DF DHF KOKO
-
Upload
shinta-apriliana -
Category
Documents
-
view
66 -
download
3
Embed Size (px)
description
Transcript of DF DHF KOKO

DF VS DHF
Oleh: KUKUH HADI TRI WIBOWO
209.121.0056Kepaniteraan Klinik
Program Pendidikan DokterUniversitas Islam Malang

DEFINISI
1. DF & DHF infeksi disebabkan Virus Dengue
2. Manifestasi klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yg disertai lekopeni, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diastesis hemoragik.
3. DHF terjadi perembesan plasma (hemokonsentrasi/ penumpukan cairan di rongga tubuh)
4. DSS DHF + Shock

Virus Dengue Genus Flavivirus Family Flaviviridae
Diameter 30 nm, berat molekul 4 x 106
Terdiri dari Asam ribonukleat 4 Streotipe : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-
4 Bereplikasi pada nyamuk Genus Aedes
(Stegomyia) dan Toxorhynchites
ETIOLOGI

EPIDEMIOLOGI
Insiden : 6 – 15/100.000 penduduk (1989-1995)
35/100.000 penduduk (1998) Mortilitas : 2 % (1999) Vektor : Nyamuk Genus Aedes (A.
Aegypti dan A. Albopictus)

PATOGENESAInfeksi Dengue sekunder
Respon antibodiReplikasi virus
Kompleks virus antibodi
Agregasi trombosit Aktivasi koagulasi Aktivasi komplemen
Aktivasi faktor Hageman Plasma
Anafilatoksin
Peningkatan permeabilitas kapiler
syok
Sistem kinin
Koagulopati konsumtif
Kinin
FDP meningkat
Penurunan faktor pembekuan
Perdarahan masif
Pengeluaran Platelet faktor III
Penghancuran Trombosit oleh RES
Trombositopenia
Gangguan fungsi trombosit

Kriteria WHO 1997
Demam 2-7 hari, bifasik Minimal 1 manifestasi perdarahan berikut :
• Rumple Leed +• Petekie, ekimosis atau purpura• Perdarahan mukosa (epistaksis)• Hematemesis atau melena
Trombositopenia (<100.000) Terdapat minimal 1 tanda plasma leakage (kebocoran plasma)
• Hematokrit me↑ > 20%, standar sesuai umur & jen. Kelamin.• Hematokrit me↓ > 20%, setelah mendapat Tx cairan, dibanding hematokrit sblumnya.• Tanda kebocoran plasma; efusi pleura, asites, hipoproteinemia.

Perbedaan utama DB & DBD adalah pada DBD ditemukan adanya
kebocoran plasma

Grading infeksi DengueDF/DHF grade
Gejala Laboratoris
DF Demam, dengan dua atau lebih gejala: nyeri kepala, nyeri retro-orbita, myalgia/arthralgia
Leukopenia, trombositopenia, TIDAK ada tanda plasma leakage, serologi Dengue +
DHF gr I Gx diatasDitambah dengan tes tourniquet positif.
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20% .Plasma leakage +
DHF gr II Gx di atas Ditambah dengan perdarahan spontan
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20%, plasma leakage +
DHF gr III(DSS)
Gx di atas,Ditambah dengan tes tourniquet positif dan/atau perdarahan spontan, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi (nadi cepat lemah,, gelisah, kulit lembab, hipotensi, dan kelemahan).
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20%Plasma leakage +
DHF gr IV(DSS)
Shock dengan tekanan darah yang tidak terukur dan nadi tidak teraba.
Trombositopenia < 100.000Peningkatan hematokrit ≥ 20%
PAPDI, 2010


Menghitung hari demam dan waktu kritis
5 - 9 hari 1- 4 hari 1 – 3 hari 1- 2 hari
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Hari
41
40
39
38
37
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
Suhu tubuhMasa Inkubasi Fase
AkutFase Kritis
Fase Konvalesen

Dengue guidelines for diagnosis, treatment, prevention, and control. World Health Organization, UNICEF, UNDP. New Edition 2009.

penyembuhan
Derajat DBD DD I II III IV
Fase demam (3-7 hari)
Fase bebas demam (fase kritis)
Apabila tidak ditangani secara tepat
dapat berakibat fatal
Fase
Sembuh
PERJALANAN PENYAKIT DBD

PEMERIKSAAN LAB
Leukosit : Trombosit : Trombositopenia hari ke 3-8 Hematokrit : Meningkat ≥ 20% dari hematokrit awal
pada hari ke 3 Protein : Hipoproteinemia Hemostasis curiga perdarahan/kelainan pembekuan
darah SGOT/SGPT dapat meningkat Ureum, kreatinin ggn fx ginjal Gol.darah transfusi Imunoserologi :
Ig M hr ke 3-5, meningkat minggu ke 3, menghilang setelah 60-90 hr
Ig G primer : hr ke 14, Sekunder : hr ke 2

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto Thorax efusi pleura USG Abdomen ascites



IgM : biliary cirrhosis, acute infection, EBV, CMV, TB.
IgG : Chronic inflammatory and infective conditions (TB, occult abscess and protozoal infection)
TORCH : Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes

TATALAKSANADD & DBD

Mengapa DD harus dibedakandengan DBD?
DD selalu infeksi primer DD TIDAK PERNAH disertai shock Prognosis DD lebih baik dari DBD

Tatalaksana DEMAM DENGUE
Tirah Baring selama demam Antipiretik
Anjuran Parasetamol Analgesik bila perlu (anak
besar) Cairan dan Elektrolit oral
Jus buah, sirup, susu Oralit, pocari sweat
Monitor : suhu, trombosit

Tatalaksana DBD TANPA SYOK(Derajat I dan II)
Dapat minum
Tidak dapat minumMuntah terus
menerus
Minum banyak 2liter/hariParasetamolAntikonvulsan bila perluDomperidonH2 Blocker
Infus RL/RATetesan rumatanHb, Ht, trombo tiap 6-12 jam
Monitor klinis & labTanda syok
DiuresisPerdarahan
Hb, Ht, trombo/6-12 jam
PerbaikanPulang Perburukan

Tatalaksana : DBD TANPA SYOK(Derajat I dan II) - lanjutanRL / RA
Cairan awal 6-7 mL/Kgbb/jam
Perbaikan Tidak ada Perbaikan
Tidak gelisahNadi kuatTek drh stabilHt turun Diuresis 1mL/kgBB/jam
GelisahDistres nafasFrek nadi ↑Ht ↑ Tek nadi <20mmHgDiuresis kurang
Tetesan dinaikkan 10-15 mL/kg/jam
Evaluasi 12-24 jam
Tanda vital tidak stabil
Tatalaksana DSS
Tetesan dikurangi
5 mL/kg/jam
3mL/km/jam
Stop dalam 24-48 jam
Monitor tanda vital
Hb, Ht, trombo /6-12jam

Volume Replacement Memilih jenis cairan perlu diperhatikan
Isotonik, Mengandung base korektor (HCO3) dan Na+
Kenali Jenis Cairan Pengganti• Kristaloid
– Ringer Laktat– Ringer asetat– NaCl 0,9% (normal saline)
• Koloid– Dextran– Gelatin: contoh
hemacel, gelofusine– Hydroxyl ethyl
starch (HES steril)

Indikasi Pemberian Koloid
Syok tidak teratasi dalam 60 menit (maksimal 90 menit, dihitung sejak awal syok sebelum dirawat) - Dosis 10-30 mL/kgBB/jam
Pasien dengan tanda overload cairan : Edema palpebra Sesak nafas (efusi massive) ascites

Fresh frozen plasma (FPP)Tidak dianjurkan lagi sebagai pengganti
koloid
25% kasus DBD syok
Memerlukan koloid
Setelah syok teratasi &tanda vital stabilcairan segera distop, pemberian cairan
tidak melebihi 48 jam

Jenis Cairan Koloid

• Ketepatan volume replacement– Memulai dan mengakhiri cairan
– Mengatasi kelebihan cairan• Koreksi kelainan metabolik
Kunci Keberhasilan Tatalaksana DBD

DBD SYOK
O2 2-4 L/menitLarutan isotonis 20 mL/kgBB/jam
Bolus dalam 30 menit
Evaluasi 30 menit, syok telah teratasi?Ya Tidak
Tetesan sesuaikan
Evaluasi ketat
Klinis stabil
Stop cairan tidak >48 jam
Setelah syok teratasi
Lanjutkan cairan koloid Koreksi asidosisEvaluasi 1 jam
Teratasi Tidak teratasi
Ht
naikturun
koloidtransfusi
Tidak ada perbaikanInotropik

Pengobatan Asidosis & Hipoksia Koreksi Asidosis
Koreksi asidosis diberikan bersamaan dengan pengobatan syok
DBD derajat III : diatasi dengan ringer laktat pada resusitasi syok
DBD derajat IV : perlu tambahan bikarbonat
Koreksi Hipoksia Beri oksigen 2-4 liter/menit

Tatalaksana PerdarahanApabila setelah resusitasi 2 jam (kristaloid
& koloid) syok belum teratasi
Meningkat
Menurun
Periksa Kadar Ht
Perembesan plasma Masih
berlangsung
Koloid
Perdarahan
Transfusi darah

Transfusi Darah Jenis transfusi
WB, PRC, FFP, Trombosit Indikasi pemberian trombosit
Klinis terdapat perdarahan Tidak diberikan TC saja, harus disertai
pemberian FFP (kadang + PRC)
Suspensi trombosit tidak pernah diberikan sebagai profilaksis
Jumlah trombosit rendah bukan indikasi

PrognosisProlonged Shock – grade IV ( ttu, ttb) Bila tanpa tatalaksana yang memadai >4jam
Hepatic Failure – prognosis 50% survival + Renal failure – prognosis 10% survival + 3 organ failure – prognosis sangat
jelek >10 jam – akan meninggal

Kriteria Memulangkan Pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipretik
Tampak perbaikan klinis Tiga hari syok teratasi Nafsu makan membaik Jumlah trombosit cenderung meningkat
(>50.000/ul), tidak perlu ditunggu sampai normal
Hematokrit stabil Tidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)

Kesalahan yang Sering Dilakukan
Tidak melakukan monitoring ivfd dengan teliti sehingga terjadi : Overhydration:
Pleural effusion Respiratory distress
Ivfd tidak terkontrol menyebabkan prolonged volume replacement (plasma leakage occurred within 24-48 hours) :
Lung edema Heart failure

Kegagalan mendeteksi adanya acidosis Periksa gas darah pada DBD berat
Kegagalan mendeteksi adanya perdarahan Penurunan Hb dan Ht sekaligus secara
nyata Memberikan transfusi trombosit bila
kadar trombosit rendah dengan maksud mencegah perdarahan Transfusi darah hanya diberikan bila ada
perdarahan massive
Kesalahan yang Sering Dilakukan

Tips : Pengobatan DBD (Take Home Message) Perjalanan penyakit DBD sulit
diramalkan, maka diperlukan monitor berkala
Hindarkan keterlambatan / kesalahan Dx Waspada tanda-tanda kegawatan Apabila hasil pengobatan tidak
memuaskan Perbaiki oksigenasi & gangguan asam basa
& elektrolit Atasi perdarahan
Pemberian obat atas indikasi

TERIMA KASIH