Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

50
Desain Perkerasan Jalan Estu Waskita Aji I0112040 Dian Putri Rahmawati I0113033 M Adi Ibrahim I0113084 Rifqi Adhityatama I0113111 Surya Dwitama J I0113127 PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Transcript of Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Page 1: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Desain Perkerasan Jalan

Estu Waskita Aji I0112040

Dian Putri Rahmawati I0113033

M Adi Ibrahim I0113084

Rifqi Adhityatama I0113111

Surya Dwitama J I0113127 

PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2014

Page 2: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Kriteria Jalan

Lokasi : Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, yang menghubungkan antara

kelurahan Giriwono dengan Desa Gondang Kulon

Kelas Jalan : Kolektor III A Lebar Jalur : 2 x 3,5 m (7 m) Faktor DL : 100 % (satu lajur dua arah) Kecp Rencana : 60 km/jam VLHR : 1600 Jalan 2 jalur 2 Lajur dengan faktor distribusi 100%

Page 3: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Peta Lokasi Jalan

Page 4: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Klasifikasi kendaraan yeng melewati jalan tersebut :

1. Bus kecil = 842 Kendaraan

2. Truk 2 sumbu ringan = 273 Kendaraan

3. Truk 2 sumbu kargo sedang = 214 Kendaraan

4. Truk 2 sumbu berat A (muatan normal) = 89 Kendaraan

5. Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) = 34 Kendaraan

Klasifikasi Kendaraan

Page 5: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Penentuan Nilai CBR

Nilai CBR adalah 3,7 %

3.00

4.205.80

6.705.70

3.00

4.205.70

5.80

6.70

Grafik CBR

Page 6: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Metode Perhitungan Manual

Desain Perkerasan Lentur

Metode Perhitungan Analisis

Page 7: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Metode Perhitungan Manual

Desain Perkerasan Lentur

Page 8: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

1. Umur Rencana Perkerasan

JenisPerkerasan  Elemen Perkerasan Umur Rencana

(tahun)

Perkerasan lentur

lapisan aspal dan lapisan berbutir dan CTB 20

pondasi jalan

    40

semua lapisan perkerasan untuk area yang tidak diijinkan sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, misal : jalan perkotaan, underpass, jembatan, terowongan.Cement Treated Based

PerkerasanKaku

lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, lapis beton semen, dan pondasi jalan.

Jalan tanpa penutup Semua elemen Minimum 10

Desain Perkerasan Lentur (Manual)

Umur rencana perkerasan jalan adalah 20 tahun

(Manual Perkerasan Jalan No 02/M/BM/2013 halaman 9)

Page 9: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Desain Perkerasan Lentur (Manual)

Tabel Klasfikasi Kendaraan & Nilai VDF Standar

KLIK !!??

2. Menentukan nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih

Page 10: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk
Page 11: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

  2011 – 2020 > 2021 – 2030

arteri dan perkotaan (%) 5 4

Kolektor rural (%) 3,5 2,5

Jalan desa (%) 1 1

Desain Perkerasan Lentur (Manual)

Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum untuk Desain

2. Menentukan nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih

(Manual Perkerasan Jalan No 02/M/BM/2013 halaman 9)

Page 12: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

i = 3,5 %Ur = 20 tahunR = (1+0.01i)ur-1

0.01iR = 28.2797

Jenis Kendaraan LHRT VDF4 CESA4

1 842 0.3 252.6

2 273 0.8 218.4

3 214 0.7 149.8

4 89 0.9 80.1

5 34 7.3 248.2

    Total 949.1

Desain Perkerasan Lentur (Manual)2. Menentukan nilai CESA4 untuk umur desain yang telah dipilih

Page 13: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Nilai TM kelelahan lapisan aspal untuk kondisi pembebanan yang berlebih di Indonesia berkisar 1,8 – 2. Nilai yang akurat berbeda-beda tergantung dari beban berlebih pada kendaraan niaga di dalam kelompok truk.(Manual Perkerasan Jalan No 02/M/BM/2013 halaman 20)

Desain Perkerasan Lentur (Manual)3. Menentukan nilai Traffic Multiplier (TM)

Page 14: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

VDF 5TM (trafic multiplier) = 1,9CESA4 = 949,1didapat VDF5 = CESA4 x TM

= 1803,29 ESA20

R = 28,2797Didapat ESA20 = VDF5 x 365 x R

= 18.613.723

Desain Perkerasan Lentur (Manual)

4. Menentukan nilai ESA20

Page 15: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Tipe perkerasan jalan yang digunakkan :AC WC modifikasi atau SMA modifikasi dengan CTB (pangkat 5)

Desain Perkerasan Lentur (Manual)

5. Pemilihan Jenis Perkerasan

Page 16: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Desain Perkerasan Lentur (Manual)6. Menentukan seksi-seksi subgrade yang seragam dan daya dukung subgrade

CBR tanah dasar : 3,7 dibulatkan jadi 4 Kelas kekuatan tanah dasar : SG4 Prosedur desain pondasi : A Deskripsi struktur pondasi jalan : Perbaikan tanah dasar meliputi bahan

stabilitas kapur atau timbunan pilihan (pemadatan berlapis <= 200 mm tebal lepas)

Tebal minimum peningkatan tanah dasar 100 mm.

Page 17: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Desain Perkerasan dilihat dari Bagan Desain 3 : Desain Perkerasan Lentur opsi biaya minimum termasuk CTB)1 yaitu :

Ketebalan Perkerasan adalah :AC WC 40 mm

AC BC 135 mm

CTB 150 mm

LPA Kelas A 150 mm

Desain Perkerasan Lentur (Manual)7. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari desain 3 atau 3A atau bagan lainnya.

Page 18: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Desain Perkerasan Lentur (Manual)7. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari desain 3 atau 3A atau bagan lainnya.

Page 19: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

AC WC 40 mm

AC BC 135 mm

LPA Kelas A atau CTB 150

mm

Lapis Penopang/Perba

ikan Tanah Dasar

PerkerasanPondasi

Desain Perkerasan Lentur (Manual)7. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari desain 3 atau 3A atau bagan lainnya.

Page 20: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Metode Perhitungan Analisis

Desain Perkerasan Lentur

Page 21: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Menghitung LHR ( Lintas Harian Rata-Rata)1. LHR pada tahun 2000 (awal umur rencana):

2. LHR pada tahun 2020 (akhir umur rencana):

LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2000)

Bus kecil = 842 x (1+0.05)^4 1023,4563Truk 2 sumbu ringan = 273 x (1+0.05)^4 331,8332Truk 2 sumbu kargo sedang = 214 x (1+0.05)^4 260,1183Truk 2 sumbu berat A (muatan normal) = 89 x (1+0.05)^4 108,1801Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) = 34 x (1+0.05)^4 41,3272

LHR pada tahun ke 20 (tahun 2020)

Bus kecil = 1023,4563 x (1+0.06)^20 3282,363

Truk 2 sumbu ringan = 331,8332 x (1+0.06^20 1064,234Truk 2 sumbu kargo sedang = 260,1183 x (1+0.06)^20 834,234Truk 2 sumbu berat A (muatan normal) = 108,1801x (1+0.06)^20 346,948

Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) = 41,3272 x (1+0.06)^20 132,542

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 22: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Menentukan Angka Ekivalen

Menentukan LEP

Untuk jalan 2 jalur 2 arah, koefisien distribusi kendaraan (C) kendaraan ringan maupun berat sebesar 0,5 (Daftar II koefisien distribusi kendaraan (C) NSPM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM)

Jenis Kendaraan Diatribusi Beban E

Bus kecil 2+4 0.0613

Truk 2 sumbu ringan 3+5 0.0137Truk 2 sumbu kargo sedang 4+6 0.0301

0.0587Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) 6+8 0.1111

Bus kecil 0,5 x1023,4563x 0.0613 30.70

Truk 2 sumbu ringan 0,5 x 331,8332x 0.0137 2.27

Truk 2 sumbu kargo sedang 0,5 x 260,1183x0.0301 3.91

Truk 2 sumbu berat A (muatan normal) 0,5 x108,1801x 0.0587 3.17

Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) 0,5 x 41,3272x 0.1111 2.30

LEP 42.35

npelaksanaa awal LHRadalah an dipergunak yang LHR :ctt jalan melintasi yangkendaraan jenis j

kendaraan distribusikoefisien C kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEj x LHRj n

1i

LEP

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 23: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Menentukan LEA

Menentukan LET

akhir LHRadalah an dipergunak yang LHR:catatan Rencana, UR

jalan melintasi yangkendaraan jenis j kendaraan distribusikoefisien C

kendaraan masing-masingekivalen angka E : dimana

CjxEjx i)(1 LHRj n

1j

UR

Umur

LEA

Bus kecil 0,5 x3282,363x 0.0613 98.47

Truk 2 sumbu ringan 0,5 x 1064,234x 0.0137 7.29

Truk 2 sumbu kargo sedang 0,5 x 834,234x0.0301 12.51

Truk 2 sumbu berat A (muatan normal) 0,5 x346,948x 0.0587 10.41Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) 0,5 x132,542x 0.1111 7.36

LEA 136.04

LET = (LAP+LEA)/2=(42.35 + 136.04 )/2= 89.19

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 24: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Menentukan LER

LER = LET x UR/10 = 178,38

Mencari ITPCBR tanah dasar = 3,7 %IP = 2FR = 1,5DDT = 4,2ITP = 7,8 (nomogram 4) Ipo = (3,9-3,5)

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 25: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk
Page 26: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Penentuan nilai a (koefisien kekuatan relatif)Lapisan permukaan        :  Laston, MS 744          a1        =    0,40Lapisan Pondasi atas      :  Batu pecah kelas B    a2         =    0,13Lapisan Pondasi bawah :  Sirtu kelas A                a3        =    0,13

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 27: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Menetapkan Tebal PerkerasanPenentuan nilai D menggunakan tebal minimum daftar VIID1 = 7,5 cmD2= 20 cmD3=?

D3 = 23,07 cmD3 = 23 cm

ITP = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3

8.6 = 0.4 x 7.5 + 0.13 x 20 + 0.13 x D3

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 28: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Gambar Hasil Desain

23 cm (Sirtu)

Desain Perkerasan Lentur (Analisis)

Page 29: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Metode Perhitungan Analisis

Desain Perkerasan Kaku

Page 30: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Nilai CBR : 3,7 % Fcf : 4 Mpa (f’c = 285 kg/cm2, Silinder) Bahan pondasi bawah : Stabilitas Mutu Baja Tulangan : BJTU39 (fy : 3900 kg/cm 2) untuk BMDT dan

BJTU 24 (fy : 2400 kg/cm 2 ) untuk BBDT µ : 1,3 Bahu Jalan : ya Ruji (dowel) : ya Data lalu-lintas harian rata-rata :

Bis Kecil : 842 Kendaraan Truk 2 sumbu ringan : 273 Kendaraan Truk 2 sumbu kargo sedang : 214 Kendaraan Truk 2 sumbu berat A (muatan normal) : 89 Kendaraan Truk 2 sumbu berat B (muatan: tanah, pasir, besi, semen) : 34 Kendaraan I : 2,625 % per Tahun UR : 40 Tahun

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)1. Data dan Parameter Perencanaan :

Page 31: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Direncanakan perkerasan beton semen untuk 2 lajur 2 arah untuk Jalan Arteri

Perencanaan meliputi: Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan

(BBTT) Perkerasan beton bersambung dengan tulangan

(BBDT) Perkerasan beton menerus dengan tulangan

(BMDT)

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)1. Data dan Parameter Perencanaan :

Page 32: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Analisis lalu-lintas

Jenis Kendaraan

Konfigurasi beban sumbu (ton)Jml. Kend

(bh)Jml.

Sumbu Per Kend (bh)

Jml. Sumbu

(bh)

STRT STRG STdRG

RD RB RGD RGB BS (ton) JS (ton)

BS (ton)

JS (ton)

BS (ton)

JS (ton)

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]

Bus Kecil 2 4 - - 842 2 1684 24

842842 - - - -

Truk 2 sumbu ringan

3 5 - - 273 2 546 35

273273 - - - -

Truk 2 sumbu sedang kargo

4 6 - - 214 2 428 4 214 6 214 - -

Truk 2 sumbu berat

A5 7 - - 89 2 178 5 89 7 89 - -

Truk 2 sumbu berat

B6 8 - - 34 2 68 6 34 8 34 - -

Total 2904   2567   337   -

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)2. Langkah-langkah perhitungan tebal pelat

RD = roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS = jumlah sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, STdRG = sumbu tandem roda ganda

Page 33: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Bus kecil dimana beban sumbu adalah 6 ton, kemudian di distribusi ke roda depan 2 ton dan roda belakang 4 ton (sumber: Pd-T-01-2003 Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen)

Untuk truk 2 sumbu ringan dimana beban sumbu adalah 8 ton, kemudian di distribusi ke roda depan 3 ton dan roda belakang 5 ton (sumber: Pd-T-01-2003 Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen)

Untuk truk 2 sumbu sedang kargo dimana beban sumbu adalah 10 ton, kemudian di distribusi ke roda depan 4 ton dan roda belakang 6 ton (sumber: Pd-T-01-2003 Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen)

Untuk truk 2 sumbu berat A dimana beban sumbu adalah 12 ton, kemudian di distribusi ke roda depan 5 ton dan roda belakang 7 ton (sumber: Pd-T-01-2003 Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen)

Untuk truk 2 sumbu berat B dimana beban sumbu adalah 14 ton, kemudian di distribusi ke roda depan 6 ton dan roda belakang 8 ton (sumber: Pd-T-01-2003 Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen)

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)Keterangan Analisis Lalu-lintas

Page 34: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

JSKN = 365 x JSKNH x R= 365 x 2904 x 69,303= 7,346 x 107

JSKN Rencana = 0,5 x JSKN= 3,673 x 10 7

Keterangan R : Faktor pertumbuhan lalu-lintas berdasarkan Umur

Rencana (UR) dan laju pertumbuhan per tahun (i) → (tabel 3 faktor pertumbuhan lalu-lintas Pd-T-14-2003 tentang pedoman perencanaan perkerasan jalan beton semen)

Angka 0,5 pada perhitungan JKSN Rencana merupakan faktor koefisien distribusi dari perencanaan jalan 2 lajur 2 arah (Pd T-14-2003 tentang pedoman perencanaan perkerasan jalan beton semen)

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)3. Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JKSN)

Page 35: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Perhitungan Repitisi Sumbu RencanaJenis Sumbu Beban

Sumbu (ton)Jumlah Sumbu

Proporsi Beban

Proporsi Sumbu

Lalu-lintas Rencana

Repitisi yang terjadi

[1] [2] [3] [4] [5] [6][7] = [4] x [5]

x [6]STRT 6 34 0,013 0,883 3,673 x 107 421623.67

5 362 0,141 0,883 3,673 x 107 4572995.194 1056 0,411 0,883 3,673 x 107 13329794.493 273 0,106 0,883 3,673 x 107 3437854.542 842 0,328 0,883 3,673 x 107 10637889.52

Total 2567 1,00      STRG 8 34 0,101 0,116 3,673 x 107 430328.68

7 89 0,264 0,116 3,673 x 107 1124819.526 214 0,635 0,116 3,673 x 107 2705531.8

Total 337 1,00    STdRG - - - - -Total - -      Komulatif 36660837.41

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)3. Repitisi Sumbu yang Terjadi

Page 36: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Jumlah sumbu : akumulasi dari jumlah sumbu masing-masing konfigurasi beban sumbu kendaraan yang beratnya sama

Proporsi beban : Jumlah sumbu masing-masing beban/ total jumlah sumbu (STRT/ STRG/ STdRG)

Proporsi sumbu : Jumlah total sumbu(STRT/ STRG/ STdRG) dibagi total jumlah sumbu (STRT+ STRG + STdRG)

Lalu lintas rencana : JKSN Rencana Repitisi yang terjadi : Proporsi beban x Proporsi sumbu

x Lalu lintas rencana

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)Keterangan Perhitungan Repitisi yang Terjadi

Page 37: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Sumber data beban : 3,7 % Jenis perkerasan : 4 Mpa (f’c = 85 kg/cm2, Silinder) Jenis bahu : Beton Umur rencana : 40 Tahun JSK : 3,673 x 10 7

Faktor keamanan beban : 1 (tabel 4 Pd T-14-2003 Tentang pedoman perencanaan perkerasan jalan beton semen)

F’cf umur 28 hari : 4,0 MPa Jenis dan tebal lapisan pondasi : Stabilisasi semen 15 cm CBR tanah dasar :3,64% CBR efektif : 24 % Tebal taksiran pelat beton : 15 cm(diambil nilai minimum (150 mm) karena data yang ada tidak ada di

dalam grafik)

Desain Perkerasan Kaku (Analisis)1. Data dan Parameter Perencanaan :

Page 38: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Berdasarkan Analisiss-analisis diatas, persen rusak fatik lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 15 cm.

Page 39: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Metode Perhitungan Manual

Desain Perkerasan Kaku

Page 40: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

1. Umur Rencana Perkerasan Kaku

Umur rencana ditentukan 40 tahun kecuali diperintahkan atau disetujui yang lain.(Manual Perkerasan Jalan No 02/M/BM/2013 halaman 34)

Page 41: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

interval tahun n. Tahun i2015-2020 5 3,52021-2056 35 2,5

  40 2,625

Page 42: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Nilai ESA 40 tahun

VDF5 = 1803,29(dari perencanaan perkerasan lentur)

ESA 40 = VDF5 x 365 x R= 1803,29 x 365 x 69,3030 = 45.615.293,507

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

Page 43: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalulintas Berat

Struktur Perkerasan R1 R2 R3 R4 R5

Kelompok sumbu kendaraan berat(overloaded)11

6<4.3x10 6<8.6 x 10 < 25.8 x 106

6<43 x 10 <86 x 106

Dowel dan bahu beton Ya

STRUKTUR PERKERASAN (mm)

Tebal pelat beton 265 275 285 295 305

Lapis Pondasi LMC 150

Lapis Pondasi Agregat Kelas A12 150

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

Page 44: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Struktur Perkerasan

Asumsi jalan untuk beban lalu lintas berat, perencanaan menggunakan acuan Bagan Desain 4(Manual Desain Perkerasan Jalan Raya, hal. 61)

Tebal Pelat Beton = 305 mm Tebal Lapis Pondasi LMC = 150 mm Tebal Lapis Pondasi Agregat Kelas A = 150 mm

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

Page 45: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Struktur Perkerasan

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

Page 46: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Drainase

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

Page 47: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Jenis Sambungan dan Bahu Jalan

Asumsi jalan untuk beban lalu lintas berat, perencanaan menggunakan acuan Bagan Desain 4 (Manual Desain Perkerasan Jalan Raya, hal. 61)

Jenis Sambungan = Dowel Bahu Jalan = Bahu Beton

Desain Perkerasan Kaku (Manual)

Page 48: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Perkerasan Lentur vs. Kaku

Karakteristik Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku

Penyaluran Gaya

Perawatan Mudah, rutin (berkala)

Tidak perlu perawatan khusus

Keawetan - +Waktu Konstruksi Cepat Lama

Biaya Mahal Murah

Page 49: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Rekaputulasi Hasil Perhitungan

Jenis Perkerasan Analisis Komponen Cara Manual

Perkerasan Lentur D1= 7,5 cm (Laston)D2= 20 cm (Batu pecah)D3= 23 cm (Sirtu)

AC WC = 40mmAC BC = 135 mmCTB = 150 mmLPA Kelas A = 150 mm

Perkerasan Kaku Tebal Beton= 15 cm Tebal Pelat Beton : 305mmLapis Pondasi LMC : 150 mmLapis Pondasi Agregat kelas A : 150 mm

Page 50: Desain Perkerasan Jalan Kelompok Estu dkk

Kesimpulan

Dengan melihat jenis tanah yang merupakan lempung kelanauan yaitu tanah yang mempunyai kemungkinan kembang susut yang besar apabila menggunakan perkerasan lentur akan membutuhkan perbaikan tanah dasar yang cukup kompleks. Artinya biaya akan lebih mahal. Perkerasan kaku dirasa akan lebih efektif untuk digunakan sebagai perkerasan pada jenis tanah semacam itu. Dan dengan pertimbangan tersebut maka kami merekomendasikan untuk menggunakan perkerasan kaku saja.