Sterilisasi Dan Disinfeksi

32
STERILISASI DAN DISINFEKSI Jekti T Rochani Bagian Mikrobiologi

description

dr. jekti

Transcript of Sterilisasi Dan Disinfeksi

Page 1: Sterilisasi Dan Disinfeksi

STERILISASI DAN DISINFEKSI

Jekti T Rochani

Bagian Mikrobiologi

Page 2: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Pendahuluan

• Sterilisasi adalah setiap proses/tindakan membunuh semua bentuk hidup terutama orgs.

• Steril adalah suatu keadaan bebas dari bentuk hidup kuman, misalnya vaksin kuman mati disebut steril

• Bahan steril belum tentu tdk berbahaya karena mungkin mengandung bahan berbahaya, mis. Toksin

• Disinfeksi adalah tindakan membunuh organisme patogen (spora kuman tdk) dgn cara kimia dan dilakukan thd benda mati

Page 3: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Disinfektans adalah bahan kimia yang dipakai untuk disinfeksi

• Antisepsis adalah tindakan yg dilakukan utk mencegah pertumbuhan atau aktivitas orgs dengan bahan kimia (antiseptika) pada jaringan hidup mis. antisepsis kulit seb. Tindakan bedah

• Tindakan sterilisasi & disinfeksi dipelopori ahli bedah Perancis Ambroise Pare (1537) mengobati luka tembak dgn kuning telur, terpentin dsb (kuning telur mengandung enzim lisozim yg melisis orgs; terpentin mrpk pembakar kimia)

Page 4: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Konsep antisepsis diterapkan oleh Ignatz Semmelweis (1816-1865) dan Joseph Lister (1827-1925)

• Semmelweis melihat bhw insidens demam puerpuralis di bangsal obstetri tinggi teru-tama pd pasien yg ditolong dokter krn tdk cuci tangan seb. menolong pasien --> setelah memakai lar. Klorin utk cuci tangan maka insidens menurun

• Lister memakai asam karbol (fenol) utk mencegah infeksi pasca bedah

Page 5: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara :I. FisikaII. Kimia

Sterilisasi secara fisik dilakukan dgn bbrp cara :1. pemanasan2. filtrasi/saringan3. radiasi/penyinaran4. energi suara

Page 6: Sterilisasi Dan Disinfeksi

1. Pemanasan :

• mudah, murah, dapat dipercaya• digunakan utk alat tahan panas• “thermal kill” dasarnya “thermal death point” yaitu

suatu batas suhu dimana suspensi orgs menjadi steril setelah terpapar selama 10 menit

• “thermal death time” adalah wkt yg diperlukan oleh suhu tertentu utk dpt mensterilkan suspensi orgs

• “D-value” adl. wkt yg diperlukan utk mem-bunuh 90% org dlm suspensi pd suhu tertentu, mis. D100C

Page 7: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• “Z-value” adl jumlah derajat kenaikan suhu yg diperlukan utk menurunkan D-value sampai menjadi 1/10 nilai semula

• mis. spora kuman B. subtilis , D-value = 100C dlm 1’ ; bila D95C = 10 maka berarti Z-value = 5 karena utk menurunkan D-value 1/10 (dari 10’ menjadi 1’) perlu kenaikan suhu 5C (dari 95C menjadi 100C)

Page 8: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Sterilisasi dgn pemanasan tda 2 cara :

1. Pemanasan kering• kuman mati karena terjadi oksidasi komponen-2 sel

kuman• mis. dgn pembakaran langsung dgn api (oese, bangkai

bin. percobaan) atau dengan udara panas (oven) dgn suhu 160-180C selama 1-2 jam

• daya bunuh panas kering lebih rendah dp panas basah shg perlu wkt lebih lama

Page 9: Sterilisasi Dan Disinfeksi

2. Pemanasan basah :• kuman mati krn terjadi denaturasi protein terutama

enzim dan membran sel kuman• dpt dgn bbrp cara :

a. merebus :

- mrpk teknik termudah, termurah

- suhu 100C selama 15’ (wkt dihitung sejak air mendidih)

- sel kuman btk vegetatif akan mati setelah 5-10’ terpapar

- spora dan virus tahan sampai berjam-jam

Page 10: Sterilisasi Dan Disinfeksi

b. otoklaf :

- alat sterilisasi dgn uap air bertekanan tinggi (> 1 atm), suhu 120-121C

- dlm wkt 10-15’ semua btk hidup kuman dan spora dapat mati

Page 11: Sterilisasi Dan Disinfeksi

c. Pasteurisasi :

• Utk mengurangi jml orgs pem-busuk dlm bahan tdk tahan panas mis. susu, anggur

• Dgn cara merebus 60-80C selama 30’• Kuman tbc, Brucella, Streptococcus, Staphylococcus,

Salmonella, Shigella dan Difteri dpt mati

Page 12: Sterilisasi Dan Disinfeksi

d. Tyndallisasi :

• Pemanasan bertingkat, utk bahan yg tdk tahan panas• Seperti Pasteurisasi tetapi diulangi setelah 24 jam utk

memberikan kesempatan spora berubah menjadi btk vegetatif shg pd pemanasan berikutnya dpt dimatikan

Page 13: Sterilisasi Dan Disinfeksi

2. Filtrasi/saringan • Dilakukan dgn mengalirkan cairan/gas mela-lui alat

penyaring (filter) yg memp. pori-pori utk menahan orgs tertentu shg cairan/gas menjadi steril

• Saringan kuman tidak dapat menahan virus• Filtrasi digunakan utk mensterilkan bahan yang tidak

tahan panas, mis. serum, enzim, toksin, ekstrak sel dsb• Macam-macam filter :

1. saringan Seitz (asbestos)2. saringan Berkefeld (tanah diatomae)3. saringan Chamberland (porselen)4. milipore (kertas saring)5. filter khusus utk udara (mis. di dlm AC, utk ruang bedah)

Page 14: Sterilisasi Dan Disinfeksi

3. Radiasi/penyinaran

orgs di udara dibunuh oleh sinar ultra-violet (uv) dari matahari dgn gelombang antara 220-290 nm (efektif : 253.7 nm)

• penetrasi sinar uv lemah shg kurang efektif utk mensterilkan benda yg tebal

• sinar uv menyebabkan mutasi sel shg merusak fungsi vital sel shg sel akan mati

• hati-hati krn sinar uv merusak sel kulit dan kornea serta retina mata manusia sebabkan keganasan

Page 15: Sterilisasi Dan Disinfeksi

4. Energi suara

• getaran suara frekuensi tinggi (super sonic) dapat menghancurkan sel kuman

• disebabkan krn timbul gelembung-2 gas di dlm sel shg merusak struktur dlm sel kuman

Page 16: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Sterilisasi dengan cara kimia :

• bahan kimia (disinfektans dan antiseptika) berdasarkan kemampuannya menghambat/ membunuh kuman dibedakan atas 2 jenis :

• bila berakhiran “cide/sid” maka berarti bahan kimia tsb mampu membunuh orgs, misalnya bakterisid, sporosid, virusid, fungisid

• bila berakhiran “static/static” maka berarti bhn kimia tsb mampu menghambat/mencegah pertumbuhan

orgs, mis. bakteriostatik, fungistatik

Page 17: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Sebaiknya dipilih disinfektans/antiseptika

yang :• mampu membunuh organisme yg ada• dalam waktu sesingkat mungkin• tidak merusak benda yg didisinfeksi • tidak iritasi/sebabkan alergi daerah yang di antisepsis

Page 18: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Hal-hal yang harus diperhatikan dlm melakukan sterilisasidgn bahan kimia a.l. :• rongga (space) yg cukup shg slrh permukaan benda

yang disterilkan/didisinfeksi kontak dgn disinfektans• gunakan/pilih disinfektans yg dpt membunuh orgs

(germicide)• waktu/lamanya kontak harus tepat• ventilasi hrs baik (ada disinfektans yg mudah menguap)• konsentrasi harus sesuai, harus baru• kontak disinfektans dengan kulit seminimal mungkin

Page 19: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Macam-macam antiseptik/disinfektans :

Halogen• Tda senyawa klorin dan yodium• Membunuh org dgn oksidasi protein, shg merusak

membran sel & menginaktifkan enzim• Klorin; warna khas (hijau), baunya tajam, sdh lama

dipakai utk disinfektans air (kaporit); plg banyak dipakai : sol. Hipoklorit krn relatif tdk berbahaya, tdk berwarna & tdk memudarkan warna; di RS utk disinfeksi ruangan & alat non bedah; derivat klorin organik dipakai utk disinfeksi air pekemah (campers); sering dipakai: halazon 4-8 mg/L air (dlm 30’ dpt mendisinfeksi air yg mengandung S. typhi)

Page 20: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Yodium : sol. Yodium dlm air/alcohol sangat antiseptik shg dipakai sbg antiseptik kulit sebelum bedah; efektif thd protozoa (amoeba) penyebab disentri; dpt sebabkan alergi kulit; konsentrasi harus tepat

Alkohol • Paling efektif utk sterilisasi/disinfek-si; ada 3 jenis yaitu

methanol, etanol dan isopropanol• Makin tinggi BM makin tinggi daya bakterisidnya

(isopropanol) shg paling banyak dipakai

Page 21: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Bekerja dgn cara denaturasi protein dgn jln dehidrasi dan melarutkan lipid shg merusak membran sel dan enzim-2

• Konsentrasi 70-80% dlm air dipakai utk antisepsis kulit dlm wkt 10’ membunuh sel vegetatif kuman

• Dipakai sendiri atau kombinasi dgn yodium

Fenol / asam karbol :• Bau khas, korosif• Cara kerja dgn presipitasi protein (pd konsentrasi

rendah) shg mersk membran sel dgn menurunkan tegangan permukaan

Page 22: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Mrpk standart pembanding utk menentukan aktivitas suatu disinfektans (koefisien fenol)

• Kurang efektif untuk spora• Bila ditambah klorin maka aktivitas akan meningkat• Heksaklorofen adl derivat fenol yg plg berguna, bl

dikombinasi dgn sabun mrpk antiseptik kulit yg sgt efektif• Fenol & kresol dpt menghlgkan rasa sakit tetapi toksik

shg hanya utk dipakai eksternal

Page 23: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Peroksida :

• Peroksida hydrogen (H2O2) mrpk anti-septik efektif, nontoksik

• Molekulnya tdk stabil mudah terurai menjadi air dan oksigen

• Konsentrasi 0.3 – 6.0 % dipakai sbg antiseptik dan disinfektans

• Konsentrasi 6-25% utk sterilisasi• Konsentrasi 0.1% dlm susu pd suhu 54C selama 30’

dapat mengurangi jumlah kuman sampai 99.99%• Konsentrasi 10% bersifat virusid dan sporosid

Page 24: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Larutan 3% untuk mencuci luka krn kuman anaerob sgt peka

• Pasta Na2O2 utk terapi acne• ZnO utk terapi infeksi kulit oleh kuman anaerob dan

mikroaerofilik

Zat warna :• Zat warna rosanilin dan derivat akridin dpt

menghambat pertumbuhan kuman• Akriflavin (campuran akridin) mempu-nyai spectrum

luas, utk terapi infeksi sal. kemih• Akriflavin bereaksi dgn DNA kuman shg kuman mati

Page 25: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Derivat rosanilin yaitu ungu kristal mrpk bakteriostatik thd kuman Gram positif, shg gentian violet dipakai utk terapi kandidiasis dan vaginitis oleh trichomonas; cara kerjanya seperti penisilin yaitu blokade tahap akhir penyusunan dinding sel.

Deterjen :• Ada dua jenis yaitu ionic dan anionic• Yang anionic bukan disinfektans• Yang ionic (bermuatan listrik) negatif mrpk bakterisid

lemah, sedangkan yg ionic positif mrpk bakterisid kuat terutama thd Staphylococcus dan bbrp virus tetapi tdk efektif thd spora

Page 26: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Logam berat :

• Kerjanya dgn presipitasi enzim dan protein-2 esensial dlm sel

• Daya antimikroba logam berat disebut daya oligodinamik

• Logam berat yg dpt dipakai a.l. Hg, Ag, As, Zn, Cu• Hg, mis. HgCl2 (sublimat) dulu dipakai utk antiseptika/

disinfektans; skrg tdk dipakai krn inaktif oleh bhn organic; Hg organic sering dipakai utk obat luka kecil (mercurokhrom/obat merah) dan utk preservatif dlm serum serta vaksin

Page 27: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Ag, pada konsontrasi 1% AgNo3 dipakai utk tindakan Crede yaitu utk tetes mata neonatus utk mencegah ophthalmia neonatorum krn kuman Gonokokus

• As, adalah obat pertama utk terapi sifilis, skrg tdk dipakai lagi, hanya utk terapi infeksi protozoa

• Zn, bentuk pasta dipakai utk terapi jamur

Aldehide : • Membunuh kuman dgn denaturasi protein• Lar. Formaldehid 20% dlm alkohol 65-70% mrpk lar.

Pensteril sangat baik utk alat-alat selama 18 jam, namun hrs dibilas krn ada residu

Page 28: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Glutaraldehid adl solusi yg sama efektif dgn formaldehid• Staphylococcus dan sel vegetatif lain akan mati dlm 5’• M. tuberculosis dan virus akan mati dalam 10’ sedangkan

spora mati dlm 3-12 jam• Solusi tsb nontoksik dan non iritatif thd penderita

Gas :

1.Etilen oksida (EtO):

Mrpk zat alkilating yg dpt membunuh kuman

Sangat eksplosif, larut dlm air

Utk sterilisasi, perlu Eto 12% dgn suhu 60C selama satu malam

Page 29: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Mahal, sebabkan iritasi jaringan• Keuntungan, dpt menembus plastik shg mensterilkan

bhn-2 yg dibungkus plastik• Dipakai utk kasur, bantal, alat-2 optik, kateter, katub

jantung buatan, “heart lung machine”, dsb

2. Uap formaldehid • Lar. Formaldehid (formalin) 37% dlm air dipanaskan, dpt

membunuh spora dan M. tuberculosis

Page 30: Sterilisasi Dan Disinfeksi

3. Beta Propiolaton (BPL) :

• Stabil pada suhu di bawah titik beku• Bila diuapkan pd suhu kamar dan lingkungan lembab,

mrpk bhn pen-steril sangat kuat• Dlm btk cairan, dipakai utk men-sterilkan vaksin,

jaringan, sera krn relatif nontoksik

Page 31: Sterilisasi Dan Disinfeksi

Cara pengujian antiseptika dan disinfektans

• Zat antimikroba harus diuji efektifitasnya a.l. dgn tes “koefisien fenol” (Kf)

• Kf adalah perbandingan aktifitas suatu produk dengan daya bunuh fenol dalam kondisi yang sama

• Untuk tes Kf dipakai kuman standart yaitu Staphylococcus aureus & Salmonella typhi

• Kf ditentukan dgn membandingkan pengenceran tertinggi suatu produk (test product) yg dpt membunuh kuman dlm waktu 10’ dengan pengenceran fenol yang memberikan hasil yang sama

Page 32: Sterilisasi Dan Disinfeksi

• Misalnya, pengenceran tertinggi test product yang membunuh kuman = 1/200, sedangkan pengenceran fenol yg hasilnya sama = 1/90, maka Kf- nya adalah 200 : 90 = 2.2 artinya kekuatan test product adalah

2.2 kali kekuatan fenol