DETERMINAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT...
Transcript of DETERMINAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT...
DETERMINAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT PADA
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
Rizky Ramadhan
NIM: 1113081000137
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
i
ii
iii
iv
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizky Ramadhan
NIM : 1113081000137
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen/ MIPS
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikan Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Rizky Ramadhan
2. Nama Panggilan : Rizky
3. TTL : Tangerang, 25 Agustus 1995
4. Jenis Kelamin : Pria
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Abdul Wahab No 66 RT001/05, Kel. Sawangan,
Kec. Sawangan, Depok
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Telp : -
10 Telepon : 0813 1028 4128
11. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD (2000-2006) : SD Muhamadiyah Sawangan Depok
2. SMP (2006-2009) : Mts Darul Muttaqien Jabon Mekar Parung Bogor
3. SMA (2009-2012) : MA Darul Muttaqien Jabon Mekar Parung Bogor
4. Diploma (2012-2014): Program Profesional Teknologi Informasi Perbankan
Syariah CEP-CCIT Fakultas Teknik Universitas
iv
Indonesia
5. S1 (2013-2017) : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Muslihan
TTL : Lampung, 18 November 1973
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Ibu : Daryati
TTL : Solo,11 November 1979
Pekerjaan : Wiraswasta
3. Adik : Joddy Setiawan
TTL : Jakarta, 05 Feburary 2000
Pekerjaan : Pelajar
v
ABSTRACT
This study aims to examine how the financial literacy levels of society South
Tangerang City and the factors that influence it. This study used questionnaires
distributed 150 questionnaires. The method of data analysis is descriptive
statistics and ANOVA. Financial literacy rate of 76.16% of society is in a
category is. The results showed that there are significant Pengujan between
gender, age, education and income. These results suggest that people should
increase their understanding of Islamic financial institutions in particular about
the difference between Islamic banks with conventional banks. In addition, the
Islamic financial institutions to provide education and training on financial
literacy is important to the people of South Tangerang. suggestions for future
research is to examine communities in urban areas such as Depok, Bogor and
others. Increase the number of statements and adding variables such as Spending
Habits, and variable origin live.
Keywords: Financial Literacy, Financial Literacy, gender, age, education and
income.
vi
DETERMINAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT
PADA LEMBAGA KUANGAN SYARIAH STUDI PADA MASYARAKAT
KOTA TANGERANG SELATAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana tingkat literasi keuangan
masyarakat Kota Tangerang Selatan dan faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini menggunakan kuisioner yang disebarkan sebanyak 150 kuisioner.
Metode analisis data adalah statistik deskriptif dan uji ANOVA. Tingkat literasi
keuangan masyarakat adalah sebesar 76.16% berada dalam kategori sedang. Hasil
pengujan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara jenis kelamin, usia,
pendidikan dan pendapatan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masyarakat harus
meningkatkan pemahaman mereka tentang lembaga keuangan syariah khususnya
tentang perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional. Selain itu pihak
lembaga keuangan syariah dapat memberikan pendidikan dan pelatihan tentang
literasi keuangan itu penting kepada masyarakat kota Tangerang Selatan. saran
untuk penelitian selanjutnya adalah meneliti masyarakat di daerah perkotaan
seperti Depok, Bogor dan lainnya. Menambah jumlah pernyataan dan menambah
variabel seperti Spending Habits, dan variabel asal tinggal.
Kata kunci : Literasi Keuangan, financial Literacy, jenis kelamin, usia,
pendidikan dan pendapatan.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil „alamiin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan curahan rahmat dan kasih sayangnya serta
kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tanda
akhir dari studi S1 yang penulis tempuh dengan judul skripsi “Determinan
Tingkat Literasi Keuangan Masyarakat Pada Lembaga Keuangan Syariah Study
pada Masyarakat Kota Tangerang Selatan”.
Salawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi besar umat Islam
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang telah merubah dari
zaman kegelapan menjadi zaman yang terang benderang seperti saat ini dengan
ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :
1. Kepada motivasi terbesar penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, ayah
Muslihan dan mamah Daryati. Tanpa dukungan dan kasih sayang kalian
tidak akan bisa seperti ini.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan
Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Kepada dosen pembimbing Ibu Dwi Nuraini, SE,. MM, yang memberi
penulis arahan untuk menyempurnakan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu
yang bermanfaat dan solusi atas tiap permasalahan dalam penulisan
skripsi.
viii
5. Semua dosen yang telah dengan ikhlas membagi ilmunya yang bermanfaat
selama masa perkuliahan, semoga amal diterima oleh Allah SWT.
6. Untuk icha yang selalu ada dan memberikan motivai dan dukungna dalam
mengerjakan skripsi ini.
7. Untuk AKB (anak kostan banget), Petok Family, Kelas Penjahat, MIPS
2013 dan Hadam Squad yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Seluruh staff dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberi
bantuan kepada penulis.
9. Serta seluruh pihak yang mendukung dan membantu baik materil maupun
moril dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran maupun kritikan yang membangun
dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, April 2017
Penulis,
Rizky Ramadhan
NIM. 1113081000137
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT ............................................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 11
BAB II .................................................................................................................. 13
A. Teori Tentang Literasi Keuangan ....................................................... 13
B. Teori Tentang Demografi ..................................................................... 28
C. Hubungan Antar Variabel ................................................................... 36
D. Penelitan Terdahulu ............................................................................. 42
E. Kerangka pemikiran ............................................................................. 50
F. Hipotesis ................................................................................................. 50
BAB III ................................................................................................................. 53
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 53
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................... 54
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 57
D. Metode Analisis Data ............................................................................ 61
BAB IV ................................................................................................................. 71
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 72
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 75
C. Analisis Deskriptif ................................................................................. 81
D. Uji Asumsi............................................................................................ 135
x
E. Uji Anova One Away ........................................................................... 139
F. Interpretasi .......................................................................................... 143
BAB V ................................................................................................................. 150
A. KESIMPULAN ................................................................................... 150
B. SARAN ................................................................................................. 152
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 153
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jenis Pekerjaan Masyarakat di Kota Tangerang Selatan ....................... 7
Tabel 1. 2 Jumlah Masyarakat di Kota Tangerang Selatan ..................................... 8
Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu.............................................................................. 43
Tabel 3. 1 Tabel Jumlah Masyarakat di Kota Tangerang Selatan ......................... 54
Tabel 3. 2 Tabel Skala Likert ................................................................................ 58
Tabel 3. 3 Instrumen Variabel ............................................................................... 69
Tabel 4. 1 Tabel Hasil Uji Validitas Pengetahuan Umum Akan Keuangan ......... 76
Tabel 4. 2 Tabel Hasil Uji Validitas Pemahaman Akan Lembaga Keuangan
Syariah................................................................................................................... 76
Tabel 4. 3 Tabel Hasil Uji Validitas Tabungan dan Simpanan ............................. 77
Tabel 4. 4 Tabel Hasil Uji Validitas Asuransi ...................................................... 78
Tabel 4. 5 Tabel Hasil Uji Validitas Investasi ...................................................... 78
Tabel 4. 6 Tabel Hasil Uji Realibilitas Pengetahuan Umum Akan Keuanagan .... 79
Tabel 4. 7 Tabel Hasil Uji Realibilitas Pemahaman Akan Lembaga Keuanagan
Syariah................................................................................................................... 79
Tabel 4. 8 Tabel Hasil Uji Realibilitas Tabungan dan Pinjaman .......................... 80
Tabel 4. 9 Tabel Hasil Uji Realibilitas Asuransi................................................... 80
Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Realibilitas Investasi ................................................. 81
Tabel 4.11 Jenis Kelamin ...................................................................................... 81
Tabel 4. 12 Usia .................................................................................................... 82
Tabel 4. 13 Pendidikan .......................................................................................... 83
Tabel 4. 14 Pendapatan ......................................................................................... 83
Tabel 4. 15 Masyarakat Paham Akan Pengetahuan keuangan .............................. 85
Tabel 4. 16 Masyarakat mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan................ 86
Tabel 4. 17 Masyarakat selalu menyisihkan uang untuk di tabung atau investasi 87
Tabel 4. 18 Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan
............................................................................................................................... 88
Tabel 4. 19 Masyarakat merancang dan mengkelola keuangan dengan baik ....... 89
Tabel 4. 20 Masyarakat Merancang keuangan untuk masa depan ........................ 90
xii
Tabel 4. 21 Masyarakat sadar keuangan perlu direncanakan dengan baik ........... 91
Tabel 4. 22 Masyarakat selalu melibatkan orang lain dalam melakukan
perencanaan keuangan .......................................................................................... 92
Tabel 4. 23 Masyarakat Disiplin dalam mengelola dan mengatur keuangan ....... 93
Tabel 4. 24 Masyarakat memiliki Perencanaan keuangan untuk dana darurat ..... 94
Tabel 4. 25 Masyarakat tertarik menjadi nasabah bank syariah ........................... 95
Tabel 4. 26 Bank syariah sama dengan konvensional........................................... 96
Tabel 4. 27 Masyarakat lebih nyaman menjadi nasabah bank syariah ................. 97
Tabel 4. 28 Bank syariah adalah bank yang terpercaya ........................................ 98
Tabel 4. 29 Masyarakat lebih senang menggunakan jasa bank syariah untuk
kemudahan bertransaksi perbankan ...................................................................... 99
Tabel 4. 30 Sistem bagi hasil bank syariah lebih adil ......................................... 100
Tabel 4. 31 Pelayanan di Bank Syariah sangat Baik Dan Islami ........................ 101
Tabel 4. 32 Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah ..................... 102
Tabel 4. 33 Asuransi syariah sama saja dengan asuransi konvensional ............. 103
Tabel 4. 34 Masyarakat lebih Memilih produk asuransi di perusahaan asuransi
syariah ................................................................................................................. 104
Tabel 4. 35 Asuransi Syariah adalah perusahaan terpercaya .............................. 105
Tabel 4. 36 Perusahaan asuransi syariah lebih amanah dan aman ...................... 106
Tabel 4. 37 Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah di Perusahaan asuransi
syariah ................................................................................................................. 107
Tabel 4. 38 Masyarakat lebih memilih berinvesatsi di lembaga keuangan syariah
............................................................................................................................. 108
Tabel 4. 39 Investasi di produk syariah lebih adil .............................................. 109
Tabel 4. 40 Masyarakat tahu bahwa produk investasi syariah sangat banyak .... 110
Tabel 4. 41 Masyarakat akan menginvestasikan uang pada produk investasi
syariah ................................................................................................................. 111
Tabel 4. 42 Masyarakat mengetahui lembaga keuangan syariah ........................ 112
Tabel 4. 43 Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah ....................... 113
Tabel 4. 44 Masyarakat akan menggunakan bank syariah sebagai tempat
menabung ............................................................................................................ 114
Tabel 4. 45 Masyarakat lebih percaya menabung di bank syariah ..................... 115
xiii
Tabel 4. 46 Masyrakat lebih memilih bank syariah sebagai tempat penyimpan
dana lebih ............................................................................................................ 116
Tabel 4. 47 Masyarakat mengetahui sistem bagi hasil di bank syariah .............. 117
Tabel 4. 48 bagi hasil di bank syariah sangat adil .............................................. 118
Tabel 4. 49 Jika Masyarakat Membutuhkan dana maka meminjam di bank syariah
............................................................................................................................. 119
Tabel 4. 50 Syarat dan Prosedur pinjaman dana di bank syariah lebih mudah ... 120
Tabel 4. 51 Meminjam dana di bank syariah lebih mudah ................................. 121
Tabel 4. 52 Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan ............ 122
Tabel 4. 53 Masyarakat lebih memilih produk asuransi syariah ......................... 123
Tabel 4. 54 Masyarakat nyaman dan merasakan manfaat memiliki produk asuransi
syariah. ................................................................................................................ 124
Tabel 4. 55 Produk asuransi syariah lebih menguntungkan ................................ 125
Tabel 4. 56 Jika Masyarakat ingin Memiliki Asuransi jiwa maka memilih asuransi
syariah ................................................................................................................. 126
Tabel 4. 57 Jika masyarakat ingin memiliki asuransi kesehatan maka memilih
asuransi syariah ................................................................................................... 127
Tabel 4. 58 Produk asuansi syariah sesuai dengan kebutuhan ............................ 128
Tabel 4. 59 Masyarakat memahami produk investasi syariah ............................ 129
Tabel 4. 60 Masyarakat Merasa berinvesatasi di produk syariah sangatlah penting
............................................................................................................................. 130
Tabel 4. 61 Masyarakat Lebih percaya berinvestasi produk syariah .................. 131
Tabel 4. 62 Investasi di Produk syariah lebih menguntungkan .......................... 132
Tabel 4. 63 Investasi syariah lebih aman dan terpercaya .................................... 133
Tabel 4. 64 Jika masyarakat Memiliki dana akan di investasikan di produk syariah
............................................................................................................................. 134
Tabel 4. 65 One-Sample Kolmogrov-Smirnov tes .............................................. 137
Tabel 4. 66 Test of Homogeneity of Variances .................................................. 138
Tabel 4. 67 Anova Variabel Independen Jenis Kelamin ..................................... 139
Tabel 4. 68 Anova Variabel Independen Usia .................................................... 140
Tabel 4. 69 Anova Variabel Independen Pendidikan .......................................... 141
Tabel 4. 70 Anova Variabel Independen Pendapatan ......................................... 142
xiv
Tabel 4. 71 Skorsing Jawaban Responden dan Persentase Butir Summary ....... 143
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 50
Gambar 3. 1 Gambar kontinum ............................................................................. 59
Gambar 4. 1 Masyarakat Paham Akan Pengetahuan keuangan ............................ 85
Gambar 4. 2 Masyarakat mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan .............. 86
Gambar 4. 3 Masyarakat selalu menyisihkan uang untuk di tabung atau investasi
............................................................................................................................... 86
Gambar 4. 4 Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan
............................................................................................................................... 87
Gambar 4. 5 Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan
............................................................................................................................... 88
Gambar 4. 6 Masyarakat merancang keuangan untuk masa depan ...................... 89
Gambar 4. 7 Masyarakat sadar keuangan perlu direncanakan dengan baik ......... 91
Gambar 4. 8 Masyarakat selalu melibatkan orang lain dalam melakukan
perencanaan keuangan .......................................................................................... 92
Gambar 4. 9 Masyarakat disiplin dalam mengelola dan mengatur keuangan....... 93
Gambar 4. 10 Masyarakat memiliki perencanaan keuangan untuk dana darurat . 94
Gambar 4. 11 Masyarakat tertarik menjadi nasabah bank syariah........................ 95
Gambar 4. 12 Bank syariah sama saja dengan bank konvensional ....................... 96
Gambar 4. 13 Masyarakat lebih nyaman menjadi nasabah bank syariah ............. 96
Gambar 4. 14 Bank syariah adalah bank yang terpercaya .................................... 97
Gambar 4. 15 Masyarakat lebih senang menggunakan jasa bank syariah untuk
kemudahan bertransaksi perbankan ...................................................................... 98
Gambar 4. 16 Sistem bagi hasil di bank syariah lebih adil ................................... 99
Gambar 4. 17 Sistem bagi hasil di bank syariah lebih adil ................................. 101
Gambar 4. 18 Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah ................. 102
Gambar 4. 19 Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah ................. 103
Gambar 4. 20 Masyarakat lebih memilih produk asuransi di perusahaan asuransi
syariah ................................................................................................................. 104
Gambar 4. 21 Asuransi syariah adalah perusahaan terpercaya ........................... 105
Gambar 4. 22 Perusahaan Asuransi syariah lebih amanah dan aman ................. 106
xvi
Gambar 4. 23 Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah di perusahaan asuransi
syariah ................................................................................................................. 107
Gambar 4. 24 Masyarakat lebih memilih berinvestasi di lembaga keuangan
syariah ................................................................................................................. 108
Gambar 4. 25 Investasi di produk syariah lebih adil ........................................... 109
Gambar 4. 26 Masyarakat tahu bahwa produk investasi syariah sangat banyak 110
Gambar 4. 27 Masyarakat akan menginvestasikan uang pada produk investasi
syariah ................................................................................................................. 111
Gambar 4. 28 Masyarakat mengetahui lembaga keuangan syariah .................... 112
Gambar 4. 29 Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah ................... 113
Gambar 4. 30 Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah ................... 114
Gambar 4. 31 Masyarakat lebih percaya menabung di bank syariah .................. 115
Gambar 4. 32 Masyrakat lebih memilih bank syariah sebagai tempat penyimpan
dana lebih ............................................................................................................ 116
Gambar 4. 33 Masyarakat mengetahui sistem bagi hasil di bank syariah .......... 117
Gambar 4. 34 bagi hasil di bank syariah sangat adil ........................................... 118
Gambar 4. 35 Jika Masyarakat Membutuhkan dana maka meminjam di bank
syariah ................................................................................................................. 119
Gambar 4. 36 Syarat dan Prosedur pinjaman dana di bank syariah lebih mudah 120
Gambar 4. 37 Meminjam dana di bank syariah lebih mudah ............................. 121
Gambar 4. 38 Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan ........ 122
Gambar 4. 39 Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan ........ 123
Gambar 4. 40 Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan ........ 124
Gambar 4. 41 Produk asuransi syariah lebih menguntungkan ............................ 125
Gambar 4. 42 Jika Masyarakat ingin Memiliki Asuransi jiwa maka memilih
asuransi syariah ................................................................................................... 126
Gambar 4. 43 Jika Masyarakat ingin Memiliki Asuransi kesehatan maka memilih
asuransi syariah ................................................................................................... 127
Gambar 4. 44 Produk asuansi syariah sesuai dengan kebutuhan ........................ 128
Gambar 4. 45 Masyarakat memahami produk investasi syariah ........................ 129
Gambar 4. 46 Masyarakat Merasa berinvesatasi di produk syariah sangatlah
penting ................................................................................................................. 130
Gambar 4. 47 Masyarakat Lebih percaya berinvestasi produk syariah .............. 131
xvii
Gambar 4. 48 Investasi di Produk syariah lebih menguntungkan ....................... 132
Gambar 4. 49 Investasi syariah lebih aman dan terpercaya ................................ 133
Gambar 4. 50 Jika masyarakat Memiliki dana akan di investasikan di produk
syariah ................................................................................................................. 134
Gambar 4. 51 Uji Normalitas (Analisis Grafik) .................................................. 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun belakangan ini, di berbagai belahan dunia isu
mengenai literasi keuangan (financial literacy) tengah hangat
diperbincangkan. Perhatian khusus ini tak lepas dari adanya kekhawatiran
akibat pertumbuhan penduduk, serta perkembangan pesat pasar keuangan.
Kekurangan financial literacy diakui sebagai salah satu faktor yang
berkontribusi terhadap keputusan keuangan yang minim informasi sehingga
dapat menimbulkan dampak negatif.
Pemahaman akan financial literacy saat ini semakin diperlukan demi
terciptanya penduduk yang berkualitas dan memiliki kecerdasan finansial
yang baik, masyarakat dituntut bukan hanya menguasai akan materi namun
juga harus bisa menguasai praktek demi mengikuti perkembangan pasar
keuangan. Hal ini dimaksudkan agar pengambilan keputusan mengenai
pengelolaan keuangan tidak salah. Selain itu pengelolaan keuangan yang baik
akan mampu menyejahterakan hidup individu itu sendiri. Literasi keuangan
merupakan kemampuan dari individu tersebut dalam pengaplikasian
pengelolaan keuangan, baik dalam mendapatkan, dan mengevaluasi informasi
yang umumnya diperuntukan untuk pengambilan keputusan dengan melihat
konsekuensi yang diterima.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jappelli (2011:8)
mengenai financial lliteracy, Indonesia ternyata menempati posisi ke-43 di
2
antara 55 negara lainnya. Sementara itu, yang meduduki posisi pertama ialah
Singapura diikuti oleh Finlandia, Irlandia, Hongkong, dan Australia. Selaras
dengan hasil penelit tersebut, survei Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2014
menunjukan bahwa hanya sebesar 21,84%. Dari informasi di atas dapat
diketahui bahwa tingkat financial literacy masyarakat Indonesia masih rendah.
Byrne dan Alistair (2007) mengatakan bahwa rendahnya literasi
keuangan akan menyebabkan pembuatan rencana keuangan yang salah dan
menyebabkan bisa dalam pencapaian kesejahteraan di usia yang tidak
produktif lagi. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi stabilitas
keuangan nasional. Semakin meningkatnya pemahaman akan financial
literacy mengakibatkan semakin tinggi jalannya pembiayaan pembangunan,
hal ini didasari pada semakin banyaknya masyarakat yang menabung dan
berinvestasi sehingga semakin tinggi pula potensi transaksi keuangan yang
terjadi sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan
maupun menciptakan pemerataan pendapatan dan keadilan penduduk
Indonesia yang memahami akan literasi keuangan.
Di tengah dinamika tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan
syariah, pada tahun 1997 krisis ekonomi datang menerjang memporak
porandakan sistem perbankan nasional. Sebagaimana diungkap oleh Warkum,
mulai bulan Juli 1997 sampai dengan 13 Maret 1999 pemerintah menutup 55
bank, mengambil alih 11 bank (BTO) dan 9 bank lainnya dibantu melakukan
rekapitalisasi. Pada Oktober 2001, sebagaimana laporan Majalah Investasi
terjadi lagi satu bank konvensional yang dibekukan atau Bank Beku Kegiatan
3
Usaha (BBKU). Dari 240 bank sebelum krisis, kini hanya tinggal 73 bank
swasta yang dapat bertahan tanpa bantuan pemerintah. Perintis Bank Syariah
di Indonesia adalah Bank Muamalat yang berdiri pada tahun 1991 dan
dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia,
diikuti oleh beberapa Bank Umum yang membuka industri perbankan syariah.
Seiring berkembangnya perbankan syariah, sampai saat ini sudah terdapat 12
Bank Umum Syariah, 164 Bank Perkreditan Rakyat Syariah, dan 22 Unit
Usaha Syariah yang tersebar di Indonesia (OJK:2016).
Di samping itu berkembang juga lembaga keuangan syari’ah yang
bersifat mikro, yang bergerak di kalangan ekonomi bawah, yaitu BMT (Baitul
Maal wat-Tamwil). Kegiatan ekonomi pengusaha kecil berdasarkan prinsip
syari’ah dan prinsip koperasi. Sebagaimana diungkap oleh Pusat Inkubasi
usaha kecil, BMT pada akhir tahun 1997 berjumlah 1.501 BMT.
Perkembangan Lembaga keuangan syariah di Indonesia sudah cukup tinggi
namun demikian dibandingkan dengan negara-negara Islam di dunia,
perkembangan tersebut masih belum menggembirakan.
Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa Indonesia adalah negara
dengan penduduk yang beragama Islam terbesar di dunia. Bila
diperbandingkan antara perkembangan lembaga keuangan syariah dengan
penduduk Indonesia yang notabenenya terbesar di dunia maka keadaan
tersebut belum seimbang. Idealnya, Indonesia sebagai negara dengan 80%
penduduknya menganut agama Islam maka proporsi lembaga keuangan
syariah harus jauh lebih besar. Kita sadari bahwa lembaga keuangan syariah
4
belum lama berdirinya baik di dunia dan khususnya di Indonesia. Dengan
demikian adalah wajar bila pangsa pasar lembaga syariah masih kecil.
Namun demikian seharusnya dengan penduduk yang beragama Islam
sangat besar, perkembangan/pertumbuhan lembaga keuangan syariah dapat
lebih cepat lagi. Perkembangan lembaga keuangan syariah yang belum begitu
menggembirakan menarik untuk dikaji. Banyak pertanyaan yang belum
mendapat jawaban yang memuaskan seperti mengapa perkembangan lembaga
keuangan syariah di Indonesia masih lamban dibanding negara-negara Islam
lain di dunia sedangkan penduduknya yang beragama Islam terbesar di dunia.
Banyak penyebabnya yang salah satunya adalah kemungkinan masih
rendahnya kesadaran/pengetahuan atau literasi masyarakat Indonesia terhadap
dunia lembaga keuangan syariah.
Bank Indonesia melaporkan bahwa sampai Juli 2014, penduduk
Indonesia yang memiliki akses ke lembaga keuangan formal baru berjumlah
32%. Destry Damayanti (2002) ekonom Bank Mandiri, menyatakan bahwa
jumlah penduduk Indonesia yang tergolong dalam kategori financial inclusion
berjumlah 49%. Walaupun ada peningkatan, namun angka financial inclusion
Indonesia masih penduduk Indonesia yang memiliki akses ke lembaga
keuangan formal rendah. Financial inclusion tersebut berarti baru sekitar 112
juta orang yang melek lembaga keuangan dari 240 juta jiwa penduduk
Indonesia. Rendahnya akses masyarakat ke sektor lembaga keuangan
disebabkan beberapa hal seperti banyaknya penduduk yang tidak memiliki
uang (79%), tidak memiliki pekerjaan (9%), dan tidak merasakan manfaat dari
5
kepemilikan rekening di lembaga keuangan (4%). Masih ada lagi penyebab
lainnya, yaitu tidak layaknya masyarakat mendapatkan pinjaman (60%), tidak
mau meminjam (20%), dan tidak memiliki jaminan (4%). Selain itu,
permodalan masih menjadi kendala sehingga kebanyakan Lembaga keuangan
berdiri di kota-kota dan belum menjangkau masyarakat pelosok. Kalaupun ada
Lembaga keuangan yang sudah masuk desa terbatas pada lembaga keuangan
milik pemerintah terutamanya Mandiri.
Industri Jasa Keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam
menopang tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas.
Selain itu, tuntutan masyarakat juga begitu besarnya agar Industri Jasa
Keuangan dapat berfungsi dengan baik dalam meningkatkan dan memeratakan
tingkat kesejahteraan masyarakat luas. Pendidikan keuangan masih menjadi
tantangan bagi Indonesia, meskipun dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan
telah membentuk program Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia
(SNLKI) sebagai upaya peningkatan literasi keuangan anak sejak dini. Akan
tetapi upaya tersebut masih kurang dan perlu perehatian khusus dari
pemerintah. Hal ini ditujukan dengan berdasarkan Survei Nasional Literasi
Keuangan Indonesia yang dilakukan pada tahun 2013, diketahui bahwa tingkat
literasi keuangan masyarakat Indonesia yang tergolong well literate hanya
sebesar 21,8%, sufficient literate sebesar 75,69%, less literate, sebesar 2,06%
dan not literate sebesar 0,41%.
Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman
D. Hadad (2016) menyatakan berdasarkan hasil survey Otoritas Jasa
6
Keuangan Muliaman (OJK) pada tahun 2013 menyatakan bahawa tingkat
literasi keuangan masyarakat khususnya di daerah pedesaan dan daerah-daerah
terpencil masih sangat rendah. Hanya sebesar 21,84% dari masyarakat
Indonesia yang berumur di atas 17 tahun telah melek keuangan (well literate)
dengan tingkat penggunaan layanan keuangan formal hanya sebesar 59,74%.
Dan hasil survey dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didukung dengan Hasil
riset World Bank dalam The Global Findex Database 2014 ternyata juga
menunjukkan fenomena yang sama, bahwa penduduk berusia di atas 15 tahun
yang telah menggunakan lembaga keuangan formal hanya sekitar 36,1%
dengan hanya 28,7% penduduk di daerah pedesaan di atas 15 tahun yang
memiliki account pada lembaga keuangan formal.
Hal ini tentunya kurang menguntungkan bagi upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat luas, karena tingkat kesejahteraan suatu masyarakat
akan sejalan dengan tingkat melek keuangan dan kedekatan masyarakat
terhadap akses keuangan. Dengan adanya peningkatan akses keuangan, baik
untuk merubah paradigma atau presepsi dan prilaku dari sekedar berpikir
bahwa bagaimana mencari uang untuk bertahan hidup dan bagaimana
merencanakan keuangan untuk masa depan. Orton (2007) memperjelas bahwa
literasi keuangan menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
seseorang karena literasi keuangan merupakan aplikasi dalam pembuatan
keputusan keuangan yang terinformasi. Mengetahui praktek literasi keuangan
bukan ditujukan untuk mempersulit masyarakat dalam mengelola uang,
namun adanya literasi keuangan membuat seseorang mampu dalam mengelola
7
sumber daya pendanaan yang dimiliki secara tepat untuk mewujudkan
kesejahteraan keuangan pribadinya.
Inilah tujuan utama adanya Strategi Nasional Literasi Keuangan, untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan
yang tinggi (well literate) sehingga masyarakat dapat memilih dan
memanfaatkan produk dan jasa keuangan
guna meningkatkan kesejahteraan. Sebaliknya, tingkat literasi
keuangan yang rendah menjadikan kurangnya pemanfaatan fasilitas di sektor
keuangan oleh masyarakat. Selain itu, buruknya pengelolaan keuangan pribadi
dapat mengakibatkan kesulitan keuangan seperti penggunaan kartu kredit dan
tidak adanya perencanaan keuangan.
Kesulitan keuangan dapat mengakibatkan stress, rendahnya rasa
percaya diri, bahkan untuk sebagian keluarga dapat mengakibatkan perceraian.
Literasi keuangan merupakan hal vital untuk mendapatkan kehidupan yang
sejahtera dan berkualitas.
Tabel 1. 1
Jeni Pekerjaan Masyarakat di Kota Tangerang Selatan
Lapangan Usaha
Lapangan Usaha
Pria Wanita Pria dan Wanita
2015 2015 2015
Pertanian 2,205 1,471 3,676
Industri 81,505 23,663 105,168
Jasa – Jasa 342,235 192,615 534,850
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
8
Tabel 1. 2
Jumlah Masyarakat di Kota Tangerang Selatan
Kecamatan Rumah Tangga
2013 2014 2015
Setu 19,298 21,151 20,482
Serpong 37,617 41,677 43,273
Pamulang - 82,127 84,398
Ciputat 53,815 54,227 57,275
Ciputat Timur 49,663 50,276 51,297
Pondok Aren 85,379 88,708 92,910
Serpong Utara 39,792 42,425 41,505
Kota Tangerang Selatan 285564 380,591 391,140
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas, bahwa banyaknya masyarakat yang
tinggal di Kota Tangerang Selatan status pekerjaan terbagai menjadi 3,
diantaranya pertanian, indsutri dan jasa – jasa, dan masyarakat yang
tinggal di Kota Tangerang Selatan pada bulan Desember 2015 berjumlah
391 141 jiwa orang. Bisa dikatakan bahwa Kota Tangerang Selatan
sebagai salah satu barometer perekonomian daerah di Propinsi Banten
menjadikan program inklusi keuangan khususnya dalam literasi produk
keuangan sebagai upaya mendorong pertumbuhan sektor keuangan dalam
menggerakkan aktifitas ekonomi Kota. Kajian ini sangat relevan untuk
menganalisis lebih dalam mengenai literasi keuangan utamanya
masyarakat perkotaan sejalan dengan semakin berkembangnya perkotaan.
9
Banyak faktor yang menyumbang terhadap kelambanan tersebut
baik dari pihak dunia lembaga keuangan khususnya yang berbasis syariah
sendiri dan tidak terlepas masyarakat pada umumnya. Kajian-kajian yang
mencoba mengungkap berbagai kendala yang menghambat laju
perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia relatif masih
terbatas. Dari berbagai latar belakang pengetahuan yang dijadikan dasar
literasi keuangan, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi literasi
keuangan. Nidar dan Bestari (2012) menemukan pengelompokkan faktor-
faktor tersebut menjadi beberapa kategori yaitu berdasarkan demografi,
karakteristik sosial dan ekonomi, pengalaman keuangan, pendidikan
keuangan, kondisi ekonomi, karakteristik keluarga, aspirasi, dan lokasi
geografis.
Menurut Bhushan dan Medury (2013) melakukan penelitian di
India dengan 516 responden, dalam penelitianya menemukan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara responden laki-laki dan
perempuan yang sudah memiliki gaji, dalam hal literasi keuangan Secara
umum semakin tinggi pendapatan yang dimiliki oleh seseorang, maka
semakin tinggi juga tingkat literasi keuangan yang dimiliki melalui
pengguna produk keuangan. Sedangkan, menurut Andrew dan Linawati
(2014) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor
demografi dengan pengetahuan keuangan karyawan swasta di Surabaya,
khususnya pada variabel jenis kelamin dan pendapatan Masyarakat dengan
tingkat penghasilan yang rendah cenderung tingkat literasi keuangannya
10
melalui penggunaan produk keuangan yang rendah. Hal ini dikarenakan,
mereka tidak memiliki sebagian pendapatan yang dapat di investasikan.
Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, semakin
baik juga tingkat litersai keuangannya melalui penggunaan produk
keuangan yang tersedia.
Rendahnya akses masyarakat ke sektor lembaga keuangan
disebabkan beberapa hal seperti banyaknya penduduk yang tidak memiliki
uang (79%), tidak memiliki pekerjaan (9%), dan tidak merasakan manfaat
dari kepemilikan rekening di lembaga keuangan (4%). Masih ada lagi
penyebab lainnya, yaitu tidak layaknya masyarakat mendapatkan pinjaman
(60%), tidak mau meminjam (20%), dan tidak memiliki jaminan (4%).
Berdasarkan fenomena diatas, mengingat pentingnya literasi
keuangan bagi masyarakat, maka peneliti bermaksud dengan meneliti
tingkat literasi keuangan masyarakat yang akan dituangkan dalam sebuah
skripsi yang berjudul Determinan Tingkat Literasi Keuangan
Masyarakat Pada Lembaga Keuangan Syariah (Study Pada
Masyarakat Kota Tangerang Selatan)
11
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas, maka pokok masalah
yang akan dirumuskan yaitu :
1. Apakah faktor demografi (Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan dan
Pendapatan) berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat
pada lembaga keuangan Syariah khususnya di Kota Tangerang Selatan ?
2. Termasuk didalam pengketogrian manakah tingkat literasi keunagan
masyarakat Kota Tangerang Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diadakannya
penelitian tersebut oleh penulis, yaitu :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor demografi (jenis kelamin,
Usia, Pendidikan dan Pendapatan) berpengaruh terhadap tingkat literasi
keuangan masyarakat pada lembaga keuangan Syariah khususnya di Kota
Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis dikategori manakah tingkat literasi
keuangan masyarakat pada lembaga keuangan Syariah khususnya di Kota
Tangerang Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi
sebagai berikut :
12
1. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
masyarakat dan pelajar mengenai determinan tingkat literasi keuangan
masyarakat khususnya di kota Tangerang Selatan.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
masukan dan bahan evaluasi dalam mempertimbangkan determinan
tingkat literasi keuangan masyarakat khususnya di kota Tangerang
Selatan.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tamabahn ilmu dan
informasi serta referensi bagi penelitian selanjutnya di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas mengenai
determinan tingkat literasi keuangan masyarakat khususnya di kota
Tangerang Selatan.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai determinan tingkat literasi keuangan masyarakat khususnya di
kota Tangerang Selatan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Tentang Literasi Keuangan
1. Pengertian Literasi Keuangan
Menurut Chen dan Volpe, (1998) literasi keuangan adalah sebagai
kemampuan mengelola keuangan agar hidup bisa lebih sejahtera dimasa
yang akan datang. Literasi keuangan tidak hanya melibatkan pengetahuan
dan kemampuan untuk menangani masalah keuangan tetapi juga atribut
nonkognitif. Menurut Margareta dan Pambudhi (2015:80) didefinisikan
sebagai kemampuan individu untuk membuat penilaian dan keputusan
yang efektif mengenai penggunaan dan pengelolaan uang. Menurut
Garman dan Gappinger (2008) dalam Shaari et al. (2013:279)
mendefinisikan literasi keuangan sebagai orang-orang pengetahuan
tentang fakta-fakta, konsep, prinsip, dan alat-alat teknologi yang penting
untuk menjadi pintar tentang uang. Sedangkan menurut Mason dan Wilson
(2000) dalam Shaari et al. (2013:279) mendefinisikan sebagai melek
finansial sebagai proses di mana individu menggunakan kombinasi
keterampilan, sumber daya, dan pengetahuan kontekstual untuk
memproses informasi dan membuat keputusan dengan pengetahuan
tentang konsekuensi keuangan dari keputusan itu berarti pembuatan.
Menurut Kiyosaki dan Lecheter (2015:57), kecerdasan finansial
atau melek finansial adalah bagian dari kecerdasan mental seseorang yang
14
berhubungan dengan bagaimana mencari solusi masalah keuangan. Di
dalam perencanaan keuangan pribadi individu dituntut pintar dalam
mengelola keuangan sehingga pengetahuan terhadap keuangan sangat
dibutuhkan tiap individu.
Menurut lembaga Otoritas Jasa Keuangan (2016:32) menyatakan
bahwa secara defenisi literasi keuangan diartikan sebagai pengetahuan
(knowledge), keyakinan (confidence), dan keterampilan (skill), yang
mempengaruhi sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan
dalam rangka mencapai kesejahteraan, OJK menyatakan bahwa misi
penting dari program literasi keuangan adalah untuk melakukan edukasi
dibidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola
keuangan secara cerdas, supaya rendahnya pengetahuan tentang industri
keuangan dapat diatasi dan masyarakat tidak mudah tertipu pada produk-
produk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka
pendek tanpa mempertimbangkan resikonya.
Penulis menyimpulkan bahwa literasi keuangan merupakan
serangkaian proses atau kegiatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, keyakinan dan keterampilan konsumen dan masyarakat pada
umumnya agar dapat lebih baik dalam mengelola keuangan mereka.
15
2. Tujuan Dari Literasi Keuangan
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) pemahaman akan
meleknya keuangan memiliki tujuan jangka panjang untuk semua elemen
masyarakat, diantaranyan yaitu :
a. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
keuangan.
b. Untuk mengubah sikap dan prilaku dalam pengelolaan keuangan
menjadi lebih baik. Sehingga mampu menentukan dan
memanfaatkan lembaga, produk dan layanan jasa keuangan yang
sesuai dengan kebutuhan.
Namun demikian, tujuan dari tingkat pemahaman dalam keuangan
tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan dari faktor eksternal lainnya.
Menurut Hasil Survey Otoritas Jasa Keuangan (2013) dalam Indonesian
National Strategy For Financial Literaty (2013:33) Indeks Financial
Literacy Faktor eksternal yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan
Financial Literacy meliputi:
1) Pertumbuhan ekonomi
2) Pendapatan per kapita
3) Distirbusi pendapatan
4) Tingkat kemiskinan
5) Tingkat pendidikan
6) Kelompok usia produktif penduduk
7) Pemanfaatan teknologi informasi.
16
3. Kesadaran Akan Literasi Keuangan
Kesadaran sangat penting di dalam pengetahuan akan keuangan,
yang bagaiamna kita akan mengetahui apakah dengan sadarnya kita akan
pengelolaan keuangan dengan baik akan membuat hidup kita menjadi
lebih baik pula, ataupun sebaliknya. Menurut Alwisol (2014:1)
menyatakan bahwa kepribadian seseorang bersifat deskriptif dalam ujud
penggambaran organisasi tingkah laku secara sistematis dan mudah
difahami. Tidak ada kesadaran yang terjadi begitu saja tanpa alasan akan
pentingnya dalam pengelolaan keuangan yang baik.
Menurut Kiyosaki (2015:59) mengungkap kan bahwa, kebanyakan
orang tidak bisa menyadai bahwa yang penting dalam hidup ini bukanlah
berapa banyak uang yang bisa di hasilkan. Tetapi berapa banyak uang
yang bisa anda simpan. Oleh Karena itu, kesadaran akan tingkat literasi
keuangan sangat penting bagi masyarakat yang bagaimana dengan akan
kesadaran yang tinggi dan mengetahui apa saja yang penting dalam
kebutuhan kehidupannya tanpa menghambur – hambur kan uang yang
semestisnya tidak terlalu penting dan akan menimbulkan kerugian di masa
yang akan datang.
Menurut Freud (1923) dalam Alwisol (2014:13-14) kesadaran
seseorang memiliki tiga tingkat kesadaran, diantaranya :
a. Sadar (Conscious): tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang
kita cermati pada saat tertentu. Menurutnya hanya sebagian kecil
17
saja dari kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan)
yang masuk ke kesadaran (consciousness). Isi daerah sadar itu
merupakan hasil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus
atatu cue-eksternal.
b. Prasadar(Preconscious): disebut juga sebagai ingatan siap
(available memory), yakni tingkatan kesadaran yang menjadi
jembatan antara sadar dan tak sadar. Pengalaman yang di tinggal
oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi
dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar.
c. Taksadar (Unconscious): bagian yang paling dalam dari struktur
kesadaran dan menurutnya merupakan bagian paling penting dari
jiwa manusia.
Berdasarkan tingkat kesadaran yang dijabarkan diatas bahwa
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengetahuan akan
dalam pengelolaan keuangan sangat penting dan sangat berperan akan
meleknya keuangan. dan proses kesadaran juga dipengaruhi oleh
faktor – faktor internal dan eksternal, dan masyarakat harus bisa
melawan terhadap faktor – faktor yang dapat mempengaruhi akan
pentingnya kesadaran akan meleknya keuangan. dikarenakan akan
membuat kerugian diri sendiri jika tidak cepat akan sadar dalam
meleknya keuangan.
18
4. Persespsi Akan Literasi Keuangan
Menurut Bem dalam Shaw dan Costanzo (1985:8) dalam Walgito
(2011:75) persepsi adalah teori yang berkaitan dengan pengertian individu
mengenai atribusi dirinya sendiri dan merupakan laporan atau catatan
semacam pengetahuan diri (self knowledge). Menurut Stanton (2004)
dalam Sangadji dan Sopiah (2013:64) menyatakan bahwa persepsi dapat di
definisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman
masa lalu.
Menurut Hawkins dan Coney (2005) dalam Sangadji dan Sopiah
(2013:64) menyatakan persepsi adalah proses bagaimana stimul itu
diseleksi, diorganisasi, dan di interpretasikan. Menurut Sumarsan
(2013:22) Persepsi merupakan suatu proses pemberian, arti yang diberikan
oleh seorang individu terhadap sesuatu hal atau masalah yang di hadapi.
Persepsi secara umum diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap
sesuatu hal. Secara etimologi persepsi berasal dari Bahasa latin perception
yang berarti menerima atau mengambil.
Persepsi adalah suatu proses dimana berbagai stimuli dipilih,
diorganisir dan di interpretasi menjadi informasi yang bermakna. Stimuli
adalah input dari obyek tertentu yang di lihat oleh setiap individu melalui
satu atau beberapa panca inderanya. Sedangkan menurut Sarwono
(2016:85) menyatakan bahwa persepsi adalah objek – objek disekitar kita,
kita tangkap melalui alat – alat indra dan diproyeksikan pada bagian
tertentu di otak sehingga kita dapat mengamati objek tersebut.
19
Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:64) persepsi kita dibentuk
oleh
a. karakteristik dari stimul.
b. hubungan stimul dengan sekelilingnya dan.
c. kondisi – kondisi di dalam diri kita sendiri.
Dalam pengetahuan atau meleknya akan keuangan, setiap individu
memiliki kebutuhan dan bentuk penilaian yang berbeda terhadap
pandangan dalam suatu pemahaman tentang prilaku keuangan. persepsi
dalam pandangan kehidupan pribadi sangat berbeda dengan persepsi
kehidupan yang selalu berkelompok, karenanya terdapat perbedaan
pandangan atau persepsi diantara keduanya.
Menurut Sarwono (2016:103 – 106) menyatakan bahwa hal – hal
yang dapat menyebabkan perbedaan persepsi antar individu dan antar
kelompok adalah sebagai berikut :
a. Perhatian: pada setiap saat ada ratusan, mungkin ribuan
rangsangan yang tertangkap oleh semua indra kita. Tentunya,
kita tidak mampu menyerap seluruh rangsangan yang ada di
sekitar kita sekaligus. Karenan keterbatasan daya serap dari
persepsi kita, maka kita terpaksa hanya bisa memusatkan
perhatian kita pada satu atau dua objek saja.
20
b. Set (mental Set) : mental set adalah kesiapan mental seseorang
untuk menghadapi sesuatu rangasangan yang akan timbul
dengan cara tertentu.
c. Kebutuhan: kebutuhan – kebutuhan sesaat maupun yang
menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi
orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan – kebutuhan yang
berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.
d. Sistem Nilai: sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat
berpengaruh pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di
Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak – anak yang berasal
dari keluarga miskin mempersepsi mata uang logam lebih besar
daripada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini ternyata tidak
terdapat pada anak – anak yang berasal dari keluarga orang
kaya.
e. Tipe Kepribadian: tipe kepribadian juga akan memengaruhi
persepsi. Misalnya Frida dan Linda bekerja di satu kantor yang
sama di bawah pengawasan satu orang atasan yang sama, Frida
bertipe tertutup dan pemalu, sedangkan Linda lebih terbuka dan
percaya diri. Sangat mungkin Frida akan mempersepsi
atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu dijahui,
sementara buat Linda bosnya itu orang biasa saja yang dapat
diajak bergaul seperti orang biasa lainnya.
21
f. Ganguan Kejiwaan: sebagai gejala normal, ilusi berbeda dari
halusinasi dan delusi, yaitu keslahan persepsi pada penderita
gangguan jiwa. Penyandang gejala halusinasi visual seakan –
akan melihat sesuatu dan ia percaya betul bahwa yang di
lihatnya itu realita.
Untuk itu, setiap lembaga – lembaga keuangan khusunya berbasis
syariah di tuntut untuk mampu memberikan penjelesan dan penawaran
kepada masyarakat, yang bagaimana dengan pemikiran yang berbeda dari
masing – masing pandangan individu, Pembentukan persepsi akan
tingkatnya literasi keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
akan pentingnya pengetahuan akan meleknya keuangan dalam
membangun masa depan yang lebih baik lagi.
5. Aspek – Aspek Dalam Tingkat Literasi Keuangan
Menurut Chen dan Volpe (1998:109) mengutarakan bahwa
terdapat aspek – aspek penting dalam melakukan perhitungan dalam
tingkat literasi keuangan, diantaranya :
a. General Knowledge (pengetahuan umum)
b. Saving and Borrow (tabungan dan pinjaman)
c. Insurance(Asuransi)
d. Invesment(Investasi)
22
Dimensi financial literacy yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup pengetahuan umum, tabungan dan pinjaman, asuransi, investasi
serta pemahaman akan lembaga keuangan syariah. Adapun indikator yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Pengetahuan umum tentang keuangan : pemahaman akan
keuangan, pengontrolan keuangan, menginvestasikan uang,
mendahulukan kebutuhan, perencanaan keuangan yang baik,
perencanaan keuangan untuk masa depan, kesadaran akan
perencanaan keuangan, perencanaan keuangan yang melibatkan
orang lain, kedisiplinan dalam pengelolaan keuangan dan
perhitungan penyimpanan dana darurat.
2) Pemahaman Akan Lembaga Keuanga Syariah : Tertarik menjadi
nasabah bank syariah, bank syariah sama saja dengan bank
konvensional, nyaman menjadi nasabah bank syariah, bank
syariah yang terpercaya, kesenangan menggunakan jasa bank
syariah, sistem bagi hasil yang adil, tidak ada keraguan,
pemahaman asuransi syariah, perusahaan yang terpercaya,
asuransi syariah aman dan amanah, kualitas perusahaan investasi
syariah, lebih adil, banyaknya sebuah produk, keinginan
berinvestasi di perusahaan yang berbasis syariah dan mengetahui
lembaga keuangan syariah.
23
3) Tabungan dan pinjaman : kesenangan menabung, lembaga
keuangan syariah sebagai tempat penyimpanan, kepercayaan
yang diterima, perencanaan keuangan, bagi hasi yang adil,
kebutuhan yang diinginkan, syarat dan prosedur peminjaman
yang mudah dan sesuai dengan kebutuhan.
4) Asuransi : pemilihan produk asuransi, kenyamanan dan manfaat,
produk yang menguntungkan, pemilihan perusahaan asuransi
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan.
5) Investasi : pemahaman produk investasi, pemahaman
berinvestasi sangatlah penting, kepercayaan terhadap perusahaan,
produk yang menguntungkan, aman dan terpercaya dan tempat
kepercayaan untuk berinvestasi.
6. Lembaga Keuangan Akan Literasi Keuangan
Menurut Siamat (2005:4) Lembaga keuangan adalah badan usaha
yang kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan (Financial Assets)
atau tagihan (Claims) dibandingkan dengan aset non keuangan. Menurut
Undang – Undang No. 14 Tahun 1967 dalam Martono (2010:2) tentang
pokok – pokok perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah
semua badan yang melalui kegiatan – kegiatan di bidang keuangan
menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali
kepada masyarakat.
24
Menurut Rose dan Frasser (1988:4) dalam Martono (2010:2)
menyatakan bahwa lembaga keuangan di definisikan sebagai suatu badan
usaha yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (Financial Assets)
maupun tagihan – tagihan (Claims) yang dapat berupa saham (Stock),
obligasi (Bonds) dan Pinjaman (Loans), daripada berupa aktiva rill,
misalnya bangunan, perlengkapan (Equitment) dan bahan baku.
Intermediasi keuangan adalah proses/ kegiatan pengalihan dana
dari penabung (ultimate lenders) kepada peminjam (ultimate borrowers).
Proses intermediasi dilakukan oleh lembaga keuangan dengan cara
membeli sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit defisit dan di sisi lain
lembaga keuangan tersebut mengeluarkan sekuritas sekunder kepada
penabung atau unit surplus. Sekuritas primer antara lain dapat berupa
saham, obligasi, commercial paper, perjanjian kredit dan sebagainya.
Sementara yang termasuk sekuritas sekunder adalah giro, tabungan,
deposito berjangka, sertifikat deposito, polis asuransi, reksadana, dan
sebagainya.
Menurut OJK dalam buku yang berjudul Perbankan (2016:3-4)
menyatakan Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi memiliki
peran yang sangat strategis dalam proses intermediasi keuangan sebagai
berikut:
a. Pengalihan aset (asset transmutation). Untuk memenuhi
kebutuhan dananya, unit ekonomi menerbitkan sekuritas primer
25
yang jangka waktunya dapat disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhannya. Namun surat-surat berharga yang diterbitkan
oleh unit defisit mungkin memiliki jumlah, jangka waktu dan
bentuk yang berbeda dengan kebutuhan. Lembaga keuangan
memecahkan masalah tersebut dengan membeli sekuritas
primer tersebut dengan menggunakan dana yang diperoleh dari
penerbitan sekuritas sekunder. Lembaga keuangan menerbitkan
sekuritas sekunder yang sesuai dengan kebutuhan unit surplus
untuk mendapatkan dana dari unit surplus dan kemudian
menukarkannya dengan sekuritas primer yang dikeluarkan unit
defisit. Lembaga keuangan mengubah sekuritas unit surplus
menjadi kewajiban. Proses pengalihan dari kewajiban menjadi
kekayaan disebut transmutasi aset.
b. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang
tunai pada saat dibutuhkan. Lembaga keuangan akan
membantu unit ekonomi yang membutuhkan uang tunai dengan
menyalurkan kelebihan uang tunai yang berasal dari unit
ekonomi surplus.
c. Realokasi pendapatan. Setiap kita memiliki penghasilan dan
kita perlu memutuskan alokasi penghasilan tersebut secara
tepat. Pada dasarnya kita dapat memilih berbagai alternatif
alokasi penghasilan seperti membeli barang konsumsi rumah
tangga dan menyimpan barang misalnya perhiasan, rumah,
26
tanah dan sebagainya, namun kita juga memiliki alternatif lain
seperti membeli sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga
keuangan misalnya simpanan di bank, polis asuransi jiwa, reksa
dana, program pensiun, dan sebagainya. Alternatif kedua lebih
baik dibandingkan dengan alternatif pertama, karena alokasi
penghasilan ke rumah tangga umumnya untuk tujuan yang
bersifat konsumtif dan bukan untuk peningkatan pendapatan di
masa yang akan datang. Sementara itu alokasi penghasilan ke
unit usaha, penerbitan sekuritas primer untuk tujuan investasi
dapat meningkatkan pendapatan di masa mendatang.
d. Transaksi. Sekuritas sekunder yang diterbitkan lembaga
intermediasi keuangan seperti rekening giro, tabungan,
deposito berjangka atau sertifikat deposito dan sebagainya,
merupakan bagian dari sistem pembayaran/ transaksi.
Menurut Hasil Survey Otoritas Jasa Keuangan (2013) dalam
Indonesian National Strategy For Financial Literaty (2013:17) Indeks
Financial Literacy adalah parameter atau indikator yang menunjukkan
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan publik berkaitan
dengan lembaga jasa keuangan dan produk dan layanan mereka. Selain itu,
Indeks Financial Literacy juga memberikan informasi mengenai tingkat
kesadaran masyarakat tentang fitur, manfaat dan risiko, dan hak-hak dan
tanggung jawab mereka sebagai pengguna produk dan jasa keuangan.
Sedangkan Financial Index Produk dan Layanan Utility adalah parameter
27
atau indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana Indonesia
memanfaatkan produk dan jasa keuangan.
Untuk memastikan pemahaman masyarakat tentang produk dan
layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan, program strategi
nasional literasi keuangan mencanangkan tiga pilar utama. Pertama,
mengedepankan program edukasi dan kampanye nasional literasi
keuangan. Kedua, berbentuk penguatan infrastruktur literasi keuangan.
Ketiga, berbicara tentang pengembangan produk dan layanan jasa
keuangan yang terjangkau. Penerapan ketiga pilar tersebut diharapkan
dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi
keuangan yang tinggi sehingga masyarakat dapat memilih dan
memanfaatkan produkmjasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.
Tentunya pihak – pihak lembaga keuangan khususnya yang
berbasis syariah harus bisa mempromosikan nya terhadap masyarakat luas
bahwasanya dengan berpartisipasi dengan produk lembaga keuangan baik
konvensional maupun syariah mendapatkan apa yang di inginkan oleh
masyarakat dan dengan berpartisipasinya masyarakat, juga akan
memberikan dampak positif yang di dapat oleh masyarakat itu sendiri,
dikarenakan lembaga keuangan khususnya yang berbasis syariah
memberikan pelayanan yang siap membantu masyarakat agar lebih baik
lagi di dalam mengatur keunganya.
28
B. Teori Tentang Demografi
1. Pengertian Demografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia demografi adalah ilmu
tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk. Hauser dan
Duncan (1959) dalam Adioetomo dan Samosir (2013:3) berpendapat
bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran
territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebab – sebab
perubahan tersebut. Sedangkan Bogue (1969) dalam Adioetomo dan
Samosir (2013:3) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang
mempelajari secara statistic dan matematik jumlah, komposisi, distribusi
penduduk, dan perubahan – perubahannya. Selanjutnya Barclay (1970)
dalam Adioetomo dan Samosir (2013:3) mendefinisikan demografi
sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang
penduduk.
Menurut Adioetomo dan Samosir (2013:3) bahwa ilmu demografi
merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan – perubahan
kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan
serta perhitungan – perhitungan secara matematis dan statistik dari data
penduduk, terutama mengenai perubahan jumlah, perseberan dan
komposisi / strukturnya.
Masih banyak lagi ahli demografi yang menjelaskan tentang
pengertian demografi. maka definisi dari atas dapat kita simpulkan sebagai
29
berikut: demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk,
serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas
tertentu.
Dalam pengertian yang lebih luas, domografi juga memperhatikan
berbagai karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat
sosial, budaya, dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status
keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.
Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas ekonomi, jenis
pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya
berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.
2. Faktor Pengukuran Demografi
Menurut Hasil Survey Otoritas Jasa Keuangan (2013) dalam
Indonesian National Strategy For Financial Literaty (2013:16)
menyatakan bahwa skala pengukuran demogrifi atau faktor – faktor
demografi yang digunakan dalam mengukur tingkat literasi keuangan
masyarakat Indonesia, diantaranya :
a. Gender (jenis kelamin).
b. Age (Usia).
30
c. Education Level (tingkat pendidikan).
d. Occupation (Pekerjaan).
e. Geografic Distribution (Distribusi geografis).
f. Income Expenditure (tingkat pendapatan).
Akan tetapi, menurut Ariani dan Susanti (2012) dengan hasil
penelitiannya menyatakan bahwa tempat tinggal tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap financial literacy mahasiswa FE UNESA. Mahasiswa
yang kos selama masa kuliah memiliki financial literacy yang sama-sama
tinggi dengan mahasiswa yang tinggal bersama keluarga. Sedangkan
menurut Shaari dan Susanti (2012) menyatakan bahwa pengalaman
berkerja tidak berpengaruh signifkan terhadap tingkat literasi keuangan.
Oleh sebab itu penulis memilih faktor – faktor demografi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan dan
pendapatan.
2.1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin sudah menjadi pembicaraan yang
diperbincangkan baik di dunia pendidikan, perpolitikan, ekonomi,
bahkan menjadi wacana dalam pembahasan serius maupun
perbincangan ringan di tengah – tengah masyarakat. Sebagaimana
diketahui wacana gender muncul sebagai dekonstruksi terhadap
budaya patriarki yang telah menghegemoni paradigma masyarakat
sekurang – kurangnya tiga ribu tahun lamanya. Menurut Capra
31
(2004) dalam Rahmawati (2016) mengatakan, selama tiga ribu
tahun terakhir Peradaban Barat dan pendahulu-pendahulunya, dan
kebudayaan – kebudayaan lainnya, telah didasarkan atas sistem
filsafat, sosial, dan politik di mana laki-laki dengan kekuatan,
tekanan langsung, atau melalui ritual, tradisi, hukum dan bahasa,
adat kebiasaan, etiket, pendidikan, dan pembagian kerja
menentukan peran apa yang boleh dan tidak dimainkan oleh
perempuan di mana perempuan dianggap lebih rendah dari pada
laki-laki.
Menurut Rahmawati (2016) Gender adalah suatu konsep
kultural yang merujuk pada karakteristik yang membedakan antara
wanita dan pria baik secara biologis, perilaku, mentalitas, dan
sosial budaya. Pria dan wanita secara sexual memang berbeda,
begitu pula secara perilaku dan mentalitas. Namun perannya di
masyarakat dapat disejajarkan dengan batasan-batasan tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian gender di definisikan sebagai
aturan atau normal perilaku yang berhubungan dengan jenis
kelamin dalam suatu sistem masyarakat. Gender merupakan
interaksi sosial masyarakat yang membedakan perilaku antara laki-
laki dan perempuan secara proporsional menyakut moral etika dan
budaya. Bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan
diharapkan berperan dan bertindak sesuai dengan ketentuan sosial,
moral, etika dan budaya dimana mereka berada. yang dimana dapat
32
diketahui tingkat literasi keuangan masyarakat berdasarkan jenis
kelamin, diantarnya, laki – laki dan perempuan.
2.2 Usia
Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau mahluk, baik yang hidup maupun
yang mati. Menurut Tsalista dan Rachmansyah (2016) Usia adalah
batasan atau tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi kondisi
fisik seseorang. Menurut Depkes RI, Jenis perhitungan umur
terdapat 3 macam, diantaranya :
a. Usia Kronologis: perhitungan usia yang dimulai dari saat
kelahiran seseorang sampai dengan waktu perhitungan usia.
b. Usia Mental : perhitungan usia yang di dapatkan dari taraf
kemampuan mental seseorang.
c. Usia biologis : perhitungan usia berdasarkan kematangan
biologis yang dimiliki seseorang.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
menyatakan terdapat beberapa kategori untuk golongan usia,
diantaranya :
a. Masa balita : 0 – 5 tahun
b. Masa kanak - kanak : 5 – 11 tahun.
c. Masa remaja awal : 12 – 16 tahun.
33
d. Masa remaja akhir : 17 – 25 tahun.
e. Masa dewasa awal : 26 – 35 tahun.
f. Masa dewasa akhir : 36 – 45 tahun.
g. Masa lansia awal : 46 – 55 tahun.
h. Masa lansia akhir : 56 – 65 tahun.
i. Masa manula : 65 tahun keatas.
Berdasarkan Kategori umur yang dijelaskan diatasa, maka
indikator yang digunakan untuk mengetahui dimana akan diketahui
tingkat literasi keuangan masyarakat berdasarkan usia, golongan
usia yang digunakan adalah :
a. 17 – 25 tahun (Masa Remaja Akhir)
b. 26 – 35 tahun (Masa Dewasa Awal)
c. 36 – 45 tahun (Masa Dewasa Akhir)
d. 46 – 55 tahun (Masa Lansia Awal).
e. 55 tahun keatas (Masa Lansia Akhir dan Manula)
2.3 Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorangn atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan peralatan. Sedangkan menurut Undang – undang
34
tentang Sikdinas No. 20 Tahun 2003 pasal 1, Menyatakan pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuata spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Sedangkan di dalam Undang – Undang Pendidikan Nasional
No. 2 Tahun 1989 Pasal 1, menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
bimbingan, pengajaran dana tau latihan bagi perannya di masa yang
akan datang.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa seseorang
yang memiliki pengalaman mampu mengembangkan kepribadian dan
lebih terbuka dalam menerima nilai – nilai dan hal – hal baru yang
semua itu akan menghasilkan kesejahteraan. Dengan pendidikan yang
cukup, seseorang lebih terbuka menerima nilai – nilai baru dan
mempunyai cakrawala kehidupan yang lebih luas, sehingga
mempermudah seseorang untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat
dimanapun ia berada. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Pendidikan Formal :pendidikan sekolah dasar dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan
menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan
35
pendidikan menengah jurusan seperti SMA, MA, SMK, MAK
atau bentuk lain yang sederajat.Pendidikan tinggi adalah
pendidikan yang berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi
institusi dan universitas.
b. Pendidikan Non Formal : Jalur pendidikan Non Formal
merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan yang mengarah pada keterampilan biasanya disebut
kursus. Dari penjabaran diatas, indikator yang digunakan untuk
mengetahui tingkat literasi keuangan masyarakat berdasarkan
pendidikan terakhir yang dicapai oleh masyarakat, diantaranya :
pendidikan formal yaitu : SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana,
Pasca Sarjana dan Doktor.
2.4 Pendapatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendapatan
individu yang mempunyai makna hasil yang mempunyai definisi
sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha. Sedangkan
Dalam Kamus Ekonomi, pendapatan (income) adalah uang yang
diterima seseorang dalam perusahaan dalam bentuk gaji, upah,
sewa, bunga, laba dan lain sebagainya, bersama dengan tunjangan
pengangguran, uang pensiun dan lain sebagainya.
Menurt Ros (1964:1) mengungkapkan bahwa definisi dari
Pendapatan adalah sebagai aliran uang, daya beli, atau kepuasan
36
bagi pekerja atau pemilik properti selama periode waktu setelah
modal dipertahankan. Menurut Noor (2010:170) menyatakan
Pendapatan adalah indikasi awal dari ada tidaknya laba yang di
dapat oleh perusahaan. Jadi yang dimaksud dengan pendapatan
adalah penghasilan yang diperoleh yang berasal dari pekerjaannya
atau modal yang lainnya.
Sumber pendapatan dalam hal ini, tidak hanya hasil kerja atau
modal lain yang diperoleh, menurut biro pusat statistik, pendapatan
terdiri dari beberapa, diantaranya :
1. Pendapatan berupa uang : Yaitu segala penghasilan berupa
uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya
sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber – sumber
pendapatanya :
a. Gaji dan upah yang diperoleh dari:
(1) Kerja pokok
(2) Kerja sampingan
(3) Kerja lembur
(4) Kerja kadang-kadang.
b. Usaha sendiri, yang meliputi:
(1) Hasil bersih dari usaha sendiri
(2) Komisi
(3) Penjualan dari kerajinan rumah.
37
c. Hasil investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari
hak milik tanah.
d. Keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh
dari kerja sosial
2. Pendapatan berupa barang : Yaitu segala penghasilan yang
sifatnya reguler dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk
balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa.
Pendapatan berupa barang yaitu pendapatan berupa :
a. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentukan
dalam:
(1) Beras
(2) Pengobatan
(3) Transportasi
(4) Perumahan
(5) Rekreasi
b. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah,
antara lain:
1) Pemakaian barang yang diproduksi di
rumah.
2) Sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap
rumah sendiri yang ditempati.
3. Penerimaan yang bukan pendapatan, yaitu penerimaan
berupa :
38
1) Pengambilan tabungan.
2) Penjualan barang-barang yang dipakai.
3) Penagihan piutang.
4) Pinjaman uang.
5) Kiriman uang.
6) Hadiah/pemberian
7) Warisan.
Dilihat dari ekonomi dalam masyarakat, terdiri dari tiga lapis, yaitu :
1. Lapisan ekonomi mampu atau kaya, terdiri dari para pejabat,
pemerintah setempat, para dokter, insinyur dan kelompok
profesional lainnya.
2. Lapisan ekonomi menengah, yang terdiri dari alim ulama dan
pegawai.
3. Lapisan ekonomi miskin, yang terdiri dari buruh, para petani, buruh
bangunan, buruh pabrik, dan buruh-buruh sejenis yang tidak tetap.
C. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Faktor Demografi (Jenis Kelamin) Terhadap Tingkat
Literasi Keuangan
Faktor – faktor demografi sangat penting dalam mengetahui tingkat
literasi kuangan khususnya pada masyarakat umu. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia demografi adalah ilmu tentang susunan, jumlah, dan
perkembangan penduduk. Hauser dan Duncan (1959) dalam Adioetomo
dan Samosir (2013:3) berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang
39
mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta
perubahannya dan sebab – sebab perubahan tersebut. Sedangkan Bogue
(1969) dalam Adioetomo dan Samosir (2013:3) mendefinisikan demografi
sebagai ilmu yang mempelajari secara statistic dan matematik jumlah,
komposisi, distribusi penduduk, dan perubahan – perubahannya.
Selanjutnya Barclay (1970) dalam Adioetomo dan Samosir
(2013:3) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan
gambaran secara statistik tentang penduduk. Sedangkan Menurut Rita dan
Kusumawati (2010) menyatakan faktor demografi terdiri dari jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, jabatan,
dan pendapatan. Dari karakteristik faktor demografi tersebut dapat
mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk dalam mengelola keuangan
personal.
Menurut Azizi dan Susanti (2012) menyatakan bahwa faktor
demografi jenis kelamin berpengaruh secara signifikan terhadap financial
literacy Mahasiwa FE UNESA. Dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini dijadikan hipotesis
sebagai berikut:
H1 = Variabel Faktor Demografi (jenis Kelamin) (X1) berpengaruh
Signifkan terhadap Tingkat Literasi Keuangan Masyarakat Pada
Lembaga Keuangan Syariah.
40
2. Hubungan Faktor Demografi (Usia) Terhadap Tingkat Literasi
Keuangan
Menurut Rita dan Kusumawati (2010) menyatakan faktor
sosiodemografi terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan status
perkawinan, pekerjaan, jabatan, dan pendapatan. Dari karakteristik faktor
demografi tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk
dalam mengelola keuangan personal. Usia adalah batasan atau tingkat
ukuran hidup yang mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Faktor usia
berperan penting dalam mengambil keputusan salah satunya keputusan
dalam menentukan produk dan jasa keuangan secara tepat. Semakin
matang usia seseorang maka perilaku dalam mengambil keputusan akan
semakin bijak dikarenakan bahwa masa tua lebih berhatihati dan tidak
menginginkan untuk pengeluaran berlebih karena akan menjadikan beban
bagi mereka. Hal tersebut sejalan dengan Arafia (2011), menyatakan
bahwa semakin matang usia seseorang maka perilaku dalam mengambil
keputusan akan semakin rasional dalam berfikir.
Menurut Margaretha dan Pambudhi (2015) menyatakan bahwa
Jenis kelamin, usia, IPK dan pendapatan orang tua memiliki pengaruh
terhadap literasi keuangan mahasiswa. Dari penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini dijadikan
hipotesis sebagai berikut:
41
H2 = Variabel Faktor Demografi (Usia) (X2) berpengaruh
Signifkan terhadap Tingkat Literasi Keuangan Masyarakat pada Lembaga
Keuangan Syariah.
3. Hubungan Faktor Demografi (Pendidikan) terhadap Tingkat Liteasi
Keuangan
Menurut Iswanto dan Anastasia (2013) pendidikan adalah tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang
bagaimana kemampuannya dalam memahami sesuatu hal yang baik.
Pendidikan juga mempunayai pengaruh dalam pengambilan keputusan
seseorang, dengan semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka
semakin banyak pengetahuan yang didapat sehingga dalam bertindak
dalam pengelolaan keuangan yang dilakukannnya untuk masa depan yang
lebih baik. Sedangkan Menurut Mahdzan dan Tabiani (2013) semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuan keuangan
seseoarang akan mengalami peningkatan yang signifikan
Stalitsa dan Rachmansyah (2016) Menyatakan bahwa faktor
demografi tingkat pendidikan berpengaruh Positif dan signifikan terhadap
pengambilan kredit. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
tersebut, maka dalam penelitian ini dijadikan hipotesis sebagai berikut:
H3 = Variabel Faktor Demografi (Pendidikan) (X3) berpengaruh
positif dan signifkan terhadap Tingkat Literasi Keuangan Masyarakat Pada
Lembaga Keuangan Syariah.
42
4. Hubungan Faktor Demografi (Pendapatan) terhadap Tingkat Literasi
keuangan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendapatan individu yang
mempunyai makna hasil yang mempunyai definisi sesuatu yang diadakan,
dibuat, dijadikan oleh usaha. Menurt Ros (1964:1) mengungkapkan bahwa
definisi dari Pendapatan adalah sebagai aliran uang, daya beli, atau
kepuasan bagi pekerja atau pemilik properti selama periode waktu setelah
modal dipertahankan. Menurut Noor (2010:170) menyatakan Pendapatan
adalah indikasi awal dari ada tidaknya laba yang di dapat oleh perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bushan dan Medury
(2013) bahwa tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat berpengaruh
positif terhadap tingkat meleknya keuangan. Dari penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini dijadikan
hipotesis sebagai berikut:
H5 = Variabel Faktor Demografi (Tingkat Pendapatan) (X4)
berpengaruh positif terhadap Tingkat Literasi Keuangan Masyarakat Pada
Lembaga Keuangan Syariah.
D. Penelitan Terdahulu
Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas
beberapa penelitian sebelumnya tentang diterminan tingkat literasi
keuangan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah. Adapun
penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
43
Tabel 2. 1
Penelitian terdahulu
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Chen dan
Volpe (1998)
The
Williamson
College of
Business
Administration
Financial
service review,
7(2):107 – 128
ISSN : 1057 -
0810
An Analysis of
Personal
Financial
Literacy
Among College
Students
Study Pada
Universitas
Youngstown
State
University
Terdapat
Variabel faktor
Demografi
(jenis kelamin,
usia dam
pendidikan) dan
Variabel
Tingkat Literasi
Keuangan
Tidak Terdapatnya
Faktor Demografi
(pendapatan)
bahwa mahasiswa
tidak memiliki
pengetahuan tentang
keuangan pribadi.
kamar tidak akan
membatasi
kemampuan mereka
untuk membuat
keputusan keuangan
informasi. Bersama
dengan bukti yang
diberikan oleh
penelitian yang
dilakukan dalam tiga
dekade terakhir,
temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa
ada kurangnya
sistematis pendidikan
keuangan pribadi
dalam sistem
pendidikan kita.
Kurangnya
pendidikan telah
mengakibatkan buta
huruf keuangan yang
serius ditemukan di
publik Amerika. Buta
huruf dan konsekuensi
yang mahal yang telah
membuat individu
khawatir tentang
keuangan mereka
sejauh produktivitas
mereka di tempat
kerja dipengaruhi
44
(CHRGI, 1995).
Ketika individu tidak
dapat mengelola
keuangan mereka, itu
menjadi masalah bagi
Ety ologists. Masalah
yang menantang ini
perlu ditangani.
2 Farah
Margaretha,
Reza Arief
Pambudhi.
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Trisakti
JMK, VOL.
17, NO. 1,
MARET 2015,
76–85
Tingkat
Literasi
Keuangan Pada
Mahasiswa S-1
Fakultas
Ekonomi
Study Pada
Mahasiswa
Jurusan
Ekonomi
Universitas
Trisakti
Terdapat
Variabel faktor
Demografi
(jenis kelamin
dan usia) dan
Variabel
Tingkat Literasi
Keuangan
Objek
penelitian pada
mahasiswa / I
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Trisakti
Metode
pengumpulan
data yang
digunakan
adalah
penyebaran
kuisioner
dengan survey.
Sedangkan
analisis data
yang digunakan
adalah
(ANOVA)
Tidak Terdapatnya
Faktor Demografi
(pendidikan dan
pendapatan)
bahwa tingkat literasi
keuangan pada
mahasiswa Strata I
Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti
secara keseluruhan
adalah 48,91%, yang
termasuk dalam
kategori rendah (<
60%). Jenis kelamin,
usia, IPK dan
pendapatan orang tua
memiliki pengaruh
terhadap literasi
keuangan mahasiswa.
Tahun masuk
mahasiswa
(angkatan), tempat
tinggal, dan
pendidikan orang tua
tidak memiliki
pengaruh terhadap
literasi keuangan.
45
3 Huriyatul
Akmal,
Yogi Eka
Saputra (2016)
Institut Agama
Islam Negeri
Imam Bonjol
Padang.
JEBI (Jurnal
Ekonomi dan
Bisnis Islam)-
Volume 1,
Nomor 2, Juli-
Desember
2016
Analisis
Tingkat
Literasi
Keuangan
Terdapat
variabel tingkat
literasi
keuangan,
Metode yang
digunakan Pada
Penelitian ini
Kuantitatif
Sedangkan
pengujian yang
dilakukan
adalah dengan
Perhitungan
Skoring Skala
Likert.
Tidak Terdapatnya
Variabel faktor
demografi (jenis
kelamin, usia,
pendidikan dan
pendapatan)
Tingkat Literasi
keuangan mahasiswa
FEBI Imam Bonjol
Berada posisi sedang
yaitu dari interpretasi
data dapat dilihat
mahasiswa memiliki
pengetahuan namun
kurang terampil dalam
mengelola keuangan
pribadi mereka.
Literasi keuangan
mahasiswa itu sendiri
dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor,
seperti pembelajaran
keuangan di
perguruan tinggi,
status sosial ekonomi
orang tua, pendidikan
pengelolaan keuangan
keluarga dan lainnya.
4 Edrea Divarda
Wicaksono.
Program
Manajemen
Keuangan,
Program Studi
Manajemen
Fakultas
Ekonomi,
Pengaruh
Financial
Literacy
Terhadap
Perilaku
Pembayaran
Kartu Kredit
Pada Karyawan
di Surabaya
Terdapat
variabel tingkat
Literasi
Keuangan
Teknik
pengumpulan
data yang
digunakan
dalam
penelitian ini
dilakukan
dengan
penyebaran
kuesioner.
Tidak terdapat
variabel faktor
demografi
Financial literacy
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap perilaku
pembayaran kartu
kredit.
Tidak ada perbedaan
perilaku pembayaran
kartu kredit antara
karyawan yang
memiliki financial
literacy rendah dan
tinggi.
46
Universitas
Kristen Petra
FINESTA Vol.
3, No.1 (2015)
85-90
Teknik analisa
data yang
digunakan
dalam
penelitian ini
ada dua yaitu,
pendekatan
Structural
Equation
Modeling
(SEM), yaitu
Partial Lease
Square (PLS)
dengan
menggunakan
program
aplikasi
SmartPLS dan
Uji statistik t
dengan SPSS
5 Vincentius
Andrew,
Nanik Linawati
Pogram study
Manajemen
keuangan
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Kristen Petra
FINESTA Vol,
02, No. 02,
(2014) 35 -39
Hubungan
Faktor
Demografi dan
Pengetahuan
keuangan
Dengan Prilaku
Keuangan
Karyawan
Swasta di
Surabya
Terdapat
variabel yang
sama yaitu
Faktor
Demografi
(jenis Kelamin
dan
Pendapatan)
Objek
penelitian ini di
lakukan pada
karyawan
swasta yang
berada dikota
Surabaya,
Teknis analisis
Tidak terdapat
variabel faktor
demografi (Usia,
Pendidikan dan
Pekerjaan) dan
variabel literasi
keuangan
Terdapat hubungan
yang siginifikan
antara faktor
demografi dengan
perilaku keuangan
karyawan swasta di
Surabaya
Terdapat hubungan
yang siginifikan
antara pengetahuan
keuangan dengan
perilaku keuangan
karyawan swasta di
Surabaya
47
data yang
digunakan
adalah analisis
korespodensi
dan chi square
6 Felicia Claresta
Harli, Nanik
Linawati,
Gesti
Memarista.
Program Studi
Manajemen
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Kristen Petra
Surabaya
FINESTA Vol.
3, No. 1,
(2015) 58-62
Pengaruh
Financial
Literacy dan
Faktor
Sosiodemografi
Terhadap
Perilaku
Konsumtif
Terdapat
variabel yang
sama yaitu
variabel literasi
keuangan dan
variabel faktor
demografi(Usia,
Jenis Kelamin)
Objek
penelitian ini
dilakukan pada
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Non Fakultas
Ekonomi
Universitas
Kristen Petra
Surabaya.
Model analisis
datanya yaitu :
Analisa
deskriptif, Uji
validitas,Uji
reabilitas dan
Regresi
Logistik
Tidak terdapatnya
variabel faktor
demografi
(pendapatan dan
pendidikan)
Pada sampel Fakultas
Ekonomi financial
literacy berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap perilaku
konsumtif.
Usia berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap perilaku
konsumtif pada
sampel Fakultas
Ekonomi.
Pada sampel Fakultas
Ekonomi, jenis
kelamin berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku konsumtif.
Pada sampel Fakultas
Ekonomi dan Non
Fakultas Ekonomi,
pendapatan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
perilaku konsumtif.
Terdapat perbedaan
perilaku konsumtif
antara mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan
non Fakultas
Ekonomi. Hal ini
disebabkan oleh
faktor pengaruh
variabel
independennya seperti
financial literacy,
48
usia, dan pendapatan.
Financial literacy
yang rendah pada
sampel non Fakultas
Ekonomi
menyebabkan perilaku
konsumtif cenderung
lebih tinggi sedangkan
financial literacy
sampel Fakultas
Ekonomi yang tinggi
menyebabkan perilaku
konsumtif cenderung
lebih rendah.
7 Nur Azizah
Ariani,
Susanti
(2012)
Program Studi
Pendidikan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Negeri
Surabaya
Pengaruh
Faktor
Demografi
Terhadap
Financial
Literacy
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Negeri
Surabaya
Angkatan 2012
Terdapat
Variabel faktor
Demografi
(Jenis Kelamin,)
dan Variabel
Financial
Literacy
Objek
penelitian
dilakaukan pada
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Negri Surabaya
Angkatan 2012
Metode Analisis
data yang
digunakan yaitu
: analisis
Deskriptif,
Analisis regresi
Logistic, Uji
Tidak terdapatnya
Variabel Faktor
Demografi
(Pendapatan,
pendidikan dan
Usia)
Variabel Indeks
Prestasi Kumulatif
(IPK) memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
financial literacy
mahasiswa.
variabel jenis kelamin
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap financial
literacy mahasiswa.
variabel tempat
tinggal tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
financial literacy
mahasiswa.
Variabel pengalaman
bekerja tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
financial literacy
mahasiswa.
variabel Penggunaan
ATM memiliki
49
Validitas, Uji
Reliabilitas, Uji
Parsial, Uji T
dan F, dan Uji
Koefisien
Determinan
pengaruh yang
signifikan terhadap
financial literacy
mahasiswa.
8 Nina Septiani,
Maria Rio Rita.
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Kristen Satya
Wacana
Melek
Finansial Dan
Spending
Habits
Berdasarkan
Jenis Kelamin
(Studi Empiris
Pada
Mahasiswa/I
DI FEB
UKSW)
Terdapat
variabel faktor
demografi(jenis
kelamin) dan
variabel tingkat
Literasi
Keuangan
Objek pada
penelitian yang
di tuju adalah
mahasiswa / I di
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Kristen Satya
Wacana
Metode yang
digunakan Pada
Penelitian ini
deskriptip
Sedangkan
pengujian yang
dilakukan
adalah dengan
uji validitas,
realibilitas,
Normalitas dan
regresi
berganda
Tidak Terdapatnya
Variabel Faktor
Demografi
(Pendidikan,
Pendapatan dan
Usia)
mahasiwa dan
mahasiswi FEB
UKSW memiliki
melek keuangan yang
tinggi dan Spending
Habits
50
E. Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran teoritik dituangkan dalam gambar model kerangka
pikir diterminan tingkat literasi keuangan masyarakat terhadap lembaga keuangan
syariah adalah :
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masahal penelitian,
dimana rumusan penelitian telah di nyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaaan
(Sugiyono, 2016:63). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara
51
terhadap permasalahan yang diajukan dalama penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Demografi Jenis Kelamin (X1)
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi (Jenis
Kelamin) terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan Syariah Khususnya Di Kota Tangerang Selatan
H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi (Jenis Kelamin)
terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
Syariah Khususnya Di Kota Tangerang Selatan
2. Faktor Demografi Usia (X2)
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi (Usia)
terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
Syariah Khususnya Di Kota Tangerang Selatan.
H2 : Terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi (Usia) terhadap
tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan Syariah
Khususnya Di Kota Tangerang Selatan.
3. Faktor Demografi Pendidikan (X3)
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi
(Pendidkan) terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan Syariah Khususnya Di Kota Tangerang Selatan
52
H3 : Terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi (Tingkat
Pendidikan) terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan Syariah Khususnya Di Kota Tangerang Selatan.
4. Faktor Demografi Pendapatan (X4)
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi
(Pendapatan) terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan Syariah Khususnya Di Kota Tangerang Selatan.
H4 : Terdapat pengaruh antara variabel Faktor Demografi (Pendapatan)
terhadap tingkat literasi keuangan Masyarakat pada lembaga keuangan
Syariah Khususnya Masyarakat Di Kota Tangerang Selatan.
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yakni Determinan Tingkat Literasi Keuangan Masyarkat Kota
Tangerang Selatan. Studi kasus pada penelitian ini adalah Masyarakat yang
tinggal di Kota Tangerang Selatan. Ruang lingkup penelitian dilakukan
kepada Masyarakat yang tinggal di Kota Tangerang Selatan. Pemilihan
Masyarakat Kota Tangerang Selatan dilakukan dengan pertimbangan bahwa
masyarakat yang tinggal di Kota Tangerang Selatan Mayoritas adalah
Masyarakat Urban, yang dimana penduduk tersebut berasal dari desa yang
bersinggah di kota Tangerang Selatan untuk berkerja di daerah Perkotaan dan
lingkungannya wilayah nya cukup strategis dan yang paling terjangkau oleh
peneliti.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang
akan diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain dan
untuk melihat hubungan variabel bebas (independent) Faktor Demografi (Jenis
Kelamin) (X1), Faktor Demografi (Usia) (X2), Faktor Demografi (Pendidikan)
(X3), dan Faktor Demografi (Pendapatan) (X4) terhadap variabel terikat
(dependent) yaitu Tingkat Literasi Keuangan pada Masyarakat Kota
Tangerang Selatan (Y). Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 7 bulan,
terhitung dari tanggal 11 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 11 April 2017
54
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek subjek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu.
Tabel 3. 1
Jumlah Masyarakat di Kota Tangerang Selatan
Kecamatan Jenis kelamin(jiwa)
2014 2015
Setu 77,881 80,811
Serpong 163,915 170,731
Pamulang 323,957 332,984
Ciputat 219,384 225,974
Ciputat Timur 197,960 202,386
Pondok Aren 353,904 366,568
Serpong Utara 155,998 163,755
Kota Tangerang Selatan 1,492,999 1,543,209
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
55
Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat yang tinggal di
Kota Tangerang Selatan khususnya Masyarakat yang tinggal di
Kecamatan Pondok Aren, Karena dengan jumlah penduduk terbanyak di
kota Tangerang selatan dibandingkan dengan kecamatan – kecamatan
yang lain.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono 2016:81). Dalam suatu penelitian,
peneliti tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena
akan memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu,
penelitian dilakukan terhadap sampel. Penelitian ini memiliki 2 kriteria
dimana responden merupakan masyarakata kota Tangerang Selatan
khususnya di Kecamatan Pondok Aren yang usianya sudah diatas 17
tahun dan masyarakat kota Tangerang selatan yang sudah
berpenghasilan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
metode simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starta yang ada
didalam populasi tersebut (Sugiyono, 2016:82).
Rumus pengambilan sampel menurut Roscoe (1975) yang dikutip
Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan
ukuran sampel :
56
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat
untuk kebanyakan penelitian.
2. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis ANOVA), ukuran
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian.
3. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol
eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin
dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.
Dari teori diatas maka dapat disimpulkan minimum jumlah sampel
adalah sebagai berikut :
1. Jumlah sampel berkisar antara 30 -500
2. Terdapat 5 Variabel yang diteliti dalam penelitian ini maka
minimum sampel adalah 10*5 = 50 sampel.
Untuk memudahkan penelitian jumlah sampel ditetapkan sebanyak
150 orang (lebih dari 40 batas minimum dan kurang dari 500) dari semua
masyarakat Kota Tangerang Selatan yang yang usianya sudah diatas 17
tahun dan masyarakat kota Tangerang selatan yang sudah berpenghasilan.
Pada jumlah tersebut dianggap sudah representatif karena sudah lebih
besar dari batas minimal sampel yang ditentukan.
57
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan
instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada masyarakat kota
Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan (Sugiyono, 2016:224).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai
setting/metode, berbagai sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data
yang dicari (Wiyono, 2011:131).
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan Masyarakat
yang tinggal di Kota Tangerang Selatan . Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono, 2016:137).
58
Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan ke masyarakat yang
tinggal di kota Tangerang Selatan. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner pilihan ganda yang dimana setiap
item soal di sediakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dalam penelitian ini
jawaban yang di berikan oleh responden kemudian di beri skor dengan
menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2016:93). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Jawaban setiap instrument
yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata lain :
Tabel 3. 2
Tabel Skala Likert
Penelitian terhadap pernyataan diberi bobot nilai 5 untuk penilaian
sangat setuju, bobot nilai 4 untuk penilaian setuju, bobot nilai 3 untuk
penlianan ragu – ragu atau netral, bobot nilai 2 untuk penilaian tidak
Jawaban Skor/Nilai
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
N = Netral 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
59
setuju, bobot nilai 1 untuk penilaian sangat tidak setuju. Selanjutnya dari
jumlah data yang diperoleh akan dianalisis dengan menghitung rata – rata
jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden. Sebagai
contoh pernyataan 1 jumlah skor yang diperoleh sebesar 350 dan total
responden sebanyak 100 orang.
Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 (seandainya
semua jawaban responden menjawab sangat setuju). Jumlah skor. Jumlah
skor yang diperoleh dari penelitian = 350. Jadi berdasarkan data itu maka
tingkat persetujuan terhadap pernyataan 1 itu (350:500) x 100% = 70%
dari yang di harapkan. Secara kontinum dapat di gambarkan sebagai
berikut :
Gambar 3. 1
Gambar kontinum
Jadi berdasarkan data yang di peroleh dari 100 responden maka rata –
rata 350 terletak pada di daerah setuju. Yang dimana hasil akhirnya akan
ditentukan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan masyarakat kota
Tangerang selatan. menurut Chen dan Volpe (1998) pengkategorian literasi
keuangan personal menjadi tiga kelompok, yaitu
1. < 60% yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang
keuangan yang rendah
60
2. 60%–79% yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang
keuangan yang sedang.
3. > 80% yang menunjukan bahwa individu memiliki pengetahuan
keuangan yang tinggi.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan yaitu sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen (Sugiyono, 2016:137). Adapun data sekunder yang
digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan riset kepustakaan.
Dimana peneliti mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti
perpustakaan FEB, Perpustakaan Utama UIN, dan lembaga-lembaga lainnya
yang dapat membantu penyusunan skripsi. Penelitian kepustakaan dilakukan
dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literatur, catatan perkuliahan,
artikel, jurnal dan data dari internet.
61
D. Metode Analisis Data
Menurutu sugioyno (2016:2) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Penelitian ini
menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2016:147). Terdapat dua macam statistik
yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial (Sugiyono, 2016:147). Pada penelitian ini, penulis
menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2016:147-148).
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2016:52) Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Menurut Ghozali (2016:52) Dalam mengukur validitas dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu :
1. Melakukan korelasi antar skor butri pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel,yang dimana untuk uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan dengan nilai r hitung dengan r tabel untuk
62
degree of freedom (df) = n – 2, yang dimana n adalah jumlah
sample(n).
2. Melakukan korelasi bivariate antara masing – masing skor indikator
dengan total skor konstruk
3. Uji denan confirmatory Factor analysis (CFA), yang dimana
digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai
unidimesionalitas atau apakah indikator – indikator yang digunakan
dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk atau variabel tersebut.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung
koefisien kolerasi antara skor item dengan skor totalnya, yang dimana
untuk uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan dengan nilai r
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, yang
dimana n adalah jumlah sample(n). Dalam penelitian ini jumlah
responden sebanyak 30 responden dan rtabel = 0.3061 syarat minimum
yang dapat memenuhi syarat adalah jika r > 0.3061. Sehingga apabila
ada korelasi dengan skor total kurang dari 0.3061 maka item dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid, sehingga harus diperbaiki
atau dibuang. Dalam penelitian ini jumlah sample (n) = 30 dan df = 28
sedangkan alpha = 0.05 didapat r table (satu arah) = 0.3061.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2016:47) menyatakan bahwa uji Reliabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
63
dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2016:48) Pengukuran
realibilitas menurut dapat dilakukan dengan 2 cara, diantaranya:
1. Repeated measure atau pengukuran ulang, dimana seseorang
akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja, dimana seseorang hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
lain.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One
Shot dimana pengukurannya hanya dilakukan sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi
antar jawaban pertanyaan. Menurut Nunnally (1994) di dalam buku
Ghozali (2016:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.
3. Uji Asumsi Anova
Untuk dapat menggunakan uji statistic ANOVA harus dipenuhi
beberapa asumsi dibawah ini :
a. Uji Homogenitas
Menurut Ghozali (2016:69) Uji homogenitas adalah pengujian
mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau
lebih. Uji homogenitas berfungsi untuk menunjukkan bahwa unsur –
unsur sampel penilitian ini homogen (sama atau sejenis) atau tidak.
64
Jika terdapat lebih dari satu variabel independen, maka ada
homogeneity of variance di dalam cell yang dibentuk oleh variabel
independen kategorikasi.
Menurut Ghozali (2016:69-70) jika nilai levene test signifikan
(probabilitas > 0,05) maka hipotesis nol akan diterima bahwa group
memiliki variance yang sama. Dan Pengujian Homogenitas Varian
untuk mengetahui keragaman atau tidaknya varians sampel yang
diambil dari sub-sub populasi yang menjadi subyek penelitian. Hal ini
terkait dengan karakteristik para responden yang dijadikan sampel
penelitian.
b. Random Sampling
Menurut Sugiyono (2016:86) Random sampling adalah teknik
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan starta yang ada didalam populasi tersebut. Random
sampling bertujuan untuk menguji signifikansi, maka subyek di dalam
setiap grup harus diambil dengan secara random (Ghozali, 2016:70)
c. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:154) uji normalitas adalah menguji
sebuah variabel bebas memiliki distribusi data yang normal atau
tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
anova, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
65
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
1. Analisis Grafik
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal, distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang diagonal dan ploting data akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. (Imam Ghozali, 2016:154). Pada prinsipnya
normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik Histogramnya
menunjukan pola distribusi normal, maka model anova
memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram
66
tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model
anova tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,
2016:154-156).
2. Analisis Statistik
Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping
uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data
normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal
(Ghozali, 2016:158-159).
4. Analysisi of Variance (ANOVA)
Menurut Ghozali (2016:68) Anova merupakan metode untuk
menguji hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih
variabel dependen. Anova digunakan untuk mengetahui pengaruh utama
(main effect) dan pengaruh interaksi (interaction effect) dari variabel
independen kategorikal terhadap variabel dependen metrik. Ada dua jenis
anova, diantaranya one away anova dan two aways anova. Peneliti
menggunakan jenis one away anova, dikarenakan hanya untuk menguji
perbedaan rata – rata / pengaruh perlakuan dari beberapa populasi (lebih
67
dari dua) dari satu percobaan yang menggunakan satu faktor, dimana satu
faktor tersebut memilki 2 atau lebih level (Ghozali, 2016:75). Berikut
dasar pengambilan keputusan di dalam pengujian one away Anova
Apabila nilai Fhitung > Ftabel dengan serta tingkat signifikannya < 5% (0,05),
maka hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.
H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel jenis kelamin,
usia, pendidikan dan pendapatan terhadap tingkat literasi keuangan pada
lembaga keuangan syariah.
Ha = Terdapat pengaruh signifikan antara variabel jenis kelamin, usia,
pendidikan dan pendapatan terhadap tingkat literasi keuangan pada
lembaga keuangan syariah.
5. Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2016:38) Variabel adalah suatu atribut
seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan
yang lain atau satu obyek dengan objek lain. menurut Hatch dan Farhady,
1981 dalam (Sugiyono, 2016:38). Sedangkan variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari
dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).
Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini di klasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu variabel independent dan variabel dependent. Seluruh
variabel dalam penelitian ini akan di ukur dengan dimensi atau indikator-
68
indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini
menggunakan skala pengukuran Likert. Macam-macam variabel didalam
suatu penelitian dilihat dari sifatnya diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas/independent adalah variabel yang sering disebut
dengan variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat) (Sugiyono,
2016:39). Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel
bebas/independent adalah Faktor Demografi (Jenis Kelamin) (X1), Faktor
Demografi (Usia) (X2), Faktor Demografi (Pendidikan) (X3), dan Faktor
Demografi (Pendapatan) (X4) merupakan variabel bebas.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat/Dependent adalah variabel yang sering disebut
variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah tingkat literasi
keuangan masyarakat pada lembaga keuangan syariah (Y) merupakan
variabel terikat.
3. Instrumen Penelitian
Variabel bebas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah
faktor demografi jenis kelamin (X1), faktor demografi usia (X2), faktor
69
demografi pendidikan (X3) dan faktor demografi pendapatan (X4),
sedangkan untuk variabel terikatnya adalah tingkat literasi keuangan pada
lembaga keuangan syariah (Y).
Tabel 3. 3
Instrumen Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Pengukuran
Fakor demografi
(Jenis Kelamin)
(X1)
1. Laki – Laki
2. Perempuan.
Interval
Faktor demografi
(Usia)
(X2)
3. 17 – 25 tahun
4. 26 – 35 tahun
5. 36 – 45 tahun
6. 46 – 55 tahun
7. 55 tahun keatas
Interval
Faktor demografi
(Pendidikan)
(X3)
1) Formal
8. SD
9. SMP
10. SMa
11. S1
12. S2
13. S3
Interval
Faktor demografi
(Pendapatan)
(X4)
14. 3.000.001 – 5.000.000
15. 5.000.001 – 10.000.000
16. 10.000.001 – 15.000.000
17. 15.000.001 – 20.000.000
18. > 20.000.000
Interval
70
Tingkat Literasi
Keuangan pada
lembaga
keuangan syariah
(Y)
(Chen dan Volpe,
1998) dan buku
ojk –
perbankan(2016).
1) Pengetahuan
Umum Keuangan
2) Pemahaman akan
lembaga keuangan
syariah
3) Tabungan dan
Pinjaman
19. Pemahaman akan keuangan.
20. Pengontrolan keuangan.
21. Menginvestasikan uang.
22. Mendahulukan kebutuhan.
23. Perencanaan keuangan dengan baik.
24. Perencanaan keuangan untuk masa
depan.
25. Kesadaran akan perencanaan keuangan
26. Perencanaan keuangan yang
melibatkan orang lain
27. Kedisplinan dalam pengelolaan
keuangan.
28. Perhitungan penyimpanan dana
darurat.
29. Tertarik menjadi nasabah bank syariah.
30. Bank syariah sama saja dengan bank
konvensional.
31. nyaman menjadi nasabah bank syariah.
32. Bank syariah yang terpercaya.
33. Kesenangan menggunakan jasa bank
syariah.
34. Sistem bagi hasil yang adil.
35. Pelayanan yang baik dan islami.
36. Tidak ada keraguan.
37. Pemahaman asuransi syariah
38. Perusahaan yang terpercaya.
39. Asuransi syariah aman dan amanah.
40. Kualitas perusahaan investasi syariah.
41. Lebih adil.
42. Banykanya produk.
43. Keinginan berinvestasi di perusahaan
yang berbasis syariah.
44. Mengetahui Lembaga keuangan
syariah.
45. Kesenangan menabung.
46. Lembaga keuangan syariah sebagai
tempat penyimpanan.
47. Kepercayaan yang diterima.
48. Perencanaan keuangan.
49. Bagi hasil yang adil.
50. Kebutuhan yang di inginkan.
51. Syarat dan prosedur peminjaman yang
mudah.
52. Sesuai dengan kebutuhan.
Interval
71
4) Asuransi
5) Investasi
53. Pemilihan produk asuransi.
54. Kenyamanan dan manfaat.
55. Produk yang menguntungkan.
56. Pemilihan perusahaan asuransi yang
tepat.
57. Sesuai dengan kebutuhan.
58. Pemahaman produk invesatasi.
59. Pemahan berinvestasi sangatlah
penting.
60. Kepercayaan terhadap perusahaan.
61. Produk yang menguntungkan.
62. Aman dan terpercaya.
63. Tempat kepercayaan untuk
berinvestasi.
72
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Lembaga Keuangan Syariah
Sejarah perkembangan lembaga keuangan syariah dimulai dari desa
Mit Ghamr di wilayah Mesir pada tahun 1963 yang bernama Mit Ghamr
Saving Bank atau biasa disebut Mit Ghamr Bank. Bank Iini tidak
menggunakan bunga sebagai keuntungannya. Saat itu Mit Ghamir Bank
menjadi lembaga keuangan pertama yang menggunakan prinsip syariah.
Kemudian mulai masuk ke negara Malaysia dengan berdirinya Bank Islam
Malaysia Berhad (BIMB). Lembaga keuangan syariah terus berkembang
mulai saat itu.
Di Indonesia, lembaga keuangan syariah mulai berkembang dimulai
pada saar terjadinya krisis moneter pada tahun 1998. Terjadi ketidakstabilan
perekonomian karena kejadian tersebut. Bank yang tidak terkena dampak
krisis moneter tersebut adalah Bank Muamalat yang saat itu menjadi lembaga
keuangan pertama yang menggunakan prinsip keuangan syariah. Dari
peristiwa tersebut, menunjukkan bahwa prinsip keuangan syariah tidak
terpengaruh terhadap krisis yang terjadi. Hal ini terjadi karena bank syariah
menggunakan prinsip bagi hasil dalam produknya dan tidak mengandalkan
bunga (riba) seperti lembaga keuangan konvensional lainnya.
73
Melihat perkembangan yang terjadi terhadap Bank Muamalat, minat
masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah semakin banyak. Pada saat
itu mulai muncul lembaga keuangan lain yang menggunakan prinsip
keuangan syariah. Selain perbankan syariah, lembaga keuangan tersebut
meliputi asuransi syariah, pasar modal syariah, reksa dana syariah, pegadaian
syariah, dan lembaga zakat.
2. Sejarah Singkat Masyarakat Kota Tangerang Selatan
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor
161.1/Kep-DPRD/09/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan
Pemberian Bantuan Dana Untuk Penyelenggaraan Pemerintahan Calon Kota
Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/10/2008 tanggal 7 Juli
2008 tentang Persetujuan Pemberian Bantuan Dana Untuk Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Pertama Walikota dan Wakil Walikota Calon Kota
Tangerang Selatan Provinsi Banten,
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor
161.1/Kep-DPRD/11/2008 tanggal 7 Juli 2008 tentang Persetujuan Nama
Calon Kota, Batas Wilayah Kota dan Cakupan Wilayah Kota Calon
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Keputusan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Banten Nomor 161.1/Kep-DPRD/12/2008 tanggal 7
Juli 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja
Industri (BLKI) Serpong Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon
74
Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, dan Keputusan Gubernur Banten
Nomor 011/Kep.301-No. 4935 (Penjelasan Atas Lembaran Negara Tahun
2008 Nomor 188) Huk/2008 tanggal 17 Juli 2008 tentang Persetujuan
Penggunaan Gedung Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Serpong
Kabupaten Tangerang Untuk Fasilitas Kantor Calon Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan pengkajian
secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah
dan berkesimpulan bahwa perlu dibentuk Kota Tangerang Selatan.
Pembentukan Kota Tangerang Selatan yang merupakan pemekaran dari
Kabupaten Tangerang, terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan
Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan
Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, dan Kecamatan
Setu. Kota Tangerang Selatan memiliki luas wilayah keseluruhan ± 147,19
km² dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah ± 918.783 jiwa.
Dengan terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai daerah
otonom, Pemerintah Provinsi Banten berkewajiban membantu dan
memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dan perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan, serta membantu dan memfasilitasi pelaksanaan pemindahan
personel, pengalihan aset dan dokumen untuk kepentingan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan
75
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kota Tangerang
Selatan.
Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kota Tangerang Selatan perlu
melakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan
sarana dan prasarana pemerintahan, pemberdayaan dan peningkatan sumber
daya manusia, serta pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Bisa dikatakan bahwa Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu
barometer perekonomian daerah di Propinsi Banten menjadikan program
inklusi keuangan khususnya dalam literasi produk keuangan sebagai upaya
mendorong pertumbuhan sektor keuangan dalam menggerakkan aktifitas
ekonomi Kota. Kajian ini sangat relevan untuk menganalisis lebih dalam
mengenai literasi keuangan utamanya masyarakat perkotaan sejalan dengan
semakin berkembangnya perkotaan.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai r hitung dengan r
table untuk degree of freedom (df) = n – k dalam hal ini n adalah jumlah
sample (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini jumlah sample (n) = 30 dan df
= 28 sedangkan alpha = 0.05 didapat r table (satu arah) = 0.3061.
Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak yaitu
dengan cara membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation
76
dengan hasil perhitungan r table = 0.3061. jika r hitung lebih besar dari r
table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4. 1
Tabel Hasil Uji Validitas Pengetahuan Umum Akan Keuangan
No.
Soal Hasil (r hitung) Keterangan
1 0,425 Valid
2 0,563 Valid
3 0,642 Valid
4 0,562 Valid
5 0,727 Valid
6 0,695 Valid
7 0,850 Valid
8 0,608 Valid
9 0,765 Valid
10 0,712 Valid
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Tabel 4. 2
Tabel Hasil Uji Validitas Pemahaman Akan Lembaga Keuangan Syariah
No. Soal Hasil (r hitung) Keterangan
1 0,379 Valid
2 0,678 Valid
3 0,584 Valid
4 0,608 Valid
5 0,495 Valid
6 0,514 Valid
77
No. Soal Hasil (r hitung) Keterangan
7 0,506 Valid
8 0,700 Valid
9 0,678 Valid
10 0,579 Valid
11 0,604 Valid
12 0,387 Valid
13 0,633 Valid
14 0,700 Valid
15 0,443 Valid
16 0,515 Valid
17 0,470 Valid
18 0,566 Valid
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Tabel 4. 3
Tabel Hasil Uji Validitas Tabungan dan Simpanan
No.
Soal Hasil (r hitung) Keterangan
1 0,832 Valid
2 0,782 Valid
3 0,738 Valid
4 0,606 Valid
5 0,607 Valid
6 0,592 Valid
7 0,612 Valid
8 0,510 Valid
78
No.
Soal Hasil (r hitung) Keterangan
9 0,588 Valid
10 0,727 Valid
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Tabel 4. 4
Tabel Hasil Uji Validitas Asuransi
No.
Soal Hasil (r hitung) Keterangan
1 0,713 Valid
2 0,753 Valid
3 0,665 Valid
4 0,674 Valid
5 0,760 Valid
6 0,829 Valid
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Tabel 4. 5
Tabel Hasil Uji Validitas Investasi
No.
Soal Hasil (r hitung) Keterangan
1 0,772 Valid
2 0,720 Valid
3 0,795 Valid
4 0,745 Valid
5 0,694 Valid
6 0,859 Valid
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
79
2. Uji Reliabilitas
Untuk tingkat reliabilitas dapat dilihat pada nilai cronbach alpha.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alpha > 0,70 (Ghozali, 2011:48). Sebagaimana dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.6
Dimensi Pengetahuan Umum Akan Keuangan
Variabel
Cronboach
Alpha Keterangan
Literasi Keuangan Masyarakat
Pada Lembaga Keuangan Syariah 0,851 Reliabel
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai cronbach‟s
alpha lebih dari 0,851, ini berarti pernyataan pada kuesioner di bagian
dimensi pengetahuan umum akan keuangan pada penelitian dianggap
reliabel.
Tabel 4.7
Dimensi Pemahaman Akan Lembaga Keuangan Syariah
Variabel
Cronboach
Alpha Keterangan
Literasi Keuangan Masyarakat
Pada Lembaga Keuangan Syariah 0,872 Reliabel
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai cronbach‟s
alpha lebih dari 0,872, ini berarti pernyataan pada kuesioner di bagian
80
dimensi pemahaman akan lembaga keuangan syariah pada penelitian
dianggap reliabel.
Tabel 4.8
Dimensi Tabungan dan Pinjaman
Variabel
Cronboach
Alpha Keterangan
Literasi Keuangan Masyarakat
Pada Lembaga Keuangan Syariah 0,855 Reliabel
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai cronbach‟s
alpha lebih dari 0,855, ini berarti pernyataan pada kuesioner di bagian
dimensi Tabungan dan Pinjaman pada penelitian dianggap reliabel.
Tabel 4.9
Dimensi Asuransi
Variabel
Cronboach
Alpha Keterangan
Literasi Keuangan Masyarakat
Pada Lembaga Keuangan Syariah 0,826 Reliabel
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai cronbach‟s
alpha lebih dari 0,826, ini berarti pernyataan pada kuesioner di bagian
dimensi Asuransi pada penelitian dianggap reliabel.
81
Tabel 4. 10
Dimensi Investasi
Variabel
Cronboach
Alpha Keterangan
Literasi Keuangan Masyarakat
Pada Lembaga Keuangan Syariah 0,856 Reliabel
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Hasil pada tabel tersebut diketahui memperoleh nilai cronbach‟s
alpha lebih dari 0,856, ini berarti pernyataan pada kuesioner di bagian
dimensi Investasi pada penelitian dianggap reliabel.
C. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
1.1 Jenis Kelamin
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan jenis kelamin 150
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut
Tabel 4. 11
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 77 51,3
Wanita 73 48,7
Total 150 100
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan tabel 4.10, dapat diketahui bahwa proporsi responden
yang mengisi kuesioner, dari 150 responden ternyata sebanyak 77
82
responden atau 51,3% adalah berjenis kelamin Pria, sedangkan sisanya
yaitu sebanyak 73 responden atau 48,7 % adalah berjenis kelamin wanita.
1.2 Usia
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan usia pada 150
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4. 12
Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
17 – 25 Tahun 44 30
26 – 35 Tahun 51 33
36 – 45 Tahun 27 18
46 – 55 Tahun 28 19
Total 150 100
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa proporsi responden
yang mengisi kuisioner, dari 150 responden ternyata sebanyak 44
responden atau 31% adalah responden berusia dari 17 – 25 Tahun,
sebanyak 51 responden atau 33% adalah reponden berusia 26 – 35 Tahun,
sebanyak 27 responden atau 18% adalah berusia 36 – 45 Tahun, dan 28
responden atau 19% berusia lebih dari 46 – 55 Tahun.
1.3 Pendidikan Terakhir atau sedang ditempuh
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan pendidikan
terakhir pada 150 responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
83
Tabel 4. 13
Pendidikan
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
SD/SMP/SMA 27 18
Akademik (D1/D2/D3) 40 27
Sarjana(S1) 31 21
Megister(S2) 26 17
Doktor(S3) 26 17
Total 150 100
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan tabel 4.12, dapat diketahui bahwa proporsi responden
yang mengisi kuesioner, dari 150 responden ternyata sebanyak 27
responden atau 18% adalah responden yang menempuh pendidikan
terakhir di SD/SMP/SMA, sebanyak 40 responden atau 27% adalah
responden yang menempuh pendidikan terakhir di Akademik(D1/D2/D3),
sebanyak 31 responden atau 21% adalah responden yang menempuh
pendidikan terakhir di Sarjana (S1), sebanyak 26 responden atau 17%
adalah responden yang menempuh pendidikan terakhir di Megister (S2)
dan sisanya sebesar 26 atau sebesar 17% menempuh pendidikan terakhir di
Doktor (S3).
1.4 Tingkat pendapatan
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan pendapatan pada
150 responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
84
Tabel 4. 14
Pendapatan
Pendapatan Frekuensi Persentase (%)
1.000.000 – 3.000.000 5
4
3.000.001 – 5.000.000 23 16
5.000.001 – 10.000.000 32 21
10.000.001 – 15.000.000 58 38
15.000.001 – 20.000.000 22 14
>20.000.000 10 8
Total 150 100
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa proporsi responden
yang mengisi kuesioner, dari 150 responden ternyata sebanyak 5
responden atau 4% adalah responden yang memiliki tingkat pendapatan
1.000.000 – 3.000.000, sebanyak 23 responden atau 16% adalah responden
yang memiliki tingkat pendapatan 3.000.001 – 5.000.000, sebanyak 32
responden atau 21% adalah responden yang memiliki tingkat pendapatan
5.000.001 – 10.000.000, sebanyak 58 responden atau 38% adalah
responden yang memiliki tingkat pendapatan 10.000.001 – 15.000.000 dan
sisanya sebesar 10 atau sebesar 8% yang memiliki tingkat pendapatan
diatas dari 20.000.000.
85
2. Tanggapan Responden
a. Dimensi pengetahuan akan keuangan
1. Masyarakat paham akan pengetahuan keuangan
Tabel 4. 15
Masyarakat Paham Akan Pengetahuan keuangan
No. Alternatif Frekuensi Nilai
bobot
Total Skor
1. Sangat setuju 26 5 130
2. Setuju 87 4 348
3. Netral 34 3 102
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 586
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 586. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (586:750) x 100% = 78.13% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 1
Masyarakat Paham Akan Pengetahuan keuangan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 586 terletak pada daerah setuju.
86
2. Masyarakat mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan
Tabel 4. 16
Masyarakat mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Total skor
1. Sangat setuju 40 5 200
2. Setuju 82 4 328
3. Netral 19 3 57
4. Tidak Setuju 7 2 14
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 601
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 601. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (601:750) x 100% = 80.13% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 2
Masyarakat mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 601 terletak pada daerah sangat setuju.
87
3. Masyarakat selalu menyisihkan uang untuk di tabung atau investasi
Tabel 4. 17
Masyarakat selalu menyisihkan uang untuk di tabung atau investasi
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai Skor
1. Sangat setuju 45 5 225
2. Setuju 71 4 284
3. Netral 26 3 78
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 600
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 600. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (600:750) x 100% = 80% dari yang di
harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 3
Masyarakat selalu menyisihkan uang untuk di tabung atau investasi
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 600 terletak pada daerah setuju.
88
4. Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan
keinginan
Tabel 4. 18
Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai Skor
1. Sangat setuju 42 5 210
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 22 3 66
4. Tidak Setuju 7 2 14
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 606
Sumber : Hasil Pengelolaan data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 606. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (606:750) x 100% = 80.8% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 4
Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 606 terletak pada daerah sangat setuju.
89
5. Masyarakat merancang dan mengekelola keuangan dengan baik
Tabel 4. 19
Masyarakat merancang dan mengkelola keuangan dengan baik
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai Skor
1. Sangat setuju 33 5 165
2. Setuju 60 4 240
3. Netral 44 3 132
4. Tidak Setuju 12 2 24
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 562
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 562. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (562:750) x 100% = 74.9% atau 75%
dari yang di harapkan (100%).Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 5
Masyarakat selalu mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 562 terletak pada daerah setuju.
90
6. Masyarakat merancang keuangan untuk masa depan
Tabel 4. 20
Masyarakat Merancang keuangan untuk masa depan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai Skor
1. Sangat setuju 49 5 245
2. Setuju 69 4 276
3. Netral 25 3 75
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 609
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 609. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (609:750) x 100% = 81,2% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 6
Masyarakat merancang keuangan untuk masa depan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 609 terletak pada daerah sangat setuju.
91
7. Masyarakat sadar keuangan perlu direncanakan dengan baik
Tabel 4. 21
Masyarakat sadar keuangan perlu direncanakan dengan baik
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai Skor
1. Sangat setuju 71 5 355
2. Setuju 68 4 272
3. Netral 8 3 24
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 657
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 657. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (657:750) x 100% = 87,6% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 7
Masyarakat sadar keuangan perlu direncanakan dengan baik
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 657 terletak pada daerah sangat setuju.
92
8. Masyarakat melibatkan orang lain dalam melakukan perencanaan
keuangan
Tabel 4. 22
Masyarakat selalu melibatkan orang lain dalam melakukan perencanaan
keuangan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 14 5 70
2. Setuju 60 4 240
3. Netral 40 3 120
4. Tidak Setuju 27 2 54
5 Sangat Tidak Setuju 9 1 9
Total 150 493
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 493. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (493:750) x 100% = 65,7% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 8
Masyarakat selalu melibatkan orang lain dalam melakukan perencanaan
keuangan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 493 terletak pada daerah setuju.
93
9. Masyarakat disiplin dalam mengelola dan mengatur keuangan
Tabel 4. 23
Masyarakat Disiplin dalam mengelola dan mengatur keuangan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 20 5 100
2. Setuju 77 4 308
3. Netral 41 3 123
4. Tidak Setuju 11 2 22
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 100% 554
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 554. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (554:750) x 100% = 73,9% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 9
Masyarakat disiplin dalam mengelola dan mengatur keuangan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 554 terletak pada daerah setuju.
94
10. Masyarakat memiliki perencanaan keuangan untuk dana darurat
Tabel 4. 24
Masyarakat memiliki Perencanaan keuangan untuk dana darurat
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 26 5 130
2. Setuju 68 4 272
3. Netral 37 3 111
4. Tidak Setuju 17 2 34
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 549
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 549. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (549:750) x 100% = 73,2% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 10
Masyarakat memiliki perencanaan keuangan untuk dana darurat
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 549 terletak pada daerah setuju.
95
b. Dimensi Pemahaman akan lembaga keuangan syariah
1. Masyarakat tertarik menjadi nasabah bank syariah
Tabel 4. 25
Masyarakat tertarik menjadi nasabah bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 55 5 275
2. Setuju 66 4 264
3. Netral 24 3 72
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 619
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 619. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (619:750) x 100% = 82,5% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 11
Masyarakat tertarik menjadi nasabah bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 619 terletak pada daerah sangat setuju.
96
2. Bank syariah sama saja dengan bank konvensional
Tabel 4. 26
Bank syariah sama dengan konvensional
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 10 5 50
2. Setuju 49 4 196
3. Netral 30 3 90
4. Tidak Setuju 51 2 102
5 Sangat Tidak Setuju 10 1 10
Total 150 448
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 448. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (448:750) x 100% = 59,3% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 12
Bank syariah sama saja dengan bank konvensional
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 448 terletak pada daerah netral.
97
3. Masyarakat lebih nyaman menjadi nasabah bank syariah
Tabel 4. 27
Masyarakat lebih nyaman menjadi nasabah bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 43 5 135
2. Setuju 73 4 292
3. Netral 29 3 87
4. Tidak Setuju 4 2 8
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 523
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 523. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (523:750) x 100% = 69,73% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 13
Masyarakat lebih nyaman menjadi nasabah bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 523 terletak pada daerah setuju.
98
4. Bank syariah adalah bank yang terpercaya
Tabel 4. 28
Bank syariah adalah bank yang terpercaya
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 34 5 170
2. Setuju 82 4 328
3. Netral 30 3 90
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 695
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 695. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (695:750) x 100% = 92,7% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 14
Bank syariah adalah bank yang terpercaya
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 695 terletak pada daerah sangat setuju.
99
5. Masyarakat lebih senang menggunakan jasa bank syariah untuk
kemudahan bertransaksi perbankan.
Tabel 4. 29
Masyarakat lebih senang menggunakan jasa bank syariah untuk kemudahan
bertransaksi perbankan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 35 5 175
2. Setuju 66 4 264
3. Netral 41 3 123
4. Tidak Setuju 7 2 14
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 577
Sumber : Hasil Pengelolaan data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 577. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (577:750) x 100% = 76,93% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 15
Masyarakat lebih senang menggunakan jasa bank syariah untuk kemudahan
bertransaksi perbankan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 577 terletak pada daerah setuju.
100
6. Sistem bagi hasil di bank syariah lebih adil
Tabel 4. 30
Sistem bagi hasil bank syariah lebih adil
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 23 5 115
2. Setuju 85 4 340
3. Netral 39 3 117
4. Tidak Setuju 2 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 577
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 577. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (577:750) x 100% = 76,93% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 16
Sistem bagi hasil di bank syariah lebih adil
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 577 terletak pada daerah setuju.
101
7. Pelayanan di Bank Syariah Sangat Baik Dan Islami
Tabel 4. 31
Pelayanan di Bank Syariah sangat Baik Dan Islami
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 36 5 180
2. Setuju 90 4 360
3. Netral 20 3 60
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 607
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 607. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (607:750) x 100% = 80,93% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 17
Sistem bagi hasil di bank syariah lebih adil
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 607 terletak pada daerah sangat setuju.
102
8. Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah
Tabel 4. 32
Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 43 5 215
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 27 3 81
4. Tidak Setuju 1 2 2
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 614
Sumber : Hasil Pengelolaan data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 614. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (614:750) x 100% = 81,87% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 18
Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 614 terletak pada daerah sangat setuju.
103
9. Asuransi Syariah sama Saja dengan Asuransi Konvensional
Tabel 4. 33
Asuransi syariah sama saja dengan asuransi konvensional
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 13 5 65
2. Setuju 54 4 216
3. Netral 48 3 144
4. Tidak Setuju 30 2 60
5 Sangat Tidak Setuju 5 1 5
Total 150 490
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 490. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (490:750) x 100% = 65,33% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 19
Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 490 terletak pada daerah setuju.
104
10. Masyarakat lebih memilih produk asuransi di perusahaan asuransi
syariah
Tabel 4. 34
Masyarakat lebih Memilih produk asuransi di perusahaan asuransi syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 22 5 110
2. Setuju 64 4 256
3. Netral 48 3 144
4. Tidak Setuju 10 2 20
5 Sangat Tidak Setuju 6 1 6
Total 150 536
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 536. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (536:750) x 100% = 71,47% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 20
Masyarakat lebih memilih produk asuransi di perusahaan asuransi syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 536 terletak pada daerah setuju.
105
11. Asuransi Syariah adalah perusahaan terpercaya
Tabel 4. 35
Asuransi Syariah adalah perusahaan terpercaya
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 12 5 60
2. Setuju 84 4 336
3. Netral 46 3 138
4. Tidak Setuju 5 2 10
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 547
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 547. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (547:750) x 100% = 72,93% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 21
Asuransi syariah adalah perusahaan terpercaya
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 547 terletak pada daerah setuju.
106
12. Perusahaan Asuransi Syariah lebih amanah dan aman
Tabel 4. 36
Perusahaan asuransi syariah lebih amanah dan aman
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 18 5 90
2. Setuju 86 4 344
3. Netral 39 3 117
4. Tidak Setuju 4 2 8
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 562
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 562. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (562:750) x 100% = 74,93% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 22
Perusahaan Asuransi syariah lebih amanah dan aman
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 562 terletak pada daerah setuju.
107
13. Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah di Perusahaan Asuransi
Syariah
Tabel 4. 37
Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah di Perusahaan asuransi syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 22 5 110
2. Setuju 81 4 324
3. Netral 40 3 120
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 4 1 4
Total 150 564
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 564. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (564:750) x 100% = 75,2% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 23
Masyarakat tidak ragu menjadi nasabah di perusahaan asuransi syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 564 terletak pada daerah setuju.
108
14. Masyarakat lebih memilih berinvestasi di lembaga keuangan syariah
Tabel 4. 38
Masyarakat lebih memilih berinvesatsi di lembaga keuangan syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 31 5 155
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 36 3 108
4. Tidak Setuju 2 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 585
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 585. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (585:750) x 100% = 78% dari yang di
harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 24
Masyarakat lebih memilih berinvestasi di lembaga keuangan syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 585 terletak pada daerah setuju.
109
15. Investasi di produk syariah lebih adil
Tabel 4. 39
Investasi di produk syariah lebih adil
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 28 5 140
2. Setuju 81 4 324
3. Netral 34 3 102
4. Tidak Setuju 2 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 5 1 5
Total 150 575
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 575. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (575:750) x 100% = 76,7% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 25
Investasi di produk syariah lebih adil
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 575 terletak pada daerah setuju.
110
16. Masyarakt tahu bahwa Produk Investasi Syariah sangat banyak
Tabel 4. 40
Masyarakat tahu bahwa produk investasi syariah sangat banyak
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 21 5 105
2. Setuju 83 4 332
3. Netral 39 3 117
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 567
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 567. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (567:750) x 100% = 75,6% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 26
Masyarakat tahu bahwa produk investasi syariah sangat banyak
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 567 terletak pada daerah setuju.
111
17. Masyarakat akan menginvestasikan uang pada produk-produk investasi
syariah
Tabel 4. 41
Masyarakat akan menginvestasikan uang pada produk investasi syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 24 5 120
2. Setuju 85 4 340
3. Netral 38 3 114
4. Tidak Setuju 2 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 579
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 579. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (579:750) x 100% = 77,2% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 27
Masyarakat akan menginvestasikan uang pada produk investasi syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 579 terletak pada daerah setuju.
112
18. Masyarakat mengetahui lembaga keuangan syariah
Tabel 4. 42
Masyarakat mengetahui lembaga keuangan syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 29 5 145
2. Setuju 85 4 340
3. Netral 31 3 93
4. Tidak Setuju 5 2 10
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 588
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 588. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (588:750) x 100% = 78,4% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 28
Masyarakat mengetahui lembaga keuangan syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 588 terletak pada daerah setuju.
113
c. Dimensi Tabungan dan Pinjaman
1. Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah
Tabel 4. 43
Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 45 5 225
2. Setuju 66 4 264
3. Netral 33 3 99
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 600
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 600. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (600:750) x 100% = 80% dari yang di
harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 29
Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 600 terletak pada daerah setuju.
114
2. Masyarakat akan menggunakan bank syariah sebagai tempat menabung
Tabel 4. 44
Masyarakat akan menggunakan bank syariah sebagai tempat menabung
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 39 5 195
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 28 3 84
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 602
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 602. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (602:750) x 100% = 80,26% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 30
Masyarakat lebih senang menabung di bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 602 terletak pada daerah setuju.
115
3. Masyarakat lebih percaya menabung di bank syariah
Tabel 4. 45
Masyarakat lebih percaya menabung di bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 40 5 200
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 23 3 69
4. Tidak Setuju 7 2 14
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 600
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 600. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (600:750) x 100% = 80% dari yang di
harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 31
Masyarakat lebih percaya menabung di bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 600 terletak pada daerah setuju.
116
4. Masyarakat lebih memilih bank syariah sebagai tempat penyimpan dana
lebih
Tabel 4. 46
Masyrakat lebih memilih bank syariah sebagai tempat penyimpan dana lebih
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 38 5 190
2. Setuju 84 4 336
3. Netral 21 3 63
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 602
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 602. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (602:750) x 100% = 80,26% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 32
Masyrakat lebih memilih bank syariah sebagai tempat penyimpan dana lebih
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 602 terletak pada daerah setuju.
117
5. Masyarakat mengetahui sistem bagi hasil di bank syariah
Tabel 4. 47
Masyarakat mengetahui sistem bagi hasil di bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 30 5 150
2. Setuju 84 4 336
3. Netral 32 3 96
4. Tidak Setuju 4 2 8
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 590
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 590. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (590:750) x 100% = 78,77% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 33
Masyarakat mengetahui sistem bagi hasil di bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 590 terletak pada daerah setuju
118
6. Bagi hasil di bank syariah sangat adil
Tabel 4. 48
bagi hasil di bank syariah sangat adil
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 22 5 110
2. Setuju 94 4 376
3. Netral 31 3 93
4. Tidak Setuju 1 2 2
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 583
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 583. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (583:750) x 100% = 77,73% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 34
bagi hasil di bank syariah sangat adil
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 583 terletak pada daerah setuju.
119
7. Jika Masyarakat membutuhkan dana maka meminjam di bank syariah
Tabel 4. 49
Jika Masyarakat Membutuhkan dana maka meminjam di bank syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai Skor
1. Sangat setuju 33 5 165
2. Setuju 76 4 304
3. Netral 33 3 99
4. Tidak Setuju 5 2 10
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 581
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 581. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (581:750) x 100% = 77,47% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 35
Jika Masyarakat Membutuhkan dana maka meminjam di bank syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 581 terletak pada daerah setuju.
120
8. Syarat dan prosedur pinjaman dana di bank syariah lebih mudah
Tabel 4. 50
Syarat dan Prosedur pinjaman dana di bank syariah lebih mudah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 18 5 90
2. Setuju 77 4 308
3. Netral 46 3 138
4. Tidak Setuju 9 2 18
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 554
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 554. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (554:750) x 100% = 73,87% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 36
Syarat dan Prosedur pinjaman dana di bank syariah lebih mudah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 554 terletak pada daerah setuju.
121
9. Meminjam dana di bank syariah lebih mudah
Tabel 4. 51
Meminjam dana di bank syariah lebih mudah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 10 5 50
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 55 3 165
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 543
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 543. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (543:750) x 100% = 72,4% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 37
Meminjam dana di bank syariah lebih mudah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 543 terletak pada daerah setuju.
122
10. Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan
Tabel 4. 52
Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 22 5 110
2. Setuju 88 4 352
3. Netral 38 3 114
4. Tidak Setuju 2 2 4
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 580
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 580. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (580:750) x 100% = 77,33% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 38
Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 580 terletak pada daerah setuju.
123
d. Dimensi Asuransi
1. Masyarakat lebih memilih produk-produk asuransi syariah
Tabel 4. 53
Masyarakat lebih memilih produk asuransi syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai
bobot
Nilai skor 1. Sangat setuju 21 5 105 2. Setuju 75 4 300 3. Netral 48 3 144 4. Tidak Setuju 5 2 10 5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 560
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 560. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (560:750) x 100% = 74,67% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 39
Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 560 terletak pada daerah setuju.
124
2. Masyarakat nyaman dan merasakan manfaat memiliki produk asuransi
syariah.
Tabel 4. 54
Masyarakat nyaman dan merasakan manfaat memiliki produk asuransi
syariah.
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 19 5 95
2. Setuju 75 4 300
3. Netral 53 3 159
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 560
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 560. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (560:750) x 100% = 74,67% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 40
Produk pinjaman di bank syariah sesuai dengan kebutuhan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 560 terletak pada daerah setuju.
125
3. Produk asuransi syariah lebih menguntungkan
Tabel 4. 55
Produk asuransi syariah lebih menguntungkan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 12 5 60
2. Setuju 74 4 296
3. Netral 58 3 174
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 542
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 542. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (542:750) x 100% = 72,27% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 41
Produk asuransi syariah lebih menguntungkan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 560 terletak pada daerah setuju.
126
4. Jika Masyarakat ingin memiliki asuransi jiwa maka memilih asuransi
syariah
Tabel 4. 56
Jika Masyarakat ingin Memiliki Asuransi jiwa maka memilih asuransi
syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 21 5 105
2. Setuju 78 4 312
3. Netral 42 3 126
4. Tidak Setuju 7 2 14
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 559
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 559. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (559:750) x 100% = 74,53% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 42
Jika Masyarakat ingin Memiliki Asuransi jiwa maka memilih asuransi
syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 559 terletak pada daerah setuju.
127
5. Jika Masyarakat ingin memiliki asuransi kesehatan maka memilih asuransi
syariah
Tabel 4. 57
Jika masyarakat ingin memiliki asuransi kesehatan maka memilih asuransi
syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 23 5 115
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 39 3 117
4. Tidak Setuju 7 2 14
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 564
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 564. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (564:750) x 100% = 75,2% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 43
Jika Masyarakat ingin Memiliki Asuransi kesehatan maka memilih asuransi
syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 564 terletak pada daerah setuju.
128
6. Produk Asuransi syariah sesuai dengan kebutuhan
Tabel 4. 58
Produk asuansi syariah sesuai dengan kebutuhan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 20 5 100
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 44 3 132
4. Tidak Setuju 5 2 10
5 Sangat Tidak Setuju 2 1 2
Total 150 560
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 560. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (560:750) x 100% = 74,67% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 44
Produk asuansi syariah sesuai dengan kebutuhan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 560 terletak pada daerah setuju.
129
e. Dimensi Investasi
1. Masyarakat Memahami produk – produk investasi syariah
Tabel 4. 59
Masyarakat memahami produk investasi syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 21 5 105
2. Setuju 83 4 332
3. Netral 37 3 111
4. Tidak Setuju 9 2 18
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
Total 150 566
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 566. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (566:750) x 100% = 75,47% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 45
Masyarakat memahami produk investasi syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 566 terletak pada daerah setuju.
130
2. Masyarakat merasa berinvesatasi di produk syariah sangatlah penting
Tabel 4. 60
Masyarakat Merasa berinvesatasi di produk syariah sangatlah penting
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 24 5 120
2. Setuju 77 4 308
3. Netral 45 3 135
4. Tidak Setuju 3 2 6
5 Sangat Tidak Setuju 1 1 1
Total 150 570
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 570. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (570:750) x 100% = 76% dari yang di
harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 46
Masyarakat Merasa berinvesatasi di produk syariah sangatlah penting
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 570 terletak pada daerah setuju.
131
3. Masyarakat lebih percaya berinvestasi di produk-produk syariah seperti
saham
Tabel 4. 61
Masyarakat Lebih percaya berinvestasi produk syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 28 5 140
2. Setuju 69 4 276
3. Netral 45 3 135
4. Tidak Setuju 5 2 10
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 564
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 564. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (564:750) x 100% = 75,2% dari yang
di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 4. 47
Masyarakat Lebih percaya berinvestasi produk syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 564 terletak pada daerah setuju.
132
4. Investasi di produk syariah lebih menguntungkan
Tabel 4. 62
Investasi di Produk syariah lebih menguntungkan
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 15 5 75
2. Setuju 76 4 304
3. Netral 50 3 150
4. Tidak Setuju 6 2 12
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 544
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 544. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (544:750) x 100% = 72,53% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 48
Investasi di Produk syariah lebih menguntungkan
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 544 terletak pada daerah setuju.
133
5. Investasi syariah lebih aman dan terpercaya
Tabel 4. 63
Investasi syariah lebih aman dan terpercaya
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 27 5 135
2. Setuju 86 4 344
3. Netral 30 3 90
4. Tidak Setuju 4 2 8
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 580
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 580. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (580:750) x 100% = 77,33% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 49
Investasi syariah lebih aman dan terpercaya
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 580 terletak pada daerah setuju.
134
6. Jika Masyarakat memiliki dana akan berinvesatsi di produk syariah
Tabel 4. 64
Jika masyarakat Memiliki dana akan di investasikan di produk syariah
No. Alternatif Frekuensi Nilai bobot Nilai skor
1. Sangat setuju 38 5 190
2. Setuju 79 4 316
3. Netral 26 3 78
4. Tidak Setuju 4 2 8
5 Sangat Tidak Setuju 3 1 3
Total 150 595
Sumber : Hasil Pengelola data primer
Jumlah skor yang ideal untuk seluruh item 5 x 150 = 750 (jika
responden menjawab semuanya Sangat Setuju). Jumlah Skor yang
diperoleh dari responden sebesar 595. Jadi berdasarkan data yang
diperoleh dari 150 responden adalah (595:750) x 100% = 79,33% dari
yang di harapkan (100%). Secara kontinum dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4. 50
Jika masyarakat Memiliki dana akan di investasikan di produk syariah
Sumber: Hasil Pengelola Data Primer
Berdasarkan data yang diperoleh dari 150 responden diatas maka
rata – rata 595 terletak pada daerah setuju.
135
D. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model Anova, variabel terikat (dependent), variabel bebas (independent),
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model anova yang
baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data
dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada
sumbu diagonal dari grafik. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau
uji statistik.
a) Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis
lurus diagonaldan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
136
histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya
adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4. 51
Uji Normalitas (Analisis Grafik)
Sumber: Data diolah SPSS 20
Berdasarkan dari data hasil analisis graik normalitas pada
gambar di atas menunjukan bahwa semua data yang ada
137
berdistribusi normal, karena terlihat data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
b) Analisa Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa
sebaliknya (Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga
melakukan uji statistik pada uji normalitas ini. penulis
menggunakan uji normalitas statistik dengan test Statistic
Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan
dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti
data normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel 4. 65
One-Sample Kolmogrov-Smirnov tes
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 150
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 7.47005963
Most Extreme Differences
Absolute .075
Positive .075
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .924
Asymp. Sig. (2-tailed) .360
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah SPSS 20
138
Berdasarkan Tabel 4.64 bahwa Hasil pengujian
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi residual (2-tailed) sebesar
0.360 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model penelitian memiliki distribusi data normal.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
variabel dependen dan data variabel independent bersifat homogen.
Menurut Ghozali (2016:69-70) jika nilai levene test signifikan
(probabilitas > 0,05) maka hipotesis nol akan diterima bahwa
group memiliki variance yang sama. Dan Pengujian Homogenitas
Varian untuk mengetahui keragaman atau tidaknya varians sampel
yang diambil dari sub-sub populasi yang menjadi subyek
penelitian. Hal ini terkait dengan karakteristik para responden yang
dijadikan sampel penelitian.
Tabel 4. 66
Test of Homogeneity of Variances
Total_responden
Variable Levene
Statistic
df1 df2 sig.
Jenis_kela
min
3.303 1 148 0.071
Usia 2.651 3 146 0.051
Pendidikan 2.413 4 145 0.052
Pendapata
n
1.309 5 144 0.263
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 20
139
Berdasarkan hasil tabel 4.65 di atas bahwa Hasil uji levene
Statistic atau Nilai Signifikansi dijelaskan bahwa nilai
jenis_kelamin sebesar 0,071>0.05, Usia sebesar 0,051>0.05,
Pendidikan sebesar 0,052>0.05 dan pendapatan sebesar 0,263>0.05
menunjukkan bahwa variabel independent diatas di nyatakan
homogen dan populasi sama.
E. Uji One Away Anova
Pengujian persyaratan analisis dan asumsi yang telah dilaksanakan
sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat
didalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan Uji Asumsi Anova
tersebut, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikan model
dan interpretasi model One Away Anova.
1. Menguji signifkansi variabel jenis kelamin (X1)
Tabel 4. 67
Anova Variabel Independen Jenis Kelamin
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3487.597 1 3487.597 7.739 .006
Within Groups 66697.396 148 450.658
Total 70184.993 149
total_responden
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
Pria 77 195.69 20.351 2.319 191.07 200.31 149 247
wanita 73 186.04 22.117 2.589 180.88 191.20 121 228 Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
Sumber : Hasil Olah data di SPSS 20
140
Berdasarkan output pada tabel 4.66 diatas, diperoleh nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,006. Oleh Karena itu, nilai probabilitas signifikansi 0,006 <
0,05 maka hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi
jenis kelamin terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan syariah. Hal ini Menujukkan Bahwa jenis kelamin pria lebih tinggi
tingkat literasi keuangan masyarakat dibandingkan dengan jenis kelamin wanita,
dimana pria dengan status pekerja akan lebih tinggi tingkat literasi keuangan nya
dibandingkan dengan wanita yang kebanyakan sebagai ibu rumah tangga.
2. Menguji signifikansi variable usia (X2)
Tabel 4. 68
Anova Variabel Independen Usia
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8826.430 3 2942.143 7.001 .000
Within Groups 61358.563 146 420.264
Total 70184.993 149
Descriptives
total_responden
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
17-25 50 194.16 20.502 2.899 188.33 199.99 121 247
26-35 49 196.47 18.541 2.649 191.14 201.79 152 228
36-45 23 190.87 18.177 3.790 183.01 198.73 136 223
46-55 28 175.86 25.410 4.802 166.00 185.71 127 225
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
Sumber : Hasil Olah data di SPSS 20
Berdasarkan output pada tabel 4.67 diatas, diperoleh nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,000. Oleh Karena itu, nilai probabilitas signifikansi 0,000 <
141
0,05 maka hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi
usia terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
syariah. Hal ini menujukkan bahwa usia 26-35 lebih tinggi tingkat literasi
keuangan pada lembaga keuangan syariah di banding dengan yang berumur 17-
25, 36-45 dan 46 – 55. Hal ini menunjukkan bahwa di usia 26-35 tahun adalah
usia yang produktif dan akan selalu berfikir untuk mementingkan kebutuhan
daripada keinginan.
3. Menguji signifkansi variabel pendidikan (X3)
Tabel 4. 69
Anova Variabel Independen Pendidikan
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8826.430 3 2942.143 7.001 .000
Within Groups 61358.563 146 420.264
Total 70184.993 149
Descriptives
total_responden
N Mean Std.
Deviation
Std. Error 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maxim
um
Lower Bound Upper Bound
SD/SMP/SMA 27 154.26 11.873 2.285 149.56 158.96 121 169
AKADEMIK(D1/
D2/D3) 40 194.60 13.116 2.074 190.41 198.79 170 218
S1 31 198.35 12.664 2.274 193.71 203.00 189 247
S2 26 199.96 11.062 2.169 195.49 204.43 178 218
S3 26 205.85 14.805 2.903 199.87 211.83 189 243
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
Sumber : Hasil Olah data di SPSS 20
142
Berdasarkan output pada tabel 4.68 diatas, diperoleh nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,000. Oleh Karena itu, nilai probabilitas signifikansi 0,000 <
0,05 maka hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi
pendidikan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
syariah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan Pendidikan terakhir S3
lebih tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat dibandingkan dengan Pendidikan
terahkhir S2, S1, Akademik (D1/D2/D3) dan SD/SMP/SMA. Hal ini menujukkan
bahwa semakin tinggi tingkat Pendidikan masyarakat maka semakin tinggi juga
tingkat literasi keuangan pada lembaga keuangan syariah.
4. Menguji signifikansi variabel pendapatan (X4)
Tabel 4. 70
Anova Variabel Independen Pendapatan
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 62804.289 5 12560.858 245.067 .000
Within Groups 7380.704 144 51.255
Total 70184.993 149
Descriptives
total_responden
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
1jt-3jt 5 133.60 10.574 4.729 120.47 146.73 121 149
3jt-5jt 23 160.74 10.024 2.090 156.40 165.07 150 200
5jt-10jt 32 185.06 7.543 1.333 182.34 187.78 170 204
10jt-15jt 58 197.16 4.192 .550 196.05 198.26 190 205
15jt-20jt 22 212.36 8.644 1.843 208.53 216.20 205 247
>20jt 10 225.50 6.570 2.078 220.80 230.20 220 243
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
Sumber : Hasil Olah data di SPSS 20
143
Berdasarkan output pada tabel 4.69 diatas, diperoleh nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,000. Oleh Karena itu, nilai probabilitas signifikansi 0,000 <
0,05 maka hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi
pendapatan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
syariah. Hal ini menujukkan bahwa masyarakat dengan Pendapatan >20jt lebih
tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat dibandingkan dengan masyarakat yang
berpenghasilan 1-3jt, 3-5jt, 5-10jt dan 15-20jt. Hal ini menujukkan bahwa
semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi juga tingkat literasi
keuangan pada lembaga keuangan syariah.
F. Interpretasi
Secara umum penelitian ini menunjukan hasil yang baik, hal ini dapat
ditunjukan dari banyaknya tanggapan yang berada di posisi setuju dari
responden terhadap masing-masing pernyataan penelitian. Berikut penjelasan
Untuk mengetahui apakah masyarakat kota Tangerang Selatan berada di
dalam kategori literasi keuangan yang :
Tabel 4. 71
Skorsing Jawaban Responden dan Persentase Butir
butir
Jumlah Jawaban Responden(Setelah
dikalihkan bobot)
Skor
Persentase
SS S N TS STS
1 130 348 102 6 0 587 78,13
2 200 328 57 14 2 601 80,13
3 225 284 78 12 1 600 80,00
4 210 316 66 4 0 596 79,47
5 165 240 132 24 1 562 74,93
144
butir
Jumlah Jawaban Responden(Setelah
dikalihkan bobot)
Skor
Persentase
SS S N TS STS
6 245 276 75 12 1 609 81,20
7 355 272 24 6 0 657 87,60
8 70 240 120 54 9 493 65,73
9 100 308 123 22 1 554 73,87
10 130 272 111 34 2 549 73,20
11 275 264 72 6 2 619 82.53
12 50 196 90 102 10 448 59.73
13 135 292 87 8 1 523 69.73
14 170 328 90 6 1 595 79.33
15 175 264 123 14 1 577 76.93
16 115 340 117 4 1 577 76.93
17 180 360 60 6 1 607 80.93
18 215 316 81 2 0 614 81.87
19 65 216 144 60 5 490 65.33
20 110 256 144 20 6 536 71.47
21 60 336 138 10 3 547 72.93
22 90 344 117 8 3 562 74.93
23 110 324 120 6 4 564 75.20
24 155 316 108 4 2 585 78.00
25 140 324 102 4 5 575 76.67
26 105 332 117 12 1 567 75.60
27 120 340 114 4 1 579 77.20
28 145 340 93 10 0 588 78.40
29 225 264 99 12 0 600 80.00
30 195 316 84 6 1 602 80.27
31 200 316 69 14 1 600 80.00
32 190 336 63 12 1 602 80.27
145
butir
Jumlah Jawaban Responden(Setelah
dikalihkan bobot)
Skor
Persentase
SS S N TS STS
33 150 336 96 8 0 590 78.67
34 110 376 93 2 2 583 77.73
35 165 304 99 10 3 581 77.47
36 90 308 138 18 0 554 73.87
37 50 316 165 12 0 543 72.40
38 110 352 114 4 0 580 77.33
39 105 300 144 10 1 560 74.67
40 95 300 159 6 0 560 74.67
41 60 296 174 12 0 542 72.27
42 105 312 126 14 2 559 74.53
43 115 316 117 14 2 564 75.20
44 100 316 132 10 2 560 74.67
45 105 332 111 18 0 566 75.47
46 120 308 135 6 1 570 76.00
47 140 276 135 10 3 564 75.20
48 75 304 150 12 3 544 72.53
49 135 344 90 8 3 580 77.33
50 190 316 78 8 3 595 79.33
Total Persentase 3808
Sumber : Hasil Pengelolaan Data
Dari data tabel 4.72 yang diperoleh diatas secara umum, maka
penarikan kesimpulan didapatkan menggunakan rumus : total persentasi / butir
pernyataan. Jadi 3808 / 50 = 76.16%. dapat disimpulkan bahwa literasi
keuangan masyarakat kota Tangerang Selatan berada pada kategori sedang.
146
Kesimpulan dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel
pendapatan, jenis kelamin, usia dan pendidikan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat literasi keuangan pada lembaga keuangan syariah.
Penjelasan dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh jenis kelamin Terhadap tingkat literasi keuangan pada lembaga
keuangan syariah
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel jenis kelamin terhadap tingkat literasi keuangan pada
lembaga keuangan syariah. Dengan signifikansi 0,006 < 0,05 maka
hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi jenis
kelamin terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan syariah. Hal ini Menujukkan Bahwa jenis kelamin pria lebih
tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat dibandingkan dengan jenis
kelamin wanita, dimana pria dengan status pekerja akan lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita yang kebanyakan sebagai ibu rumah tangga.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakuan oleh Bhushan and
Medury (2013). Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara laki-laki dengan perempuan dalam
literasi keuangan. Laki-laki memiliki literasi keuangan yang lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Selain itu, Krishna et al. (2010) menemukan
bahwa mahasiswa perempuan memiliki literasi keuangan yang lebih tinggi
dibandingkan mahasiswa laki-laki.
147
2. Pengaruh Usia Terhadap tingkat literasi keuangan pada lembaga keuangan
syariah
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel usia terhadap tingkat literasi keuangan pada lembaga
keuangan syariah. Dengan signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesi H0
ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi usia terhadap
tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan syariah. Hal
ini menujukkan bahwa usia 26-35 lebih tinggi tingkat literasi keuangan
pada lembaga keuangan syariah di banding dengan yang berumur 17-25,
36-45 dan 46 – 55. Hal ini menunjukkan bahwa di usia 26-35 tahun adalah
usia yang produktif dan akan selalu berfikir untuk mementingkan
kebutuhan daripada keinginan. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Shaari et al. (2013) menemukan bahwa
usia mempengaruhi literasi keuangan mahasiswa. Sedangkan Chen and
Volpe (1998) yang menemukan tingkat literasi keuangan yang rendah
pada peserta yang berusia 18 - 22 tahun. Alasan untuk rendahnya tingkat
pengetahuan dapat dikaitkan dengan usia muda 18 sampai 22 tahun atau di
bawah 30 tahun sebagai mayoritas dari mereka berada dalam tahap yang
sangat awal siklus dari hidup finansial mereka.
3. Pengaruh pendidikan Terhadap tingkat literasi keuangan pada lembaga
keuangan syariah
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel pendidikan terhadap tingkat literasi keuangan pada
lembaga keuangan syariah. Dengan signifikansi 0,000 < 0,05 maka
148
hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikansi
pendidikan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan syariah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan
Pendidikan terakhir S3 lebih tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat
dibandingkan dengan Pendidikan terahkhir S2, S1, Akademik (D1/D2/D3)
dan SD/SMP/SMA. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi tingkat
Pendidikan masyarakat maka semakin tinggi juga tingkat literasi keuangan
pada lembaga keuangan syariah. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Stalista dan Rachmansyah (2016)
menyatakan bahwa faktor demografi (pendidikan) berpengaruh secara
signifkan terhadap tingk literasi keuangan masyarakat pada pengambilan
kredit.
4. Pengaruh pendapatanTerhadap tingkat literasi keuangan pada lembaga
keuangan syariah
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel jenis kelamin terhadap tingkat literasi keuangan pada
lembaga keuangan syariah. Dengan probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05
maka hipotesi H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang
signifikansi pendapatan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat
pada lembaga keuangan syariah. Hal ini menujukkan bahwa masyarakat
dengan Pendapatan >20jt lebih tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat
dibandingkan dengan masyarakat yang berpenghasilan 1-3jt, 3-5jt, 5-10jt
dan 15-20jt. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan
maka semakin tinggi juga tingkat literasi keuangan pada lembaga
149
keuangan syariah. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Nidar dan Bestari (2012) yang menemukan bahwa pendapatan orang
tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap literasi keuangan
mahasiswa.
150
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data diatas dan pembahasan tentang
Determinan tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
syariah studi pada masyarakat kota Tangerang Selatan, dengan metode analisis
yang digunakan yaitu analisis one away Anova, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Variabel Faktor Demografi (Jenis Kelamin) berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada
lembaga keuangan syariah dengan jenis kelamin pria lebih tinggi
tingkat literasi keuangan masyarakat dibandingkan dengan wanita
(studi pada masyarakat kota Tangerang Selatan).
2. Variabel Faktor Demografi (Usia) berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan syariah dimana masyarakat yang berusia 26 – 35 tahun
lebih tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga
keuangan syariah dibandingkan dengan masyarakat yang berusia
17 – 25 tahun, 36 – 45 tahun dan 46 – 55 tahun (studi pada
masyarakat kota Tangerang Selatan).
151
3. Variabel Faktor Demografi (Pendidikan) berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada
lembaga keuangan syariah yang dimana dengan masyarakat yang
berpendidikan S3 lebih tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat
pada lembaga keuangan syariah dibandingkan dengan masyarakat
yang berpendidikan terakhir SD/SMP/SMA, Akademik
(D1/D2/D3), S1 dan S2 (studi pada masyarakat kota Tangerang
Selatan).
4. Variabel Faktor Demografi (Pendapatan) berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat literasi keuangan masyarakat pada
lembaga keuangan syariah yang dimana dengan masyarakat yang
berpendapatan > 20 juta lebih tinggi tingkat literasi keuangan
masyarakat pada lembaga keuangan syariah dibandingkan dengan
masyarakat yang berpendapatan 1 – 3 juta, 3 – 5 juta, 5 – 10 juta,
10 – 15 juta dan 15 – 20 juta (studi pada masyarakat kota
Tangerang Selatan)
5. Masyarakat Kota Tangerang Selatan terdapat di dalam
pengkategorian tingkat literasi keuanganya pada lembaga keuangan
syariah yaitu sedang, yakni dengan nilai rata – rata sebesar 76,16%
152
B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis data diatas dan kesimpulan diatas, terdapat
beberapa saran, diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Lembaga Keuangan Syariah
Dengan hasil temuan yang menyatakan bahwa Determinan
tingkat literasi keuangan masyarakat pada lembaga keuangan
syariah khususnya pada masyarakat kota Tangerang Selatan.
Namun, terdapat variabel faktor demografi (jenis kelamin, usia,
pendidikan dan pendapatan) dari penelitian ini masih ditemukan
kekurangan yang di dapat dari lembaga keuangan syariah
khususnya faktor demografi (pendapatan) yang dimana, dengan
semakin tingginya pendapatan seseorang akan semakin mengerti
dan paham akan betapa pentingnya pemahaman akan keuangan nya
itu sendiri. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pihak
lembaga keuangan syariah yang bergerak di bidang keuangan,
harus melakukan pendekatan lebih dalam lagi agar pemahaman
masyarakat khususnya di kota Tangerang Selatan agar lebih
membaik.
2. Bagi Peneliti
Penelitian tentang determinan tingkat literasi keuangan
masyarakat pada lembaga keuangan syariah perlu terus dilakukan
dengan menggunakan faktor – faktor lain sebagai bahan
153
perbandingan untuk menambah referensi ilmu pengetahuan dalam
bidang manajemen pemasaran, serta menambahkan teori-teori
terbaru agar lebih baik dan juga relevan untuk penelitian dimasa
mendatang.
154
DAFTAR PUSTAKA A. Buku/Jurnal
Adieotomo, Samosir, Dasar - Dasar Demografi, Salemba Empat & Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2016.
Akmal, Saputra, Analisis Tingkat Literasi Keuangan Analisis Tingkat Literasi
Keuangan, Jurnal Volume1, Nomor 2, Juli – Desember 2016, 235 – 244.
Alwisol, Psikologi KepribadianEdisi Revisi Psikologi Kepribadian1, UMM Press,
Malang, 2014.
_______, Psikologi Kepribadian Edisi Revisi Psikologi Kepribadian13-14, UMM
Press, Malang, 2014
Andrew, V, Linawati, Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan Keuangan
dengan Prilaku Keuangan Karyawan Swasta di Surabaya, FINESTA
Vol,02, No.22,35-39, 2014
_______, Vicentius Linawati Nanik, Hubungan Faktor Demografi dan
Pengetahuan Keuangan Dengan Perilaku Keuangan Karyawan Swasta
di Surabaya, Finesta, Vol, 02, No. 02, (2014), 35 -39
Buhsan P, Meduri, Financial literacy and its determinants, International Journal
of Engineering, Business and Enterprise Applications (IJEBEA),
4(2),155–160, 2013
Byrne, Alistair, Employe Saving and Invesment Decisions in Defined Contribution
Pension Plans: Survey Evidence from the UK.Employe Saving and
Invesment Decisions in Defined Contribution Pension Plans: Survey
Evidence from the UK, UK, 2016.
Chen, Volpe, An analysis of financial literacy among college students 1998
Financial Services Review, 7(1),107-128
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.
Jappelli T, Economic Literacy: An Economic Comparison 2011, Working Paper
No.238, Hal 8
Kiyosaki, Sharlon, Rich Dad, Poor Dad, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2015.
Linawati, Memarista, Pengaruh Financial Literacy dan Faktor Sosiodemografi
Terhadap Prilaku Konsumtif, FINESTA Vol,3 No. 158-62, 2015
155
Margaretha, Prambudhi, Tingkat Literasi Keuangan pada Mahasiswa S-1
Fakultas Ekonomi universitas trisakti, JMK, VOL. 17, NO. 1 MARET
2015 76–85, 2015.
Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain , EKONISIA, Yogyakarta, 2010.
_______, Bank dan Lembaga Keuangan Lain 2 , EKONISIA, Yogyakarta, 2010.
Nidar , Bestari, Personal literacy among university students (case study at
Padjajaran University students), IndonesiaWorld Journal of Social
Sciences162-171, Bandung,
Noor, Ekonomi Media 2010 JakartaPT RajaGrafindo Persada, Hal 170
Orton L, Financial Literacy: Lessons from International Experience, Ontario,
2007
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PERBANKAN, Jakarta, 2016, Hal 3-4
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesian National Strategy for Financial
Literacy-Sikapi Uangmu OJK16, 2013,A Hal 16
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesian National Strategy for Financial
Literacy-Sikapi Uangmu OJK33, 2013,B Hal 17
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesian National Strategy for Financial
Literacy-Sikapi Uangmu OJK17, 2013,C Hal 66
Rahmawati P, Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi
Menejemen Fakultas Ekonomi Universitas Negri Padang, 2016
Ros, Income : Analysis And Policy, 1964, New York McGraw-Hill Book
Company. New York, San fransisco, Tornoto London
Sangadji, Sopiah, Prilaku Konsumen, Pendekatan Praktis disertai himpunan
Jurnal Penelitian, CV. ANDI OFFEST, Yogyakarta, 2013.
Sangadji, Sopiah, Prilaku Konsumen, Pendekatan Praktis disertai himpunan
Jurnal Penelitian, 64 Yogyakarta, CV. ANDI OFFEST(Penerbit Andi),
2013.
Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Cetakan ke empat, Rajawali Pers, Jakarta,
2012, Hal 85
156
Shaari et all, Financial literacy: A study among the university student,
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business,
5(2),279-299, 2013.
Siamat D, Manajemen Lembaga Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
Sugiyono., Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development,
CV. ALFABETA, Bandung, 2016.
Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta Barat, Permata Puri Media,
Jakarta, 2013.
Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen, PT Indeks Permata Puri Media,
Jakarta, 2013.
Susanti, Pengaruh Faktor Demografi Terhadap Financial Literacy Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Angkatan 2012.
Universitas Negri Surabaya, Surabaya 2012.
Tsalista, Rachmansyah, Analisis Pengaruh Literasi Keuangan dan Faktor
Demografi Terhadap Pengambilan Kredit Pada PT. Columbia Cabang
Kudus, MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 31 No. 1 Januari
2016
Walgito B, Teori - Teori Psikologi Sosial, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2011.
Wicaksono., P.D., Pengaruh Financial Literacy Terhadap Prilaku Pembayaran
Kartu Kredit Pada Karyawan di Surabaya, FINESTA Vol. 3, No.1
(2015)85-90, 2015.
Wicaksono, 2016. Analisis Pengaruh Literasi Keuangan Dan Faktor Demografi
Terhadap Pengambilan Kredit Pada Pt. Columbia Cabang Kudus. Media
Ekonomi Dan Manajemen, Vol. 31 No. 1, Januari 2016 5.
157
A. Website
Badan Pusat Statistik Tangerang Selatan, http://tangselkota.bps.go.id, “Data
Sensus”,di akses pada tanggal 20 November 2016 Pukul 07:25 Wib
Badan Pusat Statistik Tangerang Selatan, http://tangselkota.bps.go.id, “Data
Pekerjaan”,di akses pada tanggal 20 November 2016 Pukul 07:25 Wib
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, http://www.depkes.go.id, Pusat data
Dan Informasi, di akses pada tanggal 20 November 2016 Pukul 07:25
Wib
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-
perlindungan-konsumen/Pages/Literasi-Keuangan.aspx , Edukasi dan
Perlindungan Konsumen, 2016, di akses pada tanggal 20 November
2016 Pukul 08:25 Wib
158
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuisioner
KUESIONER PENELITIAN
DETERMINAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT
PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH STUDY PADA
MASYARAKAT KOTA TANGERANG SELATAN
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Determinan Tingkat
Literasi Keuangan Masyarakat pada Lembaga Keuangan Syariah Study Pada
Masyarakat Kota Tangerang Selatan” di Program Studi Manajemen S1, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, maka saya:
Nama : Rizky Ramadhan
NIM : 1113081000137
Fakultas / Jur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Manajemen (MIPS)
Judul Skripsi :“Determinan Tingkat Literasi Keuangan Masyarakat pada
Lembaga Keuangan Syariah Study Pada Masyarakat Kota
Tangerang Selatan”
Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi
lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti dan
pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden
untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerahasiaan
identitas dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuan para
responden untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Rizky Ramadhan
(Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
159
Tanggal pengisian : ………………………………………………………..
A. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
1. Nama : ……………………………………………
2. Jenis Kelamin* : Pria Wanita
3. Usia Anda saat ini* : 17 – 25 tahun 36 - 45 tahun
26 – 35 tahun 46 – 55 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini* :
SD/SMP/SMA S1
Akademi (D1/D2/D3) S2/S3
5. Pendapatan * : 1.000.000 - 3.000.000 3.000.0001 - 5.000.000
5.000.001 - 10.000.000 10.000.001-15.000.000
15.000.001 – 20.000.000 > 20.000.000
Keterangan :
1. Tanda (*) wajib di isi
160
ANGKET PENELITIAN
DETERMINAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT
PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH STUDY PADA
MASYARAKAT KOTA TANGERANG SELATAN
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda benar dengan memberikan
tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih
Keterangan atas jawaban dalam pernyataan kuisinoer ini adalah :SS =
sangat setuju, S = Setuju, N = Netral , TS = Tidak Setuju dan STS =
Sangat Tidak Setuju
A. Pengetahuan Umum Tentang Keuangan
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya paham akan pengetahuan keuangan
2 Saya mengeluarkan uang sesuai dengan
kebutuhan
3 Saya selalu menyisihkan uang untuk di
tabung atau investasi
4 Saya selalu mendahulukan kebutuhan
dibandingkan keinginan
5 Saya merancang dan mengekelola
keuangan dengan baik
6 Saya merancang keuangan untuk masa
depan.
7 Saya sadar keuangan perlu direncanakan
dengan baik
8 Saya selalu melibatkan orang lain dalam
melakukan perencanaan keuangan
9 Saya disiplin dalam mengelola dan
161
mengatur keuangan
10 Saya memiliki perencanaan keuangan
untuk dana darurat
B. Pemahaman Akan Lembaga Keuangan Syariah
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya tertarik menjadi nasabah bank
syariah
2 Bank syariah sama saja dengan bank
konvensional
3 Saya lebih nyaman menjadi nasabah bank
syariah
4 Bank syariah adalah bank terpercaya
5 Saya lebih senang menggunakan jasa
bank syariah untuk kemudahan saya
bertransaksi perbankan
6 Sistem bagi hasil di bank syariah lebih
adil
7 Pelayanan di bank syariah sangat baik dan
Islami
8 Saya tidak ragu menjadi nasabah bank
syariah
9 Asuransi syariah sama saja dengan
asuransi konvensional
10 Saya lebih memilih produk asuransi di
162
perusahaan asuransi syariah
11
Asuransi syariah adalah perusahaan
terpercaya
12
Perusahaan asuransi syariah lebih amanah
dan aman
13
Saya tidak ragu menjadi nasabah di
perusahaan asuransi syariah
14 Saya lebih memilih berinvesatsi di
lembaga keuangan syariah
15 Investasi di produk syariah lebih adil
16 Produk investasi syariah sangat banyak
17 Saya akan menginvestasikan uang saya
pada produk-produk investasi syariah
18 Saya mengetahui lembaga keuangan
syariah
C. Tabungan dan Pinjaman
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya lebih senang menabung di bank
syariah
2 Saya akan menggunakan bank syariah
sebagai tempat saya menyimpan uang
3 Saya lebih percaya menabung di bank
syariah
4 Jika saya memiliki dana lebih maka saya
163
memilih bank syariah sebagai tempat saya
menyimpan dana
5 Saya mengetahui sistem bagi hasil di bank
syariah
6 Bagi hasil di bank syariah lebih adil
7 Jika saya membutuhkan dana maka saya
meminjam di bank syariah
8 Syarat dan prosedur pinjaman dana di
bank syariah lebih mudah
9 Meminjam dana di bank syariah lebih
mudah
10 Produk pinjaman di bank syariah sesuai
dengan kebutuhan saya
D. Asuransi
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya lebih memilih produk-produk
asuransi syariah
2 Saya nyaman dan merasakan manfaat
memiliki produk asuransi syariah.
3 Produk asuransi syariah lebih
menguntungkan
4 Jika saya ingin memiliki asuransi jiwa
maka saya akan memilih asuransi syariah
5 Jika saya ingin memiliki asuransi
kesehatan maka saya akan memilih
164
asuransi syariah
6 Produk asuransi syariah sesuai dengan
kebutuhan saya
E. Investasi
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya memahami produk – produk
investasi syariah
2 Saya merasa berinvesatasi di produk
syariah sangatlah penting
3 Saya lebih percaya berinvestasi di produk-
produk syariah seperti saham
4 Investasi di produk syariah lebih
menguntungkan
5 Investasi syariah lebih aman dan
terpercaya
6 Jika saya memiliki dana saya akan
berinvesatsi di produk syariah
165
Lampiran 2: Tabel jawaban Responden
A. Data responden
No Jenis
kelamin Usia Pendidikan Pendapatan
1 1 2 2 4
2 1 3 2 3
3 1 2 2 5
4 2 2 2 5
5 1 2 3 5
6 2 3 5 4
7 1 2 2 5
8 2 1 2 5
9 2 3 4 3
10 1 3 5 4
11 2 3 5 4
12 1 3 5 4
13 1 2 2 5
14 1 2 3 6
15 2 1 2 4
16 1 1 2 4
17 1 2 2 4
18 1 3 5 4
19 2 1 2 4
20 2 3 1 2
21 2 3 1 2
22 2 1 3 6
23 2 2 2 4
24 2 2 2 4
25 1 2 2 5
26 2 3 4 3
27 2 1 2 5
28 1 1 2 5
29 2 1 2 4
30 1 3 5 4
31 1 4 1 2
32 1 4 1 2
33 2 1 2 4
34 1 4 1 2
35 1 3 5 4
36 1 4 1 2
166
No Jenis
kelamin Usia Pendidikan Pendapatan
37 1 4 1 2
38 2 1 2 4
39 2 2 3 6
40 1 1 4 3
41 2 2 1 2
42 2 2 1 2
43 2 1 5 3
44 2 1 5 4
45 2 2 1 2
46 2 1 4 3
47 2 2 4 3
48 1 2 2 5
49 2 1 4 3
50 2 1 5 3
51 1 2 4 4
52 1 2 4 4
53 2 1 2 3
54 2 2 4 5
55 1 4 1 1
56 2 4 1 1
57 1 4 2 3
58 1 4 2 3
59 1 2 3 3
60 2 4 1 2
61 2 3 1 1
62 2 1 3 4
63 2 1 2 3
64 2 2 3 4
65 1 1 3 4
66 1 1 2 3
67 2 1 3 4
68 2 2 5 6
69 2 4 2 3
70 1 1 3 4
71 1 4 3 3
72 2 4 3 4
73 1 4 2 3
74 1 4 1 2
75 1 4 1 2
167
No Jenis
kelamin Usia Pendidikan Pendapatan
76 1 4 3 4
77 1 2 4 5
78 1 4 1 2
79 2 1 1 2
80 2 1 1 2
81 1 1 1 2
82 2 2 2 3
83 2 2 5 6
84 2 2 4 4
85 1 2 2 3
86 2 2 4 4
87 2 1 4 5
88 1 1 5 6
89 2 3 3 4
90 1 3 4 4
91 1 2 4 5
92 2 2 2 3
93 1 2 3 4
94 2 2 3 4
95 1 1 3 4
96 2 2 4 5
97 1 2 4 5
98 1 1 4 4
99 2 2 3 4
100 1 2 4 4
101 2 2 3 4
102 1 1 4 4
103 2 2 1 2
104 2 2 1 2
105 1 2 5 6
106 2 2 4 4
107 1 1 3 4
108 1 1 4 5
109 1 2 2 3
110 1 2 4 5
111 1 1 4 5
112 1 1 4 4
113 2 2 3 4
114 2 2 4 4
168
No Jenis
kelamin Usia Pendidikan Pendapatan
115 1 2 3 4
116 1 1 2 3
117 2 1 3 4
118 2 1 1 1
119 2 1 2 3
120 1 1 3 4
121 2 1 2 3
122 1 2 3 4
123 2 2 5 4
124 1 1 3 4
125 2 4 3 4
126 1 4 5 5
127 2 1 5 4
128 2 3 3 4
129 2 1 2 3
130 2 3 3 4
131 1 4 1 2
132 1 4 2 3
133 2 2 1 2
134 1 4 5 4
135 2 3 3 4
136 2 4 2 3
137 2 2 1 2
138 1 4 5 6
139 1 3 5 4
140 2 4 1 1
141 1 4 5 6
142 1 4 5 5
143 1 3 3 4
144 2 3 2 3
145 1 3 5 2
146 1 3 5 6
147 1 3 2 3
148 1 3 5 3
149 1 3 5 5
150 1 3 2 3
169
a. Dimensi pengetahuan akan keuangan
No pk1 pk2 pk3 pak4 pk5 pk6 pk7 pk8 pk9 pk10 total
1 4 2 4 4 2 4 3 2 2 2 29
2 4 4 4 4 5 3 4 2 4 2 36
3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 37
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
6 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 31
7 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
8 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42
9 4 4 5 3 3 4 4 2 4 4 37
10 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 41
11 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 37
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
13 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
14 5 5 2 5 3 3 4 5 2 2 36
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 43
19 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43
20 3 2 2 2 3 3 2 3 3 1 24
21 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 34
22 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 44
23 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 34
24 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 42
25 5 5 5 5 2 2 4 4 2 2 36
26 4 4 3 5 2 3 4 4 3 3 35
170
No pk1 pk2 pk3 pak4 pk5 pk6 pk7 pk8 pk9 pk10 total
27 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 39
28 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47
29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
30 4 3 5 5 5 5 4 4 4 2 41
31 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 36
32 3 4 5 5 4 4 5 4 2 2 38
33 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 40
34 4 5 5 5 5 5 5 2 4 5 45
35 4 5 4 3 3 5 4 1 3 3 35
36 4 5 5 4 3 4 5 3 3 4 40
37 3 3 3 4 3 2 5 3 3 3 32
38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
39 5 5 5 4 3 4 5 4 3 3 41
40 3 3 4 4 4 5 5 3 4 5 40
41 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 33
42 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
43 4 5 5 5 5 4 4 1 5 4 42
44 3 4 5 4 3 4 5 4 3 3 38
45 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
46 4 4 4 4 3 4 5 2 4 3 37
47 5 4 4 5 2 5 5 1 3 4 38
48 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48
49 4 3 4 3 2 4 5 3 3 3 34
50 2 4 4 4 3 4 4 1 4 4 34
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 40
53 4 3 5 5 5 5 5 2 4 3 41
171
No pk1 pk2 pk3 pak4 pk5 pk6 pk7 pk8 pk9 pk10 total
54 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 46
55 4 3 5 2 3 4 4 4 4 3 36
56 4 5 2 2 5 5 5 1 5 5 39
57 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 33
58 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
59 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 39
60 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 36
61 4 5 5 3 5 3 2 1 5 5 38
62 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 41
63 4 5 5 4 3 5 5 2 3 4 40
64 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 42
65 3 3 3 4 3 4 5 3 4 5 37
66 4 4 5 5 3 4 4 2 4 4 39
67 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
68 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 47
69 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38
70 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38
71 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 38
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
73 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 46
74 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 36
75 3 5 4 4 4 5 5 4 5 3 42
76 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5 40
77 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 45
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
79 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 39
80 3 3 3 5 3 4 5 1 3 3 33
172
No pk1 pk2 pk3 pak4 pk5 pk6 pk7 pk8 pk9 pk10 total
81 3 3 3 4 5 4 4 4 3 3 36
82 3 4 3 4 4 4 5 2 3 3 35
83 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 44
84 4 2 4 4 2 4 5 2 2 2 31
85 4 4 4 4 5 3 5 2 4 2 37
86 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 45
87 4 4 4 4 4 4 5 2 4 3 38
88 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
89 3 4 3 4 3 3 5 1 3 4 33
90 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 37
91 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43
92 4 4 5 3 3 4 4 2 4 4 37
93 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 42
94 3 4 3 4 3 5 5 4 3 4 38
95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
96 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 34
97 5 5 2 5 3 3 5 5 2 2 37
98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
101 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 44
102 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 44
103 3 2 2 2 3 3 5 3 3 1 27
104 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 35
105 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 44
106 3 4 4 4 3 4 5 3 3 3 36
107 4 4 S 4 5 4 4 5 4 4 38
173
No pk1 pk2 pk3 pak4 pk5 pk6 pk7 pk8 pk9 pk10 total
108 5 5 5 5 2 2 4 4 2 2 36
109 4 4 3 5 2 3 5 4 3 3 36
110 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 39
111 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47
112 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 40
113 4 3 5 5 5 5 4 4 4 2 41
114 4 4 5 4 5 5 5 3 4 4 43
115 5 3 4 5 5 5 5 3 5 3 43
116 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 42
117 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 43
118 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 18
119 3 3 4 5 4 5 5 2 3 4 38
120 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 44
121 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
122 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40
123 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 45
124 4 4 4 5 2 3 4 4 2 2 34
125 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43
126 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 45
127 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
128 4 4 3 5 4 3 5 2 4 4 38
129 3 2 4 3 3 2 5 4 3 5 34
130 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 42
131 4 2 4 2 2 4 4 4 2 2 30
132 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
133 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 43
134 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 47
174
No pk1 pk2 pk3 pak4 pk5 pk6 pk7 pk8 pk9 pk10 total
135 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34
136 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 42
137 4 5 4 5 3 4 4 2 3 3 37
138 4 5 5 4 4 5 5 2 4 5 43
139 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 42
140 2 1 1 3 1 3 4 4 1 3 23
141 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 47
142 5 5 5 5 2 2 4 4 2 2 36
143 4 4 3 5 4 3 5 2 4 4 38
144 3 2 4 3 3 2 5 4 3 5 34
145 4 5 4 5 3 4 4 2 3 3 37
146 4 5 5 4 4 5 5 2 4 5 43
147 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 42
148 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 45
149 4 4 4 4 4 4 5 2 4 3 38
150 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 47
b. Dimensi pemahaman akan lembaga keuangan syariah.
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
1 5 4 5 5 5 4 5 5 4 1 4 5 5 5 5 5 4 5 81
2 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 2 3 5 71
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 5 4 5 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 78
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88
6 2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 73
7 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 77
8 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 76
175
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
9 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 63
10 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 73
11 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 70
12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 68
13 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 86
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 3 4 5 84
15 5 4 5 5 5 4 3 5 4 3 3 3 3 5 1 5 5 5 73
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 68
19 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
20 5 3 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 63
21 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
22 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 80
23 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 78
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
25 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 3 3 5 5 3 5 5 5 80
26 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3 5 5 4 3 3 73
27 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 76
28 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 76
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 71
30 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 70
31 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 52
32 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 4 3 4 52
33 5 2 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
34 5 2 5 5 5 5 5 5 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 53
35 5 1 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
176
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55
37 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 57
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
39 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 86
40 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 64
41 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 55
42 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 55
43 3 4 4 4 3 5 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67
44 5 2 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 73
45 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
46 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 65
47 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 5 5 66
48 4 2 4 4 3 4 4 5 2 4 4 3 5 4 3 4 5 5 69
49 5 3 5 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 71
50 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 70
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
53 4 2 5 5 3 5 5 5 5 2 2 2 2 4 4 4 4 4 67
54 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
55 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 53
56 1 5 1 3 3 1 1 3 5 1 2 2 1 1 1 3 3 5 42
57 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
58 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 62
59 5 3 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 69
60 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 59
61 1 4 3 1 1 3 3 3 5 3 1 1 1 3 1 3 3 3 43
62 4 2 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
177
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
63 5 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 5 61
64 5 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 68
65 5 2 5 4 5 4 5 4 2 5 5 5 4 4 4 5 5 3 76
66 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 65
67 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
68 5 2 5 5 5 3 5 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 79
69 4 3 2 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 2 51
70 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
71 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 69
72 3 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 70
73 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 62
74 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 56
75 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 56
76 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
77 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
79 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
80 5 2 5 5 5 4 5 5 5 1 1 1 1 3 3 3 3 3 60
81 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 53
82 4 2 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 67
83 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 81
84 5 1 5 5 5 4 5 5 1 1 4 5 5 5 5 5 4 5 75
85 4 2 3 4 3 5 5 4 2 4 4 5 3 4 5 2 3 5 67
86 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
87 5 1 5 5 2 5 4 5 2 5 4 4 4 5 4 3 5 5 73
88 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
89 2 2 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 3 72
178
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
90 5 2 5 4 3 4 4 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 73
91 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 76
92 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 60
93 4 2 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 71
94 5 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 67
95 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 68
96 5 1 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 80
97 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 3 4 5 79
98 5 3 5 5 5 4 3 5 3 3 3 3 3 5 1 5 5 5 71
99 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
101 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 64
102 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
103 5 1 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 61
104 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
105 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 81
106 5 1 5 4 4 5 4 5 1 4 4 5 5 4 4 4 4 4 72
107 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
108 5 2 5 5 5 3 5 5 2 5 3 3 5 5 3 5 5 5 76
109 5 2 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 5 5 4 3 3 70
110 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 76
111 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 76
112 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 69
113 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 68
114 5 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 68
115 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 70
116 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 63
179
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
117 5 1 4 4 4 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 67
118 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 49
119 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 58
120 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
121 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 64
122 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
123 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
124 5 2 5 5 5 5 4 4 1 3 3 3 4 5 5 5 4 5 73
125 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 67
126 4 3 3 3 3 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 74
127 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
128 5 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 68
129 3 5 2 3 3 3 4 3 5 2 4 4 3 4 4 4 3 5 64
130 5 5 4 4 5 4 4 5 5 2 3 4 4 4 5 3 3 2 71
131 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 55
132 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
133 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 55
134 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 68
135 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
136 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 65
137 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 60
138 5 2 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 4 4 4 79
139 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
140 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 52
141 5 2 5 5 5 3 5 5 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 79
142 5 2 5 5 5 3 5 5 2 5 3 3 5 5 3 5 5 5 76
143 5 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 68
180
no lk1 lk2 lk3 lk4 lk5 lk6 lk7 lk8 lk9 lk10 lk11 lk12 lk13 lk14 lk15 lk16 lk17 lk18 total
144 3 5 2 3 3 3 4 3 5 2 4 4 3 4 4 4 3 5 64
145 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 65
146 5 2 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 4 4 4 79
147 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
148 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
149 5 1 5 5 2 5 4 5 2 5 4 4 4 5 4 3 5 5 73
150 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 68
c. Dimensi Tabungan dan Pinjaman
no tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 tp6 tp7 tp8 tp9 tp10 total
1 4 4 5 5 5 5 3 2 4 4 41
2 3 3 4 4 5 5 4 3 3 4 38
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 42
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
7 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 44
8 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
14 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 46
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
181
no tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 tp6 tp7 tp8 tp9 tp10 total
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 3 4 2 5 4 3 5 3 3 3 35
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 46
23 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 44
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 43
26 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
27 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 44
28 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
30 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 41
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
32 2 3 2 2 4 4 3 4 3 2 29
33 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 45
34 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 42
35 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
37 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 27
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
40 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 34
41 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
42 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 30
43 3 3 4 5 4 4 1 3 3 3 33
44 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 38
182
no tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 tp6 tp7 tp8 tp9 tp10 total
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
46 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 35
47 4 4 4 4 5 3 4 2 2 3 35
48 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42
49 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 37
50 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
54 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
55 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28
56 2 1 1 1 5 4 1 2 2 3 22
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36
59 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 42
60 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
61 3 3 3 3 4 1 5 3 3 3 31
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 5 4 3 4 5 4 4 2 2 3 36
64 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36
65 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 39
66 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
68 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 44
69 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 46
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
71 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
183
no tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 tp6 tp7 tp8 tp9 tp10 total
72 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 37
73 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36
74 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
80 5 5 5 5 4 4 1 3 3 3 38
81 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 31
82 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
83 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 48
84 4 4 5 5 5 5 3 2 4 4 41
85 3 3 4 4 5 5 4 3 3 4 38
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
87 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 42
88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
89 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
90 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 44
91 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43
92 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
94 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
96 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
97 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 46
98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
184
no tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 tp6 tp7 tp8 tp9 tp10 total
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
103 3 4 2 5 4 3 5 3 3 3 35
104 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
105 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 46
106 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 44
107 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
108 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 43
109 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
110 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 44
111 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
112 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
113 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 41
114 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
115 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
116 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 36
117 5 5 5 5 3 4 4 3 3 3 40
118 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
119 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36
120 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
121 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 36
122 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
123 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 35
124 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 40
125 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
185
no tp1 tp2 tp3 tp4 tp5 tp6 tp7 tp8 tp9 tp10 total
126 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 37
127 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
128 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
129 3 3 4 2 3 3 5 5 3 5 36
130 4 4 2 3 5 5 2 5 3 3 36
131 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 35
132 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 37
133 2 2 2 3 3 4 2 4 3 4 29
134 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 39
135 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
136 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 33
137 3 3 3 4 3 3 5 4 4 4 36
138 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
139 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
140 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
141 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 44
142 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 43
143 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
144 3 3 4 2 3 3 5 5 3 5 36
145 3 3 3 4 5 3 5 4 4 4 38
146 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
147 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
148 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
149 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 42
150 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 39
186
d. Dimensi asuransi
no Ai1 Ai2 Ai3 Ai4 Ai5 Ai6 total
1 4 5 4 5 5 5 28
2 4 4 3 4 2 3 20
3 4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 4 5 5 4 27
5 5 5 5 5 5 5 30
6 4 4 4 4 4 4 24
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 4 5 4 4 5 26
9 4 3 4 4 3 3 21
10 4 4 3 2 3 4 20
11 3 4 4 4 3 4 22
12 4 4 4 4 4 4 24
13 5 3 3 4 4 4 23
14 5 5 3 3 4 4 24
15 3 3 3 3 3 3 18
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 4 4 4 4 4 24
18 3 3 3 3 4 3 19
19 4 4 4 4 4 4 24
20 3 3 3 5 5 3 22
21 3 3 3 3 3 3 18
22 4 5 4 4 4 3 24
23 4 4 4 4 4 4 24
24 4 4 4 4 4 4 24
187
no Ai1 Ai2 Ai3 Ai4 Ai5 Ai6 total
25 5 5 3 5 5 5 28
26 3 3 3 3 3 3 18
27 5 4 4 3 4 5 25
28 4 4 4 3 5 4 24
29 4 4 5 4 4 5 26
30 5 4 4 4 4 4 25
31 3 3 3 3 3 3 18
32 4 4 2 4 4 4 22
33 4 4 4 4 4 4 24
34 2 2 2 2 2 2 12
35 4 4 4 4 4 4 24
36 3 3 3 3 3 3 18
37 3 3 3 3 3 4 19
38 4 4 4 4 4 4 24
39 5 5 5 5 2 2 24
40 3 4 3 3 4 3 20
41 3 3 3 3 3 3 18
42 3 3 3 3 3 3 18
43 3 3 4 4 4 4 22
44 3 3 3 4 4 4 21
45 3 3 3 3 3 3 18
46 3 3 3 4 4 3 20
47 4 4 4 4 4 4 24
48 4 5 5 4 4 5 27
49 3 3 3 4 4 4 21
50 4 4 2 4 5 4 23
51 4 4 4 4 4 4 24
188
no Ai1 Ai2 Ai3 Ai4 Ai5 Ai6 total
52 4 4 4 4 4 4 24
53 3 2 3 3 3 3 17
54 3 4 4 4 4 4 23
55 3 3 3 3 3 3 18
56 2 2 2 2 2 2 12
57 4 4 4 4 4 4 24
58 4 4 3 4 4 4 23
59 4 3 3 4 4 3 21
60 3 3 3 3 3 3 18
61 3 3 3 2 2 2 15
62 4 4 4 4 4 4 24
63 3 3 3 4 3 3 19
64 4 4 3 3 4 4 22
65 3 3 4 3 4 3 20
66 3 3 3 3 3 3 18
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 4 5 5 5 27
69 4 3 2 1 1 3 14
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 3 3 4 4 4 22
72 2 3 4 3 4 4 20
73 3 3 4 3 3 3 19
74 2 3 3 3 3 3 17
75 3 3 3 3 3 3 18
76 4 4 4 4 4 4 24
77 4 4 4 4 4 4 24
78 3 3 3 3 3 3 18
189
no Ai1 Ai2 Ai3 Ai4 Ai5 Ai6 total
79 3 3 3 3 3 3 18
80 1 3 3 1 1 1 10
81 3 4 4 3 3 3 20
82 3 3 4 3 3 3 19
83 5 5 5 5 5 5 30
84 4 5 4 5 5 5 28
85 4 4 3 4 2 3 20
86 4 4 4 4 4 4 24
87 5 4 4 5 5 4 27
88 5 5 5 5 5 5 30
89 4 4 4 4 4 4 24
90 4 4 4 4 4 4 24
91 4 4 5 4 4 5 26
92 4 3 4 4 3 3 21
93 4 4 3 2 3 4 20
94 3 4 4 4 3 4 22
95 4 4 4 4 4 4 24
96 5 3 3 4 4 4 23
97 5 5 3 3 4 4 24
98 3 3 3 3 3 3 18
99 4 4 4 4 4 4 24
100 4 4 4 4 4 4 24
101 3 3 3 3 4 3 19
102 4 4 4 4 4 4 24
103 3 3 3 5 5 3 22
104 3 3 3 3 3 3 18
105 4 5 4 4 4 3 24
190
no Ai1 Ai2 Ai3 Ai4 Ai5 Ai6 total
106 4 4 4 4 4 4 24
107 4 4 4 4 4 4 24
108 5 5 3 5 5 5 28
109 3 3 3 3 3 3 18
110 5 4 4 3 4 5 25
111 4 4 4 3 5 4 24
112 4 4 5 4 4 5 26
113 5 4 4 4 4 4 25
114 4 4 4 4 4 4 24
115 3 3 3 3 3 3 18
116 3 4 4 4 4 4 23
117 4 4 4 3 4 4 23
118 3 3 3 2 2 2 15
119 3 3 3 3 3 3 18
120 4 4 4 4 4 4 24
121 4 3 3 4 4 4 22
122 4 4 4 4 4 4 24
123 4 4 3 4 3 5 23
124 3 3 3 4 4 4 21
125 4 4 4 4 5 4 25
126 4 4 4 5 5 5 27
127 4 4 4 4 4 4 24
128 4 3 4 4 4 4 23
129 5 5 4 5 5 4 28
130 3 4 2 5 3 1 18
131 3 3 3 3 4 3 19
132 3 3 3 4 3 4 20
191
no Ai1 Ai2 Ai3 Ai4 Ai5 Ai6 total
133 2 4 4 2 4 3 19
134 4 5 3 4 4 4 24
135 4 4 4 4 4 4 24
136 3 3 4 3 4 3 20
137 3 3 3 3 3 3 18
138 4 4 5 4 4 4 25
139 4 4 4 4 3 4 23
140 3 3 3 3 3 4 19
141 4 4 4 5 5 5 27
142 5 5 3 5 5 5 28
143 4 3 4 4 4 4 23
144 5 5 4 5 5 4 28
145 5 5 5 5 5 5 30
146 4 4 5 4 4 4 25
147 4 4 4 4 3 4 23
148 4 4 4 4 4 4 24
149 5 4 4 5 5 4 27
150 4 5 3 4 4 4 24
e. Dimensi Investasi
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
1 5 4 4 3 5 5 26
2 5 4 4 3 4 4 24
3 4 4 5 4 4 4 25
4 4 5 5 4 4 5 27
5 5 5 5 5 5 5 30
6 4 4 4 4 4 4 24
192
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
7 4 4 5 4 4 5 26
8 4 5 4 4 5 4 26
9 3 4 3 3 4 4 21
10 4 4 4 3 3 3 21
11 4 4 4 3 4 5 24
12 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 4 4 4 4 24
14 5 5 5 5 5 5 30
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 4 4 24
19 4 4 4 4 4 4 24
20 3 3 5 3 5 3 22
21 3 3 3 3 3 3 18
22 4 5 5 4 4 5 27
23 3 4 3 4 5 4 23
24 4 4 4 4 4 4 24
25 5 5 5 3 5 5 28
26 3 3 3 2 3 3 17
27 4 5 4 4 4 4 25
28 4 4 5 5 4 5 27
29 4 3 4 4 4 4 23
30 4 5 3 2 4 3 21
31 3 3 3 3 3 3 18
32 2 3 2 4 4 4 19
33 4 4 4 4 4 4 24
193
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
34 2 1 1 1 1 1 7
35 4 4 3 4 4 4 23
36 3 3 3 3 3 3 18
37 2 3 3 3 3 3 17
38 4 4 4 4 4 4 24
39 5 5 3 3 4 4 24
40 3 4 4 3 4 4 22
41 2 3 3 3 3 3 17
42 3 3 3 3 3 3 18
43 4 4 3 5 4 5 25
44 3 3 3 3 4 4 20
45 3 3 3 3 3 3 18
46 4 4 3 3 3 4 21
47 5 5 4 3 4 4 25
48 4 3 5 4 4 4 24
49 3 3 4 4 4 4 22
50 4 4 4 4 3 5 24
51 4 4 4 4 4 4 24
52 4 4 4 4 4 4 24
53 3 3 3 3 3 3 18
54 4 4 4 4 4 4 24
55 2 2 2 3 3 2 14
56 2 2 2 2 2 2 12
57 3 4 4 4 4 4 23
58 4 4 3 3 3 4 21
59 3 3 3 3 3 3 18
60 3 3 3 3 3 4 19
194
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
61 2 3 1 1 1 1 9
62 4 3 4 4 4 4 23
63 4 2 3 3 3 5 20
64 4 4 4 3 4 4 23
65 4 4 4 4 5 5 26
66 4 4 4 4 3 4 23
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 5 5 5 5 28
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 3 3 4 4 22
72 4 4 4 4 4 3 23
73 3 3 3 3 3 4 19
74 4 4 3 3 3 4 21
75 3 3 3 3 3 3 18
76 3 3 3 4 4 4 21
77 4 4 4 4 4 4 24
78 3 3 3 3 3 3 18
79 3 3 3 3 3 3 18
80 3 3 1 1 1 1 10
81 3 3 3 3 3 3 18
82 3 4 3 4 4 4 22
83 4 4 4 5 4 4 25
84 5 4 4 3 5 5 26
85 5 4 4 3 4 4 24
86 4 4 5 4 4 4 25
87 4 5 5 4 4 5 27
195
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
88 5 5 5 5 5 5 30
89 4 4 4 4 4 4 24
90 4 4 5 4 4 5 26
91 4 5 4 4 5 4 26
92 3 4 3 3 4 4 21
93 4 4 4 3 3 3 21
94 4 4 4 3 4 5 24
95 4 4 4 4 4 4 24
96 4 4 4 4 4 4 24
97 5 5 5 5 5 5 30
98 5 5 5 5 5 5 30
99 4 4 4 4 4 4 24
100 4 4 4 4 4 4 24
101 4 4 4 4 4 4 24
102 4 4 4 4 4 4 24
103 3 3 5 3 5 3 22
104 3 3 3 3 3 3 18
105 4 5 5 4 4 5 27
106 3 4 3 4 5 4 23
107 4 4 4 4 4 4 24
108 5 5 5 3 5 5 28
109 3 3 3 2 3 3 17
110 4 5 4 4 4 4 25
111 4 4 5 5 4 5 27
112 4 3 4 4 4 4 23
113 4 5 3 2 4 3 21
114 4 4 4 4 4 4 24
196
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
115 4 4 4 4 4 4 24
116 4 3 4 4 3 4 22
117 4 4 3 4 4 4 23
118 3 3 3 3 3 3 18
119 3 3 3 3 4 4 20
120 4 4 3 4 4 4 23
121 3 3 3 3 4 4 20
122 4 4 3 4 4 4 23
123 5 4 4 3 4 4 24
124 4 3 5 5 5 5 27
125 4 4 2 4 4 4 22
126 4 5 4 5 5 5 28
127 4 4 4 4 4 4 24
128 4 4 4 4 5 5 26
129 5 3 3 4 2 5 22
130 3 3 4 4 4 5 23
131 4 4 2 3 4 4 21
132 3 3 4 4 4 3 21
133 2 3 4 3 4 2 18
134 4 4 4 4 4 4 24
135 3 4 4 4 4 4 23
136 3 3 4 3 4 4 21
137 3 3 3 3 3 3 18
138 5 4 4 4 5 5 27
139 4 3 4 4 4 4 23
140 2 3 3 2 2 2 14
141 4 4 5 5 5 5 28
197
no iv1 iv2 iv3 iv4 iv5 iv6 total
142 5 5 5 3 5 5 28
143 4 4 4 4 5 5 26
144 5 3 3 4 2 5 22
145 5 5 5 5 5 5 30
146 5 4 4 4 5 5 27
147 4 3 4 4 4 4 23
148 4 4 5 4 4 4 25
149 4 5 5 4 4 5 27
150 4 4 4 4 4 4 24
198
Lampiran 3: Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji validitas
1. Dimensi pengetahuan umum akan keuangan
2. Dimensi pemahaman akan lembaga keuangan syariah
199
3. Dimensi tabungan dan pinjaman
4. Dimensi asuransi
200
5. Dimensi Investasi
b. Uji Realibilitas
1. Dimensi pengetahuan akan keuangan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.851 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pu1 33.97 27.275 .350 .852
pu2 34.00 26.069 .474 .843
pu3 33.97 24.378 .538 .839
pu4 33.87 25.913 .453 .845
pu5 34.20 23.407 .620 .831
pu6 33.97 24.516 .588 .834
pu7 34.10 24.507 .851 .819
pu8 34.30 24.010 .486 .846
pu9 34.27 23.926 .688 .825
pu10 34.47 23.223 .597 .833
201
2. Dimensi pemahaman akan lembaga keuangan syariah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.872 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pu1 69.30 42.631 .397 .869
pu2 69.77 43.564 .666 .864
pu3 69.30 41.803 .587 .862
pu4 69.47 41.292 .649 .860
pu5 69.60 42.662 .343 .872
pu6 69.67 42.230 .538 .864
pu7 69.53 42.878 .474 .866
pu8 69.40 40.455 .728 .856
pu9 69.77 43.564 .666 .864
pu10 69.93 40.478 .423 .872
pu11 69.87 42.671 .502 .865
pu12 69.77 43.495 .356 .870
pu13 69.63 40.999 .613 .860
pu14 69.47 40.326 .710 .857
pu15 69.60 41.972 .362 .873
pu16 69.67 42.575 .375 .870
pu17 69.57 43.357 .381 .869
pu18 69.60 41.834 .541 .863
3. Dimensi tabungan dan pinjaman
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.855 10
202
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pu1 37.33 12.713 .771 .822
pu2 37.33 13.264 .713 .829
pu3 37.40 13.076 .645 .834
pu4 37.33 14.368 .510 .846
pu5 37.47 14.120 .499 .847
pu6 37.50 14.259 .486 .848
pu7 37.43 14.254 .514 .846
pu8 37.83 14.351 .367 .861
pu9 37.83 14.282 .480 .848
pu10 37.53 13.430 .641 .835
4. Dimensi Asuransi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.826 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pu1 19.43 6.599 .573 .803
pu2 19.53 6.533 .634 .791
pu3 19.70 6.907 .522 .813
pu4 19.60 6.593 .504 .819
pu5 19.53 6.189 .620 .794
pu6 19.53 6.051 .731 .769
5. Dimensi Investasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.856 6
203
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pu1 20.40 7.007 .669 .828
pu2 20.27 7.099 .593 .841
pu3 20.27 6.616 .684 .824
pu4 20.70 6.562 .593 .845
pu5 20.27 7.375 .572 .845
pu6 20.27 6.340 .777 .806
Lampiran 4 : Hasil Uji Asumsi Anova
1. Uji Homogenitas
a. Faktor demografi Jenis kelamin
Test of Homogeneity of Variances
total_responden
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.303 1 148 0.071
b. Faktor demografi Usia
Test of Homogeneity of Variances
total_responden
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.651 3 146 0.051
c. Faktor demografi Pendidikan
Test of Homogeneity of Variances
total_responden
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.413 4 145 0.052
d. Faktor demografi pendapatan
Test of Homogeneity of Variances
total_responden
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.309 5 144 0.263
204
2. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 150
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 7.47005963
Most Extreme Differences
Absolute .075
Positive .075
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .924
Asymp. Sig. (2-tailed) .360
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
205
Lampiran 5 : Hasil Uji One Away Anova
1. Faktor demografi (jenis Kelamin)
Descriptives
total_responden
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
Pria 77 195.69 20.351 2.319 191.07 200.31 149 247
wanita 73 186.04 22.117 2.589 180.88 191.20 121 228
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3487.597 1 3487.597 7.739 .006
Within Groups 66697.396 148 450.658
Total 70184.993 149
2. Faktor demografi (Usia) Descriptives
total_responden
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
17-25 50 194.16 20.502 2.899 188.33 199.99 121 247
26-35 49 196.47 18.541 2.649 191.14 201.79 152 228
36-45 23 190.87 18.177 3.790 183.01 198.73 136 223
46-55 28 175.86 25.410 4.802 166.00 185.71 127 225
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8826.430 3 2942.143 7.001 .000
Within Groups 61358.563 146 420.264
Total 70184.993 149
206
3. Fatkro demografi (pendidikan) Descriptives
total_responden
N Mean Std.
Deviation
Std. Error 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maxim
um
Lower Bound Upper Bound
SD/SMP/SMA 27 154.26 11.873 2.285 149.56 158.96 121 169
AKADEMIK(D1/
D2/D3) 40 194.60 13.116 2.074 190.41 198.79 170 218
S1 31 198.35 12.664 2.274 193.71 203.00 189 247
S2 26 199.96 11.062 2.169 195.49 204.43 178 218
S3 26 205.85 14.805 2.903 199.87 211.83 189 243
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 46460.765 4 11615.191 70.991 .000
Within Groups 23724.228 145 163.615
Total 70184.993 149
4. Faktor demografi (Pendapatan) Descriptives
total_responden
N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
1jt-3jt 5 133.60 10.574 4.729 120.47 146.73 121 149
3jt-5jt 23 160.74 10.024 2.090 156.40 165.07 150 200
5jt-10jt 32 185.06 7.543 1.333 182.34 187.78 170 204
10jt-15jt 58 197.16 4.192 .550 196.05 198.26 190 205
15jt-20jt 22 212.36 8.644 1.843 208.53 216.20 205 247
>20jt 10 225.50 6.570 2.078 220.80 230.20 220 243
Total 150 190.99 21.703 1.772 187.49 194.49 121 247
ANOVA
total_responden
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 62804.289 5 12560.858 245.067 .000
Within Groups 7380.704 144 51.255
Total 70184.993 149