PUTUSAN NOMOR HK.2010/10/V/MP.14 TENTANG membawa...

33
1 PUTUSAN NOMOR HK.2010/10/V/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. JAYA MANGGALA DENGAN KMP. SELAT MADURA-II DI DERMAGA PENYEBERANGAN UJUNG KAMAL MUARA KALIMAS PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA Pada tanggal 26 Februari 2013, pukul 17.00 WIT, KM. Jaya Manggala dengan membawa muatan 457 M 3 kayu olahan dan awak kapal 16 (enam belas) orang, bertolak dari pelabuhan Bintuni menuju Pelabuhan Surabaya. Tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB, KM. Jaya Manggala menubruk KMP. Selat Madura-II yang sedang tambat di Dermaga II ujung Muara Kalimas, dengan awak kapal 20 (dua puluh) orang tanpa muatan. Akibat peristiwa tubrukan tersebut tidak ada korban jiwa manusia dan luka, namun KMP. Selat Madura-II dan KM Jaya Manggala mengalami kerusakan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/6/8/DN-13, tanggal 07 Oktober 2013, telah melimpahkan berkas perkara Kecelakaan Kapal Tubrukannya KM. Jaya Manggala dengan KMP. Selat Madura-II kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 251 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melakukan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standard Profesi Kepelautan, serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa: KM. JAYA MANGGALA 1. Berita Acara Tubrukan KMP. Selat Madura-II, tanggal 06 Maret 2013, dibuat di Surabaya, oleh Nakhoda KMP. Selat Madura-II, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran ...

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.2010/10/V/MP.14 TENTANG membawa...

1

PUTUSAN NOMOR HK.2010/10/V/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. JAYA MANGGALA DENGAN

KMP. SELAT MADURA-II DI DERMAGA PENYEBERANGAN UJUNG KAMAL MUARA KALIMAS PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA

Pada tanggal 26 Februari 2013, pukul 17.00 WIT, KM. Jaya Manggala dengan

membawa muatan 457 M3 kayu olahan dan awak kapal 16 (enam belas) orang, bertolak dari pelabuhan Bintuni menuju Pelabuhan Surabaya. Tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB, KM. Jaya Manggala menubruk KMP. Selat Madura-II yang sedang tambat di Dermaga II ujung Muara Kalimas, dengan awak kapal 20 (dua puluh) orang tanpa muatan.

Akibat peristiwa tubrukan tersebut tidak ada korban jiwa manusia dan luka,

namun KMP. Selat Madura-II dan KM Jaya Manggala mengalami kerusakan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/6/8/DN-13,

tanggal 07 Oktober 2013, telah melimpahkan berkas perkara Kecelakaan Kapal Tubrukannya KM. Jaya Manggala dengan KMP. Selat Madura-II kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 251 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun

2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melakukan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standard Profesi Kepelautan, serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa:

KM. JAYA MANGGALA

1. Berita Acara Tubrukan KMP. Selat Madura-II, tanggal 06 Maret 2013, dibuat di Surabaya, oleh Nakhoda KMP. Selat Madura-II, diketahui oleh Kantor

Kesyahbandaran ...

2

Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya dan Nakhoda KM. Jaya Manggala;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), tanggal 08 Maret 2013, dibuat di Surabaya, oleh Nakhoda KM. Jaya Manggala, diketahui oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

3. Laporan Kejadian dibuat oleh Perwira Jaga, tanggal 06 Maret 2013, di Surabaya, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

4. Surat Pernyataan PT. Taliaman Unggul Lines, dibuat di Surabaya, tanggal 11 Maret 2013, bahwa akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan yang terjadi di KMP. Selat Madura-II, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

5. Surat Penawaran Klaim Loss Voyage KMP. Selat Madura-II, nomor 19/Yul/III/2013, tanggal 13 Maret 2013, dibuat di Surabaya, oleh PT. Taliaman Unggul Lines, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

6. Surat Penawaran Klaim Biaya Perbaikan dan Kerugian KMP. Selat Madura-II,

nomor 20/Yul/III/2013, tanggal 16 Maret 2013, dibuat di Surabaya, oleh PT. Taliaman Unggul Lines ;

7. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Pelaksana Seksi Penunjang Keselamatan dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 08 Maret 2013, terhadap :

a. Nakhoda, Frederik Hendrik Palinusa; b. KKM, Nurpana Warman Herlaheng; c. Jurumudi, Mohammad Yusuf.

8. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat tanggal 08 April 2013, oleh Kabid

Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

9. Dokumen kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.674/383/SL/DK-09, tanggal 23 Maret 2009, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 4301/Ba, dikeluarkan di Sunda Kelapa, tanggal 19 November 2008, oleh Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Sunda Kelapa;

c. Sertifikat ...

3

c. Sertifikat Garis Muat, nomor 003825, tanggal 03 Maret 2010, berlaku sampai dengan tanggal 28 Januari 2015, diterbitkan di Jakarta, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

d. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor register 12610, tanggal 03 Maret 2010, berlaku sampai dengan tanggal 28 Januari 2015, dikeluarkan di Jakarta oleh BKI;

e. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor register 12610, tanggal 22 Januari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 28 Januari 2015, dikeluarkan di Jakarta, oleh BKI;

f. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/88/16/SYB/Tpr-2012, tanggal 28 Desember 2012, berlaku sampai dengan tanggal 02 Juni 2013, diterbitkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

g. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak nomor PK.402/672/IOPP/DK-11, tanggal 27 September 2011, berlaku sampai dengan tanggal 14 September 2013, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Jendral Perhubungan Laut;

h. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.690/2278/SMC/DK-09, tanggal 20 Oktober 2009, berlaku sampai dengan tanggal 26 Pebruari 2014, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

i. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/186/09/SYB.Tpr.2012, tanggal 28 Desember 2012, berlaku sampai dengan tanggal 02 Juni 2013, diterbitkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

j. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor

PK.001/186/11/Syb.Tpr.2012, tanggal 28 Desember 2012, berlaku sampai dengan tanggal 02 Juni 2013, diterbitkan di Jakarta, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

k. Surat Penempatan Kapal Dalam Trayek Liner Angkutan Laut Dalam Negeri, nomor AT.550/82/5/58/12, tanggal 01 Januari 2013, berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2013, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. Surat Persetujuan Berlayar, nomor BB/16/KM/63/97/II/2013, tanggal 26 Februari 2013, dikeluarkan di Bintuni, oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bintuni;

m. Crew ...

4

m. Crew List, di buat oleh Nakhoda, di Bintuni, tanggal 26 Februari 2013, diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Bintuni;

n. Surat Keterangan Perwira, nomor PK.683/04/II/KUPP-BTN/2013, tanggal 26 Februari 2013, dikeluarkan oleh Kantor UPP Kelas III Bintuni;

o. Laporan Dok, nomor 38/LD-XI/2012, tanggal 27 November 2012, sampai dengan tanggal 03 Desember 2012, dikeluarkan di Surabaya, oleh PT. Najatim, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya.

10. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari : a. ANT-V, nomor 6200468725N50606, atas nama Frederik Palinusa, tanggal 04

Desember 2006, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT-IV, nomor 6200156354N40212, atas nama Yudo Hadi Winarno, tanggal 12 Maret 2012, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ATT-IV, nomor 6200065480T40210, atas nama Nurpana Warman Herlaheng

tanggal 25 Maret 2010, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

KMP. SELAT MADURA-II

1. Berita Acara Tubrukan KMP. Selat Madura-II, tanggal 06 Maret 2013, dibuat di Surabaya, oleh Nakhoda KMP. Selat Madura-II, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya dan Nakhoda KM. Jaya Manggala;

2. LKK, tanggal 07 Juni 2013, dibuat di Surabaya oleh Nakhoda, dan diketahui oleh Kabid Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya;

3. BAPP, tanggal 10 Juni 2013, dibuat oleh Pelaksana Seksi Penunjang Keselamatan dan Penyidikan Bidang Penjagaan, Patroli dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, terhadap :

a. Nakhoda, Kusnadi; b. Mualim I, Muhammad Musni.

4. Berita Acara Pendapat (Resume) tanggal 17 Juni 2013, dibuat oleh Kabid Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

5. Berita ...

5

5. Berita Acara Serah Terima Jabatan Nakhoda dengan Mualim I, tanggal 28 Februari 2013, dibuat oleh Nakhoda, diketahui oleh PT. Jembatan Nusantara, Manajer Cabang Muda Surabaya;

6. Surat Klaim Biaya Perbaikan dan Kerugian KMP. Selat Madura-II, nomor 2.00290/PU/DIR/SRS/JN/III/13, tanggal 11 Maret 2013, dibuat oleh Direktur Hukum PT. Jembatan Nusantara di Surabaya;

7. Accident KMP. Selat Madura-II dan KM. Jaya Manggala nomor

2.00294/PU/DIR/SRS/JN/III/13, tanggal 11 Maret 2013, dibuat oleh Direktur Hukum PT. Jembatan Nusantara di Surabaya;

8. Klaim Biaya Perbaikan dan Kerugian KMP. Selat Madura-II, nomor

2.00313/PU/DIR/SRS/JN/III/13, tanggal 14 Maret 2013, dibuat oleh Direktur Hukum PT. Jembatan Nusantara di Surabaya, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

9. Surat Permohonan Mediasi Ulang, nomor 1.00213/02/KOM/SPTR/JN/IV/2013, tanggal 29 April 2013, dibuat di Surabaya, oleh Manager Cabang Muda Surabaya PT. Jembatan Nusantara, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya.

10. Dokumen kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/2439/SL-PM/DK-12, diberikan di Jakarta, tanggal 23 Oktober 2012, oleh Dirjen Hubla;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 847/Ka, dikeluarkan di Surabaya tanggal 31 Oktober 1994, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

c. Sertifikat Garis Muat nomor 005326, tanggal 07 Agustus 2012, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2017, diterbitkan di Jakarta, oleh BKI;

d. Manajemen Keselamatan Sementara, nomor 0990-SB/D1.S-DOC/2013, tanggal 04 Juni 2013, berlaku sampai dengan tanggal 03 November 2013, diterbitkan di Surabaya, oleh BKI;

e. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak Dari Kapal, nomor PK.690/1719/SNPP/DK-10, tanggal 16 Agustus 2010 berlaku sampai dengan tanggal 12 Juli 2013, diberikan di Jakarta, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla);

f. Sertifikat ...

6

f. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1207/SMC/DK-13, tanggal 20 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 08 Juli 2014, diterbitkan di Jakarta, oleh Ditjen Hubla;

g. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PC.001/87/05/SYB.Tpr.2013, tanggal 29 Mei 2013, berlaku sampai dengan tanggal 30 November 2013, diterbitkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 02455, tanggal 07 Agustus 2012, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2017, dikeluarkan di Jakarta, oleh BKI;

i. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 02455, tanggal 07 Agustus 2012, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2017, dikeluarkan di Jakarta, oleh BKI;

j. Ijin Stasiun Kapal Laut, nomor 7835/L/SDPPI/2012, tanggal 14 September 2012, berlaku sampai dengan tanggal 13 September 2013, dikeluarkan oleh Ditjen Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika, Kementrian Komunikasi Dan Informatika;

k. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/38/09/SYB.Tpr-2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 15 Februari 2013, oleh Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

l. Certificate Fire Extinguisher Instalations, nomor 35/MLY/PMK/5/2013, tanggal 29 Mei 2013, berlaku sampai dengan tanggal 29 Mei 2014, dikeluarkan di Surabaya, oleh PT. Melaty, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya;

m. Sertifikat Pemeriksaan Ulang, nomor 41/MLY/ILR/5/2013, tanggal 13 Mei 2013, berlaku sampai dengan tanggal 13 Mei 2014, dikeluarkan di Surabaya, oleh PT. Melaty, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

n. Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal, nomor Syb.Tg.Perak/Utama/815/II/2013, tanggal 01 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Maret 2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 27 Februari 2013, dan nomor Syb.Tg.Perak/Utama/573/V/2013, tanggal 01 Juni 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Juni 2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 30 Mei 2013, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

o. Surat ...

7

o. Surat Kapal Istirahat, nomor OP.001/1/8/ASDP.SBA-2013, tanggal 01 Februari 2013, dikeluarkan di Surabaya, oleh PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Surabaya;

p. Crew List, dibuat oleh Nakhoda, di Surabaya, tanggal 15 Februari 2013, diketahui Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

q. Daftar Susunan Perwira Kapal dibuat oleh Nakhoda, di Surabaya, tanggal 15 Februari 2013, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

r. Laporan Internal Audit, nomor 1.00796/SW08/DPA/LAP/JN/VIII/13, tanggal 07 Agustus 2013, dikeluarkan di Surabaya, oleh PT. Jembatan Nusantara;

s. Laporan Audit ISM-Code, nomor 0122.SB/ISM.SMC/2013, tanggal 18 Januari 2013, dikeluarkan di Surabaya, oleh BKI;

t. Surat Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Kabupaten/Kota Dalam Provinsi Jawa Timur, nomor P2T/05/06.56/XI/2012, diterbitkan di Surabaya, tanggal 01 November 2012, oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur Unit Pelayanan Terpadu P2T, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya.

11. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-IV, nomor 6200021322N40502, tanggal 30 Desember 2002, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Kusnadi;

b. ANT-IV, nomor 6200113404N40505, tanggal 27 Juni 2005, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Mohammad Musni;

c. ANT-V, nomor 6200470224N50212, tanggal 02 April 2012, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Achmad Taufik Hidayat;

d. ANT-IV, nomor 6200410741N40508, tanggal 12 Mei 2008, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Saiful;

e. ATT-IV, nomor 6200543107T40506, tanggal 21 Juni 2011, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Addin Wahyudin;

f. ATT-V, nomor 6200516818T50502, tanggal 22 April 2009, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Eko Susilo Hadi;

g. ATT-V ...

8

g. ATT-V, nomor 6200429006T50511, tanggal 17 Maret 2011, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Robby Sinyatan.

Dari berkas dan keterangan dalam BAPP serta keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan dalam Sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 20 dan 21 Februari 2014 dan panggilan ke II di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 12 Maret 2014, adalah sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan :

1. Data Kapal.

KM. Jaya Manggala

Nama : Jaya Manggala Jenis : Kapal Barang Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : di Jepang tahun 1988/Baja Isi kotor : GT. 698 Isi bersih : NT. 356 Tanda Pendaftaran : 2008 Ba No.1344/L Tanda Selar : GT.698 No.4301/Bc Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah mesin Diesel AKASAKA, T 26 SR, 4 Tak Kerja Tunggal 800 HP pada putaran 360 Rpm Klas : BKI Ukuran Pokok Panjang : 54,65 Meter Lebar : 9,20 Meter Dalam : 5,30 Meter Pemilik : PT. Taliaman Unggul Lines, Ujung Pandang Nakhoda : Frederik Hendrik Palinusa Awak Kapal : 16 (enam belas) orang KMP. SELAT MADURA-II

Nama : Selat Madura-II Jenis : Kapal Penyeberangan Bendera : Indonesia Pendaftaran : 1984 Ka No.1372/L Pembuatan/Konstruksi : di Jakarta tahun 1980/Baja Isi kotor : GT. 209 Isi bersih : NT. 79 Tanda Selar : GT. 209 No.849/Ka

Tenaga ...

9

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah mesin Diesel Mitsubishi 8M20-IA2, 4 Tak Kerja Tunggal 2 x 430 HP pada putaran 2200 Rpm

Klas : BKI Ukuran Pokok Panjang : 29.76 Meter Lebar : 10,02 Meter Dalam : 2,66 Meter Pemilik : PT. Jembatan Nusantara, Surabaya Nakhoda : Kusnadi Awak kapal : 20 (dua puluh) orang

2. Jalannya Peristiwa.

KM. JAYA MANGGALA

a. Pada tanggal 26 Februari 2013, pukul 17.00 WIT, KM. Jaya Manggala bertolak dari Pelabuhan Bintuni menuju Pelabuhan Surabaya, dengan membawa muatan kayu olahan sebanyak 457 M3 dan diawaki oleh 16 (enam belas) orang termasuk Nakhoda;

b. Tanggal 06 Maret 2013, pukul 11.00 WIB, KM. Jaya Manggala tiba di Pelabuhan Surabaya dengan tidak menggunakan Jasa Kepanduan dan rencana akan sandar di Dermaga Kalimas namun karena kondisi dermaga penuh, selanjutnya kapal lego jangkar di Barat Laut Muara;

c. Pukul 12.15 WIB, Nakhoda mendapat informasi dari pihak perusahaan bahwa kapal diijinkan masuk Dermaga Kalimas, saat itu cuaca cerah, arus cukup kencang dari arah Timur dan Selatan ombak landai, jarak pandang bebas. Pada saat kapal bergerak memasuki Dermaga Kalimas tidak menggunakan Jasa Pandu;

d. Pada saat KM. Jaya Manggala berolah gerak menuju dermaga, Nakhoda memerintahkan Juru Mudi Jaga merubah haluan ke kanan untuk berbelok, namun haluan kapal setelah berbelok tidak dapat dikendalikan ke arah yang dikehendaki, Nakhoda memerintahkan Juru Mudi kembali kemudi cikar kiri untuk mengimbangi agar haluan kapal dapat berubah, namun haluan kapal tetap tidak berubah, sedangkan di depan dengan jarak yang cukup dekat sudah ada KMP. Selat Madura-II yang sedang tender lambung kiri pada KMP. Joko Tole di Dermaga II;

e. Nakhoda memerintahkan KKM untuk stop mesin, mundur setengah, dan mundur penuh, namun karena masih ada laju kapal maka KM. Jaya Manggala menubruk dinding atas dekat tiang rampdoor dan kubu-kubu pojok kiri belakang KMP. Selat Madura-II;

f. Setelah ...

10

f. Setelah terjadi tubrukan KM. Jaya Manggala mencoba mundur dan keluar selanjutnya berusaha kembali untuk masuk namun tidak berhasil, kemudian di coba usaha serupa ketiganya baru dapat terlaksana dan langsung sandar di kade depan gudang 606 Kalimas;

g. Akibat dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun haluan kapal KM. Jaya Manggala rusak dan penyok.

KMP. SELAT MADURA-II

a. Pada tanggal 05 Maret 2013, pukul 21.30 WIB, KMP. Selat Madura-II tiba di Dermaga Ujung, dengan rute pelayaran liner (Surabaya–Madura) yang terlebih dahulu melakukan pembongkaran muatan selama lebih kurang 5 menit, kemudian kapal bergerak tender lambung kiri bagian luar lambung kanan KMP. Joko Tole;

b. Tanggal 06 Maret 2013, pukul 07.00 WIB, Mualim I dan Mualim III mulai tugas jaga, lebih kurang pukul 13.25 WIB, Saksi Mualim III bersama dengan Mualim I dan Markonis sedang duduk di ruang penumpang, Saksi Mualim III melihat sebuah kapal memasuki pintu alur Kalimas pada posisi tengah muara dengan haluannya mengarah ke KMP. Selat Madura-II, dan jarak lebih kurang 5 meter kapal tersebut adalah KM. Jaya Manggala, kemudian Saksi Mualim III menginformasikan ke Markonis supaya menghubungi KM. Jaya Manggala atas sepengetahuan Mualim I;

c. Saat itu Markonis menghubungi KM. Jaya Manggala melalui radio VHF Channel 12 namun tidak ada jawaban, lalu merubah channel 14 juga tidak dapat dihubungi, kemudian karena jarak sudah dekat sekali maka secara spontan Markonis dengan menggunakan pengeras suara meneriaki ”awas mundur” namun tubrukan tidak dapat di hindari oleh KM. Jaya Manggala;

d. Setelah KMP. Selat Madura-II ditubruk, Mualim I, Juru Mudi, dan Kelasi melakukan pemeriksaan kondisi kapal yang tertubruk, dan dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa ada beberapa bagian mengalami kerusakan;

e. Setelah kejadian Mualim I melapor kepada Nakhoda, 30 menit kemudian Nakhoda datang dan naik ke atas kapal untuk memeriksa dan memastikan kondisi kerusakan yang di laporkan dan selanjutnya Nakhoda melapor kepada Manager Cabang PT. Jembatan Madura-II untuk dapat ditindaklanjuti kepada pihak-pihak terkait;

f. Akibat ...

11

f. Akibat dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa atau luka, dan kapal mengalami kerusakan yakni dewi–dewi rampdoor miring 10°, lambung samping jangkar penyok serta border dan pisang-pisang robek.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi–saksi sebagai berikut :

a. KM. JAYA MANGGALA Tersangkut : Nakhoda, Frederik Hendrik Palinusa Saksi : 1) Mualim I, Yudo Hadi Winarno;

2) KKM, Nurpana Warman Herlaheng; 3) Jurumudi Jaga, Muhammad Yusuf.

b. KMP. SELAT MADURA-II

Tersangkut : Nakhoda, Kusnadi Saksi-saksi : 1) Mualim I, Muhammad Musni; 2) Mualim III, Achmad Taufik Hidayat.

c. Saksi-saksi lain

1) Asman Pemanduan PT. Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Surabaya, Agus Pudjotomo;

2) Manajer Pelayanan Kapal PT. Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Surabaya, Bambang Suharto.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan

Tubrukan KM. Jaya Manggala dengan KMP. Selat Madura-II, tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB, di Dermaga Penyeberangan Ujung Kamal Muara Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi–saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya tanggal 20 dan 21 Februari 2014, dan panggilan ke II (dua) tanggal 12 Maret 2014, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta. Keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, adalah sebagai berikut :

KM. JAYA MANGGALA 1. Tersangkut Nakhoda, Frederik Hendrik Palinusa, tidak hadir dalam

persidangan sesuai Surat dari PT. Taliaman Unggul Lines, pada panggilan ke II nomor.08/TUL/OPS/II-2014, tanggal 10 Maret 2014, yang menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda sudah keluar dari perusahaan. Keterangan dari BAPP adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Siri Sori Sarani, Maluku

Tanggal ...

12

Tanggal : 21 Februari 1951 Agama : Kristen Alamat : Batu Meja RT 01 RW 04 Sirimau, Kota Ambon Maluku. Pendidikan Umum : 1) SR, tahun 1963, di Siri Sori Sarani; 2) SMEP, tahun 1966; 3) SMEA, tahun 1969. Kepelautan : MPT, tahun 1983/1984, di Ambon. Pengalaman Berlayar :

1) Kapal Trol Udang Putih-II, tahun 1978 s/d 1981; 2) Long Line Perikani-III, tahun 1981 s/d 1981; 3) Kapal Ikan Fool In Line, tahun 1984 s/d 1986; 4) Nakhoda, KM. Gloria, tahun 1987 s/d 1988; 5) Nakhoda, TB.THT-2, TB. Chuan Ho, TB. Jayanti-III, tahun 1993 s/d

2001; 6) Nakhoda, LCT. Chandra Agung, tahun 2004 s/d 2006; 7) Nakhoda, KM. Samudera Abadi VIII; 8) Nakhoda, KM. Canberra; 9) Nakhoda, KM. Jaya Manggala, tahun 2008 sampai kejadian.

b. Pada tanggal 26 Februari 2013, pukul 17.00 WIT, Tersangkut menyatakan bahwa kapal bertolak dari Pelabuhan Bintuni dan tiba di Pelabuhan Surabaya, tanggal 06 Maret 2013, pukul 11.00 WIB, dengan membawa muatan kayu olahan sebanyak 457 M3;

c. Tersangkut menyatakan naik diatas KM. Jaya Manggala sebagai Nakhoda sejak tanggal 13 Februari 2013, berlayar memasuki alur Muara Kalimas sudah pernah dilakukan namun untuk KM. Jaya Manggala baru pertama kali, sebelum kapal berlayar Tersangkut bersama Mualim I dan KKM memeriksa kondisi kapal dengan mencoba start mesin dan test kemudi, semua dalam kondisi baik dan normal sampai kapal tiba di Surabaya;

d. Pada saat KM. Jaya Manggala berolah gerak menuju dermaga, Nakhoda memerintahkan Juru Mudi Jaga merubah haluan ke kanan untuk berbelok, namun haluan kapal setelah berbelok tidak dapat dikendalikan ke arah yang dikehendaki, Nakhoda memerintahkan Juru Mudi kembali kemudi cikar kiri untuk mengimbangi agar haluan kapal dapat berubah, namun haluan kapal tetap tidak berubah, sedangkan di depan dengan jarak yang cukup dekat sudah ada KMP. Selat Madura-II sedang tambat di Dermaga II bersebelahan dengan KMP. Joko Tole;

e. Akibat ...

13

e. Akibat dari tubrukan tersebut KM. Jaya Manggala mengalami penyok di beberapa bagian pada haluan sebelah kanan dan tidak terdapat korban jiwa atau luka.

2. Saksi Mualim I, Yudo Hadi Winarno tidak hadir dalam persidangan sesuai surat dari PT. Taliaman Unggul Lines pada panggilan ke II, nomor 08/TUL/OPS/II-2014, tanggal 10 Maret 2014, bahwa yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di perusahaan, dan tidak ada BAPP.

3. Saksi KKM, Nurpana Warman Herlaheng tidak hadir dalam persidangan

sesuai surat dari PT. Taliaman Unggul Lines pada panggilan ke II nomor 08/TUL/OPS/II-2014, bahwa yang bersangkutan sudah keluar dari perusahaan. Keterangan dari BAPP adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Palembang

Tanggal : 21 Juli 1971 Agama : Islam Alamat : Pondok Kacang Prima 9/25 Pondok Aren, Tangerang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1985, di Palembang; 2) SMP, tahun 1988, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1991, di Semarang; 4) D3, tahun 1994, di Semarang. Pengalaman Berlayar : 1) Masinis II, MT. Ocean Pride, tahun 2001 s/d 2006; 2) Masinis II, MT. Ocean Ice, tahun 2006 s/d 2008; 3) Masinis I, TB. Maju I, tahun 2009 s/d 2010; 4) KKM, TB. Taisi Maju, tahun 2010 s/d 2011; 5) Masinis I, KM. Miajima, tahun 2011; 6) KKM, KM. Jaya Manggala, tahun 2012 sampai kejadian.

b. Saksi menyatakan KM. Jaya Manggala bertolak dari Pelabuhan Bintuni

pada tanggal 26 Februari 2013, sekitar pukul 17.00 WIT dan tiba di Pelabuhan Surabaya tanggal 06 Maret 2013, pukul 11.00 WIB, saat akan memasuki Dermaga Kalimas melihat bendera merah, dan petugas Patroli Syahbandar memberi isyarat agar mundur, kemudian lego jangkar di posisi Timur;

c. Pukul 12.15 WIB, mendapat informasi dari perusahaan agar berlabuh

terlebih dahulu dan masuk pukul 14.00 WIB, pukul 13.00 WIB start engine, dan pukul 13.30 WIB, bergerak masuk setelah hibob jangkar kanan. Pada jarak 20 meter mesin setelah terdorong arus stop mesin

selama ...

14

selama sekitar 15 detik saat mendekati KMP. Selat Madura-II, Nakhoda memerintahkan cikar kiri full karena haluan kapal bergerak ke kapal. Pada jarak sekitar 10 meter dari KMP. Selat Madura-II Nakhoda memerintahkan mundur setengah tetapi tidak ada perubahan, kemudian perintahkan mundur penuh, saat itu jarak sudah dekat sekitar 6-7 meter dan haluan kanan kapal menubruk tiang rampdoor dan kubu-kubu pojok kiri depan KMP. Selat Madura-II;

d. Pada saat kejadian yang berada di anjungan adalah Nakhoda, Juru Mudi dan KKM, cuaca pada saat itu cerah, arus surut cukup kencang dari arah Selatan angin dan ombak landai jarak pandang bebas. Ketidaknormalan kemudi terjadi pada saat arus kencang, arus balik atau manuver dan sudah dilaporkan dari Nakhoda yang lama ke Nakhoda yang baru dan dilaporkan ke perusahaan saat docking;

e. Saksi menyatakan di kapal tidak ada sistim Manajemen Keselamatan (ISM Code) sistem kemudi yang digunakan adalah hidrolik dan sebagai perlengkapan manuver diatas kapal tidak ada bell book dan tidak ada pengawasan dari pihak perusahaan.

4. Saksi Juru Mudi Jaga, Mohammad Yusuf tidak hadir dalam persidangan sesuai surat dari PT. Taliaman Unggul Lines pada panggilan ke II, Nomor.08/TUL/OPS/II-2014, tanggal 10 Maret 2014, bahwa yang bersangkutan sudah keluar dari perusahaan. Keterangan dari BAPP adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Massape

Tanggal : 24 November 1993 Agama : Islam Alamat : Jl. A. Condang, Palanroh, Kec. Malusetasi Kotabaru Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2006, di Palanroh; 2) SMP, tahun 2009, di Malusetasi. Kepelautan : ANT-D, tahun 2012, di BP2IP Barombong Pengalaman Berlayar : Jurumudi, KM. Jaya Manggala, tahun 2013.

b. Saksi menyatakan tugas pokoknya sebagai Juru Mudi adalah mengendalikan kapal di balik kemudi sesuai dengan perintah Nakhoda dari mulai kapal berangkat sampai kapal tiba di tujuan. Cuaca saat itu cerah, angin tidak kencang tetapi arus saat itu kencang;

c. Kecepatan ...

15

c. Kecepatan kapal sebelum terjadinya kecelakaan saat masuk Muara

Kalimas adalah 1 sampai 2 knot, saat itu yang bertugas jaga di anjungan adalah Nakhoda, KKM, dan Jurumudi, saat itu posisi kapal sudah mengarah ke kanan, dimana pada arah tersebut ada KMP. Selat Madura-II yang sedang tender di Dermaga II, kemudian Nakhoda memerintahkan untuk cikar kiri full, dan kemudi tidak bisa dikendalikan lagi kapal tetap mengarah ke KMP. Selat Madura-II dan menubruk;

d. Setelah terjadi tubrukan perintah Nakhoda adalah kapal mundur dengan posisi kemudi berada di tengah-tengah setelah itu kapal keluar terlebih dulu kemudian mengambil posisi masuk lagi dilakukan sampai 3 kali, setelah percobaan tiga kali berhasil masuk dan bersandar di Dermaga Kalimas di dekat gudang 606 dan akibatnya kapal mengalami kerusakan.

KMP. SELAT MADURA-II 1. Tersangkut Nakhoda Kusnadi, tidak didampingi oleh Penasehat Ahli

memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Lamongan

Tanggal : 7 Juni 1969 Agama : Islam Alamat : Donokerto Baru E/19 A Surabaya Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1983, di Lamongan; 2) SMP, tahun 1986, di Lamongan; 3) SMK, tahun 1991, di Surabaya. Pelaut : 1) ANT-IV, tahun 2002, di Surabaya; 2) MPI, tahun 1995, di Surabaya. Pengalaman Berlayar : 1) Mualim I, KM. Niaga 58, tahun 1995; 2) Mualim I, KMP. Rajawali Nusantara, tahun 1995 s/d 1996; 3) Nakhoda, KMP. Citra Mandala Sakti, tahun 1996 s/d 2005; 4) Nakhoda, KMP. Adhi Swadarma III, tahun 2005 s/d 2009; 5) Nakhoda, KMP. Selat Madura-II, tahun 2009 s/d kejadian.

b. Nakhoda menyatakan pada saat kejadian tidak ada di atas kapal karena

sedang cuti, surat cuti nomor 1.00048/SWO1/BM06/SI/JN/II/2013,

tanggal ...

16

tanggal 01 Maret 2013, sampai dengan tanggal 07 Maret 2013, dikeluarkan di Surabaya, oleh PT. Jembatan Nusantara, pada tanggal 28 Februari 2013. Sebelum melaksanakan ijin cuti Nakhoda sudah membuat Berita Acara Serah Terima Jabatan dengan Mualim I, M. Musni;

c. Tugas Nakhoda adalah membawa kapal pada titik awal sampai ditempat tujuan dengan selamat. Mengetahui ada kejadian dihubungi oleh pihak perusahaan setengah jam setelah kejadian Nakhoda langsung menuju ke kapal dan memeriksa kondisi kapal, Nakhoda bertanggung jawab di atas kapal walaupun sedang menjalankan cuti, saat kejadian yang bertugas jaga di kapal adalah Mualim I;

d. Nakhoda menyatakan KMP. Selat Madura-II sandar di Muara Kalimas sudah ijin dengan Syahbandar, saat itu kapal sandar disamping KMP. Joko Tole, Tersangkut menyatakan selama sandar tidak ada kesulitan yang berkaitan dengan masuk dan keluarnya kapal, karena selalu berkomunikasi;

e. Nakhoda belum pernah mengalami kecelakaan, setiap kapal sandar selalu ada Ijin Gerak Bandar yang mengajukan dari Perusahaan/Kantor. Alat-alat keselamatan di atas kapal lengkap dan masih berlaku. Docking terakhir dilaksanakan bulan Desember 2013, dan pada saat docking Tersangkut Nakhoda mengetahuinya, mesin dalam keadaan baik dan tidak ada masalah.

a. Saksi Mualim I, Muhammad Musni tidak hadir dalam persidangan sesuai

Surat PT. Jembatan Nusantara, nomor 2.00006/SW.01/BM.06/SPTR/JN/II/2014, tanggal 20 Februari 2014, menyatakan yang bersangkutan tidak bisa hadir dikarenakan yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di Perusahaan dan tidak diketahui keberadaannya. Keterangan dari BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : di Bangkalan

Tanggal : 30 Juni 1980 Agama : Islam Alamat : Jl. Salak I No.35 Perumnas Kamal, Bangkalan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1994, di Bangkalan;

2) SMP, tahun 1997, di Bangkalan; 3) SMA, tahun 2000, di Bangkalan.

Pelaut : ANT-IV, tahun 2005, di BP2IP Surabaya.

Pengalaman ...

17

Pengalaman Berlayar : 1) Mualim I, TB. Virgo Sejati IX, tahun 2005 s/d 2006; 2) Mualim II, KM. Alken Princess, tahun 2006 s/d 2007; 3) Mualim I, TB. Whael V, tahun 2007 s/d 2008; 4) Mualim III, KMP. Mulia Nusantara, tahun 2010 s/d 2011; 5) Mualim II, KMP. Gading, tahun 2011; 6) Mualim II, KMP. Adi Swadarma, tahun 2011; 7) Mualim I, KM. Selat Madura-II, tahun 2011 sampai kejadian.

b. Saksi menyatakan pada saat kejadian yang bertugas jaga adalah

Nakhoda, Mualim I, Jurumudi I, 2 Kelasi dan 1 Juru Muat sedangkan di kamar mesin adalah Masinis I, dan Juruminyak I, saat tubrukan Saksi berada di anjungan bersama Jurumudi dan 2 Kelasi, sedangkan Nakhoda sedang cuti. Cuaca pada saat kejadian cerah, arus pasang dari arah Barat, angin landai dari arah Barat;

c. Pada tanggal 05 Maret 2013, pukul 21.30 WIB, KMP. Selat Madura-II tiba dan tambat di Dermaga II Muara Kalimas. Tanggal 06 Maret 2013, pukul 07.00 WIB, Saksi mulai tugas jaga, pukul 13.25 WIB, saat Saksi sedang duduk di ruang penumpang di posisi Timur kanan melihat sebuah kapal memasuki pintu alur Kalimas, dengan jarak sekitar 5 meter dan ternyata kapal KM. Jaya Manggala, Saksi langsung berdiri memberikan isyarat dengan tangan dan berteriak supaya kapal mundur, lebih kurang 5 menit Saksi memberikan aba-aba, tapi KM. Jaya Manggala tetap tidak berubah arah dan pukul 13.30 WIB menubruk KMP. Selat Madura-II;

d. Saksi menyatakan saat off aktifitas yang dilakukan sesuai Sistem Manajemen Keselamatan Kapal yaitu perawatan deck, cleaning, pengecetan dan perawatan yang lain, saat tambat alat navigasi yang dinyalakan yaitu 1 (satu) unit radio VHF di channel 46 (ASDP). Ada ISM Code diatas kapal diaplikasikan seperti dengan laporan pemakaian barang, laporan muatan, dan perawatan ditulis di buku harian deck, di kapal ada drill dijadwalkan dan di catat di log book.

b. Saksi Mualim III, Achmad Taupik Hidayat dalam keadaan sehat dan di bawah

sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bangkalan Tanggal : 18 November 1986

Agama : Islam Alamat : Jl. Kiai Lemah Daur Gg.III No. 4 RT 05 RW04 Bangkalan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2000, di Bangkalan;

2) SMP ...

18

2) SMP, tahun 2003, di Bangkalan.

Pelaut : ANT-V, tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Klasi, MT. Santa Anita, tahun 2009; 2) Klasi, MT. Tuah Putri, tahun 2010; 3) Klasi, MV. Nautika Tanjung Putri V, tahun 2010 s/d 2011; 4) Klasi, MV. Nautika Tanjung Putri, tahun 2011; 5) Mualim II, KMP. Gading, tahun 2011; 6) Mualim II, KMP. Adi Swadarma, tahun 2011; 7) Mualim I, KMP. Selat Madura-II, tahun 2011 sampai dengan

kejadian.

b. Saksi menyatakan pada saat kejadian sedang mengisi jurnal, log book diisi setelah menjalankan berlayar dan ditanda tangani oleh Nakhoda, setiap perjalanan diisi. Saat kejadian berada di anjungan dengan Markonis, cuaca saat itu cerah, angin ke Timur, dan arus ke Timur;

c. Tanggal 06 Maret 2013, pukul 13.25 WIB, Saksi yang pertama melihat kapal KM. Jaya Manggala mengarah ke KMP. Selat Madura-II kemudian lapor ke Markonis supaya menghubungi KM. Jaya Manggala di channel 12 tidak ada respon, lalu di chanel 14 tidak ada respon juga kemudian memakai pengeras suara dan berteriak “awas kapal mundur”, tetapi jarak yang sudah terlalu dekat, dan KM. Jaya Manggala menubruk KMP. Selat Madura-II. Saat itu tidak ada komunikasi dari KM. Jaya Manggala, setelah tubrukan KM. Jaya Manggala berusaha untuk mundur tetapi maju kembali. Setelah tubrukan dari KM. Jaya Manggala memeriksa kerusakan di atas kapal;

d. Saksi menyatakan bekerja di KMP. Selat Madura-II sebagai Mualim III sudah 9 bulan dan pernah menyandarkan kapal. Tugas Mualim III adalah memeriksa dan mengecek alat-alat keselamatan, mengecek alat pemadam, dan rakit penolong, pelatihan kapal dilaksanakan dalam kondisi istirahat melalui videonya, latihan meninggalkan kapal (abandon ship) pernah dilaksanakan.

5. Saksi Asisten Manager Pemanduan PT. Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya, Agus Pudjotomo dalam keadaan sehat dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Semarang

Tanggal : 31 Agustus 1964 Agama : Islam

Alamat ...

19

Alamat : Jl. Lamper Krajan No.1616 Semarang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1976, di Semarang; 2) SMP, tahun 1980, di Semarang; 3) SMA, tahun 1984, di Semarang; 4) SI, tahun 1999, di Banjarmasin. Kepelautan : 2) MPB III, tahun 1989, di Semarang; 3) ANT-II, tahun 2003, di Semarang.

Pengalaman Berlayar : 1) Master, MS. Ocean Dragon, tahun 1990 s/d 1991; 2) Mualim I, MT. HL. Achiver, tahun 1991 s/d 1992; 3) Mualim I, MT. HL Freedam, tahun 1992; 4) Mualim I, MT. Geoyong Mayesti, tahun 1992 s/d 1993; 5) Pandu Laut, di Banjarmasin, tahun 1994 s/d 1998; 6) Pandu Bandar, di Kotabaru, tahun 1998 s/d 2000; 7) Pandu Madya II, di Semarang, tahun 2000 s/d 2004; 8) Pandu Madya II, di Surabaya, tahun 2004 s/d 2008; 9) Madya II, di Semarang, tahun 2008 s/d 2011; 10) Asman Pemanduan, Assisten Management Pemanduan Tanjung

Perak, tahun 2011 s/d 2014.

b. Saksi menyatakan bertugas sebagai Asman (Ass. Manager) Pemanduan di PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya sudah 2 (dua) tahun. Tugas Asisten Manager Pemanduan adalah Pemanduan Pengaturan, Menyampaikan Jasa Pandu, dan Menjaga Keselamatan Kapal. Saksi menyatakan pada saat kejadian sedang tidak ada di kantor dan tidak mengetahui jika ada kecelakaan, tidak ada laporan dari perusahaan atau Kantor Syahbandar, kemudian Saksi juga tidak dibuat BAPP;

c. KM. Jaya Manggala tidak ada Pandu walaupun sebelumnya sudah ada surat permintaan Jasa Pandu, prosedur meminta Pandu adalah melalui PPSA/Penetapan kemudian dengan permintaan/administrasi dan 1 (satu) jam sebelum kapal tiba di lapangan sudah melaporkan atau meminta untuk dipandu;

d. Saksi tidak memberikan Pandu dikarenakan, kapal satu jam sebelum tiba tidak melapor walaupun sudah ada surat permintaan, akhirnya kapal tidak dipandu dan KM. Jaya Manggala menubruk KMP. Selat Madura-II. Menurut Saksi penyebab kecelakaan kapal adalah rusaknya mesin atau kemudi pada KM. Jaya Manggala.

5. Saksi ...

20

5. Saksi Manager Pelayanan Kapal, Bambang Suharto, dalam keadaan sehat di

bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sabang Tanggal : 17 Maret 1963 Agama : Islam Alamat : Jl. Panda Timur No. 24 A RT02 RW 05 Kelurahan Palebon Semarang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1975, di Tanjung Pinang;

2) SMP, tahun 1978, di Tanjung Pinang; 3) SMA, tahun 1982, di Tanjung Pinang; 4) D.III, tahun 1988, di Semarang; 5) S I, tahun 2002, di Purwokerto; 6) S II, tahun 2004, di Surabaya.

Pelaut : ANT-I, tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja : Manajer Pelayanan Kapal, PT. Pelindo III, Tanjung Perak Surabaya, tahun 2011 sampai sekarang.

b. Saksi menyatakan sebelumnya menjabat sebagai Asisten Senior Manajer Pelayanan Kapal, pernah menjadi pandu selama 10 tahun, menjadi Manajer Pelayanan Kapal di PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya baru 2 tahun 3 bulan, saat kejadian Saksi tidak mengetahui dan tidak mendengar bahwa ada kecelakaan kapal di Muara Kalimas karena tidak dipandu;

c. Menurut Saksi di Muara Kalimas tidak pernah dilakukan Pemanduan secara fisik, tetapi di pandu secara komunikasi lewat radio, karena Nakhoda sebagian besar sudah familier, jika ada kapal yang membutuhkan pandu on board akan diberikan pandu, tetapi kendalanya pandu masih kurang, Saksi menyatakan sudah diadakan sosialisasi tapi tidak berjalan;

d. Saksi menyatakan kapal yang masuk di Muara Kalimas yang wajib pandu

adalah GT di atas 500, panjang kapal 50 sampai 55 meter, dan jika dipandu pasti ada resiko, Saksi sudah pernah menyampaikan ke Kantor Syahbandar, bahwa Muara Kalimas sudah padat tetapi tidak disampaikan lewat surat;

e. Nakhoda ...

21

e. Nakhoda KM. Jaya Manggala kapalnya ada permintaan untuk dipandu dan

Nakhoda tidak familier. Tugas Manajer Pelayanan kapal adalah melayani permintaan seperti: Kepuasan Pelayanan Fasilitas, Kepuasan Pelayanan Financial, Kepuasan Pelayanan Services, dan Kepuasan Pelayanan Lingkungan. Dari keempat ini belum ada yang terpenuhi terutama Kepuasan Pelayanan Services;

f. Saksi menyatakan untuk Dermaga Kalimas Pandu tidak pernah naik di

atas kapal hanya dipandu dengan komunikasi lewat radio, yang memantau di atas kapal adalah Perwira Dinas yang jaga (Padis). PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya khususnya untuk Dermaga Kalimas diharapkan memenuhi 5 unsur untuk kapal-kapal yang wajib Pandu diantaranya : Keselamatan, Kenyamanan, Kepastian, Keamanan, dan Kebanggaan.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam BAPP serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya, tanggal 20 dan 21 Februari 2014, dan Panggilan ke II pada tanggal 12 Maret 2014, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta sehubungan dengan tubrukan KMP. Selat Madura-II dengan KM. Jaya Manggala, pada tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB di Dermaga Penyeberangan Ujung Kamal (Muara Kalimas), Surabaya, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

KM. JAYA MANGGALA

a. Kapal KM. Jaya Manggala eks RUS No.2 adalah kapal milik PT. Perusahaan Pelayaran Nusantara Taliaman Unggul Lines yang berkedudukan di Ujung Pandang, dibangun di Jepang, tahun 1988, KM. Jaya Mangala adalah jenis kapal cargo, bahan utama baja, berbendera Indonesia, berbaling-baling 1 (satu) jumlah geladak 2 (dua) kapal digerakan oleh mesin utama merek Akasaka 800 PS, T. 26 SR, 4 tak kerja tunggal, tenaga efektif 800 HP putaran 360 Rpm, dengan 1 (satu) buah mesin bantu merek Yanmar, 5 KDL, 115 HP.

Kapal ...

22

Kapal diklaskan pada BKI dengan nomor register 12610 dan klas adalah : Lambung : A 100 I L “General Cargo Ship” Mesin : SM

b. Surat Kapal

KM. Jaya Manggala memiliki Surat Laut nomor PK.674/383/SL-PM/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal 23 Maret 2009, oleh Ditjen Hubla, Surat Ukur Internasional (1969) nomor 4301/Bc dikeluarkan di Sunda Kelapa, tanggal 19 Nopember 2008, oleh Kantor Adpel Sunda Kelapa, Sertifikat Garis Muat nomor 003825, tanggal 03 Maret 2010, berlaku sampai dengan tanggal 28 Januari 2015, diterbitkan di Jakarta, oleh BKI dan Sertifikat Manajemen Keselamatan nomor PK.690/2278/SMC/DK-09, tanggal 20 Oktober 2009, berlaku sampai dengan tanggal 26 Februari 2014, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan surat-surat yang lainnya lengkap dan masih berlaku.

c. Awak Kapal KM. Jaya Manggala diawaki oleh 16 (enam belas) orang termasuk Nakhoda dengan Surat Keterangan Perwira nomor PK.683/04/II/KUPP-BTN/2013, dikeluarkan di Bintuni, oleh KUPP Kelas III Bintuni dengan Surat Keterangan Perwira sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : Frederik Hendrik Palinusa Ijazah ANT-V, tahun 2006;

Mualim I : Yudo Hadi Winarno Ijazah ANT-IV, tahun 2012;

Mualim II : Corneles Wipari Ijazah ANT-V, tahun 2002.

Bgian Mesin :

KKM : Nurpana Warman H Ijazah ATT-IV, tahun 2010;

Masinis II : George Ijazah ATT-III, tahun 2009;

Masinis III : Ismail Ijazah ATT-V, tahun 2003. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Jaya Manggala telah dilengkapi dengan dokumen, surat-surat yang dipersyaratkan, namun jabatan awak kapal yang tertuang dalam putusan khususnya jabatan Nakhoda tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70 Tahun 1998.

KMP. Selat ...

23

KMP. SELAT MADURA-II

a. Kapal KMP. Selat Madura-II adalah kapal milik PT. Jembatan Nusantara berkedudukan di Surabaya, di bangun di Jakarta, tahun 1980. KMP. Selat Madura-II adalah jenis kapal Penumpang, bahan utama baja, berbendera Indonesia. Kapal digerakan oleh 2 (dua) buah mesin Diesel Mitsubishi 8M20-IA2, 4 tak kerja tunggal, tenaga efektif 2 x 430 HP pada putaran 2200 Rpm, dibantu dengan 2 (dua) buah mesin bantu Mitsubishi 6D 14, 2 x 60 HP. Kapal diklaskan pada BKI dengan nomor register 02455 dan Klas adalah : Lambung : A 100 I T “ Ferry” M e s i n : SM

b. Surat Kapal KMP. Selat Madura-II memiliki Surat Laut nomor PK.205/2439/SL-PM/DK-12, tanggal 23 Oktober 2012, diberikan di Jakarta, oleh Ditjen Hubla, Surat Ukur Internasional (1969) nomor 847/Ka, tanggal 31 Oktober 1994, dikeluarkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya, Sertifikat Garis Muat nomor 005326, tanggal 07 Agustus 2012, berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2017, di keluarkan di Jakarta, oleh BKI, Sertifikat Manajemen Keselamatan nomor PK.401/1207/SMC/DK-13, tanggal 20 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 08 Juli 2014, diterbitkan di Jakarta, oleh Ditjen Hubla, dan surat-surat yang lainnya lengkap dan masih berlaku.

c. Awak Kapal KMP. Selat Madura-II diawaki oleh 20 (dua puluh) orang termasuk Nakhoda dengan Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK.304/38/09/Syb.Tpr-2013, tanggal 15 Februari 2013, di keluarkan di Surabaya oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, dengan Susunan Perwira sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : Kusnadi Ijazah ANT-IV, tahun 2002; Mualim I : Muhammad Musnia Ijazah ANT-IV, tahun 2002; Mualim II : Saiful Ijazah ANT-IV, tahun 2008; Mualim III : Achmad Taufik H Ijazah ANT-V, tahun 2012;

Perwira ...

24

Perwira Radio : Basyid Ijazah SRE-II, tahun 2011. Bagian Mesin KKM : Addin Wahyudi Ijazah ATT-IV, tahun 2006; Masinis II : Eko Susilo Hadi Ijazah ATT-V, tahun 2002; Masinis III : Robby Sinyatan Ijazah ATT-V, Tahun 2011.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Selat Madura-II telah dilengkapi dengan dokumen kapal dan surat-surat yang dipersyaratkan, diawaki oleh awak kapal yang sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70 Tahun 1998.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 10 Februari 2014, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca berawan sebagian, Jarak Penglihatan baik di wilayah perairan Dermaga Penyeberangan Ujung Kamal Muara Kalimas Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya mengenai tubrukan KMP. Selat Madura-II dengan KM. Jaya Manggala pada tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan Sebagian-Berawan Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 14,8 – 26,6 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Daya, 18,0 – 37,7 cm/det Jarak Penglihatan : 10,0 – 15,0 mil Tinggi Gelombang : Barat, 1,3 – 22/34 meter

b. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam BAPP maupun keterangan di hadapan sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal menerangkan bahwa cuaca pada saat kejadian berawan sebagian, perairan tenang, angin sepoi-sepoi, arus kencang dari arah Selatan, angin dan ombak landai, jarak pandang bebas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. MUatan ...

25

3. Muatan dan Stabilitas Kapal. KM. JAYA MANGGALA a. Keadaan Muatan Menurut Surat Ukur Internasional (1969) diterbitkan oleh Adpel Sunda

Kelapa tanggal 19 November 2008, KM. Jaya Manggala mempunyai ukuran-ukuran sebagai berikut :

Panjang (L) = 54,65 Meter

Lebar (B) = 9,25 Meter Tinggi (H) = 5,30 Meter Isi kotor (GT) = 698 Isi bersih (NT) = 356 Loa = 58,3 Meter BJ kayu = 0,48 Dj. Air murni = 1 gm/cm = 1000 kg/m3 Sesuai dengan Sertifikat Garis Muat diterbitkan oleh BKI, tanggal

03 Maret 2010, KM. Jaya Manggala adalah : Tinggi Lambung Timbul = 1409 mm (T) 1,409 Meter Sehinga Displacement KM. Jaya Manggala adalah : Displ (D) = L x B x T x Cb x 1,025 x 1,006 = 54,65 x 9,20 x 3,891 x 0,65 x 1,025 x 1,006 = 1311,2165 Ton Berat kapal kosong (LWT) = 0,3 s/d 0,4 Displacement (D) Jadi LWT = 0,3 x 1311,2165 = 393,3649 Ton

Maka kapasitas angkut KM. Jaya Manggala (DWT) adalah :

DWT = Displacement – LWT = 1311,2165 – 393,3649 = 917,8516 Ton. Muatan yang diangkut oleh KM. Jaya Manggala adalah kayu olahan sebanyak 457 M3, jadi dengan Berat Jenis (BJ) = 0,48 Maka berat muatan adalah = 0,48 x 457 = 291,36 Ton.

Dengan ...

26

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Jaya Manggala dengan kondisi diatas tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas

Sebelum tubrukan kapal dalam kondisi mengapung tegak dan normal (stabilitas positif), setelah tubrukan kapal masih mengapung tegak dan normal (stabilitas positif).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas KM. Jaya Manggala sebelum dan sesudah bertubrukan dapat diterima.

KMP. SELAT MADURA-II a. Keadaan Muatan

KMP. Selat Madura-II telah selesai melakukan pembongkaran muatan dan penumpang pada Dermaga II, sehingga kapal dalam kondisi kosong tidak ada muatan kecuali air ballast sebanyak 57 Ton, bahan bakar 15 Ton dan pelumas inventaris kapal sebanyak 2 drum.

b. Keadaan Stabilitas KMP. Selat Madura-II dalam kondisi tender lambung kiri pada KMP. Joko Tole dan mengapung tegak dan normal (stabilitas positif).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas KM. Selat Madura-II sebelum dan sesudah bertubrukan dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

KM. JAYA MANGGALA a. Tentang Navigasi.

1) KM Jaya Manggala telah berlayar dari Pelabuhan Bintuni ke Pelabuhan

Tanjung Perak Surabaya bernavigasi dengan baik;

2) KM. Jaya Manggala berlayar dari Ambang luar (Karang Jamuang) sampai dengan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tidak menggunakan Jasa Kepanduan;

3) Dalam ...

27

3) Dalam pemanfaatan peralatan navigasi KM. Jaya Manggala tidak memanfaatkan peralatan navigasi dan komunikasi secara maksimal terbukti keterangan Saksi awak kapal KMP. Selat Madura-II memanggil-manggil KM. Jaya Manggala melalui Radio VHF tidak ada balasan.

b. Tentang Olah Gerak 1) KM. Jaya Manggala pada saat akan bergerak untuk sandar di

Dermaga Kalimas tidak melakukan persiapan kapal untuk berolah gerak (OHN);

2) Dari BAPP Sdr. Nurpana Warman Herlaheng selaku Kepala Kamar Mesin (KKM) KM. Jaya Manggala tidak melakukan uji coba kemudi, mesin mundur maupun maju;

3) KM. Jaya Manggala pada saat masuk alur sempit tidak menyiapkan jangkar siap labuh untuk menghindari kapal sulit di hentikan;

4) KM. Jaya Manggala pada saat belok posisi agak ke kanan alur dengan kecepatan 1–2 Knot pada jarak ± 20 meter dari KMP. Selat Madura II yang sedang tender di KMP. Joko Tole;

5) Pada saat jarak ± 10 Meter dengan KMP. Selat Madura-II Nakhoda memerintahkan cikar kiri dan mesin mundur setengah, kapal tidak ada perubahan dan haluan makin condong merapat ke kapal KMP. Selat Madura-II, pada jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter Nakhoda memerintahkan kapal mundur penuh namun tubrukan tidak dapat dihindari lagi;

6) Pada saat detik–detik sebelum kejadian Nakhoda panik dan keputusan mesin mundur kemudi cikar kiri justru memperburuk keadaan dan mempercepat terjadi benturan kapal tersebut;

7) Nakhoda KM. Jaya Manggala mengetahui bahwa kemudi kapal tidak normal berdasarkan informasi Nakhoda lama dan telah dilakukan perbaikan saat kapal menjalankan docking.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak Nakhoda KM. Jaya Manggala selaku Tersangkut di nilai tidak sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kapal.

KMP. Selat ...

28

KMP. SELAT MADURA-II

KMP. Selat Madura-II pada saat sebelum dan sesudah kejadian kapal sedang tender lambung kiri pada KMP. Joko Tole yang sedang sandar di Dermaga II Ujung Muara Kalimas, tidak sedang bernavigasi dan tidak melakukan olah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Selat Madura-II tidak sedang bernavigasi dan tidak sedang berolah gerak.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa.

Setelah menganalisa fakta-fakta, dokumen, fakta teknis, faktor manusia dan kondisi yang ada mengenai kejadian Tubrukan KM. Jaya Manggala dengan KMP. Selat Madura-II, yang sedang tender di lambung kiri pada KMP. Joko Tole yang sedang tambat di Dermaga II Muara Kalimas, Majelis Sidang berpendapat bahwa :

KM.JAYA MANGGALA

a. Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala belum sepenuhnya menguasai karakter kapal tersebut mengingat masih baru di atas kapal;

b. Pada saat akan bergerak menuju Dermaga Kalimas, tidak dilakukan persiapan sesuai kepelautan yang baik yaitu persiapan (1) satu jam kamar mesin (OHN) maupun uji kemudi dan kapal mundur maupun maju serta stop mesin;

c. Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala tidak menggunakan Jasa Kepanduan pada saat kapal bergerak sebagai Penasehat di atas kapal;

d. Pada saat Nakhoda memberi aba-aba kapal berbelok ke kanan menuju Muara Kalimas tidak mempelajari kekuatan dan arah arus, sehingga kapal berbelok dengan kondisi stop mesin dimana kapal melaju dari sisa pergerakan kapal di tambah dengan dorongan arus yang cukup kuat dari lambung kiri mengakibatkan kapal lebih cepat lari kekanan mengarah kepada KMP. Selat Madura-II;

e. Pada saat kapal berbelok, Nakhoda terlalu cepat merubah kekanan sehingga badan kapal terlalu dekat kearah kapal yang sedang tender yaitu KMP. Selat Madura II;

f. Nakhoda ...

29

f. Nakhoda tidak mengantisipasi kondisi kemudi yang pernah mengalami kerusakan walaupun sudah diperbaiki pada saat kapal docking seyogyanya selalu waspada setiap saat untuk selalu mencoba, khususnya masuk daerah-daerah yang ramai, masuk sungai atau selat;

g. Nakhoda tidak berpengalaman dalam berolah gerak, mengingat bahwa mesin dalam kondisi stop, kemudi akan sulit diarahkan karena pergerakan kapal tergantung dari kedudukan kemudi ditambah dengan putaran mesin.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala merupakan murni penyebab dari terjadinya kecelakaan kapal. KMP. SELAT MADURA II a. KMP. Selat Madura-II dalam kondisi tender di lambung kiri pada

KMP. Joko Tole;

b. KMP. Selat Madura-II tidak dalam keadaan berlayar dan bergerak sehingga patut dinyatakan kapal dalam kondisi tidak bernavigasi;

c. Sandar kapal pada posisinya yang telah di setujui oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya;

d. Awak kapal KMP. Selat Madura-II aksi memberikan aba-aba dan memanggil–manggil melalui Radio VHF bahwa KM. Jaya Manggala akan bertubrukan dengan KMP. Selat Madura-II.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Selat

Madura-II tidak dalam berlayar maupun bergerak, sehingga Tersangkut Nakhoda KMP. Selat Madura-II murni tidak bersalah dan bukan penyebab dari kecelakaan kapal tersebut.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

KM. JAYA MANGGALA

a. Setelah beberapa saat terjadi tubrukan KM. Jaya Manggala mengalami penyok di beberapa bagian pada haluan kanan, Nakhoda memerintahkan kapal mundur dan keluar Muara Kalimas untuk mencoba masuk kembali, namun kemudi tidak dapat dikendalikan;

b. Nakhoda ...

30

b. Nakhoda mencoba kembali berolah gerak masuk Muara Kalimas yang kedua kalinya juga belum berhasil, karena kemudi tidak dapat dikendalikan;

c. Nakhoda berusaha untuk berolah gerak yang ketiga kalinya dengan bantuan mesin dan kemudi sampai berhasil sandar di kade Gudang 606 Kalimas;

d. Pada KM. Jaya Manggala tidak terdapat korban jiwa atau luka, kapal selamat dan dapat sandar dengan baik di Dermaga gudang 606 Pelabuhan Kalimas Surabaya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala dapat diterima

KMP. SELAT MADURA-II.

a. Setelah beberapa saat terjadi tubrukan, para awak kapal melakukan pemeriksaan KMP. Selat Madura-II, ternyata terjadi kerusakan pada tiang rampdoor dan bulwark;

b. Nakhoda KMP. Selat Madura-II melakukan pemeriksaan ulang atas laporan Perwira Jaga dan melaporkan pada Kantor apa yang telah terjadi.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KMP. Selat Madura-II dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus tubrukan

KM. Jaya Manggala dengan KMP. Selat Madura-II, pada tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB, di Dermaga II Ujung Muara Kalimas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

KM. JAYA MANGGALA Dalam bernavigasi dan olah gerak memasuki Muara Kalimas Ujung Pelabuhan Tanjung Perak surabaya, Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala Lalai tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) yaitu mempersiapkan segala sesuatunya termasuk persiapan satu jam kamar mesin (OHN) dan mencoba semua peralatan navigasi yang ada termasuk karakter arus pasang surut

daerah ...

31

daerah setempat dan mencoba mesin maju dan mundur serta kondisi kemudi tidak berfungsi dengan baik dan melanggar pasal 344 KUHD. KMP. SELAT MADURA-II KMP. Selat Madura-II dalam kondisi tidak bergerak dan tender di lambung kiri pada KMP. Joko Tole sehingga kapal tidak dalam bernavigasi, sehingga Tersangkut Nakhoda KMP. Selat Madura-II tidak dapat dipersalahkan maupun lalai.

8. Tentang Hal–Hal yang Meringankan dan Memberatkan

KM. JAYA MANGGALA a. Hal yang meringankan

- Tidak ada.

b. Hal yang memberatkan

- Dalam 2 (dua) kali pemanggilan sidang, Tersangkut Nakhoda tidak

pernah hadir;

- Tidak menggunakan Jasa Kepanduan sedangkan daerah tersebut adalah perairan Wajib Pandu;

- Tidak melaksanakan kewajiban sesuai kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) termasuk persiapan OHN.

KMP. SELAT MADURA-II

a. Hal yang meringankan

- Tersangkut maupun Saksi kooperatif dalam mengikuti persidangan;

- Posisi kapal pada saat kejadian tidak sedang melakukan kegiatan atau aktifitas tetapi sedang tender dan telah mendapatkan ijin dari Kantor Kesyahbandaran.

b. Hal yang memberatkan

- Tidak ada

Putusan ...

32

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal tubrukannya KM. Jaya Manggala dengan KMP. Selat Madura-II, pada tanggal 06 Maret 2013, pukul 14.30 WIB, di Dermaga Penyeberangan Ujung Kamal Muara Kalimas, Surabaya disebabkan karena kesalahan Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala dalam bernavigasi dan mengolah gerak kapal di perairan Muara Ujung Pelabuhan Kalimas Tanjung Perak Surabaya, serta di nilai telah lalai memenuhi kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 dan Pasal 344 KUHD.

II. Membebaskan : Tersangkut Nakhoda KMP. Selat Madura-II, Saudara Kusnadi, tanggal lahir 07 Juni 1969, memiliki Sertifikat Ijazah Pelaut ANT-IV, nomor 6200021322N40502, tahun 2002.

III. Menghukum :

a. Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala, bernama Sdr. Frederik Hendrik Palinussa, tanggal lahir 21 Februari 1951, memiliki Sertifikat Ijazah Pelaut ANT-V nomor 6200468725N50606, tahun 2006, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal – kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu enam 6 (enam) bulan;

b. Tersangkut Nakhoda KM. Jaya Manggala, Sdr. Frederik Hendrik Palinussa, sebagai akibat kesalahan dan kelalaiannya, sesuai Pasal 536 KUHD dan amanah aturan 2 huruf (a) Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972.

IV. Putusan ...

33

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 19 Mei 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta dihadiri oleh Tersangkut dan tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : …………………………… Capt. Gajah Rooseno Anggota : …………………………… Dr. Capt. D. R. Sumakud, S.H., M.M., M.Mar

Anggota : …………………………… Rusman Hoesien, M.Sc Anggota : …………………………… Ir. Budi Prasetyo Anggota : …………………………… Asril Pasaribu, S.H. Sekretaris : …………………………… Nyi Mariam Usman, S.H.