Dinamika Rotasi

19
i

description

Presentasi PDFku

Transcript of Dinamika Rotasi

  • i

  • i

    Halaman Persembahan

    Alhamdulillah akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya dengan tepat waktu dan

    tidak terlambat pada batas pengumpulan tugas. Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak

    yang telah membantu saya menyelesaikan tugas makalah ini.

    Tentunya tugas makalah ini saya persembahkan kepada :

    1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesehatan, keselamatan dan segala hal yang saya

    miliki sekarang.

    2. Orang Tua tercinta, yang mana mereka selalu mendukung bahkan mendoakan segala yang

    terbaik untuk saya.

    3. Bapak Eka Fitri Y. Selaku guru Fisika saya di kelas XI yang telah memberikan saya

    pengajaran ilmu Fisika serta tugas akhir ini.

    4. Teman teman saya yang juga ikut menemani dan membantu saya dikala saya mengalami

    ketidak pahaman terhadap materi

    5. Adik adik kelas dan para pembaca, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat

    membantu kalian yang kurang paham dalam Dinamika Rotasi menjadi lebih paham

    6. Serta kepada semua pihak yang telah membantu ataupun mendukung saya dalam proses

    penyelesaian makalah ini, yang termasuk didalamnya adalah dalam media massa.

    Terimakasih untuk semuanya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

  • ii

    Motto

    If you like ....... !!!! Do it !!!!!

    Arti :

    Jika kamu menyukai suatu pekerjaan , kegiatan atau yang lainnya. Lakukan saja

    !!

  • iii

    Kata Pengantar

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik

    dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun

    isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,

    petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran.

    Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

    para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

    kedepannya dapat lebih baik.

    Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat

    kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan

    yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

    Penulis

  • iv

    Daftar Isi

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................................. I

    MOTTO ................................................................................................................................ II

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................. III

    PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

    1. LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 1

    2. TOPIK PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

    3. TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................................................... 2

    PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3

    A. MOMEN GAYA (TORSI) ...................................................................................................... 3

    B. MOMEN INERSIA ................................................................................................................ 5

    C. HUBUNGAN ANTARA MOMEN GAYA DENGAN PERCEPATAN SUDUT ......................................... 8

    D. ENERGI DAN USAHA GERAK ROTASI .................................................................................. 10

    PENUTUP ............................................................................................................................ 12

    RANGKUMAN ................................................................................................................... 12

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

    LAMPIRAN ......................................................................................................................... 14

  • 1

    Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Di kota-kota besar, seperti Jakarta, sering dijumpai mobil atau sepeda motor yang

    sudah dimodifikasi. Hasil modifikasi biasanya tampak aneh dan lain dari yang sudah ada.

    Namun, terkadang saat dikendarai pada kecepatan mobil mobil yang dimodifikasi timbul

    masalah seperti tidak stabil, banyak getaran, bahkan yang lebih berbahaya lagi sulit

    dikendalikan. Sebenarnya pada saat merancang mobil modifikasi tentunya sudah

    diperhitungkan hal-hal yang terkait dengan sistem geraknya, agar mobil atau sepeda motor

    dapat bergerak dengan aman dan nyaman (tidak hanya sekedar mengutak-atik).

    Bagaimana suatu sistem gerak harus dibuat agar memiliki kestabilan? Apa saja yang

    harus diperhatikan? Pada materi ini kita akan membahas konsep konsep dan teori-teori yang

    mendasarinya. Konsep ini penting Anda kuasai sebagai penerus estafet pembangunan bangsa.

  • 2

    2. Topik Pembahasan

    Sebagian besar gerak rotasi yang dialami benda tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi

    ada sesuatu yang menyebabkan benda tersebut berotasi. Pada bab ini kalian akan mempelajari

    bagaimana sebuah benda dapat berotasi dan apa yang menyebabkannya. Beberapa besaran

    yang berkaitan dengan dinamika rotasi adalah momen gaya, momen inersia, dan momentum

    sudut.

    3. Tujuan Pembelajaran

    Setelah mempelajari materi pada makalah ini, diharapkan pembacaa mampu

    menganalisis, menginterpretasikan, dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan

    konsep torsi, momentum sudut, momen inersia dalam cakupan hukum Newton, serta dapat

    menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

  • 3

    Pembahasan

    A. Momen Gaya (Torsi) Penyebab gerak suatu benda adalah gaya. Pada gerak

    rotasi, sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi/berputar

    disebut momen gaya/torsi. Konsep torsi dapat dilihat pada saat kita

    membuka pintu. Cobalah membuka pintu dari bagian yang dekat

    dengan engsel. Bagaimanakah gaya yang kalian keluarkan?

    Sekarang, cobalah kembali membuka pintu dari bagian paling jauh

    dari engsel. Bandingkan gaya yang diperlukan antara dua

    perlakuan tersebut. Tentu saja membuka pintu dengan cara mendorong bagian yang jauh dari engsel

    lebih mudah dibandingkan dengan mendorong bagian yang dekat dari engsel. Gambar 6.1 menunjukkan

    sebuah pintu yang tampak dari atas. Gaya dorong F diberikan pada pintu dengan membentuk sudut

    terhadap arah mendatar. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin

    besar jarak engsel dari tempat gaya bekerja, maka semakin besar momen gaya sehingga pintu lebih

    mudah terbuka. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke garis

    kerja gaya pada arah tegak lurus. Dari Gambar 6.1, maka besarnya momen gaya adalah:

    = F.d = F.r sin ........................................... (6.1)

    dengan:

    = momen gaya (Nm) F = gaya yang bekerja (N)

    r = jarak atau lengan (m)

    Momen gaya merupakan besaran vektor,sehingga persamaan 6.1 dapat dinyatakan dalam

    bentuk :

    = r F .......................................................... (6.2)

    Gambar 6.1 Momen gaya

    menyebabkan gerak rotasi benda.

  • 4

    Momen gaya total pada suatu

    benda yang disebabkan oleh dua

    buah gaya atau lebih yang bekerja

    terhadap suatu proses dirumuskan:

    = 1 + 2 + 3 + . . . + n

    Arah momen gaya ( ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r dan F terletak pada bidang

    yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor arahnya sepanjang sumbu putar menurut kaidah

    tangan kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 6.2. Genggaman jari bertindak sebagai arah

    rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya.

    Gambar 6.2 Arah momen gaya memenuhi

    kaidah tangan kanan

    Contoh Soal

    Dua roda silinder dengan jari-jari r1 = 30 cm dan r2 = 50 cm disatukan dengan sumbu

    yang melewati pusat keduanya, seperti pada gambar. Hitunglah momen gaya total

    pada roda gabungan!

    Penyelesaian:

    Diketahui: r1 = 30 cm = 0,3 m

    r2 = 50 cm = 0,5 m

    F1 = -50 N (berlawanan arah jarum jam)

    F2 = +50 N (searah jarum jam)

    Ditanya: = ... ?

    Jawab:

    Komponen gaya F2 yang tegak lurus r2 adalah: F2 sin 60o sehingga:

    = 2 1 = r2.F2 sin 60o r1F1 = 0,5 50 ( 1

    2 3 ) (0,3 50) = 6,65 Nm2

  • 5

    B. Momen Inersia Momen inersia menyatakan bagaimana massa benda

    yang berotasi didistribusikan di sekitar sumbu rotasinya.

    Apabila sistem yang berotasi adalah sebuah partikel yang

    bermassa m dan berada pada jarak r dari sumbu rotasi, maka

    momen inersia partikel tersebut merupakan hasil kali massa

    partikel dengan kuadrat jaraknya dari sumbu rotasi (Gambar

    6.3). Secara matematis dirumuskan:

    I = m.r2 ............................................................. (6.3)

    dengan:

    I = momen inersia (kgm2)

    m = massa benda (kg)

    r = jarak partikel dari sumbu putar (m)

    Jika terdapat sejumlah partikel yang melakukan gerak rotasi, maka momen inersia

    total merupakan jumlah momen inersia setiap partikel.

    I = m .r2 = m1.r12 + m2.r22 + + mn.rn2 ................................... (6.4)

    Apabila benda yang berotasi terdiri atas susunan partikel kontinu, seperti benda

    tegar, maka momen inersia dihitung dengan metode integral sebagai berikut:

    I = r2 dm

    Besarnya momen inersia tergantung pada bentuk benda, jarak sumbu putar ke pusat

    massa, dan posisi benda relatif terhadap sumbu putar. Tabel 6.1 menunjukkan momen

    inersia beberapa benda tegar.

    Gambar 6.3 Momen

    inersia sebuah partikel

    terhadap sumbu rotasi.

  • 6

    Tabel 6.1 Momen Inersia berbagai benda tegar homogen

    No Gambar Nama Benda Letak Sumbu

    Putar

    Momen Inersia

    1

    Batang homogen

    panjang l

    Melalui pusat

    = 1

    12 l2

    2

    Batang homogen

    panjang l

    Melalui ujung

    = 1

    3 l2

    3

    Silinder tipis

    berongga dengan

    jari jari R

    Melalui

    sumbunya

    I = M R2

    4

    Silinder tebal

    berongga dengan

    jari jari dalam R1 dan jari jari luar

    R2

    Melalui

    sumbunya

    I = M (R12 + R22)

    5

    Silinder pejal

    dengan jari jari R

    Melalui

    sumbunya

    I = M R2

    6

    Silinder pejal

    dengan jari jari R

    Melalui pusat

    = 1

    4 . 2 +

    1

    12 . l2

    7

    Bola pejal dengan

    jari jari R

    Melalui pusat

    I = 2

    5 M R2

    8

    Bola pejal

    Melalui ujung

    I = 7

    5 M R2

  • 7

    9

    Bola berongga

    dengan jari jari R

    Melalui pusat

    I = 2

    3 M R2

    10

    Lempeng tipis

    dengan panjang a

    dan lebar b

    Melalui pusat

    I = 1

    12 M (a2 + b2)

    11

    Lempeng tipis

    dengan panjang a

    Melalui

    sumbunya

    I = 1

    12 M a2

    Contoh Soal

    Empat buah partikel A, B, C, dan D masing-masing bermassa 200 gram, 350 gram, 400 gram,

    dan 150 gram disusun seperti gambar berikut ini.

    Tentukan momen inersia sistem di atas terhadap pusat rotasi melalui ujung batang!

    Penyelesaian:

    Diketahui : mA = 200 gram = 0,2 kg OA = 20 cm = 0,2 m

    mB = 350 gram = 0,35 kg OB = 30 cm = 0,3 m

    mC = 400 gram = 0,4 kg OC = 45 cm = 0,45 m

    mD = 150 gram = 0,15 kg OD= 60 cm = 0,6 m

    Ditanya : I = ... ?

    Jawab:

    I = ( mA.OA2 ) + ( mB.OB

    2 ) + ( mC.OC2 ) + ( mD.OD

    2 )

    = ( 0,2 (0,2)2 ) + ( 0,35 (0,3)2 ) + ( 0,4 (0,45)2 ) + (0,15 (0,6)2 )

    = ( 8 10-3 ) + ( 31,5 10-3 ) + ( 81 10-3 ) + (54 10-3 )

    = 174,5 10-3 kgm2 = 0,17 kgm2

  • 8

    C. Hubungan antara Momen Gaya dengan Percepatan Sudut Gambar 6.4 menunjukkan sebuah partikel dengan

    massa m berotasi membentuk lingkaran dengan jari-jari r

    akibat pengaruh gaya tangensial F.

    Berdasarkan Hukum II Newton, maka :

    F = m.at ............................................................ (6.5)

    Jika kedua sisi dikalikan r, maka:

    r.F = r (m.at)

    Karena momen gaya = r.F dan percepatan tangensial at = r. , maka: r.F = r.m.r.

    r.F = m.r2.

    = m.r2.

    Mengingat I = m.r2, maka:

    = I. ............................................................. (6.6)

    dengan:

    = momen gaya (Nm)

    I = momen inersia (kgm2)

    = percepatan sudut (rad/s2)

    Persamaan (6.6) merupakan rumusan Hukum II Newton pada gerak rotasi.

    Gambar 6.4 Sebuah

    partikel berotasi akibat

    pengaruh gaya tangensial

  • 9

    Contoh Soal

    Sebuah roda berbentuk cakram homogen dengan jari-jari 50 cm dan massa 200 kg. Jika

    momen gaya yang bekerja pada roda 250 Nm, hitunglah percepatan sudut roda tersebut!

    Penyelesaian:

    Diketahui : r = 50 cm = 0,5 m

    m = 200 kg

    = 250 Nm

    Ditanya : = ?

    Jawab : I = m.r2 = (200) (0,5)2 = 25 kg m2

    = I.

    250 = 25 .

    = 10 rad/s2

    Jadi,percepatan sudut roda sebesar 10 rad/s2

  • 10

    D. Energi dan Usaha Gerak Rotasi Setiap benda bergerak memiliki energi kinetik.

    Pada saat berotasi, benda memiliki energi gerak yang

    disebut energi kinetik rotasi, yang besarnya:

    Ek = m.v

    Kecepatan linier, v = r. ,

    maka: Ek = m(r. ) = m.r2. 2

    Karena m.r2 = I, maka energi kinetik rotasi adalah:

    Ek = I. ..................................................... (6.7)

    Untuk benda yang bergerak menggelinding di atas bidang seperti pada Gambar 6.5,

    benda mengalami dua gerakan sekaligus yaitu gerak rotasi terhadap sumbu bola dan gerak

    translasi terhadap bidang.

    Besarnya energi kinetik yang dimiliki benda merupakan jumlah energi kinetik rotasi

    dengan energi kinetik translasi, sehingga dirumuskan:

    Ek = EkR + EkT

    Ek = I . + m.v ............................................ (6.8)

    Perhatikan Gambar 6.6. Usaha yang dilakukan pada benda yang berotasi dapat

    ditentukan berikut ini. Sebuah roda berotasi pada sumbu tetap dalam selang waktu t,

    sebuah titik pada roda tersebut menempuh sudut dan lintasan sejauh s. Usaha yang

    dilakukan gaya F adalah:

    W = F.s

    Karena s = r. dan = r.F, maka:

    W = . ......................................................... (6.9)

    Gambar 6.5 Besarnya

    energi kinetik benda

    menggelinding merupakan

    jumlah energi kinetik rotasi

    dan energi kinetik translasi.

  • 11

    dengan:

    W = usaha ( J)

    = momen gaya (Nm2)

    = sudut yang ditempuh

    Usaha yang dilakukan oleh momen gaya sama dengan perubahan energi kinetik

    rotasi :

    W = Ekrot = I 2 I 1........................... (6.10)

    Contoh Soal

    Sebuah bola pejal dengan massa 10 kg dan jari-jari 20 cm berada pada bidang datar licin. Bola

    menggelinding dengan kelajuan linier 5 m/s dan kecepatan sudut 6 rad/s. Tentukan energi kinetik

    total!

    Penyelesaian:

    Diketahui : m = 10 kg ; r = 20 cm ; v = 5 m/s; = 6 rad/s

    Ditanya : Ek = ?

    Jawab : I = 2

    5 . 2 =

    2

    5 (10)(0,2)2 = 0,16

    Ek = EkT + EkR = 1

    2 . 2 +

    1

    2 .

    = 1

    2 (10)(5)2 +

    1

    2 (0,16)(6)2 = (125 + 2,88) J = 127,88 J

    Gambar 6.6 Roda berotasi

    pada sumbu tetap

  • 12

    Penutup

    RANGKUMAN Momen gaya atau torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan jarak titik ke garis kerja

    gaya.

    = F.d = r F = F . r sin

    Momen Inersia sebuah partikel yang berotasi terhadap sumbu tertentu dengan jari jari r adalah

    I = m.r2

    Untuk benda tegar yang massanya terdisribusi kontinyu, momen inersia dihitung dengan

    metode intergal :

    I = r2 dm

    Momen gaya adalah penyebab gerak rotasi. Hubungan antara momen gaya dengan percepatan

    sudut adalah :

    = I.

    Energi kinetik rotasi adalah energi yang dimiliki oleh benda yang melakukan gerak rotasi.

    Ek = I.

    Untuk benda yang mengalami gerak rotasi dan translasi (menggelinding), besarnya energi

    kinetik benda adalah:

    Ek = EkR + EkT

    Ek = I . + m.v

    Usaha yang dilakukan oleh benda yang berotasi adalah:

    W = .

    Usaha juga merupakan perubahan energi kinetik rotasi:

    W = I 2 I 1

  • 13

    Daftar Pustaka

    Alan Isaacs. 1994. Kamus Lengkap Fisika, terjemahan Danusantoso. Jakarta: Erlangga.

    Haryadi Bambang. 2009. Fisika SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

    Esvandiari. 2006. Smart Fisika SMA. Jakarta: Puspa Swara.

  • 14

    Lampiran

    Nama Lengkap : Ricdal Ayu Cita Graha

    Nama Panggilan : Ricdal / Ayu

    Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 20 Juli 1999

    Zodiak : Cancer

    Hobi : Online , Baca artikel

    artikel tentang Korean Pop dan Novel , serta

    Mendengarkan Musik

    Makanan Favorit : Kare Ramyun dan Makanan Pedas

    Minuman Favorit : Bubble Tea / Bubble Ice

    Warna Favorit : Merah Muda (Pink)

    Status : Pelajar

    Bagi pembaca yang mungkin ingin mengenal saya lebih jauh bisa melalui media

    social saya

    Facebook : Ricdal Ayu

    Twitter : @ayucita99

    Atau bisa email ke [email protected]