Diit StrokeChapter II
Click here to load reader
-
Upload
taufik-walhidayah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Diit StrokeChapter II
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 1/19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Stroke
Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul secara mendadak yang
disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah di otak. Menurut WHO,
stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal
atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular
(Ruri, 2010).
Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa
kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir daya ingat, dan bentuk-
bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Januar, 2009).
2.2. Penyebab Stroke
Adapun penyebab terjadinya stroke antara lain :
1. Trombosis Serebral
Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti
di sekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau
bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan
tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologis
sering kali memburuk pada 48 jam setelah trombosis. Beberapa keadaan yang dapat
menyebabkan trombosis otak yaitu aterosklerosis, hiperkoagulasi pada polisitemia,
arteritis (radang pada arteri), dan emboli (Leila, 2002).
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 2/19
2. Hemoragi
Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang
subaraknoid atau ke dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena
aterosklerosis dan hipertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan
perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan,
pergeseran, dan pemisahan jaringan otak, yang berdekatan, sehingga otak akan
membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, edema dan
mungkin herniasi otak (Sunardi, 2008).
3. Hipoksia Umum
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah
hipertensi yang parah, henti jantung paru, curah jantung turun akibat aritmia (Leila,
2002).
4. Hipoksia Setempat
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah
spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subaraknoid dan terjadinya
vasokontriksi arteri otak yang disertai sakit kepala migren (Muttaqin, 2008).
2.3. Klasifikasi Stroke
2.3.1. Stroke Hemoragi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subaraknoid.
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu. Biasannya
kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat
istrahat. Kesadaran klien umumnya menurun. Serangan sering terjadi pada usia 20-60
tahun (Batticaca, 2008).
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 3/19
Menurut Leila (2002), perdarahan otak dibagi dua, yaitu :
1. Perdarahan Intraserebral
Pecahnya pembuluh darah terutama karena hipertensi mengakibatkan darah
masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak, dan
menimbulkan edema otak.
2. Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisme berry. Perdarahan
subaraknoid dapat mengakibatkan vasospasme pembuluh darah serebral. Vasospasme
ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global (sakit kepala, penurunan kesadaran)
maupun fokal (hemiparase, ganggguan hemisensorik, afasia).
2.3.2. Stroke Nonhemoragi
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi
saat setelah lama beristrahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat
timbul edema sekunder dan kesadaran umumnya baik (Muttaqin, 2008).
2.4. Gejala Stroke
Gejala klinis stroke sangat tergantung kepada daerah otak yang terganggu
aliran darahnya dan fungsi daerah otak yang mengalami gangguan aliran darah
tersebut. Manifestasi klinik pada umumnya adalah kelumpuhan sebelah badan,
gangguan perasaan sebelah badan, bicara terganggu bisa tidak dapat berbicara atau
tidak mengerti pembicaraan, gangguan menelan, mulut mencong, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan sampai kesadaran menurun, kemudian pasca-
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 4/19
stroke bisa terjadi antara lain epilepsi, demensia atau pelupa dan depresi (Nasution,
2007).
Adapun gejala klinis stroke menurut Batticaca (2008), dibedakan menurut
jenis stroke, antara lain :
1. Gejala klinis pada stroke hemoragi :
a. Defisit neurologis mendadak, didahului gejala prodromal yang terjadi pada saat
istrahat atau bangun pagi.
b. Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran.
c.
Terjadi terutama pada usia > 50 tahun.
d. Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan
pembuluh darah dan lokasinya.
2. Gejala klinis pada stroke nonhemoragi :
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparase) yang timbul
mendadak.
b. Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik).
c. Perubahan mendadak pada status mental.
d. Tidak lancar berbicara atau tidak dapat berbicara.
e. Bicara cadel.
f. Tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran.
g.
Mual dan muntah.
h. Nyeri kepala.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 5/19
2.5. Faktor Resiko Penyebab Timbulnya Penyakit Stroke
Penelitian prospektif stroke telah mengidentifikasi berbagai faktor-faktor yang
dipertimbangkan sebagai risiko yang kuat terhadap timbulnya stroke. Banyak faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi, tetapi banyak juga faktor-faktor risiko lainnya
secara potensial dapat dimodifikasi dan memerlukan identifikasi dan penatalaksanaan
segera. Pemahaman yang baik terhadap efek modifikasi faktor risiko dapat
bermanfaat dalam mengurangi angka morbiditas dan mortalitas stroke di masyarakat
(Nasution, 2007).
Kedua faktor tersebut antara lain :
1. Faktor resiko timbulnya penyakit stroke yang tidak dapat dimodifikasi :
a. Umur.
b. Jenis Kelamin.
c. Ras dan Suku Bangsa.
d. Faktor Keturunan.
e. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Dalam teori Barker disebutkan seseorang
yang lahir dengan kedaaan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) beresiko tinggi
mengalami berbagai penyakit, karena saat lahir organ tubuh ada yang
mengalami gangguan, seperti syaraf reflek menghisap dan menelan buruk
serta meningkatnya infeksi pada saat pemeriksaan diagnostik. Hal inilah yang
menjadi alasan seseorang yang lahir dengan kedaan BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) beresiko tinggi mengalami penyakit stroke.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 6/19
2. Faktor resiko timbulnya penyakit stroke yang dapat dimodifikasi :
a. Perilaku :
1)
Merokok (aktif dan pasif).
2) Diet tidak sehat (junk food, fast food, lemak, garam berlebihan, asam urat,
koleterol, kurang mengkonsumsi buah).
3) Alkoholik.
4) Kurang olahraga.
5) Mendengkur.
6)
Kontrasepsi oral.
7) Narkoba khususnya kokain (Muttaqin, 2008).
8) Obesitas.
b. Fisiologis
1) Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi.
2) Hipotensi atau penyakit tekanan darah rendah.
3) Kolesterol darah tinggi.
4) Gangguan jantung dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
5) Riwayat penyakit diabetes.
6) Riwayat stroke dalam keluarga.
7) Migrain.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 7/19
2.6. Diet Stroke
Ketika stroke terjadi, seringkali sel-sel otak tidak langsung mati. Pengobatan
stroke ditujukan untuk mencegah matinya sel-sel otak yang sedang sekarat ini
(Mathari, 2007). Caranya untuk mengatasi hal tersebut antara lain :
1. Diberikan obat-obatan guna memulihkan aliran darah ke otak (misalnya obat
pemecah bekuan darah).
2. Dilakukan operasi guna menyingkirkan bekuan darah yang terbentuk akibat
pecahnya pembuluh darah.
Stroke meninggalkan kerusakan yang parah. Sel-sel otak yang terserang
kadang-kadang sulit pulih kembali dan harus dibantu lewat program rehabilitasi.
Contoh program rehabilitasi yaitu seperti rehabilitasi bahasa, bicara, dan rehabilitasi
fungsi menelan. Akibat dari stroke ini salah satunya dapat mempengaruhi
kemampuan penderita dalam menelan makanan yang pada akhirnya berakibat
penurunan status gizi, oleh karena itu dibutuhkan diet khusus bagi penderita stroke.
Diet stroke adalah diet yang diberikan khusus untuk pasien yang menderita penyakit
stroke (Kusumadiani, 2010).
2.6.1. Tujuan Diet Stroke
Menurut Almatsier (2006), diet stroke bertujuan :
1. Memberikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
2. Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia (sulit menelan) , pneumonia, kelainan
ginjal dan dekubitus (kerusakan jaringan).
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 8/19
Penelitian lain menurut Gunarti (2008), tujuan diet stroke antara lain :
1. Memperbaiki keadaan pasien stroke yang dirawat inap, baik pasien tersebut dalam
keadaan kritis atau dalam keadaan fase pemulihan.
2. Dapat memenuhi asupan nutrisi yang adekuat.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan.
4. Memperbaiki keadaan malnutrisi yang terjadi.
5. Memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh pasien, selain dari makanan parenteral
infus.
2.6.2.
Syarat Pemberian Diet Stroke
Syarat-syarat diet stroke (Almatsier, 2006) :
1. Energi cukup, yaitu 25 – 45 kkal/kgBB. Pada fase akut diberikan 1100 – 1500
kkal/hari.
2. Protein cukup, yaitu 0,8 – 1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi
kurang, protein diberikan 1,2 – 1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai komplikasi
Gagal Ginjal Kronik (GGK), protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kgBB.
3. Lemak cukup, yaitu 20 – 25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber
lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari kebutuhn
energi total. Kolesterol dibatasi < 300mg.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60 – 70% dari kebutuhan energi total. Untuk pasien
dengan Diabetes Melitus diutamakan karbohidrat kompleks.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin B6, asam folat, B12, C, dan E.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 9/19
6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium. Penggunaan natrium
dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1½ sendok teh/hari (setara
dengan ± 5 g garam dapur atau 2 g natrium).
7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi.
8. Cairan cukup, yaitu 6 – 8 gelas/hari, kecuali pada keadaan oedema atau acites,
cairan dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi
makanan dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara
hati-hati.
9. Bentuk makanan dapat disesuaikan dengan keadaan pasien.
10. Makanan diberikan dalam porsi kecil atau sering.
Bagi penderita stroke sebaiknya menghindari makanan yang berlemak dan
berkadar natrium tinggi. Beberapa makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi
menurut Almatsier (2006), adalah :
1. Semua makanan yang digoreng, semua daging yang berlemak (kambing, babi,
ham, sosis, kullit ayam, lemak hewan).
2. Jerohan, kepiting, cumi-cumi, udang dan kerang, ikan laut, ikan asin, ikan
pindang, teri, udang kering, telur asin.
3. Roti, kue yang mengandung soda kue atau garam.
4.
Margarine, mentega.
5. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, tauco, saus tomat.
6. Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, sawi, lobak.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 10/19
7. Buah-buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong, nangka dan
durian.
8.
Minuman yang mengandung alkohol, soda, kopi dan teh kental.
2.6.3. Tahapan Pemberian Diet Stroke
Perlu kita ketahui pada diet stroke ini ada tahapan pemberian makan yang
dibagi menjadi 2 fase (Kusumadiani, 2010) :
1. Fase akut (24 – 48 jam)
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada
fase ini diberikan makanan parenteral ( Nothing Per Oral/NPO) dan dilanjutkan
dengan makanan enteral ( Naso Gastric Tube/NGT). Pemberian makanan parenteral
total perlu dimonitor dengan baik.
2. Fase Pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami
gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan per oral secara bertahap
dalam bentuk makanan cair, makanan saring, makanan lunak dan makanan biasa.
2.6.4. Jenis Diet Stroke
2.6.4.1. Diet Stroke I
Diet stroke I diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada ganggguan
fungsi menelan, makanan diberikan dalam bentuk cair kental atau kombinasi cair
jernih dan cair kental yang diberikan peroral atau NGT ( Naso Gastic Tube) sesuai
dengan keadaan penyakit. Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 2 – 3 jam. Lama
pemberian makanan disesuaikan dengan keadaan pasien (Almatsier, 2006).
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 11/19
Pembagian bahan makanan untuk makanan biasa dalam sehari tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1. Bahan Makanan untuk Makanan Biasa dalam Sehari Diet Stroke IBahan Makanan Berat (g) URT
MaizenaTelur ayam
Susu penuh bubuk
Susu skim bubukBuah
Minyak jagung
Gula pasir
Cairan
2550
25
120120
20
100
1500 ml
5 sdm1 btr
5 sdm
24 sdm2 potong sdg pepaya
2 sdm
10 sdm
6 gls
Sumber : Almatsier (2006)
Nilai gizi bahan makanan diet stroke I yang diberikan kepada pasien stroke
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2. Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Diet Stroke I
Kandungan Zat Gizi Diet Stroke I
Energi (kkal)Protein (g)
Lemak (g)
Lemak Jenuh (g)
Karbohidrat (g)Kalsium (mg)
Besi (mg)Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin C (mg)Kolesterol (mg)
136156
34
8,4
2111869
6,11573
0,6
166213
Sumber : Almatsier (2006)
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 12/19
Contoh pembagian makanan dan menu sehari dengan jenis diet stroke I, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke I
Sumber : Almatsier (2006)
2.6.4.2. Diet Stroke II
Diet stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet stroke I atau
kepada pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi cair
jernih, cair kental, saring, lunak, dan biasa. Pemberian diet pada pasien stroke
disesuaikan dengan penyakit penyertanya.
Diet stroke II dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
(1) Diet Stroke II A : Makanan cair + bubur saring 1700 kkal
(2) Diet Stroke II B : Makanan Lunak 1900 kkal
(3) Diet Stroke II C : Makanan Biasa 2100 kkal
Waktu Bahan Makanan Volume (ml) URT
Pukul 07.00
Pukul 10.00
Pukul 13.00
Pukul 15.00
Pukul 18.00
Pukul 21.00
Susu formula
Susu
Sari buah
Susu formula
SusuSari buah
Susu formula
Susu formula
250
200
100
250
200100
250
250
1 gls
¾ gls
½ gls
1 gls
¾ gls½ gls
1 gls
1 gls
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 13/19
Pembagian bahan makanan untuk makanan biasa dalam sehari untuk diet
stroke II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Bahan Makanan untuk Makanan Biasa dalam SehariBahan
Makanan
Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C
Berat
(g)URT
Berat
(g)URT
Berat
(g)URT
Beras
Tepung Beras
MaizenaTelur Ayam
Ikan
TempeSayuran
PepayaMinyak JagungGula pasir
Gula merah
Susu skim bubuk
-
125
2050
75
50100
3002540
25
80
-
20 sdm
4 sdm1 btr
1 ptg bsr
2 ptg bsr1 gls
3 ptg sdg2½ sdm4 sdm
2½ sdm
16
200
-
2050
100
100150
2003050
-
40
4 gls tim
-
4 sdm1 btr
2 ptg sdg
4 ptg sdg1½ gls
2 ptg sdg3 sdm5 sdm
-
8 sdm
250
-
2050
100
100200
2003530
-
40
3½ gls nasi
-
4 sdm1 btr
2 ptg sdg
4 ptg sdg2 gls
2 ptg3½ sdm3 sdm
-
8 sdm
Sumber : Almatsier (2006)
Nilai gizi bahan makanan diet stroke II yang diberikan kepada pasien stroke
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5. Nilai Gizi Bahan Makanan untuk Diet Stroke II
berdasarkan JenisDietnya
Kandungan Gizi Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C
Energi (kkal)Protein (g)
Lemak (g)
Lemak Jenuh (g)Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Besi (mg)Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)Vitamin C (mg)Kolesterol (mg)
171869
41
5,8272
1296
15,96705
0,8272258
191773
52
7,3293
835
19,68940
0,8213273
210278
59
8318
862
20,611458
0,9232273
Sumber : Almatsier (2006)
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 14/19
Tabel 2.6. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke II
Waktu Bahan
Makanan
DS II A DS II B DS II C
Berat
(g)URT
Berat
(g)URT
Berat
(g)URT
Pagi
beras
tepung Berastelur Ayam
tempe
sayuran
minyak Jagung
gula pasirgula merah
susu skim bubuk
Pukul 10.00
maizena
pepayagula pasir
susu skim bubuk
Siang
beras
tepung beras
ikan
tempe
sayuran
pepaya
minyak jagung
Pukul 16.00
maizena
gula pasir
susu skim bubuk
Malam
beras
tepung beras
ikan
tempe
sayuran
pepayaminyak jagung
Pukul 21.00
susu skim bubuk
gula pasir
-
2550
-
-
-
1025
20
-
10010
20
-
50
50
25
50
100
15
20
10
20
-
50
25
25
50
10010
20
10
-
4 sdm1 btr
-
-
-
1 sdm2½ sdm
4 sdm
-
1 ptg sdg1 sdm
4 sdm
-
8 sdm
1 ptg sdg
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg sdg
1½ gls
4 sdm
1 sdm
4 sdm
-
8 sdm
1 ptg kecil
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg sdg1 sdm
4 sdm
1 sdm
50
-50
-
50
10
10-
20
20
-20
-
75
-
50
50
50
100
10
-
10
20
75
-
50
50
50
10010
-
10
1 gls tim
-1 btr
-
½ gls
1 sdm
1 sdm-
4 sdm
4 sdm
-2 sdm
-
1½ gls
-
1 ptg sdg
2 ptg sdg
½ gls
1 ptg sdg
1 sdm
-
1 sdm
4 sdm
1 ½ gls tim
-
1 ptg sdg
2 ptg sdg
½ gls
1 ptg sdg1 sdm
-
1 sdm
75
-50
25
50
10
10-
20
20
-10
-
100
-
50
50
100
100
10
-
10
20
75
-
50
25
50
10015
-
-
1 gls nasi
-1 btr
1 ptg sdg
½ gls
1sdm
1sdm-
4 sdm
4 sdm
-1 sdm
-
1½ gls
-
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 gls
1 ptg sdg
1 sdm
-
1 sdm
4 sdm
1 gls nasi
-
1 ptg sdg
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg sdg1½ sdm
-
-
Sumber : Almatsier (2006)
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 15/19
Contoh menu sehari dengan jenis diet stroke II, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.7. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet Stroke II
Sumber : Almatsier (2006)
Waktu Diet Stroke II A Diet Stroke II B Diet Stroke II C
Pagi
Pukul10.00
Siang
Pukul16.00
Malam
Pukul21.00
bubur sumsum + susu skimsaus gula merah
telur rebus
teh
susu skim pepaya
bubur saringsup ikan saring
semur tempe saringsup wortel saring jeruk
puding maizena
bubur saring
susu skim
nasi tim/buburtelur ½ masak
cah labu siam
susu skim
puding maizena
nasi tim/buburayam panggang bb kuning
tumis tempesup sayuran pepaya
susu skim
nasi tim/buburikan panggang bb tomat
sup ikan tahu
tumis kacang panjang jeruk
teh
nasitelu dadar
loaf tahu
cah wortelsusu skim
puding maizena
nasi pepes ikan
kering tempesayur asem jeruk
susu skim
nasiayam goreng
tahu bacem
capcay cahapel
-
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 16/19
Adapun bahan makanan yang dianjurkan dan bahan makanan yang tidak
dianjurkan dalam diet stroke terdapat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.8. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan dalam DietStroke
Golongan Bahan
MakananDianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat
Sumber ProteinHewani
Sumber Protein Nabati
Sayuran
Buah-buahan
Beras, kentang, ubi,singkong, terigu, hunkwe,
tapioka, sagu, gula, madu,
serta produk olahan yang
dibuat tanpa garam dapur,soda/baking powder,
seperti makaroni, mie,
bihun, roti, biskuat, dankue kering
Daging sapi dan ayam tidak berlemak, ikan, telur, susu
skim, dan susu penuh
dalam jumlah terbatas
Semua kacang-kacangandan produk olahan yang
dibuat dengan garam dapur,
dalam jumlah terbatas
Sayuran berserat sedang
dimasak, seperti bayam,kangkung, kacang panjang,
labu siam, tomat, taoge,dan wortel
Buah segar, dibuat jus atau
disetup seperti pisang,
pepaya, jeruk, mangga,nenas, dan jambu biji
(tanpa bahan pengawet)
Produk olahan yangdibuat dengan garam
dapur, soda/baking
powder, kue-kue yang
terlalu manis
Daging sapi dan ayam berlemak, jerohan, otak,
hati, ikan banyak duri,
susu penuh, keju, es krim,dan produk olahan
protein hewani yang
diawet seperti dagingasap dan dendeng
Semua produk olahankacang-kacangan yang
diawet dengan garam
natrium atau digoreng
Sayuran menimbulkan
gas (sawi, kol, kembangkol, lobak), sayuran
berserat tinggi (daunsingkong, katuk, melinjo,
dan sayuran mentah
Buah yang menimbulkan
gas seperti nangka dan
durian, buah yang diawetdengan natrium seperti
buah kaleng dan asin
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 17/19
Golongan Bahan
MakananDianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Lemak
Minuman
Bumbu-bumbu
Minyak jagung dan minyakkedelai, margarin dan
mentega tanpa garam yangdigunakan untuk menumisatau setup, santan encer
Teh, kopi, cokelat dalam jumlah terbatas, encer susu
skim dan sirup
Bumbu yang tidak tajam
seperti garam (terbatas),
gula, bawang merah, bawang putih, laos, asam,
kayu manis, dan pala
Minyak kelapa sawit,margarin dan mentega
biasa, santan kental,krim, dan produkgorengan
Teh, kopi, cokelat dalam jumlah terbatas, dan
kental minuman bersoda
dan alkohol
Bumbu yang tajam
seperti cabe, merica, dan
cuka, yang mengandung bahan pengawet garam
natrium seperti kecap,
terasi, vetsin, soda, dan
baking powder
Sumber : Almatsier (2006)
2.8. Manfaat Pemberian Diet Stroke
Diet stroke adalah diet khusus yang diberikan kepada pasien stroke. Diet yang
diberikan ada empat macam yaitu diet stroke I, IIA, IIB dan IIC. Adapun manfaat diet
stroke menurut Tianingsih (2010), antara lain :
1. Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia, dekubitus, dan kelainan penyakit
lainnya.
2. Memberikan makanan secukupnyauntuk memenuhi kebutuhan gizi si pasien.
3. Mencegah komplikasi.
4.
Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
5. Mempercepat tingkat kesembuhan pasien.
6. Memperbaiki keadaan malnutrisi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 18/19
2.8. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam análisis pemberian diet stroke pada pasien rawat inap
di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yaitu :
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
Kerangka konsep penelitian menggambarkan bahwasanya yang akan diteliti
mencakup variabel diet stroke pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Doloksanggul meliputi diet stroke I dan diet stroke II. Diet stroke II dibagi lagi dalam
3 tahap yaitu : diet stroke II A, diet stroke II B, dan diet stroke II C. Masing-masing
variabel penelitian dilihat secara deskriptif.
Pemberian diet stroke pada pasien
rawat inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Doloksanggul :- Jenis Diet Stroke
- Kandungan zat gizi (Energi,
Protein, Lemak, Karbohidrat)
Standar jenis diet stroke
pada pasien rawat inap :1. Diet Stroke I
2. Diet Stroke II :
a. Diet Stroke II A b. Diet Stroke II B
c. Diet Stroke II C
Lama waktu
pemulihan pasien stroke
rawat inap
Universitas Sumatera Utara
7/23/2019 Diit StrokeChapter II
http://slidepdf.com/reader/full/diit-strokechapter-ii 19/19
Analisis zat gizi yaitu untuk mengetahui apakah kandungan zat gizi dalam diet
stroke pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul
sesuai dengan standar yang seharusnya. Hal ini dapat diketahui dengan mengetahui
kandungan zat gizi makanan untuk pasien rawat inap stroke yang diberikan oleh
pihak rumah sakit. Diet stroke I dan diet stroke IIA, diet stroke IIB, dan diet stroke
IIC dianalisis dan dibandingkan dengan standar yang seharusnya berdasarkan nilai
gizi dalam bahan makanan sehari-hari.