Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
-
Upload
yadnyadewata -
Category
Documents
-
view
268 -
download
0
Transcript of Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
1/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIABETES MELITUS
1. DEFINISI
Diabetes Millitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemi dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak ada gejala klinis akut maupun kronis sebagai akibat dari
kurangnnya insulin efektif oleh karena adanya disfungsi sel beta pancreas
atau ambilan glukosa di jaringan perifer, atau keduannya (pada DM-Tipe 2)
atau kurangnya insulin absolut (pada DM-Tipe1), biasanya disertai juga
gangguan metabolism lemak dan protein (skandar, 2!!")#
$erdasarkan definisi merika Diabetes ssociation (D) tahun 2!1!#
Diabetes militus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolic
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi kareana kelainan sekresi
insulin# %erja insulin atau keduannya (Mansjoer et#al#, 2!1&)#
2. KLASIFIKASI
%lasifikasi atas dasar kepututsan dari hli Diabetes ' di *ene+a
tanggal 1!-1 ebruari 1."/# %lasifikasi DM dan *angguan Toleransi
*lukosa menurut ' 1."/ (skandar, 2!!0)#
a# linical lasses
1) Diabetes Melitus
a# DDM (DM tipe 1)
b# 3DDM (DM tipe 2)
4
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
2/24
5
c# $ila meragukan tipe 1 atau 2 disebut 4 5uestasionable DM
d# M6DM (Malnutrition 6ealated DM)
1) ibrocalculous 7ancreatic DM (D7D)
2) 7rotein Deficient 7ancreatic DM (7D7D)
e# ther types of DM associated 8ith cerain condition and
syndromes
2) mpaired *lucose Tolerance (*T* 9 DM hemical 9 DM :atent)
&) *estasional DM (DM hanya pada 8aktu hamil saja)
b# ;tastical 6isk lasses
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
3/24
6
Tipe ll
$erfariasi, mulai yang dominan
resistensi insulin desertai defisiensi
insulin relati+e sampai dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin
Tipe lain
a# Defek genetic fungsi sel beta
b# Defek genetik kerja insulin
c# 7enyakit eksokrin pancreas
d# >ndikrinopati
e# %arena obat?@at kimia?iatrogenic
f# nfeksi
g# ;ebab imunologi yang jarang
h# ;indrom gentik lain yang berkaitan
dengan DM#
;umber4 7>6%>3, 2!11
3. PATOFISIOLOGI
DM tipe 2 (DMT2) merupakan kondisi multifactorial sebagian besar
pasien DMT2 adalah pasien yang besitas atau dengan komponen lemak
+isceral yang menonjol# Dimana keadaain ini berhubungan dengan reistensi
insulin (6)# 6esistensi insulin terjadi beberapa dekade sebelum kejadian
DMT2# ;ecara fisiologis, tubuh dapat mengatasi resistensi insulin yang
terjadi dengan meningkatkan jumlah sekresi insulin sehingga hiperglikemi
tidak terjadi# 6estensi insulin yang terjadi secara bertahap dan perlahan
menyebabkan hiperglikemia yang a8alnya tidak menimbulkan gejala klasik
diabetes (Mansjoer et#al#, 2!1&)#Diabetes Militus Tipe 2 (DMT2) adalah diabetes militus tidak
tergantung insulin (DMTT?non-insuline dependent diabetes mellitus# 7ada
tipe ini, pada a8alnya kelainan terletak pada jaringan perifer (resistensi
insulin) dan kemudian disusul dengan disfungsi sel $eta pancreas (defek
pada fase pertama sekresi insulin), yaitu sebai berikut (skandar, 2!!")4
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
4/24
7
a# ;ekresi insuln oleh pancreas mungkin cukup atau kurang, namun
terdapat keterlambatan sekresi insulin fase-1 (fase cepat), sehingga
glukosa sudah diabsorbsi masuk darah tetapi jumlah insulin yang efektif
belum memadai#
b# Aumlah reseptor di jaringan perifer kurang (antara 2!#!!!-&!#!!!) pada
obesitas jumlah reseptor bahkan hanya sekitar 2!#!!!
c# %adang-kadang jumlah reseptor cukp, tetapi kualitas reseptor jelek,
sehingga kerja insulin tidak efektif (insulin binding, atau afinitas atau
sensitivitas insulin terganggu)
d# Terdapat kelainan di pasca-reseptor, sehingga proses glikolisis
intraselular terganggu#
e# danya kelainan campuran di antara a, b, c, dan d#
Dapat disimpulkan bah8a pada DMT2 kelainan patofisiologi a8al 4
pada jaringan perifer yang presominan (resistensi insulin), yang kemudian
disusul oleh defeek sel beta (fase-1 9 6 9 acute insulin response) yang
predominan, yang pada akhirnyaB terdapat kelainan di keduanya (skandar,
2!!")#
;ecara klinis 6 dikenal dengan ditemukannya beberapa parameter
klinis yang dikenal dengan sindroma metabolic# danya sindroma
metabolic menunjukan resiko DM dan penyakit kardio+askular yang tinggi
pada indi+idu tersebut#
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
5/24
8
;indroma Metabolik menurut 3asional holesterol >dication 7rogram
dult Treatment 7anel lll (3>7T7 lll) ditegakkan dengan adanya
minimal tiga dari kriteria berikut (Mansjoer et#al#, 2!1&)4
a# :ingkar pinggang lebih atau sama dengan .! cm untuk laki-laki, atau
"! cm untuk perempuan (ras sia selain Aepang)
b# Trigliserida plasma lebih dari atau sama dengan 1/! mg?dl atau sedang
mengkonsumso obat penuru kloesterol (kriteria asia pasifik)
c# D: plasma kurang dari =!mg?dl pada laki-laki atau lebih dari
/!mg?dl pada perempuan#
d# Tekanan darah lebih dari atau sama dengan 1&!?"/mmg atau sedang
mengkonsumi obat anti hipertensi
e# *lukosa Darah 7uasa lebih dari atau sama dengan 1!! mg?dl#
merika eart ssosation () menambahkan adanya pengobatan
untuk hipertensi (8alaupun tekanan darah sudah terkontrol) atau
pengobatan terhadap hiperglikemia (8alaupun glukosa darah sudah
terkontrol) kedalam kriteria untuk hipertensi dan hiperglikemi di atas
(D, 2!1&)#
. FAKTO! !ESIKO
aktor resiko diabetes mellitus umumnya di bagi menjadi 2 golongan
besar yaitu (skandar, 2!!"B Trisna8ati, 2!1&)4
a# aktor yang tidak dapat dimodifikasi
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
6/24
9
1) Cmur
Manusia mengalami penurunan fisiologis setelah umur =! thanun#
Diabetes mellitus sering muncul setelah manusia memasuki umur
ra8an tersebut# ;emakin bertambahnya umr, maka resiko
menderita diabetes mellitus akan meningkat terutama umur =/
tahun#
2) Aenis %elamin 4
Distribusi penderita diabetes mellitus menurut jenis kelamin sangat
ber+ariasi# Di amerika serikat penderita diabetes mellitus lebih
banyak terjadi pada perempuan dari pada lagi-lagi# 3amun
mekanisme yang menghubungkan jenis kelamin dengan kejadian
diabetes mellitus belum jelas#
&) $angsa dan >tnik 4
$erdasarkan penelitian terakhir di 1! negara menunjukan bah8a
bangsa asia lebih beresiko terserang diabetes mellitus
dibandingkan bangsa barat#
=) aktor %eturunan 4
Diabetes cenderung diturunkan, bukan ditularkan, adanya ri8ayat
diabetes mellitus dalam keluarga terutama orang tua dan saudara
kandung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
7/24
10
dibandingnkan dengan anggota keluraga yang tidak menderita
diabetes#
/) 6i8ayat menderita diabetes gestasional 4
Terjadi sekitar 2-/ pada ibu hamil# $iasanya diabetes akan hilang
setelah anak lahir,3amun, dapat pula terjadi diabetes di kemudian
hari,
) 6i8ayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari =!!!
gram#
b# aktor yang dapat dimodifikasi 4
1) besitas 4
merupakan faktor prediposisi terjadinya resistensi indulin# ;emakin
banyak jaringan lebak dalam tubuh maka tubuh semakin resisten
terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh atau kelebihan berat
badan terkumpul didaerah sentral atau perut (Central Obesity).
2) ktifitas isik yang kurang 4
7re+alensi diabetes mellitus mencapai 2-= kali lipat terjadi pada
indi+idu yang kurang aktif dibanding dengan indi+idu yang aktif#
;emain kurang aktifitas fisik maka semakin mudah seseorang terkena
diabetes#
&) ipertensi 4
Dapat menimbulkan berbagai penyakit stroke, jantung coroner,
gangguan fungsi ginjal, gangguan penglihatan# 3amun, hipertensi
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
8/24
11
juga dapat mengimbulkan resistensi insulin dan merupakan salah satu
faktor resiko terjadinya diabetes militus#
=) ;tres 4
7ola makan dapat mengakibatkan kurang gi@i atau kelebihan berat
badan# %edua hal tersebut dapat meningkatkan resiko diabetes
militus#
/) 7ola Makan 4
%urang gi@i (malnutrisi) dapat mengganggu fungsi pancreas dan
mengakibatkan gangguan sekresi insulin# ;endangkan kelebihan berat
badan dapat mengakibatkan gangguan kerja insulin#
) 7enyakit 7ankreas 4
7ankreatitis, 3eoplasma, ibrosis kistik
0) lkohol 4
Menyebabkan terjadinya inflamasi kronis pada pancreas yang dikenal
dengan istilah pankreatitis# 7enyakit ini dapat menimbulkan gangguan
produksi insulin dan akhirnya dapat menyebabkan diabetes mellitus#
". GEJALA KLINIS
*ejala klinis DM yang klasik 4 mula-mula polifagi, polidipsi, poliuri
dan berat badan naik (fase kompensasi)# pabila keadaan ni tidak segera
diobati, maka akan timbul gejala ase Dekompensasi (Dekompensasi
7ankreas), yang disebut gejala klasi DM,
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
9/24
12
;3D6M D$>T>; %CTF (poliuri, polidipsi, berat badan menurun)
bahkan bila tidak segera diatasi dapat disusul dengan mual-mual dan
ketoasidosis darah# *ejala kronis lain yang sering 4 lemah badan, semutan,
mata kabur yang berubah-ubah, myalgia, atralgia, penurunan kemampuan
seksual dan lain-lain (skandar, 2!!0)#
#. DIAGNOSIS
7ada anamnesis dapat ditemukan keluhan klasik atau non klasik#
%eluhan klasik berupa polyuria, polifagia, polydipsia dan penurunan
beratbadan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya# %eluhan lain (non-klasik)
dapat berupa antara lain badan terasa lemah, kesemutan, gatal, mata kabur,
nyeri pada ekstremitas yang tidak diketahui sebabnya# Terdapat luka yang
sulit sembuh, disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus +ul+a pada
perempuan (Mansjoer et#al#, 2!1&)#
7ada anamnesis dapat ditanyakan mengenai pemeriksaan laboratorium
terdahulu, status gi@i, pola diet, ri8ayat perubahan berat, tumbuh kembang,
infeksi sebelumnya terutama infeksi kulit, gigi, saluran kemih dan kelamin,
infeksi pada kaki, gejala komplikasi pada ginjal, mata, saluran pencernaan,
dan ri8aya pengobatan (Mansjoer et#al#, 2!1&B skandar, 2!!")#
%riteria Diagnosisi DM dan gangguan toleransi glukosa menurut
;urabaya 1."0 (modifikasi %riteria Diagnosis DM ' 1."/)# Darah
%apiler, Metode >n@imatik, $eban *lukosa, beban glukosa 0/grm, puasa
1!-1/ jam (skandar, 2!!0)#
a# Diagnosis DM pabila 4
1) Terdapat gejala DM di tambah dengan
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
10/24
13
2) ;alah satu 4 *D7 G 12! mg?dlB 2A 77 H 4 2!! mg?dlB atau glukosa
darah random 9 acak G 2!!mg?dl
b# Diagnosis DM apabila 4
1) Tidak terdapat gejala-gejala DM, tetapi
2) Terdapat dua hasil dari4 *D7H 12!mg?dl, 2A 77H 4 2!!mg?dlB
atau random G2!! mg?dl
c# Diagnosis *angguan Toleransi *lukosa (*T*) apabila4 *D7 I 12!
mg?dl dan 2A 77 antara 1=!-2!!mg?dl
d# Cntuk kasus meragukan dengan hasil4 *D7 H 12! mg?dl dan 2A 77# 2!!
mg?dl maka diulangi pemeriksaan sekali lagi, dengna persiapan
minimal & hari dengan diit karbohidrat lebih dari 1/! gram perhari dan
kemungkinan hasil adalah4
1) DM apabila hasilnya sama atau tetap yaitu *D7 12!mg?dl dan
2A 77H 2!! mg?dl atau apabila hasilnya memenuhi kriteria a dan
b#
2) *T* apabila hasil cocok dengan kriteria c
a) *ejala DM 4 polidipsia, poliuria, berat badan menurun
b) *D7 4 *lukosa Darah 7uasa
c) 2A 77 4 *lukosa Darah 2 jam post pradial (sesudah beban
glukosa 0/ gram 8aktu diagnosis) beban makan pagi
dikerjakan se8aktu follo8 up? control#
Tabel II.2 : K$i%e$ia Dia&'(sis Diabe%es Mili%)s
1 *ejala klsik DM J *lukosa 7lasma ;e8aktu H 2!!mg?d: (11#1 mmol?:)#
2 *ejala klsik DM J kadar glukosa plasma puasa H12 mg?d: (0,! mmol?:)
& %adar *lukosa 7lasma 2 jam pada TT* H 2!!mg?d: (11,1 mmol?:)
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
11/24
14
Glukosa plasma sewaktu adalah hasil pemeriksaan sesaat pada satu waktu
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. TTGO dilakukan sesuai
standar WHO, dengan 7g !lukosa anhidrat yang dilarutkan dalam air.;umber4 Mansjoer et#al#, 2!1
*. PENATALAKSANAAN
a# 7enatalaksanaan DM secara adekuat bertujuan (Mansjoer et#al#, 2!1&)4
1) Menghilangkan keluhan dan tanda DM
2) Mempertahankan rasa nyaman mencapai target glukosa darah (jangka
pendek)
&) Mencegah serta menghambat progresi+itas penyulit mikroangiopati,
makroangiopati dan neuropati (jangka panjang)
b# Dasar-dasar terapi diabetes militus 9 7entologi Terapi DM (skandar,
2!!0)4
1) Terapi 7rimer 4
a) Diit
b) :atihan fisik
c) 7enyuluhan %esehatan Masyarakat (7%M)
2) Terapi ;kunder
a) bat hipoglikemik (D dan nsulin)
b) angkok 7ankreas (belum dilaksanakan di ndonesia)
c# 7enatalaksanaan DM (Mansjoer et#al#, 2!1&)4
1) >dukasi
Mengenai pengertian DM, promsosi prilaku hidup sehat, pemantauan
glukosa darah mandiri, serta tanda dan gejala hipoglikemia beserta
cara mengatasinya perlu dipahami oleh pasien#
2) Terapi 3utrisi Medis (T3M)
7rinsip pengaturan diet pada penyandang kebutuhan DM adalah menu
seimbang sesuai kebutuhan kalori dan @at gi@i masing-masing pasien,
serta perlu ditekankan pengaturan jad8al, jenis dan jumlah
makananan#
&) kti+itas fisik
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
12/24
15
%egiatan jasmani yang dianjurkan adalah intesitas sedang (/!-0!
denyut nadi maksimal) minimal 1/! menit?minggu atau aerobil 0/
menit?minggu# Aika tidak ada komolikasi pasien dengan DMT2
diedukasi melakukan latihan resistensi sekurangnya 2K?minggu#
=) Terapi armakologis
Terapi farmakologis deterapkan bersama dengan pengaturan diet dan
latihan jasmani# Terapi farmakologis dapat berupa D atau insulin#
$erdasarkan cara kerjanya, D dibagi menjadi / golongan 4a) 7emicu sekresi insulin 4 sulfonylurea (dikonsumsi 1/-&! menit
sebelum makan) dan glinid (sesaat sebelum makan)
b) 7eningkat sensitifitas terhadap insulin 4 metformin (dikonsumsi
sebelum?saat?sesudah makan) dan tia@olidindion (tidak bergantung
jad8al makan)
c) Metformin
d) 7enghambat bsorpsi *lukosa 4 pengahambat glukosidase alfa
(bersama suapan pertama)
e) D77-L inhibitor (bersama makan atau sebelum makan)
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
13/24
16
Tabel II.3 : Oba% +i,e$&like-i O$al
G(l('&a' Ge'e$ik Na-a Da&a'& M& Tab
D(sis
+a$ia'
-&/
La-a
Ke$0a
Ja-/
F$ek
a$iak%)
;ulfonilurea %lorpropamid Diabenese 1!!-2/! 1!!-/!! 2=-& 1
;ebelum
makan
*libenklamid Dapril 2#/-/ 2#/-/ 12-2= 1-2
*lipi@id Minidab /-1! /-2! 1!-1 1-2
*ucotrol-: /-1! /-2! 12-1NN 1
*likla@id Diamicron "! "!-&2! 1!-2! 1-2Diamicron-M6 &! &!-12! 2= 1
*liOuidon *lurenorm &! &!-12! -" 2-&
maryl 1,2, &,= !#/- 2= 1
*lu+as 1,2, &,= 1- 2= 1
madiab 1,2, &,= 1- 2= 1
MetriK 1,2, &,= 1- 2= 1
*linid 6epaglinid 3u+o3orm !#/, 1, 2 1#/- - &
3ategrinid ;tarliK 12! &! - &
Tia@olidindion 6osiglita@on +andia = =-" 2= 1 Tidak bergantung
jad8al
makan
7ioglita@on ctos 1/, &! 1/-=/ 2= 1
Deculin 1/, &! 1/-=/ 2= 1
7enghambat
glucosidase P
carbose *lucobay /!-1!! 1!!-&!! & $ersamasuapan
pertama
$iguanid Metformin *lucophage /!!-"/! 2/!-&!!! -" 1-&
$ersama?
sesudah
makan
*lumin /!! /!!-&!! -" 2-&
Metformin
6
*lucophage-
6
/!!-0/!
*lumin-6 /!! /!!-2!!! 2= 1
bat
%ombinasi
Tetap
Metformin J
glibenklami
d
*luco+ance 2/!? 1#2/
/!!? 2#/
/!!?/
Total
glibenclamid
2!mg? hari
12-2= 1-2
$ersama?s
esudah
makan
6osiglita@on
J Metformin
+andamet 2mg?
/!!mg
=mg?
/!!mg
"mg?
2!!!mg
(dosis
maK)
12 2
*limepirid J
Metformin
maryl-Met
D N
1mg?
2/!mg
2mg?
/!!mg
2mg?
/!!mg
=mg?
1!!!mg
- 2
6osiglita@on
J *limepirid
+andaryl N =mg?1mg
=mg?2mg
=mg?=mg
"mg?
=mg
(dosis
maK)
2= 1$ersama?
sesudah
makan
pagi
;umber4 skandar, 2!!"#
N $elum beredar di ndonesia
NN %adar plasma efektif terplihara selama 2= jam
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
14/24
17
4. KOMPLIKASI%omplikasi dari diabetes militus dapat dikelompokkan menjadi &, yaitu
makroangiopati, mikroangiopati dan neuropati# Mikroangiopati merupakan
komplikasi yang terjadi paling dini diikuti dengan makroangiopati dan
neuropati# $erikut merupakan beberapa komlikasi dari diabetes militus
(Mannsjoer et# l#, 2!1&B skandar,2!!0)#
a# Makroangiopati 4
1) 7enjakit jantung coroner
2) 7enyakit arteri perifer
&) 7enyakit serebero+askular
=) %aki dabetes
b# Mikroangiopati 4
1) 6etinopati diabetic
2) 3efropati diabetic
&) Disfungsi ereksi
c# 3europati 4
1) 3europati 7erifer
2) 3europati tonom Q Charcot arthropathy
B. INDEKS MASSA TUBU+ IMT/
ndeks massa tubuh (MT) dihitung sebagai berat badan dalam kilogram
(kg) dibagi tinggi badan dalam meter dikuadratkan (m2) dan tidak terkait dengan
jenis kelamin# 7enggunanaan MT hanya berlaku untuk orang de8asa yang
berusia 1" tahun ke atas# MT tidak ditetapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil dan olahraga8an, serta tidak dapat diterapkan dalam keadaan khusus
(penyakit lainnya), seperti edema, asites, dan hepatomegali (;upariasa dkk,
2!12)#
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
15/24
18
ndeks massa tubuh banyak digunakan di rumah sakit untukmengukur
status gi@i pasien karena MT dapat memperkirakan ukuran lemak tubuh yang
sekalipun hanya estimasi, tetapi lebih akurat daripada pengukuran berat badan
saja# Di samping itu, pengukuran MT lebih banyak dilakukan saat ini karena
orang yang kelebihan berat badan atau yang gemuk lebih berisiko untuk
menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, osteoarthritis,
dan beberapa bentuk penyakit kanker (artono 2!!)#
Menurut ' berat badan dan besitas dapat diklasifikasikan
berdasarkan MT, yaitu (;ugondo, 2!!0)4
Tabel II.. Klasifikasi Be$a% Ba5a' Lebi 5a' Obesi%as Be$5asa$ka' IMT
Me')$)% K$i%e$ia +O 5ala- Asia6Pasifi7 Pe$s,e7%i8e.
;umber4 ', 2!!!
MT (indeks massa tubuh) merupakan ukuran antropometri yang paling
banyak digunakan saat ini untuk menentukan obesitas yang berkaitan dengan
risiko penyakit, namun dalam pengukuran MT mempunyai keterbatasan yaitu
IMT = Berat Badan(kg)
Tinggi Badan(m2)
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
16/24
19
pada orang yang berotot dan bertulang besar dapat memiliki MT tinggi tetapi
tetap sehat, begitu juga pada lansia, lansia dengan massa otot yang rendah bisa
memiliki MT normal sehingga penggunaan MT kurang tepat (artono, 2!!)#
9. OBESITAS
1. DEFINISI
besitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu
makan dan metabolisme energy yang dikendalikan oleh beberapa faktor
biologik spesifik#aktor genetic, diketahui diketahui sangat berpengaruh
bagi perkembangan penyakit ini# ;ecara fisiologis, obesitas didefinisikan
sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau
berlebihan di jaringan adipose sehingga dapat mengganggu kesehatan
($uku jar 7D Ailid >disi L, 2!!.)
%egemukan dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak
abnormal atau berlebihan yang menyajikan risiko bagi kesehatan# Ckuran
populasi mentah obesitas adalah indeks massa tubuh ($M), berat badan
seseorang (dalam kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter)#
;eseorang dengan $M &! atau lebih umumnya dianggap obesitas#
;eseorang dengan $M sama dengan atau lebih dari 2/ dianggap kelebihan
berat badan# %egemukan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk
sejumlah penyakit kronis termasuk diabetes, penyakit jantung, dan
kanker#;etelah dianggap sebagai masalah hanya di negara-negara
berpenghasilan tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas sekarang secara
dramatis meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,
khususnya di daerah perkotaan# (', 2!1&)
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
17/24
20
2. EPIDEMIOLOGI
besitas atau kegemukan adalah suatu keadaan dimana berat badan
jauh diatas normal# Menurut World Heart "ederation, #$%& terdapat =!!
juta orang di seluruh dunia mengalami obesitas dan satu miliar lainnya
mengalami kelebihan berat badan# Diperkirakan terdapat 10, juta anak
balita di seluruh dunia diperkirakan kelebihan berat badan#
3. FAKTO! PENEBAB OBESITAS
aktor-faktor penyebab obesitas masih terus diteliti, baik dari faktor
lingkungan maupun genetik berperan dalam terjadinya obesitas# aktor
lingkungan antara lain pengaruh psikologi dan budaya# Dahulu status sosial
dan ekonomi juga dikaitkan dengan obesitas#ndi+idu yang berasal dari
keluarga sosial ekonomi rendah biasanya mengalami malnutrisi#
;ebaliknya, indi+idu dari keluarga dengan status sosial ekonomi lebih
tinggi biasanya menderita obesitas# %ini diketahui bah8a sejak tiga dekade
terakhir, hubungan antara status sosial ekonomi dengan obesitas melemah
karena pre+alensi obesitas meningkat secara dramatis pada setiap kelompok
status sosial ekonomi# Meningkatnya obesitas tak lepas dari berubahnya
gaya hidup, seperti menurunnya akti+itas fisik (;ugondo, 2!!0)#
aktor genetik menentukan mekanisme pengaturan berat badan
normal melalui pengaruh hormon dan neural# ;elain itu, faktor genetik juga
menentukan banyak dan ukuran sel adiposa serta distribusi regional lemak
tubuh#besitas dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal#
a. FAKTO! INTE!NAL
1) *enetik
besitas merupakan perpaduan antara genetik dan lingkungan#
*en yang ditemukan diduga dapat mempengaruhi jumlah dan besar
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
18/24
21
sel lemak, distribusi sel lemak dan besar penggunaan energi untuk
metabolisme saat tubuh istirahat# 7olimorfisme dalam +ariasi gen
mengontrol nafsu makan dan metabolisme menjadi predisposisi
obesitas ketika adanya kalori yang cukup#
besitas pada penderita sindrom prader-8illi adalah penyakit
genetik yang menimpa kira-kira satu dari 1/ ribu kelahiran# Mutasi
gen terjadi pada kromosom ke 1/ yang mengatur nafsu makan#
;indrom ini dikenali sebagai gen penyebab obesitas pada anak kecil#
;ymptom yang timbul akibat sindrom ini disebabkan oleh disfungsi
hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah mengatur rasa lapar
(erma8an, 1..1)#
2) Aenis kelamin
Aenis kelamin berpengaruh terhadap obesitas#7ria memiliki
lebih banyak otot dibandingkan dengan 8anita# tot membakar
lebih banyak lemak dari sel-sel lain# leh karena 8anita lebih
sedikit memiliki otot, maka 8anita memperoleh kesempatan yang
lebih kecil untuk membakar lemak# asilnya, 8anita lebih beresiko
mengalami obesitas (erma8an, 1..1)#
&) %elainan endokrinipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak
memproduksi hormon tiroid sesuai kebutuhan tubuh# leh karena
itu, apabila hormon tiroid yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh, pertumbuhan akan terganggu#
Terganggunya produksi hormon ini dapat mempengaruhi
metabolisme, perkembangan otak, pernafasan, sistem jantung dan
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
19/24
22
saraf, temperatur tubuh, kekuatan otot, kulit, berat badan dan tingkat
kolesterol#7roduksi hormon tiroid diatur oleh hormon T; (Thyroid
stimulating hormone) yang diproduksi oleh hipofisis anterior# T;
akan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon tiroid,
yaitu triidotironin (T&) dan tiroksin (T=)# pabila dalam darah
terdapat sedikit hormon tiroid tersebut, maka kadar T; akan
meningkat untuk merangsang kelenjar tiroid mensekresi hormon
tiroid# ;ebaliknya, apabila dalam darah telah cukup atau bahkan
lebih banyak terdapat hormon tiroid, kadar T; akan menurun#
;ekresi T; diatur oleh hormon hipotalamus, yaitu T6
(Thyrotropin 6eleasing ormone)#
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
20/24
23
mengkonsumsi makanan junk food juga dapat menyebabkan
obesitas karena pada umumnya berkalori tinggi (erma8an, 1..1)#2) :ingkungan dan faktor lain
aktor sosial dan ekonomi juga berpengaruh terhadap kejadian
obesitas#7ada masyarakat menegah ke ba8ah, obesitas sangat
identik dengan makmur#3amun, pada masyarakat modern, obesitas
adalah hal yang harus dihindari (erma8an, 1..1)#
. TIPE OBESITAS
besitas berhubungan erat dengan distribusi lemak tubuh# Tipe
obesitas menurut pola distribusi lemak tubuh dapat dibedakan menjadi
obesitas tubuh bagian atas dan obesitas tubuh bagian ba8ah#
a. besitas bagian atas
besitas tubuh bagian atas merupakan dominasi penimbunan lemak
tubuh di truncal# Terdapat beberapa kompartemen jaringan lemak pada
truncal, yaitu truncal subcutaneus yang merupakan kompartemen paling
umum,intraperitoneal (abdominal), dan retroperitoneal# besitas tubuh
bagian atas lebih banyak di dapatkan pada pria, oleh karena itu tipe
obesitas ini lebih dikenal sebagai android obesity# Tipe obesitas ini
berhubungan lebih kuat dengan diabetes, hipertensi, dan penyakit
kardio+askuler dari pada obesitas tubuh bagian ba8ah (;ugondo, 2!!0)#
b. besitas bagian ba8ah
besitas tubuh bagian ba8ah merupakan suatu keadaan tingginya
akumulasi lemak tubuh pada regio gluteofemoral#Tipe obsitas ini lebih
banyak terjadi pada 8anita sehingga sering disebut gynoid obesity#Tipe
obesitas ini berhubungan erat dengan gangguan menstruasi pada 8anita
(;ugondo, 2!!0)#
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
21/24
24
". DAMPAK OBESITAS
Tabel II.". Da-,ak Pa%(l(&is 5a$i Be$a% Ba5a' Be$lebi 5a' Obesi%as.
;umber4 Theresia, 2!1&
#. MANAJEMEN OBESITAS
Terdapat bukti kuat bah8a penurunan berat badan pada indi+idu
obesitas dan o+er8eight mengurangi faktor resiko diabetes dan penyakit
kardio+askular# $ukti kuat lainnya juga menunjukkan bah8a penurunan
berat badan dapat menurunkan tekanan darah pada indi+idu overweight
normotensi dan hipertensi, mengurangi serum trigliserida, dan
meningkatkan kolesterol D:, dan secara umum mengakibatkan
pengurangan pada kolesterol serum total dan kolesterol :D:# 7enurunan
berat badan juga dapat mengurangi kadar glukosa darah (;ugondo, 2!!0)#
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
22/24
25
Terapi penurunan berat badan yang sukses meliputi empat pilar, yaitu diet
rendah kalori, akti+itas fisik, perubahan perilaku, dan obat-obatan?bedah#Tujuan penurunan berat badan47enurunan berat badan harus ;M6T4
spesific, measurable, achievable, realistic and time limited. Tujuan a8al
dari terapi penurunan berat badan adalah untuk mengurangi berat badan
sebesar sekitar 1! persen dari berat badan a8al#$atas 8aktu yang masuk
akal untuk penurunan berat badan sebesar 1! adalah bulan terapi#
;etelah bulan, kecepatan penurunan berat badan la@imnya akan melambat
dan berat badan menetap karena seiring dengan berat badan yang berkurang
terjadi penurunan energi ekspenditure (;ugondo, 2!!0)4
a# Terapi diet
7ada program manajemen berat badan, terapi diet direncanakan
berdasarkan indi+idu# Terapi diet ini harus dimasukkan ke dalam status
pasien o+er8eight# al ini bertujuan untuk membuat defisit /!! hingga
1!!! kcal?hari menjadi bagian yang tak terpisahkan dari program
penurunan berat badan apapun#
;ebelum menganjurkan defisit kalori sebesar /!! hingga 1!!!
kcal?hari sebaiknya diukur kebutuhan energi basal terlebih dahulu,
dengan menggunakan rumus dari arris-$enedict4
1) :aki-laki4$$> 9 ,/J(1&,0/Kkg)J(/,!!&K cm)-(,00/K age)
2) 'anita4$$> 9 //,1J(.,/&K kg)J(1,"/!K cm)-(=,0K age)%ebutuhan kalori total sama dengan $$> dikali dengan jumlah
faktor stres dan akti+itas# aktor stres ditambah akti+itas berkisar dari
1,2 sampai lebih dari 2# Disamping pengurangan lemak jenuh, total
lemak seharusnya kurang dan sama dengan &! dari total kalori#
b# kti+itas isik
7eningkatan akti+itas fisik merupakan komponen penting dari
program penurunan berat badan# kti+itas fisik yang lama sangat
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
23/24
26
membantu pada pencegahan peningkatan berat badan#%euntungan
tambahan akti+itas fisik adalah terjadi pengurangan resiko
kardio+askular dan diabetes lebih banyak dibandingkan dengan
pengurangan berat badan tanpa akti+itas fisik saja#
Cntuk pasien obes, terapi harus dimulai secara perlahan dan
intensitasnya sebaiknya ditingkatkan secara bertahap#:atihan dapat
dilakukan seluruhnya pada satu saat atau secara bertahap sepanjang
hari#7asien dapat memulai akti+itas fisik dengan berjalan selama &!
menit dengan jangka 8aktu & kali seminggu dan dapat ditingkatkan
intensitasnya selama =/ menit dengan jangka 8aktu / kali seminggu#
Dengan regimen ini, pengeluaran energi tambahan sebanyak 1!!
sampai 2!! kalori perhari dapat dicapai# ;trategi lain untuk
meningkatkan akti+itas fisik adalah megurangi 8aktu santai dengan
cara melakukan akti+itas fisik rutin lain dengan resiko cedera rendah#
c# Terapi 7erilaku
;trategi yang spesifik meliputi penga8asan mandiri terhadap
kebiasaan makan dan akti+itas fisik, manajemen stress, stimulus
control, pemecahan masalah, contigency management, cognitive
restructuring dan dukungan sosial#d# armakoterapi
armakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam
program manajemen berat badan#;ibutramine dan orlistat merupakan
obat-obatan penurunan berat badan yang disetujui oleh D di amerika
serikat, untuk penggunaan jangka panjang#7ada pasien dengan indikasi
obesitas, sibutramine dan orlistat sangat berguna#
;ibutramine ditambah diet rendah kalori dan akti+itas fisik
-
8/17/2019 Diabetes Militus tipe 2 dan Obesitas
24/24
27
terbukti efektif menurunkan berat badan dan mempertahankannya#
Dengan pemberian sibutramine dapat muncul peningkatan tekanan
darahndan denyut jantung#;ibutramine sebaiknya tidak diberikan pada
pasien dengan ri8ayat hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal
jantung kongestif, aritmia atau ri8ayat stroke#
rlistat menghambat absorpsi lemak sebanyak &!# Dengan
pemberian orlistat, dibutuhkan penggantian +itamin larut lemak karena
terjadi malabsorpsi parsial#;emua pasien harus dipantau untuk efek
samping yang timbul#
e# Terapi $edah
Terapi bedah merupakan salah satu pilihan untuk menurunkan
berat badan# Terapi ini hanya diberikan kepada pasien obesitas berat
secara klinis dengan $M G =! atau G &/ dengan kondisi komorbid#
Terapi bedah ini harus dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk
pasien yang gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi
obesitas yang ekstrem#
$edah gastointestinal (restriksi gastrik Rbanding vertical gastricS
atau bypass gastric RrouK-en