Derert Fourier
-
Upload
ida-widaningrum -
Category
Documents
-
view
183 -
download
0
Transcript of Derert Fourier
DERERT FOURIER
Pendahuluan
Permasalahan yang melibatkan getaran dan osilasi sering
dijumpai didalam fisika dan teknik misalnya: vibrasi garpu
tala, pendulum, benda yang dihubungkan dengan spiral,
gelombang air, arus bolak balik dsb yang semuanya
melibatkan persamaan yang mengandung fungsi sinus dan
cosinus. Pada saat ini kita akan mempelajari apa yang
dinamakan deret Fourier yang mempunyai bentuk sinus dan
cosinus.
Teori dasar dari deret Fourier cukup rumit. Meskipun
demikian, aplikasinya sangat sederhana. Deret Fourier ini
lebih umum dibandingkan dengan deret Taylor. Hal ini
disebabkan karena dalam banyak permasalahan praktis
yang terkait dengan fungsi periodik tak kontinu dapat
diselesaikan dengan menggunakan deret ini dan tidak
ditemukan pada Deret Taylor.
Dalam matematika, Deret Fourier merupakan penguraian
fungsi periodik menjadi sejumlah fungsi-fungsi berosilasi,
yaitu fungsi sinus dan kosinus, ataupun eksponensial
kompleks. Studi deret Fourier merupakan cabang analisis
Fourier. Deret Fourier diperkenalkan oleh Joseph Fourier
(1768-1830) untuk memecahkan masalah persamaan panas
di lempeng logam.
Persamaan panas merupakan persamaan diferensial parsial.
Sebelum Fourier, pemecahan persamaan panas ini tidak
diketahui secara umum, meskipun solusi khusus diketahui
bila sumber panas berperi laku dalam cara sederhana,
terutama bila sumber panas merupakan gelombang sinus
atau kosinus. Solusi sederhana ini disebut sebagai solusi
eigen. Gagasan Fourier adalah memodelkan sumber panas
ini sebagai superposisi (atau kombinasi linear)gelombang
sinus dan kosinus sederhana, dan menuliskan
pemecahannya sebagai superposisi solusi eigen. Superposisi
kombinasi linear ini disebut sebagai deret Fourier.
Meskipun motivasi awal adalah untuk memecahkan
persamaan panas, kemudian terlihat jelas bahwa teknik
serupa dapat diterapkan untuk sejumlah besar
permasalahan fisika dan matematika. Deret Fourier saat ini
memiliki banyak penerapan di bidang teknik elektro, analisis
vibrasi, akustika, optika, pengolahan citra, mekanika
kuantum, dan lain-lain.
Deret Fourier dinamai untuk menghormati Joseph Fourier
(1768-1830), yang membuat kontribusi penting untuk
mempelajari seri trigonometri, setelah penyelidikan awal
oleh Leonhard Euler, Jean le Rond d'Alembert, dan Daniel
Bernoulli. Ia menerapkan teknik ini untuk mencari solusi
persamaan panas, penerbitan hasil awalnya pada tahun
1807 dalam Memoire sur la propagation de la chaleur dans
les solides korps dan 1811, dan penerbitan dalam analytique
Théorie de la chaleur pada tahun 1822. Dari sudut pandang
modern, hasil Fourier agak informal, karena kurangnya
pengertian yang tepat tentang fungsi dan integral di awal
abad kesembilan belas. Kemudian, Dirichlet dan Riemann
menyajikan hasil Fourier dengan presisi dan formalitas lebih.
Sejak Fourier, pendekatan yang berbeda untuk
mendefinisikan dan pemahaman konsep deret Fourier telah
ditemukan, yang semuanya konsisten satu sama lain, tetapi
masing-masing menekankan aspek dari topik yang berbeda.
Beberapa pendekatan yang lebih kuat dan elegan
didasarkan pada ide-ide matematika dan alat-alat yang tidak
tersedia pada saat Fourier menyelesaikan pekerjaan
awalnya. Fourier awalnya untuk mendefinisikan deret Fourier
untuk fungsi real dgn. argumen yang nyata, dan
menggunakan fungsi sinus dan kosinus sebagai dasar
ditetapkan dekomposisi. Banyak hal lainnya yang
berhubungan dengan transformasi Fourier sejak
didefinisikan, memperluas ide awal untuk aplikasi lain. Hal
ini sekarang disebut analisis harmonik. Sebuah deret
Fourier, bagaimanapun, dapat digunakan hanya untuk fungsi
periodik.
Pada bagian ini, f (x) menunjukkan fungsi dari variabel real
x. Fungsi ini biasanya dianggap periodik, dengan periode 2π,
yang berarti bahwa f (x + 2π) = f (x), untuk semua bilangan
real x. Kita akan mulai dengan menggunakan jumlah tak
terbatas fungsi sinus dan kosinus pada interval [-π, π],
seperti Fourier lakukan , dan kita kemudian akan membahas
formulasi yang berbeda dan umum.
Rumus Fourier untuk fungsi 2π-periodik
menggunakan sinus dan cosinus
Untuk fungsi periodik f (x) yang terintegrasikan pada [-π, π],
dapat dinyatakan sebagai jumlah tak hingga dari
gelombang-gelombang sinusoida, dan dapat dinyatakan
dalam bentu deret Fourier sebagai berikut:
Dengan , , dinamakan koefisien Fourier dari f
Atau
dan
Deret Fourier tidak selalu menyatu, dan bahkan ketika ia
konvergen untuk nilai tertentu dari x, jumlah deret di
mungkin berbeda dari nilai fungsi f ( ). Ini adalah salah satu
pertanyaan utama dalam analisa harmonik untuk
memutuskan kapan deret Fourier konvergen, dan ketika
jumlahnya sama dengan fungsi semula. Jika fungsi sebuah
persegi terintegrasikan pada interval [-π, π], maka deret
Fourier konvergen untuk fungsi hampir di setiap titik. Dalam
aplikasi engineering, deret Fourier umumnya dianggap
konvergen di mana-mana kecuali pada diskontinuitas,
karena fungsi yang dihadapi dalam rekayasa lebih
berperilaku baik. Secara khusus, deret Fourier menyatu
mutlak dan seragam untuk f (x) setiap kali turunan dari f (x)
adalah persegi terintegrasikan.
Contoh 1:
Kembangkan dalam fungsi f(x) deret Fourier untuk gambar
di bawah. Gambar ini menggambarkan pulsa tegangan
periodic, bentuk ini berhubungan dengan frekuensi a-c yang
berbeda yang dikombinasikan dalam tegangan gelombang
persegi, dan besaran koefisien Fourier menyatakan
hubungan penting dari berbagai frekuensi.
Ingat bahwa f(x) berperioda 2π.
Untuk mencari fungsi deret Fourier kita cari dulu
koefisiennya ( , , ) dahulu.
Jadi dan
1
0π-π-2π 2π
Masukkan semua nilai koefisien ini ke persamaan deret
Fourier, sehingga kita dapatkan;
SYARAT DIRICLET
Andaikan bahwa:
1. f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal kecuali munglin di
sejumlah berhingga titik pada (-L,L).
2. f(x) periodik di luar (-L,L) dengan perioda 2L.
3. f(x) dan f’(x) kontinu bagian demi bagian pada (-L,L).
Maka deret 1.dengan koefisien 2 atau 3 konvergen ke;
(a). f(x), bilamana x adalah suatu titik kekontinuannya.
(b). bilamana x adalah suatu titik
ketakkontinuannya
Pada kali ini f(x+0) dan f(x-0) berturut-turut adalha limit kiri
dan limit kanan dari f(x) di x dan menyatakan dan
di sini >0. Ini sering kali dituliskan dan
untuk menyatakan bahwa dari arah nilai-nilai
positif.
Syarat 1, 2, dan 3 yang dinyatakan pada f(x) adalah syarat
cukup tetapi bukan syarat perlu, dan secara umum dalam
prakteknya dipenuhi. Sekarang ini tidak diketahui syarat
perlu dan cukup untuk kekonvergenan deret Fourier. Hal
yang menarik adalah bahwa kekontinuan f(x) tidak sendirian
menjamin kekonvergenan suatu deret Fourier.
Contoh 2: serangkaian Fourier sederhana
Plot dari fungsi gelombang identitas periodik-a gigi gergaji
Plot animasi dari lima deret pertama Fourier parsial
Kita menggunakan rumus di atas untuk gelombang gigi
gergaji
Dalam kasus ini, koefisien Fourier diberikan oleh
Hal ini dapat dibuktikan bahwa deret Fourier menyatu untuk
f (x) di setiap titik x dimana f terdiferensialkan, dan karena
itu:
Ketika x = π, seri Fourier menyatu ke 0, yang merupakan
setengah jumlah batas kanan kiri-dan-dari f pada x = π. Ini
adalah contoh khusus dari teorema Dirichlet untuk deret
Fourier.
BENTUK KOMPLEKS DARI DERET FOURIER
Karena bentuk sinus dan cosinus dapat dinyatakan dalam
bentuk kompleks dengn rumus;
Atau
Dimana i adalah satuan imajiner, memberikan rumus
dengan koefisien deret
Contoh : Kita gunakan soal no. 1 di atas untuk mencari deret
Fourier bentuk kompleks.
Jawab: Untuk mencari deret Fourier nya kita cari dahulu
koefisien ;
Sehingga didapat
Dengan menggunakan rumus Euler didapat;
Coba bandingkan dengan hasil dari contoh satu. Hasilnya
sama tentu saja. Jadi penyelesaian deret Fourier dengan
menggunakan kedua cara tersebut haruslah memperoleh
jawaban yang sama kalaulah tidak berarti ada yang salah
dalam mengerjakannya.
INTERVAL LAIN
Selama ini kita berhubungan dengan fungsi yang
mempunyai perioda 2π. Sekarang bagaimana kalau kita
merubah periodanya katakanlah 2l misalkan dalam interval
(-l,l) atau (0,2l) . Tinggal kita ganti saja misalkan
menjadi yang juga mempunyai perioda 2l .
Karena
Demikian pula untuk cos dan eksponensial nya. Sehingga:
Dengan koefisien-koefisiennya;
Contoh soal: Diberikan persamaan
Jawab : Nyatakan f(x) dalam deret Fourier dengan perioda 2l
.
Pertama kita gambarkan dahulu f(x) dengan perioda 2l
l
0 l-l 2l 3l
Sehingga
FUNGSI GENAP DAN FUNGSI GANJIL
Fungsi genap seperti cos x atau x² dimana grafik untuk sisi
negatifnya adalah refleksi terhadap sumbu y dari sisi
positifnya. Secara rumus nilai f(x) sama untuk setiap nilai x
yang diberikan dan juga negatifnya, ini berarti;
f(x) dikatakan suatu fungsi genap jika f(-x) = f(x).
Fungsi ganjil seperti sinx atau x dimana f(x) dan f(-x) adalah
negative satu yang lainnya. Atau apabila didefinisikan;
f(x) dikatakan suatu fungsi ganjil jika f(-x) = -f(x).
Ada hal menarik dari kedua fungsi ini, apabila kita sudah
tahu fungsi f(x) itu fungsi genapkah atau fungsi ganjil maka
akan berlaku ketentuan berikut yaitu;
Jika f(x) adalah fungsi genap maka
Kita dapat mengatakan bahwa f(x) diperluas dalam deret
cosinus
dan
Jika f(x) adalah fungsi ganjil maka
Fungsi f(x) ini diperluas dalam deret sinus.
Contoh soal; Nyatakan dalam
1. Deret Fourier sinus
2. Deret Fourier cosinus
3. Deret Fourier (bisa bentuk sinus-cosinus maupun
bentuk eksponensial tapi dengan perioda 1)
Jawab:
1. Gambarkan dahulu fungsinya, tentukan dahulu dalam
interval (o,1) kemudian kembangkan dan buat dia ganjil.
Bentuk dalam perioda 2, ini berarti l = 1.
Karena sekarang fungsinya fungsi ganjil maka dan
Sehingga deret fourier sinusnya adalah;
2. Gambar untuk kasus ini adalah
Disini l = 1, dan
0½ 1
-½
-1
0½ 1-½-1 1½
,
Sehingga
3. Sketsa fungsi pada (0,1) dan periodik dengan perioda 1.
Disini 2l = 1, dan kita dapatkan
Dengan cara yang sama
0-1 1½-½
Dari sini akan menghasilkan jawaban yang sama seperti di
atas.