Desinfeksi Dan Sterilisasi

5
DESINFEKSI DAN STERILISASI Oleh Ridlwan Kamaluddin, S.Kep., Ns Pendahuluan Sejak zaman hipocrates sudah dilakukan bermacam- macam percobaan tentang teknik aseptic dan antiseptic yang dimulai dari menggunakan air mendidih untuk irigasi luka sampai penemuan menggunakan teknik pembedahan modern. Infeksi yang terjadi ketika sudah berada di rumahsakit/pasca bedah dikenal dengan infeksi nosokomial. Penerapan teknik aseptic dan antiseptic tidak hanya berlaku di dalam kamar operasi saja, tetapi juga dilakukan di kamar tindakan, ruang perawatan dan ruang diagnostic. Untuk menerapkan teknik aseptic diperlukan alat-alat yang steril yang dapat diperoleh dengan cara sterilisasi, sedang teknik antiseptic membutuhkan zat desinfektan. ISTILAH 1. Desinfeksi adalah proses penghancuran sebagian besar mikroorganisme pada permukaan suatu benda atau permukaan jaringan yang masih utuh, dengan menggunakan zat desinfektan. Istilah ini untuk mikroorganisme saja, sebab setiap mikroorganisme dalam keadaan tertentu dapat menjadi pathogen. 2. Sterilisasi adalah proses/teknik penghancuran mikroorganisme termasuk fungi, spora, dan virus. Istilah hamper steril atau agak steril adalah tidak tepat, yang hanya dalah STERIL atau TIDAK STERIL 3. Steril adalah tidak ada kehidupan mikroorganisme, kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya 4. Asepsis adalah mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan hidup atau bahan-bahan Asepsis adalah bebas dari mikroorganisme Asepsis medik adalah tindakan untuk mengurangi jumlah dan perpindahan pathogen Asepsis bedah adalah tindakan untuk menjaga obyek dan ruangan bebas dari mikroorganisme

Transcript of Desinfeksi Dan Sterilisasi

Page 1: Desinfeksi Dan Sterilisasi

DESINFEKSI DAN STERILISASI Oleh

Ridlwan Kamaluddin, S.Kep., Ns

PendahuluanSejak zaman hipocrates sudah dilakukan bermacam-macam percobaan tentang

teknik aseptic dan antiseptic yang dimulai dari menggunakan air mendidih untuk irigasi luka sampai penemuan menggunakan teknik pembedahan modern. Infeksi yang terjadi ketika sudah berada di rumahsakit/pasca bedah dikenal dengan infeksi nosokomial. Penerapan teknik aseptic dan antiseptic tidak hanya berlaku di dalam kamar operasi saja, tetapi juga dilakukan di kamar tindakan, ruang perawatan dan ruang diagnostic. Untuk menerapkan teknik aseptic diperlukan alat-alat yang steril yang dapat diperoleh dengan cara sterilisasi, sedang teknik antiseptic membutuhkan zat desinfektan.

ISTILAH1. Desinfeksi adalah proses penghancuran sebagian besar mikroorganisme pada

permukaan suatu benda atau permukaan jaringan yang masih utuh, dengan menggunakan zat desinfektan. Istilah ini untuk mikroorganisme saja, sebab setiap mikroorganisme dalam keadaan tertentu dapat menjadi pathogen.

2. Sterilisasi adalah proses/teknik penghancuran mikroorganisme termasuk fungi, spora, dan virus. Istilah hamper steril atau agak steril adalah tidak tepat, yang hanya dalah STERIL atau TIDAK STERIL

3. Steril adalah tidak ada kehidupan mikroorganisme, kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya

4. Asepsis adalah mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan hidup atau bahan-bahan

Asepsis adalah bebas dari mikroorganisme Asepsis medik adalah tindakan untuk mengurangi jumlah dan perpindahan

pathogen Asepsis bedah adalah tindakan untuk menjaga obyek dan ruangan bebas dari

mikroorganisme Antiseptic adalah zat/bahan yang menghambat pertumbuhan bakteri (benda

hidup) Desinfektan adalah bahan yang digunakan untuk mengahancurkan pathogen

tetapi bukan sporanya. (benda mati) Pathogen adalah mikroorganisme yang menimbulkan penyakit Non pathogen adalah mikroorganisme yang tidak menimbulkan penyakit Septic adalah ditandai dengan adanya kuman pathogen dalam jaringan hidup Aseptic adalah ditandai dengan tidak adanya kuman pathogen Bactericida adalah bahan yang membunuh bakteri (tidak spora) = germicida

PRINSIP PRINSIP DASAR STERILISASISTERIL : Tidak ada kehidupanSTERILISASI : Suatu prosesSTERILITAS : Menggambarkan keadaan

Page 2: Desinfeksi Dan Sterilisasi

MACAM-MACAM CARA UNTUK STERILISASIa. Teknik Panas- Uap panas dengan tekanan tinggi dengan autoclave (sangat efisien)- Panas basah/dengan air mendidih yaitu dengan sterilisator (diragukan

efisiensinya)- Panas kering dengan menggunakan oven (tidak untuk plastic, karet dan bahan

sejenisnya)b. Teknik Penyinaran- Sinar ultraviolet- Sianr electronc. Teknik Penyaringan- Udara ruang aseptic dengan larutan banyak- Contoh : polihidrocarbond. Teknik kimia- Uap kimia- Desinfektan

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANAUTOCLAVE

1. Cara memasukkan alat- Harus ada sela ruang- Posisi alat tenun dalam posisi tegak/miring2. alat harus diberi pita autoclave/autoclave tape3. Jika pembungkus alat steril sudah lembab, harus diulang4. Jika akan dipakai alat yang sudah disterilkan dicek pita autoclavenya

STERILISATOR1. Air dalam sterilisator harus diganti setiap hari2. Seluruh bagian alat harus terendam3. Waktu 15 menit sejak air mendidih4. Jangan memasukkan alat lagi kalau alat terdahulu belum diangkat5. Penutup sterilisator tidak sering dibuka6. sterilisator harus dalam keadaan siap pakai7. Mengangkat / memindahkan alat steril ke tempatnya harus menggunakan

korentang steril

PEMILIHAN TEKNIK STERILISASI- Sifat sediaan, hendaknya tidak rusak karena proses- Hasilnya steril- Murah, cepat dan sederhana

DESINFEKSI :Adalah suatu proses yang menghancurkan kuman pathogen tetapi bukan sporanya

DESINFEKTAN :Adalah bahan yang digunakan untuk sterilisasi

OBAT/BAHAN MEDIS YANG DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI ANTISEPTIK ANTARALAIN ADALAH SBB :

1. Alkohol

Page 3: Desinfeksi Dan Sterilisasi

- Kadar 70% efektifitasnya sedang, dapat membunuh hamper 90% bakteri dikulit dalam waktu 2 menit, digunakan sebelum pemberian infuse/suntikan.

2. ALDEHID- Formaldehid : efektif untuk bakteri, fungus dan virus (kerjanya lambat)- Larutan 0.5% waktu 6-12 jam- Sebagai germicida digunakan larutan 2-8%- Sterilisasi sputum tuberkulosa 8% dalam 60-70% isopropanol- Glutaraldehid : - Lebih baik dari formaldehid- Desinfeksi alat : kateter, cytoscope3. ZAT PENGOKSIDA- Peroksida (H2O2) : digunakan sebagai cuci luka, efektif untuk vaginitis- Permangan kalikus (Kalium permanganate) :

- berkhasiat untuk anti fungus 1:10.000 waktu 1 jam- Larutan lebih dari 1:5000 menyebabkan iritasi jaringan

4. Yodium dalam alcohol- Larutan 1:20.000 dalam 1 menit- Tincture yodii 1% dapat membunuh 90% bakteri dalam 90 detik- Tincture yodii 5% dapat membunuh 90% bakteri dalam 60 detik- Tincture yodii 7% dapat membunuh 90% bakteri dalam 15 detik- Digunakan utnuk desinfeksi kulit- Untuk luka : 0.5%5. YODOPHOR/BETADINE- Larutan 10% berisi 1% yodium, bakterisid kategori sedang- Digunakan untuk persiapan operasi, infeksi mulut dan vagina- Penggunaan pada luka bakar absorbsi yang berarti intoksikasi6. Cholrhexidin/Savlon- KAdar 5% timbul efek bakteriositik- Digunakan untuk persiapan operasi untuk pasien dan dokter- Digunakan untuk desinfeksi luka7. CIDEX- Membunuh semua jenis kuman dan virus- Mempunyai efek yang lebih kuat diantara desinfektan yang lain- Hanya dapat digunakan untuk alat kedokteran8. PRESEPT- Dapat membunuh bakteri, spora, jamur, protozoa, virus- Sangat efektif terhadap virus AIDS, Hepatitis B- Desinfektan dalam bentuk tablet, dapat dicampur dengan an ionic dan non

ionic detergent- Untuk desinfeksi permukaan, peralatan dan perlengkapan rumah sakit,

laboratorium

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ANTISEPTIKa. Kadar antiseptic makin tinggi, makin baikb. Permukaan obyek harus selalu bersihc. Bahan organicd. Waktu kontake. Suhu efektifitas tinggi pada suhu lebih tinggif. Jenis organisme virus umumnya lebih resisten

Page 4: Desinfeksi Dan Sterilisasi