PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN...

22
PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KMP. GILIMANUK DENGAN TIANG PANCANG DERMAGA BARU KETAPANG - BANYUWANGI Tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.36 WIB, KMP. Gilimanuk, GT. 733, bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, awak kapal 15 (lima belas) orang, dengan penumpang 180 (seratus delapan puluh) orang, dan muatan berupa kendaraan kecil 25 (dua puluh lima) unit, sepeda motor 40 (empat puluh) unit. Saat kapal berolah gerak keadaan angin kencang dan arus kuat dari Selatan menuju Utara, ketika kapal keluar dermaga, haluan diputar ke kanan namun tidak mampu, dan kapal terseret dan akhirnya membentur tiang pancang dermaga baru. Dalam kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa atau luka, serta tidak ada kerugian harta benda, pencemaran maupun kerusakan pada kapal melainkan terjadi keterlambatan kedatangan kapal di Pelabuhan Gilimanuk. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/17/DN-14, tanggal 06 Februari 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas – berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal, KMP. Gilimanuk, nomor 008/IN-D/GMK/XII/2013, dibuat tanggal 26 Drseember 2013, oleh Nakhoda. 2. Berita Acara Kapal Nomor 006/D014/GMK/XII/2013, dibuat oleh Mualim Jaga dan diketahui oleh Nakhoda. 3. Berita ...

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN...

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KMP. GILIMANUK

DENGAN TIANG PANCANG DERMAGA BARU KETAPANG - BANYUWANGI

Tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.36 WIB, KMP. Gilimanuk, GT. 733,

bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, awak kapal 15 (lima belas) orang, dengan penumpang 180 (seratus delapan puluh) orang, dan muatan berupa kendaraan kecil 25 (dua puluh lima) unit, sepeda motor 40 (empat puluh) unit. Saat kapal berolah gerak keadaan angin kencang dan arus kuat dari Selatan menuju Utara, ketika kapal keluar dermaga, haluan diputar ke kanan namun tidak mampu, dan kapal terseret dan akhirnya membentur tiang pancang dermaga baru.

Dalam kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa atau luka, serta tidak

ada kerugian harta benda, pencemaran maupun kerusakan pada kapal melainkan terjadi keterlambatan kedatangan kapal di Pelabuhan Gilimanuk.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/17/DN-14, tanggal 06 Februari 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang

Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas – berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal, KMP. Gilimanuk, nomor 008/IN-D/GMK/XII/2013, dibuat tanggal 26 Drseember 2013, oleh Nakhoda.

2. Berita Acara Kapal Nomor 006/D014/GMK/XII/2013, dibuat oleh Mualim Jaga dan diketahui oleh Nakhoda.

3. Berita ...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

2

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal, KMP. Gilimanuk, dibuat oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Ketapang Banyuwangi :

a. Nakhoda, Gatot Teguh Raharto; b. KKM, Hartono; c. Mualim II, Subagio; d. Mualim IV, Hariyanto; e. Masinis II, Ino Ariandi; f. Juru Mudi, Ahmad Purnata; g. Juru Minyak, Hariyanto.

4. Berita Acara Pendapat/ Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Ketapang Banyuwangi, pada hari Senin, tanggal 30 Desember 2013;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : a. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 495/Ba, dikeluarkan di Tanjung

Priok, Tanggal 25 Desember 1992, oleh Administrator Tanjung Priok; b. Surat Laut, diberikan di Jakarta, tanggal 03 Juli 1998, oleh Direktur

Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; c. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.690/2178/SMC/DK-09,

tanggal 31 Agustus 2009, berlaku sampai dengan 22 Juni 2014, dikeluarkan oleh Direktur Perrkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 01543, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 Juni 2013, berlaku sampai dengan tanggal 12 Mei 2018, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

e. Sertifikasi Klasifikasi Lambung dan Mesin, nomor Register 01889, nomor

IMO 7204590, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 Juni 2013, berlaku sampai dengan tanggal 12 Mei 2018, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

f. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.001/22/6/KSOP-Cbn-

13, diterbitkan di Cirebon, tanggal 17 Mei 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cirebon;

g. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, nomor

PK.402/701/IOPP/DK-11, diberikan di Jakarta, tanggal 05 Oktober 2011, berlaku sampai dengan 10 September 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

h. Persetujuan ...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

3

h. Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan, nomor AP.005/5/10/DRJD/2011, ditetapkan di Jakarta, tanggal 08 Februari 2011, berlaku sampai dengan 11 Pebruari 2016, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat;

i. Rekomendasi Perpanjangan Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor

NA.715/32/05/DV-2013, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 15 Pebruari 2013, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut ;

j. Sertifikat Pemeriksaan Ulang Alat Pemadam Kebakaran, nomor

001/JBP/FP/I/2013, diberikan kepada KMP. Gilimanuk, Pemilik PT. Jemla Ferry Jakarta, tanggal 6 Januari 2013, pemeriksaan ulang kembali tanggal 06 Januari 2014;

k. Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance), nomor M.9/KM.62/46608/XII/2013, tanggal 25 Desember 2013, diterbitkan oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ketapang;

l. Daftar Awak Kapal KMP. Gilimanuk, tanggal 25 Desember 2013,

ditandatangani oleh Nakhoda KMP. Gilimanuk, diketahui oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ketapang;

m. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.301/02/706/Upp-Ktp-13,

dikeluarkan di Ketapang, tanggal 20 Mei 2013, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ketapang.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-IV, Nomor 6201014863N40303, atas nama Gatot Teguh Raharto,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 8 Agustus 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT-IV, Nomor 6200092063N40302, atas nama Subagio, diterbitkan di Jakarta, tanggal 23 Juli 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT-V, Nomor 6200504576N50502, atas nama Hariyanto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 02 Juli 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. ANT-D, Nomor 6200155577N60304, atas nama Achmad Purnata, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Oktober 2004, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. ATT-III, Nomor 6201016567T30306, atas nama Hartono, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2006, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. ATT-V ...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

4

f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan di Jakarta, tanggal 29 Oktober 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

g. ATT-D, Nomor 6201355617T60713, atas nama Hariyanto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 01 Pebruari 2013, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan keterangan dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

Nama : GILIMANUK Eks. ASSAKE Jenis : Kapal Penumpang Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1964/Baja Isi kotor : GT. 733 Isi Bersih : NT. 220 Tanda Pendaftaran : 1978 Ba No.4020/L Tanda Selar : GT. 733 No.495/Ba Tenaga Penggerak Utama : Mesin (Daihatsu) Tenaga Pendorong : 2 X 650 HP. Klasifikasi : BKI Ukuran Pokok Panjang : 39,26 meter Lebar : 15,98 meter Dalam : 4,10 meter Pemilik : PT. Jemla Ferry, Jakarta Nakhoda : Gatot Teguh Raharto Awak Kapal : 15 (lima belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.30 WIB, posisi kapal akan

keluar dari Dermaga Ponton Pelabuhan Ketapang, arah angin dari Selatan menuju Utara dengan kecepatan cukup kencang dan arus pasang menuju ke Utara, jadi arus dan angin searah;

b. Pada saat kapal berolah gerak keluar dari dermaga, kapal membuka buritan agar buritan menghadap angin yaitu mesin digerakan kopel kiri, kanan maju dan kiri mundur, kemudian dirasa cukup kanan stop dan mundur mesin dua dua;

c. Jarak ...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

5

c. Jarak aman dengan dermaga MB 1 bebas, mesin kiri stop dan digerakan maju (kopel kanan), kemudian mesin kanan stop dan digerakan mesin dua maju kemudi cikar kanan, mesin kiri maju penuh dan kanan setengah sehingga kapal menghadap Selatan;

d. Akan tetapi setelah kapal menghadap selatan tiba-tiba angin datang dengan kencang, kapal tidak mampu berolah gerak dan hanyut bergeser menabrak tiang pancang dermaga pancangan baru di Utara dermaga Pelabuhan Ponton;

e. Melihat posisi seperti itu segera stop mesin dan kapal berhenti nyangkut di tiang pancang dermaga, setelah itu diadakan evakuasi penumpang dan kapal menunggu bantuan kapal tunda;

f. Dalam Kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa atau luka terhadap awak kapal maupun penumpang, serta tidak ada kerugian harta benda, pencemaran maupun kerusakan pada kapal melainkan terjadi keterlambatan kedatangan kapal di Pelabuhan Gilimanuk dan robohnya tiang pancang dermaga baru.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan

Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Gatot Teguh Raharto. b. Saksi-saksi : 1) Mualim IV, Hariyanto; 2) Mualim II merangkap Markonis, Subagio; 3) Juru Mudi, Achmad Purnata; 4) KKM, Hartono; 5) Masinis II, Ino Ariandi; 6) Juru Minyak, Hariyanto; 7) DPA, Capt. Arman Yanwar.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kecelakaan kapal tubrukan KMP. Gilimanuk dengan tiang pancang Dermaga Ponton Ketapang-Banyuwangi, tanggal 25 Desember 2013, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-saksi guna di dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor UPP Ketapang Banyuwangi, pada hari Senin, tanggal 14 Juli 2014, keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut Nakhoda, Gatot Teguh Raharto, dalam keadaan sehat

memberikan keterangan :

a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 15 Juli 1980

Agama ...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

6

Agama : Islam Alamat : Lingkungan Krajan RT 01 RW 03 Kelurahan Bulusan,

Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1992, di Banyuwangi; 2) SMP, tahun 1995, di Banyuwangi; 3) SMK, tahun 1998, di Surabaya. Kepelautan: ANT IV, tahun 2003, di Semarang. Pengalaman berlayar :

1) Cadet Deck, KM. Tanto Prima, 07 Juli 2000 s/d 02 Juli 2001; 2) Mualim I, LCT. Bhaita Caturtya, 19 Okt 2001 s/d 01 April 2002; 3) Mualim II, KM. Baruna Explorer, 04 April 2002 s/d 04 April 2003; 4) Port Captain, LCT. Transindo II, 21 Juli 2003 s/d 19 Agustus 2003; 5) Mualim I, LCT. Bhaita Caturtya, 05 Januari 2004 s/d 25 Juli 2007; 6) Mualim III, KMP. Jemla Fajar, 09 Agustus 2007 s/d 07 Oktober

2007; 7) Mualim III, KMP. Putri Gianyar, 08 Oktober 2007 s/d 14 Desember

2007; 8) Mualim II, KMP. Jemla Fajar, 17 Desember 2007 s/d 01 Januari

2009; 9) Mualim I, KMP. Jemla Fajar, 01 Januari 2009 s/d 13 Januari 2010; 10) Mualim I, KMP. Gilimanuk, 15 Agustus 2010 s/d kejadian.

b. Tangggal 25 Desember 2013, pukul 11.30 WIB, KMP.Gilimanuk bergerak meninggalkan Dermaga Pelabuhan Ketapang dengan awak kapal 15 (lima belas) orang, dengan muatan 24 (dua puluh empat) kendaraan roda 4 (empat) buah, kendaraan roda dua 40 (empat puluh) buah, dan penumpang 180 (seratus delapanpuluh) penumpang, cuaca pada saat itu angin bertiup cukup kencang dari arah Selatan menuju Utara dan arus pasang searah angin yaitu kearah Utara cukup kuat;

c. KMP. Gilimanuk dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, navte 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, radio SSB 1 (satu) unit , VHF 2 (dua) unit, Handy Talky 4 (empat) buah, serta dilengkapi dengan penerangan navigasi sesuai dengan ketentuan;

d. Pada saat kapal bergerak yang berada di anjungan adalah Nakhoda,

KKM, Mualim II merangkap Markonis, Mualim IV dan Juru Mudi Jaga sebagai pemegang kemudi sekaligus memegang handle mesin dan Mualim IV sebagai Perwira Jaga pada saat itu;

e. Setelah ...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

7

e. Setelah beberapa saat kapal bergerak dan tali tros sudah terlepas semua dari dermaga, lebih kurang pukul 11.40 WIB, Tersangkut Nakhoda mengawasi Mualim IV melakukan olah gerak Namun setelah kapal berbalik arah, tiba-tiba angin bertiup lebih kencang mempengaruhi olah gerak kapal, sehingga Nakhoda mengambil alih komando untuk memerintahkan menggerakan kapal dengan kecepatan penuh, mengingat jarak buritan kapal terhadap tiang pancang dermaga baru cukup dekat tetapi kapal tidak mampu untuk bergerak maju namun kapal larat terbawa angin dan membentur tiang pancang dermaga baru dan kandas;

f. Setelah kapal kandas di tiang dermaga langsung stop mesin, dan

melaksanakan pemeriksaan kapal dan komunikasi dengan syahbandar, langsung mengevakuasi penumpang, dan dibantu dengan kapal tunda untuk keluar dan diselamatkan;

g. Dari kejadian tersebut tidak terjadi korban jiwa maupun luka

terhadap semua awak kapal, penumpang maupun muatannya, hanya tiang pancang roboh;

h. Tersangkut dalam sijil sebagai Mualim I dan digaji oleh perusahaan sebagai Mualim I, namun pada saat kejadian Tersangkut bertindak sebagai Nakhoda dan hal tersebut sudah dilaporkan kepada Syahbandar sebelum mulai dinas.

2. Saksi Mualim IV, Hariyanto, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 19 Nopember 1972 Agama : Islam Alamat : Jl. Bromo No. 36 Singotrunan, Banyuwangi. Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1985, di Banyuwangi; 2) SMP, tahun 1988, di Banyuwangi; 3) SMA, tahun 1991, di Banyuwangi. Kepelautan : ANT V, tahun 2002, di Surabaya. Pengalaman berlayar :

1) Kelasi, KM. Kobar, 31 Januari 1995 s/d 20 April 1995; 2) Kelasi, KMP. Senggigi I, 12 November 1997 s/d 01 Maret 1998; 3) Juru Mudi, KMP. Senggigi I, 01 Maret 1998 s/d 20 Agustus 2001; 4) Serang, KMP. Gilimanuk II, 24 Agustus 2001 s/d 01 November

2002;

5) Serang ...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

8

5) Serang, KMP. Jemla Fajar, 02 November 2003 s/d 02 Juli 2009; 6) Mualim IV, KMP. Gilimanuk, 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 25 Desember 2013, KMP. Gilimanuk disiapkan untuk berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk dan kapal selesai muat selanjutnya rampdoor ditutup kapal stand by menunggu perintah bergerak;

c. Tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.30 WIB, kapal bergerak dimana pada saat itu Saksi sebagai perwira jaga untuk melakukan olah gerak yang mana saat itu cuaca cerah angin bertiup cukup kencang dari Selatan ke Utara dengan arus menuju ke Utara;

d. Pada saat bergerak yang berada di anjungan adalah Nakhoda selaku

pengawas, Mualim II merangkap Markonis, Mualim IV, KKM, dan Juru Mudi Jaga memegang kemudi dan sekaligus memegang handle mesin untuk berolah gerak dan KKM berada di anjungan dalam rangka perbaikan accu wiper;

e. Setelah tali tros dan tali spring betul – betul terlepas dan semua tali

tidak lagi terikat ke Dermaga maka, Saksi Mualim IV memerintahkan Juru Mudi Jaga untuk menggerakan mesin kanan maju dan mesin kiri mundur untuk dikopel agar buritan kapal terbuka ;

f. Setelah buritan kapal terbuka dengan lebar, Saksi Mualim IV memberi

aba-aba kembali untuk mesin kanan stop dan beberapa saat kemudian mesin kanan mundur begitu pula mesin kiri dalam kondisi mundur, setelah di perkirakan kondisi kapal aman maka saksi member aba-aba kembali dengan memerintahkan Juru Mudi Jaga untuk cikar kanan dan mesin kiri stop agar kapal dapat berputar kearah keluar dimana haluan di harapkan menghadap ke Selatan;

g. Setelah kapal berputar dan haluan betul-betul menghadap

ke Selatan, Saksi Mualim IV berusaha untuk berolah gerak agar kapal dapat bergerak maju, namun tiba-tiba datang angin kencang, sehingga kondisi saat itu kritis kapal sudah mulai hanyut mengikuti arus dan angin, mengingat hal tersebut Nakhoda mengambil alih komando dengan memerintahkan mesin dua-duanya maju penuh, namun kapal tidak mampu untuk bergerak maju dan kapal tetap hanyut dan larat yang akhirnya membentur tiang pancang yang berada di buritan dan kapal stop mesin dan berhenti;

c. Setelah kapal berhenti dilakukan pemeriksaan keburitan ternyata

kapal kandas dan 1 (satu) buah tiang pancang guna pembuatan tiang dermaga mengalami roboh.

3. Saksi ...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

9

3. Saksi Mualim II merangkap Markonis, Subagio, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 19 April 1974 Agama : Islam Alamat : Ds Ketapang, RT 01 RW 02 Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1987, di Ketapang; 2) SMP, tahun 1990, di Banyuwangi; 3) SMA, tahun 1993, di Banyuwangi. Kepelautan: 1) ANT V, tahun 1995, di Jakarta; 2) ANT IV, tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar:

1) Juru Mudi, KM. Holly Raya, 03 Juni 1992 s/d 17 Juni 1994; 2) Juru Mudi, KM. Kasim, 02 November 1994 s/d 31 Januari 1995; 3) Mualim III, KM. Sejahtera Pacific, 20 Maret 1995 s/d 14 Agustus

1995; 4) Mualim II, KM. Yamoena, 04 Juni 1996 s/d 04 September 2000; 5) Mualim I, KM. Miami, 04 Agustus 2000 s/d 22 Januari 2003; 6) Mualim I, KM. Michael Putra, 24 Agustus 2003 s/d 18 Desember

2003; 7) Mualim II, KM. KMP. Gilimanuk, Desember 2007 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.30 WIB, KMP. Gilimanuk

berangkat dari pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan kondisi kapal baik;

c. Pada saat kapal bergerak, Saksi Markonis berada di anjungan bersama Nakhoda, Mualaim IV, KKM dan Juru Mudi Jaga, namun setelah beberapa saat kapal bergerak, Saksi pergi dari anjungan menuju ruang penumpang untuk istirahat;

d. Setelah tidak beberapa lama Saksi Markonis Istirahat di ruang penumpang terasa ada benturan terdengar dengan keras dan Saksi naik keanjungan ternyata kapal telah hanyut dan buritan kapal telah menubruk tiang pancang dermaga baru;

e. Kemudian Saksi Markonis naik di anjungan dan melihat kejadian tersebut, Tersangkut Nakhoda memerintahkan pada saksi untuk melaporkan kejadian tersebut ke kantor pusat JEMLA dan kantor Syahbandar dan kemudian Tersangkut Nakhoda memerintahkan

Saksi ...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

10

Saksi markonis untuk turun di haluan dan buritan untuk memeriksa ada atau tidaknya kebocoran;

f. Setelah Saksi Markonis memeriksa kondisi tersebut dan ternyata tidak terjadi kerusakan atau kebocoran dan melaporkan pada Tersangkut Nakhoda dan memerintahkan Saksi Markonis untuk menyampaikan kepada Kepanduan untuk minta pertolongan mengirim kapal tunda untuk menarik keluar;

g. Setelah tidak beberapa lama kapal tunda kepanduan tiba dan menarik KMP. Gilimanuk keluar dan setelah di luar KMP. Gilimanuk dicoba ternyata mesin berjalan normal dan KMP. Gilimanuk melanjutkan perjalanannya;

h. Saksi sebagai perwira radio belum memiliki sertifikat ketrampilan radio ORU.

4. Saksi KKM, Hartono, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah

memberikan keterangan : a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 24 Nopember 1983 Agama : Islam Alamat : Dusun Lateng RT 02 RW 01 Desa Gladak, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1995, di Gladak; 2) SMP, tahun 1998, di Rogojambi; 3) SMK, tahun 2001, di Glagah; 4) D IV, tahun 2006, di Semarang. Kepelautan: ATT-III, tahun 2006, di Semarang. Pengalaman berlayar:

1) Kadet, MV. Permai V, Februari 2004 s/d 06 Februari 2005; 2) Masinis II, MT. Super Tanker, 04 November 2006 s/d 28 Agustus

2007; 3) Masinis III, KM. Multi Sarana, 25 September 2007 s/d 29

September 2007; 4) Masinis II, KM. Multi Sarana, 01 Oktober 2007 s/d 09 Agustus

2008; 5) Masinis II, KM. Multi Sarana, 20 September 2008 s/d 15 Agustus

2009; 6) Masinis II, KMP. Gilimanuk II, 01 Februari 2010 s/d 10 Mei 2010; 7) Masinis II, KMP. Gilimanuk, 11 Mei 2010 s/d 31 Mei 2010;

8) KKM ...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

11

8) KKM, KMP. Gilimanuk, Juni 2010 s/d kejadian. b. Saksi mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh permesinan dan

bertugas jaga dikamar mesin serta memimpin seluruh crew mesin kapal, KMP. Gilimanuk mempunyai mesin utama merk Daihatsu dengan tenaga pendorong 2 x 650 HP sebelum dan sesudah kejadian seluruh permesinan dan pompa-pompa dalam keadaan baik termasuk mesin kemudi dalam keadaan baik dan normal, sistem pengendalian handle mesin berada dianjungan dan posisi selalu aman tidak pernah ada masalah dan informasi ke kamar mesin melalui telepon;

c. Saat kejadian Saksi berada dianjungan untuk pengecekan dan perawatan accu, setelah kejadian langsung dilakukan pengecekan ke buritan terdapat goresan dilambung sebelah kiri serta pengecekan mesin dan mesin dalam keadaan normal seperti biasa.

5. Saksi Masinis II, Ino Ariandi, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Malang Tanggal : 18 Januari 1978 Agama : Islam Alamat : Jl. Ikan Piranha Atas No. 94 Malang, Jawa Timur

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1990, di Malang; 2) SMP, tahun 1993, di Malang; 3) SMK, tahun 1996, di Malang. Kepelautan: ATT-V, tahun 2009, di Barombong. Pengalaman berlayar:

1) Kelasi, KM. Kota Raya, 03 Januari 1998 s/d 27 Desember 1998; 2) Juru Minyak, KM. Kota Raya, 28 Desember 1998 s/d 29 Desember

1999; 3) Juru Minyak, MV. Copernicus, 01 Juni 2000 s/d 5 Desember 2000; 4) Juru Minyak, MV. Swee Joo I, 22 November 2001 s/d 02 Januari

2003; 5) Juru Minyak, KMP. Pelangi NST, 02 Juni 2003 s/d 14 Juni 2008; 6) Mandor Mesin, KMP. Pelangi NST, 14 Agustus 2008 s/d 22 April

2009; 7) Masinis V, KMP. Gilimanuk, Juni 2010 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas sebagai Masinis V sesuai sijil kapal dan tugas

membantu Masinis I, saat sebelum dan sesudah kejadian seluruh permesinan dalam keadaan normal termasuk mesin kemudi;

c. Saat ...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

12

c. Saat kejadian Saksi sedang dinas jaga di control room sebelah kanan,

terasa ada getaran seperti kapal mau sandar dan juru minyak datang memberitahu kalau kapal sedang larat dan membentur tiang pancang;

d. Setelah kejadian Saksi memeriksa kamar mesin bersama KKM dan selama kerja di kapal untuk kamar mesin tidak pernah ada masalah.

6. Saksi Juru Mudi, Ahmad Purnata, dalam keadaan sehat dan di bawah

sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Denpasar Tanggal : 15 Agustus 1971 Agama : Islam Alamat : Perum Giri Griya Mulya Blok F. 23 Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1984, di Denpasar; 2) SMP, tahun 1987, di Denpasar; 3) SMA, tahun 1990 di Denpasar. Kepelautan: ANT-D, tahun 2002, di Surabaya. Pengalaman berlayar:

1) Juru Mudi, KMP. Gilimanuk, 19 Mei 2003 s/d 08 Maret 2005; 2) Kelasi, KMP. Gilimanuk, 09 Maret 2005 s/d 14 Desember 2005; 3) Juru Mudi, KMP. Gilimanuk, 15 Desember 2005 s/d kejadian .

b. Pada tanggal 25 Desember 2013, KMP. Gilimanuk melakukan bongkar muatan dari pukul 11.10 WIB sampai dengan pukul 11.15 WIB dan pukul 11.15 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB dilakukan pemuatan dan selanjutnya rampdoor ditutup;

c. Saat kapal mau bergerak Saksi Juru Mudi naik keanjungan untuk melaksanakan tugas jaga dan dianjungan telah ada Nakhoda Mualim IV, Markonis, KKM, dan Saksi sendiri dengan memegang tugas memegang kemudi dan handle mesin;

d. Pukul 11.30 WIB, Mualim Jaga pada saat itu Mualim IV memerintahkan pada Saksi Juru Mudi untuk menggerakan mesin kanan maju dan mesin kiri mundur, setelah itu mesin kanan stop dan aba-aba memerintahkan mesin kanan mundur dan handel kiri maju kemudian kemudi cikar kanan dan haluan KMP. Gilimanuk berubah kearah Selatan;

e. Setelah ...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

13

e. Setelah haluan KMP. Gilimanuk berubah haluannya ke Selatan mesin stop dan tiba-tiba angin datang cukup kencang dari arah Selatan ke Utara yang mendorong KMP. Gilimanuk hanyut ke belakang dan pada saat itupula Tersangkut Nakhoda mengambil alih komando dengan memerintahkan mesin kiri dan kanan maju penuh, namun kapal tidak berdaya untuk maju dan kapal KMP. Gilimanuk hanyut lalu membentur tiang pancang dermaga baru hingga roboh;

f. Selanjutnya mesin stop KMP. Gilimanuk kandas, Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk memeriksa di buritan dan sekaligus memerintahkan untuk mengevakuasi seluruh penumpang;

g. Dalam kejadian tersebut, KMP. Gilimanuk tidak mengalami kerusakan, hanya di bagian buritan sebelah kiri terjadi goresan saja dan semua awak kapal dan penumpang selamat.

7. Saksi Juru Minyak, Hariyanto, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 30 Agustus 1981 Agama : Islam Alamat : Jl. Letjen S. Parman 42 Lingk. Jogolatri RT 02 RW 01 Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1994, di Banyuwangi; 2) SMP, tahun 1997, di Banyuwangi; 3) SMK, tahun 2000, di Banyuwangi. Kepelautan: ATT-D, tahun 2013, di Jakarta. Pengalaman berlayar:

1) Juru Minyak, KMP. Abadi Prima, 14 November 2010 s/d 24 Juni 2012;

2) Juru Minyak, KMP. Gilimanuk, 15 Desember 2013 s/d kejadian. b. Pada tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.30 WIB, kapal berlayar

menuju Pelabuhan Gilimanuk, pada saat kapal bergerak Saksi sedang berada di kamar mesin melaksanakan tugas dinas jaga;

c. Setelah beberapa saat KMP. Gilimanuk bergerak tidak lama kemudian terasa ada hentakan karena ada benturan badan kapal, cuaca pada saat itu berawan angin kencang dan arus kuat;

d. Setelah ...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

14

d. Setelah kejadian, Saksi melakukan pemeriksaan peralatan yang ada di kamar mesin diantaranya adalah kondisi mesin, motor bantu, lambung, lantai dasar dan kamar kemudi dengan hasil semuanya baik-baik saja tidak ada kerusakan.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), sehubungan dengan tubrukan KMP. Gilimanuk dengan tiang pancang Dermaga Ponton Ketapang-Banyuwangi, tanggal 25 Desember 2013, pukul 11,40 WIB, di Perairan Utara Dermaga Ponton, Pelabuhan Ketapang, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KMP. Gilimanuk eks Assahe adalah jenis kapal penyeberangan, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT. 733, kapal dibangun tahun 1964, di Jepang. Kapal berbaling-baling 2 (dua), geladak 1 (satu), dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 2 (dua) unit mesin diesel merk Daihatsu 6 PSTBM-260 tak kerja tunggal, dengan daya 2 x 650 HP, pada putaran 665 Rpm. Kapal dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu merk Yanma 4 TNE 106 T dengan daya 109 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 01889, nomor IMO 7204590, tanda klass lambung A100 P “Ferry dan tanda klass mesin SM. Dock terakhir kapal dilaksanakan di Cirebon, bulan Mei 2013.

b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT Jemla Ferry, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969), nomor 495/Ba, tanggal 25 November 1992, Surat Laut nomor urut 5529, tanggal 03 Juli 1998, Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.001/22/6/KSOP-Cbn-13, tanggal 17 Mei 2013, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku, dalam pelayarannya dari Ketapang menuju Gilimanuk. Kapal

dilengkapi ...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

15

dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Ketapang, nomor M9/KM62/46608/XII/2013, tanggal 25 Desember 2013.

c. Awak Kapal.

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki oleh 15 (lima belas) orang dan sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.301/02/706/UPP.Ktp-13, tanggal 20 Mei 2013, yang dikeluarkan oleh Syahbandar Ketapang, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin, terdiri dari :

BAGIAN DECK.

Nakhoda : Suherman Ijasah ANT IV, tahun 2002; Nakhoda II : Gatot Teguh Raharto Ijasah ANT IV, tahun 2003; Mualim II : Subagio Ijasah ANT IV, tahun 2002; Mualim II Yr : Eko Sutrihono Ijasah ANT IV, tahun 2006; Mualim III : Darminto Aji Ijasah ANT V, tahun 2002; Mualim IV : Hariyanto Ijasah ANT V, tahun 2002. BAGIAN MESIN. KKM : Hartono Ijasah ATT III, tahun 2006; KKM II : Achmad Khusairi Ijasah ATT IV, tahun 2007; Masinis III : Osias Oni Ijasah ATT IV, tahun 2009; Masinis IV : Djarot Tupono Ijasah ATT V, tahun 2002; Masinis V : Siswo Handoyo Ijasah ATT V, tahun 2002; Masinis V Yr : Ino Ariandi Ijasah ATT V, tahun 2009. Dari keterangan Tersangkut Nakhoda maupun para Saksi dipersidangan terdapat awak kapal yang penugasannya dikapal tidak sesuai dengan sijil yang dimilikinya, disamping itu perwira kapal yang bertugas dikapal belum memiliki sertifikat keselamatan pengoperasian kapal roro dan perwira radio yang bertugas dikapal belum memenuhi sertifikat ORU V.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentang kapal dan surat kapal sudah memenuhi ketentuan sedang pengawakan belum sesuai dengan amanat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 tahun 1998.

2. Tentang Cuaca. Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut ...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

16

a. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, tanggal 02 Juli 2014, perihal analisis keadaan angin permukaan, arus, laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang di perairan Utara Pelabuhan Dermaga Ponton Ketapang, tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.40 WIB adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Selatan - Barat Daya/ 9.0-12.6-13.4 knots

Arah dan Kecepatan Arus : Timur – Tenggara/14.3 – 53.1

cm/det

Cuaca : Berawan Sebagian - Berawan

Arah/Tinggi Gelombang berkisar : Selatan 0,9 – 1.5 m

Visibility/Jarak Penglihatan : 10.0 – 12.0 mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam BAPP

dan hasil Pemeriksaan Lanjutan terhadap Nakhoda dan para Saksi bahwa pada saat kejadian angin bertiup dari Selatan menuju Utara cukup kencang di tambah dengan Arus Pasang menuju ke Utara juga kuat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat, dapat menerima keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : a) Muatan

Ukuran-ukuran sesuai Surat Ukur (1969) L x B X H = 39,26 m x 15,98 m x 4,10 m Lambung timbul (LT) = 1309 mm

= 1,309 m Sarat max = 4,10 – 1,309 = 2,791 m Displacement (D) = L x B x H x Cb x ɤ = 39,26 x 15,98 x 2,791 x 0,80 x 1,025 = 1435,822 Ton Berat kosong kapal (Lwt)= 0,30 x D = 430,746 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D – Lwt = 1005,076 Ton

Pada ...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

17

Pada saat kejadian draft depan = 2,40 m, draft belakang = 2,70 m, draft midship = 2,55 m D1 = 39,26 x 15,98 x 2,55 x 0,80 x 1,025 = 1311,840 Ton Lwt1 = 0,30 x D1

= 393,552 Ton Muatan = D1 – Lwt1 = 918,288 Ton

b) Stabilitas

Setelah menubruk tiang pancang dermaga baru, kapal tidak ada kebocoran (hanya lecet tetapi tidak deformasi) dan kapal kandas di dermaga baru.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Gilimanuk mengangkut muatan tidak melebihi kapasitas angkutnya dan stabilitasnya dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak KMP. Gilimanuk dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi

Dalam bernavigasi KMP. Gilimanuk telah dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan di awaki dengan Perwira Dinas Jaga yang sesuai dengan pembagian tugasnya sebagai kapal Penyebrangan secara Routine dengan jarak dekat dan terjadwal (liner), Tersangkut Nakhoda (Mualim I) sebagai pengganti mengetahui bahwa arah angin dan arus searah dari Selatan ke Utara cukup kencang, sedangkan Tersangkut Nakhoda (Mualim I) saat akan membalikan kapal dari arah Utara ke Selatan, namun tidak memprediksikan kekuatan angin dan arus pada saat itu, sehingga pada saat membalikan kapal dengan menggunakan tenaga mesin dan semua tali yang mengikat di dermaga di lepas, maka dengan cepat kapal bergeser ke Utara mendekati tiang pancang dermaga baru, setelah kapal menghadap ke Selatan dan Tersangkut Nakhoda (Mualim I) memerintahkan mesin maju ternyata terlambat, buritan kapal telah larat terbawa arus dan angin serta kandas membentur ke tiang pancang.

b. Tentang ...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

18

b. Tentang Olah Gerak

1) Ketika KMP.Gilimanuk mendapatkan tekanan arus dan angin dari arah selatan, Tersangkut Nakhoda telah memerintahkan semua tali yang mengikat kapal ke dermaga di lepas dan kapal sudah mau berolah gerak dengan mesin kanan/kiri mundur kemudian kemudi tengah-tengah, setelah di rasa cukup mesin kiri stop lalu cikar kanan, kemudian handle dikopel ke kanan sampai haluan menghadap ke Selatan, namun jarak tiang pancang dengan buritan kapal bagian kiri sudah begitu dekat;

2) Ketika Tersangkut Nakhoda (Mualim I) belum sempat

melaksanakan rencananya untuk berolah gerak kapal maju kearah Selatan, datang angin kencang secara tiba-tiba ditambah dengan arus kearah utara bersamaan dengan tiupan angin, yang mengakibatkan kapal tidak mampu sanggup maju walaupun Tersangkut Nakhoda (Mualim I) menggunakan dua mesin maju dengan kecepatan penuh, namun tetap kapal terbawa angin dan arus langsung larat dan kandas membentur tiang pancang di buritan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda (Mualim I) KMP.Gilimanuk tidak dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan organisasi mengenai kejadian tubrukan KMP. Gilimanuk, Majelis Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : a) Kekuatan angin dan arus yang dialami oleh KMP.Gilimanuk adalah

merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi, hal ini Tersangkut Nakhoda (Mualim I) tidak menduga begitu cepatnya kapal bergerak, sehingga kapal tidak sempat lagi untuk bergerak keluar alur dan terjadilah kapal larat dan kandas merapat tiang pancang dermaga baru;

b) Penyebab laratnya KMP. Gilimanuk yang diawali dengan melepasnya

tali tros pengikat kapal ke dermaga secara menyeluruh, di tambah dengan tiupan angin dan arah arus yang searah yaitu dari Selatan ke Utara cukup kencang, di mana kapal akan bergerak berbalik arah menuju Selatan, di tambah jarak antara kapal sandar kiri yang menghadap ke Utrara berdekatan dengan Tiang pancang dermaga baru dengan jarak ± 100 meter sangatlah riskan dan KMP. Gilimanuk apabila meragukan untuk berolah gerak dan merasa tidak mampu

bergerak ...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

19

bergerak sendiri seyogianya menggunakan jasa kapal tunda (assist tug) yang mengingat ruang pergerakan untuk berolah gerak lokasi tersebut sangat sempit serta pergerakan kapal di Pimpin oleh Mualim IV selaku perwira jaga dan Tersangkut Nakhoda (Mualim I) selaku pengawas seyogianya Tersangkut Nakhoda tidak melepas Mualim IV untuk berolah gerak di tempat yang di rasa perwiranya tidak mampu yang pada dasarnya kurang berpengalaman.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab Laratnya KMP. Gilimanuk sebagai akibat dari faktor cuaca yang mana angin dan arus yang bergerak searah dengan cukup kuat yang membawa kapal Larat dan kandas lalu merapat ke Dermaga baru saat berolah gerak, serta ketidakmampuan Mualim IV selaku perwira jaga untuk melakukan olah gerak dan Tersangkut Nakhoda (Mualim I) membiarkan berolah gerak sendiri tampa dibantu oleh Tersangkut Nakhoda dan diambil alih pada saat kritis pada saat itu karena tidak menduga datangnya angin kencang secara tiba-tiba.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a) Setelah larat dan kapal membentur tiang pancang dermaga baru dan

kandas di tiang pancang dermaga langsung stop mesin, setelah itu diadakan evakuasi penumpang dan kapal menunggu bantuan tug boat untuk menarik lepas dari tiang pancang dermaga;

b) Akibat dari peristiwa tersebut, tidak terdapat korban jiwa atau luka

terhadap semua awak kapal dan para penumpangnya, serta tidak ada kerugian harta benda, pencemaran maupun kerusakan pada kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, maka dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Tersangkut Nahkoda dalam bernavigasi dan berolah gerak saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk

kurang ...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

20

kurang maksimal dalam bernavigasi pada perubahan cuaca dan kekuatan arus pada saat itu;

b. Tubrukan KMP. Gilimanuk merupakan akibat dari ketidak mampuan kapal untuk bergerak maju melawan kekuatan angin dan arus yang datang secara tiba-tiba dengan jarak buritan dan tiang pancang yang begitu dekat pada saat kapal berputar, sehingga tidak ada ruang lagi untuk berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KMP. Gilimanuk telah bertindak tidak sesuai dengan Kecakapan Pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal–Hal yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Hal yang meringankan

1) Tersangkut Nahkoda, proaktif mengikuti sidang dan memberikan informasi secara benar dan tidak berbelit–belit;

2) Tersangkut Nahkoda, di dalam persidangan berperilaku sopan dan mau mendengarkan arahan serta petunjuk tentang keselamatan pelayaran.

b. Hal yang memberatkan

Tidak ada.

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

Memutuskan ...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

21

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tubrukan KMP. Gilimanuk dengan tiang pancang Dermaga Baru Ketapang-Banyuwangi, tanggal 25 Desember 2013, pukul 11.40 WIB, disebabkan karena akibat dari faktor cuaca yang mana angin dan arus yang bergerak searah dengan cukup kuat yang membawa kapal larat dan kandas saat berolah gerak, serta ketidakmampuan Tersangkut Mualim I berolah gerak selaku Nakhoda pada saat itu.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KMP. Gilimanuk, bernama Gatot Teguh

Raharto, tanggal lahir 15 Juli 1980, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT – IV, nomor sertifikat 6201014863N40303, dengan Peringatan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 30 September 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta dihadiri oleh Tersangkut. Ketua : ....................... Dr. Capt. Djemmy R. Sumakud, SH.MM.M.Mar Anggota : ....................... Capt. Gajah Rooseno Anggota : ....................... Rusman Hoesien, ATT-I. M.Sc Anggota : ....................... Ir. Benny Haryono, MM Anggota : ....................... Edi Sunaryo, S.H Sekretaris : ....................... Bambang Sudarmanto, S.H. M.Si.

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.2010/40/IX/MP.14 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1801291dada... · f. ATT-V, Nomor 6201000496T50609, atas nama Ino Ariandi, diterbitkan

22