DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA...

21
PUTUSAN NOMOR HK. 2010/01/II/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN TB. JOHAN JAYA - 101 MENARIK TK. KAPUAS JAYA - 301 DENGAN KMN. KURNIA ABADI DI PERAIRAN TANJUNG SELATAN Pada tanggal 04 Oktober 2010, pukul 09.00 LT, TB. JOHAN JAYA - 101 menarik TK. KAPUAS JAYA - 301 muatan nihil, tiba di Muara Asam-asam/Kintap Banjarmasin, setelah dalam pelayarannya dari Pelabuhan PLTU Indramayu. Pada saat ABK akan memperpendek tali towing kapalnya untuk berlabuh, ABK TB. JOHAN JAYA - 101 melihat ada 8 (delapan) orang berada di atas TK. KAPUAS JAYA – 301 yang ditariknya. Berdasarkan keterangan 8 orang tersebut, bahwa yang bersangkutan adalah Anak Buah kapal KMN. KURNIA ABADI yang kapalnya sedang berlabuh jangkar, tiba-tiba ditubruk (disenggol) oleh TK. KAPUAS JAYA – 301 yang sedang ditarik TB. JOHAN JAYA - 101, di wilayah perairan Tanjung Selatan. Dalam Kecelakaan kapal tersebut, mengakibatkan KMN. KURNIA ABADI mengalami kerusakan pada lambung kapal kayunya sebelah kanan, kapal terseret, miring, dan terbalik, serta 1 (satu) ABK hingga saat ini belum ditemukan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM. 761/3/4/DN- 10, tanggal 30 Desember 2010, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : A. TB. JOHAN JAYA – 101. 1. Berita Kecelakaan Kapal, tanggal 04 Oktober 2010, dibuat oleh Nakhoda; 2. Laporan Kecelakaan Kapal TB. JOHAN JAYA - 101, tanggal 04 Oktober 2010, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin; 3. Berita …

Transcript of DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA...

PUTUSAN NOMOR HK. 2010/01/II/MP.11

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN TB. JOHAN JAYA - 101 MENARIK TK. KAPUAS JAYA - 301

DENGAN KMN. KURNIA ABADI

DI PERAIRAN TANJUNG SELATAN

Pada tanggal 04 Oktober 2010, pukul 09.00 LT, TB. JOHAN JAYA - 101 menarik TK. KAPUAS JAYA - 301 muatan nihil, tiba di Muara Asam-asam/Kintap Banjarmasin, setelah dalam pelayarannya dari Pelabuhan PLTU Indramayu.

Pada saat ABK akan memperpendek tali towing kapalnya untuk berlabuh, ABK

TB. JOHAN JAYA - 101 melihat ada 8 (delapan) orang berada di atas TK. KAPUAS JAYA – 301 yang ditariknya. Berdasarkan keterangan 8 orang tersebut, bahwa yang bersangkutan adalah Anak Buah kapal KMN. KURNIA ABADI yang kapalnya sedang berlabuh jangkar, tiba-tiba ditubruk (disenggol) oleh TK. KAPUAS JAYA – 301 yang sedang ditarik TB. JOHAN JAYA - 101, di wilayah perairan Tanjung Selatan.

Dalam Kecelakaan kapal tersebut, mengakibatkan KMN. KURNIA ABADI

mengalami kerusakan pada lambung kapal kayunya sebelah kanan, kapal terseret, miring, dan terbalik, serta 1 (satu) ABK hingga saat ini belum ditemukan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM. 761/3/4/DN-10, tanggal 30 Desember 2010, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

A. TB. JOHAN JAYA – 101.

1. Berita Kecelakaan Kapal, tanggal 04 Oktober 2010, dibuat oleh Nakhoda;

2. Laporan Kecelakaan Kapal TB. JOHAN JAYA - 101, tanggal 04 Oktober 2010, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

3. Berita …

2

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin terhadap : a. Nakhoda, Muhammad Arief; b. KKM, Freddy Daniel Lewier; c. Mualim I, Khomsyah Alief; d. Masinis I, Djemriko Mangolo; e. Teknisi, Gazali.

4. Berita Acara Pendapat/Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 15 Oktober 2010;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

TB. JOHAN JAYA – 101

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3522/Bc, dikeluarkan di Sunda Kelapa, tanggal 11 Agustus 2006, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa ;

b. Surat Laut, Nomor 3371, didaftarkan dalam register Surat Laut oleh kantor Ditkapel-Ditjenhubla, nomor folio 168, buku register IX, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 26 April 2007, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla ;

c. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor J4/KM.63/24/IX/2010, tanggal 30 September 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Indramayu;

d. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal, Nomor PK.690/3/16/Ad.Btn-10, diberikan di Merak, tanggal 28 Juli 2010, berlaku sampai dengan tanggal 27 Oktober 2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banten;

e. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor B.5069/P.650/47/AD.TPK-2010, di terbitkan di Tanjung Priok, tanggal 24 Pebruari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Priok;

f. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT551/384/19/26/10, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 03 September 2010, berlaku dari tanggal 01 Oktober 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjenhubla;

g. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor B.5069/P.650/54/AD.TPK-2010, di terbitkan di Tanjung Priok, tanggal 24 Pebruari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Priok;

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 10469, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 11 Maret 2007, berlaku sampai dengan 19 Oktober 2011, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

ii. Sertifikat …

3

i. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 10469, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 05 Oktober 2007, berlaku sampai dengan 19 Oktober 2011, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Sertifikat Garis Muat (Sementara), Nomor 0185-CN/D1.S/2010, diterbitkan

di Cirebon, tanggal 28 September 2010, berlaku sampai dengan tanggal 27 Desember 2010, oleh Kepala Cabang Cirebon Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

k. Surat Keterangan Perwira Nomor PK.683/2/03/Kpl-IM/10, diberikan di Indramayu, tanggal 29 September 2010, oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Indramayu;

l. Sertifikat Perangkat Radio Telekomunikasi Kapal Berukuran Tonase Kotor 35 s/d 300 (100m2 s/d 850m3) Nomor B.5069/PK.651/189/AD.TPK-2010, dikeluarkan di Tanjung Priok, tanggal 24 Pebruari 2010, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Priok;

m. Surat Keterangan Pengawasan Menarik Kapal Nomor AT.558/3/08/Kpl.lm-2010, dikeluarkan di Indramayu, tanggal 29 September 2010, oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Indramayu.

TK. KAPUAS JAYA - 301

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1034/GGa, dikeluarkan di Tanjung

Pinang, tanggal 11 Mei 2005, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Pinang ;

b. Surat Laut, Nomor 2536, didaftarkan dalam register Surat Laut oleh kantor

Ditkapel-Ditjenhubla, nomor folio 230, buku register VII, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 5 Juli 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla ;

c. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor J4/KM.63/25/IX/2010, tanggal 30

September 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Indramayu;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor

PK.650/865/AD.BJM-2010, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 30 April 2010, berlaku sampai dengan tanggal 01 November 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

e. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor

AT551/384/19/35/10, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 03 September 2010, berlaku dari tanggal 01 Oktober 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjenhubla;

f. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 010124, dikeluarkan di

Jakarta, tanggal 09 Agustus 2010, berlaku sampai dengan tanggal 27 Juli 2015, dikeluarkan oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 11998, dikeluarkan di

Jakarta, tanggal 09 Agustus 2010, berlaku sampai dengan 27 Juli 2015, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

6. Sertifikat …

4

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-IV, Nomor 6200515010N40610, tanggal 16 Pebruari 2010, atas nama Muhammad Arief, dikeluarkan di Jakarta;

b. ANT-V, Nomor 6201022833N50508, tanggal 10 Desember 2008, atas nama

Khomsyah Alief, dikeluarkan di Jakarta;

c. ATT-III, Nomor 6200021807T30202, tanggal 08 Mei 2002, atas nama Lewier Freddy Daniel, di keluarkan di Jakarta;

d. ATT-V, Nomor 6200066721T50204, tanggal 21 April 2004, atas nama

Djemriko Mangolo, dikeluarkan di Jakarta. B. KMN. KURNIA ABADI

1. Berita Acara Kecelakaan Kapal, tanggal 05 Oktober 2010, dibuat oleh Nakhoda;

2. Laporan Kecelakaan Kapal KMN. KURNIA ABADI, tanggal 05 Oktober 2010, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin terhadap : a. Nakhoda, Rukani b. KKM, Didik c. ABK, Hamid Asnan

4. Berita Acara Pendapat/Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 13 Oktober 2010;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ijin Berlayar, Nomor L.5/KM.63/190/IX/2010, tanggal 25 September 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Juwana;

b. Pas Tahunan Kapal Penangkap Ikan Nomor PK.674/191/16/KPL.JWN-

2010,dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Juwana, tanggal 08 Mei 2010, berlaku s/d 07 Mei 2011;

c. Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan Nomor

PK.650/128/10/KPL.JWN-2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Juwana, tanggal 11 Maret 2010, berlaku s/d 10 Desember 2010;

d. Surat Laik Operasi (SLO) Kapal Perikanan Nomor JWN.110.02392,

dikeluarkan oleh Satker Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Juwana Pati;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut , terdiri dari :

Surat Keterangan Kecakapan : 60 Mil Plus, didaftar dengan Nomor N.16/I/DL.238/PL.PKL-2000, tanggal 24 Januari 2000, atas nama Rukani, dikeluarkan di Pekalongan.

C. Majelis …

5

C. Majelis Mahkamah Pelayaran telah memperoleh keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 16 Januari 2011, perihal Analisis Cuaca di sekitar lokasi kecelakaan, TB. JOHAN JAYA - 101 menarik TK. KAPUAS JAYA - 301, yang diduga menubruk KMN. KURNIA ABADI, tanggal 03 Oktober 2010, pukul 24.00 WITA, Perairan Tanjung Selatan Banjarmasin.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

TB. JOHAN JAYA – 101

Nama : JOHAN JAYA - 101 Jenis : Kapal Tunda Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2004 di Jakarta/Baja Isi kotor/bersih : GT. 199/60 Tanda Pendaftaran : Tahun 2006 Ba No.795/L Tanda Selar : GT. 199 No.3522/Bc. Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) unit Mesin Diesel Mitsubhishi S6R2,

Daya 2 x 1140 HP Ukuran Pokok Panjang : 27,09 M Lebar : 8,60 M Dalam : 4,11 M Pemilik : PT. KAPUAS JAYA Samudera, Jakarta Nakhoda : Muhammad Arief Awak Kapal : 10 (Sepuluh) orang, termasuk Nakhoda

TK. KAPUAS JAYA - 301 Nama : KAPUAS JAYA - 301 Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2005 di Batam/Baja Isi kotor/bersih : GT. 3.111/934 Tanda Selar : GT. 3111 No.1034/GGa. Klas : BKI Ukuran pokok Panjang : 87, 78 M Lebar : 24,38 M Dalam : 5,49 M Pemilik : PT . Pelayaran KAPUAS JAYA Samudera Muatan : -

KMN. KURNIA ABADI Nama : KURNIA ABADI Jenis : Penangkap Ikan Bendera : Indonesia Pembuatan …

6

Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2001 di Rembang/Kayu Isi kotor/bersih : GT. 29/9 Tanda Selar : GT. 29 No. 955/Ia Ukuran pokok Panjang : 14,50 M Lebar : 5,20 M Dalam : 1,70 M Pemilik/alamat : H. Kurdi/Rembang Nakhoda : Rukani Awak Kapal : 13 (tiga belas), termasuk Nakhoda

2. Jalannya Peristiwa. a. Pada tanggal 30 September 2010 TB. Johan Jaya – 101 yang sedang

menarik TK. KAPUAS JAYA – 301 dalam kondisi tanpa muatan, memulai pelayarannya dari Pelabuhan Indramayu menuju Pelabuhan Tanjung Asam-asam Kalimantan Selatan, dengan menggunakan tali gandengnya sepanjang 500 meter, yang sewaktu-waktu tali dapat dipendekkan hingga 200 meter, TB.JOHAN JAYA - 101 dan TK.KAPUAS JAYA - 301 berlayar di laut lepas dalam kondisi normal dan aman;

b. Dalam pelayarannya sejak berangkat hingga kapal mendekati Tanjung

Selatan, penentuan posisi kapal TB. Johan Jaya – 101 dilakukan dengan GPS sebagai alat bantu utamanya, mengingat radar yang ada pada saat itu kurang berfungsi dengan baik;

c. Dalam serah terima saat bertugas jaga laut dari Mualim I ke Nakhoda,

Nakhoda TB.JOHAN JAYA - 101 telah mengetahui bahwa ada beberapa lampu di arah haluan kapalnya;

d. Saat mendekati Tanjung Selatan, TB. JOHAN JAYA - 101 dikemudikan oleh

Nakhoda dan Juru Mudi di Anjungan, kapal berlayar dan mengolah gerak melintasi beberapa kapal Nelayan ikan termasuk melintasi KMN. KURNIA ABADI yang sedang labuh jangkar;

e. Dengan kondisi tali yang panjangnya 500 meter, Nakhoda melakukan Olah

Gerak kapal untuk menghindari 5 (lima) kapal yang ada disekitar haluannya, sedang Nakhoda tidak dapat melihat kondisi tongkang yang ditariknya, mengingat jarak tali gandengan yang cukup panjang (500 meter);

f. Setelah kapal mendekati Muara Asam-asam untuk berlabuh, Nakhoda

memperpendek tali gandengan, dan melihat ada orang-orang di atas Tongkang yang ditariknya;

g. Setelah mereka diturunkan ke TB. JOHAN JAYA – 101, ternyata ada 8 (delapan) orang yang berada di atas Tongkang tersebut, mereka adalah ABK nelayan yang mengaku kapalnya ditubruk Tongkang yang sedang ditarik TB. JOHAN JAYA – 101, dan mengaku menyelamatkan diri dengan menaiki Tongkang, mengingat kapalnya terseret Tongkang;

h. Selanjutnya menurut keterangan Anak Buah Kapal KMN. KURNIA ABADI

yang sempat menyaksikan kejadian, mengatakan bahwa TB. JOHAN JAYA – 101 yang melintas membentur lambung kapalnya yang sedang berlabuh jangkar, yang kemudian kapal pecah, terseret, dan miring kekanan;

ii. Mengingat …

7

i. Mengingat tali jangkar KMN. KURNIA ABADI tersangkut pada Tongkang yang sedang ditarik TB. JOHAN JAYA – 101, maka kapal terseret yang diperkirakan selama 10 menit, kemudian tali jangkar yang tersangkut di Tongkang putus, selanjutnya kapal Nelayan miring dan terbalik;

j. Dalam kondisi kapal Nelayan terseret Tongkang, 8 (delapan) ABK menyelamatkan diri dengan melompat keatas Tongkang, sedangkan 5 (lima) ABK lainnya memilih tetap bertahan di atas kapal Nelayan;

k. Dari 5 (lima) ABK yang bertahan di kapal, 1 (satu) orang ABK bernama

Sariyanto belum ditemukan, kejadian kecelakaan tersebut diperairan Tanjung Selatan-Kalimantan Selatan, pada hari Minggu tanggal 3 Oktober 2010 pukul 24.00 .

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. TB. JOHAN JAYA – 101

Tersangkut : Nakhoda, Muhammad Arief Saksi-saksi : 1) Mualim I, Khomsyah Alief

2) KKM, Freddy Daniel Lewier 3) Masinis I, Djemriko Mangolo 4) Jurumudi, Gazali

b. KMN. KURNIA ABADI Tersangkut : Nakhoda, Rukani Saksi-saksi : 1) KKM, Didik

2) ABK, Hamid Asnan

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan dugaan adanya tubrukan di koordinat 04° - 26', 560 S / 114°- 27', 985 E atau tepatnya di wilayah perairan Tanjung Selatan, yaitu TB. JOHAN JAYA - 101 menarik TK. KAPUAS JAYA – 301, dengan KMN. KURNIA ABADI, yang diketahui pada tanggal 04 Oktober 2010, pukul 09.00 LT, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya tanggal 26 - 27 Januari 2011 di hadapan sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, dan 14 Pebruari 2011, di Kantor Mahkamah Pelayaran, keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal oleh Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

TB. JOHAN JAYA – 101 1. Tersangkut Nakhoda Muhammad Arief, dalam keadaan sehat dan tidak

didampingi oleh Penasehat Ahli menyatakan : a. Lahir di : Ujung Pandang

Tanggal : 29 April 1964 Agama : Islam Alamat rumah : Jl. Abd. Jalil Sikki Nomor 53 Jeneponto Sulawesi Selatan Nomor Tlp/HP. : 0812 4156 1964 Pendidikan …

8

Pendidikan Umum : SMA lulus Tahun 1985 di Ujung Pandang Kepelautan : 1. MPT Tahun 1996 di Tanjung Pinang

2. ANT. IV Tahun 2010 di Ujung Pandang

Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, TB. SEA SHELL VII, Tahun 1996 – 1997; 2) Mualim I, TB. SEA SHELL VII, Tahun 1997 - 1999; 3) Mualim II, KM. UNION STAR, Tahun 1999 - 2002; 4) Nakhoda, TB. RAJAWALI, Tahun 2002 - 2004; 5) Nakhoda,TB. MARCOPOLO VII, Tahun 2007; 6) Nakhoda, TB. MERLINA BAYU, Tahun 2007 - 2008; 7) Nakhoda, TB. JOHAN JAYA – 101, bulan April 2010 - Oktober 2010.

b. Dalam keterangannya dihadapan sidang Majelis Mahkamah, Nakhoda

menerangkan bahwa yang bersangkutan telah bekerja dikapal tersebut sebagai Nakhoda selama 6 bulan;

c. Cuaca saat pelayaran mendung, angin dari tenggara, ombak 1 meter, tali

gandengan 2 x 250 meter dari jenis Propeline, dalam melaksanakan tugas jaga laut pada pukul 08.00-12.00 LT dan 20.00-24.00 LT, Nakhoda bersama Juru Mudi di Anjungan;

d. Nakhoda menentukan posisi dengan GPS, mengingat radar dalam kondisi rusak dan kompas belum dikalibrasi;

e. Dengan panjang tali gandengan yang menjulur 500 meter ketongkang gandengannya, Nakhoda menyadari bahwa ada keterbatasan dalam mengendalikan tongkangnya serta tidak dapat dilihat pada malam hari, karena tidak dipasang lampu penerangan;

2. Saksi KKM Freddy Daniel Lewier, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Maluku

Tanggal : 23 September 1952 Agama : Protestan Alamat : Titian Indah Blok 2/8 RT 006 RW.012 Kel. Kali Baru Kec. Medan Satria Bekasi Nomor Tlp/HP : 0813 8624 5240 Pendidikan Umum : STM lulus Tahun 1972 di Ambon Kepelautan : 1. ATT IV Tahun 1983 di Jakarta 2. ATT III Tahun 2002 di Jakarta Pengalaman Berlayar : 1) KKM, SUPPLY LAUT SELATAN, Tahun 1997 – 1999; 2) KKM, SUPPLY LAUT SELATAN, Tahun 1999 – 2003; 3) Masinis I, MT. PILEMA SATU, Tahun 2003 – 2004; 4) KKM, TB. BEKER IV, Tahun 2004 – 2005; 5) KKM, TB. BEKER V, Tahun 2005 – 2006;

6) KKM …

9

6) KKM, TB. WACOY 7, Tahun 2006 – 2009; 7) KKM, TB. WACOY 6, Tahun 2009 – 2010; 8) KKM, TB. JOHAN JAYA-101, Tahun 2010 – kejadian.

b. Saksi bertugas dan bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya mesin-mesin kapal dan kelengkapannya serta membantu Nakhoda kapal dalam pelayarannya dari tempat asal bertolak sampai tempat tujuan. Saksi bertugas jaga laut pukul 08.00 – 12.00 LT dan 20.00 – 24.00 LT dibantu 1 (satu) orang Juru Minyak;

c. Pada tanggal 30 September 2010, pukul 09.00 WIB , kapal berangkat dari

Pelabuhan Indramayu dengan tujuan Pelabuhan Asam-asam Kalimantan Selatan, kemudian pada tanggal 3 Oktober 2010, pukul 07.45 WIB, pada saat posisi disekitar perairan Tanjung Selatan, Saksi turun ke kamar mesin untuk memeriksa peralatan pompa pendingin minyak, yang ternyata dalam kondisi sangat baik;

d. Saksi mengatakan bahwa, Saksi Masinis II sebagai Perwira Jaga Laut tidak turut berlayar, sehingga tugas Jaga laut diganti oleh KKM. Mesin induk TB. JOHAN JAYA - 101 ada 2 (dua) buah, merk Mitsubishi type R2/MTK 3L, 1030 HPx2,1200 Rpm dan mesin bantu merk Hyundai type HMC 150, 150 HPx2, 1500 Rpm dalam kondisi baik;

e. Pada tanggal 4 Oktober 2010, pukul 08.00 WIB, TB. JOHAN JAYA - 101 yang menarik TK.KAPUAS JAYA - 301 tiba di Pelabuhan Asam-asam, kemudian pada pukul 10.00 WIB Nakhoda memberi tahukan bahwa ada orang-orang di atas Tongkang yang dikarenakan kapalnya tenggelam. Selanjutnya mereka, ABK kapal Nelayan tersebut melapor kepada Pol-Air Kalimantan Selatan.

3. Saksi Mualim I Khomsyah Alief, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah

memberikan keterangan : a. Lahir di : Surabaya

Tanggal : 16 Mei 1982 Agama : Islam Alamat : Dupak Rukun I Nomor 12 RT 10 RW 02 Surabaya Nomor Tlp/HP : 0812 7044 443 Pendidikan Umum : SMU lulus Tahun 2001 di Surabaya Kepelautan : ANT V Tahun 2008 di Surabaya Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, SDM; 2) Juru Mudi, ARMANDO, Tahun 1997; 3) Juru Mudi, TB. TIRTA VII, Tahun 1997; 4) Mualim I, TB. DELTA 105, Tahun 2008; 5) Mualim I, TB. JOHAN JAYA, bulan Maret 2009 – kejadian.

b. Saksi Mualim I, dalam kesaksiannya dipersidangan menyatakan bahwa

yang bersangkutan bertugas jaga Laut pukul 16.00 - 20.00 LT, menyatakan bahwa radar ada 1 buah dalam kondisi rusak, magnetic kompas juga ada selisih 8-10 derajat;

c. Saksi …

10

c. Saksi mengatakan bahwa saat kejadian sedang istirahat, lepas jaga laut,

kecepatan kapal rata-rata 4.3 - 4.5 Mil/jam, radar sudah lama rusak, posisi kapal setiap 4 jam sekali diperiksa;

d. Saksi Mualim I mengatakan bahwa tali gandengan dan tongkangnya tidak ada yang mengawasi secara khusus dalam pelayarannya.

4. Saksi Masinis I Djemriko Mangolo, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan keterangan dalam BAPP adalah :

a. Lahir di : Sangir

Tanggal : 02 Januari 1970 Agama : Islam Alamat : Kampung Baru RT. 06 RW.04 Kel. Tamansari Merak Banten Pendidikan Umum : STM lulus Tahun 1992 di Banten Kepelautan : ATT V Tahun 2004 di Jakarta Pengalaman Berlayar : 1) ABK, TB. MELATI; 2) Juru Minyak, TB. KATELIA III; 3) Masinis I, TAMARINE III; 4) Masinis II, TB. EKUATOR 32; 5) Masinis I, TB. JOHAN JAYA – 101.

b. TB. JOHAN JAYA – 101 dilengkapi dengan 2 (DUA) unit mesin induk, merek

Mitsubishi, tipe F2R MKP 3L dengan HP. 2X1030, rpm 1200 dalam kondisi baik;

c. Pada saat terjadinya tubrukan Saksi sedang di kamar karena bebas jaga, tidak merasakan goncangan;

d. Pada tanggal 4 Oktober 2010, pukul 09.00 LT, semua ABK TB. JOHAN JAYA – 101 tidak mengetahui ada orang di atas Tongkang, namun saat memperpendek tali gandengannya, ABK baru mengetahui ada 8 (delapan) orang di atas Tongkang, mereka menyatakan bahwa kapal mereka ditubruk/disenggol Tongkang sekitar jam 23.00 LT ke atas yang selanjutnya 8 (delapan) orang melompat ke atas Tongkang dan 5 (lima) orang masih di kapal nelayannya.

e. Kondisi mesin induk dan mesin bantu tidak mengalami gangguan, namun

mesin kemudi mengalami gangguan + 10 menit.

5. Saksi Jurumudi Gazali, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan: a. Lahir di : Pernang, Sumbawa NTB

Tanggal : 14 Agustus 1972 Agama : Islam Alamat …

11

Alamat : Jl. Buin Guci Nomor 30 Pernang Lab. Burung RT 003 RW 001 Kec. Buer Sumbawa, NTB Pendidikan Umum : SMA lulus Tahun 1990 di Mataram Kepelautan : ANT D Tahun 2005 di Semarang Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, TB. SHERATON, Tahun 2003 – 2006; 2) Juru Mudi, TB. JOHAN JAYA – 101, Tahun 2006 – kejadian.

b. Pada hari Kamis, tanggal 30 September 2010, pukul 09.00 WIB TK. KAPUAS JAYA – 301 ditarik TB. JOHAN JAYA – 101 berangkat dari Indaramayu dengan tujuan Asam-asam, Kintap, Kalimantan Selatan dan TK. KAPUAS JAYA – 301 tanpa muatan;

c. Saksi sebagai Jurumudi melaksanakan tugas jaga laut dianjungan dengan

memegang kemudi TB. JOHAN JAYA – 101, dalam pelayaran dari Indramayu menuju Pulau Karimun keadaan cuaca baik, pelayaran dari Pulau Karimun sampai Tanjung Selatan keadaan cuaca buruk dengan ketinggian ombak ± 1,5 sampai dengan 2 meter serta diiringi angin yang bertiup kencang dari arah haluan;

d. Saksi menyampaikan bahwa kondisi dan fungsi radar rusak, namun alat-alat navigasi kapal lainnya berfungsi semua, saat berlayar dengan haluan 074º dan kecepatan rata-rata berkisar 3,5 knot;

e. Saksi saat itu, melaksanakan tugas jaga laut pada malam hari menyatakan memiliki jarak pandang yang tidak terbatas dan sangat jelas.

KMN. KURNIA ABADI 1. Tersangkut Nakhoda Rukani, dalam keadaan sehat dan tidak didampingi oleh

Penasehat Ahli menyatakan : a. Lahir di : Rembang

Tanggal : 06 Februari 1965 Agama : Islam Alamat : Desa Tasik Agung Kec. Rembang, Jawa Tengah Pendidikan Umum : SD di Rembang Kepelautan : SKK 60 mil Plus Tahun 2000 di Pekalongan

Pengalaman Berlayar : 1) ABK, KM. ANUGERAH JAYA, Tahun 1999; 2) Nakhoda, KM. RUKUN ABADI, Tahun 2008; 3) Nakhoda, KMN. KURNIA ABADI, Tahun 2010 – kejadian.

b. Kapal berangkat dari Pelabuhan Juwana tanggal 25 September 2010, pukul 10.00 WIB, tujuan untuk menangkap ikan di laut Jawa, kapal membawa es Balok seberat 37 Ton, dan kapal mempunyai 10 (sepuluh) lubang palka;

c. Selanjutnya …

12

c. Selanjutnya kapal diarahkan ke Tanjung Selatan karena daerah tersebut banyak ikan, kapal menangkap ikan sejak pukul 05.00 pagi hingga sore hari pukul 18.00 LT, kapal berlabuh jangkar di posisi 04 - 26 S /114-26 T, kapal berlabuh dengan kapal-kapal lain sesama kapal ikan + 20 kapal, jarak kapal – kapal ikan yang berlabuh antara 1 mil hingga 2 mil laut;

d. Pukul 24.00 kapal terseret tongkang, selama lebih kurang 30 menit,

Tersangkut Nakhoda memutuskan tetap tinggal di tongkang karena tanggung jawab;

e. Arus deras dari timur dan tongkang datang dari arah barat daya ;

f. Kapal terlepas setelah tali jangkar putus, selanjutnya Tersangkut Nakhoda

minta pertolongan kapada kapal kapal yang berdekatan.

3. Saksi KKM Didik, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Rembang

Tanggal : 16 Agustus 1977 Agama : Islam Alamat : Desa Jepuro RT.02 RW.01 Kec. Juwana Pati Jawa Tengah Pendidikan Umum : SMA lulus Tahun 1997 di Rembang Kepelautan : SKK 60 Mil Tahun 2009 di Rembang/Juwana Pengalaman Berlayar : 1) ABK, KM. RUKUN ABADI, Tahun 2004; 2) KKM, KM. SEDHOSO PUTRO, Tahun 2005; 3) KKM, KM. SUMBER HARTA MINA, Tahun 2006; 4) KKM, KMN. MOTAFAMA, Tahun 2008; 5) KKM, KMN. KURNIA ABADI, Tahun 2010 – kejadian.

b. KMN. KURNIA ABADI berangkat dari Pelabuhan Juwana tanggal 25 September 2010, pukul 10.00 WIB dengan tujuan Tanjung Selatan untuk menangkap ikan, kapal tiba di Tanjung Selatan tanggal 27 September 2010, pukul 15.00, setelah beberapa hari menangkap ikan;

c. Pada tanggal 3 Oktober 2010, pukul 24.00 WITA, ketika sedang beristirahat pada posisi 04º - 26’, 560 S/114º - 27’, 985 E, tiba-tiba ada yang menabrak dari arah lambung kanan, dan kapal terseret ± 30 menit, setelah beberapa kali mengalami benturan, yang kemudian tali jangkar putus;

d. Dalam keadaan lambung kanan kapal robek, Saksi masih berusaha menghidupkan mesin atas perintah Tersangkut Nakhoda untuk mendekatkan kapalnya ke kapal nelayan lainnya;

e. Sebelum kapal tenggelam, 4 (empat) orang ABK melompat ke laut untuk menyelamatkan diri menggunakan gabus dan berteriak meminta tolong kepada kapal nelayan yang berada disekitarnya, kemudian di tolong oleh kapal nelayan asal Kota Batang Jawa Tengah;

f. Satu …

13

f. Satu hari kemudian korban dipindahkan ke KM. Mina Alam Raya dari Kota Rembang, untuk mendekat ke kapalnya yang tenggelam dan berusaha menarik ke Pelabuhan Banjarmasin;

g. Saksi mengetahui ABK yang berada di tongkang Kapuas Jaya – 301 sejumlah 8 (delapan) orang dari informasi darat (Kota Rembang) dan 1 (satu) orang bernama Sariyanto belum ditemukan;

h. KMN. KURNIA ABADI dilengkapi mesin induk merk Nissan 90 HP 1 (satu) buah, mesin bantu merk Dompeng 1 (satu) buah, dan mesin tarik merk Mitsubishi 1 (satu) buah dalam kondisi baik.

4. Saksi ABK Hamid Asnan, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Kasreman Rembang

Tanggal : 04 April 1981 Agama : Islam Alamat : Desa Kasreman Kec. Rembang, Jawa Tengah Pendidikan Umum : SMP lulus Tahun 1996 di Rembang Kepelautan : -

Pengalaman Berlayar : ABK, KMN. KURNIA ABADI, Tahun 2009 – kejadian.

b. Pada hari Sabtu, tanggal 2 September 2010 bertolak dari Pelabuhan Juwana

dengan Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh Syahbandar/Kantor Pelabuhan Juwana dengan tujuan untuk menangkap ikan, adapun alat penangkap ikan yang digunakan bernama cantrang, yang ditarik untuk menangkap ikan;

c. Saksi bertugas di KMN. KURNIA ABADI sebagai Anak Buah Kapal (ABK) dengan pekerjaan sebagai salah seorang penarik jala dan mengumpulkan hasil tangkapan ikan di atas kapal;

d. Pada hari Minggu, tanggal 03 Oktober 2010, pukul 24.00 LT disekitar perairan Tanjung Selatan terjadi tubrukan antara TK. KAPUAS JAYA – 301 ditarik TB. JOHAN JAYA – 101 dengan KMN. KURNIA ABADI;

e. KMN. KURNIA ABADI diawaki 13 (tiga belas) orang termasuk Nakhoda dan motoris, Saksi saat tubrukan terjadi sedang tidur di kamar ABK, Saksi beristirahat sekitar pukul 21.00 LT setelah selesai bekerja dan saat itu cuaca gelap, angin sedang dari arah timur serta ombak sekitar 1 (satu) meter;

f. Pada saat sedang berlabuh jangkar, sekitar pukul 24.00 LT Saksi

mendengar suara benturan keras, kemudian Saksi bangun dan langsung menuju ke atas, setelah itu Saksi melihat sebuah tongkang bernama KAPUAS JAYA – 301 berada disebelah kanan dan membentur lambung, dan kapal terseret dikarenakan tali jangkarnya tersangkut TK. KAPUAS JAYA – 301, yang mengakibatkan miring ke kanan;

g. Oleh …

14

g. Oleh karena kondisi KMN. KURNIA ABADI keadaan miringnya semakin ke kanan, dan terlihat dalam keadaan bahaya serta Saksi melihat kawan-kawannya yang lain naik TK. KAPUAS JAYA – 301, maka Saksi memutuskan untuk ikut naik ke tongkang;

h. Setelah berada di atas TK. KAPUAS JAYA – 301, mendapatkan 8 (delapan) orang temannya termasuk Saksi yang menyelamatkan diri, sedangkan 5 (lima) orang temannya termasuk Nakhoda masih di KMN. KURNIA ABADI;

i. Keberadaan Saksi beserta kawan-kawannya yang berada di TK. KAPUAS JAYA – 301 tidak diketahui oleh pihak Anak Buah TB. JOHAN JAYA – 101;

j. 6 (enam) jam kemudian atau pada pagi hari di muara Asam-asam, Saksi bersama kawan-kawannya baru diketahui oleh Anak Buah TB. JOHAN JAYA – 101 ketika memendekkan tali Tarik.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 26 dan 27 Januari 2011, dan 14 Februari 2011 di kantor Mahkamah Pelayaran, sehubungan dengan dugaan adanya tubrukan di koordinat 04° - 26', 560 S / 114°- 27', 985 E, atau tepatnya di wilayah perairan Tanjung Selatan, yaitu TB. JOHAN JAYA - 101 menarik TK. KAPUAS JAYA – 301, dengan KMN. KURNIA ABADI, yang diketahui pada tanggal 04 Oktober 2010, pukul 09.00 LT, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal

a. TB. JOHAN JAYA – 101 1) Kapal

Jenis kapal adalah Tug Boat dengan konstruksi baja, berbendera Indonesia, dan berukuran isi kotor GT 199, Kapal dibangun pada tahun 2004, di Jakarta, Kapal berbaling-baling dua dengan mesin penggerak 1 (satu) unit motor diesel merk Mitsubishi 2x1040 PS (2x776 KW). Dok terakhir dilaksanakan di Tanjung Priok, tanggal 7 Desember 2009 sampai dengan 16 Januari 2010, dan tanggal 16 Pebruari 2010 sampai dengan 18 Pebruari 2010, pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 22 Pebruari 2010.

2) Surat Kapal

Memiliki Surat Laut No. Urut 3371, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, pada tanggal 26 April 2007 dan Surat Ukur Internasional (1969) No. 3522/Bc tanggal 11 Agustus 2006, dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa, serta Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang No. B 5069/PK/650/47/ AD.TPK-2010, tanggal 24 Pebruari 2010, berlaku sampai dengan 15 Pebruari 2011, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Priok dan kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 10469, Lambung ± A 100 (I) P “TUG BOAT”, Mesin ± SM. Kapal …

15

Kapal diawaki sebanyak 10 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan

perwira sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : Muhammad Arief, ANT IV, Tahun 2010 Mualim I : Khomsyah Alief, ANT V, Tahun 2008 Mualim II : La Ode Muhammad N. A, ANT V Bagian Mesin

KKM : Lewier Freddy Daniel, ATT III, Tahun 2002 Masinis I : Djemriko Mangolo, ATT V, Tahun 2004 Masinis II : Rohmat, ATT V

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TB. JOHAN JAYA - 101 saat berlayar dari Pelabuhan Indramayu tujuan Pelabuhan Asam-asam Banjarmasin menarik TK. KAPUAS JAYA - 301 dengan keadaan baik, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, serta diawaki dengan tidak memenuhi syarat sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 70 tanggal 21 Oktober 1998 Untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage).

b. TK. KAPUAS JAYA-301

1) Kapal

Jenis Kapal adalah tongkang geladak dengan konstruksi baja, berbendera Indonesia, dan berukuran isi kotor GT 3111. Kapal dibangun tahun 2005, di Batam, dengan geladak satu. Dok dilaksanakan di Bojonegoro tanggal 12 April 2009 sampai 2 Mei 2009. Pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan di Pelabuhan Kintap tanggal 28 April 2010.

2) Surat Kapal

Memiliki Surat Laut No Urut 2636, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Jakarta, pada tanggal 5 Juli 2006 dan Surat Ukur Internasional (1969) No. 1034/GGa, tanggal 11 Mei 2005 dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Pinang, serta Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang No. PK 650/865/AD.BJM-2010, tanggal 30 April 2010, berlaku sampai dengan tanggal 1 Nopember 2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin dan Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 11998. Lambung ± A 100 (I) P “PONTON”, surat–surat serta sertifikat lainnya yang dipersyaratkan bagi kapal dan tongkang ini, lengkap dan masih berlaku.

3) Awak Kapal : Nihil

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. KAPUAS JAYA - 301 saat berlayar dari Pelabuhan Indramayu tujuan Pelabuhan Asam-asam Banjarmasin ditarik TB. JOHAN JAYA - 101 dengan keadaan baik, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku.

c. KMN. KURNIA …

16

c. KMN. KURNIA ABADI

1) Kapal.

Jenis Kapal adalah kapal penangkap ikan dengan konstruksi kayu, berbendera Indonesia, dan berukuran isi kotor GT 29, Kapal dibangun tahun 2001 di Rembang, kapal berbaling-baling 1 (satu) dan geladak 1 (satu) dengan mesin penggerak merk Nissan 90 PK, Dok terakhir dilaksanakan di Juwana, dari tanggal 19 Pebruari 2010 sampai dengan 25 Pebruari 2010, pemeriksaan dilaksanakan di Pelabuhan Juwana tanggal 25 Pebruari 2010.

2) Surat Kapal.

Memiliki Pas Tahunan Kapal Penangkap Ikan No. PK. 674/191/16/KPL.JWN-2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Juwana, pada tanggal 08 Mei 2010 dan Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan No. PK 650/128/10/KPL.JWN-2010, tanggal 11 Maret 2010, berlaku sampai dengan tanggal 10 Desember 2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Juwana, dan surat-surat serta sertifikat lainnya yang dipersyaratkan bagi kapal penangkap ikan ini, lengkap dan masih berlaku.

3) Awak Kapal.

Kapal diawaki sebanyak 13 (tiga belas) orang termasuk Nakhoda, dengan nama-nama sebagai berikut :

a) Samaddin bin H. Asrofi; h) Hamid Asnan bin Murwadi; b) Sugiyanto bin Wahidin; i) Rukani ( Nakhoda) ; c) Anang Suyoto bin Muhdari; j) Didik (Jurumudi) d) Darmi bin Darmin; k) Subaidi ; e) Sophian bin Sartono; l) Sarianto alias Toyib; f) Kasnawi bin Kasuri; m) Tohirun. g) Sumardi bin Gatmuri

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMN. KURNIA ABADI saat berlayar dari Pelabuhan Juwana dengan tujuan Tanjung Selatan untuk menangkap ikan memiliki surat-surat kapal penangkap ikan lengkap dan masih berlaku serta diawaki yang cukup.

2. Tentang Cuaca

a. Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 16 Januari 2011 tentang Analisis Angin 10 Meter, Arus, Gelombang, Cuaca, dan Jarak Penglihatan di lokasi kejadian tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Hujan/Thunderstrorm Arah dan Kecepatan Angin : Timur 10 - 15 knot Arah dan Kecepatan Arus : Barat Daya 10 – 15 cm/det Tinggi Gelombang Maksimum : Tenggara sampai timur 1,25 – 2,25 m Jarak Penglihatan : 1000 – 5000 m .

b. Menurut …

17

b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Indonesia Jilid II Tahun 2003, Bab I halaman 39 disebutkan bahwa dekat Pantai Timur Kalimantan, sebelah Utara Tanjung Mangkalihat sampai Alur Pelayaran Sibutu, dipisahkan Musim Utara dan Musim Selatan, yang perkembangan kedua-duanya amat lemah terutama yang tersebut belakangan, Musim selatan menjadi kurang kuat dalam bulan-bulan Juli, Agustus, dan September, bulan Desember sampai April Musim Utara bertiup lemah dan tidak tetap, bulan-bulan Mei, Juni, Oktober, dan Nopember angin lebih tenang dari pada tempat lain di Nusantara. Angin Darat dan Angin Laut kurang tetap bertiupnya, Angin Badai jarang terjadi.

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita

Acara Pemeriksaan pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan Majelis bahwa waktu terjadinya tubrukan TK. KAPUAS JAYA – 301 ditarik TB. JOHAN JAYA – 101 dengan KMN. KURNIA ABADI saat itu adalah cuaca kurang baik, yakni ombak satu meter lebih, angin dari arah Timur Laut dan Arus Kuat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan cuaca dan laut pada saat kejadian yang disampaikan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

a. TB. JOHAN JAYA – 101 MENARIK TK. KAPUAS JAYA -301

Kapal bertolak dari Eretan pelabuhan Indramayu dengan tujuan Asam - asam Banjarmasin dengan muatan nihil dan tidak ada masalah dengan stabilitas kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa stabilitas kapal dalam keadaan baik.

b. KMN. KURNIA ABADI

1) Berdasarkan Surat Ijin Berlayar (SIB) tanggal 25 September 2010, yang

dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Juwana, bahwa kapal berangkat dari Pelabuhan Juwana tujuan menangkap ikan di laut.

2) Menindaklanjuti Tersangkut Nakhoda dalam persidangan menjelaskan

bahwa kapal tersebut mempunyai 10 (sepuluh) palka pada waktu kapal bertolak menuju laut untuk menangkap ikan membawa es balok sebanyak ± 200 batang.

3) Dalam pelayaran tersebut diatas sambil mencari ikan sempat

mendapatkan hasil tangkapannya sebanyak ± 4 palka (11 ton). 4) Berdasarkan pas tahunan kapal yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor

Pelabuhan Juwana, tertanggal 08 Mei 2010, dengan ukuran pokok kapal tercantum

P x L x D (M) 14,50 x 5,20 x 1,70 (M)

dan minimum lambung timbul ditetapkan 45 cm tebal maksimum lunas kapal kayu = 30 cm. Maka …

18

Maka sarat maksimal kapal dapat di hitung sebagai berikut :

H = 1,70 M T = 0,30 M + = 2,00 M LT = 0,45 M _

Sarat max = 1,55 M

Dengan memperkirakan block coefisien kapal cb = 0,74, maka displacement kapal :

D = L x B x 1,55 x 0,74 x 1,025 = 14,50 x 5,20 x 1,55 x 0,74 x 1,025 = 88,64 T

Berat kapal kosong W = 0,35 D = 0,35 x 88,64 = 31,024 T

Kapasitas angkut DWT = D – W = 88,64 – 31,024 = 57,616 T

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMN. KURNIA ABADI dengan muatan ikan sebanyak 11 (sebelas) ton, yang sedang berlabuh diperairan Tanjung Selatan pada saat ditubruk oleh TK. KAPUAS JAYA – 301 ditarik TB. JOHAN JAYA – 101 tidak melebihi dari kapasitas yang diijinkan.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak

a. Sebagaimana penelitian majelis tentang navigasi dan olah gerak sejak kapal memulai pelayaran, selama dalam pelayarannya hingga kejadian tubrukan (senggolan) kedua kapal tersebut, baik dari data, laporan, pemeriksaan hingga persidangan, majelis mengamati bahwa kapal TB. JOHAN JAYA 101 bernavigasi secara normal saat dilaut, sebagaimana navigasi pelayaran kapal pada umumnya;

b. Namun saat kapal mendekati daerah berlabuh kapal-kapal nelayan, kapal

TB. JOHAN JAYA tidak memendekkan tali gandengannya dan tidak melaksanakan atau menempatkan pengamat yang semestinya saat melewati kapal-kapal yang banyak berlabuh.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa navigasi dan olah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 tidak memadai, dan melakukan pelanggaran dalam prosedur dan peraturan berlayar dilaut, tidak memasang tanda-tanda kapal yang menarik maupun yang ditarik, tidak memberikan tanda perhatian dengan bunyi, atau sebagai perhatian pada kapal kapal disekitarnya.

5. Tentang …

19

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

a. TB. JOHAN JAYA – 101

1) Sebab terjadinya kecelakaan tubrukan (senggolan) kapal lebih dikarenakan Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA - 101 kurang mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi saat kapalnya berlayar dilokasi yang cukup padat dari lalu lintas kapal nelayan.

2) Tersangkut Nakhoda bertindak dan mengolah gerak kapalnya saat

sebelum memasuki daerah ramai dengan kapal nelayan, tidak berusaha memendekkan tali tariknya.

3) Tersangkut Nakhoda tidak memasang lampu-lampu perhatian, saat

menarik tongkang dengan tali yang panjangnya menjulur 500 meter.

b. KMN. KURNIA ABADI

Tersangkut Nakhoda berlabuh jangkar pukul 18.00 WIB setelah selesai melakukan aktivitas menangkap ikan, dan pada saat ABK mulai tidur, tidak memberlakukan Tugas Jaga Laut yang semestinya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan, dikarenakan Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 kurang cermat dalam pelayarannya dan mengolahgerakkan kapal, saat kapalnya melewati daerah ramai kapal berlabuh, dan Tersangkut Nakhoda KMN. KURNIA ABADI tidak melakukan pengamatan saat kapal berlabuh.

6. Tentang Upaya Penyelamatan

a. TB. JOHAN JAYA – 101/TK. KAPUAS JAYA – 301

Bahwa Nakhoda dan ABK tidak mengetahui adanya kejadian tubrukan(menyenggol) kapal nelayan dan tidak mengetahui adanya orang-orang yang naik ke atas tongkangnya saat pelayaran. Nakhoda dan ABK mengetahui ada 8 (delapan) orang Anak Buah KMN. KURNIA ABADI setelah kapalnya tiba di Pelabuhan Asam-asam, ketika akan memendekkan tali tarik tongkangnya.

b. KMN. KURNIA ABADI

1) Pada tanggal 3 Oktober 2010, pukul 18.00 WIB, kapal sedang berlabuh jangkar setelah melakukan aktivitas menangkap ikan, pukul 24.00 WIB ditubruk tongkang KAPUAS JAYA – 301 yang ditarik TB. JOHAN JAYA – 101 dengan tali tarik ± 500 meter, sehingga mengakibatkan KMN. KURNIA ABADI rusak lambung kapal bagian kanannya lalu miring dan terseret;

2) Pada saat kapal miring Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi KKM untuk menghidupkan mesin kapalnya untuk mendekati kapal nelayan lainnya dalam rangka penyelamatan, sebelum kapal tenggelam, 4 (empat) orang ABK melompat ke laut untuk menyelamatkan diri menggunakan gabus dan berteriak meminta tolong kepada kapal nelayan yang berada disekitarnya, kemudian ABK kapal nelayan di

Dengan …

20

tolong oleh kapal nelayan lainnya yang ada disekitarnya antara lain kapal nelayan asal Kota Batang Jawa Tengah.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 tidak ada upaya penyelamatan karena tidak mengetahui kejadian tongkangnya menubruk kapal nelayan dan Tersangkut Nakhoda KMN. KURNIA ABADI dalam upaya penyelamatannya cukup optimal.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Setelah meneliti seluruh berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan mendengar keterangan Tersangkut serta Para Saksi pada Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, tanggal 26 - 27 Januari 2011 di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, dan 14 Pebruari 2011 di Kantor Mahkamah Pelayaran, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa: a. TB. JOHAN JAYA – 101

1) Tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Arief berlayar tidak dengan

perwira kapal yang lengkap; 2) Tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Arief menarik tongkang

dengan muatan kosong menggunakan panjang tali tarik 500 meter; 3) Tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Arief tidak memasang rambu

dan lampu Tunda pada Tongkangnya;

4) Tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Arief tidak melakukan pengamatan secara cermat dalam pelayarannya.

Maka Majelis Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kesalahan dan kelalaian lebih disebabkan oleh Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 tidak melaksanakan standar profesi kepelautan sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik. b. KMN. KURNIA ABADI

Tersangkut Nakhoda Saudara Rukani pada saat kapal berlabuh jangkar tidak memberlakukan Tugas Jaga Laut,

Maka Majelis Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kesalahan dan kelalaian lebih disebabkan oleh Tersangkut Nakhoda KMN. KURNIA ABADI tidak melaksanakan standar profesi kepelautan sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 dan Pasal 343 KUHD dan Tersangkut Nakhoda KMN. KURNIA ABADI telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD.

D. PUTUSAN . Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN …

21

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa senggolan TK. KAPUAS JAYA – 301 ditarik TB. JOHAN JAYA – 101 dengan KMN. KURNIA ABADI, pada tanggal 03 Oktober 2010, di perairan Tanjung Selatan, disebabkan karena Tersangkut Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 tidak melakukan pengamatan secara cermat dalam pelayarannya dan kurang cermat dalam mengolahgerakkan kapal, saat kapalnya melewati daerah ramai kapal nelayan berlabuh.

II. Menyatakan bahwa disenggolnya KMN. KURNIA ABADI oleh TK. KAPUAS JAYA – 301 di tarik TB. JOHAN JAYA – 101, pada tanggal 03 Oktober 2010, di perairan Tanjung Selatan, disebabkan karena Tersangkut Nakhoda KMN. KURNIA ABADI tidak melakukan pengamatan saat kapal berlabuh.

III. Menghukum Tersangkut :

1. Nakhoda TB. JOHAN JAYA – 101 menarik TK. KAPUAS JAYA – 301,

Saudara Muhammad Arief, lahir 29 April 1964, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT IV Nomor 6200515010N40610, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 16 Februari 2010, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 2 (dua) bulan.

2. Nakhoda KMN. KURNIA ABADI, Saudara Rukani, lahir 31 Desember 1965,

memiliki Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil Plus, didaftar dengan Nomor N.16/I/DL.238/PL.PKL-2000, dikeluarkan di Pekalongan, tanggal 24 Januari Tahun 2000, dengan mencabut sementara Surat Keterangan Kecakapan (SKK) tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Motor Nelayan berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 28 Pebruari 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : TTD Capt. Hari Suharsono Anggota : TTD Capt. D. R. Sumakud, S. H., M. M., M. Mar. Anggota : TTD Didi A., M. Eng. Anggota : TTD Ir. Dwi Poerwijanto Anggota : TTD Tunggul Manurung, S. H., MBA., M. M. Sekretaris : TTD Bambang Sudarmanto, S. H., M. Si.