Diabetes Militus (Dm)

download Diabetes Militus (Dm)

of 22

description

diabetes militus

Transcript of Diabetes Militus (Dm)

DIABETES MILITUS (DM)

DIABETES MILITUS (DM) Kelompok :()

Apakah Diabetes itu ??Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. (Anonim, 2008).

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria) (Anonim, 2008).

Dibagi menjadi :Diabetes mellitus tipe 1tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin krn ada kerusakan sel beta pada pankreas. Insulin sendiri berfungsi sbg penurun kadar gula darah shgga kadar gula darah dpt stabil. Umumnya dengan cara suntikan insulin. (umumnya menyerang anak dan remaja sblm usia 30 th) Apakah bisa dengan perawatan secara oral?

Tipe Penyakit Diabetes MellitusLokasi penyuntikan insulin

Diabetes mellitus tipe 2Tubuh dpt memproduksi hormon insulin tapi jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan atau insulin yg dihasilkan kesulitan menempel di permukaan sel beta, shgg kerja insulin terhambat. berusia > 30 th, gemuk, sering konsumsi makanan berlemak, kurang olahraga, ada faktor keturunan.Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya timbul pada/setelah trimester ke-2, umumnya bersifat sementara dan dpt pulih kembali, tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2

Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut:Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuhPeningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemakPengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh.

Patofisiologi Diabetes MilitusFaktor risiko yang tidak dapat dikendalikan:Riwayat diabetes dalam keluarga. Umur.Jenis kelamin.Faktor risiko yang dapat dikendalikan:Kegemukan.Tekanan darah tinggi. Kadar kolesterol. Toleransi glukosa terganggu. Kurang gerak.

Faktor Risiko Diabetes Mellitus1.Banyak kencing, malam hari (poliuri)2. Banyak minum (polidipsia)3.Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia)4.Mudah lelah dan sering mengantuk5.Penglihatan kabur6. Sering pusing dan mual7.Berat badan menurun8.Sering kesemutan dan gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan.

Ciri-ciri kencing manis dan gejalaKriteria penegakan diagnosisdiabetes secara umumGlukosa PlasmaPuasa

Glukosa Plasma2 jam setelah makanNormal 200 mg/dL* Beberapa bukti menyebutkan bahwa kontrol gula darah optimal dan modifikasi faktor risiko dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi pada pasien usia lanjut.Lansia->lebih berisiko->DM->Prediabetes(Prediabetes merupakan kondisi tingginya gula darah puasa (gula darah puasa 100-125mg/dL) atau gangguan toleransi glukosa (kadar gula darah 140-199mg/dL, 2 jam setelah pembebanan 75 g glukosa. Modifikasi->gaya hidup-> pola makan->olah raga dan penurunan berat badan->memperlambat perkembangan prediabetes menjadi DM. Bila kadar gula darah mencapai >200 mg/dL maka pasien ini masuk dalam kelas Diabetes Melitus (DM).Diabetes Melitus Tipe 2pada Usia Lanjut1.perubahan komposisi tubuh: massa otot lebih sedikit dan jaringan lemak lebih banyak,2.menurunnya aktivitas fisik sehingga terjadi penurunan jumlah reseptor insulin yang siap berikatan dengan insulin3.perubahan pola makan lebih banyak makan karbohidrat 4. perubahan neurohor-monal .

resistensi insulin pada lansia dapat disebabkan oleh 4 faktor1Tata Laksana

Tingkat 1 : terapi utama yang telah terbukti ( well validated core therapies).=> intervensi paling banyak digunakan dan paling cost-effective untuk mencapai target gula darah. Terapi tingkat 1 terdiri dari modifikasi gaya hidup(menurunkan BB&OR)+ metformin,sulfonilurea,dan insulin.Tingkat 2 : Terapi yang belum banyak dibuktikan (Less well validated therapies)=> Intervensi ini terdiri dari pilihan terapi yang berguna pada sebagian orang,tetapi diklompokkan ke dalam tingkat 2 karena masih terbatasnya penglaman klinis.Termasuk ke dalam tingkat 2 ini adalah tiazolidindion dan Glucagon Like Peptide-1/GLP-1 Agonis

Terapi DM tipe 2 dibagi menjadi 2 tingkatanDepresi ; Tata laksana DM kurang berhasil pada pasien yang menderita depresi. Mekanisme hubungan antara DM dan depresi belum jelas, tetapi hiperglikemia dapat menyebabkan depresi dan sebaliknyaGangguan Fungsi Kognitif : Seperti hal depresi, gangguan fungsi kognitif dapat menganggu kemampuan pasien berpartisipasi dalam tata laksana DM, baik dalam hal modifikasi gaya hidup maupun dalam minum obatKeterbatasan Fisik dan Risiko TerjatuhDM merupakan faktor risiko utama untuk gangguan fungsi tungkai bawah, gangguan keseimbangan, dan kemampuan gerak. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengkajian berkala terhadap faktor risiko terjatuh pada lansia penderita DM agar dapat diupayakan pencegahannyaInkontinensia urin perlu dievaluasi dan diatasi karena dapat menurunkan kualitas hidup dan memicu terjadinya isolasi sosia

Tata laksana DM harus memperhatikan semua aspek dalam sindrom geriatriKontrol Gula Darah Dengan kontrol gula darah yang baik, risiko komplikasi makrovaskular dapat dikurangi. Kontrol gula darah ini tidak perlu terlalu ketat pada lansia mengingat risiko hipoglikemia pada lansia penderita DMKontrol Tekanan Darah . Hipertensi merupakan salah satu faktor yang berperanan dalam terjadinya komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular pada DMKontrol Lemak Darah Banyak studi memperlihatkan bahwa penurunan kadar kolesterol dapat mengurangi kejadian kardiovaskular pada lansia dengan DMLain-Lain Berhenti merokok. DM dan merokok merupakan faktor risiko aterosklerotik yang bersinergi. Selain itu, merokok dapat mempercepat timbulnya mikroalbuminuria yang dapat berkembang ke arah makroproteinemia

Tata Laksana Umum untuk Komplikasi Kronik DM

Cirihipoglikemia: jantung berdebar-debar, mata berkunang-kunang, pusing, mual, kepala terasa beratCara mengatasinya adl mengkonsumsi tablet glukosa atau sllu menyediakan makanan yg mengandung glukosa sbg pengganti tablet glukosaGolongan

Nama generik

Nama dagang

Dosis

SulfonylureaChlorpropamideGlibenclamidGliquidoneGliclazideGlipizideglipmepride

Diabenesedaonil,eugluconGlurenormDiamicronminidiab,glicotrolamaryl250-500 mg2,5-15 mg30-120 mg20-320 mg2,5-20 mg1-8 mgBiguanidesMetforminGlucophage,diabex0,5-3 mgalpha glucosidase inhibitorAcarboseGlucobay50-600 mgMeglitinidesNateglinidesrepaglinidesStarlixNovonorm180-540 mg0,5-16 mgtiazolidinedionesPioglitazonerosiglitazoneActosAvandia15-30 mg4-8 MgObat-obat anti diabetesGolonganSenyawaMekanisme KerjaSulfonilureaGliburida/GlibenklamidaGlipizidaGlikazidaGlimepiridaGlikuidonMerangsang sekresi insulin dikelenjar pankreas, sehingga hanyaefektif pada penderita diabetes yangsel-sel pankreasnya masihberfungsi dengan baikMeglitinidaRepaglinideMerangsang sekresi insulin dikelenjar pankreasTurunanfenilalaninNateglinideMeningkatkan kecepatan sintesisinsulin oleh pankreasBiguanidaMetforminBekerja langsung pada hati (hepar),menurunkan produksi glukosa hati.Tidak merangsang sekresi insulinoleh kelenjar pankreasTiazolidindionRosiglitazoneTroglitazonePioglitazoneMeningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin. Berikatan denganPPAR (peroxisome proliferatoractivated receptor-gamma) di otot,jaringan lemak, dan hati untukmenurunkan resistensi insulinInhibitor -glukosidaseAcarboseMiglitolMenghambat kerja enzim-enzimpencenaan yang mencernakarbohidrat, sehinggamemperlambat absorpsi glukosa kedalam darahPengobatan non medis dilakukanLangkah ini merupakan langkah pengobatan herbal (mahkota dewa, brotowali, buah noni, lidah buaya, tanaman pare, teh hijau dll) dan melakukan diet (Karbohidrat : 60-70%, Protein : 10-15%, Lemak : 20-25%), olahraga teratur, pengaturan pola makan, pengaturan pola hidup.Penatalaksanaan diabetes = tujuan akhir untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas DM,1. Menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal2. Mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes.

Peran Olah Raga pada Lansia

Berikut ini adalah pertimbangan manfaat-risiko olah raga pada lansia.

Tata laksana DM pada lansia tidak hanya bertujuan mencapai kadar gula darah yang baik, tetapi mencegah komplikasi kronik DM baik komplikasi makrovaskular maupun mikrovaskular.Diagnosis maupun tata laksana DM pada lansia tidak berbeda dengan pada populasi lainnya. Rekomendasi tata laksana DM yang banyak digunakan saat ini adalah konsensus ADA-EASD (2008) yang membagi obat-obatan untuk tatalaksana DM menjadi 2 tingkat dan 3 langkah. Namun, lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap terjadinya efek samping obat-obatan. Oleh sebab itu, dalam tata laksana DM pada lansia tidak dianjurkan menggunakan obat-obatan tingkat 2 yang belum banyak diteliti.

Ringkasan