DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

10
DIAGNOSA KEPERAWATAN Menurut Doenges (1999) dan Lynda Juall (2000), diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien CKD adalah: 1. Penurunan curah jantung 2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 3. Perubahan nutrisi 4. Perubahan pola nafas 5. Gangguan perfusi jaringan 6. Intoleransi aktivitas 7. kurang pengetahuan tentang tindakan medis 8. resti terjadinya infeksi J. INTERVENSI 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat Tujuan: Penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil : mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler Intervensi: a. Auskultasi bunyi jantung dan paru R: Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur b. Kaji adanya hipertensi R: Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron- renin-angiotensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal) c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya (skala 0-10) R: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri d. Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas R: Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia 2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan edema sekunder : volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O) Tujuan: Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan dengan kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output Intervensi:

Transcript of DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

Page 1: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut Doenges (1999) dan Lynda Juall (2000), diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien 

CKD adalah:

1. Penurunan curah jantung 

2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 

3. Perubahan nutrisi 

4. Perubahan pola nafas

5. Gangguan perfusi jaringan 

6. Intoleransi aktivitas 

7. kurang pengetahuan tentang tindakan medis

8. resti terjadinya infeksi

J. INTERVENSI

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat

Tujuan: 

Penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil :

mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas 

normal, nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler

Intervensi: 

a. Auskultasi bunyi jantung dan paru

R: Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur

b. Kaji adanya hipertensi

R: Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron-renin-angiotensin (disebabkan 

oleh disfungsi ginjal)

c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya (skala 0-10)

R: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri

d. Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas

R: Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia

2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan edema sekunder : volume 

cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O)

Tujuan: Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan dengan kriteria hasil: tidak ada 

edema, keseimbangan antara input dan output

Intervensi:

a. Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari, keseimbangan masukan dan haluaran, turgor 

kulit tanda-tanda vital

b. Batasi masukan cairan

R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon terhadap terapi

c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan

Page 2: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan

d. Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan dan 

haluaran

R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output

3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah

Tujuan: Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria hasil: menunjukan BB stabil

Intervensi:

a. Awasi konsumsi makanan / cairan

R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi

b. Perhatikan adanya mual dan muntah

R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau menurunkan 

pemasukan dan memerlukan intervensi

c. Beikan makanan sedikit tapi sering

R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan

d. Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan

R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial

e. Berikan perawatan mulut sering

R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat 

mempengaruhi masukan makanan

4. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder: kompensasi melalui alkalosis 

respiratorik

Tujuan: Pola nafas kembali normal / stabil

Intervensi:

a. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles

R: Menyatakan adanya pengumpulan sekret

b. Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam

R: Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran O2

c. Atur posisi senyaman mungkin

R: Mencegah terjadinya sesak nafas

d. Batasi untuk beraktivitas 

R: Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia

5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis

Tujuan: Integritas kulit dapat terjaga dengan kriteria hasil :

- Mempertahankan kulit utuh

- Menunjukan perilaku / teknik untuk mencegah kerusakan kulit

Page 3: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

Intervensi: 

a. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya kemerahan

R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukan 

dekubitus / infeksi.

b. Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa

R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhi sirkulasi dan integritas 

jaringan

c. Inspeksi area tergantung terhadap udem

R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek

d. Ubah posisi sesering mungkin

R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk untuk menurunkan iskemia

e. Berikan perawatan kulit

R: Mengurangi pengeringan , robekan kulit

f. Pertahankan linen kering

R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit

g. Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan tekanan pada area 

pruritis

R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera

h. Anjurkan memakai pakaian katun longgar

R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit

6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan

Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi

Intervensi: 

a. Pantau pasien untuk melakukan aktivitas

b. Kaji fektor yang menyebabkan keletihan

c. Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat

d. Pertahankan status nutrisi yang adekuat

7. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan tindakan medis (hemodialisa) b.d salah 

interpretasi informasi.

a. Kaji ulang penyakit/prognosis dan kemungkinan yang akan dialami.

b. Beri pendidikan kesehatan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala CKD serta 

penatalaksanaannya (tindakan hemodialisa ).

c. Libatkan keluarga dalam memberikan tindakan.

d. Anjurkan keluarga untuk memberikan support system.

e. Evaluasi pasien dan keluarga setelah diberikan penkes.

Page 4: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

L.Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronis

Pengkajian

1. Aktifitas dan Istirahat

Kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur

Kelemahan otot dan tonus, penurunan ROM

2. Sirkulasi

Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada

Peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi orthostatic, friction rub

3. Integritas Ego

Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan

Menolak, cemas, takut, marah, irritable

4. Eliminasi

Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin pekat

warna merah/coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung

5. Makanan/Cairan

Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi,

anoreksia, mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites

Penurunan otot, penurunan lemak subkutan

6. Neurosensori

Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan

Gangguan   status  mental,penurunan   lapang  perhatian,   ketidakmampuanberkonsentrasi,   kehilangan 

memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran,koma

7. Nyeri/Kenyamanan

Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki

Distraksi, gelisah

8. Pernafasan

Pernafasan Kussmaul (cepat dan dangkal), Paroksismal Nokturnal Dyspnea

(+)

Batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal

9. Keamanan

Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan dehidrasi),petekie, ekimosis, fraktur tulang, 

deposit fosfat kalsieum pada kulit, ROMterbatas

10. Seksualitas

Penurunan libido, amenore, infertilitas

Page 5: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

11. Interaksi Sosial

Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya

(Doengoes, 2000)

M. Diagnose Keperawatan Disertai Data Subjektif Dan Objektif

1.Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan

dan natrium sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal

2. Resiko tinggi perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.dkatabolisme protein, pembatasan 

diet, peningkatan metabolisme,anoreksi, mual, muntah

3.Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan

berlebihan (fase diuretik)

4.Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d. ketidakseimbangan volume

sirkulasi, ketidakseimbangan elektrolit

5.Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia,

retensi produk sampah dan prosedur dialisa

6.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d gangguan status metabolic,

edema, kulit kering, pruritus

7.Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhanpengobatan b.d keterbatasan kognitif, 

kurang terpajan, misintepretasiinformasi

N. Intervensi Keperawatan

1.Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan dan

natrium sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal

Tujuan : pasien menunjukkan pengeluaran urin tepat seimbang dengan

pemasukan.

Kriteria Hasil :

a.Hasil laboratorium mendekati normal

b. BB stabil

c.Tanda vital dalam batas normal

d.Tidak ada edema

Intervensi :

a.Monitor denyut jantung, tekanan darah, CVP

b.Catat intake & output cairan, termasuk cairan tersembunyi seperti aditif antibiotic, ukur IWL

c.Awasi BJ urin

d.Batasi masukan cairan

e.Monitor rehidasi cairan dan berikan minuman bervariasi

f.Timbang BB tiap hari dengan alat dan pakaian yang samag. Kaji kulit,wajah, area tergantung untuk edema. Evaluasi derajat

Page 6: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

edema (skala +1 sampai +4)

h.Auskultasi paru dan bunyi jantung

i.Kaji tingkat kesadaran : selidiki perubahan mental, adanya gelisah

Kolaborasi :

a.Perbaiki penyebab, misalnya perbaiki perfusi ginjal, me ↑ COP

b.Awasi Na dan Kreatinin Urine Na serum, Kalium serumHb/ Htc. Rongent Dada

d.Berikan Obat sesuai indikasi : Diuretik : Furosemid, Manitol; Antihipertensi : Klonidin, Metildopa

e.Masukkan/pertahankan kateter tak menetap sesuai indikasi

f.Siapkan untuk dialisa sesuai indikasi

2.Resiko tinggi perubahan nutrisi  :  kurang dari kebutuhan tubuh b.dkatabolisme protein, pembatasan 

diet, peningkatan metabolisme,anoreksi, mual, muntah

Tujuan : mempertahankan status nutrisi adekuat

Kriteria hasil : berat badan stabil, tidak ditemukan edema, albumin dalam

batas normal.

Intervensi :

a.Kaji status nutrisi

b.Kaji/catat pola dan pemasukan diet

c.Kaji factor yang berperan merubah masukan nutrisi : mual,

anoreksia

d. Berikan makanan sedikit tapi sering, sajikan makanan kesukaan kecuali kontra indikasi

e.Lakukan perawatan mulut, berikan penyegar mulut

f.Timbang BB tiap hari

Kolaborasi ;

a.Awasi hasil laboratorium : BUN, Albumin serum, transferin, Na, K

b.Konsul ahli gizi untuk mengatur diet

c.Berikan diet ↑ kalori, ↓ protein, hindari sumber gula pekat

d.Batasi K, Na, dan Phospat

e.Berikan obat sesuai indikasi : sediaan besi; Kalsium; Vitamin D

dan B kompleks; Antiemetik

3. Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan

berlebihan (fase diuretik)

Hasil   yang   diharapkan   :   klien   menunjukkan   keseimbangan   intake   &output,   turgor   kulit   baik, 

membrane mukosa lembab, nadi perifer teraba,BB dan TTV dalam batas normal, elektrolit dalam 

batas normal

Page 7: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

Intervensi :

a.Ukur intake & output cairan , hitung IWL yang akurat

b.Berikan cairan sesuai indikasi

c. Awasi tekanan darah, perubahan frekuansi jantung, perhatikan tanda-tanda dehidrasi

d.Kontrol suhu lingkungan

e.Awasi hasil Lab : elektrolit Na

4.Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d. ketidakseimbangan volume

sirkulasi, ketidakseimbangan elektrolit

Tujuan : klien dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat

Kriteria Hasil :

a.TD dan HR dalam batas normal

b.Nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler

Intervensi :

a.Auskultasi bunyi jantung, evaluasi adanya, dispnea, edema

perifer/kongesti vaskuler

b.Kaji adanya hipertensi, awasi TD, perhatikan perubahan postural saat berbaring, duduk dan berdiri

c.Observasi EKG, frekuensi jantung

d.Kaji adanya nyeri dada, lokasi, radiasi, beratnya, apakah berkurang dengan inspirasi dalam dan 

posisi telentang

e.Evaluasi nadi perifer, pengisian kapiler, suhu, sensori dan mental

f.Observasi warna kulit, membrane mukosa dan dasar kuku

g.Kaji tingkat dan respon thdp aktivitas

h.Pertahankan tirah baring

Kolaborasi:

a.Awasi hasil laboratorium : Elektrolit (Na, K, Ca, Mg), BUN,

creatinin

b.Berikan oksigen dan obat-obatan sesuai indikasi

c.Siapkan dialysis

5.Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia,

retensi produk sampah dan prosedur dialisa

Tujuan : klien mampu berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat ditoleransi

Intervensi ;

a.Kaji tingkat kelelahan, tidur , istirahat

b.Kaji kemampuan toleransi aktivitas

c.Identifikasi faktor yang menimbulkan keletihan

Page 8: DIAGNOSA KEPERAWATAN CKD

d.Rencanakan periode istirahat adekuat

e.Berikan bantuan ADL dan ambulasi

f.Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, anjurkan aktifitas alternative

sambil istirahat

6.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d gangguan status metabolic,

edema, kulit kering, pruritus

Hasil yang diharapkan : kulit hangat, utuh, turgor baik, tidak ada lesi

Intervensi :

a.Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler,ekimosis, kerusakan, suhu

b.Pantau intake & output cairan, hidrasi kulit dan membrane mukosa

c.Jaga kulit tetep kering dan bersih

d. Ubah posisi tidur dengan sering, beri bantalan pada penonjolan

tulang

e.Beri perawatan kulit, batasi sabun, olesi lotion, salep, krim; tangani

area edema dengan hati-hati

f.Pertahankan linen kering dan kencang

g. Anjurkan menggunakan kompres lembab dan dingin pada area

pruritus

h.Anjurkan menggunakan bahan katun, Berikan kasur dekubitus

7.Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhanpengobatan b.d keterbatasan kognitif, 

kurang terpajan, misintepretasiinformasi

Tujuan : klien menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit danpengobatan, melakukan dengan 

benar prosedur yang perlu, perubahanperilaku hidup

Intervensi :

a.Kaji ulang pengetahuan klien tentang proses penyakit/prognosa

b.Kaji ulang pembatasan diet ; fosfat dan Mg

c. Diskusi masalah nutrisi/diet tinggi karbohidrat, Rendah protein,

rendah natrium sesuai indikasi

d.Diskusikan terapi obat, nama obat, dosis, jadwal, manfat dan efek samping

e.Diskusikan tentang pembatasan cairan

f.Kaji ulang tindakan mencegah perdarahan : sikat gigi halus

g.Buat program latihan rutin, kemampuan dalam toleransi aktivitas

h. Identifikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medik segera :

Demam,menggigil,perubahan urin/sputum,edema,ulkus,kebas,spasme pembengkakan sendi, pe↓ 

ROM, sakitkepala, penglihatan kabur, edema periorbital/sacral, mata merah