PUTUSAN NOMOR HK.210/ 3 / I /MP.18 DEMI KEADILAN...

43
PUTUSAN NOMOR HK.210/ 3 / I /MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM DEWARUCI PERKASA DENGAN KM. DOLPHIN NUSANTARA DAN KM. TRIJAYA LESTARI DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA (APBS) Pada tanggal 01 November 2016, lebih kurang pukul 13.00 WIB KM Dewaruci Perkasa, berbendera Indonesia, GT. 588, Awak Kapal 15 (lima belas) orang, dan muatan 1000 M/T semen dalam sak, bertolak dari Dermaga Semen Gresik Pelabuhan Gresik menuju tempat berlabuh jangkar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Dalam pelayarannya KM. Dewaruci Perkasa mengalami kemudi macet, kapal tidak terkendali dan terjadi tubrukan pada lambung kiri depan dengan haluan KM. Dolphin Nusantara yang sedang berlabuh jangkar dan mengakibatkan KM. Dewaruci Perkasa miring ke kiri, dalam keadaan kapal masih melaju kemudian haluan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukan dengan lambung kanan bagian depan KM. Trijaya Lestari yang sedang berlabuh jangkar, yang mengakibatkan KM. Dewaruci Perkasa semakin bertambah miring ke kiri, serta pada lebih kurang pukul 14.00 WIB kapal terbalik dan tenggelam di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Dalam peristiwa tersebut terdapat 4 (empat) orang korban jiwa, 11 (sebelas) orang korban selamat, dan kerugian harta benda berupa kapal beserta muatan tengelam. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan dengan suratnya Nomor UM.003/06/II/KSOP.Gsk-2016, bulan Nopember 2016 telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tubrukan antara KM, Dewaruci Perkasa dengan KM. Dolphin Nusantara dan KM. Trijaya Lestari tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan...

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.210/ 3 / I /MP.18 DEMI KEADILAN...

PUTUSAN NOMOR HK.210/ 3 / I /MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM DEWARUCI PERKASADENGAN KM. DOLPHIN NUSANTARA DAN KM. TRIJAYA LESTARI

DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA (APBS)

Pada tanggal 01 November 2016, lebih kurang pukul 13.00 WIB KMDewaruci Perkasa, berbendera Indonesia, GT. 588, Awak Kapal 15 (limabelas) orang, dan muatan 1000 M/T semen dalam sak, bertolak dariDermaga Semen Gresik Pelabuhan Gresik menuju tempat berlabuhjangkar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Dalam pelayarannya KM.Dewaruci Perkasa mengalami kemudi macet, kapal tidak terkendali danterjadi tubrukan pada lambung kiri depan dengan haluan KM. DolphinNusantara yang sedang berlabuh jangkar dan mengakibatkan KM.Dewaruci Perkasa miring ke kiri, dalam keadaan kapal masih melajukemudian haluan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukan dengan lambungkanan bagian depan KM. Trijaya Lestari yang sedang berlabuh jangkar,yang mengakibatkan KM. Dewaruci Perkasa semakin bertambah miringke kiri, serta pada lebih kurang pukul 14.00 WIB kapal terbalik dantenggelam di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Dalam peristiwa tersebut terdapat 4 (empat) orang korban jiwa, 11(sebelas) orang korban selamat, dan kerugian harta benda berupa kapalbeserta muatan tengelam.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan dengan suratnyaNomor UM.003/06/II/KSOP.Gsk-2016, bulan Nopember 2016 telahmelimpahkan berkas kecelakaan kapal tubrukan antara KM, DewaruciPerkasa dengan KM. Dolphin Nusantara dan KM. Trijaya Lestari tersebutkepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan...

2

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008,tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), MahkamahPelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan LanjutanKecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaankapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan ataukelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan sertamenjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbuktibersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lainberupa :

1. Berita Acara, dibuat di Gresik, tanggal 01 Nopember 2016, olehNakhoda KM. Dewaruci Perkasa;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/01/19/2016, dibuatdi Gresik, tanggal 03 Nopember 2016, oleh Nakhoda, diketahui olehKasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, KantorKesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Gresik,tanggal 6 sampai dengan 19 Nopember 2016, oleh tim yang ditunjukKepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IIGresik untuk memeriksa kecelakaan kapal KM. Dewaruci Perkasaterhadap:

a. Nakhoda, Arif Adi Prawiro;

b. Mualim I, Budi Suswanto;

c. Mualim II, Ngusman;

d. KKM, Bambang Kuncoro;

e. Juru Minyak, Eko Maha Putra Febrianto;

f. Juru Minyak, Mansyur;

g. Jurumudi, Juprianto;

h. Keagenan Pelayaran, PT. Karya Jaya Samudera – Operasional,Achmad Firmansyah Effendy;

4. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat di Gresik, NomorKL.206/01/15/KSOP–GSK-2016, tanggal 21 Nopember 2016,

Diketahui...

3

diketahui oleh Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli,Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik;

5. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/4915/SL-PM/DK-13, nomor urut 707,diterbitkan di Jakarta, tanggal 17 September 2013, oleh DirekturPerkapalan dan Kepelautan, Kepala Subdit Pengukuran,Pendaftaran Dan Kebangsaan Kapal, Direktorat JenderalPerhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2329/Ka, dikeluarkan diSurabaya, tanggal 23 April 2008, oleh Kepala KantorKesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomorPK.001/180/14/KSOP.BJM-2016, diterbitkan di Banjarmasin,tanggal 16 Agustus 2016, berlaku sampai dengan 5 Januari 2017,oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas PelabuhanKelas I Banjarmasin, Kabid Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomorPK.001/180/15/KSOP.Bjm-2016, diterbitkan di Banjarmasin,tanggal 16 Agustus 2017, berlaku sampai dengan 5 Januari 2017,oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas PelabuhanBanjarmasin, Kabid Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomorPK.002/113/3/KSOP.BJM-2016, diterbitkan di Banjarmasin,tanggal 16 Agustus 2016, berlaku sampai dengan 05 Januari2017, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan OtoritasPelabuhan Kelas I Banjarmasin, Kabid Status Hukum DanSertifikasi Kapal;

f. Sertifikat Nasional Sementara Pencegahan Pencemaran dariKapal, nomor PK.404/77/17/Syb.Tpr-2016, diterbitkan diSurabaya, tanggal 09 September 2016, berlaku sampai dengan 08Desember 2016, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran UtamaTanjung Perak Surabaya, Kabid Status Hukum Dan SertifikasiKapal;

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor 030854, nomor register09250, nomor IMO 8624967, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23Maret 2016, berlaku sampai dengan 09 Februari 2021, olehDirektur Klasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat...

4

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor 020489, nomor register 09250,nomor IMO 8624967, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 Maret2016, berlaku sampai dengan 09 Februari 2021, oleh DirekturKlasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Garis Muat, nomor 008090, diberikan di Jakarta,tanggal 23 Maret 2016, berlaku sampai dengan 09 Februari 2021,oleh Direktur Klasifikasi, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomorPK.304/129/IX/KSOP-GSK-2016, diterbitkan di Gresik, tanggal15 September 2016, berlaku sampai dengan 25 September 2016,oleh, Plt. Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan danPatroli, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

k. Rekomendasi Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomorNV.101/30/25/DV.2015, dikeluarkan tanggal 11 Februari 2015,oleh Direktur Kenavigasian Kepala Subdit TelekomunikasiPelayaran, Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (Siupal), nomorBXXV-1229/AL58, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 26 Maret 2002,oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat JenderalPerhubungan Laut;

m. Re-Inspection Certification Inflatable Life Raft, nomor 0167/ILR-RM/IX/2016, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 9 September2016, pemeriksaan berikutnya tanggal 9 September 2017,Surveyor CV. Rose Marine, diketahui oleh Kepala KantorKesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

n. Re-Inpection Certification Fire Extinguisher, nomor0064/FRM/XI/2016, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 9September 2016, pemeriksaan berikutnya tanggal 9 September2017, Surveyor CV. Rose Marine, diketahui oleh Kepala KantorKesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT IV Manajemen, nomor 6200602222M40215, atas nama ArifAdi Prawiro, diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 Nopember 2015,oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. ANT IV, nomor 6201659448N40213, atas nama Budi Siswanto,diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Mei 2013, oleh DirekturPerkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

c. ANT...

5

c. ANT V, nomor 6200354313N50513, atas nama Ngusman,diterbitkan di Jakarta, tanggal 1 Oktober 2013, oleh KasubditKepelautan, Ditjenhubla;

d. ANT Dasar, nomor 6200119602N60505, atas nama Gandi,diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Oktober 2005, oleh DirekturPerkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

e. ATT IV, nomor 6200193660T40506, atas nama Budi Iskandar,diterbitkan di Jakarta, tanggal 28 Nopember 2006, oleh DirekturPerkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

f. ATT V, nomor 6200519352T50302, atas nama Bambang Kuncoro,diterbitkan di Jakarta, tanggal 2 Desember 2002, oleh KasubditKepelautan, Ditjenhubla;

g. ATT V, nomor 6200062036T50301, atas nama Toni Ardianto,diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Juli 2001, oleh KepalaDirektorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Berita AcaraPemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan lainnya dapatdikemukakan hal-hal sebagai-berikut:

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam PemeriksaanPendahuluan :

1. Data Kapal.

KM. DEWARUCI PERKASA

Nama : KM. Dewaruci PerkasaJenis : Kapal Motor/KargoBendera / TandaPanggilan

: Indonesia / YHRB

Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1984 / BajaIsi kotor / Isi bersih : GT. 588 / NT. 260Tanda selar : GT. 588 No. 2329/KaTenaga Penggerak Utama : Matsui Niigata 550 PS

Ukuran PokokPanjang : 50.71 MeterLebar : 9.00 MeterDalam : 5.30 MeterPemilik : PT. Buton Mamiri SejatiNakhoda : Arif Adi PrawiroAwak Kapal : 17 (tujuh belas) orang

2. Jalannya Peristiwa...

6

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 1 November 2016, lebih kurang pukul 11.00 WIB.Setelah selesai melakukan kegiatan memuat KM. DewaruciPerkasa, berbendera Indonesia, GT.588, Awak Kapal 15 (limabelas) orang, dan dan muatan 1000 M/T semen dalam sak,mendapat perintah dari pihak perusahaan/operator kapaluntuk berpindah tempat (shifting) ke tempat berlabuh jangkar disekitar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

b. Lebih kurang pukul 13.00 WIB kapal lepas tali terakhir (cast offall line) untuk berpindah tempat (shifting) ke tempat berlabuhjangkar di sekitar APBS dibawah komando nakhoda, tanpaseorang petugas Pandu diatas kapal dan kapal tidak dilengkapidengan alat bantu navigasi yang memadai, serta diawaki denganPerwira Dinas jaga yang kurang memadai.

c. Ketika kapal dalam situasi kesulitan mencari tempat berlabuhjangkar tanpa alat bantu navigasi berhadapan denganrangkaian tunda yang tidak dikenal namanya dan tidak dapatdiukur baik jaraknya maupun lebar celahnya diantara kapal-kapal yang sedang berlabuh, sehingga KM. Dewaruci Perkasamengambil tindakan menghindar dengan merubah haluan kekanan.

d. Pada saat posisi kemudi tengah-tengah dan haluan terus begitu,kapal mengalami hanyut (drifting) kekiri, dan ketika kemudidiperintahkan untuk kanan 15º, ternyata daun kemudi macetdan haluan kapal terus bergerak menyimpang kekiri dengankecepatan 5 knots, dan beberapa saat kemudian lambung kiribagian depan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukan denganhaluan KM. Dolphin Nusantara yang sedang berlabuh jangkar,dan mengakibatkan KM. Dewaruci Perkasa oleng ke kiri sertatidak kembali oleng ke kanan, sehingga kapal dalam kondisimiring ke kiri.

e. Paska tubrukan KM. Dewaruci Perkasa mengambil tindakanstop mesin, namun kapal masih dalam keadaan melaju denganposisi semakin miring ke kiri serta haluan tidak terkendali, danakhirnya haluan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukan denganlambung kanan bagian depan KM. Trijaya Lestari, sehingga lajuKM. Dewaruci Perkasa terhenti, kapal semakin bertambahmiring ke kiri, dan pada lebih kurang pukul 14.00 WIB kapalterbalik serta tenggelam di sekitar Alur Pelayaran BaratSurabaya.

f. Akibat...

7

f. Akibat kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa sebanyak 4(empat) orang meninggal dunia, korban selamat 11 (sebelas)orang, dan korban harta benda berupa KM. Dewaruci Perkasabeserta muatannya tenggelam, sedangkan korban dari lawantubrukan tidak didapat keterangannya.

3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Mahkamah Pelayaranmenetapkan para Tersangkut dan para Saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : 1) Nakhoda, Arif Adi Prawiro;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Budi Suswanto;

2) Mualim II, Ngusman;

3) KKM, Bambang Kuncoro;

4) Juru Minyak, Mansyur;

5) Juru Minyak, Eko Mahaputra Febrianto;

6) Jurumudi, Juprianto.

c. Saksi Lainnya : 1) Manajer Pemanduan, Ari Setiawan;

2) DPA PT. Buton Mamiri Sejati

3) Agen PT. Karya Jaya Samudera, AchmadFirmansyah E.

4) Agen PT. Karya Jaya Samudera, Didin.

5) Kabid Status Hukum dan SertifikasiKapal, KSOP Kelas I Banjarmasin,Zainuddin, M. Mar. E., M.Si.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal terhadap kecelakaankapal Tubrukan Antara KM. Dewaruci Perkasa Dengan KM. DolphinNusantara Dan Km. Trijaya Lestari Di Alur Pelayaran Barat Surabaya(APBS), Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepadapara Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannyadihadapan Sidang Pertama Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal,hari Selasa dan Rabu, tanggal 8 dan 9 Agustus 2017, di Kantor KSOPGresik, Sidang Kedua hari Senin tanggal 25 September 2017, danSidang Ketiga hari Kamis, tanggal 26 Oktober 2017 di KantorMahkamah Pelayaran, Jakarta. Keterangan yang diambil dari BeritaAcara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan SidangPemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

l. Tersangkut...

8

1. Tersangkut Nakhoda, Arif Adi Prawiro, hadir dalam SidangPemeriksaan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani danrohani, tanpa didampingi penasehat ahli, memberikan keterangansebagai berikut :

a. Lahir di : TegalTanggal : 23 Februari 1986Agama : IslamAlamat : Krajan Barat RT. 004/005, Kel. Pakis Kembar.

Kec. Pakis, Kab. Malang.

Pendidikan :Umum : 1) SD, tahun 1996 di Tegal

2) SMP, tahun 2002, di Tegal3) SMK, tahun 2005 di Tegal

Teknis : ANT IV, tahun 2013 di Jakarta

Pengalaman Berlayar :1) Mualim II, TB. Marina 26, tanggal 30 Maret 2013 s/d 28

September 2013;2) Mualim II, MV. Pulau Niaga, tanggal 31 Desember 2014 s/d

9 Juni 2015;3) Mualim II, TB. Bomas Genius, tanggal 10 Mei 2015 s/d 30

Juli 2016;4) Mualim I, KM. Gatra I, tanggal 10 Agustus 2016 s/d 5

September 2016;5) Nakhoda, KM. Dewaruci Perkasa, tanggal 11 September

2016 s/d 1 November 2016.

b. Tersangkut bertugas sebagai Nahkoda di atas KM. DewaruciPerkasa sejak tanggal 10 September 2016, Tersangkutsebelumnya belum pernah menduduki jabatan sebagaiNahkoda di kapal lainnya, sehingga Tersangkut kurangpaham dalam masalah surat-kapal kapal;

c. Tersangkut naik diatas kapal ketika KM. Dewaruci Perkasaberada di Pelabuhan Gresik dan telah menjalani pelayarandari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Ketapang –Kalimantan Barat dengan muatan semen dan kembali lagi kePelabuhan Gresik tanpa muatan;

d. Kapal tiba dan berlabuh jangkar di Pelabuhan Gresik padatanggal 04 Oktober 2016, pagi hari, dan pada tanggal 30Oktober 2016, pukul 13.00 WIB, kapal sandar di Dermaga

Semen...

9

Semen Gresik untuk melakukan kegiatan memuat semendalam sak;

e. KM. Dewaruci Perkasa dilengkapi dengan alat bantu navigasiberupa GPS 2 (dua) unit, kompas magnit 1 (satu) unit, RadioVHF 1 (satu) unit, kemudi manual 1 (satu) unit, dan Suling 1(satu) unit, tetapi kapal tidak dilengkapi dengan PesawatRadar, sehingga kapal tidak dapat berolah gerak untukmemasuki alur pelabuhan pada malam hari;

f. Kapal diawaki oleh 15 (lima belas) orang Awak Kapal yangterdiri dari 5 (lima) orang Perwira (Tersangkut Nakhoda,Mualim I Saudara Budi Suswanto, Mualim II SaudaraNgusman, KKM Saudara Ricardo Johanes Purba, dan MasinisII Saudara Laode Hulu), dan 10 (sepuluh) orang lainnyasebagai Bintara bagian Deck dan bagian mesin, serta seorangJuru Masak;

g. Pada tanggal 01 Nopember 2016, pukul 11.00 WIB, kapalselesai melakukan kegiatan pemuatan semen dalam sak,dengan jumlah muatan 25.000 Sak ataupun seberat 1000M/T. Selanjutnya Tersangkut mendapat perintah dari pihakperusahaan/operator kapal melalui petugas keagenan PT.Karya Jaya Samudera Saudara Didin untuk berpindah tempat(shifting) ke tempat berlabuh jangkar pada Sisi Timur APBS,namun Tersangkut belum bisa melaksanakan perintahberhubung Winch Derek Nomor 1 sedang dalam perbaikandan tidak dapat untuk melayani kegiatan muka belakangdalam rangka lepas dari dermaga;

h. Lebih kurang pukul 12.30 WIB perbaikan Winch Derek Nomor1 selesai dan dilaporkan kepada Saudara Didin dan mendapatjawaban agar kapal segera berpindah tempat (shifting) ketempat berlabuh jangkar, berhubung dermaga akandigantikan oleh kapal lain yang sudah menunggu dan KM.Dewaruci Perkasa masih harus menunggu surat-surat kapal.Atas perintah tersebut Tersangkut menanyakan kepadaSaudara Didin tentang permintaan petugas Pandu untukberolah gerak pindah berlabuh jangkar, tetapi mendapatjawaban dari Saudara Didin agar berpindah tempat tanpapetugas Pandu karena sudah terbiasa tanpa Pandu untukberpindah tempat, dan Tersangkut tidak berani membantah;

i. Pukul 13.00 WIB, kapal lepas tali terakhir (cast off all line)untuk berolah gerak menuju tempat berlabuh jangkar tanpabantuan Kapal Tunda dengan kondisi Draft Depan 4.2 meterdan Draft Belakang 4.4 meter, Tersangkut berada di anjungansebagai pemegang komando didampingi oleh KKM SaudaraRicardo Johanes Purba yang bertugas melayani Telegraph

Mesin...

10

Mesin, dan Juru Mudi Saudara M. Ali yang bertugas melayanikemudi manual, sedangkan Mualim I berada di haluan danMualim II juga berada di haluan;

j. Dalam bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut hanyamengandalkan pengamatan keliling secara visual karenakapal tidak dilengkapi dengan alat bantu navigasi Radar,sehingga Tersangkut merasa kesulitan dalam mencari tempatberlabuh jangkar karena tidak dapat mengukur jarak dengankapal lain maupun jarak celah antara kapal-kapal yangsedang berlabuh jangkar;

k. Pada saat Tersangkut mengolah gerak kapal memasuki daerahberlabuh jangkar mengalami posisi saling berhadapan denganrangkaian tunda yang tidak diketahui namanya dan bergeraksaling mendekat, Tersangkut tidak dapat mengukur jarakantara kedua kapal dan tidak dapat mengukur lebar celahuntuk berpapasan karena tidak ada alat bantu navigasiRadar, sehingga Tersangkut mengambil keputusan untukmenghindari rangkaian tunda tersebut dengan merubahhaluan kekanan;

l. Setelah haluan bergerak ke kanan dan terbebas denganhaluan rangkaian tunda, Tersangkut memerintahkan untukkemudi tengah-tengah dan haluan terus begitu, dalamperkembangannya kapal bergerak hanyut kekiri (drifting)mengarah kepada kapal-kapal yang sedang berlabuh jangkar,Tersangkut memerintahkan kemudi kanan 15º, namunberdasarkan pantauan pada indikator kemudi ternyata posisidaun kemudi masih tetap tengah-tengah yang berarti daunkemudi macet dan haluan tetap bergerak ke kiri mengarahkepada KM. Dolphin Nusantara yang sedang berlabuh jangkardan beberapa saat kemudian terjadi tubrukan antara lambungkiri bagian depan KM. Dewaruci Perkasa dengan haluan KM.Dolphin Nusantara, berdasarkan pantauan pada layar GPSpada saat terjadi tubrukan kecepatan KM. Dewaruci Perkasa 5knots;

m. Selanjutnya Tersangkut mengambil tindakan stop mesin, danakibat tubrukan KM. Dewaruci Perkasa oleng ke kiri tidakkembali lagi dan tetap miring ke kiri mendekati KM. TrijayaLestari yang sedang berlabuh jangkar, dan beberapa saatkemudian haluan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukan denganlambung kanan KM. Trijaya Lestari, gerakan KM. DewaruciPerkasa terhenti dengan kondisi kapal semakin miring ke kiri,dan lebih kurang 2 menit kemudian kapal terbalik (cupsize)serta tenggelam;

n. Pada ...

11

n. Pada saat KM. Dewaruci Perkasa mendekati KM. TrijayaLestari Tersangkut memerintahkan kepada Mualim I untukletgo jangkar tetapi tidak ada jawaban dan tidak terdapatorang di haluan karena telah ke belakang untukmenyelamatkan diri;

o. Sebelum KM. Dewaruci Perkasa terbalik, KKM SaudaraRicardo Johanes Purba dan Juru Mudi Saudara M. Ali terlebihdahulu keluar meninggalkan anjungan untuk menyelamatkandiri, sedangkan Tersangkut terperangkap dalam anjunganikut tenggelam, dengan cara berenang dan berupaya dengansekuat tenaga, Tersangkut berhasil keluar dari anjunganmelalui pintu samping anjungan kemudian berenang kepermukaan laut, dan ketika muncul dipermukaan laut,Tersangkut melihat baling-baling kapal berada pada sebelahkirinya, selanjutnya Tersangkut berusaha berenang untukmenjauhi kapal dan bertemu dengan seorang Juru Minyakyang sedang mengapung dengan menggunakan pelampungbulat (ring bouy), selanjutnya Tersangkut turut bergabunguntuk mengapung dengan menggunakan pelampung bulattersebut sampai dengan ditolong oleh tim SAR;

p. Karena proses tenggelamnya kapal sangat singkat dan karenaTersangkut kalut (panik), maka Tersangkut tidak sempat dantidak terpikir untuk membunyikan alarm peringatan bahayakepada ABK agar melakukan penyelamatan diri, maupunmenyiarkan seruan kekalutan melalui radio VHF untukmeminta bantuan kepada kapal-kapal yang berada disekelilingnya sehingga upaya penyelamatan yang dilakukanoleh para ABK dilaksanakan secara spontanitas oleh masing-masing ABK yang kemudian ditolong oleh Tim SAR;

q. Akibat dari kecelakaan kapal tersebut terdapat korban jiwasebanyak 4 (empat) orang yang terdiri dari KKM SaudaraRicardo Johanes Purba, Masinis II Saudara Laode Hulu, JuruMinyak Saudara Andre, dan Cadet Deck Saudara Andri AriLaksana, sedangkan 11 (sebelas) Awak Kapal lainnya berhasilmenyelamatkan diri dan ditolong oleh tim SAR untukdievakuasi ke Pelabuhan Gresik;

r. Tersangkut tidak mengetahui tentang besaran jarak titik berat(G) terhadap titik meta center (M) pada saat kejadian, karenabaik Tersangkut ataupun Mualim I tidak tahu caramenghitung stabilitas kapal, namun atas pertanyaan dariKetua Majelis membenarkan bahwa kapal telah terjadikelebihan muatan sedangkan mengenai jumlahnya berapatidak tahu, dan yang Tersangkut ketahui bahwa garis air telahberada di atas merkah lambung timbul daerah tropik (T);

s. Tersangkut...

12

s. Tersangkut tidak mengetahui bahwa pada saat KM. DewaruciPerkasa berpindah tempat (shifting) tidak dilengkapi denganSurat Ijin Olah Gerak dari Syahbandar, karena mengenaiSurat-surat ijin yang mengurus pihak keagenan, dan selamamenjadi Nakhoda di atas KM. Dewaruci Perkasa belum pernahmenandatangani Surat Pernyataan Nakhoda (Master SailingDeclaration);

t. Tersangkut Nakhoda membenarkan bahwa para PerwiraMesin yang menduduki jabatan sebagai KKM, dan masinis IItidak memiliki Sertifikat Keahlian (profesiensi) sebagai perwiramesin (engineer) dan ketika ditunjukkan oleh anggota majelissehubungan dengan nama-nama Bambang Kuncoro, BudiIskandar, dan Tonny Ardianto sebagai Pemilik SertifikatKeahlian ATT V, ATT IV, dan ATT V yang namanya diakuisebagai KKM, Masinis I, dan Masinis II dalam BAPP,Tersangkut tidak mengenalnya;

u. Pada saat Tersangkut melamar kerja di KM. Dewaruci Perkasamelalui broker Saudara Nurdin, dan dihubungkan melaluitelpon kepada pemilik kapal Saudara Alfon yang menanyakantentang keberadaan Sertifikat Penyetaraan yang Tersangkutmiliki serta menanyakan apakah pernah jadi Nakhodasebelumnya dan dijawab belum pernah, namun Tersangkuttetap diangkat menjadi Nakhoda dengan upah Rp. 7.500.000,-per bulan. Tersangkut tidak pernah menandatangani PKL,tetapi dalam Buku Pelaut yang diterima dari Agen terdapatPKL atas nama Tersangkut yang dipalsukan tanda tangannya;

v. Sebagai akibat adanya korban jiwa dalam kecelakaan kapaltersebut, Tersangkut telah diproses secara pidana dan divonishukuman 8 (delapan) bulan penjara kurungan olehPengadilan Negeri Gresik dan masa hukuman telah selesaidijalaninya;

w. Saksi sebagai tulang punggung dalam keluarga dan tidak adakeahlian lain selain sebagai pelaut.

2. Saksi Mualim I, Saudara Budi Suswanto, tidak hadir dalamSidang Lanjutan kecelakaan Kapal dikarenakan sudah tidak bisadihubungi berdasarkan surat PT. Buton Mamiri Sejati, tanggal 8Agustus 2017, dan memberikan keterangan dalam BAPP sebagaiberikut:

a. Lahir di : BrebesTanggal : 04 Agustus 1980Agama : -

Alamat...

13

Alamat : Dukuh Soka RT 008/RW 003, Desa WinduajiKec. Paguyangan Kab. Brebes, Jawa Tengah

Pendidikan :Umum : SMA, tahun 1999 di TegalTeknis : ANT IV, tahun 2013 di Jakarta

Pengalaman Berlayar :KM. Dewaruci Perkasa s.d. Kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi membenarkan adanya kejadian Tubrukan antara KM.Dewaruci Perkasa dengan KM. Dolphin Nusantara dan KM. TriJaya Lestari yang mengakibatkan KM. Dewaruci Perkasamiring kekiri dan tenggelam;

d. Saksi memiliki Sertifikat Kompetensi Pelaut Ahli NauticaTingkat IV tahun 2013 yang diperoleh melalui pendidikan diBP31P – Jakarta, serta memiliki sertifikat penunjang keahlian(profesiensi) BST, SCRB, AFF, MEFA, Radar Arpa dan GMDSS;

e. Sampai dengan kejadian saksi telah bertugas sebagai MualimI diatas KM. Dewaruci Perkasa selama lebih kurang 5 (lima)bulan, berdasarkan Surat mutasi sejak bulan September2016;

f. KM. Dewaruci Perkasa tiba berlabuh jangkar di PelabuhanGresik dari Pelabuhan Ketapang-Kalimantan Barat padatanggal 04 Oktober 2016 tanpa muatan, dan pada tanggal 30Oktober 2016 pukul 13.00 WIB kapal sandar di DermagaSemen Gresik untuk melakukan kegiatan memuat 1.000 M/Tsemen Gresik dan selesai memuat pada tanggal 01 Nopember2016 pukul 11.00 WIB, selanjutnya pukul 13.00 WIBberpindah tempat (shifting) ke tempat berlabuh jangkar;

g. Saksi tidak melakukan perhitungan mengenai kondisistabilitas kapal setelah selesai melakukan kegiatan memuatdan tidak mengetahui ada atau tidak adanya data-data bantuuntuk menghitung stabilitas kapal (Stability Booklet);

h. Sebelum KM. Dewaruci Perkasa meninggalkan Dermagasemen Gresik untuk berolah gerak berpindah tempat berlabuhjangkar, saksi tidak pernah menanda tangani bukuPeringatan satu jam (One Hour Notice) dan tidak mengetahuiapakah diadakan uji coba terhadap alat bantu Navigasi danolah gerak sebelum kapal bertolak dari dermaga;

i. Saksi...

14

i. Saksi membenarkan bahwa pada saat kapal berpindah tempattidak ada petugas Pandu diatas kapal, dan saksi tidakmengetahui ada atau tidak adanya surat izin olah gerak dariSyahbandar;

j. Secara kronologis tentang hal ikhwal kejadian saksimenjelaskan bahwa pada tanggal 01 November 2016 saksimenerima perintah lisan dari Nahkoda tentang rencana kapalberpindah tempat untuk berlabuh jangkar, pukul 13.00 WIBmulai melakukan olah gerak dengan cara membuka buritan,setelah buritan terbuka kapal bergerak mundur sampaidengan kapal terbebas dari dermaga, selanjutnya kapalbergerak maju dengan haluan berputar kekiri dan bergerakmengikuti arus, ketika kapal sejajar dengan Dermaga PetroKimia merubah haluan kekanan menuju tempat berlabuhjangkar. Pada saat akan melewati kapal-kapal yang sedangberlabuh jangkar saksi merasa kapal hanyut ke kiri danterlalu dekat dengan kapal-kapal yang sedang berlabuh dandiperkirakan karena dorongan arus, Saksi melaporkan kondisitersebut kepada Nakhoda melalui Handy Talky dan dijawaboleh Nakhoda laporan diterima, selanjutnya haluan KM.Dewaruci Perkasa semakin mendekat kepada kapal-kapalyang sedang berlabuh pada posisi sebelah kiri haluan dantidak lama kemudian terjadi tubrukan dengan kapal yangberada di lambung kiri KM. Dewaruci Perkasa, dan kapalmengalami kebocoran kemudian tenggelam. Dalam peristiwatersebut tidak didapat keterangan tentang posisi Saksi padasaat kejadian berada dimana;

k. Saksi menjelaskan bahwa akibat dari kecelekaan tersebut KM.Dewaruci Perkasa beserta muatannya tenggelam dan terdapatkorban jiwa 4 orang dengan perincian yang 2 (dua) orangsudah diketemukan yaitu saudara Andri (Cadet Deck) dansaudara Efendi (Oiler), sedang yang 2 orang lagi masih dalampencarian;

l. Jumlah Awak Kapal di KM. Dewaruci Perkasa adalah 15orang.

3. Saksi Mualim II, Saudara Ngusman, tidak hadir dalam SidangLanjutan kecelakaan Kapal dikarenakan sudah tidak bisadihubungi berdasarkan surat PT. Buton Mamiri Sejati, tanggal 8Agustus 2017, dan memberikan keterangan dalam BAPP sebagaiberikut:

a. Lahir...

15

a. Lahir di : BloraTanggal : 28 Juni 1987Agama : -Alamat : Dukuh Punggur RT 002/RW 003 Kel. Karang.

Kec. Bogorejo, Kab. Blora Jawa Tengah

Pendidikan :Umum : SMK Muhammadiyah 1 Blora tahun 2006Teknis : ANT V, tahun 2013 di Jakarta

Pengalaman Berlayar :KM. Dewaruci Perkasa s.d. Kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi memiliki Sertifikat Kompetensi Pelaut Ahli NauticaTingkat V tahun 2013 yang diperoleh melalui pendidikan diBP21P Surabaya, serta memiliki sertifikat penunjang keahlian(Profesiensi) BST, SCRB, MEFA, AFF, MC, SAT, SDSD, SSD,TF, BRM, RS, AS, dan ISM-Code;

d. Saksi tidak tahu menahu tentang hal ikhwal yang berkenaandengan KM. Dewaruci Perkasa beserta segala kegiatannyasebelum kapal lepas dari Dermaga Semen Gresik, karenaSaksi baru bergabung tugas KM. Dewaruci Perkasa pada saatkapal hampir lepas dari dermaga dan naik keatas kapalmelalui bagian haluan kapal;

e. Setelah naik diatas kapal saksi bergabung dengan Mualim I dihaluan bersama 2 (dua) orang ABK lainnya yang belum Saksikenal. Lebih kurang 30 menit kemudian Saksi merasakankapal sulit dikendalikan dan lebih kurang pada jarak 300meter mendekati tempat berlabuh jangkar kapal semakin sulitdikendalikan sehingga beberapa saat kemudian bertubrukandengan KM. Dolphin Nusantara pada sisi lambung kiri KM.Dewaruci Perkasa yang mengakibatkan kapal miring ke kiri.Selanjutnya KM. Dewaruci Perkasa masih tetap melaju dankemudian bertubrukan dengan KM. Trijaya Lestari yangmengakibatkan KM. Dewaruci perkasa bertambah miringkemudian tenggelam;

f. Sebelum kapal terbalik Saksi bersama Awak Kapal lainnyaterjun kelaut untuk menyelamatkan diri dan beberapa saatkemudian para korban ditolong oleh kapal Patroli PolisiPerairan dan kapal nelayan lainnya untuk selanjutnya dievaluasi kantor POLAIR Gresik;

g. Akibat...

16

g. Akibat dari kecelakaan tersebut terdapat korban jiwasebanyak 4 (empat) orang, dan harta benda milik awak kapaltenggelam bersama kapal dan muatannya;

h. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit cerah, kecepatanangin tidak tahu, dan kondisi laut tidak berombak atautenang;

i. Pada saat saksi naik keatas kapal belum melaksanakanperjanjian kerja laut (PKL);

j. Saksi mendapat informasi lowongan kerja sebagai Mualim I diKM. Dewaruci Perkasa dari Mualim II saudara Budi Suswantodan dijanjikan menerima upah sebesar Rp. 3.000.000.

4. Saksi KKM, Saudara Bambang Kuncoro, tidak hadir dalam SidangLanjutan kecelakaan Kapal dikarenakan sudah tidak bisadihubungi berdasarkan surat PT. Buton Mamiri Sejati, tanggal 8Agustus 2017, dan memberikan keterangan dalam BAPP sebagaiberikut:

a. Lahir di : BloraTanggal : 24 Juli 1966Agama : IslamAlamat : Simo Gunung Kramat Barat 4D/7A RT 006

RW 014, Kel. Putat Jaya, Kec. Sawahan,Surabaya, Jawa Timur

Pendidikan :Umum : SMP tahun 1985 di Makassar Kab. GoaTeknis : ATT V, tahun 2002 di Jakarta

Pengalaman Berlayar :KM. Dewaruci Perkasa s.d. Kejadian.

b. Berdasarkan keterangan dalam BAPP Nakhoda, yangmenjabat KKM di atas KM. Dewaruci Perkasa adalah SaudaraRicardo Johanes Purba yang merupakan salah satu korbanjiwa dalam kecelakaan tersebut, dan dalam SidangPemeriksaan Lanjutan Tersangkut Nakhoda tidak mengenaldan belum pernah bertemu dengan Saudara BambangKuncoro;

c. Atas kenyataan tersebut di atas, Majelis Sidang PemeriksaanLanjutan menolak kesaksian Saudara Bambang Kuncoro

dalam...

17

dalam BAPP karena tidak ada relevansinya dengan peristiwatubrukan dan tenggelamnya KM. Dewaruci Perkasa.

5. Saksi Juru Minyak, Saudara Eko Maha Putra Febrianto, tidakhadir dalam Sidang Lanjutan kecelakaan Kapal dikarenakansudah tidak bisa dihubungi berdasarkan surat PT. Buton MamiriSejati, tanggal 8 Agustus 2017, dan memberikan keterangandalam BAPP sebagai berikut:

a. Lahir di : Pagar AlamTanggal : 17 Februari 1995Agama : IslamAlamat : Ds. Tebet baru Ilir RT 01 RW 01 Kec. Pagar

Alam Selatan, Kota Pagar Alam, SumateraSelatan

Pendidikan :Umum : SMA tahun 2012 di Sumatera SelatanTeknis : Sertifikat Keterampilan, tahun 2016 di

Jakarta

Pengalaman Berlayar : KM. Dewaruci Perkasa s.d. Kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi bekerja di KM. Dewaruci Perkasa lebih kurang 2 (dua)bulan sebagai Juru Minyak, Saksi tidak memiliki SertifikatKompetensi Tingkat Dasar (ATTD), tetapi memiliki Sertifikatketerampilan (profesiensi) antara lain BST, SAT dan AFF;

d. Pukul 11.00 WIB, tanggal 1 Nopember 2016, KM. DewaruciPerkasa selesai muat di pelabuhan Semen Gresik tanpamengetahui jumlah muatan;

e. Setelah selesai pemuatan, Saksi duduk di samping kananruang akomodasi kapal bersama dengan crew yang lain,kemudian Nakhoda memerintahkan untuk menyiapkan mesindikarenakan kapal akan berlabuh, namun perintah yangdiberikan tidak menggunakan buku Peringatan Satu Jam(One Hour Notice/OHN);

f. KKM, Saudara Pendi yang menghidupkan mesin dan semuaABK mesin menyiapkan dan menghidupkannya untukmelakukan olah gerak;

g. Saksi...

18

g. Saksi memperhatikan Panel Gear Box untuk memberitahukankepada Saudara Andre untuk memberitahukan jika mesinuntuk maju ataupun mundur;

h. Saksi dan ABK mesin lainnya berada di kamar mesinkemudian KKM naik ke atas anjungan dikarenakan KKMselalu berada di anjungan setiap melakukan olah gerak;

i. Saksi mendengar suara benturan yang sangat kuat dandiberitahukan oleh salah satu ABK Mesin, Saudara Mansyurbahwa kapal telah menubruk kapal lain;

j. Saksi mengecek ke atas untuk memastikan bahwa kapal telahmenubruk kapal lain, kemudian Saksi turun kembali kekamar mesin untuk memanggil ABK mesin lain SaudaraAndre untuk meninggalkan kamar mesin karena kapal sudahmulai miring dan air mulai masuk ke kamar mesin yangterdapat di sekat antara kamar mesin dan ruang Palka;

k. Kemudian Saksi dan ABK mesin lainnya naik ke atas,sesampainya di tangga mau naik ke deck kedua, kapal makinmiring dan kapal tenggelam;

l. Saksi berusaha menggapai apa saja dan mendapatkan kayuyang membuat Saksi dapat mengapung, selanjutnya Saksimenemukan pelampung bulat (life bouy) dan beberapa saatkemudian bertemu Nakhoda yang kemudian bersama-samamengapung dengan menggunakan pelampung bulat sampaimendapat pertolongan dari kapal patroli;

m. Pada waktu menubruk kapal lain, handle dalam posisi netraldan 200 Rpm dalam keadaan standby tetapi, beberapa menitsebelumnya posisi handle maju dan 290 Rpm (maju penuh)tanpa aba-aba handle dari maju penuh langsung ke netralyang kemudian akhirnya Saksi mendengar suara yang sangatkeras seperti kapal menubruk sesuatu;

n. Saksi mengetahui jumlah ABK KM. Dewaruci Perkasa yangdiantaranya Nakhoda Arif Prawiro, Mualim I Budi Suswanto,Mualim II (belum mengenal dikarenakan baru naik di ataskapal) KKM Pendi, Masinis Dio, Oliman Andre, Mansur, danSaksi, Koki Rani, Jurumudi Muhammad Ali, Operator CraneMinason, dan Cadet Jufrianto dan Andri namun Saksi tidakmengenal yang bernama Bambang Kuncoro, Budi Iskandardan Tonny Ardianto.

6. Saksi...

19

6. Saksi Juru Minyak, Saudara Mansyur tidak hadir dalam SidangLanjutan kecelakaan Kapal dikarenakan sudah tidak bisadihubungi berdasarkan surat PT. Buton Mamiri Sejati, tanggal 8Agustus 2017, dan memberikan keterangan dalam BAPP sebagaiberikut:

a. Lahir di : MalaysiaTanggal : 30 JuliAgama : IslamAlamat : Bulattu, Kel. Awota, Kec. Keera, Kab. Wajo,

Sulawesi Selatan

Pendidikan :Umum : SMK Elektronika tahun 2013 di Sulawesi

SelatanTeknis : 1) BST Tahun 2015

2) Rating Wachtkeeping Navigational, Tahun2016

Pengalaman Berlayar :1) Kadet Mesin di KM. Sabuk Nusantara 50, tahun 20152) Juru minyak di KM. Dewaruci Perkasa s.d. Kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi mulai bekerja di atas kapal lainnya sejak 4 September2015 dan diKM Dewaruci Perkasa sejak tahun 2016;

d. Saksi mengetahui jumlah ABK dan mengetahui ABK yangtidak berada diatas kapal adalah Saudara Ahmad Hariadisebagai Jurumudi;

e. Saksi menjelaskan bahwa diatas KM. Dewaruci Perkasa belumpernah dilakukan pengenalan sistem manajemen keselamatankapal yang berisi tugas dan tanggung jawab Saksi untukbekerja di atas kapal;

f. Saksi bertugas untuk menjaga mesin, perawatan, termasukmengecek pelumasan mesin, menyalakan generator,memindah handel lampu, mengukur (sounding) bahan bakar,mengoperasikan pompa dan kran air balas, danmenghidupkan mesin induk atas perintah KKM;

g. Saksi melakukan dinas jaga selama 24 jam dimulai pukul07.00 WIB atas perintah dari KKM;

h. Saksi...

20

h. Saksi menyatakan bahwa kapal tidak memiliki indikator daunkemudi di kamar mesin;

i. Alat komunikasi yang digunakan saat olah gerak antarakamar mesin dan anjungan adalah menggunakan suara belkamar mesin yang ditekan di anjungan, apabila bel berbunyai1 (satu) kali artinya kapal maju pelan, 2 (dua) kali majusedang, 4 (empat) kali kapal full speed dan bel berbunyipanjang adalah stop mesin;

j. Saksi bergantian dengan Saudara Eko dalam mengawasihandle maju dan mundur di kamar mesin;

k. Pukul 13.00 WIB Saksi bersama ABK kamar mesin standby dikamar mesin untuk menyiapkan permesinan, pengecekan oli,udara dan bahan bakar;

l. Pukul 13.10 WIB, KKM memerintahkan ABK mesin untukmenghidupkan mesin induk, lalu Saksi standby di kamarmesin untuk menunggu aba-aba dari anjungan;

m. Saat kapal olah gerak lepas tali kapal maju sedang dan kapalsempat maju full, saat terjadi tubrukan, mesin sempat netraldengan tanda bel panjang, lalu Saksi segera ke atas untukmelihat kondisi luar dan ternyata ada kapal di depan KM.Dewaruci Perkasa;

n. Saksi segera turun memberitahu ABK Mesin, lalu naik ke ataskembali pada kondisi mesin netral selama kurang lebih 5(lima) menit maka terjadi tubrukan dengan suara yang kerasdi haluan;

o. Pada saat terjadi tubrukan, Saksi melakukan pemantauantemperatur dan mengecek oli-oli mesin serta menjaga kerjamesin induk supaya tetap hidup;

p. Saksi kembali turun ke kamar mesin untuk memberitahukanABK kamar mesin untuk segera keluar menyelamatkan diridengan mengambil life jacket.

7. Saksi Juru Mudi I, Saudara Juprianto tidak hadir dalam SidangLanjutan kecelakaan Kapal dikarenakan sudah tidak bisadihubungi berdasarkan surat PT. Buton Mamiri Sejati, tanggal 8Agustus 2017, dan memberikan keterangan dalam BAPP sebagaiberikut:

a. Lahir...

21

a. Lahir di : Cempedak RahukTanggal : 10 Nopember 1995Agama : -Alamat : Cempedak Rahuk RT 013/RW 005 Kel. Banjar

XII Kec. Tanah Putih, Kab. Rokan Hilir,Propinsi Riau

Pendidikan :Umum : SMK tahun 2013 di RiauTeknis : 1) BST di STIP Jakarta

2) MEFA di STIP Jakarta3) SAT di STIP Jakarta4) MOCT di STIP Jakarta

Pengalaman Berlayar :Juru mudi di KM. Dewaruci Perkasa Bulan September 2016s.d. Kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi mulai bekerja di KM. Dewaruci Perkasa bulanSeptember 2016 dengan jabatan sebagai Juru Mudi, namunbelum membuat perjanjian kerja laut (PKL) denganperusahaan, dan dijanjikan gaji 800 ribu rupiah per bulan,gaji bulan September sudah dibayarkan dan bulan Oktoberbelum dibayarkan;

d. Saksi memiliki ijazah umum SMK dan sertifikat kepelautanberupa BST, MEFA, SAT, yang diterbitkan di STIP Jakarta;

e. Saksi mengetahui kapal bertolak dari Ketapang-KalimantanBarat tanggal 2 Oktober 2016, tiba dan langsung letgo jangkardi Gresik tangal 4 Oktober 2016;

f. Tanggal 30 Oktober 2016, kapal sandar di dermaga khusussemen Gresik untuk memuat semen namun Saksi tidak ikutmengawasi seingga tidak mengetahui jumlah muatannya;

g. Tanggal 1 Nopember 2016, pukul 13.00 WIB, kapal bertolakdari dermaga khusus Semen Gresik menuju tempat berlabuhjangkar, Saksi diperintahkan oleh Mualim I menuju ke haluanuntuk melepas tali, Saksi berada di haluan bersama Mualim I,Mualim II dan Juru Mudi Andi Ari Laksamana;

h. Pada saat kapal akan menuju lokasi berlabuh jangkar dansudah dekat pada lokasi tersebut, Kapal KM. Dewaruci

Perkasa ...

22

Perkasa mendekati KM. Dolphin Nusantara, pada saat ituMualim I sudah berusaha memberi tahu kepada Nakhoda,bahwa kapal sudah sangat dekat jaraknya, namun ternyatakapal susah dikendalikan dan akhirnya bertubrukan denganKM. Dolphin Nusantara yang mengakibatkan lambung kirirobek serta kapal miring ke kiri;

i. Saksi bersama Juru Minyak Saudara Mansyur memeriksapalkah melalui lobang lalu orang (booby hatch) dan dari situterdengar ada air deras masuk ke dalam kapal;

j. Saksi dan Juru Mudi lari ke kamar untuk menyelamatkanbarang pribadi, setelah itu kapal semakin miring dantenggelam;

k. Saksi terbawa masuk ke dalam air, setelah itu berusahamelihat kapal KM. Dewaruci Perkasa yang berada didepannya, Saksi akhirnya terapung di laut dan mendapatkanpertolongan dari Pol Air Gresik.

8. Saksi Asisten Manager Pemanduan, Saudara Ari Setiawan hadirdalam Sidang Lanjutan kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehatjasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangansebagai berikut:

a. Lahir di : KudusTanggal : 9 Februari 1971Agama : IslamAlamat : Perum Megawon Indah Blok B/12 Kudus

Pendidikan :Umum : 1) SD tahun 1983 di Kudus;

2) SMP tahun 1986 di Kudus;3) SMA tahun 1989 di Kudus;4) DIII tahun 1994 di Semarang.

Teknis : ANT II tahun 2000 di Semarang

Pengalaman Bekerja:1) Mualim III, di KM. Tanto Raya, tahun 1994 s.d 1995;2) Mualim III, KM. Salindo I, tahun 1995 s.d. 1996;3) Mualim I, KM. Fitria Persada, tahun 1997 s.d. 1998;4) Pandu, Pelindo III, tahun 2001 s.d 2014;5) Asman, Pelindo III, tahun 2014 s.d sekarang.

b. Benar...

23

b. Benar bahwa tanggal 1 Nopember 2016 sekitar pukul 16.00WIB telah terjadi kecelakaan kapal tenggelamnya KM.Dewaruci Perkasa, namun yang didengar pada waktu ituhanya KM. Dewaruci tanpa Perkasa;

c. Mengetahui adanya kecelakaan dari mendengar melalui radiodi ruang radio terdapat laporan dari Pandu yang bertugaskepada operator radio bahwa pada waktu melintas dari tugasmelihat ada kecelakaan kapal di Pelabuhan Gresik;

d. Tugas dan fungsi Saksi secara langsung tidak ada kaitannyadengan kecelakaan tersebut, tetapi dalam penyelamatannyaada kaitannya karena Saksi memerintahkan kapal panduuntuk melakukan penyelamatan;

e. Petugas Pandu dapat terkait langsung dengan kecelakaankapal apabila kapal yang mengalami kecelakaan terdapatpetugas Pandu yang memberikan pelayanan jasa pemanduan;

f. Di KM. Dewaruci tidak ada pandu karena tidak ada pengajuanjasa pemanduan dari perusahaan atau agen yangmengoperasikan kapal, dalam pengajuan pelayanan jasapemanduan merupakan paket dengan kebutuhan KapalTunda;

g. Saksi lupa terhadap ukuran berat kotor dari kapal yangmengalami kecelakaan, tetapi kalau melihat fisiknyaseharusnya kapal tersebut wajib pandu, sehingga kalau kapaltersebut berlayar di perairan wajib pandu tetapi tidakmenggunakan pandu maka harus ditegur oleh Syahbandar;

h. KM. Dewaruci pada waktu keluar dari dermaga tidakmenginformasikan melalui radio kepada menara radio;

i. Sebelum tanggal 1 April 2017, perairan Pelabuhan Gresikmenjadi satu dengan perairan Pelabuhan Surabaya, sehinggaPelindo hanya menempatkan Pandu Bandar di PelabuhanGresik sedangkan untuk Pandu Laut tetap di Surabaya,namun sejak April 2017 dilakukan klasterisasi pemanduan diPelabuhan Gresik sehingga terdapat ada Pandu Laut danPandu Bandar tersendiri;

j. Masalah penempatan Pandu di kapal karena keberangkatankapal fleksibel dari jadwal artinya bisa maju bisa mundurdengan demikian maka Pandu menunggu konfirmasi dariAgen. Pada saat realisasi, sehingga kalau tidak adapemberitahuan maka tidak dikirim pandu ke kapal;

k. Keuntungan...

24

k. Keuntungan kalau tidak ada pandu tidak ada, tetapi risikonyamenjadi lebih besar;

l. Kondisi arus saat kejadian, lebih kurang 3 knots dari Timurke arah Utara, kapal waktu itu menghadap ke Timur,seharusnya Nakhoda waktu itu bisa berkomunikasi denganKapal Tunda tidak dengan KM. Dolphin Nusantara, karenaKM. Dolphin Nusantara sedang berlabuh jangkar denganjarak masih jauh dari dermaga lebih kurang 3 cable;

m. SOP permohonan Pandu di Pelabuhan Gresik, yang pertamaadalah agen mengajukan permohonan di PPSA paling lambat6 jam sebelum keberangkatan, setelah diteliti apabilaperusahaan yang mengajukan masih ada hutang ke Pelindomaka tidak akan dilayani, tetapi kalau tidak ada hutang makaakan dilayani. Setelah dari PPSA, akan dilakukan pra meetingyang akan menentukan realisasinya bisa keluar atau masuk.Dari pra meeting kemudian ke bagian penghubung untukdirencanakan Pandu dan tundanya, dari meeting kemudiandiajukan permohonan kepada Syahbandar untuk penerbitanSPB;

n. Jumlah Pandu di Pelabuhan Gresik seharusnya 20 (duaPuluh) orang, namun 1 (satu) orang pensiun dan 1 (satu)orang pensiun dini sehingga tinggal 18 (delapan belas) orang.Berkaitan dengan penempatan jumlah pandu di hitung 3 (tiga)tahun sebelumnya;

o. Fasilitas pemanduan yang ada di pelabuhan Gresik adalahada Stasiun Pandu, Mess Pandu, 4 (empat) Kapal Tundauntuk umum, untuk wilmar/TUKS 2 (dua) kapal tunda,operator radio jaga 2 (dua) orang per hari dan Pandu Siaga 10(sepuluh) orang.

9. Saksi Agen PT. Karya Jaya Samudera, Saudara AchmadFirmansyah E., hadir dalam Sidang Lanjutan kecelakaan Kapal,dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah,memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : GresikTanggal : 2 Maret 1982Agama : IslamAlamat : Sampangan, RT 003 RW 005 Turkerto, Deret,

Lamongan

Pendidikan...

25

Pendidikan :Umum : 1) SD tahun 1994 di Gresik;

2) SMP tahun 1997 di Gresik;3) SMA tahun 2000 di Gresik;

Teknis : -

Pengalaman Bekerja:Operasional, PT. Karya Jaya Samudera, Oktober 2013 s.dsekarang.

b. PT. Karya Jaya Samudera pernah mengageni KM. DewaruciPerkasa dan benar bahwa pada tanggal 1 Nopember 2016pukul 14.00 WIB telah terjadi kecelakaan KM. DewaruciPerkasa tubrukan dengan KM. Dolphin Nusantara dan KM.Trijaya Lestari;

c. Mengetahui kejadian kecelakaan KM. Dewaruci Perkasaberdasarkan informasi dari pihak KSOP Gresik dan sebelumkejadian Saksi tidak ada komunikasi dengan kapal karenaSaksi tugasnya di bagian dokumentasi yaitu mengurusi surat-surat kapal;

d. Keagenan mendapat panggilan sidang dari MahkamahPelayaran, sedangkan panggilan untuk PT. Buton Mamiri(Bpk. Alfon) selaku pemilik KM. Dewaruci Perkasa telahdisampaikan kepadanya melalui istrinya, ketikadiinformasikan melalui telepon mengenai kehadirannya dalamsidang, diinformasikan oleh istrinya bahwa Bpk. Alfon sedangsakit dan sedang berobat ke luar kota;

e. PT. Buton Mamiri Sejati kini sudah tidak aktif, menurutistrinya kapal sudah habis dan pegawai tidak ada;

f. Saksi hanya berhubungan dengan Nakhoda dan Mualim Isedang dengan awak kapal yang lain tidak tahu dan saksitidak pernah memeriksa kapal;

g. Apabila ada perwira baru yang akan naik di atas kapal (signon) di kapal, Bpk. Alfon selaku pemilik kapal menelpon Saksimemberitahu ada orang baru untuk memberikan sertifikat,demikian juga pada waktu Mualim II lama turun dari kapal,ijazahnya dikembalikan, kemudian lebih kurang pukul 12.00WIB ditelpon oleh Bpk. Alfon bahwa ada Mualim II penggantiagar diterima;

h. Saksi...

26

h. Saksi sering menandatangani dokumen-dokumen kapal atasnama Nakhoda dan tanpa seijin ataupun sepengetahuanNakhoda, dan juga menandatangani PKL atas nama AwakKapal tanpa seijin dan sepengetahuannya dengan alasanuntuk mempercepat proses pengurusan SPB;

i. Kalau kapal akan berpindah tempat atau shifting, surat yangdiperlukan adalah surat ijin olah gerak, sedang mengenairencana akan berlabuhnya KM. Dewaruci, saksi tidak tahutetapi sudah diajukan kesyahbandar dan belum jadi;

j. Pada tanggal kejadian kurang lebih pukul 11.50 WIB telahdatang di kantor Saudara Ngusman untuk menggantikankarena Mualim II yang lama sudah turun dari kapal dansudah disetujui oleh Bpk. Alfon, kurang lebih pukul 12.30WIB, Saudara Ngusman diantar ke kapal, selanjutnya saksiistirahat setelah itu ke kantor Syahbandar dan diberitahubahwa kapal terkena musibah;

k. Saksi tidak pernah memerintahkan KM. Dewaruci Perkasauntuk berpindah tempat berlabuh jangkar;

l. Organisasi agen PT. Karya Jaya Samudera adalah HM. KasirIbrahim sebagai Direktur, Sdr. Zulfi sebagai wakil direkturdan dinas luar ada 3 (tiga) orang yaitu Firman bertugas didokumen, Didin bertugas untuk meeting penyandaran kapaldan Ibrahim bertugas pada bagian pemuatan;

m. Mengenai 3 (tiga) orang yang tidak ada dikapal, saksi lupasejak kapan tetapi, pernah dibuat PKL, format PKLdikosongkan di bawa ke kapal untuk ditandatangani, namuntidak ketemu orangnya, hal itu dilakukan jauh sebelum terjadikecelakaan. PKL ditandatangani oleh saksi atas nama KasirIbrahim dari pihak Perusahaan dan ijazah disimpan di kapalyang menurut istilah setempat disebut pinjam ijazah;

n. Mengenai pengurusan SPB, dibuat permohonan dilampiridengan Sertifikat yang masih hidup, sailing declaration yangdidantatangani sendiri dengan atas nama, tetapi manifestditandatangani oleh Nakhoda atau Mualim I.

o. Dalam pembuatan PKL, ditanda tanggani sendiri atas namaHM. Kasir Ibrahim selanjutnya dimintakan tanda tanganSyahbandar meskipun belum ditandatangani pelaut yangbersangkutan, setelah itu dibawa kekapal untuk diserahkandan ditanda tangani yang bersangkutan bersama denganbuku pelaut;

p. Nakhoda...

27

p. Dengan Nakhoda telah dibuat PKL namun setelah dikonfrontirdengan Nakhoda, Nakhoda menyatakan merasa tidak pernahmembuat PKL dan setelah ditunjukan copy PKL oleh majelis,Nakhoda menyatakan itu bukan tanda tangannya;

q. Terkait dengan KKM Bambang Kuncoro, setelah kejadian yangbersangkutan menghubungi saksi, kemudian diantar keSyahbandar, namun sebelumnya saksi ditelepon Pak Alfonmenyampaikan bahwa Bambang Kuncoro akan menjadi saksi;

r. Sesuai ketentuan KM. Dewaruci Perkasa wajib Pandu, tetapisaksi tidak mengajukan permohonan Pandu karena tidak diorder oleh pemilik kapal (owner) dan Nakhoda.

10. Saksi Agen PT. Karya Jaya Samudera, Saudara Didin Noviardhie,hadir dalam Sidang Lanjutan kecelakaan Kapal, dalam keadaansehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikanketerangan sebagai berikut:

a. Lahir di : TubanTanggal : 9 Nopember 1981Agama : Islam

Alamat : Jl. Ikan Belanak III Dalam No. 30 SidokumpulGresik

Pendidikan :Umum : 1) SD tahun 1994 di Gresik;

2) SMP tahun 1997 di Gresik;3) SMA tahun 2000 di Gresik;

Teknis : -

Pengalaman Bekerja :Operasional, PT. Karya Jaya Samudera, Oktober 2014 s.dsekarang.

b. Saksi bekerja di PT Karya Jaya Samudera sebagai Agen dariKM. Dewaruci Perkasa yang mengalami kecelakaan padatanggal 11 Nopember 2016 pukul 14.00 WIB;

c. Pada waktu kejadian saksi masih berada di dermagadiberitahukan dari Syahbandar bahwa kapalnya mengalamikecelakaan, selanjutnya saksi menghubungi Nakhoda dan

awak...

28

awak kapal tetapi tidak bisa sambung, kemudian saksimenuju ke Pelabuhan Gresik dan sudah ada kapal KPLP yangakan ke lokasi sehingga saksi ikut menuju lokasi kejadian;

d. Bertugas mengurus kedatangan dan keberangkatan kapal,untuk KM. Dewaruci Perkasa direncanakan akan berangkatke Pelabuhan Ketapang setelah selesai memuat 1.000 M/Tsemen atau 25.000 Sak, sebelum berangkat kapal terlebihdahulu akan mencari tempat berlabuh jangkar untukmenunggu pengurusan dokumen kapal;

e. Waktu kapal sebelum siap berangkat harus dilihat terlebihdahulu kondisi kapalnya dan perijinannya seperti ijin olahgerak atau ijin labuh, untuk KM. Dewaruci Perkasa pada saatkejadian tidak memiliki ijin olah gerak;

f. Sebelum kapal berangkat dari dermaga sudah menghubungibagian dokumentasi untuk segera mengurus perijinannyaagar kapal dapat segera dikeluarkan dan dijawab oleh PakFirman agar kapal dikeluarkan dari TUKS, sedangkan ijinnyamenyusul;

g. Mengenai Penggunaan jasa Pemanduan, biasanya diPelabuhan khusus ada yang pakai Pandu dan ada juga yangtidak pakai pandu;

h. Saksi bertugas di dermaga terkait dengan kesiapan sandar,rapat di PPSA dan kalau dokumen sudah lengkap baru kapaldiberangkatkan;

i. Mengenai kepindahan kapal ke tempat berlabuh jangkartanpa surat ijin olah gerak dan tanpa petugas Pandu diataskapal, alasannya karena didesak oleh pihak pengeloladermaga TUKS agar segera keluar dari dermaga dan akansegera digantikan oleh kapal lain yang akan sandar, dan jugakarena menurut keterangan Bapak Firman di Kantorkeagenan bahwa perijinan dan permintaan Pandu sedangdiurus.

11. Saksi Kepala Bidang Sertifikasi dan Status Hukum Kapal, KantorSyahbandar dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, SaudaraZainuddin, M. Mar. Eng., M. Si., hadir dalam Sidang Lanjutankecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Ujung Pandang

Tanggal...

29

Tanggal : 15 Juli 1972Agama : IslamAlamat : Jl. Cempaka Putih Tengah 22 A No. 15 RT

014/RW 004 Cempaka Putih Timur JakartaPusat.

Pendidikan :Umum : 1) SD tahun 1985 di Ujung Pandang

2) SMP tahun 1988 di Ujung Pandang3) SMA tahun 1991 di ujung Pandang4) D3 tahun 1998 di Ujung Pandang5) S1 tahun 2015 di Jakarta

Teknis : 1) Strata B tahun 1998 di Jakarta2) ATT1 tahun 2002 di Jakarta

Pengalaman Bekerja :1) Kadet Mesin, MV. Aspiration di PT. Pan United, Pte, Ltd

tahun 1993 s.d. 1994;2) KKM, TB. Ocean Engineering di PT. Engineering Pte, Ltd

tahun 1995 s.d. 1996;3) Masinis II, MT. Han Tung, PT. Acmes, Pte, Ltd tahun 1996

s.d. 1997.

b. Selaku kepala bidang SSHK, Saksi mempunyai tugas pokokdan fungsi antara lain mengkoordinasikan pelaksanaanpengukuran kapal, penerbitan Surat Ukur, pendaftaran kapal,pemeriksaan kapal, dan penerbitan Sertifikasi KeselamatanKapal, atas permohonann pemilik kapal;

c. Prosedur dalam pelayanan yang dilakukan di Kantor KSOPBanjarmasin adalah diawali dari permohonan pemilik kapalkepada Kepala KSOP, kemudian didisposisi kepada KepalaBidang dan didisposisi lebih lanjut kepada Kepala Seksi,selanjutnya ditunjuk Ahli Ukur ataupun Marine Inspectoruntuk melakukan pengukuran ataupun pemeriksaan kapal,dan hasilnya dilaporkan kepada Kepala Seksi, apabilamemenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan maka akan di proses untuk diterbitkan sertifikatyang sebelumnya di paraf oleh Kepala Seksi sebagai buktibahwa sertifikat tersebut layak untuk diterbitkan danselanjutnya ditandatangani oleh Saksi setelah itu diberikannomor sertifikat dan diserahkan kepada pemilik kapal;

d. Aturan...

30

d. Aturan dasar yang dijadikan acuan atau pedoman dalampenerbitan Sertifikat Keselamatan Kapal antara lain Safety ofLife at Sea (Solas) Tahun 1978 beserta amandemennya bagikapal-kapal yang berlayar keluar negeri, peraturanPemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang perkapalan,Peraturan menteri nomor PM 65 Tahun 2015 tentang Standarkeselamatan Bagi kapal-Kapal di Luar Konvensi (NonConvention Vessel Standard yang disingkat NCVS), dan SuratKeputusan Direktur Jenderal Perhubungan laut Nomor 103Tahun 2017 tentang UPT yang diberi kewenangan untukmenerbitkan sertifikat kapal;

e. Atas pertanyaan majelis, Saksi membenarkan bahwa bagikapal-kapal yang berlayar pada Daerah Pelayaran lokal danberukuran sama dengan dan /atau lebih dari GT. 500 wajibdilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa Radar sebanyak1 (satu) unit;

f. Saksi membenarkan dan mengakui bahwa SertifikatKeselamatan Perlengkapan kapal Barang atas nama KM.Dewaruci Perkasa yang memiliki daerah pelayaran lokaldengan ukuran GT. 588 adalah diterbitkan oleh KSOPBanjarmasin dan ditandatangani oleh Saksi selaku KepalaBidang SSHK:

g. Ketika Saksi ditunjukkan daftar lampiran hasil pemeriksaankapal dari Sertifikat Keselamatan Perlengkapan kapal Barang,membenarkan bahwa dalam lampiran tersebut tidak diterakantentang keberadaan pesawat Radar yang berarti di atas KM.Dewaruci Perkasa tidak terdapat atau tidak dilengkapi denganpesawat Radar, kondisi tersebut diakui sebagai kelalaiandalam prosedur penerbitan Sertifikat KeselamatanPerlengkapan Kapal Barang, dan Saksi berjanji akanmemperketat Sistem Pengawasan dalam menjalankanprosedur dan akan memberi pengarahan kepada anggotanya;

h. Saksi menyadari bahwa akibat kelalaian dalam memberikanSertifikat keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, dapatmembahayakan bagi keselamatan kapal.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama,terhadap berkas dan keterangan dalam Berita Acara PemeriksaanPendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan para

Tersangkut...

31

Tersangkut dan para Saksi dihadapan Pemeriksaan Lanjutan, hariSelasa dan Rabu, tanggal 8 dan 9 Agustus 2017, di Kantor KSOPGersik, Sidang Kedua hari Senin tanggal 25 September 2017, danSidang Ketiga hari Kamis, tanggal 26 Oktober 2017 di KantorMahkamah Pelayaran, Jakarta, telah sampai pada pendapat sebagaiberikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif danberdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut danpara Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapaldapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

1) KM. Dewaruci Perkasa adalah jenis kapal barang,konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT.588, Kapal dibangun tahun 1985 di Jepang, Kapalberbaling-baling 1 (tunggal), geladak 2 (dua), dandigerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesindiesel merk MATSUI NIIGATA 6M26 KGHS-DL dengan daya550 HP, 4 tak kerja tunggal, pada putaran 350 Rpm, Kapaldilengkapi dengan mesin bantu merk Yanmar 4 KDLdengan daya 95 HP.

2) Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)dengan nomor register 09250 dan nomor IMO 8624967,tanda klas Lambung A 100 ФL “General Cargo Ship” dantanda klass mesin SM, Dock terakhir kapal dilaksanakan diSurabaya, tanggal 11 Desember 2015 sampai dengan 6Januari 2016.

b. Surat Kapal.

1) Kapal dimiliki oleh PT. Buton Mamiri Sejati di Surabayadilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor2329/ Ka tanggal 23 Agustus 2008 Surat Laut NomorPK.205/4915/SL_PM/DK_13 tanggal 17 September 2013,Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang, NomorPK.001/180/14/KSOP.BJM-2016 tanggal 16 Agustus 2016serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukandalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku,dalam pelayarannya dari Dermaga Semen Gresik menujutempat berlabuh di APBS kapal tidak dilengkapi denganSurat persetujuan olah gerak yang dikeluarkan olehSyahbandar KSOP Gresik.

2) Berdasarkan...

32

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara ArifAdi Prawiro yang dikuatkan oleh keterangan Saksi KepalaBidang Sertifikasi dan Status Hukum Kapal KSOP Kelas I,Saudara Zainuddin, Mar. E., M.Si., dan berdasarkan alatbukti Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal BarangNo.PK.001/180/15/KSOP.BJM-206 yang diterbitkan olehKSOP Kelas I Banjarmasin, KM. Dewaruci Perkasa tidakdilengkapi dengan alat bantu navigasi Radar sebagaimanadipersyaratkan dalam Peraturan Menteri PerhubunganNomor 65 Tahun 2015 tentang penerapan StandarKeselamatan bagi kapal-kapal diluar konvensi (NCVS).

c. Awak Kapal

1) Berdasarkan Daftar Anak Buah Kapal yang dibuat olehNakhoda tanggal 1 Oktober 2016 dan diketahui olehSyahbandar Ketapang untuk pelayaran tujuan Gresik, kapaldiawaki oleh 17 (tujuh belas) orang dan memiliki DokumenKeselamatan Pengawakan Minimum (Save Maming Document)yang dikeluarkan oleh KSOP Gresik NomorPK.304/129/IX/KSOPGSK-2016 tanggal 15 September 2016dan berlaku sampai tanggal 25 September 2016 dan diberikanperpanjangan oleh KSOP Ketapang NomorPK.304/11/07/KSOP.KTG-2016 tanggal 10 Oktober 2016untuk sekali Pelayaran Ketapang-Gresik dan tidak berlaku lagisetibanya kapal di Pelabuhan tujuan;

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Arif AdiPrawiroyang dikuatkan oleh Saksi Juru Minyak Saudara EkoMaha Putra Febrianto, dan Saksi Agen Saudara AchmadFirmansyah E, diatas KM. Dewaruci Perkasa sudah sejak lamasebelum kecelakaan tidak ada Perwira Mesin yang memilikiKompetensi Ijazah Pelaut diatas kapal, sedangkan nama-namaBambang Kuncoro selaku KKM, Budi Iskandar selaku MasinisI, dan Tonny Ardianto selaku Masinis II, keberadaannya adalahfiktif, dan hanya ijazah pelautnya saja yang turut diatas kapal;

3) Berdasarkan Sertifikat kompetensi yang dimiliki olehTersangkut Nakhoda Saudara Arif Adi Prawiro adalah ANT IVtahun 2005, dan sesuai dengan sertifikasi pengukuhan(endorsement) yang dimiliki hanya dapat menjabat Nakhodapada kapal-kapal dengan ukuran dibawah GT. 500, namunpada kenyataannya KM. Dewaruci Perkasa memiliki ukuranGT. 588, sehingga Tersangkut Nakhoda Saudara Arif Adi

GT. 588...

33

Prawiro tidak berwenang untuk menjabat Nakhoda pada kapaltersebut.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwamengenai keadaan Kapal, Surat Kapal, dan Awak Kapal tidakdapat diterima.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priokdan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, makamengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapaldilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, StasiunMeteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok, dengan suratnyatanggal 13 Juni 2017, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 1Nopember 20165, pukul 14.00 WIB, di Alur Pelayaran BaratSurabaya adalah sebagai berikut:

Cuaca : Berawan banyak, Hujan ringanhingga sedang disertai badaiguntur

Arah dan Kecepatan Angin : Utara, 1.3 – 1.8/4.8 KnotsRata-rata Beaufort Scale 1-2Arah dan Kecepatan Arus : Timur, 0.1 – 0.2/0.4 Cm/detTinggi Gelombang : Timur, 0.1 M – 0.2/0.3 MJarak Penglihatan : 5.0 – 8.0 Mil

b. Menurut keterangan para Tersangkut dan para Saksi yangdiambil dari keterangan pada BAPP, tidak ada keterangan yangdapat diambil untuk dijadikan alat bukti.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tidakcukup bukti yang menerangkan tentang keadaan cuaca pada saatkejadian dan tidak dapat dipertimbangkan sebagai salah satupenyebab dari kecelakaan.

3. Muatan ...

34

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letakbangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenaikeadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Tentang muatan.

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara ArifAdi Prawiro yang dikuatkan oleh Saksi Mualim I SaudaraBudi Suswanto, dan Saksi Agen Saudara Didin Noviardhiejumlah muatan semen diatas KM. Dewaruci Perkasa padasaat kecelakaan adalah 1000 M/T. dan berdasarkanketerangan Tersangkut Nakhoda kondisi garis air sebelumkapal meninggalkan dermaga adalah diatas garis lambungtimbul daerah Tropis pada air laut (L);

2) Berdasarkan Surat Ukur, KM. Dewaruci Perkasa memilikiukuran Dalam 5.300 mm, dan berdasarkan Sertifikat GarisMuat, KM. Dewaruci Perkasa memiliki lambung bebas (freeboard) setinggi 1.609 mm, sehingga KM. Dewaruci Perkasamemiliki Draft Maksimum setinggi 5.300 mm – 1.609 mm =3.691 mm = 369 cm, sedangkan berdasarkan keteranganTersangkut Nakhoda Saudara Arif Adi Prawiro baik didalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutankondisi Draft sebelum bertolak bagian depan 4,2 m,belakang 4,4 m, dan rata-rata 4,3 m = 430 cm. atas data-data tersebut, maka pada saat kejadian KM. DewaruciPerkasa telah terjadi Over Draft 430 cm-369 cm = 61 cmatau dengan kata lain kapal dalam kondisi kelebihanmuatan, sedangkan mengenai jumlah berat dari kelebihanmuatan, tidak dapat dihitung karena tidak diperoleh datastabilitas kapal sehingga tidak dapat dihitung ukuran dariTon Per Centimeternya (TPC);

3) Berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas dapat dipastikanbahwa pada saat terjadi kecelakaan KM. Dewaruci Perkasadalam kondisi kelebihan muatan.

b. Tentang Stabilitas.

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara ArifAdi Prawiro yang dikuatkan kesaksian Mualim I SaudaraBudi Suswanto, Saksi Mualim II Saudara Ngusman, danSaksi-saksi ABK lainnya, bahwa paska tubrukan denganKM. Dolphin Nusantara, KM. Dewaruci Perkasa mengalami

oleng...

35

oleng kekiri dan tidak kembali tegak, melainkan kapalsemakin miring kekiri sampai dengan kemudianbertubrukan dengan KM. Trijaya Lestari, KM. DewaruciPerkasa terus terbalik dan tenggelam;

2) Berdasarkan analisa dalam Ilmu Keseimbangan (stabilitas),kejadian tersebut hanya akan terjadi apabila terjadiperubahan stabilitas dinamis secara melintang (horizontal)yang disebabkan adanya penambahan beban pada sebelahkiri dari garis tengah membunjur (center line) secara terusmenerus, sehingga terjadi pergeseran semu titik berat (G)yang bergerak naik hinga melampaui titik meta center (M)dan mengakibatkan KM. Dewaruci Perkasa terbalik.Penambahan berat pada sisi kiri dari center lain secaraterus menerus tidak ada penyebab lain, selain telahterjadinya kebocoran pada lambung kiri dibawah garis airpada KM. Dewaruci Perkasa sehingga air laut masuk kedalam palkah, sebagai akibat dari terjadinya tubrukandengan KM. Dolphin Nusantara. Sedangkan tenggelamnyaKM. Dewaruci Perkasa adalah sebagai akibat daritelampauinya daya apung cadangan (permibilitas) karenabertambahnya beban air laut ke dalam palkah;

3) Berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas dapat dipastikanbahwa kondisi stabilitas KM. Dewaruci Perkasa sebelumterjadinya tubrukan dengan KM. Dolphin Nusantara dalamkeadaan positif, dan berat (G) secara terus menerus hinggakondisi stabilitas menjadi negative.

Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwasecara syah dan meyakinkan terbukti keadaan muatan KM.Dewaruci Perkasa sebelum dan sesudah terjadinya tubrukanterjadi kelebihan muatan dan tidak dapat diterima, sedangkankeadaan stabilitas kapal sebelum kejadian tubrukan dapatditerima dan sesudah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi,aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian,dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka carabernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

4. Navigasi...

36

a. Tentang Navigasi.

1) Berdasarkan keterangan dari Tersangkut Nakhoda SaudaraArif Adi Prawiro yang dikuatkan oleh keterangan SaksiKepala Bidang Sertifikasi dan Status Hukum Kapal KSOPKelas I Banjarmasin Saudara Zainuddin, M. Mar. E., M.Si.,dan berdasarkan alat bukti pada Sertifikat keselamatanPerlengkapan Kapal barang No.PK.001/180/15/KSOP.BJM-2016 yang diterbitkan oleh KSOP Kelas IBanjarmasin, KM. Dewaruci perkasa tidak dilengkapidengan alat bantu navigasi Radar, sesuai yangdipersyaratkan dalam Peraturan menteri PerhubunganNomor 65 Tahun 2015 tentang pemberlakuan NCVS;

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara ArifAdi Prawiro, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi MualimI Saudara Budi Suswanto, Saksi Mualim II SaudaraNgusman dan Saksi Juru Mudi Jupriyanto, bahwa padasaat bernavigasi Mualim I dan Mualim II berada di haluan,sedangkan Nakhoda di anjungan hanya didampingi olehJuru Mudi (bukan KKM), sehingga dinilai Perwira DinasJaga di anjungan kurang memadai;

3) Berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas, maka pada saatkejadian KM. Dewaruci Perkasa tidak laik dalambernavigasi.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Saudara Arif AdiPrawiro, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Juru MinyakSaudara Eko Maha Putra Febrianto, dan Saksi AgenSaudara Achmad Firmansyah E., bahwa sudah sejak lamadiatas KM. Dewaruci Perkasa tidak ada perwira bagianmesin, dan yang ada hanya secara fiktif, sehingga tidak adatenaga ahli yang merawat permesinan yang termasukdiantaranya mesin kemudi;

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara ArifAdi Prawiro, yang dikuatkan dengan keterangan SaksiMualim I Saudara Budi Suswanto, Saksi Mualim II SaudaraNgusman, dan Saksi Juru Mudi Jupriyanto, bahwa haluanKM. Dewaruci Perkasa sebelum bertubrukan dengan KM.Dolphin Nusantara tidak terkendali sebagai akibat darikemudi macet;

3) Berdasarkan...

37

3) Berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas, maka tidakterkendalinya haluan KM. Dewaruci Perkasa sebagai akibatdari macetnya mesin kemudi yang dikarenakan tidakadanya perawatan oleh perwira mesin, sehinggamengakibatkan terjadinya tubrukan dan KM. DolphinNusantara dan KM. Trijaya Lestari.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwasecara syah dan meyakinkan terbukti pada saat KM. DewaruciPerkasa bernavigasi tidak laik alat bantu navigasinya maupunPerwira Dinas jaga yang berada di anjungan, sehingga carabernavigasi tidak dapat diterima, sedangkan pada saat berolahgerak tidak laik kemudinya maupun Perwira Mesinnya, sehinggacara berolah gerak tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktoralam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktororganisasi mengenai kejadian Tubrukan Antara KM. DewaruciPerkasa Dengan KM. Dolphin Nusantara Dan KM. Trijaya Lestari,maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut :

a) Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda SaudaraArif Adi Prawiro di depan Anggota Majelis Sidang PemeriksaanLanjutan Kecelakaan Kapal, dan dikuatkan oleh keteranganSaksi-saksi sebagaimana tersebut dalam Pendapat MahkamahPelayaran terdahulu, serta bukti sertifikasi yang dikemukakan,maka penyebab kecelakaan kapal diawali dengan tidak adanyaalat bantu Radar diatas kapal. Sehingga Tersangkut Nakhodapanik pada saat bernavigasi dan berolah gerak mendekatitempat berlabuh jangkar di sekitar APBS yang dipadati olehkapal-kapal yang sedang berlabuh jangkar;

b) Pada saat Tersangkut Nakhoda berusaha menghindarirangkaian tunda yang bergerak berlawanan arah denganmerubah haluan kekanan, tidak dapat memperhitungkansecara tepat terhadap tindakan yang diambil karena tidak adaalat bantu navigasi Radar, dan akibatnya kapal memasukidaerah yang dipadati oleh kapal-kapal yang sedang berlabuhjangkar, dan ketika berusaha mempertahankan haluan untukbebas dari kapal-kapal yang berada pada lambung kirinya,kemudi tidak dapat diolah gerak cikar kanan karena macet,

sedangkan...

38

sedangkan macetnya kemudi sebagai akibat dari tidak adanyaPerwira bagian mesin yang merawat mesin kemudi dalamjangka waktu yang cukup lama.

c) Sebagai akibat dari macetnya mesin kemudi, KM. DewaruciPerkasa dalam berolah gerak tidak terkendali, haluanmengarah kepada kapal-kapal yang sedang berlabuh jangkardan akhirnya pada kecepatan 5 knots lambung kiri bagiandepan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukan dengan haluan KM.Dolphin Nusantara yang sedang berlabuh jangkar, meskipunsudah stop mesin kapal masih mempunyai laju dan baruberhenti setelah haluan KM. Dewaruci Perkasa bertubrukandengan lambung kanan KM. Trijaya Lestari yang sedangberlabuh jangkar;

d) Akibat dari tubrukan dengan KM. Dolphin Nusantara, KM.Dewaruci Perkasa kapal miring ke kiri, dan karena terjadinyakebocoran pada lambung kiri dibawah air maka air laut masukke palkah melalui lubang pada lambung kiri dan membasahisemen, sehingga terjadi perubahan stabilitas dinamis secaramendatar (horizontal), kapal semakin miring ke kiri dan terjadikenaikan semu titik berat (G) secara terus menerus hinggamelampaui titik meta center (M) dan mengakibatkan kondisistabilitas menjadi negative dan kapal terbalik, serta tenggelamkarena kehilangan daya apungnya (permibilitas).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaaran berpendapat bahwaterbukti secara syah dan meyakinkan penyebab daritenggelamnya KM. Dewaruci Perkasa sebagai sebab akibat daritidak adanya alat bantu navigasi Radar diatas kapal, kurangnyaPerwira Dinas Jaga di anjungan pada saat berpindah tempat,macetnya mesin kemudi, dan tidak adanya perwira Mesin di ataskapal yang merawat permesinan, sehingga kapal gagal dalambernavigasi dan berolah gerak dan mengakibatkan terjadinyatubrukan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan hasil sidang Pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapalterhadap Tersangkut nakhoda dan berdasarkan keterangan paraSaksi dalam Berita Acara pemeriksaan Pendahuluan (BAPP),maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalahsebagai berikut :

a. Bahwa...

39

a. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda SaudaraArif Adi Prawiro yang dikuatkan oleh keterangan Saksi MualimII Saudara Ngusman, Saksi Juru minyak Saudara Eko MahaPutra Dewa, dan Saksi Juru Mudi Saudara Juprianto paskaKM. Dewaruci Perkasa bertubrukan dengan KM. TrijayaLestari, KM. Dewaruci Perkasa miring ke kiri dengan cepatdan kapal terbalik, sehingga Awak kapal panik dan tidakmemiliki kesempatan untuk menjalankan prosedurpenyelamatan yang sudah ditetapkan, melainkan masing-masing Awak kapal berusaha menyelamatkan diri mengikutikeadaan dan naluri;

b. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda dandikuatkan oleh para Saksi yang sama pada butir a diatas,para Awak Kapal yang selamat sebanyak 11 (sebelas) orangdalam upaya menyelamatkan diri tidak terkoordinasi danterpisah-pisah dengan menggantungkan diri pada nasib, sertaditolong oleh relawan SAR yang berada disekitarnya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwaupaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut NakhodaKM. Dewaruci Perkasa tidak dapat dinilai.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasusTubrukan Antara KM. Dewaruci Perkasa dengan KM. DolphinNusantara Dan Km. Trijaya Lestari pada tanggal 1 Nopember2016, pukul 14.00 WIB, di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS),maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaianadalah sebagai berikut :

a. Bahwa berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran terdahulutelah cukup bukti diatas KM. Dewaruci Perkasa tidak terdapatalat bantu navigasi Radar sebagaimana dipersyaratkan dalamPeraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2015 tentangpenerapan NCVS, sehingga secara fisik alat keselamatannyatidak laik, namun kapal tersebut dilengkapi dengan SertifikatKeselamatan Perlengkapan Kapal barang yang masih berlalusehingga secara dejure berdasarkan ketentuan pasal 117 ayat(3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008tentang Pelayaran kapal dalam kondisi laik laut;

b. Bahwa berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran terdahulutelah cukup bukti diatas KM. Dewaruci Perkasa, Perwira Dinas

Jaga...

40

Jaga di anjungan kurang memadai, dan kompetensi ijazahPelaut Tersangkut Nakhoda Saudara Arif Adi Prawirodikukuhkan untuk dapat menjabat Nakhoda pada kapaldibawah GT. 500 sedangkan KM. Dewaruci Perkasa GT. 588dan bukan menjadi kapasitasnya, serta dalam jangka waktuyang cukup lama tidak terdapat Perwira Mesin diatas kapal,sehingga kapal tidak laik dalam pengawakannya, kondisitersebut berdasarkan ketentuan Pasal 135 Juncto Pasal 310Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 adalah merupakantanggung jawab dari operator kapal;

c. Bahwa sebagai akibat dari tidak laik lautnya KM. DewaruciPerkasa dalam Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, tidaklaik lautnya dalam pengawakan telah mengakibatkan kegagalandalam bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan olehNakhoda, sehingga kapal mengalami tubrukan dan tenggelam.

Dengan demikian sehubungan tentang siapa yang harusbertanggung jawab dari penyebab terjadinya tubrukan antara KM.Dewaruci Perkasa dengan KM. Dolphin Nusantara dan KM. TrijayaLestari, bedasarkan ketentuan Pasal 138 ayat (2) Undang UndangNomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah merupakantanggung jawab Tersangkut Nakhoda dan berdasarkan ketentuanPasal 249 Juncto Pasal 135, juncto pasal 310 Undang- UndangNomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Juncto Pasal 47Peraturan pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang PemeriksaanKecelakaan Kapal maka pihak operator kapal turut serta untukbertanggung jawab terhadap kelalaian tersebut, dan parapemangku pengawas keselamatan pelayaran yang selama ini telahmemberi ijin berlayar kepada KM. Dewaruci Perkasa dalamkondisi tidak laik laut juga sebagai pihak yang turut sertabertanggung jawab.

8. Tentang Hal – Hal yang Meringankan dan yang memberatkan

Berdasarkan proses persidangan terhadap para Tersangkut danhal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandangperlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Hal...

41

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut sebelumnya belum pernah dihukum karenakesalahannya dalam menjalankan profesinya sebagaiNakhoda;

2) Dalam kasus tubrukan dan tenggelamnya KM.Dewaruci Perkasa, Tersangkut nakhoda telah diprosessecara pidana dan dijatuhi hukuman kurangan selama8 (delapan) bulan, dan hukuman tersebut telahdijalaninya;

3) Tersangkut sebagai tulang punggung keluarga dantidak ada keahlian lain selain sebagai pelaut.

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal373 huruf a KUHD, Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, danPasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentangPemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-halyang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Tubrukan Antara KM. Dewaruci Perkasadengan KM. Dolphin Nusantara Dan Km. Trijaya Lestari padatanggal 1 Nopember 2016, pukul 14.00 WIB, di Alur PelayaranBarat Surabaya (APBS), pada posisi 07°.08’.1” LS - 113°.40’.1” BT,disebabkan karena tidak laiknya alat keselamatan kapal dan tidaklaiknya pengawakan di atas KM. Dewaruci Perkasa, sehinggaketika bernavigasi dan berolah gerak di tempat berlabuh jangkarmengalami kesulitan dalam menetapkan tempat berlabuh jangkardan ketika berolah gerak diantara kapal-kapal yang sedangberlabuh jangkar kemudi macet, sehingga haluan kapal tidak

terkendali...

42

terkendali dan terjadi tubrukan dengan KM. Dolphin Nusantaradan KM. Trijaya Lestari yang mengakibatkan kapal bocor padalambung kirinya, kapal miring kiri dan kemudian terbalik sertatenggelam.

II. Menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 138 ayat (2)UURI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, sehubungandengan ketidaklaiklautan kapal tersebut pada butir I merupakantanggung jawab Tersangkut Nakhoda.

III. Menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 249 UURINomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Juncto Pasal 47Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1998 tentang Pemeriksaankecelakaan kapal, dari hasil pemeriksaan lanjutan dalamperistiwa terjadinya Tubrukan antara KM. Dewaruci pekasadengan KM. Dolphin Nusantara dan KM. Trijaya Lestari tanggungjawab bukan sepenuhnya berada pada Tersangkut Nakhodakarena dapat dibuktikan merupakan bagian dari kelalaianoperator kapal dan lemahnya sistem organisasi pengawaskeselamatan kapal.

IV. Menyatakan bahwa Tersangkut KM. Dewaruci Perkasa telah lalaidi dalam menjalankan profesinya yang belum sepenuhnyamelaksanakan kewajibannya sebagaimana diamanahkan dalamPasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

V. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Dewaruci Perkasa,bernama Arif Adi Prawiro, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANTIV Manajemen, nomor 6200602222N40215, tanggal 24 Nopember2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan DirektoratJenderal Perhubungan Laut, dengan mencabut sementaraSertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagaiNakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selamajangka waktu 5 (lima) bulan.

VI. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara PelaksanaanPutusan Mahkamah Pelayaran dieksekusi oleh Direktur JenderalPerhubungan Laut.

Demikian...