perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PROGRAM PENGAJARAN MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM RANGKA PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Oleh: SRI LESTARI K 7406144 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PROGRAM PENGAJARAN

MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM RANGKA PENERAPAN

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Skripsi

Oleh:

SRI LESTARI

K 7406144

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PROGRAM PENGAJARAN

MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM RANGKA PENERAPAN

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh:

SRI LESTARI

K 7406144

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyarat Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 13 April 2010

Pembimbing I

Drs. Sudiyanto, M. Pd. NIP. 19570217 198109 1 001

Pembimbing II

Jaryanto, S. Pd., S.E., M. Si. NIP. 1976090 200501 1 001

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Senin

Tanggal : 26 April 2010

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M. Pd. ………………....

Sekretaris : Drs. Sukirman, M. M. .…………………

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M. Pd. ………………....

Anggota II : Jaryanto, S. Pd., S.E., M. Si. ..………………....

Disahkan oleh

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M. Pd.

(…………................................)

Sekretaris : Drs. Sukirman, M. M.

(…………................................)

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M. Pd.

(…………................................)

Anggota II : Jaryanto, S. Pd., S.E., M. Si.

(…………................................)

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Sri Lestari, NIM K7406144, EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PROGRAM PENGAJARAN MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM RANGKA PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2010.

Tujuan penelitian adalah: (1) Mengetahui pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta. (2) Mengetahui efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta. (3) Mengetahui hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yaitu (1) informan, yaitu Wakil kepala sekolah bagian kurikulum, para guru ekonomi, dan para siswa SMA Negeri 1 Surakarta yang memperoleh pelajaran ekonomi; (2) dokumen, arsip-arip yang berhubungan dengan pelaksanaan KTSP dan program pengajaran pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Surakarta; (3) peristiwa dan aktivitas, yaitu aktivitas siswa yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Teknik sampling menggunakan sampel bertujuan (Purposive Sampling). Teknik pengunpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui keabsahan data menggunakan trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaksi.

Hasil penelitian ini antara lain: (1) Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) Realita menunjukkan bahwa sejauh ini KTSP sudah dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23 dan 24 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Pelaksanaannya (b) Pengembangan silabus berdasarkan prinsip pengembangan silabus dibawah dinas pendidikan Kab/Kota yang telah ditetapkan, yang meliputi: Prinsip Ilmiah, Prinsip Relevan, Prinsip Sistematis, Prinsip Konsisten, Prinsip Memadai, Prinsip Aktual dan Kontekstual, Prinsip Fleksibel, Prinsip Menyeluruh. (c) Pelaksanaan KTSP mengalami kemajuan kearah yang lebih baik, hal ini disebabkan sekolah berpartisipasi dalam memberikan sosialisasi KTSP kepada para guru, (d) Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran kurang mengandung unsur Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan (PAIKEM). Hal tersebut disebabkan metode pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang konvensional, kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran ekonomi, para guru ekonomi sebagian besar tidak memanfaatkan fasilitas modern yang disediakan oleh sekolah, dan para guru tidak membuat RPP berdasarkan

vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

karakteristik peserta didik (e) Pendekatan psikologis dan sosio-kultur dilakukan para guru ekonomi. (f) Penilaian belajar sesuai dengan materi yang diajarkan sebelumnya, berkelanjutan, bentuk dan jenis tagihan bervariasi (g) Terdapat program perbaikan dan program pengayaan mata pelajaran ekonomi. (2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang sudah efektif: KTSP disusun berdasarkan SNP, pengembangan silabus berdasarkan prinsip pengembangan silabus dibawah dinas pendidikan Kab/Kota, pelaksanaan KTSP mengalami kemajuan kearah yang lebih baik, keadaan dan potensi sekolah yang memadai, pendekatan pikologis dan sosio-culture yang baik, penilain belajar yang baik, terdapat program perbaikan dan program pengayaan; (b) Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi yang belum efektif: RPP tidak dibuat secara maksimal, metode pembelajaran yang konvensional, kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif di dalam kelas, dan pengawasan yang belum maksimal dalam memantau kualitas dan kuantitas pembuatan RPP dan pelaksanaannya di dalam kelas; (3) Hambatan dan pemecahan masalah pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain (a) Hambatan: bertambahnya beban guru dari segi administrasi, media pembelajaran yang kurang memadai, keterbatasan dalam penguasaan teknologi pembelajaran bagi sebagian besar guru ekonomi, metode guru dalam mengajar kurang bervariasi dan bersifat konvensional, kegiatan belajar yang kurang kondusif di dalam kelas, kurangnya percontohan dalam soal dan analisis masalah ekonomi; (b) Pemecahan masalah: guru berpartisipasi dalam pengadaan media pembelajaran secara mandiri, siswa yang berperan dalam penggunaan teknologi, guru bekerjasama dalam memenuhi kewajiban administrasi, siswa bertanya kepada teman yang lebih paham, mengikuti program bimbingan belajar dan les privat, mencari referensi buku lain di perpustakaan.

Kata kunci: efektivitas, kurikulum, program pengajaran, manajemen berbasis

sekolah

vii

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Sri Lestari. NIM K7406144. THE EFECTIVENESS OF CURRICULUM IMPLEMENTATION AND TEACHING LEARNING PROCESS OF ECONOMICS IN THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED MANAGEMENT SENIOR HIGH SCHOOL 1 SURAKARTA YEAR 2009/2010, Thesis. Surakarta: Teacher Training and Educational Faculty, Sebelas Maret University, April 2010.

This research is aimed to: (1) Know the curriculum implementation and teaching learning process of economics in the implementation of school based management in the academic year of 2009/2010 senior high school 1 surakarta. (2) Know the efectiveness of the curriculum implementation and teaching learning process of economics in the implementation of school based management in the academic year of 2009/2010 senior high school 1 surakarta. (3) Know the problems faced and the solutions taken in the curriculum implementation and teaching learning process of economics in the implementation of school based management in the academic year of 2009/2010 senior high school 1 surakarta.

This research uses descriptive qualitative method with single strategy fixed. The data resources are: (1) Informant, that is vice headmaster of curriculum, economic teacher , and the students of senior high school 1 Surakarta who are now having economic lesson. (2) Documents, archives related to the implementation of KTSP and the teaching learning process of economics senior high school 1 Surakarta. (3) The evidences and the activities, those are the students activities related to the teaching learning process. The technique of sampling uses purposive sampling. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation. To know the validity of the data, the researches uses data triangulation (sources) and method triangulation. The technique of analyzing data uses interaction analysis model.

The results of this research are: (1) The curriculum implementation and teaching learning process of economics are: (a) The fact shows that so far KTSP is implemented based on Peraturan Menteri number 22, 23, and 24 year 2006 about standard contents (SI), standard graduate competence (SKL) and the implementation. (b) The syllabus development is based on syllabus development principle of Dinas Pendidikan Kab/Kota, including: scientific principle, relevant principle, systematic principle, consistent principle, completeness principle, actual and contextual principle, flexible principle, principle comprehensive. (c) The implementation of KTSP has been developed, because the school take a part in giving the socialization of KTSP to the teachers. (d) The teaching and learning process contains less elements of fun effective creative innovative mobile study element (PAIKEM). That is caused of the economics teaching learning method that is still conventional, insufficient media used in economics lesson, the economics teachers who do not use the modern facilities provided by the school, and do not make lesson plans based the students characteristics. (e) Psychological and social-culture approach is done the economic teachers. (f) The evaluation is based on the materials given, continuously, the forms and kinds of evaluation can

viii

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

varies. (g) There are remedial program and developing program of economic lesson. (2) The effectiveness of curriculum implementation and teaching learning process are: (a) The curriculum implementation and teaching learning process that are effective are: KTSP is arranged based on SNP, syllabus development is based syllabus development principles under Dinas pendidikan Kab/Kota, the implementation of KTSP has been developed, the school’s condition and potential are sufficient, psychological and social-culture is good, the evaluation is good, and there are remedial and developing program. (b) The curriculum implementation and teaching learning process that are not effective are: lesson plans are not made maximally, the teaching method is still conventional, the learning process that is less conducive, and un maximal control of the quality and quantity of lesson plans and the implementation. (3) The problems and the solutions in curriculum implementation and teaching learning process are: (a) problems: the increasing of the teacher’s responsibilities in the administration aspect, insufficient teaching media, limited knowledge of technology of the teachers, the teaching methods which are still conventional, unconducive activities, less of examples and exercises, and analysis of economic cases. (b) Solutions: the teachers take a part in providing teaching media, the students take a part in using technology, the teachers cooperate in completing the administrative duties, the students ask to their friends, join the study course programs, and private course, find some referent books in the library.

The key word: the effectiveness, curriculum, teaching learning process, school based management

ix

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Jangan pernah berhenti pada satu titik. Cobalah untuk menggapai titik

yang lain agar bertambah ilmu dan pengalaman kita”

(Penulis)

“Jadilah Sang Pemimpi untuk mengukir masa depanmu. Terdiam tanpa

mimpi bagaikan hamparan lahan yang tandus dan gersang, maka ukirlah

mimpimu seindah mega, gapai dan wujudkan mimpimu selagi kau masih

bisa”

(Penulis)

“Ketulusan, Kesabaran, Kegigihan serta Keuletan dalam berusaha tidak

akan sempurna tanpa Kepasrahan dalam doa kepada Allah SWT”

(Penulis)

x

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

1. Bunda dan Bapak yang selalu menyayangiku,

terima kasih atas doa yang selama ini

menyertaiku dalam setiap langkah dan

aktivitasku.

2. Kakakku Suyono dan kakak iparku Mba Uli,

serta dua keponkanku Lintang & Fandi yang

sangat usil dan selalu membuatku tertawa.

3. Para guru yang telah memberiku ilmu, terima

kasih atas jasamu.

4. Sahabat terbaikku, ViNaTa_Ni,

ViNaTa_San, Ririn, Yosie, Tasnim. Terima

kasih untuk persahabatan selama ini.

5. Almamater tercinta

xi

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga skipsi ini dapat

diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

4. Drs. Sudiyanto, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dalam penyususnan skripsi.

5. Jaryanto, S. Pd., S.E., M. Si., selaku pembimbing II yang telah memberikan

arahan dan bimbingan dengan baik.

6. Drs. Sukirman, M. M., selaku pembimbing akademis penulis yang telah

memberikan semangat untuk menyusun skripsi.

7. Bapak/Ibu dosen Program pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi yang penuh

ketulusan dalam memberikan pengetahuannya kepada penulis selama penulis

menjadi mahasiswa.

8. Drs. H. M. Thoyibun, S. H., M. M., selaku kepala sekolah SMA Negeri 1

Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta dengan sabar dan ramah dalam

kerjasamanya dengan penulis.

xii

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Drs. Suryadi, M. Pd., selaku Wakil kepala sekolah bagian Kurikulum SMA

Negeri 1 Surakarta yang telah memberikan informasi degan sabar dan ramah

dalam penelitian ini.

10. Para guru ekonomi dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Surakarta yang telah

bersedia memberikan informasi yang diperlukan penulis dalam penelitian ini.

11. Sahabat-sahabat terbaikku: ViNaTa_Ni, ViNata_San, Ririn, Tasnim, dan

Yosie terima kasih untuk persahabatan yang telah kita jalani selama ini.

12. Teman-temanku Bank Mini, FICOS, BEM, terima kasih untuk ilmu,

pengalaman dan pertemanan yang kita jalin selama ini.

13. Teman-temanku: Tia PTN, Ita PTN, Ridwan PTN, Sari B. Inggris, Ika Sosant

Tofan, Umam, Burhan, Khoir, Yarsi, Arum, Titin, dan semua teman-teman

angkatan 2006 lainnya yang telah memberikan kesan yang begitu mendalam

selamanya.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, 14 April 2010

Penulis

xiii

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DARTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...

HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………………

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….........

HALAMAN REVISI…………………………………………………………...

ABSTRAK………………………………………………………………….......

ABSTRACT…………………………………………………………………….

MOTTO…………………………………………………………………………

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………..

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

DAFTAR TABEL………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….......

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….……..

A. Latar Balakang Masalah...……..……............................................

B. Perumusan Masalah…………………………………………........

C. Tujuan Penelitian……………………………………………........

D. Manfaat Penelitian…….………………………………………….

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….......

A. Tinjauan Pustaka…………………………………………………

1. Tinjauan Manajemen Berbasis Sekolah…………………….......

2. Tinjauan Kurikulum…………………………………………….

3. Tinjauan Program Pengajaran…………………………………..

4. Tinjauan Efektivitas Kurikulum Dan Program Pengajaran….….

B. Hasil Penelitian Yang Relevan…………………………………..

C. Kerangka Pemikiran………………………………………….......

BAB III METODOLOGI……………………………………………………...

A. Tempat dan Waktu Penelitian...…………………………………

B. Bentuk dan Strategi Penelitian………………………………......

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

x

xi

xii

xiv

xvi

xvii

xviii

1

1

6

6

7

8

8

8

12

22

28

30

33

35

35

36

xiv

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Sumber Data……………..………………………………………

D. Teknik Sampling…………………………………………………

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………....

F. Validitas Data……………………………………………………

G. Analisis Data……..………………………………………………

H. Prosedur Penelitian…………………………………………….....

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………………...

A. Deskriptif Lokasi Penelitian……………………………………...

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian……………………………….

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori…………

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN…………….…………..

A. Simpulan……………………………………………………….....

B. Implikasi…………………………………………………………..

C. Saran……………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

37

39

39

43

44

46

48

48

57

70

78

78

81

82

xv

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Rencana Penelitian……………………….…..…………

Tabel 2. Tabel Tenaga Pengajar SMA Negeri 1 Surakarta…..…………

Tabel 3. Tabel Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Surakarta………………….

35

53

53

xvi

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Sistem Kurikulum……………………...……………….

Gambar 2. Matrik RPP Format Silabus…………………….………………

Gambar 3. Matrik RPP Format Satpel……………………….……………..

Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran…………….………………………

Gambar 5. Analisis Model Interaksi………………..………………………

Gambar 6. Prosedur Penelitian……………………..……………………….

Gambar 7. Struktur Organisasi Sekolah Secara Operasional………….........

15

26

28

34

46

46

51

xviii

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Pedoman Wawancara Untuk Guru SMA Negeri 1 Surakarta…......

Pedoman Wawancara Untuk Siswa-Siswi SMA Negeri 1

Surakarta…….....…………………….……………………………

Pedoman Wawancara Untuk Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1

Surakarta………..…………….…………………………………...

Field Note……………………..………………………………......

Lembar Observasi……………..…………………………………..

Foto Penelitian………………..…………………………………...

Surat Ijin Menyususn Skripsi Kepada PD I…..…..……………….

Surat Keputusan Dekan Tentang Ijin Penyusunan Skripsi…….….

Surat Permohonan Research Kepada Rektor UNS………….....….

Surat Rekomendasi Research Dari PD III………………...…...….

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pelaksanaan Penelitian......

87

89

90

91

160

172

177

178

179

180

181

xix

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHUALUAN

A. Latar Balakang Masalah

Generasi Muda merupakan bagian terpenting dalam suatu negara,

mereka merupakan generasi penerus sebagai agen of change yang akan

meneruskan tonggak kemajuan dalam suatu negara. Generasi muda sebagai

penerus masa depan diharapkan mempunyai kualitas yang baik sehingga mampu

untuk diandalkan dan dibanggakan. Apabila generasi muda yang diciptakan

dengan kualitas yang kurang memadai maka semakin terbelakang masa depan

negara kita, tetapi apabila generasi yang diciptakan memiliki kualitas yang baik,

memiliki skill yang tinggi dan mampu bersaing dengan negara lain, maka tidak

menutup kemungkinan bangsa kita akan menjadi negara yang lebih baik lagi.

Terkait dengan peningkatan kualitas generasi muda maka faktor

pendidikan merupakan faktor terpenting dibandingkan dengan faktor yang

lainnya. Kerangka pendidikan dibutuhkan dan dipandang sebagai kebutuhan yang

mendasar bagi masyarakat yang ingin maju. Dengan pendidikan yang memadai

diharapkan dan dituntut generasi muda memiliki academic knowledge

(pengetahuan akademik), skill of thinking (kemampuan dalam berpikir),

manajement skill (kemampuan dalam manjemen), dan communication skill

(kemampuan dalam berkomunikasi). Dalam kerangka inilah pendidikan

merupakan faktor terpenting bagi masyarakat yang ingin maju, demikian halnya

bagi masyarakat Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas.

Luasnya Negara kesatuan republik Indonesia dan sangat bervariasinya

kondisi daerah beserta masalah-masalah yang dihadapi telah mendorong

pemerintah untuk memperhatikan potensi daerah. Salah satunya melalui otonomi

daerah dengan memberikan keleluasaan pada daerah untuk mengelola pendidikan

di daerahnya. Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi yang

ditempuh pemerintah, maka tanggungjawab pemerintah daerah semakin

meningkat, termasuk dalam manajemen pendidian. Pemerintah daerah diharapkan

mampu meningkatkan dan memajukan kemampuannya dalam berbagai tahap

1

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 pembangunan pendidikan, sejak tahap perumusan kebijakan daerah, perencanaan,

pelaksanaan, sampai pemantauan di daerah masing-masing sejalan dengan

kebijakan pendidikan nasional yang digariskan pemerintah.

Berkaitan dengan hal tersebut, gagasan kearah pengelolaan pendidikan

yang memberikan keleluasan sekolah untuk menetapkan kebijakan secara luas

menjadi salah satu alternatif pilihan. Dalam kerangka inilah menciptakan konsep

manajemen berbasis sekolah (MBS) atau “school bassed manajement” (SBM)

sebagai paradigma baru pengembangan pendidikan yang berorientasi pada

kebutuhan sekolah dan kebutuhan daerah masing-masing. MBS merupakan suatu

konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan

sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan

agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin

kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah. MBS merupakan

kebijakan yang sangat strategis dalam rangka pengembangan kemampuan sekolah

dan daerah dalam bottom-up planning policy, yaitu kebijakan pendidikan yang

diprakarsai oleh setiap sekolah dan daerah serta ditindaklanjuti oleh setiap

tingkatan manajemen di atasnya sampai tingkat pusat.

Mengingat bahwa MBS, merupakan paradigma pendidikan yang

diterapkan di Indonesia pada saat ini, diperlukan berbagai sumber yang dapat

membantu para pelaksana (kepala sekolah dan guru) di lapangan. Para pelaksna

tersebut diharapkan dapat melaksanakan komponen-komponen dalam MBS

dengan baik, dimana komponen-komponen tersebut meliputi:

1. Manajemen kurikulum dan program pengajaran 2. Manajemen tenaga kependidikan 3. Manajemen kesiswaan 4. Manajemen keuangan dan pembiayaan 5. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan 6. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat 7. Manajemen layanan khusus (E. Mulyasa, 2007: 40-52)

Berdasarkan ketujuh komponen tersebut, manajeman kurikulum dan

program pengajaran merupakan komponen terpenting tanpa mengabaikan keenam

komponen yang lain. Hal tersebut senada dengan M. Zainuddin (2008: 205) yang

menyatakan bahwa “…baik yang berkaitan dengan kurikulum, formasi materi,

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 sarana dan prasarana, maupun sistem dengan penyempurnaan secara terus-

menerus. Pengembangan pendidikan nasional secara terus-menerus ini lebih

banyak menggunakan instrument kurikulum ketimbang komponen lain… “.

Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum

nasional maupun muatan lokal.

Perencanaa dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah

dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Sekolah

dapat mengembangkan kurikulum, namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum

yang berlaku secara nasional yang dikembangkan oleh pemerintah pusat. Di

tingkat sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan

menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu,

sekolah juga bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan

lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat. Sekolah

dapat menjabarkan dan menambah mata pelajaran yang sesuai dengan keadaan

lingkungan dan ciri khas sekolah yang bersangkutan dengan tidak mengurangi

kurikulum yang berlaku secara nasional.

Pengembangan kurikulum muatan lokal selama ini tidak diimbangi

dengan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Selama ini

keberadaan masyarakat kurang atau bahkan tidak pernah diperhatikan dan

diikusertakan dalam penyelenggaraan pendidikan. Kalaupun ada partisipasi

masyarakat selama ini lebih banyak bersifat dukungan input (dana), bukan proses

pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi dan akuntabilitas).

Dalam kegiatan kurikulum terdapat kesulitan dalam membuat perangkat mengajar

utamanya pada rencana pelaksanaan pembelajaran, urutan dari komponen yang

berbeda-beda tiap guru dan format nilai, sehingga menghambat penyusunan

perangkat pembelajaran bagi guru. Pada awal tahun 2007/2008 Indonesia

menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dengan harapan KTSP

merupakan sebuah kurikulum yang benar-benar dibuat oleh sekolah yang

melibatkan unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, konselor, komite

sekolah dan nara sumber, sehingga dengan sinerginya unsur -unsur tersebut akan

menemukan kemudahan dalam proses pembuatan kurikulum. Kurikulum

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 mempunyai kedudukan sentral dalam sebuah proses penyelenggaraan pendidikan.

Tujuan-tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan tidak akan pernah

tercapai tanpa didasarkan dan diarahkan oleh kurikulum, karena kurikulum inilah

yang akan mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan.

Aktivitas pendidikan formal dilaksanakan di sekolah, sedangkan sekolah

merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, yang diwujudkan melalui

proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional,

kurikuler, dan instruksional. Agar proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan

kegiatan manajemen program pengajaran. Dalam pelaksanaan program

pengajaran, guru dituntut untuk kreatif dalam mengemas pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehubungan dengan hal

tersebut tentu saja kurikulum sangat berperan besar, baik kurikulum tingkat

sekolah maupun kurikulum tingkat kelas. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah

merupakan tanggungjawab dari kepala sekolah sedangkan kurikulum tingkat kelas

yang bertanggung jawab adalah guru. Salah satu pelaksanaan kurikulum tingkat

kelas adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.

Guru harus benar-benar paham tentang kurikulum untuk menjalankan

tugasnya dengan baik, tanpa adanya pemahaman yang jelas maka hasilnya tidak

akan maksimal, sebagian guru masih bingung dalam pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, hal ini ditunjukkan melalui keadaan tingkat nasional

maupun lokal. Berdasarkan Kompas (31 Juli 2006) diberitakan, Setelah dalam

rentang waktu yang sangat panjang guru ditempatkan tak lebih sebagai “mesin

pelaksana” dari paket kurikulum, kini diberi otonomi untuk mengembangkan

kurikulum sendiri. Dengan pemberian otonomi ini, mulai terbayang: sebagian

besar guru akan bekerja dengan penuh gairah karena dapat mengekspresikan

kreativitasnya sendiri; kelas akan lebih hidup, karena guru lebih dekat dengan

realitas siswa dan dunia sekitar; dan komunikasi dua arah antara guru dan siswa

akan lebih cair, karena guru mempunyai kesempatan luas untuk “menjadi dirinya

sendiri”. Namun, pada sisi lain muncul pula kecemasan oleh beberapa pertanyaan

yang mengusik. Satu diantaranya, yang dijadikan topik tulisan ini adalah:

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 Mungkinkah para guru mengembangkan kurikulum sendiri, seperti yang

diharapkan ?

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Surakarta, dapat dikatakan

SMA Negeri 1 Surakarta adalah salah satu SMA di wilayah Surakarta yang

melaksanakan sistem manajemen berbasis sekolah. Kondisi sekolah yang strategis

dan kondusif sebagai tempat belajar merupakan pilihan masyarakat untuk

menyekolahkan anaknya, sehingga SMA Negeri 1 Surakarta merupakan sekolah

yang memiliki input siswa yang bagus. Input yang berkualitas tidak menjamin

output yang berkualitas, apabila tidak didukung oleh proses yang berkualitas pula.

Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat ketidakpuasan siswa

dalam pelaksanaan kurikulum tingkat kelas dalam hal kegiatan belajar mengajar

mata pelajaran ekonomi. Dalam pembelajaran di kelas guru jarang menggunakan

metode pembelajaran siswa aktif, sehinggga siswa merasa bosan dalam mengikuti

pelajaran selain itu siswa cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dan

mengemukakan pendapat di dalam kegiatan pembelajaran. Peranan kurikulum dan

program pengajaran di dalam proses ini sangatlah besar. Dari pengamatan yang

dilakukan dapat dikatakan terjadi ketidakpuasan siswa terhadap guru yang

mengajar, hal tersebut ditunjukkan dari siswa yang kurang memperhatikan ketika

guru mengajar di dalam kelas. Guru seharusnya menjadi fasilitator apabila

terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan berusaha untuk

membantu siswa dalam memecahkan masalah tersebut, namun dalam

kenyataannya terdapat beberapa siswa cenderung menutup diri dengan

permasalahan yang dihadapinya dan tidak berusaha untuk menanyakannya dengan

pihak guru. Mereka menganggap metode yang dilaksanakan guru dalam

pembelajaran kurang memberikan motivasi untuk belajar, tetapi malah

menimbulkaan dampak membosankan, mengantuk di dalam kelas, dan suasana

yang kurang kondusif untuk kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diketahui bahwa

kurikulum tingkat kelas merupakan salah satu komponen terpenting dalam

peningkatan mutu peserta didik. Oleh sebaab itu peneliti tertarik untuk meneliti

salah satu perangkat pendukung peningkatan kualitas sekolah dalam rangka

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6 pelaksanaan pendidikan berbasis otonomi daerah, yang dikemas dalam

manajemen berbasis sekolah. Untuk itu peneliti memilih judul:

“EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PROGRAM

PENGAJARAN MATA PELAJARAN EKONOMI DALAM RANGKA

PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH SMA NEGERI 1

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah (probelamatika) diperlukan sebagai arah atau

pedoman dalam melakukan penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah

peneliti kemukakan maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran

ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran

2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta ?

2. Bagaimana efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata

pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah

tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta ?

3. Apa hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam

pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dalam rangka penerapan

manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1

Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi

dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010

SMA Negeri 1 Surakarta.

2. Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran

ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran

2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7 3. Hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam

pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dalam rangka penerapan

manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1

Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang pelaksanaan kurikulum dan program

pengajaran dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.

b. Memberikan wawasan tentang efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program

pengajaran dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.

c. Bahan referensi peneliti yang lain yang akan meneliti permasalahan yang

berhubungan dengan efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program

pengajaran dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi SMA Negeri 1 Surakarta:

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rekomendasi dan bahan

pertimbangan dalam perbaikan pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran

dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.

b. Bagi FKIP pendidikan Akuntansi

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan tentang

efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dalam rangka

penerapan manajemen berbasis sekolah.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan peneliti agar

mengetahui lebih mendalam tentang efektivitas pelaksanaan kurikulum dan

program pengajaran dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Snelbecker (Lexy J. Moleong, 2009: 57) berpendapat bahwa “Teori

sebagai seperangkat proposisi yang berinteraksi secara sintaksi (yaitu yang

mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu dengan

lainnya dengan data atas dasar yang dapat diamati) dan berfungsi sebagi wahana

untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati”. Mengkaji teori

yang relevan dengan masalah yang dirumuskan merupakan langkah awal untuk

mencari jawaban atas masalah tersebut. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan

teori yang relevan dan mendukung dengan permasalahannya.

Teori yang peneliti gunakan untuk mendukung rencana penelitian ini

adalah:

1. Tinjauan Manajemen Berbasis Sekolah

a. Manajemen Sekolah

G.R. Terry (Nunung Chozanah, 1994: 22) definisi manajemen adalah,

“Manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

melalui usaha orang lain atau ada usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan lebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu tujuan yang

ingin dicapai dan untuk mencapai tujuan tersebut dengan memberdayakan

kemampuan orang lain.

Mary Parker Follet yang dikutip dalam Wikipedia.com, menyatakan

bahwa “who wrote on the topic in the early twentieth century, defined

management as the art of getting things done through people", yang artinya

manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

orang lain. Definisi tersebut mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para

manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang

lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan

dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

8

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pengaturan manajemen sangatlah berperan penting dalam pencapaian

tujuan dalam suatu organisasi, tanpa manejemen tujuan organisasi sukar untuk

dicapai. Begitu pula dalam pelaksanaan kebijakan sekolah, manajemen

berperan dalam pengaturan dan upaya peningkatan kualitas sekolah. Gaffar

(1989) yang dikutip oleh E. Mulyasa (2007: 19-20) mengemukakan bahwa

Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sismetik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang. Berdasarkan atas hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa manajemen

sangat berperan penting dalam proses pendidikan untuk mengatur segala proses

pendidikan yang saling terkait, karena terdapat komponen-komponen yang

berhubungan secara sistematis. Tanpa manajemen pendidikan tujuan

pendidikan nasional tidak akan terwujud secara optimal, efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan dalam pelaksanaannya dikenal dengan

desentralisasi pendidikan, yakni otonomi daerah dengan pelimpahan

wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah untuk membuat keputusan

manejemen dan menyusun perencanaan sendiri dalam mengatasi masalah

pendidikan, dengan mengacu kepada sistem pendidikan nasional.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa praktek

desentralisasi manejemen pendidikan dapat diterapkan di dalam beberapa

tingkat dan struktur organisasi penyelenggaraan pendidikan, mulai dari tingkat

nasional sampai tingkat satuan pendidikan yakni sekolah.

b. Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari school-based

management. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika

masyarakat mulai mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan

perkembangan masyarakat setempat. Sementara di Indonesia konsep ini telah

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

disosialisasikan bersamaan dengan pewacanaan kurikulum 1994 pada tenaga

pendidik dan kependidikan.

E. Mulyasa (2007: 24) menyatakan bahwa “MBS memberikan otonomi

luas pada tingkat sekolah dalam rangka kebijakan nasional”. Dengan

pemberian otonomi tersebut sekolah memiliki kewenangan dalam mengelola

sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai dengan

prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

Donoseputro (1997: 3-6) menyatakan:

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa diperlukan

kerjasama dari berbagai pihak baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah,

masyarakat, kepala sekolah, guru,dan pihak-pihak terkait lainnya untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional.

1) Tujuan MBS

Dalam pelaksanaan desentralisasi pendidikan MBS memiliki

tujuan sebagai berikut:

a) Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan

mengelola sumberdaya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan

birokrasi.

b) Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua

terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas,

peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah, berlakunya

sistem insentif dan disinsentif.

c) Peningkatan pemerataan, antara lain diperoleh melalui peningkatan

partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih

berkonsentrasi pada kelompok tertentu. Hal ini dimungkinkan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

karena pada sebagian masyarakat tumbuh rasa kepemilikan yang

tinggi terhadap sekolah.

2) Manfaat MBS

MBS memberikan beberapa manfaat diantaranya dengan

kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru

sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya, keleluasaan dalam

mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untuk

berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah dalam

peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah, guru

didorong untuk berinovasi, rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan

setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan

tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik.

3) Komponen-komponen MBS

Hal yang paling penting dalam implementasi MBS adalah

manajemen terhadap komponen-komponen itu sendiri, dimana

komponen-komponen tersebut meliputi:

a) Manajemen kurikulum dan program pengajaran b) Manajemen tenaga kependidikan c) Manajemen kesiswaan d) Manajemen keuangan dan pembiayaan e) Manajemen sarana dan prasarana pendidikan f) Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat g) Manajemen layanan khusus (E. Mulyasa, 2007: 40-52)

Dari ketujuh komponen tersebut manajemen kurikulum dan program

pengajaran merupakan komponen terpenting diantara keenam

komponen yang lain, namun keenam komponen yang lain tidak boleh

diabaikan karena ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan MBS.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Tinjauan Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae”, artinya

jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian

kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang

bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum,

siswa dapat memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakekatnya

merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa

rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu

jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.

(Oemar Hamalik 2003: 16).

Definisi kurikulum dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional

sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 Butir 19 menyatakan bahwa “Kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dengan

demikian setiap satuan pendidikan akan memiliki acuan dalam kegiatan

pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan masing-

masing sekolah, dimana tujuan masing-masing sekolah bermuara pada tujuan

nasional pendidikan.

Kurikulum ditinjau dari berbagai aspek memiliki pengertian yang

berbeda-beda sesuai dengan substansi yang terkandung di dalamnya. Ditinjau

dari isi dan materi pelajaran, kurikulum di bentuk agar memberi kemudahan

bagi guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa sehingga siswa

memperoleh pengetahuan karena isi dan materi telah tersusun dalam

kurikulum. Hal ini ditegaskan oleh Hamalik dalam Muhammad Joko Susilo

(2007: 78) bahwa “kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus

ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan”.

Mata ajaran (subject matter) yang dimaksud adalah pemgalaman orang tua atau

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

orang-orang pandai masa lampau, yang telah tersusun secara sistematis dan

logis.

Sementara itu menurut ahli lain, “Kurikulum adalah program

pendidikan” (Oemar Hamalik, 2006: 10) yang disediakan oleh lembaga

pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut

siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong

perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan. Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut,

sekolah/lembaga pendidikan menyediakan lingkungan pendidikan bagi siswa

untuk berkembang. Itu sebabnya, kurikulum disusun sedemikian rupa yang

memungkinkan siswa melakukan beraneka ragam kegitan belajar. Kurikulum

tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu

yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti: bangunan sekolah,

alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha,

gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain. Semua kegiatan yang

bertujuan memberikan pengalaman pendidikan kepada siswa tercakup dalam

kurikulum.

Kurikulum mencerminkan keseluruhan siklus input-proces-output,

sehingga kurikulum adalah serangkaian pengalaman belajar yang melibatkan

semua kegiatan yanga terdapat dalam sekolah. Hal ini senada dengan pendapat

Romine dalam Oemar Hamalik (2006: 10) dan Muhammad Joko Susilo (2007:

79) yang menyatakan bahwa “Curriculum is interpreted to mean all of the

organized course activites, and experience which pupils have under the

direction of school, whether in the classroom or not”. Berdasarkan rumusan

tersebut, kegiatan-kegiatan kurikuler tidak terbatas dalam ruang kelas,

melainkan mencakup juga kegiatan di luar kelas. Pandangan modern

menjelaskan, bahwa kegiatan intrakulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler tidak

ada pemisahan yang tegas. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman

belajar bagi siswa pada hakikatnya adalah kurikulum.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa

kurikulum merupakan bagian dari sekolah yang sangat penting, karena

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14 melibatkan semua kegiatan yang terdapat dalam sekolah dan memiliki perananan

yang penting bagi guru karena sebagai acuan dalam proses belajar mengajar agar

siswa memperoleh pengetahuan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

tertentu yang telah ditetapkan.

b. Komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki suatu

komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut saling terkait

satu dengan yang lainnya karena merupakan suatu proses kegiatan yang

berkesinambungan, dan dalam proses tersebut selalu dikembangkan menuju

perpaduan dan penyempurnaan.

Menurut Muhammad Joko Susilo (2007: 89) berpendapat bahwa

kurikulum terdiri atas empat komponen yaitu:

1) Tujuan Kurikulum disusun berdasarkan tujuan pelajaran atau tujuan sekolah (pendidikan) yang hendak dicapai.

2) Bahan pelajaran Kurikulum harus memuat bahan pelajaran yang sesuai guna mencapai tujuan.

3) Proses belajar mengajar Bahan-bahan pelajaran yang telah dipilih, harus didesain sedemikian rupa dalam kurikulum agar efektif ketika disajikan kepada siswa.

4) Penilaian atau evaluasi Menentukan standar nilai untuk mengevaluasi efektivitas penyajian bahan pelajaran dan pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan.

Komposisi kurikulum yang dikemukakan M. Joko Susilo tersebut

menunjukkan bahwa keempat komponen kurikulum tersebut memiliki

hubungan yang saling terkait. Tujuan merupakan komponen kurikulum yang

paling pertama dan merupakan harapan yang ingin diwujudkan setiap

pendidikan. Oleh karena itu dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan

tiga komponen yang lain baik komponen bahan pelajaran, proses belajar

mengajar maupun penilaian. Begitu juga dalam menentukan bahan pelajaran

harus memperhatikan tiga komponen yang lain, karena semua komponen

tersebut saling berkaitan. Apabila keempat komponen tersebut dapat

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dijalankan secara efektif maka akan dapat dijadikan tolak ukur atas

keberhasilan yang akan dicapai.

Kesalingketerkaitan komponen-komponen tersebut dapat

digambarkan dalam bagan berikut:

Gambar 1. Skema Sistem Kurikulum Sumber: Muhammad Joko susilo (2007: 89)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Tujuan

pembelajaran merupakan tujuan pendidikan yang lebih operasional, yang

hendak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran dari setiap mata pelajaran.

Melalui proses pembelajaran diharapkan terdapat perubahan dalam aspek

kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran diharapkan

mengandung unsur PAIKEM, yang merupakan akronim dari Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, sehingga

memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya secara

aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi. Sedangkan

evaluasi merupkan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengembangan

kurikulum itu sendiri. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai dan arti

kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah kurikulum

dapat dipertahankan atau tidak.

Tujuan

Bahan Pelajaran penilaian

Proses belajar Mengajar

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16 c. Fungsi Kurikulum

Dalam aktivitas belajar mengajar, kedudukan kurikulum sangat penting,

karena dengan kurikulum akan bermanfaat bagi beberapa pihak baik peserta

didik, orang tua siswa, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait. Oleh sebab itu

kurikulum mempunyai beberapa fungsi diantaranya:

1) Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai

tujuan - tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah tertentu yang dianggap

cukup tepat untuk dicapai. Dalam pencapain tujuan pendidikan yang dicita-

citakan, tujuan-tujuan tersebut mesti dicapai secara bertingkat yang saling

mendukung, sedangkan keberadaan kurikulum di sini adalah sebagai alat

untuk mencapai tujuan (pendidikan).

2) Fungsi kurikulum bagi anak didik

Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu

persiapan bagi anak didik. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan,

kurikulum diharapkan mampu menawarkan program-program pada anak

didik yang akan hidup di zamannya.

3) Fungsi kurikulum bagi pendidik

Guru merupakan pendidik profesional, yang secara implisit telah merelakan

dirinya untuk memikul sebagian tanggungjawab pendidikan yang ada di

pundak para orang tua. Adapun fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai

pedoman kerja dalam menyususn dan mengorganisasi pengalaman belajar

pada anak didik dan sebagai pedoman dalam mengevaluasi perkembangan

anak didik.

4) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah/pembina sekolah

Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai

tangging jawab terhadap kurikulum, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah

dan Pembina lainnya adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi

supervise.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5) Fungsi kurikulum bagi orang tua

Bagi orang tua, kurikulum difungsikan sebagai bentuk adanya partisipasi

orang tua dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya.

Bantuan tersebut dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah

mengenai masalah menyangkut anak-anak mereka.

6) Fungsi kurikulum bagi sekolah tingkat di atasnya

Fungsi kurikulum dalam hal ini dibagi dalam dua komponen yaitu dalam

pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga baru.

7) Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah

Kurikulum suatu sekolah juga berfungsi bagi masyarakat dan pihak pemakai

lulusan yang bersangkutan baik ikut memberikan kontribusi dalam

memperlancar pelaksanaan program pendidikan dan ikut memberikan kritik

dan saran konstruktif demi penyempurnan program pendidikan di sekolah.

d. Pengembangan Kurikulum

Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya

telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat.

Karena itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan

dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran.

Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen

yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, komponen-komponen tersebut,

baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama menjadi dasar utama

dalam upaya mengembangan sistem pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik

(2003: 24-30) kurikulum memiliki komponen-komponen sebagai berikut:

1) Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undan-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.

2) Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang berupa bahan kajian dan pelajaran

3) Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Organisasi kurikulum, yang terdiri dari mata pelajaran terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi/pengajaran, program yang berpusat pada anak, core program, dan eclectic program.

5) Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Komponen-komponen kurikulum dengan hubungannya yang saling

terkait menunjukkan bahwa proses pengembangan kurikulum bukanlah

pekerjaan yang mudah. Adakalanya kurikulum yang telah disusun tidak dapat

mencapai tujuan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang sangat kompleks, dan

melibatkan berbagai komponen, yang tidak hanya menuntut ketrampilan teknis

dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen

kurikulum. Kurikulum didesain atas pengembangan dan perbaikan.

Pelaksanaan pengembangan kurikulum memberikan kesempatan lebih

luas terhadap guru untuk berimprovisasi, terutama dalam pengembangan

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang lebih sesuai dengan

kebutuhan. Sekolah yang memiliki kemampuan mandiri dapat menjabarkan

standar isi dan standar kompetensi lulusan secara mandiri serta

mengembangkan silabus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya setelah

mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat (provinsi, kabupaten,

dan kota). Karena sekolah diberi kebebasan dan keleluasaan dalam

pengembangan silabus sesuai dengan karakteristik peserta didik serta kondisi

dan kebutuhan masing-masing, maka pemerintah melalui Departemen

Pendidikan Nasional memberikan acuan yang dapat dijadikan pedoman dalam

pengembangan silabus, dengan adanya standar yang harus dipenuhi maka

komponen dalam silabus diharapkan tidak ada yang terlewatkan dan

diharapkan guru lebih mudah dalam pengembangan silabus.

Landasan pengembangan silabus tersebut terdapat dalam PP Nomor 19

tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 17 ayat (2) dan PP

Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 20. “Silabus”

yang dimaksudkan adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang

implementasi kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengelolaan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kurikulum berbasis sekolah, kurikulum hasil belajar, serta penilaian berbasis

kelas. (E. Mulyasa, 2009: 133). Silabus merupakan kerangka inti dari setiap

kurikulum yang akan ditanamkan kepada siswa melalui kegiatan pembelajaran,

dimana kegiatan pembelajaran harus dilakukan untuk membentuk suatu

kompetensi tertentu. Upaya pembelajaran yang dilakukan kemudian diadakan

penilain dengan tujuan agar mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah

dimiliki oleh siswa.

Silabus merupakan penjabaran lebih rinci dari Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang minimal memuat kompetensi dasar, materi standar,

dan hasil belajar yang harus dimiliki oleh siswa. Secara lebih rinci dijelaskan

Departemen Pendidikan Nasional (2007: 126) menyatakan bahwa “Silabus

adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar”.

Pengembangan silabus sekolah harus berpedoman pada delapan prinsip

pengembangan silabus, agar pengembangan yang dilakukan oleh sekolah tetap

berada dalam koridor standar pendidikan nasional. Sesuai dengan standar

Departemen Pendidikan Nasional (2007: 128-130), terdapat delapan prinsip

dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

1) Prinsip Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

silabus harus benar dan dapat dipertanggungawabkan secara keilmuan

2) Prinsip Relevan

Dalam pengembangan silabus diharapkan terdapat kesesuaian antara

cakupan, kedalaman dan tingkat kesulitan, serta urutan penyajian materi

dan kompetensi dasar dengan karakteristik peserta didik. Serta diharapkan

terdapat keserasian antara silabus dengan kebutuhan dan tuntutan

masyarakat pemakai lulusan. Demikian halnya dalam kaitannya dengan

jenjang pendidikan yang ada di atasnya sehingga terjadi kesinambungan

dalam pengembangan silabus.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3) Prinsip Sistematis

Komponen-komponen dalam silabus saling berkaitan secara

fungsional dalam mencapai kompetensi.

4) Prinsip Konsisten

Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip

keterpaduan, sehingga terdapat konsistensi antara format dalam silabus

dengan pelaksanaan dalam proses pembelajaran, baik dalam interaksi antara

siswa dan guru maupun antara teori dan praktik dalam rangka membentuk

kompetensi peserta didik.

5) Prinsip Memadai

Prinsip memadai berkaitan dengan cakupan indikator, materi

pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup

untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. Serta didukung sarana dan

prasarana yang tersedia dalam proses belajar mengajar. Dengan sarana

prasarana yang memadai, maka dalam penyampaian kompeteni dasar akan

lebih mudah dan menyenangkan bagi siswa.

6) Prinsip Aktual dan Kontekstual

Berkaitan dengan cakupan indikator, materi pokok, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan

perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,

dan peristiwa yang terjadi.

7) Prinsip Fleksibel

Guru sebagai pelaksana kurikulum, tidak harus menyajikan mutlak

seperti dalam silabus, tetapi guru dapat mengembangkan berbagai ide baru.

Sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan

terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat

dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang

peserta didik.

8) Prinsip Menyeluruh

Komponen dalam silabus yang dikembangkan harus mencakup

keseluruhan ranah kompotensi baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara

penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum

sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-

prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum. Dengan prinsip

pengembangan kurikulum, pengengembangan silabus oleh sekolah tetap berada

dalam koridor standar nasional pendidikan.

Pengembangan silabus KTSP dalam prosesnya dapat dilakukan melalui

tiga cara seperti berikut:

1) Mengembangkan silabus sendiri; bagi sekolah yang sudah mampu mengembangkannya, dan didukung oleh sumber daya, sumber dana, serta fasilitas dan lingkungan yang memadai.

2) Menggunakan model silabus yang dikembangkan oleh BNSP; bagi sekolah yang belum mampu mengembangkannya secara mandiri.

3) Menggunakan atau memotokopi silabus dari sekolah lain; bagi yang belum mampu mengembangkannya secara mandiri. (E. Mulayasa, 2009: 134)

Dengan demikian setiap satuan pendidikan berhak dalam

pengembangkan silabus sesuai dengan kemampuan masing-masing, apabila

sekolah belum mampu atau belum memenuhi kriteria dalam pengembangan

silabus secara mandiri, maka guru dan kepala sekolah diperbolehkan

menggunakan model silabus dari BNSP, atau bisa juga memfotokopi silabus

dari sekolah lain, namun guru dan kepala sekolah harus menyesuaikan

kurikulum tersebut, serta menganalisisnya dengan cara memilah dan mimilih

setiap kompetensi dasar yang dikembangkan disesuaikan dengan kondisi

masing-masing sekolah.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa silabus

merupakan inti penjabaran dari kurikulum yang dapat dikembangkan oleh

setiap satuan pendidikan yaitu guru, kelompok guru atau kelompok kerja guru

masing-masing mata pelajaran dibawah koordinasi dan supervisi Dinas

Pendidikan setempat. Oleh Karena itu melalui pengembangan kurikulum dari

satuan pendidikan, diharapkan mampu menciptakan pembelajaran efektif dan

menyenangkan bagi siswa.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 e. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Kelas

Pelaksanan kurikulum dibagi mejadi dua tingkatan yaitu pelaksanaan

kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Dalam tingkat sekolah yang

berperan adalah kepala sekolah dan pada tingkat kelas yang berperan adalah

guru. Walaupun dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas guru dalam

pelaksanaan kurikulum serta diadakan perbedaan tingkat dalam pelaksanaan

administrasi, yaitu tingkat kelas dan tingkat sekolah, namun antara kedua tingkat

dalam pelaksanaan administrasi kurikulum tersebut senantiasa bergandengan

dan bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan proses administrasi

kurikulum.

Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas terdapat unsur pembagian tugas

guru secara administrasi untuk menjamin kelancaran pelaksanan kurikulum

lingkungan kelas. Pembagian tugas-tugas tersebut meliputi tiga jenis kegiatan

administrasi yaitu: pembagian tugas mengajar, pembagian tugas pembinaan

ekstrakulikuler, dan pemberian tugas bimbingan belajar. Berkaitan dengan tugas

mengajar, kegiatan ini erat sekali kaitannya dengan tugas-tugas seorang guru

dalam mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kegiatan tersebut antara lain:

a) Menyusun pelaksanaan program unit.

b) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran

c) Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa

d) Pengisian buku laporan pribadi siswa bagi wali kelas.

Dengan penjabaran tugas guru, maka guru akan lebih mudah dalam

menjalankan kewajibannya dalam mengajar di dalam kelas. Langkah yang

dilakukan oleh guru akan lebih terbimbing dan terkontrol. Sehingga pelaksaan

pembelajaran akan berjalan secara efektif dan efisien.

3. Tinjauan Program Pengajaran

a. Pengertian Program Pengajaran

Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik

kurikulum nasional maupun muatan lokal, yang diwujudkan dalam proses

belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional,

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kurikuler dan instruksional. Agar proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan

kegiatan manajemen program pengajaran. Dalam manajemen program

pengajaran terdapat suatu perencanaan pengajaran yang digunakan sebagai

acuan dalam pelaksanaan pengajaran oleh guru. Dengan adanya perencanaan

maka langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan akan

lebih terstuktur dan terinci dengan baik karena dapat disusun berdasarkan

kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat

perencanaan.

E. Mulyasa (2007: 41) menyatakan bahwa “manajemen atau

administrasi pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan

di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan di bidang

pengajaran terlaksana secara efektif dan efisien”. Dengan demikian segala

sesuatu yang berhubungan dan mendukung kegiatan pengajaran dapat

dinyatakan dalam aktivitas manajemen pengajaran, dimana manajemen

pengajaran tersebut bertujuan untuk menciptakan kegiatan pengajaran yang

lebih efektif dan efisien.

Perencanaan pengajaran menurut Abdul Majid (2008: 17) “dapat

diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media

pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian

dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan”. Berdasarkan deskripsi tersebut

lingkup manajemen program pengajaran lebih terdeskripsikan bila

dibandingkan dengan pengertian sebelumnya, karena dalam pengertian tersebut

dijelaskan secara rinci bagian apa saja yang menjadi lingkup dari program

pengajaran, yaitu: materi pelajaran, media pengajaran, penggunaan pendekatan

dan metode pengajaran, dan penilaian.

Sedangkan menurut Oemar hamalik (2003: 55) menyatakan bahwa

“pengajaran atau instruction adalah a goal-directed teaching process which is

more or less pre-planned”. Dalam pengajaran, perumusan tujuan adalah hal

utama dan setiap proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencapai

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu proses pengajaran harus direncanakan.

Lebih lengkapnya definisi pengajaran atau pembelajaran oleh Oemar hamalik

(2003: 57) menyatakan bahwa “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

perencanaan program pengajaran merupakan sebuah proses disiplin ilmu

pengetahuan, system, dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan

pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya silabus

menjadi acuan utama dalam penyusunan perencanaan program pengajaran,

namun kondisi satuan pendidikan dan lingkungan sekitar merupakan hal

penting jangan sampai diabaikan.

b. Rencana Pelaksanan Pembelajaran

Tugas utama guru dalam kaitannya dengan dokumen kurikulum adalah

membuat rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Oleh

karena itu, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun guru harus membuat RPP,

karena perencanaan merupakan pedoman pembelajaran. Seperti yang

dinyatakan oleh E. Mulyasa (2009: 154) “Guru boleh saja tidak membuat

kurikulum, boleh juga tidak membuat alat peraga, bahkan dalam hal tertentu

tidak melakukan penilaian, tetapi tidak boleh tidak membuat perencanaan”.

Dengan demikian pembuatan perencanaan (RPP) merupakan hal wajib yang

harus dibuat oleh guru sebelum melakukan pembelajaran, karena merupakan

pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.

Departemen Pendidikan Nasional (2007: 144) menyatakan bahwa

“Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan

dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu)

kompetensi dasar yang terdiri atas (satu) kali pertemuan atau lebih”. Dengan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

demikian rencana pembelajaran merupakan hal penting yang harus dilakukan

guru untuk menunjang pembentukan kompetensi yang akan diharapkan. Dalam

hal ini, guru harus menjabarkan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

(SKKD) dalam bidangnya untuk jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, RPP

memiliki kedudukan yang esensial dalam pembelajaran yang efektif karena

akan membantu membuat disiplin kerja yang baik, suasana yang lebih menarik,

pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik, relevan dan akurat.

c. Pengembangan Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Pengembangan rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak

boleh menyimpang dalam peraturan yang telah ditetapkan, dalam

pengembangan rencana pembelajaran minimal harus memuat komponen-

komponen berikut:

1) Tujuan pembelajaran 2) Materi pembelajaran 3) Metode pembelajaran 4) Sumber belajar 5) Penilaian hasil belajar (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 145)

Sedangkan menurut ahli lain, Muhammad Joko Susilo (2007:146-

148) pengembangan RPP dapat memuat komponen-komponen berikut:

1) Identitas mata pelajaran 2) Standar kompetensi 3) Kompetensi dasar 4) Materi pokok 5) Materi pembelajaran 6) Strategi pembelajaran 7) Media pembelajaran 8) Penilaian/asesmen dan tindak lanjut 9) Sumber bacaan

Pengembangan rencana pembelajaran harus mengacu pada

kompetensi dasar yang ada dalam silabus. Guru bebas mengembangkan

kompetensi standar tersebut kedalam sejumlah kompetensi yang diperlukan

oleh peserta didik, sesuai dengan karakteristik dan kondisi lingkungan serta

kebutuhan daerah dan kebutuhan sekolah.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pengembangan RPP dalam implementasi KTSP dapat dilakukan

melalui dua cara. Pertama, menambah kolom lebih rinci pada format silabus.

Kedua, membuat format terpisah dalam bentuk satuan pelajaran (Satpel). (E.

Mulyasa, 2009: 162). Dapat dikatakan cara pertama lebih tepat dilakukan oleh

guru yang sudah berpengalaman, sedangkan cara kedua lebih cocok digunakan

oleh guru pemula atau oleh para calon guru. Guru yang belum berpengalaman

pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan

dengan guru yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Berikut merupakan

contoh pengembangan RPP dalam bentuk format silabus dan bentuk Satuan

Pelajaran:

MATRIK RPP

Kelas :…………………………………..

Standar Kompetensi :…………………………………..

Kompetensi

dasar

Indikator Materi

Pokok

Kegiatan

Belajar

Penilaian Instrumen

Penilaian

Tugas Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Pendahuluan

Pembentukan

kompetensi

Penutup

Gambar 2. Matrik RPP Format Silabus Sumber: E. Mulyasa, 2009; p: 163

Matrik di atas memberikan kemudahan, karena guru hanya mengisi

matrik tersebut sesuai dengan kompetensi yang akan ditanamkan kepada siswa.

Format tersebut dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah

serta dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Selanjutnya

kemampuan guru sendiri yang akan mengembangkan persiapan belajar, dan

akan yang akan melakukan proses pembelajaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

I. IDENTITAS MATA PELAJARAN Mata pelajaran : ……………………………………. Satuan pendidikan : ……………………………………. Kelas/semester : ……………………………………. Pertemuan ke : ……………………………………. Alokasi waktu : …………………………………….

II. KOMPETENSI DASAR ……………………………………………………………………. …………………………………………………………………….

III. INDIKATOR ……………………………………………………………………. …………………………………………………………………….

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN …………………………………………………………………… ……………………………………………………………………

V. MATERI STANDAR …………………………………………………………………… ……………………………………………………………………

VI. METODE PEMBELAJARAN …………………………………………………………………… ……………………………………………………………………

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan awal ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. Kegiatan inti ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… Kegiatan akhir …………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………..

VIII. ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR …………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………...

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

IX. PENILAIAN

……………………………………………………………………… ………………………………………………………………………

Gambar 3. Matrik RPP Format Satpel Sumber: E. Mulyasa, 2009; p: 164-165

Pengembangan RPP dengan format Satpel lebih rinci, sehingga

menggunakan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan cara pertama.

Pembuatannya pun perlu dilakukan beberapa kali, mungkin untuk satu silabus

perlu tiga sampai lima Satpel. Sedangkan cara pertama, silabus langsung

berfungsi sebagai satpel, setelah ditambah beberapa kolom.

4. Tinjauan Efektivitas Kurikulum Dan Program Pengajaran

Makna efektivitas bagi setiap orang akan memiliki makna yang

berbeda, sesuai sudut pandang dan kepentingan masing-masing. Hal tersebut

diakui oleh Chung dan Maginson dalam Mulyasa E (2007: 82) “Efektivenes

means different to different people”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001:

219) mengemukakan bahwa “Efektivitas berarti ada efeknya (akibatnya,

pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan efektivitas adalah adanya

kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.

Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan

memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.

Sedangkan menurut Starawaji (2009) menyatakan:

Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Di dalam kamus bahasa Indonesia Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau efektif juga dapat diartikan dengan memberikan hasil yang memuaskan. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa efektivitas

berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketetapan

waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Efektivitas dapat dijadikan

barometer untuk mengukur keberhasilan suatu program, karena merupakan

pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu

untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam setiap

tindakan yang dilakukan.

Berdasarkan cakupan teori di atas maka kurikulum dapat dikatakan

efektif apabila memenuhi kriteria berikut ini:

1) Kesesuaian susunan kurikulum dengan panduan BSNP, terdapat: landasan

kurikulum tingkat sekolah, terdapat visi dan misi, tujuan dan motto sekolah

dan terdapat standar kompetensi lulusan

2) Terdapat komponen kurikulum yang meliputi: tujuan, bahan pelajaran,

proses belajar mengajar, dan penilaian atau evaluasi

3) Kesesuaian format silabus yang meliputi: penelitian identitas mata pelajaran,

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikaor, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar sesuai Standar Nasional

Pendidikan.

4) Pengembangan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi kelulusan dibawah dinas pendidikan Kabupaten/Kota yang

meliputi: silabus berbasis kemampuan dasar, pengembangan pengalaman

belajar terdapat ranah kognitif, psikomotorik, afektif, terdapat

pengembangan kecakapan hidup

5) Analisis keadaan dan potensi sekolah yang meliputi: iklim belajar yang

kondusif, sarana dan prasarana yang memadai

6) Pengembangan kurikulum: Prinsip Ilmiah, Prinsip Relevan, Prinsip

Sistematis, Prinsip Konsisten, Prinsip Memadai, Prinsip Aktual dan

Kontekstual, Prinsip Fleksibel, dan Prinsip Menyeluruh

Program pengajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria

sebagai berikut:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1) Pengembangan Rencana Pelaksaan Pembelajaran minimal terdapat

komponen-komponen berikut: Tujuan pembelajaran, Materi pembelajaran

sesuai dengan Kompetensi Dasar, Metode pembelajaran yang sesuai, alat,

dan sarana pembelajaran, serta Penilaian hasil belajar

2) Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran yang efektif yang meliputi:

waktu, memberikan pelayanan yang berbeda kepada siswa yang berbeda

karakteristik dan keunikan, merancang kegiatan pembelajaran yang kondusif

di dalam kelas, adanya pendekatan psikologis dan sosio-culture.

3) Pelaksanaan dan pengelompokan penilaian hasil belajar yang meliputi:

penilaian mengacu kepada kemampuan, berkelanjutan, didaktis, menggali

informasi

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian yang dilampirkan yang

dianggap relevan dengan masalah yang peneliti teliti:

1. Dra. Susi Gustina pada tahun 2007, yaitu mengenai “Sosialisasi paradigma

baru dalam pelaksanaan kurikulum learner centered”. Hasil penelitian

menunjukkan situasi pembelajaran yang diciptakan oleh para aplikan adalah

baik, hal tersebut ditunjukkan dari peningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran, seperti aktif mengikuti aktivitas seni, meningkatkan kepekaan

untuk merasakan elemen-elemen seni (bunyi, gerakan), menciptakan gerakan

atau bunyi secara kreatif, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam

pemecahan masalah.

2. Dewi Kuntari pada tahun 2009, yaitu mengenai “Problematika Pembelajaran

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Yang Dihadapi Guru

Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di SMA Negeri Di Bondowoso)”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan kurikulum tingkat satuan

pendidikan di SMA Negeri Bondowoso yaitu diawali dengan menyusun

komponen KTSP seperti: Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan

Pendidikan, Struktur dan Muatan KTSP, Kalender Pendidikan, Silabus.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri Bondowoso adalah

membuka pelajaran, kegiatan inti, menutup pelajaran. Sumber belajar yang

digunakan oleh guru adalah buku teks, LKS, buku-buku lain yang relevan

dengan materi, koran, kliping, majalah, internet, sedangkan media yang

digunakan oleh guru adalah OHP, LCD, laptop, komputer, kartu kasus,

televisi, DVD, VCD. Metode belajar bervariasi ceramah, diskusi, tanya jawab.

Penilaian yang digunakan adalah ulangan harian, ulangan tengah semester,

ujian akhir semester, bentuk lain dengan wawancara, tugas kelompok dan

tugas idividu. (2) problematika yang dihadapi guru Pendidikan

Kewarganegaraan adalah (a) kesulitan dalam membuat perangkat mengajar

utamanya pada rencana pelaksanaan pembelajaran, urutan dari komponen

yang berbeda-beda tiap guru, format penilaian, dan juga keterlambatan

pengiriman kalender pendidikan dari pusat, sehingga menghambat

penyusunan perangkat pembelajaran bagi guru; (b) kesulitan guru dalam

mengoperasikan komputer, LCD dan laptop; (c) sarana dan prasarana yang

terbatas;. (3) upaya mengatasi problematika yang dihadapi guru yaitu: (a)

mengatasi kesulitan guru dalam menyusun perangkat mengajar, upaya yang

dilakukan adalah dengan mendatangkan pakar/ahli untuk mengadakan

sosialisasi dan konsultasi tentang kesulitan yang dihadapi guru; (b) Upaya

yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam metode ataupun media

adalah pihak kepala sekolah, mengadakan kursus untuk guru seperti komputer

dan LCD; (b) untuk melengkapi sarana dan prasarana dilakukan dengan

musyawarah dengan komite sekolah, rapat orang tua wali murid.

3. Riptono pada tahun 2007, yaitu mengenai “Pelaksanaan kurikulum tingkat

satuan pendidikan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 6

Surakarta tahun diklat 2007/2008”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1)

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMK Negeri 6

Surakarta sudah sesuai dan sejalan dengan tuntutan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Standar Nasional Pendidikan. (2) Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan di SMK Negeri 6 Surakarta ini, sekolah memiliki suatu

kewenangan sendiri untuk mengembangkan peranan guru dan kreatifitas guru

untuk lebih maju meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar siswa sehingga

lulusan dapat bersaing di dunia kerja. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan menggunaan manajemen berbasis sekolah yang didukung dengan

otonomi daerah sehingga sudah sinkron sesuai tuntutan dunia pendidikan; (3)

Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan di SMK Negeri 6 Surakarta adalah: (a) Pendanaan, sarana dan

prasarana yang terbatas, (b) Terdapat sebagian guru dan karyawan yang sulit

diajak maju.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, dapat dikemukakan

persamaan dan perbedaan hasil penelitian, persamaan dan perbedaan tersebut

berdasarkan pada masing-masing tujuan penelitian. Persamaan tersebut

ditunjukkan dalam pelaksaan kurikulum telah sesuai dan sejalan dengan tuntutan

UU Rebuplik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. Faktor-faktor yang menghambat pelaksaan

kurikulum adalah pendanaan, sarana dan prasarana yang terbatas dan terdapat

sebagian guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat mengajar.

Perbedaan hasil penelitian ditunjukkan berdasarkan keluasan dan

kedalaman penelitian, hasil penelitian Riptono menggambarkan secara umum

tentang pelaksanaan kurikulum dan hambatan yang dialami para guru, sedangkan

hasil penelitian Dewi Kuntari lebih bersifat khusus dan memberikan banyak

informasi bagi pembaca, karena menggambarkan pelaksanaan kurikulum dari

awal perencanaan, pelaksanaan pengajaran di dalam kelas, hambatan yang

dihadapi para guru dan upaya mengatasi hambatan yang dihadapi para guru.

Sedangkan hasil penelitian Susi Agustina menjelaskan bahwa pembelajaran yang

dilakukan dengan model siswa aktif akan lebih efektif dan dapat meningkatkan

motisasi siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kemampuan dalam

pemecahan masalah.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

C. Kerangka Pemikiran

Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan

pendidikan yang selalu ditingkatkan untuk menciptakan siswa yang berkualitas.

Dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan, yaitu sistem

sentralisasi dan desentralisasi. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah

pendekatan sentralistik masih diperlukan, terutama untuk menentukan kurikulum

pendidikan nasional agar dapat tercapai kesamaan dan pemerataan standar

pendidikan di seluruh wilayah tanah air.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan UU No.

32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah, desentralisasi pendidikan tidak hanya

dilimpahkan pada pemerintah daerah namun hingga ke tingkat satuan pendidikan.

Manajemen berbasis sekolah merupakan merupakan paradigma baru pendidikan,

yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah ( pelibatan masyarakat )

dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Manajemen kurikulum dan

program pengajaran merupakan bagian dari MBS. Manajemen kurikulum

merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen

kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

baik. Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan

pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh

Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah

yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan

kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu, sekolah juga

bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.

Pengembangan kurikulum harus memenuhi standar minimal yang telah

ditetapkan dari Departemen Pendidikan Nasional agar tidak menyimpang dalam

pelaksanaannya. Begitu pula dalam program pengajaran, guru harus berusaha

menciptakan pembelajaran yang PAIKEM di dalam menyampaikan materi

sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Untuk memperjelas kerangka pemikiran yang telah dirumuskan di atas,

dapat dilihat dalam skema kerangka pemikiran berikut ini:

Keterangan:

: Permasalahan yang diteliti.

: Permasalahan yang tidak diteliti.

Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran

Manajemen Berbasis Sekolah

2. Manajemen tenaga kependidikan 3. Manajemen kesiswaan 4. Manajemen keuangan dan

pembiayaan 5. Manajemen sarana dan prasarana

pendidikan 6. Manajemen hubungan sekolah

dengan masyarakat 7. Manajemen layanan khusus

1. Manajemen kurikulum dan program pengajaran

Efektivitas perencanaan oleh pusat

Hambatan yang dihadapi

Efektivitas pelaksanaan oleh guru

Efektivitas penilaian oleh pusat

Manajemen kurikulum dan program pengajaran tingkat sekolah

Manajemen kurikulum dan program pengajaran tingkat kelas

Pengembangan kurikulum oleh guru Pelaksanaan pembelajaran oleh guru

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta, dengan objek penelitian

pada bagian pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran. Adapun alasan yang

mendasari pelaksanaan penelitian di lokasi ini adalah:

a. SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai potensi kesulitan dalam pengembangan

pengajaran mata pelajaran ekonomi, sehingga siswa mengalami kesulitan

dalam pembelajaran di kelas.

b. SMA Negeri 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah favorit, sehingga dapat

dijadikan barometer pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dalam

rangka penerapan manajemen berbasis sekolah.

c. Belum pernah ada mahasiswa yang mengadakan penelitian dengan tema

manajemen berbasis sekolah di tempat tersebut.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan peneliti untuk melakukan penelitian kurang

lebih enam bulan, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Rencana Penelitian

No Keterangan Tahun 2009 Tahun 2010

Okt Nov Des Jan Feb Maret

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Izin Penelitian

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Laporan Penelitian

35

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Pelaksanaan penelitian memerlukan suatu metode tertentu yang dianggap

sesuai dengan masalah yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat dapat

menunjang penelitian dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dalam

melakukan penelitian terdapat berbagai metode yang dapat digunakan. Oleh

karena itu peneliti harus menggunakan metode yang sesuai dengan permasalahan,

situasi dan kondisi dalam penelitian tersebut. Sesuai dengan permasalahan, situasi

dan kondisi yang peneliti rumuskan, maka penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif.

Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2009: 4)

menyatakan metode kualitatif adalah “Prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati”. Sedangkan menurut Kirk dan Miller yang dikutip Lexy J.

Moleong (2009: 4) mendefinisikan bahwa “Penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya”. Sementara itu Wolf dan Tymiz dalam sukardi (2006: 2)

menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengetahui aktualitas,

realitas sosial dan persepsi manusia melalui pengakuan mereka, yang mungkin

tidak dapat diungkapkan melalui penonjolan pengukuran formal atau pertanyaan

penelitian yang telah dipersiapkan terlebih dahulu”.

Penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak menggunakan

perantara angka sebagai transpormasi fenomena, tetapi langsung berinteraksi

dengan subjek yang diteliti, melakukan observasi atau dengan melakukan

wawancara untuk mengungkap pengakuan subjek yang diteliti baik melalui

simbol-simbol atau tingkah laku yang muncul di lapangan. Simbol, pengkuan,

atau rangkaian tindakan tersebut kemudian dikumpulkan dan digunakan sebagai

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37 masukan utama dalam menggambarkan subjek atau obek penelitian secara

deskriptif.

H. Hadari Nawawi dan H. Mimi Martini (1996: 73) menyatakan penelitian

deskriptif adalah “Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan

menggambarkan atau melukiskan objek penelitian pada saat sekarang,

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”. Sedangkan

menurut Lexy J. Moleong (2009: 11) menjelaskan bahwa “data yang dikumpulkan

adalah kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, … dengan demikian, laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data yang memberikan gambaran penyajian

laporan tersebut”.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas penelitian ini termasuk dalam

penelitian deskriptif kualitatif karena menggambarkan keadaan mengenai

pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran, bagaimana sistem pelaksanaan

dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum dan

program pengajaran di SMA Negeri 1 Surakarta.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

strategi tunggal terpancang. Menurut H. B. sutopo (2002: 42) penelitian

terpancang adalah, “Penelitian kualitatif yang sudah menentukan focus penelitian

berupa variabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat

penelitiannya sebelum peneliti ke lapangan studinya”. Berdasarkan pengertian

tersebut tunggal berarti penelitian hanya dilakukan pada satu lokasi penelitian,

yaitu SMA Negeri 1 Surakarta, sedangkan terpancang artinya ada tujuan untuk

mengetahui pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran di SMA Negeri 1

Surakarta.

C. Sumber Data

H. B. Sutopo (2002: 58) menyatakan bahwa “Sumber data dalam

penelitian kualitatif terdiri dari beberapa jenis, bisa berupa orang, peristiwa,

tempat atau lokasi, benda, serta dokumen atau arsip”. Sedangkan menurut Lofland

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38 dan Lofland yang dikutip Lexy J. Moleong (2009: 157) mengemukakan bahwa

“sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Pemahaman

terhadap sumber data sangatlah penting, karena ketepatan dalam memilih sumber

data akan menentukan kenyataan dan ketepatan data atau informasi yang

diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan

Hasil penelitian yang berkualitas dapat ditunjang dengan informan yang

relevan, yang dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan. Informan

adalah seorang yang mengetahui dan berhubungan dengan masalah yang akan

diuji dan bersedia memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan.

Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Kurikulum, para guru mata

pelajaran ekonomi, dan siswa dalam pengumpulan data.

2. Dokumen

Dokumen merupakan sumber informasi yang dibutuhkan yang dapat

berupa bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu. Peneliti

memanfaatkan dokumen bertujuan agar penelitian didukung dengan bukti yang

ada dan dapat diyakini kebenarannya. Dokumen yang akan digunakan peneliti

adalah pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran serta data-data lain yang

menunjang kegiatan penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta.

3. Peristiwa dan Aktivitas

Data juga dapat dikumpulkan dari tempat, peristiwa dan aktivitas atau

perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari

pengamatan aktivitas atau peristiwa, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana

suatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.

Peristiwa adalah sumber data secara disengaja atau pun tidak disengaja.

Sedangkan aktivitas merupakan rutinitas yang berulang atau yang hanya satu kali

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39 terjadi. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas secara formal ataupun tidak formal,

tertutup atau terbuka untuk dapat diamatai oleh siapapun. (H. B. Sutopo, 2002)

Peristiwa dan aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

mengenai kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan pelaksanaan program

pengayaan, dimana peneliti mengamati dan mengobservasi kegiatan para siswa

dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

D. Teknik Sampling

Lexy J. Meleong (2009: 224) menyatakan bahwa “Dalam penelitian

kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi, maksud

sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari

berbagai macam sumber dan bangunannya (constructions)”. Sedangkan menurut

H. B. Sutopo (2002: 55) bahwa “Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus

atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada

seleksi”. Oleh sebab itu pada penelitian kualitatif tidak ada sampel pemilihan

secara acak tetapi sampel bertujuan (purposive sampling). Peneliti mengambil

sample informan yang menguasai permasalahan yang peneliti teliti sehingga dapat

memberikan berbagai informasi yang peneliti perlukan. Dengan purposive

sampling ini diharapkan peneliti akan memperoleh responden yang dapat

memberikan informasi yang relevan di lapangan. Peneliti dalam melakukan

penunjukan responden menggunakan kriteria yang konsisten, dan bukan atas dasar

perasaan segan dan tidak senamg terhadap seseorang dengan tujuan untuk

menghindari terjadinya bias dalam memperoleh informasi yang diinginkan.

Informan kunci maupun informan pendukung dalam penelitian ini adalah

wakil kepala sekolah bagian kurikulum, para guru, dan para siswa yang mengikuti

pelajaran ekonomi yang dipilih sebagaimana teknis di atas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan

alat tertentu. Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis sumber data

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40 yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang

dipergunakan adalah:

1. Wawancara

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu”. (Lexy J. Meleong, 2009: 186)

Penggunaan teknik wawancara bertujuan apabila data yang dibutuhkan

belum tersedia secara komplit dalam teknik dokumentasi. Menurut Lexy J.

Meleong (2009: 187-188) terdapat tiga macam teknik wawancara:

a. Wawancara Pembicaraan Informal

Wawancara ini bersifat spontanitas karena pertanyaan yang diajukan

tergantung pada pewawancara dan hubungan antara pewawancara dengan yang

diwawancarai dalam suasana wajar, biasa. Selain itu pemberian pertanyaan dan

jawabannya yang diajukan seperti percakapan biasa dalam kehidupan sehari-

hari.

b. Pendekatan Menggunakan Petunjuk Umum Wawancara

Dalam bentuk ini pewawancara harus membuat daftar pertanyaan secara

runtut dan dan membuat kerangka beserta garis besar pokok-pokok pertanyaan.

Pembuatan daftar pertanyaan tersebut harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan

wawancara dimulai. Hal tersebut dilakukan agar dapat mencakup secara

keseluruhan pertanyaan yang akan diajukan.

c. Wawancara Baku Terbuka

Pelaksaan wawancara ini dengan menggunakan seperangkat pertanyaan

dari baku, urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajiannya pun sama

untuk setiap responden. Kefleksibelan dalam wawancara sangat terbatas,

sehingga kecakapan pewawancara sangat diperlukan dalam pelaksanaan teknik

ini.

Berdasarkan jenis wawancara di atas, peneliti menggunakan teknik

wawancara dengan sistem petunjuk umum wawancara, sehingga peneliti harus

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar semua informasi yang

dibutuhkan dapat terangkum dalam sesi tanya jawab tersebut.

2. Dokumentasi

Slamet Widodo (2004: 79) mengemukakan bahwa “Teknik

pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen”. Sedangkan menurut Guba dan Lincoln yang dikutip

oleh Lexy J. Moleong (2009: 216) menyatakan bahwa “ Dokumen adalah setiap

bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena

adanya permintaan seorang penyidik”.

Teknik ini digunaan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

a. Lebih mudah dan murah didapatkan

b. Waktu dan tenaga lebih efisien

c. Berguna sebagai bukti kebenaran dalam suatu pengujian

d. Dokemen digunakan sebagai sumber data karena datanya bersifat relatif stabil

dan kaya akan informasi.

Dokumen yang peneliti gunakan adalah buku dan sumber yang

berhubungan dengan kurikulum dan program pengajaran.

3. Observasi

Slamet Widodo (2004: 64) mengemukakan bahwa “Observasi adalah

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti”.

Teknik observasi yang tepat dapat membantu dalam mengumpulkan informasi-

informasi yang relevan dan dapat mengurangi bias. Berkaitan dengan hal tersebut

terdapat tiga jenis teknik observasi, yaitu:

a. Teknik observasi partisipasi lawannya non partisipasi

Slamet Widodo (2004: 65) menyatakan bahwa “Observasi partisipasi

(participant observation) jika observer terlibat langsung secara aktif dalam

obyek yang diteliti. Keadaan yang sebaliknya disebut non observasi partisipasi.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42 b. Teknik observasi sistematis lawannya non sistematis

Observasi sistematis merupakan observasi yang sudah ditentukan

terlebih dahulu kerangkanya. Kerangka tersebut memuat faktor-faktor yang

akan diobservasi menurut kategorinya.

c. Teknik observasi eksperimental lawannya non eksperimental

Observasi eksperimen merupakan observasi yang dilakukan terhadap

situasi yang disiapkan sedemikian rupa untuk meneliti sesuatu yang dicobakan.

Berdasarkan teknik obserasi tersebut peneliti menggunakan teknik observasi

partisipsi, non partisipasi, sistematis dan non eksperimen.

Berdasarkan teknik observasi partisipasi peneliti dapat berdialog atau

bercakap-cakap yang mengarah pada pendalaman dan kelengkapan datanya,

disamping itu peneliti juga bisa mengarahkan peristiwa-peristiwa yang sedang

dipelajari demi kemantapan datanya. Peneliti melakukan interaksi dengan

objek yaitu bercakap-cakap dengan Waka Kurikulum dan para gugu ekonomi

di SMA Negeri 1 Surakarta untuk memperoleh informasi yang relevan,

terutama mengenai pelaksaan kurikulum dan program pengajaran di SMA

Negeri 1 Surakarta.

Berdasarkan teknik non partisipasi peneliti dapat mengamati kegiatan

belajar mengajar guru untuk memperoleh data yang dibutuhkan terutama

informasi atau data yang berkaitan dengan hambatan dalam pelaksaan

kurikulum dan program pengajaran di SMA Negeri1 Surakarta. Menurut teknik

observasi ini, peneliti hanya melakukan pengamatan tanpa melakukan interaksi

atau peran apapun terhadap objek dan lingkungan objek.

Berdasarkan teknik observasi sistematis peneliti harus membuat

indikator terlebih dahulu, dengan pembuatan indikator maka kerangka

penelitian sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga akan mempermudah

penelitian. Kerangka tersebut memuat faktor-faktor yang akan diobservasi

menurut kategorinya.

Berdasarkan teknik non eksperimental peneliti tidak mempersiapkan

keadaan atau situasi sedemikian rupa berupa rekayasa untuk menguji cobakan

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sesuatu, tetapi peneliti meneliti keadaan murni dalam pelaksaan kurikulum dan

program pengajaran di SMA Negeri 1 Surakarta.

F. Validitas Data

Data-data yang telah diperoleh dan dikumpulkan untuk diteliti harus

diusahakan kebenarannya, oleh karena itu diperlukan cara untuk mendukung

derajat kebenarannya yang disebut validitas data. Validitas merupakan jaminan

bagi kemantapan simpulan dan tafsiran makna sebagai hasil penelitian. (H.B.

Sutopo, 2002: 78) adapun dalam penelitian yang akan dilaksanakan peneliti

menggunakan cara trianggulasi dan review informan dalam memeriksa keabsahan

datanya.

1. Trianggulasi

Keabsahan data dalam penelitian merupakan syarat penting untuk

menghasilkan penelitian yang berkualitas, keabsahan data diperlukan dengan

teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas sejumlah kriteria. Menurut Lexy J.

Moleong (2001: 173),

Untuk menetapkan trustworthiness atau keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan dalam teknik pemeriksaan data yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (conformability). Pendapat lain dari Patton yang dikutip H. B. Sutopo (2002: 78-82)

terdapat empat macam teknik trianggulasi, yaitu:

a. Trianggulasi data/sumber (Data Triangulation) dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data yang sama

b. Trianggulasi peneliti (Investigator Triangulation) yaitu pengumpulan data yang sama dan dilakukan oleh beberapa orang

c. Trianggulasi metodologis (Methodological Triangulation) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda ataupun dengan menggunakan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda, dan

d. Trianggulasi teoritis (Theoretical Triangulation) yaitu menggunakan penelitian tentang topic yang sama dan datanya dianalisis dengan menggunakan beberapa prespektif teoritis yang berbeda.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan beberapa pengertian trianggulasi di atas peneliti

menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Trianggulasi sumber dilakukan

dengan cara membandingkan data sejenis dan berkaitan yang terkumpul dari

berbagai sumber data yang berbeda, yaitu dengan teknik wawancara yang

dilakukan dengan nara sumber baik dari Kepala Bidang Kurikulum, para guru

mata pelajaran ekonomi dan para siswa dalam pengumpulan data. Trianggulasi

metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda, yaitu baik dengan cara

wawancara maupun dokumentasi.

2. Review Informan

Review Informan merupakan salah satu teknik pemeriksaan keabsahan

data yang dilakukan oleh informan pokok dengan cara mengekpos hasil sementara

atau hasil akhir peneliti. Hal ini dimaksudkan untuk menjajaki dan menguji

hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti tersebut merupakan pertanyaan

yang dapat disetujui mereka.

G. Analisis Data

Bogdan dan Biklen yang dikutip Lexy J. Moleong (2005: 248),

mengemukakan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang dianggap penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Selanjutnya menurut Janice McDrury dalam Lexy J. Moleong (2005:

248) menyatakan tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,

3. Menulis model yang ditemukan 4. Koding yang telah dilakukan.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Proses analisis dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dilakukan secara

bersamaaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan Huberman

dalam bukunya H. B. Sutopo (2002: 92) menyatakan bahwa “Dalam proses

analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh

setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi data,

sajian data dan pemeriksaan simpulan serta verifikasinya”.

1. Reduksi Data

H. B. Sutopo (2002: 92) mengemukakan bahwa “Reduksi data adalah

bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”. Reduksi data merupakan

komponen pertama dam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan, dan abstraksi data yang diperoleh dari catatn-catatan tertulis di

lapangan yang diarahkan dan diorganisir agar dapat menjadi suatu kesimpulan.

2. Sajian Data

Tahap selanjutnya yang harus dilakukan setelah reduksi data adalah sajian

data. Sajian data merupakan serangkaian informasi, deskripsi dalam bentuk narasi

yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada rumusan masalah

yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian data merupakan

deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritaan dan menjawab setiap

permasalahan dalam penelitian, dengan maksud agar mempermudah dalam

pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada objek penelitian.

3. Pemeriksaan Simpulan dan Verifikasi

Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi data. Data yang diperoleh pada saat awal penelitian merupakan suatu

kesimpulan, namun belum jelas dan masih bersifat sementara, yang kemudian

meningkat sampai pada simpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah

memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses analisis data. Agar lebih

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46 jelas, dapat dilihat pada gambar analisis model interaktif menurut Miles &

Huberman sebagaimana dikutip H. B. Sotopo berikut ini:

Gambar 5. Analisis Model Interaksi Sumber: H. B. Sutopo, 2002; p: 96

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam suatu

penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut:

Gambar 6. Prosedur Penelitian

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Pemeriksaan Simpulan

dan Verifikasi

Persiapan Penelitian

Analisis Data Awal

Penyusunan Proposal

Izin Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis Data Akhir

Penarikan Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Pengajuan Judul

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Penjelasan mengenai tahapan penelitian tersebut adalah:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Dalam tahap ini kegiatannya adalah pengajuan judul terlebih dahulu,

kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal, yaitu rencana penelitian

yang memuat semua hal yang akan dilakukan dalam penelitian. Proposal ini

meliputi pendahuluan, landasan teori dan metodologi penelitian. Setelah

proposal mendapat persetujuan dari pihak yang bersangkutan, tahapan

selanjutnya adalah izin penelitian pada objek yang akan diteliti.

2. Tahap Pengumpulan Data

Dalam tahap ini peneliti menggunakan tiga teknik yaitu: observasi,

dokumentasi dan wawancara.

3. Tahap Analisis Data Awal

Dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan tersebut sesuai

denagn yang diharapkan dan yang tidak diperlukan

4. Tahap Analisis Data Akhir

Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam

pengumpulan data merupakan data yang sangat mendukung tujuan penelitian.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Setelah semua data yang diperoleh dianalisis denagn pendekatam kualitatif,

tahap selanjutnya adalah verifikasi/menarik kesimpulan dari apa yang

dihasilakn dalam analisis data tersebut. Penarikan kesimpulan didasarkan pada

tujuan penelitian denagan dukungan oleh data yang valid sehingga data

penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Pembuatan Laporan

Tahap akhir dalam proses penelitian ini adalah penyusunan laporan penelitian.

Laporan ini disusun berdasar atas semua data yang telah diolah dan dianalisis

yang kemudian disusun dalam bentuk skripsi dengan aturan yang sudah

ditetapkan.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan SMA Negeri 1 Surakarta

Bulan Agustus 1943 (Zaman Pendudukan Jepang ) Bapak Mr. Widodo

Sastrodiningrat (waktu itu kepala bagian pendidikan kasunanan) dan Bapak

Soetopo Adiputro (waktu itu kepala pendidikan karisidenan Surakarta), bersama-

sama menghadap pembesar Jepang untuk mengusulkan rencana pembukaan

sekolah sederajat AMS (Setingkat SMA). Setelah disetujui, Bapak Mr. Widodo

Sasrtodingrat menghubungi Bapak Soeprapto untuk menjadi tenaga pengajar

sekaligus membantu mencarikan tenaga pengajar yang lain. Berdasarkan SK

X/II/1943 berdirilah Koto Chu Gokko Sekolah Menengah Tinggi Negeri

(SMTN). Sekolah ini, bertempat di Manahan (Sekarang Gedung SMP Negeri I

Surakarta).

Tahun 1947 terjadi Agresi Militer Belanda I, sehingga gedung sekolah di

Manahan diserahkan kepada Angkatan Laut dan kegiatan belajar mengajar

memakai gedung SMP Negeri II (sekarang Palace Hotel Mangkunegaran). Nama

SMTN digunakan sampai bulan November 1949 karena setelah itu diganti dengan

nama SMA A/B berdasarkan SK No XX / 12 / 1949. Berikutnya pada tanggal 1

Agustus 1956 berubah menjadi SMA Negeri III A/B yang terletak di

Margoyudan, sekolah tersebut terdiri dari:

a. SMA Negeri I – B : di bawah pimpinan Bp. Soepandan

b. SMA Negeri II – A : di bawah pimpinan Bp. Paryatmo

c. SMA Negeri III- B : di bawah pimpinan Bp. Roespandji Atmowirogo

Tanggal 30 Januari 1967 SMA Negeri III – B pindah dari Margoyudan (Jl

Monginsidi No 40) ke Jl. Warungmiri No 90. Dengan demikian, sekolah masih

tersisa di Margoyudan adalah SMA Negeri I dan II. SMA Negeri 1 Surakarta

sampai dengan sekarang tetap beralamat di Margoyudan (sekarang Jl Monginsidi

No 40 Surakarta).

48

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Letak SMA Negeri 1 Surakarta menghadap ke selatan yaitu menghadap

perkampungan penduduk dengan batas sebelah barat SMA Negeri II Surakarta.

Kemudian di sebelah timur berbatasan dengan Universitas Kristen Surakarta

(UKS) dan di sebelah utara berbatasan dengan SMP Kristen 3 Surakarta. Secara

geografis letak SMA Negeri 1 Surakarta cukup strategis, karena berada di antara

instansi pendidikan yang lain, seperti SMA Negeri II, SMA Warga, SMA Kristen

Widya Pratama, SMA Kristen III. Hal ini menimbulkan suasana pendidikan yang

kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Perkembangan SMA Negeri 1 Surakarta tidak lepas dari usaha dan

partisipasi setiap kepala sekolah. Nama–nama kepala sekolah yang pernah

menjadi pimpinan SMA Negeri I Surakarta adalah sebagai berikut:

a. R.M Soepandan : 1 November 1947 s/d 31 Juli 1963

b. R.M Soehardjo : 1Agustus 1963 s/d 31 September 1966

c. R.Prawoto : 1 November 1966 s/d 15 Juni 1971

d. R. Marsaid : 16 Juni 1971 s/d 1 April 1976

e. Drs. Sarwono, B. Sc : 1 April 1976 s/d 29 September 1986

f. Drs. Sri Widodo : 29 September 1986 s/d 2 Februari 1991

g. Drs. H. Djambari Soetjipto : 2 Februari 1991 s/d 28 Maret 1995

h. Drs. H. Kuswanto : 29 Maret 1995 s/d 1 Juli 2002

i. Dra. Hj. Tatik Sutarti : 1 Juli 2002 s/ d 25 November 2004

j. Drs. Sartono Praptoharjono : 25 November 2004 s/d 25 November 2007

k. Drs. H. M Thoyibun, SH, M.M. : 25 November 2007 s/d Sekarang

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi SMA Negeri 1 Surakarta adalah mewujudkan insan yang

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, disiplin, cerdas dan

berwawasan luas. Pengertian dan makna dari kata-kata pada visi tersebut

adalah:

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan perintah dan

menjauhi larangan sesuai dengan agama yang dianutnya.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Berbudi luhur berarti santun dalam bertindak, jujur, menjunjung tinggi tata

karma, dan cinta tanah air.

3) Disiplin mengandung arti taat dan patuh pada peraturan atau tata tertib yang

berlaku dengan penuh kesadaran.

4) Cerdas berarti mampu menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapinya.

5) Berwawasan luas berarti mampu menggali potensi diri sehingga dapat

mengembangkan potensi tersebut secara optimal dalam era globalisasi.

b. Misi

Misi SMA Negeri 1 Surakarta untuk mewujudkan visi yang telah

ditetapkan adalah:

1) Memelihara dan meningkatkan pengamalan terhadap ajaran agama yang

dianut dengan mengembangkan sikap toleransi.

2) Membudayakan perilaku santun, jujur dan menjunjung tinggi nilai-nilai

luhur budaya bangsa.

3) Menanamkan kesadaran berdisiplin tinggi kepada seluruh warga sekolah.

4) Melaksanakan pendidikan, pembelajaran dan pelayanan yang optimal

sehingga menghasilkan insan yang berprestasi dalam semua bidang.

5) Meningkatkan fasilitas sekolah sebagai sumber belajar.

6) Mendayagunakan dan mengembangkan kegiatan yang menambah

wawasan.

7) Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi baik lokal, maupun

internasional.

8) Meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap

kelestarian lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan

secara global.

3. Tujuan Sekolah

Tujuan pendidikan SMA Negeri 1 surakarta antara lain adalah:

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

a. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan beraklak mulia.

b. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi luhur,

cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik.

c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu

bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Mempersiapkan dan membekali ketrampilan pada peserta didik untuk dapat

hidup bermasyarakat dan bernegara pada martabat dan budi luhur bangsa.

e. Mempersiapkan dan membekali anak didik dengan pendidikan yang

berwawasan global.

f. Membekali peserta didik untuk dapat memelihara seni dan budaya jawa yang

ada, khususnya seni budaya Surakarta.

4. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan maupun organisasi tentu harus mempunyai

struktur organisasi yang jelas untuk mengetahui tugas, wewenang, dan

tanggungjawab setiap bagian maupun personel. Berikut ini merupakan struktur

organisasi SMA Negeri 1 Surakarta:

Komite Sekolah Drs. Sutarno, M.Pd

(Ketua)

Kepala Sekolah Drs.H.M Thoyibun, SH, M.M

(Pembina)

Kepala Tata Usaha

Waka Kurikulum Drs. Suryadi, M.Pd Dibantu: 1. Drs. Hapsoro HP,

M.Pd 2. Dra. Sri Prautami

B 3. Irwan Taufik, SE

Waka Kesiswaan Drs. Suyoto Dibantu: 1. Drs. Imron 2. Drs. Asrori 3. MYE.

Widiyani, S.Pd

Waka Sapra Drs. Bambang Budi H Dibantu: 1. Drs. Suparno 2. Dra. Milangsih

Waka Kemasyarakatan Dra. Niken Dwi Sari Dibantu: 1. Drs. Tri

Wahyono, M.Pd 2. Drs. Sulastri

Dewan Guru

Siswa

Gambar 7. Struktur Organisasi Sekolah Secara Operasional

Sumber: Program Kerja Sekolah SMA Negeri 1 Surakarta tahun Pelajaran 2009+2010 (2009: 60)

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5. Sarana Prasarana

SMA Negeri 1 Surakarta didirikan di atas lahan seluas 7.105 m2 yang

sebagian besar terdiri dari bangunan yang dipergunakan untuk proses belajar

mengajar dan memiliki kapasitas daya tampung sebanyak 1254 siswa yang terbagi

dalam 37 ruang kelas dimana 24 ruang kelas terletak di lantai atas dan 13 ruang

kelas lainnya berada di lantai bawah. Ruang kelas tersebut terdiri dari:

a. Kelas X : 10 kelas RSBI

b. Kelas XI : 2 kelas Aksel

3 kelas RSBI

6 kelas IPA

3 kelas IPS

c. Kelas XII : 2 kelas Aksel

2 kelas RSBI

6 kelas IPA

3 kelas IPS

Selain ruang kelas tersebut, SMA Negeri 1 Surakarta juga memiliki

fasilitas-fasilitas pendukung untuk memperlancar proses belajar mengajar.

Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

a. Laboratorium kimia (1 buah)

b. Laboratorium fisika (1 buah)

c. Laboratorium Biologi (1 buah)

d. Laboratorium Matematika (1 buah)

e. Laboratorium IPS (1 buah)

f. Laboratorium Bahasa (2 buah)

g. Laboratorium Komputer (2 buah)

h. Website dan Multimedia (1 buah)

i. Perpustakaan (1 buah)

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

6. Guru Siswa dan Karyawan

a. Tenaga Pengajar SMA Negeri 1 Surakarta

Tenaga pengajar yang tersedia di SMA Negeri 1 Surakarta adalah 96

orang guru, dengan rincian 22 orang guru normatif, 54 orang guru IPA, 12

orang guru IPS, dan 8 orang guru Bimbingan Konseling (BK). Deskripsi tenaga

pengajar di SMA Negeri 1 Surakarta apabila ditinjau dari latar belakang

pendidikan nampak dalam tabel berikut:

Table 2. Tabel Tenaga Pengajar SMA Negeri 1 Surakarta

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase

1 Sarjana Muda (DIII) 1 1,04 %

2 Sarjana (S1) 81 84,38 %

3 Master (S2) 14 14,58 %

Jumlah 96 100 %

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar tenaga pengajar di SMA

Negeri 1 Surakarta berpendidikan sarjana (S1) yaitu sebesar 84,38 % sisanya

yaitu sebesar 14,58 % berpendidikan master (S2), dan 1,04 berpendidikan

sarjana muda (DIII).

b. Siswa SMA Negeri 1 Surakarta

Jumlah siswa SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 adalah

1254 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Table 3. Tabel Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Surakarta

Kelas Jenis Kelamin Jumlah L P

X RSBI

X-RSBI 1 12 22 34 X-RSBI 2 12 22 34 X-RSBI 3 13 21 34 X-RSBI 4 12 22 34 X-RSBI 5 12 22 34 X-RSBI 6 14 20 34 X-RSBI 7 14 20 34 X-RSBI 8 12 21 33 X-RSBI 9 12 22 34

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

X-RSBI 10 12 22 34

AKSEL XI-AKSEL 1 7 18 25 XI-AKSEL 2 8 20 28

Jumlah 140 252 392

XI

RSBI XI-RSBI 1 7 19 26

XI-RSBI 2 8 18 26

XI-RSBI 3 11 14 25

IPA

XI- IA 1 18 20 38

XI- IA 2 18 20 38 XI- IA 3 16 22 38

XI- IA 4 18 19 37

XI- IA 5 15 24 39 XI- IA 6 18 20 38

IPS XI-IS 1 14 18 31 XI-IS 2 14 18 32 XI-IS 3 16 16 32

Jumlah 173 228 400

XII

AKSEL XII-AKSEL 1 6 17 23

XII-AKSEL 2 8 17 25

RSBI XII- RSBI 1 11 16 27

XII- RSBI 2 7 19 26

IPA

XII-IA 1 18 22 40

XII-IA 2 20 22 42

XII-IA 3 20 20 40 XII-IA 4 18 22 40

XII-IA 5 18 22 40 XII-IA 6 19 22 41

IPS XII-IS 1 14 26 40 XII-IS 2 12 26 38

XII-IS 3 14 26 40 Jumlah 185 277 462

JUMLAH (X + XI + XII) 498 757 1254

c. Karyawan SMA Negeri Surakarta

Karyawan di SMA Negeri 1 Surakarta berjumlah 36 orang, dengan

rincian 18 orang sebagai tenaga administrasi dan 18 orang sebagai tenaga

lapangan. Tugas karyawan tersebut adalah membantu jalannya kegiatan

sekolah agar dapat berjalan dengan lancar, kegiatan tersebut meliputi:

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1) Administrasi, yang terdiri dari:

a) KTU

b) Agendaris

c) Kepegawaian

d) Keuangan

e) Inventaris

f) Kesiswaan

g) Perpustakaan

h) Pembantu perpustakaan

i) Administrasi RSBI dan AKSEL

j) Bendahara

k) Presensi

l) Resepsionis

m) Kurikulum

2) Tenaga Lapangan, yang terdiri dari:

a) Cleaning Service

b) KopSis

c) Penjaga

d) Satpam

e) Driver

f) Teknisi

g) Laboratorium

h) Tukang

7. Bidang-bidang Lain Sebagai Pendukung Lembaga

a. Komite Sekolah

Komite sekolah dibentuk berdasarkan keputusan Menteri

Pendidikan Nasional RI No 044/U/2002 tentang dewan pendidikan dan komite

sekolah. Keberadaan komite sekolah adalah untuk mewadahi peran serta

masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pemerataan dan efisiensi

pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Ketua komite sekolah berasal

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dari pihak eksternal sekolah, ketua komite sekolah SMA Negeri 1 Surakarta

untuk periode 2008 – 2011 adalah Drs Harsoyo Supodo, M. M dengan wakil

ketua Drs. H. Anwar Hamdani, S. H, M. M..

Komite sekolah SMA Negeri 1 Surakarta memiliki peran untuk

memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan

pendidikan di satuan pendidikan, mendukung baik berwujud finansial,

pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di

satuan pendidikan, dan sebagai mediator antara pemerintah dengan

masyarakat di satuan pendidikan.

b. Bimbingan Konseling (BK)

Seorang individu pasti memiliki perbedaan dengan individu

lainnya disamping ada persamaan martabat dan harkat kemanusiaannya. Ada

sejumlah perbedaan dalam diri manusia seperti perbedaan kecerdasan, bakat,

sikap, kebisaan, pengetahuan dan sebagainya. Sekolah yang hanya

memperlakukan seseorang sebagai yang sama dengan yang lain dapat

menimbulkan masalah pada diri peserta didik, sehingga mereka butuh bantuan

atau bimbingan agar tiap individu dengan kebutuhan dan masalahnya yang

unik atau khas dapat dipenuhi atau dipecahkan. dalam hal ini, pemerintah

mengupayakan program bimbingan dan penyuluhan sekolah

Sebagai realisasinya, maka di SMAN I Surakarta membentuk

petugas khusus BP yang bertugas memberikan bantuan dan pelayanan pada

semua siswa, khususnya yang mempunyai masalah di lingkungan sekolah. BP

juga membantu siswa memilih program sesuai keadaan seperti minat, dan

bakat dengan harapan siswa dapat berhasil dengan studinya. BP juga

memperlancar administrasi sekolah dengan adanya keharmonisan dan

kerjasama anatar guru, siswa, karyawan, dan staf sekolah yang lain sehingga

dapat memperlancar kinerja semua personalia.

SMA Negeri 1 Surakarta memiliki 8 konselor yang masing-masing

membina dan mengelola kelas-kelas tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya

konselor bekerjasama denga guru. Untuk memudahkan pelayanan kepada

siswa maka disusun suatu program kerja antara lain:

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1) Kegiatan yang berhubungan dengan siswa, antara lain:

a) Legalisasi izin masuk bagi siswa yang datang terlambat

b) Legalisasi izin meninggalkan kelas / sekolah

c) Mengadakan konseling tentang berbagai permasalahan yang dialami

oleh siswa

d) Pengumpulan data pribadi

e) Berbagai macam layanan bimbingan, misalnya: layanan informasi,

layanan artikulasi, layanan orientasi

f) Home visit

g) Penjelasan tentang psikologi belajar

2) Kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan siswa

a) Meneliti prestasi siswa

b) Menampung persoalan dari orang tua siswa

c) Penelitian terhadap tata tertib

3) Kegiatan lainnya

a) Membantu kelancaran PBM

b) Membantu kelancaran administrasi pegawai

c) Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan instansi lain

d) Membantu menyelenggarakan pengaturan alat sekolah

e) Membantu pelaksanaan dan penyelenggaraan rapat

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikaji, yaitu mengenai efektivitas

pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam

rangka penerapan manajemen berbasis sekolah, maka berikut ini peneliti paparkan

deskripsi hasil penelitian berdasarkan dokumentasi, observasi dan wawancara

yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Surakarta. Guna memperoleh data yang

valid dan menghilangkan bias dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

trianggulasi metode dan trianggulasi sumber untuk menguji validitas data dari

responden.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan trianggulasi metode maka setelah peneliti mengadakan

wawancara dengan responden, peneliti membandingkan informasi dari responden

dengan data yang ada seperti dokumen KTSP, silabus, RPP, dan sebagainya yang

relevan dengan informasi responden. Apabila informasi dari responden tersebut

didukung dengan dokumen yang ada maka informasi dari responden tersebut

dinyatakan valid. Sedangkan menurut metode trianggulasi sumber, peneliti

memberikan pertanyaan yang sama pada beberapa responden. Apabila jawaban

tiap-tiap responden mengarah pada jawaban yang sama maka informan tersebut

valid.

Deskripsi data hasil penelitian tersebut meliputi: (1) Pelaksanaan

kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1

Surakarta, (2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata

pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Surakarta, (3) Hambatan pelaksanaan

kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1

Surakarta.

1. Pelaksanaan Kurikulum dan Program Pengajaran Mata Pelajaran Ekonomi

SMA Negeri 1 Surakarta

Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah

dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu

level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan

menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Kurikulum

sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang berkaitan

antara satu dengan yang lainnya, komponen-komponen tersebut, baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama menjadi dasar utama dalam upaya

mengembangan sistem pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Surakarta, KTSP

merupakan kurikulum yang ditetapkan dari pusat, garis-garis besar dalam

pelaksaan kurikulum sudah diatur dan ditetapkan oleh Badan Standar Nasional

pendidikan. Kurikulum yang ditetapkan oleh pusat kemudian dikembangkan oleh

daerah yang sesuaikan dengan potensi sekolah masing-masing, sehingga SMA

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Negeri 1 Surakarta mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi yang ada di

SMA Negeri 1 Surakarta. Ini dapat dilihat dari pernyataan Wakasek Kurikulum

sebagai berikut:

“… SMA 1 menggunakan KTSP itu dari pusat, nasional sudah membuat garis-garis besar kaitannya dengn kurikulum …, dari pusat diberikan kepada daerah, itu juga di daerah ada revisi ada pembenahan-pembenahan disesuaikan dengan potensi daerah atau disesuaikan dengan lingkungan yang ada di SMA 1.” (Lihat field Note No. 40 dan 43).

Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Surakarta sesuai dengan susunan

kurikulum dalam panduan BSNP, terdiri dari beberapa komponen antara lain:

landasan kurikulum tingkat sekolah, terdapat visi dan misi, tujuan dan motto

sekolah dan terdapat standar kompetensi lulusan. Selain hal tersebut, kurikulum di

SMA Negeri 1 Surakarta telah memenuhi empat komponen wajib kurikulum,

yaitu: terdapat tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar dan terdapat

penilaian atau evaluasi. Dengan adanya kriteria yang telah ditetapkan tersebut

maka akan membantu dan mempermudah dalam pelaksanaan kurikulum (Lihat

Field Note No. 50).

Pelaksanaan kurikulum yang dilakukan SMA Negeri 1 Surakarta secara

bertahap mengalami perubahan kearah yang lebih baik, melihat fenomena

pendidikan Indonesia yang telah berulang kali mengalami perubahan kurikulum.

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta, pada saat KTSP mulai

diberlakukan banyak guru mengalami hambatan. Hambatan tersebut disebabkan

karena guru belum memahami aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam KTSP,

antara lain hambatan dan kebingungan dalam menentukan KKM, kurang paham

dalam pembuatan RPP, dan hambatan dalam membuat dan menyiapkan media

pembelajaran. Namun setelah KTSP terlaksana selama kurang lebih empat tahun,

pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 1 Surakarta dapat menyesuaikan dengan

ketentuan yang telah ditetapkan dari pusat. Ini dapat dilihat dari pernyataan para

guru ekonomi dan Wakasek kurikulum yang menyatakan:

“Sudah lebih baik sekarang dari pada dulu, awal bingung, tuntutan macam-macam, anak-anak harus tuntas walaupun lamanya berbeda-beda …” dan “… Pada awal KTSP kurang begitu dipahami oleh guru, contohnya bagaimana cara menentukan KKM, bagaimanan cara membuat

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

RPP, bagimana membuat, menyiapkan media pembelajaran sekaligus penggunaannya. Tapi untuk tahap demi tahap SMA 1 mengalami sosialisasi bisa mengalami penyesuaian, sekarang katakanlah sudah 80 % guru sudah bisa menjalankan mengajar kurikulum KTSP sesuai ketentuan dari pusat.” (Lihat Field Note No. 1, 3 dan 41). Perubahan tersebut tidak luput dari partisipasi sekolah dalam membekali

pengetahuan guru tentang KTSP, yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi

berupa seminar, workshop disekolah, melibatkan guru dalam penataran di

propinsi dan penataran di kota, keterlibatan dalam MGMP, dan mendatangkan

dosen dari perguruan tinggi untuk memberikan sosialisasi tentang pelaksanaan

KTSP. Sehingga pada akhirnya guru merasa paham dan mengalami kemudahan

dalam pembuatan perangkat pembelajaran. Ini dapat dilihat dari pernyataan

Wakasek Kurikulum yang menyatakan:

“Pengembangan kurikulum itu diantaranya ada timnya, itu meliputi dari steak holder yang ada dari SMA kepala sekolah Wakil kepala sekolah, ditambah lagi guru-guru senior dan dilibatkan juga komite….. adanya sosialisasi ada dari sekolah adanya seminar atau workshop di sekolahan…” (Lihat Field Note No. 42 dan 45). Perangkat pembelajaran merupakan bagian dari proses pelaksanaan

pembelajaran di kelas, karena tugas utama guru adalah memberikan pelajaran

kepada siswa, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas harus bersumber pada

kurikulum yang dikembangkan dalam bentuk silabus dan RPP, dengan silabus

dan RPP tersebut guru-guru ekonomi di SMA Negeri 1 Surakarta memiliki

pedoman dalam mengajar. Ini dapat dilihat dari pernyataan para guru dan

Wakasek Kurikulum sebagai berikut “…kurikulum yang dikembangkan dalam

bentuk silabus, kemudian silabus yang ada diberikan kepada guru, guru

mengajarkan silabus yang ada di KTSP, Bagi guru kurikulum sebagai acuan...”

(Lihat Field Note No. 2, 4 dan 44).

Berdasarkan gambaran tersebut di atas, pada dasarnya pelaksanaan

kurikulum di SMA Negeri 1 Surakarta sudah sesuai dengan alurnya dan sesuai

dengan Standar Nasional Pendidikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan sekolah

telah mengembangkan kurikulum (mata pelajaran ekonomi) yang telah ditetapkan

dari pusat dengan garis-garis besar pelaksanaan kurikulum sebagai pedomannya.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Surakarta telah mengalami perubahan

kearah yang lebih baik, hal tersebut didukung dengan pemberian soaialisasi yang

berupa seminar, workshop, penataran baik tingkat propinsi maupun kota dan

terdapat MGMP bagi para guru.

2. Efektivitas Pelaksanaan Kurikulum dan Program Pengajaran

Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian, efektivitas pelaksanaan kurikulum dan

program pengajaran sangat dipengaruhi oleh kinerja guru di sekolah tersebut.

Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang dimiliki guru

yang berkinerja baik sangat berbeda dengan efektivitas kurikulum dan program

pengajaran dari guru yang kurang memiliki potensi dalam mengajar, karena para

guru tersebut memiliki cara mengajar yang berbeda-beda sesuai dengan gaya

masing-masing dalam mengajar. Untuk lebih jelasnya berikut hasil penelitian

mengenai efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata

pelajaran ekonomi.

a. Efektivitas Pelaksanaan Kurikulum Mata Pelajaran Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan kurikulum mata pelajaran

ekonomi di SMA Negeri 1 Surakarta terdapat ranah kognitif, afektif,

psikomotorik dan terdapat pengembangan kecakapan hidup karena dalam

pengembangan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar

kompetensi lulusan dibawah dinas pendidikan Kabupaten/Kota dan sesuai

dengan panduan Standar Nasional Pendidikan (Lihat Field Note No. 5 dan 9).

Selain itu untuk mendukung pelaksanaan kurikulum, maka materi yang

diberikan kepada siswa harus sesuai dengan silabus, oleh karena itu materi

yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat diperoleh dari berbagai

sumber yang relevan dengan tuntutan kurikulum, relevan dengan kebutuhan

masyarakat dan perkembangan zaman, mengandung unsur ilmiah, dan saling

berkaitan untuk membentuk suatu kompetensi. Ini dapat dilihat dari salah satu

pernyataan yang dinyatakan oleh sebagai berikut:

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

“…memahami materi ekonomi yang ada di kurikulum sesuai dengan materi pokoknya…materi ada beberapa buku. Ada dari penerbit Rosda, Cempaka putih, Darma Kalokatama, yang penting materinya relevan dengan panduan silabus… Untuk tujuannya selain siswa tahu diharapkan siswa dapat menerapkan dimasyarakat…” (Lihat Field Note No. 6, 10, 11, 14, 15, 46 dan 51). Kurikulum selain dipandang sebagai sebuah program mata pelajaran

juga dipandang sebagai keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi

perkembangan siswa. SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai keadaan dan

potensi sekolah yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,

dengan lingkungan sekolah yang diatur sedemikian rupa diharapkan siswa

merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (Lihat Field Note

No. 52).

Berdasarkan pada gambaran tersebut pada dasarnya pelaksanaan

kurikulum mata pelajaran ekonomi sudah baik, hal tersebut ditunjukkan

dengan kurikulum mata pelajaran ekonomi terdapat ranah kognitif, afektif,

psikomotorik, dan terdapat pengembangan kecakapan hidup. Kurikulum mata

pelajaran ekonomi mengandung unsur ilmiah, relevan dan sesuai dengan

perkembangan zaman, karena materi yang diajarkan sesuai dengan silabus

yang bersumber dari kurikulum. Selain dipandang dari sudut isi dan materi

pelajaran kurikulum juga dapat dipandang dari sudut lingkungan dan

perkembangna siswa, dari sudut lingkungan dan perkembangna siswa, SMA

Negeri 1 Surakarta mempunyai keadaan dan potensi sekolah yang memadai

untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan

letak SMA Negeri 1 Surakarta yang strategis, fasilitas di ruang kelas yang

memadai, tata letak bangunan sekolah yang baik dan didukung beberapa

fasilitas sekolah yang tersedia.

b. Efektivitas Pelaksanaan Program Pengajaran Mata Pelajaran Ekonomi

Pelaksanaan program pengajaran merupakan bagian dari pelaksanaan

kurikulum tingkat kelas, sebelum melaksanakan pengajaran tugas utama guru

kaitannya dengan dokumen kurikulum adalah membuat rencana pelaksanaan

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran

dan pembentukan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dalam kondisi

dan situasi apapun guru harus membuat RPP, karena perencanaan merupakan

pedoman pengajaran. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta

guru merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan kurikulum tingkat

kelas, namun para guru mata pelajaran ekonomi tidak perpartisipasi secara

maksimal dalam pelaksanaan kurikulum tingkat kelas. Hal tersebut terbukti

dari para guru tidak membuat RPP berdasarkan karakteristik peserta didik,

pembuatan RPP dilakukan berdasarkan pembagian materi pelajaran pada

masing-masing guru. Pembuatan RPP digunakan sebagai pemenuhan

administrasi sekolah saja yang berakibat pembelajaran di kelas berjalan

monoton dan kurang bervariasi (Lihat Field note no. 53).

Pelaksanaan pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Surakarta dibagi

menjadi dua yaitu pelajaran ekonomi dan akuntansi, bagi kelas dua dan tiga

mendapat pelajaran ekonomi dan akuntansi, sedangkan kelas satu hanya

mendapat beban belajar ekonomi saja. Berdasarkan kesepakatan bersama

pelajaran ekonomi dan akuntansi dilaksanakan mulai semester pertama hingga

semerter kedua pada kelas dua dan tiga. Pelaksanan tersebut merupakan

perubahan dari ketentuan awal yang berupa pelajaran ekonomi dilaksanakan

di semester satu dan akuntansi di semester dua bagi kelas dua dan tiga (Lihat

Field Note No. 17). Sehingga guru memiliki waktu yang lebih dari sekedar

cukup untuk menyampaikan beban materi kepada siswa dengan menggunakan

media dan metode pembelajaran yang bervariasi, karena guru diberikan

kewenangan dalam mengembangkan RPP dengan mengkolaborasikan ide-ide

baru. Ini dapat dilihat dari pernyataan guru ekonomi sebagai berikut:

“Kalau sebaiknya metodenya kan anak suka yang aktif. Itukan langsung pengamatan langsung aja, ndak itu kalau saya lho ya ,kan istilahnya bisa personal terus pendekatan perseorangan…, anak-anak yang aktif, mereka mencari, anak-anak mencari di internet hanya pokok-pokonya kemudian dipresentasikan” (Lihat Field Note No. 8). Pelaksanaan di lapangan menunjukkan fenomena yang berbeda dari

harapan yang telah ditetapkan, sebagian besar guru ekonomi mengajar dengan

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menggunakan metode tradisional (konvensional). Hal ini berdasarkan pada

informasi yang diperoleh dari siswa yang menyatakan

“Siswa lebih banyak mengerjakan soal di buku, trus dikumpulkan dinilai dan diparaf atau ditandatangani …, Biasanya ngantuk, lha cara ngajarnya tradisional jadi cepet bosan …, Gurunya ceramah, sama saja dengan yang di LKS. Yang guru gunakan hanya papan tulis dan Boardmarker aja …” (Lihat Field Note No. 26).

Fenomena tersebut berbeda dengan pernyataan guru, yang menyatakan

bahwa “…untuk ekonomi waktunya cukup, bahkan bisa untuk menggunakan

bermacam-macam model…” (Lihat Field Note No. 17) dan diperkuat dengan

Field Note No. 18 yang menyatakan “…sebelum pelajaran berakhir guru

merangkum kembali yang sudah dipelajari tetapi apabila dalam proses

presentasi antar siswa yang menjelaskan ntar kalau siswa tidak bisa

menjelaskan baru kemudian guru yang menjelaskan…”. Selain metode,

penggunaan media dalam pembelajaran ekonomi kurang bervariasi, sebagian

besar guru hanya melakukan pembelajaran dengan menggunkan papan tulis

dan ceramah, hal ini sesuai dengan pernyataan para siswa yang menyatakan

“….Tidak pernah menggunakan, gurunya hanya menggunkan papan tulis saja

mba….Gurunya agak gaptek mba….”(Lihat Field Note No. 25). Fenomena

tersebut sesuai dengan pernyataan guru ekonomi yang memaparkan bahwa

dirinya tidak pernah menggunakan media yang bervariasi dalam pembelajaran

dan hanya sedikit guru yang menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi, hal ini sesuai dengan pernyataan guru ekonomi “Saya tidak pernah

pakai... ya tidak saja, ya seperti tadi bisa diamati langsung…” (Lihat Field

Note No. 12). Dan guru tidak menggunakan fasilitas yang disediakan sekolah

secara maksimal, padahal sekolah menyediakan fasilitas pokok yang memadai

(Lihat Field Note No. 7 dan 52)

Berdasarkan uraian di atas mengakibatkan berbagai respon sikap dari

para siswa, respon tersebut antara lain: terdapat siswa yang mengantuk atau

tidur, bercakap-cakap dengan teman, mengerjakan soal, malas memperhatikan

pelajaran, menyepelekan guru ketika mengajar, dan hanya sebagian kecil

siswa yang memperhatikan ketika guru mengajar dikelas (Lihat Field Note

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

No. 29). Selain hal tersebut terdapat sebagian kecil siswa yang meninggalkan

pelajaran ekonomi ketika pelajaran sedang berlangsung di dalam kelas. Ini

sesuai dengan pernyataan siswa yang menyatakan bahwa ““Ada mba, ada

beberapa anak…., Ada yang ninggalin kelas biasanya maksimal 5 anak

mba…., Beliau terkadang disepelekan….” (Lihat Field Note No. 30). Dampak

dari pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah banyak siswa yang kurang

paham terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, hal tersebut di

sebabkan metode mengajar guru yang kurang mengandung unsur PAIKEM.

Ini dapat dilihat dari pernyataan siswa sebagai berikut:

“Tidak, Karena siswanya hanya gojeg dan cerita, untuk memperhatikan jadi males, gurunya menjelaskan yang tidak sesuai dengan materi. Sebenarnya kalau benar-benar memperhatikan ya paham, tapi karena ada faktor ngantuk jadi bosan jadi malas untuk memperhatikan bu guru. Jadinya ya tidak tahu….” (Lihat Field Note No. 28) Penilaian merupakan bagian dalam pelaksanaan kurikulum, setelah

siswa mengalami proses pembelajaran maka penilaian dilakukan untuk

mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

Berdasarkan hasil penelitian, penilaian yang dilakukan guru mata pelajaran

ekonomi sebagian besar sangat bervariasi, setiap guru memiliki cara penilaian

masing-masing untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Penilaian tersebut

antara lain dilakukan dengan cara: memberikan ulangan, tugas kelompok dan

individu, presentasi, mengerjakan LKS, kuis, debat, ulangan tengah semester

dan ulangan semesteran. Selain itu penilain dilakukan sesuai dengan materi

yang telah diajarkan, secara berkelanjutan dan bentuk tagihan mudah

dipahami oleh siswa (Lihat Field Note No. 13 dan 34). Hasil dari penilain

berupa nilai yang berhak siswa ketahui, diantara lima guru ekonomi tidak

semua guru transparan terhadap nilai siswa, terdapat guru yang tidak

memberitahukan nilai kepada peserta didiknya (Lihat Field Note No. 36),

seharusnya semua guru harus transparan terhadap hasil pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi pada diri siswa.

Seperti pernytaan dari guru akuntansi “Emang diharuskan, jadi kalau ada

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

ulangan atau tugas harus dikembalikan ke siswa bila sudah dikoreksi” (Lihat

Field Note No. 21)

Hasil penilaian dapat dijadikan pedoman guru dalam melaksanakan

program pengayaan dan program perbaikan. Program pengayaan ekonomi

dilakukan dengan membentuk tim lomba mata pelajaran ekonomi, sedangkan

program perbaikan dilakukan dengan cara memberikan remidi kepada siswa

yang belum mamapu memenuhi KKM ekonomi di SMA Negeri 1 Surakarta.

Ini sesuai dengan pernyataan para guru ekonomi, siswa dan Wakasek

Kurikulum sebagai berikut:

“Kalau ada yang dibawah KKM biasanya gurunya memberi motivasi biar besok semangat lagi diperbaiki. Biasanya remidinya dalam bentuk tugas saja…, Ada mba, ada tim akuntansi yang kenggotaanya diambil dari XII IS 1-3 ada 5 anak…, Ada, jadi misalkan untuk SMA untuk kompetensi dasar tertentu diajarkan, setelah diajarkan diadakan evaluasi, kalau nilanya belum memenuhi KKM diadakan remidi…., Sedangkan untuk tambahan-tambahan yang lain kita juga berikan pada anak-anak yang berpotensi. (Lihat Field Note No. 22, 35, 37, dan 47). Pelayanan yang diberikan guru kepada siswa, merupakan hal yang

tidak boleh diabaikan dalam proses belajar mengajar, berdasarkan hasil

penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta para guru ekonomi bersikap sosio

culture terhadap para siswa, hal tersebut nampak dari para guru yang tidak

membedakan karakteristik siswa dari status sosial, guru sering memberikan

motivasi kepada siswa agar rajin dalam belajar, guru memiliki semangat

dalam bekerja, dan guru bersedia memberikan penjelasan kepada siswa yang

belum paham terhadap sebuah materi. Ini dapat dilihat dari pernyataan

beberapa siswa yang menyatakan bahwa:

“Kalau murid gaduh biasanya saya tunjuk maju…, Kalau sudah selesai pelajaran sekitar sepuluh menit sebelum pelajaran berakhir guru merangkum kembali yang sudah dipelajari…, Memperlakukan murid dengan sama tidak membeda-bedakan dari satatus social, kepinteran, Cuma kalau ada murid yang rame sering dipehatikan karena guru menjelaskan…, Kalau motivasi hampir setipa guru memberi walupun intensitasnya sedikit atau banyak, ya memberi motivasilah…, Gurunya sering masuk belum pernah kosong…, Datangnya normal kurang lebih 5 menit setelah bel gurunya sudah masuk….” (Lihat Field Note No. 18, 31, 32, dan 33).

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan pada gambaran tersebut pada dasarnya pelaksanaan

proses belajar mengajar mata pelajaran ekonomi belum efektif, sedangkan

pelaksanaan penilaian, sikap guru dan tindak lanjut sudah baik. Hal tersebut

ditunjukkan dengan guru belum membuat RPP sesuai dengan karakteristik

peserta didik, metode mengajar yang konvensional, media pemebelajara yang

belum memadai sehingga proses belajar mengajar kurang kondusif dan

monoton yang berakibat terjadi aktivitas siswa diluar materi yang diajarkan

oleh guru. Sedangkan penilain, sikap guru dan tindak lanjut ditunjukkan

dengan bentuk dan jenis tagihan guru yang bervariasi, berkelanjutan, penilaian

sesuai dengan materi yang diajarkan dan mudah dipahami oleh siswa. Dari

penilain tersebut apabila terdapat siswa yang belum memenuhi KKM maka

siswa akan mendapatkan program perbaikan dari guru berupa remidi, dan

apabila siswa memiliki kompetensi lebih maka akan diseleksi untuk mengikuti

program pengayaan sekolah. Sedangkan sikap guru yang baik ditunjukkan

dengan sikap sosio culture yang tidak membeda-bedakan karakteristik siswa,

sering memberikan motivsi, dan memiliki semasssngat bekerja.

3. Hambatan dan Pemecahan Masalah Pelaksanaan Kurikulum dan Program

Pengajaran Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Surakarta

a. Hambatan dan Pemecahan Masalah Pelaksanaan Kurikulum Mata Pelajaran

Ekonomi

Hambatan dalam pelaksanaan KTSP adalah adanya kebingunan yang

dialami oleh sebagian besar guru ekonomi pada saat diberlakukan KTSP,

kebingungan tersebut antara lain dalam menentukan KKM, cara membuat RPP

dan tentang penyediaan dan penggunaan media pembelajaran. Sementara itu

terdapat berbagai macam tuntutan yang harus dipenuhi oleh guru. Ini dapat

dilihat dari pernyataan guru dan Wakasek kurikulum sebagai berikut:

“Sudah lebih baik sekarang dari pada dulu, awal bingung, tuntutan macam-macam…, Pada awal ya maklum ya, dari pengenalan yang baru, pihak yang menjalankan aturan yang ada di KTSP kurang begitu dipahami oleh guru, contohnya bagaimana cara menentukan KKM, bagaimanan cara membuat RPP, bagimana membuat, menyiapkan

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

media pembelajaran sekaligus penggunaannya…” (Lihat Field Note No. 3 dan 41). Namun hambatan tersebut dapat diatasi dengan diadakan sosialisasi

baik berupa seminar, workshop di sekolah, penataran di tingkat propinsi dan

ditingkat kota, serta dengan diadakannya pertemuan-pertemuan guru dalam

MGMP, hal ini berdasarkan pada pernyataan dari Wakasek kurikulum yang

menyatakan bahwa “Langkahnya ada beberapa adanya sosialisasi ada dari

sekolah adanya seminar atau workshop di sekolahan, adanya workshop…, ada

penataran di tingkat propinsi, penataran dikota guru-guru dikirim kesana dan

tidak kalahnya masing-masing MGMP berusaha untuk meningkatkan kualitas”

(Lihat Field Note No. 45).

Kendala lain dalam pelaksanaan KTSP adalah bertambahnya beban

guru dari segi administrasi yaitu tugas guru dalam penyusunan silabus,

penjabaran dalam bentuk RPP dan tugas guru untuk mencari materi

kompetensi yang belum lengkap.

Berdasarkan pada gambaran tersebut pada dasarnya hambatan

pelaksanaan kurikulum dapat diatasi, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya

sosialisasi KTSP kepada guru maka guru semakin paham dan mengalami

kejelasan tentang pelaksanaan KTSP. Pada akhirnya guru mengalami

kemudahan dalam pembuatan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP,

dan menentukan KKM siswa.

b. Hambatan dan Pemecahan Masalah Pelaksanaan Program Pengajaran Mata

Pelajaran Ekonomi

Implementasi KTSP di SMA Negeri 1 Surakarta sudah dilaksanakan

mulai tahun 2006-2007 dan dalam pelaksanaan belajar mengajar materi yang

diperlukan oleh guru dalam mengajar sudah terpenuhi, karena materi dapat

diambil dari berbagai sumber yang relevan dengan tuntutan kurikulum (Lihat

Field Note No. 10 dan 51) namun siswa merasa materi yang diberikan hanya

bersumber dari LKS, sedangkan materi dalam LKS terlalu ringkas dan kurang

memberikan contoh soal. Sehingga terdapat siswa yang belum paham terhadap

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

materi yang disampaikan terutama dalam hal analisis masalah perekonomian.

Ini sesuai dengan pernyataan dari para siswa yang menyatakan bahwa:

“Bukunya minimal seharusnya ada lagi, masalahnya gurunya hanya pakai di LKS, ya nanti nek ulangan enak kan tinggal baca lagi aja,eh ternyata soalnya lebih sulit dari yang ada di LKS…, Kendalanya kata-kata di LKS membingungkan…, Hambatan nya tidak ada, kalau yang terlalu spesifiknya UAN lebih banyak analisis soal sedangkan guru ngajarnya hanya berupa hafalan teori…” (Lihat Field Note No. 38). Berdasarkan keterangan dari Wakasek kurikulum dan para guru

ekonomi, terdapat hambatan dalam media pembelajaran, perlu ada penambahan

media untuk memperlancar proses KBM. Misalnya CD, kaset, gambar-gambar

dan kaitannya tentang fenomena-fenomena di masyarakat yang berhubungan

dengan pelajaran, sehingga diharapkan guru bersedia menyiapkan media

pembelajaran secara mandiri dan tidak bergantung dari sekolah Lihat Field

Note No. 49). Kendala lain dalam pelaksanaan program pengajaran adalah

karena guru belum mahir dalam menggunakan media pembelajaran, dan guru

harus dihadapkan dengan perbedaan karakteristik siswa dalam menerima

materi yang disampaikan. Ini sesuai dengan Wakasek kurikulum yang

menyatakan bahwa

“… hambatannya adalah kelengkapan sarana prasarana sendiri belum begitu lengkap dan juga disamping itu kendala lain adalah guru yang menggunakan media pembelajaran belum mahir masih ada kendala. Didalam pembagian waktu, kalau untuk anak yang pandai akan lebih cepat kalau untuk anak yang kurang begitu pandai akan memerlukan waktu yang cukup lama, sedangkan dalam kegiatan belajar mengajar pun waktunya cukup terbatas…,:. (Lihat Field Note No. 48).

Hambatan lain dalam pelaksanaan pengajaran ekonomi juga dirasakan

para siswa, siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran ekonomi karena

metode mengajar guru yang kurang bervariasi. Cara mengajar guru yang

monoton mengakibatkan kondisi kelas yang kurang kondusif dalam kegiatan

belajar mengajar. Ini sesuai dengan pernyataan siswa yang menyatakan bahwa

“… Kondisi kelas tidak nyaman karena pada banyak yang mengantuk. Guru

mengajarnya dengan metode itu-itu terus…, Kalau ada suatu bab atau materi

yang tidak bisa ya udah ketinggalan, jadi harus mati-matian ngejar ketinggalan

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

itu, itu ya disebabkan cara guru ngajar kaya tadi, trus buku LKS nya, materi

dalam LKS terlalu padat penjelasan kurang terperinci terlalu sempit…” (Lihat

Field Note No. 38). Mengalami kegiatan pembelajaran yang demikian, siswa

tidak menyerah untuk mendapatkan ilmu dengan cara yang lain, siswa aktif

bertanya kepada teman yang lebih paham, siswa mempelajari kembali

pelajaran yang telah diperoleh dan dengan les BimBel maupun privat (Lihat

Field Note No. 39).

Berdasarkan pada gambaran tersebut pada dasarnya guru dan siswa

mengalami kendala dalam pelaksanaan program pengajaran mata pelajaran

ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan bahwa guru mengalami keterbatasan media

pembelajaran untuk mengajar dan belum semua guru mahir dalam penggunaan

media dan fasilitas pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan kendala bagi

siswa, siswa merasa materi yang diajarkan guru kurang dalam hal percontohan

soal, metode pembelajaran guru yang konvensional sehingga menimbulkan

kondisi pembelajaran yang membosankan bagi siswa.

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam sub bab ini

dikemukakan analisis data yang berhasil dikumpulkan peneliti guna menjawab

perumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:

(1) Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi

dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010

SMA Negeri 1 Surakarta, (2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program

pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta, (3) Hambatan yang

dihadapi dan pemecahan masalah yang dilakukan dalam pelaksanaan kurikulum

dan program pengajaran dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah

tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta.

Temuan studi dalam penelitian ini diantaranya adalah pelaksanaan

kurikulum (KTSP) berjenjang dari pusat hingga tingkat satuan pendidikan.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tingkat pusat menetapkan ketentuan dalam pelaksanaan kurikulum dan sekolah

diberi kewenangan dalam mengembangkan kurikulum tersebut. Hal tersebut

sesuai dengan kajian teori yang peneliti kemukakan pada BAB II. Hal yang

menarik adalah konsep KTSP tidak sesuai realita di lapangan dan berbenturan

dengan ketetapan Diknas yang lain tentang pendidikan nasional. Hal tersebut

berkaitan dengan konsep KTSP yang menyatakan bahwa sekolah diberi

kewenangan untuk menyususn kurikulum sendiri sesuai dengan potensi daerah

masing-masing.

1. Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi

dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran

2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta

Pelaksanaan kurikulum merupakan bagian dari sekolah yang sangat

penting, karena melibatkan semua kegiatan yang terdapat dalam sekolah dan

memiliki perananan yang penting bagi guru karena kurikulum sebagai acuan

dalam proses belajar mengajar agar siswa memperoleh pengetahuan dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan tertentu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu

pelaksanaan kurikulum berikut adalah pelaksanaan kurikulum yang di dasarkan

atas data dari informan yang memiliki pengetahuan, kemampuan, pengalaman,

dan benar-benar mengetahui proses pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 1

Surakarta, pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran di SMA Negeri 1

Surakarta adalah sebagai berikut:

a. KTSP disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

Perubahan kurikulum merupakan upaya yang dilakukan pemerintah

untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, perubahan kurikulum perlu

disesuaikan dengan perkembangan IPTEKS (ilmu pengetahuan teknologi dan

seni). Pemerintah mengambil langkah nyata dengan menetapkan KTSP

sebagai kurikulum yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 2006.

KTSP untuk sekolah menengah atas merupakan sebuah kurikulum

operasional yang bertujuan mempersiapkan peserta didiknya untuk

melanjutkan jenjang yang lebih tinggi dan bukan untuk bekerja. Dalam proses

pelakanaan kurikulum mata pelajaran ekonomi melibatkan para guru ekonomi

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dan mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam SNP yang ditetapkan dengan

peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Sedangkan ketetapan

pelaksanaan KTSP (Standar Isi dan Standar kelulusan) diatur dalam

Permendiknas Nomor 24 tahun 2006.

b. Pengembangan silabus berdasarkan prinsip pengembangan silabus dibawah

dinas pendidikan Kab/Kota

Pengembangan silabus yang dilakukan SMA Negeri 1 Surakarta

berdasarkan pada prinsip yang telah ditetapkan, sehingga silabus yang

digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar telah memenuhi syarat

pengembangan silabus. Prinsip pengembangan silabus yang dimaksud

meliputi:

1) Prinsip Ilmiah,

2) Prinsip Relevan,

3) Prinsip Sistematis,

4) Prinsip Konsisten,

5) Prinsip Memadai,

6) Prinsip Aktual dan Kontekstual,

7) Prinsip Fleksibel,

8) Prinsip Menyeluruh.

c. Pelaksanaan KTSP mengalami kemajuan kearah yang lebih baik

Data di SMA Negeri 1 Surakarta menunjukkan sekolah berpartisipasi

dalam memberikan sosialisasi KTSP kepada para guru, sehingga guru

memiliki wawasan dalam pelaksanaan KTSP. Selain mendapat sosialisasi

yang diselenggarakan pihak sekolah, para guru kemudian mengikuti

sosialisasi di tingkat Musyawarah Guru Program Diklat (MGMP). Namun

dalam pelaksanaannya tidak semua guru berpartisipasi dalam mengikuti

sosialisasi di tingkat MGMP, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Sosialisasi yang diterima guru, berpengaruh pada pelaksanaan

kurikulum dan program pengajaran (ekonomi), walaupun terdapat sebagian

kecil guru tidak berbartisipasi secara menyeluruh dalam pelaksanaan KTSP

hasil yang diperoleh menunjukkan pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Surakarta mengalami kemajuan kearah yang lebih baik bila dibandingkan pada

saat ditetapkan KTSP pada tahun 2006.

d. Keadaan dan potensi sekolah yang memadai

Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas dipengaruhi oleh keadaan dan

lingkungan masing-masing sekolah. Keadaan dan lingkungan belajar di SMA

Negeri 1 Surakarta adalah baik dan memadai. Hal ini disebabkan tersedianya

beberapa fasilitas yang menunjang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas

IPS dan kelas X. Selain itu ditunjang dengan pengaturan lingkungan,

penampilan dan sikap guru, hubungan siswa dengan siswa dan siswa dengan

guru. Faktor lain yang menunjang adalah jumlah guru mata pelajaran ekonomi

yang memadai, sehingga dalam pengajaran ekonomi tidak kekurangan guru.

e. RPP tidak dibuat secara maksimal

RPP merupakan merupakan sebuah perencanaan pelaksanaan

pembelajaran yang bertujuan membentuk kompetensi peserta didik,

perencanaan merupakan pedoman pengajaran bagi guru, sehingga dalam

kondisi apapun guru harus membuat RPP, namun para guru mata pelajaran di

SMA Negeri 1 Surakarta tidak membuat RPP secara maksimal. Hal ini

disebabkan para guru tidak membuat RPP berdasarkan karakteristik peserta

didik masing-masing kelas. Pembuatan RPP dilaksanakan secara kolektif oleh

para guru ekonomi dan hanya sebagai pemenuhan administrasi sekolah saja.

Akibat dari pembuatan RPP seperti fenomena di atas menyebabkan

kegiatan belajar mengajar kurang bervariasi dan bersifat monoton, sehingga

timbul kejenuhan siswa dalam mengikuti pelajaran ekonomi.

f. Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran

1) Metode pembelajaran yang konvensional

Sebagian besar guru ekonomi di SMA Negeri 1 surakarta mengajar

dengan menggunakan medote pempelajaran yang konvensional, sehingga

partisipai siswa kurang nampak dalam metode tersebut. Akibat lain yang

ditimbulkan pembelajaran kurang mengandung unsur PAIKEM

(Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) sehingga

siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran ekonomi (akuntansi).

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Penyebab lain adalah kurangnya media pembelajaran yang

digunakan dalam pelajaran ekonomi, padahal media pembelajaran mampu

berperan dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif di dalam kelas.

Para guru ekonomi sebagian besar tidak memanfaatkan fasilitas modern

yang disediakan oleh sekolah.

2) Kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif di dalam kelas

Pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang berlangsung di kelas

kurang kondusif, dikarenakan banyak siswa yang bercakap-cakap dengan

teman diluar materi pelajaran, mengantuk dan jenuh ketika guru mengajar

di kelas, selain itu terdapat beberapa siswa yang keluar kelas ketika

pelajaran berlangsung.

3) Pendekatan psikologis dan sosio-kultur

Guru ekonomi berusaha memberikan pelayanan yang sama kepada

semua siswa, guru tidak membeda-bedakan perbedaan karakteristik pada

siswa. Guru tidak memandang perbedaan status sosial siswa, guru pun

berusaha memberikan pelayanan apabila terdapat siswa yang mengalami

kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Guru bersedia

mengulang materi yang belum dipahami oleh siswa. Guru memberikan

motivasi kepada para siswa, agar menumbuhkan semangat belajar pada

diri siswa. Motivasi diberikan oleh guru ketika pelajaran berlangsung

diselang menyampaikan materi pelajaran.

g. Penilaian belajar yang baik

Pelaksanaan dan pengelompokan penilaian hasil belajar dilakukan

oleh guru sesuai dengan materi yang diajarkan sebelumnya. Sebagian besar

guru mengadakan penilaian setelah materi yang diajarkan per bab selesai,

sehingga penilaian dialakukan secara berkelanjutan setiap materi selesai.

Setiap ulangan, dan tugas yang diberikan guru sebagian besar menggunakan

soal uraian karena akan lebih menggali informasi tingkat pemahaman siswa,

sedangkan soal untuk tengah semester dan semesteran menggunakan soal

pilihan ganda dan uraian karena dengan pertimbangan akan menggali

pemahaman siswa secara umum.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Hasil penilain siswa berhak diketahui oleh siswa, namun terdapat

guru yang kurang transparan dalam hasil penilain siswa. Guru langsung

menyajikan dalam nilai jadi dalam bentuk raport.

h. Terdapat program perbaikan dan program pengayaan

Berdasarkan data wawancara dan hasil observasi peneliti, SMA

Negeri 1 Surakarta mengadakan program perbaikan yang ditujukan kepada

siswa yang belum memenuhi KKM mata pelajaran ekonomi. Program

perbaikan dilakukan dengan memberikan remidiasi kepada siswa, dan tidak

ada penambahan jam khusus kepada siswa yang belum memenuhi KKM.

Pengadaan program pengayaan ditujukan untuk mempersiapkan

siswa-siswi dalam mengikuti perlombaan ekonomi (akuntansi) baik tingkat

kabupaten/kota, propinsi maupun tingkat nasional. Pelaksanaan program

pengayaan dilakukan dengan mengadakan seleksi masuk bagi siswa IPS kelas

XI, dan diadakan pembinaan kepada para peserta tim secara berkala.

2. Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran

ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis sekolah tahun ajaran

2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan pelaksanaan kurikulum

dan program pengajaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi terdapat bagian

yang sudah efektif dan terdapat bagian yang belum efektif, yang dibuktikan

dengan:

a. Kurikulum dan program pengajaran yang sudah efektif

1) KTSP disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

2) Pengembangan silabus berdasarkan prinsip pengembangan silabus

dibawah dinas pendidikan Kab/Kota

3) Pelaksanaan KTSP mengalami kemajuan kearah yang lebih baik

4) Keadaan dan potensi sekolah yang memadai

5) Pendekatan pikologis dan sosio-culture yang baik

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

6) Penilain belajar yang baik

7) Terdapat program perbaikan bagi siswa yang belum memenuhi KKM

8) Terdapat program pengayaan bagi siswa yang berpotensi

b. Kurikulum dan program pengajaran yang belum efektif

a) RPP tidak dibuat secara maksimal

b) Metode pembelajaran yang konvensional

c) Kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif di dalam kelas

d) Pengawasan proses yang belum maksimal, dalam memantau kualitas dan

kuantitas pembuatan RPP dan pelaksanaannya di dalam kelas.

3. Hambatan dan pemecahan masalah Pelaksanaan kurikulum dan program

pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen

berbasis sekolah tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Surakarta

Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum dan

program pengajaran di SMA Negeri 1 Surakarta berkaitan dengan penerapan

KTSP adalah:

a. Hambatan yang dialami para guru ekonomi

Kendala utama dalam pelaksanaan KTSP adalah media pembelajaran

yang kurang memadai dan sebagian besar guru ekonomi kurang menguasai

teknologi dalam pembelajaran. Akibatnya dalam pelaksanaan pembelajaran

tercipta suasana pembelajaran yang kurang kondusif dan kurang mengandung

unsur PAIKEM.

Kendala lain adalah bertambahnya beban guru dari segi administrasi,

guru harus melengkapi berbagai tuntutan administrasi seperti menyusun

silabus, menjabarkan silabus dalam bentuk RPP dan guru harus mencari

kelengkapan materi kompetensi yang belum lengkap.

b. Hambatan yang dialami para siswa

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri Surakarta, hambatan

yang dialami siswa yang mendapat pelajaran ekonomi sebagian besar merasa

metode guru dalam mengajar kurang bervariasi sehingga menimbulkan rasa

bosan pada diri siswa. Metode pembelajaran yang kurang menarik dan cara

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

mengajar yang konvensional menyebabkan kondisi kelas yang kurang

kondusif dalam kegiatan belajar mengajar. Akibatnya banyak terjadi aktivitas

siswa diluar materi yang dijarkan oleh guru, seperti: terdapat siswa yang

bercakap-cakap dengan teman atau ngobrol, terdapat siswa yang merasa

ngantuk, kurang memperhatikan pelajaran, bermain kartu.

Kendala lain adalah materi yang didapat oleh siswa berasal dari LKS,

guru kurang memberikan contoh soal untuk pelajaran ekonomi akuntansi,

sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi belum begitu mendalam.

Menurut informan, yang menjadi kendala adalah kurangnya percontohan

dalam analisis soal ekonomi, terdapat siswa kelas tiga yang merasa kesulitan

dalam mengerjakan soal UAN pada bulan Maret 2010. Hal tersebut

dikarenakan guru memberikan materi sama dengan yang terdapat di LKS yang

berupa hapalan teori sedangkan analisis permasalahan belum memadai.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah peneliti

laksanakan, maka dapat disimpulkan:

1. Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi

a. Realita menunjukkan bahwa sejauh ini KTSP sudah dilaksanakan dengan

berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendiddikan (SNP), Peraturan Menteri pendidikan

Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan dan Peraturan

Menteri pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) serta Peraturan Menteri pendidikan Nasional

Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL).

b. Pengembangan silabus berdasarkan prinsip pengembangan silabus

dibawah dinas pendidikan Kab/Kota yang telah ditetapkan, sehingga

silabus yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar telah

memenuhi syarat pengembangan silabus. Prinsip pengembangan silabus

yang dimaksud meliputi: Prinsip Ilmiah, Prinsip Relevan, Prinsip

Sistematis, Prinsip Konsisten, Prinsip Memadai, Prinsip Aktual dan

Kontekstual, Prinsip Fleksibel, Prinsip Menyeluruh.

c. Pelaksanaan KTSP mengalami kemajuan kearah yang lebih baik, hal ini

disebabkan sekolah berpartisipasi dalam memberikan sosialisasi KTSP

kepada para guru, namun dalam pelaksanaannya tidak semua guru

berpartisipasi secara maksimal dalam pelaksanaan KTSP. Walaupun

terdapat sebagian kecil guru tidak berbartisipasi secara menyeluruh dalam

pelaksanaan KTSP hasil yang diperoleh menunjukkan pelaksanaan

kurikulum di SMA Negeri 1 Surakarta mengalami kemajuan kearah yang

lebih baik bila dibandingkan pada saat ditetapkan KTSP pada tahun 2006.

78

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

d. Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran kurang mengandung unsur

Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan (PAIKEM).

Hal tersebut disebabkan metode pembelajaran mata pelajaran ekonomi

yang konvensional, kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam

pelajaran ekonomi, para guru ekonomi sebagian besar tidak memanfaatkan

fasilitas modern yang disediakan oleh sekolah, dan para guru tidak

membuat RPP berdasarkan karakteristik peserta didik, Sehingga

menimbulkan pembelajaran yang kurang kondusif di dalam kelas.

e. Pendekatan psikologis dan sosio-kultur dilakukan para guru ekonomi,

berusaha memberikan pelayanan yang sama kepada semua siswa, guru

tidak membeda-bedakan perbedaan karakteristik pada siswa, memberikan

motivasi agar menumbuhkan semangat belajar pada diri siswa.

f. Penilaian belajar yang baik dilakukan oleh guru sesuai dengan materi yang

diajarkan sebelumnya, penilaian dilakukan secara berkelanjutan. Bentuk

dan jenis tagihan bervariasi setiap ulangan. Hasil penilain siswa kurang

transparan disebabkan terdapat guru langsung menyajikan nilai jadi dalam

bentuk raport.

g. Terdapat program perbaikan dan program pengayaan mata pelajaran

ekonomi. Program perbaikan dilakukan dengan memberikan remidiasi

kepada siswa. Pengadaan program pengayaan ditujukan untuk

mempersiapkan siswa-siswi dalam mengikuti perlombaan ekonomi

(akuntansi) baik tingkat kabupaten/kota, propinsi maupun tingkat nasional.

2. Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran

ekonomi

Pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran

ekonomi terdapat bagian yang sudah efektif dan terdapat bagian yang belum

efektif, yang dibuktikan dengan:

a. Kurikulum dan program pengajaran yang sudah efektif

1) KTSP disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

2) Pengembangan silabus berdasarkan prinsip pengembangan silabus

dibawah dinas pendidikan Kab/Kota.

3) Pelaksanaan KTSP mengalami kemajuan kearah yang lebih baik.

4) Keadaan dan potensi sekolah yang memadai.

5) Pendekatan pikologis dan sosio-culture yang baik.

6) Penilain belajar yang baik.

7) Terdapat program perbaikan bagi siswa yang belum memenuhi KKM

8) Terdapat program pengayaan bagi siswa yang berpotensi

b. Kurikulum dan program pengajaran yang belum efektif

1) RPP tidak dibuat secara maksimal

2) Metode pembelajaran yang konvensional

3) Kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif di dalam kelas

4) Pengawasan proses yang belum maksimal, dalam memantau kualitas

dan kuantitas pembuatan RPP dan pelaksanaannya di dalam kelas.

3. Hambatan dan pemecahan masalah pelaksanaan kurikulum dan program

pengajaran mata pelajaran ekonomi

a. Hambatan yang dialami para guru ekonomi

1) Bertambahnya beban guru dari segi administrasi, guru harus

melengkapi berbagai tuntutan administrasi seperti menyusun silabus,

menjabarkan silabus dalam bentuk RPP dan guru harus mencari

kelengkapan materi kompetensi yang belum lengkap.

2) Media pembelajaran yang kurang memadai untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan belajar mrngajar

3) Keterbatasan dalam penguasaan teknologi pembelajaran bagi sebagian

besar guru ekonomi

b. Hambatan yang dialami para siswa

1) Metode guru dalam mengajar kurang bervariasi, cara mengajar yang

konvensional dan metode pembelajaran yang kurang menarik.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

2) Kondisi kelas yang kurang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga menimbulkan rasa bosan, mengantuk dan terjadi aktivitas

lain diluar kegiatan belajar mengajar pada diri siswa.

3) Tingkat pemahaman siswa terhadap materi belum begitu mendalam,

yang disebabkan kurangnya percontohan dalam soal dan analisis

masalah ekonomi.

a. Pemecahan masalah yang dilakukan guru

1) Guru berpartisipasi dalam pengadaan media pembelajaran secara

mandiri

2) Siswa yang berperan dalam penggunaan teknologi

3) Guru bekerjasama dalam memenuhi kewajiban administrasi

b. Pemecahan masalah yang dilakukan siswa

1) Bertanya kepada teman yang lebih paham

2) Mengikuti program bimbingan belajar dan les privat

3) Mencari referensi buku lain di perpustakaan

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka dapat

dikaji implikasinya, baik implikasi teoritis maupun implikasi praktis.

1. Implikasi Teoritis

KTSP telah diatur dan ditetapkan dengan PP Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendiddikan (SNP), Peraturan Menteri pendidikan

Nasional Nomor 22 dan 23 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) serta Peraturan Menteri pendidikan Nasional

Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, maka setiap sekolah

hendaknya melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan untuk pedoman

dalam melaksankan Kegiatan Belajar mengajar (KMB) di sekolah sebagai

upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Implikasi Praktis

a. Proses pelaksanaan KTSP melibatkan peran serta guru, maka diperlukan

kebijakan yang jelas untuk mengatur kegiatn guru selain melaksanakan

KBM dan seharusnya setiap guru aktif berpartisipasi dalam proses

pelaksanaan KTSP ini.

b. Metode pembelajaran sangat berpengaruh dalam pelaksaan pembelajaran,

maka metode pembelajaran yang bervariasi perlu dilaksanakan.

c. Peran media yaitu membantu memudahkan siswa dalam memahami materi,

maka program pengadaan media perlu segera dilaksanakan.

d. Pendekatan pikologis dan sosio-culture yang baik sangat membantu dalam

pelaksanaan KMB di dalam kelas.

e. Program perbaikan dan program pengayaan yang dilaksanakan setiap

sekolah memerlukan bimbingan yang intensif dari guru agar menambah

kualitas peserta didik.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka dapat

disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru:

a. Para guru ekonomi pada khususnya dan para guru mata pelajaran yang lain

pada umumnya di SMA Negeri 1 Surakarta untuk lebih berpartisipasi

dalam mengimplementasikan pelaksanaan KTSP, yaitu selalu berpedoman

pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

disusun berdasarkan KTSP dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar.

b. Hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan

koorperatif, sehingga akan menciptakan pembelajaran yang kondusif di

dalam kelas dan mengangdung pembelajaran yang aktif inovatif kreatif

efektif dan menyenangkan.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ... fileefektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi dalam rangka penerapan manajemen berbasis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2. Bagi sekolah

a. Sekolah hendaknya mendukung para guru dalam upaya pelaksanaan KTSP

dengan menyediakan media yang dibutuhkan guru dalam proses KBM.

b. Berkoordinasi dengan institusi pendidikan tinggi untuk mengadakan

pelatihan, seminar dan lokakarya tentang pelaksanaan pembelajaran di

dalam kelas. Misalnya pelatihan bagi para guru tentang metode

pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dengan menghadirkan dosen

atau dengan menghadirkan jajaran Badan Standar Nasional pendidikan

(BNSP).

c. Berkoordinasi dengan para siswa untuk mengadakan sharing untuk

membicarakan berbagai permasalahan siswa yang berhubungan dengan

kegiatan belajar mengajar di kelas.