Asuhan Keperawatan Ckd Aplikasi NANDA

23
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan. ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DENGAN NANDA, NOC, NIC Diposkan oleh Rizki Kurniadi I. PENGERTIAN Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan ginjal yang progresif dan irreversibel di mana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah II. ETIOLOGI CKD dapat disebabkan oleh penyakit sistemik diantaranya adalah sebagai berikut: 1. DM. 2. Glomerulonefrtitis kronis 3. Pielonefritis 4. Agen toksis 5. Hipertensi yang tidak terkontrol 6. Obstruksi traktus urinalisis 7. Gangguan vaskuler

description

CKD

Transcript of Asuhan Keperawatan Ckd Aplikasi NANDA

Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan. ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DENGAN NANDA, NOC, NIC Diposkan oleh Rizki Kurniadi

I. PENGERTIANChronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan ginjal yang progresif dan irreversibel di mana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darahII. ETIOLOGICKD dapat disebabkan oleh penyakit sistemik diantaranya adalah sebagai berikut:1. DM.2. Glomerulonefrtitis kronis3. Pielonefritis4. Agen toksis5. Hipertensi yang tidak terkontrol6. Obstruksi traktus urinalisis7. Gangguan vaskuler8. Infeksi

Terdapat 8 kelas sebagai berikut :

Klasifikasi penyakitPenyakit

InfeksiPielonefritis kronik

Penyakit peradanganGlomerulonefritis

Penyakit vascularhipertensifNefrosklerosis benignaNefrosklerosis malignaStenosis arteri renalis

Gangguan jaringanpenyambungLupus eritematosus sistemik Poliarteritis nodusSkelrosis sistemik progresif

Gangguan kongenital dan herediterPenyakit ginjal polikistikAsidosis tubulus ginjal

Penyakit metabolikDiabetes mellitus, GoutHiperparatiroidisme, Amiloidosis

Nefropati toksikPenyalahgunaan analgesikNefropati timbal

Nefropati obstruktifSaluran kemih atas : kalkuli, neoplasma fibrosis retroperitonealSaluran kemih bawah : hipertropi prostat, striktur uretra, anomaly congenital pada leher kandung kemih dan uretra

III. PATOFISIOLOGIPerjalanan umum GGK melalui 3 stadium:1. Stadium I: Penurunan cadangan ginjal Kreatinin serum dan kadar BUN normal Asimptomatik Tes beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR2. Stadium II: Insufisiensi ginjal Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet) Kadar kreatinin serum meningkat Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan) Ada 3 derajat insufisiensi ginjal:a. Ringan 40% - 80% fungsi ginjal dalam keadaan normalb. Sedang15% - 40% fungsi ginjal normalc. Kondisi berat2% - 20% fungsi ginjal normal 3. Stadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremia kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit air kemih/urin isoosmotis dengan plasma, dengan BJ 1,010 Patofisiologi umum GGK Hipotesis Bricker (hipotesis nefron yang utuh) Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal

PATWAY CKD / GAGAL GINJAL :Infeksi Penyakit metabolikPenyakit vaskulair Nefropati toksikPeradangan Nefropati obstruksiGg jaringan penyambung Gg konginetal & Heriditer---------------------------------------------------------------------------------------------- Kerusakan nefron ginjal

Hipertropi nefron tersisa u/ mengganti kerja nefron yg rusak-peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute dan reabsorbsi tubulus dalam tiap nefron, meskipun GFR untuk seluruh massa nefron menurun di bawah normal-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

STD I STD II STD IIIPenurunan cadangan ginjal insuf renal (BUN, Creat , GG std akhir (90% massa(asimtomatik) nokturia, poliuri) nefron hancur, BUN. Creat , oliguri

Perubahan sistem tubuh1-----------------2------------------3-----------------4------------------5-------------6-----------7--

Sist GI Hematologi Syaraf otot Cardiovasculair Indokrin Kulit Sist lainAnoresia, Nausea, -Anemia vomitus (< eritropoet) - Gg sex -gatal,pct pegal tungkai, - HT PK: HT - GTT -urea frost Kesemutan - nyeri dada -ekimosisNutrisi< PK:Anemia - sesek PK: Hiperglikemi - gg as. bsmdh (GG F. Trombcyt) Nyeri akut - Gg. Metab lemak stomatitis PK: Asidosis metblk - Gg. Metab. VIT Dparotts Pl nfas tdk effektfgastritis PK: Perdarahan - edema Gg. Integritas kulit (Gg lekosit) Gg. Konsep diri Risk Infeksi Ke> cairan PK: Ktdkseimbngan PK:asidosis metabolik Cairan elektrolit -gg elektrolit PK : Hipoalbumin PK: Aritmia - Gg irama jantung PK: ktdk seimb Cairan &Elektrolit - kalsifikasi, metastaseIV. MANIFESTASI KLINIK1. Sistem kardiovaskuler: mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron), gagal jantung kongestif dan edema pulmoner (akibat cairan berlebih) dan perikarditis (akibat iritasi pada lapisan perikardial oleh toksin uremik).2. Sistem integrumenurum: rasa gatal yang parah (pruritus). Butiran uremik merupakan suatu penunpukkan kristal urin di kulit, rambut tipis dan kasar.3. Sistem gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah.4. Sistem neurovaskuler: perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi, kedura otot dan kejang.5. Sistem pulmoner: krekels, sputun kental, nafas dalam dan kusmaul.6. Sistem reproduktif: amenore, atrifi testikuler.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG1.LaboratoriumPemeriksaan penurunan fungsi ginjal : ureum kreatinin, asam urat serumIdentifikasi etiologi gagal ginjal : analisis urin rutin, mikrobiologi urin, kimia darah, elektrolit, imunodiagnosis Identifikasi perjalanan penyakit : progresifitas penurunan fungsi ginjal, ureum kreatinin, klearens kreatinin test : CCT = (140 umur ) X BB (kg) 72 X kreatinin serum wanita = 0,85 pria = 0,85 X CCT - hemopoesis : Hb, trobosit, fibrinogen, factor pembekuan - elektrolit -endokrin : PTH dan T3,T4 -pemeriksaan lain: infark miokard 2. DiagnostikEtiologi GGK dan terminal-Foto polos abdomen, USG, Nefrotogram-Pielografi retrograde, Pielografi antegrade- mictuating Cysto Urography (MCU)Diagnosis pemburuk fungsi ginjal : retogram, USG

VI. MANAJEMEN TERAPI GGK Terapi konserv Penyakit ginjal terminal Dialisis HD di RS, Rumah, CAPD

Transplantasi ginjal Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin.Intervensi diit. Protein dibatasi karena urea, asam urat dan asam organik merupakan hasil pemecahan protein yang akan menumpuk secara cepat dalam darah jika terdapat gangguan pada klirens renal. Protein yang dikonsumsi harus bernilai biologis (produk susu, telur, daging) di mana makanan tersebut dapat mensuplai asam amino untuk perbaikan dan pertumbuhan sel. Biasanya cairan diperbolehkan 300-600 ml/24 jam. Kalori untuk mencegah kelemahan dari karbohidrat dan lemak. Pemberian vitamin juga penting karena pasien dialisis mungkin kehilangan vitamin larut air melalui darah sewaktu dialisa.Hipertensi ditangani dengan medikasi antihipertensi kontrol volume intravaskule. Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner perlu pembatasan cairan, diit rendah natrium, diuretik, digitalis atau dobitamine dan dialisis. Asidosis metabolik pada pasien CKD biasanya tanpa gejala dan tidak perlu penanganan, namun suplemen natrium bikarbonat pada dialisis mungkin diperlukan untuk mengoreksi asidosis.Anemia pada CKD ditangani dengan epogen (erytropoitin manusia rekombinan). Anemia pada pasaien (Hmt < 30%) muncul tanpa gejala spesifik seperti malaise, keletihan umum dan penurunan toleransi aktivitas. Abnormalitas neurologi dapat terjadi seperti kedutan, sakit kepala, dellirium atau aktivitas kejang. Pasien dilindungi dari kejang.Pada prinsipnya penatalaksanaan Terdiri dari tiga tahap :Penatalaksanaan konservatif : Pengaturan diet protein, kalium, natrium, cairanTerapi simptomatik : Suplemen alkali, transfusi, obat-obat local&sistemik, anti hipertensiTerapi pengganti : HD, CAPD, transplantasi

VII. KOMPLIKASI1. Hiperkalemia: akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme dan masukan diit berlebih.2. Perikarditis : Efusi pleura dan tamponade jantung akibat produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-angiotensin-aldosteron.4. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah.5. Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum rendah, metabolisme vitamin D dan peningkatan kadar aluminium.6. Asidosis metabolic7. Osteodistropi ginjal8. Sepsis9. neuropati perifer10. hiperuremia

VIII. KLASIFIKASI GGK atau CKD (Cronic Kidney Disease) :

StageGbran kerusakan ginjalGFR (ml/min/1,73 m2)

1Normal atau elevated GFR 90

2Mild decrease in GFR60-89

3Moderate decrease in GFR30-59

4Severe decrease in GFR15-29

5Requires dialysis 15

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL1. Intoleransi aktivitas b.d keletihan/kelemahan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialysis.2. Pola nafas tidak efektif b.d edema paru, asidosis metabolic, pneumonitis, perikarditis3. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluan urin, retensi cairan dan natrium.4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang inadekuat (mual, muntah, anoreksia dll).5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b.d kurangnya informasi kesehatan.6. Risiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan invasive7. PK: Insuf Renal8. PK : Anemia9. Sindrom defisit self care b.d kelemahan, penyakitnya.

RENPRA CKD

NoDiagnosaTujuan/KHIntervensi

1Intoleransi aktivitas B.d ketidakseimbangan suplai & kebutuhan O2Setelah dilakukan askep ... jam Klien dapat menoleransi aktivitas & melakukan ADL dgn baikKriteria Hasil: Berpartisipasi dalam aktivitas fisik dgn TD, HR, RR yang sesuai Warna kulit normal,hangat&kering Memverbalisasikan pentingnya aktivitas secara bertahap Mengekspresikan pengertian pentingnya keseimbangan latihan & istirahat toleransi aktivitasNIC: Toleransi aktivitas Tentukan penyebab intoleransi aktivitas & tentukan apakah penyebab dari fisik, psikis/motivasi Kaji kesesuaian aktivitas&istirahat klien sehari-hari aktivitas secara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat perubahan posisi, berpindah&perawatan diri Pastikan klien mengubah posisi secara bertahap. Monitor gejala intoleransi aktivitas Ketika membantu klien berdiri, observasi gejala intoleransi spt mual, pucat, pusing, gangguan kesadaran&tanda vital Lakukan latihan ROM jika klien tidak dapat menoleransi aktivitas

2 Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi, penurunan energi, kelemahanSetelah dilakukan askep ..... jam pola nafas klien menunjukkan ventilasi yg adekuat dg kriteria : Tidak ada dispnea Kedalaman nafas normal Tidak ada retraksi dada / penggunaan otot bantuan pernafasanMonitor Pernafasan: Monitor irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan. Perhatikan pergerakan dada. Auskultasi bunyi nafas Monitor peningkatan ketdkmampuan istirahat, kecemasan dan seseg nafas.

Pengelolaan Jalan Nafas Atur posisi tidur klien untuk maximalkan ventilasi Lakukan fisioterapi dada jika perlu Monitor status pernafasan dan oksigenasi sesuai kebutuhan Auskultasi bunyi nafas Bersihhkan skret jika ada dengan batuk efektif / suction jika perlu.

3Kelebihan volume cairan b.d. mekanisme pengaturan melemahSetelah dilakukan askep ..... jam pasien mengalami keseimbangan cairan dan elektrolit.Kriteria hasil: Bebas dari edema anasarka, efusi Suara paru bersih Tanda vital dalam batas normalFluit manajemen: Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat) Monitor tnada vital Monitor adanya indikasi overload/retraksi Kaji daerah edema jika ada

Fluit monitoring: Monitor intake/output cairan Monitor serum albumin dan protein total Monitor RR, HR Monitor turgor kulit dan adanya kehausan Monitor warna, kualitas dan BJ urine

4Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhSetelah dilakukan askep .. jam klien menunjukan status nutrisi adekuat dibuktikan dengan BB stabil tidak terjadi mal nutrisi, tingkat energi adekuat, masukan nutrisi adekuatManajemen Nutrisi kaji pola makan klien Kaji adanya alergi makanan. Kaji makanan yang disukai oleh klien. Kolaborasi dg ahli gizi untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan kebutuhan klien. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya. Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencegah konstipasi. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan pentingnya bagi tubuh klien

Monitor Nutrisi Monitor BB setiap hari jika memungkinkan. Monitor respon klien terhadap situasi yang mengharuskan klien makan. Monitor lingkungan selama makan. jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan. Monitor adanya mual muntah. Monitor adanya gangguan dalam proses mastikasi/input makanan misalnya perdarahan, bengkak dsb. Monitor intake nutrisi dan kalori.

5Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya b.d. kurangnya sumber informasiSetelah dilakukan askep jam Pengetahuan klien / keluarga meningkat dg KH: Pasien mampu: Menjelaskan kembali penjelasan yang diberikan Mengenal kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas Klien / keluarga kooperatif saat dilakukan tindakanPendidikan : proses penyakit Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya Jelaskan tentang proses penyakit (tanda dan gejala), identifikasi kemungkinan penyebab. Jelaskan kondisi klien Jelaskan tentang program pengobatan dan alternatif pengobantan Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi Diskusikan tentang terapi dan pilihannya Eksplorasi kemungkinan sumber yang bisa digunakan/ mendukung instruksikan kapan harus ke pelayanan Tanyakan kembali pengetahuan klien tentang penyakit, prosedur perawatan dan pengobatan

6Resiko infeksi b/d tindakan invasive, penurunan daya tahan tubuh primer

Setelah dilakukan askep ... jam risiko infeksi terkontrol dg KH: Bebas dari tanda-tanda infeksi Angka leukosit normal Ps mengatakan tahu tentang tanda-tanda dan gejala infeksiKontrol infeksi Ajarkan tehnik mencuci tangan Ajarkan tanda-tanda infeksi laporkan dokter segera bila ada tanda infeksi Batasi pengunjung Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat ps Tingkatkan masukan gizi yang cukup Anjurkan istirahat cukup Pastikan penanganan aseptic daerah IV Berikan PEN-KES tentang risk infeksiproteksi infeksi: monitor tanda dan gejala infeksi Pantau hasil laboratorium Amati faktor-faktor yang bisa meningkatkan infeksi monitor VS

7PK: Insuf RenalSetelah dilakukan askep ... jam Perawat akan menangani atau mengurangi komplikasi dari insuf renal Pantau tanda dan gejala insuf renal ( peningkatan TD, urine /= 10 gr/dl. Konjungtiva tdk anemis Kulit tidak pucat Akral hangat Monitor tanda-tanda anemia Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi klien yg bergizi Kolaborasi untuk pemeberian terapi initravena dan tranfusi darah Kolaborasi kontrol Hb, HMT, Retic, status Fe Observasi keadaan umum klien

9Sindrom defisit self care b/d kelemahanSetelah dilakukan askep . jam klien mampu Perawatan diri Self care :Activity Daly Living (ADL) dengan kriteria : Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari (makan, berpakaian, kebersihan, toileting, ambulasi) Kebersihan diri pasien terpenuhi

Bantuan perawatan diri Monitor kemampuan pasien terhadap perawatan diri Monitor kebutuhan akan personal hygiene, berpakaian, toileting dan makan Beri bantuan sampai klien mempunyai kemapuan untuk merawat diri Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin Evaluasi kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berikan reinforcement atas usaha yang dilakukan.

Hari Rabu, Maret 14, 2012 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) My Profile

Rizki Kurniadi Lihat profil lengkapku Rank & Link

Arsip Blog 12 (1425) Desember (79) November (51) Oktober (50) September (6) Juni (23) Mei (91) April (39) Maret (673) 31 Mar (6) 30 Mar (29) 29 Mar (2) 28 Mar (13) 27 Mar (9) 26 Mar (63) 24 Mar (20) 22 Mar (6) 21 Mar (9) 20 Mar (51) 19 Mar (20) 18 Mar (16) 17 Mar (7) 16 Mar (32) 15 Mar (12) 14 Mar (44) ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. FM DENGAN CYTOMEGALOVI... ASUHAN KEPERAWATAN HISCHPRUNG ( MEGACOLON AGANGG... ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIDROSEFALUS APL... ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI APLIKASI DOENGES SOP PERAWATAN LUKA GANGGREN PRE PLANNING PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI CUCI TANG... PROSEDUR MENGANGKAT JAHITAN MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN TENTANG HUBUNGAN PERAWAT... LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKU... LAPORAN PENDAHULUAN SINDROM NEFROTIK ASUHAN KEPERAWATAN RETARDASI MENTAL KONSEP SEPSIS NEONATORUM DAN HIPERBILIRUBUNEMIA ASUHAN KEPERAWATAN TALASEMIA APLIKAS DOENGES LAPORA PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM APLIKASI NANDA, NO... ASUHAN KEPERAWATAN BRONKIOLITIS APLIKASI NANDA, NO... KONSEP KEHAMILAN DALAM KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN TETANUS DENGAN NANDA, NOC, NIC ASUHAN KEPERAWATAN STROKE DENGAN NANDA, NOC, NIC ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS DENGAN NANDA, N... ASUHAN KEPERAWATAN KOLELITIASIS DENGAN NANDA, NOC,... ASUHAN KEPERAWATAN GOUT PIRAI DENGAN NANDA, NOC, N... ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG / CONGESTIF HEART... ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA DENGAN NANDA, NOC,... ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIPOID DENGAN NANDA, NOC,... ASUHAN KEPERAWATAN DIARE CAIR AKUT DENGAN NANDA, N... ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN NANDA, ... ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISA DENGAN NANDA, NOC, ... ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) D... ASUHAN KEPERAWATAN BRONKOPNEUMONIA DENGAN NANDA, N... ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR DENGAN NANDA, NOC, N... ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR / CA NASOFARING DENGAN NA... ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR OTAK DENGAN NANDA, NOC, N... ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA (CA MAMAE) DENG... ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) D... ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID DENGAN NANDA, NOC, NIC... ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR DENGAN NANDA, NOC, NIC ASUHAN KEPERAWATAN KOLOSTOMI DENGAN NANDA, NOC, NI... ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA DENGAN NANDA, NOC... ASUHAN KEPERAWATAN KANKER REKTUM DENGAN NANDA, NOC... ASUHAN KEPERAWATAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BP... ASUHAN KEPERAWATAN APENDIKSITIS DENGAN NANDA, NOC,... KOMUNIKASI PADA KEPERAWATAN ANAK 11 Mar (9) 10 Mar (17) 09 Mar (7) 08 Mar (65) 07 Mar (76) 06 Mar (26) 03 Mar (38) 02 Mar (59) 01 Mar (37) Februari (380) Januari (33) 11 (62) Entri Populer DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS MACAM-MACAM SUARA NAFAS ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An. R DI MELATI 2 INSKA RSUP DR. SARDJITO CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN LENGKAP ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SECTIO CAESARIA TERHADAP NY. S DI POLI KEBIDANAN RSU BANYUMAS JAWA TENGAH APLIKASI NANDA, NOC, NIC ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR DENGAN POST PARTUM DI RUANG DDS RSUP DR SARDJITO JOGJAKARTA Konsep Dasar Terapi Intravena (Infus) ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR DENGAN NANDA, NOC, NIC CONTOH SOAL UJIAN PATOLOGI Ada kesalahan di dalam gadget ini