Diagnosis Laboratorium Secara Konvensional
-
Upload
lisa-trisnawati-chaniago -
Category
Documents
-
view
29 -
download
1
description
Transcript of Diagnosis Laboratorium Secara Konvensional
DR. Mudatsir, M. Kes
Bagian mikrobiologiFakultas Kedokteran Universitas Syiah KualaKamis, 13 September 2012
Hasil pemeriksaan mikrobiologi bukanlah mutlak hasil karya mikrobiolog
Hasil pemeriksaaan merupakan hasil kerja sama gabungan antara:
- Mikrobiolog- Klinisi- Paramedis/laboran
Bahan Pemeriksaan (BP) diambil sebelum antibiotik diberikan
BP harus diambil pada tempat yang paling banyak mengandung mikroorganisme penyebab infeksi dengan tingkat kontaminasi yang paling sedikit
Stadium penyakit pada saat pengambilan bahan untuk biakan/pemeriksaan lab.
BP harus cukup jumlahnya Wadah/tempat BP harus steril BP harus segera dikirim ke laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan Harus diberikan keterangan klinik yang
cukup untuk mengarahkan mikrobiolog dalam memilih perbenihan/pemeriksaan yg sesuai
Untuk BP kuman anaerob perlu tabung khusus
Hal yang perlu diperhatiakan sebelum isolasidan Identifikasi:1. Pengamatan tehadap sampel/BP (apakah BP
prima, sesuai dengan surat pengantar dan jenis pemeriksaan)
2. Pengolahan BP/sampel3. Untuk diagnosis pentakit tertentu
Diagnosisnya langsung dengan pemeriksaan mikroskopis
CARA PEMERIKSAAN
Khusus untuk golongan Mycobacteria dengan pewarnaan tahan asam (BTA):
- Cara termudah- Tercepat dan- Termurah Untuk M.tuberculosis BP sputum Untuk M.leprae sayatan cuping atau
lesi kulit yang infektif Hasil positif bila BP mengandung 5000-
10.000 ml/BP
1. Dahak purulenditempatkan pada slide,difiksasi pada lampuspiritus
2. Teteskan lrt.CARBOL FUCHSIN0,3% pd sediaan.
3. Panaskan padanyala api spiritus3 – 5 menit
4. Dialiri dg air spzat warna terbuang
5.Teteskan dgn HCLALKOHOL sp warnamerah hilang.
6. Bilas dgn air
pelan.
7. Teteskan METHYLENBLUE 0,3% selama 10 –20 detik
8. Bilas dgn air
9. KeringkanPERIKSA dgnMIKROSKOP
KUMAN B T A
+ 10 kuman setelah pengamatan 15
menit ++ 20 kuman/10 lapangan pandang +++ 60 kuman/10 lapangan pandang ++++ 120 kuman/10 lapangan pandang +++++ lebih 120 kuman/10 lapangan
pandang
Interpretasi pemeriksaan sputum BTA skala IUATLD
Interpretasi pemeriksaan sputum BTA skala IUATLD
100 LP100 LP
100 LP100 LP
100 LP100 LP
1 LP1 LP
1 LP1 LP
Tidak ada kuman
Tidak ada kuman
1-9 kuman1-9 kuman
1-10 kuman1-10 kuman
> 10 kuman> 10 kuman
10-99 kuman10-99 kuman
Negatif
Negatif
Catat hasilCatat hasil
++
++++
++++++
Aberoi Dkk, 2007
Aberoi Dkk, 2007
Aberoi Dkk, 2007
Negi, dkk., 2005
Negi, dkk., 2005
1+ : 1-10 kuman / 100 lapangan pandang
2+ : 1-10 kuman/10 lapangan pandang3+ : 1-10 kuman/1 lapangan pandang4+ : 10-100 kuman/1 lapangan
pandang5+ : 100-1000 kuman/1 lapangan
pandang6+ : > 1000 kuman/ 1 lapangan
pandang
Untuk menentukan persentasi BTA hidup atau mati
Rumus: Jumlah BTA solid x 100 % =
X % Jumlah BTA solid + non solid
Guna:▪ Keberhasilan terapi▪ Resistensi kuman BTA▪ Infeksiositas penyakit
PEMERIKSAN TIDAK LANGSUNG
a) Sentrifugasib) Pengenceranc) Pemanasand) Pengolahan dengan cara kimiae) Penghancuran
- Dilakukan bila sampel/BP diperkirakan jumlah kumannya sedikit
Dilakukan terhadap sampel yang diperkirakan jumlah kumannya terlalu banyak
Dilakukan bila ingin mengasingkan kuman yang tahan terhadap panas
Dilakukan untuk mengasingkan kuman tertentu dengan menambahkan zat kimia pada sampel tersebut
Ex. Mengasingkan kuman Tb
Dilakukan terhadap sampel yang bentuknya padat
Langkah Indentifikasi I
SETELAH BP DIOLAH
Tujuan mendapatkan koloni
secara terpisah dari biakan
campuran Inkubasi 18-24 jam Setelah tumbuh nilai
koloni
MORFOLOGI KOLONI
BentukDiameterPinggir koloniPermukaan koloniKepadatan dan konsistensi koloniPembentukan pigmenPerubahan medium
MORFOLOGI COLONY
Bentuk (Bintik-bintik, bundar, seperti
benang, bentuk pohon)Diameter (dalam milimeter)Pinggir koloni (rata, tidak rata)Permukaan koloni (halus, kasar, rata, gembung,
cekung, umbilicated)
Identifikasi mofologi kuman
Kepadatan dan konsistensi koloni (kering, seperti pasta, seperti
lendir, padat, transluscent)Pembentukan pigmen (warna putih, kuning, merah, dsb)Perubahan medium (perubahan pada media, hemolisis
atau non hemolisis)
Langkah Identifikasi II
Pewarnaan Gram
Pengamatan Secara mikroskopis (Gram Staining) :
- Untuk kasus infeksi tertentu, bentuk morfologi, sifat Gram dan keterangan dari BPdiagnosis mikrobiologik sudah dapat ditegakkan dengan akurasi 70-90%
- Mengetahui mono microbial atau poly-microbial
Penanaman pada perbenihan untuk keperluan identifikasi disesuaikan dengan jenis kuman yang ingin diidentifikasi
Langkah Langkah III
Beberapa Uji Biokimia untuk Identifikasi
Tambahkan 0,1 H2O2 konsentrasi 3% pada biakan yang berumur 24 jam
Diamkan sejenak apabila membentuk enzim katalase timbul gelembung (hasil positif)
Timbul gelembung hasil pemecahan H2O2 menjadi air dan O2 oleh enzim katalase
Uji Katalase Hasil Positif Uji Katalse
Sebanyak 0,5 ml biakan kuman pada media cair yang berumur 24 jam ditambah 0,5 ml plasma
Inkubasi pada suhu 37 CAmati setiap jam ada tau tidak
pembekuan atau penggumpalan, setelah 4 jam tidk terjadi penggumpalan dilanjutkan sampai 24 jam
Hasil positif terbentuk koagulan
Beberapa Uji Biokimia untuk Identifikasi Famili Enterobacteriaceae
1. Pembentukan Indol2. Uji Merah Metil3. Uji Voges-Proskauer4. Pemakaian Citrat5. Pembentukan Urease6. Pengujian gerakan (motility test)
Cara kerja: Tanamlah bakteri pada media cair yang
mengandung hidrat arang dan kaya akan tryptophan. Eramkan pada temperatur 36-37 C
- Uji Indol dari Kovac Tambahkan 0,5 ml reagensia indol pada
biakan berumur 24 jam. Kocok tabung, lalu diamkan beberapa saat.
- Reaksi positif indol: terbentuk cincing merah pada permukaan tabung
Cara kerja: Pada biakan kuman yang
mengandung glukosa fosfat yang berumur 5 hari ditambahkan 5 tetes larutan merah metil.
- Reaksi positif metil red: Adanya endapan asam, ditandai adanya warna merah yang nyata
Pembentukan MR
Cara kerja: Pada biakan kuman yang berumur
46 jam ditambahkan 0,6 ml larutan alfa naftol 5% dan 0,2 ml KOH 40%. Selanjutnya kocoklah tabung tsb dan diamkan.
- Reaksi positif Voges-Proskauer: Terbentuk warna merah dalam waktu 15 menit
Cara kerja: Tanam mikroba pada medium Agar
Simon Citrat. Eramkan 37 C dan periksa biakan tersebut ada tidaknya pertumbuhan
- Reaksi positif pembentukan sitrat: Terbentuknya warna biru tua sesudah 24 jam atau lebih
Cara kerja: Buat suspensi mikroba pada media
yang mengandung urea dalam tabung reaksi. Tambahkan indikator merah fenol, tunggu sampai 2 jam.
- Reaksi positif urease: Biakan pada media berubah warna menjadi warna merah jambu.
Ambil kuman dengan needle (jarum penusuk) tanam/tusuk pada medium SIM kira-kira 2/3 dari tinggi media
Inkubasi 16-24 jam pada suhu 37 CHasi positif motility test: kuman
bergerak ke seluruh bagian media