Diagnosis

8
diagnosis

description

a

Transcript of Diagnosis

Page 1: Diagnosis

diagnosis

Page 2: Diagnosis

ANAMNESIS

Apakah kejadian terjadi secara tiba-tiba?

Berapa lama antara kejadian hingga tiba di rumah sakit?

Pada saat apa kejadian itu terjadi (bekerja? Beristirahat?)

Apakah penderita sempat muntah?

Apakah langsung disertai kelemahan sebagian tubuh, atau yang lebih ringan perasaan kesemutan pada sebagian tubuh?

Apakah ini merupakan kejadian yang pertama?

Adakah riwayat kesehatan seperti diabetes, hipertensi, sakit jantung, atau perawatan lainnya di rumah sakit?

PEMERIKSAAN FISIK

Pada penderita stroke pasti terjadi gangguan ketangkasan gerak. Pada penderita stoke gangguan ketangkasan gerak akan disertai gangguan upper motoneuron :

1. Tonus otot pada sisi yang lumpuh meninggi.

2. Refleks tendon meningkat pada sisi yang lumpuh.

3. Refleks patologik positif (misal refleks Babinski, Chaddocck dan Oppenheim pada sisi yang lumpuh)

Page 3: Diagnosis

Skor diagnosis srtoke menurut Siriraj

(2,5 X DK) + (2 X MT) + (2 X NK) + (0,1 X TD) – (3 X TA) – 12

Keterangan :

DK = Derajat kesadaran (Sadar = 0, mengantuk/stupor = 1, semikoma/koma = 2)

MT = Muntah (Tidak muntah = 0, muntah = 1)

NK = Nyeri kepala (Tidak nyeri kepala = 0, nyeri kepala = 1)

TD  = Tekanan darah diastolic

TA  = Tanda ateroma (Tidak ada tanda ateroma = 0, ada tanda ateroma (seperti : diabetes angina, penyakit pembuluh darah perifer = 1

Bila skor total > 1, berarti stroke perdarahan

Bila skor total < -1, berarti srtoke iskemik

Page 4: Diagnosis

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan jantung : Biasanya dilakukan selama

48 jam sejak kejadian stroke

Pemeriksaan tekanan darah : wajib dilakukan rutin setiap hari, karena hipertensi adalah faktor resiko utama terjadi stroke.

Pemeriksaan Lab : untuk mengindetifikasi kelainan sistemik yang dapat menyebabkan stroke / untuk melakukan pengobatan spesifik. Pemeriksaan tersebut adalah kadar gula darah, elektrolit, haemoglobin, angka eritosit, angka leukosit, KED, angka platelet, waktu protrombin, activated partial thrombopalstin time, fungsi hepar dan fungsi ginjal.

Page 5: Diagnosis

Pemeriksaan EEG

Vascular Imaging : untuk mengidentifikasi oklusi atau stenosis arteria. Juga dipakai untuk monitor efek pengobatan thrombolitik dan dapat menolong menentukan prognosis

CT Scan : membantu kita membedakan stroke iskemik dari stroke hemoragik. Dengan CT kita dapat menentukan lokalisasi infark, pendarahan, dan menyingkirkan penyebab lain seperti tumor, hematoma subdural yang dapat menyerupai gejala infark atau pendarahan di otak

Page 6: Diagnosis

Kelainan cerebrovaskular. Terbagi atas :

Hemoragi intraserebral oleh hipertensi. Terjadi akibat pecahnya mikroaneurisme arteri - arteri kecil.Pada CT scan tampak area hiperdens homogen .

Infark serebri Disebabkan oleh oklusi pembuluh darah serebral , hingga terbentuk nekrosis iskemik jaringan otak, penyebabnya terbagi atas trombosis dan emboli.

Aneurisma

Malformasi arteriovenosus: Trauma kepala, Anomaly, Penyakit infeksi, Atrofi serebral atau penyakit – penyakit degenerative

Page 7: Diagnosis

MRI : lebih sensitive mediteksi infark, terutama di batang otak dan serebelum. Mri mempunyai keunggulan bagi pasien dengan iskemia vertebrobasiler atau infark yang kecil yang letaknya dalam.

Page 8: Diagnosis

Diagnosis banding