PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan...

35
PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM. SAHABAT LESTARI DENGAN MT. LAYAR ARTHAWIBAWA DI PERAIRAN DESA KUNDUR SUNGAI GERONG ALUR PELAYARAN SUNGAI MUSI PALEMBANG Pada tanggal 27 November 2013, KM. Sahabat Lestari GT 1644 dengan Awak Kapal 17 (tujuh belas) orang, bermuatan beras sebanyak 2.200.010 KG, dalam pelayarannya dari Dermaga Pelabuhan Boom Baru Palembang tujuan Pelabuhan Belawan, telah terjadi tubrukan di Perairan Desa Kundur Sungai Gerong Alur Pelayaran Sungai Musi Palembang pada pukul 15.13 WIB dengan MT. Layar Arthawibawa GT 13207 yang sedang berlabuh jangkar, dengan Awak Kapal 27 (dua puluh tujuh) orang, dan muatan GCO (Grissk mix Crude Oil) sebanyak 8.056,667 M/T. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa haluan KM. Sahabat Lestari rusak berat dengan bagian tanki depan (fore peak tank) mengalami kebocoran ± 3 inch, sedangkan MT. Layar Arthawibawa terdapat kerusakan pada lambung kiri penyok (Deformasi) dengan kedalaman ± 50 cm, panjang 5 meter dan lebar 4 meter. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/1/15/DN-14, tanggal 27 Januari 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas...

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan...

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM. SAHABAT LESTARI DENGAN MT. LAYAR ARTHAWIBAWA

DI PERAIRAN DESA KUNDUR SUNGAI GERONG ALUR PELAYARAN SUNGAI MUSI PALEMBANG

Pada tanggal 27 November 2013, KM. Sahabat Lestari GT 1644 dengan Awak Kapal 17 (tujuh belas) orang, bermuatan beras sebanyak 2.200.010 KG, dalam pelayarannya dari Dermaga Pelabuhan Boom Baru Palembang tujuan Pelabuhan Belawan, telah terjadi tubrukan di Perairan Desa Kundur Sungai Gerong Alur Pelayaran Sungai Musi Palembang pada pukul 15.13 WIB dengan MT. Layar Arthawibawa GT 13207 yang sedang berlabuh jangkar, dengan Awak Kapal 27 (dua puluh tujuh) orang, dan muatan GCO (Grissk mix Crude Oil) sebanyak 8.056,667 M/T.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, melainkan

terdapat kerugian harta benda berupa haluan KM. Sahabat Lestari rusak berat dengan bagian tanki depan (fore peak tank) mengalami kebocoran ± 3 inch, sedangkan MT. Layar Arthawibawa terdapat kerusakan pada lambung kiri penyok (Deformasi) dengan kedalaman ± 50 cm, panjang 5 meter dan lebar 4 meter.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor

KL.205/1/15/DN-14, tanggal 27 Januari 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

2

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

I. KM. SAHABAT LESTARI.

1. Berita Acara tentang kecelakaan Kapal, dibuat di Palembang tanggal 27 November 2013, oleh Nakhoda KM. Sahabat Lestari;

2. Laporan Kecelakaan Kapal, nomor GM.761/1/9/KSOP-PLG.2013, dibuat

di Palembang tanggal 29 November 2013, oleh Nakhoda KM. Sahabat Lestari dan diketahui Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang;

3. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat di Palembang, tanggal 3 Desember 2013, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Palembang, terhadap : a. Nakhoda, Jacob Jaconias Leleulya; b. Pandu, Ari Dwiyanto; c. KKM, Tariaman Saragih; d. Masinis II, Hari Bahtiar; e. Bosun Aldus Maneking.

5. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.674/1629/SL-PM/DK-09 dan nomor Urut 5826,

diberikan di Jakarta tanggal 15 Juli 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur International (1969), Nomor 1262/Ft, dikeluarkan di Tegal tanggal 27 Mei 2009, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tegal;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor

PK.001/4000/KTK-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta tanggal 16 Juli 2013 berlaku sampai dengan tanggal 23 Januari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/4001/PLK-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta tanggal 16 Juli 2013 berlaku sampai dengan tanggal 23 Januari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

3

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/1273/GMDSS-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta tanggal 16 Juli 2013 berlaku sampai dengan tanggal 25 Januari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

f. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.690/254/SMC/DK-10, diterbitkan di Jakarta tanggal 10 Februari 2010 berlaku sampai dengan 21 April 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.690/851/DOC/DK-09, diterbitkan di Jakarta tanggal 28 April 2009 berlaku sampai dengan tanggal 16 April 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

h. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 008534,

dikeluarkan di Jakarta tanggal 18 Juni 2009 berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/1004/IOPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta tanggal 04 Juli 2012 berlaku sampai dengan tanggal 20 Juni 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

j. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 05721 dan nomor IMO 7034402, dikeluarkan di Jakarta tanggal 18 Juni 2009 berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 05721 dan nomor IMO 7034402, dikeluarkan di Jakarta tanggal 18 Juni 2009 berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

l. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AL.103/665/11/18/13, dikeluarkan di Jakarta tanggal 22 Oktober 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

m. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/67/10/KSOP.PLG-13, dikeluarkan di Palembang tanggal 26 November 2013, oleh Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang;

n. Surat...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

4

n. Surat Persetujuan Berlayar, nomor G.1/KM/179/XI/2013, diterbitkan di Palembang tanggal 27 November 2013, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal dan Pandu KM. Sahabat Lestari :

a. ANT III, nomor 6200018580N30202, atas nama Jacob Jaconias

Leleulya, diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Mei 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT III, nomor 6200005577N30102, atas nama Ari Dwiyanto,

diterbitkan di Jakarta tanggal 30 Januari 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT Dasar, nomor 6200263135N60708, atas nama Aldus Maneking,

diterbitkan di Jakarta tanggal 18 Desember 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT IV, nomor 6200087736T40202, atas nama Tariaman Saragih, diterbitkan di Jakarta tanggal 21 Pebruari 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. ATT V, nomor 6200261599T50212, atas nama Harry Bachtiar, diterbitkan di Jakarta tanggal 24 Oktober 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

II. MT. LAYAR ARTHAWIBAWA.

1. Laporan Kecelakaan Kapal, nomor GM.761/1/10/KSOP.PLG-2013, dibuat di Palembang tanggal 28 November 2013, oleh Nakhoda MT. Layar Arthawibawa dan diketahui Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Palembang, terhadap : a. Nakhoda, Teguh Budiaji; b. Mualim II, Sutarmo; c. Masinis III, Najemis.

3. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/4275/SL-PM/DK-13, diberikan di Jakarta

tanggal 23 Agustus 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Sertifikat...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

5

b. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/132/17/KPL.BTM-13, diterbitkan di Batam tanggal 9 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2014, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam;

c. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/132/18/KPL-BTM-13, diterbitkan di Batam tanggal 9 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2014, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam;

d. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor

PK.002/5/112/KPL.BTM-13, diterbitkan Batam tanggal 9 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2014, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam;

e. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.680/12/10/AD.PLG-10, diterbitkan di Palembang tanggal 06 April 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Palembang;

f. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AL.103/603/14/29/13, dikeluarkan di Jakarta tanggal 25 September 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Sementara, nomor 2644-BM/D2.S/2013-KR, dikeluarkan di Batam, tanggal 09 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 08 Maret 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin Sementara, nomor 2644-BM/B2.S/2013-

KR nomor Register 12904 nomor IMO 9164885, dikeluarkan di Batam, tanggal 09 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 08 April 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Klasifikasi Lambung Sementara, nomor 2644-

BM/B2.S/2013-KR, nomor Register 12904 nomor IMO 9164885, dikeluarkan di Batam, tanggal 09 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 08 April 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, nomor PK.402/579/IOPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 Aprili 2012 berlaku sampai dengan tanggal 17 Maret 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

k. Sertifikat...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

6

k. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Kotoran, nomor PK.402/414/ISPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Maret 2012 berlaku sampai dengan tanggal 18 Maret 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

l. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Udara, nomor

PK.402/413/IAPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Maret 2012 berlaku sampai dengan tanggal 18 Maret 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

m. Dokumen Riwayat Kapal, Dokumen nomor 7, nomor IMO 9164885,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 11 Mei 2010, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

n. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Laut, nomor

PK.401/692/CLC/DK-13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 Februari 2013 berlaku sampai dengan tanggal 20 Februari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

o. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.690/449/SMC/DK-11,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 28 Januari 2011 berlaku sampai dengan tanggal 6 Agustus 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

p. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/ D1.S-DOC/DK-2012, diterbitkan di Jakarta, tanggal 31 Agustus 2012 berlaku sampai dengan tanggal 8 Juli 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

q. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional, nomor 01-0979-DV,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 19 Nopember 2010 berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2015, oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

r. Certificate Of Re-Inspection Inflatable Liferaft, nomor 0048.JS.X.13,

0049.JS.X.13, 0050.JS.X.13, dan 0051.JS.X.13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 01 Oktober 2013, pemeriksaan selanjutnya tanggal 01 Oktober 2014, oleh CV. Jaya Surviva;

s. Crew List, dibuat oleh Nakhoda MT. Layar Arthawibawa, tanggal

26 Nopember 2013, dan diketahui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang;

t. Surat...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

7

t. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/05/06/X/KSOP II PLG-PPSG-2013, dikeluarkan di Palembang tanggal 26 Oktober 2013, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II, Palembang;

u. Manifest, dibuat tanggal 26 Nopember 2013, oleh Nakhoda MT.

Layar Arthawibawa;

v. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.680/12/10/AS.PLG-10, diterbitkan di Palembang, tanggal 06 April 2010, oleh Administrator Pelabuhan Palembang;

w. Surat Persetujuan Berlayar, nomor H.28WK/KM-17/024/N/2013, diterbitkan di Muntok, tanggal 25 Nopember 2013, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muntok.

4. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal dan Pandu MT. Layar Arthawibawa : a. ANT I, nomor 6200067309N10209, atas nama Teguh Budiaji,

diterbitkan di Jakarta tanggal 10 September 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT II, nomor 6201007643N20309, atas nama Sutarmo, diterbitkan

di Jakarta tanggal 5 Mei 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT III, nomor 6200082557N30202, atas nama Zainal Arifin,

diterbitkan di Jakarta tanggal 30 Januari 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT II, nomor 6200073059T20210, atas nama Najemis, diterbitkan

di Jakarta tanggal 3 Desember 2010, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut: A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

KM. SAHABAT LESTARI. Nama : SAHABAT LESTARI eks PERITA JAYA Jenis/Konstruksi : Kapal Motor/Baja Bendera : Indonesia Tanda Panggilan : YFCU Pembuatan : Tahun 1981 di Jepang

Isi...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

8

Isi Kotor : GT. 1644 Isi Bersih : NT. 978 Tanda Selar : GT. 1644 No. 1262/Ft. Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel merek MAKITA,

ESHC 640, 4 Tak Kerja Tunggal 2000 HP pada putaran 295 Rpm

Panjang : 68.33 Meter Lebar : 11.50 Meter Dalam : 7.80 Meter Pemilik : PT. MANDIRI SEJAHTERA ABADI LINE Nakhoda : JACOB JACONIAS LELEULYA Awak Kapal : 17 (tujuh belas) orang

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA. Nama : LAYAR ARTHAWIBAWA eks ANDHIKA

ADINUGRAHA Jenis/Konstruksi : Kapal Motor Tanker/Baja Bendera : Indonesia Tanda Panggilan : PNLS Pembuatan : Tahun 1997 di Korea Isi kotor : GT. 13207 Isi bersih : NT. 4363 Tanda Selar/IMO : GT.13207 No.1240/DDa Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel merek MAN B&W

7S35MC,2 Tak Kerja Tunggal 6100 TK putaran per menit 156 Rpm

Panjang : 152,57 Meter Lebar : 26,80 Meter Dalam : 11,50 Meter Pemilik : PT. LAYAR SENTOSA SHIPPING Nakhoda : TEGUH BUDIAJI Awak Kapal : 27 (dua puluh tujuh) orang

2. Jalannya Peristiwa.

KM. SAHABAT LESTARI.

a. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 14.23 WIB, KM. Sahabat Lestari

diawaki oleh 17 (tujuh belas) orang Awak Kapal, bermuatan beras

sebanyak 2.200 Ton, bertolak dari Dermaga Boom Baru Pelabuhan

Palembang menuju Pelabuhan Belawan;

b. KM. Sahabat Lestari bergerak meninggalkan Dermaga Boom Baru

menggunakan jasa Pandu sebanyak 2 (dua) orang yaitu Pandu

Bandar dan Pandu Laut, kondisi cuaca pada saat itu cukup baik,

angin bertiup sepoi-sepoi sedangkan air sungai Musi tenang (Slack)

yaitu...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

9

yaitu perubahan dari air surut ke pasang dan pukul 14.45 WIB Pandu

Bandar selesai menjalankan tugas dan diserah terimakan pada Pandu

Laut;

c. KM. Sahabat Lestari bergerak dibawah Komando Nakhoda dan Pandu

Laut sebagai penasehat, kemudi manual dipegang oleh Juru Mudi

dengan kecepatan kapal lebih kurang 2,5 knot, maju pelan sekali

dan beberapa saat kemudian pada pukul 14.55 WIB kecepatan kapal

ditambah menjadi maju pelan kecepatan kapal lebih kurang 5,3 knot,

selanjutnya setelah melintasi perairan PT. Pusri Nakhoda

memerintahkan KKM untuk ditambah kecepatan menjadi maju penuh

dengan kecepatan lebih kurang 7 knot;

d. Dalam pergerakannya Nakhoda KM. Sahabat Lestari menyerahkan

olah gerak kapal pada Pandu, setelah bergerak beberapa saat,

Nakhoda dan Pandu Laut melihat kapal melintang alur pelayaran

sungai Musi Sei Gerong dengan jarak lebih kurang 320 meter dan

setelah dilihat ternyata kapal tersebut bernama MT. Layar

Arthawibawa yang sedang berlabuh jangkar;

e. Melihat kondisi MT. Layar Arthawibawa melintang sungai Musi, kapal

KM. Sahabat Lestari mencoba menghindar untuk melewati buritan

kapal tersebut dengan merubah kemudi 10° kanan, namun kemudi

tidak bereaksi dan kemudi ditambah ke kanan menjadi 20° juga tidak

ada reaksi haluan kapal tetap, selanjutnya kemudi cikar kanan dan

haluan kapal tetap tidak berubah justru haluan kapal KM. Sahabat

Lestari merewang ke kiri;

f. Mengingat jarak KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa

jaraknya sudah begitu dekat dan KM. Sahabat Lestari tidak mampu

untuk menghindar, maka aksi kapal stop mesin dan mundur penuh

sambil lego jangkar kiri, namun terlambat sehingga haluan kapal KM.

Sahabat Lestari menubruk lambung kiri belakang MT. Layar

Arthawibawa pada pukul lebih kurang 15.13 WIB;

g. Setelah KM. Sahabat Lestari menubruk MT. Layar Arthawibawa, kapal

KM. Sahabat Lestari mundur lebih kurang 100 meter kapal berhenti

tidak bergerak dan selanjutnya 2 (dua) buah kapal tunda yaitu KT.

Teratai dan KT. Tanjung Buyut 2 mencoba membantu menarik untuk

dibawa ke tempat yang lebih aman;

h. Akibat...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

10

h. Akibat dari kecelakaan terjadinya tubrukan tersebut, KM. Sahabat

Lestari mengalami kerusakan berat pada bagian haluan (Fore Peak

Tank) mengalamai kebocoran robek lebih kurang 3 inchi dan tidak

terdapat korban jiwa maupun luka terhadap awak kapal.

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA.

a. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, saat MT. Layar Arthawibawa sedang berlabuh jangkar dilabuhkan oleh Pandu PT. Pertamina melintang berputar pada posisi 02° 58,78’’ S / 104° 51,18” T ditubruk KM. Sahabat Lestari, kapal berlabuh jangkar 3 segel di air dengan menggunakan jangkar kiri, kedalaman air saat itu ± 10-15 meter, keadaan arus sungai Musi slack, Nakhoda sedang berada di kamar, tiba-tiba Nakhoda merasakan ada hentakan dari lambung kiri kapal dan mendengar ada alarm emergency, Nakhoda langsung naik ke anjungan melihat kejadian tersebut;

b. Selama MT. Layar Arthawibawa berlabuh memakai Radar dan GPS,

banyak kapal lewat dari sisi kiri kapal, saat itu ada lebih kurang 3 kapal lewat di depan MT. Layar Arthawibawa, selanjutnya Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk melakukan pengecekan tangki-tangki ballast nomor 5 kiri dan nomor 4 kiri dengan cara menyounding dan melakukan pembukaan main houl untuk mengecek kerusakan lambung bagian bawah dan resiko kebocoran;

c. Setelah dilakukan pengecekan terdapat 2 (dua) titik kerusakan pada

lambung kiri bagian bawah garis air dan bagian atas garis air terjadi buckling atau penyok kedalaman lebih kurang 50 cm, panjang 5 meter dan tinggi 4 meter atau ½ dari badan kapal;

d. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka,

melainkan terdapat kerugian harta benda berupa MT. Layar Arthawibawa lambung kiri bagian bawah garis air dan bagian atas garis air terjadi deformasi atau penyok dengan kedalaman ± 50 cm, panjang 5 meter dan tinggi 4 meter atau ½ dari badan kapal.

3. Dalam peristiwa Tubrukan KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar

Arthawibawa, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan

Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KM. SAHABAT LESTARI

Tersangkut : Nakhoda, Jacob Jaconias Leleulya. Saksi-saksi : 1) KKM, Tariaman Saragih; 2) Masinis II, Harry Bachtiar; 3) Bosun, Aldus Maneking.

b. MT. LAYAR...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

11

b. MT. LAYAR ARTHAWIBAWA

Tersangkut : Nakhoda, Teguh Buadiaji. Saksi-saksi : 1) Mualim II, Sutarmo;

2) Masinis III, Najemis

c. PIHAK LAIN.

Saksi : 1) Pandu Laut PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Palembang, Ari Dwiyanto;

2) Pandu PT. Pertamina RU III Cabang Palembang, Zainal Arifin;

3) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang, Rahmat Desrial, M.Mar, Eng.MM.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tubrukan antara KM.

Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang, pada Sidang ke - 1 tanggal 10 sampai dengan 11 September 2014, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke – 2 di Kantor Mahkamah Pelayaran pada tanggal 25 September 2014. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

KM. SAHABAT LESTARI. 1. Tersangkut Nakhoda, Jacob Jaconias Leleulya, dalam keadaan

sehat, dan didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai

berikut:

a. Lahir di : Ambon Tanggal : 01 Desember 1946 Agama : Kristen Protestan Alamat : Perum Ratu Ayu Permai P-21 RT.002/RW.001

Kel. Wage, Kec. Taman, Kab. Sidoarjo Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1960, di Ambon;

2) SMP, ijasah tahun 1963, di Ambon; 3) SMA, ijasah tahun 1966, di Ambon.

Teknis : 1) MPB III, ijasah tahun 1976, di Surabaya; 2) ANT III, ijasah tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

12

Pengalaman Berlayar : 1) Mualim IV, KM. Gemar, tahun 1976 s/d tahun 1977; 2) Mualim III, KM. Gemala, tahun 1977 s/d tahun 1978; 3) Mualim II, KM. Gemala, tahun 1978 s/d tahun 1979; 4) Mualim I, KM. Tanto Deli, tahun 1980 s/d tahun 1983; 5) Mualim I, KM. Tanto Murni, tahun 1983 s/d tahun 1985; 6) Nakhoda, KM. Tanto Molek, tahun 1985 s/d tahun 1988; 7) Nakhoda, KM. Tanto Mitra, tahun 1988 s/d tahun 1990; 8) Nakhoda, KM. Pantai Mas, tahun 1991 s/d tahun 1993; 9) Nakhoda, KM. Kumala Mas, tahun 1993 s/d tahun 1997; 10)Nakhoda, KM. Sahabat Lestari, tahun 2010 s/d tahun 2013.

b. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 14.23 WIB, KM. Sahabat Lestari diawaki oleh 17 (tujuh belas) orang Awak Kapal, bermuatan beras sebanyak 2.200 Ton, dengan draft depan 5.40 meter, draft belakang 5.60 meter dan draft rata-rata 5.50 meter, bertolak dari Dermaga Boom Baru Pelabuhan Palembang menuju Pelabuhan Belawan;

c. Keadaan cuaca saat itu langit berawan, angin Utara sepoi-sepoi, air

pasang tertinggidengan keadaan tenang (slack), dan daya tampak baik (good visibility);

d. Kapal KM. Sahabat Lestari dilengkapi dengan alat bantu navigasi

berupa Radar 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, GPS 2 (dua) unit, Kompas Magnit 2 (dua) unit 1 (satu) unit rusak, Radio VHF 1 (satu) unit, SSB 1 (satu) unit, Handy Talky 2 (dua) unit, Teropong 2 (dua) unit dan kapal dilengkapi dengan baling-baling tunggal yang dapat dioperasikan dari anjungan, serta lampu-lampu navigasi dalam keadaan baik;

e. KM. Sahabat Lestari bergerak meninggalkan Dermaga Boom Baru

menggunakan jasa Pandu sebanyak 2 (dua) orang yaitu Pandu Bandar dan Pandu Laut, pukul 14.45 WIB Pandu Bandar selesai menjalankan tugas dan diserah terimakan kepada Pandu Laut;

f. KM. Sahabat Lestari bergerak di bawah Komando Tersangkut

Nakhoda dan Pandu Laut sebagai penasehat, kemudi manual dipegang oleh Juru Mudi dengan kecepatan kapal lebih kurang 2,5 knot maju pelan sekali dan beberapa saat kemudian pada pukul 14.55 WIB kecepatan kapal ditambah menjadi maju pelan kecepatan kapal lebih kurang 5,3 knot, selanjutnya setelah melintas perairan PT. Pusri, Tersangkut Nakhoda memerintahkan KKM untuk menambah kecepatan ditambah menjadi maju penuh dengan kecepatan lebih kurang 7 knot;

g. Dalam pergerakannya Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari

menyerahkan olah gerak kapal kepada Pandu Laut, setelah bergerak

beberapa...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

13

beberapa saat, Nakhoda dan Pandu Laut melihat kapal melintang alur pelayaran sungai Musi Sei Gerong dengan jarak lebih kurang 320 meter dan setelah di dilihat ternyata kapal tersebut bernama MT. Layar Arthawibawa yang sedang berlabuh jangkar melintang Sungai Musi;

h. Melihat kondisi MT. Layar Arthawibawa melintang sungai Musi,

Tersangkut Nakhoda menyarankan melewati haluan kapal MT. Layar Arthawibawa namun Pandu menyarankan lewat buritan kapal saja, akhirnya di putuskan untuk melewati buritan kapal MT. Layar Arthawibawa tersebut dengan merubah kemudi 10° kanan, namun kemudi tidak ada reaksi dan kemudi ditambah ke kanan menjadi 20° juga tidak ada reaksi haluan kapal tetap, selanjutnya Pandu menginstruksikan kemudi cikar kanan dan haluan kapal tetap tidak berubah justru haluan kapal KM. Sahabat Lestari merewang ke kiri;

i. Mengingat jarak KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa

jaraknya sudah begitu dekat dan KM. Sahabat Lestari tidak mampu untuk menghindar, maka Pandu menginstruksikan agar kapal stop mesin dan mundur penuh sambil lego jangkar kiri, namun terlambat sehingga haluan kapal KM. Sahabat Lestari menubruk lambung kiri belakang MT. Layar Arthawibawa pada pukul lebih kurang 15.13 WIB;

j. Setelah KM. Sahabat Lestari menubruk MT. Layar Arthawibawa, l

KM. Sahabat Lestari mundur lebih kurang 100 meter kapal berhenti tidak bergerak diduga kapal kandas dan selanjutnya Pandu meminta pertolongan untuk menarik KM. Sahabat Lestari dan datanglah 2 (dua) buah kapal tunda yaitu KT. Teratai dan KT. Tanjung Buyut 2 mencoba membantu menarik untuk dibawa ke tempat yang lebih aman;

k. Akibat dari kejadian tersebut KM. Sahabat Lestari mengalami

kerusakan berat pada bagian haluan (Fore Peak Tank) mengalamai kebocoran robek lebih kurang 3 inchi dan tidak terdapat korban jiwa;

2. Saksi KKM, Tariaman Saragih, dalam keadaan sehat, dibawah

sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bangun Selamat Tanggal : 23 Desember 1953 Agama : Katholik Alamat : Jl. Bambu Wulung no.17 RT.10/RW.05 Bambu

Apus, Jakarta Timur Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1966, di Bahapal Raya; 2) SMP, ijasah tahun 1969, di Pematang Raya; 3) SMA, ijasah tahun 1972, di Pematang Raya.

Teknis...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

14

Teknis : 1) AMK IS, ijasah tahun 1982, di Jakarta; 2) ATT IV, ijasah tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) KKM, KM. Jaya Maju, tahun 1983; 2) KKM, KM. Purbayan, tahun 1984 s/d tahun 1987; 3) KKM. KM. Naga Jaya, tahun 1987 s/d tahun 1989; 4) KKM, KM. TB. Intan I, tahun 1989 s/d tahun 1992; 5) KKM, KM. Perita Jaya, tahun 1992 s/d tahun 2002; 6) KKM. KM. Sahabat Lestari, tahun 2002 s/d tahun 2013.

b. Pada tanggal 27 Nopember 2013, kapal KM. Sahabat Lestari

direncanakan berangkat berlayar sehabis memuat muatan beras dari Dermaga Boom Baru Pelabuhan Palembang menuju Pelabuhan Belawan dan Tersangkut Nakhoda menginstruksikan kapal OHN pukul 14.00 WIB;

c. Dalam persiapan OHN, Saksi KKM memerintahkan kepada semua

awak kamar mesin untuk mempersiapkan segala sesuatunya antara lain mencoba dan memeriksa kondisi peralatan yang ada termasuk kemudi dicoba kondisi baik, Winch depan dan belakang kondisi baik, telegraph dicoba juga dalam kondisi baik dan seterusnya layaknya seperti biasanya semua peralatan dibawah tanggung jawab permesinan dicoba dalam kondisi baik;

d. Pada tanggal 27 Nopember 2013, pukul 14.28 WIB mesin telegraph

sudah mulai difungsikan dengan mesin mundur pelan dan saksi melakukan pemeriksaan keadaan mesin induk dan semua peralatan yang ada berjalan dengan baik termasuk steering gear di kamar kemudi;

e. Setelah beberapa saat kapal bergerak dengan kecepatan penuh

dengan RPM 190 saksi menganggap aman, maka saksi naik ke kamar untuk minum dan tidak berapa lama tiba-tiba telegraph meminta dari maju penuh ke mesin stop dan telegraph dari anjungan minta mesin mundur penuh dan saksi melakukan restart dan beberapa saat kemudian mesin dicoba mundur penuh, setelah itu tak lama kemudian terasa terjadi benturan cukup keras pada pukul lebih kurang 15.13 WIB dan kapal tetap mundur penuh, tak lama kemudian kapal stop dengan sendirinya ;

f. Setelah stop mesin, Saksi KKM segera turun ke kamar mesin dan

memeriksa semua peralatan yang ada termasuk motor induk dan yang lainnya dalam kondisi baik, saksi KKM langsung memeriksa haluan kapal mengingat adanya benturan dengan kapal lain yaitu

MT. Layar...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

15

MT. Layar Arthawibawa, ternyata terdapat kebocoran di fore peak tank dan air sudah mulai masuk sehingga saksi KKM memerintahkan untuk dilakukan pemompaan agar air yang berada di tanki depan segera dipompa agar air tidak banyak masuk;

g. Akibat dari tubrukan tersebut haluan KM. Sahabat Lestari mengalami

kerusakan berat di bagian haluan fore peak tank mengalami kebocoran ± 3 inch.

3. Saksi Masinis II, Harry Bachtiar, tidak hadir dalam Pemeriksaan

Lanjutan Kecelakaan Kapal ke I mapun ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Umur : 27 Tahun

Agama : Islam Alamat : Jl. Bend. Melayu Gg. Sepakat no.28

RT.008/RW.005 Tugu Selatan Kec. Koja, Jakarta Utara

Pendidikan Teknis : ATT V, ijasah tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Oiler, Kapal Pesiar, tahun 2008 s/d tahun 2012; 2) Masinis II, KM. Sahabat Lestari, bulan Oktober 2013 s/d kejadian.

b. Saksi menyatakan sebelum kapal berangkat dari Dermaga Boom Baru Pelabuhan Palembang, 1 (satu) jam sebelum keberangkatan telah dilakukan OHN, menghidupkan pompa GS, pompa LO mesin induk merek Makita 6 silinder 4 Tak, 2000 HP, dan mengecek kemudi, semuanya dalam keadaan baik dan normal, saksi bersama Awak Kapal mesin selalu standby di kamar mesin;

c. Pada saat kejadian saksi sedang berada di kamar mesin

melaksanakan tugas jaga dibantu oleh 2 (dua) orang Oiler yang selalu standby di kamar mesin;

d. Pukul 14.45 WIB saat mesin maju penuh, tiba-tiba ada permintaan

dari anjungan untuk stop mesin, pukul 15.10 WIB, mesin dalam keadaan stop, kemudian mundur penuh, saat kapal dalam keadaan mundur penuh saksi merasakan adanya benturan, kemudian ada permintaan dari anjungan untuk stop mesin dan saksi bersama ABK mesin standby di kamar mesin;

e. Setelah...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

16

e. Setelah terjadi tubrukan, selanjutnya saksi naik ke atas untuk melihat kejadian, ternyata air sudah banyak masuk ke kapal dan haluan KM. Sahabat Lestari sudah penyok (deformasi);

f. Selanjutnya saksi diperintahkan oleh KKM untuk memompa air yang

masuk ke tangki fore peak dengan menggunakan pompa ballast, kemudian saksi diperintahkan KKM melakukan olah gerak untuk mengandaskan kapal, namun tidak berhasil, dan minta bantuan ke kepanduan untuk minta bantuan Tug Boat, setelah dibantu Tug Boat KM. Sahabat Lestari dibawa ke pinggir untuk dikandaskan.

4. Saksi Bosun, Aldus Maneking, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan

Kecelakaan Kapal ke I mapun ke II, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Umur : 24 Tahun

Agama : Islam Alamat : Kampung Karatung II, Mangnin, Sulawesi Utara

Pendidikan Teknis : ATT D Pengalaman Berlayar : Bosun, KM. Sahabat Lestari.

b. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 14.23 WIB, KM. Sahabat Lestari

bergerak keluar dari Dermaga Pelabuhan Boom Baru membawa muatan beras sebanyak 2.200 Ton dengan awak kapal sebanyak 17 (tujuh belas) orang;

c. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 14.30 WIB, Saksi saat itu sedang

berada di anjungan bersama Nakhoda, Pandu dan Kadet Deck, dalam pelayaran posisi di Sungai Gerong dari kejauhan sudah terlihat MT. Layar Arthawibawa sedang berlabuh jangkar, sebelumnya KM. Sahabat Lestari sempat berpapasan kanan-kanan dengan KM. Taruna Putra VIII, karena KM. Sahabat Lestari sudah mendekati MT. Layar Arthawibawa dengan jarak ± 900 meter, Pandu memerintahkan kemudi kanan 10º;

d. Setelah KM. Sahabat Lestari mendekati MT. Layar Arthawibawa

Pandu memerintahkan kemudi cikar kanan 20º tetapi haluan masih tetap bergerak pelan ke kiri, kecepatan saat itu 7,7 knot, karena haluan tetap bergerak ke kiri akhirnya Pandu langsung minta kemudi cikar kanan namun kapal tetap bergerak ke kiri dan akhirnya Pandu memerintahkan stop mesin;

e. Setelah...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

17

e. Setelah stop mesin, karena sisa laju kecepatan kapal masih ada, Pandu memerintahkan mesin mundur penuh, saat itu MT. Layar Arthawibawa melintang, akhirnya pada pukul 15.13 WIB, KM. Sahabat Lestari menubruk lambung kiri MT. Arthawibawa.

5. Saksi Pandu Laut, Ari Dwiyanto, dalam keadaan sehat dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Cirebon

Tanggal : 03 Januari 1977 Agama : Islam Alamat : Jl. Sutan Syahrir Komp. Pelabuhan Blok C 11

Palembang Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1989, di Cirebon; 2) SMP, ijasah tahun 1992, di Cirebon; 3) SMA, ijasah tahun 1995, di Cirebon. Teknis : 1) ANT III, ijasah tahun 2002, di Cirebon; 2) Pandu TK II, ijasah tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Cadet, Mochtar Prabu M, bulan Pebruari tahun 2000 s/d bulan

Desember tahun 2000; 2) Mualim III, Taruna Putra II, bulan Maret tahun 2002 s/d bulan

Juli tahun 2002; 3) Mualim II, Taruna Putra II, bulan Juli tahun 2002 s/d bulan

September tahun 2003; 4) Mualim I, Taruna Putra VIII, bulan September tahun 2003 s/d

bulan Juni tahun 2005; 5) Mualim III, Senopati Nusantara, bulan Oktober tahun 2005 s/d

bulan Maret 2006; 6) Mualim IV, Mandiri Nusantara, bulan Maret tahun 2006 s/d

bulan Pebruari tahun 2007; 7) Mualim III, Mandiri Nusantara, bulan Pebruari tahun 2006 s/d

bulan Desember tahun 2007; 8) OPS OFF, FLF Ratu Barito, bulan Juli tahun 2008 s/d bulan

Januari tahun 2009; 9) OPS OFF, FLF Borneo Indah I, bulan Maret tahun 2009 s/d

bulan Juli tahun 2009; 10)C/O, FLD BorneoIndah I, bulan Oktober tahun 2009 s/d bulan

Mei tahun 2010; 11)Pandu Laut, PT. Pelindo II Cab. Palembang, bulan Mei tahun

2011 s/d sekarang.

b. Saksi...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

18

b. Saksi bertugas sebagai Pandu Laut di Perairan Sungai Musi Palembang sejak 1 Oktober 2013, saksi memandu KM. Sahabat Lestari diatas kapal sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) nomor 54/PL/XI/2013 dari Kepanduan PT. Pelabuhan II (Persero) Cabang Palembang dan surat keterangan penunjukan Pandu nomor PP.302/KSOP.PLG.13, dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang, yang telah melaksanakan familiarisasi sebanyak 20 kapal;

c. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 13.40 WIB, saksi on board di

Dermaga Boom Baru Pelabuhan Palembang bersamaan dengan Pandu Bandar, menunggu selesai muat ± pukul 14.00 WIB, saksi berkomunikasi dengan Nakhoda untuk menanyakan kondisi mesin, mesin dalam keadaan bagus jawab Nakhoda. Tidak lama kemudian Pandu Bandar naik, kapal belum bergerak, pukul 14.23 WIB, Pandu Bandar mulai bergerak melepas tali, setelah tali selesai dilepas dan kapal sudah merasa aman baru Pandu Bandar turun pada pukul 14.30 WIB, selanjutnya komando diserahkan kepada saksi Pandu Laut pada pukul 14.45 WIB, saat itu mesin masih maju pelan, setelah melintas di daerah 1 Ilir, putaran di naikkan menjadi maju setengah dan setelah melintas di dermaga Pusri putaran di naikkan kembali menjadi kecepatan Penuh 7 (tujuh) knot;

d. Pada saat haluan 085º haluan sejati, saksi sudah melihat ada kapal

masuk ke alur pada jarak ± 1 mil. Saat saksi Pandu Laut melihat ada kapal di depan melintang alur, saksi menanyakan nama kapal yang melintang alur dan dijawab oleh Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari dengan jarak ± 2 Cable, saksi saat itu masih di alur dermaga sungai Gerong mencari bouy merah no.4 yang tertutup oleh badan kapal MT. Layar Arthawibawa, haluan dirubah menjadi 070º kemudi lari ke kiri, saksi memerintahkan Juru Mudi cikar kanan, belum sempat merubah haluan, kemudi haluan tiba-tiba sudah lari ke kiri, begitu haluan lari ke kiri saksi merubah haluan cikar ke kanan, tetapi haluan tetap ke kiri;

e Pukul 15.00 WIB, stop mesin, pada saat kapal stop mesin langsung

letgo jangkar kanan sudah 1 Cable, reaksinya kapal tetap koppel masih laju dan langsung diperintahkan mesin mundur, kecepatan menurun, tetapi KM. Sahabat Lestari langsung menubruk MT. Layar Arthawibawa pada pukul 15.13 WIB, setelah kapal menubruk/ benturan kapal langsung mundur;

f. Setelah terjadi tubrukan saksi Pandu Laut melaporkan kejadian ke Kepanduan, minta bantuan kapal tunda untuk menarik KM. Sahabat

Lestari...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

19

Lestari, karena sudah tidak dapat bergerak, selanjutnya kepanduan pertama mendatangkan 1 (satu) Assist kemudian datang lagi 1 Assist untuk menarik KM. Sahabat Lestari ke tempat yang aman ± 1 mil dari tempat kejadian;

g. KM. Sahabat Lestari ditarik untuk dikandaskan dan diikat di pohon di

seberang sungai Gerong, selanjutnya saksi mengecek haluan kapal KM. Sahabat Lestari, haluan tidak ada yang bocor cuma penyok (deformasi).

6. Saksi Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang, Rachmat Desrial, M.Mar,Eng.MM, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke I mapun ke II, dan tidak ada keterangan yang didapat.

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA.

1. Tersangkut Nakhoda, Teguh Budiaji, dalam keadaan sehat, tanpa

didamping Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Tegal

Tanggal : 04 Desember 1978 Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Lebaksiu Tegal Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1990, di Tegal;

2) SMP, ijasah tahun 1993, di Tegal; 3) SMA, ijasah tahun 1996, di Tegal.

Teknis : 1) ANT II, ijasah tahun 2005, di Semarang; 2) ANT I, ijasah tahun 2009, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, MT. Hartati, tahun 2007 s/d tahun 2008; 2) Mualim I, MT. Andhika Adinugraha, tahun 2008 s/d tahun 2010; 3) Mualim I, MT. Ansanti, tahun 2011 s/d tahun 2012; 4) Mualim I, MT. Layar Arthawibawa, tahun 2012 s/d tahun 2013; 5) Nakhoda MT. Layar Arthawibawa, bulan Agustus 2013 s/d

kejadian.

b. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, saat MT. Layar Arthawibawa sedang berlabuh jangkar dilabuhkan oleh Pandu

PT. Pertamina...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

20

PT. Pertamina melintang berputar pada posisi 02° 58,78’’ S / 104° 51,18” T ditubruk KM. Sahabat Lestari, kapal berlabuh jangkar 3 segel di air dengan menggunakan jangkar kiri, kedalaman air saat itu ± 10-15 meter, keadaan arus sungai Musi slack, Tersangkut Nakhoda sedang berada di kamar, tiba-tiba Tersangkut Nakhoda merasakan ada hentakan dari lambung kiri kapal dan mendengar ada alarm emergency, Tersangkut Nakhoda langsung naik ke anjungan melihat kejadian tersebut;

c. Selama MT. Layar Arthawibawa berlabuh memakai Radar dan GPS, banyak kapal lewat dari sisi kiri kapal, saat itu ada ± 3 kapal di depan MT. Layar Arthawibawa, selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk melakukan pengecekan tangki-tangki ballast nomor 5 kiri dan nomor 4 kiri dengan cara menyounding dan melakukan pembukaan main houl untuk mengecek kerusakan lambung bagian bawah dan resiko kebocoran;

d. Setelah dilakukan pengecekan terdapat 2 (dua) titik kerusakan pada lambung kiri bagian bawah garis air dan bagian atas garis air terjadi deformasi atau penyok kedalaman ± 50 cm, panjang 5 meter dan tinggi 4 meter atau ½ dari badan kapal;

e. Dalam kecelakaan terjadinya tubrukan tidak terdapat korban maupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa MT. Layar Arthawibawa lambung kiri bagian bawah garis air dan bagian atas garis air terjadi buckling atau penyok kedalaman ± 50 cm, panjang 5 meter dan tinggi 4 meter atau ½ dari badan kapal.

2. Saksi Mualim II, Sutarmo, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke -1 maupun sidang ke - 2, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Umur : 33 Tahun

Agama : Islam Alamat : Jl. Ngemplak RT.01/RW.10 Desa Gondang Manis

Kec. Karang Pandan, Kab. Karang Anyar Solo, Jawa Tengah

Pendidikan Umum : D. III, ijasah tahun 2003, di AMNI Semarang. Teknis : 1) ANT III, ijasah tahun 2005; 2) ANT II, ijasah tahun 2009, di PIP Semarang.

Pengalaman...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

21

Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, MT. Freesia, bulan Juli 2009 s/d bulan April 2010; 2) Mualim II, MT. Andhika Asura, bulan April 2011 s/d bulan

Desember 2012; 3) Mualim II, MT. Bumi Indonesia, bulan Mei 2012 s/d bulan

Oktober 2012; 4) Mualim II, MT. Layar Arthawibawa, bulan Mei 2013 s/d sekarang.

b. Pada tanggal 26 Nopember 2013, pukul 08.30 WIB, MT. Layar Arthawibawa standby mesin untuk shifting masuk ke Plaju, pukul 09.06 WIB, kapal hibob jangkar kemudian pukul 09.12 WIB, jangkar naik;

c. Pada pukul 10.54 WIB, Pandu Laut on board dan pukul 15.12 WIB,

Kapal berlabuh jangkar di Sungai Gerong dengan posisi 02º 58, 78” S/104º 51,18” T;

d. Tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.05 WIB, saksi mengecek kapal dengan radar, kemudian saksi melihat KM. Sahabat Lestari sedang manuver keluar lewat buritan MT. Layar Arthawibawa, saat itu jarak ± 0,5 cable dilihat dari radar dan masih aman, kemudian saksi mempersiapkan peta untuk voyage/pelayaran selanjutnya, pukul 15.13 WIB, KM. Sahabat Lestari menubruk MT. Layar Arthawibawa;

e. Setelah MT. Layar Arthawibawa ditubruk KM. Sahabat Lestari, saksi langsung membunyikan alarm emergency dan memanggil KM. Sahabat Lestari dengan Radio VHF Channel 12 untuk menanyakan mengapa KM. Sahabat Lestari menubruk MT. Layar Arthawibawa dan meminta supaya kapal tersebut berlabuh jangkar;

f. Setelah terjadi tubrukan, Nakhoda melaporkan ke Syahbandar dan Marine Agent Pertamina dengan Radio VHF Channel 9 bahwa lambung kiri MT. Layar Arthawibawa ditubruk KM. Sahabat Lestari, selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap lambung kiri MT. Layar Arthawibawa untuk memastikan adanya kebocoran dengan membuka main houl tangki ballast nomor 5 kiri dan tangki ballast nomor 4 kiri;

g. Selanjutnya saksi melakukan penyoundingan dan pengecekan langsung ke tangki, ditemukan adanya kerusakan di tangki ballast nomor 5 kiri tetapi tidak ada kebocoran;

h. Akibat dari tubrukan tersebut, terdapat kerugian harta benda berupa lambung kiri bagian atas garis air dan bagian bawah garis air pada MT. Layar Arthawibawa penyok (deformasi).

3. Saksi...

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

22

3. Saksi Masinis III, Najemis, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal baik Sidang ke -1 maupun sidang ke - 2, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut:

a. Umur : 50 Tahun

Agama : Islam Alamat : Pesona Anggrek Blok C7/7 RT.06/RW.21 Kel.

Harapan Jaya, Bekasi Utara. Pendidikan Umum : SMA, ijasah tahun 1982, di Ujung Pandang.

Teknis : 1) ATT III, ijasah tahun 1988, di Ujung Pandang; 2) ATT II, ijasah tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : Masinis III, MT. Layar Arthawibawa.

b. Saksi bekerja di MT. Layar Arthawibawa, mempunyai tanggung

jawab terhadap mesin utama dan sebagai pimpinan kerja di Kamar Mesin;

c. Pada saat sebelum terjadi tubrukan saksi sedang tugas perwira jaga

mesin pada pukul 12.00 s/d 16.00 dibantu Oiler Jaga, Mandor mesin, Electrician, dan 3 (tiga) orang kadet mesin;

d. Saat kejadian saksi sedang berada di kamar mesin mengganti oli,

dan air Compressor akomodasi, tiba-tiba saksi merasakan adanya benturan dari lambung sebelah kiri MT. Layar Arthawibawa, selanjutnya saksi naik ke atas untuk melihat kejadian tubrukan antara KM. Sahabat Lestari menubruk lambung sebelah kiri MT. Layar Arthawibawa.

4. Saksi Pandu PT. Pertamina, Zainal Arifin, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Palembang

Tanggal : 15 April 1957 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sapta Marga Lrg Eka Bakti no.82 RT.39/RW.008 Palembang

Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1971, di Palembang;

2) SMP, ijasah tahun 1974, di Palembang; 3) SMA, ijasah tahun 1977, di Palembang;

Teknis : 1) ANT III, ijasah tahun 1997, di Semarang; 2) Pandu XVIII, ijasah tahun 1993, di Surabaya.

Pengalaman...

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

23

Pengalaman Berlayar : 1) Pandu Laut, Pelabuhan Pontianak, tahun 1993 s/d tahun 1996; 2) Pandu Laut, Pelabuhan Palembang, tahun 1996 s/d tahun 2003; 3) Pandu Bandar, Pelabuhan Teluk Bayur, tahun 2003 s/d tahun

2006; 4) Pandu Bandar, Pelabuhan Tanjung Priok, tahun 2006 s/d tahun

2013; 5) Pandu Laut/Bandar, PT. Pertamina, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Saksi pernah bekerja di PT. Pelindo sebagai Pandu Laut, dan setelah pensiun dari PT. Pelindo saksi bekerja di PT. Pertamina sebagai Pandu Bandar merangkap sebagai Pandu Laut;

c. Pada saat kejadian, Saksi sedang berada di rumah, saksi

menyatakan bahwa MT. Layar Arthawibawa berlabuh jangkar dengan memakai jangkar kiri, dan ada koordinasi antara Pandu dengan Tersangkut Nakhoda untuk berlabuh memakai jangkar kiri dengan pertimbangan kalau memakai jangkar kiri, kapal berputar ke kiri dan merewang ke kanan karena angin, dan waktu air pasang kapal melintang 3 segel di air;

d. Saksi tidak melabuhkan kapal dengan jangkar kanan, karena apabila

kapal berputar ke kanan beresiko akan kandas, dan arah kapal tidak mengikuti arus, saksi menggunakan jangkar kiri supaya begitu kapal olah gerak, kapal lebih mudah sandar di Dermaga.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke - 1 di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang tanggal 10 sampai dengan 11 September 2014, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke – 2 di Kantor Mahkamah Pelayaran, tanggal 25 September 2014 sehubungan Kecelakaan Tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa, di Perairan Desa Kundur Sungai Gerong Alur Pelayaran Sungai Musi Palembang, pada tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

KM. SAHABAT...

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

24

KM. SAHABAT LESTARI .

a. KAPAL. KM. Sahabat Lestari eks Perita Jaya adalah jenis kapal barang, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 1644, kapal dibangun tahun 1981 di Jepang. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal), geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel merek Makita, ESHC 640, 4 Tak kerja tunggal, dengan daya 2000 HP pada putaran 295 Rpm. Kapal dilengkapi dengan 2 (dua) unit mesin bantu merek Yanmar 4 KDL dengan daya 2 x 95 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Sertifikat Klasifikasi Lambung nomor register

05721 nomor IMO 7034402, tanda klass A 100 P ”Genaral Cargo Ship” dan Sertifikat Klasifikasi Mesin nomor Register 05721 nomor IMO 7034402, tanda klass S¯M. Dock terakhir kapal dilaksanakan di Tanjung Priok, tanggal 23 Juni 2012 sampai dengan tanggal 26 Juli 2012, pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2012.

b. SURAT KAPAL.

Kapal dimiliki oleh PT. Mandiri Sejahtera Abadi Line berkedudukan di Jakarta, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 1262/Ft, Surat Laut nomor PK.674/1629/SL-PM/DK.09, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/4000/KTK-PM/DK-13 serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku, dalam pelayarannya dari Palembang menuju Belawan kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor KSOP Palembang nomor G.1/KM.17/179/XI/2013 tanggal 27 Nopember 2013.

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki 17 (tujuh belas) orang, dan sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK.304/67/10/KSOP.PLG.13, tanggal 26 Nopember 2012, yang dikeluarkan oleh Kepala KSOP Kelas II Palembang, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin terdiri dari : Bagian Dek : Nakhoda : Jacob Jaconias Leleulya ijasah ANT III, tahun

2002; Mualim I : Supratman Takaweian ijasah ANT V; Mualim II : Suprapto ijasah ANT V.

Bagian...

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

25

Bagian Mesin : KKM : Tariaman Saragih ijasah ATT IV, tahun 2002; Masinis II : Muhammad Yassir ijasah ATT; Masinis III : Harry Bachtiar ijasah ATT V.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, surat kapal dan awak kapal dapat diterima. MT. LAYAR ARTHAWIBAWA. a. KAPAL.

MT. Layar Arthawibawa eks Andhika Adinugraha adalah jenis kapal tanker, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 13207, kapal dibangun tahun 1997 di Korea. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal) geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel merek MAN B&W 7S35MC, 2 Tak kerja tunggal, dengan daya 6100 HP pada putaran 156 Rpm. Kapal dilengkapi 3 (tiga) unit mesin bantu merek MAN B&W 6 L16/24, dengan daya 3 X 816 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia dengan sertifikat sementara Mesin nomor register 12904 nomor IMO 9164885 tanda klass SM dan sertifikat sementara Lambung nomor register 12904 dan nomor IMO 9164885 dengan

tanda klass A 100 “Oil Tanker”. Dock terakhir kapal dilaksanakan di Batam dari tanggal 17 September 2013 sampai dengan tanggal 2 Oktober 2013, pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan di Kantor Pelabuhan Batam tanggal 2 Oktober 2013.

b. SURAT KAPAL. Kapal dimiliki oleh PT. Layar Sentosa Shipping berkedudukan di Jakarta Pusat, dilengkapi dengan Surat Laut nomor PK.205/4275/SL-PM/DK-13, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/1321/17/KPL-BTM-13, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki 27 (dua puluh tujuh) orang, dan sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK.304/05/06/X/KSOP II Plg-PPSG-2013 tanggal 26 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor KSOP Kelas II Palembang Pos Plaju Sei Gerong, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin terdiri dari :

Bagian...

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

26

Bagian Dek Nakhoda : Teguh Budiaji ijasah ANT I, tahun 2009; Mualim I : Muh. Yamin Tahir ijasah ANT II, tahun 2007; Mualim II : Sutarmo ijasah ANT II, tahun 2009; Mualim III : Izaak De Fretes ijasah ANT III, tahun 2006. Bagian Mesin KKM : Robert Tolandak ijasah ATT I, tahun 2002; Masinis II : Tandi Ari ijasah ATT I, tahun 2010; Masinis III : Najemis Haris ijasah ATT II, tahun 2010; Masinis IV : Andris Bawihu ijasah ATT III, tahun 2012.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, surat kapal dan awak kapal dapat diterima.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),

Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 19 Agustus 2014, keadaan cuaca di Desa Kundur Sungai Gerong, Perairan Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan, tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, adalah sebagai berikut : Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut – Utara, 3.2 – 5.4/8.8 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat, 1.5 – 1.6/2.0 Cm/det Cuaca : Berawan Banyak dan Hujan Ringan

hingga Lebat disertai Badai Guntur Jarak Penglihatan : 0.5 – 2.0 Mil Tinggi Gelombang : Utara – Timur Laut, 0.6

b. Menurut keterangan Para Tersangkut dan para Saksi keadaan cuaca saat kejadian cuaca cerah, angin sepoi-sepoi arus tenang (Slack) pancaroba perubahan dari air surut menuju ke air pasang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Muatan...

Page 27: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

27

3. Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

KM. SAHABAT LESTARI.

a. Keadaan Muatan.

Berdasarkan ukuran-ukuran utama sesuai Surat Ukur Internasional (1969), KM. Sahabat Lestari mempunyai ukuran-ukuran pokok sebagai berikut : L x B x H = 68,33 m x 11,50 m x 7,80 m LT = 2241 mm = 2,241 m Tebal Plat (+) = 10 mm = 0,010 m Sarat Maximum = 7,80 + 0,010 – 2,241 m = 5,569 m Displacement (D) = 68,33 x 11,50 x 5,569 x 0,68 x 1,025 = 3050,136 Ton Berat kapal kosong (LWT) = 0,30 D = 915,040 Ton Kapasitas angkut (DWT) = D – LWT = 2135,096 Ton Muatan beras = 2.200 Ton

b. Tentang Stabilitas.

Sebelum tubrukan KM. Sahabat Lestari kondisi normal dan stabil. Setelah tubrukan kapal mengalami kebocoran di fore peak tank sehingga air masuk dan dikeluarkan dengan 2 (dua) buah pompa celup dan GS Pump, karena terlalu banyak air yang masuk akhirnya kapal dikandaskan sebagai tindakan penyelamatan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Sahabat Lestari mengangkut muatan melebihi kapasitas yang diijinkan yang akan mempengaruhi pergerakan kapal dan stabilitas, sehingga Mahkamah Pelayaran tidak dapat menerima stabilitas dan muatannya.

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA. a. Keadaan Muatan.

Berdasarkan ukuran-ukuran utama sesuai Surat Ukur Internasional (1969), MT. Layar Arthawibawa mempunyai ukuran-ukuran pokok sebagai berikut : L x B x H = 152,57 m x 26,80 m x 11,50 m LT = 4535 mm = 4,535 m Tebal...

Page 28: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

28

Tebal Plat (+) = 20 mm = 0,020 m Sarat Maximum = 11,50 + 0,020 – 4,535 m = 6,985 m Displacement (D) = 152,57 x 26,80 x 6,985 x 0,80 x 1,025 = 23419,855 Ton Berat kapal kosong (LWT) = 0,30 D = 7025,956 Ton Kapasitas angkut (DWT) = D – LWT = 16393,899 Ton Muatan Grissk Mix Crude Oil = 8056,667 Ton

b. Tentang Stabilitas.

Sebelum tubrukan MT. Layar Arthawibawa kondisi normal dan stabil. Setelah tubrukan lambung kiri kapal bagian atas garis air dan bagian bawah garis air mengalami penyok ke dalam (deformasi) ± 50 cm (± 5 m x 4 m) tetapi tidak terjadi kebocoran sehingga kapal masih terapung tegak dan normal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa MT. Layar Arthawibawa mengangkut muatan tidak melebihi kapasitas yang diijinkan dan stabilitas sebelum dan sesudah tubrukan dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : KM. SAHABAT LESTARI.

a. Tentang Navigasi.

Dalam tata cara bernavigasi KM. Sahabat Lestari telah dilengkapi dengan alat bantu Navigasi yang cukup memadai, pada saat akan berlayar Tersangkut Nakhoda telah melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan, termasuk penggunaan jasa pemanduan sebagai kewajiban peraturan wajib Pandu.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Setelah KM. Sahabat Lestari bebas dari dermaga, Pandu Bandar telah melakukan tugasnya sampai dengan serah terima dengan Pandu Laut, dalam berolah gerak Tersangkut Nakhoda diserahkan sepenuhnya kepada Pandu Laut, namun keputusan tetap berada di tangan Tersangkut Nakhoda sebagai penanggung jawab diatas kapal;

2) Setelah...

Page 29: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

29

2) Setelah KM. Sahabat Lestari meninggalkan Dermaga dengan kecepatan pelan sekali terus bergerak dan beberapa saat kemudian putaran ditambah menjadi kecepatan pelan sampai akhirnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan putaran ditambah sampai dengan kecepatan penuh;

3) Pada saat jarak lebih kurang 320 meter terlihat sebuah kapal

yang melintang alur sungai Musi yaitu MT. Layar Arthawibawa dan di anjungan sempat berdebat tentang jalur yang dilalui melalui haluan atau buritan, namun Pandu Laut menyarankan untuk melewati buritan MT. Layar Arthawibawa, akhirnya Tersangkut Nakhoda menyepakati jalur yang akan di lalui yaitu melewati buritan kapal MT. Layar Arthawibawa;

4) Setelah melewati Sei Gerong Plaju Pandu Laut memerintahkan

kemudi 10 derajat kanan untuk melewati buritan MT. Layar Arthawibawa, setelah beberapa saat Saksi Pandu Laut memberikan aba-aba kepada Juru Mudi untuk menambah kemudi kanan 20 derajat juga kemudi tidak berfungsi yang akhirnya saksi Pandu memerintahkan kemudi cikar kanan;

5) Mengingat cikar kanan juga kemudi tidak ada tanda-tanda

berubah haluan, justru haluan condong ke kiri maka saksi Pandu Laut memerintahkan mesin stop dan dilanjutkan dengan perintah mesin mundur dan jangkar kiri di lego dan mengingat mesin induk kapal jenis unchore bar yang perlu waktu tahapan untuk melakukan olah gerak tidak bisa dari maju penuh ke mundur penuh perlu selang waktu, sehingga tubrukan tidak bisa dihindari oleh KM. Sahabat Lestari.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dapat di terima dan cara berolah gerak KM. Sahabat Lestari tidak dapat diterima.

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA. Pada saat terjadinya tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa, keadaan MT. Arthawibawa sedang berlabuh jangkar dan tidak sedang berlayar, sehingga kapal tidak sedang bernavigasi ataupun tidak sedang berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa MT. Layar Arthawibawa tidak dapat dinilai tentang cara bernavigasi dan cara berolah gerak.

5. Tentang...

Page 30: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

30

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan organisasi mengenai kejadian tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa, Majelis Sidang berpendapat bahwa :

KM. SAHABAT LESTARI.

a. KM. Sahabat Lestari memiliki mesin type jenis Unchore bar yang berarti bahwa mesin tersebut apa bila berolah gerak membutuhkan tahapan-tahapan yang berarti apa bila mesin dalam kondisi maju penuh tidak akan dapat mundur begitu saja dan akan memerlukan waktu sehingga pada saat KM. Sahabat Lestari mendekati MT. Layar Arthawibawa dengan jarak yang kritis tidak sanggup untuk menghindar, sehingga terjadi tubrukan;

b. Pada saat air Sungai Musi dalam kondisi tenang perubahan arus

pancaroba dari surut ke pasang dimana MT. Layar Arthawibawa yang berlabuh jangkar pada koordinat 02°-58´,78 S / 104°-51°,18 T dimana titik labuh tersebut berada lebih dekat keselatan tepian sungai Musi (Desa Kundur) yang berjarak hanya 370,4 meter namun pada saat kapal MT. Layar Arthawibawa melintang sungai Musi maka jarak titik alur aman secara kasat mata setelah di potong dengan panjang kapal MT. Layar Arthawibawa sebesar 152,57 meter menjadi 217,83 meter dan di kurangi dengan kedangkalan selebar 90 meter jadi jarak aman KM. Sahabat Lestari untuk melalui alur di belakang/ buritan hanya tinggal 127,83 meter saja, dan dari hasil pernyataan fakta di persidangan saksi Pandu Laut menyatakan bahwa KM. Sahabat Lestari dengan haluan 85 derajat lewat buritan MT. Layar Arthawibawa lebih aman dan pada saat itu Pandu Laut mencari bouy merah no.4 sebagai patokan dan ternyata tertutup oleh MT. Layar Arthawibawa, sehingga patut diduga bahwa KM. Sahabat Lestari terlalu ke kanan dan kemudi tidak berfungsi karena haluan kapal sudah terlalu dekat dengan kedangkalan dan akhirnya kapal condong ke kiri dan tidak dapat dikendalikan sehingga terjadilah penubrukan dan setelah kapal mundur lebih kurang 100 meter kapal tidak bergerak lagi diduga kandas.

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA. MT. Layar Arthawibawa berlabuh jangkar berdasarkan petunjuk Pandu dan area tersebut merupakan area labuh jangkar yang diijinkan oleh Otoritas Pelabuhan dan sudah berlaku sejak lama, sehingga MT. Layar Arthawibawa tidak menyalahi aturan yang berlaku dan tidak mengganggu alur pelayaran.

Dengan...

Page 31: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

31

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa disebabkan oleh kesalahan Tersangkut Nakhoda dalam memprediksi kedalaman air dan ragu-ragu setelah kehilangan bouy merah no.4 sebagai patokan selama ini dapat diterima.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

KM. SAHABAT LESTARI. a. Setelah terjadi tubrukan KM. Sahabat Lestari mundur lebih kurang

100 meter kapal berhenti tidak bergerak diduga kandas dan selanjutnya saksi Pandu Laut melaporkan kejadian ke Kepanduan serta minta bantuan kapal tunda untuk menarik KM. Sahabt Lestari karena sudah tidak dapat bergerak, selanjutnya Kepanduan mendatangkan 2 (dua) Tug Assist untuk menarik KM. Sahabat Lestari ke tempat yang aman ± 1 mil dari tempat kejadian;

b. Karena air yang masuk ke kapal terlalu banyak, sedangkan pompa

yang ada tidak mampu mengatasi air yang masuk walaupun sudah menggunakan GS Pump dan 2 (dua) buah pompa maka kapal dikandaskan pada tempat yang aman dengan mengikat kapal di pohon di seberang sungai Gerong;

c. Dilakukan pengecekan kamar mesin keadaan dengan kondisi kamar mesin dalam keadaan baik, akibat dari tubrukan tersebut haluan KM. Sahabat Lestari mengalami kerusakan berat di bagian haluan fore peak tank mengalami kebocoran ± 3 inch.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut

Nakhoda KM. Sahabat Lestari dapat diterima.

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA.

a. Setelah MT. Layar Arthawibawa ditubruk KM. Sahabat Lestari, Mualim II langsung membunyikan alarm emergency dan memanggil KM. Sahabat Lestari dengan Radio VHF Channel 12 untuk menanyakan mengapa KM. Sahabat Lestari menubruk MT. Layar Arthawibawa dan meminta supaya kapal tersebut berlabuh jangkar;

b. Nakhoda...

Page 32: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

32

b. Nakhoda melaporkan ke Syahbandar dan Marine Agent Pertamina dengan Radio VHF Channel 9 bahwa lambung kiri MT. Layar Arthawibawa ditubruk KM. Sahabat Lestari, sedangkan kapal tetap letgo jangkar pada posisi yang sama;

c. Selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap lambung kiri MT. Layar Arthawibawa untuk memastikan adanya kebocoran dengan membuka main houl tangki ballast nomor 5 kiri dan tangki ballast nomor 4 kiri dan seluruh bagian kapal yang tubrukan dan dalam pengecekan terdapat kerusakan berupa lambung kiri bagian bawah garis air dan bagian atas garis air terjadi buckling atau penyok kedalaman ± 50 cm, panjang 5 meter dan lebar 4 meter atau ½ dari badan kapal;

d. Dalam kecelakaan terjadinya tubrukan tidak terdapat korban jiwa

maupun luka, semua Awak Kapal selamat. Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda MT. Layar Arthawibawa dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa, pada tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, di Desa Kundur Perairan Sungai Gerong Alur Pelayaran Sungai Musi Palembang, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : KM. SAHABAT LESTARI.

a. Secara teknis dalam bernavigasi dan berolah gerak, Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari tidak melaksanakan/menjalankan profesinya sesuai dengan kebiasaan Pelaut yang baik (good seamanship);

b. Tersangkut Nakhoda telah lalai tidak mengantisipasi kondisi di lapangan dan mempercayakan sepenuhnya kepada seorang Pandu yang seyogyanya segala sesuatunya Tersangkut Nakhoda sebagai penanggung jawab diatas kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari tidak melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan pasal 342 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD).

MT. LAYAR...

Page 33: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

33

MT. LAYAR ARTHAWIBAWA.

Tersangkut Nakhoda MT. Layar Arthawibawa tidak dapat dipersalahkan dalam menjalankan profesi kepelautannya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik karena MT. Layar Arthawibawa sedang tidak berolah gerak (statis dan passif).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda MT. Layar Arthawibawa tidak dapat dipersalahkan, karena telah mengikuti prosedur tentang peraturan yang berlaku yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan pelayaran.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : KM. SAHABAT LESTARI. a. Hal yang meringankan.

1. Dalam persidangan berlaku sopan dan tidak berbelit-belit; 2. Tersangkut Nakhoda belum pernah di hukum; 3. Tersangkut Nakhoda merupakan Tulang Punggung Keluarga

yang menafkahi istri dan anak-anaknya sampai saat ini.

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada. MT. LAYAR ARTHAWIBAWA. a. Hal yang meringankan.

Tidak ada

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. Putusan.

D. Putusan...

Page 34: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

34

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan MT. Layar Arthawibawa, pada tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, di Perairan Desa Kundur Sungai Gerong Alur Pelayaran Sungai Musi Palembang, disebabkan karena kelalaian Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari dalam membawa kapal dan berolah gerak di perairan yang ramai dan sempit;

II. Menyatakan bahwa tubrukan antara KM. Sahabat Lestari dengan

MT. Layar Arthawibawa, pada tanggal 27 Nopember 2013, pukul 15.13 WIB, di Perairan Desa Kundur Sungai Gerong Alur Pelayaran Sungai Musi Palembang, bukan disebabkan karena kelalaian Tersangkut Nakhoda MT. Layar Arthawibawa, karena MT. Layar Arthawibawa dalam keadaan passif;

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari, nama

Jacob Jaconias Leleulya, tanggal lahir 01 Desember 1946, memiliki Sertifikat ANT III, nomor 6200018580N30202, Tahun 2002 dengan mencabut sementara sertifikat keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

IV. Membebaskan Tersangkut Nakhoda MT. Layar Arthawibawa,

bernama Teguh Budiaji, tanggal lahir 4 Desember 1978, memiliki Sertifikat ANT I, nomor 6200067309N10209, Tahun 2009.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut.

Demikian

...

Page 35: PUTUSAN NOMOR HK.2010/47/XI/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · putusan nomor hk.2010/47/xi/mp.14 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa putusan

35

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 05 Nopember 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Tersangkut Nakhoda KM. Sahabat Lestari dan Tersangkut Nakhoda MT. Layar Arthawibawa. Ketua : ............................... Capt. Gajah Rooseno Anggota : ............................... Capt. A. Utoyo Hadi, S.H, M.Si,M.Mar Anggota : ............................... Rusman Hoesien, ATT-I, M.Sc Anggota : ............................... Ir. Benny Haryono, MM Anggota : ............................... Edi Sunaryo, S.H, M.H Sekretaris : ............................... Rinna Purba, S.H