Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr wb....
Transcript of Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung · KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr wb....
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
2 Rencana Kerja Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, shalawat dan salam senantiasa tercurah
untuk junjunan kita, Nabiyullah Rosululloh Muhammad SAW, beserta kerabat, sahabat serta kita
sekalian pengikut sampai akhir zaman. Alhamdulillah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2018.
Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2018 merupakan rangkaian
perencanaan program dalam pembangunan Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Bandung
yang merupakan penjabaran dari rencana pembangunan jangka menengah, baik anggaran
pembangunan maupun rutin serta sumber-sumber lainnya.
Penyusunan Renja Tahun 2018 Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga mengacu kepada prioritas
Pembangunan Daerah, Rencana Stategis dan Program Pembangunan dalam daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2016 – 2021 dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2018, Peraturan Perundangan serta Kebijakan Nasional, Provinsi, yang berkaitan dengan
pembangunan Perdagangan dan Perindustrian.
Sangatlah disadari bahwa penyajian Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tahun
2018 ini masih belum sempurna, serta masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
yang ada pada kami. Namun demikian, diharapkan Rencana Kerja ini dapat memberikan gambaran
yang jelas dan dapat dipergunakan sesuai dengan harapan.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Soreang, 02 Juni 2017 KEPALA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANDUNG
Dra. Hj. POPI HOPIPAH, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19600722 199109 2 001
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
3 Rencana Kerja Tahun 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
BAB I P E N D A H U L U A N .......................................................................................................... 1
I.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1
I.2. LANDASAN HUKUM ......................................................................................................... 7
I.3. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................................... 9
I.4. SISTEMATIKA ..................................................................................................................... 9
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU ......................................... 12
II.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN
RENSTRA SKPD ............................................................................................................... 12
II.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD ..................................................................... 29
II.2.2. TUGAS POKOK ......................................................................................................... 31
II.2.3 FUNGSI ....................................................................................................................... 38
II.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD .............. 38
II.3.1. IDENTIFIKASI MASALAH ...................................................................................... 39
II.3.2. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS........................................................................ 41
II.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD .................................................... 42
II.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT ................ 56
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN ..................................................... 65
III.1. TELAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL ..................................................... 65
III.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD ........................................................................ 67
III.3. PROGRAM DAN KEGIATAN ........................................................................................... 69
BAB IV P E N U T U P .................................................................................................................... 71
LAMPIRAN
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
4 Rencana Kerja Tahun 2018
BAB I
P E N D A H U L U A N
I.1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 mewajibkan setiap SKPD membuat dan
memiliki Rencana Kerja (RENJA) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD
dan mengacu kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya di sebut RKPD,
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.Penyusunan RKPD merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.
Rencana Kerja (RENJA) mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah,
karena RENJA menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra
SKPD) ke dalam rencana dan program, RENJA menjembatani sinkronisasi dan harmonisasi
Rencana Strategis (RENSTRA) ke dalam langkah-langkah tahunan yang lebih terukur.
Renja SKPD merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
Instansi untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercatum dalam Rencana Kinerja
Tahunan sebagai wujud dari kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2016 ini
merupakan tahun awal dari pencapaian tujuan dan sasaran yang akan ditetapkan dalam
Perencanaan Strategis (Renstra).
Proses penyusunan RENJA didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan melalui
forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahunan dan memperhatikan
hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
5 Rencana Kerja Tahun 2018
Adapun Bagan Alir Tahapan Penyusunan Rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah sebagimana tercantum dalam gambar dibawah.
Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renja
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
6 Rencana Kerja Tahun 2018
Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung tahun 2018,
merupakan rencana pembangunan tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan Visi
Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 yaitu :
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan
permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki,
maka maksud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel. 1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah 2016-2021
VISI POKOK- POKOK
VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
“Memantapkan
Kabupaten Bandung
yang Maju, Mandiri
dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola
Pemerintahan yang
Baik dan Sinergi
Pembangunan
Perdesaan,
Berlandaskan
Religius, Kultural dan
Berwawasan
Lingkungan”
Maju
Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang didukung
oleh sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas
tinggi, memiliki moral yang baik, kreatif, dan inovatif
sehingga membentuk masyarakat yang produktif serta
dikung oleh kondisi lingkungan yang lestari yang dapat
mendukung terselenggaranya berbagai aktivitas yang
sejalan untuk mencapai kemajuan daerah.
Mandiri
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu
memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih maju serta mampu
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan
daerah lain yang telah maju, dengan mengandalkan potensi
dan kemampuan yang dimiliki.
Berdayasaing
Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh
perekonomian yang kompetitif melalui pengembangan
ekonomi kreatif dan pembangunan infrastruktur penunjang
dengan ditunjang oleh kondisi masyarakat yang memiliki
kemampuan untuk menempatkan diri unggul dalam kontek
sektoral, mampu membuka diri terhadap tindak inovatif
untuk memperoleh keuntungan dari persaingan, baik pada
tingkat regional, nasional dan internasional.
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik
Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bandung
yang dilakukan secara bersama- sama antara Pemerintah,
Masyarakat dan Swasta, dan bertanggungjawab, dengan
menjaga sinergitas interaksi yang bersifat konstruktif
diantara tiga dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan
masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi,
efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum,
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural
dan Berwawasan Lingkungan”
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
7 Rencana Kerja Tahun 2018
VISI POKOK- POKOK
VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, transparan,
responsif serta berorientasi pada konsensus, kesetaraan dan
akuntabel.
Sinergi
Pembangunan
Perdesaan
Kondisi pelaksanaan pembangunan pembangunan
perdesaan di Kabupaten Bandung yang melibatkan seluruh
pemangku kepentingan dan menyeluruh dalam berbagai
aspek pembangunan, dengan memperhatikan peningkatkan
kualitas SDM kelembagaan perdesaan, peningkatan
ketersediaan infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem
transportasi perdesaan yang memadai , pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan
masyarakat perdesaan.
Religius
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki nilai-
nilai, norma, semangat dan kaidah agama, yang harus
menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau pedoman bagi
seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pemangunan, dengan
menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama.
Kultural
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang memiliki nilai-
nilai budaya sunda yang baik, melekat dan menjadi jati diri,
yang harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan
laju pembangunan, serta menjadi perekat bagi keselarasan
dan kestabilan sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut
dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas kehidupan
masayrakat secara proporsional.
Berwawasan
Lingkungan
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki pengertian
dan kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam
dan kelestarian lingkungan yang didasari oleh kesadaran
akan fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan
hidup manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus
menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan, agar
tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan
berkelanjutan.
Dari penjabaran visi dan misi di atas, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan Pembangunan
Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan pembangunan
ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
8 Rencana Kerja Tahun 2018
“Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan
dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 terkait Urusan
Perindustrian dan Perdagangan
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatnya
transaksi pada
sektor
perdagangan
dan jasa di
Kabupaten
Bandung
1. Mengembangkan
aglomerasi
perdagangan
1. Pengembangan sentra perdagangan dan
pergudangan
2. Pengembangan pemberdayaan dan
peningkatan kualitas pengelolaan pasar
rakyat
3. Penataan dan pemberdayaan PKL
2. Meningkatkan Efisiensi
Distribusi Dan
Perdagangan Dalam
Negeri Dan Luar Negeri
1. Meningkatkan pengawasan Barang
dan/atau Jasa yang diperdagangkan
2. Pengendalian ketersediaan barang
kebutuhan pokok dan atau barang
penting
3. Memperpendek jalur / rantai distribusi ,
khususnya produk-produk pertanian
dengan Meningkatkan kerjasama dan
kemitraan produsen dengan pedagang
pasar
4. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri / P3DN
5. Peningkatan Perlindungan konsumen
3. Meningkatkan Pangsa
Pasar dan Memperluas
Pemasaran Barang dan
Jasa
1. Peningkatan branding, promosi dan
pemasaran produk
2. Pengembangan ukm ikm di wilayah
pariwisata
3. Pengembangan E-Commerce
4. Peningkatan ekspor produk barang dan
jasa
5. Pengurangan Impor dengan Upaya
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri
6. Pembentukan dan Pengembangan
Komite Promosi dan Pemasaran dalam
wadah Bussiness Development Center
2. Meningkatkan
kapasitas,
kapabilitas
serta
produktivitas
UMKM-IKM dan
1. Mengembangkan sentra
dan klaster
pengembangan UMKM
unggulan berbasis
eknomi kreatif
1. Pengembangan mesin dan peralatan IKM
pada sentra dan klaster UMKM
2. Pengembangan jaringan dan kemitraan
quadrohelix
3. Pengembangan komunitas dan
penguatan kelembagaan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
9 Rencana Kerja Tahun 2018
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
kualitas produk
unggulan
4. Peningkatan Pangsa Pasar dan perluasan
pemasaran
2. Meningkatkan SDM,
Sarana Prasarana dan
Implementasi Teknologi
Serta Pengembangan
Sistem inovasi di bidang
produksi dan produk
unggulan yang mampu
bersaing di pasar
internasional;
1. Peningkatan penggunaan teknologi tinggi
serta teknologi pengolahan limbah dalam
sektor industri
2. Meningkatkan jumlah kerjasama antara
pemerintah dengan dunia usaha dalam
sektor industri teknologi tinggi dan ramah
lingkungan
3. Mendorong perbaikan teknologi proses
produksi produk unggulan yang mampu
bersaing di pasar internasional;
3. Meningkatkan
kemampuan dan
kualitas SDM pelaku
usaha / IKM
1. Peningkatan kemampuan dan kualitas
SDM pelaku usaha / UKM / IKM
4. Meningkatkan mutu,
sertifikasi maupun
standarisasi mutu
proses, produksi dan
produk KUKM-IKM
1. Peningkatkan mutu pengelolaan
(management), proses produksi UMKM
dan IKM
2. Peningkatkan jaminan mutu produk-
produk UMKM dan IKM
3. Pegembangan Desain dan Kemasan
produkproduk UKM dan IKM
4. Pengembangan Legailitas Hak Cipta
5. Pengembangan ciri
khas/ keunikan produk
1. Peningkatan pendampingan dan
pembinaan dalam mengembangkan ciri
khas / keunikan produk
6. Mengembangkan
Agroindustri
1. Pengembangan regulasi dan kebijakan
yang menunjang pertumbuhan industri
olahan berbasis masyarakat.
3. Optimalisasi
pemanfaatan
ESDM dan
Meningkatkan
pemanfaatan
Energi Baru dan
Terbarukan
1. Meningkatkan
kemampuan dan kualitas
SDM pada personil di
bidang ESDM dan
masyarakat.
1. Peningkatan kemampuan dan kualitas
SDM melalui pendidikan dan pelatihan ke
ESDM an, bagi personil ESDM, baik sarana
maupun prasarana.
2. Melakukan sosialisasi pemanfaatan ESDM
yang optimal dan ramah lingkungan, bagi
masyarakat
2. Melaksanakan
kewenangan di bidang
ESDM, sesuai UU No. 23
Tahun 2014, tentang
Pemerintahan Daerah
dan UU No. 21, Tahun
2014, tentang Panas
Bumi.
1. Penyusunan data dan informasi geologi
serta potensi panas bumi.
2. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
izin pemanfaatan langsung panas bumi.
3. Pembentukan peraturan perundang-
undangan daerah di bidang Panas Bumi
untuk Pemanfaatan Langsung
3. Antisipasi permasalahan
yang timbul di bidang
ESDM akibat
kewenangan ditarik ke
1. Dilakukan monitoring maupun koordinasi
baik ke Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Provinsi.
2. Koordinasi pengelolaan pertambangan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
10 Rencana Kerja Tahun 2018
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Pemerintah Pusat dan
Provinsi
3. Koordinasi pengelolaan dan pengendalian
air tanah
4. Koordinasi pengelolaan panas bumi
berkaitan dengan Dana Bagi Hasil.
5. Koordinasi Dana Bagi Hasil dari Tambang,
Minyak dan Gas Bumi.
6. Koordinasi pengelolaan energi yang
meliputi ketenagalistrikan dan aneka
energi baru dan energi terbarukan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun
2018, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam melaksanakan program dan kegiatan
tahun 2018sesuai Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung yang tercantun dalam
dokumen RKPD Tahun 2017, yang mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan kebijakan dari Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah.
I.2. LANDASAN HUKUM
Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Bandung Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
a. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
b. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
c. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 4421);
d. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
e. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4438);
f. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
11 Rencana Kerja Tahun 2018
g. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2004 tentang Rancana Kerja Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4405);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4576 );
i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );
j. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817 );
l. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
m. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
n. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Daerah;
p. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sisitem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);
q. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan
Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
r. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
s. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor 7);
t. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunana Daerah Kabupaten Bandung;
u. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
12 Rencana Kerja Tahun 2018
v. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah 2016-2021
w. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah;
x. Peraturan Bupati Nomor 95 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung;
y. Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2018.
I.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun
2018 dimaksudkan menetapkan dan mendokumentasikan perencanaan untuk periode 1 (satu)
tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan prioritas pembangunan daerah yang
menjadi tolak ukur kinerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung selama
Tahun 2018.
Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung adalah :
1. Mendiskripsikan tentang program-program prioritas yang akan dilaksanakan langsung oleh
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung;
2. Menjabarkan rencana strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2016-2021 dalam rencana program dan kegiatan prioritas Tahun Anggaran 2018.
Sehingga program-program tersebut dapat terlaksana sesuai yang diharapkan dengan
menitikberatkan pada program-program prioritas;
3. Menjadi pedoman dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Bandung pada Tahun Anggaran 2017;
4. Menjadi acuan bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2018;
5. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta
produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja.
I.4. SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
rancangan Renja SKPD yang meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
13 Rencana Kerja Tahun 2018
tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab berikutnya dapat
dipahami dengan baik.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, memuat
kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun
n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1), mengacu pada APBD tahun
berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan.
Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan
realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian kinerja
pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM,
maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji,
disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan uraian
mengenai : Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait
dengan pelayanan SKPD, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD, Dampaknya terhadap capaian visi dan
misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/internasional, seperti
SPM dan MDGs (Millenium Development Goalds), Tantangan dan peluang serta
Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk
ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
2.4. Review terhadap Rancangan Awal
Berisikan uraian mengenai: Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara
rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan. Penjelasan mengenai
alasan proses tersebut dilakukan. Penjelasan temuan-temuan setelah proses
tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal
RKPD, misalnya: terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak
terdapat di rancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun
besarannya berbeda. Lampirkan tabel berikut, yaitu dari hasil pengerjaan di
bagian C.1.5 (telaahan terhadap rancangan awal RKPD)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
14 Rencana Kerja Tahun 2018
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan
para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung
dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari
SKPD Kabupaten/Kota yang langsung ditujukan kepada SKPD maupun
berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan dan
pengamatan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan nasional dan
sebagaimana maksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan
prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
SKPD
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas
rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan
dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD
3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai : faktor-faktor yang menjadi
bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, rekapitulasi
program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak
sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif,
maupun kombinasi keduanya
BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik
dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan
kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
15 Rencana Kerja Tahun 2018
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
II.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD
Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandungadalah
penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis DinasPerdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Terkait dengan hal
tersebut Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung ini
menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran kinerja sasaran dari hasil apa yang
telah diraih atau dilaksanakan selama tahun 2016 dan perkiraan target tahun 2017.
Penyusunan Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun
2018, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut :
a. Masalah – masalah yang dihadapi saat ini
b. Sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;
c. Tujuan yang dikehendaki dalam menyelesaikan permasalahanya;
d. Sasaran – sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
e. Kebijakan – kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
16 Rencana Kerja Tahun 2018
Penyusunan Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun
2018 juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2016 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan
kerja tahun anggaran 2018;
b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan
konsistensi pembangunan. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan
digunakan serta pengalokasiannya;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung ini melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya melalui beberapa Program sebagai berikut :
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
Program Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan dimaksudkan untuk
melakukan pengawasan peredaran barang dan jasa serta memberikan fasilitasi penyelesaian
permasalahan konsumen melalui kerjasama dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK) Kabupaten Bandung serta melakukan tera ulang terhadap alat ukur dan tera untuk
memberikan kenyamanan dan keamana terhadap peredaran barang maupun jasa yang beredar
dipasaran. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu : Koordinasi peningkatan hubungan kerja
dengan lembaga perlindungan konsumen, Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan
pengaduan konsumen, Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa, dan Operasionalisasi
dan pengembangan UPT kemetrologian daerah.
Namun untuk tahun 2017 terdapat perubahan terhadap kewenangan pemerintah kab/kota
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daearah
yang menyebutkan kewenangan tentang perlindungan konsumen menjadi kewenangan provinsi
sedangan urusan kemetrologian dari kewenangan provinsi menjadi kewenangan kab/kota. Oleh
karena itu pada tahun 2017 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung per tahun 2017
untuk program dan kegiatan tentang perlindungan konsumen sudah fokus kepada urusan
kemetrologian, saat ini sudah terbentuk dan beroprasional UPT Metrologi di Desa Cinunuk
Kecamatan Cileunyi dengan anggaran yang terbatas.
Pada tahun 2016 program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.500.000.000,-
terealisasi sebesar Rp.397.119.108,- atau 79,42 persen. Sedangkan pada tahun 2017, dianggarkan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
17 Rencana Kerja Tahun 2018
dana untuk Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan terutama untuk
urusan kemetrologian sebesar Rp. 243.000.000,- .
Capaian Kinerja pada tahun 2016 ialah, Koordinasi hubungan kerja dengan Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat sebanyak 6 kali, fasilitasi penyelesaian sengketa
konsumen sebanyak 20 kasus, pengawasan peredaran barang dan jasa sebanyak 85 kali dan Tera
ulang alat UTTP di 10 pasar.
Adapun rincian tingkat pencapaian kinerja untuk Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan dapat dilihat pada table dibawah ini :
No. Program/Kegiatan Indikator Capaian Kinerja
Uraian Target Realisasi %
1
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Jumlah Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Konsumen
40 20 50
2
Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
Jumlah Pengawasan dan peredaran barang dan jasa
85 kali 85 kali 100
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport.
Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan nilai eksport di Kabupaten Bandung, dimana wilayah Kabupaten Bandung merupakan
wilayah kawasan industri pengolahan yang miliki peranan peranan penting dalam memicu
pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bandung. Program ini terdiri dari berbagai kegiatan: Sosialisasi
kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor dan impor, Pelatihan Ekspor bagi IKM,
UMKM dan Koperasi, Promosi dan Pengembangan Produk Potensi Eksport.
Pada tahun 2016 program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.469.987.000,-
terealisasi sebesar Rp. 389.939.865,- atau 82,97 persen. Sedangkan pada tahun 2017, dianggarkan
dana untuk Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport sebesar Rp.205.000.000,- .
Capaian Kinerja pada tahun 2016untuk Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan
dokumen ekspor dan impor diikuti sebanyak 30 orang dan kegiatan Pelatihan Ekspor bagi IKM,
UMKM dan Koperasi bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM/IKM dan
Koperasi yang sudah memiliki produk eksport dapat melakukan pemasaran produknya ke luar negeri
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan nilai eksport, kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak
30 orang.
Adapun tingkat pencapaian kinerja untuk Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan dapat dilihat pada table dibawah ini :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
18 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Indikator Capaian Kinerja
Uraian Target Realisasi %
1 Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport
Nilai Pertumbuhan Eksport ($)
930.210.000 824.819.145,79 88,67
Adapun pertumbuhan nilai eksport setiap bulanya pada tahun 2015 dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
Gambar 2.1. Grafik Nilai Eksport
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
1. Kegiatan PengembanganPasar danDistribusiBarang/Produk.
Indikatordaripada kegiatan ini adalahpersentasejumlahpengembangan
pasardandistribusibarang/produk,sedangkansasarannya adalahmeningkatnya sarana dan
prasaranapasardankelancarandistribusibarang.Yangmana
padatahun2016memilikitargetkinerja5pasar.Realisasikeuanganuntuk kegiatanini sebesar
Rp.2.502.260.000,00, terealisasi sebesar Rp.2.039.065.500,00 atau81,49% .
DenganRealisasifisikmencapai100%
AdapunSubkegiatandarikegiatan ini adalahsebagai berikut :
1) Perbaikan Atap Pasar Banjaran
2) Perbaikan Atap Pasar Stasiun Majalaya
3) Perbaikan Jalan Pasar Sayati
4) Perbaikan Pagas dan TPS Pasar Baru Majalaya
5) Kajian AMDAL Pasr Majalaya dan Pasar Banjaran
2. Kegiatan Pengambangan Kelembagaan dan Kerjasama Kemitraan.
IndikatorKinerjakegiataniniadalahJumlahPameran IndustriKecil danMenengahdiKabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Baratdan Daerah lainnya. Dengan sasaran terlaksanya Pameran di
764.364.400.796872.337.183.486
922.586.984.267
771.670.354.043886.592.063.858
1.165.160.267.047
644.577.720.104
1.034.981.771.7381.035.616.414.372
867.409.250.871
1.061.642.873.3391.021.002.117.551
0
200.000.000.000
400.000.000.000
600.000.000.000
800.000.000.000
1.000.000.000.000
1.200.000.000.000
1.400.000.000.000
Grafik Eksport Per Bulan Tahun 2016
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
19 Rencana Kerja Tahun 2018
KabupatenBandung, Provinsi Jawa Baratdan Daerah lainnya. SedangkanTarget Kinerjaadalah3
Kalimengikutipameran.AnggarankeuanganuntukkegiataninisebesarRp466.190.000,-dengan
realisasi anggaranRp431.553450,- atausebesar92,57%daritotalanggaran.
Peruntukanpenggunaan anggaraniniadalahdigunakanuntukbiayakeikutsertaan pameran
beserta biaya–biaya penunjangpameran yanglainnya. Untuk persentase
realisasinyatidakmencapai100%dikarenakanadaefisiensiyangdapat
dilakukandalampendanaankegiatantersebut.Dalamrangkapemasaranhasilproduksipengusahak
ecildanmenengah,BidangPerdagangan telah menginformasikan dan memfasilitasi para
pengerajin untuk mengikuti kegiatan pameran di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional
sehingganantinyadiharapkanterjadikontak dagang antara penjual dengan para pembeli baikdari
dalammaupunluarnegeri.
3. Kegiatan Peningkatan Sistem Jaringan Informasi Perdagangan.
Anggaran untuk kegiatan ini pada tahun 2016Rp.130.000.000,00 terealisasi Rp.102.024.925,00
atau 78,48%. Hasil yang dicapai kegiatan ini adalah tersedianya data perkembangan harga bahan
pokok dan barang strategis lainya dan menjaga ketersediaan serta kelancaran distribusi barang
bahan pokok masyarakat di pasaran sebagai upaya menekan laju inflasi daerah.
4. Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri bagi masyarakat
Kabupaten Bandung melalui kegiatan sosialisasi penggunaan produk dalam negeri yang
ditujukan bagi pemuda dan anak sekolah SMP dan SMA di Kabupaten Bandung. Anggaran
untuk kegiatan ini sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 99.999.850,-.
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4 kali diikuti peserta sebanyak 180 Orang.
5. Kegiatan Pengembangan Distribusi dan Promosi Barang Produk
Anggaran kegiatan ini tahun 2016 sebesar Rp. 450.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.438.780.600.- atau 97.51 persen. Anggaran itu digunakan untuk pelaksanaan [roduk UMKM
event pameran tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi dan Nasional sebanyak 5 kali kegiatan.
4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan merupakan program yang bertujuan
untuk meningkatkan disiplin bagi pedagang kaki lima dan asongan serta penataan sarana dan tempat
berdagang pedagan kaki lima dan asongan. Program ini didukung oleh berbagai kegiatan yaitu :
Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan, dan penataan tempat
berusahaa bagi pedagang kaki lima.Pada tahun 2016 program ini didukung anggaran sebesar Rp.
255.000.000,- tersealisasi sebesarRp. 225.855.000,-. Sedangkan pada tauhn 2017, dianggarkan dana
untuk Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan sebesar Rp. 454.000.000,-.
Capaian Kinerja pada tahun 2016 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan ialah kegiatan
penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan peserta sebanyak 130 orang dan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
20 Rencana Kerja Tahun 2018
penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan di 2 lokasi di Kecamatan Rancabali
dan Baleendah.Penataan tempat dan sarana dagang bagi pedagang kaki lima dan asongan
berdasarkan target yang ditetapkan pada tahun 2016 dilakukan di 2 lokasi pada realisasi tahun 2016
telah dilakukan pentaan di 2 lokasi yaitu di Penataan dan penertiban Pedagang Kaki Lima dan
Asongan yang berada di Kecamatan Baleendah dipindahkan ke dalam Pasar Baleendah dimana telah
disediakan hanggar untuk tempat berjualan bagi Pedagang Kaki Lima sehingga tidak berjualan
dipinggir jalan/trotoar dan pentaan tempat dan sarana pedagang kakil lima di Kecamatan Rancabali
dilakukan dilokasi tempat wisata Situ Pantengang dengan memberikan sarana dan prasarana untuk
berdagang berupa roda dan tenda sebanyak 20 buah yang bersumber dari bantuan Kementerian
Perdagangan dan telah diberikan kepada para pedagang yang ada di area wisata Situ Patengang.
Gambar 3.5 bantuan pentaan sarana dan prasarana pedagang kaki lima
5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi nerupakan program yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kapasitas produksi bagi para pelaku IKM dengan
mengenalkan penerapan teknologi tepat guna sebagai alat pendukung dalam meningkatkan
kapasitas produksinya.
Program ini didukung oleh berbagai kegiatan yaitu: Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi
Industri, Penguatan Kemampuan Industri Berbasis
Teknologi, Penguatan Kemampuan Industri Berbasis
Teknologi, Pengembangan Industri Kreatif
berbasis Fashion dan Pengembangan Industri Kreatif
Bebasis Kerajinan.Pada tahun 2016 program ini didukung
dengan anggaran sebesar
Rp. 1.321.537.500,- terealisasi
sebesar Rp. 1.288.678.000,-
atau 97,51 persen.
Sedangkan pada tahun 2017,
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
21 Rencana Kerja Tahun 2018
dianggarkan dana untuk Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi sebesar
Rp.301.865.000,- .
Capaian Kinerja pada tahun 2016 ialahPengembangan sistem inovasi teknologi industri dalam
upaya pelatihan dan pengembangan mutu desain teknologi kemasan bagi IKM untuk Meningkatkan
posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah yang diikuti peserta sosialisasi sebanyak 80
orang. Kegiatan Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi kegiatan ini diikuti oleh peserta
sebanyak 180 orang. Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif berbasis Fashion ialah kegiatan
Pembinaan dan pelatihan pengembangan industri kreatif berbasisi fashion untuk meningkatkan
posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah yang diikuti oleh peserta sebanyak 80 orang.
6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
Yang mana sasaran dari pada kegiatan ini adalah : Meningkatnya kualitas teknologi IKM di
Kabupaten Bandung, dengan Indikator Kinerja adalah jumlah IKM yang mendapat Pembinaan
Teknologi Industri dengan target Kinerja 420 IKM. Adapun Sumber Dana kegiatan ini adalah dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung dengan Pagu Anggaran sebesar
Rp.233.540.000,-. dan realisasinya adalah Rp232.340.000,-. Kegiatan ini diarahkan pada upaya
pemanfaatan teknologi dibidang produksi dan Sosialisasi GMP dan AMT bagi pelaku IKM, dengan
demikian diharapkan terjadi peningkatan mutu, produktivitas/efisiensi maupun diversifikasi produk
industri.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
22 Rencana Kerja Tahun 2018
Di file excel : Rancangan Renja Disperin 2018
Tabel Evaluasi Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2016 Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
27 Rencana Kerja Tahun 2018
Di file excel : Rancangan Renja Disperin 2018
Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD Tahun 2016-2021
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
32 Rencana Kerja Tahun 2018
Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD Tahun
2016-2021 di atas dapat kita lihat bahwa tidak semua program yang telah direncanakan dalam Renstra
terealisasi. Keterbatasan anggaran mengakibatkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
tidak bisa melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan. Sehingga banyak program kegiatan
yang telah disusun dalam Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung tidak
dapat direalisasikan karena adanya efesiensi anggaran yang mengakibatkan pencapaian kinerja terhadap
Renstra SKPD tidak maksimal.
Untuk mendorong peningkatan pencapaian kinerja terhadap Renstra SKPD Tahun 2016-2021 dalam
upaya mewujudkan peningkatan Perekonomian Kabupaten Bandung sejalan dengan arah kebijakan Ekonomi
Daerah Kabupaten Bandung yang mengacu pada misi Kepala Daerah, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan
Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan
pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”.
Adapun sasaran serta strategi dan arah kebijakan dirumuskan sebagai berikut :
Tabel .2.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2016-2021
Visi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri
dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi
Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”
MisiV: “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”
NO. TUJUAN SASARAN
1. Meningkatnya Nilai Perdagangan eksport Kabupaten Bandung
Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Non Migas
2.
Meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri dan Peningkatan perlindungan terhadap konsumen
Meningkatnya perlindungan terhadap hak/kepentingan konsumen dan tertib ukur
Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB
3. Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah
Meningkatkan daya saing dan produktifitas industri kecil
Meningkatnya standarisasi produk industri
5. Meningkatnya pemanfaatan potensi pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan potensi volume uap panas bumi sebagai energi yang berwawasan lingkungan
6. Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal
Meningkatakan Tatakelola Pemerintahan instansi Organisasi Perangkat Daerah
Upaya-upaya diatas merupakan program kegiatan prioritas yang terdapat pada Rencana Kerja dan
Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung. Sehingga diharapkan pada
tahun yang akan datang dapat meningkatkan anggaran program kegiatan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung sesuai dengan perecanaan kebutuhan, untuk meningkatan pencapaian
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
33 Rencana Kerja Tahun 2018
kinerja terhadap Renstra SKPD dalam upaya mewujudkan peningkatan Perekonomian Kabupaten Bandung
sejalan dengan arah kebijakan Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung.
II.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang
sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun
2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007.Disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-
masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.
II.2.1 Struktur Organisasi
Berikut ini ialah Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian sesuai Perda Nomor 12
Tahun 2016 terdiri dari :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretaris.
3. Bidang Industri Non Agro.
- Seksi Logam, Mesin dan Alat Transportasi
- Seksi Tekstil, Produk Tekstil dan Aneka
- Seksi Kreatif dan Elektronika
4. Bidang Industri Agro
- Seksi Makanan dan Minuman
- Seksi Kima, Farmasi dan Obat Tradisional
- Seksi Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan
5. Bidang Sarana Distribusi Perdagangan.
- Seksi Bina Usaha Perdagangan
- Seksi Pengembangan Sarana Distribusi
- Seksi Pengawasan Pengelolaan Sarana Distribusi
6. Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.
- Seksi Perdagangan Dalam Negeri
- Seksi Perdagangan Luar Negeri
- Seksi Pengawasan Distribusi
7. Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumberdaya Mineral.
- Seksi Standarisasi Kemetrologian
- Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian
- Seksi Energi dan Sumberdaya Mineral
8. UPTD Pasar dan Metrologi Legal
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
34 Rencana Kerja Tahun 2018
Diagram Struktur Organisasi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
35 Rencana Kerja Tahun 2018
II.2.2. Tugas Pokok
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung bertanggung jawab dalam hal pembinaan dan pengembangan
terhadap perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok
merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang
perindustrian dan perdagangan serta urusan energi dan sumberdaya mineral yang meliputi
pengembangan hasil industri pertanian dan kehutanan dan industri logam, mesin dan kimia,
industri aneka, sarana dan pengembangan perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri,
monitoring dan vealuasi pemanfaatan energi dan sumberdaya mineral serta melaksanakan
ketatausahaan Dinas.
Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka tugas pokok
dan fungsi unsur-unsur Dinas yang bertanggung jawab dalam hal adalah sebagai berikut:
1) Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan,
mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang yang
bertanggung jawab dalam hal Fungsi Kepala Dinas yang bertanggung jawab dalam hal adalah
:
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian, penyusunan program, pengelolaan umum
dan kepegawaian serta pengolahan keuangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan
terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.
d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta
hubungan masyarakat.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
36 Rencana Kerja Tahun 2018
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Dinas.
i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas.
k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga
atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
Sekretaris membawahkan:
a. Sub Bagian Penyusunan Program.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Sub Bagian Keuangan.
3) Bidang Sarana Distribusi Perdagangan
Bidang Sarana Distribusi Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Sarana
Distribusi Perdagangan yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang sarana distribusi perdagangan yang meliputi bina
usaha perdagangan, pengembangan sarana distribusi, pengawasan pengelolaan sarana
distribusi;
Dalam melaksanakan tugas dan pokok Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan
menyelengarakan fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan sarana distribusi
perdagangan.
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di sarana distribusi perdagangan.
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang sarana distribusi perdagangan.
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang sarana distribusi perdagangan.
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang sarana distribusi
perdagangan.
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana distribusi perdagangan.
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan di bidang pengelolaan sarana distribusi
perdagangan.
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi /
lembaga di bidang sarana distribusi perdagangan.
Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, membawahkan:
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
37 Rencana Kerja Tahun 2018
a. Seksi Bina Usaha Perdagangan;
b. Seksi Pengembangan Sarana Distribusi;
c. Seksi Pengawasan Pengelolaan Sarana Distribusi.
4) Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri
Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.
Kepala Bidang Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan perdagangan
Dalam Negeri dan Luar Negeri yang meliputi perdagangan dalam negeri, perdagangan luar
negeri, dan pengawasan distribusi perdagangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri
mempunyai fungsi :
a) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja perdagangan dalam dan luar
negeri.
b) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
c) Pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan
dalam dan luar negeri.
d) Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
e) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar
negeri.
f) Pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
g) Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i) Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi /
lembaga atau pihak ketiga di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri membawahkan:
a) Seksi Perdagangan Dalam Negeri
b) Seksi Perdagangan Luar Negeri
c) Seksi Pengawasan Distribusi
5) Bidang Kemetrologian, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineraldipimpin oleh seorang Kepala
Bidang. Kepala Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineralmempunyai tugas
pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
kemetrologian dan sumber daya energi yang meliputi standardisasi kemetrologian,
pengawasan dan penyuluhan kemtrologian, dan sumber daya energi.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya
Mineralmempunyai fungsi :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
38 Rencana Kerja Tahun 2018
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Kemetrologian, Energi dan
Sumber Daya Mineral;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber Daya Energi;
c. pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidangKemetrologian
danSumber Daya Energi;
d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber Daya
Energi;
e. Perumusan kebijakan kemitraan dan kerjasama
f. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber
Daya Energi;
g. pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber Daya Energi;
h. evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber Daya Energi;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi dan
lembaga lainnya.
Bidang Kemetrologian danSumber Daya Energi membawahkan:
a) Seksi Standardisasi Kemetrologian
b) Seksi Pengawasan dan Penyuluhan
c) Seksi Sumber Daya Energi
6) UPTD Pasar
UPTD Pasar dipimpin oleh seorang Kepala UPTD. Kepala UPTD Pasar mempunyai tugas pokok
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan
sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan dan pengembangan pasar;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala
UPTD Pasar menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan dan pengembangan
pasar;
b. perencanaan operasional kegiatan pengelolaan dan pengembangan pasar meliputi
pelaksanaan pemeliharaan kebersihan, kemanan dan ketertiban pasar;
c. pengawasan dan pengendalain pelaksanaan pemelihaan kebersihan, kemanan dan
ketertiban pasar;
d. pengawasan, pengendalian retribusi dan penyetoran hasil pungutan retribusi ke kas
daerah;
e. pengembangan kemitraan pengelolaan dan pengembangan pasar;
f. pelaksanaan pelaporan harga kebutuhan pokok masyarakat secara berkala;
g. pelaksaaan pengawasan terhadap toko modern dan pasar rakyat milik desa, koperasi
maupun sawasta/perorangan di wilayah binaannya;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
39 Rencana Kerja Tahun 2018
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan pasar dengan sub unit kerja
lain di lingkungan Dinas.
UPTD Pasar, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha.
Sub Bagian Tata Usaha.
1. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pengelolaan dan pengembangan pasar;
3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala
Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan dan pengembangan
pasar;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana UPTD;
c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pengelolaan dan
pengembangan pasar;
d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian
pengelolaan dan pengembangan pasar;
e. penatausahaan penarikan retribusi dan penyetoran hasil penarikan ke kas daerah;
f. penatausahaan pelaporan harga kebutuhan pokok masyarakat secara berkala
g. pelaksanaan pembaharuan data pedagang pasar rakyat yang dikelola dan pasar
rakyat milik desa, koperasi, dan swasta/perorangan di wilayah binaan secara
berkala;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
7) UPTD Metrologi Legal
UPTD Metrologi Legal dipimpin oleh seorang Kepala UPTD. Kepala UPTD Metrologi Legal
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang metrology legal;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala
UPTD Metrologi Legal menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana/program pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan
standar kerja;
b. pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan standar kerja;
c. pemeliharaan ketertelusuran standar kerja dan perlengkapannya;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
40 Rencana Kerja Tahun 2018
d. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi metrologi legal;
e. pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan dan bertanggung jawab terhadap penggunaan
cap tanda tera;
f. penyusunan rencana/program tera dan/atau tera ulang alat-alatukur, takar, timbang dan
perlengkapannya (UTTP);
g. pelaksanaan tera dan/atau tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya (UTTP);
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan penyuluhan, pengamatan, pengawasan dan penyidikan tindak pidana di
bidang metrologi legal. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pasar sesuai dengan tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Tata Usaha.
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan
pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang metrologi legal;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaan metrologi legal;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana UPTD;
c. pelaksanaan pembaharuan data potensi alat UTTP dan data tera serta tera ulang
secara berkala;
d. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi metrologi legal;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan
bidang tugasnya;
8) Bidang Industri Non Agro
Bidang Industri Agro mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pengkajian Bahan
Kebijakan Teknis dan penyelenggaraan Fasilitasi Industri Agro.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Industri
Agro mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan kebijakan teknis pengembangan Industri Agro;
b. penyelengaraan fasilitasi pengembangan, pengendalian, pengawasan monitoring dan
evaluasi Industri Non Agro;
Rincian Tugas Bidang Industri Non Agro :
a. menyelenggarakan program kerja Bidang Industri Non Agro;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
41 Rencana Kerja Tahun 2018
b. menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri, perlindungan
usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi
sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi
industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan pada jenis Industri
Non Agro;
c. menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan
teknis serta pelayanan umum Industri Non Agro, perlindungan usaha industri,
perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi sumberdaya
manusia, permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi
industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
d. menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Non Agro;
e. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum serta
pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Non Agro , perlindungan usaha industri,
perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi sumberdaya
manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri,
pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
g. menyelenggarakan koordinasi dengan Dinas dan unit kerja terkait;
h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan Perintah pimpinanan.
Bidang Industri Non Agro, membawahkan :
a. Seksi Industri Logam, Mesin dan Alat Transpotasi
b. Seksi Industri Tekstil Produk Tekstil dan Aneka;
c. Seksi Industri Kreatif dan Elektronika.
9) Bidang Industri Agro
Bidang Industri Agro mempunyai tugas pokok Menyelenggarakan Pengkajian Bahan
Kebijakan Teknis dan penyelenggaraan Fasilitasi Industri Agro.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Industri Agro mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan kebijakan teknis pengembangan Industri Agro;
b. penyelengaraan fasilitasi pengembangan, pengendalian, pengawasan monitoring dan
evaluasi Industri Agro;
Rincian Tugas Bidang Industri Agro :
a. menyelenggarakan program kerja Bidang Industri Agro;
b. menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri, perlindungan
usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi
sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
42 Rencana Kerja Tahun 2018
industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan pada jenis Industri
Agro;
c. menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan
teknis serta pelayanan umum Industri Agro, perlindungan usaha industri, perencanaan
dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi sumberdaya manusia,
permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri,
pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
d. menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Agro;
e. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum serta
pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Agro, perlindungan usaha industri,
perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi sumberdaya
manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri,
pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
g. menyelenggarakan koordinasi dengan Dinas dan unit kerja terkait;
h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan Perintah pimpinanan.
Bidang Industri Agro, membawahkan:
a. Seksi Industri Makanan, Minuman;
b. Seksi Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional;
c. Seksi Industri Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan.
II.2.3 Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Perdagangan dan Perindustrian
mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan teknis operasional di bidang Perindustrian dan
Perdagangan yang meliputi pelayanan pengembangan, pembinaan dan pengembangan
hasil pertanian dan kehutanan dan logam, mesin kimia, aneka sarana dan pengembangan
perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri.
2. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan.
3. Pelaksana tugas lainya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
II.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Sejalan dengan konteks pembangunan di suatu daerah, maka daerah sebagai bagian dari
subsistem yang terintegrasi secara nasional juga memiliki kontribusi terhadap pola pembangunan
nasional. Menghadapi dinamika lingkungan strategis baik regional, nasional, maupun global serta
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
43 Rencana Kerja Tahun 2018
memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara keberlanjutan dan
perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang
saat ini dan lima tahun ke depan.
Hal tersebut sejalan dengan amanat RPKD Kabupaten Bandung Tahun 2017, Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung melakukan orientasi dan pendekatan yang
digunakan dalam perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung
tercapainya visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021.
Berdasarkan pendekatan seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta peluang dan ancaman yang terkait
dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan
lembaga/institusi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi, maka permasalahan dan isu-isu strategis penyelenggaraan
tugas fungsi menjadi rujukan penting dalam menentukan program dan kegiatan yang
diprioritaskan selama lima tahun ke depan.
Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan
SKPD, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi
SKPD, Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program
nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs (Millenium Development Goalds), Tantangan dan
peluang serta Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk
ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
II.3.1. Identifikasi Permasalahan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perdagangan dan Perindustrian. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi tersebut terdapat beberapa permasalahan, antara lain:
Bidang Perdagangan
1. Belum terbangunnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif
dan efisien.
Belum Optimalnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif dan
efisien disebabkan karena belum memadainya sarana dan prasarana logistik, seperti sarana
transportasi (jalan, akses dan alat angkut), sarana pergudangan dan keterampilan SDM.
Permasalahan ini harus segera mendapatkan solusi, karena sistem distribusi bahan pokok
yang tidak strategis menyebabkan kelangkaan dan harga barang pokok yang menjadi
beragam.
2. Rendahnya kualitas sarana dan prasarana dagang pasar tradisional
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
44 Rencana Kerja Tahun 2018
Pasar berfungsi sebagai tempat yang penting dalam penyaluran barang. Sesuai dengan
perkembangan pembangunan, saat ini banyak hadir pusat perbelanjaan modern, agar
konsumen bisa berbelanja lebih efisien. Pembangunan pasar-pasar tradisional dilakukan
sebagai upaya mengikis pasar-pasar modern yang mulai membanjiri masyarakat. Saat ini
pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern karena selain lengkap, harga barang
di pasar tradisional juga lebih terjangkau dibandingkan pasar modern. Untuk itu, demi
menarik minat beli masyarakat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
perlu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dagang di pasar tradisional. Banyak pasar
yang masih membutuhkan sarana prasarana yang memadai untuk kenyamanan konsumen
dan pedagang agar masyarakat mau membeli di pasar tradisional.
3. Masih tingginya penggunaan barang impor yang relatif lebih terjangkau harganya.
Ketergantungan konsumen Indonesia terhadap produk impor masih tinggi dibandingkan nilai
ekpornya, padahal yang diharapkan adalah sebaliknya. Penyebab utama kondisi ini adalah
daya saing produk-produk dalam negeri yang terus melemah. Di dalam negeri menjadi kalah
bersaing dengan produk impor, apalagi diperburuk dengan banyaknya produk impor ilegal.
Di pasar internasional, produk tekstil dan produk tekstil (TPT) dan produk kayu kalah bersaing
dengan produk dari China dan negara ASEAN lainnya. Tujuan dari peningkatan nilai ekspor
adalah mengurangi ketergantungan konsumen dengan produk luar negeri sehingga produk
dalam negeri dapat bersaing dengan produk luar negeri yang nantinya juga akan berdampak
terhadap penerimaan devisa negara. Penggunaan barang impor dapat disiasati dengan
memproduksi di dalam negeri barang-barang kebutuhan yang masih di impor. Indonesia
memilki banyak potensi sumber daya alam yang dijual dalam bentuk bahan mentah. Bahan
mentah ini banyak di ekspor ke luar negeri dan di impor kembali dalam bentuk barang
setengah jadi maupun bahan jadi. Untuk mengubah bahan mentah yang berpotensi menjadi
bahan setengah jadi atau barang jadi yang bernilai guna tentu bukan hal yang mudah.
Diperlukan modal yang cukup untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan primer. Modal
yang dimaksudkan berasal dari investasi. Investasi memiliki korelasi positif terhadap ekspor
dan impor. Investasi akan mengakibatkan terjadinya impor barang modal dan bahan baku
penolong, dimana produk-produk ini sebagian besar digunakan untuk memproduksi produk
untuk keperluan di dalam negeri dan untuk keperluan ekspor. Selain itu, masih banyak
kendala dalam memproduksi barang-barang tersebut.
4. Perlindungan terhadap konsumen belumoptimal
Konsumen pengguna barang dan jasa harus mendapat perlindungan. Perlindungan terhadap
konsumen belum optimal karena kurangnya pengawasan barang beredar, jasa dan
kemetrologian. Selain itu, penyebab lainnya, masih rendahnya pemahaman pelaku usaha dan
konsumen terhadap UU Perlindungan Konsumen, masih rendahnya kesadaran pedagang
untuk menera-ulangkan UTTP, banyaknya kasus-kasus yang merugikan konsumen,
membanjirnya produk impor yang tidak sesuai dengan ketentuan, terbatasnya jumlah
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
45 Rencana Kerja Tahun 2018
petugas di bidang pengawasan, jumlah LPKSM dan BPSK masih terbatas, serta tempat
pengaduan konsumen masih terbatas.
Bidang Industri
1. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar Jejaring
kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar termasuk dalam Program Penataan
Struktur Industri. Sektor IKM (Industri Kecil dan Menengah) diharapkan menjadi mitra bisnis
bagi perusahaan besar. Namun kendala IKM untuk menjadi mitra bisnis bagi perusahaan
besar adalah kurang optimalnya IKM dalam memenuhi persyaratan teknis maupun
administrasi dan pasokan barang yang kurang kontinyu yang menyebabkan keterlambatan
produksi.
2. Belum optimalnya pengembangan Industri sesuai dengan tata ruang wilayah yang
berwawasan lingkungan dalam meningkatkan investasi industri
Peningkatan pembangunan industri hendaknya jangan sampai membawa akibat rusaknya
lingkungan hidup. Hal ini diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24 Tahun 2009
tentang Kawasan Industri, akan mendorong pengembangan industri yang berwawasan
lingkungan serta akan memberikan daya tarik investasi industri. Belum optimalnya
pengembangan industri yang sesuai dengan tata ruang wilayah yang berwawasan
lingkungan disebabkan karena belum adanya program khusus yang fokus terhadap
peningkatan kualitas dan populasi industri.
3. Terbatasnya dukungan infrastruktur sarana prasarana layanan teknis dan kondisi mesin yang
sudah tua
Pelaku IKM harus selalu melakukan inovasi dan kreatif supaya mampu bersaing kendati
terkena dampak kebijakan dan permasalahan internal maupun eksternal. Peningkatan sarana
dan dalam rangka optimalisasi pelayanan teknis dilakukan melalui upaya pengembangan dan
penerapan hasil rekayasa teknologi industri bagi IKM. Terbatasnya dukungan infrastruktur
sarana dan prasarana layanan teknis dapat menurunkan daya saing di sektor industri.
4. Lemahnya Daya Saing Industri Kecil Menengah
Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar terhadap penurunan daya
saing ekonomi, terutama sektor-sektor industri sebagai lapangan kesempatan kerja yang
merupakan salah satu motor bagi pertumbuhan ekonomi. Lemahnya daya saing juga
dirasakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung pada industri kecil
menengah. Akar masalah dari lemahnya daya saing industri kecil menengah disebabkan
karena tingginya harga bahan baku, keterbatasannya peralatan yang di gunakan, terbatasnya
kemampuan dan keterampilan industri, serta kurangnya promosi dan jejaring produk IKM.
5. Belum Optimalnya Pengembangan Industri Kecil Menengah.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
46 Rencana Kerja Tahun 2018
Industri Kecil Menengah memiliki peranan strategis dalam struktur industri dan ekonomi
Indonesia. Namun pengembangan industri kecil menengah belum optimal. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya pasokan bahan baku untuk industri kecil menengah. Penyebab lainnya masih
rendahnya kualitas produk industri agro dan hasil hutan. Pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh limbah industri yang belum tertangani. Belum efisiensinya pemakaian energi
di industri, kenaikan harga energi, dan pencemaran lingkungan hidup akibat emisi gas rumah
kaca juga dapat menjadi akar masalah dari belum optimalnya pengembangan industri.
II.3.2. Penentuan isu-isu Strategis
Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal
yaitu peluang dan ancaman serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan pendekatan
seperti diuraikan dalami Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam menentukan
program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan (2016-2021) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Belum terjaminnya ketersedian kebutuhan bahan pokok menyebabkan sering terjadi
fluktuasi harga bahan pokok;
2. Belum efesienya arus barang dan konektivitas distribusi dan fasilitasi perdagangan;
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran konsumen serta belum optimalnya pengawasan
barang/jasa;
4. Masih rendahnya tingkat keterampilan dan produktivitas dari pelaku industri kecil;
5. Masih lemahnya penguasan teknologi bagi pelaku industri kecil menyebabkan daya sairng
produk industri kecil lemah dalam menghadapi persaingan;
6. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar.
7. Masih rendahnya kapasitasi SDM IKM dalam mengakses teknologi informasi, jaringan
produksi dan pemasaran produk;
II.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD
Pada bagian review terhadap rancangan awal RKPD dilakukan proses membandingkan
antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan. Apakah sudah sesuai antara RKPD
dengan kebutuhan yang ada.Informasi hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
47 Rencana Kerja Tahun 2018
Di file excel : Rancangan Renja Disperin 2018
Tabel Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
56 Rencana Kerja Tahun 2018
II.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para
pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat langsung, LSM, asosiasi-asosiasi,
perguruan tinggi maupun dari yang langsung ditujukan kepada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKDP dari
penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan. Adapun usulan
program dan kegiatan masyarakat adalah sebagai berikut :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
57 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Ciaro 0.9 Kegiatan 40.500.000
2 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Ciherang 0.9 Kegiatan 40.500.000
3 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Bojong Nagreg 0.41 Kegiatan 18.450.000
4 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Ganjarsabar 0.41 Kegiatan 18.450.000
5 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bumiwangi 0.95 Kegiatan 42.750.000
6 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sarimahi 1 Kegiatan 45.000.000
7 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sigara Cipta 1 Kegiatan 38.000.000
8 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Ciheulang 0.95 Kegiatan 42.750.000
9 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Sayati 2 Kegiatan 80.000.000
10 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Jatiendah 0.5 Kegiatan 22.500.000
11 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cilengkrang 0.5 Kegiatan 22.500.000
12 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Girimekar 1 Kegiatan 45.000.000
13 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Biru 1 Kegiatan 40.000.000
14 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Neglawangi 1 Kegiatan 40.000.000
15 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Rancamulya 1 Kegiatan 45.000.000
16 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Bojongmanggu 1 Kegiatan 40.000.000
Tabel Kajian Usulan Program dan Kegiatan Dari Masyarakat Kab. Bandung Tahun 2018
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
58 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
17 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukamanah Pangalengan 1 Kegiatan 45.000.000
18 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukamanah Pangalengan 1 Kegiatan 45.000.000
19 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sukamanah Pangalengan 1 Kegiatan 38.000.000
20 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Resmitingal 1 Kegiatan 38.000.000
21 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cihawuk 1 Kegiatan 40.000.000
22 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa sukapura Kertasari 1 Kegiatan 38.000.000
23 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Lampegan 1 Kegiatan 40.000.000
24 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Karyalaksana 1 Kegiatan 45.000.000
25 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cibeet 1 Kegiatan 45.000.000
26 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cipedes 1 Kegiatan 45.000.000
27 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cipaku 1 Kegiatan 45.000.000
28 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cigentur 1 Kegiatan 45.000.000
29 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Mandalahaji 1 Kegiatan 38.000.000
30 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sukarame 1 Kegiatan 45.000.000
31 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cipeujeuh 1 Kegiatan 45.000.000
32 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Mandalahaji 1 Kegiatan 45.000.000
33 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bojong Emas 1 Kegiatan 45.000.000
34 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Langensari 1 Kegiatan 38.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
59 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
35 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Padamukti 1 Kegiatan 45.000.000
36 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cangkuang Rancaekek 1 Kegiatan 38.000.000
37 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bojongloa 1 Kegiatan 45.000.000
38 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Tegalsumedang 1 Kegiatan 40.000.000
39 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Wangisagara 1 Kegiatan 40.000.000
40 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Majasetra 1 Kegiatan 45.000.000
41 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cimekar 1 Kegiatan 45.000.000
42 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cileunyi Kulon 1 Kegiatan 45.000.000
43 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sayati 0.94 Kegiatan 42.300.000
44 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Margahayu Selatan 1 Kegiatan 38.000.000
45 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Ciburial 2 Kegiatan 76.000.000
46 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Cimenyan 1 Kegiatan 40.000.000
47 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Kelurahan Cibeunying 1 Kegiatan 45.000.000
48 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Rahayu 1 Kegiatan 45.000.000
49 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cigondewah Hilir 1 Kegiatan 38.000.000
50 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Nanjung 1.5 Kegiatan 57.000.000
51 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Citereup 1 Kegiatan 45.000.000
52 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Citereup 1 Kegiatan 38.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
60 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
53 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Tegalluar 0.8 Kegiatan 36.000.000
54 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Desa Cipagalo 0.85 Kegiatan 34.000.000
55 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bojongsari 0.9 Kegiatan 34.200.000
56 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Lengkong 0.65 Kegiatan 29.250.000
57 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Alamendah 1 Kegiatan 45.000.000
58 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Mekarjaya Arjasari 1 Kegiatan 45.000.000
59 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Mangunjaya 1 Kegiatan 38.000.000
60 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Warjabakti 1 Kegiatan 45.000.000
61 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cikasungka 1 Kegiatan 38.000.000
62 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cikancung 1 Kegiatan 45.000.000
63 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Pamekaran 1 Kegiatan 40.000.000
64 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cukanggenteng 1 Kegiatan 45.000.000
65 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cisondari 1 Kegiatan 45.000.000
66 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sugihmukti 1 Kegiatan 45.000.000
67 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Alamendah 1 Kegiatan 45.000.000
68 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukaresmi 1 Kegiatan 45.000.000
69 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cicalengka Kulon 1 Kegiatan 40.000.000
70 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Rancakole 1 Kegiatan 45.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
61 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
71 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cangkuang Kulon 2 Kegiatan 90.000.000
72 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa BojongMalaka 1 Kegiatan 45.000.000
73 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Banyusari 1 Kegiatan 38.000.000
74 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Gandasari 1 Kegiatan 45.000.000
75 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cilampeni 1 Kegiatan 45.000.000
76 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Buninagara 1 Kegiatan 45.000.000
77 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cibodas Kutawaringin 1 Kegiatan 45.000.000
78 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Bandasari 1 Kegiatan 45.000.000
79 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Nagrog 1 Kegiatan 38.000.000
80 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa BabakanPeuteuy 1 Kegiatan 38.000.000
81 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Hegarmanah 1 Kegiatan 38.000.000
82 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cibodas Pasirjambu 1 Kegiatan 38.000.000
83 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Biru 1 Kegiatan 38.000.000
84 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cinunuk 1 Kegiatan 38.000.000
85 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Desa Cikuya 1 Kegiatan 40.000.000
86 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sayati 0.95 Kegiatan 42.750.000
87 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Kiangroke 1 Kegiatan 45.000.000
88 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Banjaran Wetan 1 Kegiatan 45.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
62 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
89 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Arjasari 1 Kegiatan 38.000.000
90 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Desa Lebakmuncang 2 Kegiatan 80.000.000
91 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Neglasari Banjaran 1 Kegiatan 40.000.000
92 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Tegalsumedang 1 Kegiatan 45.000.000
93 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Margamukti 1 Kegiatan 38.000.000
94 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Pananjung 1 Kegiatan 45.000.000
95 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Campakamulya 1 Kegiatan 40.000.000
96 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sukamaju Cimaung 1 Kegiatan 45.000.000
97 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Pamekaran 1 Kegiatan 45.000.000
98 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cingcin 1 Kegiatan 45.000.000
99 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukanegara 0.1 Kegiatan 4.500.000
100 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukanegara 0.2 Kegiatan 8.000.000
101 Pelatihan Industri Kreatif Kerajinan Desa Santosa Kecamatan Kertasari
0,8 Kegiatan 30.400.000
102 Pelatihan Teknologi Desan Kemasan Desa Bojong manggu Kecamatan Pameungpeuk
10 Orang 18.220.000
103 Pelatihan Teknologi Desan Kemasan Kecamatan Cileunyi 15 Orang 26.370.000
104 Pelatihan Olahan Makanan Borondong Desa Laksana Kecamatan Ibun 18 Orang 37.000.000
105 Pelatihan Olahan Makanan dan Kemasan Kecamatan Cimaung 8.730.000
106 Pelatihan Meubeler Kecamatan Kutawaringin 1,4 Kegiatan 56.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
63 Rencana Kerja Tahun 2018
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
107 Pelatihan Rosting Kopi Kecamatan Pangalengan 1,2 Kegiatan 48.000.000
108 Pelatihan Teknologi Kosmetika/Kecantikan dari Susu Kecamatan Pasirjambu 1,5 Kegiatan 60.000.000
109 Pelatihan Olahan Makanan dan Kemasan Kecamatan Ciwidey 1,3 Kegiatan 58.500.000
110 Pelatihan konveksi / Sablon Digital Kecamatan Dayeuhkolot 19.000.000
111 Pelatihan Teknologi Kosmetika/Kecantikan dari Strawbery Kecamatan Rancabali 16.256.323
112 Sosialisasi Tentang Kemterologian Legal Kecamatan Majalaya 28.500.000
113 Peningkatan kempauan teknologi industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kecamatan Baleendah 1 kegiatan 40.000.000
114 Pelatihan Olahan Makanan dan Kemasan Kecamatan Baleendah 1 kegiatan 45.000.000
115 Sosialisasi Tentang Kemterologian Legal Kecamatan Rancaekek 25.000.000
116 Peningkatan Kemampuan Teknologi Indsutri Kecil, Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
Kecamatan Baleendah 1 kegiatan 40.000.000
117 Sosialisasi Tentang Kemterologian Legal Kecamatan Baleendah 22.000.000
118 Peningkatan kempauan teknologi industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kabupaten Bandung 2 kegiatan 80.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
64 Rencana Kerja Tahun 2018
Dari data tabel diatas dapat dilihat program dan kegiatan apa saja yang diusulkan oleh masyarakat
untuk Rencana Kerja pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
tahun 2018, semua usulan tersebut dapat direalisasikan tetpi masih terdapat beberapa kesalahan
menentukan usulanyang sesuai dengan nama prgram yang diharapkan dari pelatihan tersebut, serta
program kegiatan yang tidak jelas. Sehingga hanya sebagian usulan tersebut yang dapat direalisasikan
sesuai dengan analisis kebutuhan dan prioritas utama.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
65 Rencana Kerja Tahun 2018
BAB III
TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
III.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL
Rencana Kerja Satuan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung merupakan
bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem perencanaan pembangunan
provinsi, serta bagian dari sistem perencanaan Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, Rencana
Kerja Satuan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung seharusnya bersinergi
dengan dokumen perencanaan lain, baik di tingkat Pusat, seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional,
RKP Nasional, maupun di tingkat Provinsi, seperti RPJP Provinsi Jawa Barat, RPJM Provinsi Jawa
Barat, RKPD Provinsi Jawa Barat 2015; dan RPJMD Kabupaten Bandung 2016-2021 dan RKPD
Kabupaten Bandung 2017.
III.1.1. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga
1. Telahaan Kementerian Perdagangan
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan
dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi
membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada
munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan RI dituntut memiliki kemampuan menjembatani
kesenjangan yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional
sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur”.
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Perdagangan dalam pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-masing tujuan yang telah
dipaparkan di atas, secara umum dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
66 Rencana Kerja Tahun 2018
Gambar 3 .1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Perdagangan
Pembangunan Perdagangan dalam lima tahun ke depan akan sesuai dengan visi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang tercantum dalam Undang-
Undangl 7 tahun 2007 yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. RPJPN
2005-2015 dilaksanakan dalam 4 tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN),
yang pada tahap 3 atau dalam periode 2015-2019 memiliki arah kebijakan untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing
kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Berdasarkan arahan tersebut
pembangunan Indonesia dalam periode ini diarahkan untuk mencapai perekonomian yang kuat,
inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu peran penting Kementerian Perdagangan dalam agendapembangunan sektor
ekonomi adalah melakukan upayapeningkatan ekspor non migas dan jasa yang bernilai
tambahtinggi. Strategi dalam mewujudkan arah kebijakan eningkatkan eksporproduk nonmigas
dan ekspor jasa bernilai tambah lebih tinggi danlebih kompetitif di pasar internasional untuk
mendukungpertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan ekspor barang bernilai tambah lebih tinggi;
2) Memanfaatkan rantai nilai global dan jaringan produksi globaluntuk meningkatkan ekspor
barang terutama produkmanufaktur
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor sektor jasaprioritas yang meliputi jasa
pendorong ekspor nonmigas (jasatransportasi, jasa pariwisata dan jasa konstruksi)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
67 Rencana Kerja Tahun 2018
2. Telahaan Kementerian Perindustrian
Visi Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019 ialah ” “Indonesia Menjadi Negara Industri
yang Berdaya Saing dengan Struktur Industriyang Kuat BerbasiskanSumber Daya Alam dan
Berkeadilan” . Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk 4
(empat) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan industri
nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan;
2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri
yang berkelanjutan dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi;
3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;
4. Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan
memperkukuh ketahanan nasional.
KementerianPerindustrian menetapkan tujuan pembangunan industri untuk5 (lima)
tahun ke depanyaitu Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing. Ukuran
keberhasilanpencapaian tujuan tersebut akan dijelaskan pada bagian Sasaran Strategis
KementerianPerindustrian. Strategis yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun ke depan
oleh Kementerian Perindustrian ialah sebagai berikut :
Gambar. 3.2. Peta Strategis Kementerian Perindustrian
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
68 Rencana Kerja Tahun 2018
III.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
lima tahun. Penetapan tujuan didasarkan pernyataan Visi dan Misi serta mengakomodasi isu-isu
tren yang berkembang kearah perubahan. Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi konkrit
dan logis yang ingin dicapai dimasa datang dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka perumusan
Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan akan semakin terarah dalam rangka terealisasinya
suatu misi.
Sasaranadalah hasil yang akan dicapai secara nyatadengan rumusan yang lebih spesifik
dan dapat diukur capaiannya lewat indikator yang telah ditetapkan dalam jangka waktu relatif
pendek yaitu satu tahun berkesinambungan sehingga dapat sejalan dengan tujuan yang
ditetapkan dalam Renstra.
Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017, adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
1) Menjamin ketersedian kebutuhan bahan pokok menyebabkan sering terjadi fluktuasi harga
bahan pokok;
2) Meningkatkan efesienya arus barang dan konektivitas distribusi dan fasilitasi perdagangan;
3) Meningkatkan kesadaran konsumen serta belum optimalnya pengawasan barang/jasa;
4) Meningkatkan tingkat keterampilan dan produktivitas dari pelaku industri kecil;
5) Meningkatkan kemampuan penguasan teknologi bagi pelaku industri kecil menyebabkan
daya sairng produk industri kecil lemah dalam menghadapi persaingan;
6) Memperluas jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar;
7) Meningkatkan kapasitasi SDM IKM dalam mengakses teknologi informasi, jaringan
produksi dan pemasaran produk.
2. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai antara lain ialah :
1) Meningkatnya SDM para pelakuIndustri Kecil, perindustrian dan perdagangan melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tersedianya sarana / prasarana.
2) Meningkatnya kualitas kelembagaan, organisasi dan manajemen bagi Industri Kecil mampu
tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan menjadi wadah
kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi insentif sehingga
menjadi semakin baik.
3) Mengembangkan usaha industri manufaktur dan industri rumah tangga.
4) Memfasilitasi terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat dalam
persaingan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
69 Rencana Kerja Tahun 2018
5) Meningkatkan kualitas produk Industri Kecil melalui pembinaan dan pelatihan pcara
produksi yang baik, memberikan fasilitasi sertifikasi produk, merk dan fasilitasi kemasan
produk menjadi lebih menarik dan lebih baik.
6) Meningkatnya kapasitas pemasaran melalui pembangunan pusat distribusi dan
ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan bagi kegiatan ekonomi daerah.
7) Memperlancar arus perdagangan barang dan jasa serta mengembangkan sentra-sentra
produk unggulan daerah.
III.3. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa instansi pemerintah ataupun dalam
rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu.
Untuk Tahun 2017, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabpaten Bandung mempunyai
Prioritas Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang sesuai dengan tugas pokok dan wewenang
dariDinas Perdagangan dan Perindustrian Kabpaten Bandung yaitu :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ;
1) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik.
4) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah.
5) Penyediaan jasa kebersihan kantor.
6) Penyediaan alat tulis kantor.
7) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
8) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
9) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
11) Penyediaan makanan dan minuman.
12) Rapat-rapat dan konsultasi ke luar daerah.
13) Penunjang perayaan Hari-hari Bersejarah
14) Rapat-rapat dan konsultasi ke dalam daerah.
15) Penyediaan tenaga pendukung administrasi teknis dan perkantoran.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pemeliharaan rutin/berkala gedung/kantor
2) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Dinas/ Operasional.
3) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1) Pengadaan pakaian dinas berserta perlengkapannya.
2) Pengadaan pakaian kerja lapangan.
3) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
70 Rencana Kerja Tahun 2018
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
2) Penyusunan laporan keuangan semesteran.
3) Penyusunan laporan keuangan tahunan.
5) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa.
2) Operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah.
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1) Sosialisasi kebijakan penyederhanaan dokumen Ekspor.
2) Pelatihan Ekspor bagi IKM, UKM dan Koperasi
7) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
1) Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksaanna Operasional
2) Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha.
3) Pengambangan pasar dan distribusi barang / produk.
4) Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.
5) Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan.
6) Sosialisasi Peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
7) Pengembangan distribusi barang dan promosi barang / produk.
8) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
1) Penataan tempat berusaha bagi pedagang Kaki Lima dan Asongan.
2) Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang Kaki Lima dan Asongan.
9) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
1) Pengembangan sistem inovasi teknologi industri.
2) Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi.
3) Pengembangan industri kreatif berbasis fashion.
4) Pengembangan industri kreatif berbasisi kerajianan.
5) Sosialiasi Merk bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil.
6) Fasilitasi Merk bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil.
10) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster
Industri
1) Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri.
11) Program peningkatan kemampuan teknologi Industri
1) Pembinaan kemampuan teknologi industri.
2) Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
12) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
1) Monitoring evaluasi dan pelaporan panas bumi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
71 Rencana Kerja Tahun 2018
BAB IV
P E N U T U P
Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
diharapkan prioritas program dan kegiatan sebagai penjabaran Visi dan Misi, dapat lebih terkoordinasi,
terintegerasi dan sinegris dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Selanjutnya Rencana Kerja
Dinas Perdagangan dan Peridnustrian Kabupaten Bandung ini dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta prioritas dan plafond anggaran sementara (PPAS) dan APBD.
Dalam kaitan ini maka kerjasama Pemerintah dengan DPRD sangat diperlukan sehingga program –
program tersebut dapat direalisasikan secara optimal. SKPD diharuskan untuk menyusun Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA- SKPD) Tahun 2018.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dan Kepala SKPD mengevaluasi program – program
yang dilaksanakan oleh SKPD yang bersangkutan sebagai bahan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD) kepada Gubernur Jawa Barat.
Soreang, 02 Juni 2017
KEPALA DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG
Dra. Hj. POPI HOPIPAH, M.Si Pembina Utama muda
NIP. 19600722 199109 2 001