STERILISASI & DESINFEKSI

39
STERILISASI & DESINFEKSI ASHFAR KURNIA

description

STERILISASI & DESINFEKSI. ASHFAR KURNIA. DEFINISI. ANTISEPTIS, mencegah pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau membunuh ; dipakai untuk zat-zat kimia terhadap jaringan tubuh . ANTISEPTIK, zat kimia yang dipakai untuk maksud antiseptis . DEFINISI. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of STERILISASI & DESINFEKSI

Page 1: STERILISASI & DESINFEKSI

STERILISASI & DESINFEKSI

ASHFAR KURNIA

Page 2: STERILISASI & DESINFEKSI

DEFINISI

• ANTISEPTIS, mencegah pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau membunuh; dipakai untuk zat-zat kimia terhadap jaringan tubuh.

• ANTISEPTIK, zat kimia yang dipakai untuk maksud antiseptis.

Page 3: STERILISASI & DESINFEKSI

DEFINISI

• DESINFEKSI, membunuh organisme-organisme patogen (kecuali spora kuman) dengan cara fisik atau kimia; dilakukan terhadap benda mati.

• DESINFEKTAN, zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud disinfeksi.

• STERILISASI, setiap proses (kimia/fisika) yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme.

Page 4: STERILISASI & DESINFEKSI

DEFINISI

• -sidakhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai mempu membunuh.bakterisid, sporosid.

• -statikakhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai mampu mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak membunuhnya.bakteriostatik, fungistatik.

Page 5: STERILISASI & DESINFEKSI

SEJARAH

• Bangsa Arab mengenal bahwa membakar luka dengan logam yang membara (kai) dapat mencegah infeksi.

• Ahli bedah Prancis menggunakan kuning telur (suplai lisozim), terpentin (bahan pembakar kimiawi), dll., untuk mengobati luka tembak.

• Semmelweis menggunakan chlorinated lime untuk mencuci tangan para dokter bedah.

• J.Lister menggunakan asam karbol untuk mencegah infeksi akibat pembedahan.

Page 6: STERILISASI & DESINFEKSI

ANTISEPTIK KIMIA

• Golongan Alkohol & Fenol• Golongan Halogen• Golongan Peroksida• Golongan Penurun tegangan permukaan• Golongan zat warna• Logam-logam berat• Gas-gas lainnya

Page 7: STERILISASI & DESINFEKSI

Golongan Alkohol & Fenol

• Alkohol adalah zat yang paling efektif dan dapat diandalkan untuk sterilisasi dan desinfeksi.

• Alkohol dapat mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi.

• Urutan kekuatan: isopropil-OH>EtOH>MetOH• Konsentrasi 70% sangat baik, dibawah 50%

atau diatas 90% tidak ada efeknya.

Page 8: STERILISASI & DESINFEKSI

Golongan Alkohol & Fenol

• Fenol (asam karbol) pertama kali digunakan oleh J.Lister dalam ruangg bedah.

• Mekanisme kerjanya fenol adalah dengan cara mempresipitasikan protein secara aktif dan merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaan.

• Fenol, krosol, heksakolorofen biasa digunakan.• Konsentrasi 2% saja sudah dapat membunuh

kuman.

Page 9: STERILISASI & DESINFEKSI

Golongan Halogen

• Larutan klorin (atau biasanya hipoklorit, ClO-) dipakai untuk desinfeksi dan menghilangkan bau.

• Halazol dan parasulfon dichloramidobenzoic acid pada konsentrasi 4-8 mg/L dapat mendisinfeksi air yang mengandung S. typhi dalam wakti 30 menit.

• Iodium bersifat sangat antiseptik, efektif juga untuk protozoa (amuba penyebab disentri)

• Aman untuk kulit, tetapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan alergi pada kulit.

Page 10: STERILISASI & DESINFEKSI

Golongan peroksida

• Antiseptik efektif dan nontoksik2 H2O2 2 H2O + O2

• Konsentrasi:– 0,3-6,0% : desinfeksi– 6,0-25,0% : sterilisasi– 0,1% dalam susu pada suhu 54oC dapat mengurangi

kuman sampai 99,99%– 10% : dapat membunuh virus dan spora– 3%: untuk mencuci luka pada kuman aerob.

Page 11: STERILISASI & DESINFEKSI

Detergen

• Merupakan senyawa penurun tegangan permukaan.

• Karena memiliki struktur bipolar.• Untuk deterjen ionik sangat desinfektan

daripana deterjen nonionik.

Page 12: STERILISASI & DESINFEKSI

Zat Warna

• Beberapa macam zat warna terbukti dapat menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik)

• Derivat akridin & rosanilin• Mekanisme kerjanya diduga menghambat

DNA sehingga ada kemungkinan juga bahaya terhadap manusia.

Page 13: STERILISASI & DESINFEKSI

Logam Berat

• Dapat mempresipitasikan (menggumpalkan) enzim-enzim atau protein esensial lainnya.

• Biasanya: Hg, Ag, As, Zn, dan Cu.• Karena sgt berbahaya tidak digunakan lagi• HgCl2untuk luka-luka kecil

• AgNO3infeksi gonokokus

• As2O4sifilis, infeksi protozoa• ZnOinfeksi kuman atau jamur

Page 14: STERILISASI & DESINFEKSI

STERILISASI GAS (cont.)

• Etilen Oksida (ETO)zat pengalkil yang dapat membunuh sel. Diperlukan pemaparan selama semalam pada ETO 12%. Kadar maksimum yang diperbolehkan 50 mg/L.

Page 15: STERILISASI & DESINFEKSI

STERILISASI GAS

• Uap Formaldehidlarutan formalin (formaldehid 37%) dipanaskan maka akan tumbul uap formaldehid yang dapat membunuh spora dan Mycobacterium tuberculosis.

• Beta Propiolakton (BPL)stabil pada suhu dibawah titik beku. Digunakan untuk mensterilisasikan vaksin, jaringan dan sera. BPL uap non toksik, BPL cair bersifat karsinogenik.

Page 16: STERILISASI & DESINFEKSI

STERILISASI SECARA FISIKA

• Sterilisasi panas• Sterilisasi radiasi• Sterilisasi penyaringan

Page 17: STERILISASI & DESINFEKSI

Sterilisasi Panas

• Membunuh kuman dengancara panas adalahh sangat mudah, dipercaya dan relatif tidak mahal.

• Ada dua macam cara pemanasan yaitu panas basah dan panas kering.

• Panas basah membunuh kuma dengan cara mendenaturasi protein.

• Panas kering membunuh kuman dengan cara mengoksidasi.

Page 18: STERILISASI & DESINFEKSI

Batasan Sterilisasi Panas

• Thermal dead pointsuhu dimana suatu suspensi organisme telah disterilkan setelah pemaparan selama 10 menit.

• Thermal dead timewaktu yang diperlukan bagi suhu tertentu untuk mensterilkan suatu suspensi organisme.

• D valuewaktu yang diperlukan untuk membunuh 90% dari organisme dalam suatu suspensi oada suatu suhu tertentu. D100

oC

Page 19: STERILISASI & DESINFEKSI

Batasan Sterilisasi Panas

• Z valuejumlah derajad kenaikan suhu yang diperlukan untuk menurunkan D value sampai mencapai sepersepuluh nilai semula.

Page 20: STERILISASI & DESINFEKSI

Contoh…

• Spora Bacillus megaterium.• Memiliki D100

oC= 1 menit; D95

oC= 10 menit.

• Maka Z value-nya adalah 5.• Jadi untuk menurunkan D value menjadi

sepersepuluh diperlukan kenaikan suhu sebanyak 5oC.

Page 21: STERILISASI & DESINFEKSI

Pemanasan Basah

• OtoklafTekanan 1,5 atm; suhu 121oC; waktu 10-20 menit.

• Merebussuhu 100oC; waktu rebus selama 15 menit.

• Pasteurisasisuhu 65oC; selama 3 hari.

Page 22: STERILISASI & DESINFEKSI

Pemanasan Kering

• Pembakaransterilisasi yang 100% efektif. Tetapi cara ini sangat terbatas pada penggunaannya (hanya pada alat besi atau kaca bagian luar)

• Sterilisasi udara panasalat-alat ditempatkan dalam oven bersuhu 160-180oC selama 1-2 jam. Sterilisasi ini baik untuk alat-alat laboratorium; kaca petri, pipet, pinset, tabung, labu, dll..

Page 23: STERILISASI & DESINFEKSI

Sterilisasi Radiasi

• Mikroorganisme dapat dibunuh dengan penyinaran ultra ungu (lamda 220-290 nm). Radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm.

• Mekanisme kerjanya adalah membuat fibrasi pada DNA sehingga membentuk dimer timin dan mutasi lainnya.

• Karena daya penetrasi rendah alat harus diletakkan dekat dengan sumber sinar.

• Jauhkan dari mata sangat peka rusak permanen

Page 24: STERILISASI & DESINFEKSI

Sterilisasi Penyaringan

• Dengan cara mengalirkan cairan atau gas melalui suatu bahan penyaring yang memiliki pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme.

• Saringan tidak dapat menahan virus karena ukurannya yang sangat kecil.

• Dilakukan untuk menyaring substansi yang peka terhadap suhu.

Page 25: STERILISASI & DESINFEKSI

Sterilisasi Penyaringan Cairan

• Menggunakan filter• Saringan Seitz filter yang dilengkapi asbestos• Saringan Berkefeld terbuat dari tanah

diatome• Saringan Chamberland terbuat dari porslen• Fritted glass filter terbuat dari serbuk gelas

Page 26: STERILISASI & DESINFEKSI

Sterilisasi Penyaringan Gas

• Untuk menyaring udari dari cemaran mikroba biasanya digunakan kapas kering.

• Kapas basah dapat ditembus mikroba.• Laminar flow bench untuk mencegah

pemcemaran kuman pada waktu menuang perbenihan.

Page 27: STERILISASI & DESINFEKSI

ZAT ANTIBAKTERIA

• Tahun 1935 ditemukan protonsil untuk membunuh mikroba. Secara in vitro tidak ada efek namun secara in vivo memiliki efek, karena pelepasan alkil pada p-aminobenzensulfonamida.

• Tahun 1929 dan 1940 penisilin ditemukan dan diuji efektivitasnya.

• Tahun 1944 ditemukan streptomisin.

Page 28: STERILISASI & DESINFEKSI

Sifat-sifat antibiotika

• Menghambat/membunuh patogen tanpa merusak host• Bersifat bakterisid & bukan bakteriostatik• Tidak menyebabkan resistensi pada kuman• Berspektrum luas• Tidak bersifat alergenik atau efek samping pada

penggunaan lama• Efektif dalam plasma, cairan, atau eksudat• Larut dalam air• Cepat dicapai dan bertahan cukup lama

Page 29: STERILISASI & DESINFEKSI

DEFINISI

• ANTIMIKROBAobat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia. Batasannya adalah jasad renik yang tidak termasuk parasit.

• ANTIBIOTIKzat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Tapi dapatjuga sintetik atau semi sintetik.

Page 30: STERILISASI & DESINFEKSI

MEKANISME KERJA

• Menghambat metabolisme sel mikroba.• Menghambat sintesis dinding sel.• Mengganggu keutuhan dinding sel.• Menghambat sintesis protein sel mikroba.• Menghambat sintesis asam nukleat sel

mikroba.

Page 31: STERILISASI & DESINFEKSI

Menghambat metabolisme sel mikroba

• Sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat, dan sulfon.

• Mikroba membutuhkan asam folat untuk kelangsungan hidupnya.

• Mikroba membuat sendiri asam folatnya dari PABA

• Sulfon bersaing dengan PABA sehingga terbentuk metabolit nonfungsional Mikroba mati.

Page 32: STERILISASI & DESINFEKSI

Menghambat sintesis dinding sel mikroba

• Penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, sikloserin.

• Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida)

• Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi maka akan menyebabkan sel mikroba lisis.

Page 33: STERILISASI & DESINFEKSI

Menghambat keutuhan membran sel mikroba

• Polimiksin, polien.• Dapat merusak membran sel mikroba.• Efektif untuk gram negatif• Tidak efektif terhadap mikroba gram positif,

karen jumlah fosfor bakteri rendah.• Gram negatif yang resisten terhadap antibiotik

ini ternyata jumlah fosfornya menurun.

Page 34: STERILISASI & DESINFEKSI

Menghambat sintesis protein sel mikroba

• Aminoglikosida, makrolida, linkomisin, tetrasiklin, kloramfenikol.

• Untuk kehidupan mikroba perlu mensintesis protein

• Sintesis berlangsung di ribosom, mRNA, tRNA• Akan menghambat kompleks ribosom 30S dan

50S• Pada manusia 40S dan 60S jadi agak spesifik

Page 35: STERILISASI & DESINFEKSI

Menghambat sintesis asam nukleat

• Rifampisin, kuinolon• Mekanisme kerjanya menghambat sintesisn

RNA dengan cara berikatan dengan polimerase RNA pada subunit,

• Kuinolon menghambat enzim girase

Page 36: STERILISASI & DESINFEKSI

RESISTENSI: Mekanisme

• Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya• Inaktivasi obat• Mikroba merubah tempat ikatan

Page 37: STERILISASI & DESINFEKSI

RESISTENSI: Penurunan

• Mutasi• Transduksi• Transformasi• Konjugasi

Page 38: STERILISASI & DESINFEKSI

POST-TEST

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam cara sterilisasi?

2. Jelaskan macam-macam mekanisme kerja antibiotik yang anda ketahui?

Page 39: STERILISASI & DESINFEKSI

www.ashfarkurnia.wordpress.com/materi kuliah/mikrobiologi