agroekosistem, serta fasilitasi sarana

pengendalian OPT.

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sebagai institusi yang

bertanggungjawab mengamankan pertanaman tanaman pangan dari

gangguan OPT/DPI, menetapkan target pengamanan pertanaman dari

serangan OPT dan terkena DPI masing-masing sebesar OPT 97% dan 98%

dari luas tanam. Untuk mendukung target sasaran pengamanan pertanaman

dimaksud, diperlukan sinergi dari berbagai instansi terkait baik di tingkat pusat

maupun daerah.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian hama

penyakit dan perlindungan tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1) Pengelolaan data dan informasi organisme pengganggu tumbuhan;

2) Peningkatan kapasitas kelembagaan pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan;

3) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim;

4) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta penanggulangan

dampak perubahan iklim;

5) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim;

Page 14: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

4 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

6) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim;

7) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

organisme pengganggu tumbuhan serealia, aneka kacang dan umbi, serta

penanggulangan dampak perubahan iklim; dan

8) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan terdiri atas 4 (empat) Subdirektorat, yaitu:

1. Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan.

2. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Serealia.

3. Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Aneka

Kacang dan Umbi.

4. Subdirektorat Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim.

Dalam melaksanakan kegiatan perlindungan tanaman pangan,

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan juga didukung oleh Subbagian

Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 15: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

5 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

Dengan mencermati hasil evaluasi selama periode 5 (lima) tahun

terakhir dan perubahan paradigma sebagaimana tertuang dalam Strategi

Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015 - 2045, maka sasaran strategis

Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2015-2019 adalah : 1) Pencapaian

Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta peningkatan produksi gula dan

daging, (2) Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan komoditas

bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan

substitusi impor, (4) Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5)

Peningkatan pendapatan keluarga petani, serta (6) Akuntabilitas kinerja

aparatur pemerintah yang baik.

Mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2018 sasaran

produksi komoditi strategis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan pada Tahun 2018 yaitu 1) padi sebesar 82,5 juta ton, b)

jagung sebesar 30 juta ton, dan c) kedelai sebesar 2,2 juta ton. Untuk

mencapai sasaran produksi dimaksud, pengamanan areal pertanaman dari

gangguan OPT dan DPI perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan

kelestarian lingkungan.

Untuk memberikan arah dalam pelaksanaan upaya diatas, telah

disusun Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan Tahun 2015 - 2019. Renstra tersebut merupakan dokumen

perencanaan lima tahunan yang memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang

ingin dicapai, termasuk strategi, kebijakan, program yang akan dilaksanakan

dalam kurun lima tahun serta memberikan arah pembangunan organisasi

jangka menengah. Keselarasan Rencana Strategis Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan Tahun 2015-2019 dengan Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, diharapkan dapat mendorong pencapaian

sasaran produksi.

Pada tahun 2018, pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan di pusat didukung dengan anggaran yang tertuang dalam

Page 16: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

6 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (Satker) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, sedangkan di daerah didukung dengan anggaran

yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi melalui Satker Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH). Alokasi kegiatan utama

Penguatan Sistem Perlindungan Tanaman dari Gangguan OPT dan DPI pada

Tahun 2018 sebagaimana tabel berikut.

Tabel 1. Kegiatan Utama Perlindungan Tanaman Pangan Tahun 2018

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan

Iklim (DPI) merupakan resiko yang harus dihadapi dan diperhitungkan dalam

setiap usaha pembudidayaan tanaman pangan. Pengendalian yang kurang

baik terhadap OPT dapat berakibat pada penurunan/pengurangan produksi

dan produktivitas tanaman.

Pencapaian produksi pertanian tidak terlepas dari dari gangguan-

gangguan sistem produksi yang dialami di lapang. Berbagai gangguan OPT

dan DPI sering mengakibatkan kerugian hasil yang cukup besar.

Perlindungan tanaman merupakan suatu cara pendekatan atau cara berfikir

pertimbangan ekologi dan ekonomi melalui pengamanan produksi tanaman

pangan yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Pelaksanaan

FisikKeuangan

Rp.000,-)

1 Pemantapan Penerapan PHT (Ha) 10.845 18.895.756

2 Penerapan Penanganan DPI (ha) 400 1.853.825

3 Gerakan Pengendalian OPT (Kali) 863 5.609.500

4 Penguatan Agroekosistem (Ha) 2.695 1.333.500

5Pengujian Mutu Produk Tanaman

(LHP/sertifikat)2.385 7.000.000

6 Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (Ha) 24.000 41.100.000

7 Pengadaan Pestisida (Paket) 1 10.661.500

8 Petani Pengamat (orang) 3.923 14.122.800

Kegiatan Utama

Target

Kegiatan

Penguatan

Perlindungan

Tanaman Pangan

dari Gangguan

OPT/DPI

Program/Kegiatan

PrioritasIndikator Kinerja

Rasio Luas Serangan OPT

terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan

Rasio Luas Serangan DPI

terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan

Page 17: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

7 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

perlindungan tanaman pangan ditujukan guna mencegah terjadinya

pengurangan hasil produksi tanaman pangan.

Dalam rangka mengukur capaian upaya pengamanan produksi

tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI, Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan menetapkan indikator kinerja, sebagai berikut :

Tabel 2. Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Tahun

2018

Program/Kegiatan Prioritas Target

1Rasio Luas Serangan OPT terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan3%

2Rasio Luas Serangan DPI terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan2%

Indikator Kinerja

Meningkatnya

Penganggulangan OPT dan DPI

Luas Tanam Tanaman Pangan

Page 18: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

8 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran capaian indikator kinerja Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan diperoleh dengan membandingkan luas aman dari

serangan OPT dan DPI dengan luas areal tanaman pangan seluruhnya. Data

luas serangan OPT dan DPI diperoleh dari hasil pengamatan Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) tingkat kecamatan yang

dilaporkan ke Koordinator POPT di tingkat kabupaten/kota setiap dua minggu

sekali. Setelah direkap kemudian Koordinator POPT melaporkan ke

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) selanjutnya

disampaikan ke Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) di

tingkat provinsi. Rekap data serangan OPT, banjir dan kekeringan per

kabupaten selanjutnya dilaporkan oleh BPTPH ke Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan.

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018, telah ditetapkan target

indikator kinerja dengan capaian sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2018

Berdasarkan indikator kinerja diatas maka target luas aman dari

serangan OPT dan DPI masing-masing adalah 97% dan 98%. Sedangkan

realisasinya masing-masing adalah 97,95% dan 98,10% sehingga capaian

kinerjanya masing-masing adalah 100,98% dan 100,10%. Persen luas

serangan OPT sebesar 2,05% berasal dari total luas serangan OPT utama

Program/Kegiatan Prioritas Target RealisasiTarget Areal

Aman

Realisasi

Areal Aman

Capaian

Kinerja

1Rasio Luas Serangan OPT terhadap Luas

Tanam Tanaman Pangan3% 2,05% 97,00% 97,95% 100,98%

2Rasio Luas Serangan DPI terhadap Luas

Tanam Tanaman Pangan2% 1,90% 98,00% 98,10% 100,10%

Indikator Kinerja

Meningkatnya

Penganggulangan OPT dan DPI

Luas Tanam Tanaman Pangan

Page 19: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

9 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

padi, jagung dan kedelai sebesar 112.538 ha dibandingkan dengan total luas

tanam padi, jagung dan kedelai sebesar 5.478.649 ha. Sedangkan persen

luas terkena DPI (banjir dan kekeringan) sebesar 1,90% berasal dari total luas

terkena DPI pada tanaman padi, jagung dan kedelai sebesar 104.206 ha

dibandingkan dengan total luas tanam padi, jagung dan kedelai sebesar

5.478.649 ha.

Penilaian terhadap capaian target indikator kinerja dilakukan dengan

metode scoring yang dibagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :

1. Sangat Berhasil = capaian realisasi >100%

2. Berhasil = capaian realisasi 80 – 100%

3. Cukup Berhasil = capaian realisasi 60 – 79%

4. Kurang Berhasil = capaian realisasi <60%

Dengan metode scoring di atas maka capaian indicator kinerja triwulan

I DIrektorat Perlindungan Tanaman Pangan masuk dalam kategori Sangat

Berhasil (>100%).

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Secara rinci, capaian pelaksanaan kegiatan pengamanan tanaman dari

serangan OPT dan dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan) adalah

sebagai berikut :

1. Pengamanan Tanaman Padi

Pada Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018, luas areal pertanaman

padi yang terkena serangan OPT utama seluas 105.694 ha atau 2,56% dari

luas tanam 4.131.694 ha. Dari total luas terkena OPT tersebut seluas 842 ha

diantaranya mengalami puso (0,02% dari luas tanam). Dengan demikian,

realisasi luas areal pertanaman padi yang dapat diamankan dari serangan

OPT pada Triwulan I Tahun 2018 seluas 4.026.000 ha atau mencapai

97,44% dari total luas tanam.

Sedangkan luas areal pertanaman padi yang terkena DPI seluas

92.562 ha atau 2,24% dari luas tanam 4.131.694 ha. Dari total luas terkena

DPI tersebut seluas 18.857 ha diantaranya mengalami puso (0,46% dari luas

tanam). Dengan demikian, realisasi luas areal pertanaman padi yang dapat

diamankan dari terkena DPI pada Triwulan I Tahun 2018 seluas 4.039.132

ha atau mencapai 97,76% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan

Page 20: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

10 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

target sebesar 97% untuk OPT, realisasi tersebut mencapai 100,46%

sedangkan untuk DPI realisasinya mencapai 99,75% dari target sebesar 98%.

Perbandingan capaian dengan tahun sebelumnya disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 4. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman

Padi Triwulan I (Januari – Maret) Tahun 2018, 2017 dan Rerata 5

Tahun.

Apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017, areal tanaman

yang terkena serangan OPT Triwulan I Tahun 2018 lebih rendah seluas

48.854 ha (31,61%) dan DPI lebih rendah seluas 58.941 ha (38,90%). Apabila

dibandingkan dengan Rerata 5 Tahun, areal tanaman yang terkena serangan

OPT Triwulan I Tahun 2018 lebih rendah 60.521 ha (36,41%) dan DPI lebih

rendah seluas 86.996 ha (48,45%).

2. Pengamanan Tanaman Jagung

Pada Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018, luas areal pertanaman

jagung yang terkena serangan OPT utama seluas 5.776 ha atau 0,52% dari

luas tanam 1.115.530 ha. Dari total luas terkena OPT tersebut seluas 58 ha

diantaranya mengalami puso (0,01% dari luas tanam). Dengan demikian,

realisasi luas areal pertanaman jagung yang dapat diamankan dari serangan

OPT pada Triwulan I Tahun 2018 seluas 1.109.754 ha atau mencapai 99,48%

dari total luas tanam.

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

OPT (ha) 166.215 634 154.548 1.490 105.694 842

BANJIR (ha) 139.854 44.254 108.439 28.229 71.064 17.699

KEKERINGAN (ha) 39.703 5.263 43.064 16.469 21.497 1.159

OPT 166.215 634 154.548 1.490 105.694 842

Banjir & Kekeringan (DPI) 179.557 49.517 151.503 44.698 92.562 18.857

Luas Tanam (ha)

% OPT thd Luas Tanam 4,35 0,02 3,74 0,04 2,56 0,02

% Banjir & Kekeringan (DPI) thd Luas Tanam 4,70 1,30 3,67 1,08 2,24 0,46

Areal Aman (%) OPT 95,65 96,26 97,44

Areal Aman (%) DPI 95,30 96,33 97,76

TARGET (%) OPT 93 97

TARGET (%) DPI 93 98

Capaian (%) OPT 103,50 100,46

Capaian (%) DPI 103,58 99,75

3.819.045 4.128.115 4.131.694

OPT & DPITAHUN 2017 TAHUN 2018RERATA 5 TAHUN

Page 21: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

11 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Sedangkan luas areal pertanaman jagung yang terkena DPI seluas

11.043 ha atau 0,99% dari luas tanam 1.115.530 ha. Dari total luas terkena

DPI tersebut seluas 2.143 ha diantaranya mengalami puso (0,19% dari luas

tanam). Dengan demikian, realisasi luas areal pertanaman jagung yang dapat

diamankan dari terkena DPI pada Triwulan I Tahun 2018 seluas 1.104.487 ha

atau mencapai 99,01% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target

sebesar 97% untuk OPT, realisasi tersebut mencapai 102,56% sedangkan

untuk DPI realisasinya mencapai 101,03% dari target sebesar 98%.

Perbandingan capaian dengan tahun sebelumnya disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 5. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada Tanaman

Jagung Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018, 2017 dan Rerata 5

Tahun

Apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017, areal tanaman

yang terkena serangan OPT Triwulan I Tahun 2018 lebih tinggi 643 ha

(12,52%) dan DPI lebih tinggi 3.462 ha (45,67%). Apabila dibandingkan

dengan Rerata 5 Tahun, areal tanaman yang terkena serangan OPT Triwulan

I Tahun 2018 lebih rendah 829 ha (12,55%) dan DPI lebih rendah seluas

7.174 ha (39,38%).

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

OPT (ha) 6.605 20 5.133 10 5.776 58

BANJIR (ha) 4.487 1.975 3.673 1.720 1.474 443

KEKERINGAN (ha) 13.730 4.114 3.908 537 9.570 1.700

OPT 6.605 20 5.133 10 5.776 58

Banjir & Kekeringan (DPI) 18.217 6.088 7.581 2.257 11.043 2.143

Luas Tanam (ha)

% OPT thd Luas Tanam 0,72 0,002 0,44 0,001 0,52 0,01

% Banjir & Kekeringan (DPI) thd Luas Tanam 2,00 0,67 0,65 0,19 0,99 0,19

Areal Aman (%) OPT 99,28 99,56 99,48

Areal Aman (%) DPI 98,00 99,35 99,01

TARGET (%) OPT 98 97

TARGET (%) DPI 98 98

Capaian (%) OPT 101,59 102,56

Capaian (%) DPI 101,38 101,03

OPT & DPITAHUN 2017 TAHUN 2018Rerata 5 Tahun

911.434 1.163.961 1.115.530

Page 22: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

12 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

3. Pengamanan Tanaman Kedelai

Pada Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018, luas areal pertanaman

kedelai yang terkena serangan OPT utama seluas 1.068 ha atau 0,46% dari

luas tanam 231.425 ha. Dari total luas terkena OPT tersebut tidak ada puso.

Dengan demikian, realisasi luas areal pertanaman kedelai yang dapat

diamankan dari serangan OPT pada Triwulan I Tahun 2018 seluas 230.357

ha atau mencapai 99,54% dari total luas tanam.

Sedangkan luas areal pertanaman kedelai yang terkena DPI seluas

602 ha atau 0,26% dari luas tanam 231.425 ha. Dari total luas terkena DPI

tersebut seluas 228 ha diantaranya mengalami puso (0,10% dari luas tanam).

Dengan demikian, realisasi luas areal pertanaman kedelai yang dapat

diamankan dari terkena DPI pada Triwulan I Tahun 2018 seluas 230.823 ha

atau mencapai 99,74% dari total luas tanam. Bila dibandingkan dengan target

sebesar 97% untuk OPT, realisasi tersebut mencapai 102,62% sedangkan

untuk DPI realisasinya mencapai 101,78%dari target sebesar 98%.

Perbandingan capaian dengan tahun sebelumnya disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 6. Perbandingan Luas Serangan OPT Utama dan DPI pada

Tanaman Kedelai Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018, 2017 dan

Rerata 5 Tahun

TERKENA PUSO TERKENA PUSO TERKENA PUSO

OPT (ha) 1.184 2 291 0 1.068 0

BANJIR (ha) 1.462 847 363 148 235 67

KEKERINGAN (ha) 434 19 0 0 367 161

OPT 1.184 2 291 0 1.068 0

Banjir & Kekeringan (DPI) 1.896 866 363 148 602 228

Luas Tanam (ha)

% OPT thd Luas Tanam 1,04 0,002 0,41 - 0,46 -

% Banjir & Kekeringan (DPI) thd Luas Tanam 1,67 0,76 0,51 0,21 0,26 0,10

Areal Aman (%) OPT 98,96 99,59 99,54

Areal Aman (%) DPI 98,33 99,49 99,74

TARGET (%) OPT 97 97

TARGET (%) DPI 97 98

Capaian (%) OPT 102,67 102,62

Capaian (%) DPI 102,57 101,78

OPT & DPITAHUN 2017 TAHUN 2018RERATA 5 TAHUN

113.776 71.097 231.425

Page 23: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

13 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017, areal tanaman

yang terkena serangan OPT Triwulan I Tahun 2018 lebih tinggi seluas 776 ha

(266,38%) dan DPI lebih tinggi seluas 239 ha (65,70%). Apabila dibandingkan

dengan Rerata 5 Tahun, areal tanaman yang terkena serangan OPT Triwulan

I Tahun 2018 lebih rendah 117 ha (9,87%) dan DPI lebih rendah seluas 1.294

ha (68,28%).

C. Pelaksanaan Kegiatan Utama

a) Realisasi Kegiatan Utama

Capaian indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

merupakan hasil dari pelaksanaan beberapa kegiatan utama perlindungan

tanaman pangan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 7. Realisasi Kegiatan Utama Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018

Realisasi pelaksanaan kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka

pencapian target indikator kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

adalah sebagai berikut :

FisikKeuangan

Rp.000,-)Fisik

Keuangan

Rp.000,-)Fisik Keuangan

1 Pemantapan Penerapan PHT (Ha) 10.845 18.895.756 790 97.380 7,28 0,52

2 Penerapan Penanganan DPI (ha) 400 1.853.825 40 13.333 10,00 0,72

3 Gerakan Pengendalian OPT (Kali) 863 5.609.500 20 53.400 2,32 0,95

4 Penguatan Agroekosistem (Ha) 2.695 1.333.500 - - - -

5Pengujian Mutu Produk Tanaman

(LHP/sertifikat)2.385 7.000.000 496 351.416 20,80 5,02

6 Dem Area Budidaya Tanaman Sehat (Ha) 24.000 41.100.000 - - - -

7 Pengadaan Pestisida (Paket) 1 10.661.500 - - - -

8 Petani Pengamat (orang) 3.923 14.122.800 - - - -

Realisasi Capaian (%)Program/Kegiatan

PrioritasKegiatan Utama

Kegiatan

Penguatan

Perlindungan

Tanaman Pangan

dari Gangguan

OPT/DPI

Indikator Kinerja

Target

Rasio Luas Serangan DPI

terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan

Rasio Luas Serangan OPT

terhadap Luas Tanam Tanaman

Pangan

Page 24: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

14 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

a. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)

Sistem PHT mengedepankan pengelolaan agroekosistem dan

pengendalian OPT yang berbasis sumberdaya alam yang ramah lingkungan

antara lain penggunaan agens pengendali hayati (APH), pestisida nabati,

penanaman tanaman refugia (tanaman perdu berbunga) sebagai mikro

habitat musuh alami, dan pengendalian spesifik lokasi lainnya.

Tujuan dari PPHT adalah memberdayakan petani alumni Sekolah

Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), PPHT dan petani yang

memahami PHT untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada

petani yang belum pernah dilatih, menumbuhkan prakarsa, motivasi dan

kemampuan petani/kelompok tani dalam mengelola agroekosistem dan

melaksanakan gerakan pengendalian OPT sesuai prinsip PHT secara

bersama-sama antar petani/kelompok tani satu hamparan,

mengimplementasikan prinsip PHT skala luas (hamparan) dalam upaya

pengamanan pertanaman dari serangan OPT untuk mendukung peningkatan

produksi tanaman pangan.

Sasaran utama kegiatan pemasyarakatan penerapan PHT pada Skala

Luas diharapkan untuk mempertahankan produksi pertanian pada taraf tinggi,

baik secara kuantitas maupun kualitasnya, menurunkan intensitas serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), menurunkan frekuensi aplikasi

pestisida kimia, meningkatkan produktivitas, meningkatkan populasi musuh

alami, dan meningkatkan keuntungan petani (B/C Ratio). Realisasi kegiatan

Penerapan PHT sebagaimana tabel berikut.

Tabel 8. Rencana dan Realisasi Kegiatan Penerapan Pengendalian Hama

Terpadu (PPHT) Triwulan I Tahun 2018

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

PPHT 10.845 790 7,28 18.895.756 97.380 0,52

1 Padi 8.525 750 8,80 13.714.656 82.581 0,60

2 Jagung 1.560 30 1,92 3.354.600 10.150 0,30

3 Kedelai 760 10 1,32 1.826.500 4.649 0,25

Fisik (Ha) Keuangan (Rp.000,-)No Kegiatan

Page 25: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

15 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Realisasi kegiatan PPHT padi, jagung dan kedelai Triwulan I Tahun

2018 yaitu 7,28%. Capaian ini lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya

pada periode yang sama yaitu 18,83%. Hal ini disebabkan karena

pelaksanaan kegiatan harus menunggu proses revisi DIPA Refocusing

selesai serta adanya hambatan dalam identifikasi lokasi (lahan baru) yang

sesuai dengan kriteria calon penerima bantuan.

b. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)

Kegiatan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim

merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi resiko kehilangan hasil

akibat dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan) yang dilaporkan setiap

tahun. Dengan kegiatan ini diharapkan petani mampu mengatasi

permasalahan akibat iklim yang tidak kondusif ketika usahatani tengah

berlangsung. Petani dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas usahatani

melalui pengelolaan budidaya sesuai iklim setempat/spesifik lokasi yang

optimal sehingga dapat meningkatkan produksi.

Kegiatan PPDPI bertujuan memberdayakan petani untuk menerapkan

upaya antisipasi kerusakan tanaman akibat dampak perubahan iklim (banjir

dan kekeringan) di lahan usahataninya sesuai dengan iklim setempat

terutama pada daerah rawan terkena banjir dan kekeringan, memberdayakan

petani untuk melakukan mitigasi sederhana akibat DPI pada lahan

usahataninya, mengurangi resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan

iklim (banjir/kekeringan) dan meningkatkan pengamanan produksi tanaman

padi dari dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan).

Alokasi kegiatan PPDPI pada Tahun 2018 sebanyak 40 unit (400 ha) di

18 Provinsi. Realisasi kegiatan PPDPI Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018

yaitu 40 ha (10,00%). Capaian ini hampir sama dengan capaian tahun

sebelumnya pada periode yang sama (11,43%).

c. Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Pengendalian OPT agar berhasil dengan baik harus bersifat spesifik

lokasi dengan memperhatikan kondisi setempat dan dilaksanakan secara

bersama-sama dan terus menerus pada areal yang luas. Kepedulian petani

terhadap keberadaan OPT di areal usahataninya merupakan salah satu kunci

Page 26: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

16 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

keberhasilan pengendalian OPT. Upaya pengendalian yang dilakukan selama

ini masih terbatas pada lahan usahatani masih dengan wilayah yang terbatas,

namun jika dilakukan secara serentak bersama-sama dalam suatu wilayah

yang luas akan memberikan hasil yang lebih baik.

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya peningkatan serangan OPT

perlu dilakukan gerakan pengendalian OPT yang dilakukan secara bersama-

sama. Untuk memberikan motivasi dan kepedulian kepada masyarakat petani

akan pentingnya pengendalian OPT yang dilakukan secara bersama-sama

dan berkesinambungan maka perlu dilakukan gerakan massal pengendalian

OPT.

Tujuan dilaksanakannya Gerakan Pengendalian OPT adalah

meminimalkan kerusakan, memberdayakan dan meningkatkan kepedulian

masyarakat tani akan pentingnya pengendalian OPT serta meningkatkan

kerjasama antar kelompok tani dan memudahkan monitoring dan evaluasi

sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien dan

akuntabel. Realisasi Gerakan Pengendalian OPT Tahun 2018 disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 9. Rencana dan Realisasi Kegiatan Gerakan Pengendalian Triwulan I

Tahun 2018

Capaian kinerja gerakan pengendalian OPT pada Triwulan III (Januari-

Maret) tahun 2018 yaitu 2,32%. Capaian ini lebih rendah bila dibandingkan

dengan capaian tahun sebelumnya pada periode yang sama (5,18%). Hal ini

disebabkan karena serangan OPT pada Triwulan I tahun 2018 tidak seluas

serangan pada tahun sebelumnya di periode yang sama sehingga gerakan

pengendalian yang dilakukan juga tidak sebanyak tahun lalu.

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

Gerakan Pengendalian OPT 863 20 2,32 5.609.500 53.400 0,95

1 Padi 686 18 2,62 4.459.000 46.900 1,05

2 Jagung 112 1 0,89 728.000 - -

3 Kedelai 65 1 1,54 422.500 6.500 1,54

No KegiatanFisik Keuangan (Rp.000,-)

Page 27: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

17 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

d. Penguatan Agroekosistem

Penguatan agroekosistem merupakan faktor utama yang

mempengaruhi keberhasilan pertanaman mulai dari pra tanam sampai panen.

Kondisi agroekosistem sangat berpengaruh terhadap perlindungan tanaman.

Perencanaan agroekosistem merupakan langkah awal yang perlu dilakukan

dalam upaya pengendalian OPT. Agroekosistem yang direncanakan harus

dapat meningkatkan peran layanan ekologi antara lain melalui

pengembangan refugia sebagai tempat berlindung dan penyedia nectar

tanaman untuk sumber makanan musuh alami sehingga ekosistem yang

tercipta mampu memberikan kesempatan bagi APH (agens pengendali

hayati) dapat bekerja optimal dan perkembangan OPT dapat terkendali.

Pendekatan perencanaan agroekosistem pertanian dilakukan dengan

menyederhanakan model perencanaan sehingga petani mampu memahami

dan melaksanakannya. Pengelolaan agroekosistem pertanian secara

menyeluruh bertujuan untuk menjaga keseimbangan hubungan antara

berbagai komponen dalam agroekosistem pertanian pada berbagai stadia

tumbuh tanaman agar tidak terjadi lonjakan populasi OPT. Kegiatan

penguatan agroekosistem belum direalisasikan pada Triwulan I tahun 2018

karena pelaksanaan kegiatan harus menunggu proses revisi DIPA Refocusing

selesai.

e. Dem Area Budidaya Tanaman Sehat

Budidaya padi intensif berpotensi meningkatkan serangan OPT,

diantaranya Wereng Batang Coklat (WBC) serta penyakit yang ditularkannya

yaitu Kerdil Rumput/Hampa. Untuk mengatasi serangan OPT tersebut

dilakukan upaya-upaya pengelolaan sesuai prinsip Pengendalian Hama

Terpadu, antara lain budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami.

Dalam melakukan budidaya tanaman sehat, perlu dilakukan

pengolahan tanah secara baik dan benar untuk mengembalikan kesuburan

tanah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan pemberian pupuk

organik dan mengembalikan pH tanah menjadi netral. Untuk mengembalikan

pH tanah asam agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi, dapat

dilakukan dengan pemberian dolomit/kapur pertanian (kaptan). Disamping itu,

pemberian dolomit/kaptan dan pupuk organik juga mampu memperbaiki sifat

Page 28: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

18 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

fisik, biologi dan kimia tanah sehingga dapat menginduksi ketahanan tanaman

terhadap serangan OPT, termasuk WBC dan penyakit kerdil rumput/hampa.

Teknologi budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami dapat

diadopsi petani dalam skala yang luas, oleh karena itu perlu dilakukan

percontohan teknologi terapan dalam bentuk Demontrasi Area (Dem Area).

Dem area dialokasikan seluas 23.000 ha untuk dem area padi dan 1.000 ha

untuk dem area PPDPI, dengan total anggaran Rp. 41,1 M. Realisasi kegiatan

dem area Triwulan I (Januari – Maret) Tahun 2018 masih dalam tahap

penetapan calon petani dan calon lokasi (CPCL) penerima bantuan.

f. Pemberdayaan Petani Pengamat

Pengawalan areal pertanaman dari gangguan OPT dan DPI dilakukan

melalui kegiatan pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dan

penanganan DPI yang dilakukan oleh petugas Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan (POPT) bersama dengan masyarakat terutama

petani.

Pada tahun 2018, jumlah POPT di Indonesia baik sebagai Aparatur

Sipil Negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) berjumlah 3.731

orang dan berkurang karena memasuki purna tugas. Hal ini dirasakan cukup

berat mengingat jadwal tugas pengamatan dan pelaporan yang harus

dilakukan secara rutin tiap dua minggu dan sebagian besar kondisi geografis

wilayah yang tidak mudah dijangkau.

Salah satu solusi alternatif menghadapi masalah tersebut adalah

melakukan perekrutan petani pengamat untuk membantu tugas POPT dalam

melakukan pengamatan terutama di wilayah desa petani tersebut atau yang

disepakati bersama antara POPT dengan Petani Pengamat. Hal tersebut

sekaligus wujud keterlibatan petani dalam melakukan penagaman areal

tanam dari gangguan OPT dan DPI.

Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan telah mengalokasikan 3.923 orang

Petani Pengamat di seluruh wilayah Indonesia. Petani Pengamat diharapkan

mampu melakukan pengamatan OPT dan malaporkan hasil pengamatannya

kepada petugas POPT di wilayahnya. Realisasi kegiatan pemberdayaan

petani pengamat hingga Triwulan I telah memasuki proses penetapan calon

Page 29: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

19 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

petani pengamat oleh Dinas Pertanian Provinsi sebanyak 1.152 orang

(29,37% dari target).

g. Pengujian Mutu Produk Tanaman (LHP/Sertifikat)

Pestisida dan pupuk merupakan sarana produksi yang diperlukan

dalam upaya mengamankan pertanaman dari gangguan OPT. Pestisida dan

pupuk yang digunakan harus berkualitas baik dan diaplikasikan dengan tepat

sehingga produk tanaman yang dihasilkan akan bermutu baik dan aman

dikonsumsi.

Untuk mengetahui mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman,

laboratorium pengujian mutu mempunyai peran sangat penting dalam

melakukan pengujian dan menerbitkan Laporan/Sertifikat Hasil Pengujian.

Berdasarkan hasil pengujian mutu produk tanaman dapat diketahui tingkat

keamanan produk dari cemaran pestisida, aflatoksin atau logam berat,

sedangkan data hasil pengujian mutu pestisida dan pupuk digunakan untuk

mengetahui apakah kualitas kandungannya masih sesuai dengan informasi

yang tercantum dalam kemasannya.

Kegiatan pengujian mutu meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,

pengujian dan pemantauan mutu pestisida, pupuk serta produk tanaman.

Pengujian yang dilaksanakan meliputi pengujian mutu pestisida, mutu pupuk

dan mutu produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Selain itu

juga dilakukan pemantauan mutu pestisida. Tujuan dari pemantauan mutu

pestisida adalah untuk mengetahui seberapa jauh mutu pestisida dan pupuk

yang beredar dan meminimalisir terjadinya penyimpangan mutu pestisida dan

pupuk sehingga pestisida dan pupuk yang beredar dan digunakan oleh petani

dapat terjamin mutu dan efektivitasnya sesuai formula yang terdaftar,

sedangkan pengujian residu pestisida, cemaran mikrobiologi dan cemaran

logam berat dalam rangka melindungi dari cemaran yang melebihi Batas

Maksimum Residu Pestisida.

Pagu anggaran untuk pengujian mutu sebesar Rp 7.000.000.000,- dan

terealisasi sebesar Rp 351.416.468,- dengan capaian 5,02%. Sedangkan

output yang dihasilkan berupa sertifikat LHP pada Triwulan I (Januari-Maret)

Tahun 2018 sebanyak 496 dengan capaian 20,80 % dari target 2.385 LHP.

Capaian ini lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian tahun

Page 30: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

20 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

sebelumnya pada periode yang sama (28,60%), hal ini disebabkan adanya

instrumen alat untuk pengujian mutu yang tertunda pengadaannya karena

barang harus indent dan impor dari luar negeri serta adanya bahan kimia

yang tertahan di bea cukai. Selain itu proses pengadaan barang

menggunakan e-katalog memerlukan waktu yang relative lama.

h. Pestisida

Dalam rangka pengawalan pertanaman dari serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT), Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

mengadakan dan menyalurkan bantuan Pestisida. Pada Tahun 2018,

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mengalokasikan bantuan pestisida

sebesar Rp. 10.661.500.000,- yang pelaksanaannya terbagi dalam duan (2)

tahap kegiatan. Hingga Triwulan I bantuan pestisida memasuki tahap

pengadaan barang.

i. Realisasi Keuangan

Pada Tahun 2018, pelaksanaan kegiatan Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan di pusat didukung dengan anggaran yang tertuang dalam

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja (Satker) Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, sedangkan di daerah didukung dengan anggaran

yang tertuang dalam DIPA Dana Dekonsentrasi melalui Satker Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH).

Jumlah anggaran untuk kegiatan Penguatan Sistem Perlindungan

Tanaman dari Gangguan OPT dan DPI pada Tahun 2018 sesuai Perjanjian

Kinerja sebesar Rp. Rp. 208.370.201.000,-. Pada Triwulan I mendapat

tambahan anggaran (refocusing) sehingga menjadi Rp. 248.853.654.000,-.

Sampai dengan Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018, realisasi anggaran

mencapai Rp. 10.277.388.605,- atau 4,13% dari pagu anggaran setelah

refocusing.

Realisasi anggaran yang tertuang dalam DIPA dekonsentrasi yang

dilaksanakan oleh Satker Dinas Pertanian Tahun 2018 sebesar Rp.

9.024.602.900,- atau 8,37% dari pagu anggaran setelah refocusing Rp.

107.814.400.000,-. Realisasi anggaran pada satker pusat Tahun 2018

Page 31: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

21 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

sebesar Rp. 1.252.785.705,- atau 0,89% dari pagu anggaran setelah

refocusing Rp. 141.039.254.000,-. Capaian realisasi keuangan kegiatan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Triwulan I disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 10. Realisasi Keuangan Output Kegiatan Perlindungan Tanaman

Pangan Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2018

Tabel 11. Realisasi Keuangan Kegiatan Utama Perlindungan Tanaman

Pangan Triwulan I (Januari – Maret) Tahun 2018

b) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

Analisis efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan

menghitung penghematan anggaran dalam mencapai output kegiatan,

dengan rumus sebagai berikut:

Program/Kegiatan Prioritas Indikator Kinerja Pagu Anggaran Realisasi Anggaran %

1 Pemantapan Penerapan PHT 18.895.756.000 97.380.200 0,52

2 Penerapan Penanganan DPI 1.853.825.000 13.333.000 0,72

3 Gerakan Pengendalian OPT 5.609.500.000 53.400.000 0,95

4 Penguatan Agroekosistem 1.333.500.000 - -

5 Pengujian Mutu Produk Tanaman 7.000.000.000 351.416.468 5,02

6 Dem Area Budidaya Tanaman Sehat 41.100.000.000 - -

7 Pengadaan Pestisida 40.661.500.000 - -

Kegiatan Penguatan

Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan

OPT/DPI

Rasio Luas Serangan

OPT yang Dapat

Dikendalikan

Dibanding Luas Tanam

Rasio Luas Serangan

DPI yang Dapat

Dikendalikan

Dibanding Luas Tanam

Tanaman Pangan

Kegiatan Utama

1764 PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI 248.853.654.000 10.277.388.605 4,13

I PUSAT 141.039.254.000 1.252.785.705 0,89

642DOKUMEN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT

DAN DPI32.184.900.000 765.503.437 2,38

643 HASIL PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN 7.000.000.000 448.792.268 6,41

645 SARANA DAN BAHAN PENGENDALIAN OPT 101.854.354.000 38.490.000 0,04

II DEKONSENTRASI 107.814.400.000 9.024.602.900 8,37

641 FASILITAS PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT 105.960.575.000 8.994.272.900 8,49

644 PENERAPAN PENANGANAN DPI 1.853.825.000 30.330.000 1,64

NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN/URAIAN/INDIKATOR OUTPUT PAGU ANGGARAN REALISASI ANGGARAN %

Page 32: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

22 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Gambar 1. Rumus Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Keterangan :

• E : Efisiensi

• RVK : Realisasi volume keluaran

• RAK : Realisasi anggaran per keluaran

• TVK : Target volume keluaran

• PAK : Pagu anggaran per keluaran

• n : Jumlah jenis keluaran

Semakin sedikit anggaran yang digunakan untuk mencapai indikator

kinerja yang maksimal maka nilai efisiensi samakin tinggi atau dalam definisi

lain, jika rasio penggunaan anggaran lebih rendah dari rasio pagu anggaran

untuk menghasilkan satu satuan capaian output kegiatan maka menunjukkan

penggunaan anggaran efisien, dan sebaliknya. Hasil analisis efisiensi

penggunaan sumber daya untuk setiap capaian output kegiatan ditunjukkan

pada tabel berikut.

Tabel 12. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Utama Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2018

n

ikeTVKikePAK

ikeRVKikeRAK

E

n

i

%100_/_

_/_1

1

Item keluaranSatuan

keluaran

Target

Volume

Keluaran

(TVK)

Realisasi

Volume

Keluaran

(RVK)

Pagu Anggaran

per Keluaran

(PAK)

Realisasi

Anggaran per

Keluaran

(RAK)

1 PPHT Padi Ha 8.525 750 13.714.656 82.581 93,16%

2 PPHT Jagung Ha 1.560 30 3.354.600 10.150 84,27%

3 PPHT Kedelai Ha 760 10 1.826.500 4.649 80,66%

4 PPDPI Ha 400 40 1.853.825 13.333 92,81%

5 Gerdal Padi Kali 686 18 4.459.000 46.900 59,91%

6 Gerdal Jagung Kali 112 1 728.000 - 100,00%

7 Gerdal Kedelai Kali 65 1 422.500 6.500 0,00%

8Pengujian Mutu

Produk Tanaman

LHP/Sert

ifikat2.385 496 7.000.000 351.416 75,86%

73,33%

1-

(RAK/RVK)/

(PAK/TVK)

Realisasi Fisik (Rata-rata) 7,83

Rata - Rata Efisiensi

No

Keluaran (output ) Volume keluaran Anggaran (000 Rp)

Page 33: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

23 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

c) Permasalahan Dan Upaya Tindak Lanjut

a. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan

Triwulan I antara lain :

1. Pelaksanaan kegiatan tertunda karena menunggu proses revisi

DIPA Refocusing.

2. Penetapan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) terkendala

kesulitan dalam pencarian lahan baru yang sesuai dengan kriteria.

3. Pengadaan barang, mesin dan bahan pengujian (standar, reagen

dan solvent) terhambat karena beberapa barang harus indent dan

impor dari luar negeri.

4. Penyediaan bahan kimia untuk kebutuhan pengujian laboratorium

terhambat karena alasan keamanan (wajib masuk jalur merah yang

pemeriksaannya lebih mendetail) sehingga bahan tersebut tertahan

di bea cukai.

5. Proses pengadaan barang menggunakan e-katalog memerlukan

waktu yang relatif lama.

b. Upaya Tindak Lanjut

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas

pelaksanaan kegiatan dan memberikan solusi terhadap permasalahan di

atas antara lain :

1. Verifikasi CPCL dilakukan sejak awal tahun berjalan dan

bekerjasama dengan semua pihak dan petugas terkait di daerah

untuk menemukan dan menetapkan CPCL sesuai dengan kriteria

yang disyaratkan.

2. Melakukan koordinasi intensif dengan Sekretariat Direktorat

Jenderal untuk mendorong percepatan penyelesaian proses revisi

DIPA refocusing.

3. Mempercepat penyelesaian petunjuk teknis/pelaksanaan kegiatan

dan mensosialisasikannya secara intensif kepada petugas dan

petani di daerah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan

efektifitas pelaksanaan kegiatan.

Page 34: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

24 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

4. Menyempurnakan petunjuk pelaksanaan pengamatan dan

pelaporan OPT/DPI untuk mendapatkan informasi perkembangan

OPT/DPI yang lebih cepat dan akurat sebagai bahan pertimbangan

dalam meingkatkan efisiensi dan efektifitas pengendalian OPT dan

penanggulangan DPI.

5. Melakukan pengadaan peralatan laboratorium melalui lelang Unit

Layanan Pengadaan (ULP) dan melakukan pemantauan terhadap

proses pengadaan barang, mesin dan bahan pengujian (standar,

reagen dan solvent).

Page 35: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

25 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

IV. PENUTUP

Berdasarkan pengukuran capaian kinerja kegiatan perlindungan tanaman

pangan yang dilakukan pada periode Triwulan I (Januari-Maret) 2018, disimpulkan

bahwa kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dalam pengamanan

tanaman pangan dari gangguan OPT/DPI selama triwulan I termasuk dalam kategori

Sangat Berhasil. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kegiatan pengamatan,

pencegahan dan pengendalian serangan OPT/DPI yang beberapa diantaranya telah

direalisasikan pada triwulan I antara lain : PPHT padi, jagung dan kedelai dengan

realisasi sebesar 7,28%, PPDPI telah direalisasikan sebesar 10%, gerakan

pengendalian padi, jagung dan kedelai direalisasikan sebesar 2,32% serta pengujian

mutu produk tanaman sebesar 20,80%.

Selain hasil dari pelaksanaan beberapa kegiatan utama, keberhasilan

pengamanan tanaman pangan dari gangguan OPT/DPI pada triwulan I tahun 2018

juga tak lepas dari peran aktif seluruh petugas baik di pusat maupun daerah dalam

melakukan monitoring dan pembinaan terhadap para petani untuk senantiasa

mengedepankan prinsip budidaya tanaman sehat, pengelolaan hama terpadu dan

respon cepat terhadap penanggulangan dampak perubahan iklim dengan tetap

memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Laboratorium pengujian mutu produk

juga berperan dalam memastikan sarana pengendali OPT yang tersedia selalu

terjamin mutu dan efektifitasnya. Realisasi pelaksanaan kegiatan dan capaian

kinerja tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp. 10.277.388.605,- atau 4,13%

dari pagu anggaran setelah refocusing sebesar Rp. 248.853.654.000,-.

Dalam rangka mempertahankan capaian kinerja pada triwulan I maka

permasalahan-permasalahan yang dihadapi harus segera diantisipasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan di bulan-bulan

berikutnya. Keputusan untuk melakukan revisi DIPA harus mempertimbangkan

dampak lamanya proses revisi terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan, jangan

sampai proses revisi yang terlalu lama justru menghambat pelaksanaan kegiatan

dan mengurangi efektifitas kegiatan. Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi

(CPCL) harus dilakukan dengan cermat menggunakan data dan informasi yang

lengkap dan akurat serta melibatkan berbagai pihak terkait baik pusat maupun

daerah untuk mempercepat proses penetapan CPCL dan penyaluran bantuan.

Page 36: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

26 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Selain itu sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan khususnya mengenai

kriteria dan persyaratan CPCL harus dilakukan secara massif dan intensif kepada

semua petugas dan petani sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan tepat

waktu dan tepat sasaran.

Page 37: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

27 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

LAMPIRAN

Page 38: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

28 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 1.

RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

KEWENANGAN NO PROPINSI OUTPUT PAGU DIPA

1764.642 Fasilitas Dukungan Teknis

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT

1764.643 Hasil Pengujian Mutu Produk

Tanaman

1764.645 Sarana dan Bahan Pengendalian

OPT

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

10 JAMBI1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.905.980.000 30.000.000 1,57%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

12 LAMPUNG1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT4.788.688.000 595.076.400 12,43%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

14 KALIMANTAN TENGAH1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.975.796.000 259.900.000 13,15%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

16 KALIMANTAN TIMUR1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT2.071.214.000 159.484.000 7,70%

17 SULAWESI UTARA1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT3.089.744.000 302.708.000 9,80%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

22 BALI1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.362.348.000 151.469.000 11,12%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

24 NUSA TENGGARA TIMUR1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT2.818.846.000 93.000.000 3,30%

25 PAPUA1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.342.616.000 - 0,00%

26 BENGKULU1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.135.064.000 94.000.000 8,28%

28 MALUKU UTARA1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.390.316.000 224.800.000 16,17%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

30 BANGKA BELITUNG1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT603.116.000 49.650.000 8,23%

1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

1764.644 Penerapan Penanganan DPI

32 KEPULAUAN RIAU1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT31.000.000 - 0,00%

33 PAPUA BARAT1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.522.816.000 - 0,00%

34 SULAWESI BARAT1764.641 Fasilitas Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT1.351.232.000 - 0,00%

248.853.654.000 10.277.388.605 4,13%

1. KANTOR PUSAT

2. DEKONSENTRASI

REALISASI SP2D

0,00%

7,10%

5,57%

3,00%137.729.500

0,00%

1.901.133.000 49.900.000 2,62%

-

9,84%

3.590.986.000 501.144.700 13,96%

2.887.964.000 260.340.000 9,01%

3.062.105.000 78.408.350 2,56%

1.656.034.000 213.784.000 12,91%

2.725.713.000 354.975.000 13,02%

6.608.262.000 1.059.209.150 16,03%

3.524.909.000 346.817.800

120.910.000

250.000.000

- 6.489.158.000

3.519.892.000

2.171.683.000

4.592.943.000

3.078.427.000

11.205.724.000 1.415.047.800 12,63%

4.881.762.000 409.880.000 8,40%

10.123.874.000 - 0,00%

1.913.366.000 389.510.700 20,36%

DKI JAKARTA1

8.491.689.000 1.476.858.500 17,39%

141.039.254.000 1.252.785.705 0,89%

NUSA TENGGARA BARAT23

BANTEN29

GORONTALO31

SULAWESI SELATAN19

SULAWESI TENGGARA20

MALUKU21

KALIMANTAN BARAT13

KALIMANTAN SELATAN15

SULAWESI TENGAH18

8

RIAU9

SUMATERA SELATAN11

JUMLAH

JAWA BARAT2

JAWA TENGAH3

DI YOGYAKARTA4

JAWA TIMUR5

ACEH6

SUMATERA UTARA7

SUMATERA BARAT

Page 39: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

29 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 2.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2018 dan RERATA 5 TAHUN

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2013 3.204.173 202.175 329 6,31 0,01 830.325 6.860 1 0,83 0,0002 115.976 1.581 1 1,36 0,001

2 2014 3.238.782 175.800 772 5,43 0,02 740.224 6.998 15 0,95 0,002 129.440 1.356 9 1,05 0,007

3 2015 3.854.571 137.615 224 3,57 0,01 808.073 6.318 29 0,78 0,004 135.638 1.255 0 0,93 0

4 2016 4.669.584 160.939 352 3,45 0,01 1.014.202 7.774 45 0,77 0,004 116.730 1.439 - 1,23 -

5 2017 4.128.115 154.548 1.490 3,74 0,04 1.164.346 5.075 10 0,44 0,001 71.097 291 - 0,41 -

3.819.045 166.215 634 4,35 0,02 911.434 6.605 20 0,72 0,002 113.776 1.184 2 1,04 0,002

6 2018 4.131.694 105.694 842 2,56 0,02 1.115.530 5.776 58 0,52 0,005 231.425 1.068 - 0,46 -

Rerata

No Tahun

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS)

Padi

Luas Serangan (LS)

Komoditas

Kedelai

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LTRasio LS thd LT

Jagung

Luas Tanam (LT)Rasio LS thd LT

Page 40: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

30 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 3.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI DI INDONESIA

TAHUN 2018

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 109.241 6.255 81 5,73 0,07

2 Sumatera Utara 289.637 2.231 - 0,77 -

3 Sumatera Barat 134.052 642 33 0,48 0,02

4 R i a u 8.011 350 - 4,37 -

5 J a m b i 41.959 295 11 0,70 0,03

6 Sumatera Selatan 185.027 6.420 25 3,47 0,01

7 Bengkulu 40.090 1.038 2 2,59 0,00

8 Lampung 239.302 5.697 8 2,38 0,003

9 Kep. Bangka Belitung 2.847 160 27 5,63 0,95

10 Kep. Riau 45 - -

11 DKI Jakarta 186 38 - 20,65 -

12 Jawa Barat 517.276 18.885 60 3,65 0,01

13 Jawa Tengah 554.616 17.599 114 3,17 0,02

14 DI Yogyakarta 37.425 1.883 - 5,03 -

15 Jawa Timur 602.187 12.778 355 2,12 0,06

16 Banten 92.858 6.238 35 6,72 0,04

17 B a l i 45.811 1.247 8 2,72 0,02

18 Nusa Tenggara Barat 165.345 2.081 - 1,26 -

19 Nusa Tenggara Timur 145.090 1.661 8 1,14 0,01

20 Kalimantan Barat 50.194 1.219 7 2,43 0,01

21 Kalimantan Tengah 61.843 367 - 0,59 -

22 Kalimantan Selatan 251.406 388 1 0,15 0,0003

23 Kalimantan Timur 15.541 2.157 1 13,88 0,004

24 Kalimantan Utara 325 0 - 0,06 -

25 Sulawesi Utara 42.203 880 - 2,08 -

26 Sulawesi Tengah 78.236 1.573 26 2,01 0,03

27 Sulawesi Selatan 260.010 3.204 19 1,23 0,01

28 Sulawesi Tenggara 66.232 3.665 11 5,53 0,02

29 Gorontalo 29.059 992 - 3,41 -

30 Sulawesi Barat 35.459 3.910 10 11,03 0,03

31 M a l u k u 3.003 443 - 14,74 -

32 Maluku Utara 5.933 258 - 4,35 -

33 Papua Barat 697 528 1 75,71 0,07

34 Papua 20.550 612 - 2,98 -

4.131.694 105.694 842 2,56 0,02 Jumlah

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LTNo Provinsi

2018

Page 41: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

31 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 4.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA

TAHUN 2018

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 15.534 254 - 1,63 -

2 Sumatera Utara 77.531 132 - 0,17 -

3 Sumatera Barat 32.247 6 - 0,02 -

4 R i a u 1.294 55 - 4,27 -

5 J a m b i 2.231 18 - 0,78 -

6 Sumatera Selatan 22.918 134 - 0,58 -

7 Bengkulu 4.023 3 - 0,08 -

8 Lampung 96.889 189 - 0,20 -

9 Kep. Bangka Belitung 212 1 - 0,34 -

10 Kep. Riau 85 - -

11 DKI Jakarta - - -

12 Jawa Barat 29.149 200 - 0,69 -

13 Jawa Tengah 144.842 515 - 0,36 -

14 DI Yogyakarta 5.274 11 - 0,21 -

15 Jawa Timur 251.565 133 3 0,05 0,001

16 Banten 2.903 - - - -

17 B a l i 789 - -

18 Nusa Tenggara Barat 71.569 256 - 0,36 -

19 Nusa Tenggara Timur 39.492 393 - 1,00 -

20 Kalimantan Barat 7.601 21 - 0,27 -

21 Kalimantan Tengah 1.263 - -

22 Kalimantan Selatan 30.238 - -

23 Kalimantan Timur 3.387 55 - 1,61 -

24 Kalimantan Utara 50 - -

25 Sulawesi Utara 51.183 260 - 0,51 -

26 Sulawesi Tengah 16.778 162 - 0,96 -

27 Sulawesi Selatan 64.819 423 1 0,65 0,002

28 Sulawesi Tenggara 10.004 344 - 3,43 -

29 Gorontalo 72.812 1.655 47 2,27 0,06

30 Sulawesi Barat 21.154 417 - 1,97 -

31 M a l u k u 2.947 5 - 0,18 -

32 Maluku Utara 33.688 15 - 0,04 -

33 Papua Barat 117 63 8 53,82 6,44

34 Papua 946 59 - 6,20 -

1.115.530 5.776 58 0,52 0,01 Jumlah

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

2018

No Provinsi

Page 42: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

32 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 5.

LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN KEDELAI DI INDONESIA

TAHUN 2018

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 3.680 193 - 5,24 -

2 Sumatera Utara 18.346 64 - 0,35 -

3 Sumatera Barat 625 - -

4 R i a u 3.738 90 - 2,42 -

5 J a m b i 2.973 11 - 0,36 -

6 Sumatera Selatan 2.220 60 - 2,70 -

7 Bengkulu 808 14 - 1,70 -

8 Lampung 10.450 164 - 1,57 -

9 Kep. Bangka Belitung 1 - -

10 Kep. Riau 0 - -

11 DKI Jakarta - - -

12 Jawa Barat 13.129 20 - 0,15 -

13 Jawa Tengah 12.301 40 - 0,32 -

14 DI Yogyakarta 3.433 - -

15 Jawa Timur 72.804 2 - 0,002 -

16 Banten 7.415 - -

17 B a l i 428 6 - 1,40 -

18 Nusa Tenggara Barat 16.443 30 - 0,18 -

19 Nusa Tenggara Timur 17.732 127 - 0,71 -

20 Kalimantan Barat 560 - -

21 Kalimantan Tengah 21 - -

22 Kalimantan Selatan 9.232 - -

23 Kalimantan Timur 19 - -

24 Kalimantan Utara 0 - -

25 Sulawesi Utara 9.456 78 - 0,82 -

26 Sulawesi Tengah 11.166 8 - 0,07 -

27 Sulawesi Selatan 6.296 13 - 0,21 -

28 Sulawesi Tenggara 2.237 88 - 3,92 -

29 Gorontalo 725 - - - -

30 Sulawesi Barat 4.989 45 - 0,90 -

31 M a l u k u 76 - -

32 Maluku Utara 25 - -

33 Papua Barat 17 7 - 40,46 -

34 Papua 80 10 - 12,81 -

231.425 1.068 - 0,46 - Jumlah

2018

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LTNo Provinsi

Page 43: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

33 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 6.

LUAS BANJIR PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2018 DAN RERATA 5 TAHUN

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2013 3.204.173 162.854 35.335 5,08 1,10 830.325 7.281 4.196 0,88 0,51 115.976 1.571 600 1,35 0,52

2 2014 3.238.782 242.980 115.549 7,50 3,57 740.224 6.115 2.158 0,83 0,29 129.440 570 434 0,44 0,34

3 2015 3.854.571 71.181 15.240 1,85 0,40 808.073 1.078 194 0,13 0,02 135.638 119 57 0,09 0,04

4 2016 4.669.584 113.818 26.916 2,44 0,58 1.014.202 4.289 1.606 0,42 0,16 116.730 4.686 2.998 4,01 2,57

5 2017 4.128.115 108.439 28.229 2,63 0,68 1.164.346 3.673 1.720 0,32 0,15 71.097 363 148 0,51 0,21

3.819.045 139.854 44.254 3,66 1,16 911.434 4.487 1.975 0,49 0,22 113.776 1.462 847 1,28 0,74

6 2018 4.131.694 71.064 17.699 1,72 0,43 1.115.530 1.474 443 0,13 0,04 231.425 235 67 0,10 0,03

Rerata

No Tahun

Komoditas

Padi Jagung Kedelai

Luas

Tanam (LT)

Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT Luas

Tanam (LT)

Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT Luas

Tanam

Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Page 44: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

34 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 7.

LUAS KEKERINGAN PADA TANAMAN PANGAN DI INDONESIA

TAHUN 2013 – 2018 DAN RERATA 5 TAHUN

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 2013 3.204.173 8.887 17 0,28 0,001 830.325 3.177 12 0,38 0,001 115.976 3 - 0,00 -

2 2014 3.238.782 95.073 7.515 2,94 0,23 740.224 10.429 864 1,41 0,12 129.440 443 46 0,34 0,04

3 2015 3.854.571 5.785 107 0,15 0,003 808.073 2.554 66 0,32 0,01 135.638 109 - 0,08 -

4 2016 4.669.584 45.705 2.209 0,98 0,05 1.014.202 48.581 19.090 4,79 1,88 116.730 1.617 50 1,39 0,04

5 2017 4.128.115 43.064 16.469 1,04 0,40 1.164.346 3.908 537 0,34 0,05 71.097 - - - -

3.819.045 39.703 5.263 1,04 0,14 911.434 13.730 4.114 1,51 0,45 113.776 434 19 0,38 0,02

6 2018 4.131.694 21.497 1.159 0,52 0,03 1.115.530 9.570 1.700 0,86 0,15 231.425 367 161 0,16 0,07

Komoditas

Padi Jagung Kedelai

Rerata

No TahunRasio LS thd LT

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS)

Page 45: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

35 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 8.

LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN PADI DI INDONESIA

TAHUN 2018

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 109.241 3.215 6 2,94 0,01 16.477 502 15,08 0,46

2 Sumatera Utara 289.637 201 48 0,07 0,02 134 3 0,05 0,00

3 Sumatera Barat 134.052 28 4 0,02 0,00 84 5 0,06 0,00

4 R i a u 8.011 66 34 0,82 0,42 2 - 0,02 -

5 J a m b i 41.959 335 92 0,80 0,22 689 - 1,64 -

6 Sumatera Selatan 185.027 996 319 0,54 0,17 107 - 0,06 -

7 Bengkulu 40.090 - - - - - - - -

8 Lampung 239.302 19.123 8.847 7,99 3,70 - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 2.847 36 - 1,26 - 32 12 1,12 0,42

10 Kep. Riau 45 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta 186 - - - - - - - -

12 Jawa Barat 517.276 11.025 1.103 2,13 0,21 87 - 0,02 -

13 Jawa Tengah 554.616 16.738 3.466 3,02 0,62 - - - -

14 DI Yogyakarta 37.425 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 602.187 7.209 1.471 1,20 0,24 438 32 0,07 0,01

16 Banten 92.858 874 118 0,94 0,13 382 - 0,41 -

17 B a l i 45.811 27 0 0,06 0,00 - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 165.345 1.124 196 0,68 0,12 - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 145.090 - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat 50.194 467 15 0,93 0,03 - - - -

21 Kalimantan Tengah 61.843 98 47 0,16 0,08 - - - -

22 Kalimantan Selatan 251.406 3.221 154 1,28 0,06 - - - -

23 Kalimantan Timur 15.541 902 459 5,80 2,95 5 - 0,03 -

24 Kalimantan Utara 325 - - - -

25 Sulawesi Utara 42.203 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 78.236 10 2 0,01 0,00 15 - 0,02 -

27 Sulawesi Selatan 260.010 4.702 1.280 1,81 0,49 3.009 603 1,16 0,23

28 Sulawesi Tenggara 66.232 41 - 0,06 - - - - -

29 Gorontalo 29.059 388 27 1,33 0,09 5 - 0,02 -

30 Sulawesi Barat 35.459 105 10 0,30 0,03 - - - -

31 M a l u k u 3.003 31 - 1,03 - - - - -

32 Maluku Utara 5.933 - - - - - - - -

33 Papua Barat 697 - - - - - - - -

34 Papua 20.550 106 3 0,52 0,01 32 1 0,15 0,00

4.131.694 71.064 17.699 1,72 0,43 21.497 1.159 0,52 0,03

Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

2018

KEKERINGAN

Jumlah

No Provinsi

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS)

BANJIR

Rasio LS thd LT

Page 46: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

36 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 9.

LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA

TAHUN 2018

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 15.534 140 10 0,90 0,06 37 - 0,24 -

2 Sumatera Utara 77.531 130 - 0,17 - 1.018 - 1,31 -

3 Sumatera Barat 32.247 1 - 0,00 - 8 - 0,02 -

4 R i a u 1.294 5 1 0,37 0,08 - - - -

5 J a m b i 2.231 88 39 3,92 1,73 26 5 1,17 0,22

6 Sumatera Selatan 22.918 1 - 0,00 - - - - -

7 Bengkulu 4.023 - - - - - - - -

8 Lampung 96.889 268 88 0,28 0,09 - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 212 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 85 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 29.149 2 2 0,01 0,01 - - - -

13 Jawa Tengah 144.842 137 30 0,09 0,02 - - - -

14 DI Yogyakarta 5.274 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 251.565 319 168 0,13 0,07 - - - -

16 Banten 2.903 - - - - - - - -

17 B a l i 789 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 71.569 11 4 0,02 0,01 8.441 1.695 11,79 2,37

19 Nusa Tenggara Timur 39.492 - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat 7.601 - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 1.263 - - - - - - - -

22 Kalimantan Selatan 30.238 3 - 0,01 - - - - -

23 Kalimantan Timur 3.387 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 50 - - - - - - - -

25 Sulawesi Utara 51.183 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 16.778 10 - 0,06 - - - - -

27 Sulawesi Selatan 64.819 - - - - - - - -

28 Sulawesi Tenggara 10.004 - - - - - - - -

29 Gorontalo 72.812 58 55 0,08 0,08 5 - 0,01 -

30 Sulawesi Barat 21.154 302 47 1,43 0,22 - - - -

31 M a l u k u 2.947 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 33.688 - - - - - - - -

33 Papua Barat 117 - - - - - - - -

34 Papua 946 - - - - 35 - 3,65 -

1.115.530 1.474 443 0,13 0,04 9.570 1.700 0,86 0,15

Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Jumlah

No Provinsi

2018

BANJIR KEKERINGAN

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT

Page 47: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

37 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 10.

LUAS BANJIR DAN KEKERINGAN PADA TANAMAN KEDELAI DI INDONESIA

TAHUN 2018

ha

Ket : periode laporan 18 Mei 2018

Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso

1 Aceh 3.680 - - - - 37 - 1,01 -

2 Sumatera Utara 18.346 2 - 0,01 - 16 - 0,09 -

3 Sumatera Barat 625 - - - - 3 - 0,40 -

4 R i a u 3.738 120 25 3,21 0,67 22 - 0,59 -

5 J a m b i 2.973 13 5 0,42 0,16 118 - 3,97 -

6 Sumatera Selatan 2.220 - - - - - - - -

7 Bengkulu 808 - - - - - - - -

8 Lampung 10.450 42 26 0,40 0,25 - - - -

9 Kep. Bangka Belitung 1 - - - - - - - -

10 Kep. Riau 0 - - - - - - - -

11 DKI Jakarta - - - - - - - - -

12 Jawa Barat 13.129 - - - - - - - -

13 Jawa Tengah 12.301 12 2 0,10 0,02 - - - -

14 DI Yogyakarta 3.433 - - - - - - - -

15 Jawa Timur 72.804 10 - 0,01 - - - - -

16 Banten 7.415 - - - - - - - -

17 B a l i 428 - - - - - - - -

18 Nusa Tenggara Barat 16.443 1 - 0,01 - - - - -

19 Nusa Tenggara Timur 17.732 - - - - - - - -

20 Kalimantan Barat 560 - - - - - - - -

21 Kalimantan Tengah 21 - - - - 161 161 755,87 755,87

22 Kalimantan Selatan 9.232 - - - - - - - -

23 Kalimantan Timur 19 - - - - - - - -

24 Kalimantan Utara 0 - - - - - -

25 Sulawesi Utara 9.456 - - - - - - - -

26 Sulawesi Tengah 11.166 24 - 0,21 - - - - -

27 Sulawesi Selatan 6.296 - - - - - - - -

28 Sulawesi Tenggara 2.237 - - - - 10 - 0,45 -

29 Gorontalo 725 - - - - - - - -

30 Sulawesi Barat 4.989 12 9 0,24 0,18 - - - -

31 M a l u k u 76 - - - - - - - -

32 Maluku Utara 25 - - - - - - - -

33 Papua Barat 17 - - - - - - - -

34 Papua 80 - - - - - - - -

231.425 235 67 0,10 0,03 367 161 0,16 0,07

Rasio LS thd LT

2018

BANJIR KEKERINGAN

Jumlah

No Provinsi

Luas Tanam (LT)Luas Serangan (LS) Rasio LS thd LT Luas Serangan (LS)

Page 48: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

38 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 11.

RENCANA DAN REALISASI PPHT TAHUN 2018

Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1 Aceh 300 - 30 - 20 - 350 - -

2 Sumatera Utara 450 - 30 - 20 10 - 500 10 2,00

3 Sumatera Barat 300 - 45 - - 345 - -

4 Riau 75 - 15 - - 90 - -

5 Jambi 125 - 15 - 20 - 160 - -

6 Sumatera Selatan 450 - 165 - 10 - 625 - -

7 Bengkulu 100 - 15 - - - 115 - -

8 Lampung 450 - 135 - 80 - 665 - -

9 Bangka Belitung 25 - - - - - 25 - -

10 Kep. Riau - - - - - - - - -

11 Banten 225 - 45 - 30 - 300 - -

12 DKI Jakarta - - - - - - - - -

13 Jawa Barat 600 50 8,33 75 15 20,00 20 - 695 65 9,35

14 Jawa Tengah 1100 - 105 - 80 - 1.285 - -

15 DI.Yogyakarta 175 25 14,29 45 - 20 - 240 25 10,42

16 Jawa Timur 1.225 50 4,08 165 15 9,09 100 - 1.490 65 4,36

17 Bali 75 - - - - 75 - -

18 NTB 525 525 100,00 75 - 50 - 650 525 80,77

19 NTT 150 - 60 - 10 - 220 - -

20 Kalimantan Barat 300 - 30 - 20 - 350 - -

21 Kalimantan Tengah 150 - 15 - 20 - 185 - -

22 Kalimantan Selatan 350 - 45 - 30 - 425 - -

23 Kalimantan Timur 100 - 15 - 10 - 125 - -

24 Kalimantan Utara - - - 20 - - - -

25 Sulawesi Utara 225 - 90 - 10 - 325 - -

26 Sulawesi Tengah 200 - 30 - 150 - 380 - -

27 Sulawesi Selatan 425 100 23,53 90 - 30 - 545 100 18,35

28 Sulawesi Tenggara 125 - 90 - 10 - 225 - -

29 Gorontalo 75 - 90 - - 165 - -

30 Sulawesi Barat 50 - 15 - - 65 - -

31 Maluku 100 - 15 - - 115 - -

32 Maluku Utara 25 - - - - 25 - -

33 Papua Barat 25 - - #DIV/0! - - 25 - -

34 Papua 25 - 15 - - 40 - -

8.525 750 8,80 1.560 30 1,92 760 10 1,32 10.825 790 7,30 Jumlah (Ha)

No. Provinsi

PPHT (Ha)

Padi Jagung Kedelai Total

Page 49: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

39 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 12.

RENCANA DAN REALISASI PPDPI TAHUN 2018

Rencana Realisasi % Capaian

1 Aceh 20 -

2 Sumatera Utara 20 -

3 Sumatera Barat 40 -

4 Riau 20 -

5 Jambi #DIV/0!

6 Sumatera Selatan 30 -

7 Bengkulu #DIV/0!

8 Lampung #DIV/0!

9 Bangka Belitung -

10 Kep. Riau -

11 Banten 20 -

12 DKI Jakarta -

13 Jawa Barat 30 -

14 Jawa Tengah 20 -

15 DI.Yogyakarta 10 10 100,00

16 Jawa Timur 40 -

17 Bali -

18 NTB 10 -

19 NTT -

20 Kalimantan Barat 10 -

21 Kalimantan Tengah -

22 Kalimantan Selatan 10 -

23 Kalimantan Timur -

24 Kalimantan Utara

25 Sulawesi Utara -

26 Sulawesi Tengah 10 -

27 Sulawesi Selatan 40 30 75,00

28 Sulawesi Tenggara 50 -

29 Gorontalo 10 -

30 Sulawesi Barat -

31 Maluku 10 -

32 Maluku Utara -

33 Papua Barat -

34 Papua -

400 40 10,00

No ProvinsiPPDPI (Ha)

Jumlah (Ha)

Page 50: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

40 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 13.

RENCANA DAN REALISASI GERAKAN PENGENDALIAN TAHUN 2018

Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi % Capaian Rencana Realisasi%

Capaian

1 Aceh 28 - 4 0,00 2 0,00 34 - -

2 Sumatera Utara 43 - 2 0,00 2 1 50,00 47 1 2,13

3 Sumatera Barat 30 - 2 0,00 2 34 - -

4 Riau 5 - 1 0,00 6 - -

5 Jambi 5 - 1 1 0,00 7 - -

6 Sumatera Selatan 40 - 11 0,00 4 0,00 55 - -

7 Bengkulu 5 1 20,00 1 1 6 2 33,33

8 Lampung 31 - 10 0,00 5 0,00 46 - -

9 Bangka Belitung 1 - 1 - -

10 Kep. Riau 0 -

11 Banten 17 6 35,29 1 0,00 1 0,00 19 6 31,58

12 DKI Jakarta 0 - -

13 Jawa Barat 80 5 6,25 10 0,00 5 0,00 95 5 5,26

14 Jawa Tengah 73 - 7 0,00 5 0,00 85 - -

15 DI.Yogyakarta 5 - 1 0,00 1 0,00 7 - -

16 Jawa Timur 85 2 2,35 10 0,00 95 2 2,11

17 Bali 5 - 5 - -

18 NTB 38 - 5 0,00 7 0,00 50 - -

19 NTT 12 2 16,67 11 0,00 2 25 2 8,00

20 Kalimantan Barat 27 - 2 0,00 1 30 - -

21 Kalimantan Tengah 9 - 1 1 11 - -

22 Kalimantan Selatan 25 - 6 0,00 2 33 - -

23 Kalimantan Timur 6 - 6 - -

24 Kalimantan Utara 0 -

25 Sulawesi Utara 19 - 4 0,00 2 0,00 25 - -

26 Sulawesi Tengah 12 - 3 0,00 1 16 - -

27 Sulawesi Selatan 60 2 3,33 15 0,00 5 0,00 80 2 2,50

28 Sulawesi Tenggara 5 - 5 0,00 2 0,00 12 - -

29 Gorontalo 9 - 4 0,00 1 14 - -

30 Sulawesi Barat 5 - 2 0,00 1 8 - -

31 Maluku 2 - 1 0,00 2 5 - -

32 Maluku Utara 1 - 1 0,00 2 - -

33 Papua Barat 1 - #DIV/0! 1 - -

34 Papua 2 - 1 3 - -

686 18 2,62 112 1 0,89 65 1 1,54 863 20 2,32 JUMLAH

NO PROVINSI

Gerakan Pengendalian (Unit)

Padi Jagung Kedelai Total

Page 51: LAPORAN KINERJA TRIWULAN I - Kementerian …sakip.pertanian.go.id › admin › jasa › LAKIN DITLIN TW I 2017.pdfLaporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018 1 Direktorat Perlindungan Tanaman

Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2018

41 Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Lampiran 14.

PENGADAAN PESTISIDA TAHUN 2018

Volume

Kg/Liter

1 Aceh 3.000

2 Sumatera Utara -

3 Sumatera Barat -

4 Riau -

5 Jambi -

6 Sumatera Selatan 6.500

7 Bengkulu -

8 Lampung 2.200

9 Bangka Belitung -

10 Kep. Riau -

11 Banten 4.105

12 DKI Jakarta -

13 Jawa Barat 11.688

14 Jawa Tengah 11.650

15 DI.Yogyakarta -

16 Jawa Timur 13.200

17 Bali -

18 NTB 2.500

19 NTT -

20 Kalimantan Barat -

21 Kalimantan Tengah -

22 Kalimantan Selatan -

23 Kalimantan Timur -

24 Kalimantan Utara -

25 Sulawesi Utara 2.750

26 Sulawesi Tengah -

27 Sulawesi Selatan -

28 Sulawesi Tenggara -

29 Gorontalo 2.400

30 Sulawesi Barat -

31 Maluku -

32 Maluku Utara -

33 Papua Barat -

34 Papua -

59.993 JUMLAH

NO PROVINSI